CONTOH PENERAPAN PENDEKATAN SCIENTIFIC DALAM PEMBELAJARANTEMATIK TERPADU A. Pengantar
Memasuki Memasuki Tahun Tahun 2013 akan segera diberlakukan diberlakukan pembelajaran Temati Tematikk Terpadu Terpadu bagi peserta didik mulai dari kelas I sampai dengan kelas VI. Pembelajaran dimaksud adalah dengan menggunakan Tema Tema yang akan menjadi pemersatu berbagai mata pelajaran. Kurikul Kurikulum um 2013 2013 menekan menekankan kan pada dimensi dimensi pedagog pedagogik ik modern modern dalam dalam pembel pembelaja ajaran ran yaitu yaitu menggunakan menggunakan pendekatan pendekatan ilmiah. Pendekatan Pendekatan ilmiah ! scientific scientific appoach" dalam pembelajaran sebagaimana sebagaimana dimaksud dimaksud meliputi meliputi mengamati, mengamati, menanya, menanya, mencoa, mencoa, mengo!a", mengo!a", menya#i$an, menya#i$an, menyim%&!$an, menyim%&!$an, 'an menci%ta untuk semua mata pelajaran. #ntuk mata pelajaran materi atau situasi situasi tertentu tertentu sangat mungkin pendekatan ilmiah ilmiah ini tidak selalu tepat diaplikasikan diaplikasikan se$ara prosedural. Pada kondisi seperti sep erti ini tentu saja proses pembelajaran harus tetap menerapkan nilai% nilai atau si&at%si&at si&at%si&at ilmiah dan menghindari menghindari nilai%nilai nilai%nilai atau si&at%si&at si&at%si&at nonilmiah. nonilmiah. Pendekatan ilmiah pembelajaran antara lain meliputi langkah%langkah pokok 1. Mengamati 2. Menanya 3. Menalar '. Men$oba (. Mengolah ). Menyajikan *. Menyimpulkan dan +. Mengkomunikasikan ,angkah%langka ,angkah%langkahh tersebut tidak selalu dilalui se$ara berurutan terlebih terlebih pada pembelajaran pembelajaran Tematik Terpadu dimana pembelajarannya menggunakan Tema sebagai pemersatu. -ementara setiap mata pelajaran memiliki karakteristik keilmuan yang antara satu dengan lainnya tidak sama. leh karena itu agar pembelajaran bermakna perlu diberikan $ontoh%$ontoh agar dapat lebih memperjelas penyajian pembelajaran dengan pendekatan scientific.
B. Pen'e$atan i!mia" i!m ia" 'a!am Peme!a#aran Temati$ Ter%a'& Ter%a'&
-ebagaimana -ebagaimana telah disebutkan disebutkan sebelumnya sebelumnya bah/a pembelajaran pembelajaran Tematik Tematik Terpadu Terpadu merupakan merupakan suatu penyajian pembelajaran pembelajaran yang menyatukan menyatukan beberapa mata pelajaran dengan Tema Tema sebagai pemersatunya. -ementara karakteristik keilmuan dari setiap materi pelajaran tidaklah sama maka khusus untuk penyajian pembelajaran dapat disajikan langkah dalam pendekatan ilmiah sebagai berikut
(. Mengamati
alam penyajian pembelajaran guru dan peserta didik !Kelas I -ekolah asar" perlu memahami apa yang hendak di$atat melalui kegiatan pengamatan. Mengingat peserta didik masih dalam jenjang -ekolah asar maka pengamatan akan lebih banyak menggunakan media gambar alat peraga yang sedapat mungkin bersi&at kontekstual. erikut $ontoh Tema Kegiatan$& . Peserta didik diajak mengamati gambar kemudian mereka diajak mengidenti&ikasi tentang $iri%$iri rumah. pakah termasuk rumah yang bersih dan apa syaratnya atau kriterianya rumah yang sehat. engan mengamati gambar peserta didik akan dapat se$ara langsung dapat men$eritakan kondisi sebagaimana yang di tuntut dalam kompetensi dasar dan indikator dan mata pelajaran apa saja yang dapat dipadukan dengan media yang tersedia. Kegiatan Kegiatan apa yang harus dilakukan dengan kondisi rumah yag diamati.
). Menanya
Peserta didik yang masih duduk di kelas I -ekolah asar tidak mudah diajak bertanya ja/ab apabila tidak dihadapkan dengan media yang menarik. 4uru yang e&ekti& seyogyanya mampu menginspirasi peserta didik untuk meningkatkan dan mengembangkan ranah sikap keterampilan dan pengetahuannya. Pada saat guru bertanya pada saat itu pula dia membimbing atau memandu peserta didiknya belajar dengan baik. Ketika guru menja/ab pertanyaan peserta didiknya ketika itu pula dia mendorong asuhannya itu untuk menjadi penyimak dan pembelajar yang baik. erbeda dengan penugasan yang menginginkan tindakan nyata
pertanyaan dimaksudkan untuk memperoleh tanggapan 5erbal. Istilah 6pertanyaan7 tidak selalu dalam bentuk 6kalimat tanya7 melainkan juga dapat dalam bentuk pernyataan asalkan keduanya menginginkan tanggapan 5erbal. engan media gambar peserta didik diajak bertanya ja/ab kegiatan apa saja yang harus dilakukan peserta didik agar rumah dan lingkungannya menjadi bersih dan sehat sekaligus membedakan rumah yang bersih dan yang tidak bersih. !8ksplorasi" entuk pertanyaan misalnya pakah $iri%$iri rumah yang sehat9
Pada saat sis/a mengamati dan menja/ab pertanyaan guru maka sudah memadukan dan mengakomodasi mata pelajaran ahasa Indonesia !untuk aspek mendengarkan dan berbi$aranya memba$a gambar serta menulis hasil identi&ikasi $iri%$iri rumah bersih dan sehat". agi peserta didik yang masih duduk di kelas I -ekolah asar yang belum lan$ar memba$a tulisan akan diganti dengan memba$a gambar. -edangkan konten yang yang sedang dibahas merupakan substansi dari mata pelajaran ahasa Indonesia:di dalamnya memuat IP. ,ebih lanjut dapat dipadukan dengan mata pelajaran Matematika tentang bangun datar dan bangun ruang. *. Mena!ar
pabila dikaitkan dengan $ontoh yang disajikan diatas maka Istilah 6menalar7 dalam kerangka proses pembelajaran dengan pendekatan ilmiah yang dianut dalam Kurikulum 2013 adalah untuk menggambarkan bah/a guru dan peserta didik merupakan pelaku akti&. Titik tekannya tentu dalam banyak hal dan situasi peserta didik harus lebih akti& daripada guru. Penalaran adalah proses ber&ikir yang logis dan sistematis atas &akta%kata empiris yang dapat diobser5asi untuk memperoleh simpulan berupa pengetahuan. Penalaran dimaksud merupakan penalaran ilmiah meski penalaran nonilmiah tidak selalu tidak berman&aat. Istilah menalar di sini merupakan padanan dari asso$iating; bukan merupakan terjemanan dari reasonsing meski istilah ini juga bermakna menalar atau penalaran. Karena itu istilah akti5itas menalar dalam konteks pembelajaran pada Kurikulum 2013 dengan pendekatan ilmiah banyak merujuk pada teori belajar asosiasi atau pembelajaran asosiati&. Istilah asosiasi dalam pembelajaran merujuk pada kemamuan mengelompokkan beragam ide dan mengasosiasikan beragam peristi/a untuk kemudian memasukannya menjadi penggalan memori. -elama mentrans&er peristi/a%peristi/a khusus ke otak pengalaman tersimpan dalam re&erensi dengan peristi/a lain. Pengalaman%pengalaman yang sudah tersimpan di memori otak berelasi dan berinteraksi dengan pengalaman sebelumnya yang sudah tersedia. Proses itu dikenal sebagai asosiasi atau menalar. ari perspekti& psikologi asosiasi merujuk pada koneksi antara entitas konseptual atau mental sebagai hasil dari kesamaan antara pikiran atau kedekatan dalam ruang dan /aktu. !8ksplorasi dan 8laborasi"
+amar
Kegiatan 'i r&ma"
√
1. 2.
Kegiatan 'i e$o!a"
Kegiatan !ing$&ngan mayara$at
'i
*.
-.
.
Peserta didik akan mengamati dan mengerjakan tugas dari guru dengan $ara memberikan tanda $ek ! > " -. Mencoa
#ntuk memperoleh hasil belajar yang nyata atau otentik peserta didik harus men$oba atau melakukan per$obaan terutama untuk materi atau substansi yang sesuai. Pada mata pelajaran ahasa Indonesia !Kelas I -:MI" misalnya peserta didik harus memahami konsep%konsep IP yang ada di dalam ahasa Indonesia dan kaitannya dengan kehidupan sehari%hari. Peserta didik pun harus memiliki keterampilan proses untuk mengembangkan pengetahuan tentang alam sekitar serta mampu menggunakan metode ilmiah dan bersikap ilmiah untuk meme$ahkan masalah%masalah yang dihadapinya sehari%hari. plikasi metode eksperimen atau men$oba dimaksudkan untuk mengembangkan berbagai ranah tujuan belajar yaitu sikap keterampilan dan pengetahuan. kti5itas pembelajaran yang nyata untuk ini adalah !1" menentukan tema atau topik sesuai dengan kompetensi dasar menurut tuntutan kurikulum; !2" mempelajari $ara%$ara penggunaan alat dan bahan yang tersedia dan harus disediakan; !3" mempelajari dasar teoritis yang rele5an dan hasil%hasil eksperimen sebelumnya; !'" melakukan dan mengamati per$obaan; !(" men$atat &enomena yang terjadi menganalisis dan menyajikan data; !)" menarik simpulan atas hasil per$obaan; dan !*" membuat laporan dan mengkomunikasikan hasil per$obaan. !8ksplorasi dan elaborasi"
. Mengo!a"
Pada tahapan mengolah ini peserta didik sedapat mungkin dikondisikan belajar se$ara kolaborati&. Pada pembelajaran kolaborati& ke/enangan guru &ungsi guru lebih bersi&at direkti& atau manajer belajar sebaliknya peserta didiklah yang harus lebih akti&. ?ika pembelajaran kolaborati& diposisikan sebagai satu &alsa&ah peribadi maka ia menyentuh tentang identitas peserta didik terutama jika mereka berhubungan atau berinteraksi dengan yang lain atau guru. alam situasi kolaborati& itu peserta didik berinteraksi dengan empati salingmenghormati dan
menerima kekurangan atau kelebihan masing%masing. engan $ara sema$am ini akan tumbuh rasa aman sehingga memungkinkan peserta didik menghadapi aneka perubahan dan tuntutan belajar se$ara bersama%sama. Peserta didik se$ara bersama%sama saling bekerjasama saling membantu mengerjakan hasil tugas terkait dengan materi yang sedang dipelajari !Kegiatan 8laborasi".
@asil tugas dikerjakan bersama dalam satu kelompok untuk kemudian dipresentasikan atau dilaporkan kepada guru /. Menyim%&!$an
Kegiatan menyimpulkan merupakan kelanjutan dari kegiatan mengolah bisa dilakukan bersama%sama dalam satu kesatuan kelompok atau bisa juga dengan dikerjakan sendiri setelah mendengarkan hasil kegiatan mengolah in&ormasi.
0. Menya#i$an
@asil tugas yang telah dikerjakan bersama%sama se$ara kolaborati& dapat disajikan dalam bentuk laporan tertulis dan dapat dijadikan sebagai salah satu bahan untuk porto&olio kelompok dan atau indi5idu. Aang sebelumnya di konsultasikan terlebih dulu kepada guru. Pada tahapan ini kendatipun tugas dikerjakan se$ara berkelompok tetapi sebaiknya hasil pen$atatan dilakukan oleh masing%masing indi5idu. -ehingga porto&olio yang di basukkan ke dalam &ile atau Map peserta didik terisi dari hasil pekerjaannya sendiri se$ara indi5idu.
1. Meng$om&ni$ai$an
Pada keCONTOH PENERAPAN PENDEKATAN SCIENTIFIC DALAM PEMBELAJARANTEMATIK TERPADU A. Pengantar
Memasuki Tahun 2013 akan segera diberlakukan pembelajaran Tematik Terpadu bagi peserta didik mulai dari kelas I sampai dengan kelas VI. Pembelajaran dimaksud adalah dengan menggunakan Tema yang akan menjadi pemersatu berbagai mata pelajaran.
Kurikulum 2013 menekankan pada dimensi pedagogik modern dalam pembelajaran yaitu menggunakan pendekatan ilmiah. Pendekatan ilmiah ! scientific appoach" dalam pembelajaran sebagaimana dimaksud meliputi mengamati, menanya, mencoa, mengo!a", menya#i$an, menyim%&!$an, 'an menci%ta untuk semua mata pelajaran. #ntuk mata pelajaran materi atau situasi tertentu sangat mungkin pendekatan ilmiah ini tidak selalu tepat diaplikasikan se$ara prosedural. Pada kondisi seperti ini tentu saja proses pembelajaran harus tetap menerapkan nilai% nilai atau si&at%si&at ilmiah dan menghindari nilai%nilai atau si&at%si&at nonilmiah. Pendekatan ilmiah pembelajaran antara lain meliputi langkah%langkah pokok 1. Mengamati 2. Menanya 3. Menalar '. Men$oba (. Mengolah ). Menyajikan *. Menyimpulkan dan +. Mengkomunikasikan ,angkah%langkah tersebut tidak selalu dilalui se$ara berurutan terlebih pada pembelajaran Tematik Terpadu dimana pembelajarannya menggunakan Tema sebagai pemersatu. -ementara setiap mata pelajaran memiliki karakteristik keilmuan yang antara satu dengan lainnya tidak sama. leh karena itu agar pembelajaran bermakna perlu diberikan $ontoh%$ontoh agar dapat lebih memperjelas penyajian pembelajaran dengan pendekatan scientific. B. Pen'e$atan i!mia" 'a!am Peme!a#aran Temati$ Ter%a'&
-ebagaimana telah disebutkan sebelumnya bah/a pembelajaran Tematik Terpadu merupakan suatu penyajian pembelajaran yang menyatukan beberapa mata pelajaran dengan Tema sebagai pemersatunya. -ementara karakteristik keilmuan dari setiap materi pelajaran tidaklah sama maka khusus untuk penyajian pembelajaran dapat disajikan langkah dalam pendekatan ilmiah sebagai berikut
(. Mengamati
alam penyajian pembelajaran guru dan peserta didik !Kelas I -ekolah asar" perlu memahami apa yang hendak di$atat melalui kegiatan pengamatan. Mengingat peserta didik masih dalam jenjang -ekolah asar maka pengamatan akan lebih banyak menggunakan media gambar alat peraga yang sedapat mungkin bersi&at kontekstual. erikut $ontoh Tema Kegiatan$& . Peserta didik diajak mengamati gambar kemudian mereka diajak mengidenti&ikasi tentang $iri%$iri rumah. pakah termasuk rumah yang bersih dan apa syaratnya atau kriterianya rumah yang sehat. engan mengamati gambar peserta didik akan dapat se$ara langsung dapat men$eritakan kondisi sebagaimana yang di tuntut dalam kompetensi dasar dan indikator dan mata pelajaran apa saja yang dapat dipadukan dengan media yang tersedia. Kegiatan apa yang harus dilakukan dengan kondisi rumah yag diamati.
). Menanya
Peserta didik yang masih duduk di kelas I -ekolah asar tidak mudah diajak bertanya ja/ab apabila tidak dihadapkan dengan media yang menarik. 4uru yang e&ekti& seyogyanya mampu menginspirasi peserta didik untuk meningkatkan dan mengembangkan ranah sikap keterampilan dan pengetahuannya. Pada saat guru bertanya pada saat itu pula dia membimbing atau memandu peserta didiknya belajar dengan baik. Ketika guru menja/ab pertanyaan peserta didiknya ketika itu pula dia mendorong asuhannya itu untuk menjadi penyimak dan pembelajar yang baik. erbeda dengan penugasan yang menginginkan tindakan nyata
pertanyaan dimaksudkan untuk memperoleh tanggapan 5erbal. Istilah 6pertanyaan7 tidak selalu dalam bentuk 6kalimat tanya7 melainkan juga dapat dalam bentuk pernyataan asalkan keduanya menginginkan tanggapan 5erbal. engan media gambar peserta didik diajak bertanya ja/ab kegiatan apa saja yang harus dilakukan peserta didik agar rumah dan lingkungannya menjadi bersih dan sehat sekaligus membedakan rumah yang bersih dan yang tidak bersih. !8ksplorasi" entuk pertanyaan misalnya pakah $iri%$iri rumah yang sehat9
Pada saat sis/a mengamati dan menja/ab pertanyaan guru maka sudah memadukan dan mengakomodasi mata pelajaran ahasa Indonesia !untuk aspek mendengarkan dan berbi$aranya memba$a gambar serta menulis hasil identi&ikasi $iri%$iri rumah bersih dan sehat". agi peserta didik yang masih duduk di kelas I -ekolah asar yang belum lan$ar memba$a tulisan akan diganti dengan memba$a gambar. -edangkan konten yang yang sedang dibahas merupakan substansi dari mata pelajaran ahasa Indonesia:di dalamnya memuat IP. ,ebih lanjut dapat dipadukan dengan mata pelajaran Matematika tentang bangun datar dan bangun ruang. *. Mena!ar
pabila dikaitkan dengan $ontoh yang disajikan diatas maka Istilah 6menalar7 dalam kerangka proses pembelajaran dengan pendekatan ilmiah yang dianut dalam Kurikulum 2013 adalah untuk menggambarkan bah/a guru dan peserta didik merupakan pelaku akti&. Titik tekannya tentu dalam banyak hal dan situasi peserta didik harus lebih akti& daripada guru. Penalaran adalah proses ber&ikir yang logis dan sistematis atas &akta%kata empiris yang dapat diobser5asi untuk memperoleh simpulan berupa pengetahuan. Penalaran dimaksud merupakan penalaran ilmiah meski penalaran nonilmiah tidak selalu tidak berman&aat. Istilah menalar di sini merupakan padanan dari asso$iating; bukan merupakan terjemanan dari reasonsing meski istilah ini juga bermakna menalar atau penalaran. Karena itu istilah akti5itas menalar dalam konteks pembelajaran pada Kurikulum 2013 dengan pendekatan ilmiah banyak merujuk pada teori belajar asosiasi atau pembelajaran asosiati&. Istilah asosiasi dalam pembelajaran merujuk pada kemamuan mengelompokkan beragam ide dan mengasosiasikan beragam peristi/a untuk kemudian memasukannya menjadi penggalan memori. -elama mentrans&er peristi/a%peristi/a khusus ke otak pengalaman tersimpan dalam re&erensi dengan peristi/a lain. Pengalaman%pengalaman yang sudah tersimpan di memori otak berelasi dan berinteraksi dengan pengalaman sebelumnya yang sudah tersedia. Proses itu dikenal sebagai asosiasi atau menalar. ari perspekti& psikologi asosiasi merujuk pada koneksi antara entitas konseptual atau mental sebagai hasil dari kesamaan antara pikiran atau kedekatan dalam ruang dan /aktu. !8ksplorasi dan 8laborasi"
+amar
Kegiatan 'i r&ma"
√
1. 2.
Kegiatan 'i e$o!a"
Kegiatan !ing$&ngan mayara$at
'i
*.
-.
.
Peserta didik akan mengamati dan mengerjakan tugas dari guru dengan $ara memberikan tanda $ek ! > " -. Mencoa
#ntuk memperoleh hasil belajar yang nyata atau otentik peserta didik harus men$oba atau melakukan per$obaan terutama untuk materi atau substansi yang sesuai. Pada mata pelajaran ahasa Indonesia !Kelas I -:MI" misalnya peserta didik harus memahami konsep%konsep IP yang ada di dalam ahasa Indonesia dan kaitannya dengan kehidupan sehari%hari. Peserta didik pun harus memiliki keterampilan proses untuk mengembangkan pengetahuan tentang alam sekitar serta mampu menggunakan metode ilmiah dan bersikap ilmiah untuk meme$ahkan masalah%masalah yang dihadapinya sehari%hari. plikasi metode eksperimen atau men$oba dimaksudkan untuk mengembangkan berbagai ranah tujuan belajar yaitu sikap keterampilan dan pengetahuan. kti5itas pembelajaran yang nyata untuk ini adalah !1" menentukan tema atau topik sesuai dengan kompetensi dasar menurut tuntutan kurikulum; !2" mempelajari $ara%$ara penggunaan alat dan bahan yang tersedia dan harus disediakan; !3" mempelajari dasar teoritis yang rele5an dan hasil%hasil eksperimen sebelumnya; !'" melakukan dan mengamati per$obaan; !(" men$atat &enomena yang terjadi menganalisis dan menyajikan data; !)" menarik simpulan atas hasil per$obaan; dan !*" membuat laporan dan mengkomunikasikan hasil per$obaan. !8ksplorasi dan elaborasi"
. Mengo!a"
Pada tahapan mengolah ini peserta didik sedapat mungkin dikondisikan belajar se$ara kolaborati&. Pada pembelajaran kolaborati& ke/enangan guru &ungsi guru lebih bersi&at direkti& atau manajer belajar sebaliknya peserta didiklah yang harus lebih akti&. ?ika pembelajaran kolaborati& diposisikan sebagai satu &alsa&ah peribadi maka ia menyentuh tentang identitas peserta didik terutama jika mereka berhubungan atau berinteraksi dengan yang lain atau guru. alam situasi kolaborati& itu peserta didik berinteraksi dengan empati salingmenghormati dan
menerima kekurangan atau kelebihan masing%masing. engan $ara sema$am ini akan tumbuh rasa aman sehingga memungkinkan peserta didik menghadapi aneka perubahan dan tuntutan belajar se$ara bersama%sama. Peserta didik se$ara bersama%sama saling bekerjasama saling membantu mengerjakan hasil tugas terkait dengan materi yang sedang dipelajari !Kegiatan 8laborasi".
@asil tugas dikerjakan bersama dalam satu kelompok untuk kemudian dipresentasikan atau dilaporkan kepada guru /. Menyim%&!$an
Kegiatan menyimpulkan merupakan kelanjutan dari kegiatan mengolah bisa dilakukan bersama%sama dalam satu kesatuan kelompok atau bisa juga dengan dikerjakan sendiri setelah mendengarkan hasil kegiatan mengolah in&ormasi.
0. Menya#i$an
@asil tugas yang telah dikerjakan bersama%sama se$ara kolaborati& dapat disajikan dalam bentuk laporan tertulis dan dapat dijadikan sebagai salah satu bahan untuk porto&olio kelompok dan atau indi5idu. Aang sebelumnya di konsultasikan terlebih dulu kepada guru. Pada tahapan ini kendatipun tugas dikerjakan se$ara berkelompok tetapi sebaiknya hasil pen$atatan dilakukan oleh masing%masing indi5idu. -ehingga porto&olio yang di basukkan ke dalam &ile atau Map peserta didik terisi dari hasil pekerjaannya sendiri se$ara indi5idu.
1. Meng$om&ni$ai$an
Pada kegiatan akhir diharapkan peserta didik dapat mengkomunikasikan hasil pekerjaan yang telah disusun baik se$ara bersama%sama dalam kelompok dan atau se$ara indi5idu dari hasil kesimpulan yang telah dibuat bersama. Kegiatan mengkomunikasikan ini dapat diberikan klari&ikasi oleh guru agar supaya peserta didik akan mengetahui se$ara benar apakah ja/aban yang telah dikerjakan sudah benar atau ada yang harus diperbaiki. @al ini dapat diarahkan pada kegiatan kon&irmasi sebagaimana pada -tandar Proses. C. Pen&t&%
Pendekatan ilmiah atau scientific dalam pembelajaran Tematik Terpadu akan semakin bagus apabila dilakukan se$ara alami mengalir begitu saja kontekstual dan terkait dengan pengalaman hidup sehari%hari peserta didik. ,angkah%langkah dalam pendekatan ilmiah seperti dijelaskan di atas tentu saja harus diji/ai oleh perilaku !jujur disiplin tanggung ja/ab peduli santun ramah lingkungan gotong royong kerjasama $inta damai responsi& dan proakti&" dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan sehari%hari yang pada muaranya akan berdampak dalam kehidupan berbangsa dan bernegara dalam berinteraksi se$ara e&ekti& dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai $erminan bangsa dalam pergaulan dunia. Re2ereni3 -helly Brei !200+" Teaching Mathematics Today @untington ea$h < C2)'C%1030 -hell 8du$ation
-udar/an Pro&. !2013" Pendekatan-pendekatan Ilmiah dalam Pembelajaran Makalah pada Dorkshop Kurikulum ?akartagiatan akhir diharapkan peserta didik dapat mengkomunikasikan hasil pekerjaan yang telah disusun baik se$ara bersama%sama dalam kelompok dan atau se$ara indi5idu dari hasil kesimpulan yang telah dibuat bersama. Kegiatan mengkomunikasikan ini dapat diberikan klari&ikasi oleh guru agar supaya peserta didik akan mengetahui se$ara benar apakah ja/aban yang telah dikerjakan sudah benar atau ada yang harus diperbaiki. @al ini dapat diarahkan pada kegiatan kon&irmasi sebagaimana pada -tandar Proses. C. Pen&t&%
Pendekatan ilmiah atau scientific dalam pembelajaran Tematik Terpadu akan semakin bagus apabila dilakukan se$ara alami mengalir begitu saja kontekstual dan terkait dengan pengalaman hidup sehari%hari peserta didik. ,angkah%langkah dalam pendekatan ilmiah seperti dijelaskan di atas tentu saja harus diji/ai oleh perilaku !jujur disiplin tanggung ja/ab peduli santun ramah lingkungan gotong royong kerjasama $inta damai responsi& dan proakti&" dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan sehari%hari yang pada muaranya akan berdampak dalam kehidupan berbangsa dan bernegara dalam berinteraksi se$ara e&ekti& dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai $erminan bangsa dalam pergaulan dunia. Re2ereni3 -helly Brei !200+" Teaching Mathematics Today @untington ea$h < C2)'C%1030 -hell 8du$ation
-udar/an Pro&. !2013" Pendekatan-pendekatan Ilmiah dalam Pembelajaran Makalah pada Dorkshop Kurikulum ?akarta Kirimkan Ini le/at 8maillogThisEerbagi ke T/ittererbagi ke Ba$ebookagikan ke Pinterest