DIGITAL ENCODER POSTED BY : MIFTAH ARIFINJUMAT, 11 DESEMBER 2015
1. Pengertian dan Fungsi
Encoder adalah suatu rangkaian logika yang berfungsi untuk mengkonversikan kode yang lebih dikenal oleh manusia ke dalam kode yang kurang dikenal manusia.Encoder adalah rangkaian yang memiliki fungsi berkebalikan dengan dekoder. Encoder berfungsi sebagai rangakain untuk mengkodekan data input mejadi data bilangan dengan format tertentu. Encoder dalam rangkaian digital adalah rangkaian kombinasi gerbang digital yang memiliki input banyak dalam bentuk line input dan memiliki output sedikit dalam format bilangan biner. Encoder akan mengkodekan setiap jalur input yang aktif menjadi me njadi kode bilangan biner. Dalam teori digital banyak ditemukan istilah encoder seperti “Desimal to BCD Encoder” yang berarti rangkaian digital yang berfungsi untuk mengkodekan line input dengan jumlah line input desimal (0-9) menjadi kode bilangan biner 4 bit BCD (Binary Coded Decimal). Atau “8 line to 3 line encoder” yang berarti rangkaian encoder dengan input 8 line dan output 3 line (3 bit BCD). 2. Blog Diagram Digital Encoder Encoder 4 to 2
Encoder 8 to 3 (Octal to Biner Encoder)
Encoder 10 to 4 (Decimal to BCD Encoder)
3. Rangkaian Gerbang Logika Encoder
Encoder 4 to 2
Encoder 8 to 3 (Octal to Biner Encoder)
Encoder 10 to 4 (Decimal to BCD Encoder)
4. Tabel Kebenaran Rangkaian Encoder 4 to 2
Encoder 8 to 3 (Octal to Biner Encoder)
Encoder 10 to 4 (Decimal to BCD Encoder)
5. Persamaan Logika Output Encoder 10 to 4
Y3 = X8 + X9 Y2 = X4 + X5 + X6 + X7 Y1 = X2 + X3 + X6 + X7 Y0 = X1 + X3 + X5 + X7 + X9 6. IC 74LS147 (Decimal to BCD Encoder)
IC yang banyak digunakan untuk membuat rangkaian Encoder adalah IC 74147. IC ini berfungsi untuk mengkodekan 10 line data input menjadi data dalam bentuk BCD. IC ini merupakan encoder data decimal menjadi data BCD dengan input aktif LOW dan output 4 bit BCD aktif LOW.
Kofigurasi dari IC tersebut adalah sebagai berikut:
o
o
o
Memiliki 9 jalur input decimal terletak pada kaki yang diberi simbol input 1 sampai 9 dan memiliki kondisi aktif LOW. Memiliki 4 jalur output DCB yang terletak pada kaki yang diberi simbol Q0sampai Q3 dan memiliki kondisi aktif LOW. Untuk memberikan tegangan sumber terletak pada pin Vcc (kaki no 16) dan pin GND (kaki no 8).
Tabel Kebenaran IC 74LS147
\
Sumber : http://miftah18arifin.blogspot.co.id/2015/12/digital-encoder.html
Digital Encoder Wednesday, June 20th 2012. | Percobaan, | Percobaan, Teori Teori Elektronika
adalah Encoder adalah
rangkaian yang memiliki f ungsi berkebalikan dengan dekoder. Encoder berfungsi sebagai
rangakain untuk mengkodekan data input mejadi data bilangan dengan format tertentu. Encoder dalam rangkaian digital adalah rangkaian kombinasi gerbang digital yang memiliki input b anyak dalam bentuk line input dan memiliki output sedikit dalam format bilangan biner. Encoder akan mengkodekan setiap jalur input yang aktif menjadi kode bilangan biner. Dalam teori digital banyak ditemukan istilah encoder seperti fungsi untuk mengkodekan line input “Desimal to BCD Encoder ” yang berarti rangkaian digital yang ber fungsi dengan jumlah line input desimal (0-9) menjadi kode bilangan biner 4 bit BCD ( Binary Coded Decimal ). ). Atau “8 line to 3 line encoder” yang berarti rangkaian r angkaian encoder dengan input 8 line dan output 3 line (3 bit BCD).
Ilustrasi Digital Encoder
Encoder dalam contoh ini adalah encoder desimal k e BCD (Binary (Binary Coded Decimal ) yaitu rangkaian encoder dengan input 9 line dan output 4 bit data BCD. Dalam mendesain suatu encoder kita harus mengetahui tujuan 1. 2. 3.
atau spesifikasi encoder yang diinginkan yaitu dengan : Membuat tabel kenenaran dari encoder yang yang ingin dibuat Membuat persamaan logika encoder yang diinginkan pada tabel kebenaran menggunakan K-Map Mengimplemenstasikan persamaan logika encoder encoder dalam bentuk rangkaian gerbang logika digital
Rangkaian Encoder Desimal (10 line) ke BCD Dalam mendesain rangkaian encoder desimal ke BCD langkah pertama adalah menentukan tabel kebenaran encoder kemudian membuat persamaan logika kemudian mengimplementasikan dalam gerbang logika digital seperti berikut.
Tabel kebenaran encoder Desimal (10 Line) ke BCD
Persamaan logika output encoder Desimal (10 Line) ke BCD
Y3 = X8 Y2 = X4 Y1 = X2 Y0 = X1
+ X9 + X5 + X6 + X7 + X3 + X6 + X7 + X3 + X5 + X7 + X9
Rangkaian implementasi encoder Desimal (10 Line) ke BCD sesuai tabel kebenaran
Rangkaian encoder diatas merupakan implementasi dari tabel kebenaran diatas dan persamaan logika encoder Desimal ke BCD. jalur input X0 tidak dihubung ke rangkaian karena alasan efisiensi komponen, hal ini karena apabil input X0 ditekan maka tidak akan mengubah nilai output yaitu output tetap bernilai BCD 0 (0000). Rangkaian encoder diatas hanya akan bekerja dengan baik apabila hanya 1 jalur input saja yang mendapat input, hal ini karena rangkaian encoder diatas bukan didesain sebagai priority sebagai priority encoder . http://elektronika-dasar.web.id/digital-encoder/
Makalah Encoder dan Decoder 20.13 | Label: lessons
KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT,karena berkat rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan “Makalah Encoder dan De coder”ini. Dalam penyelesaian Laporan ini, tentunya terdapat hambatan dan kesulitan yang dihadapi, akan tetapi berkat do’a, kesabaran dan usaha yang sungguh – sungguh, serta bantuan, bimbingan dan dorongan yang diberikan oleh berbagai pihak baik dari Dosen Pembimbing, Keluarga, dan Teman – teman, sehingga semua yang merintangi dapat teratasi. Penulis penulis bahwa menyadari akan ket idaksempurnaan makalah ini, olehnya itu penulus mengharapkan saran dan kritik dan yang sifatnya membangun dari dosen pembimbing ataupun pembaca. Akhirnya, semoga Allah SWT memberikan perlindungan kepada kita semua dan laporan ini dapat memberi manfaat bagi para pembaca. Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Makassar, 05 Desember 2014
Penulis
BAB I PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Seiring dengan perkembangan zaman, Ilmu Pengetahuan dan Tekhnologi mengalami kemajuan yang sangat pesat. Kemajuan ini sangat mempengaruhi pengembangan di segala bidang untuk memenuhi kebutuhan manusia. Tidak terkecuali di bidang elektronika, berbagai hal telah ditemukan, mulai dari penemuan elektron yang mengalir dalam suatu rangkaian elektronis hingga ke rangkaian rumit seperti TV, radio, komputer, dan lain sebagainya. Namun dalam ragkaian yang dikategorikan sebagai rangkaian yang membutuhkan arus yang kuat, terdapat rangkaian
sederhana dalam penyusunanya. Untuk memahami jenis-jenis rangkaian tersebut maka diperlukan pendalaman pembelajaran terkait elektronika, kali ini kami akan memberikan penjelasan mengenai rangkaian Encoder dan Decoder. Encoder dan decoder sangat erat hubungannya dengan rangkaian digital, karena rangkaian ini bekerja dengan kondisi 0 atau 1, Encoder berfungsi untuk mengubah kode suatu bilangan digital menjadi bilangan digital lain sedangkan sedangka n decoder berfungsi untuk mengembalikan kode yang telah diubah menjadi kode asalnya.
B.
RUMUSAN MASALAH
Berikut ini merupakan perumasan masalah yang akan diselesaikan: 1.
Apa yang dimaksud dengan decoder dan encoder?
2.
Apa sajakah jenis-jenis decoder dan encoder?
3.
Bagaimana Rangkaian decoder dan encoder?
4.
Bagaimana prinsip kerja decoder dan encoder?
C.
TUJUAN
Adapun tujuan ditulisnya makalah mengenai encoder dan decoder adalah sebagai berikut: 1.
Untuk mengetahui maksud dari decoder dan encoder;
2.
Untuk mengetahui jenis-jenis decoder dan encoder;
3.
Untuk mengetahui rangkaian decoder dan encoder;
4.
Untuk mengetahui prinsip kerja dari decoder dan encoder.
D. MANFAAT Adapun manfaat disusunnya makalah ini adalah sebagai berikut: 1.
Bagi Dosen, Sebagai bahan tambahan dalam proses pembelajaran;
2.
Bagi Mahasiswa, sebagai media pembelajaran terkait decoder dan encoder;
3.
Bagi Pembaca, sebagai media penambah pengetahuan terkait decoder dan encoder.
BAB II PEMBAHASAN
A.
DECODER
Decoder merupakan suatu rangkaian kombinasional yang berfungsi untuk
mengkodekan kembali
kode
pada
proses
input
menjadi
outputnya. Decoder juga dapat diartikan diartikan sebagai
data
pada
suatu rangkaian digital yang
merubah bilangan biner menjadi bilangan decimal dimana Rangkaian logika decoder menerima inputinput dalam bentuk biner dan mengaktifkan salah satu outputnya sesuai dengan urutan biner
kumpulan gerbang logika AND sehingga dapat digunakan sebagai pembangkit fungsi.
inputnya. Pada dasarnya decoder merupakan
Pada umumnya
Decoder biasanya memiliki saluran enable. Saluran enable berfungsi untuk
mengaktifkan dan menonaktifkan
decoder . Didalam
Terdapat 2 jenis pengkaktifan yaitu: aktif Decoder Terdapat
high dan aktif low. Pada decoder dengan dengan saluran enable aktif high, jika enable = 0 maka decoder off. Berarti semua saluran output akan bernilai nol. Jika enable = 1 maka decoder on
dan sesuai dengan
inputnya, saluran output yang aktif akan 1, dan yang lainnya 0.
1. BINARY DECODING Mengkonversi sebuah n-bit code kedalam sebuah 1 (satu) output yang aktif (low/high).
Rangkaiannya dapat dibentuk menggunakan AND atau OR gate.
Jumlah
masukan
(input)
<
Jumlah
Keluaran Keluaran
n input dan2noutput
Hanya satu output yang aktif (low/high) dari banyak input yang diberikan
2.
JENIS-JENIS DECODER SERTA RANGKAIANNYA RANGKAIANNYA
1-to-2 Binary Decoder
Gambar 2.1 Blok Diagram 1-to-2 Binary Decoder
Gambar 2.2 Rangkaian 1-to-2 Binary Decoder Tabel Kebenaran 2.1
A
Yo
Y1
0
1
0
1
0
1
2-to-4 Binary Decoder
(Output)
Gambar 2.3 Blok Diagram 2-to-4 Binary Decoder
Gambar 2.4 Rangkaian 2-to-4 Binary Decoder
Tabel Kebenaran 2.2
X
Y
F0
F1
F2
F3
0
0
1
0
0
0
0
1
0
1
0
0
1
0
0
0
1
0
1
1
0
0
0
1
3-to-8 Binary Decoder
Gambar 2.5 Blok Diagram 3-to-8 Binary Decoder
Gambar 2.6 Rangkaian 3-to-8 Binary Decoder Tabel Kebenaran 2.3 X
Y
Z
F0
F1
F2
F3
F4
F5
F6
F7
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
1
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
1
1
0
0
0
1
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
1
0
1
0
0
0
0
0
1
0
0
1
1
0
0
0
0
0
0
0
1
0
1
1
1
0
0
0
0
0
0
0
1
Rangkaian penghasil output ‘3’(active HIGH) untuk input 0 1 1
Gambar 2.7 Rangkaian penghasil output 3 High Implementasi Decoder untuk Full Adder Tabel Kebenaran 2.4
Gambar 2.6 Blok Diagram
Full Adder
Catatan: untuk Output aktif ‘High’ menggunakan Gate AND dan untuk Output aktif‘Low’menggunakan
Gate NAND.
2 to 4 Decoder dengan Enable Input
Tabel Kebenaran 2.4
Menggunakan2 buah decoder 3 to 8 untuk membuat decoder 4 to 16
Enable dapat bernilai ‘active high’
Pada contoh dibawah, hanya1 decoder dapat aktif setiapsaat.
Input x, y, z dipilih lewat untuk memilih decoder yang mana yang aktif.
Gambar 2.8 Rangkaian pemilihan decoder yang aktif.
Contoh-contoh Standard MSI
Binary Decoders IC 74138 adalah sebuah octal decoder (3-line to 8-line)
Gambar 2.9 Pin Configurasi IC 74138
Gambar 2.10 Logic Simbol IC 74138
B. ENCODER Rangkaian digital yang dapat mengubah bilangan decimal menjadi biner. Encoder melakukan operasi kebalikan dari decoder. Encoder menghasilkan output dalam bentuk bit. Syarat yang harus dipenuhi adalah bahwa input harus berupa word biner yang ekivalen dengan bilangan decimal 2 (1,2,4,6,16,..) sehingga Encoder hanya berguna dalam bentuk priority encoder yang hanya memperoleh prioritas data tertinggi untuk di kodekan. Suatu decoder atau pendekode adalah system yang menerima kata M bit akanmenetapkan keadaan 1 pada salah satu (dan hanya satu) dari 2m saluran keluaran yang tersedia. Dengan kata lain fungsi suatu decoder adalah mengidentifikasi atau mengenali suatu kode terntu. Proses kebalikannya disebut pengkodean (encoding). Suatu pengkode atau encoder memiliki sejumlah masukan, dan pada saat tertemtu hanya salah satu dari masukan masukan itu yang berada pada keluaran 1 dan sebagai akibatnya suatu kode Nbit akan dihasilkan sesuai dengan masukan khusus yang dieksitasi.
1.
BINARY ENCODING
Mengkonversi 2n input dan dikeluarkan kedalam bentukn bit output;
Banyakdigunakanuntukkompresidata;
DapatdibangunmenggunakanAND DapatdibangunmenggunakanAN D atauOR Gate;
Jumlah masukan (input) (input) > Jumlah Keluaran (Output); (Output);
2.
JENIS-JENIS DECODER DAN RANGKAINNYA
8-to-3 Binary Encoder 3
Binary Encoder Pada setiap (satu) waktu hanya ada1 input line yang mempunyai nilai ‘1’.
Tabel Kebenaran 2.5
Gambar 2.11 Blok Diagram Octal to Biner Encoder
Gambar
2.12 Rangkaian
Desimal Desimalto BCD Encoder
Tabel kebenaran 2.6
8-to
-3
Binary
Encoder
Gambar 2.13 Blok Diagram Desimal to BCD Encoder
Rangkaian Desimal to BCD Encoder
Gambar 2.14 Blok Diagram Desimal to BCD Encoder
BAB III PENUTUP
A.
Kesimpulan
1. Decoder merupakan mer upakan suatu rangkaian ran gkaian digital digita l yang merubah bilangan biner menjadi bilangan decimal dimana Rangkaian logika decoder menerima input-input dalam bentuk biner dan mengaktifkan salah satu outputnya sesuai dengan urutan biner inputnya.
2. Encoder merupakan rangkaian digital yang dapat mengubah bilangan decimal menjadi biner. Encoder melakukan operasi kebalikan dari decoder. Encoder menghasilkan output dalam bentuk bit. Syarat yang harus dipenuhi adalah bahwa input harus berupa word biner yang ekivalen dengan bilangan decimal 2 (1,2,4,6,16,..) sehingga Encoder hanya berguna dalam bentuk priority encoder yang hanya memperoleh prioritas data tertinggi untuk di kodekan.
B.
Saran
Adapun saran yang diperlukan dalam pengembangan makalah ini bagi mahasiswa lebih mengenal lebih dalam fungsi serta kegunaan dari encoder dan decoder dalam kehidupan sehari-hari serta dapat mengaplikasikannya pada lingkungan sekitar kita. http://muqayyimah.blogspot.co.id/2015/01/makalah-encoder-dan-decoder.html tgl 9 mei
ENCODER COUNTER
Prinsip kerja rangkaian logika dari Encoder adalah kebalikan dari Decoder yaitu menterjemahkan bahasa manusia menjadi bahasa yang dapat dibaca oleh mesin atau jelasnya merubah bilangan desimal menjadi bilangan biner. Salah satu jenis Encoder adalah jenis Decimal to BCD Encoder. Seperti halnya Decoder, Encoder pun mempunyai jalan masukkan (input) dan jalan keluaran (output) seperti pada gambar di samping. Seperti terlihat pada gambar di atas, Decimal to BCD Encoder memiliki 10 buah input dan 4 buah output. Prinsip kerja dari Encoder dapat dilukiskan secara sederhana seperti pada gambar berikut :
Penjelasan :
Seperti terlihat pada gambar di atas, input-nya terdiri dari 10 buah saklar dan output-nya ada 4 buah. Dalam keadaan normal, saklar-saklar dalam keadaan terbuka. Dengan demikian karena inputnya NAND sama dengan 0 maka outputnya juga sama 0 Sekarang kalau seandainya saklar no. 7 ditekan, maka input NAND GATE no. 1, 2 dan 3 menjadi 1 dan outputnya menjadi 1 sehingga output DCBA = 0111. output 0111 kemudian disimpan sementara pada Register 4 BIT. Salah satu komponen IC jenis Decimal to BCD Decoder yang ada di pasaran adalah jenis Decimal to BCD encoder tipe 74147. Rangkaian logika Decimal to BCD Encoder tipe 74147 seperti pada gambar di bawah samping.
Rangkaian Encoder December 12, 2009College, Computer 2009College, Computer Stuff, Pengantar Stuff, Pengantar Sistem DigitalPSD Encoder 8×3
Dalam rangkaian Encoder 8×3 memiliki 8 buah input dan 3 buah output. I0 sampai I7 merupakan input, sedangkan A, B, dan C adalah outputnya.
Dalam penyusunan rangkaian, kita sesuaikan nilai input dengan nilai bit pada outputnya. Dalam hal ini nilai bit output A = 1, B = 2, dan C = 4. Oleh karena itu jika kita beri masukkan input 3, maka output yang bernilai 1 haruslah output A dan B, sedangkan output C adalah 0. Untuk lebih lebih langkapnya dapat kita lihat pada tabel 1.1
Tabel 1.1
Tabel 1.1 pada dasarnya adalah tabel kebenaran dari rangkaian Encoder 8×3. Dalam tabel kebenaran ini, terlihat sebuah alur yang yang menunjukkan bahwa pada bagian input pada tabel kebenaran ini, hanya satu yang bernilai high (bernilai satu). Karena hal pokok inilah rangkaian ini dapat berjalan sebagai encoder. Jadi, saat kita coba masukkan input dengan dua atau lebih yang bernilai high, maka rangkaian ini tidak dapat berlaku sebagai encoder dengan benar. Jika kita buat rangkaian DSCHnya, dapat kita lihat ada uraian selanjutnya.
Rangkaian diatas adalah encoder 8×3. Dengan beberapa pengetahuan dasar DSCH, pemahaman logika, prinsip kerja encoder, serta tabel kebenaran encoder, dapat kita susun sebuah encoder yang terlihat seperti gambar diatas. Encoder 8×4
Dalam rangkaian Encoder 8×4 memiliki 8 buah input dan 4 buah output. I0 sampai I7 merupakan input, sedangkan A, B, C dan D adalah outputnya.
Dalam penyusunan rangkaian, kita sesuaikan nilai input dengan nilai bit pada outputnya. Dalam hal ini nilai bit A = 1, B = 2, C = 4, dan D = 8. Oleh karena itu jika kita beri masukkan input 6, maka output yang bernilai 1 adalah B dan C, sedangkan A dan D adalah 0. Untuk lebih jelasnya dapat kita lihat pada tabel 1.2
Tabel 1.2
Dengan menganalogikan pada encoder 8×3, dapat kita susun sebuah encoder seperti gambar dibawah ini.
Rangkaian Encoder
Rangkaian Encoder
Enkoder adalah rangkaian logika kombinasional yang berfungsi untuk mengubah atau mengkodekan suatu sinyal masukan diskrit menjadi keluaran kode biner.
Enkoder disusun dari gerbang-gerbang logika yang menghasilkan keluaran biner sebagai hasil tanggapan adanya dua atau lebih variabel masukan. Hasil keluarannya dinyatakan dengan aljabar boole, tergantung dari kombinasikombinasi gerbang yang digunakan.
Sebuah Enkoder harus memenuhi syarat perancangan m < 2 n. V ariabel m adalah kombinasi masukan dan n adalah jumlah bit keluaran sebuah enkoder. Satu kombinasi masukan hanya dapat mewakili satu kombinasi keluaran.
Perhatikan contoh tabel fungsi keluaran Enkoder berikut :
Tabel Fungsi keluaran enkoder 8 ke 3
Dari tabel diatas, dapat dibuat fungsi keluaran sebagai berikut : Y0 = I1 + I3 + I5 + I7 Y1 = I2 + I3 + I6 + I7 Y2 = I4 + I5 + I6 + I7
Dari persamaan tersebut, maka rangkaian gerbangnya dapat dibuat seperti pada gambar berikut :
Encoder merupakan kebalikan dari decoder.
Encoder merupakan rangkaian kombinasional yang berfungsi mengubah data yang ada pada inputnya menjadi kode-kode biner pada outputnya.
Contoh encoder oktal ke biner atau disebut juga encoder 8 ke 3, berfungsi mengubah data bilangan oktal pada inputnya menjadi kode biner 3-bit pada outputnya.
Pada umumnya encoder menghasilkan kode 2-bit, 3-bit atau 4-bit. Encoder n bit memiliki 2nsaluran input.
Sebagai contoh encoder 2 bit mem iliki 22 saluran input.
Gambar Encoder 2-bit
Apabila salah satu dari ke-4 saluran input aktif maka encoder akan menghasilkan kode biner sesuai dengan salurannya. Apabila lebih dari satu saluran input diaktifkan/semua maka outputnya tidak dapat didefinisikan. Untuk kondisi seperti ini, kita dapat mengganggap “don’t care” tetapi pada umumnya hal ini dapat diatasi dengan mengggunakan priority encoder.
Priority encoder adalah rangkaian encoder yang memiliki fungsi prioritas. Hal ini berarti, jika dua atau lebih input sama dengan 1 pada saat yang sama, input yang memiliki subscript number yang t inggi adalah mempunyai prioritas yang tinggi.
Sebagai contoh jika D3 adalah 1 berapapun saluran input yang lain maka outputnya adalah 3 yaitu 11. Jika semua input 0, maka tidak ada input yang valid. Untuk mendeteksi situasi ini maka kita membuat output ke 3 dengan nama V. V = 0 jika semua input adalah 0 dan be rnilai 1 jika inputnya sesuai dengan situasi pada tabel kebenaran.
Dengan menggunakan tabel kebenaran dan K-map (gambar 7) kita akan mendapatkan fungsi boolean 4input (or 2-bit) priority encoder, sebagai berikut: X = D2 + D3 Y = D3 + D1D’2
V= D0 + D1 + D2 + D3
Dengan demikian akan dihasilkan rangkaian logika untuk 2 bit priority encoder seperti yang ditunjukkan pada gambar
Gambar K-map untuk 2 bit priority encoder
Gambar Rangkaian logika untuk 2 bit priority encoder
Diposting ol
Output Q0
Output Q1
Output Q2
Then the final Boolean expression e xpression for the priority encoder including the zero inputs is defined as: