LAPORAN KERJA BENGKEL LAS LISTRIK
Disusun Oleh :
AGI NOPRIANSYAH 061230200097 3MA DOSEN PEMBIMBING :
IBNU ASROFI, ST
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA TEKNIK MESIN
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT Karena atas berkat dan rahmat-Nya sehingga saya di beri kekuatan dan kemampuan sehingga dapat menyelesaikan laporan kerja bengkel pada seksi las listrik Saya mengucapkan banyak terima kasih kepada dosen pembimbing yang telah memberikan bimbingannya kepada saya dan rekan-rekan yang bekerja pada seksi las listrik sehingga saya dapat memahami langkah-langkah yang harus dilakukan untuk menyelesaikan benda kerja pada praktek kerja las listrik. Laporan ini dibuat dengan maksud sebagai tugas akhir dalam seksi kerja las listrik, selain itu dengan laporan ini saya berharap dapat menampilkan semua pelajaran yang saya dapat pada seksi kerja las listrik serta berharap laporan ini bermanfaat dalam peningkatan kinerja mahasiswa pada seksi kerja las listrik. Namun saya meminta maaf jika di dalam laporan ini masih banyak terdapat kesalahan karena saya sedang dalam proses pembelajaran dan berharap bisa berbuat lebih baik lagi dengan bimbingan para dosen pembimbing ke depannya.
Palembang, Desember 2013
Penulis
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Lembaga politeknik didirikan memang memiliki keunggulan tersendiri dibanding universitas yaitu dalam segi hal praktek. Namun bukan berarti lembaga politeknik memfokuskan mahasiswanya untuk mahir dalam hal praktek saja melainkan juga dalam hal teori. Setelah melakukan praktek di bengkel mahasiswa politeknik dituntut juga untuk membuat sebuah laporan kerja hasil dari praktek yang telah dikerjakan. Tujuannya tidak lain agar mahasiswa tidak hanya mahir dalam hal praktek namun juga mampu menuangkan pengalaman praktek yang telah dikerjakan ke dalam sebuah laporan kerja atau bisa juga disebut teori yang didapat pada saat praktek Maka dari itu akan terjadinya keseimbangan antara praktek dan juga teori sehingga mahasiswa mahir dalam praktek maupun teori. Alasan itulah yang membuat saya membuat sebuah laporan kerja sekaligus sebagai tugas akhir dari praktek kerja yang telah dikerjakan di bengkel.
1.1 Tujuan Adapun tujuan dari laporan kerja praktek seksi las listrik ini yaitu : -
Membahas tentang bagaimana cara mengelas benda kerja dengan menggunakan las listrik
-
Membahas tentang alat-alat apa saja yang digunakan pada praktek las listrik.
-
Melatih kemampuan mahasiswa dalam membuat sebuah laporan kerja yang berdasarkan apa yang telah dipraktekan di bengkel.
1.2 Manfaat Manfaat dari laporan kerja praktek seksi las listrik ini adalah: -
Dapat memahami dan mengerti arti dari kerja las listrik.
-
Dapat memahami dan mengetahui cara menggunakan dan cara kerja mesin Las listrik
-
Dapat bekerja dengan baik dan sesuai dengan prosedur yang berlaku pada praktek sesi kerja las listrik.
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian las Pengelasan adalah suatu proses penyambungan logam dimana logam menjadi satu akibat panas dengan atau tanpa tekanan, atau dapat didefinisikan sebagai akibat dari metalurgi yang ditimbulkan oleh gaya tarik menarik antara atom. Sebelum atomatom tersebut membentuk ikatan, permukaan yang akan menjadi satu perlu bebas dari gas yang terserap atau oksida-oksida. 2.1.1 Pengertian las listrik Salah satu cara menyambung logam dengan cara menggunakan nyala busur listrik yang diarahkan ke permukaan logam yang akan disambung
2.2 Mesin las listrik Mesin las merupakan sumber tenaga yang memberi jenis tenaga listrik yang diperlukan serta tegangan yang cukup untuk terus melangsungkan suatu lengkung listrik las. Sumber tenaga mesin las dapat diperoleh dari :
Motor bensin atau diesel
Gardu induk
Tegangan pada mesin las listrik biasanya :
110 volt
220 volt
380 volt
2.2.1 Prinsip kerja mesin las
Pada pengelasan listrik berkas elektron, sambungan terjadi karena benda kerja dihujani oleh berkas elektron berkecepatan sangat tinggi, akibatnya pinggiran benda yang akan dilas mencair atau dapat dikatakan oleh adanya penetrasi dari elektron. Biasanya tidak digunakan filler dan proses ini baik digunakan tidak saja untuk logam biasa, tetapi juga digunakan untuk logam keras yang tahan api, termasuk logam-logam yang sulit di las menggunakan pengelasan biasa. Untuk lebih jelas, perhatikan gambar berikut ini.
2.2.2 Jenis-jenis Mesin Las Busur Listrik Mesin Las Busur Listrik dapat di bagi atas 3 Jenis an tara lain : 1.
Mesin Las Arus Bolak-balik (Mesin AC)
2.
Mesi Las Arus Searah (Mesin DC)
3.
Mesin Las Ganda (Mesin AC-DC)
2.2.2.1 Mesin Las Arus Bolak-balik (Mesin AC) Karena langsung menggunakan arus listrik AC dari PLN yang memiliki tegangan yang cukup tinggi dibandingkan kebutuhan pengelasan yang hanya membutuhkan tegangan berkisar 55 Volt sampai dengan 85 Volt maka mesin las ini menggunakan transformator ( Trafo) step-down, yaitu trafo yang berfungsi
menurunkan tegangan. Transformator yang digunakan pada peralatan las mempunyai daya yang cukup besar. Untuk mencairkan sebagian logam induk dan elektroda dibutuhkan energi yang besar, karena tegangan pada bagian terminal kumparan sekunder hanya kecil, maka untuk menghasilkan daya yang besar perlu arus besar. Arus yang digunakan untuk peralatan las sekitar 10 ampere sampai 500 ampere. Besarnya arus listrik dapat diatur sesuai dengan keperluan las. Untuk keperluan daya besar diperlukan arus yang lebih besar pula, dan sebaliknya. Kelebihan :
1. Perlengkapan dan perawatan lebih murah 2. Kabel massa dan kabel elektroda dapat ditukar untuk mempengaruhi yang dihasilkan 3. Nyala busur kecil sehingga mengurangi timbulnya keropos pada rigirigi las 2.2.2.2 Mesin Las arus searah (Mesin DC) Arus listrik yang digunakan untuk memperoleh nyala busur listrik adalah arus searah. Arus searah ini berasal dari mesin berupa dynamo motor listrik searah. Dinamo dapat digerakkan oleh motor listrik, motor bensin, motor diesel, atau alat penggerak yang lain. Mesin arus yang menggunakan motor listrik sebagai penggerak mulanya memerlukan peralatan yang berfungsi sebagai penyearah arus. Penyearah arus atau rectifier berfungsi untuk mengubah arus bolak-balik (AC) menjadi arus searah (DC). Arus bolak-balik diubah menjadi arus searah pada proses pengelasan mempunyai beberapa keuntungan, antara lain: a. nyala busur listrik yang dihasilkan lebih stabil, b. setiap jenis elektroda dapat digunakan pada mesin las DC, c. tingkat kebisingan lebih rendah, d. lebih fleksibel, karena dapat diubah ke arus bolak-balik atau arus searah. Kelebihan :
1. Busur nyala listrik yang dihasilkan stabil 2. Dapat menggunakan semua jenis elektroda 3. Dapat digunakan untuk pengelasan pelat tipis
2.3 Pengaturan dalam pengelasan 2.3.1 Menentukan kuat arus yang digunakan Arus yang digunakan dalam pengelasan harusnya tepat, karena akan mempengaruhi hasil pengelasan. dalam menentukan kuat arus harus memperhatikan bebrapa hal penting, diantaranya :
Diameter elektroda Tebal bahan yang dilas Jenis elektroda yang digunakan Posisi pengelasan Polaritas (sifat) pengutuban
pengaruh besar arus terlalu besar, maka elektroda akan mencair terlalu cepat, akibatnya :
Permukaan las akan lebih besar Benda kerja akan bolong akan terjai under cut
2.4 Elektroda 2.4.1 Klasifikasi Elektroda Elektroda baja lunak dan baja paduan rendah untuk las busur listrik manurut klasifikasi AWS (American Welding Society) dinyatakan dengan tanda E XXXX yang artinya sebagai berikut : E
menyatakan elaktroda busur listrik
XX
(dua angka) sesudah E menyatakan kekuatan tarik deposit las dalam ribuan
Ib/in2 lihat table. X
(angka ketiga) menyatakan posisi pangelasan.
angka 1 untuk pengelasan segala posisi. angka 2 untuk pengelasan posisi datar di bawah tangan X
(angka keempat) menyataken jenis selaput dan jenis arus yang cocok dipakai
untuk pengelasan lihat table. Contoh : E 6013
Artinya: Kekuatan tarik minimum den deposit las adalah 60.000 Ib/in2 atau 42 kg/mm2 Dapat dipakai untuk pengelasan segala posisi Jenis selaput elektroda Rutil-Kalium dan pengelasan dengan arus AC atau DC + atau DC
2.4.2 Ukuran standar dan panjang Elektroda
2.5 Macam-macam gerakan elektroda
Alur Spiral
Alur Zig-zag
Alur Segitia
2.6 Perlengkapan las listrik
Digunakan untuk membersikan terak pada benda kerja
Sikat kawat
Digunakan untuk menjepit dan memindahkan benda kerja yang masih panas
Tang penjepit
Digunakan untuk melepaskan terak pada jalur pengelasan
palu
digunakan untuk menjepit elektroda
penjepit elektroda
digunakan untuk menghibingkan kabel massa ke benda kerja
Klem massa
2.7 Perlengkapan keselamatan kerja
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan Praktek las listrik adalah pekerjaan menyambungkan 2 buah benda kerja dengan menggunakan bantuan nyala busur listrik. Pada dasarnya praktek las listrik ini membutuhkan keterampilan tangan dan kesabaran. Pada awalnya terasa sulit dalam melakukan praktek kerja pada las listrik ini. Namun jika kita melakukannya secara terus menerus kita akan terbiasa dalam melakukan praktek kerja las listrik ini. 3.2 Saran Berhati-hati dalam melakukan praktek kerja las listrik karena bisa m enyebabkan kecelakaan yang tidak diduga. Maka dari itu, perhatikanlah langkah-langkah dibawah ini: a. Utamakanlah keselamatan saat bekerja. b. Mintalah bantuan pada instruktur apabila ada yang tidak dimengerti. c. Gunakanlah safety equipment guna meminimalisir kecelakaan kerja.