TEKS ROLE PLAY MENYAMPAIKAN BERITA BURUK PADA ORANG DEWASA DENGAN PENYAKIT KANKER SERVIK
Disusun Oleh : 1. IFFAH HANIFAH
P.1337420615004 P.1337420615004
2. LEDWI WISI DAELY
P.1337420615024 P.1337420615024
3. IKA RATNA SARI
P.1337420615043 P.1337420615043
4. EKA OKTAVIANI B.
P.1337420615044 P.1337420615044
5. DWI KUSUMADEWI
P.1337420615047 P.1337420615047
6. HAYYAN NAZRI A.M
P.1337420615050 P.1337420615050
PRODI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN SEMARANG JURUSAN KEPERAWATAN POLTEKKES KEMENKES SEMARANG 2018
Pemeran Role Play “Menyampaikan berita buruk pada orang dewasa dengan penyakit kanker servik”: Dokter
: Eka Oktaviani Budiarsih
Perawat 1
: Ika Ratna Sari
Perawat 2
: Hayyan Nazri
Pasien
: Ledwi Wisi Daely
Kakak
: Iffah hanifah
Adik
: Dwi Kusuma Dewi
Suatu hari, Klien datang bersama kakak dan adiknya ke RS A untuk memeriksakan keadaannya yang selama ini klien rasakan. Klien selama ini tidak pernah memeriksakannya karena merasa takut dengan hasilnya. Klien sudah menikah dan baru menikah 2 tahun yang lalu. Dokter
: Selamat pagi bu…. bu….
Pasien
: Selamat pagi dok……
Dokter
: Perkenalkan saya dokter Eka, kalau boleh tau nama ibu siapa ?
Pasien
: Nama saya ledwi dok.
Dokter
: Umurnya berapa bu?
Pasien
: Umur saya 40 tahun.
Dokter
: Lalu ibu sama mba’ ini keluarganya mba’ ledwi ya?
Kakak
: Iya dok, saya iffah kakanya ledwi dan ini adiknya dwi.
Dokter
: Bisa diceritakan keluhan yang dirasakan ibu ledwi sekarang bagaimana?
Pasien
: Ini dok bulan kemarin menstruasi saya lebih panjang dari biasanya, hampir satu bulan baru berhenti dan darah yang keluar juga banyak. Lalu sekarang muncul bercak darah di luar menstruasi saya dan sakit pada perut bagian bawah dan panggul
Dokter
: Biasanya menstruasinya berapa hari, lalu untuk keputihannya bagaimana?
Pasien
: Biasanya 8 hari dan untuk keputihannya juga tidak sepeti biasanya, keluar cairan berlebih dan berwana merah muda dan berbau.
Dokter
: Oh begitu, ibu ledwi saat ini sudah menikah atau belum ?
Pasien
: Sudah dok, tapi saya belum punya anak.
Dokter
: Ibu KB atau nggak ?
Pasien
: Saya ngga’ KB dok.
Dokter
: Maaf kalau ini mungkin sedikit privasi, kalau saat hubungan
suami istri itu terasa sakit juga sakit juga apa ngga’? Pasien
: Iya dok.
Dokter
: Ibu minum obat-obatan obat-obatan apa ngga’ selama ini ?
Pasien
: Nggak minum apa-apa dok.
Dokter
: Udah lama ibu mengalami keluhan seperti tadi ?
Pasien
: Sudah sejak 3 bulan yang lalu
Dokter
: Apakah ibu sudah periksa sebelumnya?
Pasien
: Belum dok
Kakak
: Dia takut dok kalau terjadi apa-apa, dia juga baru bercerita pada
saya kemarin. Dokter
:
Baik,
ini
dirawat
dulu
disini
sambil
menunggu
hasil
pemeriksaannya terlebih dahulu ya. Kakak
: Baik dok, terima kasih
Dokter
: iya bu sama-sama. Nanti akan diperiksa dulu oleh perawatnya
Dokter meninggalkan ruangan dan dua orang perawat masuk ke kamar pasien untuk memeriksanya. Perawat
: Selamat pagi bu..
Kakak
: Selamat pagi sus..
Perawat 1
: Perkenalkan saya perawat ika dan ini rekan saya hayyan. Kami
yang bertugas pagi hari ini ya bu. Ini dengan ibu siapa namaya, tanggal lahirnya berapa bu? Pasien
: Ya sus saya ledwi, tanggal lahir saya 21 April 1978.
Perawat 1
: Boleh saya cek gelang nya ya ? Ya benar dengan ibu ledwi dan no
register 11345 ya. Perawat 2
: Bagaimana keluhannya hari ini bu ?
Pasien
: Ini masih terasa sakit di perut bagian bawah dan di panggul sus,
trus menstruasi saya jadi lama banget dan banyak, keputihannya juga tidak seperti biasanya, keluar cairan berlebih berwarna merah muda dan berbau. Perawat 2
: Oh begitu, Ini saya cek tekanan darahnya dulu ya bu?
Kakak
: Berapa tekanan darah adik saya sus?
Perawat 2
: Tekanan darah ibu ledwi 120/80 mmHg ya…
Adik
: Itu termasuk normal ya sus ?
Perawat 2
: Iya masih normal bu. Bu ledwi ini saya pasang infus dulu ya ?
Pasien
: Iya sus.
Perawat 2
: Ini saya ambil darahnya untuk di cek lab.
Perawat 1
: Sebelumnya dari keluarga pernah menderita sakit apa ?
Kakak
: Nggak ada sus.
Perawat 1
: Oh begitu..sudah pernah periksa ke dokter sebelumnya atau
belum bu ? Pasien
: Belum pernah sus, baru kali ini.
Perawat 1
: Ini nanti akan dilakukan tes pap smear ya bu. Pemeriksaan ini
nanti untuk mengetahui apakah terdapat pertumbuhan sel yang abnormal pada rahim ibu. Dan nanti apabila terajdi ketidaknormalan pada pemeriksaan tersebut maka akan dilakukan pemeriksaan selanjutnya yakni biopsi. Pasien
: Iya sus, sus, nggak pa”.
Adik
: Suster kakak saya nggak kenapa-kenapa kan ?
Perawat 1
: Iya nanti nunggu hasil pemeriksaannya terlebih dahulu ya, baru
bisa diketahui penyakitnya apa. Perawat 2
: Sekarang kita antar ke radiologi dulu ya bu untuk dilakukan CT
scan. Pasien
: Iya sus.
Selang beberapa jam, hasil pemeriksaan sudah jadi. Kemudian dokter dan perawat mendatangi klien dan keluarga klien untuk menjelaskan tentang penyakitnya. Dokter
: Selamat pagi bu
Pasien
: Selamat pagi dok
Kakak
: Bagaimana hasilnya dok ?
Dokter
: Saya harapkan ibu tabah dan menerima apapun hasil dari
pemeriksaan ini, baik hasil itu sesuai dengan harapan ibu atau tidak, saya harapkan ibu dan keluarga tetap bisa menerimanya. Pasien
: Baik dok
Dokter
: Apakah ibu dan keluarga sudah siap apapun hasilnya ?
Pasien
: Insyaalloh siap dok.
Dokter
: Begini bu berdasarkan hasil pemeriksaan yang telah dilakukan,
ibu ini menderita kanker servik stadium 2. Pasien
: Apa dok ?
Kakak
: Jadi adik saya kena kanker servik ?
Pasien
: Ngga’ : Ngga’ mungkin…..
Adik
: Kanker serviks itu apa dok ?
Dokter
: Jadi kanker servik itu adalah kanker yang muncul pada leher
rahim wanita. Salah satu penyebab utama penyakit kanker serviks adalah infeksi virus yang bernama Human Papilloma Virus (HPV). Memang umumnya kanker serviks tidak menunjukkan gejala pada tahap awal. Gejala baru muncul saat kanker sudah mulai menyebar. Kakak
: Lalu apa yang harus dilakukan untuk mengobati adik saya dok?
Dokter
: Saya menyarankan untuk dilakukan kemoterapi dan operasi
pengangkatan rahim agar sel kanker tidak menyebar menyebar lebih luas lagi. Pasien
: Apa itu artinya saya tidak bisa punya anak dok ?
Dokter
: Iya bu memang resiko terburuk seperti itu, ini untuk kebaikan ibu
juga agar kanker tidak bertambah menyebar dan memperburuk memperburuk kondisi ibu. Kakak
: Kalau begitu boleh kami pertimbangkan dulu dengan keluarga
dok ? Dokter
: Iya silahkan didiskusikan dulu dengan keluarga.
Dokter meninggakan kamar klien. Pasien
: Kak, Dik…apa yang dikatakan dokter itu bohong kan…Aku
ngga’ mungkin mungkin punya penyakit kaya gitu … Adik
: K akak akak harus tabah ya kak…
Perawat 1
: Bu kami mengerti bahwa kenyataan ini sulit untuk bisa diterima
oleh ibu, memang perlu waktu untuk menerimanya… Pasien
: Kenapa harus terjadi sama aku ?
Perawat 2
:
sabar
bu…Setiap bu…Setiap
manusia
itu
diberikan
ujian
oleh
Allah…Mungkin Allah memberikan semua ini pada ibu karena Allah memiliki rencana lain dibalik musibah yang ibu rasakan saat ini… Pasien
: Tapi aku belum memiliki anak…kalau rahim saya diangkat
gimana? Kakak
: Kamu harus pasrahkan semuanya sama Allah… Kalaupun rahim
kamu harus diangkat..itu semua adalah yang terbaik untuk kamu…Kamu harus bersyukur karena masih banyak orang-orang diluar sana yang lebih buruk keadaanya dibandingkan kamu dek. Pasien
: apakah suami saya bisa menerima keadaan kakak dek ?
Adik
: Kak …aku …aku yakin suami kakak adalah orang yang baik..pasti dia
akan menerima segala kekurangan kakak…kami akan selalu mensupport kakak.. Pasien
: Apakah benar yang dikatakan kalian semua?
Perawat 1
: Iya benar benar yang dikatakan oleh kakak dan adik ibu….Sekarang ibu
tenangkan hati dan fikiran ibu terlebih dahulu ya… ya … Perawat 2
: kami permisi terlebih dahulu, jika ada apa” keluarga bisa
menghubungi menghubungi kami di ruang perawat. Selamat siang.. sia ng..
Keesokan harinya, dokter kembali memeriksa klien, klien tampak sudah lebih tenang. Keluarga dan klien juga sudah setuju untuk dilakukan operasi.. Dokter
: Selamat pagi bu..
Pasien
: Pagi dok..
Dokter
: Bagaimana keadaan nya hari ini?
Pasien
: Sudah agak mendingan dok…Saya sudah lebih tenang. Suami
saya juga sudah bisa menerima keadaan saya seperti ini. Dokter
: Lalu bagaimana keputusan dari pihak keluarga tentang operasi
ibu? Pasien
: Ya saya sudah bisa menerima itu semua…mungkin ini ujian yang
Allah berikan pada saya…lakukan yang terbaik untuk saya…meskipun saya harus kehilangan rahim saya…saya saya…saya ikhlas dok.. Kakak
: Iya kami dan keluarga sudah setuju untuk dilakukan operasi
pengangkatan rahim itu dok Dokter
: Baiklah kalau begitu, sebelum itu dilakukan nanti ibu mengisi
inform consent terlebih dahulu sebagai bentuk persetujuan akan dilakukan tindakan operasi. Adik
: lakukan yang terbaik untuk kakak sa ya ya dok…
Pasien
: Baik dok. Terima kasih
Dokter
: Iya sama-sama…baik sama-sama…baik kalau begitu saya saya permisi terlebih dahulu
ya bu...Istirahat yang cukup dan jaga kesehatan ibu.. Pasien
: Iya dok..
Dokter meniggalkan kamar klien. Dan perawat mempersiapkan me mpersiapkan kien untuk operasi keesokan harinya.