LAPORAN PRAKTEK LAPANGAN INDUSTRI Pekerjaan: TAMBANG TERBUKA PT NAN RIANG (Topik Bahasan: DESAIN PIT TAMBANG BATUBARA MENGGUNAKAN APLIKASI MINESCAPE 4.1.1.8)
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Dalam Menyelesaikan program S-1 Teknik Pertambangan
Oleh: Randa Septian Putra 1306443/2013
Konsentrasi : T ambang U mum Program Studi : S-1 Teknik Pertambangan Jurusan : Teknik Pertambangan
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG PADANG 2018 i
ii
iii
BIODATA
I.
Data Diri
Nama Lengkap
: Randa Septian Putra
No. Buku Pokok
: 2013 / 1306443
Tempat/Tanggal Lahir
: Tanjung Jati / 2 9 September 1994
JenisKelamin
:Laki-laki
NamaBapak
:YandiHarli
NamaIbu
Refnida :
JumlahSaudara
:2(dua)
Alamat Tetap
: Lobuah Lintang, Kenagarian Sei. Antuan. Kecamatan Mungka. Kabupaten Lima Puluh Kota. Sumatera Barat
No.Handphone
II.
:082268429253
Data P endidikan
SekolahDasar
:SDN08Mungka
Sekolah Lanjutan Pertama
: MTsN Padang Japang
Sekolah Lanjutan Atas
: SMAN 1 Kec. Guguak
Perguruan Tinggi
: Universitas Negeri Padang
iv
III.
Laporan PLI
TempatPLI
:PTNanRiang
Tanggal PLI
: 15 Januari 2017 s/d 20 Februari 2017
Topik PLI
:
site Jebak
Desain Pit Penambangan Batubara Menggunakan Aplikasi Minescape 4.1.1.8 Pada Blok Jebak I di PT Nan Riang Kecamatan Muara Tembesi Kabupaten Batanghari Provinsi Jambi
v
RINGKASAN
PT Nan Riang berdiri tahun 2003. Memperoleh Izin Usaha Pertambangan (IUP) berdasarkan keputusan Bupati Kabupaten Batanghari Nomor 01/KP/2003 tertanggal 22 Januari 2003 Secara administrasi PT Nan Riang terdapat di Desa Ampelu dan termasuk dalam wilayah Kecamatan Muara Tembesi, Kabupaten Batanghari, Provinsi Jambi. Ditengah kondisi dunia pertambangan khususnya komoditi batubara, PT Nan Riang masih dapat bertahan memproduksi batubara setiap bulannya. Hal ini menjadi sesuatu yang sangatlah luar biasa mengingat terpuruknya kondisi batubara di Indonesia, Perhitungan cadangan dan desain tambang yang tepat menjadi hal penting yang harus diperhatikan dimana hal ini dapat mempe rmudah perusahaan untuk merencanakan kerja tambang setiap bulannya. Oleh karena itu penulis merasa tertarik untuk melaksanakan studi kasus terkait desain tambang dan perhitungan cadangan pada site Jebak menggunakan software Minescape 4.1.1.8 yang juga merupakan metode perhitungan yang “baru” bagi perusahaan. Dari hasil desain dan perhitungan tersebut, penulis dapat memberikan gambaran kepada perusahaan bagaimana tampilan akhir tambang dan jumlah cadangan yang ada pada site Jebak sebagai acuan penambangan berikutnya. Kata kunci: Desain, perhitungan cadangan, Minescape 4.1.1.8, site Jebak
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktek Lapangan Industri dengan judul “Desain Pit Tambang Batubara Menggunakan
Aplikasi Minescape 4.1.1.8 Pada Blok Jebak I di PT Nan Riang Kecamatan Muara Tembesi Kabupaten Batanghari Provinsi Jambi” dan seterusnya shalawat dan salam penulis ucapkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW. Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya atas semua dukungan, baik dukungan moral ataupun materil yang telah diberikan kepada Penulis sehingga Penulis bisa menyelesaikan penulisan laporan ini. Ucapan terima kasih tersebut Penulis tujukan kepada: 1. Teristimewa kepada kedua orang tua dan keluarga penulis yang telah memberikan do’a dan dorongan moral maupun materil yang selalu menjadi pembangkit semangat penulis. 2. Ibu Heri Prabowo, S.T, M.T, selaku Dosen Pembimbing penulis dalam melaksanakan penelitian PLI. 3. Bapak Ruben Windessy, S.T. selaku Pembimbing penulis di lapangan 4. Bapak Drs. Raimon Kopa, MT, selaku Ketua Jurusan Teknik Pertambangan Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang. 5. Seluruh Dosen dan Staff Teknik Pertambangan Universitas Negeri Padang.
vii
6. Seluruh karyawan PT NAN RIANG yang telah banyak membantu dalam penyelesaian PLI ini. 7. Semua pihak yang telah banyak membantu dalam menyelesaikan Kerja Praktek ini, yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Penulis tentu menyadari dalam penyusunan laporan ini tidak lepas dari kesalahan dan kekurangan, karena itu penulis mengharapkan saran serta kritik yang sifatnya membangun guna memperbaiki isi dari Laporan ini. Akhir kata penulis berharap semoga Laporan ini dapat bermanfaat bagi para pembaca sekalian. Terima Kasih. Padang, 2018
Penulis
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i HALAMAN PENGESAHAN........................................................................ ii LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................... iii BIODATA ………………………………………………………………….. iv RINGKASAN STUDI KASUS …………………………………………... vi
KATA PENGANTAR .................................................................................... vii DAFTAR ISI .................................................................................................. ix DAFTAR TABEL ......................................................................................... xiii DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xiv DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xvi BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Kegiatan PLI………………………………………..1 1. Tujuan Kegiatan PLI.......................................................................1 a. Tujuan Umum.............................................................................1 b. Tujuan Khusus…………………………………………………2 2. Peserta Kegiatan PLI……………………………………………...2 3. Tempat Pelaksanaan PLI………………………………………….3 4. Langkah – langkah Pelaksanaan PLI……………………………...3 B. Deskripsi Perusahaan…………………………………………………4 1. Sejarah PT. NAN RIANG ………………………………………...4 2. Bidang Kegiatan…………………………………………………..4 3. Struktur Organisasi………………………………………………..4
ix
4. Karyawan………………………………………………………….5 5. Kebijakan PT NAN RIANG ………………………………………5 C. Deskripsi Kegiatan Industri / Pekerjaan………………………………6 1. Keadaan Umum Daerah Pertambangan……………………………6 a. Lokasi dan Kesampaian Daerah………………………………6 b. Iklim dan Cuaca………………………………………………8 c. Geologi Regional Daerah Pertambangan……………………..9 d. Penduduk……………………………………………………..12 e. Kualitas Batubara…………………………………………….12 2. Peralatan Penambangan…………………………………………...14 a. Excavator .................................................................................14 b. Dump Truck Nissan Type CWM 330 PS…………………….15 c. Articulated Dump Truck Volvo A40E……………………….16 d. Crusher……………………………………………………….16 e. Bulldozer Komatsu D 85 E – SS…………………………….17 f.
Timbangan …………………………………………………...18
3. Jam Kerja………………………………………………………….18 D. Perencanaan Kegiatan PLI…………………………………………...18 E. Pelaksanaan Kegiatan PLI……………………………………………19 1. Pengenalan Lingkungan Perusahaan……………………………...19 2. Kegiatan Lapangan……………………………………………….20 a. Pembersihan Lahan (Land Clearing)………………………...20 b. Pengupasan Tanah Penutup………………………………….21 c. Pemuatan dan Pengangkutan Tanah Penutup……………….21 3. Tahapan Kegiatan Penambangan…………………………………21 a. Pengupasan Overburden…………………………………….21 b. Penambangan Batubara……………………………………..24
x
F. Hambatan dan Penyelesaian………………………………………26 G. Temuan Menarik …………………………………………………..27 BAB II TOPIK BAHASAN
A. Latar Belakang………………………………………………………...29 B. Kajian Teoritis…………………………………………………………30 1. Ruang Lingkup Perencanaan Tambang …………………………. 30 a. Penentuan Batas Dari Pit ……………………………………. 30 b. Perancangan Pit Dan Pushback ……………………………... 30 c. Penjadwalan Produksi ………………………………………. 31 d. Pemilihan Alat-Alat Produksi ………………………………. 31 e. Perhitungan Ongkos-Ongkos Operasi Dan Kapital ………… 31 2. Penaksiran Cadangan……………………………………………..31 a. Metoda Cross Section ………………………………………. 34 b. Metode Isoline (Metode Kontur) …………………………… 34 c. Metode Model Blok (Grid) …………………………………. 35 d. Metode Poligon ( area of influence) …………………………. 35 3. Minescape …………………………………………………….…...36 C. Proses Pelaksanaan Kegiatan ............................................................... 37 1. Mengamati Kondisi Lapangan ……………………………….….. 38 2. Pengambilan Data …………………………………………….…. 39 D. Analisis Data …………………………………………………….…... 41 1. Pengolahan Data Topografi ……………………………………... 41 2. Pengolahan Data Menggunakan Minescape …………………..... 43
xi
3. Perhitungan ……………………………………………………… 48 BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan…………………………………………………………….9 B. Saran……………………………………………………………….….40 DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 50 LAMPIRAN..................................................................................................... 51
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.
Curah hujan Kabupaten Batanghari ………………………………9
Tabel 2.
Kualitas Batubara ………………………………………………..13
Tabel 3.
Perencanaan Kegiatan PLI ………………………………………29
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1.
Peta Kesampaian Daerah PT Nan Riang ………………………… 7
Gambar 1.2.
Peta lokasi KP Eksploitasi PT Nan Riang ……………………….. 8
Gambar 1.3.
Excavator Komatsu PC 400LC ……………………………........ 15
Gambar 1.4.
Dump Truck Nissan Type CWM 330 PS …………………….… 15
Gambar 1.5.
Articulated Dump Truck Volvo A40E ……………………….… 16
Gambar 1.6.
Crusher ……………………………………………………….… 17
Gambar 1.7.
Komatsu D 85 E –SS …………………………………………... 17
Gambar 1.8.
Jembatan Timbang ……………………………………………... 18
Gambar 1.9.
Proses Land Clearing …………………………………………... 22
Gambar 1.10. Kegiatan Pengupasan Tanah Penutup ……………………….…. 23 Gambar 1.11. Penimbunan Lapisan Tanah Penutup …………………………... 24 Gambar 1.12. Pembongkaran Batubara ………………………………….......... 24 Gambar 1.13. Pemuatan dan Pengangkutan Batubara ………………................ 25 Gambar 1.14. Proses Pengecilan Ukuran Batubara ……………………........… 26 Gambar 1.15. Banjir Pada Lokasi Pengupasan Lapisan Tanah Penutup …........ 28 Gambar 1.16. Longsor Pada Jalan di Site Ampelu ……………………………. 28 Gambar 2.1.
Area Penelitian ……………………………………………….… 38
Gambar 2.2.
Kegiatan Tracking ………………………………………………….… 39
Gambar 2.3.
Tracking dan Marking menggunakan GPS …………………….. 40
Gambar 2.4.
Hasil input data tracking dan marking ke software MapSource 6.11.6 …………………………………………………………… 41
Gambar 2.5.
Peta topografi setelah diolah menggunakan software
xiv
AutoCAD……………………………………………………….. 42 Gambar 2.6.
Hasil import data topografi pada Minescape.……………………43
Gambar 2.7.
lubang bor dan topografi dalam bentuk 3D …………………...…44
Gambar 2.8.
Penampang lubang bor …………………………………………..45
Gambar 2.9.
model pit dan cadangan ………………………………………….46
Gambar 2.10. model akhir bukaan tambang ……………………………………47 Gambar 2.11. Triangle bukaan tambang ……………………………..…………47
xv
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kegiatan PLI
Praktek Lapangan Industri (PLI) merupakan salah satu syarat
yang
harus dipenuhi oleh setiap Mahasiswa Program Studi D3 dan S1 Teknik Pertambangan Jurusan Teknik Pertambangan FT UNP untuk menyelesaikan program studinya. Praktek Lapangan Industri (PLI) merupakan Matakuliah wajib pada semester akhir dengan bobot 3 SKS, dimana pelaksanaannya meliputi tiga kegiatan pokok yaitu, kegiatan praktek lapangan dan penyusunan laporan ilmiah serta desiminasi. Tujuan umum kegiatan praktek lapangan industri untuk mendapatkan/ menggali pengetahuan dan pengalaman praktis di lapangan/ Industri, memupuk sikap dan etos kerja sebagai calon tenaga kerja profesional yang siap kerja, serta mampu membahas suatu topik yang ditemui di lapangan melalui metoda analisis ilmiah ke dalam bentuk suatu laporan praktek lapangan industri (PLI). Kegiatan praktek lapangan industri dilaksanakan di Perusahaan Pertambangan, Labor– labor Dinas Pertambangan dan Konsultan yang bergerak dibidang Pertambangan. 1. Tujuan K egiatan PLI a. Tujuan Umum
Untuk mendapatkan/ menggali pengetahuan dan pengalaman praktis di lapangan/ Industri, memupuk sikap dan etos kerja mahasiswa sebagai calon tenaga kerja profesional yang siap kerja, serta mampu
1
2
membahas suatu topik yang ditemui di lapangan melalui metoda analisis ilmiah ke dalam bentuk suatu laporan Praktek Lapangan Industri (PLI). b. Tujuan K husus
1) Mendapat pengetahuan dan pengalaman praktis di lapangan tentang teknis perencanaan, pelaksanaan, dan pengelolaan pekerjaan teknik pertambangan dalam rangka melengkapi pengetahuan dan keterampilan yang telah didapatkan dalam perkuliahan. 2) Mampu mengintegrasikan dan mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan yang didapatkan dalam perkuliahan dengan pengetahuan dan keterampilan praktis yang ada di lapangan industri pertambangan. 3) Mampu menulis suatu laporan kegiatan pengalaman lapangan industri yang berisi pengetahuan dan pengalaman lapangan yang diperolehnya serta menganalisisnya. 4) Mampu mempresentasikan laporan kegiatan yang telah dibuatnya didepan dosen dan mahasiswa. 2. Peserta Ke giatan P LI
Berdasarkan surat balasan dari PT Nan Riang tanggal 9 Januari 2017 dengan nomor surat 010/NR-BARA/I/2017 mengenai Izin Praktek Lapangan Industri, perusahaan bersedia menerima kami untuk mengikuti
3
Praktek Lapangan Industri di perusahaan yang bersangkutan yang beranggotakan empat orang yaitu: a. Randa Septian Putra (1306443) b. Rahmad Setiawan (1302665) c. Agung Wijaya (1306453) d. Mhd. Hafiz Diska Nofrial (1306427) 3. Tempat Pelaksanaan PLI
Lokasi tempat pelaksanaan Praktek Lapangan Industri ini yaitu di Tambang Batubara PT Nan Riang sebagai salah satu IUP (Izin Usaha Pertambangan), Kecamatan Muara Tembesi, Kabupaten Batanghari, Kota Jambi, lokasi penelitian di site Jebak. 4. Langkah-langkah Pelaksanaan PLI
Sebelum melakukan pelaksanaan PLI ada beberapa langkah yang harus dilakukan, yaitu : a.
Mempersiapkan dan melengkapi surat menyurat yang dirasa perlu.
b. Mengajukan surat permohonan untuk PLI ke Jurusan Teknik Pertambangan dan Unit Hubungan Industri Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang. c. Mengirim surat permohonan untuk mengikuti Praktek Lapangan Industri ke Perusahaan yang diinginkan. d. Menerima surat balasan dari perusahaan, bahwasannya mahasiswa tersebut bersedia diterima untuk mengikuti Praktek Lapangan Industri.
4
e. Minggu pertama di perusahaan adalah orientasi lapangan dengan melihat lihat bagaimana kondisi lapangan dan perkenalan dengan staf. f.
Minggu ke-2 sampai ke-3 mengamati lapangan dan mengambil data yang dirasa perlu.
g. Minggu ke-4 dan ke-5 menyusun laporan Praktek Lapangan Industri.
B. Deskripsi Per usahaan 1. Sejarah PT Nan Riang
PT Nan Riang adalah perusahaan yang bergerak dibidang pertambangan batubara yang berdiri pada tahun 2003. Perusahaan ini mendapatkan izin usaha pertambangan (IUP) berdasarkan keputusan Bupati Kabupaten Batanghari Nomor 01/KP/2003 tertanggal 22 Januari 2003. Secara administrasi PT Nan Riang terdapat di Desa Ampelu dan termasuk dalam wilayah Kecamatan Muara Tembesi, Kabupaten Batanghari, Provinsi Jambi. Wilayah Kecamatan Muara Tembesi terletak di bagian Barat Laut dari kota Jambi. 2. Bidang K egiatan
Jenis dan bidang usaha pertambangan yang diberikan oleh PT Nan Riang meliputi: a. Bidang Penambangan, sub bidang: 1)
Pengupasan, pemuatan dan pemindahan batuan penutup
2)
Penggalian batubara
b. Bidang Pengangkutan, sub bidang:
5
1) Menggunakan Dump Truck 2) Menggunakan Excavator 3.
Struktur Organisasi
Kegiatan operasional penambangan di PT Nan Riang di pimpin oleh seorang Kepala Teknik Tambang dan Operasional Produksinya, dari masing-masing lokasi yang beranggotakan 68 orang, selain itu juga dibantu dibagian admin dan bagian logistiknya. Juga dibidang permesinan dan listrik. 4. Karyawan
PT Nan Riang mempunyai beberapa karyawan tetap yang terdaftar sebagai karyawan PT Nan Riang Selain itu ada karyawan (pekerja) yang bukan karyawan tetap, tetapi statusnya
sebagai
karyawan kontrak. 5.
Kebijakan PT N an Riang
Untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman, nyaman dan kondusif, PT Nan Riang menerapkan dua sistem keselamatan kerja, yaitu: a. Menerapkan cara kerja yang benar SOP (Standar Operasional Prosedur). b. Menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) saat bekerja. c. Dan bekerja secara intensif agar tercapainya target produksi
6
C. Deskripsi Kegiatan Industri/ Pekerjaan
Metode penambangan yang metode
tambang
terbuka
diterapkan di PT Nan Riang adalah
sistem
Strip
Mining
dengan
metode
penambangan konvensional yaitu dengan menggunakan kombinasi alat gali muat Excavator Komatsu PC 400 LC dan alat angkut Articulated dump truck Volvo A40E. 1. Keadaan Umum Daerah Pertambangan a.
Lokasi d an K esampaian Da erah
Secara administrasi PT Nan Riang terdapat di Desa Ampelu dan termasuk dalam wilayah Kecamatan Muara Tembesi, Kabupaten Batanghari, Provinsi Jambi. Wilayah Kecamatan Muara Tembesi terletak di bagian Barat Laut dari kota Jambi. Daerah ini dapat dicapai dari kota Jambi melalui jalan darat dengan jarak tempuh kurang lebih 100 km selama 2 jam melalui jalan lintas Jambi Sorolangun dan lokasi PT Nan Riang berjarak 1,5 km dari jalan Jambi Sarolangun. Lokasi penyelidikan secara legalitas adalah IUP Eksploitasi, dengan wilayah penyelidikan sebagian besar merupakan kebun karet dan semak belukar yang menempati pada morfologi perbukitan, sedangkan pada daerah rendahan yang merupakan dataran umumnya ditempati rawa-rawa dan tumbuhan ilalang. Secara geografis sebelah selatan merupakan dataran rawa, sebelah utara daerah kebun karet dan sebelah timur merupakan pemukiman penduduk sekitar.
7
Luas
daerah
penyelidikan
adalah
385
hektar.
Daerah
penyelidikan berdasarkan Keputusan Bupati Batanghari, berdasarkan Izin Usaha Pertambangan (IUP) Eksploitasi.
Sumber: PT Nan Riang
Gambar 1.1. Peta Kesampaian Daerah PT Nan Riang
8
Sumber: Geologist PT Nan Riang
Gambar 1.2. Peta lokasi IUP Eksploitasi PT Nan Riang
b.
Iklim dan Cuaca
Secara umum daerah penyelidikan seperti daerah-daerah lainya di Indonesia yaitu beriklim tropis, yang bertemperatur panas dan lembab sepanjang tahun. Ada dua musim yang terjadi secara bergantian yaitu : 1)
Musim hujan dan lembab, biasanya terjadi pada bulan Oktober sampai April.
2)
Musim Kemarau dan panas dengan sesekali hujan, biasanya terjadi pada bulan April sampai Oktober.
9
Tabel 1. Curah hujan Kabupaten Batanghari
Sumber: BMKG Batanghari
c.
Geologi Regional Daerah Penambangan
Daerah penelitian termasuk dalam cekungan Sumatera Selatan, cekungan ini terbentuk pada zaman Kapur Akhir sampai Awal Tersier sebagai akibat adanya pensesaran membongkah pada daerah busur Belakang. Sedimentasi transgresi mulai mengisi cekungan ini selama Paleogen yang diikuti oleh sedimentasi regresi pada Neogen. Cekungan Sumatera ini merupakan sedimentasi Tersier terdiri dari hasil rombakan batuan asal Pratersier dari pegunungan Tiga Puluh dan pegunungan Dua Belas. Sedimentasi terjadi dalam lingkungan Darat sampai Peralihan yang dicirikan dengan adanya percampuran bahan tufaan dimana pada daerah penelitian sangat dominan. Proses
sedimentasi
pada
cekungan
ini
terjadi
secara
berkesinambungan selama Tersier sampai Holosen yang dicirikan dengan adanya endapan Akhir Aluvium dan Rawa. Hal ini merupakan indikasi kemungkinan terjadinya akumulasi endapan Batubara.
10
Berdasarkan data geologi regional (T.O. Simanjuntak, T. BudhiTrisna, Surono dan Sukardi, 1978) daerah penelitian termasuk dalam jalur Anggota Tengah Formasi Palembang, terdiri dari Lithologi Batu Lempung pasiran, Batu lempung dengan sisipan Lignit, Batu pasir dan Batu pasir tufaan. Batubara dijumpai pada Formasi Muara Enim, sedangkan secara lokal litologi yang tersingkap dari tua ke muda adalah sebagai berikut: Batupasir abu-abu, batu lempung pasiran, batu lempung, lignit dan batubara, batupasir tufaan dan paling atas adalah endapan undak sungai dan aluvium. (lihat gambar stratigrafi daerah penelitian) Jurus umum lapisan Tenggara – Barat Laut (SE – NW) dengan kemiringan lapisan > 100. Struktur geologi yang ada pada daerah penelitian tidak begitu rumit hanya berupa lipatan-lipatan minor/ lemah seingga mempengaruhi kemiringan lapisan kurang dari 10 0. Di daerah penelitian telah diketemukan + 10 singkapan batubara dengan jalur singkapan batu bara yang terbukti sepanjang 750 m dengan ketebalan batubara 1,5 m, terdiri dari 3 lapiran dimana lapisan enam dan tujuh belum diketahui tebalnya dan batubara di daerah penelitian ini dari analisa lab termasuk klasifikasi ‘Soft Brown Coal Group A dari Lignit”. Berdasarkan
ciri
litologinya,
stratigrafi
diurutkan dari tua ke muda sebagai berikut :
daerah
Ampelu
11
1) Formasi M uara En im
Formasi Muara Enim dibagi menjadi dua satuan, yaitu: a) Satuan bawah yang terdiri dari batu pasir, batu lanau, batu lempung dan batubara. Pada umumnya batu pasir dan batu lanau lebih dominan dan sering dijumpai struktur laminasi bergelombang hingga laminasi sejajar. Batubara berwarna hitam mengkilap, retak-retak, agak rapuh, kompak, dan di beberapa tempat dijumpai silicified coal. Terendapkan pada lingkungan Delta b) Satuan atas yang terdiri dari batu pasir tufaan, batu lanau tufaan, batu lempung tufaan dan batubara, terendapkan pada lingkungan Delta Plain kala Mio – Pliosen dengan litologi pada satuan atas mempunyai ciri-ciri yaitu: •
Batu pasir
: putih kecoklatan, terdiri dari kwarsa, feldspar,
tufaan, semen, dan matrik
berupa oksida besi dan silika. •
Batu lanau
: abu-abu, terang sampai gelap.
•
Batu lempung : abu – abu gelap, menyerpih.
•
Batubara
: hitam kecoklatan, keras, kompak.
2) Formasi Air Benakat
Lithologi satuan ini adalah serpih gampingan yang kaya akan foraminifera di bagian bawahnya, makin ke atas dijumpai batu pasir yang mengandung gloukonit. Pada puncak satuan ini
12
pasirnya meningkat, kadang dijumpai sisipan tipis batubara atau sisa sisa tumbuhan. Formasi ini diendapkan pada lingkungan neritik dan berangsur-angsur menjadi laut dangkal dan prodelta. Diendapkan selaras di atas formasi Gumai pada Miosen Tengah hingga Miosen akhir. 3) Formasi Gumai
Lithologi formasi ini berupa serpih dan lempung berpasir baik, berwarna abu - abu dengan lensa batu pasir glokonitan berwarna abu-abu kebiruan dijumpai dibagian tengah runtunan dan tuf berwarna coklat kekuningan terdapat di bagian atas runtunan. d. Penduduk
Masyarakat Kecamatan Muara Tembesi pada umumnya bermukim pada jalur jalan kota dimana lokasi penduduk memiliki jarak yang cukup jauh dengan lokasi penambangan PT Nan Riang. Dan secara umum mata pencarian utama masyarakat adalah Petani yang khususnya berladang karet dan sawit. Namun ada juga sebagian kecil masyarakat yang pekerja tetap di PT Nan Riang, masyarakat juga sudah mulai mengerti bagaimana proses penambangan dan tidak mempermasalahkan selagi mereka tidak dirugikan. e. Kualitas Batubara
Kualitas batubara di wilayah konsensi pada umumnya mempunyai kadar abu sedang, berkalori tinggi dan mempunyai sulfur
13
rendah. Dari data-data analisa conto batubara yang diambil menunjukan hasil analisa seperti pada tabel berikut: Tabel 2. Kualitas Batubara No
Parameter
Kandungan
1
Total Moisture
42.89 % ar
2
Ash Content
7.90 % adb
3
Volatile Matter
42.39 % adb
4
Fixed Carbon
36.44 % adb
5
Total Sulphur
0.32 % adb
6
Gross Calorific Value
5265 kcal/kg adb
Sumber: Engineering Department PT Nan riang
Keterangan: IM (Inherent Moisture):
air yang secara fisik terikat dalam ronggarongga serta pori-pori batubara yang relatif kecil, serta memiliki tekanan uap.
AC (Ash Content):
kandungan debu pada batubara, semakin tinggi kadar abu, secara umum akan mempengaruhi tingkat pengotoran. Ash adalah parameter dimana setelah batu bara di bakar dengan sempurna akan dapat material yang tersisa dan tidak terbakar sebagai sisa pembakaran.
14
VM (Volatile Matter):
zat terbang
yang terkandung dalam
batubara. Zat yang terkandung dalam volatile
ini
metter
biasanya
gas
hidrokarbon terutama gas methan. FC (Fixed carbon):
kadar karbon tetap yang terdapat pada batubara
setelah
volatile
matter
dipisahkan dari batubara. TS (Total Sulphur):
sulfur yang terdapat pada batubara dalam bentuk senyawa organik dan anorganik dapat dijumpai dalam bentuk mineral pirit, markasit dalam bentuk sulfat
GCV (Gross Calorite Value): merupakan indikasi kandungan enegi yang terdapat
pada
batubara,
merespresentasikan pembakaran
dari
dan
kombinasi karbon,
hidrogen,
nitrogen dan sulfur 2.
Peralatan Penambangan
Peralatan-peralatan
yang
beroperasi
dalam
melaksanakan
penambangan di PT Nan Riang terdiri dari: 1)
Excavator Excavator merupakan alat yang digunakan untuk menggali batubara, untuk pembuatan bukaan lubang maju baik pada lapisan
15
batubara maupun lapisan batuan lain. Alat ini digunakan para pekerja untuk mengggali batubara.
sumber: Dokumentasi Penulis Gambar 1.3. Excavator Kom atsu PC 400L C
2)
Dump Truck Nissan Type CWM 330 PS Kegiatan pemuatan dan pengangkutan batubara dilakukan dengan menggunakan kombinasi alat muat Backhoe Komatsu PC 400 dan alat angkut Dump Truck Nissan Type CWM 330 PS untuk kemudian diangkut menuju stockpile.
Sumber : Dokumentasi Penulis
Gambar 1.4. Dump Truck Nissan Type CWM 330 PS
16
3)
Articulated Dump Truck Volvo A40E Tanah penutup yang telah dibongkar kemudian dimuat dengan Backhoe Komatsu PC 400 LC
sebanyak 1 buah ke alat angkut
Articulite Dump Truck Volvo A40E untuk ditempatkan di lokasi
penimbunan.
Sumber : Dokumentasi Penulis
Gambar 1.5. Articulated Dump Truc k Volvo A40E 4)
Crusher Batubara
yang
diangkut
berbentuk
bongkah
sehingga
pengecilan fragmentasi batubara dengan Crusher diperlukan untuk mereduksi ukuran batuan. Batubara diangkut ke mulut Hopper kemudian akan menghasilkan produk dengan ukuran 8 cm. Namun fragmentasi batuan ini tergantung dengan permintaan konsumen. Saat ini batubara yang telah diangkut tidak memerlukan pengecilan ukuran karena telah sesuai dengan permintaan pasar. Batubara yang telah diangkut dan ditumpuk di stockpile cukup dihancurkan dengan
17
bantuan Dozer Loader kemudian batubara yang telah ditimbun di stockpile.
Sumber : Dokumentasi Penulis
Gambar 1.6. Crusher 5)
Bulldozer Komatsu D 85 E
–
SS
Alat ini digunakan sebagai alat penunjang bagi jalannya suatu penambangan, digunakan untuk pembersihan lahan (Land clearing) atau juga bisa digunakan untuk meratakan tanah lapisan penutup yang sudah digali oleh excavator.
Sumber : Dokumentasi Penulis
Gambar 1.7. Komatsu D 85 E -SS
18
6)
Timbangan
Salah satu alat yang penting untuk mendukung produktivitas batubara yaitu timbangan. Truk-truk yang ditimbang adalah truk dalam kondisi kosong dan telah di muat untuk kemudian didistribusikan keluar tambang.
Sumber: Dokumentasi Penulis
Gambar 1.8. Jembatan Timbang
3.
Jam Kerja
Jam Kerja adalah waktu untuk melakukan pekerjaan, dapat dilaksanakan siang hari atau malam hari. Negara Indonesia sudah memiliki ketentuan mengenai jam kerja yang di atur dalam Undang-undang No.13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, khususnya pasal 77 sampai dengan pasal 85. Pada kegiatan penambangan di PT Nan Riang jam kerja mulai dari jam 08.00 WIB sampai 17.00 WIB D. Perencanaan Kegiatan PLI
Adapun rencana kegiatan yang akan penulis lakukan selama di perusahaan dalam kegiatan Praktek Lapangan Industri, yaitu:
19
Tabel 3. Perencanaan Kegiatan PLI No.
Tanggal
Kegiatan
1.
15 Januari 2017
Kedatangan di Perusahaan
16 Januari s/d
Orientasi
25 Januari 2017
pengenalan
26 Januari s/d 7
Kegiatan
Februari 2017
dan ikut serta dalam aktivitas
lapangan
Catatan
dan
2.
Tanggal dan lama kegiatan pengambilan
data
ini dapat 3.
berubah sesuai penambanagan di lapangan.
kondisi 8 Februari s/d
Penyusunan laporan
perusahaan. 4.
20 Februari 2017
E. Pelaksanaan Kegiatan PLI
Kegiatan lapangan bertujuan untuk memperoleh pengetahuan dan pengalaman nyata di lapangan tentang teknis perencanaan, pelaksanaan dan pengelolaan pekerjaan penambangan dalam rangka melengkapi pengetahuan teori yang didapat di bangku perkuliahan. Adapun kegiatan yang dilakukan selama praktek di PT Nan Riang yang penulis mulai tanggal 15 Januari 2017 s/d tanggal 20 Februari 2017 adalah: 1. Pengenalan Lingkungan Perusahaan
Pada hari pertama kedatangan penulis di perusahaan, penulis di instruksikan untuk langsung menghadap pada Supervisor penulis di PT Nan Riang yaitu Bapak Ruben Windessy, S.T agar kami dapat selanjutnya
20
diperkenalkan pada PJO (Penanggung Jawab Operasional) maupun ke beberapa karyawan di lapangan yang nantinya akan berinteraksi langsung dengan penulis, dalam kesempatan itu Bapak Ruben Windessy, S.T juga memberikan pengarahan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan dunia pertambangan, peraturan dilapangan, serta rambu-rambu peringatan yang harus dipatuhi, sehingga nantinya penulis di izinkan untuk melakukan kegiatan praktek lapangan industri sesuai dengan Standard Operational Procedure (SOP) yang ada di PT Nan Riang.
Pada awal kegiatan ini, penulis melakukan orientasi lapangan selama 6 hari. Dimana Pertama kali sampai di kantor PT Nan Riang penulis
melakukan
perkenalan
dengan
PJO
(Penanggung
Jawab
Operasional), foreman produksi dan para teknisi serta karyawan di Site Ampelu. Penulis diberikan pembekalan, bimbingan serta kegiatan apa saja yang harus dilakukan. Selanjutnya mengamati lokasi penambangannya, mengamati aktifitas penambangan yang sedang dilakukan pekerja. 2. Kegiatan Lapangan a. Pembersihan Lahan (Land-Clearing)
Pembersihan lahan meliputi pekerjaan penebangan pohon-pohon karet (diameter ± 20 cm) yang mempunyai nilai ekonomis dengan menggunakan alat bantu singso kemudian dikumpulkan untuk pemanfaatan lebih lanjut kemudiaan dilakukan pembersihan semaksemak dan pohon-pohon kecil dengan menggunakanbulldozer.
21
b. Pengupasan Tanah Penutup
Proses pengupasan lapisan tanah penutup menggunakan alat dari perusahaan sendiri yaitu Excavator PC 400 LC,lapisan tanah penutup merupakan lempung yang relatif lunak sehingga memudahkan Excavator untuk melakukan proses penggalian. c. Pemuatan dan Pengangkutan Tanah Penutup
Tanah penutup yang telah di bongkar akan dilakukan proses pemuatan oleh alat Excavator PC 400 LC ke alat Dump Truck Volvo A40E untuk di angkut ke lokasi penimbunan. 3. Tahapan Ke giatan Pena mbangan
Metode penambangan yang diterapkan di PT Nan Riang adalah metode
tambang
terbuka
sistem
Strip
Mining
dengan
metode
penambangan konvensional yaitu dengan menggunakan kombinasi alat gali muat Excavator Komatsu PC 400 LC dan alat angkut Articulated dump truck Volvo A40E.
Adapun tahapan kegiatan penambangan adalah sebagai berikut: a.
Pengupasan Overburden 1) Pembersihan L ahan ( Land-Clearing)
Pembersihan lahan meliputi pekerjaan penebangan pohonpohon karet (diameter ± 20 cm) yang mempunyai nilai ekonomis dengan menggunakan alat bantu sing so kemudian dikumpulkan untuk pemanfaatan lebih lanjut kemudiaan dilakukan pembersihan
22
semak-semak dan pohon-pohon kecil dengan menggunakan bulldozer.
Sumber: dokumentasi Penulis
Gambar 1.9. Proses Land Clearing 2) Pengupasan Tanah Pucuk
Setelah pembersihan lahan kemudian dilakukan pengupasan tanah pucuk. Lapisan tanah pucuk yang dimaksud adalah tanah dan material bagian atas yang kaya akan unsur hara dan relatif masih lunak, tapi sudah mengalami pelapukan. Pengupasan tanah pucuk dengan
ketebalan
rara-rata
0,5
meter
dilakukan
dengan
menggunakan Bulldozer Komatsu D 85 E – SS, Excavator Komatsu PC 400 LC dan alat angkut yang dipergunakan adalah Articulite Dump Truck Volvo A40E, yang kemudian ditimbun di tempat
23
penimbunan tanah pucuk, guna pemanfaatan lebih lanjut pada saat kegiatan reklamasi. 3) Pengupasan Tan ah Pe nutup
Dibawah lapisan tanah pucuk adalah lapisan tanah penutup, lapisan ini merupakan lempung yang relatif lunak sehingga tidak memerlukan peledakan. Pengupasan tanah penutup dilakukan dengan penggaruan oleh Bulldozer.
Sumber : Dokumentasi Penulis
Gambar 1.10. Kegiatan Pengupasan Tanah Pen utup 4) Pemuatan dan pen gangkutan tana h pen utup
Tanah penutup yang telah dibongkar kemudian dimuat dengan Backhoe Komatsu PC 400 LC sebanyak 1 buah ke alat angkut Articulite Dump Truck Volvo A40E untuk ditempatkan di lokasi penimbunan. 5) Penimbunan Tan ah Pe nutup
Lokasi penimbunan tanah penutup berjarak kurang lebih 200 m dari lokasi penambangan, lokasi penimbunan ini direncanakan akan
24
digunakan sebagai lahan reklamasi. Lokasi penimbunan dirancang dengan
sistem
perjenjangan
untuk
menghindari
terjadinya
kelongsoran.
Sumber: Dokumentasi Penulis
Gambar 1.11. Penimbunan Lapisan Tan ah Penutup
b.
Penambangan Batubara 1) Pembongkaran Bat ubara
Seam batubara yang telah di kupas lapisan tanah penutup selanjutnya dibongkar dengan alatBackhoe Komatsu PC 400 LC.
Sumber : Dokumentasi Penulis
Gambar 1.12. Pembongkaran Batu bara
25
2) Pemuatan dan Pengangkutan Batubara
Kegiatan pemuatan dan pengangkutan batubara dilakukan dengan menggunakan kombinasi alat muat Backhoe Komatsu PC 400 dan alat angkut Dump Truck Nissan Type CWM 330 PS untuk
kemudian diangkut menuju stockpile.
Sumber : Dokumentasi Penulis
Gambar 1.13. Pemuatan dan Pengangkutan Batubara
3) Pengolahan Batubara
Batubara yang diangkut berbentuk bongkah sehingga pengecilan fragmentasi batubara dengan Crusher diperlukan untuk mereduksi ukuran batuan. Batubara diangkut ke mulut Hopper kemudian akan menghasilkan produk dengan ukuran 8 cm. Namun fragmentasi batuan ini tergantung dengan permintaan konsumen. Saat ini batubara yang telah diangkut tidak memerlukan pengecilan ukuran karena telah sesuai dengan permintaan pasar. Batubara yang telah diangkut dan ditumpuk di stockpile cukup dihancurkan dengan bantuan Dozer Loader ditimbun di stockpile.
kemudian
batubara yang telah
26
Sumber : Dokume ntasi Penulis
Gambar 1.14. Proses Penge cilan Ukura n Batubara
F. Hambatan dan Penyelesaian
Dari awal hingga selesai penulis melakukan pengalaman industri di penambangan batubara PT Nan Riang, penulis menemukan beberapa hambatan yang ada di lapangan. Adapun hambatan – hambatan yang terjadi salah satunya faktor iklim dan cuaca. Faktor Iklim dan cuaca adalah salah satu penyebab apabila terjadinya musim hujan. Hambatan yang terjadi antara lain: 1. Iklim dan cuaca yang sangat berpengaruh dalam kegiatan proses penambangan. Apabila musim hujan tiba, maka aktifitas penambangan akan tetap terganggu, dan begitupun dengan pengangkutan batubara ke stockpile akan terhambat dikarenakan keadaan jalan yang licin. 2. Selain itu apabila musim hujan, untuk pengupasan tanah penutup juga akan terhambat dikarenakan alat angkut Dump Truck akan kehilangan keseimbangan akibat jalan yang licin.
27
3. Dan jika terjadi hujan deras maka proses pengecilan batubara di conveyer juga akan terganggu karena batubara akan lengket pada karpet dan hasilnya tidak akan maksimal. 4. Dan sering terjadinya kerusakan alat angkut di lokasi penambangan sehingga proses pengangkutan akan terhambat sampai alat angkut bisa dioperasikan lagi. Dari hambatan – hambatan yang penulis temui di lapangan, ada beberapa solusi untuk mengatasinya antara lain ialah: a.
Apabila musim hujan datang maka pada lokasi conveyer diberikan tenda terpal biru diatas karpet untuk pencegahan terjadinya batubara lengket pada karpet.
b.
Pengecekan lebih detail oleh tim mekanik sebelum atau setelah selasainya alat angkut beroperasi dilokasi penambangan agar paginya alat siap untuk beroperasi kembali. G. Temuan M enarik
1. Apabila musim hujan datang terjadinya banjir pada lokasi pengupasan lapisan tanah penutup yang menyebabkan sulitnya alat angkutDump Truck untuk beroperasi dalam pengangkutan lapisan tanah penutup,
dan juga alat bantu dorong Bulldozer juga akan bekerja penuh untuk membantu jalannya proses penimbunan di jalan site Ampelu.
28
Sumber: Dokumentasi Penulis
Gambar 1.15. Banjir Pada Lokasi Pengup asan Lapisan Tanah Penutup
2. Terjadinya longsor pada jalan di site Ampelu yang menyebabkan tidak beroperasinya penambangan dan pengupasan lapisan tanah penutup dikarenakan adanya genangan air maupun situasi lingkungan pada site tersebut juga tidak memungkinkan alat – alat untuk beroperasi.
Sumber: Dokumentasi Penulis
Gambar 1.16. Lon gsor Pada J alan di Site Ampelu
BAB II TOPIK BAHASAN
A. Latar Belakang
Investasi di bidang pertambangan memerlukan jumlah investasi yang sangat besar. Agar investasi yang dikeluarkan tersebut menguntungkan, maka komoditas endapan bahan galian tersebut harus mempunyai kualitas dan kuantitas yang cukup untuk dapat mempengaruhi keputusan investasi. Sistem penambangan dan pengolahan yang digunakan harus dapat beroperasi dengan standar operasional yang baik. Disamping itu semua teknologi dan pembiayaan yang direncanakan dengan matang juga dipertimbangkan terhadap asset mineral yang dimiliki. Jadi, di dalam pengelolaan tambang batubara diperlukan perencanaan penambangan yang matang, baik ditinjau dari segi teknis maupun dari segi keekonomisannya agar didapatkan manfaat yang maksimal. Salah satunya adalah perencanaan desain tambang.
Desain tambang merupakan hal yang cukup vital bagi industri pertambangan. Tahapan dari kegiatan desain tambang pada tambang terbuka dimulai dari validasi data, penentuan batas penambangan ( pit limit), penentuan geometri lereng, perhitungan cadangan tertambang dan pembuatan layout tambang.
Saat ini PT Nan Riang akan melaksanakan penambangan batubara pada blok Jebak I oleh karena itu penulis merasa tertarik untuk melakukan
29
30
kajian terhadap desain tambang. Untuk itu mengambil studi kasus di PT Nan Riang sebagai tempat penelitian dengan judul “Desain Pit Penambangan
Batubara Menggunakan Aplikasi Minescape 4.1.1.8 Pada Blok Jebak I di PT Nan Riang Kecamatan Muara Tembesi Kabupaten Batanghari Provinsi J ambi Pada Tahun 2017“
B. Kajian Teoritis 1. Ruang Lingkup Perencanaan Tambang
Adapun perencanaan tambang agar dapat dilakukan lebih mudah, masalah ini biasanya dibagi menjadi beberapa bagian sebagai berikut (Risejet:2013): a. Penentuan Batas Dari Pit
Menentukan batas akhir dari kegiatan penambangan (ultimate pit limit). Ini berarti menentukan berapa besar cadangan yang akan
ditambang (tonase dan kadarnya) yang akan memaksimalkan nilai bersih total dari cadangan tersebut. Pada penelitian ini pit limit ditentukan oleh perusahaan. b. Perancangan Pit Dan Pushback
Merancang bentuk-bentuk penambangan untuk menambang habis cadangan tersebut mulai dari titik masuk awal hingga ke batas akhir dari pit. Ini membagi ultimate pit limit menjadi unit-unit perencanaan yang lebih kecil dan lebih mudah dikelola.
31
Dalam merancang pit dan pushback ada suatu kriteria-kriteria diantaranya seperti dibawah ini: 1) Harus cukup lebar agar perlatan dapat bekerja dengan baik. Lebar pushback minimum 10-100 meter, 2) Sekurang-kurangnya memiliki satu jalan angkut untuk setiap pushback. Penambahan jalan akan mengurangi luas area kerja, c. Penjadwalan Pr oduksi
Menyusun waktu-waktu tahapan kegiatan penambangan. Seperti umur tambang, waktu produksi tiap pushback dan lainnya. d. Pemilihan Alat-Alat Produksi
Memilih alat-alat apa saja yang akan digunakan pada kegiatan produksi baik pada pengupasan burden ataupun pengambilan batubara e. Perhitungan Ong kos-Ongkos Op erasi Dan Ka pital
Dengan menggunakan tingkat produksi pada peralatan yang dipilih, dapat dihitung gaji kerja yang diperlukan untuk mencapai sasaran produksi dan akhirnya ongkos-ongkos operasi, perawatan alat dan lain sebagainya dapat dihitung. 2. Penaksiran Cadangan
Adapun klasifikasi sumberdaya dan cadangan batubara berdasarkan Badan Standar Nasional (BSN), 1999 yaitu sebagai berikut: a. Sumberdaya batubara hipotetik ( hypothetical coal resource):
32
Sumberdaya batubara hipotetik adalah jumlah batubara di daerah penyelidikan atau bagian dari daerah penyelidikan yang dihitung berdasarkan data yang memenuhi syarat-syarat yang ditetapkan untuk tahap survey tinjau. b. Sumberdaya batubara tereka ( inferred coal resource): Sumberdaya batubara tereka adalah jumlah batubara di daerah penyelidikan atau bagian dari daerah penyelidikan yang dihitung berdasarkan data yang memenuhi syarat-syarat yang ditetapkan untuk tahap prospeksi. c. Sumberdaya batubara terunjuk ( indicated coal resource): Sumberdaya batubara terunjuk adalah jumlah batubara di daerah penyelidikan atau bagian dari daerah penyelidikan yang dihitung berdasarkan data yang memenuhi syarat-syarat yang ditetapkan untuk tahap eksplorasi pendahuluan. d. Sumberdaya batubara terukur ( measured coal resource): Sumberdaya batubara terukur adalah jumlah batubara di daerah penyelidikan atau bagian dari daerah penyelidikan yang dihitung berdasarkan data yang memenuhi syarat-syarat yang ditetapkan untuk tahap eksplorasi rinci. e. Cadangan batubara terkira ( probable coal reserve): Cadangan batubara terkira adalah sumberdaya batubara terindikasi
dan
sebagian
sumberdaya
terukur,
tetapi
berdasarkan kajian kelayakan semua faktor yang terkait telah
33
terpenuhi sehingga penambangan dapat dilakukan secara layak. f.
Cadangan batubara terbukti ( proved coal reserve): Cadangan
batubara
terbukti
adalah
sumberdaya
batubara terukur yang berdasarkan kajian kelayakan semua faktor yang terkait telah terpenuhi sehingga penambangan dapat dilakukan secara layak. Evaluasi dan optimasi cadangan Batubara ini merupakan pekerjaan (tahap) lanjutan dari hasil pemodelan sumberdaya Batubara. Pada tahapan ini mulai diterapkan batasan-batasan teknis maupun ekonomis yang dapat menjadi pembatas dari model sumberdaya batubara yang telah diterapkan (dimodelkan) sebelumnya. Selain itu, pada tahapan evaluasi dan optimasi cadangan Batubara ini diharapkan telah dapat dikuantifikasi jumlah batubara yang realistis dan layak yang dapat diperoleh melalui penambangan dengan metoda & sistem penambangan yang dipilih sesuai dengan model sumberdaya yang telah diketahui. Beberapa pengertian/definisi dasar yang berhubungan dengan evaluasi cadangan batubara (diadopsi dari : geological survey circular 891, 1983) adalah: Coal (batubara) : suatu batuan yang dapat terbakar yang tersusun
lebih dari 50% berat (lebih dari 70% volume) material karbonan (carbonaceous), termasuk inherent moisture yang terbentuk material (bagian) tumbuhan yang telah mengalami kompaksi, perubahan fisik-
34
kimia oleh panas & tekanan dalam skala waktu geologi. Coal bed (seam) : seluruh lapisan (batubara dan parting) yang terdapat diantara batas roof (atap) dan floor (lantai). Bone coal (bone) : impure coal yang mengandung banyak lempung atau material-material detrital berukuran halus dan kadang-kadang dikonotasikan dengan istilah silty coal atau shally coal atau sandy coal. Impure coal (coaly) : suatu batubara (coal) yang mengandung lebih dari
33% beratabu dan dapat diasosiasikan sebagai parting dalam suatu lapisan (seam) batubara.High ash coal : batubara yang mengandung lebih dari
15% abu dalam basis as-received.High sulfur coal : batubara yang mengandung lebih dari 3% sulfur dalam basis as-received. Recoverable coal : batubara yang dapat/bisa diekstrak dari suatu lapisan batubara pada
saat penambangan. Term “Recoverable” ini biasanya dikombinasikan dengan sumberdaya (resources) bukan dengan cadangan (reserve). Adapun metode perhitungan cadangan antara lain : a. Metode Cross Section Masih sering dilakukan pada tahap-tahap paling awal dari perhitungan. Hasil perhitungan secara manual ini dapat dipakai sebagai alat pembanding untuk mengecek hasil perhitungan yang lebih canggih dengan menggunakan komputer. b. Metode Isoline (Metode Kontur) Metoda ini dipakai untuk digunakan pada endapan bijih dimana ketebalan dan kadar mengecil dari tengah ke tepi
35
endapan. Volume dapat dihitung dengan cara menghitung luas daerah yang terdapat di dalam batas kontur, kemudian mempergunakan prosedur-prosedur yang umum dikenal. c. Metode Model Blok (Grid) Aspek yang paling penting dalam perhitungan cadangan adalah metode penaksiran, terdapat bermacam-macam metode penaksiran yang bisa dilakukan yaitu metode klasik yang terdiri dari NNP (Neighborhood Nearest Point) dan IDW (Inverse Distance Weighting) serta metode non klasik yaitu penaksiran
dengan menggunakan Kriging. Metode Kriging adalah yang paling baik dalam hal ketepatan penaksirannya (interpolasi), metode ini sudah memasukkan aspek spasial (posisi) dari titik referensi yang akan digunakan untuk menaksir suatu titik tertentu. d. Metode Poligon (area of influence)
Metoda poligon ini merupakan metoda perhitungan yang konvensional. Metoda ini umum diterapkan pada endapanendapan yang relatif homogen dan mempunyai geometri yang sederhana. Kadar pada suatu luasan di dalam poligon ditaksir dengan nilai conto yang berada di tengah-tengah poligon sehingga metoda ini sering disebut dengan metoda poligon daerah pengaruh (area of influence). Daerah pengaruh dibuat
36
dengan membagi dua jarak antara dua titik conto dengan satu garis sumbu. 3. Minescape Minescape merupakan piranti lunak (software) yang diperuntukkan
untuk pengolahan data geologi, pertambangan, serta perencanaan tambang. Minesscape menyediakan berbagai fitur yang sangat berguna dalam proses pengolahan dan analisa data – data tambang. Minescape dikembangkan untuk memenuhi berbagai tuntutan dalam industri pertambangan
dan
digunakan
oleh
lebih
dari
100
perusahaan
pertambangan di Indonesia. Minescape juga merupakan rangkaian solusi terintegrasi yang dirancang untuk operasi pertambangan menggunakan sistem open cut dan underground dan merupakan software mining system terpadu yang dirancang khusus untuk pertambangan.Minescape mampu meningkatkan semua aspek informasi teknis suatu lokasi tambang mulai dari data eksplorasi, perancangan tambang jangka pendek, penjadwalan jangka panjang dan sampai ke penjadwalan produksi tambang dan juga memiliki fungsi pemodelan geologi dan desain tambang yang luas, misalnya pembuatan final wall, perencanaan jalan, analisa progres tambang, perencanaan kegiatan eksploitasi bahan tambang, perhitungan cadangan sumberdaya batubara, pemodelan batubara dan masih banyak lagi. Sehingga menjadikannya solusi pertambangan terkemuka di Indonesia (Sugandi:2014).
37
Software Minescape terdiri dari beberapa fitur yang memiliki
fungsi pemodelan geologi dan desain tambang. Fitur-fitur yang dimiliki seperti: a. Stratmodel. Minescape Stratmodel menyediakan lingkungan kerja yang canggih dimana deposit stratigrafi dimodelkan untuk mewakili geologi setempat b. Block Model. Digunakan untuk sebuah pengenalan unsur-unsur geologi melalui pemuatan bentuk-bentuk yang ditafsirkan secara fisik atau interpolasi menggunakan kumpulan-kumpulan material dan/atau zona, diikuti oleh serangkaian algoritma. c. Plot and viewer memiliki kemampuan penanganan patahan yang baik dan mampu membuat model patahan pada deposit secara vertikal, normal, dan bolak-balik, serta menyediakan pemodelan kualitas deposit stratigrafi. d. Drill & Blast memungkinkan ahli rancang ledakan memperoleh lingkungan CAD 3D yang interaktif dimana ledakan optimal dapat dengan cepat direncanakan, dan lubang-lubangnya diproyeksikan ke permukaan. e. Open Cut merupakan tool untuk membuat dan mengeksplorasi pilihan desain untuk perencanaan tambang open pit. C. Proses Pelaksanaan Kegiatan
Pelaksanaan kegiatan praktek lapangan yang penulis lakukan terhitung mulai tanggal 15 Januari – 20 Februari 2017. Sebelum penulis melakukan
38
kegiatan lapangan, penulis terlebih dahulu mengikuti pengenalan dan orientasi selama 7 hari keseluruh departemen yang ada di PT Nan Riang. Setelah mengikuti orientasi baru penulis mengamati kegiatan penambangan batubara di area penambangan tepat nya di Site Jebak. Kegiatan- kegiatan pengumpulan data yang penulis ikuti selama melaksanakan kegiatan lapangan adalah: 1. Mengamati Kondisi Lapangan
Saat sampai di lokasi penambangan site Jebak, penulis langsung mengamati seluruh area penambangan. Termasuk area yang sedang dilakukan prosesLand Clearing.
Sumber: Dokumentasi Penulis
Gambar 2.1. Area Penelitian
39
2. Pengambilan Data
Pada kegiatan ini penulis melakukan tracking untuk mengambil data topografi area penelitian dengan bantuan GPS Garmin 60CSx yang dipinjam dari perusahaan. Kegiatan ini dilakukan dengan berjalan mengelilingi area penelitian setelah mengaktifkan tracking dan melakukan marking pada GPS. Marking dilakukan setiap sepuluh langkah agar mendapatkan
hasil yang lebih teliti.
Sumber: Dokumentasi Penulis
Gambar 2.2. Kegiatan Tracking
40
Sumber: Dokumentasi Penulis
Gambar 2.3. Tracking dan Marking menggunakan GPS
41
D. Analisis D ata
Dalam laporan ini penulis melakukan perhitungan, pengolahan dan pengambilan data sesuai dengan batasan yang di ajukan oleh perusahaan yang nantinya akan di pertanggung jawabkan dalam laporan penulis. Untuk
pengolahan
data
dilakukan
dengan
bantuan
software
diantaranya: MapSource 6.11.6, , AutoCad 2006, MineScape 4.1.1.8 dan Microsoft Excel 2007. 1. Pengolahan Data Topografi
Data yang sudah didapatkan di masukkan ke dalamsoftware MapSource untuk kemudian diolah lagi menggunakan software AutoCAD
untuk mendapatkan peta topografi.
Sumber: MapSource 6.11.6
Gambar 2.4. Hasil input data tracking dan marking ke software MapSource 6.11.6
42
Sumber: AutoCAD 2006
Gambar 2.5. Peta topografi setelah diolah menggunakan software AutoCAD
Peta topografi yang didaptkan dari AutoCAD kemudian diolah lagi menggunakan software Minescape. Selain data topografi, untuk membuat desain tambang menggunakan Minescape ini juga memerlukan beberapa data lain seperti data survey lubang bor, data lithologi lubang bor, ultimate pit limit, geometri lereng dan data-data penting lain untuk mendapatkan jumlah
cadangan, luasan pit dan lainnya. Pada penelitian ini penulis menggunakan data topografi sebagai data primer dan data lain seperti data survey, lithologi dan lainnya sebagai data sekunder yang diberikan oleh perusahaan. data-data tersebut akan dilampirkan dibagian akhir laporan penelitian ini.
43
2. Pengolahan Data menggunakan Minescape a. Import d ata To pografi
Sumber: Minescape 4.1.1.8
Gambar 2.6. Hasil import data Topografi pada Minescape
44
b. Pengolahan data lu bang bor d an top ografi
Sumber: MInescape 4.1.1.8
Gambar 2.7. lubang bor dan topografi dalam bentuk 3D
45
c. Membuat p enampang lub ang bor
Sumber: Minescape 4.1.1.8
Gambar 2.8. Penampang lubang bor
46
d. Permodelan pit d an ca dangan
Sumber: Minescape 4.1.1.8
Gambar 2.9. model pit dan cadangan
47
e. Model a khir
Sumber: Minescape 4.1.1.8
Gambar 2.10. model akhir bukaan tambang
Sumber: Minescape 4.1.1.8
Gambar 2.11. Triangle Bukaan Tambang
48
Setelah didapatkan model akhir dari pit maka akan didapatkan total cadangan dan total burden dari pit tersebut yang selanjutnya akan di import kedalam bentuk excel. 3. Perhitungan
Dari hasil pengolahan data menggunakan software Minescape 4.1.1.8 didapatkan hasil sebagai berikut: a. Volume batubara total
: 765.973,4
b. Volume burden total
: 4.728.217,256
c. Density insitu batubara
: 1,2
d. Luas lubang bukaan
: 20,93 hektare
Selanjutnya dilakukan perhitungan menggunakan Microsoft excel 2007 dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
Dari rumus diatas :
Maka : Jumlah cadangan = 919.168 ton
Dari hasil pengolahan yang dilakukan, didapatkan jumlah total burden sebesar 4.728.217.256 ton. Jadi didapatkan nilai stripping ratio adalah 1 : 5
BAB III PENUTUP A.
Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data pada BAB II maka didapatkan beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Luas bukaan pit adalah 20,93 hektar 2. Jumlah cadangan tertambang adalah 919.168 Ton 3. Jumlah burden berdasarkan model yang direncanakan adalah 4.728.217.256 BCM
4. Nilai stripping ratio adalah 1 : 5 5. Jika target produksi perbulan adalah 50.000 ton maka dapat diprediksi umur tambang adalah 18 bulan atau 1,5 tahun 6. Arah kemiringan batubara antara N 210 E sampai N 240 E B. Saran
Berdasarkan hasil pengerjaan, pengolahan data dan pengamatan, penulis menyarankan agar: 1. Pada proyek ini hanya dilakukan perhitungan volume cadangan batubara dan pemodelan dengan menggunakansoftware Minescape. 2. Saat pengolahan data diharapkan agar memastikan bahwa data yang dibutuhkan saat pengolahan sudah lengkap dan valid guna mempermudah pengolahan data 3. Kelengkapan dan ke-valid-an data juga menunjang hasil pengolahan yang maksimal
49
DAFTAR PUSTAKA
Sidauruk, Dirga. 2016. “Perhitungan Cadangan Batubara SEAM M4 dengan menggunakan MetodaCross Section pada pit Penambangan Block IIIS Warute PT. AntangGunungMeratusSite Ida Manggala Kecamatan Sungai Raya Kabupaten Hulu Sungai Selatan Provinsi Kalimantan Selatan”. Laporan penelitian ini tidak diterbitkan. Padang: UNP. Sugandi. 2014. “Pemodelan Dan Perhitungan Volume Cadangan Batubara Pada Sistem Penambangan Terbuka ( Open Pit Mining ) Menggunakan Minescape Mincom Versi 4.118”. Skripsi ini tidak diterbitkan. Yogyakarta: UGM. Hustrulid, W. and Kuchta M. 1995. Open Pit Mine Planning and Design Volume 1: Fundamentals, A.A. Balkema, Rotterdam Purwangsih, Diah, A. dan Dharma, Surya. 2016. Perhitungan Cadangan Batubara Terbukti Dengan Menggunakan Rogram Minescape 4.118 Pada Pit 2 Di Cv. Bintang Surya Utama Kabupaten Kutai Kartanegara Provinsi Kalimantan Timur. JGP Volum e 1. Putra,
Ekky. 2009. “Mine Design, Disain Tambang”. http://artikelbiboer.blogspot.co.id/2009/11/mine-design-disaintambang.html. diakses tanggal 25 Januari 2017.
Tri V.H, Gerry. 2014. “METODA-METODA DALAM PERHITUNGAN CADANGAN BATUBARA”. http://gerrytri.blogspot.co.id/2014/10/normal-0-false-false-false-in-xnone-x.html. diakses tanggal 25 Januari 2017 Risejet,
Tambang (Mine Plan) ”. Rachmat. 2013. “Perencanaan http://rachmatrisejet.blogspot.co.id/2013/09/perencanaan-tambangmine-plan.html?m=1. Diakses tanggal 26 Januari 2017.
50
LAMPIRAN A PETA LOKASI DAN KESAMPAIAN DAERAH
LAMPIRAN B PETA IUP PT NAN RIANG
LAMPIRAN C DATA TITIK-TITIK KOORDINAT TOPOGRAFI
No
Easting
Northing Elevasi
No
Easting
Northing Elevasi
No
Easting
Northing Elevasi
1
28 78 13
9 801 43 5
40
41
2 880 49
9 801 46 2
41
81
2 87 934
9 80 146 3
40
2
28 78 17
9 801 43 6
40
42
2 880 55
9 801 46 2
41
82
2 87 925
9 80 146 2
40
3
28 78 25
9 801 43 7
40
43
2 880 61
9 801 46 3
41
83
2 87 918
9 80 146 2
41
4
28 78 32
9 801 43 8
40
44
2 880 67
9 801 46 5
41
84
2 87 911
9 80 146 2
40
5
28 78 38
9 801 44 0
40
45
2 880 72
9 801 46 7
41
85
2 87 904
9 80 146 1
40
6
28 78 44
9 801 44 1
40
46
2 880 78
9 801 46 8
41
86
2 87 897
9 80 146 1
40
7
28 78 50
9 801 44 1
41
47
2 880 84
9 801 47 0
41
87
2 87 888
9 80 146 0
40
8
28 78 56
9 801 44 2
40
48
2 880 91
9 801 47 1
41
88
2 87 879
9 80 145 9
40
9
28 78 61
9 801 44 2
41
49
2 880 97
9 801 47 2
41
89
2 87 870
9 80 145 8
39
10
28 78 66
9 801 44 3
40
50
2 881 04
9 801 47 3
41
90
2 87 860
9 80 145 7
40
11
28 78 71
9 801 44 4
41
51
2 881 10
9 801 47 4
40
91
2 87 850
9 80 145 6
39
12
28 78 76
9 801 44 5
40
52
2 881 15
9 801 47 5
39
92
2 87 843
9 80 145 6
39
13
28 78 81
9 801 44 6
40
53
2 881 17
9 801 47 5
38
93
2 87 835
9 80 145 5
39
14
28 78 87
9 801 44 6
41
54
2 881 20
9 801 47 5
36
94
2 87 824
9 80 145 6
40
15
28 78 93
9 801 44 7
40
55
2 881 20
9 801 48 0
37
95
2 87 816
9 80 145 7
40
16
28 78 99
9 801 44 7
40
56
2 881 13
9 801 48 0
39
96
2 87 808
9 80 145 7
39
17
28 79 04
9 801 44 8
41
57
2 881 06
9 801 48 0
40
97
2 87 800
9 80 145 8
39
18
28 79 10
9 801 44 8
41
58
2 880 99
9 801 48 1
41
98
2 87 794
9 80 147 9
40
19
28 79 15
9 801 44 8
41
59
2 880 94
9 801 48 2
41
99
2 87 803
9 80 147 7
40
20
28 79 21
9 801 44 9
41
60
2 880 88
9 801 48 2
41
1 00
2 87 813
9 80 147 3
40
21
28 79 27
9 801 44 9
41
61
2 880 83
9 801 48 2
41
1 01
2 87 823
9 80 146 9
40
22
28 79 33
9 801 44 9
41
62
2 880 77
9 801 48 2
41
1 02
2 87 831
9 80 146 8
40
23
28 79 39
9 801 45 0
41
63
2 880 71
9 801 48 3
41
1 03
2 87 839
9 80 146 9
41
24
28 79 44
9 801 45 0
41
64
2 880 66
9 801 48 3
41
1 04
2 87 848
9 80 146 9
40
25
28 79 50
9 801 45 0
41
65
2 880 59
9 801 48 3
40
1 05
2 87 860
9 80 147 1
40
26
28 79 56
9 801 45 1
41
66
2 880 53
9 801 48 3
41
1 06
2 87 868
9 80 147 3
40
27
28 79 62
9 801 45 1
41
67
2 880 46
9 801 48 2
40
1 07
2 87 875
9 80 147 4
39
28
28 79 68
9 801 45 2
41
68
2 880 38
9 801 48 2
41
1 08
2 87 885
9 80 147 7
40
29
28 79 74
9 801 45 2
41
69
2 880 32
9 801 48 1
40
1 09
2 87 892
9 80 147 9
40
30
28 79 81
9 801 45 3
41
70
2 880 25
9 801 48 2
40
1 10
2 87 900
9 80 148 2
40
31
28 79 86
9 801 45 4
41
71
2 880 18
9 801 48 2
40
1 11
2 87 908
9 80 148 4
40
32
28 79 92
9 801 45 4
41
72
2 880 12
9 801 48 2
40
1 12
2 87 918
9 80 148 7
40
33
28 79 98
9 801 45 6
40
73
2 880 06
9 801 48 2
41
1 13
2 87 932
9 80 149 1
40
34
28 80 05
9 801 45 7
40
74
2 880 00
9 801 48 0
40
1 14
2 87 942
9 80 149 4
40
35
28 80 12
9 801 45 8
40
75
2 879 92
9 801 47 7
39
1 15
2 87 952
9 80 149 5
40
36
28 80 18
9 801 45 9
39
76
2 879 85
9 801 47 6
39
1 16
2 87 962
9 80 149 3
40
37
28 80 23
9 801 46 0
40
77
2 879 77
9 801 47 4
40
1 17
2 87 970
9 80 149 2
40
38
28 80 29
9 801 46 2
41
78
2 879 54
9 801 46 7
40
1 18
2 87 977
9 80 149 2
39
39
28 80 35
9 801 46 2
41
79
2 879 51
9 801 46 6
40
1 19
2 87 984
9 80 149 2
39
40
28 80 42
9 801 46 2
41
80
2 879 43
9 801 46 5
40
1 20
2 87 992
9 80 149 2
39
No
Easting
Northing
Elevasi
No
Easting
Northing
Elevasi
No
Easting
Northing
Elevasi
121
288 00 1
98 014 91
40
161
28 785 3
98 01 502
53
201
28 781 4
98 015 55
41
122
288 00 9
98 014 91
40
162
28 787 0
98 01 507
52
202
28 782 6
98 015 79
41
123
288 02 0
98 014 92
40
163
28 789 1
98 01 517
50
203
28 784 8
98 015 79
49
124
288 03 2
98 014 94
40
164
28 791 5
98 01 530
48
204
28 787 2
98 015 75
40
125
288 04 4
98 014 97
41
165
28 793 2
98 01 538
47
205
28 791 5
98 015 68
37
126
288 05 6
98 015 01
41
166
28 794 9
98 01 537
46
206
28 793 4
98 015 76
37
127
288 07 1
98 015 06
41
167
28 795 7
98 01 536
44
207
28 796 0
98 015 88
33
128
288 08 2
98 015 10
40
168
28 797 3
98 01 540
41
208
28 797 4
98 015 85
34
129
288 08 7
98 015 10
41
169
28 798 6
98 01 539
37
209
28 799 0
98 015 86
34
130
288 09 5
98 015 10
39
170
28 799 9
98 01 535
37
210
28 801 3
98 015 88
33
131
288 10 5
98 015 09
39
171
28 800 6
98 01 533
38
211
28 802 6
98 015 87
37
132
288 11 2
98 015 12
35
172
28 801 7
98 01 532
35
212
28 803 8
98 015 84
41
133
288 11 4
98 015 21
37
173
28 803 7
98 01 533
41
213
28 805 3
98 015 80
46
134
288 10 0
98 015 16
37
174
28 805 6
98 01 540
48
214
28 806 9
98 015 79
46
135
288 08 4
98 015 17
39
175
28 807 5
98 01 542
47
215
28 808 5
98 015 81
45
136
288 07 7
98 015 18
41
176
28 809 3
98 01 538
43
216
28 809 4
98 015 81
38
137
288 06 0
98 015 16
41
177
28 810 4
98 01 536
38
217
28 811 1
98 015 89
35
138
288 04 5
98 015 12
41
178
28 812 0
98 01 532
35
218
28 812 8
98 016 11
32
139
288 02 2
98 015 10
39
179
28 780 9
98 01 435
40
219
28 811 6
98 016 12
34
140
288 00 4
98 015 07
39
180
28 811 3
98 01 567
33
220
28 810 1
98 016 13
36
141
287 98 1
98 015 05
39
181
28 809 9
98 01 568
36
221
28 808 8
98 016 12
38
142
287 96 4
98 015 01
39
182
28 808 9
98 01 567
39
222
28 807 6
98 016 11
41
143
287 94 8
98 014 99
39
183
28 808 4
98 01 566
43
223
28 806 0
98 016 10
43
144
287 93 1
98 014 98
38
184
28 807 0
98 01 565
44
224
28 800 7
98 016 09
32
145
287 91 5
98 014 95
39
185
28 805 0
98 01 568
44
225
28 798 7
98 016 05
32
146
287 90 5
98 014 92
39
186
28 803 3
98 01 568
40
226
28 796 9
98 016 05
34
147
287 89 7
98 014 90
41
187
28 802 1
98 01 567
35
227
28 796 0
98 016 03
34
148
287 88 8
98 014 87
39
188
28 800 6
98 01 572
33
228
28 794 7
98 016 07
34
149
287 86 7
98 014 83
40
189
28 799 7
98 01 570
35
229
28 793 7
98 016 01
35
150
287 86 4
98 014 81
41
190
28 797 8
98 01 563
40
230
28 792 9
98 015 95
35
151
287 85 4
98 014 79
42
191
28 795 3
98 01 563
41
231
28 788 4
98 015 89
44
152
287 83 1
98 014 78
44
192
28 793 3
98 01 560
42
232
28 785 3
98 016 05
54
153
287 82 5
98 014 81
44
193
28 791 7
98 01 557
41
233
28 785 3
98 016 24
55
154
287 81 6
98 014 84
45
194
28 790 1
98 01 553
38
234
28 787 3
98 016 25
55
155
287 81 1
98 014 86
45
195
28 788 6
98 01 553
38
235
28 789 0
98 016 32
54
156
287 79 9
98 014 89
46
196
28 787 3
98 01 551
39
236
28 792 6
98 016 46
52
157
287 80 1
98 015 01
46
197
28 786 2
98 01 553
42
237
28 795 6
98 016 43
46
158
287 80 8
98 015 01
47
198
28 784 9
98 01 553
47
238
28 797 2
98 016 40
44
159
287 82 2
98 015 00
47
199
28 782 9
98 01 551
45
239
28 799 7
98 016 41
39
160
287 83 8
98 014 98
49
200
28 781 9
98 01 554
42
240
28 802 0
98 016 42
34
No
Easting
Northing
Elevasi
No
Easting
Northing
Elevasi
No
Easting
Northing
Elevasi
241
288 05 8
98 016 31
35
281
28 797 5
98 01 674
33
321
28 792 1
98 017 40
30
242
288 09 3
98 016 23
39
282
28 797 0
98 01 660
40
322
28 795 1
98 017 27
31
243
288 10 4
98 016 54
35
283
28 799 0
98 01 660
38
323
28 796 4
98 017 15
33
244
288 08 5
98 016 53
34
284
28 801 0
98 01 654
37
324
28 797 3
98 016 88
33
245
288 06 2
98 016 52
33
285
28 803 0
98 01 644
33
325
28 797 5
98 016 74
33
246
288 03 5
98 016 54
33
286
28 805 2
98 01 637
34
326
28 797 0
98 016 60
40
247
288 00 4
98 016 56
35
287
28 807 8
98 01 630
39
327
28 799 0
98 016 60
38
248
287 98 6
98 016 65
37
288
28 809 9
98 01 627
38
328
28 801 0
98 016 54
37
249
287 96 6
98 016 79
37
289
28 811 7
98 01 615
36
329
28 803 0
98 016 44
33
250
287 94 9
98 016 94
37
290
28 813 5
98 01 611
33
330
28 805 2
98 016 37
34
251
287 92 6
98 016 97
38
291
28 815 7
98 01 606
32
331
28 807 8
98 016 30
39
252
287 90 9
98 016 96
39
292
28 817 5
98 01 593
32
332
28 809 9
98 016 27
38
253
287 90 2
98 016 94
41
293
28 815 2
98 01 600
32
333
28 811 7
98 016 15
36
254
287 88 5
98 017 03
39
294
28 813 0
98 01 606
32
334
28 813 5
98 016 11
33
255
287 87 3
98 016 59
53
295
28 811 1
98 01 608
35
335
28 815 7
98 016 06
32
256
287 81 1
98 014 38
34
296
28 810 8
98 01 587
37
336
28 817 5
98 015 93
32
257
287 74 6
98 014 59
36
297
28 811 3
98 01 561
36
337
28 815 2
98 016 00
32
258
287 75 9
98 015 04
39
298
28 811 0
98 01 529
38
338
28 813 0
98 016 06
32
259
287 75 3
98 015 38
37
299
28 807 3
98 01 512
42
339
28 811 1
98 016 08
35
260
287 71 2
98 015 99
32
300
28 781 1
98 01 438
34
340
28 810 8
98 015 87
37
261
287 72 8
98 016 35
36
301
28 774 6
98 01 459
36
341
28 811 3
98 015 61
36
262
287 71 4
98 016 50
43
302
28 775 9
98 01 504
39
342
28 811 0
98 015 29
38
263
287 67 5
98 016 40
47
303
28 775 3
98 01 538
37
343
28 807 3
98 015 12
42
264
287 65 9
98 016 76
50
304
28 771 2
98 01 599
32
344
28 864 5
98 017 56
51
265
287 67 7
98 017 11
52
305
28 772 8
98 01 635
36
345
28 855 2
98 016 71
46
266
287 67 5
98 017 42
54
306
28 771 4
98 01 650
43
346
28 850 0
98 016 22
52
267
287 70 3
98 017 39
54
307
28 767 5
98 01 640
47
347
28 844 1
98 015 53
54
268
287 74 0
98 017 38
48
308
28 765 9
98 01 676
50
348
28 848 4
98 014 91
55
269
287 77 0
98 017 46
45
309
28 767 7
98 01 711
52
349
28 848 3
98 014 41
55
270
287 80 3
98 017 41
40
310
28 767 5
98 01 742
54
350
28 848 5
98 013 94
56
271
287 80 9
98 017 44
40
311
28 770 3
98 01 739
54
351
28 846 6
98 014 17
55
272
287 84 4
98 017 60
34
312
28 774 0
98 01 738
48
352
28 842 3
98 014 02
60
273
287 87 1
98 017 61
28
313
28 777 0
98 01 746
45
353
28 839 3
98 013 81
58
274
287 87 5
98 017 45
29
314
28 780 3
98 01 741
40
354
28 842 6
98 013 23
61
275
287 88 6
98 017 43
29
315
28 780 9
98 01 744
40
355
28 850 1
98 012 90
63
276
287 91 4
98 017 42
30
316
28 784 4
98 01 760
34
356
28 838 5
98 014 17
53
277
287 92 1
98 017 40
30
317
28 787 1
98 01 761
28
357
28 841 0
98 012 94
52
278
287 95 1
98 017 27
31
318
28 787 5
98 01 745
29
358
28 844 2
98 012 22
47
279
287 96 4
98 017 15
33
319
28 788 6
98 01 743
29
359
28 843 5
98 011 79
50
280
287 97 3
98 016 88
33
320
28 791 4
98 01 742
30
360
28 839 3
98 011 57
54
No
Easting
Northing
Elevasi
No
Easting
Northing
Elevasi
361
288 33 1
98 011 48
57
401
28 813 6
98 01 339
45
362
288 27 7
98 011 41
55
402
28 816 8
98 01 300
48
363
288 22 3
98 011 41
58
403
28 819 0
98 01 270
54
364
288 17 5
98 011 67
65
404
28 819 4
98 01 241
61
365
288 11 6
98 012 13
60
405
28 833 5
98 01 186
51
366
288 00 9
98 012 63
48
406
28 838 1
98 01 412
47
367
287 93 0
98 012 83
50
407
28 839 6
98 01 501
43
368
287 90 0
98 012 67
52
408
28 835 1
98 01 549
41
369
287 86 6
98 012 80
52
409
28 776 8
98 01 904
57
370
287 84 9
98 012 56
45
410
28 788 6
98 01 865
58
371
287 84 5
98 012 63
48
411
28 789 7
98 01 851
58
372
287 82 4
98 012 79
47
412
28 793 7
98 01 856
57
373
287 80 3
98 013 28
49
413
28 797 9
98 01 853
55
374
287 77 2
98 013 42
48
414
28 800 4
98 01 847
56
375
287 74 4
98 013 45
50
415
28 800 8
98 01 861
57
376
287 71 0
98 013 25
54
416
28 804 5
98 01 857
53
377
287 67 8
98 013 20
60
417
28 809 2
98 01 876
46
378
287 66 0
98 013 11
61
418
28 813 8
98 01 877
35
379
287 63 2
98 013 48
63
419
28 816 9
98 01 882
33
380
287 58 8
98 014 27
59
420
28 791 8
98 01 905
56
381
287 51 8
98 014 87
62
382
287 52 8
98 015 71
61
383 384
287 52 1 287 50 5
98 016 42 98 017 12
64 63
385
287 56 2
98 018 14
63
386
287 62 6
98 018 24
63
387
287 70 1
98 018 64
64
388
287 74 9
98 018 93
63
389
287 72 7
98 017 53
60
390
287 75 3
98 017 80
58
391
287 79 1
98 018 13
54
392
287 81 0
98 018 29
51
393
287 81 9
98 018 21
46
394
287 84 5
98 017 92
40
395
288 01 2
98 014 88
43
396
287 99 6
98 014 53
43
397
287 97 8
98 014 11
42
398
288 03 4
98 013 54
39
399
288 10 8
98 013 50
45
400
288 11 9
98 013 75
43
LAMPIRAN D DATA LOG BOR
*Halaman
selanjutnya dengan kertas ukuran A3
LAMPIRAN E DATA SURVEY DAN LITHOLOGI LUBANG BOR 1. Data Survey Titik Bor
Easting
Northing
Elevasi
Kedalaman
D H 01
2 87 9 71
9 8 01 5 62
3 9, 6 59
3 1. 5
D H 02
2 87 9 08
9 8 01 5 68
3 7, 0 97
42
D H 03
2 87 9 22
9 8 01 6 58
5 1, 0 23
45
D H 04 D H 05
2 87 8 08 2 87 7 08
9 8 01 5 68 9 8 01 5 60
3 7, 4 46 3 1, 9 56
3 1. 5 4 0. 5
D H 06
2 87 7 76
9 8 01 6 33
3 7, 5 80
45
D H 07
2 87 8 43
9 8 01 7 08
3 9, 5 43
39
D H 08
2 87 9 09
9 8 01 7 82
3 5, 1 57
45
D H 09
2 88 0 08
9 8 01 7 64
4 0, 1 77
4 0. 5
D H 10
2 88 1 06
9 8 01 7 44
3 5, 4 13
33
D H 11
2 88 2 04
9 8 01 7 25
3 1, 1 42
33
D H 12
2 88 1 28
9 8 01 6 44
3 3, 8 11
3 7. 5
D H 13
2 88 0 71
9 8 01 5 62
4 4, 4 76
3 7. 5
2. Data Lithologi Titik Bor D H01
Lapisan
D H01 D H02
A
D H03 D H04 D H04 D H05 D H05 D H05 D H06 D H06 D H06 D H07
CO
B
CO CO
W A
CO
W A
Sampai
W CO
B
CO
W CO
B
CO
W
17 .5
D H08 D H09
11
Lapisan B
A
D H10
W
8 .5
D H10
A
8 .5
12 .5
D H11
W
1
1
15 30 2
21 33 15
5
D H11
19 .7
D H12
14 CO
A
18 18
CO
10 .5
10 .5
13 .5 CO
D H12 D H12
34 .5
D H13
1
D H13
A1
CO
22 .5
D H13
A2
CO
5
D H07
A
CO
15
16
D H07
B
CO
30
34
A1 A2
CO CO
4 18
1
8 22 .5 10 .5 15 13 .5
13 .5
18
4 .5
4 .5
W
5
Sampai 1
14
CO
15 .6
37 .5 1
D ar i
W
D H09
31 .5
15
Keterangan
W
31
21
A
D H08
8 .5
15
A
Titik Bor
2
6
6
15 CO
1
12 6
A
D H02
D ar i 12
W
D H02
D H03
Keterangan
W
4
.5
1 6 .5
W
7 .5 7
5 20 .5 7 .5
.5
8
18
22
LAMPIRAN F PETA SEBARAN LUBANG BOR
LAMPIRAN G TABEL HASIL EXPORT DATA CADANGAN KE MS. EXCELL
INTERVAL
TOTAL VOLUME ( )
BATUBARA ( )
TANAH ( )
A
2,129,521.786
303,814.6951
1,825,707.091
A1
340,767.3062
72,602.70913
268,164.597
A2
982,812.787
219,127.7374
763,685.0496
B
2,041,088.736
170,428.2173
1,870,660.518
TOTAL
5,494,190.6152
765,973.4
4,728,217.256