PERAN & FUNGSI PERAWAT ANESTESI DLM DI RUMAH SAKIT (Tinjauan Aspek Legal Medik)
Anny Isfandyarie Sarwono, Sp.An, SH Pelatihan Perawat Terampil Anestesi 2014
• • Pertanggungjawaban perawat • engert an erawat nestes • Dasar Hukum Pekerjaan Perawat Anestesi • Malpraktik & Risiko Medis dlm pelayanan anestesi • Dasar Hukum Pekerjaan Perawat
Ke er eraawa wata tan n adalah suatu roses menempatkan pasien dalam kondisi paling baik utk utk beraktivitas beraktivitas (Florence Nightangle, . Keperawatan adalah upaya membantu individu baik individu baik sakit mau un sehat, utk menggunakan kekuatan, keinginan, dan pengetahuan yg dimilikinya shg individu tsb ‐ sembuh dr penyakit, atau meninggal dunia V. Henderson, 1978). dg tenang.( tenang.(V.
4 (Empat) Aspek
KeTuhanan
Etik
Keilmuan
Hukum
• KeTuh KeTuhan anan an : sumpah sebelum melakukan peker pekerjaan jaan • : o e eperawa an • Ke Keilm ilmua uan: n: sesua sesuaii standar ilmu kepera keperawatan watan
Tanggung Jawab kepada Tuhan • Demi Allah SwT (sesuai agama masing‐2), saya bersumpah bahwa saya : Sbg ahli Madya/sarjana keperawatan, akan menjalankan tugas saya sebaik‐ baiknya menurut UU berlaku d enuh tan un awab dan kesungguhan. Dlm menjalankan tugas atas dasar kemanusiaan, tidak akan membeda‐ bedakan an kat, kedudukan, golongan, bangsa golongan, bangsa dan agama. Dlm menjalankan tugas akan membina kerjasama, keutuhan dan kesetiakawanan d Teman Se awat. Tidak akan menceritakan kepada siapapun segala rahasia yg berhubungan dg tugas saya, kecuali jika dimi di mint ntaa en ad adil ilan an ut utk k ke er erlu luan an ke kesa saks ksia ian. n. Semoga Allah SwT memberi kekuatan kepada saya •
Sumpah dg menyebut nama Allah, tun u epa a u um a • Bila asien menin al karena kesalahan/kelalaian perawat sanksi pada QS An Nisa’ 92, artinya : ”…… dan barangsiapa membunuh seorang mukmin karena salah/tidak sen a a (hendaklah) ia memerdekakan seorang hamba sahaya yg beriman dan membayar diat yg diserahkan kpd keluarganya (si terbunuh), kecuali ika mereka (keluar a) bersedekah……. Barangsiapa tidak memperolehnya, maka hendaklah (si pembunuh) berpuasa 2 bulan berturut‐turut sb cara taubat k d Allah. Dan adalah Allah aha Mengetahui lagi aha Bijaksana.” • Contoh : Bila perawat melaksanakan tugas tidak ,
• Disusun oleh DPP PPNI melalui Munas PPNI di Ja arta, 29 Nopem er 1989. • Td 5 bab sbb : 1. Tan un awab Perawat thd Klien 2. Tanggung Jawab Perawat thd Tugas 3. Tanggung Jawab Perawat thd Sejawat . anggung awa ro es 5. Tanggung Jawab Perawat thd Negara Masin ‐masin bab terba i dlm bebera a asal sh jumlah seluruh pasal dlm 5 bab tsb ada 17 pasal. •
Beberapa Pasal dlm Kode Etik • Perawat dlm melaksanakan pengabdiannya senantiasa berpedoman pada tanggung jawab yg ersum er ari a anya e utu an t eperawatan individu, keluarga dan masyarakat. (bab 1 pasal 1) • Perawat, dlm melaksanakan kewa ibann a thd individu, keluarga dan masyarakat, senantiasa dilandasi rasa tulus ikhlas sesuai dg martabat dan tradisi luhur keperawatan (bab 1 pasal 3) • Perawat memelihara mutu pelayanan keperawatan yg tinggi disertai kejujuran profesional dlm menerapkan pengetahuan serta keterampilan keperawatan sesuai g e u u an n v u, e uarga, an masyara a (bab 2 pasal 1) • Perawat menjunjung tinggi nama baik profesi eperawa an g menun u an per a u an s a ‐s a pribadi yg luhur. (bab 4 pasal 2)
Kasus Pelanggaran etik yg erpotensi era i at u um • Perawat mengutamakan perlindungan dan ese amatan pasien ien m me a sana an tugsa keperawatannya, serta matang dlm mempertimbangkan kemampuan jika menerima atau mengalih ‐tugaskan anggung awa yg a a u ungannya g eperawa an. a 2 pasal 5) • Kasus : pendelegasian wewenang yg salah ! Menyuruh mhs.Akbid menyuntik K Cl IV Menyuruh pelajar SMK utk memasang infus keselamatan pasien yg mendapat injeksi antibiotika. Menyuruh mengganti infus (tidak diajari bagaimana .
Tanggung Jawab dalam aspek ilmu • Pelaksanaan Tanggung jawab dlm aspek ilmu keperawatan hendaknya selalu berlandaskan fungsi dan kompetensi . • Fungsi perawat sebagai profesi mandiri : 1. Fungsi mengkaji kebutuhan perawatan pasien/klien, , , ‐ tersedia. 2. Fungsi merencanakan tindakan keperawatan sesuai dg keadaan asien dan tu uan asuhan ke erawatan asien tidak mau, tidak bisa dan tidak boleh makan. 3. Fungsi melaksanakan rencana keperawatan yg meliputi upaya‐2 peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit, penyem u an, pemu an, an peme araan ese a an, termasuk pelayanan pasien dlm keadaan terminal
FUNGSI PERAWAT DI RUMAH KIT Perawat sb Profesi : Memenuhi kebutuhan dasar Px yg lemah fisik & mental Fungsi Keperawatan
Perawat sbg “Penerima Delegasi Wewenang” Dokter/ RS:
Perawat sbg asisten Dokter dlm tind
(RS) Dr. luar RS/ dibawa Dokter
Pelayanan keperawatan, ditujukan untuk memberikan melaksanakan kegiatan hidup se‐hari2 akibat adanya: Kelemahan fisik dan mental misalnya: pasien sakit berat, t a apat man sen r . Keterbatasan pengetahuan tidak “tahu” cara menjaga luka post op spy tidak infeksi; Kurangnya kemauan untuk melaksanakan aktivitas se‐hari2, misalnya: pada “manula” yg “mogok” makan. Pasien uasa eri o eratif
Pelayanan keperawatan dilakukan sehingga individu tsb dapat secara optimal melakukan kegiatan sehari hari .
ASPEK MEDIS KEPERAWATAN Pelaksanaan asuhan keperawatan berdasarkan kaidah‐kaidah ke erawatan sb ro esi berdasarkan ilmu dan kiat keperawatan , bersifat humanistik , dan berdasarkan kebutuhan objektif klien utk mengatasi masalah yg dihadapi klien. Penyimpangan thd pelaksanaan asuhan eperawatan atau pe a sanaan tin a an keperawatan yang melanggar etika, atau tidak dapat berakibat terjadinya tuntutan thd perawat.
FUNGSI DAN KOMPETENSI PER T Lo a arya, y pelayanan langsung kpd pasien adalah “ memenuhi kebutuhan manusiawi pasien” al: e utu an nutr s ; Kebutuhan eliminasi; Kebutuhan aktivitas dan istirahat;
Dasar Hukum dalam pelayanan ese atan • Ada 3 UU yg saat ini berlaku dlm pengaturan pelayanan ese a an, ya u : 1. UU No.29 tahun 2004 ttg Praktik Kedokteran; 2. UU No.36 tahun 2009 ttg Kesehatan; 3. UU No.44 ta un 2009 ttg Ruma Sa it. Perlu diwaspadai oleh tenaga kesehatan : Ketiga UU tsb memberikan peluang kpd pasien/orang yg rug an m mener ma pe ayanan ese a an u menggugat/menuntut tenaga kesehatan, berdasarkan : 1. Pasal 66 UU Praktik Kedokteran; . . 3. Pasal 46 UU No.46 tahun 2009 tentang Rumah Sakit • •
Kewajiban perawat dlm UU No.36 2009 ttg Kese atan • dilarang mengutamakan kepentingan yg . • Tenaga kesehatan dlm menyelenggarakan
etik, std.profesi, hak pengguna yankes, . , . operasional (pasal 24 ayat 1).
Pasal‐pasal yg berpotensi dikenakan Sengaja: KUHP
Pen ania aan 351 KUHP Membocorkah rhs (322 KUHP) Membantu PMH (55&56 KUHP) Tdk Menolong (306 KUHP)
Lalai: Ps 359,360 jo 361 KUHP
Pidana thd Perawat
UU Konsumen: Ps. 62 tidak sesuai standar UU Praktik Kedokteran Ps 78 UU Kesh: tdk mbrk pertolongan pertama pd Px gadar yg tk byr UM (Ps.190 ayat 1 & 2)
Peraturan perundang‐undangan ttg Perawat Terampi nestesi • Pen ertian erawat teram il anestesi tidak ada dalam peraturan perundang‐undangan. • Yg tercantum dlm peraturan perundang‐ un angan a a a erawa nes es . • Perawat Anestesi (pasal 1.1 Permenkes No.31 Perawat Anestesi) adalah setiap orang yang telah lulus pendidikan Perawat Anestesi sesuai ‐ . • Dlm Permenkes aquo tidak dijelaskan tentang kualifikasi minimum erawat anestesi.
Tindakan yg harus dilakukan oleh perawat anestes m me a s.pe .nya • Tercantum dalam : 1. Permenkes No.519/MENKES/PER/III/2011 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan Anestesiologi dan Tera i Intensif di Rumah Sakit 2. Permenkes No. 31/2013 ttg Penyelenggaraan Pekerjaan Perawat Anestesi. Permasalahan : Apakah perawat terampil anestesi dapat disamakan •
Dlm Permenkes No.519/2011 tsa.perawat juga boleh melaksanakan pekerjaan sebagaimana tercantum .
Pelaksanaan Pelayanan Anestesi m Permen es No. • Perawat anestesi dlm melaksanakan ela anan anestesi berada dibawah supervisi DSAn yg mempunyai keahlian dan kewenangan utk itu (pasal 14). • erawa anes es m men a an an pe ayanan anes es berwenang utk melakukan tindakan asuhan keperawatan anestesi pada (pasal 15) : a. Pra anestesi; b. Intra anestesi; dan c. Pasca anestesi. Boleh melakukan pelayanan sendiri bila tidak ada •
syarat memiliki : STRPA & SIKPA
Tindakan asuhan keperawatan pra anestesi pasa ayat a. Pengkajian keperawatan pra anestesi ? b. Pemeriksaan dan penilaian status fisik klien (PS ASA 1 – 5 atau 1 D – 5 D) c. Pemeriksaan tanda‐tanda vital : asien deh drasi ? d. Persiapan administrasi pasien; e. Analisis hasil pengkajian dan merumuskan masalah f.
Evaluasi tindakan keperawatan pra anestesi, meng‐ evaluasi secara mandiri maupun kolaboratif; g. en o umen as an as anamnes s peng a an;
Lanjutan Tindakan Askep pra h. Persiapan mesin anestesi secara menyeluruh setiap kali
akan di unakan dan memastikan bhw mesin dan monitor dlm keadaan baik dan siap pakai; i. Pengontrolan persediaan obat‐obatan dan cairan setiap hari utk memastikan bhw semua obat‐obatan baik obat anestesi maupun obat emergensi tersedia sesuai standar RS; j. Memastikan tersedianya sarana prasarana anestesia er asar an ja wa , wa tu an jenis operasi ts . Contoh kasus dr.Ayu : ada oto si ada emboli udara 30 cc en ebab ? Mungkinkah emboli berasal dari udara dlm selang infus ? Panjang selang infus 130 cm‐150 cm. Diameter selang : 3 – 4 mm. ` Bila emboli diduga dr selang infus, askep pra anestesi ? •
Tindakan Asuhan Keperawatan a. Menyiapkan peralatan dan obat‐obatan sesuai dg erencanaan teknik anestesi b. Membantu pelaksanaan anest sesuai dg instruksi DSAn; . d. Membantu dokter melakukan pemasangan alat monitoring invasif; e. em er an o a anes es ; f. Mengatasi penyulit yg timbul; . Pemeliharaan alan nafas; h. Pemasangan alat ventilasi mekanik; i. Pemasangan alat nebulisasi; . ekstubasi? Penanganan thd penyulit ?
Lanjutan Tindakan Askep intra k. Pendokumentasian semua tindakan yg dilakukan agar
•
anestesi merupakan salah satu alat bukti di pengadilan. Kasus : dr. Ayu melakukan incisie, darah kehitaman apa yang harus dilakukan perawat anestesi ? Apa saja yang perlu diobservasi perawat anestesi selama
Penyulit selama anestesi : 1. Pen ulit anestesi : as irasi, kinkin , h otensi, hypercarbia, hypoksia 2. Penyulit pada pembedahan : perdarahan, perlekatan, ure er erpo ong.
Tindakan Asuhan Keperawatan a.
Merencanakan tindakan keperawatan pasca tindakan anestesi sesuai d erkiraan en ulit asca anestesi : muntah, obstruksi jalan nafas/larynx spasme, hypoventilasi krn pengaruh obat anest, hypotensi, perdarahan, menggigil, dsb. . e a sanaan t n a an a am mana emen nyer ; c. Pemantauan kondisi pasien pasca pemasangan kateter epidural dan pemberian obat anestesi regional; . va uas as pemasangan a e er ep ura an pengo a an anestesia regional (kapan efek SAB hilang?) e. Pelaksanaan tindakan dalam mengatasi kondisi gawat; . ‐ kesehatan yg dipakai, dan g. Pemeliharaan peralatan agar siap utk dipakai pada tindakan anestesi selan utn a
•
+ sadar, tensi turun terus kemungkinan ? A a diobservasi ? • Pasien 40 tahun, post op herniotomy dg SAB. Perawat anestesi meminta erawat ruangan utk dibawa keruangan kejang, meninggal. • Pasien post op.TUR‐Prostat, tidak sadar. • Pasien ost o la aratomi, NGT an ak, tensi turun, urine tidak keluar.
Pendelegasian Kewenangan (pasal 17) (1) Dlm hal dilakukan tindakan anestesi namun DSAn berhalangan, tidak berada ditempat atau tidak ada, mk tindakan anest tsb menjadi tanggung jawab dokter lain sesua e en uan pera uran perun ang‐un angan Permasalahan : mampukan dokter lain tsb mengatasi penyulit anest yg mungkin timbul? (dr.Ayu!) ,
tidak berada ditempat atau tidak ada, maka kpd perawat anestesi diberikan kewenangan melakukan tindakan anestesi sesuai dg keahlian yg dimiliki pend.DSAn : o er m n. a un ama pen . perawa anes es (3) Tindakan anestesi dilakukan terlebih dahulu menghubungi DSAn dan/atau berkolaborasi dg dokter yg melakukan , . pasien ? (4) Dalam hal ada DSAn, maka tugas Perawat Anestesi membantu DSAn.
Dalam keadaan darurat • nyawa seorang pasien dimana tidak ada kejadian, Perawat Anestesi dapat kewenangan. melakukan diluar kewenangan.
Kewenangan Perawat Anestesi di instansi pemerinta pasa 1 Ba i erawat Anestesi beker a ada daerah yang tidak ada DSAn, dalam rangka melaksanakan tugas pemerintah, dapat mem er an pe ayanan anestes a am batas tertentu. m rang a me a sana an pe ayanan anestesi sebagaimana dimaksud ayat (1) tingkat kedaruratan, dan kemungkinan utk dirujuk.
Hak Perawat Anest dlm (pasal 22) a. b.
Mempero e per in ungan u um m me a s pe ayanan anest sesuai dg standar profesi perawat anestesi; Memperoleh informasi yg lengkap dan jujur dr pasien
c. Melaksanakan pelayanan sesuai dg kompetensi; d. Menerima imbalan jasa profesi; dan . berkaitan dg tugasnya sesuai dg ketentuan peraturan perundang‐undangan. Sia a berhak menentukan std. rofesi erawat anestesi? IPAI atau Perdatin? Dlm Standar Umum Pelayanan Anestesiologi dan Reanimasi di Rumah Sakit th.1999 ada pembatasan bagi perawat anestes •
•
Kewajiban Perawat anestesi dlm a. b. c.
Menghormati hak pasien; Menyimpan rahasia pasien sesuai dengan peraturan perundang‐undangan; Memberikan informasi tentang masalah kesehatan dan
d. Meminta persetujuan tindakan yang akan dilaksanakan kepada pasien; (setelah pasien mendapatkan informasi u a informasi tt etu as melakukan o erasi & anestesi agar tidak terjadi tuntutan keluarga pasien). e. Melakukan rujukan untuk kasus di luar kompetensi dan kewenangannya sesuai ketentuan peraturan perundang ‐ un angan; an f. Mematuhi standar profesi, standar pelayanan, dan standar operasional prosedur. (Standar pelayanan & SPO dibuat
Standar Umum ttg Pelayanan nestesio ogi & Reanimasi • Pd 5 April 1999, Dirjen Yanmed tlh menetapkan Standar mum e ayanan nes es o og ean mas er asar an usulan IPAI bersama IDSAI dg Keputusan Dirjen Yanmed Depkes RI No.HK 00.06.3.3.320 • Sebagai bahan perbandingan thd Permenkes No.31/2013 ttg Penyelenggaraan Pekerjaan Perawat Anestesi • Dlm Sambutan Ketua Umum IPAI, disebutkan a.l : Jumlah perawat yg terlibat dlm pelayanan anestesiologi & reanimasi lbh kr 2000 or beker a sb mitra & perpanjangan tangan dr DSAn di seluruh RS di Indonesia. konsultasi dg DSAn seb.melakukan anestesi. Peran & fungsi Perawat Anestesi serta kompetensi minimal mere a.
Peran & Fungsi Perawat nestesio ogy menurut IP I 1. Pen elola Asuhan Ke erawatan Anestesiolo i 2. Mitra kerja dlm pelaksanaan tindakan anestesia. 3. Pengelola Asuhan Keperawatan pada keadaan gawat darurat. 4. Mitra kerja/pelaksana tindakan medik pada . 5. Pengelola asuhan keperawatan pasien di Intensive Care Peran & fungsi ini tidak dijabarkan dlm Permenkes No. 31/2013 •
Kompetensi minimal Perawat nestesio ogi 1. Dapat melakukan asuhan keperawatan pd pasien yg a an menja ani prose ur anestesi. 2. Dapat melakukan askep selama tindakan/prosedur anestesi berlan sun . 3. Dapat melakukan askep pd pasien gawat darurat. 4. Dapat melakukan askep pd pasien yg membutuhkan 5. Dapat melakukan kerjasama antar anggota tim, baik sbg mitra kerja ataupun pelaksana tindakan dlm peran, fungsi, etika, dan kebijaksanaan ataupun batasan kewenangannya dan harus selalu berpegang k d Buku Pedoman & Buku Standar Pela anan Anestesiologi & Reanimasi.
Prosedur Umum Pelayanan Anest • Tim ela anan Anestesiolo i & Reanimasi terkait dg Pasien dlm 3 periode, yaitu : 1. Pra anestesia/pembedahan 2. Selama anestesia/pembedahan 3. Pasca anestesia/pembedahan er o e s a as p perpan ang a per u selama pasien masih dlm ancaman bahaya thd fun si vital alan na as, erna asan, sirkulasi & kesadaran) dan atau masih adanya rasa nyeri dan kecemasan berlebihan akibat pembedahan, . •
Masa Pra Anestesia/Pembedahan • Tujuan : Mengusahakan kondisi optimal dr pasien agar dpt menjalani pembedahan dg hasil yg sebaik‐ baiknya. • Kegiatan : a. Evaluasi pra anest/pra bedah dikerjakan dlm periode 24 jam seb.tind.anest/pembedahan, kecuali pd Gadar. b. Evaluasi mencakup : . enti i asi pasien 2. Pemahaman prosedur anestesi/bedah yg akan dilaksanakan. 3. Riwayat medis, pemeriksaan klinis & pemeriksaan khusus bila per u. 4. Konsultasi dg Dokter Spesialis lain bila diperlukan 5. Memberikan penjelasan ttg tindakan anestesia & memastikan 6.
Pengaturan terapi dan pemeriksaan lain yg diperlukan utk mencapai kondisi pasien yg optimal misalnya terapi cairan, transfusi tera i nafas dll.
Aspek Keperawatan Pra nestesi Pem e a an • Dimulai saat asien berada diruan erawatan, atau pd saat diserahkan diruang operasi dan berakhir saat pasien dipindahkan ke meja operasi. • 1. Menciptakan hubungan yg baik dg pasien, memberikan penyuluhan ttg tindakan anestesi. . eng a , merencana an an memenu kebutuhan pasien 3. Men etahui akibat tindakan anestesi akan dilakukan. 4. Mengantisipasi dan menanggulangi kesulitan yg .
Kewajiban Perawat Anestesi pd Masa Pra Anestesi 1.
Memeriksa : identitas & Keadaan umum pasien. Kelengkapan status/rekam medis Surat ersetu uan tindakan medis dr asien keluar a. Data lab, Ro, EKG dll. Gigi palsu, lensa kontak, perhiasan, cat kuku, lipstick dll. 2. Men anti ba u asien 3. Membantu pasien utk mengosongkan kandung kemih 4. Mencatat timbang terima pasien. . pasien), mencatat nama obat, dosis obat, cara dan waktu pemberian. 6. Mengetahui riwayat penyakit yg pernah diderita pasien 7. Mengetahui riwayat alergi obat dr pasien 8. Memeriksa fungsi vital (tensi, nadi,suhu,nafas) seb.& sesudah memberi premedikasi. 9. Mencantumkan nama jelas dan tanda tangan perawat yg melakukan premedikasi. • • • • •
Masa Anestesia/Pembedahan • Tujuan : mengupayakan fungsi vital pasien dlm batas‐2 normal slm menjalani pembedahan dan menjaga agar asien tidak merasa n eri dan cemas mis. d anestesi regional). • Kegiatan : . . Jika anestesi dilakukan oleh perawat anestesi, harus didampingi dg perawat terlatih lainnya. . selalu dilakukan & dicatat dg baik dlm RM agar keamanan pasien slm anest & pembedahan terjaga. . mengarah pd keadaan yg membahayakan jiwa. (Dr.Ayu, incisie darah kehitaman, intubasi masuk oesophagus?). . tepat.
• Perawatan selama anestesi dimulai se ak asien berada dimeja operasi sampai pasien dipindahkan ke ruang pulih sadar. • selama anestesi dalam keadaan optimal agar pembedahan dapat berjalan lancar & baik. , harus diperhatikan oleh perawat anestesi : 1. Sebelum dilakukan tindakan anestesi. 2. Selama tindakan anestesi 3. Tahap pengakhiran anestesi
Kewajiban Perawat Anestesi sebelum 1.
. 3. 4. 5.
6.
Memeriksa kembali nama pasien, data, diagnosa & rencana operas . a a a pers apan ara , per a an nama bag darah kasus tuntutan pasien kepada perawat yg memberikan transfusi darah ED. . Memberikan dukungan moril, menjelaskan tindakan induksi yg akan dilakukan dan menjelaskan fasilitas yg ada disekitar me a o . Memasang alat‐alat pemantau (mis.tensimeter, ECG dan alat lain sesuai kebutuhan). Mengatur posisi pasien bersama perawat bedah sesuai dg posisi yg u u an u n .pem e a an per a an angan sp a a organ yg cedera pw posisi, penyulit pada waktu perubahan posisi !) Mendokumentasikan semua tindakan yg telah dilakukan.
Kewajiban perawat anestesi selama tin a an anestesi 1. Mencatat semua tindakan anestesi 2. Merespons & mendokumentasikan semua perubahan fungsi vital pasien selama anestesi / embedahan. 3. Memantau keseimbangan cairan, perdarahan & produksi urine dll (NGT, faeces…..) ‐ vital. 5. Lapor kpd operator bila ada kegawatan fungsi vital. . wewenang dokter. 7. Menganggulangi keadaan Gadar (RJPO)
Kewajiban Perawat Anestesi pada Penga iran nestesi 1. Memantau tanda‐2 vital secara lebih intensif (masih ada sisa obat anestesi yg berpotensi utk terganggunya fungsi vital) pasien , . 2. Menjaga jalan nafas supaya tetap bebas ‐ ‐ pengakhiran anestesia dan atau ekstubasi. (reversal ?) . e a u an penga ran anes es a an a au ekstubasi sesuai dg kewenangan yg diberikan
Masa Pasca Anestesia/Pembedahan • Tujuan : menjaga fungsi vital pasien dlm batas normal setelah pembedahan berakhir dan selama sisa anestesi belum sama sekali hilang serta menjaga agar pasien ti a merasa nyeri an cemas er e i an. • Kegiatan : 1. Setelah en akhiran anest asien dikirim ke ruan pulih sadar utk pemantauan fungsi vital tubuh oleh perawat terlatih. 3. Bantuan oksigenasi, ventilasi & sirkulasi masih tetap diberikan. . kondisi pasien. 5. Keputusan utk memindahkan pasin dari kamar pulih .
Askep Pasca Anestesi • Perawatan pasca anestesi/pembedahan dimulai sejak pasien dipindahkan keruang pulih sadar sp diserahterimakan kembali kpd perawat diruang rawat inap. Ji a pasien ritis e . • Tujuan : 1. Men awasi kema uan asien sewaktu masa ulih. 2. Mencegah dan segera mengatasi komplikasi yg terjadi. . menentukan saat pemindahan/pemulangan pasien (sesuai dg “penilaian Aldrette”) Sadar ke ruang rawat inap/ICU adalah Dokter yg bertugas berdasarkan usulan perawat .
Pedoman Pemulihan Aldret Skor Pasca . . . 1. Pergerakan anggota badan : . b. c.
…………………………………….. Gerak tidak bertujuan………………………………1 Diam…………………………………………………………0
. erna asan : a. b. c.
Nafas baik, adekuat, menangis …………………..2 Nafas depresi ringan …………………………………..1 Nafas perlu dibantu ……………………………………0
3. Sirkulasi : a. b. c.
Tekanan darah berubah dibawah 20 % re o erasi ……………………2 Tekanan darah berubah 20 – 50 % pre operasi …………………………1 e anan ara eru a > pre operas …………………………….0
Kriteria Aldret (lanjutan) 4. Warna kulit : a. b. c.
Merah jambu ………………………………….2 Pucat ……………………………………………..1 C anosis …………………………………………0
5. Kesadaran : a.
Sadar penuh …………………………………….. 2
c.
Tidak bereaksi …………………………………….0
•
Catatan :
•
, pasien rawat jalan (lapor Dokter dulu!) Nilai 7 boleh pindah keruang perawatan bila nilai perna asan . Nilai 5 ke ICU.
•
O .
Lama Perdarahan
Lokasi
Umur Tes
Kecil
< 1 jam
Minimal
Bukan di jalan
< 40 th
Sedang/ > 1 jam besar
s/d 20% EBV
Di jalan napas
Khusus/ > 1 jam besar
> 30% EBV
Di manapun
= m kgBB
Hb, Leuco
Hb, Leuco, GOT/ GPT, > 40 th
Hb, Leuco, GOT/ GPT, , Albumin, Gula darah, EKG hemostatis, trombosit
Puasa utk mengurangi risiko munta , regurgitasi & aspirasi paru Umur < 6 bulan 6 – 36 bulan > 36 bulan
Susu/ makanan padat 4 jam 6 jam 8 jam
Air putih 2 jam 3 jam 3 jam
Status Fisik (PS) berdasar American ociety o nest esio ogist 1. Pasien tidak mem un ai en akit sistemik & pembedahan terlokalisir, mis. Herniotomi. 2. Pasien dg penyakit sistemik ringan atau sedang, 3. Pasien dg penyakit sistemik yg dibatasi aktivitasnya, mis.pasien jantung ischemik yg hrs . 4. Pasien dg penyakit yg mengancam jiwa, mis. Pasien decomp.cordis yg msh mampu berjalan e erapa me er. 5. Pasien‐2 “moribund” yg akan meninggal dlm waktu 24 am baik d atau tan a embedahan mis. Pasien appendix perforasi dg septic shock.
Kewenangan Perwt Anestesi bila tidak a a o ter m eput. r en aquo • Utk o erasi elektif : 1. Pasien PS ASA 1,2 dg penyakit penyerta minimal. 2. Pembedahan diramal tidak sulit 3. Pembedahan bukan daerah rongga dada/kepala. operas arura : 1. Pembedahan yg dilakukan utk penyelamatan . 2. Pasien tidak mungkin dirujuk. 3. Status fisik tidak dibatasi. •
KESIMPULAN •
eran ompetens perawat anestes e e as Standar Dirjen 1999 dp Permenkes No.31/2013.
• dalam Standar Dirjen 1999 • Oki, agar pasien dapat ditangani dg baik, pedoman dlm Stan ar Dirjen masi apat ipa ai er ampingan g Permenkes No.31/2013 • Anestesi bertujuan sama yaitu : keselamatan pasien dg tindakan yg dapat dipertanggungjawabkan secara pro es ona . n ar persa ngan ma er
Sikap Rasulullah saw thd Orang a it •
‘ ” orang sakit, beliau meletakkan tangannya pada tempat yg dirasakan sakit olehnya. Kemudian beliau membaca ‘Bismillah’ (HR Abu Ya’la). • ‘Aisyah berkata :”adalah Rasululullah saw ketika menjenguk keluarganya sakit, maka beliau meniup keluarganya dg “mu’awwidzat” (HR Muslim)
“
”
• Dari Ali bin Abi Thalib ra, Rasulullah saw ersa a: arangs apa men a ang sau aranya sesama muslim dlm rangka menjenguk (yg sakit), mk . Lalu ketika duduk, mk ia akan dilimpahi rahmat. Jika hal itu ter adi di waktu a i, mk 70.000 malaikat akan membacakan shalawt kpd nya sampai petang hari. Dan jika hal itu terjadi di waktu petang, mk 70.000 ma ai at a an mem aca an s a awat p nya ingga pagi hari.” (HR Ibnu Majah)
• Dari Abu Hurairah, Rasulullah saw bersabda : ”Sesungguhnya Allah SwT berfirman pada hari Kiamat kelak,’Hai, bani Adam, Aku sakit tapi engkau t a men engu ‐ u . a antas ertanya, ya, u an, bagaimana aku menjenguk‐ Mu sedangkan Engkau ’ berfirman,’Bukankah engkau tahu bahwa hamba ‐Ku si ulan sd sakit ta i en kau tidak men en ukn a?! Bukankah engkau tahu bhw seandainya engkau menjenguknya, mk engkau akan menemukan ‐Ku disisinya?!” (HR Muslim)
Amanah & Teliti Dalam Beker a …… angan a amu meng ana amana yg dipercayakan kpdmu…..” (arti QS Al‐Anfal 27). “…. janji,….mereka itu yg memperoleh surga Firdaus, dimana mereka akan kekal selama‐laman a.” arti Al‐Mu’minun 8 & 11). • Dari ‘Atha Rasulullah saw bersabda :”Bila seseorang mengerjakan suatu pekerjaan, hendaklah dia mengerjakannya dg teliti, karena yg demikian itu menyenangkan hati si enderita.” (HR Ibnu Sa’ad).