I. PENDAHULUAN
Karsinoma endometrium adalah kanker yang paling sering pada traktus genitalia wanita pada wanita Amerika (7% dari seluruh karsinoma pada pa da wanita).1,2 Insiden dari kanker ini stabil antara tahun 1!" dan 17" (2# per 1"".""") tapi kemudian meningkat $"% pada tahun tahun 17! 17! (## per 1"".""") 1"".""").. eningka eningkatan tan ini dipengaru dipengaruhi hi oleh oleh prakte praktek k umum umum dari dari peresepan estrogen untuk menopause. &ahun 1'! keadian hampir kembali ke leel tahun tahun 1!", 1!", ke*end ke*enderu erungan ngan yang yang menggam menggambar barkan kan pemberi pemberian an dosis dosis rendah rendah estrog estrogen en gabungan dari progestin (estrogen antagonis) pada regimen repla*emen estrogen, dan meningkatkan pengawasan pada wanita yang diobati dengan estrogen. +engan mengenali bahwa hiperlasia adalah prekursor kanker, pengobatan yang tepat waktu telah menuu pada pen*egahan pada banyak b anyak karsinoma. # -anyak endometrioid adenokarsinoma mengandung epitel skuamosa, tapi umlah dari epitel skuamosa dapat berariasi se*ara luas. ada sampel neoplasma yang baik elemen skuamosa harus merupakan setidaknya 1"% dari tumor untuk kualiikasi sebagai adenokarsinoma dengan dierensiasi skuamosa.1,$ ampai akhir 1/"an adenokrsinoma adenokrsinoma mengandung elemen elemen skuamosa skuamosa dinamakan dinamakan sebagai sebagai adenoak adenoakant antoma oma.. ada mulany mulanyaa ini diiki diikirka rkan n arang arang dan deraa deraatt rendah rendah,, tapi tapi ketika kriteria yang kurang ketat se*ara kuantitati dipakai rekuensi meningkat setinggi $$% dari endometrial karsinoma.1 Aden Adenoka okars rsin inom omaa denga dengan n elem elemen en skuam skuamos osaa diba dibagi gi men menad adii yang yang denga dengan n penampakan dierensiasi skuamosa inak dan dinamakan adenoakantoma dan yang denga dengan n penam penampa paka kan n epit epitel el skua skuamo mosa sa gana ganass dise disebut but aden adenos oskua kuamo mous us kars karsin inom oma. a. 0eoplasmaneoplasma ini memberikan tanda yang berbeda pada perilakunya dimana angka ketahanan hidup ! tahun untuk adenoakantoma 7"'7% dibanding 1$"% untuk adenoskuamous adenoskuamous karsinoma. karsinoma. Ini menunukkan menunukkan bahwa adenoakantom adenoakantomaa adalah adalah karsinoma dengan dierensiasi dierensiasi relati baik dengan prognosis yang baik dimana adenoskuamou adenoskuamouss kars karsin inom omaa
adal adalah ah
kars karsin inom omaa
die diere rens nsia iasi si
ele elek k
dan dan
pand pandan anga gan n
yang ang
kura kurang ng
mengunt menguntungk ungkan an dan bahwa bahwa kompon komponen en skuamo skuamosa sa adalah adalah aktor aktor yang yang pentin penting g dalam dalam menentukan perilaku. 1
2 enelitian
terakhir
mengindikasikan
bahwa
perbedaan
perilaku
antara
adenoakantoma dan adenoskuamous karsinoma terutama mereleksikan perbedaan pada deraat dari masingmasing neoplasma. 1 erilaku biologi adenokarsinoma dengan elemen skuamosa, serupa dengan karsinoma endometrioid tanpa
epitelium skuamosa. &erdapatnya elemen skuamosa
berhubungan dengan peningkatan kemungkinan yang lebih baik dari ketahanan hidup. 1 Kategori karsinoma dengan epitel skuamosa menurut kedalaman inasi miometrium dan deraat komponen kelenar memberikan inormasi prognosis yang lebih berguna daripada pembagian kedalam adenoakantoma ataau adenoskuamous karsinoma. +eraat dari komponen kelenar se*ara umum paralel dengan elemen skuamosa. Ini menunukkan
bahwa adenoakantoma dan adenoskuamous karsinoma
mereleksikan
kelanutan pada deraat dierensiasi dari epitel skuamosa yang paralel dengan dierensiasi komponen kelenar. 1 ebih auh, sering komponen skuamosa pada neoplasma ini menggambarkan beberapa atipia sitologik, dan sulit untuk menetukan apakah gambarannya inak atau *ukup atipik
yang mengkualiikasikan ganas. +irekomendasikan bahwa karsinoma
endometrioid dengan epitel
skuamosa diklasiikasikan
se*ara sederhana sebagai
karsinoma endometrioid dengan dierensiasi skuamosa dan deraat berdasarkan pada komponen kelenar sebagai dierensiasi baik, sedang, elek (grade 1,2 atau #). 1
II. ENDOMETRIOID ADENOKARSINOMA 2.1. Patogenesis dan faktor risiko
Karsinoma endometrium
arang pada wanita dibawah usia $" tahun, dimana
keadian pun*ak pada wanita usia !!/! tahun
#
dan berhubungan dengan
stimulasi estrogen angka panang pada endometrium.
2,#
+engan penge*ualian
dari terapi geala menopause dengan estrogen eksogen, aktor risiko yang paling umum untuk karsinoma endometrium adalah obesitas, diabetes melitus, hipertensi, nuliparitas dan late menopause 2,#,!. etiap aktor risiko menunukkan hiperestrinisme relati. 3anita dengan agenesis oarium tidak mengalami karsinoma endometrium ke*uali ika diobati dengan estrogen eksogen. 4rekuensi tinggi dari karsinoma endometrium uga ditemukan pada wanita dengan granulosa
# sel tumor yang mensekresi estrogen. 5ek obesitas berhubungan dengan bertambahnya aromatisasi dari androstenedion menadi estrogen pada adiposit.# 2.2. a!"aran k#inis dan stadi$!
&idak ada perbedaan pada gambaran klinis dari adenokarsinoma
yang
mengandung epitel skuamosa dan adenokarsinoma endometrioid, serta tidak ada perbedaan pada aktor obesitas, hipertensi, diabetes dan nuliparitas diantara seri yang besar dimana ini sudah dianalisa. 1 Karsinoma
endometrium
se*ara
khusus
mun*ul
pada
wanita
premenopause atau postmenopause. #,!,/ +apat asimptomatik untuk periode waktu tapi biasanya menghasilkan keluhan utama perdarahan uterus abnormal, irreguler, dan leukore eksesi
2
khususnya ketika tumor pada stadium awal atau
pertumbuhan (terbatas pada endometrium). Karsinoma endometrium dapat menyebar langsung ke kelenar lime paraaortik, dengan demikian melewati kelenarpelis. # taging dari adenokarsinoma endometrium adalah sebagai berikut6 2,/ Stage I.
Karsinoma terbatas pada korpus uteri saa
Stage II. Karsinoma telah melibatkan korpus dan seriks Stage III. Karsinoma telah meluas keluar uterus tapi tidak keluar dari true pelis Stage I%. Karsinoma telah meluas dari true pelis atau se*ara elas melibatkan
mukosa dari bladder dan re*tum. 2.&. Pato#ogi
Karsinoma endometrium dapat tumbuh dengan bentuk diuse atau polipoid. +i luar dari tempat asalnya, tumor sering melibatkan banyak tempat, seak dinding anterior dan posterior endometrium berhubungan. &umor yang besar sering berdarah dan nekrosis. # 1. urni, atau endometrioid, adenokarsinoma endo metrium &ipe karsinoma endometrium ini terbentuknya se*ara keseluruhan dari selsel kelenar
dan adalah arian histologik yang paling umum (/"%). &he 4I89
(International
4ederation
o
8yne*ologists
and
9bstetri*ians)
sistem
membedakan tumor ini menadi # stadium, berdasar pada rasio kelenar pada
$ elemen padat pada tumor, dimana elemen padat telah menadi tanda penurunan dierensiasi # rade I.
+ierensiasi tinggi. :ampir se*ara keseluruhan terdiri dari kelenar neoplastik, dengan hanya daerah padat yang minimal (; !%).
rade II. +ierensiasi moderat (sedang). &erbentuknya sebagian oleh elemen
kelenar dan sebagian (; !"%) oleh tumor padat. rade III. +ierensiasi elek. enunukkan daerah tumor sakit yang luas (<
!"%)
8ambar 1 (#)
! 0ukleus dari adenokarsinoma endometrium adalah esikuler dan dapat saa
ditandai pleomorik dan menunukkan nukleolus yang menonol.
8ambaran mitotik yang banyak dan biasanya abnormal. elsel tumor tumbuh pada lembaran yang padat dan umumnya dierensiasi elek. # 2. 5ndometrioid adenokarsinoma dengan dierensiasi skuamosa epertiga dari semua adenokarsinoma mengandung selsel skuamosa sebagai tambahan pada elemen kelenar. =ika elemen skuamosa berdierensiasi baik dan menunukkan atipia minimal, tumor ini disebut adenokarsinoma dierensiasi baik (adenoakantoma). =ika elemen skuamosa tampak ganas, tumor diberi nama adenokarsinoma dierensiasi buruk (adenoskuamous karsinoma) # +ua ariasi ini menggambarkan 22% dan 7% dari semua karsinoma endometrium. #. &ipe lain dari karsinoma endometrium &ipe lain dari karsinoma endometrium kurang umum dan terdiri dari6 Karsinoma serosa endometrium e*ara histologi menggambarkan adenokarsinoma oarium serosa papilaris. Ini uga berperilaku lebih mirip karsinoma oarium daripada tumor endometrium. >lear *ell adenokarsinoma &umor khususnya pada wanita tua, terdiri dari selsel besar dengan banyak glikogen sitoplasma (*lear *ell) atau selsel dan nukleus bulbous yang membatasi lumen kelenar (:obnail *ells). Karsinoma serosa dan *lear *ell dan adenokarsinoma dierensiasi buruk dengan diernsiasi skuamosa berhubugan dengan keluaran yang berkebalikan. ekretori karsinoma +ikarakteristik oleh sel dengan akuolaisasi subnuklear. -iasanya mun*ul pada wanita premenopause. ekretori karsinoma mempunyai keluaran yang paling baik dari semua adenokarsinoma, berkemungkinan seak selsel berdierensiasi sangat baik. #
/ III. ENDOMETRIOID ADENOKARSINOMA DENAN DI'ERENSIASI SKUAMOSA
aporan awal menyatakan bahwa rekuensi adenokarsinoma dengan epitel skuamos telah meningkat sampai batas dimana menunukkan hampir sepertiga dari seluruh karsinoma endometrium dalam periode ! tahun dimana berakhir pada tahun 121. enelitian yang lebih baru, menunukkan bahwa rekuensi relati dari tumor ini relati konstan selama #" tahun terakhir. tudistudi berbasis populasi dari berbagai belahan dunia menunukkan perbedaan yang agak menarik perhatian pada kela?iman adenokarsinoma dengan epitel skuamosa. 1 +i I*eland prealensi adenoakantoma (AA) #% dan adenoskuamous karsinoma (A) 1%, iyagi mendapatkan AA 12% dan A $1%, di ouisille >an*er @egistry AA 22% dn A 7%, di 0orway AA % dan A $%. 3alau perbedaan ini mungkin karena kriteria yang digunakan untuk diagnosis sitologik, perbedaan ini dapat menggambarkan perbedaan rasial atau regional. 1 +ierensiasi skuamosa biasanya mun*ul pada tumor dengan gambaran kelenar yang khusus (endometrioid). etidaknya 1"% dari tumor harus memiliki gambaran skuamosa untuk dikualiikasikan
sebagai adenokarsinoma dengan dierensiasi
skuamosa. e*ara tipikal epitel skuamosa berhubungan erat tambahan *ampuran dengan kelenar.$ 5pitelium
skuamosa
dapat
memiliki
gambaran
nukleus
deraat
rendah
menggambarkan perubahan skuamosa terlihat pada lesi inak dan pada hiperlasia tipikal. Karsinoma dengan gambaran ini diberi nama adenoakantoma. ebaliknya komponen skuamosa dapat menunukkan gambaran sitologi keganasan kelompok dengan eiptel kuamosa ganas se*ara *itologi disebut adenoskuamos karsinoma.
&.1. Adenoakanto!a (Adenokarsino!a dengan !eta)#asia sk$a!osa*
erubahan konsep tumortumor ini dipertimbangkan pada dekade terakhir. ada mulanya mereka dikatakan tumor yang arang, dikarakteristik oleh o*us dari metaplasia skuamosa inak di dalam adenokarsinoma dan membawa prognosis yang lebih baik dibanding adenokarsinoma tanpa temuan tambahan ini.2,7
7 ada literatur yang lebih baru, tumortumor ini dikenali lebih sering (sampai dengan !"% karsinoma endometrium). emisahan adenokarsinoma dengan elemen skuamosa ke dalam adenoakantoma dihasilkan kera dari 0g dan kawankawan. 7 Adenoakantoma dikarakteristik oleh elemen skuamosa yang mun*ul se*ara histologi inak dan se*ara umum tumbuh baik pada permukaan tumor endometrium atau dalam lumen kelenar. 5lemen kelenar hampir selalu se*ara histologi grade I, prognosisnya setidaknya lebih baik seperti untuk grade serupa pada
adenokarsinoma.7
Adenoakantoma
merupakan
adenokarsinoma
berdierensiasi baik menginasi miometrium, pada beberapa daerah elemen kelenar digantikan masa dari epitel skuamosa yang tidak terlihat menggambarkan ganas.#
8ambar 2.(7)
'
8ambar # (7)
ada neoplasma deraat rendah, adenoakantoma, perubahan skuamosa sering terlibat yang disebut morula, masa yang mengelilingi selsel skuamosa sebagian besar
mengisi lumen
dari kelenar ganas.$
elsel
skuamosa
berdierensiasi se*ara tidak lengkap dan memiliki sitoplasma eosiniilik dan tidak dipisahkan selsel perbatasan. Intinya uniorm, lembut dan nukleoli agak menonol,
tidak
palisade.
8ambaran
mitosis
arang.
elsel
skuamosa
menunukkan hubungan interseluler, tapi temuan ini arang. ering sarangsarang skuamosa adalah nonkeratinisasi, tapi keratinisasi dapat saa teradi.
Adenoakantoma didiagnosis banding dengan ekstensi skuamosa atau metaplasia morular berhubungan dengan elemen kelenar inak, seringkali dalam bentuk hiperlasia endometrium. :arus diingat bahwa diagnosis dari tipe karsinoma ini dibuat dari elemen kelenar, yang mana harus menelaskan gambaran sebelumnya menggambarkan adenokarsinoma grade I.
&.2. Adenosk$a!os karsino!a
Ketika komponen skuamosa tampak ganas, perubahan biasanya berhubungan dengan neoplasma dengan grade 2 atau #. &umor dengan komponen skuamosa yang se*ara sitologi ganas sering terdiri dari sarangsarang yaang berbentuk sel spindel yang mengobliterasi lumen kelenar. Keratinisasi dan ormasi mutiara skuamosa sering mun*ul. $ +isamping
dari
penampakan
dikotomi
antara
pola
pertumbuhan
adenoakantoma dan karsinoma adenoskuamosa, perbedaan yang elas antara inak se*ara sitologi dan epitel skuamosa ganas tidak selalu memungkinkan. Komponen skuamosa sering menunukkan deraat ringan atipia dan
tersebar gambaran
mitosis. ada kasuskasus ini gambaran sitologi melampaui penampakan inak diperlukan
untuk
diagnosis
adenoakantoma
tapi
tidak
memiliki
semua
karakteristik keganasan diperlukan untuk karsinoma adenoskuamosa. ebih auh, perubahan skuamosa, seak timbulnya adenokarsinoma adalah keganasan tanpa memperhatikan histologinya. $ tudi telah menunukkan bahwa ketika tumortumor ini distratiikasi oleh grade dan kedalaman inasi miometrium, adanya epitel skuamosa tidak merubah prognosis ketika dibandingkan karsinoma endometrioid dengan sedikit epitel skuamosa. 8rade dari komponen kelenarlah yang memiliki kemaknaan prognosa. ntuk alasan ini deinisi adenokarsinoma dengan dierensiasi skuamosa diberikan. &umor ini harus diberi grade 1,2 atau # berdasar pada arsitektur dan gambaran nukleus dari komponen kelenar. $
1"
8ambar $ (1)
8ambar ! (1)
11
8ambar / (1)
I%. TEMUAN PATOLOI
&umortumor ini tidak memiliki temuan yang elas yang dapat membedakan. &umor deraat rendah (grade I) terbentuk dari kelenar dan elemen skuamosa tapi se*ara umum komponen kelenar menonolB sarang epitel skuamosa membatasi lumen kelenar. 1 5pitel skuamosa menyerupai metaplasia sel skuamosa dari ?ona transormasi serikal. ering penampakan sarangsarang
selsel menonol
oal ke spindel.
=embatan interseluler dapat diidentiikasi di dalam epitel skuamosa dan ormasi keratin adalah umum. Inti dari sel skuamosa lembut, uniorm dan nukleoli yang kurang menonol. 8ambaran mitosis arang. 1 ada tumortumor dengan deraat lebih tinggi elemen skuamosa se*ara sitologi lebih atipik dan tidak membatasi lumen kelenar tapi sering meluas kelenar.
Kadangkadang
sel
skuamosa
memiliki
keluar dari
penampakan
spindel
memperlihatkan sarkoma. ungkin tidak langsung berlanut dengan epitel kelenar, mun*ul dalam sarangsarang terisolasi dalam miometrium atau pada antar askuler.
12 Keratinisasi
dan ormasi mutiara mun*ul sampai berbagai deraat. mumnya,
komponen kelenar menonol, tapi masa dari selsel undierensiasi yang dapat menggambarkan dierensiasi elek kelenar atau sel skuamosa terletak antara kelenar kelenar. 5pitel yang undierensiasi ini harus dipertimbangkan sebagai kelenar ke*uali penghubung interseluler terlihat atau sel mempunyai sitoplasma yang menonol eosinoilik, batas sitoplasma yang elas dan prolierasi seperti lembaran tanpa bukti ormasi kelenar. 1 Kedua komponen kelenar dan skuamosa mengambarkan atipia nukleus grade 2 dan #, peningkatan rasio nukleus sitoplasma dan peningkatan aktiitas mitotik. Arsitektur kelenar biasanya dierensiasi elek. &umor dengan dierensiasi intermedial umum. 0eoplasmaneoplasma ini mengandung kelenarkelenar dan area padat dimana sel skuamosa menggambarkan deraat menengah dari atipia nukleus, terbagi menadi kategori inak dan ganas. 1
%. DIANOSIS +ANDIN
asalah yang paling umum dalam diagnosis banding dari tumor deraat rendah adalah dengan hiperlasia atipik yang menunukkan metaplasia skuamosa. ntuk membedakan antara keduanya, kriteria untuk mengidentiikasi inasi stroma endometrium harus dipakai. 1 Kadangkadang tumor deraat rendah dapat membingungkan dengan karsinoma deraat tinggi karena masa dari epitel skuamosa disalah artikan sebagai prolierasi padat dari selsel neoplastik. ntuk adeno karsinoma deraat tinggi dengan epitel skuamosa,
masalah utama
pada diagnosis banding
dalam kuretase adalah
membedakan karsinoma primer endometrium dari karsinoma adenoskuamosa yang mun*ul dari endoseriks. ada seriks , komponen skuamosa biasanya lebih menonol, dimana pada endometrium komponen kelenar lebih menonol. erusi dari tipetipe sel, khususnya musinus atau signet ring sel, lebih berkarakteristik neoplasma endoserikal. 1
1# %I. PERILAKU KLINIS, PRONOSIS DAN PENO+ATAN
8ambaran sebelumnya, ketika stratiikasi berdasarkan stadium, deraat dan kedalaman inasi miometrium, ada beberapa perbedaan pada perilaku dari karsinoma dengan epitel skuamosa dibanding dengan karsinoma endometrioid
tanpa epitel
skuamosa. >ontoh, dengan stadium I, grade I ada beberapa kematian pada pasien lebih muda dari !" tahun. tudi menunukkan adenoakantoma memiliki prognosis yang sangat baik dan karsinoma adenoskuamosa mempunyai prognosis yang elek.$
rognosis baik
menggambarkan usia lebih muda dari pasien atau biologis tumor, seak penampakan inak epitelium skuamosa mengindikasikan bahwa karsinoma memiliki dierensiasi se*ara partial ke dalam aringan matur. Ketika timbul dengan karsinoma endometrioid, karsinoma deraat rendah dengan epitel skuamosa *enderung hanya inasi superisial dan arang inasi alur askuler ika dibandingkan dengan tumor deraat tinggi yang memiliki aktor yang tinggi inasi miometrium yang dalam, terlibatnya ruang askuler, metastasis kelenar lime pelik dan paraaorta. 1 etastasis dari tumor deraat tinggi mun*ul se*ara luas melalui pelis dan abdomen, melibatkan usus, mesenterium, hati, ginal, lime dan kelenar lime. etastasis auh dapat melibatkan paruparu, antung, kulit dan tulang. :ampir dua pertiga metastasis mengandung elemen kelenar dan skuamosa, tapi adenokarsinoma elek atau karsinoma skuamosa diumpai 2"% dan '% se*ara beurutan. ering komponen skuamosa yang teridentiikasi pada alur askuler. 1 engobatan untuk karsinoma dengan epitel skuamosa sama dengan untuk karsinoma endometrioid
pada stadium yang sebanding.1 asien dengan tumor
dierensiasi baik terbatas pada endometrium biasanya diobati dengan histerketomi. @adiasi postoperati diberikan ika tumor dierensiasi buruk, miometrium lebih dari inasi superisial atau melibatkan seriks. #
1$ Ketahanan hidup pada karsinoma endometrium berhubungan dengan banyak aktor termasuk6 1. tadium dan grade tumor 2. mur pasien #. 4aktor risiko lain yang bisa diperiksa seperti6 aktiitas reseptor progesteron, kedalaman inasi miometrium dan hasil sitologik pen*u*in peritoneal. Angka ketahanan hidup dari semua pasien karsinoma endometrium mengikuti terapi (tanpa memperhatikan riwayat penggunaan estrogen) '"% paada tahun kedua, menurun /!% setelah 1" tahun.
%II. RINKASAN
Adenokarsinoma endometrium merupakan keganasan yang sering ditemukan pada traktus genitalia wanita.C
Adenokarsinoma endometrioid ditemukan paling banyak dari seluruh karsinoma endometrium
5ndometrioid adenokarsinoma dengan dierensiasi skuamosa mengandung sel sel
skuamosa
sebagai
tambahan
pada
elemen
kelenar,
dimana
ika
berdierensiasi baik dan menunukkan atipia minimal disebut adenoakan toma dan ika elemen skuamosa tampak ganas disebut adenoskuamous karsinoma.
Adenoakantoma memiliki prognosis yang sangat baik dan adenoskuamos karsinoma memiliki prognosis yang elek
1! %III. RU-UKAN 1.
2. #. $. !. /. 7.
Kurman @=, Daino @=, 0orris :=. 5ndometrial *ar*inomaa. In6 Kurman @=. -lausteins th athology o the emale genital tra*t. $ ed. 0ew Eork-erlin:eidelbergondonaris&okyo :ong Kong-ar*elona-udapest6pringerFerlag,1$6$#$'/ >rum >. &he emale genital tra*t. In6 >otran @, Kumar F, >ollins &. @obbins athologi* basis o disesase, /th ed.hiladelphia6 3.- aunders >o, 161"!$1"/! @obboy =, +uggan A, Kurman @=. &he emale reprodu*tie system. In6 @ubin 5, 4arber =. athology. 2nd ed. hiladelphia6 =.-. ippin*ott >omapany,1$6$"$# a?ur &, Kurman @=. +iagnosis o endometrial biopsies and *urrettings. A pra*ti*al approa*h. 0ew EorkBpringererlog 0ew Eork, In*, 1!61"2""2 +allenba*h 4+, :ellweg 8+. :istopathology o the endometrium. 0ew Eork, 17161#71/$ 0oak 5@, 3oodru =+. 8yne*ologi* and obstetri* pathology. !th ed6 hiladelphiaB3.aunders >o,1/26 1/11'! 8ompel >, ilerberg 8. athology in gyne*ology and obstetri*. # rd ed6hiladelphiaB =ippin*ott, 176#/2#/'
1/
Referat PA
50+95&@I9I+ A+509KA@I09A +508A0 +I45@50IAI KA9A
Pena/i Dr. 'ir!ansa0
Pe!"i!"ing Dr. Henn S$#astri, S)PA
+AIAN PATOLOI NAATOMI 'AKULTAS KEDOKTERAN UNI%ERSITAS SRII-AA RS Per/an Dr. MOHAMMAD HOESIN PALEM+AN
17 Dipresentasikan Jumat, 23 Mei 2003, pukul 10.00 WIB
1'