BAB I PENDAHULUAN
A. Lata Latarr Bel Belak akan ang g (HARUS ADA INTRODUKSI, JUSTIFIKASI, KRONOLOGIS DAN KONSEP SOLUSI)
Filaria Filariasis sis adalah adalah penya penyakit kit menular menular (Peny (Penyakit akit Kaki Kaki Gajah) Gajah) yang yang diseba disebabka bkan n oleh oleh cacing cacing Filaria yang ditularkan oleh berbagai jenis nyamuk. Penyakit ini bersifat menahun ( kronis ) dan bila tidak mendapatkan mendapatkan pengobatan pengobatan dapat menimbulka menimbulkan n cacatmenetap cacatmenetap berupa berupa pembesaran pembesaran kaki, lengan dan alat kelamin kelamin baik perempuan maupunlaki-lak maupunlaki-laki. i. kibatnya kibatnya penderita penderita tidak dapat bekerja bekerja secara optima optimall bahkan bahkan hidupn hidupnya yater tergan gantun tung g kepada kepada orang orang lain lain sehingg sehinggaa memnja memnjadi di beban beban keluar keluarga, ga, masyarakat dannegara. !i "ndonesia "ndonesia penyakit Kaki Gajah tersebar luas hampir hampir di seluruh propinsi.# propinsi.#erdasar erdasarkan kan laporan dari hasil sur$ei pada tahun %&&& yang lalu tercatat sebanyak ' desa di *+ Puskesmas tersebar di %' Kabupaten %* Propinsi sebagai lokasiyang endemis, dengan jumlah kasus kronis *% orang. asil sur$ei laboratorium,melalui pemeriksaan darah jari, rata-rata mikrofilaria rate (f rate) ,' /, berartisekitar * juta orang sudah terinfeksi cacing filaria dan sekitar '&& juta orangmempunyai resiko tinggi untuk ketularan karena $ektornya tersebar luas. 01 sudah menetapkan Kesepakatan Global ( The Global Goal of Eliminationof Lymphatic Filariasis as a Public Health problem by The Year %&%&). Program eliminasi dilaksanakan melalui pengobatan massal dengan !23 dan lbenda4olsetahun sekali selama tahun di lokasi yang endemis endemis dan pera5atan kasus klinis klinis baik yang yang akut maupun kronis untuk mencegah kecacatan dan mengur mengurang angii pender penderitan itanya ya."n ."ndon donesia esia akan akan melaks melaksana anakan kan elimin eliminasi asi penya penyakit kit kaki kaki gajah gajah secara secara bertahap dimulai pada tahun %&&% di kabupaten. Perluasan 5ilayah akan dilaksanakan setiap tahun.Penyebab penyakit kaki gajah adalah tiga spesies cacing filarial yaitu6 0ucheria bancrofti, #rugia malayi dan #rugia timori. 7ektor penular 8 di "ndonesia hingga saatini telah diketahui ada % spesies nyamuk dari genus nopheles, 3ule9, ansonia,edes, dan rmigeres yang dapat berperan sebagai $ektor penular penyakit kaki gajah.
1
B. T!an U""
:etelah menyelesaikan dan mempresentasikan makalah dengan pokok pembahasan asuhan kepera5atan pada Klien dengan Penyakit Filariasis
#. T!an K$%%
:etelah menyelesaikan pokok bahasan ini mahasis5a mampu 8 '. emahami emahami definisi definisi dan dan etiologi etiologi Penyakit Penyakit Filariasis Filariasis %. emaham emahamii patofisi patofisiolo ologi gi Penyakit Penyakit Filar Filariasi iasiss . emaham emahamii gejala gejala dan tanda tanda Penyakit Penyakit Filar Filariasi iasiss +. emaham emahamii pencega pencegahan han Peny Penyaki akitt Filaria Filariasis sis . emaham emahamii penatalak penatalaksan sanaan aan Penya Penyakit kit Filaria Filariasis sis *. emahami emahami pengkaji pengkajian an pada pada pasien pasien dengan dengan penya penyakit kit filariasis. filariasis. . ema emaham hamii meng mengan anali alisa sa data data sesu sesuai ai deng dengan an peng pengka kaji jian an pada pada pasi pasien en deng dengan an peny penyak akit it filariasis. ;. emahami emahami diagnosa diagnosa kepera5 kepera5atan atan pada pada pasien dengan dengan penyakit penyakit filariasis. filariasis. <. emahami emahami rencana rencana suhan suhan Kepera5a Kepera5atan tan pada pada pasien dengan dengan penyakit penyakit filariasis. filariasis. '&. emahami "mplementasi suhan suhan Kepera5atan pada pasien dengan penyakit penyakit filariasis. ''. ''. emahami emahami menge$aluasi menge$aluasi inter$ensi kepera5atan kepera5atan yang telah dilakukan dilakukan pada pasien dengan dengan penyakit filariasis.
D. R"%an "a%ala$
#erdas #erdasark arkan an dari dari latar latar belaka belakang ng masalah masalah secara secara garis garis besar besar maka maka dapat dapat didefin didefinisik isikan an permasalahan pada makalah sebagai berikut 8 '. pa defini definisi si dari dari peny penyaki akitt filaria filariasis sis = %. Kapan Kapan peny penyaki akitt filarias filariasis is bisa bisa terjad terjadii = . :iapa :iapa sajaka sajakah h yang yang terken terkenaa penya penyakit kit filaria filariasis sis = +. !imana !imana penya penyakit kit filaria filariasis sis timbu timbull = . engap engapaa penya penyakit kit filar filariasi iasiss dapat dapat terjad terjadii = *. #agaimana #agaimana cara penatalaksan penatalaksanaan aan dan pencegaha pencegahan n terhadap terhadap Klien dengan dengan penyakit penyakit filariasis filariasis =
2
E. Rang L&ngk' Penl&%an
!alam makalah ini, kelompok kami mengambil bahan dari buku yang berada di perpustakaan >P? @ 72A2B? @ Cakarta dan internet.
F. et*e Penl&%an
!alam penulisan makalah ini menggunakan metode pustaka
F. S&%te"at&ka Penl&%an
Pada ## " Pendahulu Pendahuluan an berisikan berisikan tentang tentang latar belakang, tujuan penulisan, ruang lingkup penulisan, metode penulisan dan sistematika penilaian Pada ## "" berisi tentang definisi dan etiolo etiologi gi penya penyakit kit filari filariasis, asis, patofi patofisio siolog logii penya penyakit kit filari filariasis asis,, gejala gejala dan tanda tanda penya penyakit kit filari filariasis asis,, diagnosis diagnosis penyakit filariasis, pencegahan penyakit penyakit filariasis filariasis dan penyakit penyakit filariasis. filariasis. Pada ## """ Penutup berisikan tentang kesimpulan dan saran
3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Anat"& F&%&lg&
'. natom natomii :istem :istem "mun "mun dan dan emat ematolo ologi gi a. Aimus Kelenjar timus terletak di belakang tulang dada. Pada masa anak-anak bentuknya sangat besar dan akan mengkerut menjadi seperempatnya dari bentuk aslinya pada masa pubertas. Kelenjar ini mengatur daya tahan tubuh terhadap penyakit. Pada orang de5asa sel A dibentuk dalam sumsum tulang akan tetapi proliferasi dan diferensiasi terjadi dalam kelenjar timus. <&</ dari seluruh sel timus akan mati dan hanya -'&/ menjadi matang dan meninggalkan timus masuk kedalam sirkulasi darah. ormon timosin dapat ditemukan dalam peredaran darah dan dapt berperan terhadap diferensiasi sel A di perifer enuru enurutt pengam pengamatan atan biolog biologis, is, timus timus tampak tampak seperti seperti organ organ biasa biasa tanpa tanpa suatu suatu fungsi fungsi khusus. khusus. ?amun demikian, demikian, jika dikaji secara rinci, pekerjaanny pekerjaannyaa sangatlah sangatlah menakjubk menakjubkan. an. !i dalam timuslah limfosit mendapat semacam pelatihan.Pelatihan berupa transfer informasi, yang dapat dilaksanakan terhadap makhluk hidup yang memiliki tingkat kecerdasan tertentu. Cadi ada suatu poin penting yang perlu disebutkan di sini. Dang memberikan pelatihan adalah segumpal daging, daging, yaitu timus, timus, dan yang menerimany menerimanyaa adalah suatu sel yang amat kecil. enurut enurut analisis analisis terak terakhi hir, r, kedu keduan any ya adal adalah ah makh makhlu luk k hidu hidup p yang yang tida tidak k memi memili liki ki kesa kesada daran ran akan akan hal hal ini ini (yahya,harun.%&'') !i akhir, limfosit dilengkapi dengan kumpulan informasi yang sangat penting. ereka mempelajari cara mengenali karakteristik khusus sel tubuh. !apat dikatakan bah5a limfosit diajarkan diajarkan mengenai mengenai identitas identitas sel-sel di dalam tubuh. Aerakhir Aerakhir,, sel-sel limfosit meninggalka meninggalkan n timus dengan bermuatan informasi. informasi. !engan !engan demikian, demikian, ketika limfosit limfosit bekerja bekerja dalam tubuh, mereka tidak menyerang sel-sel yang identitasnya pernah diajarkan, melainkan hanya menyerang dan membinasakan sel-sel lainnya yang bersifat asing :elama bertahun-tahun timus dianggap sebagai organ $estigial atau organ yang belum berkembang sempurna dan oleh para ilmu5an e$olusionis dimanfaatkan sebagai bukti e$olusi. ?amun demikian, pada tahun-tahun belakangan ini, telah terungkap bah5a organ ini merupakan sumber sumber dari dari sistem sistem pertah pertahana anan n kita. kita. :etelah :etelah hal ini dipaham dipahami, i, para para e$olus e$olusion ionis is itu berali beralih h mengemukakan teori yang sangat berla5anan mengenai organ yang sama. ereka mengklaim 4
bah5a timus tidak eksis sebelumnya, dan berasal dari e$olusi yang bertahap. ereka masih tetap mengat mengataka akan n bah5a bah5a timus timus terben terbentuk tuk melalu melaluii period periodee e$olus e$olusii yang yang lebih lebih panjan panjang g diband dibanding ing banyak organ lainnya. kan tetapi, tanpa timus, atau tanpa timus yang telah tumbuh dan berkembang sempurna, sel-sel A tidak akan pernah belajar mengenali musuh, dan sistem pertahanan tidak akan berfungsi. :eseorang tanpa sistem pertahanan tidak akan hidup
b. :umsum tulang !idalam sumsum tulang semua sel darah berasal dari satu jenis sel yang disebut sel induk. Cika sel induk membelah yang pertama kali dibentuk adalah sel darah merah yang belun matang dan sel darah putih atau sel yang membentuk trombosit.. kemudian jika sel imatur membelah akan menjadi matang dan pada akhirnya menjadi sel darh merah, sel darah putih atau trombosit (radji,maksum.%&'&) Kecepatan pembentukan sel darah dikendalikan sesuai dengan kebutuhan tubuh. Cjika kandungan oksigen dalam jaringan tubuh atau jumlah sel darah merah berkurang ginjal akan menghasilkan dan melepaskan eritropoetin. :umsum tulang memebentuk dan melepaskan lebih banyak sel darah putih sebagai respon res pon terhadap infeksi dan lebih banyak sel s el darah merah, secara normal sumsum tulang akan memberikan respon dengan membentuk lebih banyak retikulosit (radji,maksum.%&'&)
c. Eimpa >nsur menakjubkan lainnya dari sistem pertahanan kita adalah limpa. Eimpa terdiri dari dua bagian8 pulp merah dan pulp putih. Eimfosit yang baru dibuat di pulp putih mula-mula dipindahkan ke pulp merah, lalu mengikuti aliran darah. Kajian saksama mengenai tugas yang dilaksanakan organ ber5arna merah tua di bagian atas abdomen ini menying-kapkan gambaran luar biasa. Fungsinya yang sangat sulit dan rumitlah yang membuatnya sangat menakjubkan. Eimpa mengandung sejumlah besar makrofag (sel pembersih). akrofag menelan dan mencernakan mencernakan sel darah merah dan sel darah lainnya yang rusak dan tua, serta bahan-bahan bahan-bahan lain yang diba5a darah ke limpa. da satu sistem daur ulang kimia5i yang sangat penting di sini. :el makrofag di dalam limpa mengubah protein hemoglobin, yang ditemu-kan dalam komposisi sel darah merah yang yang ditelannya ditelannya,, menjadi menjadi bilirubin, bilirubin, yaitu pigmen pigmen empedu. empedu. Kemudian Kemudian bilirubin ini dikeluarkan ke sirkulasi $ena dan dikirim ke hati. !alam bentuk ini ia dapat saja dikeluarkan dari tubuh bersama-sama bersama-sama empedu. empedu. kan tetapi, molekul besi dalam bilirubin bilirubin yang akan dibuang dibuang ini merupakan bahan langka yang sangat berharga untuk tubuh. 1leh karena itu 4at besi ini diserap kembali di bagian tertentu usus halus. !ari sana, 4at besi ini mula-mula menuju ke hati lalu ke 5
sumsum tulang. !i sini, tujuannya adalah untuk membuang bilirubin yang merupakan bahan berbahaya, sekaligus untuk memperoleh kembali 4at besi Keterampilan Keterampilan limpa tidak hanya itu. Eimpa Eimpa menyimpan menyimpan sejumlah tertentu sel darah (sel darah merah dan trombosit). Kata menyimpan mungkin menimbulkan kesan seakan ada ruang terpisah dalam limpa yang dapat dijadikan tempat penyimpanan. Padahal limpa adalah organ kecil yang tak memiliki tempat untuk sebuah gudang. !alam kasus ini limpa mengembang supaya ada tempat tersedia untuk sel darah merah dan trombosit. Eimpa yang mengembang disebabkan oleh suatu penyakit juga memungkinkan memiliki ruang penyimpanan yang lebih besar. :aat terjadi infeksi yang disebabkan oleh mikroba atau ada penyakit lainnya, maka tubuh menyiapkan serangan bela diri dari musuh, men-dorong sel-sel prajurit untuk menggandakan diri. Pada saat-saat seperti ini limpa menambah produksi limfosit dan makrofag. Cadi, limpa juga berpartisipasi dalam operasi darurat yang dilancarkan saat penyakit akan membahayakan tubuh
d. ?odu ?oduss geta getah h beni bening ng 8 limfa limfa !alam tubuh manusia ada semacam semacam angkatan angkatan kepolisian dan organisasi organisasi intel kepolisian kepolisian yang tersebar di seluruh seluruh tubuh. tubuh. Pada sistem ini terdapat terdapat juga kantor-kanto kantor-kantorr polisi polisi dengan dengan polisi polisi penjaga, yang juga dapat menyiapkan polisi baru jika diperlukan. :istem ini adalah sistem limfatik dan kantor-kantor polisi adalah nodus limfa. Polisi dalam sistem ini adalah limfosit. :istem limfatik ini merupakan suatu keajaiban yang bekerja untuk kemanfaatan bagi umat manusia. :istem ini terdiri atas pembuluh limfa-tik yang terdifusi di seluruh tubuh, nodus limfa limfa yang yang terd terdap apat at di bebe beberap rapaa temp tempat at terte tertent ntu u pada pada pemb pembul uluh uh limfat limfatik ik,, limf limfos osit it yang yang diproduksi oleh nodus limfa dan berpatroli di sepanjang pembuluh limfatik, serta cairan getah bening tempat limfosit berenang di dalamnya, dalamnya, yang bersirkulasi dalam pembuluh limfatik 3ara kerja sistem ini adalah sebagai berikut8 3airan getah bening dalam pembuluh limfati limfatik k menyeb menyebar ar di seluruh seluruh tubuh tubuh dan berkon berkontak tak dengan dengan jaringa jaringan n yang yang berada berada di sekita sekitar r pembuluh limfatik kapiler. 3airan getah bening yang kembali ke pembuluh limfatik sesaat setelah melaku-kan melaku-kan kontak ini memba5a memba5a serta informasi mengenai jaringan tadi. "nfor-masi "nfor-masi ini diteruskan ke nodus limfatik terdekat pada pembuluh limfatik. Cika pada jaringan mulai merebak permusuhan, pengetahuan ini akan diteruskan ke nodus nodus limfa melalui cairan getah bening :istem limfatik tersusun atas serangkaian pembuluh yang menyebar keseluruh tubuh. Pembuluh tersebut bermula dari kapiler limfa yang mengalirkan plasma tak terabsorbsi dari rongga jaringan . kemudian bergabung menjadi pembuluh limfa, yang pada gilirannya melintasi nodus nodus limfa dan akhirnya akhirnya mengosongkan mengosongkan diri ke duktus duktus torasikus torasikus besar dan bergabung bergabung dengan dengan 6
$ena jugularis disisi kiri leher. Eimf adalah cairan yang terdapat dalam pembuluh limfaaliran limfa tergantung pada kontraksi intrinsik pembuluh limfa, kontraksi otot, gerakan respirasi dan gra$itasi Kelenjar limfe berbentuk bulat lonjong dengan ukuran kira-kira '&-' mm. Kelenjar limfe yang disebut juga getah bening merupakan cairan dengan susunan lisis hampir sama dengan plasma darah dan cairan jaringan. Perbedaannya adalah dalam cairan limfe banyak mengandung sel limfosit, tidak mengandung 31%, mengandung sedikit 1%. cairan limfe ini berasal dari cairan jaringan yang masuk melalui proses filtrasi ke dalam saluran kapiler limfe dan seterusnya akan masuk kedalam sistem peredaran darah melalui $ena. Fungsi kelenjar limfe adalah menaring caira cairan n limf limfee dari dari baha bahann-ba baha han n asin asing, g, pemb pemben entu tuka kan n limf limfos osit, it, memb memben entu tuk k anti antibo bodi di dan dan menghancurkan mikro-organisme
e. Pem Pembulu uluh lim limfe fe !arah yang meninggalkan jantung melalui arteri dan dikembalikan melalui $ena dan sebagian sebagian meninggalk meninggalkan an sirkulasi sirkulasi dikembalika dikembalikan n melalui melalui saluran limfe ke dalam ruang-ruang ruang-ruang jarinagn. :usunan pembuluh limfe disebut juag susunan tengah karena merupakan saluran antara darah dan jaringan dimana terdapat 4at-4at koloid. Garam elektrolit tidak dapat masuk kedalam kapiler darah akan tetapi masuk melalui kapiler-kap kapiler-kapiler iler saluran limfe. :truktur :truktur limfe serupa dengan $ena kecil akan tetapi lebih banyak banyak katup. Pembuluh kapiler limfe yang terkecil,lebih besar daripada pembuluh kapiler darah dan terdiri dari selapis endotelium Pembuluh limfe mempunyai dua batang saluran yang sama yaitu 8 ') !uktus !uktus torasiku torasikuss atau atau duktus duktus limfatik limfatikus us sinistr sinistra. a. !uktus !uktus torasiku torasikuss ini merupaka merupakan n kumpulan pembuluh limfe yang berasal dari kepala kiri, leher kiri, dada sebelah kiri, bagian perut anggota gerak bagian ba5ah dan alat-alat dalam rongga perut. %) !uktus !uktus limfatik limfatikus us dekstra dekstra,, menerim menerimaa limfe limfe dari dari pembul pembuluh uh limfe yang berasal berasal dari kepala kanan, leher kanan, dada kanan dan lengan sebelah kanan yang bermuara pada $ena ka$a subkla$ia dektra. Fungsi pembuluh limfe adalah mengembalikan cairan dan protein dari jaringan ke dalam dalam sirkula sirkulasi si darah. darah. enya enyarin ring g dan mengh menghanc ancurk urkan an mikroo mikroorga rganism nismedan edan mengha menghasilk silkan an antibody
7
%. Fisiologi :istem "mun dan ematologi a. Gambaran ran >m >mum "munitas adalah kekebalan terhadap penyakit, terutama penyakit infeksi. "mun sistem adalah adalah semua semua hal yang yang berper berperan an dalam dalam proses proses imun imun seperti seperti sel, protei protein, n, antibo antibodi di dan sitokinkem sitokinkemokin. okin.Fung Fungsi si utama sistem imun adalah pertahanan pertahanan terhadap terhadap infeksi infeksi mikroba, mikroba, 5alaupun substansi non infeksious juga dapat meningkatkan kerja sistem imun. Bespon imun adalah proses pertahanan tubuh terhadap semua bahan asing, yang terdiri dari sistem imun non spesifik dan spesifik.
b. "munitas ?on :pesifik "mun "munit itas as
non non
spes spesif ifik ik
meru erupakan akan
resp respo on
a5al a5al
terh terhad adap ap
mikro ikroba ba
untu untuk k
menc menceg egah ah,m ,meng engon ontr trol ol dan dan meng mengeli elimi mina nasi si terjad terjadin inya ya infek infeksi si pada pada host host,, mera merang ngsan sang g terjadinya terjadinya imunitas spesifik spesifik untuk mengoptimalk mengoptimalkan an efektifitas efektifitas kerja dan anya anya bereaksi bereaksi terhadap mikroba ,bahan bahan akibat kerusakan sel (heat shock protein) dan memberikan respon yang sama untuk infeksi yang berulang.
c. Komponen-komponen yang #erperan dalam :istem "mun a. Komp Kompon onen en :ist :istem em "mun "mun :pe :pesif sifik ik #arier :el 2pitel , :el epitel yang utuh merupakan barier fisik terhadap mikroba dari lingkungan dan menghasilkan peptida yang berfungsi sebagai antibodi natural. !idalam sel epitel barier juga terdapat sel limfosit A dan #, tetapi di$ersitasnya lebih rendah daripada limfosit A dan # pada sistem imun spesifik. :el A limfosit intraepitel akan menghasilkan sito sitoki kin, n,
meng mengak akti tifk fkan an
fago fagosi sito tosi siss
dan dan
sela selanj njut utny nyaa
meli melisi sisk skan an
mikro ikroor org ganis anisme me..
:edangkan sel # limfosit intraepitel akan menghasilkan "G b. ?eutrofil dan akrofag Ketika Ketika terdapa terdapatt mikrob mikrobaa dalam dalam tubuh, tubuh, kompon komponen en pertam pertamaa yang yang bekerja bekerja adalah adalah neutrofil dan makrofag dengan cara ingesti dan penghancuran terhadap mikroba tersebut. al ini di karenakan makrofag dan neutrofil mempunyai reseptor di permukaannya yang bisa mengenali mengenali bahan intraselular intraselular (!?), endoto9in endoto9in dan lipopolisakarida lipopolisakarida pada mikroba mikroba yang selanjutnya mengaktifkan aktifitas antimikroba dan sekresi sitokin. c. ?K :el ?K sel mampu mengenali $irus dan komponel internal mikroba. ?K sel di aktifasi oleh adanya antibodi yang melingkupi sel yang terinfeksi $irus, bahan intrasel mikroba dan 8
segala jenis sel yang tidak mempunyai 3 class ". :elanjutnya ?K sel akan menghasilkan porifrin dan granen4im untuk merangsang merangsang tterjadinya apoptosis
(TABAHKAN SISTE KOPLEEN, JENIS ATAU A#A KEKEBALAN)
a+a"a+a" S&%te" Keke-alan
'. :istem Kekebalan lami Cika tubuh terserang suatu penyakit, misalnya campak tubuh akan membentuk antibo ant ibodi di unt untuk uk mel mela5a a5an n cam campak pak jika ant antibo ibodi di ter tersebu sebutt ber berhas hasil il men mengal galahk ahkan an campak, tubuh akan membentuk antibodi yang lebih kuat untuk mela5an campak jika suatu saat menyerang lagi. !ibent !ib entukn uknya ya ant antibo ibodi di yan yang g leb lebih ih kua kuatt ini men menyeb yebabk abkan an tub tubuh uh men menjadi jadi keb kebal al (imun) terhadap campak itulah sebabnya tubuh tidak akan terserang campak dua kali. Keke Ke keba bala lan n (im (imun unit itas) as) te terh rhad adap ap su suat atu u pe peny nyaki akitt ya yang ng di dimi mili liki ki tu tubu buh h tan tanpa pa perlakuan dari luar ini dinamakan kekebalan alamikekebalan pasif. 3ontoh kekeba kek ebalan lan alam alamii yan yang g lai lain n adal adalah ah keb kebalny alnyaa bay bayii terh terhada adap p beb bebera erapa pa pen penyak yakit it setelah menyusu pada hari pertama. !i dalam air susu ibu tersebut terkandung kolostrum yang kaya antibodi dan mineral. Kekebalan bayi ini bertahan beberapa hari sampai beberapa minggu. #agaim #ag aimana ana tub tubuh uh dap dapat at men mengin gingat gat dan men mengen genali ali ant antige igen n yan yang g meny menyeran erang g sebelumnya. Aernyata tubuh mempunyai sel-sel khusus yang bertugas untuk itu yang disebut sel-sel memori. Pengingatan dan pengenalan terhadap antigen tersebut merupakan ciri khas sistem kekeba kek ebalan lan tub tubuh. uh. 3ir 3irii lain lainny nyaa ada adalah lah kek kekhus hususan usan yan yang g ber berarti arti sua suatu tu ant antibo ibodi di hanya cocok untuk antigen tertentu. :ebagai contoh antibodi cacar hanya cocok untuk antigen tertentu. :ebagai contoh antibodi cacar hanya cocok untuk antigen cacar dan tidak cocok untuk antigen lainnya.
9
%. :istem Kekebalan #uatan Kekebalan yang dimiliki tubuh dapat disesuaikan dengan keinginan kita. Kita dapat dap at men menyu yuruh ruh tub tubuh uh unt untuk uk mem membua buatt ant antibo ibodi di pen pengha ghancu ncurr ant antige igen n pol polio, io, tuberculosis, dan lainnya melalui pemberian $aksin. 7aksin adalah bibit penyakit yang ya ng tel telah ah di dilem lemah ahka kan. n. Pr Pros oses es pe pemb mber erian ian $a $aks ksin in da dalam lam tu tubu buh h di dinam namaka akan n $aksinasi. Cadi jika menginginkan tubuh memproduksi antibodi tetanus, kita harus menyuntiknya bakteri tetanus yang telah dilemahkan. 7aksi ksin n teta tetanus nus ter terseb sebut ut yan yang g masu masuk k ter tersebu sebutt aka akan n dia diangg nggap ap tub tubuh uh seb sebaga agaii penyakit, sehingga tubuh akan memproduksi antibody untuk menghancurkan penyakit tetanus tersebut. kibatnya tubuh akan kebal terhadap tetanus teta nus jika suatu saat penyakit tersebut menyerang. Kekebal Kek ebalan an yan yang g dib dibuat uat ole oleh h tub tubuh uh den dengan gan pem pemberi berian an $ak $aksin sin ini din dinama amakan kan kekebalan buatan atau kekebalan aktif. Aidak semua penyakit dapat dicegah dengan cara $aksinasi. #anyak penyakit yang masih mas ih taha tahan n terh terhada adap p per perusa usakan kan ole oleh h anti antibod bodi. i. 3on 3ontoh toh pen penya yakit kit yan yang g sam sampai pai sekarang sekaran g belum mempunyai mempunyai $aksin yang efekti efektiff adalah "!: "!: dan malaria malaria.. :alah satu sebab sulitnya mencari $aksin yang efektif ini karena cepat berubahnya sifat $irus penyebab penyakit. 7aksin yang umum digunakan selama ini diantaranya adalah $aksin !PA untuk mencegah penyakit dipteri - pertusis - tetanus - #3G untuk mencegah A#3, $aksin tetanus, dan campak.
SISTE IUN KOPLEEN
Komplemen adalah kumpulan sembilan protein plasma (3'-3<) bukan antibodi yang diperlukan pada reaksi antigen-antibodi sehingga terjadi kerusakan jaringan atau kematian mikroba serta lisis sel.
EDIATOR EDIATO R ANG DILEPAS KOPLEEN KOPL EEN
kti k ti$a $asi si ko komp mplem lemen en me meng nghas hasil ilka kan n se sejum jumlah lah mo molek lekeu eull ef efek ekto torr an antar taraa la lain in anafilaktoisi anafila ktoisisin, sin, adherens imun, opsonin, opsonin, dan membr membrane ane attack comple9 yang mempunyi efek biologi.
10
KA"7:" K1PE22? da akti$ator yang berbeda yang mendeteksi kuman dan mengaktifkan 3 yang merupa mer upakan kan kom komple plemen men kun kunci. ci. :is :istem tem kom komple plemen men men mengan gandun dung g lebi lebih h dar darii '; macam protein. Protein-protein ini bertindak dalam suatu kaskade, dimana satu protein mengaktifkan protein berikutnya. :istem komplemen bisa diaktifkan melalui
%
cara
yang
berbeda8
'.Cal '. Calur ur al alter terna natif tif 8 di diak akti tifk fkan an ol oleh eh pr prod oduk uk mi mikr krob obaa ter terte tent ntu u ata atau u an anti tige gen n %. Cal Calur ur kl klasi asik k 8 di diak akti tifk fkan an ol oleh eh an anti tibo bodi di kh khus usus us ya yang ng te terik rikat at pa pada da an anti tige gen n (komplek
imun).
. jalur lektin #E
. kti$asi komplemen melalui jalur Eektin (#E) annan #inding Eektin (#E) adalah kolektin yang dapat diikat memalui bagian lektin oleh hidrat arang kuman. :etelah #E diikat kuman lektin l ektin tersebut, #E segera mengaktifkan 3
#. kti$asi komplemen melalui jalur klasik Penggunaan istilah klasik berdasarkan ditemukannya yang pertama kali, meskipun reaksi melalui jalur klasik terjadi sedsudah reaksi jalur lainnya. ti$asi jalur klasik dimulai dengan 3' yang dicetuskan oleh kompleks imun antibody dan antigen. "g "g me memi mili liki ki seb sebany anyak ak Fc mu muda dah h di diik ikat at ole oleh h 3' . me mesk skip ipun un 3' ti tida dak k mempunyai sifat en4im, namun stelah dia berikatan dengan Fc dapat mengakifkan 3% dan 3+ yang selanjtunya mengkatifkan 3. "g dan "gG', "gG%, "gG ("g lebih kuat dibandingkan dengan "gG) yang ya ng me memb mben entu tuk k
komp ko mple leks ks
imun im un de deng ngan an an anti tige gen, n, da dapa patt
men enga gakt ktif ifka kan n
komplemen melalui jalur klasik, jalur klasik melibatkan < komplemen protein utama yaitu 3'-3<. :elama akti$asi, protein-protein tersebut diaktifkan secara berurutan. Produk yang dihasilkan menjadi katalisator dalam reaksi berikutnya. Cadi stimulus kecil dapat menimbulkan reaksi akti$asi komplemen berantai. Eipid dari endotoksin, protease, Kristal urat, polinukleotida, membaran $irus tertentu dan 3BP dapat mengakifkan kompleme melalui jalur klasik. 11
3.
kti k ti$a $asi si kop opml mlem emen en me mela lalu luii jal jalu ur alt alter ern nat atif if
kti$asi jalur alternatif dimulai dari 3 yang merupakan molekul yang tidak stabil dan terus menerus ada dalam akti$asi spontan derajat rendah dan klinis yang tidak berarti. kti$asi spontan 3 diduga terjadi pada permukaan sel, meskipun sel normal mengekspresikan inhibitor permukaan yang mencegah aktifasi 3. ntigenH"gG"g ?on-"munologiken4im 3'I CE>B KE:"K 3'r 3's 3% (anafilatoksin) (anafilatoksin, faktor kemotaktik) 3% kinin 3+ 3a 3a enyerupai 3 3+ 3 3* 3 3; 3< lisis
Faktor # dan ! 3b aderensi 3b Properdin opsonisasi CE>B EA2B?A"F "g, endotoksin, dll
F>?G:" K1PE22? '. "nflamasi :ebagai langkah a5al untuk menghancurkan benda as ing dan mikroorganisme serta membersihkan jaringan yang rusak Aubuh mengerahkan elemen-elemen system imun ke tempat benda asing dan mikroorganisme yang masuk ke tubuh atau jaringan yang rusak tersebut Fagositosis merupakan komponen penting pada inflamasi !alam inflamasi, ada hal yang terjadi, yaitu8 Peningkatan pasokan darah ke tempat benda asing dan mikrorganisme atau jaringan yang rusak. Peningkatan permeabilitas kapiler yang ditimbulkan ditimbulkan oleh pengerutan sel endotel yang memungkinkan memungkinkan molekul yang lebih besar seperti antibody dan fagosit bergerak keluar pembuluh darah menuju ke tempat benda asing (diapedesis) ikrorganisme atau jaringan yang rusak. Peningkaan permeabilitas $ascular yang local terjadi atas pengaruh anafilatoksin 12
(3a, 3+a, 3a). akti$asi komplemen 3 dan 3 menghasilkan fragmen kecil 3a dan 3a yang merupakan anafilatoksin yang dapat memacu degranulasi sel mast dan atau basofil melepas histamine. istamine yang dapat dilepas sel mast atas pengaruh komplemen, meningkatkan meningkatkan permeabilitas $ascular dan kontraksi otot polos dan keluarnya plasma yang mengandung mengandung banyak antibody, antibody, opsonin dan dan kompnen komplomen ke jaringan. %. Kemokin erupakan molekul yang dapat menarik dan mengerahkan sel-sel fagosit. 3a, 3a dan 3-*- merupakan kemokin yang dapat mengerahkans sel-sel fagosit baik mononuclear maupun polimorfonuklear ke tempat terjadi infeksi. 3a adalah kemoatraktan untuk neutrofil yang juga merupakan anafilatoksin. onosit yang masuk ke jaringan menjadi makrofag, dan fagositosisnya diaktifkan opsonin dan antib an tibod ody y. a akr krof ofag ag ya yang ng di diak aktif tifka kan n me melep lepas as be berb rbag agai ai me medi diat ator or ya yang ng ik ikut ut berperan dalam reaksi inflamasi.
. Fa Fago gosi sito tosi siss J op opso soni nin n +. 3 3b b da dan n 3+ 3+b b me memp mpun uny yai sif sifat at op opso soni nin. n. 1p 1pso soni nin n ad adala alah h mo molek lekul ul ya yang ng dapat dap at dii diikat kat dis disatu atu pih pihak ak leh par partik tikel el (ku (kuman man)) dan dil dilain ain pih pihak ak ole oleh h reseptornya pada fagosit sehingga memudahkan fagositosis bakteri atau sel lain.. 3 yan lain yang g ban banya yak k dia diaktif ktifkan kan pad padaa akt akti$a i$asi si kom komplem plemen en mer merupa upakan kan sumber opsonin utama (3b). olekul 3b dalam bentuk inaktif (i3b), juga berperan sebagai opsonin dalam fagositosis oleh karena fagositosis juga memiliki reseptor untuk 3i3b. "gG juga dapat berfungsi sebagai opsonin, bila berikatan dengan reseptor Fc pada permukaan fagosit. 1leh karena fagosit tidak memiliki reseptor Fc untuk "g, opsonisasi yang dibantu konplemen merupakan hal yang sangat penting selama terjadi respon antibody primer yang didominasi "g yang merupakan acti$ator komponen poten. 3BP juga berfungsi sebagai opsonin.
+. dherens "mun dherens "mun merupakan fenomena dari partikel antigen yang melekat pada 13
berbagai permukaan (mis8 permukaan pembuluh darah), kemudian dilapis antib an tibod ody y da dan n me meng ngak akti tifk fkan an ko komp mplem lemen en.. ki kiba batk tkan an an anig igen en ak akan an mu muda dah h difagositosis. 3b berfungsi dalam adherens imun tersebut.
. 2limiasi kompleks imun 3a atau i3b dapat diendapkan dipermukaan kompleks imun dan merangsang eleminasi kompleks imun. #aik sel darah merah dan neutrofil memiliki 3B'-B dan mengikat 3b dan i3b. 3 dan 3+ ditemukan dalam kompleks imun yang larut dan diikat oleh 3B'-B pada sel darah merah yang mengangkutkan ke organ yang mengandung banyak fi9ed fagosit seperti hati dan limpa. elalui reseptor komplemen dan Fc, fagosit-fagosit tersebut menyingkirkan dan menghancurkan kompleks imun dari sel darah merah. Pada proses ini, sel darah sendiri tidak rusak. ?eutrofil dapat mengeliminasi kompleks imun kecil dalam sirkulasi. s irkulasi. #ila antigen tidak larut yang diikat antibody dan dibentuk dalam darah atau jaringan tidak disingkirkan, akan memacu inflamasi dan dapat menimbulkan penyakit kompleks imun. Kompleks besar tidak larut sulit untuk disingkirkan dari jaringan6 sejumlah besar 3 yang diaktifkan dapat melarutkan kompleks kompleks tersebut.
*. Eisis osmotic bakteri kti$asi 3 (jalur alternati$e atau klasik) akan mengaktifkan bagian akhir dari kaska ka skade de ko komp mpon onen en ko komp mplem lemen en 3 3-3 -3<. <. kt kti$ i$asi asi ko komp mplem lemen en ya yang ng erj erjad adii diperm dip ermuka ukaan an sel bak bakteri teri aka akan n mem memben bentuk tuk em embra brane ne t ttack tack 3om 3omple ple9 9 dan akhirnya menimbulkan lisis osmotic sel atau bakteri. 3 dan 3* memiliki akti$asi en4im, yang memungkinkan 3, 3; dan 3< memasuki membrane plasma dari sel sasaran.
. kti$itas sitolitik 2osino 2os inofil fil dan sel pol polimo imorfo rfonuk nuklear lear mem mempny pnyai ai rese resepto ptorr unt untuk uk 3b dan "gG sehingga b dapat meningkakan sitotoksisitas sel efektor ntibody !ependent 3ell 3e ll e edi diate ated d 3y 3yto toto to9ic 9icity ity ( (!3 !33) 3) ya yang ng ke kerj rjany anyaa be berg rgan antu tung ng pa pada da "g "gG. G. !isamping itu sel darah merah yang diikat 3b dapat dihancurkan juga melalui 14
kerusakan kontak. 3;-< merusak membrane membentuk saluran-saluran dalam membrane sel yang menimbulkan lisis osmotic.
B. Kn%e' Da%ar
/. De0& De0&n& n&%& %& F&la F&lar& r&a% a%&% &%
!i "ndonesia filariasis yang sering dikenal sebagai penyakit kaki gajah disebabkan oleh tiga spesies cacing filaria, yaitu brugia malayi, 0uchereria bancrofi dan #rugia timori. 3acing de5asa hidup di dalam saluran limfe dan pembuluh limfe, sedangkan lar$a cacing ( mikrofilaria ) di jumpai di dalam darah darah tepi tepi pender penderita. ita. #rugia #rugia timori timori belum belum banya banyak k diketah diketahui ui morfo morfolog logi, i, sifat sifat biolog biologi, i, maupun maupun epidemologi penyakitnya ( :oedarto, %&&< )
Filari Filariasis asis diseba disebabka bkan n oleh oleh cacing cacing filari filariaa yang yang merupa merupakan kan nemato nematoda da dan tingga tinggall di jaringan subkutan dan pembuluh limfatik manusia. :iklus hidupnya melibatkan serangga yang memba5a lar$a infektif ( andal, %&&* ) "silah filariasis digunakan untuk infeksi yang disebabkan oleh berbagai jenis nematoda dari keluarga Filarioidea. ?amun istilah ini hanya digunakan untuk filaria yang hidup dalam kelenjar limfe ( 3hin, Cames %&&* )
Ga"-ar /. Kl&en *engan F&lar&a%&%
15
Kla%&0&ka%&
Eimfedema Eimfedema pada filariasis bancrofti bancrofti biasanya biasanya mengenai mengenai seluruh seluruh tungkai. tungkai. Eimfedema Eimfedema tungkai ini dapat dibagi menjadi + tingkat, yaitu8 a. Aingkat Aingkat '. 2dema 2dema pitting pitting pada pada tungkai tungkai yang yang dapat kembal kembalii normal normal (re$ersibel) (re$ersibel) bila bila tungkai tungkai diangkat. b. Aingkat Aingkat %. Pitting non pitting edema yang tidak dapat kembali normal (irre$ersibel) bila tungkai diangkat. c. Aingk ingkat at . 2dem 2demaa non non pitt pittin ing, g, tida tidak k dapa dapatt kemb kembal alii norm normal al (irre (irre$e $ersi rsibe bel) l) bila bila tung tungka kaii diangkat, kulit menjadi tebal. d. Aingkat Aingkat +. 2dema 2dema non pitting pitting dengan dengan jaringan jaringan fibrosis fibrosis dan $erukosa $erukosa pada kulit (elephanti (elephantiasis) asis)
1. Et&lg& Penyakit ini disebabkan oleh spesies cacing filarial 8 0u 0uchereria chereria #ancrofti, #rugia alayi, #rugia Aimori. cacing ini menyerupai benang dan hidup dalam tubuh manusia terutama dalam kelenjar getah bening dan darah. darah. infeksi cacing ini menyerang menyerang jaringan $iscera, $iscera, parasit ini termasuk kedalam kedalam superfamili Filaroidea, family onchorcercidae. 3acing ini dapat hidup dalam kelenjar getah bening manusia selama + - * tahun dan dalam tubuh manusia cacing de5asa betina menghasilkan jutaan anak cacing (microfilaria) yang beredar dalam darah terutama malam hari.
16
Ga"-ar 1 +a+&ng 0&lar&a
Penyebarannya diseluruh "ndonesia baik di pedesaan maupun diperkotaan. ?yamuk merupakan $ektor filariasis !i "ndonesia ada % spesies nyamuk yang diketahui bertindak sebagai $ektor dari genus8 mansonia, cule9, anopheles, aedes dan armigeres. - 0. bancrofti perkotaan $ektornya cule9 IuinIuefasciatus - 0. bancrofti bancrofti pedesaan8 anopheles, aedes dan armigeres - #. malayi 8 mansonia spp, an.barbirostris. - #. timori 8 an. barbirostris. ikrofilaria mempunyai periodisitas tertentu tergantung dari spesies dan tipenya.!i "ndonesia semuanya nokturna kecuali type non periodic :ecara umum daur hidup ketiga spesies sama Aersebar Aersebar luas di seluruh "ndonesia sesuai dengan keadaan lingkungan habitatnya. ( Got, sa5ah, ra5a, hutan )
ciri-ciri cacing de5asa atau makrofilaria 8 - #erbentuk silindris, halus seperti benang, putih dan hidup di dalam sisitem limfe. - >kuran J '&& mm 9 &,'* mm - 3acing jantan lebih kecil8 mm 9 &,&< mm - #erkembang secara o$o$i$ipar ikrofilaria 8 - erupakan lar$a dari makrofilaria sekali keluar jumlahnya puluhan ribu
17
- empunyai sarung. %&& J *&& L ; um Faktor yang mempengaruhi 8 - Eingkungan fisik 8"klim, Geografis, ir dan lainnnya, - Eingkungan biologik8 lingkungan ayati yang mempengaruhi penularan6 hutan, reser$oir, $ector - lingkungan social J ekonomi budaya 8 Pengetahuan, sikap dan perilaku, adat "stiadat, Kebiasaan dsb, 2konomi8 3ara #ertani, encari Botan, Getah !sb
2. an&0e%ta%& kl&n&k
anifes anifestasi tasi gejala gejala klinis klinis filaria filariasis sis diseba disebabka bkan n oleh oleh cacing cacing de5asa de5asa pada pada sistem sistem limfati limfatik k dengan konsekuensi limfangitis dan limfadenitis. :elain itu, juga oleh reaksi hipersensiti$itas dengan dengan gejala klinis klinis yang yang disebut disebut occult filariasis. !alam proses perjalanan perjalanan penyakit, penyakit, filariasis filariasis bermula dengan limfangitis dan limfadenitis akut berulang dan berakhir dengan terjadinya obstru obstruksi ksi menahu menahun n dari dari sistem sistem limfati limfatik. k. Perjala Perjalanan nan penya penyakit kit berbat berbatas as kurang kurang jelas jelas dari dari satu stadium ke stadium berikutnya, tetapi bila diurutkan dari masa inkubasi dapat dibagi menjadi8 a.
asa asa prep prepat aten en erupakan erupakan masa antara masuknya masuknya lar$a infektif sampai sampai terjadinya terjadinya mikrofilare mikrofilaremia mia
yang yang memerlu memerlukan kan 5aktu 5aktu kira-k kira-kira ira M bulan. bulan. anya anya sebagia sebagian n tdari tdari pendud penduduk uk di daerah daerah endemik yang menjadi mikrofilaremik, dan dari kelompok mikrofilaremik inipun tidak semua kemudian menunjukkan gejala klinis. Aerlihat bah5a kelompok ini termasuk kelompok yang asimtomatik baik mikrofilaremik ataupun amikrofilaremik.
b. asa inkubasi erupakan masa antara masuknya lar$a infektif hingga munculnya gejala klinis yang biasanya berkisar antara ;-'* bulan.
Sela&n &t, *ala" "an&0e%ta%& kl&n&k *&-ag& "en!a*& " en!a*& *a 3
a.
Geja Gejala la klin klinik ik akut akut Gejala klinik akut menunjukkan limfadenitis dan limfangitis yang disertai panas dan malaise. Kelenjar yang terkena biasanya unilateral. Penderita dengan gejala klinis akut dapat mikrofilaremik ataupun amikrofilaremik.
b. Gejala menahun Gejala Gejala menahu menahun n terjad terjadii '&-' '&-' tahun tahun setelah setelah serang serangan an akut akut pertam pertama. a. ikrof ikrofila ilaria ria 18
jarang ditemukan pada stadium ini, sedangkan limfadenitis masih dapat terjadi. Gejala kronis kronis ini menye menyebab babkan kan terjadi terjadiny nyaa cacat cacat yang yang mengga menggangg nggu u akti$i akti$itas tas pender penderita ita serta serta membebani keluarganya.
Ber*a%arkan Ber*a%arkan 'en4e-a-n4a "an&0e%ta%& kl&n&k 'a*a 'en4ak&t ele'$ant&a%&% *&antaran4a 3
a. Filari Filariasis asis bancro bancrofti fti Pada filariasis yang disebabkan 0uchereria bancrofti pembuluh limfe alat kelamin lakilaki sering terkena disusul funikulitis, epididimitis dan orchitis. Eimfadenitis inguinal atau aksila, sering bersama dengan limfangitis retrograd yang umumnya sembuh sendiri dalam -' hari. :erangan biasanya terjadi beberapa kali dalam setahun.
b. Filariasis brugia Pada filariasis yang disebabkan disebabkan #rugia malayi dan #rugia #rugia timori timori limfadenitis limfadenitis paling sering sering mengen mengenai ai kelenj kelenjar ar inguin inguinal, al, sering sering terjadi terjadi setelah setelah bekerja bekerja keras. keras. Kadang Kadang-ka -kadan dang g disertai limfangitis retrograd. Pembuluh limfe menjadi keras dan nyeri, dan sering terjadi limfedema pada pergelangan kaki dan kaki. Penderita tidak mampu bekerja selama beberapa hari. :erangan dapat terjadi '% kali dalam satu tahun sampai beberapa kali perbulan. Kelenjar limfe yang terkena dapat menjadi abses, memecah, membentuk ulkus dan meninggalkan parut yang khas, setelah minggu minggu hingga bulan.
c.
Fila Filari rias asis is banc bancro roft ftii Kead Keadaa aan n yang serin sering g diju dijump mpai ai adal adalah ah hidr hidrok okel el.. !i dalam dalam caira cairan n hidr hidrok okel el dapa dapatt
ditemukan mikrofilaria. Eimfedema dan elefantiasis terjadi di seluruh tungkai atas, tungkai ba5ah, skrotum, $ul$a atau buah dada, dengan ukuran pembesaran di tungkai dapat kali dari ukur ukuran an asaln asalnya ya.. 3hy 3hyluria luria dapa dapatt terja terjadi di tanp tanpaa kelu keluha han, n, tetap tetapii pada pada bebe beberap rapaa pend pender erit itaa menyebabkan penurunan berat badan dan kelelahan. 2lefantiasis terjadi di tungkai ba5ah di ba5ah lutut dan lengan ba5ah. >kuran pembesaran ektremitas umumnya tidak melebihi % kali ukuran asalnya
5. Pat0&%&lg&
Parasit Parasit memasu memasuki ki sirkula sirkulasi si saat nyamu nyamuk k menghi menghisap sap darah darah lalu lalu parasit parasit akan akan menuju menuju pembuluh limfa dan nodus limfa. !i pembuluh limfa terjadi perubahan dari lar$a stadium menj menjad adii paras parasit it de5a de5asa. sa. 3acin 3acing g de5a de5asa sa akan akan meng mengha hasil silka kan n prod produk uk J prod produk uk yang ang akan akan menyebabkan dilaasi dari pembuluh limfa sehingga terjadi disfungsi katup yang berakibat aliran 19
limfa limfa retr retrog ograd rade. e. kiba kibatt dari dari alira aliran n retro retrogr grad adee terse tersebu butt maka maka akan akan terbe terbent ntuk uk limf limfed edem ema. a. Perubahan lar$a stadium menjadi parasit de5asa menyebabkan antigen parasit mengaktifkan sel A terutama sel Ah% sehingga melepaskan sitokin seperti "E ', "E *, A?F N. :itokin - sitokin ini akan menstimulasi sum- sum tulang sehingga terjadi eosinofilia yang berakibat meningkatnya mediator proinflamatori dan sitokin juga akan merangsang ekspansi sel # klonal klonal dan meningkatkan meningkatkan produksi produksi "g2. "g2 yang terbentuk terbentuk akan berikatan berikatan dengan parasit sehing sehingga ga melepa melepaska skan n mediato mediatorr inflam inflamasi asi sehing sehingga ga timbul timbul demam. demam. dany danyaa eosino eosinofili filiaa dan meni mening ngka katn tnya ya medi mediato atorr infl inflam amas asii maka maka akan akan meny menyeb ebabk abkan an reaks reaksii gran granul ulom omat atos osaa untu untuk k membunuh parasit dan terjadi kematian parasit. Para Parasit sit yang yang mati mati akan akan meng mengak akti tifk fkan an reak reaksi si infl inflam am dan dan gran granul ulom omato atosa. sa. Pros Proses es penyembuhan akan a kan meninggalkan pembuluh limfe yang dilatasi, menebalnya dinding pembuluh limfe, fibrosis, dan kerusakan struktur. struktur. al ini menyebabka menyebabkan n terjadi ekstra$asasi ekstra$asasi cairan limfa ke interstisial yang akan menyebabkan perjalanan yang kronis (TABAHKAN (TA BAHKAN GABAR A A))
6. Pat0l7 (INI
BUKAN
PATOFLO8
TAPI
INI
SIKLUS)
BUAT
LAGI
A
BAGAN
PATOFLO8N PA TOFLO8NA A 9999
?yamuk menghisap darah
Parasit
Pembuluh limfa
:irkulasi
?odus Eimfe
Perubahan Ear$a stadium menjadi de5asa
20
!ilaasi
antigen parasit mengakti$kan sel A
!isfungsi katup
liran limfe retrogrode
melepaskan sitokin
menstimulasi sumsum tulang
erangsang ekspansi sel # klonal
eningkatkan Produksi "g2
l&"0e*e"a
"g2 berikatan dengan parasit
2osinofilia
ediator "nfalamasi
Peningkatan mediato proinflamasi
Beaksi granulomatosa
De"a"
Kematian parasit
engaktifkan reaksi inflamasi dan granulomatosa
Kerusakan Kerusakan struktuk
Menebalnya dinding
Fibrosis pembulu lim!e
Ek%tra:a%a%& #a&ran l&"0e
21
;. K"'l&ka%&
Komplikasi yang dapat disebabkan dari penyakit elephantiasis diantaranya 8 a. 3acat menetap pada bagian tubuh yang terkena b.
2lephantiasis tungkai
c. Eimfedema 8 "nfeksi 0uchereria mengenai kaki dan lengan, skrotum, penis,$ul$a $agina dan payudara, d. id idrok rokel
(+& (+&-&/ -&/
kasu kasus) s),,
aden adenol olim imfa fang ngit itis is
pda pda
salu salura ran n
lim limfe
test testis is
beru erulang lang88
pecahnya tunika $aginalisidrokel adalah penumpukan cairan yang berlebihan di antaralapisan parietalis dan $iseralis tunika $aginalis. !alam keadaan normal, cairan yang berada di dalam rongga itu memang adadan berada dalam keseimbangan kese imbangan antara produksi dan reabsorbsi oleh sistem limfatik di sekitarnya. e.Kiluria 8 kencing seperti seperti susu karena bocorny bocornyaa atau pecahnya pecahnya saluran limfe oleh cacing cacing de5asa yang menyebabkan masuknya cairan limfe ke dalam saluran kemih.
<. Pe"er&k%aan D&agn%t&k
a. !iag !iagno nosi siss Klin Klinik ik !iagnosis !iagnosis klinik klinik ditegakkan ditegakkan melalui anamnesis anamnesis dan pemeriksaan pemeriksaan klinik. !iagnosis !iagnosis klinik penting dalam menentukan angka kesakitan akut dan menahun (cute and 3hronic !isease Bate). Pada keadaan amikrofilaremik, gejala klinis yang mendukung dalam diagnosis filaria filariasis sis adalah adalah gejala gejala dan tanda tanda limfade limfadenit nitis is retrog retrograd rad,, limfade limfadenit nitis is berula berulang ng dan gejala gejala menahun.
b. !iagnosis Parasitologik !iag !iagno nosi siss
paras parasit itol olog ogik ik
dite ditega gakk kkan an
deng dengan an
dite ditemu muka kann nny ya
mikr mikrof ofil ilari ariaa
pada pada
pemeriksaan darah kapiler jari pada malam hari. Pemeriksaan dapat dilakukan siang hari, & menit setelah diberi !23 '&& mg. !ari mikrofilaria secara morfologis dapat ditentukan species cacing filaria.
c. Badiodiagnosis 22
Pemeriksaan dengan ultrasonografi (>:G) pada skrotum dan kelenjar limfe inguinal penderita akan memberikan gambaran cacing yang bergerak-gerak (filarial dance sign). Pemeriksaan limfosintigrafi dengan menggunakan dekstran atau albumin yang dilabel dengan radioaktif akan menunjukkan adanya abnormalitas sistem limfatik, sekalipun pada penderita yang mikrofilaremia asimtomatik. d. !iagnosis "mmunologi (LEBIH JELASKAN, DAN DIPAHAI A) Pada Pada
kead keadaa aan n
amik amikro rofi fila lare rem mia
sepe sepert rtii
pad pada
kead keadaa aan n
prep repaten aten,,
inku inkuba basi si,,
amikro amikrofila filarem remia ia dengan dengan gejala gejala menahu menahun, n, occult occult filaria filariasis, sis, maka maka deteksi deteksi antibo antibodi di danat danatau au anti antige gen n
den dengan gan
cara cara
dan dany ya
anti antibo bodi di tida tidak k
imm immuno unodiag diagno nosi siss menu menunj njuk ukka kan n
dihar iharap apk kan
kore korela lasi si posi positi tiff
dapat apat
menu enunjan njang g
diag iagnosis osis..
deng dengan an mikr mikrof ofil ilar arem emia ia,,
tida tidak k
membedakan membedakan infeksi dini dan infeksi lama. !eteksi antigen merupakan merupakan deteksi metabolit, ekskresi dan sekresi parasit tersebut, sehingga lebih mendekati diagnosis parasitologik. Gib ', antibo antibodi di monok monoklon lonal al terhad terhadap ap 1. gibson gibsonii menunj menunjukk ukkan an korela korelasi si yang yang cukup cukup baik baik dengan dengan mikrofilaremia 0. bancrofti di Papua ?e5 Guinea
=. Penatalak%anaan Ke'era7atan *an e*&%
a.
Fila Filaria riasi siss bran brancr crof ofti ti 1bat 1bat yang ang pada pada saat saat ini ini bany banyak ak digu diguna naka kan n untu untuk k fila filari riasi asisi si banc bancro rofti fti adal adalah ah !ietilkarbamasin sitrat ( !23 ) dengan dosis 9%mgkg berat badan hari , selama + minggu . Pemberian Pemberian !23 hanya hanya ditunjukan ditunjukan untuk mengobati tahap microfilaria, microfilaria, tahap filariass filariass akut, untuk mengobati kluria, limfedema, dan tahap a5al elephantiasis Pengobatan dengan atihistamin serta pemberian obat J obat simtomatik , analgetik dan atipiretik dapat diberikan sesuai dengan keluhan penderita dan gejala penyakit yang terjadi terjadi pabila pabila telah terjadi hidrokel hidrokel atau elephantias elephantiasis is yang lanjut penaganan penaganan hanya dapat dilakukan melalui pembedahan
b. Pengobatan brugiasis !23 yaitu merupakan obat pilihan untuk brugiasis , dapat diberikan dengan dosis lebih rendah , yaitu 9 &, J % mg kg berat badan hari , namun diberikan lebih lama yaitu selama minggu ( :oedarto, %&&< )
(PENAT (PEN ATALAKSA ALAKSANAAN NAAN KEPE KEPERA8 RA8A ATA TANNA NNA ANA >)
'. Pera5 era5at atan an umum umum
23
a. "stirahat "stirahat ditempat ditempat tidur, tidur, pindah pindah tempat tempat ke daerah daerah dingin dingin akan akan menguran mengurangi gi derajat derajat serangan akut. b. ntibiotik dapat diberikan untuk infeksi sekunder sekunder dan abses c. Pengikatan Pengikatan di daerah daerah pembendu pembendungan ngan akan mengurangi mengurangi edema.
%. Peng Pengob obat atan an spes spesif ifik ik a. !engan !engan dietylkarbam dietylkarbama4ine a4ine %- mingg minggu u mgkg mgkg berat badan, badan, 9 sehari sehari selama selama -'+ hari, hari, kadang kala sampai '+ hari. b. Beaksi pusing, mual, dan demam dapat terjadi selama pemberian obat ini. c. Belaps Belaps dapat terjadi terjadi -'% -'% tahun tahun kemudian kemudian dan contro controll harus dilakuk dilakukan an selama selama '-% tahun tahun kemudian
. Peng Pengob obata atan n pem pembe beda daha han n a. Pembedahan Pembedahan untuk untuk meleny melenyapkan apkan elephan elephantiasis tiasis skrotum, skrotum, $ul$a $ul$a dan mammae mammae mudah dilakuakan dengan hasil yang memuaskan. b. Perbaikan tungkai yang membesar membesar dengan anastomosis antara saluran limfe yang letaknya dalam dengan yang perifer tidak selalu memuaskan c. Pembedahan Pembedahan ini bertuju bertujuan an untuk untuk mengeluarka mengeluarkan n cacing cacing filarial filarial..
#. ASUHAN KEPERA8ATAN FILARIASIS /. Pengka!&an
a. Bi5ayat kesehatan Cenis infeksi sering memberikan petunjuk pertama karena sifat kelainan imun. 3acing filaria filariasis sis mengin menginfek feksi si manusi manusiaa melalu melaluii gigitan gigitan nyamu nyamuk k infekt infektif if yang yang mengan mengandun dung g lar$a lar$a stadium """. Gejala yang timbul berupa demam berulang-ulang - hari, demam ini dapat hilang pada saat istirahat dan muncul lagi setelah bekerja berat.
b. ktifitas ktifitas "stirahat Gejala 8 udah lelah, intoleransi akti$itas, perubahan pola tidur. Aanda Aanda 8 Kelemahan otot, menurunnya massa otot, respon fisiologi akti$itas ( Perubahan A!, frekuensi jantung)
24
c. :irkulasi Aanda Aanda 8 Perubahan A!, menurunnya $olume nadi perifer, perpanjangan pengisian kapiler.
d. "ntegritas dan 2go Gejala 8 :tress berhubungan dengan perubahan fisik, mengkuatirkan penampilan, putus asa, dan sebagainya. Aanda Aanda 8 engingkari, cemas, depresi, depres i, takut, menarik diri, marah.
e. "ntegumen Aanda Aanda 8 Kering, gatal, lesi, bernanah, bengkak, turgor jelek.
f. akanan 3airan Gejala 8 noreksia, permeabilitas cairan Aanda 8 Aurgor kulit buruk, edema.
g. ygiene Gejala 8 Aidak dapat menyelesaikan K: Aanda Aanda 8 Penampilan tidak rapi, ra pi, kurang pera5atan diri.
h. ?eurosensoris Gejala 8 Pusing, perubahan status mental, kerusakan status indera peraba, kelemahan otot. Aanda Aanda 8 nsietas, refleks tidak normal.
i. ?yeri Kenyamanan Gejala 8 ?yeri umum local, rasa terbakar, sakit kepala. Aanda Aanda 8 #engkak, penurunan rentang gerak.
j. Keamanan Gejala 8 Bi5ayat jatuh, panas dan perih, luka, penyakit defisiensi imun, demam berulang, berkeringat malam. Aanda Aanda 8 Perubahan integritas kulit, pelebaran kelenjar limfe. k. :eksualitas 25
Gejala 8 enurunnya libido Aanda Aanda 8 Pembengkakan daerah daer ah skrotalis
l. "nteraksi :osial Gejala 8 asalah yang ditimbulkan oleh diagnosis, isolasi, kesepian. Aanda Aanda 8 Perubahan interaksi, harga diri rendah, menarik diri.
m. Pemeriksaan diagnostic enggunakan sediaan darah malam, diagnosis praktis juga dapat menggunakan 2E": dan rapid test dengan teknik imunokromatografik assay. Cika pasien sudah terdeteksi kuat telah mengal mengalami ami filaria filariasis sis limfati limfatik, k, penggu penggunaa naan n >:G !opple !opplerr diperl diperluka ukan n untuk untuk mendet mendeteksi eksi pengerakan
cacing
de5asa
di
tali
sperma
pria
atau
kelenjer
mammae
5anita.
1. D&agn%a ke'era7atan ke'era7atan
a. Peningkata Peningkatan n suhu tubuh tubuh berhubun berhubungan gan dengan dengan peradangan peradangan pada pada kelenjar kelenjar getah bening bening b. ?yeri berhubungan dengan pembengkakan pembengkakan kelenjar limfe c. arga arga diri diri rendah rendah berhubung berhubungan an dengan dengan perubahan perubahan fisik d. obilitas obilitas fisik tergang terganggu gu berhubun berhubungan gan dengan dengan pembengk pembengkakan akan pada anggot anggotaa tubuh e. Kerusakan Kerusakan integritas integritas kulit kulit berhubu berhubungan ngan dengan dengan bakteri bakteri,, defisit defisit imun, lesi lesi pada kulit kulit
2. Inter:en%&
a. !9. Kepera5atan ke -' 8 Peningkatan suhu tubuh berhubungan dengan peradangan pada kelenjar getah bening Aujuan 8 :uhu tubuh pasien dalam batas normal
26
N.
'.
Inter:en%&
Ra%&nal
#eri #erika kan n kom kompr pres es pad padaa daer daerah ah fro front ntal alis is empengaru aruhi dan a9ial
hipo hipota tala lamu mus, s,
pusat sat
meng mengur uran angi gi
meng mengak akib ibatk atkan an %
pengatu aturan
dara darah h
pana panass
suhu
tubu tubuh h
$aso $asoko kons nstr trik iksi si
di yang ang
sehi sehing ngga ga
pengeluaran panas secara konduksi oni onito torr $ita $itall sign, sign, terut terutam amaa suh suhu u tubu tubuh h >ntu >ntuk k menge mengetah tahui ui kemun kemungk gkin inan an perub perubah ahan an tand tandaaPant Pantau au suhu suhu ling lingku kung ngan an dan dan mod modif ifik ikas asii
tanda $ital !ap !apat memba embant ntu u
lingkungan sesuai kebutuhan, misalnya
menstabilkan suhu tubuh pasien
dala dalam m
mempe empert rtah ahan anka kan n
+
sediakan selimut yang tipis njurk jurkan an kie kien n untu untuk k ban bany yak min minum um air air !iha !iharap rapka kan n kesei keseimb mban anga gan n caira cairan n tubu tubuh h dapa dapatt
putih terpenuhi njurk jurkan an kli klien en mem memak akai ai pak pakai aian an tip tipis is !engan pakaian tipis dan menyerap keringat maka dan dan meny menyer erap ap keri kering ngat at jika jika pana panass
*
akan mengurangi penguapan
tinggi Kolaborasi dengan tim medis dalam !iharap rapkan pemberian
terapi
dapat
menu enurunkan
pana anas
dan
pengobatan mengurangi infeksi
(anti piretik)
b. !9. Kepera5atan ke - %8 ?yeri berhubungan dengan pembengkakan pembengkakan kelenjar limfe Aujuan 8 ?yeri yang dirasakan pada pasien berkurang atau hilang
27
N.
'.
Inter:en%&
#erikan
tindakan
Ra%&nal
kenyamanan
ening eningkat katkan kan relaks relaksasi, asi, memfok memfokusk uskan an kembal kembalii
(pijat (pijatan an atur atur posisi posisi), ), ajarkan ajarkan teknik teknik perhatian dapat meningkatkan koping. relaksasi %
1bser$ ser$aasi nyeri eri (kualita itas, intensitas, en enentu entuk kan
durasi dan frekuensi nyeri). mengatasi nyeri njurkan pasien untuk melaporkan ?yeri berat dapat menyebabkan syok dengan dengan segera apabila ada nyeri.
+
inte inter$ r$en ensi si
sela selan njutn jutny ya
dala dalam m
merangsang sistem syaraf simpatis, mengakibatkan
kerusakan lanjutan Kolaborasi dengan tim medis dalam !iberikan untuk menghilangkan nyeri. pemberian
terapi
pengobatan
(obat anelgetik). c. arga arga !iri !iri Bendah Bendah berhubung berhubungan an dengan dengan perubahan perubahan fisik Aujuan 8 ') enya enyatak takan an gambar gambaran an diri diri lebih lebih nyata nyata %) enunjukan enunjukan beberap beberapaa penerimaan penerimaan diri diri daripada daripada pandangan pandangan idealisme idealisme ) engakui engakui diri sebagai sebagai indi$idu indi$idu yang yang mempunya mempunyaii tanggung tanggung ja5ab sendiri sendiri
28
N.
'.
%
Inter:en%&
!engarkan
keluhan
Ra%&nal
dan
emberi petunjuk bagi pasien dalam memandang
tangga tanggapan pan J tangga tanggapan panny nyaa mengen mengenai ai
dirinya, dirinya, adanya adanya perubahan perubahan peran dan kebutuhan kebutuhan,,
keadaan yang dialami
dan bergu berguna na untuk untuk memberi memberikan kan inform informasi asi pada pada
Perhatikan
perilaku
pasien
menarik
saat tahap penerimaan diri, engid engident entifi ifikasi kasi tahap tahap kehila kehilanga ngan n kebutu kebutuhan han
mengangg menganggap ap diri negatif, negatif, penggunaan penggunaan inter$ensi. penolakan
atau
tudak
terlalu
menpermasalahkan perubahan actual njurk jurkan an kep kepad adaa oran orang g terd terdek ekat at un untuk tuk eli eliha hatt
pasi pasien en
dala dalam m
klua kluarg rga, a,
mengu engura rang ngii
memperlaku memperlakukan kan pasien secara normal normal perasaan tidak berguna, tidak berdaya, dan persaan (bercerita tentang keluarga)
terisol solasi
dari
lingkungan
dan
dapat
pula
memberikan kesempatan pada orang terdekat untuk +
meningkatkan kesejahteraan. Aerima keadaan pasien, perlihatkan embin embinaa suasan suasanaa teraup teraupeti etik k pada pada pasien pasien untuk untuk perhatian
kepada
indi$idu #erikan
informasi
pasien
sebagai memulai
yang
akurat.
penerimaan
diri
Fokus informasi harus diberikan pada kebutuhan J
!iskusikan !iskusikan pengobatan pengobatan dan prognosa prognosa kebutu kebutuhan han sekaran sekarang g dan segera segera lebih lebih dulu, dulu, dan
*
dengan jujur jika pasien sudah berada
dima dimasu sukk kkan an
pada fase menerima Kolaborasi 8
panjang ung ungki kin n dipe diperlu rluka kan n seba sebaga gaii tamba tambaha han n untu untuk k
Bujuk juk
untuk
psikoterapi Pengenalan
berko rkonsul sultasi asi
sesuai
dengan
p e ra sa a n
atau
dala dalam m
tujua tujuan n
rehab rehabil ilit itasi asi jangk jangkaa
menyesuaikan pada perubahan gambaran diri.
indikasi tersebut
diha dihara rapk pkan an memb memban antu tu pasi pasien en untu untuk k mene menerim rimaa dan dan meng mengata atasin siny ya secar secaraa efektif. d. !9 Kepe Kepera ra5a 5ata tan n ke ke - + 8 obilitas fisik terganggu berhubungan dengan pembengkakan pada anggota tubuh Aujuan 8 enunjukkan perilaku yang mampu kembali melakukan akti$itas
29
N.
'.
Inter:en%&
Eakukan
Betang
Ra%&nal
Pergerakan
:endi
eni ening ngka katk tkan an
keku kekuat atan an
otot otot
dan dan
menc menceg egah ah
(BP:)
kekakuan sendi
Aingkatkan tirah baring duduk
eningkatkan
#erika #erikan n lingku lingkunga ngan n yang yang tenang tenang
menyediakan enegi untuk penyembuhan Airah Airah baring baring lama lama dapat dapat mening meningkatk katkan an kemamp kemampuan uan
+
Aingkatkan akti$itas sesua suai toleransi
eneta etapkan kemam emamp puan kebutuhan pasie sien dan
%
2$aluasi
respon
pasien
istirahat
dan
ketenangan,
memudahkan pilihan inter$ensi terhadap Kelelahan dan membantu keseimbangan.
akti$itas
e. !9. Kepera5atan ke J 8 Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan bakteri, defisit imun, lesi pada kulit Aujuan 8 empertahankan keutuhan kulit, lesi pada kulit dapat hilang.
N.
'.
%
Inter:en%&
Ra%&nal
>bah po posis sisi di tempat tidur dan kur kursi eng engur uran angi gi resik resiko o abra abrasi si kuli kulitt dan dan penu penuru runa nan n sesering mungkin (tiap % jam sekali).
tekanan yang dapat menyebabkan kerusakan aliran
Gunakan
darah seluler. Aingkatkan sirkulasi udara pada permukaan kulit
pelindung
kaki,
bantalan
busaair pada 5aktu berada di tempat
untuk mengurangi panas kelembaban.
tidur dan pada 5aktu duduk di kursi. Periksa permukaan kulit kaki yang
Kerusakan kulit dapat terjadi dengan cepat pada
bengkak secara rutin.
daera daerah h J daera daerah h yang beres beresik iko o terin terinfek feksi si dan dan
+
njurkan
nekrotik. eni ening ngka katk tkan an
rentang gerak. partisipasi pasien. Kolaborasi 8 Bujuk pada ahli kulit. ungk ungkin in membut membutuhk uhkan an pera5at pera5atan an profesi profesiona onall
pasien
untuk
melakukan
eningkatkan sirkulasi, dan mencegah
sirk sirkul ulas asi, i,
dan dan
meni mening ngka katk tkan an
untuk masalah kulit yang dialami.
terjadinya dekubitus.
(%"-er 3 e+$a%&te,1?/?)
30
5. I"'le"enta%&
Pelaks Pelaksana anaan an tindak tindakan an keper5 keper5ata atan n adalah adalah inisiat inisiatif if dari dari rencan rencanaa tindak tindakan an yang yang spesifik spesifik.. Pelaksanaan Pelaksanaan merupakan merupakan aplikasi aplikasi dari perencanan kepera5atan kepera5atan oleh pera5at bersama klien. alhal yang harus kita perhatikan dalam melakukan implementasi adalah inter$ensi yang dilakukan sesuai sesuai dengan dengan rencan rencana. a. :etela :etelah h dilaku dilakukan kan $alida $alidasi, si, pengua penguasaan saan keteram keterampil pilan an interp interperso ersonal nal,, intelektual dan tekhnik inter$ensi harus dilakukan denga cermat dan efisien pada situasi yang tepat, keamanan fisik dan psikologis dilindungi dan dokumentasi kepera5atan berupa pencatatan dan pelaporan
6. E:ala%&
2$aluasi 2$aluasi adalah suatu yang yang direncanakan direncanakan dan perbanding perbandingan an yang yang sitematis sitematis pada status kesehatan klien. 2$aluasi terdiri dari dua jenis, yaitu e$aluasi formatif dan e$aluasi sumatif. 2$aluasi formatif disebut juga e$aluasi proses, e$aluasi jangka pendek maupun e$aluasi yang sedang berjalan, dimana e$aluasi e$aluasi dilakukan dilakukan secepatnya secepatnya setelah tindakan kepera5atan dilakukan sampai sampai tujuan tujuan tercap tercapai. ai. :edang :edangkan kan e$alua e$aluasi si sumatif sumatif yang yang biasa biasa disebu disebutt e$alua e$aluasi si akhir akhir atau e$aluasi jangka panjang. 2$aluasi ini dilakukan pada akhir tindakan kepera5atan paripurna dan menjadi satu metode dalam memonitor kualitas dan efisiensi tindakan yang diberikan. #entuk e$aluasi ini la4imnya menggu mengguana anakan kan format format @ :1PO :1PO . Aujua Aujuan n e$alua e$aluasi si adalah adalah untuk untuk mendap mendapatk atkan an umpan umpan balik balik renc rencan anaa kepe kepera ra5a 5atan tan,, nila nilai, i, serta serta meni mening ngka katk tkan an mutu mutu asuha asuhan n kepe kepera5 ra5at atan an melal melalui ui hasi hasill perbandingan standar yang telah ditentukan sebeluimnya. sebeluimnya.
31
BAB III PENUTUP
A. Ke%&"'lan
!ari makalah yang telah kami buat dapat disimpulkan beberapa hal diantaranya yaitu8 '. Fila Filaria riasis sis adal adalah ah peny penyak akit it 4oonosis menula menularr yang yang banyak banyak ditemu ditemukan kan di 5ilaya 5ilayah h tropik tropikaa seluruh dunia. Penyebabnya adalah edema, infeksi oleh sekelompok cacing nematoda parasit yang tergabung dalam superfamilia Filarioidea. %. Penyakit Penyakit kaki gajah (filariasis) ini umumnya umumnya terdeteksi melalui pemeriksaan pemeriksaan mikroskopi mikroskopiss darah. . lariasis lariasis dapat dilakukan dilakukan dengan menghindar menghindarii gigitan nyamuk (mengurangi (mengurangi kontak kontak dengan $ektor) +. Peng Pengob obat atan an filar filaria iasi siss haru haruss dilak dilakuk ukan an secara secara masal masal dan dan pada pada daera daerah h ende endemi miss deng dengan an menggunakan obat Diethyl obat Diethyl Carbamazine Citrate (!23). Citrate (!23). !23 dapat membunuh mikrofilaria dan cacing de5asa pada pengobatan jangka panjang.
B. Saran
!iharap !iharapkan kan pemeri pemerintah ntah dan masyar masyaraka akatt lebih lebih serius serius menang menangani ani kasus kasus filarias filariasis is karena karena penyakit ini dapat membuat penderitanya mengalami cacat fisik sehingga akan menjadi beban keluarga, masyarakat dan ?egara. !engan penanganan kasus filariasis ini pula, diharapkan "ndonesia mampu me5ujudkan program "ndonesia :ehat Aahun Aahun %&%&.
32
DAFTAR PUSTAKA
3hin, Cames . %&&*. anual Pemberantasan Penyakit anular . Cakarta 8 "nfomedika Gllespie, . :tephen. %&&. t a Glance ikrobiologi edis dan "nfeksi. Cakarta 8 2rlangga andal, dkk. %&&*. Penyakit "nfeksi. Cakarta 8 2rlangga :oedarto. %&&<. Penyakit menular di "ndonesia. Cakarta 8 :agung :eto :uddarth. %&&%. #uku ajar edikal #edah 2disi ; . Cakarta 8 2G3
33