Rudini Mulya_Praktikum SCM Teknik Industri Universitas Mercu Buana
LAPORAN PRAKTIKUM SUPPLAY CHAIN MANAGEMENT “Forecasting” Diajukan untuk Melengkapi Tugas Mata Kuliah Praktikum SCM Pada Program Studi Teknik Industri
Disusun Oleh :
December 25, 2012
Rudini Mulya_Praktikum SCM Teknik Industri Universitas Mercu Buana
December 25, 2012
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Peramalan merupakan bagian awal dari suatu proses pengambilan suatu keputusan.. Dalam kegiatan produksi, peramalan dilakukan untuk menentukan jumlah permintaan permintaan terhadap suatu produk dan merupakan langkah awal dari dari proses perencana an
dan pengendalian pengend alian
produksi Dengan mempelajari mempelajari teknik
peramalan peramalan diharapakan diharapakan dapat berguna untuk untu k penerapan di perusahaan perusahaa n produsen dan menjadi acuan untuk menjalankan suatu system di perusahaan dalam produksinya untuk dipasarkan di masyarakat umum. Dalam kesempatan kali ini praktikum mengambil kasus sebuah perusahaan Tamiya Car Corp. yang sedang mengalami kesulitan dalam
merencanakan
produksinya
guna
memenuhi
permintaan
konsumen.
Permintaan Tamiya Car Corp. berbeda – beda untuk masing – masing daerah. Distributor telah memberikan laporan kepada perusahaan untuk pengadaan Tamiya Car harus
Rudini Mulya_Praktikum SCM Teknik Industri Universitas Mercu Buana
December 25, 2012
1.4 Pelaksanaan Praktikum Praktikum Sistem Produksi untuk mahasiswa Jurusan Teknik Industri Universitas Mercu Buana dilaksanakan pada : Waktu
: Jum’at, 2 Desember 2011
Rutinitas
: 1x Pertemuan
Tempat
: Lab. Computer D-208 (Universitas Mercu Buana)
1.5 Sistematika Laporan Laporan yang berkaitan dengan Perencanaan Produksi pelanggan ini, akan dibagi menjadi empat bab utama. Melalui pembagian ini diharapkan akan dapat memudahkan pembaca untuk pemahaman lebih lanjut secara sistematis. Keempat bab tersebut akan diperinci sebagai berikut: BAB I
: PENDAHULUAN Pada bab pertama ini akan dibahas mengenai latar belakang dari dilakukannya pembahasan
terhadap topik mengenai praktikum
Supply Chain Management. Kemudian dibahas pula mengenai tujuan
December 25, 2012
Rudini Mulya_Praktikum SCM Teknik Industri Universitas Mercu Buana
BAB II LANDASAN TEORI
Peramalan merupakan bagian awal dari suatu proses pengambilan suatu keputusan. Sebelum melakukan peramalan harus diketahui terl terleb ebiih dahulu apa sebenarnya persoalan dalam pengambilan keputusan itu. tu. Peramalan adalah pemikiran terhadap suatu besaran, misalnya permintaan
terhadap
satu
atau
beberapa produk pada periode yang akan datang. Pada hakekatnya peramalan iraan (guess), hanya merupakan suatu per perk iraan (guess), tetapi dengan menggunakan teknikteknik tertentu, maka peramalan menjadi lebih sekedar perkiraan. Peramalan dapat dikatakan perkiraan yang ilmiah (educated (educated
guess). guess ). Setiap pengambilan
keputusan yang menyangkut keadaan di masa yang akan datang, maka pasti ada peramalan yang melandasi pengambilan keputusan tersebut (Sofyan Assauri, 1984, hal. 1). Dalam
kegiatan
produksi,
peramalan
dilakukan
untuk menentukan
December 25, 2012
Rudini Mulya_Praktikum SCM Teknik Industri Universitas Mercu Buana
Tujuan peramalan dilihat dengan waktu: 1.
Jangka pendek (Short pendek (Short Te Ter m) m) Menentukan
kuantitas dan waktu dari item dijadikan produksi. produksi.
Biasanya
bersifat harian ataupun mingguan dan ditentukan oleh Low Management Low Management . 2.
Jangka Menengah (Medium Ter m) m) Menentukan
kuantitas
dan
waktu
dari
kapasitas
produksi.
Biasanya
bersifat bulanan ataupun kuartal dan ditentukan oleh Middle Management . 3.
Jangka Panjang (Long Ter m) m) Merencanakan
kuantitas dan waktu dari fasilitas produksi.
Biasanya
bersifat tahunan, 5 tahun, 10 tahun, ataupun 20 tahun dan ditentukan oleh Top Management .
Peramalan yang baik mempunyai beberapa kriteria yang penting, antara lain akurasi, biaya,dan kemudahan. Penjelasan dari kriteria-kriteria tersebut adalah sebagai berikut berikut ::
Rudini Mulya_Praktikum SCM Teknik Industri Universitas Mercu Buana
2.
December 25, 2012
Biaya.
Biaya yang diperlukan dalam pembuatan suatu peramalan ada adallah tergantung dari jumlah item yang diramalkan, lamanya periode peramalan, dan metode peramalan
yang
dipakai. Ketiga factor pemicu
biaya tersebut akan
mempengaruhi mempengaruhi berapa banayak data yang dibutuhkan, bagai bagai mana pengolahan datanya (manual atau komputerisasi), bagai bagai mana penyimpanan datanya dan siapa tenaga ahli yang diperbantukan. Pemilihan metode disesuaikan
dengan
dana
yang
tersedia
sederhana
dan
murah.
Prinsip
harus
dan tingkat akurasi yang ingin
didapat, misalnya item-item yang penting akan diramalkan yang
peramalan
dengan
metode
ini merupakan adopsi dari hukum
Pareto (Analisa ABC). ABC).
3.
Kemudahan
Penggunaan metode peramalan yang sederhana, mudah dibuat, dan mudah diaplikasikan
akan
memberikan
keuntungan
bagi
perusahaan.
Adal Adalah
Rudini Mulya_Praktikum SCM Teknik Industri Universitas Mercu Buana
December 25, 2012
Peramalan sebenarnya upaya untuk memperkecil resiko yang timbul akibat pengambilan keputusan dalam suatu perencanaan produksi. Semak in besar upaya yang dikeluarkan tentu resiko yang dapat dihindari semakin besar pula. Namun upaya memperkecil resiko tersebut dibatasi oleh biaya yang dikeluarkan akibat mengupayakan hal ters tersebut ebut .... Faktor-Faktor yang harus di per pert imbangkan dalam peramalan : 1.
Horizon Peramalan Ada dua aspek dari horison waktu yang berhubungan dengan masing –
masing metoda peramalan yaitu : a.
C akupan waktu dimasa yang akan dating, Untuk mana perbedaan dari metoda peramalan yang digunakan sebaiknya disesuaikan.
b. Jumlah periode periode untuk mana ramalan diinginkan Beberapa teknik dan metoda hanya dapat disuaikan untuk per pe ramal amalan satu
Rudini Mulya_Praktikum SCM Teknik Industri Universitas Mercu Buana
ke
depan
sebaiknya
digunakan
metode
variasi
December 25, 2012
musi musim m. Sedangkan apabila
dari data yang lalu diketahui adanya pola hubungan antara variable – variable yang saling mempengaruhi, maka sebai ebaiknya dipergunakan metode Sebab Akibat (causal) atau korelasi ( corr el at at ion).
4. Bentuk Pola Data. Dasar utama utama dari metoda peramalan adalah anggapan anggapan bahwa macam macam dari dari pola yang didapati didalam data yang diramalkan akan berkelanjutan. Sebagai contoh, beberapa deret yang melukiskan sutau pola musiman, demikian pula halnya dengan suatu pola trend. Metoda peramalan yang lain mungkin
lebih
sederhana, terdiri dari suatu nilai rata – rata, dengan fluktuasi yang acakan atau random random yang yang terkandung. terkandung. metoda peramalan
Oleh karena karena adanya perbedaan kemampuan
untuk mengidentifikasikan
pol pola –pola data, maka
perlu
adanya usaha penyesuaian antara pola data yang telah diperkirakan terlebih dahulu dengan teknik dan metoda peramalan yang akan digunakan.
Rudini Mulya_Praktikum SCM Teknik Industri Universitas Mercu Buana
December 25, 2012
ramalan yang dilakukan sangat tergantung pada terjadinya sejumlah peristiwa yang lain, atau sifatnya merupakan campuran dari model – model yang telah disebutkan diatas. Model – model model tersebut sangat penting diperhatikan, karena masing – masing model tersebut mempunyai kemampuan yang berbeda – neda dalam analisis keadaan untuk pengambilan keputusan.
7. Mudah tidaknya tidaknya penggunaan dan aplikasinya Satu prinsip umum dalam penggunaan metoda ilmiah dari peramalan untuk menagement dan analisis adalah metoda – metoda yang dapat dimengerti dan mudah diaplikasikan yang akan dipergunakan dal dalam pengambilan keputusan adan analisa. Prinsip ini didasarkan pada alasan bahwa, bila seorang manajer atau analisis bertanggung jawab atas keputusan yang diambilnya atau hasil analisa yang dilakukan, maka
ia sudah tentu tidak menggunakan dasar yang yang tidak
diketahuinya atau tidak diyakininya. diyakininya. Jadi, sebagai ciri tambahan dari teknik dan metoda peramalan adalah bahwa yang yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan dari keadaan ialah teknik dan metoda peramalan yang dapat disesuaikan dengan
December 25, 2012
Rudini Mulya_Praktikum SCM Teknik Industri Universitas Mercu Buana
2.
Dilihat dari Jangka Waktu Ramalan Ramalan yang Disusun a. Peramalan jangka pendek , yaitu peramalan
yang dilakukan
untuk
penyusunan hasil ramalan yang jangka waktunya satu tahun atau kurang. Peramalan ini digunakan untuk mengambil keputusan dalam hal perlu tidaknya lembur, penjadwalan kerja, dan lain-lain keputusan kontrol jangka pendek . b.
Peramalan jangka menengah, menengah, yaitu peramalan yang dilakukan
untuk
penyusunan hasil ramalan yang jangka waktunya satu hingga lima tahun ke depan Peramalan ini lebih mengkhususkan dibandingkan peramalan jangka
panjang,
biasanya
digunakan
untuk menentukan aliran kas,
perencanaan produksi, dan penentuan anggaran. c.
Peramalan jangka panjang panjang,, yaitu peramalan yang dilakukan untuk penyusunan hasil ramalan yang jangka waktunya lebih dari lima tahun yang akan datang. Peramalan jangka panjang digunakan untuk pengambilan keputusan
mengenai
perencanaan
produk
dan
perencanaan
pasar,
pengeluaran biaya perusahaan, studi kelayakan pabrik, anggar anggaran, an, purchase
Rudini Mulya_Praktikum SCM Teknik Industri Universitas Mercu Buana
December 25, 2012
perl perlu u diperhatikan dari penggunaan metoda tersebut, adalah baik t idaknya metoda yang dipergunakan, sangat ditentukan oleh perbedaan atau i. Metoda penyimpangan antara hasil ramalan dengan kenyataan yang terj terjad adi. yang baik adalah metoda yang memberikan nilai atau penyimpangan yang mungkin.
– nilai perbedaan
December 25, 2012
Rudini Mulya_Praktikum SCM Teknik Industri Universitas Mercu Buana
secara perseorangan maupun kel kelompok . Beberapa metode peramalan
yang
digolongkan sebagai model kualitatif adalah kualitatif adalah sebagai berikut : 1.
Metode Delphi, Sekelompok
pakar
mengisi
kuesioner,
Moderator menyimpulkan menyimpulkan hasilnya dan memformulasikan memformulasikan menjadi
suatu
kuesioner baru yang diisi kembali oleh kelompok tersebut, demikian seterusnya. Hal Hal ini merupakan proses pembelajaran (learning process) dari kelompok tanpa adanya tekanan atau
intimidasi
individu. Metode
ini
dikembangkan pertama kali oleh Rand Corporation pada tahun 1950 – an. Adapun tahapan yang dilakukan adalah:
Tentukan beberapa pakar sebagai partisipan. Sebaiknya ber bervari varia asi dengan latar belakang disiplin ilmu yang berbeda.
Melalui kuesioner (atau e–mail ), diperoleh peramalan dari seluruh isipan.. par pa rt isipan
Simpulkan hasilnya, kemudian distribusikan kembali kepada seluruh partisipan denan pertanyaan yang baru.
Simpulkan kembali revisi
peramalan dan kondisi,
Rudini Mulya_Praktikum SCM Teknik Industri Universitas Mercu Buana
3.
Riset Pasar (market research), berdasarkan hasil – hasil
merupakan
metode
December 25, 2012
peramalan
dari survei survei pasar yang yang dilakukan dilakukan oleh tenagatenaga-
tenaga pemasar produk atau yang mewakilinya.
Metode ini akan
menjaring informasi dari planggan atau pelanggan potenbsial (konsumen) berkaitan dengan rencana pembelian mereka dimasa mendatang. Riset pasar
tidak
hanya
akan membantu peramalan,
tetapi juga untuk
meningkatkan desain produk dan perencanaan untuk produk-produk baru.
4. Metode kelompok terstruktur (structured group methods), seperti metode Delphi, dan lain lain. Metode Delphi merupakan teknik per peramal amalan berdasarkan pada proses konvergensi dari opini beberapa orang atau ahli ahli secara interaktif tanpa menyebutkan menyebutkan identitasnya. Grup ini tidak ber bertemu secara bersama dalam suatu forum untuk berdiskusi, tetapi mereka diminta pendapatnya secara terpisah dan tidak boleh secara berunding. Hal ini dilakukan untuk menghindari pendapat yang bias karena pengar pengaruh
Rudini Mulya_Praktikum SCM Teknik Industri Universitas Mercu Buana
December 25, 2012
Metode Peramalan Kuantitatif (Statistical (Statistical Method) Pada dasarnya metoda peramalan kuantitatif ini dapat dibedakan atas atas dua bagian, yaitu : 1.
Metoda peramalan yang didasarkan atas penggunaan analisa pola hubungan antara variabel yang akan diperkirakan dengan variabel waktu, yang merupakan deret waktu atau “t ime ime
2.
–
series . ”
Metoda peramalan yang didasarkan atas penggunaan analisa pola hubungan antara variabel yang akan diperkirakan dengan variabel lain yang mempengaruhinya, mempengaruhinya, yang bukan waktu yang disebut metode korelasi atau sebab akibat (causal method). Prosedur umum yang digunakan dalam peramalan secara kuantitatif
adalah: 1.
Definisikan tujuan peramalan.
2.
Pembuatan diagram pencar.
3.
Pilih minimal dua metode peramalan yang dianggap sesuai.
Rudini Mulya_Praktikum SCM Teknik Industri Universitas Mercu Buana
December 25, 2012
Rudini Mulya_Praktikum SCM Teknik Industri Universitas Mercu Buana
December 25, 2012
Pola data ini terjadi bila data memiliki kecendrungan untuk naik atau turun terus-menerus. terus-menerus.
Pola data dalam bentuk trend ini
digam Bbiaayrakan sebagai berikut:
Waktu
Rudini Mulya_Praktikum SCM Teknik Industri Universitas Mercu Buana
December 25, 2012
Perkataan musim menggambarkan pola penjualan yang berulang setiap periode. Komponen musim dapat dijabarkan ke dalam faktor cuaca,
libur,
atau
kecenderungan
perdagangan.
Pola musiman
berguna dalam meramalkan penjualan dalam jangka pendek. Pola data ini terjadi bila nilai data sangat dipengaruhi oleh musim, misalnya permintaan bahan baku jagung untuk makanan ternak ayam pada pabrik pakan ternak selama satu tahun. Selama musim
panen harga jagung akan menjadi turun karena jumlah jagung yang dibutuhkan tersedia dalam jumlah yang besar. Pola data musiman dapat digambarkan sebagai berikut: Biaya
Waktu
Pola data ini terjadi bila data memiliki kecenderungan untuk naik atau turun terus menerus. Pola data dalam bentuk trend ini dapat digambarkan sebagai berikut: Biaya
Waktu
Dalam meramalkan biaya-biaya yang termasuk di dalam biaya operasi
dipergunakan
Pola
Trend
karena
biaya
tersebut
cenderung naik na ik jika jika mesin/peralatan semakin tua atau semakin lama jangka waktu pemakaiannya. Ada beberapa trend yang
Bentuk persamaan umum: Y = aebt Sedangkan peramalannya mempunyai bentuk persamaan: Y t = ae bt Dengan menggunakan transformasi logaritma natural maka harga konstanta a dan b diperoleh dari persamaan di bawah ini: b
n tln Ytt lnYt
t2t2 lnYt bt n lna n
Y = a + b log l og t Sedangkan peramalannya mempunyai bentuk persamaan: Y t = a + b log t Dengan menggunakan transformasi logaritma natural maka harga konstanta a dan b diperoleh dari persamaan di bawah ini:
Peramalannya mempunyai bentuk persamaan: Yt
a b
t
Dengan menggunakan transformasi logaritma maka harga konstanta a dan b diperoleh dari persamaan di bawah ini: log b
n t.log Yt t log Yt t 2 n t 2
log a
log Yt log b t n
Adapun metode peramalan yang termasuk model time series adalah sebagai berikut:
Metode
smoothing
digunakan
untuk
mengurangi
ketidakteraturan
musiman dari data yang lalu, dengan membuat rata – rata tertimbang dari sederetan data masa lalu. Ketepatan peramalan dengan metode ini akan terdapat pada peramalan jangka pendek, sedangkan untuk peramalan jangka panjang kurang akurat. Metode smoothing terdiri dari beberapa jenis, antara lain : , terdiri atas : -
Moving average pada suatu periode merupakan peramalan untuk satu periode ke depan dari periode rata – rata tersebut. Persoalan yang
timbul
dalam
penggunaan
metode
ini
adalah
dalam
menentukan nilai t (periode perata – rataan). Semakin besar nilai t
b) Setelah semua single Average dihitung, dihitung, hitung moving average kedua
yaitu moving average dari St dengan periode perata’
rataan yang sama. Hasilnya dinotasikan dengan : St c) Hitung komponen at at dengan rumus rumus : At = St + (St – St ) ’
’
’’
d) Hitung komponen komponen trend bt dengan rumus : 2
bt = N
1
( St ' St ' ' )
’’
e) Peramalan untuk periode kedepan setelah t adalah sebagai berikut : Ft+m = at + bt . m -
Notasi yang diberikan adalah MA ( M x N), artinya M – periode MA dan N – periode MA. -
Data pada periode tertentu diberi bobot, semakin dekat dengan saat sekarang semakin besar bobotnya. Bobot ditentukan berdasarkan pengalaman. Rumusnya adalah sebagai berikut : F t
w1 At 1 w2 At 2 ... wn At n
dimana : w1 = bobot yang diberikan pada periode t – 1 w2 = bobot yang diberikan pada periode t – 2 wn = bobot yang diberikan pada periode t – n n = jumlah periode
-
Bentuk fungsi dari metode ini dapat berupa : dengan fungsi peramalan (Y ) t t : Y t t = a , dimana a = Y YI I / N Y t t = nilai tambah
jumlah periode N = jumlah dengan fungsi peramalan : Y t t = a + bt
dimana :
n ty (t ) (y) (y )
Y bt a= n
b=
n t2
t 2
dengan fungsi peramalan : Y t t = a + bt + ct 2
dimana :
Y b t c t 2 a
n
( t 2 ) 2 n t 4
c
b
b
2
t Y n tY
t 2 Y n t 2Y
t t 2 n t 3 dengan fungsi peramalan : Y t t = ae bt
dimana : ln a
ln Y b t
b
n
n t ln Y t ln Y n t 2 ( t ) 2
dengan fungsi peramalan : Y t
a b sin
ˆ
2 n
c cos
t 2 t n
dimana :
Y na b sin Y sin Y
t 2 t n t 2 t
2 t t n
a sin
c cos
t 2 t
2 t t n
b sin 2
n t 2 t
t 2 t 2
c sin
n t 2 t
b si
t 2 t
cos
n t 2 t
t 2 t n t 2 t
n
n
Seorang perencana tentu menginginkan hasil perkiraan ramalan yang tepat atau paling tidak dapat memberikan gambaran yang paling mendekati sehingga rencana yang dibuatnya merupakan rencana yang realistis. Ketepatan atau ketelitian inilah yang menjadi kriteria performance suatu
metode
peramalan. Ketepatan atau ketelitian tersebut dapat dinyatakan
sebagai
kesalahan dalam peramalan. Kesalahan yang kecil memberikan arti ketelitian peramalan yang tinggi, dengan kata lain keakuratan hasil peramalan tinggi, begitu pula sebaliknya. Besar kesalahan suatu peramalan dapat dihitung dengan beberapa cara, antara lain adalah :
N
2
X t F t X MSE t 1
dimana N :
Xt = data aktual periode t Ft = nilai ramalan periode t N = banyaknya periode
dimana : f=
Derajat kebebasan
Untuk data Konstan, f = 1 Untuk data Linier, Linier, f = 2 Untuk data Kwadratis, f = 3 Untuk data Siklis, f = 3
X F X t t PE 100% t X t
dimana nilai dari PEt bisa positip ataupun negatip.
N
t MAPE 1
PE t N
Menghitung kesalahan dari peramalan merupakan prosedur yang kelima dari perhitungan peramalan secara kuantitatif. Setelah didapat kesalahan (error) dari masing-masing masing-masing metode peramalan, maka akan dilakukan pengujian
BAB III PENGOLAHAN DATA
Sebuah perusahaan pembuat mobil mainan, Tamiya Car Corp. menghadapi kesulitan di dalam merencanakan produksinya guna memenuhi permintaan konsumen. Permintaan mobil mainan ini berbeda- beda untuk masing – masing daerah. Distributor telah memberikan laporan kepada perusahaan untuk pengadaan agar harus dapat tersedia mulai periode Januari 2012. Berikut data permintaan yang telah diberikan :
Tabel 1: Permintaan dan Hari Kerja
No
Bulan
Permintaan Aktual A
Hari Keja
1
Januari
14478
23
2
Februari
14273
20
3
Maret
14667
21
Jawab : a. Dengan menggunakan metode Linier dengan y = 109,15x + 14000
No
Bulan
Permintaan Aktual
Ramalan
Deviasi
Deviasi Absolut
Kuadrat Kesalahan
Persentase Kesalahan
Persentase Kesalahan Absolut
A
F
A-F
|A-F|
(A-F)2
((A-F)/A)100
|((A-F)/A)100|
1
Januari
14478
14112
366
366
134220
0.025
0.025
2
Februari
14273
14215
58
58
3360
0.004
0.004
3
Maret
14667
14319
348
348
120978
0.024
0.024
4
April
14556
14424
132
132
17399
0.009
0.009
5
Mei
13965
14530
-565
565
318970
-0.040
0.040
6
Juni
12878
14636
-1758
1758
3091372
-0.137
0.137
7
Juli
14453
14743
-290
290
84370
-0.020
0.020
1406
1975469
0.086
0.086
8
Agustus
16257
14851
1406
9
Sepetember
15459
14960
499
499
248703
0.032
0.032
10
Oktober
15141
15070
71
71
5054
0.005
0.005
11
November
15793
15180
613
613
375375
0.039
0.039
14592
15292
-700
700
489360
-0.048
0.048
176512
176333
179
6805
6864632
-0.021
0.469
12
Desember Total [ Σ ]
Tabel Demand dan Hasil Peramalan Dengan Menggunakan Metode Linier
Laporan Praktikum SCM – Forecasting by VII th Group
Page 29
b.
Dengan menggunakan metode Kuadratiky = 9,2483x2 - 11,073x + 14280
No
Bulan
Permintaan Aktual
Ramalan
Deviasi
Deviasi Absolut
Kuadrat Kesalahan
Persentase Kesalahan
Persentase Kesalahan Absolut
A
F
A-F
|A-F|
(A-F)2
((A-F)/A)
|((A-F)/A)|
1
Januari
14478
14278
200
200
39930
0.014
0.014
2
Februari
14273
14295
-22
22
477
-0.002
0.002
3
Maret
14667
14330
337
337
113558
0.023
0.023
4
April
14556
14384
172
172
29694
0.012
0.012
5
Mei
13965
14456
-491
491
240926
-0.035
0.035
1669
2783895
-0.130
0.130
6
Juni
12878
14547
-1669
7
Juli
14453
14656
-203
203
41069
-0.014
0.014
8
Agustus
16257
14783
1474
1474
2171770
0.091
0.091
530
280418
0.034
0.034
9
Sepetember
15459
14929
530
10
Oktober
15141
15094
47
47
2200
0.003
0.003
11
November
15793
15277
516
516
266007
0.033
0.033
12
Desember
14592
15479
-887
887
786555
-0.061
0.061
147761
176508
4.30
6546
6756500
-0.032
0.450
Total [ Σ ]
Tabel Demand dan Hasil Peramalan Dengan Menggunakan Metode Kuadratik 2 Order
Grafik Hasil Peramalan Dengan Menggunakan Metode Kuadratik 2 Order
Laporan Praktikum SCM – Forecasting by VII th Group
Page 30
c.
Dengan menggunakan metode Moving Average
No
Bulan
Permintaan Aktual
2Bulanan
3bulanan
4Bulanan
5Bulanan
6Bulanan
7Bulanan
8Bulanan
A
F
F
F
F
F
F
F
WMA 3WMA 3Bulanan Bulanan 0,25/0,25/0,5 0,5/0,2/0,3
WMA 3Bulanan 0,7/0,2/0,1
WMAt
WMAt
WMAt
14521
14454
14456
14513
14448
14380
14288
14493
14575
13569
14043
14270
13937
13737
13796
1
Januari
14478
-
2
Februari
14273
-
3
Maret
14667
14376
4
April
14556
14470
14473
5
Mei
13965
14612
14499
14494
6
Juni
12878
14261
14396
14365
14388
7
Juli
14453
13422
13800
14017
14068
14136
8
Agustus
16257
13666
13765
13963
14104
14132
14181
9
Sepetember
15459
15355
14529
14388
14422
14463
14436
14441
14961
14026
13531
10
Oktober
15141
15858
15390
14762
14602
14595
14605
14564
15407
15195
14914
11
November
15793
15300
15619
15328
14838
14692
14673
14672
15500
15794
15986
12
Desember
14592
15467
15464
15663
15421
14997
14849
14813
15547
15430
15429
176512
146785
131935
116978
101842
87015
72744
58489
132243
131622
131337
Total
Tabel Demand dan Hasil Peramalan Dengan Menggunakan Metode MA
Grafik Hasil Peramalan Dengan Menggunakan Metode MA 3 - Bulanan
Laporan Praktikum SCM – Forecasting by VII th Group
Page 31
d.
Dengan menggunakan metode Eksponensial Smoothing With α
No
Bulan
Forecast , Ft+1 (alfa)
Permintaan Aktual A
1
Januari
14478
2
Februari
14273
14478.00
14478.00
14478.00
14478.00
14478.00
14478.00
14478.00
14478.00
14478.00
3
Maret
14667
14457.50
14437.00
14416.50
14396.00
14375.50
14355.00
14334.50
14314.00
14293.50
4
April
14556
14478.45
14483.00
14491.65
14504.40
14521.25
14542.20
14567.25
14596.40
14629.65
5
Mei
13965
14486.21
14497.60
14510.96
14525.04
14538.63
14550.48
14559.38
14564.08
14563.37
6
Juni
12878
14434.08
14391.08
14347.17
14301.02
14251.81
14199.19
14143.31
14084.82
14024.84
7
Juli
14453
14278.48
14088.46
13906.42
13731.81
13564.91
13406.48
13257.59
13119.36
12992.68
8
Agustus
16257
14295.93
14161.37
14070.39
14020.29
14008.95
14034.39
14094.38
14186.27
14306.97
9
Sepetember
15459
14492.04
14580.50
14726.37
14914.97
15132.98
15367.96
15608.21
15842.85
16062.00
10
Oktober
15141
14588.73
14756.20
14946.16
15132.58
15295.99
15422.58
15503.76
15 535.77
15519.30
11
November
15793
14643.96
14833.16
15004.61
15135.95
15218.49
15253.63
15249.83
15219.95
15178.83
12
Desember
14592
14758.86
15025.13
15241.13
15398.77
15505.75
15577.25
15630.05
15678.39
15731.58
176512
159392
159731
160139
160539
160892
161187
161426
161620
161781
Total [ Σ ]
Tabel Demand dan Hasil Peramalan Dengan Menggunakan Metode Eksponensial Smoothing Withα
Laporan Praktikum SCM – Forecasting by VII th Group
Page 32
BAB IV KESIMPULANDAN SARAN
4.1
Kesimpulan Dengan menggunakan berbagai macam metode peramalan dapat dirangkum data
sebagai berikut :
MAD
MSE
MAPE MFE
MA 2 Bulan
821.85
1173508.03
0.0555
97.650
MA 3 Bulan
821.85
1173508.03
0.0555
97.650
MA 4 Bulan
966.53
1324648.71
0.0652
194.969
MA 5 Bulan
1058.29
1432769.46
0.0709
390.171
MA 6 Bulan
915.03
1213815.44
0.0584
780.083
MA 7 Bulan
1002.54
1392801.67
0.0636
899.571
Metode Peramalan
ES α: 0,4 β: 0,05
685.71
862790.21
0.0465
129.425
ES α: 0,5 β: 0,05
696.66
879781.75
0.0473
95.692
ES α: 0,6 β: 0,05
698.42
897408.63
0.0474
67.567
ES α: 0,7 β: 0,05
733.24
914700.82
0.0497
44.781
ES α: 0,8 β: 0,05
770.13
931489.59
0.0522
26.339
ES α: 0,9 β: 0,05
798.31
947618.12
0.0541
11.029
ES α: 0,1 β: 0,1
687.58
840771.14
0.0463
237.745
ES α: 0,2 β: 0,1
699.65
842714.36
0.0472
203.150
ES α: 0,3 β: 0,1
695.19
853960.62
0.0470
162.051
ES α: 0,4 β: 0,1
691.42
873028.33
0.0469
122.025
ES α: 0,5 β: 0,1
702.51
895807.26
0.0477
86.750
ES α: 0,6 β: 0,1
704.00
919429.25
0.0478
57.404
ES α: 0,7 β: 0,1
751.78
942763.97
0.0510
33.676
ES α: 0,8 β: 0,1
790.22
965610.95
0.0535
14.501
ES α: 0,9 β: 0,1
819.53
987805.34
0.0555
-1.402
ES α: 0,1 β: 0,2
687.83
837542.97
0.0464
233.992
ES α: 0,2 β: 0,2
698.62
841608.10
0.0472
195.117
4.2
Saran Merujuk pada kesimpulan di table di atas, kami menyarankan agar Tamiya Car
Corp. memilih jenis peramalan dengan metode Kuadratik dalam Perencanaan Produksi mobil mainan tersebut karena memiliki nilai Nilai MAD, MSE, dan MAPE yang mendekati nilai 0 (nol), yang dirangkum pada table di bawah ini :
METODE PERAMALAN KUADRATIK
MAD
MSE
MFE
MAPE
545.48
563041.63
0.0375
0.358
Untuk lebih meyakinkan bahwa dengan menerapkan jenis peramalan dengan metode Kuadratik 6 Order, Tamiya Corp tidak akan merugi, maka data peramalan dengan menggunakan metode tersebut di uji dengan peta kendali peramalan sebagai berikut :
PERHITUNGAN MAD, MSE, MAPE DAN MFE DENGAN METODE KUDRATIK 2
Laporan Praktikum SCM – Forecasting by VII th Group
Page 36