Diskusi
1. Ciri morfologi apa yang menunjukkan adanya perkecambahan ? Menurut analis benih, benih dikatakan berkecambah jika sudah dapat dilihat atribut perkecambahannya, yaitu plumula p lumula dan radikula dan keduanya tumbuh normal dalam jangka waktu tertentu. Sewaktu perkecambahan, yang pertama kali keluar adalah radikula. Selanjutnya pada radikel ini keluar akar-akar cabang (lateral
roots ),
bersama-sama dengan
akar primer membentuk sistem akar primer. Sistem akar primer ini biasanya hanya berfungsi untuk sementara, dan kemudian mati. Fungsi sistem akar primer ini kemudian digantikan oleh akar-akar adventif yang keluar dari nodus batang yang pertama dan beberapa nodus di atasnya. Sistem akar adventif (akar serabut) inilah yang menjamin kehidupan tanaman teresbut selanjutnya dalam hal penyerapan air dan bahan makanan dari tanah dan sebagai alat penambat pada tanah. 2. Selama berlangsung perkecambahan fisiologis, proses apa saja yang terjadi pada kecambah tesebut ? Proses perkecambahan fisiologis, dalam tahap ini embrio di dalam benih yang semula berada pada kondisi dorman mengalami men galami sejumlah perubahan fisiologis yang menyebabkan ia berkembang menjadi tumbuhan muda. Tumbuhan muda ini dikenal sebagai kecambah. Kecambah adalah tumbuhan (sporofit) muda yang baru saja berkembang dari tahap embrionik di dalam benih. Tahap perkembangan ini disebut perkecambahan dan merupakan satu tahap kritis dalam kehidupan tumbuhan. Proses perkecambahan dalam hal ini melalui 3 tahap, yakni: (i) Perembesan air ke dalam benih (imbibisi), (ii) pengaktifan proses metabolisme; dan (iii) perkecambahan (Kozlowski, 1972). Selain itu juga terjadi proses transport materi hasil pemecahan dari endosperm ke embrio, pembentukan kembali materimateri baru dan respirasi. 3. Apakah suatu biji memiliki batas-batas toleransi tertentu terhadap berbagai faktor ekologi perkecambahan, termasuk diantaranya terhadap kebutuhan air ? Ya, karena faktor ekologi termasuk diantaranya kebutuhan air merupakan faktor eksternal yang mengkontrol proses perkecambahan biji. Apabila faktor-faktor tersebut kadar
dan intensitasnya tidak sesuai dengan yang dibutuhkan biji tersebut maka proses perkecambahan akan terganggu. 4. Bagaimana mekanisme GA3 dalam pemecahan dormansi pada biji Lombok ? Dalam tumbuhan, melalui xilem dan floem hormon giberelin (GA) ditransportasikan ke seluruh bagian tumbuhan. Zat pengatur tumbuh ini dapat ditemukan dalam dua fase utama yaitu giberelin aktif (GA Bioaktif) dan giberelin nonaktif. GA bioaktif inilah yang mengontrol pertumbuhan dan perkembangan seluruh tumbuhan baik akar, daun maupun batang tanaman, seperti pengembangan benih, perkecambahan biji, pertumbuhan tunas, pertumbuhan daun, merangsang pembungaan, perkembangan buah, perpanjangan batang, serta deferensiasi akar. Pemberian giberelin di bawah tajuk tumbuhan dapat meningkatkan laju fotosintesis. Daun tumbuhan berkembang secara signifikan karena hormon ini memacu pertumbuhan daun, terjadi peningkatan pembelahan sel dan pertumbuhan sel yang mengarah pada perkembangan daun. Selain itu juga memacu pemanjangan batan g tumbuhan.