BAB I PENDAHULUAN
1.1. Pengenalan Konstruksi Batu Konstruksi Batu ialah sejenis konstruksi yang sebagian besar terdapat dalam k onstruksi bangunan gedung, jembatan dan lain – lainnya. Yang Ya ng dimaksud dengan konstruksi kon struksi batu disini adalah pekerjaan yang meliputi, pasangan pondasi batu kali, pasangan ubin bata, super bata, batako, pasangan ubin lantai, ubin dinding dan plesteran dinding. Teknik Te knik serta aturan – aturan dari setiap pekerjaan pek erjaan tersebut diatas yaitu sebagai berikut :
Faktor Kerja alam pekerjaan konstruksi batu ini tenaga pekerja adalah merupakan !aktor yang memegang peranan penting, terutama kalau kita membi"arakan tentang kekuatan konstruksi. #ebab yang dikatakan memasang batu tidaklah hanya menyusun batu sedimikian saja, tetapi ada aturan dan teknik tertentu. Tenaga – tenaga pekerjaan dalam pelaksanaan pasangan batu ini ada yang disebut tukang dan ada pula yang disebut pembantu $ kenek %
Faktor yang mutlak diketahui oleh seorang tukang batu atau pembantunya dalam pemasangan batu adalah : 1. Bagaimana men"ampur dan mengaduk mortar yang baik. &. 'engetahui daya hisap 1 "m permukaan bata, agar dia dapat menentukan keen"eran mortar dan lamanya (aktu yang dibutuhkan untuk merendam bata sebelum pemasangan. ). *al – hal yang mempengaruhi kekuatan ikatan antara mortar dan batu sesudah atau selesai pemasangannya. +. Bagaimana mengukur kedataran dan ketegakan pasangan batu. . Bagaimana ma"am ikatan yang dalam pasangan. -. pera(atan pasangan selesai pemasangan batu. . Teknik pemasangan yang baik dan benar 1
/. Bagaimana untuk meningkatkan produkti!itas dalam pemasangan batu.
1.&. asar Praktek Kerja Batu Yang menjadi dasar Praktek Kerja Batu adalah kebutuhan akan tempat tinggal yang nyaman yang merupakan kebutuhan yang paling penting dan diharapkan terpenuhi, selain itu juga kita dapat memenuhi berbagai kebutuhan terhadap berbagai ma"am bangunan umum yang bersumber pada kerja batu.
1.). Tujuan 1. 'engetahui masalah mengenai mortar 'ortar adalah "ampuran bahan perekat dengan pasir dengan perbandingan tertentu sesuai dengan kebutuhan ditambah air. 'ortar yang berada pada pasangan batu disebut siar, siar terbagi & $ dua% yaitu siar tegak dan siar datar.
&. 'engetahui daya hisap batu. *al ini dikarenakan batu bata mempunyai banyak jenis sedangkan tidak satupun yang mempunyai standar, selain itu untuk menjaga supaya air mortar tidak dihisap oleh batu bata se"ara drastis sebab dapat mengurangi kekuatan pasangan batu bata tersebut. 'aka untuk menghindari hal itu sebelum dipergunakan, batu bata harus disiram atau direndam.
*al – hal yang mempengaruhi daya ikat antara batu bata dengan mortar, antara lain : a. Pengeringan terlalu "epat pada proses pemplesteran $Pengeringan 'ortar % b. Kadar 0umpur pada pasir ". Proses penyimpanan pasir d. #emen yang telah terjadi hidrasi atau telah mongering
1.+. Bahan – bahan yang dipakai ntuk pekerjaan pasangan batu, bahan – bahan yang selalu digunakan adalah :
1. Jenis Bahan 2
a.
Batu Bata Bata adalah suatu bahan yang terbuat dari tanah liat, kemudian di"etak dalam ukuran
tertentu. Berbentuk balok yang dikeraskan melalui pembakaran. #tandar ukuran bata di 2ndonesia adalah 52 mm x 115 mm x 240 mm 50 mm x 110 mm x 230 mm
Penyimpanannya: pada dasarnya batu dilapangan harus diberi alas agar air diba(ahnya tidak meresap, karena bata mempunyai daya serap yang tinggi. #ebaiknya di atasnya ditutupi dengan terpal atau plastik agar terlindung dari "ua"a yang akan mengurangi mutu bata itu sendiri.
b.
Pasir Pasir adalah suatu bahan bangunan yang berasal dari sungai, gunung, dan juga gilingan
batu. Fungsinya pada pasangan sebagai pengisi. Penyimpanannya: setiap penumpukan pasir harus diberi pagar atau duri3duri disetiap sisinya agar tidak dijangkau oleh ku"ing, ayam, dan he(an lainnya.
".
4ir 4ir yang digunakan untuk pengaturan mortar hendaknya air bersih atau air yang dapat di
minum.4ir ber!ungsi untuk menyatukan adukan mortar, merendam bata, dan me mbersihkan pasangan sebelum disambung dan lain3lain. Tidak dibenarkan memakai air yang mengandung minyak, alkali, dan garam untuk mengaduk mortar, sebab ini akan mengurangi kekuatan pasangan dan jangan memakai air yang mengandung 5at besi atau tingkat keasamannya tinggi.
2.
Peralatan
a.
6aterpass 6aterpass terbuat dari kayu atau aluminium atau kotak ni7o yaitu sebuah tabung gelas
yang di dalamnya berisi "airan eter dan ada gelembung udara di dalamnya.6aterpas pada umumnya mempunyai dua tabung ni7o yang satu untuk mengukur kedataran dan yang satu untuk ketegakan.
3
b.
#endok #pesi Berguna untuk mengambil dan meletakkan mortar dalam pemasangan. 4lat ini terbuat
dari plat baja yang tipis dan tangkai kayu. aun sendok ini terbuat berbentuk segitiga dan sisinya sama panjang bata.
".
#endok Plasteran Berguna untuk mendrop pada saat memplaster dinding dan juga untuk menghaluskan
dinding. 4lat ini terbuat dari plat tipis dan diberi tangkai kayu dibelakangnya.
d.
Blok dan 0ine bobbyn Blok Bobbyn terbuat dari & buah potongan kayu yang dibentuk sedemikian rupa dan di
huungkan dengan benang sedangkan 0ine Bobbyn terbuat dari besi di hubungkan dengan benang, guna kedua alat ini di gunakan untuk men"atokk an benang sebagai pedoman pemasangan batu.
e.
8uskam Terbuat dari kayu tipis atau papan yang diberi pasangan untuk meratakan plasteran
dinding.
!.
'eteran ntuk mengukur ketebalan, lebar, panjang, dan tinggi pada medan kerja. Panjangnya
berma"am3ma"am 1m3m.meteran ada yang terbuat dari plat baja tipis dan digulung dari kotak ke"il sebagai pelindungnya. 9uga ada meteran kayu yang dilipat.
g.
Plat siku 4lat ini terbuat dari plat besi atau baja dengan membentuk siku ;o dilengkapi dengan
garis $"m%, gunanya untuk menyetel kesikuan pasangan pada sudut3sudut pertemuan dinding.
h.
4yakan pasir ntuk menyaring pasir, semen dan kapur. 4
i.
BAB II TENI E!JA BATU
5
4. Pengaturan tempat kerja Tujuan : 1. 4gar dapat menghindari dari ke"elakaan dalam bekerja. &. 4gar dapat memudahkan dalam bakerja. ). 4gar dapat meningkatkan produkti!itas kerja. +. 4gar dapat menghindar . 4gar dapat meningkatkan. -. 4gar dapat mengurangi kejenuhan dan kelelahan dalam bakerja. a. Penempatan Bahan – bahan 4gar leluasa dalam bekerja, maka terlebih dahulu diatur penempatan bahan – bahan ditempat yang aman dan mudah terjangkau, antara lain : 3 Kotak spesi ditempatkan sejauh ; "m dari bidang pasangan. 3 Kalau pasangan panjang, mungkin dibutuhkan & atau ) kotak spesi. 3 Batu diletakkan disamping kotak spesi dan disusun berdiri menurut arah lebarnya sebanyak tiga lapis. 3 4ir didalam ember diletakkan dibelakang kotak spesi. b. Penempatan Peralatan 4gar tidak menimbulkan bahaya terhadap si Pekerja, maka diatur penempatan peralatan sebaik – baiknya, antara lain : 1. #endok spesi di"antolkan dipinggir kotak spesi. &. 6aterpass dan tongkat ukur ditempatkan diatas permukaan kotak spesi bagian sisi belakang. ). Plat siku diletakkan diatas lantai dan rapat ke kotak spesi
BAB III J"B PEE!JAAN
6
9=B 2 90 : '>'4#4?< 2?2?< B4T4 @ B4T '>'B>?TK #T #2K Tujuan : 1. 'emasang dinding batu @ membentuk sudut siku bata dengan teknik yang benar. &. apat mengukur ketegakan dan kedataran dengan (aterpass supaya benar. ). 'emotong batu bata dengan mengunakan palu pemotong bata.
2nstuksi mum : 1. Teknik perletakan mortar dan batu bata harus benar. &. #etiap tebal siarnya 1 – 1, "m dan harus sama tebal. ). Penekanan untuk m,enurunkan bata dengan menggeser bata, jangan diketok karena akan mengurangi kekuatan nantinya. +. Posisi (aktu kerja sebelah kiri dari bidang pasangan dan kotak spesi dari sebelah kanan. #etiap lapis bata harus di"ek kedataran
Peralatan dan Bahan3bahan : 3 #endok spesi 3 'eteran 3 Palu Pemotong batu 3 >mber 3 #ekop 3 4yakan Pasir 3 0ine bobbyn 3 Aangkul aduk 3 6aterpass 3
0angkah Kerja : 1. Bersihkan lokasi yang akan digunakan siapkanlah alat dan bahan yang akan digunakan taruhlah di tempat tersebut. &. 'engambil satu sendok spesi dan sebuah bata, pasang melintang dengan jarak – &; "m dari ujung pasangan bata yang akan di bangun lalu ukur kedataran dengan (aterpass. Begitu juga pada ujung satunya, lalu buat juga bata dengan membentuk sudut siku dengan menggun akan siku3siku. 7
). 'engambil tongkat ukur letakkan diatas (aterpass, lihat posisi ni7o sudah ditengah atau belum, jika belum pas ditengah naikkan atau turunkan bata tsb sampai pas ni7o benar3 benar ditengah.lakukanlah juga pada bata yang membentuk sudut siku. +. Pasanglah line bobbyn pada ujung3ujung bata tersebut.Kemudian letakkan mortar dilantai kerja dengan sisi bata yang panjang sejajar dengan benang. . Pertemuan antar bata pertama dengan bata kedua harus dibatasi oleh spesi setebal 1 "m sebagai siar sebagai pasangan hingga selesai. -. ntuk memasang pada lapisan berikut, siapkan siar pada lapisan kedua yang tepat ditengah lapisan bata, pada bagaian - di buat membentuk tangga dan pada ukuran ujung bata harus tegak lurus, di ukur menggunakan (aterpass. an siar tersebut harus berisi padat. . #isi lapisan pertama harus tegak lurus dengan lapisan kedua dengan mengunakan (aterpass.Pada ujung bata, kita akan mengukur kedataranya dengan (aterpass dengan bantuan tongkat ukur. /. #elanjutnya pasang line bobbyn pada kedua ujung pasangan yang sudah sama Kedataranya. . ntuk memasang lapisan ketiga pada bagian - bata dikurang 1 batu dan pada bagian bata harus tegak lurus dengan lapisan yang lain. 1;. 'emasang seterusnya pada - bata di kurang satu bata terus sehingga membentuk tangga. an pada bagian bata, @ bata untuk tiap lapisan. an menggunakan (aterpass untuk memeriksa kulurusan bata. 11. ntuk seterusnya lakukan lakukan sesuai dengan lapisan yang lainnya. 1&. 'emasang selapis demi selapis sampai lapisan kedelapan 1). #ebelum melakukan plesteran dinding harus diperkirakan kelurusan, kedataran dan ketegakannya. 1+. Bila dinding kurang lurus, rata serta dan kurang tegak maka harus dibuat kepala plesteran sebagai a"uan. 1. #emua kotoran yang menempel pada permukaan dinding harus dibersihkan dengan sikat ka(at. 1-. Bila permukaan dinding terlalu kering, terlebih dahulu harus diper"iki dengan air, agar ikatan dinding kuat dan mortar menjadi sempurna. 1. 9ika dinding terbuat dari batako, sebaiknya permukaan dinding jangan disiram karena akan menyulitkan proses pengikatan, sebab permukaan dinding mempunyai daya hisap yang rendah. 8
1/. Buatlah kepala plesteran dengan menentukan titik plesteran pada permukaan atas dan sisi ba(ah ma 1, "m. 1. 'embuat kepala plesteran dengan "ara mengisi dan menghubungkan kedua titik tadi, lalu diratakan dengan menggosoknya dengan jidar, arah atas dan arah ba(ah dengan pedoman kedataaran kedua titik plesteran tadi. &;. #etelah semua plesteran C kepala plesteran selesai, maka kita plester ruang antara kepa la plesterran itu dengan adukan, plesteran adukan mulai dari sisi ba(ah sampai sisi atas. Tebal adukan tidak boleh terlalu tinggi lebihnya dari kepala plesteran tadi. &1. 'eratakan adukan tadi dengan menggosokkan memakai jidar, sebagai pedoman kedataran, kedua kepala plesteran itu, menggosokkan dengan arah kiri dan kanan sambil didorong keatas. &&. ntuk menghaluskan dan meratakan permukaan plesteran, maka kita gosok dengan ruskam kayu dengan gosokkan melingkar searah jarum jam. #e"ara berulang3ulang. &). #eandainya dinding yang diplester se(aktu3(aktu terkena langsung sinar matahari, maka perlu dijaga agar air adukan plesteran tidak menguap se"ara drasti", maka perlu dijaga agar air adukan plesteran tidak dianggap, maka harus di tutup dengan lembaran plasti" sebelum pekerjaan ditinggalkan. #upaya proses pengeringanberjalan sempurna.
9
BAB I# PENUTUP
4.Kesimpulan Pada pekerjaan job membuat dinding keliling dengan lantai plaster semen diperoleh kesimpulan yakni sebagai berikut : 1. Pen"ampuran adukan semen yang digunakan adalah 1 : + : ) &. 4dukan semen dipergunakan sebagai spesi dan juga plasteran dinding dan lantai ). 4dukan semen yang buruk berakibat pada spesi yang tidak merekat dan mudah lepas B. #aran Penulis dapat memberikan saran yakni : a. b. ". d.
Pastikan pasangan dinding batu benar benar siku pada sudut pertemuannya #iar tegak yang terdapat pada dinding itu tidak boleh sejajar sahakan line bobbyn tidak boleh kendor 'elakukan penge"ekan untuk tiap lapisan bata agar hasil lebih maksimal serta
tidak menjadi hambatan nantinya e. Penempatan alat dan bahan kiranya ditempatkan yang muda dijangkau serta tidak menghalangi orang lain. !. Plasteran semen harus datar dan rata
10