DESIA LAILA DIAN S.
LBM 2 MODUL TUMBANG IKTERIK DAN SEPSIS SGD 19
[Year]
[TYPE THE COMPANY ADDRESS]
JUDUL : Bayiku Kuning
STEP 1 : •
Metode kramer Suatu pemeriksaan untuk menilai kadar bilirubin dara dengan meliat ikterus pada neonatus
STEP ! : 1" Proses Proses pembentuk pembentukan an bilirubin bilirubin pada pada neonatus neonatus se#ara se#ara $isiolog $isiologis is % !" pen&elasan pen&elasan dari ikterik ikterik se#ara se#ara $isiolo $isiologis gis dan dan patologis patologis% % '" Mengap Mengapa a bay bayiny inya a kunin kuning g% (" Pada bayi bayi timbul timbul ikterus ikterus pada ari ari ke !) apaka apaka ikterus ikterus itu termasuk termasuk $isiolog $isiologis is atau patologis % *" apa ubun ubungan gan imunisa imunisasi si dengan dengan ikterik ikterik pada bayi bayi % +" ,pa sa&a sa&a yang yang termasuk termasuk klasi$ikas klasi$ikasii bayi bayi resiko resiko tinggi tinggi % -" Mengapa Mengapa pada pada skenario skenario ditemuka ditemukan n malas minum) minum) suu suu meningkat meningkat)) dan letargi % ." Mengapa Mengapa ketuban ketuban pe#a pe#a dini dini lebi dari dari + &am) ¨a ¨a #ukup) #ukup) keru) dan dan berbau kas % /" ,pa sa&a sa&a ma#am imunis imunisasi asi yang yang diberikan diberikan pada pada bayi) dan dan taapanny taapannya a% 10"Ma#am ma#am interpretasi kramer %
STEP ' : 1" Proses Proses pembentuk pembentukan an bilirubin bilirubin pada pada neonatus neonatus se#ara se#ara $isiolog $isiologis is % Produksi) kon&ugasi) transport
JUDUL : Bayiku Kuning
STEP 1 : •
Metode kramer Suatu pemeriksaan untuk menilai kadar bilirubin dara dengan meliat ikterus pada neonatus
STEP ! : 1" Proses Proses pembentuk pembentukan an bilirubin bilirubin pada pada neonatus neonatus se#ara se#ara $isiolog $isiologis is % !" pen&elasan pen&elasan dari ikterik ikterik se#ara se#ara $isiolo $isiologis gis dan dan patologis patologis% % '" Mengap Mengapa a bay bayiny inya a kunin kuning g% (" Pada bayi bayi timbul timbul ikterus ikterus pada ari ari ke !) apaka apaka ikterus ikterus itu termasuk termasuk $isiolog $isiologis is atau patologis % *" apa ubun ubungan gan imunisa imunisasi si dengan dengan ikterik ikterik pada bayi bayi % +" ,pa sa&a sa&a yang yang termasuk termasuk klasi$ikas klasi$ikasii bayi bayi resiko resiko tinggi tinggi % -" Mengapa Mengapa pada pada skenario skenario ditemuka ditemukan n malas minum) minum) suu suu meningkat meningkat)) dan letargi % ." Mengapa Mengapa ketuban ketuban pe#a pe#a dini dini lebi dari dari + &am) ¨a ¨a #ukup) #ukup) keru) dan dan berbau kas % /" ,pa sa&a sa&a ma#am imunis imunisasi asi yang yang diberikan diberikan pada pada bayi) dan dan taapanny taapannya a% 10"Ma#am ma#am interpretasi kramer %
STEP ' : 1" Proses Proses pembentuk pembentukan an bilirubin bilirubin pada pada neonatus neonatus se#ara se#ara $isiolog $isiologis is % Produksi) kon&ugasi) transport
Produksi : sel dara mera lisis yang tersisa emoglobin" Dipe#a &adi eme dan globin" anti ada 2e yang dipakai kembali" ( inti pirol &adi bilirubin indirek" Bilirubin indire#t tidak larut di air) tapi larut di lemak Kon&ugasi : di sel epatosit dengan bantuan en3im glukoronil trans$erase" Masuk le4at pembulu dara di bantu albumin" Transport Transport : membentuk bilirubin dire#t) men&adi urobilinogen) urobilin ster#obilin 5 4arna $eses 6) pada neonatus di intrauterine pakai plasenta ibu" Untuk mengikat bilirubin dire#t dan dibantu sel epatosit ibu" 7rgan : epar belum terbentuk se#ara sempurna) untuk menguba bilirubin belum sempurna" 8katan plasma dengan albumin kurang" BB renda : ikatan bilirubin lema !" pen&elasan pen&elasan dari ikterik ikterik se#ara se#ara $isiolo $isiologis gis dan dan patologis patologis% % 28S87L798S Kadar minggu pertama tidak lebi ! mgdl Bayi dengan susu $ormula +;. mgdl !;' ari ,S8 -;1( mgdl : kembali normal !;( minggu minggu Ter&adi dari lebi dari !( &am sampai kurang dari 1( ari" P,T7L798S : sebelum !( &am suda menguning ditandai adanya penyakit yang mendasari" Letargi) apneu) suu tidak stabil) BB turun drastis" 8kterus #ukup bulan setela . ari) &ika kurang bulan lebi dari 1( ari" Bisa ter&adi bilirubin ense$alopati) e$ek toksisk pada SSP" Bangsal Bangsal ganglia dan batang otak" Jika suda kronik sampai ke ganglia basalis) pons) #erebellum" Jika diberi ,S8 kadar bilurbin 1;! mgdl) &ika susu $ormula +;.mgdl '" Mengap Mengapa a bay bayiny inya a kunin kuning g%
Etiologi bayi kuning kuning : misal produksi produksi bilirubin) karena ada ada emolisis yang yang meningkat" 9angguan kon&ugasi epar"
bisa memperberat keadaan bayi" +" ,pa sa&a sa&a yang yang termasuk termasuk klasi$ikas klasi$ikasii bayi bayi resiko resiko tinggi tinggi % a" Bayi lair lair masa gestas gestasii kurang dari dari '- minggu minggu atau lebi lebi dari (! minggu minggu b" Bayi dengan dengan keadaa keadaan n buruk : nilai nilai ,P9,? ,P9,? 0;' pada pada menit menit pertama pertama #" Bayi Bayi denga dengan n peny penyaki akitt in$ek in$eksi si d" ?i4ay ?i4ayat at ketu ketuban ban pe#a pe#a dini dini
e" Bay Bayi ke kemba mbar $" Bayi dengan S@ g" Bayi Bayi dengan dengan kelai kelainan nan kong kongeni enital tal 7. Mengapa pada skenario ditemukan bayi malas minum) suu meningkat) dan
letargi % Suatu tanda in$eksi) karena ada suu yang meningkat" 8n$eksi bakteri Letargi : ada penurunan kesadaran" Karena penyebab in$eksi) yang mempengarui SSP Malas minum : asupan #airan berkurang) menyebabkan deidrasi yang bisa &uga menyebabkan menyebabkan letargi" ." Mengapa Mengapa ketuban ketuban pe#a pe#a dini dini lebi dari dari + &am) ¨a ¨a #ukup) #ukup) keru) dan dan berbau kas % KPD in$eksi in$lamasi pada bayi adanya bakteri patogen yang merusak sel eritosit peningkatan emolisis kemampuan produksi dan ekskresi bilirubin yang tidak seimbang ikterik KPD : @airan amnion yang keluar) pelindung bayi berkurang" Sebisa mungkin terminasi" KPD $aktor resiko in$eksi ada &uga prematuritas" Skoring sepsis : ada KPD) prematuritas) #airan amnion yang busuk) partus lama) dan pemeriksaan Aagina yang tidak bersi" /" ,pa sa&a sa&a ma#am imunis imunisasi asi yang yang diberikan diberikan pada pada bayi) dan dan taapanny taapannya a% =a&ib : B@9 5 kuman TB@ ) dilakukan saat lair6) epatitis B 5 Airus epatitis B) dilakukan 4aktu lair ) bulan ke 1 dan ke +) dilakukan pengulangan 1 taun apabila ibu dengan epatitis B >6) #ampak 5 usia / bulan dan anya sekali6) DPT 5bersamaan 6dan polio 5 ' bulan) (bulan) dan * bulan " Bisa dilakukan dilakukan pengulangan 1. bulan) + taun) dan 1! taun6 MM? 5 dilakukan pada bayi usia 1* bulan 6 10"Ma#am ma#am interpretasi kramer %
a" Kramer 1 : ikterik di kepala dan leer) kadar bilirubin bilirubin *mg) serum bilirubin indire#t 100Umoll b" Kramer ! : dibagian atas perut diatas umbili#us mengikuti kramer 1) kadar bilirubin /mg ) serum bilirubin indire#t 1*0Umoll #" Kramer ' : ikterik bagian ba4a dan mengikuti kramer 1 dan !) umbili#us keba4a sampai tungkai atas ) kadar bilirubin11)(mg) serum bilirubin indire#t !00Umoll d" Kramer ( : lengan; lutut ba4a dan mengikuti kramer 1!') kadarnya 1!)(mg ) serum bilirubin indire#t !*0Umoll e" Kramer *: telapak tangan dan kaki dan kramer 1!'() kadarnya 1+mg) serum bilirubin indire#t C !*0Umoll @ara : Menekan dengan &ari telun&uk) idung) dada) lutut) nanti timbul 4arna kuning" Paling &elas di sklera) dan ektermitas
STEP 1" Proses pembentukan bilirubin pada neonatus se#ara $isiologis % Ja4ab : metabolisme bilirubin SDM
globin
;;;en3im bilirubin reduktase ;; bilirubin
Dara
bilirubin 8ndire#t
bantuan
diikat albumin
protein ; dan
Hepar !epa"#$%" epar
;;bilirubin selekti$ ;; diikat asam ; tanpa albumin glukoronat 5berasal dari UDP9T6 bilirubin dire#t #on&ugasi
mll" Membran #ana#uli
Ka&"#&'
Sa+. pe&,er&aa&
Sebagian ke#il Tidak diserap5pasi$6
Kolon
Dirusak bakteri kolon
sebagian besar diserap s#r akti$
ileum terminales
Bilirubin indire#t
urobilinogen
sterkobilinogen Siklus enteroepatik Mll A" porta
Kembali ke epar 58K, ed !6
Metabolisme Bilirubin •
Bilirubin pigmen kristal berbentuk &ingga ikterus : bentuk akir dari peme#aan katabolisme eme melalui proses reaksi oksidasi;reduksi"
•
Bilirubin berasal dari katabolisme protein eme -* pengan#uran eritrosit dan !* pengan#uran eritrosit yang imatur dan protein eme l ainnya seperti mioglobin) sitokrom) katalase dan peroksidase"
•
Metabolisme bilirubin meliputi pembentukan bilirubin) transportasi bilirubin) asupan bilirubin) kon&ugasi bilirubin) dan ekskresi bilirubin"
•
•
Langka oksidase pertama adala:
terikat dengan albumin serum ini tidak larut dalam air dan kemudian akan ditransportasikan ke sel epar" Bilirubin yang terikat pada albumin bersi$at nontoksik" Pada saat kompleks bilirubin;albumin men#apai membran plasma epatosit) albumin akan terikat ke reseptor permukaan sel" Kemudian bilirubin) ditrans$er melalui sel membran yang berikatan dengan ligandin 5protein 6) mungkin &uga dengan protein ikatan sitotoksik lainnya" Berkurangnya kapasitas pengambilan epatik bilirubin yang tak terkon&ugasi akan berpengaru teradap pembentukan ikterus fisiologis Bilirubin yang tak terkon&ugasi dikonAersikan ke bentuk bilirubin kon&ugasi yang larut dalam air di retikulum endoplasma dengan bantuan en3im uridine diphosphate glucoronosyl transferase 5UDP9;T6" Bilirubin ini kemudian diekskresikan ke dalam kanalikulus empedu" Sedangkan satu molekul bilirubin yang tak terkon&ugasi akan kembali ke retikulum endoplasmik untuk rekon&ugasi berikutnya" Setela mengalami proses kon&ugasi) bilirubin akan diekskresikan ke dalam kandung empedu) kemudian memasuki saluran #erna dan diekskresikan melalui $e#es" Setela berada dalam usus alus) bilirubin yang terkon&ugasi tidak langsung dapat diresorbsi) ke#uali dikonAersikan kembali men&adi bentuk tidak terkon&ugasi ole en3im beta;glukoronidase yang terdapat dalam usus" ?esorbsi kembali bilirubin dari saluran #erna dan kembali ke ati untuk dikon&ugasi disebut sirkulasi enteroepatik
•
•
•
Pada likuor amnion yang normal dapat ditemukan bilirubin pada kehamilan 12 minggu) kemudian mengilang pada keamilan '+;'minggu" Pada inkompatibilitas dara ?) kadar bilirubin dalam #airan amnion dapat dipakai untuk menduga beratnya emolisis" Peningkatan bilirubin amnion &uga terdapat pada obstruksi usus $etus" Bagaimana bilirubin sampai ke likuor amnion belum diketaui dengan &elas) tetapi kemungkinan besar melalui mukosa saluran na$as dan saluran #erna" Pada &anin sebagian bilirubin yang diserap kembali itu diekskresi melaui plasenta" Pada BBl ekskresi melaui plasenta terputus" Pada &anin ekskresi melaui &alan inila yang utama" Karena itu bila $ungsi epar belum matang atau terdapat gangguan dalam $ungsi epar
•
•
akibat ipoksia) asidosis) atau bila terdapat kekurangan en3im glukoroniltrans$erase atau kekurangan glukosa) maka kadar bilirubin indirek dalam dara dapat meninggi Produksi bilirubin pada $etus dan neonatus diduga sama besarnya tetapi kesanggupan epar mengambil bilirubin dari sirkulasi sangat terbatas" Demikian pula kesanggupannya untuk mengkon&ugasi" Dengan demikian ampir semua bilirubin pada &anin dalam bentuk bilirubin indirek dan muda melalui plasenta ke sirkulasi ibu dan diekskresi ole epar ibunya"
Dalam keadaan $isiologis tanpa ge&ala pada ampir semua neonatus dapat ter&adi akumulasi bilirubin indirek sampai ! mg"
9uslian Dasa T&ipta D8H8S8 PE?8,T7L798 Departemen 8lmu Keseatan ,nak 2K USU?SUP <",dam Malik Medan !" pen&elasan dari ikterik se#ara $isiologis dan patologis% •
•
Ikterik Fisiologis Umumnya ter&adi pada bayi yang baru lair" Kadar bilirubin tak terkon&ugasi C ! mgdl
Pada BCB dengan susu formula kadar bilirubin akan men#apai pun#ak sekitar +; . mgdl pada ari ke ' keidupan dan turun #epat selama !;' ari diikuti penurunan lambat sebesar 1 mgdl selama 1;! minggu Pada BCB dengan ASI kadar bilirubin akan men#apai pun#ak pada kadar -;1( mgdl dan ter&adi penurunan lebi lambat" Bisa !;( minggu bakan dapat men#apai + minggu Pada BKB dengan susu formula akan mengalami pun#ak bilirubin yang lebi tinggi dan lebi lama" Penurunan dibantu dengan $ototerapi" Peningkatan sampai 10;1! mgdl masi $isiologis) bakan apabila men#apai kadar 1* mgdl tanpa disertai kelainan metabolik masi dianggap normal
Ikterik non fisiologi Dulu disebut dengan ikterus patologis) tidak muda dibedakan dari ikterus $isiologis" Keadaan diba4a ini merupakan petun&uk untuk tindak lan&ut: a"
8kterus ter&adi sebelum umur !( &am
b"
Setiap peningkatan kadar bilirubin serum yang memerlukan $ototerapi"
#"
Peningkatan kadar bilirubin total serum C 0)* mgdL&am"
d"
,danya tanda;tanda penyakit yang mendasari pada setiap bayi 5munta) letargis) malas menetek) penurunan BB yang #epat) apnea) takipnea atau suu yang tidak stabil6"
e"
8kterus bertaan setela . ari pada bayi #ukup bulan atau setela 1( ari pada bayi kurang bulan"
(Buku Ajar Neonatologi Ikatan !okter Anak Indonesia 2""#$ '" M%N&APA B@B > ,S8 8KTE?8K LEB8< L,M,% o
Pada B@B > ,S8 Kadar bilirubin mn#pai pun#ak dgn kadar yg lb tggi yaitu -;1( mgdl Penurunan ter&adi lebi lambat)bs tr&d dlm !;( mggu)bakan + mggu" ,da ! bentuk neonatal &aundi#e yaitu ♥ Early Berubungan dgn breast $eeding proses pmberian minum"
♥
Late Berubungan
dgn
kandungan
,S8 mempengarui
proses
kon&ugasiIekskresi Pnybbnya tdk diketaui)tp diubungkan dg adanya !;al$a !7beta; pregnanediol yg mempengarui aktiAitas UDP9Tpelepasan bilirubin kon&ugasi dr epatositpeningkatan lipoprotein lipase mlpskn asam lemak bbs ke dlm usus alus pengambatan kon&ugasi akbt peningkatan asam lemak unsaturatedatau beta;glukoronidase yg mgkn mnybbkn &alur enteroepatik"
Kosim,M.Sholeh,dkk.2!.Buku A"ar #eonatologi.I$AI
(" Mengapa bayinya kuning %
*" Pada bayi timbul ikterus pada ari ke !) apaka ikterus itu termasuk $isiologis atau patologis %
Dasar
Penyebab
Peningkatan produksi bilirubin
8n#ompatibilitas
dara
$etomaternal5?),B76 Peningkatan pengan#uran emoglobin
De$"en3im kongenital59+PD)galaktosemia6 Perdaraan tertutup5se$alematom)memar6 Sepsis
Peningkatan &ml emoglobin
Polisitemia Keterlambatn klem tali pusat
Peningkatan sirkulasi enteroepatik
Keterlambatan
pasase
mekonium)ileus
mekonium Keterlambatan minum ,tresiastenosis intestinal Perubaan #learan#e bilirubin ati
8maturitas
Perubaan $gsi dan per$usi ati
,s$iksi)ipoksi)ipotermi)ipoglikemi
5kemampuan kon&ugasi6
Sepsis 7bat;obatan dan ormon
7btruksi epatik5berub"dgn B!6
,nomali kongenital5atresia biliaris6 Stasis biliaris5epatitis)sepsis6 Bilirubin
load
berlebian5pd
emolisis
berat6 Klasi$ikasi Berdasarkan =aktu ter&adinya: a" ikterus yang timbul pada !( &am pertama 8nkompatibilitas dara ?) ,B7 atau golongan lain 8n$eksi intrauterine 5ole Airus) toksoplasma) lues dan kadang kadang bakteri6 Kadang kadang ole de$isiensi 9+PD b" ikterus yang timbul !( -! &am sesuda lair
masi ada kemungkinan inkompatibilitas dara ,B7 atau ? atau golongan lain"
+" apa ubungan imunisasi dengan ikterik pada bayi %
♥
a" 6bayiny dikasi Aakin epatitis > 8g
♥
pada bayi berusia kurang dari 1 taun"
yang
kebanyakan
kasus
tidak mendapat nutrisi
parenteral" Penyakit ini biasanya timbul saat lair) lebi la3im pada anak
laki;laki)
dan
mungkin
diubungkan
dengan
retardasi
pertumbuan"
menyebabkan asil s#an positi$ palsu" Biopsi ati menun&ukkan banyak sel raksasa) disorganisasi lobulus) nekrosis) dan peradangan tanpa proli$erasi neoduktulus dan $ibrosis kas atresia ekstraepatis"
Diagnosis bandignya adala in$eksi T7?@) in$eksi atresia biliaris) dan sebab; sebab iperbilirubinemia terkon&ugasi lain" Pengobatnnya seperti pasien dengan sindrom ,lagille dan kebanyakan pasien sembu dalam +;. bulan"
-" ,pa sa&a yang termasuk klasi$ikasi bayi resiko tinggi % ang termasuk neonatus resiko tinggi yaitu diantaranya sebagai berikut: 1" BBL? !" as$iksia neonatorum '" sindrom) gangguan perna$asan (" ikterus *" perdaraan tali pusat +" ke&ang -" ypotermi ." ypertermi /" ypoglikemi 10 tetanus neonatorum
." Mengapa pada skenario ditemukan malas minum) suu meningkat) dan letargi % ' Infeksi kumanparasit)*irus pada ibu (+,-./+pallidum)0isterina$ aliran darah menembus barier plasenta masuk sirkulasi janin 1" Prosedur obstetri yg kurang memperhatikan fator asepti)antisepti paparan kuman pada airan amnion amnionitis kontaminasi kuman pada janin 11 aat ketuban peah
kuman dari *agina masuk kerongga uterus
kontaminasi bayi le3at saluran pernafasan)penernaan Sumber:Buku Ajar Neonatologi.Edisi Pertama.IDAI
MANIF%+AI 40INI INF%4I 1" Umum : panas) ipotermi) tampak tidak seat) malas minum) letargi) sklerema !" Saluran #erna : distensi abdomen) anoreksia) munta) diare) epatomegali '" Saluran napas : apnea) dispnea) takipnea) retraksi) napas #uping idung) merinti) sianosis" (" Sistem kardioAaskuler : pu#at) sianosis) kulit marmorata) kulit lembab) ipotensi) takikardi) bradikardia" *" Sistem sara$ pusat : irritabilitas) tremor) ke&ang) ipore$leksi) malas minum) pernapasan tidak teratur) ubun;ubun menon&ol)high%pitched cry +"
•
•
8n$eksi pada tali pusar 5omfalitis6 menyebabkan keluarnya nana atau dara dari pusar 8n$eksi pada selaput otak 5meningitis6 atau a&ses otak menyebabkan koma) ke&ang) opistotonus 5posisi tubu melengkung ke depan6 atau penon&olan pada ubun;ubun 8n$eksi pada tulang 5osteomielitis6 menyebabkan terbatasnya pergerakan pada lengan atau tungkai yang terkena
•
8n$eksi pada persendian menyebabkan pembengkakan) kemeraan) nyeri tekan dan sendi yang terkena teraba angat
•
8n$eksi pada selaput perut 5 peritonitis6 menyebabkan pembengkakan perut dan diare berdara 444"media#ore"#om
a" 8kterus $isiologik ,dala ikterus yang timbul pada ari kedua dan ari ketiga yang tidak mempunyai dasar patologik) kadarnya tidak mele4ati kadar yang membaayakan atau mempunyai potensi men&adi kern;ikterus dan tidak menyebabkan morbiditas pada bayi" Dikatakan $isiologik bila: Timbul pada ari kedua dan ketiga ♣ Kadar bilirubin indirek sesuda !!( &am tidak mele4ati 1*mg pada neonatus #ukup bulan dan 10mg pada neonatus kurang bulan ♣ Ke#epatan peningkatan kadar bilirubin tak melebii *mg per ari ♣ Kadar biliruubin direk tidak melebii 1mg ♣ 8kterus mengilang pada 10 ari pertama ♣ Tidak terbukti mempunyai ubungan dengan keadaan patologik b" 8kterus patologik ♣
,dala ikterus yang mempunyai dasar patologik atau kadar bilirubinnya men#apai nilai yang disebut iperbilirubinemia" Klasi$ikasi ikterus patologik: ♥
8kterus emolitik Merupakan golongan penyakit yang disebut eritroblastosis $etalis atau morbus emolitikus neonatorum" Etiologi: 1" 8nkompatibilitas ?esus !" 8nkompatibilitas ,B7 '" 8kterus emolitik karena inkompatibilitas golongan dara lainnyaGpenyakit emolitik karena kelainan eritrosit #ongenital ("
♥
8kterus obstruktiAa
7bstruksi dalam penyaluran empedu yang te&adi di dalam epar ataupun di luar epar" 5=ik&osastro) <" !00*"Ilmu ke&idanan.Jakarta:ayasan Bina Pustaka Sar4ono Pra4iroard&o6 Letargi
Peratian utama pada iperbilirubinemia adala potensinya dalam menimbulkan kerusakan sel;sel sara$) meskipun kerusakan sel;sel tubu lainnya &uga dapat ter&adi" Bilirubin dapat mengambat en3im; en3im mitokondria serta mengganggu sintesis D," Bilirubin juga dapat menghambat sinyal neuroeksitatori dan konduksi saraf (terutama pada ner*us auditorius$ sehingga menimbulkan gejala sisa berupa tuli saraf" Kerusakan åan otak yang ter&adi seringkali tidak sebanding dengan konsentrasi bilirubin serum"
1!" Mengapa ketuban pe#a dini lebi dari + &am) ¨a #ukup) keru) dan berbau kas % in$eksi Aagina 5KK;6 I
serAiks 5KK>6 Ü
korionitis amnionitis Ü
Umbilikus 5bayi6 Ü
Saluran na$as Saluran #erna
8n$eksi &alan lair : kulit ) dll gram 5;6 kandidia 2aktor 8bu
1" 8n$eksi ibu 8ntrapartum ; Purulent $oul smelling liNuor ; 2eAer 5C'.0@6 ; Leu#ytosis 5=B@ C1.000 mm'6 !" Premature rupture o$ membranes '" Ketuban pe#a dini C 1! ours (" Persalinan Premature 5O'- 4eeks6 *" 8SK 2aktor eonatus 1" BBL? !" ,s$iksia '" Laki;laki
1'" ,pa sa&a ma#am imunisasi yang diberikan pada bayi) dan taapannya %
1("Ma#am ma#am interpretasi kramer % a" b" #" d" e"
Kramer Kramer Kramer Kramer Kramer
1: kepala dan leer) rata! serum bilirubin indirek 100 Umoll ! : Kramer 1 > pusat sampai leer) 1*0 Umoll ': Kramer 1>!> pusat k paa) kadar !00Umoll (: Kramer 1>!>'>lengan dan tungkai )!*0umoll *: Kramer 1>!>'>(> tangan dan kaki ) C!*0Umoll
1*" Pengaru Sinar 27T7TE?,P8 pada 8kterik Sinar $ototerapi akan menguba bilirubin yang ada di dalam kapiler;kapiler super$isial dan ruang;ruang usus men&adi isomer yang larut dalam air yang dapat diekstraksikan tanpa metabolisme lebi lan&ut ole ati"+).)1/ Maisels) seorang peneliti bilirubin) menyatakan ba4a $ototerapi merupakan obat perkutan"' Bila $ototerapi menyinari kulit) akan memberikan $oton;$oton diskrit energi) sama alnya seperti molekul;molekul obat) sinar akan diserap ole bilirubin dengan #ara yang sama dengan molekul obat yang terikat pada reseptor"')1' Molekul;molekul bilirubin pada kulit yang terpapar sinar akan mengalami reaksi $otokimia yang relati$ #epat men&adi isomer kon$igurasi) dimana sinar
akan meruba bentuk molekul bilirubin dan bukan menguba struktur bilirubin" Bentuk bilirubin () 1* akan beruba men&adi bentuk ()1*E yaitu bentuk isomer nontoksik yang bisa diekskresikan"!)')+)-)1')!+ 8somer bilirubin ini mempunyai bentuk yang berbeda dari isomer asli) lebi polar dan bisa diekskresikan dari ati ke dalam empedu tanpa mengalami kon&ugasi atau membutukan pengangkutan kusus untuk ekskresinya" Bentuk isomer ini mengandung !0 dari ¨a bilirubin serum"1. Eliminasi m elalui urin dan saluran #erna sama;sama penting dalam mengurangi muatan bilirubin"!)')-)!' ?eaksi $ototerapi mengasilkan suatu $otooksidasi melalui proses yang #epat"+)1. 2ototerapi &uga mengasilkan lumirubin) dimana lumirubin ini mengandung ! sampai + dari total bilirubin serum" Lumirubin diekskresikan melalui empedu dan urin"!)')-)!')!-)!. Lumirubin bersi$at larut dalam air"!/
Kontraindikasi $ototerapi adala pada kondisi dimana ter&adi peningkatan kadar bilirubin direk yang disebabkan ole penyakit ati atau o&structi'e "aundice 1+" DD !efinisi 8kterus adala gambaran klinis berupa pe4arnaan kuning pada kulit dan mukosa karena adanya deposisi produk akir katabolisme em yaitu bilirubin" Se#ara klinis) ikterus pada neonatus akan tampak bila konsentrasi bilirubin serum lebi * mgdL"
Pada bayi baru lair) ikterus yang ter&adi pada umumnya adala $isiologis) ke#uali: • Timbul dalam !( &am pertama keidupan" • Bilirubin totalindirek untuk bayi #ukup bulan C 1' mgdL atau bayi kurang bulan C10 mgdL" •
Peningkatan bilirubin C * mgdL!( &am"
•
Kadar bilirubin direk C ! mgdL"
•
8kterus menetap pada usia C! minggu"
•
Terdapat $aktor risiko"
E$ek toksik bilirubin iala neurotoksik dan kerusakan sel se#ara umum" Bilirubin dapat masuk ke åan otak" Ense$alopati bilirubin adala terdapatnya tanda;tanda klinis akibat deposit bilirubin dalam sel otak" Kelainan ini dapat ter&adi dalam bentuk akut atau kronik" Bentuk akut terdiri atas ' taap taap 1 51;! ari pertama6: re$leks isap lema) ipotonia) ke&ang taap ! 5pertengaan minggu pertama6: tangis melengking) ipertonia) epistotonus taap ' 5setela minggu pertama6: ipertoni" Bentuk kronik: pada taun pertama: ipotoni) motorik terlambat" Sedang setela taun pertama didapati gangguan gerakan) keilangan pendengaran sensorial" . %tiologi dan Faktor -isiko 1" Etiologi Peningkatan kadar bilirubin umum ter&adi pada setiap bayi baru lair) karena: •
Sirkulus enteroepatikus meningkat karena masi ber$ungsinya en3im ;C glukuronidase di usus dan belum ada nutrien"
•
Peningkatan kadar bilirubin yang berlebian 5ikterus non$isiologis6 dapat disebabkan ole $aktorkeadaan:
•
•
8n$eksi) septikemia) sepsis) meningitis) in$eksi saluran kemi) in$eksi intra uterin"
•
Polisitemia"
•
EkstraAasasi sel dara mera) se$alematom) kontusio) trauma lair"
•
8bu diabetes"
•
,sidosis"
•
•
Sumbatan traktus digesti$ yang mengakibatkan peningkatan sirkulasi enteroepatik"
!" 2aktor ?isiko
2aktor risiko untuk timbulnya ikterus neonatorum: a"
2aktor Maternal • ?as atau kelompok etnik tertentu 5,sia) atiAe ,meri#an)unani6 • Komplikasi keamilan 5DM) inkompatibilitas ,B7 dan ?6 • •
Penggunaan in$us oksitosin dalam larutan ipotonik" ,S8
b"
2aktor Perinatal • Trauma lair 5se$alematom) ekimosis6 • 8n$eksi 5bakteri) Airus) proto3oa6
#"
2aktor eonatus • Prematuritas • 2aktor genetik •
Polisitemia
•
7bat 5streptomisin) kloram$enikol) ben3yl;alkool) sul$isoa3ol6
•
?endanya asupan ,S8
•
•
! Patofisiologi Bilirubin pada neonatus meningkat akibat ter&adinya peme#aan eritrosit" Bilirubin mulai meningkat se#ara normal setela !( &am) dan pun#aknya pada ari ke ';*" Setela itu perlaan;laan akan menurun mendekati nilai normal dalam beberapa minggu" 1 Ikterus fisiologis Se#ara umum) setiap neonatus mengalami peningkatan konsentrasi bilirubin serum) namun kurang 1! mgdL pada ari ketiga idupnya dipertimbangkan sebagai ikterus $isiologis" Pola ikterus $isiologis pada bayi baru lair sebagai berikut: kadar bilirubin serum total biasanya men#apai pun#ak pada ari ke ';* keidupan dengan kadar *; + mgdL) kemudian menurun kembali dalam minggu pertama setela lair" Kadang dapat mun#ul peningkatan kadar bilirubin sampai 1! mgdL dengan bilirubin terkonyugasi O ! mgdL" Pola ikterus $isiologis ini berAariasi sesuai prematuritas) ras) dan $aktor;$aktor lain" Sebagai #onto) bayi prematur akan memiliki pun#ak bilirubin maksimum yang lebi tinggi pada ari ke;+ keidupan dan berlangsung lebi lama) kadang sampai beberapa minggu" Bayi ras @ina #enderung untuk memiliki kadar pun#ak bilirubin maksimum pada ari ke;( dan * setela lair" 2aktor yang berperan pada mun#ulnya ikterus $isiologis pada bayi baru lair meliputi peningkatan bilirubin karena polisitemia relati$) pemendekan masa idup eritrosit 5pada bayi .0 ari dibandingkan de4asa 1!0 ari6) proses ambilan dan konyugasi di epar yang belum matur dan peningkatan sirkulasi enteroepatik" 9ambar berikut menun&ukan metabolisme peme#aan emoglobin dan pembentukan bilirubin"
2 Ikterus pada bayi mendapat AI (Breast milk jaundie$
Pada sebagian bayi yang mendapat ,S8 eksklusi$) dapat ter&adi ikterus yang yang berkepan&angan"
•
D8,97S8S
% Penegakan !iagnosis
1" Hisual Metode Aisual memiliki angka kesalaan yang tinggi) namun masi dapat digunakan apabila tidak ada alat" Pemeriksaan ini sulit diterapkan pada neonatus kulit ber4arna) karena besarnya bias penilaian" Se#ara eAiden#e pemeriksaan metode Aisual tidak direkomendasikan) namun apabila terdapat keterbatasan alat masi bole digunakan untuk tu&uan skrining dan bayi dengan skrining positi$ segera diru&uk untuk diagnostik dan tata laksana lebi lan&ut" =<7 dalam panduannya menerangkan #ara menentukan ikterus se#ara Aisual) sebagai berikut: • Pemeriksaan dilakukan dengan pen#aayaan yang #ukup 5di siang ari dengan #aaya mataari6 karena ikterus bisa terliat lebi para bila diliat dengan pen#aayaan buatan dan bisa tidak terliat pada pen#aayaan yang kurang" • Tekan kulit bayi dengan lembut dengan &ari untuk mengetaui 4arna di ba4a kulit dan åan subkutan" •
Tentukan keparaan ikterus berdasarkan umur bayi dan bagian tubu yang tampak kuning" 5tabel 16
!" Bilirubin Serum Pemeriksaan bilirubin serum merupakan baku emas penegakan diagnosis ikterus neonatorum serta untuk menentukan perlunya interAensi lebi lan&ut" Beberapa al
yang perlu dipertimbangkan dalam pelaksanaan pemeriksaan serum bilirubin adala tindakan ini merupakan tindakan inAasi$ yang dianggap dapat meningkatkan morbiditas neonatus" Umumnya yang diperiksa adala bilirubin total" Sampel serum arus dilindungi dari #aaya 5dengan aluminium $oil6 Beberapa senter menyarankan pemeriksaan bilirubin direk) bila kadar bilirubin total C !0 mgdL atau usia bayi C ! minggu" '" Bilirubinometer Transkutan Bilirubinometer adala instrumen spektro$otometrik yang beker&a dengan prinsip meman$aatkan bilirubin yang menyerap #aaya dengan pan&ang gelombang (*0 nm" @aaya yang dipantulkan merupakan representasi 4arna kulit neonatus yang sedang diperiksa" Pemeriksaan bilirubin transkutan 5T#B6 daulu menggunakan alat yang amat dipengarui pigmen kulit" Saat ini) alat yang dipakai menggunakan multi4aAelengt spe#tral re$le#tan#e yang tidak terpengaru pigmen" Pemeriksaan bilirubin transkutan dilakukan untuk tu&uan skrining) bukan untuk diagnosis" Bris#oe dkk" 5!00!6 melakukan sebua studi obserAasional prospekti$ untuk mengetaui akurasi pemeriksaan bilirubin transkutan 5JM 10!6 dibandingkan dengan pemeriksaan bilirubin serum 5metode standar dia3o6" Penelitian ini dilakukan di 8nggris) melibatkan '0' bayi baru lair dengan usia gestasi C'( minggu" Pada penelitian ini iperbilirubinemia dibatasi pada konsentrasi bilirubin serum C1("( mgdL 5!(/ umoll6" Dari penelitian ini didapatkan ba4a pemeriksaan T#B dan Total Serum Bilirubin 5TSB6 memiliki korelasi yang bermakna 5n'0') r0"-+) pO0"00016) namun interAal prediksi #ukup besar) seingga T#B tidak dapat digunakan untuk mengukur TSB" amun disebutkan pula ba4a asil pemeriksaan T#B dapat digunakan untuk menentukan perlu tidaknya dilakukan pemeriksaan TSB" Umumnya pemeriksaan T#B dilakukan sebelum bayi pulang untuk tu&uan skrining"
@7 dalam ¨a yang ekuiAalen" Berdasarkan al ini) maka pengukuran konsentrasi @7 yang dikeluarkan melalui pernapasan dapat digunakan sebagai indeks produksi bilirubin" Tabel 1" Perkiraan Klinis Tingkat Keparaan 8kterus Usia Kuning terliat pada Tingkat keparaan ikterus
PE,T,L,KS,,,
yang arus dilakukan adala sebagai berikut: ♣ Kadar bilirubin C !0 mg dilakukan trans$use tukar dara ♣ Kadar bilirubin 10;1*mg diberi $enobarbital parenteral) + mg per kg BBari ♣ Kadar bilirubin 1*;!0 mg diberi terapi sinar Kadar bilirubin diperiksa setiap !( &am" Bila dalam pemeriksaan selan&utnya kadar bilirubin tetap naik) maka pengobatan dengan $enobarbital dapat ditukar dengan terapi sinar" Demikian pula kalau terapi sinar gagal) seingga kadar bilirubin men#apai !0mg dlakukan trans$use tukar dara"
F +ata laksana 1 Ikterus Fisiologis Bayi seat) tanpa $aktor risiko) tidak diterapi" Perlu diingat ba4a pada bayi seat) akti$) minum kuat) #ukup bulan) pada kadar bili rubin tinggi) kemungkinan ter&adinya
kernikterus sangat ke#il" Untuk mengatasi ikterus pada bayi yang seat) dapat dilakukan beberapa #ara berikut: • Minum ,S8 dini dan sering • Terapi sinar) sesuai dengan panduan =<7 •
Pada bayi yang pulang sebelum (. &am) diperlukan pemeriksaan ulang dan kontrol lebi #epat 5terutama bila tampak kuning6"
Bilirubin serum total !( &am pertama C ()* mgdL dapat digunakan sebagai $aktor prediksi iperbilirubinemia pada bayi #ukup bulan seat pada minggu pertama keidupannya"
Tata laksana ,4al 8kterus eonatorum 5=<76 • Mulai terapi sinar bila ikterus diklasi$ikasikan sebagai ikterus berat" • Tentukan apaka bayi memiliki $aktor risiko berikut: berat lair O !)* kg) lair sebelum usia keamilan '- minggu) emolisis atau sepsis •
•
,mbil #onto dara dan periksa kadar bilirubin serum dan emoglobin) tentukan golongan dara bayi dan lakukan tes @oombs: •
Bila kadar bilirubin serum di ba4a nilai dibutukannya terapi sinar) entikan terapi sinar"
•
Bila kadar bilirubin serum berada pada atau di atas nilai dibutukannya terapi sinar) lakukan terapi sinar
•
Bila $aktor ?esus dan golongan dara ,B7 bukan merupakan penyebab emolisis atau bila ada ri4ayat de$isiensi 9+PD di keluarga) lakukan u&i saring 9+PD bila memungkinkan"
Tentukan diagnosis banding
2 +ata laksana /iperbilirubinemia /emolitik Paling sering disebabkan ole inkompatibilitas $aktor ?esus atau golongan dara ,B7 antara bayi dan ibu atau adanya de$isiensi 9+PD pada bayi" Tata laksana untuk keadaan ini berlaku untuk semua ikterus emolitik) apapun penyebabnya" • Bila nilai bilirubin serum memenui kriteria untuk dilakukannya terapi sinar) lakukan terapi sinar" • Bila ru&ukan untuk dilakukan trans$usi tukar memungkinkan: •
Bila bilirubin serum mendekati nilai dibutukannya trans$usi tukar) kadar emoglobin O 1' gdL 5ematokrit O (06 dan tes @oombs positi$) segera ru&uk bayi"
•
•
Bila bilirubin serum tidak bisa diperiksa dan tidak memungkinkan untuk dilakukan tes @oombs) segera ru&uk bayi bila ikterus tela terliat se&ak ari 1 dan emoglobin O 1' gdL 5ematokrit O (06"
•
Bila bayi diru&uk untuk trans$usi tukar: •
Persiapkan trans$er"
•
Segera kirim bayi ke ruma sakit tersier atau senter dengan $asilitas trans$usi tukar"
•
Kirim #onto dara ibu dan bayi"
•
Jelaskan kepada ibu tentang penyebab bayi men&adi kuning) mengapa perlu diru&uk dan terapi apa yang akan diterima bayi"
asiati ibu: •
Bila penyebab ikterus adala inkompatibilitas ?esus) pastikan ibu mendapatkan in$ormasi yang #ukup mengenai al ini karena berubungan dengan keamilan berikutnya"
•
Bila bayi memiliki de$isiensi 9+PD) in$ormasikan kepada ibu untuk mengindari 3at;3at tertentu untuk men#ega ter&adinya emolisis pada bayi 5#onto: obat antimalaria) obat;obatan golongan sul$a) aspirin) kam$ermotballs) $aAabeans6"
•
Bila emoglobin O 10 gdL 5ematokrit O '06) berikan trans$usi dara"
•
Bila ikterus menetap selama ! minggu atau lebi pada bayi #ukup bulan atau ' minggu lebi lama pada bayi ke#il 5berat lair O !)* kg atau lair sebelum keamilan '- minggu6) terapi sebagai ikterus berkepan&angan 5prolonged &aundi#e6"
•
2ollo4 up setela kepulangan) periksa kadar emoglobin setiap minggu selama ( minggu" Bila emoglobin O . gdL 5ematokrit O !(6) berikan trans$usi dara"
Ikterus Berkepanjangan (Prolonged 5aundie$ • Diagnosis ditegakkan apabila ikterus menetap ingga ! minggu pada neonatus #ukup bulan) dan ' minggu pada neonatus kurang bulan" • Terapi sinar dientikan) dan lakukan pemeriksaan penun&ang untuk men#ari penyebab" •
Bila buang air besar bayi pu#at atau urin ber4arna gelap) persiapkan kepindaan bayi dan ru&uk ke ruma sakit tersier atau senter kusus untuk eAaluasi lebi lan&ut) bila memungkinkan"
•
Bila tes si$ilis pada ibu positi$) terapi sebagai si$ilis kongenital"
K7MPL8K,S8 %fek /iperbilirubinemia
Peratian utama pada iperbilirubinemia adala potensinya dalam menimbulkan kerusakan sel;sel sara$) meskipun kerusakan sel;sel tubu lainnya &uga dapat ter&adi" Bilirubin dapat mengambat en3im;en3im mitokondria serta mengganggu sintesis D," Bilirubin &uga dapat mengambat sinyal neuroeksitatori dan konduksi sara$ 5terutama pada nerAus auditorius6 seingga menimbulkan ge&ala sisa berupa tuli sara$"
Kerusakan åan otak yang ter&adi seringkali tidak sebanding dengan konsentrasi bilirubin serum"
%nsefalopati bilirubin
8kterus neonatorum yang berat dan tidak ditata laksana dengan benar dapat menimbulkan komplikasi ense$alopati bilirubin"
asam bilirubin bebas dengan lipid dinding sel neuron di ganglia basal) batang otak dan serebelum yang menyebabkan kematian sel" Pada bayi dengan sepsis) ipoksia dan as$iksia bisa menyebabkan kerusakan pada sa4ar dara otak" Dengan adanya ikterus) bilirubin yang terikat ke albumin plasma bisa masuk ke dalam #airan ekstraselular" Se&au ini ubungan antara peningkatan kadar bilirubin serum dengan ense$alopati bilirubin tela diketaui" Tetapi belum ada studi yang mendapatkan nilai spesi$ik bilirubin total serum pada bayi #ukup bulan dengan iperbilirubinemia non emolitik yang dapat mengakibatkan ter&adinya gangguan pada ke#erdasan atau kerusakan neurologik yang disebabkannya"
2aktor yang mempengarui toksisitas bilirubin pada sel otak bayi baru lair sangat kompleks dan belum sepenunya dimengerti" 2aktor tersebut antara lain: konsentrasi albumin serum) ikatan albumin dengan bilirubin) penetrasi albumin ke dalam otak) dan kera4anan sel otak mengadapi e$ek toksik bilirubin" Bagaimanapun &uga) keadaan ini adala peristi4a yang tidak biasa ditemukan sekalipun pada bayi prematur dan kadar albumin serum yang sebelumnya diperkirakan dapat menempatkan bayi prematur berisiko untuk terkena ense$alopati bilirubin"
Bayi yang selamat setela mengalami ense$alopati bilirubin akan mengalami kerusakan otak permanen dengan mani$estasi berupa serebral palsy) epilepsi dan keterbelakangan mental atau anya #a#at minor seperti gangguan bela&ar dan per#eptual motor disorder"
/ Penegahan
Perlu dilakukan terutama bila terdapat $aktor risiko seperti ri4ayat inkompatibilitas ,B7 sebelumnya" ,,P dalam rekomendasinya mengemukakan beberapa langka pen#egaan iperbilirubinemia sebagai berikut:
1 Primer ,,P merekomendasikan pemberian ,S8 pada semua bayi #ukup bulan dan
ampir #ukup bulan yang seat" Dokter dan paramedis arus memotiAasi ibu untuk menyusukan bayinya sedikitnya .;1! kali seari selama beberapa ari pertama"
?endanya asupan kalori dan atau keadaan deidrasi berubungan dengan proses menyusui dan dapat menimbulkan ikterus neonatorum" Meningkatkan $rekuensi menyusui dapat menurunkan ke#enderungan keadaan iperbilirubinemia yang berat pada neonatus" Lingkungan yang kondusi$ bagi ibu akan men&amin ter&adinya proses menyusui yang baik"
,,P &uga melarang pemberian #airan tambaan 5air) susu botol maupun dekstrosa6 pada neonatus nondeidrasi" Pemberian #airan tambaan tidak dapat men#ega ter&adinya ikterus neonatorum maupun menurunkan kadar bilirubin serum"
2 ekunder Dokter arus melakukan pemeriksaan sistematik pada neonatus yang memiliki risiko tinggi ikterus neonatorum" Pemeriksaan &olongan !arah
Semua 4anita amil arus men&alani pemeriksaan golongan dara ,B7 dan ?esus serta men&alani skrining antibodi isoimun" Bila ibu belum perna men&alani pemeriksaan golongan dara selama keamilannya) sangat dian&urkan untuk melakukan pemeriksaan golongan dara dan ?esus" ,pabila golongan dara ibu adala 7 dengan ?;positi$) perlu dilakukan pemeriksaan dara tali pusat" Jika dara bayi bukan 7) dapat dilakukan tes @oombs"
Penilaian 4linis
Dokter arus memastikan ba4a semua neonatus dimonitor se#ara berkala untuk menga4asi ter&adinya ikterus" ?uang pera4atan sebaiknya memiliki prosedur standar tata laksana ikterus" 8kterus arus dinilai sekurang; kurangnya setiap . &am bersamaan dengan pemeriksaan tanda;tanda Aital
lain"
Pada bayi baru lair) ikterus dapat dinilai dengan menekan kulit bayi seingga memperliatkan 4arna kulit dan subkutan" Penilaian ini arus dilakukan dalam ruangan yang #ukup terang) paling baik menggunakan sinar mataari" Penilaian ini sangat kasar) umumnya anya berlaku pada bayi kulit puti dan memiliki angka kesalaan yang tinggi" 8kterus pada a4alnya mun#ul di bagian 4a&a) kemudian akan men&alar ke kaudal dan ekstrimitas"
82EKS8 •
DE288S8
•
PEUL,?, 1" Transplasenta
Hiral: Aari#ella) @MH) <8H
Treponema pallidum) Listeria mon#ytogenes
Bakteri : &arang
@orioamnionitis
9BS) erpes) epatitis B
!" ,sendering
'" Jalan lair
(" Lingkungan lines) #aregiAers) intubation
•
2,KT7? ?8S8K7 FA4+,- -II4,
2aktor 8bu 1" 8n$eksi ibu 8ntrapartum ; Purulent $oul smelling liNuor ; 2eAer 5C'.0@6 ; Leu#ytosis 5=B@ C1.000 mm'6 !" Premature rupture o$ membranes '" Ketuban pe#a dini C 1! ours (" Persalinan Premature 5O'- 4eeks6 *" 8SK 2aktor eonatus 1" BBL? !" ,s$iksia '" Laki;laki
•
M,82EST,S8 Tidak spesi$ik
R
Malas minum sebelumnya minum dengan baik
R
Suu tubu tidak normal 5ipo;ipertermi
R
Letargi atau lunglai) mengantuk)
R
8ritabel atau re4el
R
Kondisi memburuk se#ara #epat dan dramatis
R
&astro intestinal6
aktiAitas berkurang
R
Munta) diare) perut kembung) epatomegali
R
Tanda mulai timbul ari ke empat
R
4ulit 6
R R
Per$usi kurang baik) sianosis) pu#at) petekiae) ruam )sklerem) ikterik
4ardiopulmoner 6 R
Takipnea)gangguan napas 5merinti) retraksi6
R
Neurologis 6
R
8ritabel)penurunan kesadaran)
ke&ang) ubun;ubun membon&ol) kaku
kuduk sesuai dengan meningitis
•
ET87L798
•
Sepsis a4itan dini : 5Early onset6 : o
Ter&adi pada ari ke 1 -
o
Kuman berasal dari ibu : saat keamilan) kelairan
o
Proses : transplasenta dan &alan lair 5Aagina) #erAi i bu6
o
Pola kuman : tersering : streptokokus grup B 5CC6) E" #oli)
•
Sepsis a4itan lambat : 5Late onset6 : o
Ter&adi setela ari ke -
o
Kuman berasal dari lingkungan sekitar 5in$eksi nosokomial6
o
Proses : transmisi orisontal
o
Pola kuman : streptokokus aureus) E" #oli) Klebsiella) pseudomonas) enterobakter) serratia) kuman anerob"
•
Sepsis osokomial : o
8n$eksi pada saat pera4atan di ?S setela pulang &ika dapat dibuktikan kuman berasal dari ?S"
•
D8,97S8S
R
L,B7?,T7?8UM Pemeriksaan ¨a leukosit) trombosit dan itung &enis
R
Leukosit Σ lekosit O *"000mm' C '0"000mm'
R
eutro$il Σ netro$il O 1"*00mm'
R
Trombosit Σ trombosit O 100"000mm'
R
?atio 8:T C 0)! sensiti$itas : +0;/0
R
Dara apus : bergeser kekiri) tanda emolisis
R
Pemeriksaan penun&ang
R
Dara :
R
R
@?P positip) kenaikan kadar 8gM
Kultur positip) Penge#atan 9ram positip
,9D : asidosis metabolik) ipoksia dan asidosis laktat
@SS 5@airan Serebrospinal 6 :
C !0 ml 5umur O -ari 6
C 10 ml 5 umur C - ari6
9angguan metabolik : ipoiperglikemia) asidosis metabolik
R
Peningkatan Kadar bilirubin
R
?adiologik :
2oto dada
@T s#an
R
Pemeriksaan lain sesuai dg peny" penyerta
•
PE,T,L,KS,,,
4elompok temuan klinik sepsis 4ategori A
4ategori B
1" Kesulitan bernapas 5misalnya 1" Tremor : apnea) napas C '0 G) Letargi atau lunglai retraksi dinding dada) Mengantuk atau aktiAitas grunting pada 4aktu berkurang ekspirasi) sianosis sentral6 8ritabel atau re4el Ke&ang Munta 5menyokong ke ara Tidak sadar sepsis6 Suu tubu tidak normal) 5tidak Perut kembung normal se&ak lair I tidak memberi 5menyokong ke ara respons teradap terapi atau suu sepsis6Tanda tanda mulai tidak stabil sesuda pengukuran mun#ul sesuda ari ke suu normal selama tiga kali atau empat 5menyokong ke ara lebi) menyokong ke ara sepsis6 sepsis6 Persalinan di lingkungan yang ,ir ketuban ber#ampur kurang igienis 5menyokong ke ara mekonium sepsis6Kondisi memburuk se#ara Malas minum sebelumnya minum #epat dan dramatis 5menyokong dengan baik 5menyokong ke ara keara sepsis6 sepsis6 umber6 Kosim MS) Sur&ono , I Setyo4ireni D ) !00' 4riteria sesuai buku panduan manajemen masalah bayi baru lahir 1!ugaan sepsis6 ?i4ayat in$eksi intra uteri 5>6) ditemukan 1 kategori , I satu atau dua kategori B 24eurigaan besar sepsis a"Pada bayi umur sampai dengan ' ari" ?i4ayat ibu dengan in$eksi raim) demam dengan ke#urigaan in$eksi berat atau 5KPD6 atau bayi mempunyai ! Kategori ,) atau ' Kategori B b"Pada bayi umur lebi dari tiga ari Bila mempunyai ! Kategori , atau ' Kategori B"
istem skoring faktor risiko sepsis neonatorum