TUGAS PENULISAN dan SEMINAR PROPOSAL Proposal Penelitian Pengukuran Kinerja Aktifitas Green Supply Chain Management (GSCM) pada Industri Mobil
DISUSUN OLEH : Nama
: Tangguh Prihatmoko Prihatmoko
Nim
: 11522372
Kelas
:E
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA 2015
1. Latar belakang
Perkembangan industri otomotif di Indonesia dewasa ini meningkat pesat. Banyaknya mobil-mobil baru dengan harga jual yang cukup terjangkau membuat peredaran mobil semakin marak. Menurut kementrian perindustrian ( 2014 ) petumbuhan industri otomotif indonesia mengalami peningkatan sebesar 9%. Hal ini berimbas pada banyaknya industri otomotif yang tumbuh dan berkembang di Indonesia. Perkembangan sektor industri otomotif melibatkan berbagai operasi bisnis dan aktivitasnya di pandang telah banyak membawa dampak perubahan pada lingkungan. Sektor lingkungan
industri
hendaknya
sebagai
pelaku
menyadari pentingnya
utama
dalam permasalahan
penggunaan
teknologi
yang
ramah lingkungan dalam dal am menjalankan proses produksinya guna meminimalkan waste dan mengurangi
dampak
negatif
bagi
lingkungan sekitar. Dampak
lingkungan yang ditimbulkan terjadi di sepanjang siklus hidup suatu produk, bermula dari pengadaan raw material,
proses produksi, penggunaan dan
penggunaan kembali produk dan terakhir sampai tahap pembuangan ( Zhu dan Sarkis, 2006 ). Rantai pasokan hijau atau green atau green supplay chain management ( ( GSCM ) muncul sebagai pendekatan pengelolaan lingkungan. Rantai pasokan hijau ( GSCM ) mengitegrasikan kerjasama antara
perusahaan di dalam rantai pasokan, untuk untuk
meningkatkan dan membuat manajemen terorganisir agar terkoordinasi semua yang terlibat dalam rantai pasokan dengan cara pelatihan pemasok, forum lingkungan , dan membuat peraturan yang relevan. Oleh karena itu, green itu, green supplay chain management ( GSCM ) adalah model manajemen modern berfokus berfokus pada pengembangan terkoordinasi manfaat ekonomi dan lingkungan ( Zhang dan Wang, 2014 ). Untuk mengoptimalkan aliran rantai pasokan hijau green supplay chain management ( GSCM ) perlu melakukan melakukan perancangan pengukuran kinerja. kinerja. Dan merupakan faktor penting untuk memperbaiki kinerja proses bisnisnya agar kemampuan bekerjasama diantara masing-masing pelaku dalam mata rantai. Penelitian ini akan mengukur kinerja rantai pasok pada industri otomotif dengan metode Balanced metode Balanced Score Card ( ( BSC ) dan Sistem Dinamik ( SD ).
Metode Balanced Metode Balanced Score Card ( Card ( BSC ) adalah kartu yang digunakan untuk
merencanakan skor atau nilai suatu performance jangka pendek dan jangka panjang
serta performance
yang
bersifat
internal
dan
eksternal
didalam
perusahaan yang berhubungan dengan produksi agar mencapai target, untuk diwujudkan di masa kedepannya. Keunggulan Balanced Score Card ( BSC ) adalah mampu mengukur perkembangan dan d an pertumbuhan proses produksi dan pendistribusian produk ketangan konsumen dan keunggulan bersaing ( Chandra, 2013 ). Simulasi sistem memberikan pendekatan baru dalam memandang persoalan manajemen rantai pasok ( supply chain chain ) sebagai suatu masalah yang utuh yang dipengaruhi oleh beberapa faktor sehingga perlu penyelesaian secara menyeluruh. Model yang dibangun akan disimulasikan sehingga memberikan gambaran yang nyata dalam menentukan kebijakan pengambilan keputusan. Salah satu metode tersebut adalah metodologi Sistem Dinamik ( SD ). Sistem Dinamik ( SD ) dalam perkembangannya telah menjadi sebuah pendekatan yang menganalisa dan menyelesaikan permasalahan kompleks dengan menitik beratkan pada analisa perancangan kebijakan. Dalam sistem rantai pasok yang melibatkan banyak pembagian informasi mengenai informasi data permintaan dapat mengurangi ketidakpastian didalam rantai pasok ( Eko Muh Widodo et.al , 2010 ).
2. Perumusan masalah
Pengukuran kinerja dilakukan dalam rangka untuk melakukan perbaikan yang berkelanjutan dalam suatu rantai pasokan. Pengukuran kinerja melibatkan semua anggota anggota rantai pasokan dari pemasok hingga hingga konsumen konsumen akhir. akhir. Green Supply Chain Management pasokan
yang
berhubungan
dengan
Konsep
(GSCM) merupakan manajemen rantai aspek
lingkungan. Manajemen rantai
pasokan yang berbasis “ green” green” penting untuk diterapkan karena selama ini ukuran kinerja rantai pasokan tidak memperhatikan dampak terhadap lingkungan. Untuk melakukan pengukuran kinerja rantai pasok hijau green supplay chain management ( GSCM GSCM ) menggunakan Balanced menggunakan Balanced Score card dan dan Sistem Dinamik ( SD ) menurut Chairul saleh dan syukron ( 2013 ) dapat menentukan komponen variabel terkait secara dinamis dan dapat menguraikan aktivitas apa saja yang dapat dilakukan dan di inginkan nilai kinerja yang lebih baik di masa yang akan datang.
3. Pertanyaan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan pernyataan permasalhan diatas maka dapat di susun pertanyaan penelitian sebagai berikut : a.
Bagaimana kondisi kinerja rantai pasokan pada Industri otomotif dengan pendekatan Balanced pendekatan Balanced scored card ( ( BSC ) dan Sistem dinamik ( SD )?
b.
Bagaimana hubungan interaktif rantai pasokan dengan model Causal loop diagram? Dengan integrasi pendekatan Balanced scored card ( BSC ) dan Sistem dinamik ( SD )?
4. Ruang Lingkup Penelitian
Ruang
lingkup
penelitian
merupakan
pembatasan
masalah
dan
perlu
dilakukanuntuk memfokuskan kajian dilaksanakan. Sehingga tujuan penelitian dapat dicapai dengan cepat dan baik sebagai berikut : a.
Objek penelitian pada rantai pasok yang terlibat pada Industri mobil.
b.
Seluruh asumsi, data, maupun pembahasan sesuai model matematis yang dianjurkan
c.
Data yang diamatai adalah data yang tercatat selama s elama 1 (satu ) tahun terakhir. ter akhir.
d.
Simulasi yang digunakan adalah powersim studio.
5. Tujuan Penelitian
a.
Untuk menganalisis kinerja rantai pasokan yang terlibat pada Industri mobil?
b.
Merancang desain interaktif rantai pasokan dengan model Causal loop diagram?
6. Manfaat Penelitian
Diharapkan penelitian ini dapat bermanfaat sebagai : a.
Pengembangan khasanah ilmu pengetahuan khususnya pada ruang lingkup rantai pasokan hijau ( green supplay chain management ) dalam penggunaan metode Balanced metode Balanced Scored Card ( ( BSC ) dan Sistem Dinamik ( SD ).
b.
Dapat menjadikan penelitian ini implementasi dari ilmu yang telah di dapatkan oleh penulis selama melakukan studi, kajian literatur dan pengamatan.
7. Kajian Pustaka
a.
Kajian Induktif Beberapa penelitian yang berkaitan dengan rantai pasokan hijau atau Green Supply Chaint Management ( GSCM ) telah di lakukan oleh beberapa peneliti. Lei Xu et. all ( 2013 ) melakukan penelitian penelitian
untuk membuat membuat keputusan
strategis dalam menerapkan praktek Green Suppay Chain Management ( GSCM ) dalam industri. Munduli dan Govindan ( 2013 ) juga meneliti berbagai
faktor
yang mempengaruhi praktek
Green Supplay Chaint
Management ( ( GSCM ) dan interaksinya untuk mencapai rantai pasokan hijau. Sementara itu Tian dan Govindan ( 2013 ) juga mengemukakan bahwa Green Supplay
Chain
Management
merupakan
faktor
kunci
yang
dapat
mempengaruhi kesadaran akan lingkungan. Sementara
itu
Lutra
dan
Garg
(
2014
)
dalam
penelitiannya
mengemukakan Isu-isu terkait lingkungan yang telah menjadi serius dan tidak dapat diabaikan dalam dunia bisnis saat ini. Dengan meningkatnya kesadaran tentang kelestarian lingkungan muncul Green Supplay Chain Management (GSCM) sebagai strategi organisasi penting di dunia modern lingkungan bisnis, untuk meningkatkan kesinambungan manufaktur dari mengadaptasi bahan baku hijau, proses manufactur hijau, kemasan hijau dan transportasi hijau, yang akan meningkatkan operasi dengan menggunakan solusi lingkungan hijau.
b. Kajian Deduktif 1. Supplay Chain Management La Londe dan Masters (1994) menyatakan bahwa suatu s uatu rantai pasok merupakan serangkaian
perusahaan
yang mengalirkan
barang-
barang ke hilir. Pada umumnya, perusahaan yang sering mempraktekkan rantai pasok ini adalah adala h perusahaan manufaktur manufakt ur yang membuat produk dan mengirimkannya sampai ke tangan konsumen akhir melalui melal ui rantai pasok
mulai dari
produsen
dengan
bahan mentah dan komponen-
komponennya, assembling produknya, grosir, agen retail, dan perusahaan transportasi, semuanya merupakan anggota dari rantai pasok (La Londe dan Masters, 1994).
Masih dengan konsep yang sama, Lambert, Stock, dan Ellram (1998) mendefinisikan rantai pasok sebagai aliansi beberapa perusahaan yang menyampaikan barang atau jasa ke pasar. Dalam hal ini dapat digaris bawahi bahwa kedua konsep tentang rantai pasok di atas memasukkan konsumen
akhir
sebagai bagian dari rantai pasok. Pendapat
lain
menjelaskan bahwa Supply Chain Management adalah rantai pasokan meliputi semua kegiatan yang berhubungan dengan barang bergerak dari tahap baku-bahan sampai ke pengguna akhir (Zigiaris, 2000 ). Mentzer (2001)
mendefinisikan rantai pasok sebagai serangkaian
entitas yang terdiri dari tiga atau lebih entitas (baik individu individu
maupun
organisasi) yang terlibat terli bat secara langsung dari hulu ke hilir dalam aliran produk,
jasa,
keuangan,
dan/
atau
informasi dari
sumber
kepada
pelanggan.
2. Green Supplay Management ( GSCM ) Supply
chain
management
dapat
mengintegrasikan
praktek
pengelolaan lingkungan ke dalam seluruh manajemen rantai pasokan dalam
rangka
mencapai
green
supply
chain
management
dan
mempertahankan keunggulan yang kompetitif dan juga untuk meningkatkan keuntungan bisnis dan tujuan pangsa pasar. (Seman et al , 2012) Zhu
dan
Sarkis
( 2006 ) mendefinisikan Green
Supply
Chain
Management ( GSCM ) sebagai pengelolaan yang berkisar dari green purchasing hingga rantai pasokan yang terintegrasi mulai dari pemasok, pemasok , ke pabrik, ke pelanggan dan reverse logistics, yang "menutup loop". Terdapat beberapa penelitian mengenai evaluasi performansi Green Supplay Chain Management ( Management ( GSCM ). Mengaplikasikan konsep green ke dalam industri otomotif sangat penting untuk mengurangi dampak lingkungan, bersaing dalam kompetisi pasar, dan memastikan pemenuhan terhadap peraturan. Dalam rangka mencapai Green Supplay Chain Management ( ( GSCM ), perusahaan harus mengikuti prinsip-prinsip dasar yang yang ditetapkan dalam klausul-klausul yang ada pada ISO 14001 yang mengelola tentang Sistem Manajemen
Lingkungan. Lingkungan.
Dengan demikian,
perusahaan
harus
mengembangkan mengembangkan
prosedur
yang berkonsentrasi
pada analisis
operasi,
perbaikan terus-menerus, pengukuran, dan tujuan target serta program. (Ghobakhloo et al, 2013).
3. Kinerja Menurut ( Wibowo, 2011 ), kinerja adalah melakukan pekerjaan dan hasil yang dicapai dicapai dari pekerjaan tersebut, tentang apa yang dikerjakan dan bagaimana cara mengerjakannya. Pengukuran kinerja perlu dilakukan untuk
mengetahui apakah
selama
pelaksanaan
kinerja
terdapat
penyimpangan dari rencana yang telah ditentukan, apakah kinerja dapat dilakukan sesuai jadwal waktu yang ditentukan, dan apakah hasil kinerja telah tercapai sesuai dengan yang yang diharapkan. Pengukuran kinerja kinerja yang tepat dapat dilakukan dengan cara: a) Memastikan bahwa persyaratan yang diinginkan pelanggan telah terpenuhi. - Informasi penjadwalan - Arus kas - Arus pesanan - Arus kredit - Arus bahan baku b) Mengusahakan standar kinerja untuk menciptakan perbandingan. c) Mengusahakan jarak bagi orang untuk memonitor tingkat kinerja. d) Menetapkan arti penting masalah kualitas dan menentukan apa yang perlu prioritas perhatian. e) Menghindari konsekuensi dari rendahnya kualitas. f) Mempertimbangkan penggunaan sumber daya. g) Mengusahakan umpan balik untuk mendorong usaha perbaikan.
4. Balanced Score Card Menurut Kaplan dan Norton (1996:71), Balanced Score Card ( ( BSC ) merupakan: "Satu
set
ukuran
yang memungkinkan
manajer
senior
mendapatkan pandangan bisnis yang cepat tetapi menyeluruh termasuk
ukuran keuangan yang memuat hasil program yang telah dilaksanakan untuk
melengkapi
ukuran
keuangan
dan ukuran operasional tentang
kepuasan pelanggan, proses internal dan inovasi dan ukuran operasi dari aktifitas perbaikan organisasi yang merupakan pemacu kinerja keuangan di masa depan". Sementara, Anthony, Banker, Kaplan, dan Young (1970) mendefinisikan Balanced Score Card ( ( BSC ) sebagai: "ukuran dan sistem manajemen yang menunjukkan kinerja suatu unit bisnis dari empat perspektif: keuangan, pelanggan, proses proses bisnis internal dan pertumbuhan". Sedangkan menurut Charles H Brandon, Ralph E. Drtina (1997:741), definisi Balance Score Card ( BSC ) adalah: "Pendekatan sistem untuk mengorganisasikan ukuran kinerja kedalam kerangka yang terintegrasi terinte grasi dan mudah dipahami berdasarkan empat perspektif berbeda (key variable) yang menetapkan sasaran perusahaan". Dari definisi di atas dapat ditarik kesimpulan
bahwa Balance Score Card ( BSC ) adalah suatu
sistem
pendekatan untuk mengukur kinerja yang dilakukan oleh perusahaan melalui
kerangka
perspektif,
kerja
pengukuran
yang
didasarkan
atas
empat
yaitu keuangan, pelanggan, proses bisnis intemal dan proses
pembelajaran dan pertumbuhan. Balance Score Card ( BSC ) merupakan seperangkat alat untuk memotivasi karyawan untuk mewujudkan visi perusahaan, tidak hanya sebagai alat pengukur kinerja saja tetapi suatu sistem manajemen yang memfokuskan pada usaha orang melalui organisasi dan meraih tujuan organisasi baik tujuan utama ( primary objectives ) maupun nontujuan utama ( secondary objectives ). Melalui pengukuran Balance Score Card ( BSC ), manajer senior dapat mengindentifikasikan perusahaan dalam
empat perspektif
yang
masing-masing dilengkapi dengan indikator atau tolok ukur. Informasi yang harus diperhatikan oleh manajer senior terhadap keempat perspektif yang membentuk Balanced Scorecard, yaitu: a) Perspektif keuangan Bagaimana perusahaan dilihat oleh pemegang saham? b) Perspektif pelanggan Bagaimana pelanggan memahami produk dan pelayanan perusahaan? c) Perspektif proses bisnis internal
Value driver apa saja yang dapat mendorong proses bisnis sehingga dapat diunggulkan d) Perspektif pembelajaran dan tumbuh Apakah
perusahaan
dapat
menghasilkan
inovasi,
perubahan,
dan
perbaikan?
5. Sistem Dymamics System Dynamics adalah suatu metodologi untuk mempelajari dan mengelola umpan balik dari variable – variable – variable variable yang terdapat pada system s ystem yang bersifat kompleks (System Dynamics Society, 2005). Sistem dynamic dapat membantu menyelesaikan permasalahan hingga level top management yang bersifat makro, dinamis, dan
continyu. System Dynamics melihat
sistem dari sisi alirannya, baik aliran material maupun aliran informasi. Metodologi System Dynamics berdiri atas 3 dasar latar belakang disiplin yaitu manajemen tradisional dari sistem sosial, teori umpan balik atau cibernetics dan simulasi komputer.
Asal
serta
input
utama
dalam
metodologi System Dynamics dalam pengembangan model sistem dinamik terdapat pada gambar dibawah ini :
Gambar 1. Pondasi Pendekatan System Dynamics
a) Manajemen tradisional Manajemen tradisional adalah dunia nyata bagi manajer dalam prakteknya, dimana ini diatur khusus dengan pengalaman dan keputusan dari manajer. Pendukung dasar dari manajemen tradisional ini adalah database
mental
dan
model
mental.
Adapun
yang
membangun
database mental adalah apa yang didengar, dilihat, hubungan dan pengalaman
seorang
manajer
dalam situasi / masalah yang berbeda
dimana hal ini kaya dengan informasi baik yang bersifat tangible atau intangible. Setiap manajer mengembangkan model mentalnya dari kenyataan, lalu mengevaluasinya dengan model mental. Kelebihan dari model ini adalah kaya informasi yang kualitatif kualitat if dari observasi dari pengalaman manajer. b) Cibernetics Cibernetics adalah ilmu komunikasi dan kontrol, ini diatur khusus oleh teori umpan balik. Cibernetics atau teori umpan balik membantu manajer untuk menyaring informasi yang real yang berguna dalam menyelesaikan masalah dan hubungan elemen informasi yang bermacam – bermacam – macam untuk mencari hubungan sebab akibat dari sistem umpan balik. Pikiran manusia sangat baik dalam menyusun aturan hubungan sebab akibat dari struktur umpan balik dalam sistem sis tem dan hal ini dapat dikembangkan dengan menggunakan prinsip cybernetics. c) Simulasi Komputer System mengamati
dynamics perubahan
menggunakan
simulasi
komputer
untuk
yang diakibatkan oleh penerapan kebijakan
tertentu dalam sebuah sistem, pemodel dapat mempelajari reaksi sistem dengan input yang berubah-ubah. Dengan demikian pemodel (manajer) dapat merancang kebijakan dan mengambil keputusan dengan lebih baik. Simulasi komputer yang digunakan dalam system dynamics disini adalah dengan software Powersim.
6. Metodologi Penelitian
a. Obyek Penelitian Obyek penelitian dilakukan pada rantai pasokan yang terlibat di Industri mobil pada bagian produksi, tepatnya tepatnya pada bagian pendempulan. b. Jenis dan Sumber data Dalam pengambilan data, penelitian ini dilakukan dengan dua cara yaitu pengambilan data yang berupa data data primer dan sekunder. 1)
Primer Data primer merupakan data yang diambil secara langsung di tempat penelitian. Data primer dapat diperoleh melalui mel alui observasi langsung dengan menggunakan metode observasi dan metode survey mewawancarai responden yang menjadi obyek penelitian, data ini kemudian diolah untuk menjawab pertanyaan penelitian.
2)
Sekunder Data sekunder merupakan sumber data penelitian yang di peroleh peneliti secara tidak langsung. Data sekunder s ekunder dalam penelitian ini diperoleh dari berbagai sumber seperti internet, jurnal dan artikel-artikel.
3)
Diagram Alir Penelitian Langkah-langkah
penelitian
perlu
disusun
secara
baik
untuk
mempermudah penyusunan laporan penelitian. Adapun langkah-langkah penelitian dapat di presentasikan seperti gambar 2.
Mulai
Kajian Pustaka Deduktif & Induktif
Identifikasi Masalah
Perumusan masalah
Pengumpulan data
Pengolahan Data Analisis 4 Perspektif BSC Causal Loop Diagram
Mendiskusikan Hasil
Menyimpulkan Hasil
Selesai
Gambar 2. Diagram alir penelitian
Gambar 2 merupakan gambar alur dari penelitianyang dilakukan. Berdasarkan gambar tersebut dapat di jabarkan sebagai berikut : 1) Mulai Proses awalan dimana penelitian akan dilakukan, dengan metode yang telah disiapkan untuk menyelesaikannya. 2) Kajian pustaka Bagian dimana berisi latar belakang hingga sistematika penulisan pada laporan yang akan dibuat. 3) Identifikasi masalah Berisi permasalahan yang didapatkan setelah dilakukan identifikasi terhadap studi kasus. 4) Perumusan masalah Berisi masalah yang sudah di identifikasi, kemudian di jadakan pertanyaan dalam penelitian. 5) Pengumpulan data Mengambil data yang akan digunakan untuk membuat simulasi model agar dapat dilakukannya analisis data . 6) Analisi data Berisi analasi data berdasarkan model yang telah ditentukan yaitu dengan menggunakan Balanced Score Card ( BSC ) dan Sistem dinamik ( SD ). 7) Mendiskusikan hasil Melakukan diskusi dari hasil analisa yang telah dilakukan. 8) Menyimpulkan hasil Setelah dilakukan diskusi dapat disimpulkan hasil dari penelitian. 9) Selesai Berakhirnya proses penelitian yang telah dilakukan. 7. Sistematika Penulisan
Agar penulisan tugas akhir ini lebih terstuktur maka penyusunannya berdasarkan sistematika penulisan sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini di uraikan mengenai latar belakang penelitian, masalah penelitian, rumusan
permasalahan, pertanyaan penelitian, ruang lingkup penelitian, tujuan
penelitian, serta manfaat dari penelitian yang dilakukan. BAB II KAJIAN LITERATUR
Pada bab ini berisi kajian literatur tentang konsep dasar yang diperlukan untuk memecahkan masalah penelitian yang berupa induktif dan deduktif. Kajian induktif kajian dari penelitian terdahulu yang berasal dari jurnal procceding. Sedangkan kajian deduktif adalah landasan teori yang akan digunakan dalam menyelesaikan masalah dalam penelitian yang berasal dari buku teks yang telah bersifat umum. BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Pada bab ini akan membahas metodologi penelitian yang terdiri dari beberapa bahasan seperti obyek penelitian, jenis sumber data, dan diagram alir penelitian. BAB IV PENGOLAHAN DATA DAN HASIL PENELITIAN PENELITIAN
Pada bab ini menguraikan cara pengolahan data yang diperoleh baik melalui tabel maupun gambar. Dan merupakan acuan untuk pembahasan hasil yang akan di tulis pada sub bab V yaitu pembahasan hasil. hasil. BAB V PEMBAHASAN
Pada bab pembahasan dilakukan diskusi tentang hasil penelitian yang akan dicapai dalam penelitian sesuai dengan tujuan penelitian sehingga dapat menghasilkan sebuah rekomendasi. BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
Pada bab ini berisi hasil kesimpulan yang diperoleh dari pembahasan hasil dan diikuti dengan saran yang harus diberikan untuk penelitian selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Chairul saleh dan syukron ( 2013 ). Memilih topik dan membangun state of the art. Dalam. Chairul Saleh dan Muhammad Ridwan Andi Purnomo. 2013. Metodologi Penelitian : Sebuah Petujuk Praktis, hlm 129-130, 245-252. Yogyakarta : Jaya Abadi Press. Cheng-Tang Zhang., Hong-Xi Wang., Ming-Lun Ren ( 2014 ). Research on pricing and coordination strategy of green supply chain under hybrid production mode. Computers & Industrial Engineering 72 72 (2014) 24 – 24 – 31. 31. Eko Muh Widodo., Yun Arifatul., FatimahSigit Indarto ( 2010 ). Simulasi Sistem Dinamik Untuk Meningkatkan Kinerja Rantai Pasok. INASEA INASEA , Vol. 11 No.1, April 2010: 35-44 Hriyanto Totok. Supply Chain Management. Diakses pada 25 desember 2014, dari http://heriyantotok.blogspot.com/2012/04/supply-chain-management.html.. http://heriyantotok.blogspot.com/2012/04/supply-chain-management.html Kamalakanta Muduli., Kannan Govindan., Akhilesh Barve., Devika Kannan., Yong Geng ( 2013 ). Role of
behavioural
factors in
green
supply chain
management implementationin Indian mining industries. Resources, industries. Resources, Conservation and Recycling xxx (2013) xxx – xxx. Kementerian Perinsdustrian Republik Indonesia. Pertumbuhan Industri Otomotif Diprediksi
Melejit.
Di
akses
pada
27
desember
2014,
dari
http://www.kemenperin.go.id/artikel/8398/Pertumbuhan-Industri-OtomotifDiprediksi-Melejit.. Diprediksi-Melejit Lei Xu., K, Mathiyazhagan., Kannan Govindan., Govindan., A. Vyas
Ramachandran., Avinash
studies of
Green
Noorul Haq., Navneet
Ashokkumar ( 2013 ). Multiple
Supply Chain
comparative
Management: PressureAnalysis. Resources,
Conservation and Recycling 78 (2013) 26 – 35. Modul Lab Delsim, ( 2014 ). System Dynamics. Dynamics. Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Idustri, Universitas Islam Indonesia.
Modul Lab PSIT, ( 2014 ). Balanced Score Card . Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Idustri, Universitas Islam Indonesia. Ryan Chandra Adinata ( 2013 ). Analisis Kinerja Manajemen Rantai Pasokan berbasis Balanced Score Card . Jurnal Teknik , UNDIP, vol. 11, hlm. 1-8. S. Luthra., D. Garg., A. Haleem ( 2014 ). Empirical Analysis of Green Supply Chain Management Practices in Indian Automobile Industry. Industry. J. Inst. Eng. India Ser. C (April – – June June 2014) 95(2):119 – 126. 126. Yihui Tian., Kannan Govindan., Qinghua Zhu., ( 2014 ). A system dynamics model based on evolutionary game theory for green supply chain management diffusion among
Chinese
manufacturers.
Journal
of
Cleaner
Production, Production,
doi:
10.1016/j.jclepro.2014.05.076. Zhu, Q., Sarkis, J. dan Lai, K. ( 2006 ). Green Supply chain Management Implications for “Closing the Loop”. Loop”. Transportation Research Part Research Part E. 44(1), 1-18.
Lampiran
Performansi Performansi Station Kerja Di Industri Kendraan Mobi l
General Topik
Sistem
work station in cars industry
Sub issue 1
Mekanik
Sub issue 2
Sealer Body
Dempul
Assembly
single stage
two stage
multy stage
Pendempulan awal
Masking
Pendempulan footstep luar dan dalam
Theory
Causal comperatif
Simulation
Sub sistem
Sub issue 3
Non Mekanik
Methodology
Painting body
Experiment
Performance parameters
Design Parameters
Flinkote
Survey
System dinamics
Causal Lopp
Gosok body
BSC
Perspektif keuangan
Pemasok Bahan Baku Pendempulan
Perspektif Pelanggan
Poses Pendempulan dalam industri
Perspektif Bisnis Internal
Hasil Pendempulan kepada konsumen
Perpektif Pembelajaran dan tumbuh