IDENTITAS PASIEN :
Nama lengkap
: Ny. Y
Umur
: 60th
Jenis kelamin
: Perempuan
Pendidikan
: SMA
Anak
: kedua dari tujuh bersaudara
Status Perkawinan: menikah
Agama
: Islam
Suku Bangsa
: Bengkulu
1. ANAMNESIS
Diperoleh dari heteroanamnesis heteroanamnesis dengan Nn.I (anak kandung pasien) dan autoanamnesa autoanamnesa Keluhan Utama : merasa sedih terus menerus sejak 2 minggu SMRS Riwayat Gangguan Sekarang:
AUTOANAMNESIS Wanita 60 tahun, merupakan anak kedua dari tujuh bersaudara dan telah menikah. Pasien baru berobat ke poli klinik RSKJ Suprapto pada tanggal 06 Mei 2015, dengan keluhan merasa sedih terus-menerus sejak 2 minggu yang lalu. Pasien mengaku keluhan ini dimulai setelah pasien kehilangan suaminya yang meninggal karena sakit jantung. Pasien merasa tidur gelisah. Pasien juga merasa bersalah kepada suaminya, karena tidak mengikuti perintah suaminya selama beliau hidup. Dalam satu tahun terakhir, pasien menderita stroke dan selama itu juga suami pasien merawat pasien dan sering memberi motivasi agar tidak putus asa dalam mengobati sakitnya. Setelah suaminya meninggal, pasien menjadi tidak semangat dan merasa takut serta pesimis dalam menjalani kehidupan selanjutnya. Setiap malam pasien melamun memikirkan kesalahan beliau terhadap suaminya. Pasien juga mengeluh kurang nafsu makan, dan mulai malas untuk melakukan kegiatan sehari-hari. Pasien juga merasa tangannya sakit dan terkadang sakit kepala. Keluhan mendengar suara-suara tidak ada. Keluhan melihat bayangan dan mempunyai kekuatan juga tidak ada. Pasien juga tidak ada keinginan untuk bunuh diri, karena pasien takut untuk mati dan berdosa apabila melakukan bunuh diri. HETEROANAMNESIS Diperoleh dari anak kandung pasien, Nn.I, berusia 25 tahun, bekerja sebagai Pegawai Swasta. Nn.I mengatakan bahwa sejak suami pasien meninggal pasien sulit tidur dan merasa berduka sehingga pasien memintanya untuk dibawa berobat ke RSJ supaya bisa menghilangkan kedukaannya. Anak pasien menceritakan bahwa pasien merupakan ibu yang baik dan ceria.
Semenjak suaminya meninggal, pasien mudah marah apabila tersinggung dan diajak untuk belajar berjalan. Pasien juga malas-malasan untuk belajar jalan dan tidak bersemangat. Pasien juga terlihat susah tidur dan gelisah saat tidur. Anak pasien mengatakan kalau pasien tidak pernah bicara atau ketawa sendiri. Pasien mengatakan kepada anaknya untuk berobat karena pasien ingin menghilangkan perasaan sedih dan melupakan perasaan bersalah kepada suaminya.
Riwayat Gangguan Sebelumnya:
Pasien belum pernah ada gangguan psikiatri sebelumnya, pasien belum pernah berobat ke rumah sakit jiwa maupun ke psikiater Pasien mengalami stroke sejak 29 September 2014 dan sekarang pasien dalam tahap pengobatan Riwayat mengonsumsi alcohol, rokok, dan penyalahgunaan zat tidak ada Riwayat Kehidupan Pribadi:
a. Riwayat prenatal Tidak bisa didapatkan data yang mendukung b. Riwayat masa kanak-kanak awal (0-3 tahun) Tidak bisa didapatkan data yang mendukung c. Riwayat masa kanak pertengahan (3-11 tahun) Pertumbuhan dan perkembangan pada masa ini normal. Pasien berkembang menjadi anak yang periang, dan mudah bergaul. Prestasi di sekolah biasa. d. Riwayat masa remaja Saat remaja pasien tetap berkembang menjadi seseorang yang periang dan mudah bergaul. Pasien sering mengikuti kegiatan-kegiatan social dan keagamaan. Pasien juga aktif berorganisasi e. Riwayat dewasa muda Setelah tamat SMA, pasien hanya menghabiskan waktu di rumah bersama keluarganya f.
Riwayat pendidikan Pasien sekolah SD, SMP, dan SMA. Prestasi di sekolah biasa
g. Riwayat pekerjaan Pasien seorang ibu rumah tangga. Setiap hari pasien memasak untuk anak dan suaminya h. Riwayat pernikahan Pasien menikah 1 kali i.
Riwayat kehidupan beragama
Pasien beragama Islam, selalu menunaikan sholat dan ibadah lainnya. Sejak menderita stroke, pasien menjadi jarang ikut kegiatan keagamaan di lingkungannya. j.
Riwayat psikososial Pasien telah menikah dan memiliki dua orang anak
k. Riwayat pelanggaran hukum Pasien tidak pernah melakukan pelanggaran hukum dan terlibat dalam masalah hukum l.
Aktivitas social Setelah mengalami stroke pasien menjadi jarang bersosialisasi dengan lingkungan sekitar dan tetangga. Terkadang pasien keluar rumah, dibantu oleh keponakannya dan kadang tetangga mengunjungi pasien untuk mengobrol dan bercengkrama
Riwayat Keluarga:
Di keluarga tidak ada yang memiliki keluhan serupa dengan pasien. Pasien merupakan anak kedua dari tujuh bersaudara. Pasien memiliki 2 orang anak, satu orang laki-laki dan satu orang perempuan. Sejak ditinggal oleh suaminya pasien tinggal bersama kedua anaknya dan sorang keponakannya Hubungan dengan saudara-saudara pasien baik. Situasi Kehidupan Sekarang:
Pasien sekarang tinggal bersama kedua anaknya dan seorang keponakannya di daerah Padang Harapan, Bengkulu. Lingkungan tempat tinggal pasien terkesan padat penduduk dan saling berdekatan rumahnya dengan tetangga, hubungan keluarga pasien dengan tetangga sekitar rumah baik. Rumah Sakit Umum berada kira-kira 1 kilometer dari rumah pasien. Saat ini pasien hanya beraktivitas di rumah, menonton tv dan terkadang belajar berjalan dengan ditemani oleh keponakannya. Dalam biaya pengobatan pasien menggunakan BPJS sehingga tidak dikenai biaya. Keluarga pasien sangat terbuka dan mendukung kesembuhan pasien. Persepsi Pasien terhadap Dirinya dan Lingkungannya:
Pasien sadar bahwa dirinya sakit dan perlu pengobatan sehingga ia pergi ke Poliklinik RSKJ untuk meminta obat penenang supaya bisa tenang dan tidur dengan nyenyak. Tetapi pasien tidak mengakui bahwa ia menderita gangguan jiwa. Pasien berobat atas kemauan sendiri dan berkomitmen minum obat sesuai anjuran dokter dan bila obat habis pasien ingin kontrol secara mandiri. 2. TATALAKSANA
-
Psikoterapi
-
Farmakoterapi o
Golongan SSRI