1. Kalau naksir kapal tergantung DWT (Deadweight Tonnage), DWT adalah ukuran seberapa berat sebuah kapal untuk mampu di muati (max load) yaitu tdr dari berat awak kpl, perbekalan, air tawar, bbm, air balas juga kalo ada hingga cargo semua yg numpang di atas kapal itu total berat semua nya. Tetapi tidak termasuk berat kapal nya. Jika DWT 12.000 ton maka berat kapal dimna benar2 kosong tanpa manusia dgn segala macam perabot nya itulah di sebut lightweght (LWT).
Biasanya LWT (berat baja dan machinery) maksimal 30% dari displacement (D) atau Berat kapal total pada saat garis air penuh.
dimana D = LWT + DWT, artinya DWT = D - LWT karena LWT = 30%D maka DWT = 70 %D Jika DWT = 12,000 ton maka D = 17,142 ton maka LWT = D - DWT = 17,142 ton - 12,000 ton = 5, 142 ton
Jadi DWT 12,000 ton maka berat bersihnya ditaksir sekitar 42 % atau 5,142 ton. Atau kalau mau aman taksir aja 40 % jadi LWT 4,800 ton
2. Kalau mau menghitung manual gak pake tabel maka Cara Menghitung Berat Besi:
1. Besi Strip Tebal x Lebar x 0,00785 x 6 Meter
2. Besi Plat 3’ x 6’ = Tebal x 13,13 = Berat 4’ x 8’ = Tebal x 23,33 = Berat 5’ x 20’ = Tebal x 72,9 = Berat 6’ x 20’ = Tebal x 87,5 = Berat
3. Plat Kapal Inch x 25,4 x 72,88 / 87,44
4. Besi Siku
Lebar x Tebal x 6 Meter x 1512 = Berat
Tongkang dg DWT 12,000 ton yg terdiri dari 3 jenis besi tua yang punya nilai jual. a. Bagian tunas, sebagian dek atau disebut bakar,lempengan besinya umumnya setebal 12 mm memiliki harga jual paling tinggi. Lalu b. Body tongkang yang terdiri dari lempengan besi atau plat setebal 8 mm. Dan sisanya merupakan c. Besi tua yang nilai jualnya paling rendah,
Kemudian besi kapal dibreakdown terlebih dahulu masing-masing sesuai dengan jenis besi apa dia termasuk besi siku atau besi strip atau besi plat, masing-masing di ukur tebal serta panjangnya, masukan rumus di atas maka akan diketahui berat kapal secara keseluruhan.