1. Coba Anda Anda Telusuri Telusuri dan dan Jelaskan Jelaskan Mekanisme Mekanisme Penyebar Penyebaran an Penyakit Penyakit Bacillus Bacillus Sp Pada Pada Bahan Bahan Makanan Makanan dan Bagaim Bagaimana ana Pertum Pertumbuh buhan an Bacillus Sp ?
merupakan an bakteri bakteri Gram Gram positif positif,, berbent berbentuk uk batang, batang, dapat dapat Bacillus sp. merupak tumbuh pada kondisi aerob dan anaerob. Sporanya tahan terhadap panas (suhu (suhu tinggi) tinggi),, mampu mampu mendegr mendegrada adasi si Xylanda Xylandan n karboh karbohidra idrat. t. Bacillu Bacillus s spp mempunyai sifat: (1) mampu tumbuh pada suhu lebih dari ! o" dan suhu kurang dari o", (#) mampu bertahan terhadap pasteurisasi, ($) mampu tumbuh tumbuh pada pada konsen konsentras trasii garam garam tinggi tinggi (%1!&), (%1!&), (') mampu mampu menghasi menghasilkan lkan spora dan () mempunyai daya proteolitik yang tinggi dibandingkan mikroba lainnya. lainnya. Bacillus adalah salah satu genus bakteri yang berbentuk batang dan merupakan anggota dari diisi irmicutes. Bacillus merupakan bakteri yang bersifat aerob obligat atau fakultatif, dan positif terhadap u*i en+im katalase (priyani -. #!11).
merupakan an agen agen penyakit penyakit dari dari bebera beberapa pa penyakit penyakit seperti seperti Bacillus sp. merupak infeks infeksii kulit kulit,, paru paru,, usus usus,, dan dan selap selaput ut otak. otak. eny enyaki akitt ini ini dapa dapatt menye menyebar bar kedalam kedalam tubuh tubuh manusia manusia mele/at mele/atii beberap beberapa a makanan makanan yang yang dikonsu dikonsumsi, msi, makanan yang tercemar oleh bakter bakterii sp adalah makanan yang tidak diolah dengan baik dan bahan bakunya berasal dari lingkungan yang tidak ter*aga. Biasanya Biasanya makanan yang paling sering tercemar oleh bakteri Bacillus Sp. adalah makanan yang bahan dasar nya ialah berasal dari tumbuhan seperti sayuran dan buah0buahan. Sayur dan buah0buahan yang ditanam ditanah yang ang terc terce emar mar bakte akteri ri Bacillus Sp. Bak Bakteri Bacillus sp banyak banyak sekali sekali dite ditemu muk kan
dita ditan nah. ah.
emb embut utuh uhka kan n
pena penan ngana ganan n
yang ang
ben benar
dala dalam m
pengolahan makanan, karena bakteri Bacillus sp. tidak dapat mati meskipun dalam kondisi pemasakan dengan suhu yang maksimal.
Bacillus sp. merupakan bakteri gram0positif yang berbentuk batang,dan
secara alami sering ditemukan di tanah dan egetasi. Bacillus sp.tumbuh di berbagai mesofilik suhu
berkisar #0$ dera*at "elsius. Bacillus sp. *uga
telah bereolusi sehingga dapat hidup /alaupun di ba/ah kondisi keras dan lebih cepat mendapatkan perlindungan terhadap stres situasi seperti kondisi p2 rendah (asam), bersifat alkali, osmosa, atau kondisi oksidatif, dan panas atau etanol Bakteri ini hanya memiliki satu molekul -3 yang berisi seperangkat set kromosom (-/id*oseputro, -. 1445).
2. Apa Yang Anda etahui Tentang Sarcossporidia?
roto+oa adalah he/an bersel satu yang manifestasi sifat0sifat umum dengan makhluk hidup dan mengandung paling sedikit satu inti yang mudah terlihat (6ampubolon, #!!'). "iliata proto+oa memperbanyak diri dengan pembelahan melintang dan makan secara holo+oik. Sarcocystis berasal dari bahasa 7unani 8 sarkos9 yang berarti otot dan 8 kysta9 berarti kista.
Sarcocystosis atau Sarcosporidiosis merupakan nama penyakit yang
terinfeksi Sarcocystis, menyerang sel otot melintang, bersifat akut dan kronis (r/an, 1455). -i ndonesia hanya beberapa daerah sa*a yang terdapat penyakit seperti ini, artinya penyebaran penyakit ini dikalangan peternakan ruminansia tidak terlalu besar. Spesies dari genus Sarcocystis atau Sarcossporidia sendiri adalah proto+oa parasit yang menyebabkan penyakit Sarcocystosis dan tersebar secara meluas di sel otot. roto+oa ini membuat kista dalam urat daging induk semang antara. Spesies Sarcocystis diperkirakan lebih dari 1!! spesies. Sporokista infektif ditemukan di dalam tin*a induk semang sebagai sumber infektisi pada herbiora. enyakit ini dapat menimbulkan penyakit akut, lethal pada he/an ternak, abortus pada sapi (Siregar, uhammad . S. 1455).
Sarcocystis termasuk filum Apicomplexa, kelas Conoidasida, ordo Eucoccidiorida, family Sarcocytidae, dan genus Sarcocystis. Secara lengkap Sarcocystis sp. memiliki taksonomi sebagai berikut:
-omain
: ;ukaryota
: "hromaleolata
Superfilum
: leolata
ilum
: picomple=a
: "onoidasida
>rdo
: ;ucoccidiorida
amily
: Sarcocystidae
Genus
: Sarcocystis
Spesies
: Sarcocystis sp.
orfologi Sarcocystis terlihat dalam urat daging melintang sebagai sruktur meman*ang, sumbu a=is paralel dengan serat urat daging. Biasanya terlihat seperti garis0garis putih kelabu saat pemeriksaan postmortem. ?ika menggunakan mikroskop, dapat dilihat struktur 8iescher@s 6ube9 yang bebentuk silindris dengan u*ung bulat. Akurannya beragam tergantung dari spesies dan stadium perkembangannya, pada sapi dapat mencapai beberapa cm. -i dalam dinding kista terdapat organisme dalam bentuk septa beruang0ruang, *ika masak maka berisi ribuan trofo+oit atau spora berbentuk pisang. 6rofo+oit berukuran dengan pan*ang 1!01 mikron dan lebar '04 mikron yang dikenal dengan brady+oit atau 8ainey@s corpuscles9 (Siregar, uhammad . S. 1455).
!. Mengapa
Prion
"idalam
#uatu
Bahan
Makanan
#angat
Berbahaya? Apakah Prion Bisa Menghan$urkan %en "&A dan '&A?
rion (roteinaceous infectious particle) merupakan suatu partikel protein yang dapat menginfeksi. 6ubuhnya hanya terdiri dari 1!!& protein tanpa asam nukleat. rion bereplikasi dengan pengkodean gen (asam nukleat) pada kromosom inang atau kata lainnya ter*adi karena modifikasi protein inang selama atau setelah protein itu disintesis. ?ika ter*adi kontak dengan prion maka akan mengalami misfolded (kesalahan pelipatan). rion tidak mudah dipotong oleh en+im protease, sehingga gen inang yang normal dapat memproduksi se*umlah copy protein patogen sendiri. rion dapat menyebabkan berbagai macam penyakit, misalnya Boine Spongiform ;ncephalopaty (BS;) pada ternak atau ad "o/ diseases, Scarpie pada kambing,
rion (protein infectious particle atau partikel protein infektif). rion disini bisa dibilang protein asing, tanpa asam nukleat, yang mampu menimbulkan penyakit terutama penyakit saraf pada manusia dan he/an. erlu diketahui bah/a suatu *enis protein dapat berubah dari protein yang a/alnya normal men*adi 8protein prion9.
enyakit prion dapat men*angkiti manusia mele/ati konsumsi makanan yang terindikasi tecemar oleh prion. Biasanya makanan yang sering mudah sekali tercemar oleh prion adalah makanan yang berasal dari he/ani. elalui makanan yang berasal dari he/an (sapi, kerbau, dan kambing) yang sakit BS;, material medis D produk he/an seperti: en+im, kapsul, aksin yang menggunakan biakan sel otak yang berasal dari he/an sakit. ?ika makanan sudah tercemar oleh prion maka kemungkinan kita akan terserang penyakit akan semakin besar. enyakit yang disebabkan prion salah satunya adalah Subacute Spongiform Encephalophaty (SS;), penyakit saraf dengan ge*ala
histopatologik utama terbentuknya lubang0lubang kosong di dalam sel0sel otak (Bradley, ., and ?.E. Eilesmith. 144$). ktiitas prion dapat dirusak oleh en+im protease tetapi aktiitas prion tidak terpengaruh oleh -3 atau 3. -engan begitu bisa dikatakan bah/a prion tidak bisa menghancurkan gen -3 dan 3. rion ini tidak resisten terhadap cara0cara inaktiasi standar, tetapi resisten terhadap pengobatan dengan formaldehid, F0propiolakton, etanol, protease, deoksikolat, dan radiasi ionisasi. 3amun, prion peka terhadap fenol (4!&), eter, aseton, detergen kuat (natrium dodesil sulfat 1!&), desinfektan yodium, dan autoklaf.
rotein ini biasanya harus diter*emahkan oleh asam nukleat. 6entu sa*a hal ini dapat ditemukan pada sel inang yang berisi gen pada salah satu kromosomnya yang diter*emahkan sebagai protein yang sangat mirip dengan protein prion. rotein inang dapat berproduksi secara normal dan protein ini dapat banyak ditemukan di neuron. ada kenyataannya, prion yang baru datang atau masuk akan mengubah protein inang tersebut, bisa pada saat sintesis maupun sesudah sintesis. erubahan yang ter*adi pada protein inang meliputi bagian dari lipatan0lipatan alternatie dan menyebabkan protein kehilangan fungsi normalnya, sebagian men*adi resisten atau menolak protease dan men*adi sangat sulit untuk dipecah. >leh karena itu prion tidak dapat dengan mudah merusak en+im0en+im pada inangnya, tetapi pada beberapa kasus prion dapat menyebabkan gen inang normal memproduksi lebih banyak salinan (copy) dari protein patogen sendiri.
"A(TA' P)#TAA
priyani, -e/i. #!11. solasi dan dentifikasi Bacillus sp. ur/okerto. Aniersitas ?enderal Soedirman.
-/id*oseputro, -. 1445. -asardasar ikrobiologi. -*ambatan. alang.
6ampubolon. #!!'. roto+oologi. usat Studi lmu 2ayati. nstitut ertanian Bogor. Siregar, uhammad . S. 1455. Sarkospordiosis pada Sapi yang disebabkan oleh Sarcocystis cruzi . HSkripsiI. akultas
-*uanda, adhi. #!!C. enyakit nfeksi. ?akarta: Balai enerbit
Bradley, ., nd ?.E. Eilesmith. 144$. ;pidemiology and control of boine spongioform encephalopathy (BS;). Brit. ed. Bull. '4 ('): 4$# 44.
TUGAS KEAMANAN PANGAN
Oleh: ARIYANTO ARBI
NIM. 361441333021
PROGRAM STUDI DIPLOMA IV TEKNOLOGI PENGOLAHAN HASIL TERNAK
POLITEKNIK NEGERI BANYUANGI 201!