Form Laporan Statistik Kecelakaan Kerja Senin, Desember 09, 2013 | { Form dan Laporan K3 Ilma Adzim | σ Senin, ∆ Hebbie Ilma Form Statistik Kecelakaan Kerja digunakan Kerja digunakan untuk mengukur tingkat kinerja K3 di tempat kerja ang kerja ang berkaitan dengan kejadian kecelakaan!insiden kerja serta tingkat kepara"an ang ditimbulkan# Form ini kenudian digunakan untuk menentukan!merencanakan langka"$langka" perbaikan untuk mengurangi angka kecelakaan!insiden kerja dan tingkat kepara"anna#
Perhitungan statistik kecelakaan kerja meliputi 1# Frequency Rate (Tingkat Keseringan) o
o
%enentukan tingkat keseringan kecelakaan kerja ! insiden kerja per 1#000#000 &satu juta' jam kerja orang# F( ) &*otal Kasus Kecelakaan Kerja!*otal +am Kerja rang' - 1#000#000
2# Severity Rate (Tingkat Keparahan) o
o
%enentukan tingkat "ari kerja ang "ilang karena kecelakaan kerja ! insiden kerja per 1#000#000 &satu juta' jam kerja orang# S( ) &*otal .ari Kerja .ilang karena Kecelakaan Kerja!*otal +am Kerja rang' - 1#000#000
3# Incient Rate (Tingkat Kejaian) o
o
%enentukan prosentase tingkat terjadina kecelakaan kerja untuk tiap tenaga kerja# /( ) &*otal &*otal Kasus Kecelakaan Kerja!*otal *enaga *enaga Kerja' - 100
# !verage Time Lost Rate (Rata"rata #ilang #ari Kerja karena Kecelakaan Kerja) o
o
%enentukan rata$rata "ilangna "ari kerja karena kecelakaan kerja untuk tiap kasus kecelakaan kerja# *L( *L( ) &*otal &*otal .ari .ilang karena Kecelakaan Kecel akaan Kerja!*otal Kasus Kecelakaan Kerja'
# Sa$e"T Score (%ilai Keselamatan Kerja)
o
%enunjukkan tingkat peruba"an &peningkatan!peruba"an' kinerja K3 ang berkaitan dengan kecelakaan kerja ! insiden kerja#
o
Sa4e$* Score ) &F(&n' $ F(&n$1''!F( &n$1'
o
Keterangan5
F(&n' ) 6ilai F( saat ini#
F(&n$1' ) 6ilai F( 7aktu ang lalu#
S*S antara 82,00 dan $2,00 tidak menunjukkan peruba"an berarti#
S*S diatas 82,00 menunjukkan keadaan memburuk#
S*S diba7a" $2,00 menunjukkan keadaan ang membaik#
&erikut aalah contoh seerhana $orm laporan statistik kecelakaan kerja '
Form Laporan Statistik Kecelakaan Kerja
Safety Zone Wednesday, 19 February 2014
Statistik Kecelakaan Kerja/ Work Accident Statistics STATISTIK ITU ? dikemukakan oleh : Suseno Hadi bahwa Secara sempit statistik dapat diartikan sebagai data. Dalam arti yang luas statistik dapat berarti sebagai alat untuk : menentukan sampel, mengumpulkan data, menyajikan data, menganalisa data dan menginterpretasi data, sehingga menjadi informasi yang berguna. JENISNYA Statistika dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu Statistik Deskriptif dan Statistik Inferensial. Selanjutnya statistik inferensial dibedakan menjadi Statistk Parametris dan on!parametrik. •
•
Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menggambarkan suatu hasil obser"asi atau pengamatan. #uga hasil akhirnya tidak digunakan untuk menarik kesimpulan. Statistik inferensial adalah statistik yang digunakan untuk menganalisa data$hasil obser"asi dari sampel, yang hasilnya akan digeneralisasikan %diinferensikan& untuk populasi dimana sampel tersebut diambil. Selanjutnya yang disebut sebagai Statistik Parametris terutama digunakan untuk menganalisa data inter"al$rasio dan diasumsikan distribsinya normal. %bell!shaped&. Statistik non!parametrik digunakan untuk menganalisa data nominal dan ordinal.
STATISTIK DALAM PENILAIAN KINERJA PROGRAM K3 'ujuan dan manfaat statistik dalam penerapan () adalah digunakan untuk menilai *+HS Performance Programs. Dengan menggunakan statistik dapat memberikan masukan ke manajemen mengenai tingkat kecelakaan kerja serta berbagai faktor yang dapat digunakan sebagai dasar untuk mencegah menurunnya kinerja (). (onkritnya statistik dapat digunakan untuk : - engidentifikasi naik turunnya %trend& dari suatu timbulnya kecelakaan kerja - engetahui peningkatan atau berbagai hal yang memperburuk kinerja () - embandingkan kinerja antara tempat kerja dan industri yang serupa %'!Safe Score& - emberikan informasi mengenai prioritas pengalokasian dana () - emonitor kinerja organisasi, khususnya mengenai persyaratan untuk penyediaan sistim$tempat kerja yang aman Jenis-jenis penerapan Statistik a!a" Aspek K3 #$ Rati% Kekerapan &iera '(re)*en+, Rate /rekwensi 0ate digunakan untuk mengidentifikasi jumlah cidera yang menyebabkan tidak bisa bekerja per sejuta orang pekerja. 1da dua data penting yang harus ada untuk menghitung frekwensi rate, yaitu jumlah jam kerja hilang akibat kecelakaan kerja %2ost 'ime Injury $2'I& dan jumlah jam kerja orang yang telah dilakukan %man hours&. 1ngka 2'I diperoleh dari catatan lama mangkirnya tenaga kerja akibat kecelakaan kerja. Sedang jumlah jam kerja orang yang terpapar diperoleh dari bagian absesnsi atau pembayaran gaji. 3ila tidak memungkinkan, angka ini dihitung dengan mengalikan jam kerja normal tenaga kerja terpapar, hari kerja yang diterapkan dan jumlah tenaga kerja keseluruhan yang beresiko. R*"*s.(rek/ensi Rate 0 'J*"!a1 +iera 2n 1i!an2 /akt* kerja #45554555 6 T%ta! Pers%n-1%*rs 7%rke 4ontoh: +rganisasi dengan tenaga kerja 566 orang, jumlah jam kerja yang telah dicapai 7,756,666 juta jam kerja orang. Pada saat yang sama cidera yang menyebabkan hilangnya waktu kerja sebanyak 89. 3erapa frekwensi ratenya /rekwensi 0ate ; 89 < 7,666,666 $ 7,756,666 ; 86 ilai frekwensi rate 86 berarti, bahwa pada periode orang kerja tersebut terjadi hilangnya waktu kerja sebesar 86 jam per!sejuta orang kerja. 1ngka ini tidak mengindikasikan tingkat keparahan kecelakaan kerja. 1ngka ini mengindikasikan bahwa pekerja tidak berada di tempat kerja setelah terjadinya kecelakaan kerja.
4ontoh = Suatu perusahaan dengan karyawan 7666 tenaga kerja, yang kegiatannya 56 minggu dengan 86 jam perminggu, mengalami 96 kecelakaan dalam s etahun. 1kibat kecelakaan tersebut tenaga kerja tidak masuk kerja 5> dari seluruh waktu kerjanya. 3erapa frekwensi ratenya 3esarnya jam manusia hilang ; 7666 < 56 < 86 ; =.666.666 'idak masuk kerja 5> ; 6,65 < =.666.666 ; 766.666 maka total #am manusia hilang sesungguhnya : =.666.666!766.666 ; 7.?66.666 / ; 96 < 7.666.666$ 7.?66.666 ; )7,5@ 1rtinya : dalam setahun terjadi kira!kira )= kecelakaan pada setiap 7.666.666 jam manusia
8$ Rati% Kepara1an &iera 'Se9erit, Rate Indikator hilangnya hari kerja akibat kecelakaan kerja untuk per sejuta jam kerja orang. R*"*s . Se9erit, Rate 0 ' J*"!a1 1ari kerja 1i!an2 #455545556 T%ta! Pers%n-1%*rs 7%rke 4ontoh: Sebuah tempat kerja telah bekerja )95,666 jam orang, selama setahun telah terjadi 5 kasus kecelakaan kerja yang menyebabkan 7A5 hari kerja hilang. 'entukan rate waktu kerja hilang akibat kecelakaan kerja tersebut. /rekwensi 0ate ; % 5 < 7,666,666& $ )95,666 ; 7),A6 Se"erity 0ate ; %7A5 < 7,666,666& $ )95,666 ; 8A? ilai se"erity rate 8A? mengindikasikan bahwa selama kurun waktu tersebut berarti, pada tahun tersebut telah terjadi hilangnya waktu kerja sebesar 8A? hari per sejuta jam kerja orang.
4ontoh = 1ngka!angka untuk menghitung frekwensi kecelakaan diketahui: jumlah hari !hari hilang 7=66 sebagai akibat 96 kecelakaan Hitung 3eratnya kecelakaan Sr :7.=66 < 7666 $7.?66.666 ; 6.9) 1rtinya: setiap tahun kira!kira 6,9) hari %sehari& hilang pada setiap 7666 jam manusia
3$ Rerata :i!an2n,a 7akt* Kerja 'A9era2e Ti"e L%st Rate6ALTR Bkuran indicator ini sering disebut juga *Duration 0ate digunakan untuk
mengidikasikan tingkat keparahan suatu kecelakaan. Dengan penggunaan 12'0 yang dikombinasikan denga /rekwensi 0ate akan lebih menjelaskan hasil kinerja program (). 12'0 dihitung dengan membagi jumlah hari yang hilang akibat kecelakaan dengan jumlah jam kerja yang hilang %2'I&. R*"*s. A9era2e Ti"e L%st Rate 0 'N*";er %< LTI #45554555 6 T%ta! Pers%n-1%*rs 7%rke Ata* A9era2e Ti"e L%st Rate 0 ' (rek/ensi Rate 6 Se9erit, Rate 4ontoh: +rganisasi dengan tenaga kerja 566 orang, jumlah jam kerja yang telah dicapai 7,756,666 juta jam kerja orang dan 2ost 'ime Injury!nya %2'I& sebesar 89. isalkan dari laporan (ecelakaan (erja selama 9 bulan diperoleh informasi sbb: 76 kasus hilang waktu kerja dalam ) hari sekali ; )6 @ kasus hilang waktu kerja dalam 9 hari sekali ; 8@ 7= kasus hilang waktu kerja dalam 78 hari sekali ; 79@ 8 kasus hilang waktu kerja dalam =6 hari sekali ; @6 76 kasus hilang waktu kerja dalam =@ hari sekali ; =@6 = kasus hilang waktu kerja dalam 8= hari sekali ; @8 'otal keseluruhan ; 9?6 hari kerja hilang Dengan demikian, 0erata Hilangnya Caktu kerja ; 9?6 $ 89 ; 75 Dari informasi contoh diatas manajemen akan lebih jelas memperoleh informasi bahwa organisasi mempunyai hilang waktu kerja kecelakaan sebesar 86 tiap sejuta jam kerja orang dengan rata!rata menyebabkan 75 hari tidak masuk kerja. Dengan informasi ini cukup bagi manajemen untuk membuat keputusan untuk pencegahan lebih lanjut. =$ In+ien+e Rate Incidence rate digunakan untuk menginformasikan kita mengenai prosentase jumlah kecelakaan yang terjadi ditempat kerja R*"*s. In+ien+e Rate 0 ' J*"!a1 Kas*s #55 6 J*"!a1 tena2a kerja terpapar 4ontoh : asih melanjutkan kasus diatas Incidence 0ate ; % 89 < 766 & $ 566 ; ?,=> >$ (re)*en+, Se9erit, Ini+at%r '(SI /reuency Se"erity Indicator adalah kombinasi dari frekwensi dan se"erity rate. R*"*s. (SI 0 ' (rek/ensi Rate Se9erit, Rate 6 #4555 4ontoh: /rekwensi 0ate : Se"erity 0ate : /SI = 7=5 6,5 8 =56 7,6 @ 566 =,6
ilai /SI ini dapat kita jadikan rangking kinerja antar bagian di tempat kerja. $ Sa
'ahun ini F 7,766 kasus kecelakaan
7666,666 jam orang kerja /rekwensi 0ate ; 7,666 /rekwensi rate untuk lokasi 1 meningkat 56>, sedang pada 3 hanya 76>. 1pakah ada sesuatu yang salah dari salah satu atau kedua data ini #awab: /rekwensi 0ate Sekarang F /rekwensi 0ate Sebelumnya Safe!' Score ; !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! /rekwensi 0ate Sebelumnya #uta jam kerja orang sekarang 2okasi 1 Safe!' Score ; %7,566 F 7,666&$ akar dari % 7666$6.67& ; 566$ )7A ; Safe!' Score ; E7,5@ 1rtinya peningkatan 56> jumlah kasus pada lokasi 1 termasuk peningkatan yang tidak bermakna 2okasi 3 Safe!' Score ; 7,766 F 7,666$ akar dari % 7666$6.67& ; 766$ )7A ;Safe!' Score ; E),7A 1rtinya peningkatan 76> jumlah kasus pada lokasi ini ada perbedaan yang bermakna, artinya ada sesuatu yang salah, yang perlu mendapat perhatian. $ Pe"anta*an Den2an Gra
obser"asi ke lapangan. Sebelum dilakukan obser"asi, terlebih dahulu ditetapkan apa yang mau diobser"asi. Setelah itu tulis semua elemen yang akan menjadi obyek obaser"asi. isalnya obser"asi cara kerja$perilaku yang tidak selamat, maka sebelumnya kita tentukan jenis aktifitas apa saja yang tergolong *unsafe! act 3aru setelah ditentukan maka dilakukanlah obser"asi dengan turun dilakukan. Setiap hasil obser"asi$temuan harus dicatat dalam bentuk turus sehingga nantinya memudahkan membuat prosentase hasil pengamatan. Bntuk mendapatkan hasil pengamatan yang akurat maka masing!masing aspek amatan perlu di"alidasi, dengan kata lain dihitung jumlah amatan minimum sehingga hasil amatan tersebut merupakan hasil yang akurat. Bntuk menentukan jumlah amatan yang representatif digunakan rumus sebagai berikut: ; 8 %7 F P& $ G= %P& (eterangan: ; #umlah keseluruhan pengamatan yang dibutuhkan P ; Prosentase dari unsafe obser"ation G ; derajat akurasi yang diinginkan %biasanya 76> atau 5>& 4ontoh: Dari hasil sur"ey awal ditemukan 7=9 jumlah obser"asi ditemukan )= amatan unsafe act, dengan demikian > unsafe act ; )= < 766$7=9 ; 6,=58. Bntuk mengetahui jumlah amatan yang sebenarnya untuk hasil yang akurat, maka dimasukkanlah ke dalam rumus sebagai berikut: ; 8 %7 F P& $ G= %P& ; 8 %7 F 6,=5& $ 6,76= %6,=5& ; )$6,66=5 ; 7,=66 %jumlah obser"asi yang sebaiknya dilakukan&
III$ :AL PENTING UNTUK DIINGAT 1ngka!angka /rekwensi 0ate, 1"erage 'ime 2ost 0ate dan Incidence 0ate merupakan tingkat pencapaian yang sifatnya specifik per tempat kerja. 1rtinya angka perhitungan dari suatu perusahaan bukan merupakan standard yang dapat dibuat patokan, untuk tempat kerja yang lain. Ini disebabkan karena jumlah tenaga kerja yang tidak sama dan kondisi yang berlainan. •
•
1ngka!angka ini tidak cocok diterapkan untuk jumlah tenaga kerja yang sedikit, karena akan kesulitan mencapai tingkat persejuta jam kerja orang terpapar. 0endahnya pencapaian angka ini tidak menggambarkan performa penerapan () secara keseluruhan %hanya mempertimbangkan insiden!
insiden kecelakaan kerja saja&. 'api tidak menekankan upaya!upaya apa saja yang telah dilakukan untuk pencegahan kecelakaan kerja. •
1ngka ini tidak memperhitungkan jenis!jenis kecelakaan minor %tidak menyebabkan hilangnya hari kerja, termasuk didalamnya *near missess incident&. Dengan demikian kecelakaan!kecelakaan ringan seperti, lecet akibat terjatuh, tangan tergores, hampir kejatuhan beban atau kejadian hampir celaka tidak masuk dalam perhitungan.
1ndry (urniawan 1md S( %(((& 2ead of HS 'rainer ! 1# ID ==? Australian Embassy Compound Project
"Coming together is a beginning, Keeping together is progress., Working together is success“ a!ety not only about knoledge and ho to manage risk it#s about needed because sa!ety is e$erybody business %idak dilarang untuk mengcopy dan menyebarkan artikel pada situs ini dengan menyebutkan &'( sumbernya. budayakan menulis karya ilmiah tanpa plagiarisme.