laporan kunjungan lapangan TPA BenowoDeskripsi lengkap
Full description
laporan kunjungan lapangan TPA BenowoFull description
laporan ekskursi geologiFull description
Laporan Kunjungan Ke Musium Bala Putra DewaDeskripsi lengkap
Laporan Kunjungan Ke Musium Bala Putra DewaFull description
IYF Yoga Teacher Training Program, Research PaperFull description
Laporan KKLDeskripsi lengkap
Laporan KKL
PERANAN MUSEUM SEBAGAI SUMBER ILUM DALAM KAJIAN FILOLOGIDeskripsi lengkap
PERANAN MUSEUM SEBAGAI SUMBER ILUM DALAM KAJIAN FILOLOGI
laporan kunjungan industriDeskripsi lengkap
Artikel dewa jago sellingDeskripsi lengkap
Deskripsi lengkap
yoga
LAPORAN KUNJUNGAN LAPANGAN PROGRAM DHARMA SANUR (PROGRAM PENGENDALIAN RABIES)
OLEH: DEWA AYU SRI AGUNG 1520025050
PEMINATAN EPIDEMIOLOGI PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA 2018
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Kasus rabies di Provinsi Bali mulai ditemukan sejak tahun 2008 dan masih ada sampai sekarang.
Untuk menurunkan angka prevalensi rabies di Bali
muncul upaya dari pemerintah yakni dengan melalui vaksinasi terhadap hewan penular gigitan rabies. Namun, hal tersebut masih belum cukup untuk membuat Bali menjadi zona bebas rabies, apalagi Bali sebagai salah satu destinasi pariwisata. Kota Sanur merupakan salah satu destinasi pariwisata di provinsi Bali yang termasuk dalam kategori “ Red Zone rabies” . Oleh karena itu, maka munculah program Dharma Sanur yang menerapkan konsep one health sebagai upaya pencegahan penularan penyakit zoonosis rabies.
1.2 Rumusan masalah
1.2.1
Apakah yang dimaksud dengan program Dharma Sanur?
1.2.2
Apa saja kegiatan yang terdapat dalam program Dharma Sanur?
1.2.3
Adakah hambatan-hambatan dalam pelaksanaan program Dharma Sanur?
1.3 Tujuan
1.3.1
Untuk mengetahui yang dimaksud dengan program Dharma Sanur.
1.3.2
Untuk mengetahui kegiatan apa saja yang terdapat dalam program Dharma Sanur.
1.3.3
Untuk mengetahui hambatan-hambatan dalam pelaksanaan program Dharma Sanur.
1.4 Manfaat
Manfaat dari penulisan kunjungan laporan ini adalah untuk mengetahui kegiatan-kegiatan
yang
terdapat
dalam
program
Dharma
Sanur.
BAB II LAPORAN HASIL KUNJUNGAN 2.1 Program Dharma Sanur.
Program Dharma Sanur merupakan sebuah implementasi program pencegahan rabies yang menerapkan kolaborasi lintas sektor dan bekerjasama dengan donor asing. Kota Sanur merupakan salah satu daerah tujuan pariwisata di provinsi Bali yang termasuk dalam kategori “ Red Zone rabies”. Program Dharma Sanur ini dikelola oleh Program Studi Kesehatan Masyarakat dan Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana. Dengan adanya hal tersebut, mulai ditanamkan konsep One Health dengan motto “Anjing Terawat, Bali Sehat”. Program ini menerapkan sistem kolaborasi dalam setiap prosesnya antara Veterinary, Sarjana Kesehatan Masyarakat, yayasan BAWA ( Bali Animal Welfere Association), donor dari IFAW ( International Fund for Animal Welfare), serta Yayasan Kerti Praja. Perangkat desa dan banjar, serta seluruh masyarakat Sanur juga ikut terlibat aktif selama implementasi program. Target program Dharma di Sanur adalah cakupan vaksinasi minimal 70% hingga 100% sesuai dengan peraturan WHO. Program Dharma masih akan berlanjut hingga tahun 2018 dan setelahnya diharapkan dari Desa untuk melanjutkan kegiatan Program Dharma dengan biaya swadaya sendiri.
2.2 Kegiatan yang terdapat dalam program Dharma Sanur.
Berdasarkan data hasil kunjungan lapangan pada Rabu, 7 Februari 2018, didapat informasi bahwa adapun kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan dalam Program Dharma di Sanur ialah: Proses pendataan Edukasi Mapping Kasus pelaporan gigitan yang sistematis
Vaksinasi dan sterilisasi 2.3 hambatan-hambatan dalam pelaksanaan program Dharma Sanur.
BAB III PENUTUP Kesimpulan
Program dharma sanur merupakan sebuah program pengendalian rabies yang bersinergi dengan baik yang melibatkan lintas sektor serta masyarakat setempat. Program ini terdiri dari proses pendataan, edukasi, mapping, kasus pelaporan gigitan yang sistematis dan juga melayani fasilitas vaksinasi dan sterilisasi. Program ini menggunakan upaya pengendalian penyakit berwawasan One health dengan berkolaborasi bersama lintas sektor untuk bersama-sama menuntaskan