BAB VII TALI TEMALI DASAR
Tali temali adalah keterampilan dalam menggunakan tali dan membuat simpul-simpul untuk mencip men ciptak takan an ika ikatan tan yan yang g tep tepat at dan ama aman. n. Seri Seringk ngkalip alipeng engerti ertian an ant antara ara tal tali, i, sim simpul pul dan ika ikatan tan dicampuradukkan. Padahal sebenarnya berbeda sama sekali. Tali adalah bendanya. Simpul adalah hubungan antara tali dengan tali. Ikatan adalah hubungan antara tali dengan benda lainnya, misal kayu, balok, bambu dan sebagainya.
TALI A. Pengertian Tali
Tali mer merupa upakan kan ala alatt yan yang g san sangat gat pen pentin ting g dal dalam am keg kegiata iatan n kep kepecin ecintaal taalama aman. n. Ber Berbag bagai ai kegiatan alam seperti mountainering, caving dan caving dan rock climbing memerlukan climbing memerlukan tali dengan jenis-jenis tertent tert entu u seb sebagai agai ala alatt ban bantu. tu. Tali sen sendir dirii mem memilik ilikii pen penger gertian tian yak yakni ni bar barang ang yan yang g ber beruta utas-u s-utas tas panjang, dibuat dari bermacam-macam bahan (sabut kelapa, ijuk, plastik, dsb.) ada yang dipintal ada yang tidak, gunanya untuk mengikat, mengebat, menghela, menarik, menyimpul, bahkan dapat digunakan untuk pengaman untuk kegiatan climbing, caving dan caving dan kegiatan alam bebas lainnya.
B. Macam-macam Jenis Tali
1. Hawserlaid (Laid Rope) Tali yang terdiri dari serat halus terbuat dari nylon, yang dipilin menjadi 3 bagian.
(Gambar Hawserlaid)
Kelebihan hawserlaid : - Tahan Tahan terhadap abrasi - Mempunyai daya lentur yang tinggi ( sampai 40%) - Konstr Konstruksiny uksinyaa sedemik sedemikian ian rupa sehingga memudahkan memudahkan pengam pengamatan atan kerusa kerusakan kan yang terjadi pada tali.
Kekurangan hawserlaid : - Cenderung menjadi kaku bila sudah sering dipakai, sehingga agak sukar membuat simpul, dalam hal membuat simpul harus diperiksa benar-benar apakah simpul sudah terjalin rapih, apa belum demi keamanan. - Bentuknya yang demikian rupa cenderung melintir bila dipakai untuk abseiling (turun melalui tali).
2. Kernmantel ( Mantel Mantel Rope) Rope) Kernmantel adalah tali yang terdiri dari 2 bagian, yaitu : Bagian dalam ini (kern) yang terdiri dari serat-serat berwarna putih. Bagian luar (mantel) yang merupakan anyaman yang melindungi bagian inti. Tali jenis ini lebih praktis dan lebih baik di dalam penggunaan, sebab permukaan tali ta li lebih rata sehingga mengurangi gesekan pada tangan atau benda lainnya. Berdasarkan konstruksi dan Penggunaannya, Kernmantel dibagi menjadi 3 Jenis: a. Kernmantel Dinamis •
•
•
• •
sangat mudah digunakan untuk membuat berbagai jenis simpul memiliki kemuluran yang lebih tinggi, sehingga sangat cocok untuk menahan jatuhnya pemanjat dengan hentakan yang tidak terlalu keras pada tali. memiliki pelindung yang lebih tipis sehinggan tali kernmantle dynamic memiliki kekuatan yang cukup. tali terbaik untuk menahan seseorang ketika jatuh karena memiliki kelenturan yang tinggi. memiliki kemuluran yang terlalu tinggi, sehingga untuk penggunaan dalam vertical rescue kurang kur ang tep tepat at kar karena ena aka akan n men menemu emuii ken kendal dalaa pad padaa pen penggu ggunaa naan n descen descending, ding, ascend ascending, ing, maupun hauling .
(Gambar kernmantel dinamis)
b. Kernmantel Statis •
static memiliki kemuluran yang rendah, hanya 3% hingga 20% persen kemuluran dialami ketika tali dibebani tubuh seseorang.
•
•
•
•
memiliki elastisitas tinggi, tali kernmantle static dapat mennyesuaikan diri dengan berbagai penggunaan seperti pada tali lainnya. memilik mem ilikii kek kekuat uatan an pal paling ing bes besar ar dib diband anding ing jen jenis is tali lai lainny nnya, a, tet tetapi api unt untuk uk kem kemuda udahan han penggunaan, tali kernmantle static lebih kaku di bandinf tali lainnya. tidak mudah mulur, tidak mudah lecet, anti debu dan anti kotor, memiliki kekuatan yang besar. terlalu mudah menyerap dan sulit untuk dibuat jenis-janis simpul.
(Gambar kernmantel statis)
c. Kernmantel Semi Statis •
•
digunakan untuk penyelamatan (Rescue Rope) bagian luarnya tidak dianyam dengan rapat sama seperti yang digunakan dalam rock climbing tetapi bagian dalamnya lurus dan sama seperti kontruksi pada speleo rope sehingga daya lenturnya rendah (10%).
•
tali ini dapat meredam Vovo Vovo effeck dan mudah dibuat simpul.
•
untuk unt uk Abseilin Abseiling g ata atau u Asce Ascendi nding ng (na (naik ik mel melalu aluii tali tali)) tal talii yan yang g bai baik k dip dipaka akaii adal adalah ah yan yang g mempunyai diameter 11 atau 12 mm. Diameter sebesar itu dianggap cukup tahan terhadap gesekan, tidak terlalu berat dibawa dan sesuai dengan besarnya alat-alat yang digunakan untuk untu k abseili abseiling ng maup maupun un ascend ascending, ing, umumnya kernmantel sebesar ini mempu mempunyai nyai daya menahan beban sebesar ini mempunyai daya menahan beban sebesar 2000 kg. Kemampuan ini adal adalah ah yan yang g diu diuji ji di pab pabrik rik (UIA (UIAA A = Uni Union on Int Intern ernatio ationala nalate te des Assosicat Assosication ionss d’ Alpinisme) akan tetapi hal ini tidak berarti tidak dapat memakai dengan seenaknya.
Di medan sesungguhnya kekuatan tali dapat berkurang karena berbagai hal misalnya : *Gesekan dengan tebing *Simpul yang dibuat pada tali tersebut *Gesekan dengan alat turun *Hentekan yang dihasilkan oleh gerakan abseling *Panas Matahari *Lumpur yang menempel pada tali
(Gambar kermantel semi statis)
C. Perawatan Tali
Tali nylon, baik kernmantel maupun hawserlaid, memang mempunyai banyak kelebihan, tetapi ada juga kekurangannya. Oleh karena itu harus tahu bagaimana merawat tali tersebut, agar dapat dap at dip dipaka akaii den dengan gan aman aman.. Mera Merawat wat tal talii ber berarti arti mem memperp perpanja anjang ng um umur ur tali ter tersebu sebutt di dal dalam am pemakaiannya. Beberapa hal yang patut diperhatikan : 1. Untuk mencegah mencegah membero memberodolny dolnyaa ujung tali, maka maka ujung tali tali harus dirapatkan dirapatkan dengan dengan cara cara membakarnya atau dipanaskan. 2. Tali kernmantel kernmantel harus harus dicuci terlebih terlebih dahulu, dahulu, agar agar sisi minyak minyak dari pabrik pabrik dapat hilang, hilang, dan dan lapisan luar dan dalam dapat bersatu. 3. Hin Hindar darii tali dari panas panas matahari, matahari, karena karena tali nilon nilon akan meleleh meleleh pada pada suhu 215o 215o - 220 220o o C. untuk menghindari tali dari kerusakan karena panas itu, ketika melakukan abseiling jangan terlalu cepat. 4. Untuk menghi menghindari ndari gesekan, gesekan, lapisan lapisan tebing tebing yang dilaui dilaui oleh tali dilapisi dilapisi dengan dengan karung karung atau lainnya untuk menutupi bagian yang tajam. 5. Hin Hindar darii tur turun un dengan dengan cara meloncat meloncat dan menghen menghentak tak tali karena karena hal ini dap dapat at mengura mengurangi ngi
daya tahan tali secara perlahan-lahan. 6. Hinda Hindari ri tali dari dari zat-zat kimia kimia apapun apapun agar tdak tdak hancur hancur seperti seperti air accu, oli, oli, asam batre, batre, dsb. dsb. 7. Jangan mendud menduduki, uki, tali mengin menginjak, jak, kerena kerena tanah dapat dapat menyelinap menyelinap msuk msuk diantara diantara serat-serat serat-serat tali dan mempercepat kerusakan tali tanpa, diketahui, lebih-lebih pada tali kernmantel. 8. Jangan mengg menggantun antung g tali tali dengan dengan beban dalam waktu lama. 9. Lep Lepask askan an segala segala jenis jenis simpul simpul setelah setelah memaka memakaii tali. 10. Hinda Hindari ri gesekan tali nilon dengna dengna tali nilon lainnya, lainnya, kerna dalam waktu singkat singkat tali akan meleleh karena panas, yang ditimbulkan. 11. Jangan sekali-kali menggunkan tali untuk menarik mobil dan benda lainnya. lainnya. 12. Cuc Cucilah ilah tali sete setelah lah dip dipaka akaii unt untuk uk eks eksplo plorasi rasi /lat /latiha ihan. n. Jang Jangan an men menggu ggunak nakan an air pan panas, as, semakin dingin air yang digunakan semakin baik karena dapat menghindari kari kerusakan, meskipun ada beberapa tali yang dapat dicuci dengan menggunakan sabun tetapi lebih baik hindari pencucian dengan penggunaan sabun, untuk mencegah kerusakan tali cucilah dengan air bersih. 13. Laku Lakukanlah kanlah pemeriksaan pemeriksaan terhadap tali sebelum dipakai. Untuk mengecek mengecek tali apakah masih dalam keadaan baik, rabalah tali dan telusuri tali tersebut jengkal demi jengkal. Bila ada bagian dalam yang putus akan terasa dari perbedaan diameter tali tersebut. 14. Sua Suatu tu per percob cobaan aan yan yang g per pernah nah dil dilaku akukan kan tela telah h men menunj unjuka ukan n bah bahwa wa kec kecepat epatan an tur turun un 0,5 m/detik m/deti k dalam 100 dapat menyebabkan menyebabkan descender yang terbuat dari metal mencapai panas 100o C, sedangkan kecepatan 2 m/detik menghasilkan panas 150o C. kecepatan turun yang ideal dan aman adalah 12m/26detik 15. Catatlah riwayat pemakaian tali untuk mengetahui mengetahui batas kekuatannya. 16. Mera Merawat wat tal talii ber berarti arti mem memperp perpanja anjang ng umu umurr tal talii ters tersebu ebut.d t.dalam alam pen penggu ggunaa naan n tali dal dalam am kegiata keg iatan n pec pecint intaa alam mis misalny alnya: a: Mou Mounta ntaine inerin ring, g, Roc Rock k Clim Climbin bing, g, Cav Caving ing,, Resc Rescue ue dsb dikena dik enall beb beberap erapaa sim simpul pul,, dim dimana ana simp simpul-s ul-simp impul ul ters tersebu ebutt san sangat gat pen pentin ting g sek sekali ali dal dalam am penggunaan tali tesebut.simpul-simpul tsbt haruslah sederhana dan mudah dibuat,tidak mudah lepas dengan sendirinya ,mudah dibuka sipulnya bila dikehendaki, kuat, aman, serta nyaman dipergunakan.
S SIMPUL
A. Pengertian Simpul
Simpul adalah hubungan tali dengan tali. Tali temali adalah keterampilan dalam membuat simpul-simpul (menghubungkan tali dengan tali) yang harus dikuasai oleh pegiat alam. Sebuah
simpul yang baik harus memenuhi syarat sebagai berikut : 1. Vers ersal alili ility ty (mul (multi ti guna guna ) 2. Aman 3. Kuat 4. Mu Muda dah h untu untuk k dibu dibuat at sim simpu pull
B. Simpul-simpul Dasar
1. Overhand Knot/ Simpul Simpul Hidup Merupakan simpul yang paling sederhana dan paling dasar. Biasanya digunakan pada ujung tali untuk menghentikan geseran /untuk mematikan ujung tali.
(Gambar overhand (Gambar overhand knot) 2. Figure of eight Knot Knot /Simpul /Simpul delapan Merupakan simpul yang lebih kuat daripada simpul hidup akan tetapi memiliki fungsi yang hampir sama. Kekurangannya dibanding simpul hidup, simpul ini membutuhkan banyak tali.
(Gambar figure figure of eight knot ) 3. Sheet bend Knot /Simpul /Simpul anyam Merupakan simpul yang digunakan untuk menyambung dua buah tali yang besarnya tidak sama besar. Kalau perbedaan tali ini terlalu jauh, maka simpulnya simpulnya harus digandakan.
(Gambar bend (Gambar bend knot )
4. Bowline Knot /Simpul /Simpul Kambing Merupakan simpul yang sifatnya tidak menjerat dan tidak dapat digeser geser.
(Gambar bowline (Gambar bowline knot ) 5. Simpul Mati Digunakan untuk menyambung tali yang sama besar, simpul ini cukup mudah dan sederhana.
(Gambar Simpul Mati) 6. Tar arb buck Kno not t Simpul ini tidak terlalu baik pada tali yang sudah kaku, kadang kadang menjerat atau lepas sama sekali.
(Gambar Tarbuck (Gambar Tarbuck Knot )
7. Tau autl tlin inee Hi Hitc tch h
Simpul ini sifatnya sama dengan Turbuck Knot, yaitu tidak menjerat kalau talinya ditarik,tetapi mudah digeser kalau ikatannya didorong.
(Gambar Tautline (Gambar Tautline Hitch) Hitch) 8. Two Ha Half lf Hi Hitc tch h Sifat simpul ini menjerat, biasanya digunakan untuk mengikat tali pada pangkal kayu.
(Gambar Two (Gambar Two Half Hitch) Hitch) 9. Timber Hitch Hitc h/Jerat tukang kayu Simpul ini sifatnya menjerat. Sesuai dengan namanya, simpul ini biasanya dipakai untuk mengikat tali pada balok kayu.
(Gambar Timb (Gambar Timber er Hitch Hitch))
10. Clove Hitch/Simpul Hitch/Simpul Pangkal
Simpul ini sederhana dan bisa dipakai untuk mengikatkan tali tenda pada pasak.
(Gambar Clove (Gambar Clove Hitch) Hitch) 11. Fisherman’ 11. Fisherman’ss Knot / Simpul Nelayan Berguna untuk menyambung dua buah tali yang sama besar. Jika tali dalam keadaan basah dan licin, simpul ini bisa digandakan agar lebih aman dan kuat.
(Gambar Fisherman's Fisherman's Knot ) 12. Pru Prusik sik Knot Knot Simpul Sim pul ini ber bersifa sifatt men menjepi jepitt bil bilaa men mendap dapat at tek tekana anan, n, nam namun un bis bisaa dig digeser eser den dengan gan mud mudah ah bil bilaa didorong pada saat tidak mendapat tekanan.
(Gambar Prusik Prusik Knot) 13. Simpu Simpull Tiang Tiang Gunanya Untuk mengikat benda hidup/leher binatang agar yang diikat tidak terjerat, dan untuk menambatkan tali pengikat binatang pada pohon agar binatang itu dapat bergerak bebas.
(Gambar Simpul Tiang) 14. Butterfly 14. Butterfly Knot / Simpul Kupu kupu Simpul ini digunakan sebagai pengaman pada tali yang rusak, atau dapat digunakan untuk membuat tangga (dengan tali yang panjang dan kuat).
(Gambar Butterfly Butterfly Knot ) 15. Truckers Hitch Simpul ini berfungsi untuk mengencangkan ikatan pada barang di atas mobil, truk, kuda atau apa saja. Kombinasi simpul memungkinkan anda untuk menarik tali seperti mengencangkan senar gitar.
(Gambar Truckers Hitch) Hitch)
IKATAN A. Pengertian Ikatan
Ikata Ik atan n ad adala alah h hu hubu bung ngan an an anta tara ra ta tali li de deng ngan an be bend ndaa la lain inny nya, a, mi misal sal kay kayu, u, ba balo lok, k, ba bamb mbu u da dan n sebagainya.
B. Macam-macam Ikatan
1. Ik Ikat atan an pa pan ngk gkal al Gunanya untuk mengikatkan tali pada kayu atau tiang, akan tetapi ikatan pangkal ini dapat juga digunakan untuk memulai suatu ikatan.
(Gambar Ikatan Pangkal) 2. Ikata tan n tia tian ng Gunanya untuk mengikat sesuatu sehingga yang diikat masih dapat bergerak leluasa misalnya untuk mengikat leher binatang supaya tidak tercekik.
(Gambar Ikatan Tiang) 3. Ik Ikat atan an ja jan ngk gkar ar Gunanya untuk mengikat jangkar atau benda lainnya yang berbentuk ring.
(Gambar Ikatan Jangkar)
4. Ik Ikat atan an ta tam mba batt Gunanya untuk menambatkan tali pada sesuatu tiang/kayu dengan erat, akan tetapi mudah untuk melepaskannya kembali. Ikatan tambat ini juga dipergunakan untuk menyeret balik dan bahkan ada juga dipergunakan untuk untuk memulai suatu ikatan.
(Gambar Ikatan Ikata n Tambat) 5. Ikata tan n ta tari rik k Gunanya untuk menambatkan tali pengikat binatang pada suatu tiang, kemudian mudah untuk membukanya kembali. Dapat juga untuk turun ke jurang atau pohon.
(Gambar Ikatan Tarik)
6. Ikata tan n tu turki Gunanya untuk mengikat sapu lidi setangan leher
(Gambar Ikatan Turki) 7. Ik Ikat atan an pa pala lan ng Gunanya adalah untak mengikat dua tiang atau kayu yang saling berpotongan.
(Gambar Ikatan Palang) 8. Ik Ikat atan an ca cang ngga gah h
(Gambar Ikatan Canggah) 9. Ik Ikat atan an si sila lan ng Gunanya adalah untuk mengikat dua tiang atau kayu yang saling bersilangan.
(Gambar Ikatan Silang)
10. Ikatan khaki tiga Gunanya adalah untuk membuat kaki tiga, biasanya untuk penyangga tiang bendera.
(Gambar ikatan kaki tiga)