BRONKITIS
Pendahuluan Bronkitis diketahui terdiri dari bronkitis kronik dan bronkitis akut. Bronkitis kronik meru merupa paka kan n suatu suatu defin definis isii klin klinis is yaitu yaitu batu batuk-b k-batu atuk k hamp hampir ir setiap setiap hari hari diser disertai tai pengeluaran dahak, sekurang-kurangnya 3 bulan dalam satu tahun dan terjadi paling sedikit selama 2 tahun berturut-turut. Beberapa penyakit lain juga memberikan gejala yang sama antara lain tuberkulosis paru, bronkiektasis, tumor paru, dan asma bronkial. Kadang-kad Kadang-kadang ang sukar membedakan antara bronkitis bronkitis kronis kronis dan asma bronkial,da bronkial,dan n kedu keduan anya ya dapa dapatt timbu timbull bersa bersama maan an pada pada seoran seorang g pasie pasien. n. Bron Bronki kiti tiss akut akut adal adalah ah peradangan pada bronkus disebabkan oleh infeksi saluran napas yang ditandai dengan batuk (berdahak maupun tidak berdahak) yang berlangsung hingga tiga minggu. ebagian besar bronkitis akut disebabkan oleh infeksi !irus dan dapat sembuh dengan sendirinya, sehingga tidak memerlukan antibiotik. "i #ndonesia penyakit bronkitis kronis seiring dengan meningkatnya jumlah orang yang menghisap rokok, dan pesatnya kemajuan industri. esuai dengangagasan $%& yaitu yaitu 'keseha 'kesehatan tan bagi bagi semua semua di tahun tahun 2, 2, disamp disamping ing mening meningkat katkan kan pelaya pelayanan nan kesehatan juga harus mengaktifkan penyuluhan terhadap bahaya rokok dan polusi yang dapat menyebabkan penyakit paru obstruktif kronik. Bronkitis kronik dapat dibagi atas *
•
Simple chronic bronchitis * bronchitis * bila sputum bersifat mukoid Chro Chroni nikk atau atau recu recurr rren entt muco mucopu purul rulen entt bron bronch chit itis is * bila bila mu+u mu+uss bers bersif ifat at
•
mukopurulent Chro Chronic nic obstru obstructiv ctivee bron bronchi chitis tis * bila bila disert disertai ai obstru obstruksi ksi saluran saluran napas napas yang yang
•
timbul apabila terpajan at iritan atau ada infeksi saluran napas akut. P#"#&/&0# Bronkitis kronik didapatkan lebih banyak pada laki-laki daripada 1anita. ungkin ini disebabkan penyebab utama sampai saat ini disebabkan penyebab utama sampai saat ini adalah merokok, dan laki-laki lebih banyak yang merokok dibandingkan 1anita. "ata epidemiologis di #ndonesia sangat kurang. "ari penelitian do dkk di Kalimantan engah engah #nsidensi bronkitis kronis adalah ,4 5.
P6&/&0#
Bronkitis kronis Kelainan utama bronkitis kronis pada bronkus adalah hipertrofi dan hiperplasia kelenjar mukus bronkus. erjadi sekresi mukus yang berlebihan dan lebih kental. e+ara histologis dapat dibuktikan dengan membandingkan tebalnya kelenjar mukus dan dinding bronkus. Pada pasien yang sering mengalami bronkospasme otot polos saluran napas bertambah dan timbul fibrosis peribronkial. 7ang penting juga adalah perubahan pada saluran napas ke+il ( small airways). 7aitu hiperplasia sel goblet, sel radang di mukosa dan submukosa, edema fibrosis peribronkial, penyumbatan mukus intraluminal dan penambahan otot polos. P6&08# 9aktor-faktor yang mempengaruhi timbulnya bronkitis kronik * :okok enurut buku Report of the WHO Expert Committe on smokin Control! rokok adalah penyebab utama timbulnya bronkitis kronik. e+ara patologis rokok berhubungan dengan hiperplasia kelenjar mukus bronkus dan metaplasia epitel skuamus saluran pernapasan. ;uga dapat menyebabkan bronkokonstriksi akut. enurut
9aktor 0enetik 9aktor genetik mempunyai peran pada penyakit paru kronik, terbukti pada sur!ei terakhir didapatkan bah1a anak-anak dari orang tua yang merokok mempunyai
ke+enderungan mengalami penyakit paru kronik lebih sering dan lebih berat, serta insidensi penyakit paru kronik pada grup tersebut lebih tinggi. 9aktor genetik tersebut diantaranya adalah atopi yang ditandai dengan adanya eosinofilia atau peningkatan kadar imunoglobulin (#g) serum, adanya hiperresponsif bronkus, ri1ayat penyakit obstruksi paru pada keluarga, dan defisiensi protein alfa-4 anti tripsin. 9aktor osial konomi Bronkitis kronik lebih banyak didapat pada golongan sosial ekonomi rendah, mungkin karena perbedaanpola merokok, dan lebih benyak terpajan faktor risiko lain. Kematian pada pasien bronkitis kronik ternyata lebih banyak pada golongan sosial ekonomi rendah. ungkin disebabkan faktor lingkungan dan ekonomi yang lebih je lek. /ingkungan Kerja Bronkitis kronis lebih sering terjadi pada pekerja yang terpajan at inorganik, debu organik atau gas yang berbahaya. Pekerja yang terpajan at tersebut mempunyai kemungkinan bronkitis kronik 2-= kali daripada pekerja yang tidak terpajan. e+ara epidemiologi didapatkan penurunan fungsi paru pada pekerja-pekerja tersebut, seperti pekerja pabrik plastik yang terpajan toluene #iisocyanate! pabrik katun dan lain-lain. P6&9##&/&0# Penyempitan saluran napas terjadi pada bronkitis kronik maupun pada emfisema paru. Bila sudah timbul gejala sesak, biasanya sudah dapat dibuktikan adanya tanda-tanda obstruksi. Pada bronkitis kronik sesak napas terutama disebabkan karena perubahan pada saluran napas ke+il, yang diameternya kurang dari 2 mm, menjadi lebih sempit, berkelok-kelok dan kadang-kadang terjadi obliterasi. Penyempitan lumen terjadi juga oleh metaplasia sel goblet. aluran napas besar juga berubah, terutama karena hipertrofi dan hiperplasia kelenjar mukus, sehingga saluran napas lebih menyempit. 68#96# K/#8#K Bronkitis kronik adalah suatu penyakit menahun, terjadi sedikit demi sedikit bertahuntahun. Biasanya mulai pada seorang pasien berumur 4>-2> tahun. Pada umur 2>-3> tahun kemampuan kerja beratnya mulai menurun dan mulai timbul perubahan pada saluran napas ke+il dan fungsi paru mulai pula berubah antara lain berupa kenalkan +losing !olume. ?mur 3>-=> tahun timbul batuk yang produktif dan @P4 (!olume ekspirasi paksa 4 detik) atau 9@4 (for+ed eApiratory !olume 4 se+ond) menurun. esak napas, hipoksemia dan perubahan spirometri sudah terjadi pada umur =>->> tahun. Pasien sering berulang-ulang mendapat infeksi saluran napas bagian atas sehingga sering atau sama sekali tidak dapat bekerja. Pada umur >>-> tahun. udah ada kor-pulmonal, yang dapat menyebabkan kegagalan napas dan meninggal. Kehuhan
Pada bronkitis kronik keluhan utama adalah batuk berdahak dan sesak. Pasien dengan bronkitis kronik dominan biasanya mempunyai ri1ayat batuk-batuk dengan sputum yang produktif yang sering dikatakannya karena merokok. akin lama batuk makin sering, berlangsung lama dan makin berat, timbul siang maupun malam, sehingga pasien terganggu tidurnya. Bila timbul infeksi saluran napas, batuk-batuk bertambah hebat dan berkurang bila infeksi teratasi. Pada hipoksemiahiperplasia berat, dapat timbul keluhan-keluhan neurologis seperti kesadaran yang menurun sampai koma, sakit kepala, tremor dan t1it+hing. P:#K668 4. Pemeriksaan radiologis 2. Pemeriksaan faal paru 3.6nalisa gas darah =. Pemeriksaan K0 P80/&/668 Pengelolaan bronkitis kronik dapat dibagiatas * 4. Penyuluhan 2. Pen+egahan 3. erapi farmakologi =. 9isioterapi dan rehabilitasi >. Pemberian &2 jangka panjang . Pengelolaan eksaserbasi akut, kegagalan pernapasan dan kor pulmonal Penyuluhan Penyuluhan tentang bronkitis kronik harus diterangkan tentang hal-halyang dapat memperberat penyakit, hal-hal yang harus dihindarkan dan bagaimana +ara pengobatan dengan baik. Pen+egahan 4. :okok %ubungan rokok dengan penyakit ini sudah jelas. Karena itu merokok harus dihentikan. eskipun sukar, penyuluhan dan usaha yang optimal harus dilakukan.
2. enghindari lingkungan polusi ebaiknya dilakukan penyuluhan se+ara berkala pada pekerja pabrik, terutama pada pabrik-pabrik yang mengeluarkan at-at polutan yang berbahaya terhadap saluran napas. 3. @aksin "ianjurkan !aksinasi untuk men+egah eksaserbasi, terutama terhadap influensa dan infeksi pneumokokus.
erapi 9aemakologi ujuan utama adalah untuk mengurangi obstruksi jalan napas yang masih mempunyai komponen yang re!ersibel meskipun sedikit. "engan pengurangan obstruksi sedikit saja, akan sangat membantu pasien, hal ini dapat dilakukan dengan * 4. pemberian bronkodilator 2. pemberian kortikosteroid 3. mengurangi sekresi mukus. 4.Pemberian bronkodilator "ianjurkan untuk men+oba pemberian bronkodilator pada setiap pasien. 7ang biasa diberikan adalah * a. 0olongan teofilin b. 0olongan agonis B2 (erbutalin) 2. Pemberian kortikosteroid Pada beberapa pasien, pemberian kortikosteroid akan berhasil mengurangi obstruksi saluran napas. 3. engurangi sekresi mukus ?saha untuk mengeluarkan dan mengurangi mukus merupakan pengobatan yang utama dan penting pada pengelolaan bronkitis kronik. ?ntuk itu dapat dilakukan * - inum +ukup, supaya tidak dehidrasi dan mukus lebih en+er. - kspektoran, yang sering digunakan ialah gliseril guaikolat, kalium iodida dan amonium klorida - 8ebulasi dan humidifikasi dengan uap air menurunkan !iskositas dan mengen+erkan sputum - ukolitik "apat digunakan asetilsistein atau bromheksin.
9isioterapi dan :ehabilitasi ujuan fisioterapi dan rehabilitasi adalah meningkatkan kapasitas fungsional dan kualitas hidup dan memenuhi kebutuhanpasien dari segi sosial, emosional dan !okasional. Program fisioterapi yang dilaksanakan, berguna untuk C - mengeluarkan mukus dari saluran napas, - memperbaiki efisiensi !entilasi, - memperbaiki dan meningkatkan kekuatan fisis. Pemberian &2 jangka panjang
Pemberian &2 terus menerus dan jangka panjang telah terbukti berguna pada pasien pasien bronkitis kronik (oemantri, 244). erapi penggunaan antibiotika erapi antibiotika pada bronkhitis akut tidak dianjurkan ke+uali bila disertai demam dan batuk yang menetap lebih dari hari, karena di+urigai adanya keterlibatan bakteri saluran napas seperti . pneumoniae, %. #nfluenae. ?ntuk batuk yang menetap D 4 hari diduga adanya keterlibatan y+oba+terium pneumoniae sehingga penggunaan antibiotika disarankan. ?ntuk anak dengan batuk D = minggu harus menjalani pemeriksaan lebih lanjut terhadap kemungkinan B<, pertusis atau sinusitis. erapi a1al pada Bronkhitis Kondisi Klinik Patogen erapi 61al Bronkhitis akut Biasanya !irus /ini #* anpa antibiotika /ini ##*6moksisilin,amoksi-kla!, makrolida Bronkhitis Kronik %.influenae, oraAella +atarrhalis, . pneumoniae /ini #* 6moksisilin, Euinolon /ini ##* Fuinolon, amoksi-kla!, aitromisin, kotrimoksaol Bronkhitis Kronik dengang komplikasi s.d.a, K. Pneumoniae, P. aeruginosa, 0ram (-) batang lain /ini #* Fuinolon /ini ##*
Bronkhitis Kronik dg infeksi bakteri s.d.a. /ini #* Fuinolon oral atau
parenteral,
eropenem
atau
6ntibiotika yang dapat digunakan dengan lama terapi >-4= hari sedangkan pada bronkhitis kronik optimalnya selama 4= hari.Pemberian anti!iral amantadine dapat berdampak memperpendek lama sakit bila diberikan dalam =H jam setelah terinfeksi !irus influena 6. &8#&:#80 - fektiti!itas terapi * 9rekuensi batuk, !olume dan 1arna sputum - fek samping obat potensial * - akikardia, palpitasi akibat bronkodilator - edasi, konstipasi akibat pemakaian dekstrometorphan, +odein - #nteraksi obat (binfar.kemkes.go.id) umber pustaka
Buku 6jar #/? P876K# "6/6 ;ilid ## disi ketiga, 24, Balai Penerbit 9K?#, ;akarta , HI2-HH4 Binfar.kemkes.go.id., P%6:6<?#<6/ <6: ?8?K P876K# #89K# 6/?:68 P:86P668, 2>, "PK :#, diakses tgl 4HJ24 jam 42.>.
:?
B:&8K##
"isusun ?ntuk emenuhi ugas "iskusi 9armakoterapi Kelompok #
Ketua
* ;ajang ;apar odik (244423)
6nggota
* 6dhita
:iyanda (24443I)
6nne "aniati (2444=)
:osi "ahlia (2444>2)
6sep :ohmat (2444I)
:ossy :ihani (2444=)
Bayu eptiadi (24444)
epriantina (2444=3)
ni :ohaeni (244443)
yaiful Bahri (2444=)
0ladys 6ustin (24444) #is #sma1ati (24444J)
ria $ulandari Perti1i (2444>>)
Komalasari (24442>)
8adia 8urhasanah (24442H)
:ani :ahma1ati (244434)
:esa 6prilia :ahmani
:e!i 9ahle!i (244432)
(24443=)
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI APOTEKER STFB 2016
<6668 P:687668
Kelompok ( empat presentasi )
*2
Presenter
* :osi :ihani (2444=)
* ria $ulandari Perti1i (2444>>)
4. :ial . (24443H) - %ubungan mandi malam dengan bronkitis - "ikatakan bronkitis itu bagaimana, +ara membedakan dengan batuk dan flu biasa 2. ri ?tami (2444==) - Pemeriksaan untuk bronkitis apa 3. %endra . (24444I)
- %ubungan udara dingin dengan memperparah bronkitis - Bedanya bronkitis dengan pneumonia, mungkin tidak bronkitis dan pneumonia pada 1aktu yang sama
Kelompok (empat presentasi)
*4
Presenter
* Komalasari (24442>)
* Bayu eptiadi (24444)
4. :isna (24443) - Kenapa rokok dapat menyebabkan bronkitis - Perokok pasif lebih beresiko atau tidak 2. $inda (2444=H) Bronkitis akut dan kronik, pengobatannya faktor gen ujuan pengobatannya
3. 7oyan (2444>4) - ingkat keparahan bronkitis dan komplikasi =. 8ur anita (24443) - erapi penggunaan kortikosteroid mekanismenya seperti apa >. 6ndri (24443) - aat kapan bronkitis tidak perlu diobati - Penggunaan obat - Bedanya asma dan bronkitis . %ilyah (24444H) - 9aktor reinfeksi nebulasi