Editor Nasution S A, dkk . Buku Panduan CLINICAL PATHWAY. Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia. Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta, 2015. Daftar Isi 1. Syok Anafilaktik 2. Ulkus peptikum 3. Perdarahan Perdarahan saluran cerna bagian atas 4. Ileus paralitik 5. Instabilitas dan jatuh 6. Intake sulit 7. Sindrom delirium akut 8. GGK 9. GGA 10. Krisis Hipertensi 11. Sindrom Nefrotik 12. Demam Reumatik Akut dan Penyakit Jantung Reumatik 13. Endokarditis Infektif 14. Gagal Jantung Akut 15. Sindrom Koroner Akut (Angina tak stabil, infark miokard) 16. Abses Hati 17. Hepatoma 18. Sirosis Hepatis Kompensata 19. Pankretitis Akut 20. Kolesistitis Akut 21. Kolelitiasis 22. DM tipe 2 Dengan/Tanpa Komplikasi 23. Hipoglikemia 24. Koma Hipotiroid 25. Ketoasidosis Ketoasidosis Diabetik 26. Kaki Diabetes 27. Karsinoma Tiroid 28. Krisis Tiroid 29. Perioperatif Perioperatif Pasien Diabetes 30. Tiroiditis Infeksiosa Akut 31. Asma Akut 32. Pneumonia Komunitas 33. Pneumonia Nosokomial 34. Artritis Septik 35. Gout Artritis 36. Lupus Eritematosus Eritematosus Sistemik 37. Lupus Eritematosus Sistemik Berat 38. Osteoartritis
3 5 7 10 12 13 15 18 23 27 31 35 38 41 43 45 50 53 56 59 62 65 68 71 73 75 79 81 83 86 88 90 92 94 97 100 103 106
1
39. Artritis Reumatoid 40. Spondiloartropati Spondiloartropati seronegatif 41. Dengue fever dan Dengue Hemorraghic Fever 42. Dengue Syok Sindrom 43. Fever of Unknown Origin 44. Malaria Ringan-Sedang 45. Malaria Berat 46. Sepsis 47. Demam Tifoid 48. Tifoid Toksik
109 112 114 117 121 124 127 130 135 138
2
39. Artritis Reumatoid 40. Spondiloartropati Spondiloartropati seronegatif 41. Dengue fever dan Dengue Hemorraghic Fever 42. Dengue Syok Sindrom 43. Fever of Unknown Origin 44. Malaria Ringan-Sedang 45. Malaria Berat 46. Sepsis 47. Demam Tifoid 48. Tifoid Toksik
109 112 114 117 121 124 127 130 135 138
2
1. Syok Anafilaktik Lama Perawatan : 3 hari JENIS RAWAT INAP RAWAT INAP AKTIVITAS/ HARI 1 HARI 2-3 TANGGAL : ……………… TINDAKAN TANGGAL : ……………………… Ass A sse essm ssment/ nt/ Status RM lengkap Tanda vital Penilaian Tanda vital Pemeriksaan fisik Awal Pemeriksaan fisik I nvestig nvestigat atii on/ Saturasi oksigen Pemeriksaan laboratorium : Pemeriksaan tes alergi bila diperlukan EKG Pemeriksaan laboratorium : darah rutin, fungsi ginjal, gula darah sewaktu, fungsi hati, elektrolit darah Treatment/ Administrasi epinefrin 1:1000; 0,01 Pemberian kortikosteroid oral Medikasi mg/kgbb max 0,5 mg (dewasa) atau Antihistamin oral bila 0,3 mg (anak). Diinjeksi segera diperlukan intramuscular di bagian midanterolateral. Catat waktu pemberian dosis pertama Pemberian adrenalin dapat diulang setelah 5-15 menit bila diperlukan. Sebagian pasien berespon setelah pemberian 1-2 dosis Jika hipotensi berlanjut diperlukan administrasi epinefrin intravena, 1:10.000 dengan kecepatan 2-10 mcg per menit atau bila diperlukan dapat diberikan vasopressin intravena tambahan lain Anti hisstamin : difenhidramin 25-50 mg intravena pada dewasa, ranitidine 50 mg intravena Glukortikoid intravena: hidrokortison 200 mg atau metil prednisolone 100200 mg Diet biasa per oral Diet biasa per oral Diet Edukasi pada pasien dan keluarga Jelaskan kepada keluarga dan Penyuluhan mengenai perawatan pasien pasien tentang kondisi pasien, perkiraan penyebab alergi agar dihindari, kemungkinan terjadinya kambuhan setelah pulih, rencana terapi selanjutnya Konsultasi alergi imunologi Konsultasi alergi imunologi Rujuk/ Konsultasi Outcome Saluran nafas aman dan paten, Administrasi pasien lengkap pernafasan normal, hemodinamik Pasien dan keluarga stabil memahami rencana tindakan
3
serta kemungkinan yang mungkin terjadi selama perawatan Pasien dan keluarga memahami tentang besaran biaya administrasi Pasien dapat bekerjasama selama proses perawatan Pasien/keluarga menandatangani inform consent Rawat Jalan
Rencana Perawatan
Rawat Inap
4
2. ULKUS PEPTIKUM Perkiraan lama perawatan : Rawat Jalan JENIS AKTIVITAS/ TINDAKAN
Assessment / Penilaian
RAWAT JALAN HARI 1 TANGGAL :
RAWAT JALAN BULAN 1 TANGGAL :
RAWAT JALAN BULAN 2 TANGGAL :
RAWAT JALAN BULAN 3 TANGGAL :
………………
………………
………………
……………………
Awal
I nvestigation/
Pemeriksaan
Treatment/
Medikasi
Tanda vital Pengkajian resiko Dyspepsia, asupan makanan, berat badan Tanda perdarahan Pemeriksaan laboratorium : darah rutin Pemeriksaan kuman Helicobacteria Pylori pemeriksaan tes CLO, atau PA PPI : Esomeprazole 2x40 mg, Omeprazole 2x20 mg, Lansoprazole 2x30 mg, Pantoprazole 2x40 mg Jika obat diatas tidak ada, H2RA: simetidin 2x800 mg atau 4x400 mg, ranitidine 4x150 mg Antasida : 4x1 sdm (kalau perlu) Terapi untuk H. pylori: Amoksisilin 2x1000mg +
Tanda vital Komplikasi: perforasi, stenosis pilorik Dyspepsia, asupan makanan, berat badan
Tanda vital Komplikasi: perforasi, stenosis pilorik Dyspepsia, asupan makanan, berat badan
Pemeriksaan laboratorium : darah rutin (kalau perlu)
PPI : Omeprazole 2x20 mg, Lansoprazole 2x30 mg, Pantoprazole 2x40 mg H2RA: simetidin 2x800 mg atau 4x400 mg, ranitidine 4x150 mg
Antasida : 4x1 sdm (kalau perlu)
PPI : Omeprazole 2x20 mg, Lansoprazole 2x30 mg, Pantoprazole 2x40 mg H2RA: simetidin 2x800 mg atau 4x400 mg, ranitidine 4x150 mg
Antasida : 4x1 sdm (kalau perlu)
Tanda vital Komplikasi: perforasi, stenosis pilorik Dyspepsia, asupan makanan, berat badan
Pemeriksaan laboratorium : darah rutin (kalau perlu) Pemeriksaan kuman Helicobacteria Pylori pro evaluasi PPI : Omeprazole 2x20 mg, Lansoprazole 2x30 mg, Pantoprazole 2x40 mg H2RA: simetidin 2x800 mg atau 4x400 mg, ranitidine 4x150 mg
Antasida : 4x1 sdm (kalau perlu)
5
Diet Penyuluhan
Rujuk/ Konsultasi Outcome
Rencana Perawatan
klaritromisin 2x500mg (rejimen terbaik) atau metronidazole 3x500 mg + klaritromisin 2x500 mg bila alergi penisilin) atau metronidazole 3x500 mg + amoksisilin 2x1000 mg (kombinasi termurah) rejimen dikombinasikan dengan PPI Diet lambung Rencana tatalaksana Modifikasi gaya hidup Jika terdapat komplikasi Menghilangkan keluhan Mencegah kekambuhan/re kurensi ulkus Mencegah komplikasi Diagnosis dini bila terdapat keganasan Rawat Jalan
Diet lambung Rencana tatalaksana Modifikasi gaya hidup Jika terdapat komplikasi Menghilangkan keluhan Mencegah kekambuhan/rek urensi ulkus Mencegah komplikasi Diagnosis dini bila terdapat keganasan Rawat Jalan
Diet lambung Rencana tatalaksana Modifikasi gaya hidup Jika terdapat komplikasi Menghilangkan keluhan Mencegah kekambuhan/rek urensi ulkus Mencegah komplikasi Diagnosis dini bila terdapat keganasan Rawat Jalan
Diet lambung Rencana tatalaksana Modifikasi gaya hidup Jika terdapat komplikasi Menghilangkan keluhan Mencegah kekambuhan/rek urensi ulkus Mencegah komplikasi Diagnosis dini bila terdapat keganasan Rawat Jalan
6
3. PERDARAHAN SALURAN CERNA BAGIAN ATAS Perkiraan lama perawatan : 5 hari JENIS AKTIVITA S/ TINDAKAN
Assessment / Penilaian Awal
RAWAT INAP 0-6 JAM TANGGAL :
RAWAT INAP 6-24 JAM TANGGAL :
RAWAT INAP HARI 2 TANGGAL :
RAWAT INAP HARI 3-5 TANGGAL :
………………
………………
………………
……………………
I nvestigation /
Pemeriksaan
Tanda vital Tanda syok Kesadaran dan deficit neurologis Pengkajian risiko Pemasangan akses vena Nyeri di epigastrium atau nyeri di region lain Perdarahan saluran cerna Mual, muntah Pemasangan NGT Urine output dan pemasangan kateter urin Penyakit hati kronik Cek gula darah EKG, saturasi O2 Pemeriksaan laboratorium : darah perifer lengkap, gula darah, ureum kreatinin, BUN ratio, SGOT, SGPT, elektrolit, hemostasis (BT, PT, APTT), cross match (persiapan
Tanda vital Tanda syok Kesadaran dan deficit neurologis Pengkajian risiko Nyeri di epigastrium atau nyeri di region lain Perdarahan saluran cerna Mual, muntah Pemasangan NGT Urine output dan pemasangan kateter urin Penyakit hati kronik
Tanda vital Tanda syok Kesadaran dan deficit neurologis Pengkajian risiko Nyeri di epigastrium atau nyeri di region lain Perdarahan saluran cerna Mual, muntah Pemasangan NGT Urine output dan pemasangan kateter urin Penyakit hati kronik
Pemeriksaan laboratorium : darah perifer lengkap
Tanda vital Tanda syok Kesadaran dan deficit neurologis Pengkajian risiko Nyeri di epigastrium atau nyeri di region lain Perdarahan saluran cerna Mual, muntah Pemasangan NGT Urine output dan pemasangan kateter urin Penyakit hati kronik
Pemeriksaan laboratorium : darah perifer lengkap
7
Treatment/
Medikasi
Non Farmakologi Diet Penyuluhan
Rujuk/
transfuse) Foto Rontgen dada Vit K: 3x1 amp Jika PPI : Omeprazole 2x40 mg, jika karena ulkus peptikum drip PPI Sucralfat : 4x1000 mg Somatostatin : bolus 250 mcg/iv, dilanjutkan per infus 250 mcg/jam selama 12-24 jam atau sampai perdarahan berhenti (jika perdarahan karena varises) Atau ocreotide: bolus 100 mcg/iv dilanjutkan per infus 25 mcg/jam selama 8-24 jam atau sampai perdarahan berhenti.
Vit K: 3x1 amp Sucralfat : 4x1000 mg Somatostatin : bolus 250 mcg/iv, dilanjutkan per infus 250 mcg/jam selama 12-24 jam atau sampai perdarahan berhenti Atau ocreotide: bolus 100 mcg/iv dilanjutkan per infus 25 mcg/jam selama 8-24 jam atau sampai perdarahan berhenti.
Nutrisi Adekuat Puasa
-
Edukasi kepada pasien dan keluarga mengenai kondisi pasien dan rencana tatalaksana
Vit K: 3x1 amp Sucralfat : 4x1000 mg Somatostatin : bolus 250 mcg/iv, dilanjutkan per infus 250 mcg/jam selama 12-24 jam atau sampai perdarahan berhenti Atau ocreotide: bolus 100 mcg/iv dilanjutkan per infus 25 mcg/jam selama 8-24 jam atau sampai perdarahan berhenti.
Nutrisi Adekuat
Vit K: 3x1 amp Sucralfat : 4x1000 mg Somatostatin : bolus 250 mcg/iv, dilanjutkan per infus 250 mcg/jam selama 12-24 jam atau sampai perdarahan berhenti Atau ocreotide: bolus 100 mcg/iv dilanjutkan per infus 25 mcg/jam selama 8-24 jam atau sampai perdarahan berhenti.
Nutrisi Adekuat
Puasa
Puasa sampai Puasa sampai perdarahan hilang perdarahan hilang Edukasi kepada Edukasi kepada Edukasi kepada pasien dan pasien dan pasien dan keluarga keluarga keluarga mengenai kondisi mengenai kondisi mengenai kondisi pasien dan pasien dan pasien dan rencana rencana rencana tatalaksana tatalaksana tatalaksana Mobilisasi pasif Mobilisasi pasif -
8
Konsultasi Outcome
Rencana Perawatan
Teridentifikasi gejala dan keluhan sesuai diagnostik
Rawat Inap Rawat HCV jika terjadi gangguan hemodinamik
Teridentifikasi gejala dan keluhan sesuai diagnostik
Rawat Inap
Teridentifikasi gejala dan keluhan sesuai diagnostic Perdarahan berhenti Rawat Inap
Teridentifikasi gejala dan keluhan sesuai diagnostic Perdarahan berhenti Rawat Jalan
9
4. ILEUS PARALITIK Perkiraan Lama Perawatan: 5 hari JENIS AKTIVITAS/ TINDAKAN
Assessment / Penilaian Awal
RAWAT INAP 0-6 JAM TANGGAL :
RAWAT INAP 6-24 JAM TANGGAL :
RAWAT INAP HARI 2 TANGGAL :
RAWAT INAP HARI 3-5 TANGGAL :
………………
………………
………………
……………………
I nvestigation/
Pemeriksaan
Treatment/
Medikasi
Tanda vital Tanda syok Kesadaran dan deficit neurologis Pengkajian risiko Pemasangan akses vena Nyeri epigastrium atau nyeri di region lain Muntah, keluhan tidak bisa buang air besar, perut kembung (distensi, bising usus menurun /hilang) Riwayat trauma, riwayat penyakit dan pembedahan abdomen, pankreatitis akut, penyakit hati kronik Hasil pemeriksaan colok dubur Pemasangan NGT Urine output dan pemasangan kateter urin Pemeriksaan laboratorium : darah perifer lengkap, gula darah, ureum kreatinin, BUN ratio, SGOT, SGPT, elektrolit Infus cairan 2,5-3 liter/hari Natrium dan kalium sesuai
Tanda vital Tanda syok Kesadaran dan deficit neurologis Pengkajian risiko Nyeri epigastrium atau nyeri di region lain Muntah, keluhan tidak bisa buang air besar, perut kembung (distensi, bising usus menurun /hilang) Urine output
Tanda vital Tanda syok Kesadaran dan deficit neurologis Pengkajian risiko Nyeri epigastrium atau nyeri di region lain Muntah, keluhan tidak bisa buang air besar, perut kembung (distensi, bising usus menurun /hilang) Urine output Intake nutrisi Komplikasi : Hipovolemia, sepsis, malnutrisi
Radiologi: foto polos abdomen 3 posisi Foto rontgen dada
Infus cairan 2,5-3 liter/hari Natrium dan kalium sesuai
Pemeriksaan laboratorium : darah perifer lengkap, gula darah, elektrolit
Infus cairan 2,5-3 liter/hari Natrium dan kalium sesuai
Tanda vital Tanda syok Kesadaran dan deficit neurologis Pengkajian risiko Nyeri epigastrium atau nyeri di region lain Muntah, keluhan tidak bisa buang air besar, perut kembung 10 (distensi, bising usus menurun /hilang) Urine output Intake nutrisi komplikasi
Pemeriksaan laboratorium : darah perifer lengkap, fungsi hati, fungsi ginjal, gula darah, elektrolit Infus cairan 2,53 liter/hari Natrium dan kalium sesuai
kebutuhan per 24 jam Terapi etiologi Nutrisi Adekuat
Non Farmakologi Diet Penyuluhan
Rujuk/ Konsultasi Outcome
Puasa
Rencana Perawatan
Edukasi kepada pasien dan keluarga mengenai kondisi pasien dan rencana tatalaksana
kebutuhan per 24 jam Terapi etiologi Nutrisi Adekuat
Puasa
Edukasi kepada pasien dan keluarga mengenai kondisi pasien dan rencana tatalaksana
-
Teridentifikasi gejala dan keluhan sesuai diagnostic Hemodinamik stabil Etiologic didapatkan Rawat Inap
Teridentifikasi gejala dan keluhan sesuai diagnostic Hemodinamik stabil Etiologic didapatkan Rawat Inap
kebutuhan per 24 jam Terapi etiologi Nutrisi Adekuat
kebutuhan per 24 jam Terapi etiologi Nutrisi Adekuat
Puasa sampai cairan Puasa sampai cairan NGT <200 ml NGT <200 ml Edukasi kepada Edukasi kepada pasien dan pasien dan keluarga keluarga mengenai kondisi mengenai pasien dan kondisi pasien rencana dan rencana tatalaksana tatalaksana Mobilisasi pasif Mobilisasi pasif
Teridentifikasi gejala dan keluhan sesuai diagnostic Etiologic diatasi
Teridentifikasi gejala dan keluhan sesuai diagnostic Etiologic diatasi Keluhan hilang
Rawat Inap
Rawat Jalan
11
5. INSTABILITAS DAN JATUH
ICD : M25.3
Perkiraan lama perawatan : 10 hari JENIS AKTIVITAS/ TINDAKAN
Assessment/ Penilaian Awal
HARI PERAWATAN TANGGAL : ………………………
Sindrom Delirium : CAM Status Nyeri : Pain Scale Status Fungsional : ADL Barhel Status Kognitif : CDT atau AMT atau MMSE Status Afektif : GDS Status nutrisi : MNA Pemeriksaan tekanan darah berbaring duduk untuk penilaian hipotensi ortostatik The time up and go test (TUG), uji penggapai fungsional (functional reach test), dan uji keseimbangan berg EKG, tanda vital Pemeriksaan laboratorium : darah perifer lengkap, urinalisis lengkap, gula darah, ureum, kreatinin, albumin dan globulin, cek elektrolit, hemostasis darah, dan agregasi trombosit Pemeriksaan kadar vitamin D sesuai indikasi Foto rontgen dada,vertebrae, genue, dan pergelangan kaki sesuai indikasi Pemeriksaan neurologis mendeteksi deficit neurologis local, adakah CVD atau TIA Identifikasi factor domisili (lingkungan tempat tinggal) Identifikasi factor Intristik dan ektrinsik, mengkaji dan mengobati trauma fisik akibat jatuh; mengobati berbagai kondisi mendasari intabilitas dan jatuh; memberikan terapi fisik dan penyuluhan berupa latihan cara berjalan, penguatan otot, alat bantu, sepatu atau sandal yang sesuai; mengubah lingkungan agar lebih aman seperti pencaha yaan yang cukup; pegangan; lantai yang tidak licin; dll Tergantung kebutuhan pasien, diet lunak atau diet biasa Edukasi kepada pasien atau keluarga mengenai perawatan pasien Rencana control ulang di poliklinik Edukasi konsumsi obat pulang yang diberikan oleh dokter untuk 1 minggu Rehab Medik Mata sesuai indikasi Kardiologi sesuai indikasi Ortopedi sesuai indikasi Neurologi sesuai indikasi Mengurangi atau mencegah kejadian jatuh Hemodinamik dan perfusi jaringan baik Pasien terkelola dengan baik Rencana tindak lanjut jelas Rawat Jalan
I nvestigation/ Pemeriksaan
Treatment/ Medikasi
Diet Penyuluhan
Rujuk/Konsu ltasi
Outcome
Rencana Perawatan
12
6. INTAKE SULIT
ICD : E44
Perkiraan Lama Perawatan : 3 hari JENIS HARI 1-2 AKTIVITAS/ TANGGAL : TINDAKAN Assessment/ Sindrom Delirium : CAM Penilaian Status Nyeri : Pain Scale Awal Status Fungsional : ADL Barhel Status Kognitif : CDT atau AMT atau MMSE Status Afektif : GDS Status nutrisi : MNA I nvestigation/ EKG, saturasi O2 Pemeriksaan Pemeriksaan laboratorium : darah perifer lengkap, hitung jenis, urinalisis lengkap, gula darah, ureum, kreatinin, albumin, profil lipid, cek elektrolit. Foto rontgen dada Pemeriksaan evaluasi fungsi menelan sesuai indikasi Treatment/ Pemberian Oksigen, pasang Medikasi infus, dan monitor tandatanda vital Evaluasi penyebab timbulnya factor risiko malnutrisi (social-ekonomi, neuropsikologi, kondisi fisikmedik) Evaluasi status fungsional yaitu penyiapan proses makanan Menentukan jumlah energy dan komposisi zat gizi yang diperlukan Nutrisi Enteral diberikan melalui pipa nasogastric, pipa nasoduodenum, pipa nasoileum, atau gastrotomi dan makanan berupa cairan Nutrisi parenteral diberikan dalam keadaan akut atau sakit berat dan dalam bentuk cairan parenteral Diet Parenteral atau enteral Diet
HARI 3 TANGGAL :
Tanda vital
EKG
13
Evaluasi status fungsional yaitu penyiapan proses makanan Menentukan jumlah energy dan komposisi zat gizi yang diperlukan Nutrisi Enteral diberikan melalui pipa nasogastric, pipa nasoduodenum, pipa nasoileum, atau gastrotomi dan makanan berupa cairan Nutrisi parenteral diberikan dalam keadaan akut atau sakit berat dan dalam bentuk cairan parenteral
Diet Parenteral atau enteral sesuai
Penyuluhan
Rujuk/ Konsultasi Outcome
Rencana Perawatan
sesuai keadaan pasien Jelaskan kepada keluarga dan pasien tentang kondisi pasien, kemungkinan terjadinya komplikasi, rencana terapi selanjutnya THT sesuai indikasi Gastroenterologi sesuai indikasi Hemodinamik stabil untuk transfer ke ruang rawat inap, dan monitoring kesadaran terpantau, pasien transfer ke ruang rawat inap Ruang perawatan biasa
keadaan pasien Rencana control di poliklinik setelah perawatan Edukasi konsumsi obat pulang yang diberikan oleh dokter untuk 1 minggu
-
Hemodinamik dan perfusi jaringan baik Intake makanan baik Rencana tindak lanjut jelas
Ruang perawatan biasa
14
7. SINDROM DELIRIUM AKUT
ICD : F05
Perkiraan lama perawatan : 4 hari JENIS AKTIVITAS/ TINDAKAN
Assessment/ Penilaian Awal
HARI 1 TANGGAL :
I nvestigation/
Pemeriksaan
Treatment/
Medikasi
Sindrom Delirium : CAM Status Nyeri : Pain Scale Status Fungsional : ADL Barhel Status Kognitif : CDT atau AMT atau MMSE Status Afektif : GDS Status nutrisi : MNA EKG, saturasi O2 Pemeriksaan laboratorium : darah perifer lengkap, urinalisis lengkap, gula darah, ureum, kreatinin, cek elektrolit, SGOT, SGPT. Foto rontgen dada Pemeriksaan neurologis mendeteksi deficit neurologis local, adakah CVD atau TIA Analisis kejiwaan Berikan oksigen, pasang invus dan monitor tanda vital Segera dapatkan hasil pemeriksaan penunjang untuk memandu langkah selanjutnya, tujuan utama terapi adalah mengatasi factor pencetus Dapat dipasang pipa nasograstik mencegah aspirasi Kateter urin dipasang terutama jika terdapat ulkus decubitus disertai inkotinensia urin
HARI 2-3 TANGGAL :
HARI 4 TANGGAL :
Tanda Vital
Tanda Vital
Pemeriksaan laboratorium : darah perifer lengkap, gula darah, ureum, kreatinin, cek elektrolit, SGOT, SGPT. EKG per hari Analisis Kejiwaan Foto rontgen dada
Berikan oksigen, pasang invus dan monitor tanda vital Segera dapatkan hasil pemeriksaan penunjang untuk memandu langkah selanjutnya, tujuan utama terapi adalah mengatasi factor pencetus Dapat dipasang pipa nasograstik mencegah aspirasi Kateter urin dipasang terutama jika terdapat ulkus decubitus disertai inkotinensia urin
EKG per hari Analisis Kejiwaan
15
Berikan oksigen, pasang invus dan monitor tanda vital Segera dapatkan hasil pemeriksaan penunjang untuk memandu langkah selanjutnya, tujuan utama terapi adalah mengatasi factor pencetus Dapat dipasang pipa nasograstik mencegah aspirasi Kateter urin dipasang terutama jika terdapat ulkus decubitus disertai inkotinensia urin
Awasi kemungkinan imobilisasi Hindari sebisa mungkin pengikatan tubuh untuk mencegah imobilisasi. Jika memang diperlukan gunakan dosis terendah obat neuroleptic dan atau benzodiazepine dan monitoring status neurologisnya, pertimbangkan penggunaan antipsikotika tipikal. Kaji ulang intervensi ini setiap hari, targetnya adalah penghentian obat antipsikotik dan pembatasan penggunaan obat tidur secepatnya Kaji status hidrasi secara berkala Ruang tempat pasien harus pencahayaan cukup, terdapat jam dan kalender yang besar dan memungkinkan diletakkan barang barang yang familiar bagi pasien dari rumah, hindari stimulus berlebihan, keluarga dan tenaga kesehatan harus berupaya sesering mungkin mengingatkan pasien mengenai hari dan tanggal, jika kondisi klinis sudah memungkinkan memakai alat bantu dengar atau kacamata yang biasa digunakan paien sebelumnya, motivasi untuk berinteraksi sesering
Awasi kemungkinan imobilisasi Hindari sebisa mungkin pengikatan tubuh untuk mencegah imobilisasi. Jika memang diperlukan gunakan dosis terendah obat neuroleptic dan atau benzodiazepine dan monitoring status neurologisnya, pertimbangkan penggunaan antipsikotika tipikal. Kaji ulang intervensi ini setiap hari, targetnya adalah penghentian obat antipsikotik dan pembatasan penggunaan obat tidur secepatnya Kaji status hidrasi secara berkala Ruang tempat pasien harus pencahayaan cukup, terdapat jam dan kalender yang besar dan memungkinkan diletakkan barang barang yang familiar bagi pasien dari rumah, hindari stimulus berlebihan, keluarga dan tenaga kesehatan harus berupaya sesering mungkin mengingatkan pasien mengenai hari dan tanggal, jika kondisi klinis sudah memungkinkan memakai alat bantu dengar atau kacamata yang biasa digunakan paien sebelumnya, motivasi untuk berinteraksi sesering
Awasi kemungkinan imobilisasi Hindari sebisa mungkin pengikatan tubuh untuk mencegah imobilisasi. Jika memang diperlukan gunakan dosis terendah obat neuroleptic dan atau benzodiazepine dan monitoring status neurologisnya, pertimbangkan penggunaan antipsikotika tipikal. Kaji ulang intervensi ini setiap hari, targetnya adalah penghentian obat antipsikotik dan pembatasan penggunaan obat tidur secepatnya Kaji status hidrasi 16 secara berkala Ruang tempat pasien harus pencahayaan cukup, terdapat jam dan kalender yang besar dan memungkinkan diletakkan barang barang yang familiar bagi pasien dari rumah, hindari stimulus berlebihan, keluarga dan tenaga kesehatan harus berupaya sesering mungkin mengingatkan pasien mengenai hari dan tanggal, jika kondisi klinis sudah memungkinkan memakai alat bantu dengar atau kacamata yang biasa digunakan paien sebelumnya, motivasi untuk berinteraksi sesering
Diet
Penyuluhan
mungkin dengan keluarga dan tenaga kesehatan, evaluasi strategi orientasi realitas, beritahu kepada pasien bahwa dirinya sedang bingung dan disorientasi namun kondisi tersebut dapat membaik Diet lunak atau cair dengan NGT atau tidak tergantung kondisi pasien Edukasi kepada pasien dan keluarga mengenai perawatan pasien
mungkin dengan mungkin dengan keluarga dan tenaga keluarga dan tenaga kesehatan, evaluasi kesehatan, evaluasi strategi orientasi strategi orientasi realitas, beritahu realitas, beritahu kepada pasien bahwa kepada pasien bahwa dirinya sedang bingung dirinya sedang bingung dan disorientasi namun dan disorientasi namun kondisi tersebut dapat kondisi tersebut dapat membaik membaik Diet lunak atau cair Diet lunak atau biasa dengan NGT atau tidak tergantung kondisi pasien Jelaskan kepada Rencana control di keluarga dan pasien poliklinik setelah tentang kondisi pasien, perawatan kemungkinan Edukasi konsumsi obat terjadinya komplikasi, pulang yang diberikan rencana terapi oleh dokter untuk 1 selanjutnya minggu Melatih daya ingat, orientasi realitas dan motivasi untuk berinteraksi 17 Rencana rujukan atau Konsultasi psikiatri atau konsul psikiatri psikolog Hemodinamik dan Hemodinamik dan perfusi jaringan baik perfusi jaringan baik Kesadaran baik Kesadaran baik Rencana tindak lanjut jelas
Rujuk/ Konsultasi Outcome
Rencana Perawatan
Rencana rujukan atau konsul psikiatri Hemodinamik stabil untuk transfer ke ruang rawat inap, dan monitoring kesadaran terpantau, pasien transfer ke ruang rawat inap Ruang perawatan intensif bila disertai gangguan pada tanda vital
Ruang perawatan intensif bila disertai gangguan pada tanda vital
Ruang perawatan intensif bila disertai gangguan pada tanda vital
8. CHRONIC KIDNEY DISEASE (CKD)
ICD:N18
Perkiraan Lama Perawatan : rawat jalan JENIS AKTIVITAS/ TINDAKAN
Assessment/ Penilaian Awal
I nvestigation/ Pemeriksaan
Treatment/ Medikasi
RAWAT JALAN MINGGU 1 TANGGAL : Status MR lengkap Tanda vital Pemeriksaan fisik lengkap Nilai penyebab: DM, hipertensi, glomerulonephritis kronik, nefropati asam urat, nefropati obat anti inflamasi non-steroid, infeksi, obstruksi Stratifikasi prognosis atau risiko berdasarkan eGFR dan albuminuria eGFR berdasarkan serum kreatinin rasio urin/albumin kreatinin Hematologi lengkap, urinalisis lengkap, gula darah, ureum, cek elektrolit, profil lipid. USG ginjal
Pencegahan progresi CKD Kontrol tekanan darah dan penghambatan system angiotensin aldosterone: - ACE inhibitor: sebagai anti hipertensi dan menurunkan proteinuria. Diberikan sampai dosis paling maksimal yang dapat menurunkan
RAWAT INAP MINGGU 2 TANGGAL : Tanda Vital Pemeriksaan fisik lengkap Nilai progresivitas Melakukan konsultasi ke divisi atau departemen lain jika ada penyakit penyerta
eGFR berdasarkan serum kreatinin rasio urin/albumin kreatinin Hematologi lengkap, urinalisis lengkap, gula darah, ureum, cek elektrolit, profil lipid. Pemeriksaan morfologi eritrosit
Pencegahan progresi CKD Kontrol tekanan darah dan penghambatan system angiotensin aldosterone: - ACE inhibitor: sebagai anti hipertensi dan menurunkan proteinuria. Diberikan sampai dosis paling maksimal yang dapat menurunkan
RAWAT INAP MINGGU 3 TANGGAL : Tanda Vital Pemeriksaan fisik lengkap
eGFR berdasarkan serum kreatinin rasio urin/albumin kreatinin Hematologi lengkap, urinalisis lengkap, gula darah, ureum, cek elektrolit, profil lipid.
Pencegahan progresi CKD Kontrol tekanan darah dan penghambatan system angiotensin aldosterone: - ACE inhibitor: sebagai anti hipertensi dan menurunkan proteinuria. Diberikan sampai dosis paling maksimal yang dapat menurunkan
18
proteinuria sampai paling minimal. Target tekanan darah dengan pasien albuminuria < 30 mg/hari: <140/90 mmHg, sedangkan jika albuminuria > 30 mg/hari, target tekanan darah: <130/80 mmHg - ARB: dapat diberikan pada pasien yang mengalami efek samping akibat ACE inhibitor Pengikat fosfat: kalsium karbonat (CaCO3), kalsium asetat Statin atau fibrat: diberikan pada pasien dengan dislipidemia Obat anti diabetes jika kadar gula darah tinggi Control asidosis metabolic dengan target HCO3 20-22 mEq/l Koreksi hiperkalemia: kation exchange resin; ca polystyrene sulfonate Terapi pengganti ginjal : pada eGFR < 15 dengan gejala eGFR < 7 ml/menit, tanpa gejala dapat berupa hemodialisis, peritoneal dialysis, atau transplantasi ginjal. Maka perlu dilakukan tindakan persiapan akses vena, misalnya dengan pemasangan double lumen catheter atau fistula arteriovena
proteinuria sampai paling minimal. Target tekanan darah dengan pasien albuminuria < 30 mg/hari: <140/90 mmHg, sedangkan jika albuminuria > 30 mg/hari, target tekanan darah: <130/80 mmHg - ARB: dapat diberikan pada pasien yang mengalami efek samping akibat ACE inhibitor Koreksi anemia dengan target Hb 10-12 g/dl (evaluasi status besi terlebih dahulu) Pada anemia dengan <10 g/dl dan status besi cukup, dapat diberikan agen stimulasi eritropoietin : - Epoietin alfa dan beta: dimulai dengan 2000-5000 IU 2x seminggu atau 80-120 unit /kgBB/minggu SC - Continuous erythropoiesis receptor activator (C.E.R.A) dapat diberikan 0,6 µg/kgBB atau 5075 µg per minggu Transfuse PRC dapat diberikan bersamaan dengan dialysis atau sesuai dengan kondisi klinis pasien Pengikat fosfat: Calcium carbonat (CaCO3), calcium acetate dengan target fosfat normal
proteinuria sampai paling minimal. Target tekanan darah dengan pasien albuminuria < 30 mg/hari: <140/90 mmHg, sedangkan jika albuminuria > 30 mg/hari, target tekanan darah: <130/80 mmHg - ARB: dapat diberikan pada pasien yang mengalami efek samping akibat ACE inhibitor Koreksi anemia dengan target Hb 10-12 g/dl (evaluasi status besi terlebih dahulu) Pada anemia dengan <10 g/dl dan status besi 19 cukup, dapat diberikan agen stimulasi eritropoietin : - Epoietin alfa dan beta: dimulai dengan 2000-5000 IU 2x seminggu atau 80-120 unit /kgBB/minggu SC - Continuous erythropoiesis receptor activator (C.E.R.A) dapat diberikan 0,6 µg/kgBB atau 5075 µg per minggu Transfuse PRC dapat diberikan bersamaan dengan dialysis atau sesuai dengan kondisi klinis pasien Pengikat fosfat: Calcium carbonat (CaCO3), calcium acetate dengan target fosfat normal
Diet
Pengaturan asupan protein: - Pasien non dialysis 0,6-0,75 gram/kgBB ideal/hari sesuai dengan eGFR dan toleransi pasien Pengaturan asupan kalori: 35 Kal/kgBB ideal/hari Pengaturan asupan lemak: 30-40% dari kalori total dan mengandung jumlah yang sama antara asam lemak bebas jenuh dan tidak jenuh Pengaturan asupan karbohidrat: 50-60% dari kalori total Garam (NaCl): 2-3 gram/hari Kalium: 40-70
Kalsitriol (1,25(OH2D3)) : pemberiannya dibatasi pada pasien dengan kadar fosfat darah normal, dan kadar PTH > 2,5 kali normal Statin atau fibrat: diberikan pada pasien dengan dislipidemia Obat anti diabetes jika kadar gula darah tinggi Control asidosis metabolic dengan target HCO3 20-22 mEq/l Koreksi hiperkalemia: kation exchange resin; ca polystyrene sulfonate Terapi pengganti ginjal : pada eGFR < 15 dengan gejala eGFR < 7 ml/menit, tanpa gejala Pengaturan asupan protein: Pasien non dialysis 0,6-0,75 gram/kgBB ideal/hari sesuai dengan CCT dan toleransi pasien Pasien Hemodialisis 11,2 gram/kgBB ideal/hari Pasien peritoneal dialysis 1,3 gram/kgBB/hari Pengaturan asupan kalori: 35 Kal/kgBB ideal/hari Pengaturan asupan lemak: 30-40% dari kalori total dan mengandung jumlah yang sama antara asam lemak bebas jenuh dan tidak jenuh Pengaturan asupan
Kalsitriol (1,25(OH2D3)) : pemberiannya dibatasi pada pasien dengan kadar fosfat darah normal, dan kadar PTH > 2,5 kali normal Statin atau fibrat: diberikan pada pasien dengan dislipidemia Obat anti diabetes jika kadar gula darah tinggi Control asidosis metabolic dengan target HCO3 20-22 mEq/l Koreksi hiperkalemia: kation exchange resin; ca polystyrene sulfonate Terapi pengganti ginjal : pada eGFR < 15 dengan gejala eGFR < 7 ml/menit, tanpa 20 gejala Pengaturan asupan protein: Pasien non dialysis 0,6-0,75 gram/kgBB ideal/hari sesuai dengan CCT dan toleransi pasien Pasien Hemodialisis 11,2 gram/kgBB ideal/hari Pasien peritoneal dialysis 1,3 gram/kgBB/hari Pengaturan asupan kalori: 35 Kal/kgBB ideal/hari Pengaturan asupan lemak: 30-40% dari kalori total dan mengandung jumlah yang sama antara asam lemak bebas jenuh dan tidak jenuh Pengaturan asupan
mEq/kgBB/hari Fosfor: 5-10 mg/kgBB/hari Kalsium: 1400-1600 mg/hari Besi:10-18 mg/hari Magnesium: 200-300 mg/hari Asam folat pasien HD: 5 mg Air: jumlah urin 24 jam + 500 ml (insensible water loss) Pembatasan konsumsi alkohol
Penyuluhan
Jelaskan kepada keluarga dan pasien tentang kondisi pasien, kemungkinan terjadinya komplikasi, rencana terapi selanjutnya Pengkajian komplikasi: Kardiovaskuler Gangguan keseimbangan asam basa, cairan dan elektrolit CKD-MBD Anemia
Rujuk/ Konsultasi
-
-
karbohidrat: 50-60% dari kalori total Garam (NaCl): 2-3 gram/hari Kalium: 40-70 mEq/kgBB/hari Fosfor: 5-10 mg/kgBB/hari. Pasien HD: 17 mg/hari Kalsium: 1400-1600 mg/hari Besi:10-18 mg/hari Magnesium: 200-300 mg/hari Asam folat pasien HD: 5 mg Air: jumlah urin 24 jam + 500 ml (insensible water loss). Pada CAPD air disesuaikan dengan jumlah dialisat yang keluar. Kenaikan BB diantara waktu HD < 5% BB kering. Pembatasan konsumsi alkohol Jelaskan kepada keluarga dan pasien tentang kondisi pasien, kemungkinan terjadinya komplikasi, rencana terapi selanjutnya Pengkajian komplikasi: Kardiovaskuler Gangguan keseimbangan asam basa, cairan dan elektrolit CKD-MBD Anemia Menginformasikan bahwa pasien berdasarkan kondisinya masing-masing, membutuhkan terapi pengganti ginjal
karbohidrat: 50-60% dari kalori total Garam (NaCl): 2-3 gram/hari Kalium: 40-70 mEq/kgBB/hari Fosfor: 5-10 mg/kgBB/hari. Pasien HD: 17 mg/hari Kalsium: 1400-1600 mg/hari Besi:10-18 mg/hari Magnesium: 200-300 mg/hari Asam folat pasien HD: 5 mg Air: jumlah urin 24 jam + 500 ml (insensible water loss). Pada CAPD air disesuaikan dengan jumlah dialisat yang keluar. Kenaikan BB diantara waktu HD < 5% BB kering. 21 Pembatasan konsumsi alkohol Jelaskan kepada keluarga dan pasien tentang kondisi pasien, kemungkinan terjadinya komplikasi, rencana terapi selanjutnya Pengkajian komplikasi: Kardiovaskuler Gangguan keseimbangan asam basa, cairan dan elektrolit CKD-MBD Anemia Menginformasikan bahwa pasien berdasarkan kondisinya masing-masing, membutuhkan terapi pengganti ginjal -
Outcome
Menunda progresi dari CKD Pencegahan kegawatan CKD Mencegah terjadinya komplikasi Merencanakan terapi pengganti ginjal pada CKD tahap 4-5
Rencana Perawatan
Rawat jalan
Pasien dan keluarga memahami rencana tindakan, proses, serta kemungkinankemungkinan yang mungkin terjadi selama perawatan Pasien mengerti dan dapat bekerja sama selama proses pengobatan Pasien/keluarga menandatangani inform consent Merencanakan terapi pengganti ginjal
Rawat jalan
Hemodinamik stabil Mencegah terjadinya komplikasi merencanakan terapi ginjal pengganti rutin
Rawat jalan
22
9. GANGGUAN GINJAL AKUT
ICD:N17
Perkiraan Lama Perawatan : 14 hari JENIS AKTIVITAS/ TINDAKAN
Assessment/ Penilaian Awal
RAWAT JALAN HARI 1 TANGGAL : Status MR lengkap Tanda vital Pemeriksaan fisik lengkap
I nvestigation/
Pemeriksaan
Treatment/
Medikasi
Darah rutin, urinalisis rutin, gula darah, ureum, kreatinin, cek elektrolit Protein urin kuantitatif (jika perlu/sesuai indikasi)
O2 mulai 2-4 lt/menit, disesuaikan dengan saturasi oksigen Pemasangan akses vena Pemasangan CDL untuk hemodialisis bila ada indikasi dialysis Pemasangan kateter urin, nilai dieresis Terapi Suportif atau nutrisi Bila hipovolemia:
RAWAT INAP HARI 2 TANGGAL : Tanda Vital Pemeriksaan fisik lengkap Melakukan konsultasi ke divisi atau departemen lain jika ada penyakit penyerta Darah rutin, urinalisis rutin, gula darah, ureum, kreatinin, cek elektrolit Protein urin kuantitatif (jika perlu/sesuai indikasi) USG ginjal Fraksi eksresi natrium urin
O2 mulai 2-4 lt/menit, disesuaikan dengan saturasi oksigen Pemasangan akses vena Pemasangan CDL untuk hemodialisis bila ada indikasi dialysis Pemasangan kateter urin, nilai dieresis Terapi Suportif atau nutrisi Bila hipovolemia:
RAWAT INAP HARI 3-13 TANGGAL : Tanda Vital Pemeriksaan fisik lengkap
Darah rutin, gula darah, ureum, kreatinin, cek elektrolit, urinalisis rutin tiap 3 hari
O2 mulai 2-4 lt/menit, disesuaikan dengan saturasi oksigen Pemasangan akses vena Pemasangan CDL untuk hemodialisis bila ada indikasi dialysis Pemasangan kateter urin, nilai dieresis Terapi Suportif atau nutrisi Bila hipovolemia:
RAWAT INAP HARI 14 TANGGAL : Tanda Vital Pemeriksaan fisik lengkap
Darah rutin, ureum, kreatinin urinalisis rutin
23
-
Akibat perdarahan: transfuse PRC dan cairan isotonic, hemmatokrit dipertahank an sekitar 30% - Akibat diare, muntah, asupan cairan kurang: berikan kristaloid Koreksi gangguan elektrolit dan asam basa: Kalium: dibatasi <50 meq/hari Kalsium karbonat per oral 3-4 gram/hari Fosfat: aluminium hidroksida atau kalsium karbonat yang diminum bersamaan dengan makan Dialysis sesuai indikasi. Pilihan lain continuous renal replacement therapy Pada GGA post renal: atasi ISK pembuatan nefrostomi, dan tindakan khusus lainnya untuk menghilangkan
-
Akibat perdarahan: transfuse PRC dan cairan isotonic, hemmatokrit dipertahank an sekitar 30% - Akibat diare, muntah, asupan cairan kurang: berikan kristaloid Koreksi gangguan elektrolit dan asam basa: Kalium: dibatasi <50 meq/hari Kalsium karbonat per oral 3-4 gram/hari Fosfat: aluminium hidroksida atau kalsium karbonat yang diminum bersamaan dengan makan Dialysis sesuai indikasi. Pilihan lain continuous renal replacement therapy Pada GGA post renal: atasi ISK pembuatan nefrostomi, dan tindakan khusus lainnya untuk menghilangkan
-
Akibat perdarahan: transfuse PRC dan cairan isotonic, hemmatokrit dipertahank an sekitar 30% - Akibat diare, muntah, asupan cairan kurang: berikan kristaloid Koreksi gangguan elektrolit dan asam basa: Kalium: dibatasi <50 meq/hari Kalsium karbonat per oral 3-4 gram/hari Fosfat: aluminium hidroksida atau kalsium karbonat yang diminum bersamaan dengan makan Dialysis sesuai indikasi. Pilihan lain continuous renal replacement therapy Pada GGA post renal: atasi ISK pembuatan nefrostomi, dan tindakan khusus lainnya untuk menghilangkan
24
Diet
Penyuluhan
Rujuk/ Konsultasi Outcome
batu, striktur uretra, pembesaran prostat Kebutuhan kalori: 30 kal/kgBB ideal/hari pada GGA tanpa komplikasi, lalu ditambah 1520% pada GGA berat Protein : 0,8-1,0 gram/kgBB ideal/hari pada GGA berat Perbandingan karbohidrat dan lemak: 70:30 Jelaskan kepada keluarga dan pasien tentang kondisi pasien, kemungkinan terjadinya komplikasi, rencana terapi selanjutnya Melatih mobilisasi pasif sesuai kemampuan pasien Pengkajian komplikasi: Sindroma uremikum Gangguan keseimbangan asam basa, cairan dan elektrolit Edema paru Infeksi
batu, striktur uretra, pembesaran prostat Kebutuhan kalori: 30 kal/kgBB ideal/hari pada GGA tanpa komplikasi, lalu ditambah 1520% pada GGA berat Protein : 0,8-1,0 gram/kgBB ideal/hari pada GGA berat Perbandingan karbohidrat dan lemak: 70:30 Jelaskan kepada keluarga dan pasien tentang kondisi pasien, kemungkinan terjadinya komplikasi, rencana terapi selanjutnya Melatih mobilisasi pasif sesuai kemampuan pasien
Perbaikan
batu, striktur uretra, pembesaran prostat Kebutuhan kalori: 30 kal/kgBB ideal/hari pada GGA tanpa komplikasi, lalu ditambah 1520% pada GGA berat Protein : 0,8-1,0 gram/kgBB ideal/hari pada GGA berat Perbandingan karbohidrat dan lemak: 70:30 Jelaskan kepada keluarga dan pasien tentang kondisi pasien, kemungkinan terjadinya komplikasi, rencana terapi selanjutnya Melatih mobilisasi pasif/aktif sesuai kemampuan pasien secara bertahap
Diet sesuai kebutuhan dan berat derajat sakitnya
25
Pasien dan
Perbaikan
Fungsi ginjal
fungsi ginjal Mencegah terjadinya komplikasi
keluarga memahami rencana tindakan, proses, serta kemungkinankemungkinan yang mungkin terjadi selama perawatan Pasien mengerti dan dapat bekerja sama selama proses pengobatan Pasien/keluarga menandatangani inform consent Rawat inap/HCU
fungsi ginjal Mencegah terjadinya komplikasi Pengkajian risiko infeksi nosokomial
kembali normal Penyebab dasar teratasi
Rencana Perawatan
IGD/Ruang rawat intensif (ICU/HCU)
Rawat inap/HCU Observasi
Rawat Jalan
26
10. KRISIS HIPERTENSI
ICD:I10
Perkiraan Lama Perawatan : 5 hari JENIS AKTIVITAS/ TINDAKAN
Assessment/ Penilaian Awal
I nvestigation/ Pemeriksaan
RAWAT JALAN HARI 1 TANGGAL : Status MR lengkap Tanda vital Pemeriksaan fisik lengkap Tanda-tanda kerusakan organ target Neurologi Kardiovaskule r Mata EKG, saturasi oksigen rasio albuminkreatinin urin Hematologi lengkap, urinalisis lengkap, gula darah, ureum, kreatinin, elektrolit, tes kehamilan Foto rontgen dada
RAWAT INAP HARI 2 TANGGAL :
Tanda Vital Pemeriksaan fisik lengkap Melakukan konsultasi ke divisi atau departemen lain jika ada penyakit penyerta
RAWAT INAP HARI 3-4 TANGGAL :
EKG, saturasi oksigen rasio albuminkreatinin urin Hematologi lengkap, urinalisis lengkap, gula darah, ureum, kreatinin, elektrolit Foto rontgen dada USG ginjal Pemeriksaan etiologic hipertensi sekunder bila ada indikasi O2 mulai 2-4 1. O2 mulai 2-4 lt/menit, lt/menit, disesuaikan dengan disesuaikan saturasi oksigen dengan Pemasangan akses saturasi vena oksigen Pemasangan 2. Memeriksa kateter urin, nilai Alat medic dieresis yang Tatalaksana terpasang di
Tanda Vital Pemeriksaan fisik lengkap
EKG, saturasi oksigen Hematologi lengkap, gula darah, ureum, kreatinin, elektrolit, urinalisis (diulang 1 kali)
RAWAT INAP HARI 6 TANGGAL :
Tanda Vital Pemeriksaan fisik lengkap
Darah rutin Urin lengkap, termasuk pemeriksaan sedimen urin, proteinuria kuantitatif
Treatment/
1.
Medikasi
2. 3.
4.
1. O2 mulai 2-4 lt/menit, disesuaikan dengan saturasi oksigen 2. Memeriksa Alat medic yang terpasang di
1. O2 mulai 2-4 lt/menit, disesuaikan dengan saturasi oksigen 2. Memeriksa Alat medic yang terpasang di
27
hipertensi tubuh pasien tubuh pasien tubuh pasien Target tatalaksana (akses (akses (akses hipertensi emergensi intravena, intravena, intravena, berkurangnya mean kateter urin, kateter urin, kateter urin, arterial blood pressure dll). Nilai dll). Nilai dll). Nilai 20-25% dalam waktu 2 diuresis. diuresis. diuresis. jam. Setelah diyainkan 3. Setelah 3. Setelah 3. Setelah tidak ada tanda mencapai mencapai mencapai hipoperfusi organ, target target target penurunan dapat tekanan tekanan tekanan dilanjutkan dalam 2-6 darah, obat darah, obat darah, obat jam sampai tekanan yang dapat yang dapat yang dapat darah 160/100-110 digunakan: digunakan: digunakan: mmHg selanjutnya - ACE - ACE - ACE sampai mendekati Inhibitor/ Inhibitor/ Inhibitor/ normal. Yang Angioten Angioten Angiotens digunakan dalam sin sin in penanganan: Receptor Receptor Receptor Blocker Blocker Blocker - Calcium - Calcium - Calcium Pada hipertensi Channel Channel Channel urgensi: Blocker Blocker Blocker Captopril peroral: - Beta - Beta - Beta 6,25 mg - 50 Blocker Blocker Blocker mg/kali dapat - Diuretik - Diuretik - Diuretik diulang tiap 30 Thiazide Thiazide Thiazide menit - Clonidin - Clonidin - Clonidin Clonidin oral: 754. Obat-obat 4. Obat-obat 4. Obat-obat 150 µg/kali, simtomatis simtomatis simtomatis diulang tiap jam sampai dosis total 0,9 mg Labetalol 100-200 mg per oral Furosemid 20-40 mg per oral
Pada hipertensi emergensi: Nicardipin IV: diencerkan dalam NaCl 0,9% atau D5% sebanyak 100-200 cc. Diberikan drip2-10 mcg/kg/menit atau 2,5-10 mg/jam sampai tekanan darah tercapai sesuai kebutuhan. Dosis maksimal 15
28
Diet Penyuluhan
mg/jam Clonidin IV: clonidine 900 mcg dimasukkan dalam cairan infus glukosa 5% 500cc dan diberikan dengan mikrodrip 12 tetes/menit, setiap 15 menit dapat dinaikkan 4 tetes sampai tekanan darah yang diharapkan tercapai, lalu observasi 4 jam, kemudian ganti dengan oral sesuai kebutuhan, lalu diturunkan perlahan-lahan dosisnya Diltiazem IV: Diltiazem 10 mg (0,25 mg/kgBB) diberikan dalam 13 menit kemudian diteruskan dengan infus 5-10 mg/jam, observasi 4 jam kemudian ganti dengan tablet oral. Nitrogliserin IV: diberikan 5 mcg/menit bolus. Dapat ditingkatkan 5 mcg/menit tiap 3-5 menit Nitroprusid IV: infus 0,25-10 mcg/kgBB/menit (maksimal 10 menit)
5. Simtomatis lainnya Diet rendah Diet rendah garam 5 gr/hari garam 5 gr/hari Jelaskan Jelaskan kepada kepada keluarga dan keluarga dan
29
Diet rendah garam 5 gr/hari Jelaskan kepada keluarga dan
Diet rendah garam 5 gr/hari Rencana kepulangan Rencana
pasien tentang kondisi pasien, kemungkinan terjadinya komplikasi, rencana terapi selanjutnya serta perawatan pasien
Rujuk/ Konsultasi Outcome
Konsultasi mata, neurologi Hemodinamik stabil Mencegah terjadinya komplikasi Monitoring tanda-tanda rebound phenomenon
pasien tentang kondisi pasien, kemungkinan terjadinya komplikasi, rencana terapi selanjutnya Melatih mobilisasi pasif sesuai sesuai kemmpuan pasien Konsultasi mata, neurologi Pasien dan keluarga memahami rencana tindakan, proses, serta kemungkinankemungkinan yang mungkin terjadi selama perawatan Pasien mengerti dan dapat bekerja sama selama proses pengobatan Pasien/ keluarga menanda tangani inform consent Rawat inap
Rencana Perawatan
Rawat inap
pasien tentang kondisi pasien, kemungkinan terjadinya komplikasi, rencana terapi selanjutnya Melatih mobilisasi pasif sesuai sesuai kemmpuan pasien
control pasca rawat inap Minum obat pulang secara teratur
Pasien mengerti dan dapat bekerja sama selama proses pengobatan Hemodinamik stabil Mencegah terjadinya komplikasi Monitoring tanda-tanda rebound phenomenon Pengkajian risiko infeksi nosokomial
Rawat inap
Hemodinamik stabil
30
Rawat jalan
11. SINDROM NEFROTIK
ICD:N04
Perkiraan Lama Perawatan : 6 hari JENIS AKTIVITAS/ TINDAKAN
Assessment/ Penilaian Awal
RAWAT JALAN HARI 1 TANGGAL : Status MR lengkap Tanda vital Pemeriksaan fisik lengkap
RAWAT INAP HARI 2 TANGGAL :
I nvestigation/
Pemeriksaan
Treatment/
-
Medikasi
-
-
-
Darah rutin, hemostasis, urinalisis lengkap, gula darah, ureum, kreatinin, elektrolit, profil lipid, tes fungsi hati. Albumin serum Sedimen urin, protein urin kuantitatif O2 mulai 2-4 lt/menit, disesuaikan dengan saturasi oksigen Pemasangan akses vena Pemasangan kateter urin, nilai dieresis Tirah baring, berhenti merokok Diuretik: furosemide oral, dapat
-
-
-
-
Tanda Vital Pemeriksaan fisik lengkap Melakukan konsultasi ke divisi atau departemen lain jika ada penyakit penyerta Darah rutin, gula darah, elektrolit IgA, IgG, IgM HbsAg, anti HCV, Anti HIV BT/CT, PT/APTT untuk persiapan biopsy ginjal
O2 mulai 2-4 lt/menit, disesuaikan dengan saturasi oksigen Pemasangan akses vena Pemasangan kateter urin, nilai dieresis Tirah baring, berhenti merokok Diuretik: furosemide oral, dapat
RAWAT INAP HARI 3-5 TANGGAL :
Tanda Vital Pemeriksaan fisik lengkap
RAWAT INAP HARI 6 TANGGAL :
-
-
-
-
Darah rutin, urinalisis lengkap, gula darah, ureum, kreatinin, elektrolit, profil lipid, tes fungsi hati. Albumin serum Sedimen urin, Biopsy ginjal
O2 mulai 2-4 lt/menit, disesuaikan dengan saturasi oksigen Pemasangan akses vena Pemasangan kateter urin, nilai dieresis Tirah baring, berhenti merokok Diuretik: furosemide oral, dapat
-
-
-
-
Berkas kepulangan/ transfer Resume medis Resep pulang Tanda vital
Darah rutin, elektrolit gula darah Urin lengkap, termasuk pemeriksaan sedimen urin
O2 mulai 2-4 lt/menit, disesuaikan dengan saturasi oksigen Pemasangan akses vena Pemasangan kateter urin, nilai dieresis Tirah baring, berhenti merokok Diuretik: furosemide oral, dapat
31
dikombinasi dikombinasi dikombinasi dikombinasi dengan tiazid, dengan tiazid, dengan tiazid, dengan tiazid, metalazon, metalazon, metalazon, metalazon, atau atau atau atau acetazolamide acetazolamide acetazolamide acetazolamide - Anti hipertensi - Anti hipertensi - Anti hipertensi - Anti hipertensi dan control dan control dan control dan control proteinuria: proteinuria: proteinuria: proteinuria: ACE inhibitor, ACE inhibitor, ACE inhibitor, ACE inhibitor, antagonis antagonis antagonis antagonis reseptor reseptor reseptor reseptor angiotensin II, angiotensin II, angiotensin II, angiotensin II, atau bila atau bila atau bila atau bila diperlukan diperlukan diperlukan diperlukan dapat dapat dapat dapat dikombinasi dikombinasi dikombinasi dikombinasi keduanya keduanya keduanya keduanya setelah setelah setelah setelah berkonsultasai berkonsultasai berkonsultasai berkonsultasai dengan dengan dengan dengan konsultan konsultan konsultan konsultan untuk untuk untuk untuk mengurangi mengurangi mengurangi mengurangi proteinuria proteinuria proteinuria proteinuria - Obat - Obat - Obat - Obat hiperlipidemia hiperlipidemia hiperlipidemia hiperlipidemia golongan golongan golongan golongan statin: statin: statin: statin: simvastatin, simvastatin, simvastatin, simvastatin, pravastatin, pravastatin, pravastatin, pravastatin, lovastatin, lovastatin, lovastatin, lovastatin, atorvastatin atorvastatin atorvastatin atorvastatin - Pengobatan - Pengobatan - Pengobatan - Pengobatan kausal sesuai kausal sesuai kausal sesuai kausal sesuai etiologic SN etiologic SN etiologic SN etiologic SN Diet
Diet rendah garam Restriksi cairan pada edema Restriksi protein dengan diet protein 0,8 gram/kgBB ideal/hari + eksresi protein dalam urin/24 jam. Bila
Diet rendah garam Restriksi cairan pada edema Restriksi protein dengan diet protein 0,8 gram/kgBB ideal/hari + eksresi protein dalam urin/24 jam. Bila
Diet rendah garam Restriksi cairan pada edema Restriksi protein dengan diet protein 0,8 gram/kgBB ideal/hari + eksresi protein dalam urin/24 jam. Bila
Diet rendah garam Restriksi cairan pada edema Restriksi protein dengan diet protein 0,8 gram/kgBB ideal/hari + eksresi protein dalam urin/24 jam. Bila
32
Penyuluhan
Rujuk/ Konsultasi Outcome
fungsi ginjal sudah menurun, diet protein disesuaikan hingga 0,6 gram/kgBB ideal/hari + eksresi protein dalam urin/24 jam Diet rendah kolesterol: < 600 mg/hari Jelaskan kepada keluarga dan pasien tentang kondisi pasien, kemungkinan terjadinya komplikasi, rencana terapi selanjutnya serta perawatan pasien
Pengkajian komplikasi: Penyakit ginjal kronik Tromboemboli akibat hiperkoagulasi Infeksi sampai dengan sepsis Malnutrisi kalori dan protein Efek toksik obat yang terikat pada protein Hipertensi
Hemodinamik stabil
fungsi ginjal sudah menurun, diet protein disesuaikan hingga 0,6 gram/kgBB ideal/hari + eksresi protein dalam urin/24 jam Diet rendah kolesterol: < 600 mg/hari Jelaskan kepada keluarga dan pasien tentang kondisi pasien, kemungkinan terjadinya komplikasi, rencana terapi selanjutnya Melatih mobilisasi pasif sesuai sesuai kemampuan pasien
fungsi ginjal sudah menurun, diet protein disesuaikan hingga 0,6 gram/kgBB ideal/hari + eksresi protein dalam urin/24 jam Diet rendah kolesterol: < 600 mg/hari Jelaskan kepada keluarga dan pasien tentang kondisi pasien, kemungkinan terjadinya komplikasi, rencana terapi selanjutnya Melatih mobilisasi pasif sesuai sesuai kemmpuan pasien
Pasien dan keluarga
fungsi ginjal sudah menurun, diet protein disesuaikan hingga 0,6 gram/kgBB ideal/hari + eksresi protein dalam urin/24 jam Diet rendah kolesterol: < 600 mg/hari Rencana control di poliklinik setelah perawatan Edukasi konsumsi obat pulang yang diberikan oleh dokter untuk 1 minggu Control lebih dini jika ada keluhan berulang
Pasien dan keluarga
Perbaikan keluhan, etiologic
33
Rencana Perawatan
Rawat inap
memahami rencana tindakan, proses, serta kemungkinankemungkinan yang mungkin terjadi selama perawatan Pasien mengerti dan dapat bekerja sama selama proses pengobatan Pasien/ keluarga menanda tangani inform consent Rawat inap
memahami rencana tindakan, proses, serta kemungkinankemungkinan yang mungkin terjadi selama perawatan Pasien mengerti dan dapat bekerja sama selama proses pengobatan Pasien/ keluarga menanda tangani inform consent Rawat inap
diketahui, cegah komplikasi, tindak lanjut pengobatan jelas
Rawat jalan
34
12. DEMAM REMATIK AKUT DAN PENYAKIT JANTUNG REUMATIK ICD:I01 Perkiraan Lama Perawatan : 10-14 JENIS AKTIVITAS/ TINDAKAN
Assessment/ Penilaian Awal
HARI 1 TANGGAL :
HARI 2-4 TANGGAL :
HARI 5 TANGGAL :
Status MR lengkap Tanda vital
Tanda Vital
Tanda Vital
Darah perifer lengkap
Darah perifer lengkap
I nvestigation/
Pemeriksaan
Treatment/
Medikasi
EKG Saturasi O2 Darah perifer lengkap, LED, kreatinin, ureum, kultur darah. Foto rontgen dada Tirah baring: pasien demam reumatik aktif harus tirah baring dan dilanjutkan dengan mobilisasi bertahap tergantung kondisi jantung Eradikasi streptococcus grup A dilanjutkan prevensi sekunder jangka panjang (prevensi primer) - Benzatin Penisillin: 1,2 juta Unit IM (BB <30 kg 600.000 Unit IM) - Penoxymethil penicillin (penicillin V): 7501000 mg/ hari dibagi 2-4 dosis selama 10 hari - Amoxicillin: 25-50 mg/kgBB/hari bagi 3 dosis max 7501500 mg/hari selama 10 hari Anti radang untuk karditis dan poliartritis migrans: - Prednisone: 2mg/kg /hari selama 2 minggu lalu diturunkan 20-25%
Tirah baring: pasien demam reumatik aktif harus tirah baring dan dilanjutkan dengan mobilisasi bertahap tergantung kondisi jantung Eradikasi streptococcus grup A dilanjutkan prevensi sekunder jangka panjang (prevensi primer) - Benzatin Penisillin: 1,2 juta Unit IM (BB <30 kg 600.000 Unit IM) - Penoxymethil penicillin (penicillin V): 7501000 mg/ hari dibagi 2-4 dosis selama 10 hari - Amoxicillin: 25-50 mg/kgBB/hari bagi 3 dosis max 7501500 mg/hari selama 10 hari Anti radang untuk karditis dan poliartritis migrans: - Prednisone: 2mg/kg /hari selama 2 minggu lalu diturunkan 20-25%
Tirah baring: pasien demam reumatik aktif harus tirah baring dan dilanjutkan dengan mobilisasi bertahap tergantung kondisi jantung Eradikasi streptococcus 35 grup A dilanjutkan prevensi sekunder jangka panjang (prevensi primer) - Benzatin Penisillin: 1,2 juta Unit IM (BB <30 kg 600.000 Unit IM) - Penoxymethil penicillin (penicillin V): 7501000 mg/ hari dibagi 2-4 dosis selama 10 hari - Amoxicillin: 25-50 mg/kgBB/hari bagi 3 dosis max 7501500 mg/hari selama 10 hari Anti radang untuk karditis dan poliartritis migrans: - Prednisone: 2mg/kg /hari selama 2 minggu lalu diturunkan 20-25%
Diet Penyuluhan
tiap minggu - Atau salisilat: 100 mg/kg dibagi 4-5 dosis selama 2 minggu kemudian 60-70 mg/kg/hari selama 3-6 minggu Bila terdapat gagal jantung: restriksi diet rendah garam, obat gagal jantung yaitu: ACE-I, diuretic, dan digoksin Chorea: clorpromazin, diazepam, atau haloperidol Antibiotik untuk Prevensi Sekunder: - Benzatin Penisillin: 1,2 juta Unit IM (BB <27 kg 600.000 Unit IM) setiap 3-4/minggu - Penoxymethil penicillin (penicillin V): 2 x 250 mg
Diet biasa Edukasi kepada pasien dan keluarga mengenai perawatan pasien
tiap minggu - Atau salisilat: 100 mg/kg dibagi 4-5 dosis selama 2 minggu kemudian 60-70 mg/kg/hari selama 3-6 minggu Bila terdapat gagal jantung: restriksi diet rendah garam, obat gagal jantung yaitu: ACE-I, diuretic, dan digoksin Chorea: clorpromazin, diazepam, atau haloperidol Antibiotik untuk Prevensi Sekunder: - Benzatin Penisillin: 1,2 juta Unit IM (BB <27 kg 600.000 Unit IM) setiap 3-4/minggu - Penoxymethil penicillin (penicillin V): 2 x 250 mg
Diet biasa Jelaskan kepada keluarga dan pasien tentang kondisi pasien, kemungkinan terjadinya komplikasi, rencana terapi selanjutnya (pembedahan) Melatih mobilisasi pasif/aktif sesuai kemampuan pasien Rehabilitasi sesuai kemampuan fisik Tanda vital dan perfusi jaringan baik
tiap minggu - Atau salisilat: 100 mg/kg dibagi 4-5 dosis selama 2 minggu kemudian 60-70 mg/kg/hari selama 3-6 minggu Bila terdapat gagal jantung: restriksi diet rendah garam, obat gagal jantung yaitu: ACE-I, diuretic, dan digoksin Chorea: clorpromazin, diazepam, atau haloperidol Tindakan bedah bila medika mentosa gagal dan dilakukan setelah 3 bulan demam Antibiotik untuk Prevensi Sekunder: - Benzatin Penisillin: 1,2 juta Unit IM 36 (BB <27 kg 600.000 Unit IM) setiap 3-4/minggu - Penoxymethil penicillin (penicillin V): 2 x 250 mg Diet biasa Rencana control di poliklinik setelah perawatan, dan Edukasi konsumsi obat pulang yang diberikan oleh dokter untuk 1 minggu dan antibiotic jangka panjang
Rujuk/ Konsultasi Outcome
Konsultasi ke rehabilitasi medis Gambaran klinis memenuhi kriteria demam reumatik dan penyakit jantung
Rehabilitasi sesuai kemampuan fisik Tanda vital dan perfusi jaringan baik Rencana tindak lanjut jelas
reumatik Tanda vital dan perfusi jaringan baik Ruang perawatan biasa
Rencana Perawatan
Ruang perawatan biasa
Ruang perawatan biasa
37
13. ENDOKARDITIS INFEKTIF
ICD:133.0
Perkiraan Lama Perawatan : 10-14 JENIS AKTIVITAS/ TINDAKAN
Ass A sse essm ssment/ nt/ Penilaian Awal
HARI 1 TANGGAL :
HARI 2-4 TANGGAL :
HARI 5-28 TANGGAL :
Status MR lengkap Tanda vital
Tanda Vital
Tanda Vital
I nvestig nvestigat atii on/
Pemeriksaan
Darah perifer lengkap EKG Saturasi O2 Darah perifer lengkap, urinalisis lengkap, LED, kreatinin, ureum, CRP, 2x kultur darah selang 12 jam. Foto rontgen dada Prinsip terapi: Oksigenasi, cairan IV yang cukup, Sama antipiretik dan antibiotic dengan hari 1 Antibiotik Empiris katup asli: Ampisilin-Sulbaktam 12 g/hari IV dalam 4 dosis selama 4-6 minggu atau amoksisilin klavulanat 12 g/hari IV dalam 4 dosis dengan gentamisin 3 mg/kgBB /hari IV atau IM dalam 2-3 dosis terbagi selama 4-6 minggu Vankomicin hidroklorida 30mg/kgBB/hari IV dalam 2 dosis terbagi selama 4-6 minggu dengan gentamicin sulfat 3 mg/kgBB IM atau IV dalam 2-3 dosis terbagi selama 4-6 minggu dengan siprofloksasin 1000 mg/hari POdalam 2 dosis terbagi atau 800 mg/hari IV dalam 2 dosis terbagi selama 4-6 minggu pada pasien dengan alergi beta lactam
Treatment/ Medikasi
Antibiotik empiris katup prostetik (kurang dari 12 bulan pasca pembedahan): pembedahan): Vankomicin hidroklorida 30mg/kgBB/hari IV dalam 2 dosis terbagi selama 6 minggu dengan gentamicin sulfat 3 mg/kgBB IM atau IV dalam 2-3 dosis terbagi dengan Rifampin 1200 mg IV atau PO dalam 2 dosis terbagi selama 2 minggu Antibiotik empiris katup prostetik (lebih dari 12 bulan pasca pembedahan): Rejimen antibiotic sama dengan katup asli Endokarditis karena Streptococcus oral dan streptococcus grup D (terapi standard) Penisilin G sodium 12-18 juta unit/24 jam IV
Sama dengan hari 1 Indikasi Operasi: Gagal Jantung Infeksi tidak terkontrol Pencegahan Emboli
38
terbagi dalam 6 dosis selama 4 minggu atau amoksisilin 100-200 mg/kgBB/hari terbagi 46 dosis atau Ceftriaxone 2g 1 kali/hari IV atau IM selama 4 minggu Vankomicin hidroklorida 30mg/kgBB/hari IV dalam 2 dosis terbagi selama 4 minggu pada pasien dengan alergi beta lactam
Endokarditis katup asli karena Streptococcus oral dan streptococcus grup D resisten terhadap Penicilin G: Penisilin G sodium 24 juta unit/24 jam IV terbagi dalam 6 dosis selama 4 minggu mi nggu atau amoksisilin 200 mg/kgBB/hari terbagi 4-6 dosis dengan gentamicin sulfat 3 mg/kgBB IM atau IV dosis tunggal selama 2 minggu Vankomicin hidroklorida 30mg/kgBB/hari IV dalam 2 dosis terbagi, dengan gentamicin sulfat 3 mg/kgBB IM atau IV dosis tunggal selama 2 minggu pada pasien dengan alergi beta lactam Endokarditis karena Enterococci: Enterococci: amoksisilin 200 mg/kgBB/hari terbagi 4-6 dosis selama 4-6 minggu dengan gentamicin sulfat 3 mg/kgBB IM atau IV terbagi 2-3 dosis selama 2 minggu Ampisilin 200 mg/kgBB/hari dalam 4-6 dosis terbagi selama 4-6 minggu dengan gentamicin sulfat 3 mg/kgBB IM atau IV terbagi 2-3 dosis selama 2 minggu Vankomicin hidroklorida 30mg/kgBB/hari IV dalam 2 dosis terbagi, selama 6 minggu dengan gentamicin sulfat 3 mg/kgBB IM atau IV dalam 2-3 dosis terbagi selama 6 minggu pada pasien dengan alergi beta lactam Endokarditis karena stafilokokus katup asli: Regimen untuk methicillin Succeptible Staphylococci: (flu) kloksasilin 12 g/hari IV dalam 4-6 dosis terbagi selama 4-6 minggu atau oksasilin selama 4-6 minggu dengan gentamicin sulfat 3 mg/kgBB IM atau IV terbagi 2-3 dosis selama 3-5 hari Vankomicin hidroklorida 30mg/kgBB/hari IV dalam 2 dosis terbagi, selama 4-6 minggu dengan gentamicin sulfat 3 mg/kgBB IM atau IV dalam 2-3 dosis terbagi selama 3-5 hari pada pasien dengan alergi beta lactam serta methicillin resistant
39
Endokarditis karena stafilokokus katup prostetik: Regimen untuk methicillin Succeptible Staphylococci: (flu) kloksasilin 12 g/hari IV dalam 4-6 dosis terbagi selama >6 minggu atau oksasilin dengan rifampin 1200 mg/hari IV atau oral dalam 2 dosis terbagi selama >6 minggu dan gentamicin sulfat 3 mg/kgBB IM atau IV terbagi 2-3 dosis selama 2 minggu Vankomicin hidroklorida 30mg/kgBB/hari IV dalam 2 dosis terbagi, selama 4-6 minggu dengan rifampin 1200 mg/hari IV atau oral dalam 2 dosis terbagi selama >6 minggu dan gentamicin sulfat 3 mg/kgBB IM atau IV dalam 2-3 dosis terbagi selama 2 minggu pada pasien dengan alergi beta lactam serta methicillin resistant
Diet Penyuluhan
Diet biasa Edukasi kepada pasien dan keluarga mengenai perawatan pasien
Diet biasa Jelaskan kepada keluarga dan pasien tentang kondisi pasien, kemungkinan terjadinya komplikasi, rencana terapi selanjutnya (pembedahan) Melatih mobilisasi pasif/aktif sesuai kemampuan pasien Rehabilitasi jantung sesuai kemampuan Tanda vital dan perfusi jaringan baik
Diet biasa Rencana control di poliklinik setelah perawatan, dan Edukasi konsumsi obat pulang yang diberikan oleh dokter
Rujuk/ Konsultasi Outcome
Konsultasi ke rehabilitasi medis Gambaran klinis memenuhi kriteria diagnosis endocarditis infektif Tanda vital dan perfusi jaringan baik Ruang perawatan biasa
Rehabilitasi jantung sesuai kemampuan Tanda vital dan perfusi jaringan baik Rencana tindak lanjut jelas
Rencana Perawatan
Ruang perawatan biasa
Ruang perawatan biasa
40
14. Gagal Jantung Akut
ICD:150
Perkiraan Lama Perawatan : 7 hari JENIS AKTIVITAS/ TINDAKAN
Assessment/ Penilaian Awal
HARI 1 TANGGAL :
HARI 2-3 TANGGAL :
HARI 5-7 TANGGAL :
Status MR lengkap Tanda vital
Tanda Vital
Tanda Vital
I nvestigation/
Pemeriksaan
Treatment/
Darah perifer lengkap EKG EKG Saturasi O2 EKG Darah rutin, urinalisis lengkap, LED, kreatinin, ureum, SGOT, SGPT, elektrolit. Foto rontgen dada Sama dengan Oksigen hari 1 Diuretik: furosemide bolus intravena dan/atau drip kontinyu ACE-I dosis titrasi hingga dosis maksimal yang dapat ditoleransi - ARB jika ACE intolerans Beta-Bloker: Carvedilol, bisoprolol, atau metoprolol bila tidak ada kontraindikasi Spironolakton dosis 25-50 mg/hari Digoksin sesuai indikasi Antikoagulan sesuai indikasi Antiplatelet: aspirin 80 mg atau klopidogrel 1x75 mg sesuai indikasi Nitrat sesuai indikasi Laktulosa 2x15 ml
Medikasi
Sama dengan hari 1
Diet Penyuluhan
Diet rendah garam restriksi cairan Edukasi kepada pasien dan keluarga mengenai perawatan pasien
Diet rendah garam restriksi cairan Jelaskan kepada keluarga dan pasien tentang kondisi pasien, kemungkinan terjadinya komplikasi, rencana terapi selanjutnya (pembedahan) Melatih mobilisasi pasif/aktif sesuai kemampuan pasien Konsultasi ke rehabilitasi medis Tanda vital dan perfusi
Diet rendah garam restriksi cairan Rencana control di poliklinik setelah perawatan, dan Edukasi konsumsi obat pulang yang diberikan oleh dokter untuk 1 minggu
Rujuk/ Konsultasi Outcome
Gambaran klinis
Rehabilitasi jantung sesuai kemampuan Tanda vital dan
41
memenuhi kriteria diagnosis Gagal Jantung akut Balans cairan negative 500-1000 ml/24 jam Saturasi > 94% Tanda vital dan perfusi jaringan baik Ruang perawatan Intensif
jaringan baik
perfusi jaringan baik
Rencana Perawatan
Ruang perawatan Intensif
Ruang perawatan biasa
42