ILMU KEPERAWATAN JIWA
LAPORAN PENDAHULUAN DAN SP-1
PADA KLIEN DENGAN DEFISIT PERAWATAN DIRI
(mandi, makan, berhias dan toileting)
Disusun oleh :
Bekti pertiwi
PROGRAM STUDI S1-NERS KEPERAWATAN
STIKes PERTAMEDIKA JAKARTA
ANGKATAN III/2016
LAPORAN PENDAHULUAN
DEFISIT PERAWATAN DIRI
I. Kasus (Masalah Utama)
Defisit perawatan diri adalah suatu keadaan seseorang mengalai
kelainan dalam kemampuan untuk melakukan atau menyelesaikan
aktivitas kehidupan sehari hari secara mandiri. Tidak ada
keinginan untuk mandi secara teratur, tidak menyisir rambut,
pakaian kotor, bau badan, bau napas, dan penampilan tidak rapi.
Defisit perawatan diri adalah ketidakmampuan dalam : kebersihan
diri, makan, berpakaian, berhias diri, makan sendiri, buang air
besar atau kecil sendiri (toileting) (Keliat B. A, dkk, 2011).
Defisit perawatan diri merupakan salah satu masalah timbul
pada pasien gangguan jiwa. Pasien gangguan iwa kronis sering
mengalami ketidakpedulian merawat diri. Keadaan ini merupakan
gejala perilaku negatif dan menyebabkan pasien dikucilkan baik
dalam keluarga maupun masyarakat (Yusuf, Rizky & Hanik,2015:154)
Defisit perawatan diri adalah suatu kondisi pada seseorang yang
mengalami kelemahan kemampuan dalam melakukan atau melengkapi aktivitas
perawatan diri secara mandiri seperti mandi (hygiene), berpakaian atau
berhias, makan, dan BAB atau BAK (toileting) (Fitria, 2009).
Kurangnya perawatan diri pada pasien dengan gangguan jiwa terjadi
akibat adanya perubahan proses pikir sehingga kemampuan untuk melakukan
aktivitas perawatan diri menurun. Kurang perawatan diri tampak dari
ketidakmampuan merawat kebersihan diri diantaranya mandi, makan dan
minum secara mandiri, berhias secara mandiri, dan toileting.
II. Proses Terjadinya Masalah
A. Faktor Predisposisi.
Beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya kurang perawatan diri
adalah, Perkembangan. Dalam perkembangan, keluarga yang terlalu
melindungi dan memanjakan klien dapat menimbulkan perkembangan
inisiatif dan keterampilan. Lalu faktor predisposisi selanjutnya
adalah Faktor Biologis, beberapa penyakit kronis dapat menyebabkan
klien tidak mampu melakukan perawatan diri secara mandiri. Faktor
selanjutnya adalah kemampuan realitas yang menurun. Klien dengan
gangguan jiwa mempunyai kemampuan realitas yang kurang, sehingga
menyebabkan ketidak pedulian dirinya terhadap lingkungan termasuk
perawatan diri. Selanjutnya adalah faktor Sosial, kurang dukungan
serta latihan kemampuan dari lingkungannya, menyebabkan klien merasa
B. Faktor Presipitasi.
Yang merupakan factor presipitasi defisit perawatan diri adalah
kurangnya atau penurunan motivasi, kerusakan kognisi, atau
perseptual, cemas, lelah / lemah yang dialami individu sehingga
menyebabkan individu kurang mampu melakukan perawatan diri. Sedangkan
menurut Depkes tahun 2000 faktor yang mempengaruhi personal hygiene
adalah body Image, praktik social, status sosial ekonomi,
pengetahuan, budaya, kebiasaan dan kondisi fisik.
Berikut penjabarannya. gambaran individu terhadap dirinya sangat
mempengaruhi kebersihan diri misalnya dengan adanya perubahan fisik
sehingga individu tidak perduli dengan dirinya. Pada anak anak selalu
dimanja dalam kebersihan diri maka,kemungkinan akan terjadi perubahan
pola personal hygiene.
Personal hygiene memerlukan alat dan bahan, seperti sabun, sikat
gigi, shampoo dan alat mandi lainnya yang membutuhkan uang untuk
menyediakannya.
Pengetahuan personal hygiene sangat penting karena pengetahuan
yang baik dapat meningkatkan kesehatan, misalnya pada pasien
penderita DM yang harus menjaga kebersihan kakinya. Pada factor
Budaya, terdapat budaya di sebagian masyarakat tertentu jika individu
sakit tidak boleh dimandikan. Ada pula kebiasaan seseorang yang
enggan menggunakan produk tertentu dalam perawatan diri, missal
sabun, shampoo, dll.
Sedangkan, untuk factor kondisi fisik, pada keadaan tertentu / sakit
kemampuan untuk merawat diri berkurang dan perlu bantuan untuk
melakukan nya.
C. Jenis-Jenis Defisit Perawatan Diri
Menurut Nanda (2012),jenis perawatan diri terdiri dari :
1. Defisit perawatan diri : mandi
Hambatan kemampuan untuk melakukan atau menyelesaikan
mandi/beraktivitas perawatan diri untuk diri sendiri.
2. Defisit perawatan diri : berpakaian
Hambatan kemampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas
berpakaian dan berhias untuk diri sendiri
3. Defisit perawatan diri : makan
Hambatan kemampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas makan
secara mandiri
4. Defisit perawatan diri : eliminasi / toileting
Hambatan kemampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas
eliminasi sendiri.
D. Tanda dan Gejala
Adapun tanda dan gejala defisit perawatan diri menurut Fitria (2009)
adalah sebagai berikut :
1) Mandi/Hygiene
Klien mengalami ketidakmampuan dalam membersihkan badan,memperoleh
atau mendapatkan sumber air,mengatur suhu atau aliran air
mandi,mendapatkan perlengkapan mandi, mengeringkan tubuh, serta masuk
dan keluar kamar mandi
2) Berpakaian/berhias
Klien mempunyai kelemahan dalam meletakkan atau mengambil potongan
pakaian ,menanggalkan pakaian,serta memperoleh atau menukar
pakaian.Klien juga memiliki ketidakmampuan untuk mengenakan pakaian
dalam,memilih pakaian,mengambil pakaian dan mengenakan sepatu
3) Makan
Klien mempunyai ketidakmampuan dalam menelan makanan,mempersiapkan
makanan,melengkapi makanan,mencerna makanan menurut cara yang diterima
masyarakat,serta mencerna cukup makanan dengan aman
4) Eliminasi
Klien memiliki keterbatasan atau ketidakmampuan dalam mendapatkan
jamban atau kamar kecil,duduk atau bangkit dari jamban,memanipulasi
pakaian untuk toileting,membersihkan diri setelah BAB/BAK dengan
tepat,dan menyiram toilet atau kamar kecil.
E. Rentang Respon
Adaptif Maladaptif
Gambar 1. Rentang Respon Defisit Perawatan Diri
Keterangan :
1. Pola perawatan diri seimbang : saat klien mendapatkan stresor dan
mampu untuk berperilaku adaptif, maka pola perawatan yang
dilakukan klien seimbang, klien masih melakukan perawatan diri.
2. Kadang perawatan diri kadang tidak : saat klien mendapatkan
stresor kadang kadang klien tidak memperhatikan perawatan
dirinya.
3. Tidak melakukan perawatan diri : klien mengatakan dia tidak
peduli dan tidak bisa melakukan perawatan saat stresor.
G. Mekanisme Koping
Mekanisme koping berdasarkan penggolongan nya di bagi 2 (Stuart &
Sundeen, 2000), yaitu :
Mekanisme Koping Adaptif
Mekanisme koping yang mendukung fungsi integrasi,
pertumbuhan, belajar dan mencapai tujuan. Kategorinya adalah
: Klien bisa memenuhi kebutuhan perawatan diri secara
mandiri.
Mekanisme Koping Mal Adaptif
Mekanisme koping yang menghambat, fungsi integrasi, memecah
pertumbuhan, menurunkan otonomi dan cenderung menguasai
lingkungan. Kategori nya adalah : Tidak mau merawat diri.
III. Penjabaran Masalah
a) Pohon Masalah
Effect Gangguan pemeliharaan
Kesehatan (BAB/BAK,
mandi, makan, minum)
Core problem Defisit perawatan diri
Causa Menurunnya motivasi dalam
Perawatan diri
Isolasi sosial : menarik diri
Gambar 2: Pohon Masalah Defisit Perawatan Diri
(Sumber : Keliat, 2006)
b) Masalah Keperawatan dan data yang perlu dikaji :
Masalah yang ditemukan adalah : Defisit Perawatan Diri (SP 1
Kebersihan Diri, SP 1 Makan, SP 1 Toileting (BAB / BAK), SP 1
Berhias)
Contoh data yang biasa ditemukan dalam Defisit Perawatan Diri :
Kebersihan Diri adalah :
a) Data Subjektif :
Pasien merasa lemah,malas untuk beraktivitas,dan merasa tidak
berdaya
b) Data Objektif :
Rambut kotor acak-acakan,badan dan pakaian kotor serta bau, mulut
dan gigi bau,kulit kusam dan kotor,kuku panjang dan tidak terawat.
c) Mekanisme Koping :
Regresi, penyangkalan, isolasi social menarik diri,
intelektualisasi.
Defisit perawatan diri bukan merupakan bagian dari komponen pohon
masalah (causa,core problem,effect) tetapi sebagai masalah
pendukung.
a) Effect
b) Core Problem
c) Causa
d) Defisit Perawatan Diri.
c) Diagnosa keperawatan
Defisit Perawatan Diri : Ketidakmampuan merawat kebersihan diri
Menurunnya motivasi dalam merawat diri
d) Rencana keperawatan
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN DEFISIT PERAWATAN DIRI :
KEBERSIHAN DIRI
"Tgl "No."Dx. "Perencanaan "
" "Dx "Keperawatan" "
" " " "Tujuan "Kriteria "Intervensi "
" " " " "hasil " "
" "I "Defisit "TUM : " " "
" " "Perawatan "Klien dapat" " "
" " "Diri : "melakukan " " "
" " "Merawat "perawatan " " "
" " "Kebersihan "diri secara" " "
" " "Diri "mandiri "1. Setelah "1. Bina "
" " " " "…x interaksi "hubungan saling "
" " " "TUK 1 : "klien "percaya dengan :"
" " " "Klien dapat"menunjukkan " Beri "
" " " "membina "tanda – tanda"salam setiap "
" " " "hubungan "percaya pada "berinteraksi "
" " " "saling "perawat : " "
" " " "percaya " "Perkenalkan "
" " " " "Wajah cerah, "nama, nama "
" " " " "tersenyum "panggilan "
" " " " " Mau"perawat, dan "
" " " " "berkenalan "tujuan perawat "
" " " " " Ada"berinteraksi. "
" " " " "kontak mata " "
" " " " " "Tanyakan dan "
" " " " "Bersedia "panggil nama "
" " " " "menceritakan "kesukaan klien "
" " " " "perasaan " "
" " " " " "Tunjukkan sikap "
" " " " "Bersedia "empati, jujur "
" " " " "mengungkapkan"dan menepati "
" " " " "masalahnya "janji setiap "
" " " " " "kali "
" " " " " "berinteraksi. "
" " " " " " "
" " " " " "Tanyakan "
" " " " " "perasaan klien "
" " " " " "dan masalah yang"
" " " " " "dihadapi klien "
" " " " " " Buat "
" " " " " "kontrak "
" " " " " "interaksi yang "
" " " " " "jelas "
" " " " " " "
" " " " " "Dengarkan dengan"
" " " " " "empati "
" " " " " " Penuhi"
" " " " " "kebutuhan dasar "
" " " " " "klien "
" " " "TUK 2 : "2. Dalam…x"2. diskusikan "
" " " "Klien "interaksi "dengan klien : "
" " " "mengetahui "klien " "
" " " "pentingnya "menyebutkan :"Penyebab klien "
" " " "perawatan " "tidak merawat "
" " " "diri " "diri "
" " " " "Penyebab " "
" " " " "tidak merawat"Manfaat menjaga "
" " " " "diri "perawatan diri "
" " " " " "untuk keadaan "
" " " " "Manfaat "fisik, mental "
" " " " "menjaga "dan sosial "
" " " " "perawatan " "
" " " " "diri "Tanda-tanda "
" " " " " "perawatan diri "
" " " " "Tanda-tanda "yang baik "
" " " " "bersih dan " "
" " " " "rapi "Penyakit atau "
" " " " " "gangguan "
" " " " "Gangguan yang"kesehatan yang "
" " " " "dialami jika "bisa dialami "
" " " " "perawatan "oleh klien bila "
" " " " "diri tidak "perawatan diri "
" " " " "diperhatikan "tidak adekuat "
" " " "TUK 3 : "3.1 Dalam …x "3.1 diskusika "
" " " "Klien "interaksi "frekuensi "
" " " "mengetahui "klien "menjaga "
" " " "cara-cara "menyebutkan "perawatan diri "
" " " "melakukan "frekuensi "selama ini "
" " " "perawatan "menjaga " "
" " " "diri "perawatan "Mandi "
" " " " "diri : " "
" " " " " "Gosok gigi "
" " " " "Frekuensi " "
" " " " "mandi "Keramas "
" " " " " " "
" " " " "Frekuensi "Berpakain "
" " " " "gosok gigi " "
" " " " " "Berhias "
" " " " "Frekuensi " "
" " " " "keramas "Gunting kuku "
" " " " " "3.2 diskusikan "
" " " " "Frekuensi "cara praktek "
" " " " "ganti pakaian"perawatan diri "
" " " " " "yang baik dan "
" " " " " "benar "
" " " " "Frekuensi " "
" " " " "berhias "Mandi "
" " " " " " "
" " " " "Frekuensi "Gosok gigi "
" " " " "gunting kuku " "
" " " " "3.2 Dalam …x "Keramas "
" " " " "interaksi " "
" " " " "klien "Berpakain "
" " " " "menjelaskan " "
" " " " "cara menjaga "Berhias "
" " " " "perawatan " "
" " " " "diri : "Gunting kuku "
" " " " " "3.3 berikan "
" " " " "Cara mandi "pujian untuk "
" " " " " "setiap respon "
" " " " "Cara gosok "kliken yang "
" " " " "gigi "positif "
" " " " " " "
" " " " "Cara keramas " "
" " " " " " "
" " " " "Cara " "
" " " " "berpakaian " "
" " " " " " "
" " " " "Cara berhias " "
" " " " " " "
" " " " "Cara gunting " "
" " " " "kuku " "
" " " "TUK 4 : "4. Dalam …x "4.1 Bantu klien "
" " " "Klien dapat"interaksi "saat perawatan "
" " " "melaksanaka"klien "diri : "
" " " "n perawatan"mempraktekan " Mandi "
" " " "diri dengan"perawatan " Gosok "
" " " "bantuan "diri dengan "gigi "
" " " "perawat "dibantu oleh " "
" " " " "perawat : "Keramas "
" " " " " " "
" " " " "Mandi "Berpakain "
" " " " " " "
" " " " "Gosok gigi "Berhias "
" " " " " " "
" " " " "Keramas "Gunting kuku "
" " " " " "4.2 Beri pujian "
" " " " "Berpakain "setelah klien "
" " " " " "selesai "
" " " " "Berhias "melaksanakan "
" " " " " "perawatan diri "
" " " " "Gunting kuku " "
" " " "TUK 5 : "5. Dalam …x "5.1 Pantau klien"
" " " "Klien dapat"interaksi "dalam "
" " " "melaksanaka"klien "melaksanakan "
" " " "n perawatan"melaksanakan "perawatan diri :"
" " " "secara "praktek " "
" " " "mandiri "perawatan " Mandi "
" " " " "diri secara " Gosok "
" " " " "mandiri : "gigi "
" " " " " " "
" " " " "Mandi 2x "Keramas "
" " " " "sehari " "
" " " " " "Berpakain "
" " " " "Gosok gigi " "
" " " " "sehabis makan"Berhias "
" " " " " " "
" " " " " "Gunting kuku "
" " " " "Keramas 2x "5.2 Beri pujian "
" " " " "seminggu "saat klien "
" " " " " "melaksanakan "
" " " " "Ganti pakaian"perawatan diri "
" " " " "1x sehari "secara mandiri "
" " " " " " "
" " " " "Berhias " "
" " " " "sehabis mandi" "
" " " " " " "
" " " " " " "
" " " " "Gunting kuku " "
" " " " "setelah mulai" "
" " " " "panjang " "
" " " "TUK 6 : "6.1 Dalam …x "6.1 Diskusikan "
" " " "Klien "interaksi "dengan keluarga "
" " " "mendapatkan"keluarga ": "
" " " "dukungan "menjelaskan " "
" " " "keluarga "cara-cara "Penyebab klien "
" " " "untuk "membantu "tidak "
" " " "meningkatka"klien dalam "melaksanakan "
" " " "n perawatan"memenuhi "perawatan diri "
" " " "diri "kebutuhan " "
" " " " "perawatan "Tindakan yang "
" " " " "dirinya "telah dilakukan "
" " " " "6.2 Dalam …x "klien selama di "
" " " " "interaksi "Rumah Sakit "
" " " " "keluarga "dalam menjaga "
" " " " "menyiapakan "perawatan diri "
" " " " "sarana "dan kemajuan "
" " " " "perawatan "yang telah "
" " " " "diri klien : "dialami oleh "
" " " " "sabun mandi, "klien "
" " " " "pasta gigi, " "
" " " " "sikat gigi, "Dukungan yang "
" " " " "sampo, "bisa diberika "
" " " " "handuk, "oleh keluarga "
" " " " "pakaian "untuk "
" " " " "bersih, "meningkatkan "
" " " " "sandal dan "kemempuan klien "
" " " " "alat berhias "dalam perawatan "
" " " " "6.3 Keluarga "diri "
" " " " "mempraktekan "6.2 Diskusikan "
" " " " "perawatan "denagn keluarga "
" " " " "diri kepada "tentang : "
" " " " "klien " Sarana"
" " " " " "yang diperlukan "
" " " " " "untuk menjaga "
" " " " " "perawatan diri "
" " " " " "klien "
" " " " " " "
" " " " " "Anjurkan kepada "
" " " " " "keluarga "
" " " " " "menyiapkan "
" " " " " "sarana tersebut "
" " " " " "6.3 Diskusikan "
" " " " " "dengan keluarga "
" " " " " "hal-hal yang "
" " " " " "perlu dilakukan "
" " " " " "keluarga dalam "
" " " " " "perawatan diri :"
" " " " " " "
" " " " " " "
" " " " " "Anjurkan "
" " " " " "keluarga untuk "
" " " " " "mempraktekan "
" " " " " "perawatan diri "
" " " " " "(mandi, gosok "
" " " " " "gigi, keramas, "
" " " " " "ganti baju, "
" " " " " "berhias dan "
" " " " " "gunting kuku) "
" " " " " " "
" " " " " "Ingatkan klien "
" " " " " "waktu mandi, "
" " " " " "gosok gigi, "
" " " " " "keramas, ganti "
" " " " " "baju, berhias "
" " " " " "dan gunting kuku"
" " " " " " Bantu "
" " " " " "jika klien "
" " " " " "mengalami "
" " " " " "hambatan dalam "
" " " " " "perawatan diri "
" " " " " " "
" " " " " "Berikan pujian "
" " " " " "atas "
" " " " " "keberhasilan "
" " " " " "klien "
STRATEGI PELAKSANAAN (SP) 1 PASIEN
DENGAN DEFISIT PERAWATAN DIRI : KEBERSIHAN DIRI
(Pengkajian dan melatih cara menjaga kebersihan diri : Mandi, gosok gigi,
cuci rambut)
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
Data Subjektif :
Pasien merasa lemah,malas untuk beraktivitas,dan merasa tidak
berdaya
Data Objektif :
Rambut kotor dan acak-acakan, badan dan pakaian kotor serta bau,
mulut dan gigi bau,kulit kusam dan kotor,
2. Diagnosa Keperawatan
Defisit Keperawatan Diri : Mandi, Gosok gigi, cuci rambut
3. Tujuan Tindakan keperawatan
a. Klien dapat membina hubungan saling percaya.
b. Klien dapat menjelaskan, pentingnya kebersihan diri.
c. Klien dapat menjelaskan cara menjaga kebersihan diri.
d. Klien dapat melaksanakan perawatan diri dengan bantuan
perawat.
e. Klien dapat melaksanakan perawatan diri secara mandiri.
4. Tindakan Keperawatan
a. Bina hubungan saling percaya.
b. Jelaskan pentingnya perawatan diri yang baik..
c. Ajarkan klien mempraktekan cara perawatan diri : mandi, gosok
gigi dan cuci rambut
d. Bantu klien mempraktekan cara perawatan diri.
e. Anjurkan klien memasukan kegiatan perawatan diri secara
mandiri di dalan jadwal kegiatan harian.
B. Strategi Komunikasi.
1. Fase Orientasi
a. Salam Teurapeutik
"Assalamualaikum..!! Selamat Pagi Bu, Perkenalkan nama saya Suster
bekti, Saya Mahasiswa Praktik dari Stikes Pertamedika, saya akan
dinas diruangan Ini selama 3 minggu. Hari ini saya dinas pagi, dari
jam 07 pagi sampai jam 2 siang. Saya akan merawat ibu selama di RS
ini, nama ibu siapa? Senang nya dipanggil apa."
b. Evaluasi / Validasi
"Bagaimana perasaan ibu hari ini..? Apakah ibu sudah mandi & gosok
gigi..? "
c. Kontrak
Topik :
"Baiklah bu.. Bagaimana kalau kita diskusi tentang kebersihan
diri..?"
Waktu :
" Berapa lama ibu mau mengobrolnya..?, Bagaimana kalau 15
menit..?"
Tempat :
" Ibu maunya kita ngobrol dimana..?, Bagaimana kalau di ruang
tamu..?"
2. Fase Kerja
"Berapa kali ibu mandi dalam sehari..?, Menurut ibu, apa sih
kegunaan mandi..?, Apa alasan ibu sehingga tidak mau mandi..?,
Menurut ibu, apa manfaatnya kalau kita menjaga kebersihan dir
kiti,,? Kira – kira tanda tanda orang yang merawat diri dengan
baik, seperti apa yaa..? Kalau kita tidak teratur menjaga
kebersihan diri, masalah apa menurut ibu yang bias timbul..?
Sekarang coba ibu sebutkan alat apa saja yang digunakan untuk
menjaga kebersihan diri, seperti kalau kita mandi, cuci rambut,
gosok gigi… apa saja yang disiapkan..? Benar sekali..!! Ibu perlu
menyiapkan pakaian ganti, handuk, sabun, sikat gigi, sampo dan odol
serta sisir. Wahhhh… Bagus sekali..!! Ibu bias menyebutkan dengan
benar..".
3. Fase Terminasi
a. Evaluasi Subjektif dan Objektif :
"..Bagaimana perasaan ibu setelah, kita membicarakan tentang cara
merawat kebersihan diri? Baguss sekali Bu..! Nah, sekarang, coba
ibu sebutkan, cara perawatan diri yang telah kita pelajari dan
latih tadi..? Bagus sekali..!!
b. RTL
" Baiklah bu, tadi ibu sudah menyebutkan manfaat bagi kita jika
kita menjaga kebersihan diri, dan kita juga sudah melakukan
latihan, cara Merawat diri, masukan kedalam jadwal yaa..!
Selanjutnya jangan lupa untuk melakukan sesuai jadwal ya bu..!
mandi 2 X Sehari, gosok gigi 2 X sehari juga, keramas 2 X
Seminggu. Bagaimana bu..? Bisa dilakukan..? Baguss sekali, ibu
mau mencoba melakukannya..!"
c. Kontrak yang akan datang
Topik :
"..Baiklah ibu, cukup untuk hari ini, besok kita akan bertemu
lagi, dan membicarakan tentang kebutuhan dan latihan cara
makan dan minum yang baik dan benar, apakah ibu
bersedia..?.."
Waktu :
".. Ibu mau jam berapa dan berapa lama..? bagaimana kalau jam
11,,? Baik bu kita akan berbincang selama 15 menit"
Tempat :
"..Ibu maunya kita berbincang dimana..? bagaimana kalau di
ruang makan..? baiklah bu, besok saya akan kesini jam 11
ya..! Sampai Jumpa besok ya bu.. Saya permisi.
Assalamualaikum..Wr. Wb..".
STRATEGI PELAKSANAAN (SP) 1 PASIEN
DENGAN DEFISIT PERAWATAN DIRI : MAKAN DAN MINUM
(Pengkajian dan melatih cara makan dan minum)
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
Data Subjektif :
Pasien merasa lemas dan tidak berdaya.
Data Objektif :
Badan kurus, kulit bersih dan mulut bersih tapi klien masih
terlihat lemah, klien terlihat mengacuhkan makanan nya.
2. Diagnosa Keperawatan
Defisit Keperawatan Diri : Makan dan minum
3. Tujuan Tindakan keperawatan
a. Klien dapat membina hubungan saling percaya.
b. Klien dapat menjelaskan, pentingnya manfaat makan dan minum.
c. Klien dapat menjelaskan cara makan dan minum yang baik.
d. Klien dapat melakukan pemenuhan makan dan minum dengan
bantuan perawat.
e. Klien dapat melakukan pemenuhan makan dan minum dengan
bantuan perawat.
A. Tindakan Keperawatan
a. Evaluasi jadwal kegiatan harian klien.
b. Evaluasi pengetahuan klien tentang manfaat makan dan minum
c. Ajarkan klien mempraktekan tata cara makan dan minum yang baik
d. Bantu klien mempraktekan tata cara makan dan minum yang baik
e. Anjurkan klien memasukan kegiatan makan dan minum secara mandiri
di dalan jadwal kegiatan harian.
B. Strategi Komunikasi.
1. Fase Orientasi
a) Salam Teurapeutik
"Assalamualaikum..!! Selamat Pagi Bu , apa kabar pagi ini??
b) Evaluasi / Validasi
"Apakah ibu sudah mandi & gosok gigi sendiri?bagaimana
perasaan ibu setelah mandi dan menggosok gigi?
c) Kontrak
Topik :
"Baiklah bu.. sesuai janji kita kemarin, hari ini jam 11 kita
berjumpa lagi dan akan membicarakan tentang manfaat dan tata
cara makan dan minum yang baik"
Waktu :
" sesuai janji kita kemarin , kita akan mengobsrol selama 15
menit ya bu, bagaimana ibu setuju?"
Tempat :
" Bagaimana kalau kita berbincang di ruang makan ini saja?"
2. Fase Kerja
"..Berapa kali ibu makan sehari..? Iya baguss..!! Ibu makan 3 X
Sehari..! Kalau minum, sehari berapa gelas bu..?? Betul, Minum 10
Gelas sehari..? Apa saja yang disiapkan untuk makan,,? Dimana ibu
makan..? Bagaimana cara makan yanag baik menurut ibu..? Apa yang
dilakukan sebelum makan..? Apa pula yang dilakukan setelah
makan..?.."
3. Fase Terminasi
a. Evaluasi Subjektif dan Objektif :
"..Bagaimana perasaan ibu setelah, kita membicarakan tentang
cara Makan dan minum yang baik? Baik sekali bu, ibu sudah bisa
menyebutkan manfaat makan dan minum dengan baik"
b. RTL
" Baiklah bu, tadi ibu sudah menyebutkan manfaat bagi kita
jika kita menjaga kebersihan diri, dan kita juga sudah
melakukan latihan, Selanjutnya jangan lupa untuk melakukan
sesuai jadwal ya bu..! makan 3 X sehari, dan minum 8 – 10
gelas sehari.."
c. Kontrak yang akan datang.
Topik :
"..Baiklah ibu, cukup untuk hari ini, besok kita akan bertemu
lagi, dan membicarakan tentang kebutuhan dan latihan cara
Toileting yang baik dan benar (BAB dan BAK) besok.."
Waktu :
".. Ibu mau jam berapa..? bagaimana kalau jam 11,,?.."
Tempat :
"..Ibu maunya kita berbincang dimana..? bagaimana kalau di
ruang makan..? baiklah bu, besok saya akan kesini jam 11
ya..! Sampai Jumpa besok ya bu.. Saya permisi.
Assalamualaikum..Wr. Wb..".
STRATEGI PELAKSANAAN (SP) 1 PASIEN
DENGAN DEFISIT PERAWATAN DIRI : TOILETING
(Pengkajian dan melatih cara BAB dan BAK)
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
Data Subjektif :
Pasien merasa lemas dan tidak berdaya.
Data Objektif :
Kulit kotor, baju bau pesing, sekitar kamar klien bau pesing
2. Diagnosa Keperawatan
Defisit Keperawatan Diri : Toileting (BAB dan BAK)
3. Tujuan Tindakan keperawatan
a. Klien dapat membina hubungan saling percaya..
b. Klien dapat menjelaskan cara BAK dan BAB dengan benar.
c. Klien dapat melakukan pemenuhan kebutuhan BAK dan BAB dengan
benar dengan bantuan perawat
d. Klien dapat melakukan pemenuhan makan dan minum secara
mandiri
e. Klien dapat memasukan kegiatan BAK dan BAB dengan benar ke
dalam jadwal harian
4. Tindakan Keperawatan
a. Bina hubungan saling percaya..
b. Jelaskan cara BAK dan BAB dengan benar.
c. Bantu Klien dalam melakukan pemenuhan kebutuhan BAK dan BAB
dengan benar
d. Anjurkan klien melakukan pemenuhan makan dan minum secara
mandiri
e. Anjurkan klien untuk memasukan kegiatan BAK dan BAB dengan benar
ke dalam jadwal harian
A. Strategi Komunikasi.
1. Fase Orientasi
a. Salam Teurapeutik
"Assalamualaikum..!! Selamat Pagi Bu , apa kabar pagi ini??
b. Evaluasi / Validasi
"Apakah ibu sudah mandi & gosok gigi sendiri? Bagaiman
perasaan ibu setelah mandi dan menggosok gigi? Sudah makan pagi
ini..?"
c. Kontrak
Topik :
"Baiklah bu.. sesuai janji kita kemarin, hari ini jam 11 kita
berjumpa lagi dan akan membicarakan tentang tata cara BAK dan
BAB yang baik"
Waktu :
" sesuai janji kita kemarin , kita akan mengobsrol selama 15
menit ya bu, bagaimana ibu setuju?"
Tempat :
" Bagaimana kalau kita berbincang di ruang makan ini saja?"
2. Fase Kerja
"..Berapa kali ibu BAB sehari..? Kalau BAK berapa kali sehari..?,
kalau ibu BAB dan BAK di mana biasanya..? Setelah BAK dan BAB
biasanya apa yang ibu lakukan..? Menurut ibu apa manfaatnya jika
menjaga kebersihan setelah BAB dan BAK..?"
3. Fase Terminasi
a. Evaluasi Subjektif dan Objektif :
"..Bagaimana perasaan ibu setelah kita membicarakan tentang
cara BAB dan BAK yang baik..? Bagaimana perasaan ibu setelah
membersihkan diri setelah BAB dan BAK..? BAgus sekali bu, ibu
sudah bisa menyebutkan dengan baik cara BAK dan BAB yang
benar..!"
b. RTL
" Baiklah bu, tadi ibu sudah menyebutkan manfaat bagi kita
jika kita menjaga kebersihan diri setelah BAB dan BAK.
Sekarang, coba ibu masukan kedalam Jadwal Kegiatan Harian ibu,
sesuai ceklis, BAB 1x di toilet, BAK 1x di toilet/dikamar?"
c. Kontrak yang akan datang.
Topik :
"..Baiklah ibu, cukup untuk hari ini, besok kita akan bertemu
lagi, dan membicarakan tentang kebutuhan dan latihan cara
berhias diri (berpakaian dan berdandan)..!"
Waktu :
".. Ibu mau jam berapa..? bagaimana kalau jam 11,,?.."
Tempat :
"..Ibu maunya kita berbincang dimana..? bagaimana kalau di
ruang makan..? baiklah bu, besok saya akan kesini jam 11
ya..! Sampai Jumpa besok ya bu.. Saya permisi.
Assalamualaikum..Wr. Wb..".
STRATEGI PELAKSANAAN (SP) 1 PASIEN
DENGAN DEFISIT PERAWATAN DIRI : BERHIAS
(Pengkajian dan melatih cara berhias : Berpakaian dan Berdandan)
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
Data Subjektif :
Pasien merasa lemas dan tidak berdaya.
Data Objektif :
Baju kotor dan berantakan, rambut acak2an, muka kusam.
2. Diagnosa Keperawatan
Defisit Keperawatan Diri : Berhias (berpakaian dan berdandan)
3. Tujuan Tindakan keperawatan
a. Klien dapat membina hubungan saling percaya.
b. Klien dapat menjelaskan cara berhias dengan benar.
c. Klien dapat melakukan pemenuhan kebutuhan berhias dengan
benar dengan bantuan perawat.
d. Klien dapat melakukan pemenuhan berhias secara mandiri.
e. Klien dapat memasukan kegiatan berhias dengan benar ke dalam
jadwal harian.
4. Tindakan Keperawatan
a. Bina hubungan saling percaya.
b. Jelaskan caraberhias (berpakaian dan berdandan) dengan benar.
c. Bantu Klien dalam melakukan pemenuhan kebutuhan berdandan
dengan benar.
d. Anjurkan klien melakukan pemenuhan berdandan secara mandiri.
e. Anjurkan klien untuk memasukan kegiatan berdandan dengan benar
ke dalam jadwal harian
B. Strategi Komunikasi.
1. Fase Orientasi
a. Salam Teurapeutik
"Assalamualaikum..!! Selamat Pagi Bu , apa kabar pagi ini??
b. Evaluasi / Validasi
"Apakah ibu sudah mandi & gosok gigi sendiri? Bagaiman
perasaan ibu setelah mandi dan menggosok gigi? Sudah makan pagi
ini..? sudah BAB / BAK pagi ini? Dimana ibu BAB dan BAK pagi
ini? Apa yang ibu lakukan setelah BAB / BAK..?"
a. Kontrak
Topik :
"Baiklah bu.. sesuai janji kita kemarin, hari ini jam 11 kita
berjumpa lagi dan akan membicarakan tentang berhias (berpakaian
dan berdandan)..?
Waktu :
" Sesuai janji kita kemarin , kita akan berbincang bincang
selama 15 menit ya bu, bagaimana ibu setuju?"
Tempat :
" Bagaimana kalau kita berbincang di ruang makan ini saja?"
B. Fase Kerja
"..Menurut ibu apa itu berhias..? Apa manfaat berpakaian dan
berdandan untuk ibu..? Bagus sekali ibu bisa menyebutkan manfaat
berhias dan berpakaian..! Sekarang coba ibu tunjukan cara
berpakaian dan berdandan yang baik..? Bagus sekali ibu sudah dapat
menunjukan cara berhias dan berpakaian yang baik! Mulai besok coba
ibu masukan Berhias dan Berpakaian kedalam kegiatan harian..!"
C. Fase Terminasi
a. Evaluasi Subjektif dan Objektif :
"..Bagaimana perasaan ibu setelah kita membicarakan tentang
manfaat dan tata cara berhias dan berpakaian yang baik..?
BAgus sekali bu, ibu sudah bisa menyebutkan dengan baik
tentang manfaat dan cara berhias dan berpakaian yang baik, "
b. RTL
" Baiklah bu, tadi ibu sudah menyebutkan manfaat bagi ibu
tentang cara berhias dan berpakaian yang baik dan benar, mulai
besok coba ibu masukan ke jadwal kegiatan harian ibu"
c. Kontrak yang akan datang.
Topik :
"..Baiklah ibu, cukup untuk hari ini, besok kita akan bertemu
lagi, dan mengevaluasi tentang kebutuhan dan latihan cara
berhias diri (berpakaian dan berdandan)..!"
Waktu :
".. Ibu mau jam berapa..? bagaimana kalau jam 11,,?.."
Tempat :
"..Ibu maunya kita berbincang dimana..? bagaimana kalau di
ruang makan..? baiklah bu, besok saya akan kesini jam 11
ya..! Sampai Jumpa besok ya bu.. Saya permisi.
Assalamualaikum..Wr. Wb..".
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
"Tgl "Dx. Kep "Implementasi "
" "Sp. 1 Pasien Defisit "membina hubungan saling percaya "
" "Perawatan Diri : Mandi"degan klien "
" " "Menjelaskan pentingnya perawatan "
" " "diri yang baik.. "
" " "Mengajarkan klien mempraktekan "
" " "cara perawatan diri : mandi, "
" " "gosok gigi dan cuci rambut "
" " "Membantu klien mempraktekan cara "
" " "perawatan diri. "
" " "Menganjurkan klien memasukan "
" " "kegiatan perawatan diri secara "
" " "mandiri di dalan jadwal kegiatan "
" " "harian. "
"Tgl "Dx. Kep "Implementasi "
" "Sp. 1 Pasien Defisit "Mengevaluasi jadwal kegiatan "
" "Perawatan Diri : Makan"harian klien. "
" "dan Minum "Mengevaluasi pengetahuan klien "
" " "tentang manfaat makan dan minum "
" " "Mengajarkan klien mempraktekan "
" " "tata cara makan dan minum yang "
" " "baik. "
" " "Membantu klien mempraktekan tata "
" " "cara makan dan minum yang baik. "
" " "Menganjurkan klien memasukan "
" " "kegiatan makan dan minum secara "
" " "mandiri di dalan jadwal kegiatan "
" " "harian. "
"Tgl "Dx. Kep "Implementasi "
" "Sp. 1 Pasien Defisit "Membina hubungan saling percaya. "
" "Perawatan Diri : "Menjelaskan cara BAK dan BAB "
" "Toileting (BAB dan "dengan benar. "
" "BAK) "Membantu Klien dalam melakukan "
" " "pemenuhan kebutuhan BAK dan BAB "
" " "dengan benar. "
" " "Menganjurkan klien melakukan "
" " "pemenuhan makan dan minum secara "
" " "mandiri. "
" " "Menganjurkan klien untuk "
" " "memasukan kegiatan BAK dan BAB "
" " "dengan benar ke dalam jadwal "
" " "harian. "
"Tgl "Dx. Kep "Implementasi "
" "Sp. 1 Pasien Defisit "Membina hubungan saling percaya. "
" "Perawatan Diri : "Menjelaskan caraberhias "
" "Berhias (berpakaian "(berpakaian dan berdandan) dengan"
" "dan berdandan) "benar. "
" " "Membantu Klien dalam melakukan "
" " "pemenuhan kebutuhan berdandan "
" " "dengan benar. "
" " "Menganjurkan klien melakukan "
" " "pemenuhan berdandan secara "
" " "mandiri. "
" " "Menganjurkan klien untuk "
" " "memasukan kegiatan berdandan "
" " "dengan benar ke dalam jadwal "
" " "harian "
EVALUASI KEPERAWATAN
"Tgl "Dx. Kep "Evaluasi "
" "Sp. 1 Pasien "S : "
" "Defisit Perawatan "Klien mau menjawab salam dan "
" "Diri : Mandi "mengatakan selamat pagi, dan nama "
" " "lengkap, senang di panggil Ny. I "
" " "Klien mengatakan lebih segar setelah "
" " "mandi "
" " "O : "
" " "Klien mau berjabat tangan dengan "
" " "perawat "
" " "Klien terlihat bersih dan kulit bersih"
" " "A : SP 1 Pasien deficit perawatan diri"
" " ": Mandi tercapai "
" " "P : Lanjutkan SP 1 Pasien deficit "
" " "perawatan diri : Makan dan Minum "
"Tgl "Dx. Kep "Evaluasi "
" "Sp. 1 Pasien "S : "
" "Defisit Perawatan "Klien mau menyebutkan manfaat makan "
" "Diri : Makan dan "dan minum "
" "Minum "O : "
" " "Klien mau bertatap mata dengan perawat"
" " "Klien terlihat makan dengan piring di "
" " "meja makan dan minum dengan gelas. "
" " "A : SP 1 Pasien deficit perawatan diri"
" " ": Makan dan Minun tercapai "
" " "P : Lanjutkan SP 1 Pasien deficit "
" " "perawatan diri : Toileting (BAB dan "
" " "BAK). "
"Tgl "Dx. Kep "Evaluasi "
" "Sp. 1 Pasien "S : "
" "Defisit Perawatan "Klien dapat menyebutkan manfaat BAB "
" "Diri : Toileting "dan BAK di toilet "
" "(BAB dan BAK) "Klien menyebutkan tata cara BAB dan "
" " "BAK yang baik dan benar. "
" " "O : "
" " "Klien terlihat BAB dan BAK di toilet "
" " "Klien membersihkan diri setelah BAK / "
" " "BAB "
" " "A : SP 1 Pasien deficit perawatan diri"
" " ": Toileting teratasi "
" " "P : Lanjutkan SP 1 Pasien deficit "
" " "perawatan diri : Berhias (berpakaian "
" " "dan berdandan) "
"Tgl "Dx. Kep "Evaluasi "
" "SP 1 Pasien deficit"S : "
" "perawatan diri : "Klien dapat menyebutkan manfaat "
" "Berhias (berpakaian"berpakaian dan berdandan "
" "dan berdandan) "O : "
" " "Klien terlihat memakai pakaian nya "
" " "sendiri "
" " "Klien terlihat memakai bedak dan "
" " "lipstik "
" " "A : SP 1 Pasien deficit perawatan diri"
" " ": Berhias teratasi "
" " "P : Lanjutkan SP 2 Pasien Defisit "
" " "Perawatan Diri : Mandi "
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR PUSTAKA
Herdman Ade. (2011). Asuhan Keperawatan Jiwa.Yogyakarta: Nuha Medika.
Iqbal Wahit, dkk. (2015). Buku Ajar Ilmu Keperawatan Dasar. Jakarta:
Salemba
Medika.
Keliat, B. A., dkk. (2011). Keperawatan Kesehatan Jiwa Komunitas : CMHN
(Basic Course).Yogyakarta: EGC.
Kelliat, B., A, dkk. (2006). Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa :Edisi 2.
Jakarta: EGC.
Mukhripah & Iskandar. (2012). Asuhan Keperawatan Jiwa. Bandung: PT Refika
Aditama.
Nurjannah. (2004). Pedoman Penanganan Pada Gangguan Jiwa. Yogyakarta:
Momedia.
Tarwoto & Wartonah. (2010). Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan
Edisi Keempat. Jakarta: Salemba Medika.
Yusuf, Rizky, & Hanik. (2015). Buku Ajar Keperawatan Kesehatan Jiwa.
Jakarta:
Salemba Medika.
-----------------------
tidak melakukan perawatan diri
Kadang perawatan diri tidak seimbang
Pola perawatan diri seimbang