STUDI KELAYAKAN BISNIS ICE CREAM
OLEH:
NILUH AYU NOVY SAJJANA WEDHANA
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Ice cream merupakan hidangan yang banyak digemari oleh berbagai
kalangan, karena rasanya yang manis, lembut dan membuat mood menjadi
baik bagi yang mengkonsumsinya. Ice cream termasuk makanan yang paling
disukai oleh masyarakat, terutama oleh anak-anak karena rasanya yang
manis pula. Ice cream juga sangat baik untuk pertumbuhan anak-anak
karena terbuat dari susu yang kaya akan protein dan energi. Banyak gizi
yang dapat kita peroleh dari mengkonsumsi ice cream. Keunggulan ice
cream didukung oleh bahan baku utamanya, yaitu susu tanpa lemak dan
lemak susu. Susu disebut sebagai makanan yang hampir sempurna karena
kandungan zat gizi yang lengkap.
Variasi ice cream sangat banyak. Beberapa negara memiliki ice
cream dengan ciri yang khas dan berbeda dari lainnya. Misalnya di
Italia berkembang ice cream yang dikenal dengan nama gelato. Sementara
itu di Jepang terdapat macha, ogura, dan mochi yang juga memiliki rasa
khas. Saat ini, industri ice cream di dunia semakin berkembang,
sehingga variasi rasa dan penyajiannya semakin beragam. Stand penjualan
ice cream pun beredar dimana-mana. Usaha ini telah menjadi sebuah hal
yang tidak asing lagi bagi kehidupan sehari-hari kita. Salah satunya
di Indonesia khususnya Bali yang memiliki iklim tropis dan suhu udara
panas sehingga sangat mendukung perkembangan bisnis ice cream.
Maka dari itu, bisnis ice cream merupakan usaha yang menjanjikan
untuk dijalankan.
2. Nama Perusahaan
"Rainbow Ice Cream"
1.3 Visi dan Misi
Visi
Menjadikan Rainbow Ice Cream sebagai ice cream pilihan nomor satu bagi
anak-anak. Dengan cara mengutamakan kualitas produk namun tetap dengan
harga terjangkau.
Misi
1. Menjual ice cream dengan berbagai macam varian rasa
2. Membuat etalase senyaman mungkin dan unik sehingga mampu menarik minat
konsumen terutaman anak-anak
3. Memberikan pelayanan terbaik bagi para konsumen
.
1.4 Slogan Usaha
"Mewarnai Harimu"
BAB II
PEMBAHASAN
1. Proyek yang Diusulkan
1. Sifat investasi
Sifat investasi dari bisnis yang kami usulkan adalah investasi
baru. Sebab sebelumnya pemilik belum pernah menjalankan usaha
dagang Rainbow Ice Cream ini.
2. Jenis produk
Jenis produk yang kami usulkan adalah ice cream dengan berbagai
varian rasa. Kami terinspirasi dari usaha ice cream yang sudah ada
dan ramai diminati. Sehingga kami berniat membuka stand etalase
Rainbow Ice Cream di daerah hayam wuruk yang memang ramai pelajar.
Selain itu hal yang mendasari didirikannya stand etalase Rainbow
Ice Cream adalah ketiadaan bisnis serupa yang dijalankan di daerah
Hayam Wuruk.
Nilai lebih dari usaha kami adalah memungkinkan untuk melayani
pesanan berupa pembukaan stand di acara-acara seperti pernikahan,
bazaar, ulang tahun, seminar dan lain-lain. Selain itu kami juga
melakukan program CSR dengan menyediakan kotak sosial yang
berfungsi sebagai pengumpulan dana untuk sumbangan ke beberapa
panti asuhan/panti jompo setiap 2 bulan sekali. Dari kegiatan
rutin tersebut diharapkan perusahaan memiliki citra yang baik bagi
masyarakat serta sebagai bentuk kepedulian sosial.
2. Aspek Hukum
Dari segi legalitas usaha, unit usaha ini masih tergolong usaha
kecil sehingga izin dari pemerintah tidak perlu dilakukan. Izin yang
kami peroleh adalah izin dari pemilik toko setempat untuk membuka stand
di depan toko mereka dengan perjanjian pembayaran uang sewa dan
pembayaran uang listrik.
3. Aspek Teknis
1. Penentuan lokasi usaha
Lokasi yang dipilih adalah Jl. Hayam Wuruk no. 206 karena
daerah ini sangat strategis dan belum terdapat usaha bisnis
serupa. Penentuan letak usaha ini mempertimbangkan faktor
dekatnya lokasi dengan pasar atau konsumen karena di sepanjang
jalan Hayam Wuruk terdapat berbagai tempat les, sekolah dan
kampus. Sehingga banyaknya kegiatan anak-anak dan mahasiswa
(pelajar) berlangsung di daerah tersebut dan merupakan area yang
ramai dikunjungi. Hal ini merupakan potensi peluang pasar yang
sangat besar untuk dimanfaatkan.
2. Sarana dan prasarana
Sarana yang kami gunakan untuk menunjang usaha kami adalah dengan
memanfaatkan : chest freezer ukuran tipe AB-108-T-X (ukuran 57cm
x 49cm x 88cm) dengan kapasitas 105 liter, scoop dengan berbagai
ukuran, dan sendok ice cream.
Sedangkan untuk prasarananya kami menggunakan etalase (booth)
beroda yang didesain khusus untuk stand penjualan Rainbow Ice
Cream. Sehingga dengan booth ini etalase ice cream dapat secara
fleksibel berpindah tempat menyesuaikan dengan situasi dan
kondisi. Pemesanan pembuatan booth akan kami pesan pada
perusahaan designbooth.blog.com. Berikut gambaran design booth
yang akan kami gunakan:
3. Layout atau tata letak
Letak etalase berada di depan pertokoan atau ruko yang diatur
sedemikian rupa sehingga dapat secara efektif dan efisien
melayani pembelian ice cream oleh customer.
Selain itu etalase ini juga bisa berpindah secara fleksibel jika
diperlukan. Misalkan Rainbow Ice Cream akan membuka stand pada
acara seminar, pernikahan, dll.
4. Rencana operasi usaha dan luas produksi
Dikarenakan bisnis ini bergerak di bidang usaha dagang maka kami
membutuhkan supplier untuk memasok persediaan produk inti yang
akan kami jual kembali yakni ice cream dan waffle bowl. Supplier
yang kami pilih untuk memasok produk ice cream kami adalah
Diamond (PT Sukanda Djaya). Karena perusahaan ini memiliki
reputasi yang baik akan kualitas (mutu) produk, cita rasa dan
pelayanannya serta telah memiliki brand image yang sudah
terbangun di masyarakat umum namun dengan harga yang terjangkau.
Selain itu Diamond (PT Sukanda Djaya) juga melayani pengantaran
barang secara gratis/ Pemesanan ice cream pada suplier dilakukan
dua belas hari sekali dikarenakan sifat produk yang mudah
mencair dan belum cukupnya fasilitas penyimpanan persediaan yang
cukup besar. Maka sesuai dengan kapasitas chest freezer 105
liter akan memuat 12 pack ice cream Diamond kemasan 8 liter
dengan 6 pilihan rasa (chocolate, strawberry, vanilla, mocca,
cappucino dan neopolitan). Sehingga untuk masing-masing rasa
kami memesan 2 pack karena kami belum tahu varian rasa apa saja
yang paling banyak di minati oleh para pembeli nantinya. Setiap
pack (kemasan 8 liter) akan mampu memenuhi pesanan sebanyak 120
cup ice cream. Diharapkan penjualan ice cream akan menghabiskan
1 pack setiap harinya atau dapat dikatakan estimasi penjualan
sebanyak 120 cup ice cream per hari.
Setelah semua perlengkapan dan peralatan siap maka etalase dapat
segera dibuka. Kemudian pembeli akan datang ke etalase dan
memesan ice cream sesuai dengan selera, penjaga stand men-scoop
ice cream sesuai dengan pesanan dan ditempatkan pada sebuah
waffle bowl beserta dengan sendoknya. Penjaga stand berkewajiban
melayani pembeli hingga pembeli selesai melakukan pembayaran.
5. Proses penjualan
Karyawan yang bekerja sebanyak 2 orang. Karyawan pada shift
pertama mulai bekerja dari pukul 12 siang sampai pukul 4 sore.
Dimana karyawan ketika baru sampai di tempat kerja mulai
membersihkan lingkungan sekitar stand dan menyiapkan segala
keperluan yang dibutuhkan untuk penjualan. Ketika customer tiba,
karyawan melayani customer dengan mengucapkan salam terlebih
dahulu yaitu menyebut "siang/sore/malam" lalu mulai menanyakan
mereka, mau memilih ice cream dengan pilihan rasa yang mana.
Setelah itu karyawan menyediakan dan memberikan kepada customer
lalu menerima uang pembayarannya dan mengucapkan "terima kasih,
selamat datang kembali". Karyawan shift kedua masuk pukul 4 sore
sampai pukul 8 malam. Mendekati pukul 8 malam kira-kira 15 menit
sebelum jam 8 malam, karyawan mulai merapikan peralatan dan
membersihkan peralatan/perlengkapan serta daerah sekitar stand.
4. Aspek Pemasaran
1. Potensi Permintaan
Perkembangan permintaan akan produk ice cream akan terus
meningkat. Mengingat kondisi wilayah Indonesia khususnya Bali
pada iklim tropis dan suhu pada siang hari mencapai 28-34oC dan
akan terus meningkat pada musim panas. Sehingga ice cream
merupakan salah satu hidangan yang mampu menyegarkan dahaga. Ice
cream dapat dinikmati oleh seluruh kalangan sehingga potensi
pasar tak terbatas terutama bagi anak-anak. Kami melihat potensi
pasar ini pada lokasi yang kami pilih yaitu daerah hayam wuruk
dimana terdapat berbagai tempat les, sekolah, dan kampus yang
memungkin bagi para pelajar tersebut untuk membeli produk kami
di jam-jam istirahat (siang) dan jam pulang (sore/malam). Selain
itu banyaknya acara yang menawarkan pembukaan stand dapat
dimanfaatkan untuk meningkatkan penjualan dan laba di saat-saat
tertentu.
2. Penawaran
Usaha bisnis ice cream di daerah Denpasar memang sudah menjamur.
Banyak orang merintis bisnis ini karena banyaknya permintaan dan
relatif mudah untuk dijalankan. Namun kami melihat bahwa belum
terdapatnya bisnis ice cream dengan konsep etalase di daerah
yang kami pilih. Selain itu produk yang kami tawarkan
berkualitas dengan supplier ternama, hygenis dan harga yang
relatif murah karena diperuntukkan bagi anak-anak dan pelajar.
3. Segmentasi, Targeting, Positioning
1. Segmentasi
Pada dasarnya, penikmat ice cream muncul dari berbagai
kalangan. Hampir semua orang menyukai ice cream. Namun,
untuk memudahkan strategi pemasaran berdasarkan 4 (empat)
komponen, atau 4P, yaitu produk (Product), harga (Price),
distribusi (Place) dan promosi (Promotion), maka segmentasi
pasar target market Rainbow Ice Cream secara umum
dikategorikan sebagai berikut:
Usia : Anak-anak 5 – 14 tahun (60 %), Remaja
15 –
18 tahun (25%), Dewasa 18+ tahun (15 %)
Status Sosial Ekonomi: Menengah ke bawah
Pekerjaan : Pelajar, Mahasiswa, Pekerja, dan
Keluarga
Daerah tempat tinggal : Perkotaan
2. Target
Target market penjualan Rainbow Ice Cream adalah anak-anak,
pelajar, dan mahasiswa yang berada di sekitar daerah Hayam
Wuruk. Serta peserta/undangan pada suatu acara seperti
seminar, pernikahan, ulang tahun, dll.
3. Positioning
Kami ingin menciptakan image dan citra bisnis ice cream ini
dibenak konsumen sebagai produk ice cream yang
mengedepankan cita rasa, hygenis, dan terjangkau. Kriteria
yang tepat untuk memilih motto produk dan perusahaan pada
umumnya ialah simple, mudah diingat, mudah diucapkan, mudah
dipahami, dan menarik. Maka kami memilih tagline "Rainbow
Ice Cream : Mewarnai Harimu."
4. Bauran Pemasaran
2.4.4.1 Product
Produk yang ditawarkan berupa waffle bowl ice cream dengan
berbagai varian rasa (chocolate, strawberry, vanilla,
mocca, cappucino dan neopolitan). Varian rasa yang cukup
banyak dengan tampilan warna yang menarik akan diminati
oleh anak-anak mengingat target pasar kami 60 % adalah anak-
anak usia 5 – 14 tahun. Cup yang dipilih untuk menaruh ice
cream berupa waffle bowl, karena akan menambah kenyamanan
konsumen saat memegang dan memakannya. Selain itu akan
mengurangi sampah plastik karena cup dapat langsung dimakan
oleh konsumen. Kami juga akan menyediakan sendok ice cream
dan tissue pada setiap pembelian.
2.4.4.2 Price
Harga yang ditetapkan untuk setiap ice cream adalah Rp
3500,-. Harga dibuat relatif murah agar terjangkau oleh
kalangan ekonomi menengah ke bawah. Serta tidak memberatkan
bagi anak-anak sekolah yang ingin membeli ice cream dengan
uang jajan hariannya. Penetapan harga berdasarkan biaya
produksi (cost plus pricing). Cost plus pricing yaitu
dengan biaya operasional/produksiyang seminimal mungkin,
tetapi juga akan dinaikkan seiring dengan mutu produk. Kami
memberikan patokan harga yang murah tetapi mampu bersaing
dengan kompetitor. Sehingga harga berkisar antara Rp 3.500,-
saja.
2.4.4.3 Place
Tempat usaha yang dipilih adalah di Jalan Hayam Wuruk.
Lokasi yang dipilih cukup strategis karena terletak
diantara gedung-gedung tempat les, sekolah dan kampus.
Daerah ini pun ramai pengunjung yang berlalu-lalang dengan
berbagai kepentingan.
2.4.4.4 Promotion
Promosi dilakukan di berbagai tempat keramaian secara
intensif dengan sales promotion sehingga diharapkan banyak
orang yang mengetahui keberadaan usaha dan tertarik untuk
membeli produk.
Kegiatan promosi tersebut dapat berbentu iklan media sosial
dengan pembuatan berbagai akun jejaring sosial (seperti
twitter, instagram, facebook, path ,dll) untuk
mengedepankan efisiensi dana maka biaya promosi tidak
dianggarkan. Bagian Pemasaran harus mampu sebisa mungkin
memanfaatkan wifi dimana pun ia berada jika terdapat akses
hotspot (seperti rumah, kampus, mall, tempat makan, cafe,
dll )untuk melakukan promosi di berbagai jejaring sosial.
Selain itu karena kami menerapkan sistem pesanan berbagai
event dan pembukaan stand yang dapat dilakukan adalah
secara aktif melakukan lobi dengan event organizer ataupun
panitia acara. Sehingga kita dapat menangkap setiap peluang
penjualan yang ada.
5. Aspek Manajemen dan SDM
Struktur organisasi Raibow Ice Cream
Di dalam manajemen usaha dagang ice cream ini menggunakan 2
orang pekerja. Adapun tugas yang dilakukan karyawan ini adalah menjaga
stand ice cream dan membersihkan daerah stand serta peralatannya dan
juga melayani pembeli dengan cara mengambilkan ice cream menggunakan
scoop yang sudah tersedia. Pemilik dari usaha ini adalah 4 orang yang
bertugas menyampaikan hal-hal apa saja yang perlu dilakukan karyawan
serta mencari peluang. Bila ada event, ikut serta untuk membuka stand
ice cream. Jam kerja karyawan shift pertama dimulai dari pukul 12 siang-
4 sore. Sedangkan karyawan shift kedua mulai bekerja pukul 4 sore
hingga 8 malam.
"Jabatan "Uraian Tugas "Gaji Bulanan "
"Pemilik/Pengur"Bagian pemasaran (Reni) "- "
"us "Mempromosikan rainbow ice cream " "
" "melalui media sosial dan orang-orang " "
" "sekitar melalui perbincangan sehingga " "
" "mampu mencapai penjualan yang " "
" "ditargetkan " "
" "Melakukan kerjasama dengan event " "
" "organizer " "
" "Mencari tahu event yang ada sehingga " "
" "bisa melobi penyelenggara " "
" "Bagian operasi (Novy) " "
" "Memperhatikan masalah stock penjualan " "
" "Menghubungi suplier " "
" "Merencanakan teknis proses operasi " "
" "bisnis " "
" "Membuat prosedur operasional yang " "
" "harus dilaksanakan oleh karyawan " "
" "Bagian Keuangan (Ade) " "
" "Merencanakan anggaran keuangan " "
" "Mencatat segala transaksi keuangan " "
" "Membuat laporan keuangan " "
" "Bagian SDM (Igit) " "
" "Merekrut karyawan " "
" "Memberi pelatihan kepada karyawan " "
" "Menmperharikan dan mengawasi kinerja " "
" "karyawan " "
" "Melaksanakan pemberian gaji " "
" "Berperan sebagai mediator antara " "
" "pemilik/pengurus dengan karyawan " "
"Karyawan "Melayani pembeli, menjaga stand, "Rp. 1.500.000"
" "membersihkan dan merawat stand serta " "
" "peralatan yang merupakan aktiva tetap " "
6. Aspek Sosial dan Ekonomi serta Dampak Lingkungan
1. Aspek Sosial Ekonomi
Rainbow ice cream sebagai usaha dagang ice cream yang
memang usaha ice cream sebelumnya sudah ada di kalangan
masyarakat dan masyarakat pun sudah banyak mengenal usaha ice
cream lainnya. Usaha ini diharapkan memberi dampak positif
terhadap masyarakat bahwa dalam keadaan panas dengan hadirnya ice
cream dapat mendinginkan suasana seketika.
Adapun manfaat yang dapat dirasakan masyarakat sekitar
yaitu dengan berdirinya usaha ini bisa membuka peluang untuk
tenaga kerja. Selain itu usaha ini juga memberikan keuntungan
bagi pemilik toko sebab bagian luar toko bisa difungsikan dengan
baik dan menghasilkan uang. Tidak hanya itu, pembeli juga bisa
merasakan manfaat sebab di hari yang panas mereka bisa menikmati
ice cream dengan memilih rasa sesuai dengan keinginan mereka.
Tidak hanya itu, supplier pun juga merasakan effect dari
penjualan ice cream ini. Sebab usaha ini menggunakan ice cream
yang sudah jadi yang tinggal dijual dalam cup. Supplier pun
langsung mengirimkan ice cream mereka ke tempat kami sehingga
pengirimnya juga mendapat pekerjaan.
2. Dampak Lingkungan
Ke depannya bila usaha ini jalan maka akan menimbulkan
dampak terhadap persepsi masyarakat bahwa dalam keadaan panas yang
bisa dicari masyarakat adalah ice cream. Selain itu, dengan adanya
kotak amal, usaha ini diharapkan mampu membuat pola pikir
masyarakat untuk membantu sesama yang dalam hal ini membutuhkan
bantuan dari orang lain.
7. Aspek Finansial
1. Neraca
Keterangan : Lihat lampiran 1.
2. Rugi/ Laba
Keterangan : Lihat lampiran 2.
Asumsi:
Diestimasikan penjualan setiap tahunnya mengalami perubahan dan
diharapkan mampu mencapai full kapasitas (120 cups per hari atau
43200 cups per tahun) pada tahun 2019. Maka :
-Penjualan tahun 2015 sebanyak 60% dari full capacity
-Penjualan tahun 2016 sebanyak 70% dari full capacity
-Penjualan tahun 2017 sebanyak 80% dari full capacity
-Penjualan tahun 2018 sebanyak 90% dari full capacity
-Penjualan tahun 2019 sebanyak 100% dari full capacity
3. Proyeksi kas bersih
4. Penilaian investasi
Payback Period
PP = sisa investasi di tahun pertama/ proceeds tahun kedua x 12
bulan
= Rp15.978.400,00 / Rp39.374.400,00 x 12 bulan
= 4,869681824 atau 5 bulan
Maka payback period adalah 1 tahun 5 bulan . Dapat disimpulkan
investasi layak untuk dijalankan sebab tingkat pengembalian
investasi tersebut adalah 1 tahun 5 bulan dimana asumsi tingkat
pengembalian investasi selama 5 tahun.
Net present value
Jadi dapat disimpulkan bahwa usaha ini layak untuk dijalankan
karena memiliki nilai NPV yang positif yaitu Rp87.276.963,20
Profitability Indeks
PI = PV proceeds/ PV investasi
= Rp134.090.563,20 / Rp46.813.600,00
= 2,864350599
Jadi dari hasil data diatas dapat disimpulkan bahwa proyek ini
layak untuk di jalankan karena nilai PI tersebut 2,9 > 1
IRR (Internal Rate of Return)
Karena IRR lebih besar dari tingkat bunga yang disyaratkan
sebesar 20% maka investasi dapat diterima.
BAB III
PENUTUP
1. Simpulan
Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan :
1. Bisnis yang diusulkan
Usaha dagang yang bergerak di bidang dessert yakni ice cream
waffle bowl dengan berbagai varian rasa.
2. Aspek hukum
Dari segi legalitas usaha, unit usaha ini masih tergolong
usaha kecil sehingga izin dari pemerintah tidak perlu dilakukan.
3. Aspek teknis
Lokasi yang dipilih adalah Jl. Hayam Wuruk no. 206. Letak
etalase berada di depan pertokoan atau ruko yang diatur sedemikian
rupa sehingga dapat secara efektif dan efisien melayani pembelian
ice cream oleh customer. Supplier yang kami pilih untuk memasok
produk kami adalah Diamond (PT Sukanda Djaya). Pemesanan ice cream
pada suplier dilakukan 12 hari sekali dikarenakan sifat produk
yang mudah mencair dan belum cukupnya fasilitas penyimpanan
persediaan yang cukup besar.
Sarana yang kami gunakan untuk menunjang usaha kami
adalah dengan memanfaatkan : chest freezer ukuran tipe AB-108-T-
X (ukuran 57cm x 49cm x 88cm) dengan kapasitas 105 liter, scoop
dengan berbagai ukuran, dan sendok ice cream.
4. Aspek pemasaran
Perkembangan permintaan akan product ice cream akan terus
meningkat. Mengingat kondisi wilayah Indonesia khususnya Bali
pada iklim tropis dan suhu pada siang hari mencapai 28-34oC dan
akan terus meningkat pada musim panas. Bisnis ice cream di
masyarakat sudah banyak tetapi pada daerah hayam wuruk belum ada
gerai khusus ice cream. Sasaran usia usia yaitu anak-anak 5 – 14
tahun (60 %), remaja 15 – 18 tahun (25%), dewasa 18+ tahun (15
%). Status sosial ekonomi sasaran adalah menengah ke bawah.
Orang yang berstatus pekerjaannya sebagai pelajar, mahasiswa,
pekerja, dan keluarga serta orang-orang yang berada pada daerah
tempat tinggal yaitu perkotaan.
5. Aspek manajemen dan SDM
Di dalam manajemen usaha dagang ice cream ini hanya
menggunakan 2 orang pekerja yang menjaga stand secara bergilir
sesuai shift. Pemilik dari usaha ini adalah 4 orang yang bertugas
menyampaikan hal-hal apa saja yang perlu dilakukan karyawan serta
mencari peluang. Bila ada event, ikut serta untuk membuka stand
ice cream. Jam kerja dimulai dari pukul 12 siang- 8 malam.
6. Aspek sosial dan ekonomi serta dampak lingkungan
Usaha ini diharapkan memberi dampak positif terhadap masyarakat
bahwa dalam keadaan panas dengan hadirnya ice cream dapat
mendinginkan suasana seketika. Adapun manfaat yang dapat
dirasakan masyarakat sekitar yaitu dengan berdirinya usaha ini
bisa membuka peluang untuk tenaga kerja Tidak hanya itu, supplier
pun juga merasakan effect dari penjualan ice cream ini. Selain
itu, dengan adanya kotak amal, usaha ini diharapkan mampu membuat
pola piker masyarakat untuk membantu sesama yang dalam hal ini
membutuhkan bantuan dari orang lain.
7. Aspek finansial
Berdasarkan perhitungan Payback Period di atas dimana Payback
Period-nya lebih pendek daripada umur ekonomis proyek yaitu
selama 1 tahun 5 bulan, maka invetasi tersebut layak untuk
dijalankan karena tingkat pengembalian investasi tersebut adalah
< 5 tahun. Net Present Value (NPV), bernilai positif yaitu
sebesar Rp87.276.963,20. Profitability Index (PI) lebih dari 1
(satu) yaitu sebesar 2,9. Internal Rate of Return (IRR) proyek
investasi ini sebesar 20,597%, dimana lebih besar dari tingkat
bunga sebesar 20%.
Berdasarkan aspek-aspek yang sudah ditinjau maka dapat disimpulkan
bahwa usaha ini layak untuk dijalankan.
-----------------------
PEMILIK/PENGURUS
(Reni, Ade, Novy, Igit)
KARYAWAN