ASUHAN KEPERAWATAN ANAK
BRONKOMALASIA
DISUSUN OLEH :
1. Stephen Felius
1. Isni M!"ti#!ni Put"i
$. %. A. K. S"i Sun&!"i
11. K!'il! Auli!
(. N. W. Int!n A)s!"i De*i
1$. In&!h Pu!stuti
+. Puspit! Mel!ti
1(. Kh!"is'! A,ustin!
-. S"i Mui!ti
1+. Li/t! M!"sh! Ren!"&i#!
0. Fit"i!ni Wi!st!nti
1-. Melin&! An,,!"&ini
. %!lih Pu"*/nin,sih
10. Mi"!n&! A#u Ris!n, .B
2. H!n! Mu3&!li)!h
1. Ne4# Kusu'! D!n!"ti
5. In&! In&!h h Ap"ili Ap"ili!n !n! !
PRODI PROFESI NERS 6URUSAN KEPERAWATAN POLTEKKES POLTEKKES KEMENKES SEMARAN% $12
i
KATA PEN%ANTAR
Terima kasih kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan hidayah-Nya kami dapat menerima ilmu hingga kami telah mencapai jenjang terti tertinggi nggi dalam dalam status status pendidi pendidikan kan,, yaitu yaitu sebaga sebagaii mahasi mahasiswa swa.. Tak lupa lupa pula pula kami kami berterima kasih kepada-Nya karena telah memberi kami waktu untuk menyelesaikan tugas makalah Keperawatan ANAK . alam pr!ses pembuatan makalah ini kami sebagai tim penyusun mengalami berbagai hambatan, akan tetapi dengan kesabaran serta dukungan dari media yang memadai, makalah ini dapat tertuntaskan dengan baik. Tak ketinggalan pula kami sebagai penyusun mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga makalah ini dapat selesai tepat pada waktunya,
juga membantu dalam pengumpulan bahan, penyusunan dan
pembuatan makalah. Tentunya entunya sebaga sebagaii manusi manusia, a, kami kami sebaga sebagaii penyus penyusun un tak lepas lepas dari dari berbag berbagai ai kesalahan, dan kami menyadari bahwa banyak kekurangan yang terdapat di makalah kami ini. "ntuk itu kami mengharapkan kritik dan saran bagi pembaca sebagai bahan e#aluasi atas makalah yang kami susun. $arapannya agar kami menjadi lebih baik lagi di kemudian hari. %em!ga berman&aat bagi semua pembaca.
%emarang, '( )uli *+'
enyusun
ii
DAFTAR ISI
$alaman )udul ..............................................................................................
i
Kata engantar...............................................................................................
ii
a&tar si........................................................................................................
iii
/A/ ENA$"0"AN '.' 0atar /elakang.........................................................................................
'
'.* 1umusan Masalah....................................................................................
*
'.2 Tujuan enulisan......................................................................................
2
'.3 Man&aat enulisan....................................................................................
2
/A/ 0A41AN ENA$"0"AN *.' e&inisi /r!nk!malasia............................................................................
3
*.* Eti!l!gi /r!nk!malasia............................................................................
3
*.2 Klasi&ikasi /r!nk!malasia.......................................................................
5
*.3 athway /r!nk!malasia...........................................................................
6
*.5 at!&isi!l!gi /r!nk!malasia....................................................................
6
*.6 Mani&estasi Klinis /r!nk!malasia...........................................................
7
*.7 emeriksaan enunjang /r!nk!malasia..................................................
*. K!mplikasi /r!nk!malasia......................................................................
(
*.( enatalaksanaan /r!nk!malasia..............................................................
''
/A/ A%"$AN KEE1A8ATAN 2.' engkajian................................................................................................
'*
2.* iagn!sa...................................................................................................
'6
2.2 nter#ensi..................................................................................................
'7
iii
/A/ 9 EN"T" 3.' %impulan...................................................................................................
**
3.* %aran.........................................................................................................
**
A:TA1 "%TAKA
i#
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKAN% Anak merupakan anugerah yang diberikan !leh Tuhan YME kepada setiap
pasangan. %etiap manusia tentunya ingin mempunyai anak yang sempurna baik secara &isik maupun psikis. Anak adalah aset bangsa dan generasi penerus cita-cita perjuangan bangsa yang akan menentukan masa depan bangsa dan negara ;epkes, *+'3<. i tangan anak-anak yang sehat dan sejahtera akan melahirkan bangsa
yang kuat, sejahtera dan bermartabat. %uatu kenyataan saat ini bahwa harapan kelangsungan hidup anak-anak nd!nesia masih rendah sehingga masih banyak anak terlahir di negeri ini dalam situasi yang tidak menguntungkan karena berbagai sebab seperti penyakit in&eksi, penyakit bawaan ;kelainan k!ngenital<, malnutrisi, berat badan lahir rendah dan lain-lain sehingga kualitas hidup mereka dimasa depan akan rendah ;A, *++<. i beberapa negara m!rtalitas anak mulai menurun karena suksesnya imunisasi, k!ntr!l diare, in&eksi saluran pernapasan akut, dan perbaikan pelayanan yang ter&!kus pada layanan kesehatan primer. %ebagai k!nsekuensi, kelainan k!ngenital mengambil pr!p!rsi yang lebih besar dalam m!rtalitas anak ;8!rld /ank dalam 8$4, *+'2<. Kelainan k!ngenital dide&inisikan sebagai kelainan struktural atau &ungsi!nal termasuk kelainan metab!lisme yang timbul saat lahir ;1!san! A, dkk., *+++. Agha MM, dkk., *++6<. Kelainan k!ngenital atau bawaan adalah kelainan yang sudah ada sejak lahir yang dapat disebabkan !leh &akt!r genetik maupun n!n genetik. 8$4 memperkirakan adanya *6+.+++ kematian ;7= dari seluruh kematian ne!natus< yang disebabkan !leh kelainan k!ngenital di tahun *++3. /ayi-bayi dengan kelainan k!ngenital menjadi masalah khususnya untuk negara berkembang karena angka kejadiannya yang cukup tinggi dan membuat sumber daya berkurang. /ayi dengan kelainan k!ngenital yang bertahan
hidup, saat tumbuh
akan mengalami
ketergantugan terhadap !rang lain, ataupun alat bantu ;8$4, *+'2<.
'
Angka kematian bayi baru lahir dengan kelainan k!ngenital di dunia yaitu sekitar 2+2.+++ jiwa pada 3 minggu pertama setelah lahir setiap tahunnya ;8$4, *+'6<. ata World Health Organization South-East Asia Region ;8$4 %EA14< tahun *+'+ memperkirakan pre#alensi kelainan k!ngenital di nd!nesia 2 adalah 5(,2 per '+++ kelahiran hidup. )ika setiap tahun lahir 5 juta bayi di nd!nesia, maka akan ada sekitar *(5.+++ kasus kelainan bawaan pertahun. ata lap!ran 1iset Kesehatan asar ;1iskesdas< menyatakan bahwa sebesar ',3= bayi baru lahir usia +-6 hari pertama kelahiran dan '(= bayi baru lahir usia 7-* hari meninggal disebabkan karena kelainan k!ngenital ;epkes, *+'6<. %alah satu kelainan k!ngenital yang dapat ditemui yaitu br!nk!malasia. /r!nk!malasia adalah masalah bawaan yang timbul dari dukungan tulang rawan berkurang dari saluran udara yang lebih kecil ;di bawah trakea, atau tengg!r!kan<. tulang rawan melemah biasanya menyempit lebih mudah selama ekspirasi dan memperpanjang waktu, atau mencegah dahak dan sekresi mnejadi terperangkap. /iasanya banyak menyerang pada anak usia kurang dari 6 tahun ;>hildren?s Nati!nal $ealth %ystem,*+'6<. re#alensi br!nk!malasia di dunia sangat luas dan ber#ariasi secara ge!gra&is. i nd!nesia, pre#alensi br!nk!malasia belum diketahui secara pasti. /r!nk!malasia sendiri dapat ditangani dengan tindakan pembedahan atau trakhe!t!mi. engan pertimbangan angka kejadian yang cukup tinggi, maka sangat perlu dilakukan pencegahan yang lebih !ptimal. Tindakan asuhan keperawatan yang tepat pada anak dengan kelainan k!ngenital br!nk!malasia penting dilakukan dan harus diperhatikan !leh perawat untuk memberikan pelayanan yang !ptimal s ehingga akan membantu mengurangi dampak yang diakibatkan.
/erdasarkan latar belakang diatas, dalam makalah ini akan dibahas mengenai asuhan keperawatan pada anak dengan br!nk!malasia. 1.$ RUMUSAN MASALAH
'.
Apa de&inisi br!nk!malasia@
*.
/agaimana eti!l!gi br!nk!malasia@
2.
Apa saja klasi&ikasi br!nk!malasia@ *
3.
/agaimana pathway br!nk!malasia@
5.
/agaimana pat!&isi!l!gi br!nk!malasia@
6.
Apa saja mani&estasi klinis br!nk!malasia@
7.
Apa saja pemeriksaan penunjang br!nk!malasia@
.
Apa saja k!mplikasi br!nk!malasia@
(.
/agaimana penatalaksanaan br!nk!malasia@
'+. /agaimana asuhan keperawatan pada anak dengan br!nk!malasia@ 1.( TU6UAN PENULISAN
'.
"ntuk mengetahui de&inisi br!nk!malasia.
*.
"ntuk mengetahui eti!l!gi br!nk!malasia.
2.
"ntuk mengetahui klasi&ikasi br!nk!malasia.
3.
"ntuk mengetahui pathway br!nk!malasia.
5.
"ntuk mengetahui pat!&isi!l!gi br!nk!malasia.
6.
"ntuk mengetahui mani&estasi klinis br!nk!malasia.
7.
"ntuk mengetahui pemeriksaan penunjang br!nk!malasia
.
"ntuk mengetahui k!mplikasi br!nk!malasia
(.
"ntuk mengetahui penatalaksanaan br!nk!malasia
'+. "ntuk mengetahui asuhan keperawatan pada anak dengan br!nk!malasia.
1.+ MANFAAT PENULISAN
Makalah ini diharapkan dapat memberi man&aat terutama bagi mahasiswa keperawatan agar memahami mengenai k!nsep dasar dan asuhan keperawatan pada anak dengan br!nk!malasia, sehingga dapat memberikan pelayanan yang tepat bagi pasien.
2
BAB II PEMBAHASAN
$.1 DEFINISI BRONKOMALASIA Malacia napas k!ngenital adalah salah satu dari beberapa penyebab !bstruksi
/14NK4MA0A% saluran udara ire#ersibel pada anak-anak, tetapi kejadian pada p!pulasi umum A tidak diketahui. Malacia na&as berat atau malacia berhubungan dengan sindr!m tertentu biasanya diakui dan didiagn!sis awal masa bayi, tetapi in&!rmasi tentang Kelainan K!ngenital &itur klinis anak dengan malacia primer, sering didiagn!sis hanya kemudian di masa kecil, langka. /r!nk!malasia adalah masalah bawaan yang timbul dari dukungan tulang e&isiensi pada cincin rawan berkurang dari saluran udara yang lebih kecil ;di bawah trakea, atau kartilag! tengg!r!kan<. tulang rawan melemah biasanya menyempit lebih mudah selama ekspirasi dan memperpanjang waktu, atau mencegah dahak dan Menutup saluran sekresi mnejadi terperangkap. /iasanya perna&asan kecilbanyak menyerang pada anak usia ; br!nkus < $ealth %ystem,*+'6< kurang dari 6 tahun.;>hildren?s Nati!nal
$.$ ETIOLO%I BRONKOMALASIA %esak na&as /r!nch!malacia paling sering terjadi pada saat lahir ;k!ngenital< dan
mungkin berhubungan dengan k!ndisi lain. %aat ini, tidak diketahui mengapa KETIDAKEFEKTIFAN tulang rawan tidak terbentuk dengan baik. Batuk dak efekf RISIKO ASPIRASI POLA NAFAS
Akumulasi mukus
KETIDAKSEIMBAN%A N NUTRISI KURAN% Pengeluaran energi $.( PATHWA7 BRONKOMALASIA DARI KEBUTUHAN berlebihan TUBUH
An!reksia
>emas
ANSIETAS
Kelelahan
3 DEFISIT PEN%ETAHUAN
Mudah terjadi in&eksi di tulang rawan
RISIKO INFEKSI
INTOLERANSI AKTI8ITAS
$.+ PATOFISIOLO%I BRONKOMALASIA Ketika kita hirup masuk dan keluar, udara masuk ke dalam hidung dan
mulut, melalui k!tak suara ;laring< ke dalam tengg!r!kan ;trakea<, yang terbagi menjadi dua cabang ;kanan dan br!nkus kiri< yang masing-masing paru paru.Trakea dan br!nkus terbuat dari cincin tidak lengkap dari tulang rawan dan jika tulang rawan ini lemah tidak dapat mendukung jalan napas. ada bayi cincin tulang rawan trakea terbuka sehingga udara bisa didapatkan dari tengg!r!kan ke paru-paru. Ketika cincin ini kecil, berbentuk aneh, tidak kaku cukup, atau tidak membentuk sama sekali maka trakea dapat menutup ke dalam dirinya sendiri. $al ini lebih mungkin terjadi saat mengembuskan napas dan menangis. $al ini dapat menyebabkan mengi, batuk, sesak napas, dan atau napas cepat. /iasanya tulang rawan berkembang dengan sendirinya dari waktu ke waktu sehingga trache!malacia tidak lagi masalah. %ementara lebih umum pada bayi, trache!malacia tidak terjadi pada !rang dewasa. Ketika masalah yang sama terjadi di saluran napas kecil disebut br!nkus itu d isebut br!nch!malacia. %aluran 5
udara dari paru-paru yang sempit atau runtuh saat mengembuskan napas karena pelunakan dinding saluran napas. $.- MANIFESTASI KLINIS BRONKOMALASIA 1. %e!l! B"/n9/'!l!si! a. %atu sampai empat hari sebelumnya didapat pilek encer, hidung
tersumbat. b. emam sub-&ebril ;kecuali in&eksi sekunder !leh bakteri<. c. uncak gejala pada hari ke-5 sakit B batuk, sesak napas, takipne, mengi,minum menurun, apne, sian!sis. d. /ila terjadi !bstruksi hebat, perna&asan menjadi lebih cepat dan dangkal, suara na&as melemah, dan CwheeDing yang semula jelas dapat menghilang.
$.
T!n&!t!n&! B"/n9/'!l!si! a. Na&as cuping hidung b. enggunaan !t!t bantu napas ;dada mengembang disertai retraksi
c. d. e. &. g. h.
interk!stal dan subk!stal<. %esak napas, takipne, apneu. $iperin&lasi dada. 1etraksi, eFpirat!ry e&&!rt. 1!nki pada akhir inspirasi dan awal ekspirasi. Ekspirasi memanjang, mengi. $epar atau limpa dapat teraba.
$.0 PEMERIKSAAN PENUN6AN% BRONKOMALASIA 1. B"/n9/s9/pi /r!nk!sk!pi adalah pemeriksaaninspeksi langsung terhadap laring,
trakea dan br!nkus, melalui suatu br!nk!sk!p l!gam standar atau br!nk!sk!p serat
!ptik
&leksibel
yang
disebut
dengan
br!nk!&ibr!sk!p.Melalui
br!nk!sk!p sebuah sikat kateter atau &!rsep bi!psi dapat dimasukan untuk mengambil sekresi dan jaringan untuk pemeriksaan sit!l!gi. Tujuan utama br!nk!sk!pi adalah untuk melihat, mengambil dan mengumpulkan spesimen. ndikasi br!nk!sk!pi adalah sebagai berikut. a. "ntuk mendeteksi lesi trake!br!nkial karena tum!r. b. "ntuk mengetahui l!kasi perdarahan. c. "ntuk mengambil benda asing ;sekresi dan jaringan<. d. "ntuk pemeriksaan sit!l!gi dan bakteri!l!gik. 6
e.
"ntuk memperbaiki drainase trake!br!nkial.
a. b. c. d. e. &. g.
Adapun pr!sedur tindakan br!nk!sk!pi adalah sebagai berikut. ersetujuan tindakan. uasa selama 6 jam, lebih dianjurkan -'* jam. 0epaskan gigi palsu, k!ntak lensa dan perhiasan. Kaji riwayat alergi terhadap !bat-!batan. eriksa dan catat tanda-tanda #ital. remedikasi. asien dibaringkan diatas meja dengan p!sisi terlentang atau semi &!wlers dengan kepala ditengadahkan atau didudukan dikursi. Tengg!r!k disempr!t dengan anestesi l!kal. /r!nk!sk!p dimasukan melalui mulut
h. i. $.
atau hidung. 8adah spesimen diberi label dan segera dibawa ke lab!rat!rium. 0ama pemeriksaan kurang lebih ' jam. ;TST scan paru-paru merupakan salah satu met!de pencitraan yang
digunakan untuk mendiagn!sis dan memantau tatalaksana dari berbagai kelainan
pada
paru-paru.
>T
scan
atau
pemindaian
t!m!gra&i
terk!mputerisasi melibatkan berbagai gambar yang diambil dari sudutsudut
yang berbeda, yang
kemudian
akan dik!mbinasikan
untuk
menghasilkan gambaran melintang dan gambaran 2 dimensi dari struktur internal paru-paru. Tujuan utama dari pencitraan ini adalah untuk mendeteksi struktur abn!rmal di dalam paru-paru atau ketidakteraturan yang bisa jadi merupakan
gejala
yang
dialami
!leh
pasien.
i samping
untuk
mendiagn!sis penyakit atau jejas pada paru-paru, >T scan juga dapat digunakan untuk memandu peng!batan tertentu untuk memastikan ketepatan dan ketelitian. /anyak tenaga medis pr!&esi!nal menggunakan >T scan paru-paru untuk menentukan rencana peng!batan yang tepat bagi pasien, yang meliputi peresepan, pembedah an, atau terapi radiasi. >T scan paru-paru biasanya terg!l!ng kedalam kateg!ri >T scan dada atau t!raks. r!sedur untuk melakukan >T scan paru-paru meliputi penghasilan berbagai gambaran G-ray, yang disebut dengan irisan yang 7
dilakukan di dada atau abd!men bagian atas pasien. risan-irisan tersebut kemudian dimasukkan kedalam k!mputer untuk melihat gambaran akhir yang dapat dilihat dari berbagai sudut, sisi, dan bidang. Tidak seperti pr!se dur G-ray tradisi!nal, >T scan menyediakan gambaran yang lebih rinci
dan
akurat
yang
menunjukkan
hingga
abn!rmalitas
atau
ketidakteraturan yang bersi&at min!r. %elain itu, >T scan paru-paru lebih berguna untuk mendiagn!sis tum!r paru apabila dibandingkan dengan G-ray standar pada dada. tulah mengapa >T scan paru-paru digunakan untuk menentukan l!kasi, ukuran, dan bentuk dari pertumbuhan kanker. r!sedur pencitraan ini juga dapat membantu mengidenti&ikasi adanya pembesaran n!dus lim&a, yang merupakan gejala dari penyebaran sel kanker dari paru-paru. (. MRI D!&! Magnetic Resonance Imaging ;M1< atau pencitraan res!nansi magnetik adalah pemeriksaan yang meman&aatkan medan magnet dan energi gel!mbang radi! untuk menampilkan gambar struktur dan !rgan dalam tubuh. M1 dapat memberikan gambaran struktur tubuh yang tidak bisa didapatkan pada tes lain, seperti 1!ntgen "%H, atau >T scan. ,
$. KOMPLIKASI BRONKOMALASIA '. neum!nia neum!nia adalah peradangan pada paru-.paru dan br!nki!lus yang disebabkan !leh
bakteri, jamur ,#irus, atau aspirasi karena makanan atau benda asing. neum!nia adalah in&eksi pada parenkim paru, biasanya berhubungan dengan pengisian cairan didalam al#e!li hal ini terjadi akibat adanya in&eksi agen in&eksius atau adanya k!ndisi yang mengganggu tekanan saluran trakheabr!nkialis. ;8ils!n, *++6< *. /r!nkitis /r!nkhitis pada anak berbeda dengan br!nchitis yang terdapat pada !rang dewasa. ada anak, br!nchitis merupakan bagian dari berbagai penyakit saluran na&as lain, namun ia dapat juga merupakan penyakit tersendiri.%ecara har&iah br!nkhitis adalah suatu penyakit yang ditanda !leh adanya in&lamasi br!nkus. %ecara klinis pada ahli mengartikan br!nkitis sebagai suatu penyakit
atau gangguan respirat!rik dengan batuk merupakan gejala yang utama dan d!minan. ni berarti bahwa br!nkitis bukan penyakit yang berdiri sendiri melainkan bagian dari penyakit lain tetapi br!nkitis ikut memegang peran ;Ngastiyah, *++6< /r!nkhitis berarti in&eksi br!nkus. /r!nkitis dapat dikatakan penyakit tersendiri, tetapi biasanya merupakan lanjutan dari in&eksi saluran peranpasan atas atau bersamaan dengan penyakit saluran pernapasan atas lain seperti %in!br!nkitis, 0aring!trake!br!nkitis, /r!nkitis pada asma dan sebagainya ;Hunadi %ant!s!, *++3< 2. !lych!ndritis !lych!ndritis adalah gangguan kr!nis langka yang ditandai peradangan tulang rawan yang biasa terjadi pada telinga dan hidung. enyakit ini dikenal dengan nama lain seperti Meyenburg Altherr "ehlinger sindr!m, kr!nis atr!&i p!lych!ndritis dan sindr!m 9!n Meyenburg.enyakit ini dapat mempengaruhi tulang rawan dari setiap jenis dan jaringan sendi, telinga, hidung dan trakea. enyebab p!lych!ndritis diyakini gangguan aut!imun. %istem kekebalan tubuh mulai menyerang jaringan dan tulang rawan menyebabkan kerusakan dan peradangan. Antib!di yang dihasilkan aut!imun akan menghancurkan glyc!samin!glycans yang merupakan bagian terpenting dalam jaringan ikat di tulang rawan. 3. Asma Asma yaitu penyakit yang dikarenakan !leh peningkatan resp!n dari trachea dan br!nkus terhadap berbagai macam stimuli yang ditandai dengan penyempitan br!nkus atau br!nkhi!lus dan sekresi yang berlebih I lebihan dari kelenjar I kelenjar di muk!sa br!nchus.;%melDer %uDanne B *++'<. Asma adalah suatu penyakit yang dicirikan !leh hipersensiti#itas cabagcabang trakhe!br!nkial terhadap berbagai jenis rangsangan ;ierce, *++7<. $.2 PENATALAKSANAAN BRONKOMALASIA '. Time in#asi& minimal, bersamaan dengan pemberian tekanan udara p!siti&
yang k!ntinu. *. Tekanan udara p!siti& k!ntinu Met!de menggunakan respirat!ry #entilati!n >A ;>!ntinu!us !siti#e Airway ressure <.
(
2. Trakhe!t!mi r!sedur pembedahan pada leher untuk membuka atau membuat saluran udara langsung melalui sebuah insisi di trakhea ;the w indpipe<.
BAB III ASUHAN KEPERAWATAN
(.1 PEN%KA6IAN
'.
Keluhan "tama Anak sesak napas sejak 2 hari disertai batuk dan pilek. '+
*.
1iwayat Keperawatan a. 1iwayat erawatan %ekarang '<
enyakit waktu kecil 1iwayat sebelum masuk rumah sakit, !rang tua pasien mengatakan anak panas tinggi, secara terus menerus serta panas menurun ketika diberi !bat turun panas. asien menderita batuk serta pilek. asien tidak menggigil, tidak mengalami kejang. asien tidak mengalami mual serta muntah. /AK dengan jumlah cukup, warna kuning serta bau khas. /A/ tidak mengalami gangguan warna hijau, k!nsistensi padat serta bau khas. %atu minggu yang lalu anak masih panas tinggi, naik turun. asien masih batuk dan pilek. Anak masih bersedia makan dan minum, /A/ dan /AK tidak ada kelainan. Anak dibawa ke puskesmas dan diberi paracetam!l sirup, namun belum ada perbaikan. Tiga hari lalu anak masih panas tinggi, batuk dan pilek. Na&as anak tampak lebih cepat dari biasanya. Kel!pak mata tampak bengkak, kaki tampak bengkak, terkadang muntah sekitar J gelas kecil sesuai yang dimakan. Anak tampak lemas. /AK dan /A/ tidak ada kelainan.
*< ernah dirawat di rumah sakit An. A pernah dirawat di 1% K!ta karena panas tinggi
2< 4bat-!batan yang digunakan bu mengatakan An.A pernah mendapatkan paracetam!l sirup dari puskesmas. 3< Tindakan !perasi An. A belum pernah dilakukan tindakan !perasi. 5< Alergi An.A tidak mempunyai riwayat alergi ''
6< Kecelakaan An.A tidak pernah jatuh cedera sampai dirawat di 1% 7< munisasi bu pasien mengatakan An.A belum pernah mendapatkan imunisasi
b. 1iwayat Keperawatan Kelahiran '< re Natal %elama kehamilan ibu melakukan pemeriksaan ke bidan lebih dari 6 kali, imunisasi TT, tidak pernah menderita sakit selama hamil. *< ntra Natal An.A lahir dit!l!ng !leh bidan, letak belakang kepala, sp!ntan, langsung menangis, berat badan lahir *++ gram, panjang badan 3 cm, umur kehamilan ( bulan. 2< !st Natal 3< /ayi diasuh !leh kedua !rang tua, diberikan A% eksklusi&, mulai awal bulan sudah diberikan makanan tambahan selerac.
c. 1iwayat Keperawatan Keluarga ari kedua keluarga tidak ada riwayat br!nch!malasia
d. 1iwayat %!sial '< Yang mengasuh An.A diasuh !leh kedua !rang tuanya, kedua !rang tua sangat menyayanginya. *< $ubungan dengan angg!ta keluarga $ubungan antara angg!ta keluarga baik, ada k!munikasi antar angg!ta keluarga. %aat dirawat di 1% !rang tua selalu menjaga pasien 2< embawaan secara umum An.A terlihat kurang akti& 3< 0ingkungan rumah Keluarga mengatakan lingkungan rumahnya cukup bersih, ada jendela. e. 1iwayat %!sial '< !la istirahat tidur '*
An.A mempunyai kebiasaan tidur siang jam '2.++ dan jika malam sering terjaga. *< !la kebersihan An.A mandi masih dibantu !leh ibunya 2< !la eliminasi An.A sebelum sakit /A/ *G sehari, /AK kali sehari, setelah sakit /A/ 'F sehari 2.
emeriksaan :isik a. Kesadaran B H>% B E 3, M 6, 9 5 >!mp!smentis b. Nadi B '*3F menit dengan kekuatan lemah c. erna&asan B 3F menit dengan na&as cepat dan meningkat d. %uhu tubuh B 27* + > e. Kulit B '< /erkeringat, lembab, turg!r baik. *< 8arna kulit saw! matang, lembab, tidak ada bekas luka, elastis. &.
Mata B '< K!njungti#a *< %clera 2< upil
B tidak anemis B tidak ikteric B n!rmal berbentuk bulat, diameter 2 mm kanan kiri
dan re&lek cahaya ; L < langsung g. Kepala B '< 1ambut B warna hitam, lurus *< Kulit kepala B tidak ada laserasi, kulit kepala berminyak. h. $idung B %eptum de#iasi tidak ada, c!ncha n!rmal, tidak ada p!lip, r!ngga hidung bersih, ada cuping hidung i. Telinga B '< aun telinga B simetris antara kanan dan kiri, bersih *< 0iang telinga B tidak terdapat serumen 2< :ungsi pendengaran B bersih, tidak ada sekretserumen, &ungsi j.
pendengaran tidak ada gangguan, bentuk simetris Mulut B Mulut bersih, tidak berbau, bibir berwarna pucat, lidah bersih, muk!sa
lembab k. 0eher B Tidak terdapat pembesaran kelenjar thyr!id, tidak ditemukan distensi #ena jugularis. l. ada B '< :rekuensi B 3Fmenit '2
*< nspeksi B /entuk simetris dengan perbandingan anter!p!steri!rBlateral kanan kiri*B', terdapat retraksi dinding dada 2< alpasi B tactil &remitus meningkat pada kedua sisi kanan dan kiri. 3< erkusi B s!n!r seluruh lapang paru 5< Auskultasi B r!nchi basah halus pada daerah l!bus bawah 6< )antung B batas kiri dan kanan sulit dinilai m. erut B '< nspeksi B erut datar, tidak ada massa, lemas. *< Auskultasi B eristaltik usus n!rmal '* F menit. 2< alpasi B Tidak terdapat distensi abd!minal maupun pembesaran hepar 3< erkusi B Timpani n. Henetalia B Tidak ada jamur, Testis tindak !edem, skr!tum tidak membesar, penis n!rmal. ada anus tidak terdapat hem!r!id. !. Ekstrimitas B '< Ekstrimitas atas B %imetris, tidak ada !edem, tidak terdapat sian!sis *< Ekstrimitas bawah
B %imetris, tidak ada edema, tidak terdapat
sian!sis
(.$ DIA%NOSA KEPERAWATAN
a. !la na&as tidak e&ekti& berhubungan dengan de&!rmitas tulang rawan. b. erubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan dispneu, an!reksia, mual muntah. c. 1esik! tinggi terhadap in&eksi d. nt!leran akti&itas berhubungan dengan insu&isiensi #entilasi dan !ksigenasi. e. Ansietas berhubungan dengan perubahan status kesehatan. &. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurangnya in&!rmasi tentang pr!ses penyakit. g. 1esik! aspirasi b.d s&ingter es!phagus bagian bawah yang tidak k!mpeten.
'3
(.( INTER8ENSI KEPERAWATAN
NO
'
DIA%NOSA KEPERAWATAN
!la
na&as
e&ekti& de&!rmitas
TU6UAN
INTER8ENSI
tidak Tujuan B perbaikan a. Ajarkan =.& dalam p!la na&as.
tulang
rawan
pasien
perna&asan
dia&ragmatik dan perna&asan bibir Membantu pasien R!si/n!l: memperpanjang
waktu
engan
ini
teknik
ekspirasi.
pasien
akan
berna&as lebih e&isien dan e&ekti&. b. /erikan d!r!ngan untuk menyelingi akti#itas dan peri!de istirahat R!si/n!l: memungkinkan untuk
melakukan
pasien
akti#itas
distres berlebihan. c. /erikan d!r!ngan
tanpa
penggunaan
pelatihan !t!t-!t!t perna&asan jika diharuskan R!si/n!l: *.
erubahan
dari Menunjukkan
kebutuhan
=.& peningkatan
berat
akut,
an!reksia
karena
pr!duksi sputum. b. Auskultasi bunyi usus R!si/n!l: enurunan
dispneu, an!reksia, badan. mual muntah.
dan
mengk!ndisikan !t!t-!t!t perna&asan. a. Kaji kebiasaan diet. R!si/n!l: asien distress perna&asan
nutrisi TujuanB
kurang
menguatkan
menunjukkan
dispnea,
bising
penurunan
usus
m!tilitas
gaster. c. /erikan perawatan !ral R!si/n!l: 1asa tidak enak, bau adalah pencegahan
utama
yang
dapat
membuat mual dan muntah. d. Timbang berat badan sesuai indikasi. '5
R!si/n!l:
/erguna
kebutuhan
kal!ri
menentukan dan
e#aluasi
keadekuatan rencana nutrisi. e. K!nsul ahli giDi R!si/n!l: Kebutuhan kal!ri
yang
didasarkan pada kebutuhan indi#idu 2.
1esik!
tinggi TujuanB
terhadap in&eksi =.& mengidenti&ikasi
in&eksi atau dehidrasi. untuk b. 4bser#asi warna, bau sputum. R!si/n!l: %ekret berbau, kuning dan resik!
menetapnya sekret, inter#ensi pr!ses
penyakit mencegah
kr!nis.
memberikan nutrisi maksimal. a. Awasi suhu. R!si/n!l: emam dapat terjadi karena
tinggi
kehijauan
menunjukkan
adanya
in&eksi. c. Tunjukkan dan bantu pasien tentang pembuangan sputum. mencegah R!si/n!l:
penyebaran
pat!gen. d. iskusikan kebutuhan masukan nutrisi adekuat. R!si/n!l:
Malnutrisi
dapat
mempengaruhi kesehatan umum dan menurunkan tekanan darah terhadap in&eksi. e. /erikan anti mikr!ba sesuai indikasi R!si/n!l: apat diberikan untuk !rganisme khusus yang teridenti&ikasi 3.
nt!leran
akti&itas TujuanB
berhubungan
Menunjukkan
dengan insu&isiensi perbaikan #entilasi
dengan kultur. a. ukung pasien dalam menegakkan
dengan
dan akti#itas int!leran
!ksigenasi.
latihan teratur dengan menggunakan eFercise, berjalan perlahan atau latihan yang sesuai. R!si/n!l: 4t!t-!t!t yang mengalami k!ntaminasi
'6
membutuhkan
lebih
5.
Ansietas
banyak 4*. a. Kaji tingkat
=.& TujuanB
perubahan
status
kesehatan
pasien
akan
mengalami
;ringan,
sedang, berat<. R!si/n!l: engan mengetahui tingkat kecemasan
penurunan
kecemasan
klien,
sehingga
rasa
memudahkan tindakan selanjutnya. dan b. /erikan d!r!ngan em!si!nal. R!si/n!l: ukungan yang baik
ketakutan ansietas.
memberikan semangat tinggi untuk menerima
keadaan
dialami. c. /eri d!r!ngan
penyakit
yang
mengungkapkan
ketakutanmasalah R!si/n!l: Mengungkapkan masalah yang
dirasakan
akan
mengurangi
beban pikiran yang dirasakan d. )elaskan jenis pr!sedur
dari
peng!batan R!si/n!l: enjelasan yang tepat dan memahami penyakitnya sehingga mau bekerjasama
dalam
tindakan
perawatan dan peng!batan. e. /eri d!r!ngan spiritual R!si/n!l: iharapkan kesabaran yang tinggi untuk menjalani perawatan dan menyerahkan pada Tuhan Yang Maha 6.
Kurang
TujuanB
pengetahuan =.&
in&!rmasi
Esa atas kesembuhannya. a. )elaskan pr!ses penyakit indi#idu R!si/n!l: Menurunkan ansietas dan
yang Mengatakan
dapat menimbulkan partisipasi pada
kurangnya pemahaman
rencana peng!batan. b. nstruksikan untuk latihan na&as, batuk
tentang k!ndisipr!ses
pr!ses penyakit
penyakit
dan
tindakan.
'7
e&ekti& dan latihan k!ndisi umum. R!si/n!l: Na&as bibir dan na&as
abd!minal membantu meminimalkan k!laps jalan na&as dan meningkatkan t!leransi akti#itas c. iskusikan &akt!r
indi#idu
yang
meningkatkan k!ndisi misalnya udara, serbuk, asap tembakau. R!si/n!l: :akt!r lingkungan dapat
menimbulkan iritasi br!nchial dan peningkatan 7.
es!phagus Menunjukkan
derajat
bagian bawah yang peningkatan tidak k!mpeten
sekret
jalan
na&as. a. Kaji &rekuensi, kedalaman perna&asan. R!si/n!l: /erguna dalam e#aluasi
1esik! aspirasi b.d Tujuan B s&ingter
pr!duksi
distress
perna&asan
dan
kr!nisnya pr!ses penyakit. b. Tinggikan kepala tempat tidur, d!r!ng
kemampuan menelan. Men!leransi asupan
na&as dalam. R!si/n!l: engiriman !ksigen dapat
nutrisi
dan
diperbaiki dengan p!sisi duduk tinggi
tanpa
dan latihan na&as untuk menurunkan
!ral
secret aspirasi.
k!laps jalan na&as, dispenea dan kerja
Mempunyai
bunyi
paru
yang
bersih
dan
jalan
napas
yang paten.
na&as. c. antau tingkat kesadaran, re&lek batuk, muntah dan kemampuan menelan. R!si/n!l : Menge#aluasi dan mencegah terjadinya resik! aspirasi
Mempertahankan
yang terjadi pada klien. kekuatan dan t!nus d. Anjurkan keluarga untuk memberikan !t!t yang adekuat.
makanan
dalam
bentuk
p!t!ngan
kecil-kecil. 1asi!nal B "ntuk mencegah terjadinya aspirasi karena beresik! tersedak dan melatih kekuatan t!nus !t!t agar tetap adekuat. '
BAB I8 PENUTUP
+.1 SIMPULAN
/r!nk!malasia adalah masalah bawaan yang timbul dari dukungan tulang rawan berkurang dari saluran udara yang lebih kecil ;di bawah trakea, atau tengg!r!kan<. tulang rawan melemah biasanya menyempit lebih mudah selama ekspirasi dan memperpanjang waktu, atau mencegah dahak dan sekresi mnejadi terperangkap. /iasanya banyak menyerang pada anak usia kurang dari 6 tahun. ;>hildren?s Nati!nal $ealth %ystem,*+'6< /r!nch!malasia paling sering terjadi pada saat lahir ;k!ngenital< dan mungkin berhubungan dengan k!ndisi lain. %aat ini, tidak diketahui mengapa tulang rawan tidak terbentuk dengan baik. /r!nk!malasia
terdapat
*
jenis
yaitu
br!nk!malasia
primer
dan
br!nk!malasia sekunder. /r!nk!malais primer disebabkan !leh de&isiensi pada cincin kartilag! diklasi&ikasikan sebagai k!ngenital sedangkan br!nk!malasia sekunder merupakan kelainan didapat ;bukan k!ngenital< disebabkan !leh
'(
k!mpresi ekstrinsik ;luar<, dapat dari pelebaran pembuluh-pembuluh darah, cincin #ascular, atau kista br!nk!genik. emeriksaan penunjang dapat dilakukan dengan br!nk!sk!pi, >T-%can dada, dan M1 dada. K!mplikasi yang dapat terjadi antara lain pneum!nia,br!nchitis, p!lych!ndritis, dan asma.
+.$ SARAN
/agi petugas kesehatan %ebaiknya memeriksa keadaan bayi secara lengkap dikarenakan masalah br!nk!malasia sering terjadi pada saat lahir, sehingga saat terdeteksi secara dini maka akan lebih cepat untuk penanganannya.
*+
DAFTAR PUSTAKA
Children’s National Health System. Situation analysis. New Y!rkB *+'6. epartemen Kesehatan. $ari kelainan bawaan sedunia cegah bayi lahir cacat dengan p!la hidup sehat. *+'6, ;iakses + Mei *+'7< ari "10 B httpBwww.depkes.g!.idarticleprint'6+2+2++++'2-maret-hari-kelainan bawaansedunia-cegah-bayi-lahir-cacat-dengan-p!la-hidup-sehat-.html. epartemen Kesehatan. K!ndisi encapaian r!gram Kesehatan Anak nd!nesia. usat ata dan n&!rmasi Kementrian Kesehatan 1. )akartaB *+'3. A. eklarasi %urabaya. K!ngres Nasi!nal lmu Kesehatan Anak-G9. %urabayaB *++. Ngastiyah, *++6. era!atan Ana" Sa"it , )akarta B /uku Ked!kteran EH>. 1!san! A dkk. In#ant mortality and congenital anomalies #rom $%&' to $%%() an international *ers*ecti+e, ournal o# e*idemiology and community health *+++53B66+-6. %ala A, MartneD elt!r! A, MartneD M!ragOn E. AsmPtica c!n br!nc!malacia y buena respuesta al tratamient! c!n presiOn p!siti#a c!ntinua en la #a aQrea. Arch /r!nc!neum!l. *+'3 %chwartD %. Trache!malacia treatment and management. A#ailable atB httpBemedicine.medscape.c!marticle3*6++2-treatment. "pdated March *2, *+'3. Accessed :ebruary '2, *+'5. %meltDer, %uDanne >.*++'.buku ajar keperawatan medical bedah brunner R suddarth. )akarta BEH>. %peer, Kathleen M!rgan.*++*. Rencana Asuhan .e*era!atan ediatri" dengan Clinical ath!ay Ed,/. )akarta B EH>. %ta& /agian%M: lmu Kesehatan Anak,:K "nud1%" %anglah enpasar. *+''. edoman elayanan Medis .esehatan Ana" . enpasar B 1%" %anglah enpasar. Stein0 Raimund, 1'$1, Hy*os*adias, Euro*an Association o# 2rology, $$) //-(&, Tarw!t! R 8art!nah. *++6. .e3utuhan 4asar Manusia dan roses .e*era!atan. )akarta B %alemba Medika
Tim
enulis %ta& :akultas Ked!kteran "ni#ersitas Airlangga %urabaya. '((3. edoman4iagnosis dan 5era*i 6a3728 Ilmu .esehatan Ana" . %urabaya B 1%" !kter %!et!m! %urabaya
World Health Organization, 9irth de#ect in South-East Asia a *u3lic health challenge, Situation analysis. ndiaB *+'2. World Health Organization, Congenital Anomalies, *+'6. ;iakses + Mei *+'7< ari "10B httpBwww.wh!.intmediacentre&actsheets&s27+en httpBc!ntemp!rarypediatrics.m!dernmedicine.c!mc!ntemp!rary pediatricsnewschr!nic-c!ugh-watch-red-&lags@page&ull httpBwww.g!sh.nhs.ukmedical-in&!rmati!n-+search-medicalc!nditi!nstrache!br!nch!malacia March *+'2 httpBwww.newcastle-h!spitals.!rg.ukser#iceschildrensStreatment-and medicati!nSbr!nch!malacia-in-children.aspF httpsByayanakhyar.w!rdpress.c!m*+'++*'(br!nk!malasia br!nch!malacia!sted !n :ebruary '(, *+'+
*