BAB II PEMBAHASAN
A.
Konsep Keluarga . Definisi
Departemen Kesehatan RI (1988) Adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang ber kumpul dan tinggal tingga l disuatu tempat dibawah dib awah suatu atap dalam keadaan kead aan saling ketergantungan.
Salvicion G Bailon dan Aracelis Maglaya (1989) Keluarga adalah dua atau lebih dari dua individu yang tergabung karena hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan dan mereka hidup dalam suatu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain, dan di dalam perannya masing-masing menciptakan serta mempertahankan kebudayaan. Dari kedua definisi di atas dapat da pat ditarik suatu su atu kesimpulan bahwa b ahwa keluarga adalah: lah: y
Unit terkecil masyarakat.
y
Terdiri atas dua orang atau lebih.
3. Matrilokal: adalah sepasang sepasa ng suami istri yang tinggal ber sama keluarga sedarah sedarah istri. 4.
atrilokal: P atrilokal:
adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah
suami. 5.
eluarga K eluarga
kawinan: adalah hubun gan suami istri sebagai seb agai dasar b agi pembinaan naan
keluarga, dan beberapa sanak saudara yang menjadi bagian keluarga karena karena adanya hubungan dengan suami atau istri.
2.
Berbagai Struktur Keluarga
Penonjolan sosial dan keluarga terbentuk dalam perantara fungsi dari masyarakat dan individu anggota keluarga. Keluarga meliputi dua tanggung jawab dalam dalam memenuh memenuhii kebutuhan kebutuhan para para anggota anggota kelua rga da n s eka lig us den gan memenuhi kebutuhan penduduk dimana mereka itu terikat. Harapan-harapan sosial dari anggota-anggota keluarga dalam bentuk kewajiban dan tanggung jawab dimodifikasi oleh keluarga agar cocok dengan kebutuhan dan kemampuan para anggota. Keluarga sebaliknya menyiapkan dan membantu para anggota untuk memenuhi tanggung jawab dan kewajiban-kewajiban. Sebagai mode sekarang mempengaruhi pernikahan dan keluarga menjadi lebih kokoh, sedangkan yang lain mudah goyah. (menggoyahkan).
kel ke l
r
i
J
i
er
t kes kes ehat eha t an mas ar akat aka t ha r s memilik milik i
penget penge tahuan mengenai engena i str uk uk tur kel keluar uar ga, ga, fungsi fungsi,,
pr ses dan per per an an -per per an. an.
ebagai ebagai
tambahan bahwa par par a per pe r awat awat ha r us menyadari enyadari dan mengerti engerti akan nil n ilaa i diri ir i nya dan sikap si kap t ent ent ang kel ke luar ua r ga ga dan ber ber bagai bagai car car a hi h idup kel ke luar uar ga. ga. tr uk uk tur kel keluar uar ga ga ber ber arti mengenai engena i ber ber bag bag ai ai kar kar ak ak teristik ristik ( enis enis kel kelamin, min, usia, sia, juml jumlah ah)) dar dar i m asing sing-m -maasing si ng anggot anggo ta yang membent ben tuk unit unit kel keluar uar ga. ga. Yang ebih spesi pesi f ik str uk uk tur kel keluar uar ga ga menent enentukan posisi posisi yang di d iduduk i oleh indi ndi idu lebi yang sibuk si buk dal da lam i nt er ak ak si si yang t er at u r dan ber be r u lang kali ka li dan ber be r hubungan hubungan didal da l am unit un it ke l u a r ga ga ( Yo r bu bu r g, g , 198 ) .
anyak o r ang a ng ber ber penghar pengha r apan apan dal dalam
str uk uk tur kel keluar uar ga ga tent entang pe r nikahan, mempunyai punyai anak, tingga tinggall dal dalam satu
r umah
tangga yang ter pisah, isah, lebi ebih menyenangi enyenangi het het ersek rs ek sualit ualitaas dengan memilih milih sek sual ua l yang ber ber pam pamen dan ek sk lusif sif . esungguhnya bert bertaambah juml jumlah ah or ang ang yang memilih mili h car car a hidup kel ke luar uar ga ga yang lain pada segi egi penghi penghidupan yang di d ianut anutnya. norm no rm a - norm no rm a s o sia si a l m enjadi enjad i l eb i h
Kar Ka r en en a
menyadari enyadari tingka ti ngkatt vari variaasi pilihan ili han yang
ber ber hubungan h ubungan dengan penge l o l aan penghi pengh i dupan s e s e o r a r a n g , t i d a k t e r d r d a p a t l a g i k o n s e n s u s u m u m bahwa kel ke luar uar ga ga nuk leus eu s tr adisi adisiona onall mer upakan upakan yang "pali "pa ling ng benar benar ". ".
model ode l
5.
Ciri-ciri struktur keluarga²Anderson Carter 1.
erorganisasi: T erorganisasi:
saling berhubungan, saling ketergantungan antara anggota
keluarga. 2.
Ada keterbatasan: keterbatasan: setiap anggota memiliki kebebasan tetapi mereka juga mempunyai mempun yai keterbatasan keterbat asan dalam menjalankan menjala nkan fungsi dan da n tugasnya masingmasing.
3.
Ada perbedaan dan da n kekhususan: kekhususan : setiap anggota keluarga mempunyai peranan dan fungsinya masing-masing. masing-masing.
6.
Tipe/Bentuk Keluarga 1.
eluarga K eluarga
Inti (Nuclear Familiy), adalah keluarga yang terdiri dari ayah, ibu, dan
anak-anak. 2.
eluarga K eluarga
Besar (Exstended Family), adalah keluarga inti ditambah dengan sanak
saudara, misalnya, nenek, kakek, keponakan, saudara sepupu, paman, bibi dan sebagainya. 3.
eluarga K eluarga
Berantai (Serial Family), adalah keluarga yang terdiri dari wanita dan
pria yang menikah lebih dari satu kali dan merupakan satu keluarga inti. 4.
elurga K elurga
duda/janda (Single Family), adalah keluarga yang terjadi karena
perceraian atau kematian.
sehat sebagai tujuan melalui perawatan sebagai saran/penyalur.
8.
Keluarga sebagai Unit Pelayanan yang Dirawat
Keluarga dijadikan sebagai unit pelayanan karena masalah kesehatan keluarga saling berkaitan dan saling mempengaruhi antara sesama anggota keluarga dan akan mempengaruhi pula keluarga-keluarga disekitarnya atau masyarakat secara keseluruhan.
Alasan Keluarga Sebagai Unit Pelayanan (Ruth B Freeman, 19 81)
1.
Keluarga sebagai unit utama masyarakat dan merupakan lembaga yang menyangkut kehidupan masyarakat.
2.
Keluarga sebagai suatu kelompok dapat menimbulkan, mencegah, mengabaikan atau memperbaiki masalah-masalah kesehatan dalam kelompoknya.
3.
Masalah-masalah kesehatan dalam keluarga saling berkaitan dan apabila salah satu anggota keluarga keluar ga mempunyai masalah kesehatan kesehata n akan berpenga berp engaruh terhadap terhada p anggota keluarga lainn lainnya. ya.
4.
Dalam memelihara kesehatan anggota keluarga sebagai individu (pasien), keluarga tetap tet ap berperan berpe ran sebagai pengambil pengamb il keputusan keputus an dalam memelihara kesehatan para anggotanya.
5.
Keluarga merupakan perantara yang efektif dan mudah untuk berbagai upaya
9.
3.
Kel Keluar uar ga ga daer daer ah ah per per kot kot aan akan ber be r beda beda dengan kel ke luar uar ga ga di d i daer dae r ah ah pede saan
4.
Kem Kemandir and iriian dari dari tiap ti ap -t iap kel ke luar uar ga. ga.
S ik l s
kit Dalam
miski
l m
l
memberi berikan kan as asuhan per per awat awatan ter hadap hadap kel keluar uar ga, ga,
lebi ebih ditekankan itekankan
kepada kel keluar uar gaga -kel keluar uar ga ga dengan keadaan sosia sial per per ekonomi ekonomian an yang r endah. endah. Keadaan so sia ekonomi yang r endah endah pada um umumnya ber ber kait kaitan an er at dengan ber ber bagai bagai sial ekonomi masalah kes kesehat ehatan yang mer eka eka hadapi hadapi disebabkan isebabkan kar kar ena ena keti ketidak dak mampuan dan keti ketidak dak tahuan dal dalam mengat engatasi ber ber bagai bagai masalah yang mer eka eka hadapi hadapi. asalah kemis kemisk k inan akan sangat angat mengur engur angi angi kem kemampuan kel keluar uar ga ga unt untuk memenuhi enuhi kebut kebutuhan -kebut kebutuhan kel keluar uar ga ga mer eka eka ter hadap hadap gizi gizi,, per per umahan dan lingkungan lingkungan yang sehat eha t, pendi pend id ikan dan kebut kebu tuhan - kebut kebutuhan la innya. Jelas kes kesemuanya itu itu akan dengan mudah dapat dapa t menim enimbu bullkan penyak it. it.
eriku rikutt ini mer upakan upakan lingka lingkar r an an penyak it it yang menim enimbu bullkan kemis kemisk k inan; nan;
keluarga c.
Hak dalam menentukan masalah dan kebutuhan pelayanan terhadap keluarga/anggota keluarga yang bermasalah.
Beban Kasus dalam Asuhan Keperawatan Kesehatan Keluarga
Beban kasus keluarga (family case load) adalah jumlah dan macam kasus dalam keluarga yang dibina oleh seorang perawat dalam jangka waktu tertentu. Jumlah dan macam maca m kasus dalam keluarga kelua rga dapat dap at berubah beruba h setiap etiap saat, apakah apak ah itu kasus keluarga baru atau keluarga lama berkurang, keadaan ini sangat tergantun kepada masalah dan kebutuhan keluarga akan asuhan keperawatan yang diberikanoleh diberikanoleh perawat yang melakukan asuhan perawatan kesehatan keluarga di suatu wilayah layah yang menjadi tangung jawabnya.
10 .
Keluarga Kelompok Risiko Tinggi
Dalam melaksanakan asuhan perawatan kesehatan keluarga, yang menjadi prioritas tas utama adalah keluarga-keluarga yang tergolong risiko tinggi dalam bidang kesehatan, meliputi: a. Keluarga dengan anggota keluarga dalam masa usia subur dengan masalah sebagai berikut: y
tingat sosial ekonomi keluarga rendah
y
ASI ibu kurang sehingga tidak mencukupi kebutuhan bayi.
y
ibu menderita penyakit menular yang dapat mengancam bayi atau anaknya.
d. Keluarga mempunyai masalah dalam hubungan antara anggota keluar ga: y
anak yang tidak dikehendaki dan pernah dicoba untuk digugurkan
y
tidak ada kesesuaian pendapat antara anggota keluarga dan sering timbal cekcok dan ketegangan
y
ada anggota keluarga yang sering sakit
y
salah
satu
orang
tua
(suami/istri)
meninggal,
cerai,
atau
lari
meninggalkan keluarga.
11.
Kesehatan Keluarga Sebagai Tujuan Keperawatan Kesehatan Keluarga
Peningkatan status kesehatan keluarga merupakan tujuan yang yang ingin dicapai dalam memberikan asuhan perawatan kesehatan keluarga, agar keluarga tersebut dapat meningkatkan produktivitasnya, bila produktivitas keluarga meningkat diharapkan diharapkan kesejahteraan keluarga akan meningkat pula.
Tujuan Perawatan Kesehatan Keluarga
T ujuan utama dalam da lam memberikan asuhan perawatan pera watan kesehatan keluarga keluarga adalah:
anggota keluarganya e.
Meningkatkan produktivitas keluarga dalam meningkatkan mutu hidupnya.
Tugas-Tugas Keluarga dalam Bidang Kesehatan
Untuk dapat mencapai tujuan asuhan keperawatan kesehatan keluarga, keluarga mempunyai tugas dalam pemeliharaan kesehatan para anggotanya dan saling memelihara. Freeman (1981) membagi 5 tugas kesehatan yang harus dilakukan oleh keluarga, yaitu: a.
Mengenal gangguan perkembangan kesehatan setiap anggotanya
b.
Mengambil keputusan untuk melakukan tindakan yang tepat
c.
Memberikan keperawatan kepada anggota keluarganya yang sakit, dan yang tidak dapat membantu dirinya sendiri karena cacat atau usianya yang terlalu muda.
d.
mempertahankan suasana di rumah yang menguntungkan kesehatan dan perkembangan kepribadian anggota keluarga
e.
Mempertahankan hubungan timbal batik antara keluarga dan lembagalembaga kesehatan, yang menunjukkan pemanfaatan dengan baik fasilitasfasilitas kesehatan yang ada.
12 .
Perawatan Sebagai Sarana
Peranan Perawat dalam Memberikan Asuhan Perawatan Kesehatan Keluarga
Dalam memberikan asuhan perawatan kesehatan keluarga, ada beberapa peranan yang dapat dilakukan oleh perawat antara lain adalah; a.
P emberikan asuhan perawatan kepada anggota keluarga yang sakit
b.
P engenal/pengamat masalah dan kebutuhan kesehatan keluarga
c.
Koordinator P Koordinator P elayanan kesehatan dan keperawatan kesehatan keluarga
d.
Fasilitator, menjadikan pelayanan kesehatan itu mudah dijangkau dan perawat dengan mudah dapat menampung permasalahan yang dihadapi keluarga dan membantu mencarikan jalan pemecahannya
e.
P endidik kesehatan, perawat dapat berperan sebagai pendidik untuk merubah perilaku keluarga dari perilaku tidak sehat menjadi perilaku sehat
f.
P enyuluh dan konsultan, perawat dapat berperan dalam memberikan petunjuk tentang asuhan perawatn dasar terhadap keluarga disamping menjadi penasehat dalam mengatasi masalah-masalah kesehatan keluarga.
H a m b a t a n - H a m b a t a n y a n g S e r i n g D ihadapi dalam Memecahkan Masalah Kesehatan Keluarga
Hambatan yang paling besar dihadapi perawat dalam memberikan asuhan
y
13.
keterbatasannya pengetahuan perawat tentang kultur keluarga.
Prinsip-Prinsip Perawatan Keluarga
Ada beberapa prinsip penting yang perlu diperhatikan dalam memberikan asuhan keperawatan kesehatan keluarga. adalah: 1.
Keluarga sebagai unit atau satu kesatuan dalam pelayanan kesehatan
2.
Dalam memberikan asuhan perawatan kesehatan keluarga sehat sebagai tujuan utama.
3.
Asuhan
keperawatan
yang
diberikan
sebagai sarana
dalam
mencapai
peningkatan kesehatan keluarga. 4.
Dalam memberikan asuhan perawatan kesehatan keluarga, perawat melibatkan peran serta aktif seluruh keluarga dalam merumuskan masalah dan kebutuh keb utuhan an keluarga dalam menggatasi masalah kesehatannya.
5.
Lebih
mengutamakan kegiatan-kegiatan yang bersifat promotif dan prerentif
kuratif dan rehabilitatif dengan tidak mengabaikan upaya kuratif dan 6.
Dalam memberikan asuhan keperawatan kesehatan keluarga nzetnanjaatkan sumber data keluarga semaksimal mungkin untuk kepentingan kesehatan keluarga.
7.
Sasaran
asuhan
perawatan
kesehatan
keluarga
adalah keluarga
secara
keseluruhan. 8.
Pendekatan endekata n yang dipergunakan diperguna kan dalam memberikan asuhan asuh an perawatan kesehatan
2.
Cakupan pelayanan kesehatan dan keperawatan lebih luas, karena banyak anggota keluarga yang dapat dicakup, dan sumber-sumber keluarga yang ada dapat diarahkan untuk meningkatkan kesehatan keluarga.
3.
Pelayanan kesehatan dan keperawatan dipusatkan kepada keluarga sebagai satu kesatuan yang utuh.
4.
Pelayanan kesehatan dan keperawatan keluarga ditekankan pada waktu-waktu rawan di dalam kehidupan keluarga dan keluarga-keluarga dengan risiko tinggi.
5.
Agar dapat mencapai menc apai tujuan dan sasaran sasara n dalam pelayanan pela yanan kesehatan kesehata n keluarga diperlukan kontinyuitas ko ntinyuitas pelayanan pela yanan pada keluarga-keluarga rawan terhadap masalah kesehatan dan keperawatan.
6.
Perlu mempersiapkan tenaga-tenaga perawat kesehatan keluarga yang mempunyai kemampuan yang tujuan ganda dalam memberikan pelayanan.
7.
Perlu pengembangan dan peningkatan sumber-sumber yang ada dalam masyarakat untuk kepentingan asuhan pelayanan keperawatan kesehatan kese hatan keluarga. keluarga.
14.
Langlah-Langkah Langlah-Langkah dalam Perawatan Kesehatan Keluarga
Dalam melaksanakan asuhan per awatan kesehatan keluarga ada beberapa langkah yang harus dilakukan oleh perawat, sebagai berikut; 1.
Membina hubungan kerjasama yang baik dengan keluarga, dengan cara; a.
Mengadakan kontak dengan keluarga
c. 5.
Situasi krisis
Menentukan sifat dan luasnya masalah dan kesanggupan keluarga untuk melaksanakan tugas-tugas keluarga dalam bidang kesehatan
6.
Menentukan/menyusun skala prioritas masalah kesehatan dan keperawatan keluarga, dengan mempertimbangkan;
7.
a.
S ifat masalah
b.
Kemungkinan masalah untuk diubah
c.
P otensi menghindari masalah
d.
P ersepsi keluarga terhadap masalah
Menyusun rencana asuhan perawatan kesehatan dan perawatan keluarga sesuai dengan urutan prioritas
8.
a.
Menentukan tujuan yang realistic
b.
Merencanakan pendekatan dan tindakan
c.
Menyusun standar dan kriteria evaluasi
Melaksanakan asuhan keperawatan kesehatan keluarga sesuai dengan r encana yang disusun
9.
Melaksanakan evaluasi evalua si keberhasilan keberhas ilan tindakaan keperawatan kep erawatan yang dilakukan ka n
10. Meninjau kembali masalah keperawatan dan kesehatan yang belum dapat teratasi dan merumuskan kembali rencana asuhan keperawatan yang baru.
menganalisa data sehingga mencapai kesimpulan yang logis dalam menyelesaikan masalah secara rasional dan masuk akal.
Tahap-tahap dalam Proses Keperawatan Tahap-tahap dalam proses keperawatan saling bergantungan satu sama lainnya dan bersifat dinamis, dan disusun secara sistematis untuk menggambarkan perkembangan dari tahap yang satu ke tahap yang lain, dengan tahap-tahap sebagai berikut:
P engkajian (Assessment)
Adalah sekumpulan tindakan yang digunakan oleh perawat untuk mengukur keadaan klien (keluarga) dengan memakai norma-norma kesehatan keluarga maupun sosial, yang merupakan sistem sistem yang terintegrasi dan kesanggupan keluarga untukmengatasinya. mengat asinya. Dasar pemikiran dart pengkajian ad alah suatu perbandingan, suatu ukuran atau suatu penilaian mengenai keadaan keluarga dengan menggunakan norma-nonna yang diambil dari kepercayaan, nilai-nilai, prinsip-prinsip. aturan-aturan dan harapanharapan, toeri, konsep yang berkaitan dengan permasalahan yang dihadapi oleh keluarga. Norma yang digunakan untuk untuk menentukan status kesehatan keluarga adalah:
Pengumpulan data, dapat dilakukan melalui cara: 1.
awancara: W awancara:
yang berkaitan dengan hal-hal yang perlu diketahui, baik aspek
fisik, mental, sosial buda ya, ya, ekonomi, kebiasaan, lingkungan dan sebagain ya. 2.
engamatan: P engamatan:
pengamatan terhadap hal-hal yang tidak perlu ditanyakan, karena
sudah dianggap cukup melalui pengamatan saja, diantaranya yang berkaitan dengan lingkungan fisik. misa lnya ventilas i, penerangan , kebersihan kebersihan dan sebagainya. 3. Studi
dokumentasi:
studi
berkaitan
dengan
perkembangan
kesehatan
anak,
diantaranya melalui Kartu Menuju Sehat (K MS), MS ), Kartu Keluarga dan catatancatatan kesehatan lainny lainnya. 4.
emeriksaan P emeriksaan masalah
Fisik: dilakukan terhadap anggota keluarga yang mempunyai
kesehatan
dan
keperawatan.
berkaitan
dengan
keadaan
fisik,
misalnya: kehamilan, kelainan organ tubuh tubuh dan tanda-tanda pe nyakit.
Data-data yang dikumpulkan dikumpulkan me liputi hal-hal sebagai berikut: 1. Identitas keluarga 2. Riwayat kesehatan keluarga baik yang sedang dialami maupun yang pernah dialami 3. Anggota keluarga
1. Keadaan kesehatan yang normal dari setiap anggota keluarga,meliputi: keluarga, meliputi: a. Keadaan kesehatan fisik, mental, sosial anggota keluarga b. Keadaan pertumbuhan dan perkembangan anggota keluarga c. Keadaan gi i anggota keluarga d. S tatus immunisasi anggota keluarga e. Kehamilan dan keluarga berencana 2 . Keadaan rumah dan sanitasi lingkungan, melipti: a. Rumah meliputi: ventilasi. penerangan, kebersihan, konstruksi ko nstruksi, luas rumah dibandingkan dengan jumlah anggota keluarga dan sebagainya b. S umber air minum c. Jamban keluarga d. T empat pembuangan air limbah e. Pemanfaatan pekarangan yang ada dan sebagainya. 3. Karakteristik keluarga: a. S ifat-sifat keluarga b. Dinamika dalam keluarga c. Komunikasi dalam keluarga d. Interaksi antar
ota keluarga
keputusan keputusa n tentang masalah kesehatan dan d an keperawatan keper awatan keluarga. Disamping melalui diskusi-diskusi diantara perawat dengan mempertimbangkan situasi dan sumber daya yang ada pada keluarga.
Bagan rencana asuhan perawatan keluarga TN.X TN.X Data
Tindakan
Masalah kesehatan
Masalah perawatan
Anak ke-3 ke-3 dan ke-5
Anak ke-3 ke-3 dan ke-5
5 menderita skabies
Setelah 30 menit
Memberikan penyu-
Ayah dan ibu
(Rana dan Rano men-
menderita skabie
Keluarga
memberikan penyu pe nyu--
luhan kesehatan
mampu menjelaskan;
luhan kesehatan,
pada keluarga
Pengertian, penyebab,
keluarga dapat dap at men-
tentang:
gejala, penularan,
derita skabies pada tungkai kaki, tangan dan dagu
skabie
penyakit
jelaskan beberapa
kebersihan (-)
kumal,
mengenal
belum
Tujuan
berdaki,
keperawatan
hal tentang te ntang penya pe nyakit kit skabie
Evaluasi
pengertian
pengobatan dan
penyakit skabies
perawatan penyakit
penyebab penyakit
skabie
skabies gejalagejala
pakaian koto
cara penularan pengobatan perawatan skabie Keluarga dapat melaksanakan perawatan kulit anak yang
Peragaan dan simulas perawatan kulit.
perawatan kulit pada anak ke-3 ke-3
mengalann skabies skabies
dan ke-5
pemberian salep
Ayah dan ibu melaksanakan perawatan kulit pada anaknya setiap pagi dan sor
2-4 kal Anak ke-4 dan ke-5 belum diimunisasi y
Anak ke-4 dan ke-5
Keluarga
belum diimunisasi
mengetahui manfaat
tidak ada bukti
imunisasi
tisik (keloid)
belum
pada
anak
Penyuluhan
Keluarga mampu
diberikan penyuluhan
kesehatan kepad kepadaa
menjelaskan 6
kesehatan, keluarga
keluarga tentang:
pokot bahasan.
dapat menjelaskan
yang menjadi
tentang manfaat
tanda anak telah
imunisasi pada anak.
diimunisasi y
Setelah 30 menit
y
nisasi y
penyuluhan
penguat dari ibu
y
kesehatan ibu
bahwa anaknya
macam-macam imunisasi
Setelah diberikan
keterangan
pengertian imu-
cara mendapatkan
Pada kunjungan
imunisas
kedua, ibu
berkeinginan
belum
memberitahukan
membawa anak
diimunisasi
anaknya telah diberi
kepuskesmas untuk
imunisasi
imunisasi Sampah berserakan di halaman samping dan helakang. y
bau kurang sedap
y
banyak lalat
Ternpat sampah tidak memenuhi syarat kesehatan
Keluarga belum mengenal tempat pembuangan sampah yang memenuhi syarat
Setelah 30 menit
Memberikan
memberikan
penyuluhan
penyuluhan
kesehatan kepada
kesehatan. keluarga
keluarga tentang:
dapat menjelaskan tempat sampah yang
y
hubungan sampah dengan
Keluarga mampu menjelaskan 3 pokok bahasan.
y
kebersihan
kesehatan
di
memenuhi syarat kekesehatan dan
dalam dan di luar rumah (-)
kesehatan y
syarat-syarat
hubungan sampah
ternpat
sampah
dengan kesehatan
yang memenuhi syarat kesehatan
Keluarga dapat
Cara-cara
Pada kunjungan
membuat tempat
pembuatan tempat
kedua tersedia
sampah sederhana
sampah yang
tempat sampah yang
dari bahan yang
memenuhi syarat
terhuat dari kayu.
murah
kesehatan
Lingkungan
di
dalam dan di luar rurnah bersih Muka ibu. anak ke3 dan ke-4 pucat. Ibu sering pusing, mata sering berkunang-kunang terutama dari posisi jongkok ke posisi berdiri
Ibu,
anak
menderita ringan
ke-4 anemia
Keluarga
tidak
mengenal anemia
Setelah 30 menit berdialog, keluarga dapa menjelaskan tentang cara-cara mencegah anemia. Keluarga dapat memilih bahan bakar yang murah dan bergi i dan menyajikan dalam menu keluarga
Memberikan penyuluhan kesehatan tentang pengertian anemia hubungan gi i dengan anemia cara-cara mencegah anemi a nemiaa gi i. y
y
Mengajarkan ibu
Keluarga dapat menjelaskan 3 pokok bahasan. Dalam jangka waktu wakt u 1 bulan: bulan: Hb mencapai y
y
12 mm gr % tidak pucat
Ibu belum mengikuti
Ibu belum mengikuti
Keluarga belum me-
program K B. Jumlah
program K B kembali
ngenal manfaat K B
anak 5 orang, pernah
bagi
mengikuti K B IUD
keluarga.
tetapi dihentikan.
kesejahteraan
Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit keluarga bersedia kembali mengikuti K B.
tentang cara-cara memilih bahan makanan yang murah tetapi bergi i. Mengajarkan ibu tentang menyajikan menu keluarga yang bergi i Memberikan penyulu p enyulu-han kesehatan tentang: manfaat K B bagi kesehatan ibu dan kesejahteraan keluarga. Pandanganpandangan keliru tentang kontrasepsi
khususnya IU IUD. IUD sebagai kontrasepsi mantap.
keluarga termotivasi kembali untuk mengikuti K B. Dalam kunjungan ke dua, ibu mengutarakan niatnya untuk menggunakan IU IUD kembali. Dalam kunjungan ketiga, ibu telah menggunakan IU IUD kembali.