Setelah semua persiapan yang menunjang
kegiatan penambangan selesai tahap selanjutnya adalah pembangunan sarana dan prasarana. Kegiatan ini pada Perusahaan Pertambangan yang besar biasanya dikerjakan oleh Kontraktor. Tugas surveyor menentukan kemajuan yang dilaksanakan sendiri maupun oleh kontraktor yang menyangkut pada besaran pembayaran sesuai dengan hasil yang telah dicapai.
Pengecekan kemajuan bertujuan untuk :
1. Menentukan Kwantitas pekerjaan Misalnya panjang saluran, jalan, pipa yang
telah dipasang Luas daerah tambang yang di kupas (clearing) Volume tanah penutup yang dipindahkan, bahan galian yang telah digali Kegiatan ini dilaksanakan oleh supervisor dan juru ukur
2.
Menentukan Kwalitas pekerjaan Misalnya: Kwalitas bahan yang digunakan Kegiatan ini biasanya dilaksanakan oleh inspektur konstruksi
Pengecekan kemajuan biasanya dilakukan secara berkala yang tergantung macam kegiatannya. Interval pengecekan bisa per bulan, minggu atau harian Persyaratan kwantitas dan kwalitas dituangkan dalam perjanjian antara pemilik (owner) dan pelaksana (kontraktor)
Tugas surveyor untuk menunjang pengecekan ini
adalah harus melaksanakan pengukuran dan perhitungan mengenai, panjang, luas dan volume sesuai dengan aturan pada kontrak kerja. Pengukuran panjang Misalnya pengukuran profil melintang dan memanjang untuk galian tanah.
Pengukuran dilaksanakan dengan syarat sebagai berikut: 1. Alat ukur Total Station dengan ketelitian sudut horisontal dan vertikal sama antara 1” – 3” 2. Interval titik profil memanjang per 25 m 3.Kesalahan penutup ukuran 0,1 m
Pengukuran & Perhitungan Luas 1. Alat Teodolit dengan spesifikasi : Ketelitian sudut Horinsontal 1” - 3” dan Vertikal sama Alat ukur jarak dengan ketelitian 2 mm ± 5 ppm Scanner
2. Metoda Traverse dengan pengamatan 2 – 4 seri
3. Ketelitian Ketelitian azimut 10”√N Ketelitian linier 1 : 10.000 Syarat – syarat ini tergantung pada kesepakatan antara owner dan kontraktor bisa berubah.
Penghitungan luas dilaksanakan dengan cara menghitung luas berdasarkan harga koordinat titik-titik batas yang didapat dari hasil pengukuran lapangan atau berdasarkan hasil digitasi pada gambar situasi, penghitungan luas ini bisa dilaksanakan dengan kalkulator biasa atau dengan menggunakan komputer PC dengan program tertentu misalnya Program Surfer, Excel, Tera model
Persamaan Umum Persamaannya adalah sebagai berikut : S = ½ Xi (Yi-1 – Yi+1) atau
S = ½ Xi (Yi+1 – Yi-1) atau
S = ½ (XiYi+1 - Xi+1Yi)
Diketahui koordinat titik pojok areal sebagai berikut : 1. A = 5 ; 8 3. C = 29 ; 15 2. B = 9 ; 12 4. D = 17 ; 4 Luas areal tersebut ialah : 1. XA.YB - YA.XB = 60 - 72 2. XB.YC - YB.XC = 135 - 240 3. XC.YD - YC.XD = 80 - 255 4. XD.YA - YD.XA = 136 - 20 S = ½ 411- 587 = 88 Luas Areal tersebut = 88 satuan
e
d
c y0 a
y1 l Gambar. A
y2 l
b
Keterangan : Jarak a-b = 2 l Cara Simpson (2 bagian dianggap satu set) Luas gambar A = Luas trapesium abcd + parabola ced Yaitu = { 2l X (y0+y2)/2 } + {y1 – (y0+y2)/2}2l
Apabila banyak offset secara umum luas A adalah : Luas A = l/3 {y0 +yn +4(y2+y4+y6+……+yn-1) + 2(y3+y5+y7+…+yn-2)} Keterangan l = interval , y = panjang garis interval Perhitungan luas cara simpson ini digunakan pada Program Surfer yang kadang –kadang penentu batas luasnya adalah garis kontur .
PERHITUNGAN VOLUME Metode Potongan Melintang Rata-rata
A2 A1
l
Gambar B
Lihat Gambar B Luas potongan melintang A1 dan A2 dihitung dari hasil pengukuran lapangan, bisa juga dari pembacaan pada peta situasi. Apabila jarak antara potongan melintang A1 dan A2 diukur dan kondisi perubahan luas potongan melintang antara kedua ujung itu sebanding dengan jaraknya, maka jika luas A1 dan A2 dirata – rata maka volume tanah itu ialah : V = (A1+A2)/2 X l V A1 A2 l
= Volume = Luas penampang depan = Luas penampang belakang = Jarak antara 2 penampang tersebut
Metode Perhitungan volume Metode ini digunakan untuk menghitung volume tanah untuk reklamasi, pemotongan, perataan pada suatu areal yang luas dan arealnya dibagi menjadi beberapa bentuk geometri seperti segi empat biasa, bujur sangkar, atau segitiga serta dihitung pada tiaptiap pojok harga tingginya.
a A
b
h
c
d
g
f
j
k
i
Gambar :
1
e
Contoh daerah A
Volume untuk satu bagian misalnya bagian
A. Maka Volume = L/4 ( ha + hb + hc +hd ) keterangan : L = luas alas ha= tinggi titik A hb= tinggi titik B hc= tinggi titik C hd= tinggi titik D.
Lihat Gambar 1 Apabila banyak pembagiannya maka
volumenya adalah : k
l
m
n
V = L/4 ( h1 + 2 h2 + 3 h3 + 4 h4 ) Dari gambar 1 didapat. ha =1 ; hb = 2 ; hc = 2 ; hd =1 ; he = 1 ; hf = 3 hg = 4 ; hh = 2 ; hi = 1 ; hj = 2 ; hk = 1
Contoh 1,43
1,20
1,35
1,45
1,50
1,29
1,59
1,30
1,45
1,40
1,60
Tiap kotaknya volumenya 10 X 10 m² = 100 m² maka : k = h.1 = 1,59 + 1,45 + 1,60 + 1,29 + 1,35 = 5,87 l = h.2 = 1,30 + 1,43 + 1,20 + 1,40 = 5,33 m =h.3 = 1,50 n =h.4 = 1.45 Jadi Volume = 100/4 (5,87 + 2X5,33 + 3X1,50 + 4X1,45 ) = 670,75 m³ Tinggi
rata-rata = 670,75 /(5X100) = 1,3415 m
Jadi Volume = 100/4 ( 5,87 + 2X5,33 +
3X1,50 + 4X1,45 ) = 670,75 m³ Tinggi rata-rata = 670,75 /(5X100) = 1,3415 m