BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Hazard dan Klasifikasinya
Kesehatan kerja menurut Suma’mur didefinisikan sebagai spesialisasi dalam ilmu kesehatan/kedokteran beserta prakteknya agar masyarakat pekerja memperoleh derajat kesehatan setinggi-tingginya, baik fisik atau mental maupun sosial dengan usaha-usaha preventif dan kuratif terhadap penyakit-penyakit/gangguan-gangguan kesehatan yang diakibatkan faktor-faktor pekerjaan dan lingkungan kerja serta terhadap penyakit-penyakit umum. Menurut WHO/ILO (1995), kesehatan kerja bertujuan untuk peningkatan dan pemeliharaan derajat kesehatan fisik, mental dan sosial yang setinggi-tingginya setinggi -tingginya bagi pekerja di semua jenis pekerjaan, pencegahan terhadap gangguan kesehatan pekerja yang disebabkan oleh kondisi pekerjaan; perlindungan bagi pekerja dalam pekerjaannya dari risiko akibat faktor yang merugikan kesehatan; dan penempatan serta pemeliharaan pekerja dalam suatu lingkungan kerja yang disesuaikan dengan kondisi fisiologi dan psikologisnya. Secara ringkas merupakan penyesuaian pekerjaan kepada manusia dan setiap manusia kepada pekerjaan atau jabatannya. Safety Engineer Career Engineer Career Workshop (2003) mendefinisikan Hazard atau bahaya sebagai kondisi fisik yang yang berpotensi menyebabkan kerugian / kecelakaan bagi manusia atau lingkungan. Ketika hazard timbul, maka peluang terjadinya efek-efek yang buruk tersebut akan muncul. Bahaya diartikan sebagai potensi dari rangkaian sebuah kejadian untuk muncul dan menimbulkan kerusakan atau kerugian. Jika salah satu bagian dari rantai kejadian hilang, maka suatu kejadian tidak akan terjadi. Bahaya terdapat dimanamana baik ditempat kerja atau di lingkungan, namun nahaya hanya akan menimbulkan efek jika terjadi sebuah kontak atau eksposur. (Tranter, 1999). Bahaya pekerjaan adalah faktor-faktor dalam hubungan pekerjaan yang dapat mendatangkan kecelakaan. Bahaya tersebut disebut potensial, jika faktor-faktor tersebut belum mendatangkan kecelakaan. Jika kecelakaan telah terjadi, maka bahaya tersebut sebagai bahaya bahaya nyata. (Suma’mur, 1987)
WHO (1999) telah mengidentifikasi langkah-langkah utama dalam penilaian bahaya kesehatan: identifikasi bahaya, karakterisasi risiko, penilaian paparan, dan e stimasi risiko. Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dalam Terminologi, bahaya (Hazard ) diklasifikasikan menjadi dua yaitu : 1.
Bahaya Keselamatan Kerja (Safety Hazard ) Jenis bahaya yang berdampak timbulnya kecelakaan yang menyebabkan luka (injury) nahkan kematian, serta kerusakan property perusahaan. Memiliki dampak yang bersifat akut. Jenis dari bahaya keselamtan antara lain: a. Bahaya mekanik, disebabkan oleh mesin atau alat kerja mekanik seperti tersayat, tertindih, terjatuh dan terpeleset. b. Bahaya Elektrik, disebabkan oleh peralatan yang mengandung arus listrik seperti tersengat. c. Bahaya kebakaran, disebabkan oleh substansi kimia yang bersifat mudah terbakar ( flammable). d. Bahaya peledakkan, disebabkan oleh substansi kimia yang sifatnya explosive.
2.
Bahaya Kesehatan Kerja ( Health Hazard ) Jenis bahaya yang berdampak kepada keshatan, menyebabkan ganguan kesehatan dan penyakit akibat kerja. Dampaknya bersifat kronis. Jenis bahaya kesehatan antara lain: a. Bahaya fisik, antara lain kebisingan, getaran, radisasi ion dan non-pengion, suhu ekstrim dan pencahayaan. b. Bahaya kimia, antara lain yang berkaitan dengan material atau bahan seperti antiseptic, aerosol, insektisida, dust, mist, fumes, gas, vapor . c. Bahaya ergonomi, antara lain repetitive movement, static posture, manual handling dan postur janggal. d. Bahaya biologi, antara lain yang berkaitan dengan makhluk hidup yang berada dilingkungan kerja. e. Bahaya psikologi, antara lain beban kerja yang terlalu berat, hubungan dan kondisi kerja yang tidak nyaman.
2.2 Pengertian Hazard Fisik
Hazard fisik yaitu potensi bahaya yang disebabka oleh aspek fisik dari seorang yang tengah melakukan pekerjaan. Hazard fisik erat sekali hubungan dengan manusia, kitasendiripun terkadang yaitu sumber permasalahan dari persoalan yang terjadi. Managemen kegiata yaitu salah satu cara untuk mengatur hazard yang nampak ini.
2.1.1
Jenis-Jenis Hazard Fisik
Suhu
Suhu yang terlalu tinggi dapat menyebabkan : a. Chilblain terjadi karena bekerja ditempat yang cukup dingin dalam waktu yang cukup lama. b.
Frosbite terjadi akibat suhu yang sangat rendah dibawah titik beku.
c. Heat carmp dialami dalam linkungan suhu yang tinggi sebagai akibat bertambahnya keringat yang disertai hilangnya Na dari tubuh, yang selanjutnya hanya diberi air saja tanpa diberi tambahan Na yang hilang. d. Heat exhaustion terjadi karena cuaca yang sangat panas dan orang yang belum teraklimatisasi. e.
Heat stroke terjadi pada orang yang melakukan pekerjaan berat didalam lingkungan yang panas dan belum teraklimitasi.
f.
Trenchfoot terjadi karena terendam dalam air dingin yang cukup lama.
Tekanan
a. Tekanan udara rendah gangguan yang timbul berupa kurangnya oksigen didalam udara pernafasan. b. Tekanan udara tinggi penyakit yang timbul disebut Caisson yang disebabkan bebasnya nitrogen dalam jaringan pada waktu dekompresi.
Getaran
Getaran / Vibrasi adalah faktor fisik yang ditimbulkan oleh objek dengan getaran isolasi misalnya mesin, peralatan kerja yang bergetar dan memajani pekerjaan melalui transmisi. Penyakit yang dapat ditimbulkan akibat getaran : a. Sistem peredaran darah, misalnya kesemutan pada jaringan tangan dan kadang-kadang ujung jari memucat yang disertai rasa nyeri. b. Sistem tulang sendi dan otot gangguan ostevartikuler terutama pada tulang karpal, sendi siku. c. Sistem saraf yaitu kelainan saraf sensoris yang menimbulkan kesemutan.
Pencahayaan
Cahaya merupakan sumber yang memancarakan energi sebagai dari energi diubah menjadi cahaya tampak . penyebaran cahaya dari sumber cahaya tergantung pada kontruksi kulit pelindung yang digunakan.Penerangan kurang dapat menyebabkan kesilauan yang memudahkan terjadinya kecelakaan. Dampak dari pencahayaan mengeluh kelelahan mata (iritasi / conjungtivitis), rangkap, sakit kepala, ketajaman penglihatan terganggu, serta akomodasi dan konvergasi menurun.
Radiasi
Radiasi adalah suatu energi yang memiliki kemampuan untuk menembus suatu objek, termasuk tubuh manusia. Ada dua jenis radiasi: a. Radiasi pergion jika radiasi mempunyai kemampuan untuk melepas elektron dari orbitalnya pada sistem atom dan membentuk suatu iyon. Misalnya sinar X, sinar Gama dan sinar kosmis. b. Radiasi non pergion adalah radiasi yang tanpa ada pelepasan elektron yang tergantung pada panjang gelombang. Misalnya sinar ultraviolet, sinar yang bisa dilihat (sinar laser), dan sinar dengan gelombang pendek. Efek yang ditimbulkan dari radiasi yaitu:
a. Efek somatik yaitu efek yang pasti terjadi akibat penyinaran radiasi pergion, efek terjadi dalam suatu priode waktu, tergantung pada dosis radiasi yang ditimbulkan. b. Efek somatic-stokastik, efek
ini
sangat
sulit
dideteksi
apakah
diakibatkan
oleh
radiasi/yang lain karena dampak yang terkena beberapa saat. Contohnya adalah terjadi leukemia. c. Efek genetik yaitu disebabkan oleh radiasi pada seseorang dan menggangu sistem ragenerasi. d. Radiasi sinar inframerah dapat menyebabkan katarak pada lensa, sumbernya dapat berasal dari cairan pijar logam dan pijar kaos. e.
Radiasi sinar ultra violet dapat menyebabkan kon jungtivitas fhoto elektrika.
f.
Radiasi sinar Ro/Radioaktip dapat menyebabkan penyakit sumsum darah, kelainan kulit dan inpotensi.
Pengendalian terhadap bahaya radiasi untuk petugas dan penderita : a. Petugas : melengkapi pakaian kerja/perlindungan dari radiasi dengan kacamata timah dan baju apron dan pelindung leher dari apron b.
Penderita : diberi pembatas leher dan sudut hamburan serta pemilihan tegangan tabung.
Kebisingan
Bising atau suara yang tidak diinginkan karena menggangu kenyamanan. Beberapa sumber kebisingan di Rumah Sakit antara lain: Ruang generator, Ruang AHU (Air Handing Unit), jet pump, mesin cuci pakaian, dan sebagainya. Dampak dari kebisingan: a. Auditorial/Accupational hearing loss, yaitu trauma akustik dan noise induc e b. Nonaditional, dampak yang diterima antara lain; gangguan komunikasi, gangguan tidur, serta gangguan prilaku yang ditandai dengan sakit kepala, mual dan berdebar.
Sumber :
http://ners-binahusada.blogspot.co.id/2011/10/hazard.html (di akses pada 19 november 2017) http://sepatusafetybootindonesia.blogspot.co.id/2017/02/macam-macam-hazard-potensi bahaya.html (diakses pada 19 november 2017)