Bimbingan dan Konseling
Friday, 09 May 2008 Bimbingan dan Konseling Pengertian Bimbingan dan Konseling Bimbingan dan konseling berasal dari dua kata yaitu bimbingan dan konseling. Bimbingan Bimbingan merupakan merupakan terjemahan terjemahan dari guidance guidance yang didalamnya didalamnya terkandung terkandung beberapa makna. Sertzer & Stone S tone (1966:3) menemukakan bahwa guidance bera berasa sall kata kata guid guidee yang yang memp mempun unya yaii arti arti to dire direct ct,, pilo pilot, t, mana manage ger, r, or stee steer r (menunjukkan, menentukan, mengatur, atau mengemudikan).
Prayitn Prayitno o dan Erman Erman Amti Amti (2004: (2004:99) 99) mengem mengemuka ukakan kan bahwa bahwa bimbin bimbingan gan adalah adalah proses proses pemberian pemberian bantuan yang dilakukan dilakukan oleh orang yang ahli kepada kepada seorang seorang atau beberapa orang individu, baik anak-anak, remaja, maupun dewasa agar orang yang dibimbing dapat mengembangkan kemampuan dirinya sendiri dan mandiri dengan memanfaatkan kekuatan individu dan sarana yang ada dan dapat dikembangkan berdasarkan norma-norma yang berlaku. Sementara, Winkel (2005:27) mendefenisikan bimbingan: (1) suatu usaha untuk melengkapi individu dengan pengetahuan, pengalaman dan informasi tentang dirinya sendiri, (2) suatu cara untuk memberikan bantuan kepada individu untuk memahami dan mempergunakan secara efisien dan efektif segala kesempatan yang dimiliki dimiliki untuk perkembangan perkembangan pribadiny pribadinya, a, (3) sejenis sejenis pelayanan pelayanan kepada individuindividuindividu agar mereka dapat menentukan pilihan, menetapkan tujuan deng dengan an tepa tepatt dan dan meny menyus usun un renc rencan anaa yang yang reali realist stis is,, sehi sehing ngga ga merek merekaa dapa dapatt menyes menyesuai uaikan kan diri diri dengan dengan memuask memuaskan an diri diri dalam dalam lingku lingkunga ngan n dimana dimana mereka mereka hidup, (4) suatu proses pemberian bantuan atau pertolongan kepada individu dalam hal memahami diri sendiri, menghubungkan pemahaman tentang dirinya sendiri
dengan lingkungan, memilih, menentukan dan menyusun rencana sesuai dengan konsep dirinya dan tuntutan lingkungan. I. Djumhur dan Moh. Surya, (1975:15) berpendapat bahwa bimbingan adalah suatu proses pemberian bantuan yang terus menerus dan sistematis kepada individu dalam memecahkan masalah yang dihadapinya, agar tercapai kemampuan untuk dapat memahami dirinya (self understanding), kemampuan untuk menerima dirinya (self acceptance), kemampuan untuk mengarahkan dirinya (self direction) dan kemampuan untuk merealisasikan dirinya (self realization) sesuai dengan potensi atau kemampuannya dalam mencapai penyesuaian diri dengan lingkungan, baik keluarga, sekolah dan masyarakat. Dalam Peraturan Pemerintah No. 29 Tahun 1990 tentang Pendidikan Menengah dikemukakan bahwa “;;Bimbingan merupakan bantuan yang diberikan kepada peserta didik dalam rangka menemukan pribadi, mengenal lingkungan, dan merencanakan masa depan”;;. Berdasarkan pengertian di atas dapat dipahami bahwa bimbingan pada prinsipnya adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh orang yang ahli kepada seorang atau beberapa orang individu dalam hal memahami diri sendiri, menghubungkan pemahaman tentang dirinya sendiri dengan lingkungan, memilih, menentukan dan menyusun rencana sesuai dengan konsep dirinya dan tuntutan lingkungan berdasarkan norma-norma yang berlaku. Sedangkan konseling menurut Prayitno dan Erman Amti (2004:105) adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan melalui wawancara konseling oleh seorang ahli (disebut konselor) kepada individu yang sedang mengalami sesuatu masalah (disebut klien) yang bermuara pada teratasinya masalah yang dihadapi klien. Sejalan dengan itu, Winkel (2005:34) mendefinisikan konseling sebagai serangkaian kegiatan paling pokok dari bimbingan dalam usaha membantu
konseli/klien secara tatap muka dengan tujuan agar klien dapat mengambil tanggung jawab sendiri terhadap berbagai persoalan atau masalah khusus. Berdasarkan pengertian konseling di atas dapat dipahami bahwa konseling adalah usaha membantu konseli/klien secara tatap muka dengan tujuan agar klien dapat mengambil tanggung jawab sendiri terhadap berbagai persoalan atau
masalah
khusus. Dengan kata lain, teratasinya masalah yang dihadapi oleh konseli/klien. Pustaka I. Djumhar dan Moh. Surya. 1975. Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah (Guidance & Counseling). Bandung : CV Ilmu. Shertzer, B. & Stone, S.C. 1976. Fundamental of Gudance. Boston : HMC Prayitno dan Erman Amti. 2004. Dasar-Dasar Bimbingan Konseling. Cetakan ke dua. Winkel, W.S,.2005. Bimbingan dan Konseling di Intitusi Pendidikan, Edisi Revisi. Jakart a: Gramedia
Melalui mata kuliah ini diharapkan mahasiswa mendapatkan pemahaman dan wawasan diharapkan
tentang
dasar-dasar
mampu
perkembangan,
memahami
konsep
dasar,
Bimbingan latar
dan
Konseling.
belakang
jenis-jenis
pentingnya
layanan
perkembangan dalam setting sekolah dan luar sekolah.
Mahasiswa
serta
BK,
juga
sejarah
penerapan
BK
1. Pertemuan 1 : Orientasi Perkuliahan a. Menjelaskan pentingnya perkuliahan pengantar Bimbingan dan Konseling b. menerangkan tujuan yang ingin dicapai oleh mahasiswa setelah mengikuti perkuliahan c. menguraikan pokok-pokok bahasan yang akan dibahas dalam perkuliahan d. merangkum bentuk-bentuk tugas yang harus dilaksanakan oleh mahasiswa e. memaparkan sistem evaluasi yang akan digunakan dalam perkuliahan
1. Pertemuan 2 : Latar Belakang Perlunya Bimbingan dan Konseling a. latar belakang psikologis perlunya bimbingan dan konseling b. latar belakang sosial budaya perlunya bimbingan dan konseling c. latar belakang agama perlunya bimbingan dan konseling d. latar belakang pendidikan perlunya bimbingan dan konseling e. latar belakang perkembangan IPTEK perlunya bimbingan dan konseling 1. Pertemuan 3: Perkembangan Bimbingan dan Konseling a. sejarah perkembangan BK di Amerika pada periode tahun 1898 – 1907 b. sejarah perkembangan BK di Amerika pada awal tahun 1950 c. sejarah perkembangan BK di Indonesia pada awal tahun 1960 d. sejarah perkembangan BK di Indonesia pada tahun 1980-an e. posisi BK dalam UU Sisdiknas 1. Pertemuan 4: Konsep Dasar Bimbingan a. pengertian bimbingan b. tujuan bimbingan c. fungsi bimbingan d. prinsip bimbingan 1. Pertemuan 5: Jenis-jenis Layanan Bimbingan a. jenis alat pengumpul data b. materi layanan orientasi dan informasi c. layanan penempatan d. masalah dalam layanan konseling e. jenis layanan evaluasi 1. Pertemuan 6: Sarana dan Prasarana Pendukung Layanan Bimbingan a. jenis alat tes pengumpul data
b. jenis alat penyimpan data c. jenis alat perlengkapan teknis bimbingan d. ruang konseling yang ideal e. anggaran yang ideal untuk layanan bimbingan 1. Pertemuan 7: Konsep Dasar Konseling a. pengertian Konseling b. pendekatan-pendekatan konseling c. tahapan proses konseling d. teknik konseling 1. Pertemuan 8: Ujian Tengah Semester 2. Pertemuan 9: Bimbingan dan Konseling Kelompok a. pengertian bimbingan kelompok b. prosedur bimbingan kelompok c. pengertian konseling kelompok d. strategi konseling kelompok 1. Pertemuan 10: Tugas-tugas Perkembangan Peserta Didik a. tugas-tugas perkembangan peserta didik tingkat SD b. tugas-tugas perkembangan peserta didik tingkat SLTP c. tugas-tugas perkembangan peserta didik tingkat SLTA d. tugas-tugas perkembangan peserta didik tingkat PT 1. Pertemuan 11: Konsep Dasar Bimbingan dan Konseling Perkembangan a. pengertian BK perkembangan b. visi BK perkembangan c. misi BK perkembangan d. program BK perkembangan 1. Pertemuan 12: Konsep Dasar BK Perkembangan di SD a. pengertian layanan BK perkembangan di SD b. tujuan layanan BK perkembangan di SD c. layanan BK perkembangan di SD d. manajemen program BK perkembangan di SD 1. Pertemuan 13: Konsep Dasar BK Perkembangan di SLTP dan SLTA a. pengertian layanan BK perkembangan di SLTP dan SLTA b. tujuan layanan BK perkembangan di SLTP dan SLTA c. layanan BK perkembangan di SLTP dan SLTA
d. manajemen program BK perkembangan di SLTP dan SLTA 1. Pertemuan 14: Konsep Dasar BK Perkembangan di PT a. pengertian layanan BK perkembangan di PT b. tujuan layanan BK perkembangan di PT c. layanan BK perkembangan di PT d. manajemen program BK perkembangan di PT 1. Pertemuan 15: Konsep Dasar BK di Luar Sekolah a. pengertian layanan BK perkembangan di luar sekolah b. tujuan layanan BK perkembangan di luar sekolah c. layanan BK perkembangan di luar sekolah d. manajemen program BK perkembangan di luar sekolah 1. Pertemuan 16: Penerapan Konsep Bimbingan dalam Pembelajaran a. jenis kegiatan bimbingan yang dilakukan oleh guru dalam pembelajaran b. pemahaman siswa dalam perspektif psikologis c. keunikan siswa yang terkait dengan kelancaran pembelajaran d. prinsip dasar pembelajaran yang akan memanusiakan manusia e. langkah-langkah guru dalam membantu menyelesaikan masalah 1. Pertemuan 17: Ujian Akhir Semester