BAB II TEORI DASAR
Sterilisasi dalam mikrobiologi adalah suatu proses atau usaha untuk membebaskan atau mematikan semua organisme yang terdapat pada atau di dalam suatu alat atau bahan yang digunakan dalam pelaksanaan praktikum. Ada tiga cara utama yang u mum digunakan dalam sterilisasi yaitu penggunaan panas, penggunaan bahan kimia dan penggunaan filter atau penyaringan. Pemilihan cara sterilisasi ini didasarkan didasarkan pada sifat bahan yang akan disterilisasikan (Tjahtjo 2004). Sterilisasi dalam mikrobiologi berarti membebaskan tiap benda atau substansi dari semua kehidupan dalam bentuk apapun. Tujuan mikrobiologi dalam usaha mendapatkan keadaan steril mikroorganisme dapat dimatikan setempat (insitu) oleh panas (kalor), gas-gas seperti formaldehide, etilnoksida atau etilnoksida atau betaprolakton oleh betaprolakton oleh bermacam-macam larutan kimia. Mikroorganisme juga dapat disingkirkan secara mekanik oleh sentrifugasi kecepatan tinggi atau oleh filtrasi (Irianto, 2006). Pembuatan media pada prinsipnya dilakukan dengan melarutkan semua komponen media dalam air sesuai dengan konsentrasinya ko nsentrasinya pada formulasi yang diinginkan. Namun, penimbangan satu persatu komponen media untuk setiap pembuatan media kultur adalah tidak praktis dan hanya dapat dilakukan jika jumlah zatnya cukup besar. Masalah tersebut dapat diatasi dengan pembuatan larutan stok. Larutan stok adalah larutan berisi satu atau lebih komponen media yang konsentrasinya lebih besar dari konse ntrasi komponen tersebut dalam formulasi media akan dibuat (Manullang et al 2006). Medium ialah suatu bahan yang terdiri t erdiri atas campuran nutrisi (zat makanan) yang dipakai untuk menumbuhkan mikroba termasuk bakteri patogen tanaman. Selain itu menumbuhkan mikrobia medium dapat digunakan pula untuk isolasi, memperbanyak, pengujian sifat-sifat fisiologi dan perhitungan jumlah mikrobia (Khaeruni dan S atrah, 2014 ). Agar-agar, gelatin atau gel silika merupakan bahan untuk membuat medium menjadi padat. Namun, yang paling umum digunakan adalah agar-agar. Meskipun bahan utama a gar-agar adalah gelatin, yaitu suatu kompleks karbohidrat yang diekstraksi dari alga marin genus Gelidium, namun sebagian besar mikroorganisme tidak dapat menggunakannya sebagai makanan sehingga agar-agar dapat berlaku hanya sebagai pemadat (Hadioetomo, 1993). Media tumbuh bagi mikroba memiliki keragaman dalam hal tipe nutrisi tergantung mikroba yang mengimbanginya. Sumber nutrien bisa berasal dari alamiah maupun buatan seperti campuran zat-zat kimiawi. Media yang digunakan juga disterilkan sebelum dipakai. Tingkat keasaman (pH) dalam suatu medium perlu disesuaikan dan ditentukan dengan nilai yang optimum bagi pertumbuhan miroba (Putri, 2010). Media biakan yang mampu mendukung mend ukung optimalisasi pertumbuhan milroorganisme harus dapat memenuhi persyaratan nutrisi bagi mikroorganisme. unsur tersebut berupa garam organik, sumber energy (karbon), vitamin dan zat pengatur tumbuh (ZPT). Selain itu dapat pula ditambahkan komponen lain seperti senyawa organik dan senyawa kompleks lainnya (Suardana dkk, 2014).
The world’s largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
The world’s largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Media merupakan campuran dari beberapa zat-zat makanan yang digunakan untuk pertumbuhan mikroba dan berfungsi sebagai nutrisi bagi mikroba tersebut. Media dibedakan berdasarkan sifat fisiknya, yaitu media medi a padat, media setengah padat, media med ia cair, dan berdasarkan komposisinya, yaitu media sintesis, media semi sintesis dan media non sintesis. Nutrient sintesis. Nutrient Broth (NB) adalah medium sintetik yang berbentuk cair dengan bahan dasar ekstrak beef dan peptone dan peptone.. Medium Medium Nutrient Broth Broth (NB) merupakan medium berwarna coklat dan memiliki kegunaan sebagai medium untuk menumbuhkan bakteri sama seperti medium NA. Ekstrak beef dan peptone peptone pada media NB digunakan untuk menyediakan beberapa senyawa organik yang diperlukan bagi pertumbuhan E.coli pertumbuhan E.coli (Huang (Huang C. C. 2001).
Hadioetomo, RS, 1993, Teknik dan Prosedur Dasar Laboratorium Mikrobiologi. Mikrobiologi. Gramedia: Jakarta Irianto, K. 2006, Mikrobiologi: Menguak Dunia Mikroorganisme Jilid 2, CV. Yrama Widya. Bandung. Khaeruni, A dan V. N. Satrah. 2014. 2014. Penuntun Praktikum Mikrobiologi Dasar. FakultasPertanian UHO. Kendari Li D, Xiao S, Huang C. 2001. Pharmacia and biological functionalities of nutrient broth dispersed multi-walled carbon nanotubes: A novel drug delivery system. Science China Chemistry. Chemistry. 53 (3): 612-618. Manullang, I.N., Ellok D.S., dan N. Suswantini. 2006. Respon Pertumbuhan Jahe Putih Zingiber (Zingiber officinale var. officinale var. officinale) officinale) Secara In-Vitro pada Media Murashige-Skoog dengan Penambahan NAA dan BAP. Jurnal BAP. Jurnal Budidaya Pertanian No. Pertanian No. 2 : 88 – 97. 97. Putri, 2010, Cara Membuat Medium, Medium, Gadjah Mada University Press : Yogyakarta. Suardani, Dkk. 2014. 2014. Identifikasi E Colli 0157:H7 dari Feses Ayam dan Uji Profil Hemolisisinya Pada Media Agar Darah. Darah. Jurnal kedokteran hewan. Vol 8. No. 1 Tjahtjo 2004. Dasar 2004. Dasar – Dasar Dasar Mikrobiologi. Mikrobiologi. Jakarta: Djambatan.