TA-2121 SISTEM PENAMBANGAN
BAB III METODE PENAMBANGAN DAN PEMILIHANNYA
3.1. PEMBAGIAN METODE PENAMBANGAN Secara garis besar metode penambangan dikelompokkan menjadi 3, yaitu : 1. Tambang terbuka (surface mining): mining): adalah metode penambangan yang segala kegiatan atau aktivitas penambangannya dilakukan di atas atau relati dekat dengan permukaan bumi, dan tempat kerjanya berhubungan langsung dengan udara luar. !. Tambang dalam"tambang metode
ba#ah tanah
penambangan
penambangannya
dilakukan
yang di
(underground mining): mining) : adalah
segala ba#ah
kegiatan
permukaan
atau bumi,
aktivitas
dan
tempat
kerjanya tidak langsung berhubungan dengan udara luar. 3. Tambang ba#ah air (underwater mining): mining) : adalah metode penambangan yang kegiatan penggaliannya dilakukan di ba#ah permukaan air
atau
endapan mineral berharganya terletak diba#ah permukaan air. Tambahan:
$. Tambang ditempat (Insitu Mining or Novel Mining). %emilihan metode penambangan dilakukan berdasarkan pada metode yang akan memberikan keuntungan yang paling besar dan perolehan
tambang
(mining recovery) yang paling baik dan bukan berdasarkan letak dangkal atau dalamnya suatu endapan. &artman '1()*+ membagi ke-$ metode penambangan tersebut
menjadi
metode-metode penambangan yang lebih spesiik seperti pada Tabel 3.1.
METODE PENAMBANGAN DAN PEMILIHANNYA
III-1
TA-2121 SISTEM PENAMBANGAN
Tabel 3.1 Klasifikasi Metode Penaban!an "Ha#tan$ 1%&'( )I)TEM
KELA)
METODE
BAHAN GALIAN
Conventional ekanis
Taban! Te#b*ka Aquaeous
S#a-sangga (#elf$ supported)
Taban! Ba+a, Tana, erpenyangga buatan (#upported)
/mbrukan (,aving)
Open pit mining*
etal, non-metal
Quarrying*
on-metal
Opencast mining*
atubara, non-metal
Auger mining
atubara, metal, non-metal
ydraulic!ing*
etal, non-metal
"regding *
etal, non-metal
%oom & 'illar mining*
atubara, non-metal
#tope & 'illar mining*
etal, non-metal
nderground gloryole
etal, non-metal
opering
etal, non-metal
#rin!age stoping
etal, non-metal
#u+level stoping *
etal, non-metal
,ut & -ill stoping *
etal
#tull stoping
etal
#quare set stoping
etal
.ongwall mining *
atubara, non metal
#u+level caving
etal
/loc! caving *
etal
%enggalian cepat
atuan keras
/utomasi, 0obotik
Semua
asiikasi ba#ah tanah
atubara, batuan lunak
0etorting ba#ah tanah
&idrokarbon
Tambang samudera
etal
Tambang nuklir
on-batubara
Tambang luar bumi
etal, non-metal
Inconvetional
No-el
( / Metode dite#a0kan
0enaban!an
an!
la2i
3.. PEMILIHAN METODE PENAMBANGAN 2alam kegiatan penambangan, hal yang paling utama adalah memilih suatu metode penambangan yang paling sesuai dengan karakteristik unik 'alam, geologi, lingkungan dan sebagainya+ dari endapan mineral yang ditambang di METODE PENAMBANGAN DAN PEMILIHANNYA
III-!
TA-2121 SISTEM PENAMBANGAN
dalam batas keamanan, teknologi dan ekonomi, untuk mencapai ongkos yang paling minimum dan keuntungan yang paling maksimum. aktor-aktor yang mempengaruhi pemilihan tersebut adalah : 1. 4arakteristik spasial dari endapan aktor-aktor ini merupakan aktor penting yang dominan karena umumnya sangat
menentukan
pemilihan
metode
penambangan
antara
tambang
terbuka dengan tambang ba#ah tanah, penentuan tingkat produksi, metode penanganan material, dan bentuk tambang dalam badan bijih. aktor-aktor tersebut meliputi : a. 5kuran 'dimensi, terutama tinggi dan tebal+ b. entuk (ta+ular0 lenticular0 massive0 irregular) c. 6rientasi 'dip"inklinasi+ d. 4edalaman
'rata-rata dan nilai ekstrim yang akan berimbas
pada
stripping ratio+ !. 4ondisi geologi dan hidrogeologi 4arakteristik geologi, baik dari badan bijih maupun batuan samping, akan mempengaruhi pemilihan metode penambangan, terutama dalam pemilihan antara metode selekti dan nonselekti serta pemilihan system penyanggaan pada system penambangan ba#ah tanah. &idrologi berdampak
pada
kebutuhan akan penyaliran dan pemompaan, sedangkan aspek mineralogy akan menentukan syarat-syarat pengolahan. a. ineralogi dan petrologi 'Sulida vs 6ksida+, b. 4omposisi kimia c. Struktur endapan 'lipatan, sesar, ketidakmenerusan, intrusi+ d. idang lemah, 'kekar, rekahan, bidang perlapisan+ e. 4eseragaman, alterasi, erosi '7ona dan daerah pembatas+ . /ir tanah dan hidrologi 'kemunculan, debit aliran dan muka air+
3. Siat-siat geoteknik 'mekanika tanah dan mekanika batuan+ untuk bijih dan batuan sekelilingnya. &al-hal ini akan mempengaruhi pemilihan peralatan
METODE PENAMBANGAN DAN PEMILIHANNYA
III-3
TA-2121 SISTEM PENAMBANGAN
pada sistem penambangan terbuka dan pemilihan kelas dan metode dalam sistem penambangan
ba#ah tanah 's#asangga, berpenyangga
atau
ambrukan+. Siat-siat geoteknik yang perlu diperhatikan antara lain: a. Siat-siat isik yang lain 'bobot isi, voids, porositas, permeabilitas, lengas+ b. Siat elastik 'kekuatan, modulus elastisitas, nisbah %oisson, dan lain-lain+ c. %erilaku elastik atau visko elastik (flow0 creep) d. 4eadaan tegangan 'tegangan a#al, induksi+ e. 4onsolidasi, kompaksi dan kompeten 'kemampuan bukaan pada kondisi
tanpa penyangga+ $. %ertimbangan ekonomi %ertimbangan ekonomi akan mempengaruhi hasil, investasi, aliran kas, masa pengembalian dan keuntungan. aktor ini meliputi: a. 8adangan 'tonase dan kadar+, b. %roduksi, c. 5mur tambang, d. %roduktivitas, dan e. %erbandingan ongkos penambangan untuk metode penambangan yang
cocok
9. aktor teknologi 4ondisi yang paling sesuai antara kondisi alamiah endapan dan metode penambangan adalah yang paling diinginkan. Sedangkan metode yang tidak sesuai mungkin tidak banyak pengaruhnya pada saat penambangan, tetapi kemungkinan
akan
berpengaruh
pada
kegiatan
pendukung
tambang"terusannya 'pengolahan, peleburan, dll+. ang termasuk dalam aktor teknologi adalah : a. %erolehan tambang, dilusi 'jumlah waste yang ikut terambil+ b. 4eleksibilitasan metode dengan perubahan kondisi c. Selektiitas metode untuk memisahkan bijih dan wast e
METODE PENAMBANGAN DAN PEMILIHANNYA
III-$
TA-2121 SISTEM PENAMBANGAN
d. 4onsentrasi atau dispersi pekerjaan e. odal, pekerja dan intensitas mekanisasi
;. aktor lingkungan aktor lingkungan yang dimaksud tidak hanya berupa lingkungan isik saja, tetapi juga meliputi lingkungan sosial-politik-ekonomi. ang termasuk dalam aktor lingkungan adalah : a. 4ontrol ba#ah permukaan untuk mera#at kondisi bukaan b. %enurunan permukaan tanah (su+sidence), atau eek ambrukan pada
permukaan tanah c. 4ontrol
atmosir
'ventilasi,
kontrol
kualitas,
kontrol
panas
dan
kelembaban+ d. 4ekuatan kerja 'pelatihan, recruitment , kesehatan dan keselamatan,
kehidupan, kondisi permukiman+
%rosedur pemilihan metode penambangan secara ringkas ditunjukkan
oleh
ambar 3.1. etode
dan
prinsip
penambangan
yang
telah
dijelaskan
sebelumnya
melibatkan masalah-masalah geomekanika dan operasional. %engelola industri harus bisa memilih metode
panambangan yang paling tepat untuk cebakan
bijih tertentu. Selain karakteristik badan bijih yang mempengaruhi pemilihan metode panambangan, karakteristik operasional khusus untuk setiap metode penambangan secara langsung juga ikut mempengaruhi pemilihan metode penambangan.
4arekteristik operasional tersebut meliputi: 9
Skala penambangan
9
9
Selektivitas
9
%ersyaratan pekerja
9
4elu#esan ekstraksi
METODE PENAMBANGAN DAN PEMILIHANNYA
III-9
TA-2121 SISTEM PENAMBANGAN
ST52I 46S=%T5/< %enilaian karakteristik isik dan kuantitas overburden dari beberapa metode, tataletak dan sistem penambangan
ST52I 0=4//S/ kuantiikasi dan pembandingan konsepkonsep yang dihasilkan terdahulu sehingga dihasilkan rancangan dan biaya yang pasti
ST52I 0/8// 0I8I Spesiikasi dan gambar konstruksi dari metode yang dipilih
%60/ 0=4//S/ I/< 4eputusan investasi, pengadaan peralatan dan jad#al pelaksanaan
Gaba# 3.1. %rosedur pemilihan metode penambangan.
4eputusan terakhir dalam pemilihan metode penambangan akan mereleksikan siat-siat mekanik dari badan bijih dan lingkungannya serta hal-hal teknik praktis lain. Sebagai contohnya, non$selective metod seperti +loc! caving tidak akan diterapkan pada cebakan bijih dimana selective recovery diperlukan, #alaupun cebakan tersebut sangat sesuai untuk ditambang dengan metode +loc! caving . Terkadang muncul permasalahan bah#a pemilihan metode
penambangan
dapat menimbulkan beberapa kesulitan teknis. 4esulitan yang timbul adalah bagaimana menggabungkan beberapa aktor yang berpengaruh agar
bisa
memutuskan metode penambangan yang sesuai untuk suatu cebakan bijih. erdasarkan perkembangan ilosoi dan sejarah ilmu pertambangan, metode
METODE PENAMBANGAN DAN PEMILIHANNYA
III-;
TA-2121 SISTEM PENAMBANGAN
penambangan
dikembangkan
untuk
dapat
dan mengeksploitasi
beberapa
penambangan. dikembangkan
dalam
%rosedur
pemilihan
mengakomodasi
metode
kondisi
yang
penambangan
dapat
adalah
dengan
melakukan optimasi secara komputasi. %emilihan metode panambangan sulit diterapkan bila berhadapan
dengan
badan bijih besar yang harus ditambang dengan dua metode panambangan yang berbeda, misalnya +loc! caving dan open stoping . /loc! caving akan menjadi metode yang lebih disukai karena jumlah tenaga kerja yang sedikit, biaya per tonne yang rendah
dan keuntungan-keuntungan
teknis
lainnya.
%rasyarat utama yang harus dipenuhi adalah bah#a ambrukan dapat diinisiasi pada badan bijih dan merambat dengan kecepatan konstan melalui badan bijih sebagai +ro!en ore. 4apan ambrukan dapat diterapkan pada suatu badan bijih>
?a#abannya
bukanlah hal yang sederhana. Solusi praktis untuk menja#ab pertanyaan ini 'mengerti tentang mekanisme ambrukan+ dapat ditemukan pada klasiikasi geomekanika yang dimodiikasi berdasarkan kondisi massa batuan di daerah penambangan.
Tujuan utama pemilihan suatu metode untuk menambang suatu
endapan
mineral adalah dalam rangka merancang suatu sistem eksploitasi yang paling sesuai dengan kondisi sebenarnya. 2alam hal ini pengalaman berperan utama dalam
pengambilan
keputusan
yang
memerlukan
banyak
pertimbangan
berdasarkan evaluasi rekayasa. =valuasi tersebut dilakukan dalam tiga tahap seperti pada ambar 3.1, yaitu studi konseptual, studi rekayasa, dan studi rancangan rinci. &asilnya ialah sebuah laporan rekayasa inal. 8ontoh pedoman untuk penentuan metode penambangan terbuka berdasarkan kekuatan bijih dan batuan di sekitarnya serta geometri cadangan menurut &artman '1()*+ dapat dilihat pada Tabel 3.!. %esume dari tabel tersebut adalah: 1. Tambang terbuka umumnya lebih serba guna, terutama berkaitan dengan kekuatan bijih dan batuan samping, dip endapan, dan kadar bijih, tetapi sangat bergantung dengan bentuk dan ukuran endapan, METODE PENAMBANGAN DAN PEMILIHANNYA
keseragaman III-*
TA-2121 SISTEM PENAMBANGAN
kadar dan kedalaman 'keduanya mutlak dan bergantung pada
nisbah
kupas"stripping ratio+ !. %enerapan ideal pada endapan yang besar, perlapisan datar 'atau massi+ dengan sebaran secara mendatar luas dan tebal dan keterdapatannya dekat permukaan.
3. 4urang cocok untuk endapan yang kecil, tipis, kadar tidak
merata,
kemiringan besar dan posisinya dalam. $. %enambangan
dengan ekstraksi mekanis lebih konvensional,
banyak
diterapkan, mudah dalam pelaksanaannya dan leksibel dalam perubahan metode penambangan. 9. %enambangan dengan ekstraksi aqueous lebih murah dan cocok untuk diterapkan pada endapan kecil dengan kadar yang bervariasi, tetapi sangat terbatas penerapannya pada endapan yang rentan terhadap terhadap
air
dan jika pemenuhan kebutuhan air memerlukan biaya yang mahal. Sedangkan contoh pedoman untuk penentuan metode penambangan ba#ah tanah berdasarkan kekuatan bijih dan batuan di sekitarnya serta geometri cadangan menurut &artman '1()*+ dapat dilihat pada Tabel 3.3.
METODE PENAMBANGAN DAN PEMILIHANNYA
III-)
TA-2121 SISTEM PENAMBANGAN
Tabel 3. Peili,an Metode Penaban!an Te#b*ka Be#dasa#kan Kek*atan Bi4i, dan Bat*an se#ta Geoet#i 5adan!an
METODE PENAMBANGAN DAN PEMILIHANNYA
III-(
Tabel 3.3 Peili,an Metode Penaban!an Ba+a, Tana, Be#dasa#kan Kek*atan Bi4i, dan Bat*an )e#ta Geoet#i 5adan!an Kek*atan bi4i, dan bat*an
Klasifikasi siste 0enaban!an
ijih : kuat sampai moderat S#a A Sangga #elf 1 #upported atuan : kompeten 'tidak runtuh meski tidak disangga+
Geoet#i 6adan!an
Metode Penaban!an
Tabular, datar, tipis, ukuran besar
%oom & 'illar
Tabular, datar, tebal,ukuran besar
#tope & 'illar
Tabular, miring, tipis,ukuran sembarang
#rin!age #toping
Tabular, miring, #u+$level #toping tebalukuran besar ijih: oderat sampai lemah
entuk tak teratur, miring, tipis, ukuran sembarang
,ut & -ill #toping
Tabular, miring, tipis, ukuran kecil
#tull #toping
atuan: Incompeten 'runtuh jika tidak disangga+
entuk, kemiringan ukuran sembarang, tebal
#quare #et #toping
ijih : oderat sampai lemah
Tabular, datar, tipis, ukuran besar
ongwall
Tabular atau masi, miring,
#u+$level caving
asi, miring, tebal, ukuran besar
/loc! ,aving
%enyangga buatan Artifically supported
/mbrukan (,aving) atuan : cava+le 'dapat ambruk+
Tidak terlepas dari pedoman di atas, terdapat pedoman umum
dalam
menentukan apakah akan menggunakan tambang ba#ah tanah atau tambang terbuka. etode tambang ba#ah tanah diterapkan jika kedalaman endapan, dan atau nisbah pengupasan (stripping ratio) over+urden terhadap bijih 'atau batubara atau mineral berharga lainnnya+ menjadi sangat besar
untuk
ditambang dengan metode tambang terbuka.
METODE PENAMBANGAN DAN PEMILIHANNYA
III-1@
etode
penambangan
yang
biasa
penyanggaan 'lihat ambar 3.!+.
diterapkan
didasarkan
pada
cara
%ada gambar ini ditunjukkan bagaimana
perubahan pada perpindahan dan strain energy di daerah near field .
5nderground mining methods
atural supported supported
0oom B pillar
/rtiicially
Sublevel B
5nsupported
longhole open stoping 8ut B ill stoping
lock caving
Shrink stoping
Certical crater retreat stoping 'C80+
agnitudes o displacement in country rock Strain energy storage in near-ield rock 0ock response to mining
Gaba# 3.. %enggolongan metode penambangan ba#ah tanah dan perubahan kondisi massa batuan akibat penambangan.
'1(**+
geomekanik
melakukan
penelitian
tentang
batuan
dengan
kemudahan
stoping . %ola pengklasiikasian menampilkan
hasil
yang
hubungan
disusun
antara caving
oleh
korelasi antara kinerja metode penambangan
siat
atau
kondisi massa batuan di dalam serta di sekitar badan bijih asbestos dan emas di Dimbab#e.
%ola
klasiikasi geomekanik lainnya. %enerapan pola
panambangan
dan
aspek- aspek lain dalam perencanaan dan
perancangan tambang telah dijabarkan oleh
III-11
ditunjukkan pada Tabel 3.$.
METODE PENAMBANGAN DAN PEMILIHANNYA
III-1!
4lasiikasi
erdasarkan
uraian ringkas tentang mekanisme ambrukan yang diberikan pada bagian a#al, jelas bah#a massa batuan dengan urutan kelas yang tinggi tersusun oleh kekar yang banyak dan bersiat getas, akan sangat sesuai bila dilakukan ambrukan. %enyelidikan
ambrukan
secondary +lasting
'seperti
cava+ility +,
ukuran
butiran
bijih,
keperluan
pada drawpoint 'yang mempunyai hubungan
terbalik
dengan ragmentasi alami+ dan kebutuhan dimensi undercut untuk menginisiasi ambrukan. %arameter terakhir dijelaskan sebagai jari-jari hidraulik ekivalen, misalnya
perbandingan
luas
undercut
terhadap keliling
undercut
untuk
menghitung geometri penggalian. Interpretasi data pada Tabel 3.$ menunjukkan bah#a untuk kelas geomekanik 3-9 lebih baik menerapkan metode penambangan ambrukan. 5ntuk kelas 1 dan !, metode penambangan open stope akan lebih baik diterapkan. Sebagai tambahan, Tabel 3.1 tidak selamanya harus dijadikan patokan, karena dapat juga memperhitungkan kondisi lainnya. isalnya untuk kelas geomekanik III-3, penerapan ambrukan dapat dilakukan dengan memperhitungan orientasi kekar dan pengaruhnya terhadap ambrukan. 4endorski '1(*)+ menyebutkan perlu adanya critical factor dalam mengaplikasikan ambrukan pada badan bijih bila terdapat kekar sub-horisontal. Inormasi pada Tabel 3.$ untuk ukuran undercut akan sangat berguna dalam memperkirakan tata letak ambrukan. isalnya untuk panel ambrukan dengan penggalian undercut segiempat, dan kelas massa batuan $, rata-rata jari-jari ekivalen yang disarankan adalah 1$ m dengan dimensi
undercut 9; m.
%erhitungan dimensi undercut harus dilengkapi dengan analisis detail kondisi spesiik massa batuan, misalnya kondisi tegangan insitu dan kekuatan massa batuan. agaimanapun bagusnya klasiikasi geomekanik tersebut, hal tersebut
diperoleh berdasarkan pengalaman, sehingga masih diperbolehkan keputusankeputusan lain dalam aplikasinya.
Tabel 3.7 8n4*k Ke#4a Ab#*kan 8nt*k Be#ba!ai Kelas Geoekanik da#i Massa Bat*an "La*bs6,e#$ 1%&1( 4elas geomekanik
1
!
3
$
9
,ava+ility
Tidak terjadi
buruk
Sedang
aik
Sangat baik
5kuran ragmen
-
besar
Sedang
4ecil
Sangat kecil
#econdary +lasting
-
tinggi
edium
4ecil
sangat kecil
2imensi undercut 'm+E
-
3@
3@ - !@
!@ A )
)
E ?ari-jari ekivalen
hidraulik
3.3. TAMBANG TE9B8KA ATA8 TAMBANG BA:AH TANAH 6perasi penambangan meliputi: pemboran dan peledakan yang dilakukan untuk memecah batuan, pemuatan dan pengangkutan, atau dapat juga ditambahkan proses peremukan bijih untuk menghasilkan ukuran yang sesuai. 6perasi tersebut dapat diterapkan pada tambang ba#ah tanah, open pit , atau penambangan di laut. 6perasi yang sama juga dilakukan pada pekerjaan konstruksi, misalnya pembuatan jalan, %
berbagai
Sebelum sampai
pada analisis ekonomi yang sangat mempengaruhi pemilihan tambang ba#ah tanah atau open pit dan pada kondisi bagaimana harus dilakukan perubahan dari open pit ke tambang ba#ah tanah atau sebaliknya, sangat menarik dipertimbangkan beberapa aktor-aktor umum.
bila
3.3.1. Taban! Te#b*ka -s Taban! Ba+a, Tana, 3.3.1.1. P#od*ksi Tabel 3.9 menunjukkan jumlah material yang ditangani pada penambangan open pit dan tambang ba#ah tanah di tahun 1(*3. 2i dunia barat, industri pertambangan dapat menangani material sebanyak 3 milyar ton bijih" tahun. etode penambangan bervariasi sesuai dengan jenis logamnya. ijih besi dan tembaga lebih sering ditambang dengan metode open pit . 5ntuk emas, timbal, dan seng lebih sering ditambang dengan metode ba#ah tanah.
Tabel 3.; <*la, Mate#ial an! Di0inda,kan )elaa Penaban!an dan Peke#4aan Konst#*ksi Ta,*n 1%'3 "Committee fo Mineal Polic! $ 1%'&( Ke!iatan
1=> 3
?
199@
$1
;!@
1*
1$9@
3(
13@
3
3*9@
1@@
%enambangan Terbuka a#ah tanah %ekerjaan konstruksi Terbuka a#ah tanah Total
?umlah penambangan bijih dengan open pit bervariasi untuk setiap negara. 2i 5S/ sekitar )9F penambangan bijih logam dilakukan melalui open pit tetapi untuk negara S#edia hanya 3@F. Tabel 3.; memperlihatkan jumlah penambangan open pit dan ba#ah tanah di dunia barat yang menghasilkan 19@.@@@ ton bijih" tahun 'tidak tambang batubara+.
termasuk
Tabel 3.; dapat me#akili (@F produksi tambang di
seluruh belahan dunia yang meningkat dari 1.(@@ juta sampai 3-9@@ juta ton per tahun selama periode 1(;)-1(**. Tabel 3.; menunjukkan bah#a produksi tambang meningkat bukan karena peningkatan jumlah industri pertambangan, tetapi lebih dikarenakan perluasan
daerah penambangan. ?umlah industri pertambangan besar meningkat, dan selama periode #aktu yang sama, jumlah tambang kecil dan
medium
meningkat dengan konstan atau sebaliknya menurun menjadi semakin kecil.
Tabel 3.> Taban! Ba+a, Tana, @s Te#b*ka di D*nia Ba#at "Anon$ 1%''( Metode Penaban!an
1%>&
1%''
a#ah tanah G3 juta ton"tahun
!(
9;
1-3 juta ton"tahun
1$$
1$@
@.9-1 juta ton"tahun
11;
11(
@[email protected] juta ton"tahun
1@)
1!1
@[email protected] juta ton"tahun
1;;
19*
Subtotal
9;3
9(3
G3 juta ton"tahun
1@!
13)
1-3 juta ton"tahun
1@(
1$!
@.9-1 juta ton"tahun
)1
;$
@[email protected] juta ton"tahun
;)
93
@[email protected] juta ton"tahun
;1
;!
Subtotal
$!1
$9(
Total
()$
1@9!
Terbuka
3.3.1.. Pe#keban!an 0#od*ksi %erkembangan
teknis
yang
cepat
selama
beberapa
dekade
terakhir
menghasilkan peningkatan produktivitas yang tinggi. %roduktivitas menunjukkan peningkatan yang lebih besar pada tambang-tambang besar dibandingkan tambang-tambang kecil serta lebih tinggi diperoleh dari tambang
terbuka
daripada tambang ba#ah tanah. %ada tambang terbuka hanya terdapat sedikit pembatasan untuk bisa mempergunakan mesin-mesin dengan kapasitas yang
besar, berbeda dengan tambang ba#ah tanah yang dibatasi oleh ruang kerja yang sempit. %ada studi perbandingan antara tambang terbuka di 5S/ dengan
tambang
ba#ah tanah di S#edia yang telah dilakukan beberapa memperlihatkan bah#a produksi tambang terbuka per tambang secara berkala lebih menunjukkan peningkatan
dibandingkan
tambang
ba#ah
tanah,
tetapi
prosentase
peningkatan lebih besar terjadi pada tambang ba#ah tanah. Sejak a#al abad masehi, untuk tambang terbuka produktivitas meningkat sebanyak !9@F dan untuk tambang ba#ah tanah 39@F, dan produktivitas mulai meningkat akhirakhir ini pada tambang ba#ah tanah besar dibandingkan tambang ba#ah tanah kecil.