BURSITIS SUBDELTOIDEA A. Defi Defini nisi si Bursitis adalah Bursitis adalah peradangan pada bursae yang bursae yang disertai rasa nyeri. Pendapat lain
mengata mengatakan kan bahwa bahwa bursitis bursitis adalah peradang peradangan an bursa bursae, e, sedikit cairan rongga yang berbentuk kantong kanton g di antara dua jaringan jaring an lunak pada persendian. persend ian. (Lukman,2009) ursa merupakan suatu sakus (kantong) yang berada di antara kulit dan tulang atau di antara tendon,ligamen, tendon,ligamen, dan tulang. Peradangan pada bursa terjadi ketika ruang sino!ia sino!iall mengala mengalami mi penipisa penipisan n dan peningka peningkatan tan produksi produksi cairan cairan yang memberi memberikan kan mani"estasi pembengkakan lokal dan nyeri. (#elmi, 20$2) Bursitis subdeltoidea secara subdeltoidea secara umum dide"inisikan peradangan dari satu atau lebih pada bursa (kantung kecil) yang mengandung cairan synovial cairan synovial di di dalam tubuh yg disertai nyeri. %airan sino!ial ber"ungsi untuk memudahkan pergerakan normal dari beberapa sendi pada otot dan mengurangi gesekan. Pada keadaan normal bursa mengandung sangat sedikit cairan, tetapi jika terluka bursa akan meradang dan terisi banyak cairan menyebabkan menyebab kan oedem. oedem. (&ejut, 20$2). B. Etio Etiolo log gi
'marset 'marseto o (20$2) (20$2) dalam dalam artikel artikel Bursitis Deltoid menyebut menyebutkan kan bahwa bahwa penyebab penyebab paling banyak terjadinya terjad inya bursitis adalah bursitis adalah trauma dan in"eksi. a.
*rauma auma (Pe (Peng nggu guna naan an yan yang g erl erleb ebih ihan an +ec +ecar araa ena enahu hun) n) *rauma yang berulang-ulang menyebabkan terjadinya radang pada bursa, dan berakibat terjadinya pelebaran pada pembuluh p embuluh darah, d arah, sehingga se hingga protein p rotein dan da n cairan ekstracellular masuk asuk keda kedala lam m burs bursa, a, +eda +edang ngka kan n
burs bursaa memb member erii reak reaksi si
berlawanan terhadap substansi asing, hal ini mengakibatkan pembengkakkan pada bursa juga mengakibatkan menga kibatkan nyeri. $)
ronis Penyebab paling banyak pada kasus bursitis kronis bursitis kronis ialah trauma kecil yang mungk mungkin in terja terjadi di pada pada bursa bursa ( subdeltoid subdeltoid ) diseb disebab abkan kan oleh oleh geraka gerakan n yang yang berulang-ulang akan tetapi berlebihan. berlebih an.
2)
'kut Pukulan langsung dapat menyebabkan kebocoran pada bursa sehingga darah masuk kedalam bursa. Pengumpulan darah ini biasanya dapat mengakibatkan nyeri dan pembengkakkan.
b.
/n"eksi
Lokasi bursa dekat dengan permukaan kulit, hal ini dapat berpotensi bursa terin"eksi oleh bakteri. +alah satu tipe bakteri yang dapat menyerang pada bursa ialah staphylococcus aureus atau staphylococcus epidermis. rang yang mengidap penyakit diabetes, atau peminum alkohol, atau penderita penyakit gagal ginjal, atau orang yang mengalami trauma berat dapat berpotensi terkena bursitis. +ekitar 10 bursitis biasanya dialami oleh laki-laki. ( Bill Harrison, MD,2000) C. Kinesiologi Biomekanik Shoulder
iomekanik adalah ilmu tentang gerakan tubuh manusia. iomekanik pada sendi bahu terdiri dari osteokinematik, arthrokinematik, dan scapulohumeral rhytem. a. Osteokinematik
Osteokinematik adalah pergerakan yang terjadi pada tulang. steokinematik pada sendi glenohumeral memiliki tiga derajat kebebasan gerak, antara lain3 leksi!ekstensi, abduksi!adduksi, dan eksternal!internal rotasi. &erak "leksi dan ekstensi terjadi pada bidang sagital dan aksis rontal dengan lingkup gerak sendi rata-rata "leksi $405 dan ekstensi 605. 'bduksi dan adduksi terjadi pada bidang "rontal aksis sagital dengan lingkup gerak sendi rata-rata abduksi $105 dan adduksi 465. &erak eksternal rotasi , internal rotasi , abduksi hori"ontal dan adduksi hori"ontal terjadi pada bidang transversal aksis vertikal dengan lingkup gerak sendi eksternal rotasi 105, internal rotasi 905, abduksi hori7ontal 805 dan adduksi hori"ontal $865. b. Arthrokinematik
#rthrokinematik adalah gerakan yang terjadi pada permukaan sendi. arena permukaan cavum glenoidale konka menghadap ke lateral sedikit sorong ke antero cranial , maka gerak arthrokinematik dari leksi dan ekstensi berupa spin, abduksi berupa translasi ke kaudal, eksternal rotasi dan abduksi hori7ontal berupa translasi ke anterior, internal rotasi dan adduksi hori7ontal berupa translasi ke posterior. c. Scapulohumeral Rhytem
+endi bahu yang melibatkan persendian di atas merupakan satu-satuan "ungsi gerak. Pada saat abduksi elevasi bahu $105 terjadi gerakan antara humerus dan scapula dengan perbandingan 23$ (terjadi abduksi 2 pada articulatio humeri dan $ oleh karena rotasi scapula) dan eksorotasi humerus 905 dengan mekanisme 3 ($) ase / abduksi 80, clavicula elevasi $25-$65 sementara
scapula dalam keadaan $setting%, yaitu dapat eksorotasi atau endorotasi atau diam sama sekali. (2) ase // abduksi hingga 905, clavicula elevasi 805-8:5 dan
terjadi gerak humerus abduksi
dan
scapula eksorotasi dengan
perbandingan gerak humerus dan clavicula 23$, disini belum terjadi rotasi clavicula. (8) ase /// abduksi 905-$105,perbandingan gerak humerus dan scapula 2;$ masih berlanjut dan sudut antara spina scapula dan clavicula bertambah < $05. Pada "ase ini clavicula elevasi 805-:05 bersama dengan rotasi clavicula ke posterior 605, juga terjadi eksorotasi humerus 905 yang dimulai sejak abduksi :05 agar tidak terjadi benturan antara tuberculum ma&us humeri dengan acromion (+ugijanto,$9963$=).
'marseto (20$2) dalam artikel Bursitis Deltoid menyebutkan bahwa sendi bahu mempunyai gerakan-gerakan sebagai berikut3 $.
&erak leksi, penggeraknya adalah serabut otot deltoideus anterior .
2.
&erak ektensi, penggeraknya adalah otot serabut otot deltoideus posterior dan teres minor serta dibantu oleh otot inra spinatus.
8.
&erak abduksi, penggeraknya adalah otot supra spinatus dibantu oleh otot deltoideus.
=.
&erak abduksi hori7ontal, penggeraknya adalah otot deltoideus.
6.
&erak internal rotasi, penggeraknya adalah otot sub scapular .
:.
&erak eksternal rotasi, penggeraknya adalah otot inra spinatus.
d. Kapsul Sendi
'apsul sendi ini tipis dan lemas, sehingga memungkinkan terjadinya pergerakan yang luas. agian medial kapsul melekat pada pinggir cavitas glenoidalis diluar labrum, dibagian lateral capsul melekat pada colum anatomikum humeri dan meluas ke bawah menuju ke sisi medial corpus humeri. >isebelah in!erior capsul ini meluas sampai ke colum cirurgicum kapsul sendi sendiri dari lembaran ibrosa yang berasal dari tendon otot rotator cu. 'da = tendon otot yang memperkuat kapsul sendi yaitu subscapularis, supaspinatus, inrapinatus dan teres minor , yang dikenal dengan rotator cu dan juga dibantu oleh kontribusi terhadap gerakan rotasi humerus, dan keempat tendonnya membentuk collageneus cu di sekitar sendi shoulder (membungkus shoulder pada sisi superior , posterior dan
anterior ).
etegangan dari rotator cu muscle dapat menarik caput humerus ke arah ossa hlenoidalis sehingga memberikan kontribusi yang signi"ikan terhadap stabilitas sendi. (*ahir, 20$2) e. Arthrologi
+truktur-struktur bahu dari tulang yang terpenting adalah scapula , clavicula dan humerus ('.? de @ol", $99=). #ubungan antar tulang-tulang tersebut pada daerah bahu membentuk persendian, antara lain3 a. &lenohumeral Aoint +endi bahu atau glenohumeral &oint ( shoulder &oint ) dibentuk oleh caput humeri yang bersendi dengan cavitas glenoidalis yg dangkal. (lenohumeral &oint termasuk sendi ball and socket &oint , tetapi merupakan sendi yang paling bebas pada tubuh manusia. (*ahir, 20$2) aput humeri yang berbentuk hampir setengah bola, memiliki area permukaan 8-= kali lebih besar dari pada ossa glenoidalis scapula yang dangkal sehingga memungkinkan mobilitas yang tinggi pada shoulder . (*ahir, 20$2) *ossa glenoidalis diperkuat oleh sebuah bibirBlabrum ibrokartilago yang mengelilingi tepi ossa, disebut denganlabrum glenoidalis. +abrum ini dapat membantu menambah stabilitas glenohumeral &oint . agian atas kapsul diperkuat oleh ligament coracohumeral dan bagian anterior kapsula yang diperkuat oleh 8 serabut ligament glenuhomeral yang lemah (ligamen glenohumeral superior, middle dan inerior ). (*ahir, 20$2) (lenohumeral &oint merupakan sendi yang paling mobile karena menghasilkan eksorotasi)
gerakan
( leksi!ekstensi,
dan sirkumdaksi.
Pada
abduksi!adduksi,
endorotasi!
gerakan leksi!ekstensi terjadi
arthrokinematika yaitu spin, gerakan abduksi!adduksi terjadi gerakan arthrokinematika yaitu cauda!cranial slide, gerakan eksorotasi-endorotasi terjadi gerakan arthrokinematika yaitu ventral!dorsal slide. (*ahir, 20$2) b. #cromioclavicular oint erupakan tipe sendi synovial dimana pergerakannya dapat menambah lingkup sendi bahu. Permukaan sendinya rata dan diliputi oleh tulang rawan seperti jaringan "ibrosa. apsul sendi mengelilingi dan melekat pada pinggir acies articularis dan diperkuat oleh ligament acromioclavicula pada permukaan anteriornya. +endi ini disusun oleh acromion dari scapula
dan ujung lateral dari clavicula. &erakan yang terjadi pada sendi ini adalah gerakan rotasi dari scapula yaitu up-ard dan do-n-ard. c. uprahumeral oint erupakan sendi yang dibentuk antara tulang humerus dengan ligament coracoacromial sehingga sendi ini disebut sebagai sendi bayangan atau palsu walaupun secara "isiologis ber"ungsi sebagai sendi. d. capulocostal oint 'dalah sendi yang dibentuk antara tulang scapula dan tulang costae. +endi ini disebut sendi bayangan atau palsu karena kedua tulang tersebut tidak bertemu langsung melainkan dilapisi ascia otot yang berorigo pada kedua tulang. e. ternoclavicular oint erupakan satu-satunya hubungan sendi antara gelang bahu dengan batang badan yaitu clavicular dengan sternum. >idalam rongga sendinya terdapat suatu cakram dan gerakannya seperti type ball and socket. >isamping diperkuat oleh kapsul sendi serta ligament interclavicularis juga diperkuat oleh ligament costoclavicularis yang amat kuat. .
ostosternal oint 'dalah sendi yang dibentuk antara tulang costal dengan sternum. +endi ini membantu dalam perna"asan (respirasi).
g. ostovertebral oint 'dalah sendi yang dibentuk oleh tulang costae dan tulang vertebra thoracalis. D. Patologi
*rauma langsung pada bursa (akibat jatuh atau dipukul) dapat menyebabkan desintegrasi sel-sel darah dan jaringan yang akhirnya timbul perdangan pada bursa. Overuse menyebabkan trauma ringan berulang pada bursa sehingga timbul peradangan pada bursa. /uptur rotator cu yang lama kelamaan akan melebar kemudian terjadi peradangan pada otot rotator cu , karena letak bursa dekat dengan otot-otot rotator cu maka inlamasi pada bursa biasanya terjadi akibat inlamasi tendon rotator cu yang juga terdapat dalam ruang subdeltoid. 'danya tendinitis supraspinatus
menghasilkan
gangguan
!askularisasi
dan
menekan
bursa
mempengaruhi bursa subdeltoidea, sehingga bursa juga akan mengalami peradangan. Peradangan bursa tersebut menyebabkan kerusakan
jaringan kolagen, ketegangan
otot bahu sehingga dinding bursa juga ikut tegang, penebalan dinding bursa, pengentalan cairan bursa, perlekatan dinding atas dengan dasar bursa yang kesemuanya itu mengakibatkan nyeri gerakB painul #rc saat mengangkat lengan kesamping ( #bduksi 1levasi shoulder :05 -$205). Bursitis merupakan peradangan dari ursa. elainan ini jarang primer, tetapi biasanya sekunder terhadap kelainan degenerasi dari $rotator cu%. Bursitis subdeltoideus. Penderita bursitis subakromialis, keluhan pertamanya adalah tidak dapat mengangkat lengan ke samping (abduksi akti ), tetapi sebelumnya sudah merasa pegal-pegal di bahu. Lokasi nyeri yang dirasakan adalah pada lengan atas atau tepatnya pada insersio otot deltoideus di tuberositas deltoidea humeri. ?yeri ini merupakan nyeri rujukan dari bursitis sub akromialis yang khas sekali. /ni dapat dibuktikan dengan penekanan pada tuberkulum humeri. *idak adanya nyeri tekan di situ berarti nyeri rujukan. ursa subdeltoideus merupakan lapisan sebelah dalam dari otot deltoideus dan akromion, serta lapisan bagian luar dari otot $rotator cu%. ursa ini sedikit cairan. &erakan abduksi dan leksi lengan atas akan menyebabkan dua lapisan dinding bursa tersebut saling bergesekan. +uatu peradangan pada tendon juga akan menyebabkan peradangan pada bursa. ( #eru Purbo ,200$) E. Tanda dan e!ala
&ejut (20$2) dalam artikel on apsular 3attern Bursitis ubdeltoidea menyebutkan beberapa tanda dan gejala dari bursitis subdeltoidea, diantaranya3 a. ?yeri pada lengan bagian luar. b. ?yeri tajam, tetap, berdenyut dan lain-lain. Pada keadaan akut, penderita menggendong tangannya dengan gendongan. &erakan ke semua arah gerak akan menimbulkan nyeri. c. erupakan kelanjutan dari tendinitis (kadang-kadang) nyeri akut biasanya $2-42 jam. d. Pada gerak akti", ditandai adanya pembatasan pada semua bidang. e. adang-kadang nyeri agak berkurang pada saat ele!asi lengan. ". Pada gerakan pasi", pembatasan gerak karena nyeri tidak pada kapsula pattern. *idak terasa adanya gerakan tertahan karena rasa nyeri yang hebat. g. &erakan rotasi dengan lengan disisi badan dapat dilakukan, tetapi gerakan abduksi :05 atau "leksi 905 biasanya tidak dapat dilakukan tertahan karena timbulnya rasa sakit.
h. >apat dilakukan kontraksi kuat-kuat tanpa nyeri bila dilakukan dengan hati-hati. ".
#emeriksaan a.
Anamnesis
'namnesis ialah tanya jawab mengenai keadaan penyakit penderita. &ejala ( symptom) yang diidenti"ikasikan melalui anamnesis merupakan in"ormasi yang penting di dalam proses membuat diagnosis. 'da 2 macam anamnesis, yaitu autoanamnesis dan heteroanamnesis. (#udaya, 2009) a.
'namnesis Cmum 'namnesis umum berisis tentang identitas pasien secara lengkap. >alam anamnesis ditemukan data seperti ($) nama, (2) umur, (8) jenis kelamin, (=) agama, (6) pekerjaan, (:) alamat.
b.
'namnesis husus 'namnesis khusus merupakan data in"ormasi tentang keluhan utama pasien. Diwayat penyakit dahulu ditanyakan tentang penyakit apa saja yang pernah diderita oleh pasien. Diwayat penyakit keluarga berisi tentang penyakit-penyakit herediter atau menular yang ada pada pasien. Diwayat pribadi berisi tentang hobi, olahraga,
serta kebiasaan pasien
dalam akti"itas sehari-hari. erdasarkan anamnesis sistem dapat diketahui tentang keluhan yang teradi, misalnya ganguan kepala dan leher, kardiovaskuler, resprasi, gastrointestinal , urogenital, nervorum, dan musculoskeletal . $.
#emeriksaan %isik
a.
*anda-tanda Eital *anda-tanda !ital terdiri dari ($) tekanan darah, (2) denyut nadi, (8) "rekuensi pernapasan, (=) temperatur. >ata tersebut digunakan untuk mengetahui apakah ada hiperteni, hipoteni, takikardi, obesitas, dan sebagainya.
/nspeksi /nspeksi merupakan suatu pemeriksaan dengan cara melihat dan mengamati keadaan pasien, mengenai keadaan umum, sikap tubuh, dan warna kulit. >alam hal ini hasil dari inspeksi statis pasien tersebut kondisi umum pasien baik, tampak sedikit oedema pada bahu kanan bagian atas
depan. /nspeksi dinamis pasien berjalan normal, raut wajah pasien tampak 2
d.
menahan nyeri saat menggerakkan bahunya. Palpasi Palpasi adalah suatu pemeriksaan secara langsung kontak dengan pasien, dengan meraba, menekan, dan memegang bagian tubuh pasien untuk mengetahui nyeri tekan dan suhu. >alam hal ini masih terdapat oedema pada bahu kanan, terasa adanya ketegangan otot, sedikit nyeri saat
8
e.
ditekan. +uhu pada area yang sakit sama dengan suhu pada area sehat. emampuan 'kti!itas ungsional *erapis melihat apakah pasien sudah bisa menggerakkan bahunya, apakah pasien sudah bisa menyisir rambut, apakah dapat memakai pakaian tanpa bantuan orang lain.. Perlu ditanyakan apakah pasien dalam buang air besar mengalami gangguan dan apakah pasien sudah bisa berjalan. emampuan "ungsional dasar 3 pasien belum mampu melakukan gerakan-gerakan dasar pada bahu. 'kti!itas "ungsional 3 pasien mengalami beberapa kesulitan seperti kesulitan saat memakai pakaian, mandi, menyisir rambut, mencuci muka.
&.
#emeriksaan erak Dasar
a.
&erak Pasi" Pemeriksaan gerakan yang dilakukan oleh terapis kepada pasien dalam keadaan pasi" dan rileks. *ujuan dari pemeriksaan gerak pasi" untuk mendapatkan data in"ormasi tentang luas gerak sendi pasi" shoulder , stabilitas sendi, rasa nyeri dan end "eel. >alam hal ini ditemukan adanya
b.
nyeri pada semua gerakan terutama saat abduksi, serta leksi shoulder . &erak Pasi" Pasien diminta menggerakkan anggota gerak yang diperiksa secara akti", terapis melihat dan memberikan aba-aba. *ujuan tes ini adalah untuk mendapatkan data in"ormasi tentang bagaimana L&+ akti" shoulder , rasa nyeri dan kekuatan otot. >alam hal ini gerakan abduksi :0 atau leksi 90 °
c.
°
tidak dapat dilakukan pasien, tertahan karena timbulnya rasa sakit. &erak isometrik melawan tahanan *ujuan dari tes ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya nyeri dan adanya penurunan kekuatan otot terutama sendi shoulder . >ilakukan dengan cara pasien disuruh mengkontraksikan otot dan mencoba untuk
melakukan gerakan tapi diberi tahanan oleh terapis sehingga tidak terjadi a. a.
gerakan dan penambahan luas gerak sendi. #emeriksaan S'esifik 4ergason5s 6est. *es ini dilakukan untuk menentukan apakah tendon otot biceps dapat mempertahankan kedudukannya di dalam sulkus intertuberkularis atau tidak. Pemeriksaan
ini
dilakukan
dengn
meminta
pasien
untuk
mem leksikan elbo- sampai 90 dan supinasi lengan bawah dan stabilisasi °
pada thoraks yang berlawanan dengan pronasi lengan bawah. Pasien diminta untuk melakukan gerakan lateral rotasi lengan melawan tahanan. #asil positi" jika ada tenderness di dalam sulcus bicipitalis atau tendon ke luar dari sulcus, ini merupakan indikasi tendinitis bicipitalis. >alam hal ini tidak ditemukan adanya tenderness saat tes ini dilakukan kepada pasien. *es ini dinyatakan negati". b.
peed 6est Pemeriksa memberikan tahanan pada shoulder pasien yang berada dalam posisi leksi, secara bersamaan pasien melakukan gerakan supinasi lengan bawah dan ekstensi elbo-. *es ini positi" apabila ada peningkatan tenderness di dalam sulcus bicipitalis dan ini merupakan indikasi tendinitis bicipitalis. >alam hal ini tidak ditemukan adanya tenderness saat tes ini dilakukan kepada pasien. *es ini dinyatakan negati".
c.
Drop!#rm 6est 7 6est Moseley *es ini dilakukan untuk mengungkapkan ada tidaknya kerusakan pada otot-otot serta tendon yang menyusun rotator cu dari bahu. Pemeriksa mengabduksikan shoulder pasien sampai 90
°
dan meminta pasien
menurunkan lengannya secara perlahan-lahan atau timbul nyeri pada saat mencoba melakukan gerakan tersebut. #asil tes positi" indikasi cidera pada rotator cu comple8. >alam hal ini pasien merasakan nyeri saat shoulder diabduksikan, namun tidak merasa nyeri saat shoulder diturunkan secara perlahan. *es ini dinyatakan negati".
d.
#pley cratch 6est Pasien diminta menggaruk daerah di sekitar angulus medialis scapula dengan tangan sisi kontra lateral melewati belakang kepala. Pada pola gerakan tersebut otot-otot abductor dan eksternal rotasi bahu bekerja. Pada tendonitis supraspinatus, bursitis dan capsulitis adhesive bahu apley scratch tes tidak dapat dilakukan oleh pasien karena timbul nyeri disekitar persendian bahu. Pasien tidak dapat melakukan tes ini, timbul nyeri saat melakukan tes tersebut. *es ini dinyatakan postit".
e.
3ainul #rc 6est *es ini dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya peradangan pada bursa shoulder. Pemeriksa meminta pasien melakukan gerakan abduksi atau mengangkat tangannya ke arah samping.. saat mencapai lingkup gerak sendi antara 40F$20G pasien akan merasa nyeri, karena pada lingkup ini bursa dalam keadaan tertekan. #asil tes positi" indikasi bursitis shoulder . >alam hal ini pasien mengalami nyeri saat melakukan tes, maka tes ini dinyatakan positi".
(. Tu!uan %isiotera'i a. *ujuan jangka pendek
engurangi nyeri dan oedema pada bahu kanan. engurangi spasme pada otot-otot bahu. enambah L&+ shoulder kanan. eningkatkan elastisitas sendi shoulder . b. *ujuan jangka panjang elanjutkan tujuan jangka pendek dan meningkatkan '>L ke arah mandiri. O.
Inter)ensi %isiotera'i #engertian ultrasound
9ltrasound adalah gelombang suara yang si"atnya longitudinal dan terdiri dari gerakan partikel yang perjalanannya searah untuk merambatnya, gelombang suara ini membutuhkan suatu media atau benda penghantar. edia ini harus mempunyai daya elastisitas tertentu sehingga dapat berubah bentuk. &elombang C+ merupakan gelombang suara yang "rekuensinya diatas 20-20.000 #7 per detik yang tidak dapat didengar oleh telinga manusia.
Cltrasound dapat menghasilkan arus bolak balik (gelombang suara) yang ber"rekuensi tinggi yaitu 0,4-8 h7 (#eru Purbo,et all3$998). Pada permukaan transducer HD' (H""ecti!e Dadiating 'rea) yaitu daerah radiasi e"ekti" pengobatan dari permukaan geometri treadment head. HD' adalah parameter yang penting dalam menentukan intensitas. Pada transducer tidak semua permukaannya menjadi !ibrasi oleh gelombang ultrasound, sehingga HD' selalu mempunyai luas permukaan yang lebih kecil dari permukaan transducer (#eru Purbo, et all3 $998). Efek Ultrasound
a.
H"ek isiologis H"ek "isiologis terhadap jaringan tubuh adalah 3 $. Pengaruh panas (e"ek thermal) Panas yang dihasilkan untuk setiap jaringan tidak sama. #al ini bergantung pada beberapa "aktor yang dapat ditentukan misalnya3 entuk aplikasi ultrasound (continue atau intermitten), intensitas dan lamanya terapi. 'pabila gelombang diserap oleh jaringan maka akan menimbulkan panas. Iang paling besar terkena panas adalah jaringan inter"ace yaitu jaringan diantara kulit dan otot serta periosteum. #al ini karena adanya gelombang pantul. Panas yang dihasilkan dapat berpengaruh pada
jaringan otot,
cartilago, tendon dan kulit. Pengaruh panas yang lain yaitu bertambahnya
akti"itas
sel,
!asodilatasi
yang
mengakti"kan
penambahan nutrisi, oksigen dan memperlancar pengangkatan sisi metabolisme. 2. Pengaruh mekanik (e"ek mekanik) etika gelombang ultrasound masuk kedalam tubuh, maka e"ek pertama yang terjadi adalah e"ek mekanik. Pada saat diserap oleh jaringan tubuh gelombang ultrasound akan menimbulkan terjadinya kompresi dan regangan dengan gaya maksimal = ar dalam jaringan tubuh dengan "rekuensi yang sama dengan "rekuensi gelombang ultrasound yang masuk tersebut. leh karena itu maka terjadi !ariasi tekanan dalam jaringan sehingga menghasilkan e"ek mekanis yang besar didalam jaringan tubuh. Aadi dengan adanya !ariasi tekanan inilah kemudian timbul e"ek mekanik
yang
dikenal
dengan
mikromassage. >idalam daerah perbatasan antar jaringan yang satu
dengan yang lain dapat terjadi penambahan intensitas akibat dari re"leksi gelombang suara. #al itu menyebabkan timbulnya !ariasi tekanan yang besar pada daerah perbatasan tersebut. +ecara khusus e"ek mikromassage yang ada menyebabkan
pelepasan struktur sel
mikroskopis, "riksi pada jaringan yang menyebabkan e"ek panas, osilasi partikel pada medium air, dan massage intraseluler. H"ek ini terjadi dengan energi continou maupun intermitten yang akan mempercepat proses penyembuhan jaringan. 8. engurangi nyeri ?yeri dapat dikurangi dengan ultrasound. +elain disebabkan oleh pengaruh panas, penggunaan gelombang yang rendah intensitasnya juga dapat mempengaruhi syara" dan memberikan analgesik tanpa menimbulkan panas. =. Pengaruh imiawi Pengaruh dari energi pada ultrasound dapat dianggap
pengaruh
kimiawi karena dapat mempercepat akti"itas en7im dan menambah permiabilitas membran sel. Pemakaian ultrasound pada intensitas yang rendah pada
jaringan jaringan cenderung untuk merangsang
pertumbuhan jaringan. >engan intensitas yang tinggi menyebabkan pertumbuhan terhambat (urdick; $9:8). c. H"ek iologis H"ek lain dari micromassage adalah e"ek biologis yang merupakan re"leks "isiologis dari pengaruh mekanik dan pengaruh panas. H"ek biologis yang ditimbulkan oleh ultrasound antara lain 3 $. eningkatkan sirkulasi darah +alah satu e"ek yang ditimbulkan oleh ultrasound adalah panas sehingga tubuh memberikan reaksi terhadap panas tersebut yaitu terjadinya !asodilatasi, hal tersebut disebabkan oleh 3 a. 'danya pembebasan 7at-7at pengiritasi jaringan yang merupakan konsekuensi dari sel-sel tubuh yang rusak sebagai akibat dari mekanisme !ibrasi b. 'danya iritasi langsung pada serabut sara" e""erent atau bermielin tebal. /ritasi
ini
mengakibatkan terjadinya
depression dalam akti!itas orthosympatik.
post eJcitatory
2. Dileksasi tot >engan adanya e"ek panas maka akan mengakibatkan !asodilatsi pembuluh darah sehingga terjadi perbaikan sirkulasi darah yang mengakibatkan rileksasi otot. #al ini disebabkan oleh karena 7at-7at pengiritasi diangkut oleh darah disamping itu e"ek !ibrasi ultrasound mempengaruhi serabut a""erent secara langsung dan mengakibatkan rileksasi otot. a.
eningkatkan Permeabilitas embran elalui mekanisme getaran gelombang ultrasound maka cairan tubuh akan didorong ke membran sel yang menyebabkan perubahan konsentrasi ion sehingga mempengaruhi nilai ambang dari sel-sel.
* empercepat proses penyembuhan jaringan
>engan
pemberian
ultrasound
akan
menyebabkan
terjadinya
!asodilatasi pembuluh darah sehingga meningkatkan suplai bahan makanan pada jaringan lunak dan juga terjadi peningkatan antibody yang mempermudah terjadinya perbaikan jaringan yang rusak. >isamping itu akibat dari e"ek panas dan e"ek mekanik yang ditimbulkan oleh ultrasound menyebabkan terjadinya kerusakan jaringan secara "isiologis yang mengakibatkan terjadinya reaksi radang yang diikuti oleh terlepasnya P substance, prostaglandin, bradikin dan histamine yang mengakibatkan terangsangnya serabut sara" bermyelin
tipis
sehingga
timbul
rasa
nyeri.
?amun
dengan
terangsangnya P substance tersebut mengakibatkan proses induksi proli"erasi akan lebih terpacu sehingga mempercepat terjadinya penyembuhan jaringan yang mengalami cedera. Deaksi P substance bersama neurotransmitter lainnya seperti histamine, bradikinin dan prostaglandin merupakan kelompok senyawa amin yang ikut berperan dalam reaksi radang yang terjadi oleh karena adanya kerusakan jaringan akibat trauma atau stimulus mekanik, stimulus elektris maupun stimulus kimia. Deaksi P substance tersebut dapat bersi"at !ascular dan reaksi seluler yang pada prinsipnya memacu induksi proli"erasi "ibroblast pada "ase pembentukan jaringan kollagen muda sebagai proses regenerasi awal yang dimulai sejak 2=80
jam
pertama.
P
substance
juga
merupakan
salah
satu
neurotransmitter yang sangat berman"aat bagi dimulainya proses regenerasi jaringan. Pada "ase akut nocisensorik akan teriritasi oleh reaksi kimia akibat P substance di sekitar lesi. >engan demikian maka pada "ase akut suatu peradangan akan ditandai dengan nyeri yang hebat. + engurangi ?yeri
?yeri dapat dikurangi dengan menggunakan ultrasound, selain dipengaruhi oleh e"ek panas juga berpengaruh langsung pada sara". #al ini disebabkan oleh karena gelombang pula dengan intensitas rendah sehingga dapat menimbulkan pengaruh sedati!e dan analgesi pada ujung sara" a""erent // dan ///a sehingga diperoleh e"ek terapeutik berupa pengurangan nyeri sebagai akibat blockade akti!itas pada #P% melalui serabut sara" tersebut. Indikasi dan Kontraindikasi Ultrasound
/ndikasi Cltrasound $.
elainan-kelainan B penyakit pada jaringan tulang sendi dan otot
2.
eadaan-keadaan post traumatik
8.
raktur
=.
Dheumathoid 'rthritis pada stadium tidak akti"
6.
elainan B penyakit pada sirkulasi darah
:.
Penyakit-penyakit pada organ dalam
4.
elainan B penyakit pada kulit
1.
Luka bakar
9.
Aaringan parut oleh karena operasi
$0. ontraktur ontra indikasi Cltrasound a.
'bsolut ankerB pasien dengan pengobatan radioterapi dan penyakit kelainan darah seperti hemo"ili.
b.
Delati" Post laminektomi, hilangnya sensibilitas kulit, tumor, diabetes militus, in"lamasiBin"eksi akut, * tulang.