DIKLAT
PERHAPI PENYUSUNAN PERENCANAAN TAMBANG JANGKA PENDEK (Penyusunan PTJP)
Ternate, 8-9 April 2013 Presented By: Bachtiar Liusman, ST. MAusiMM.
ISI BAHASAN
1
ULASAN SINGKAT PEKERJAAN YANG PERLU DILAKUKAN DILAKUKAN SEBELUM PTJP
2
PRINSIP PTJP
3
DATA YANG DIPERLUKAN UNTUK MELAKUKAN PTJP
4
REKONSILIASI PTJP DENGAN AKTUAL AKTUAL PENAMBANGAN PENAMBANGAN
ISI BAHASAN
1
ULASAN SINGKAT PEKERJAAN YANG PERLU DILAKUKAN DILAKUKAN SEBELUM PTJP
2
PRINSIP PTJP
3
DATA YANG DIPERLUKAN UNTUK MELAKUKAN PTJP
4
REKONSILIASI PTJP DENGAN AKTUAL AKTUAL PENAMBANGAN PENAMBANGAN
ULASAN SINGKAT PEKERJAAN YANG PERLU DILAKUKAN SEBELUM PTJP Pengeboran, Analisa Data dan Evaluasi Mine Design (Open Pit/Open Cut) Mine Scheduling
1
Urutan Kegiatan PTJP
Pengeboran, Analisa Data dan Evaluasi •
•
•
•
•
•
•
Survey Topografi dan Pengeboran Quality Assurance Quality Control (QAQC) Pengklasifikasian Ore dan Sayatan Bore Hole (3D) Ore Body Domain (3D) Basic Statistic Analysis (Histogram) Spatial Analysis Variography Block Model Estimation
1
Pengeboran, Analisa Data dan Evaluasi
Survey Topografi dan Pengeboran Survey Topografi, Pengukuran dan Pemasangan Patok, Pengukuran GPS Geodetik, Pengukuran Batas IUP Eksplorasi, Pengukuran Bathimetri Laut, Pengukuran Pasang Surut Air Laut, Pengukuran Topografi detail dan Pengukuran Titik Bor.
Pemboran dilakukan untuk mengetahui sumberdaya dan cadangan yang potensial. Kategori cadangan berdasarkan penerapan jarak pemboran adalah : Inferred : random test pit penentukan lokasi yang prospek, pemboran grid •
≥100m •
•
Indicated : pemboran grid 50meter Measured : pemboran grid 25meter
1
Pengeboran, Analisa Data dan Evaluasi
QAQC, Pengklasifikasian Ore dan Sayatan Bore Hole (3D)
•
•
•
QAQC sample menggunakan laboratorium lain untuk menperoleh jaminan kadar tiap elemen. Masukan data hasil analisa sample dan data tipe batuan hasil eksplorasi (geologi) kedalam database. Golongkan data base untuk memenuhi permintaan pembeli. Gunakan database untuk membuat sayatan bore hole (3D).
1
Pengeboran, Analisa Data dan Evaluasi
Ore Body Domain(3D)
PlaneDip:18.7o DipDirection:123.4o
1
Pengeboran, Analisa Data dan Evaluasi
Basic Statistic Analysis
•
Pastikan bahwa domain adalah single population (distribusi normal), apabila terdapat outlier maka perlu dilakukan top cutting.
1
Pengeboran, Analisa Data dan Evaluasi
Basic Statistic Analysis
1
Pengeboran, Analisa Data dan Evaluasi
3D anisotropy ellipsoid
Setiap panjang dari tiga sumbu menggambarkan bobot dari sample. Bobot tersebut sama dengan lokasi sample diatas permukaan ellipsoid. Dua perbandingan panjang menggambarkan ellipsoid sesuai jenisnya: Major / Semi-Major and Major / Minor
Untuk mendefinisikan perbandinagan ini dapat menggunakan variograms...
1
Pengeboran, Analisa Data dan Evaluasi
Spatial Analysis Variography
Azimuth:6.29549>194.378 TotalSample:3834 Nugget:0.0095 Sill:0.3548 Range:94.807 Lag:37.8 VariogramMap:
MaximumContinuity:194.4o
1
Pengeboran, Analisa Data dan Evaluasi
Spatial Analysis Variography SEMI MAJOR Azimuth : 0 > 284.378
Nugget:0.0095 Sill:0.3548 Range : 61.408 Lag : 41.0
VariogramMap:
MaximumContinuity:284.4o
1
Pengeboran, Analisa Data dan Evaluasi
Spatial Analysis Variography MINOR Azimuth : -83.7045 > 194.378
Nugget:0.0095 Sill:0.3548 Range : 9.336 Lag : 7 Anisotropy Factor : Major / Semi Major : 1.544 Major / Minor : 10.155 Bearing : 194.378 Plunge : 6.2955 Dip : 0
1
Pengeboran, Analisa Data dan Evaluasi
Block Model Estimation
1
Urutan Kegiatan PTJP
Mine Design (Open Pit/Open Cut) •
•
•
•
Desain Pit Limit (Optimalisasi dengan memaksimalkan SR yang menguntungkan) Desain jalan dari bagian dasar Pit Limit. Desain jalan menuju bagian atas Pit Limit Ultimate Pit Limit
1
Mine Design (Open Pit/Open Cut)
Desain Pit Limit (Optimalisasi dengan memaksimalkan SR yang menguntungkan) •
•
Gunakan Stripping Ratio yang menguntungkan dengan perhitungan yang sesuai, kemudian kita akan mendapatkan bottom level tiap block sesuai dengan SR maksimum yang menguntungkan. Desain Pit Limit dimuali dari bottom level dan offset segmen dengan 70º slope, setiap 6 meter, offset 2 m catch berm untuk kesetabilan lereng. Overall slope harus lebih kecil dari 50º (berdasarkan perhitungan kestabilan lereng geoteknik). Potong Pit Limit menggunakan kontur topografi.
1
Mine Design (Open Pit/Open Cut)
1
Mine Design (Open Pit/Open Cut)
Desain jalan dari bagian dasar Pit Limit
1
Mine Design (Open Pit/Open Cut)
Desain jalan menuju bagian atas Pit Limit
1
Mine Design (Open Pit/Open Cut)
Ultimate Pit Limit
1
Mine Design (Open Pit/Open Cut)
Mine Design
1
Urutan Kegiatan PTJP
Mine Scheduling •
•
•
Perhitungan Cadangan Mining Sequence Perhitungan Productivity
1
Mine Scheduling
Perhitungan Cadangan Dari Ultimate Pit Limit dan Block Model, kita dapat menghitung cadangan yang terkandung didalam Pit.
1
Mine Scheduling
Mining Sequence Berdasarkan perhitungan sebelumnya, lakukan pengolahan data cadangan di Excel kemudian pilih level penambangan yang akan ditambang.
1
Mine Scheduling
Perhitungan Productivity Blending dari beberapa Area Tambang untuk mencapai spesifikasi target produksi.
Alat Berat dan Operator yang dibutuhkan
PRINSIP PTJP Actual Data Optimum Hauling Distance Optimum Unit Used Optimum Stripping Ratio Optimum Cost
2
Prinsip PTJP
Actual Data •
•
•
PTJP mengacu kepada target produksi dan jadwal pengapalan yang sudah ada atau kebutuhan pabrik pengolahan dengan tetap menjadikan perencanaan jangka panjang sebagai acuan. PTJP dibuat berdasarkan pendekatan dari data aktual dilapangan. Perlu dilakukan improvisasi untuk mencapai target jangka pendek yang mungkin lebih tinggi dari pada yang telah dirincikan dalam target jangka panjang dengan cara Engineering (rekayasa) seperti pemilihan kombinasi pit yang efektif, konstruksi jalan alternatif, pembuatan stock pile baru yang lebih dekat dari lokasi penambangan, perluasan stock pile dsb.
2
Prinsip PTJP
Optimum Hauling Distance Jarak angkut perlu dioptimalkan karena berhubungan dengan cycle time alat dan jumlah alat yang akan digunakan. Pada jarak angkut yang terlampau jauh perlu dievaluasi apakah memungkinkan untuk dibuat jalan dengan jarak angkut yang lebih pendek tetapi memiliki grade jalan yang masih memadai
2
Prinsip PTJP
Optimum Unit Used Study mengenai alat yang cocok dengan lokasi penambangan perlu dilakukan, baik alat gali, muat dan alat angkut. Pemilihan alat yang sesuai dengan memperhatikan analisa cycle time dan kondisi lapangan akan meningkatkan produktivitas sehingga diperoleh produksi yang optimal. Contoh: Penggunaan Bulldozer Ripper pada area penambangan hard saprolite akan mempercepat perolehan bijih nikel sehingga akan membantu Excavator menggali dan memuat ke alat angkut.
2
Prinsip PTJP
Optimum Stripping Ratio
Untuk mengoptimalkan Stripping Ratio perlu dilakukan kombinasi pit penambangan dan sequence penambangan sehingga mendapatkan Total Stripping Ratio yang sesuai dengan yang diinginkan. Stripping Ratio dipengaruhi oleh penentuan Cut-off Grade pada saat pembuatan Ultimate Pit Limit.
2
Prinsip PTJP
Optimum Cost Selain Tonase Productivity, resume akhir yang diharapkan adalah diketahuinya Cost dan Cost/ton dari setiap kegiatan penambangan yang dapat dijadikan bahan evaluasi . Cost Control perlu dilakukan agar setiap kegiatan penambangan tidak over budget berdasarkan benchmark yang sudah ditentukan.
DATA YANG DIPERLUKAN UNTUK MELAKUKAN PTJP Data target Pengapalan & target Produksi Data Curah Hujan Data Jam Kerja Data Ketersediaan Alat Data Limit Penambangan Data Jarak Data Stock Data pencapaian Target Update
3
Data yang diperlukan untuk melakukan PTJP
Data target Pengapalan & target Produksi Pada dasarnya Target Actual Pengapalan digunakan sebagai dasar untuk merencanakan PTJP. Sedangkan data Target Pengapalan & Tagret Produksi yang dibuat dalam Long Term Plan digunakan sebagai acuan untuk menghitung kebutuhan unit dan kemampuan produksi bulanan yang akan digunakan sebagai acuan awal dalam perhitungan PTJP.
3
Data yang diperlukan untuk melakukan PTJP
Data Curah Hujan Data Curah Hujan tahunan dibuat dengan memperhatikan siklus curah hujan tahunan dengan memperhatikan puncak curah hujan lima tahunan, dari data tersebut diatas, rencana Jam hujan akan dipakai untuk menghitung rencana Jam kerja bulanan yang akan digunakan dalam perhitungan PTJP. No
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Rencana-2012 (mm) Hari Jam Januari 320.85 18 67.50 Februari 325.69 22 75.00 Maret 404.36 21 54.50 April 727.07 26 131.50 Mei 555.77 28 107.50 Juni 308.57 24 124.75 Juli 469.09 28 115.50 Agustus 480.90 23 132.75 September 500.81 22 106.00 Oktober 329.13 21 109.00 November 222.55 14 65.50 Desember 306.06 21 102.38 Total 4,950.86 268.00 1,191.88 Bulan
3
Data yang diperlukan untuk melakukan PTJP
Data Jam Kerja Data Jam Kerja Tersedia dihitung berdasarkan data Curah Hujan dan jam kerja per hari (contoh: jam kerja 20 jam/hari dengan 2 shift) NO
Libur Hari Kerja Hari Kerja Over Shift BULAN Nasional tanpa efek (Hari) (Hari) (Hari) hujan
1 January 2 February 3 March 4 April 5 May 6 June 7 July 8 August 9 September 10 October 11 November 12 December TOTAL FAKTOR HUJAN
31 29 31 30 31 30 31 31 30 31 30 31 366 26.80%
1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 4
2.5 2 2 2.5 2 2 2.5 2 2.5 2 2 2.5 26.5
27.5 27 29 27.5 29 28 28.5 28 27.5 28 28 27.5 335.5
Hari hilang akibat hujan 5.06 5.63 4.09 9.86 8.06 9.36 8.66 10.48 7.95 8.18 4.91 7.68 89.92
Hari Kerja Jam Kerja Tersedia Tersedia
22.44 21.38 24.91 17.64 20.94 18.64 19.84 17.52 19.55 19.83 23.09 19.82 245.58
Jam kerja karyawan : Jam kerja shift siang 07:00 – 18:00 ( 10 jam ) Jam kerja shift malam 19:00 – 06:00 ( 10 jam ) Total jam kerja 20 jam/hari kecuali hari minggu dan jum’at Total jam kerja pada saat bulan ramadhan 19 jam/hari
448.75 427.50 498.25 352.75 418.75 372.88 396.75 332.88 391.00 396.50 461.75 396.43 4894.18
3
Data yang diperlukan untuk melakukan PTJP
Data Ketersediaan Alat Data ketersediaan alat dihitung untuk mencapai Target Pengapalan & Target Produksi. Ketersediaan alat harus memperhatikan alat cadangan dari kebutuhan total alat.
3
Data yang diperlukan untuk melakukan PTJP
Data Limit Penambangan Limit Penambangan didalamnya termasuk jalan tambang dan batas terluar penambangan digunakan untuk menghitung tonase dan kadar penambangan PTJP
Data Jarak: Lokasi Penambangan, Stock Yard, Screening Station, Crusher, Pengapalan dst Jarak Penambangan berpengaruh kepada jumlah unit yang akan digunakan.
3
Data yang diperlukan untuk melakukan PTJP
Data Stock pada EFO (Eksportable Final Ore) dan ETO (Eksportable Transit Ore) Kuantitas tumpukan pada EFO dan ETO dapat digunakan sebagai tonase tambahan dalam perhitungan PTJP
Data pencapaian Target Update Daily target dipilih yang paling besar diantara target tahunan dengan target bulanan.
REKONSILIASI PTJP DENGAN AKTUAL PENAMBANGAN
4
REKONSILIASI PTJP DENGAN AKTUAL PENAMBANGAN
Data Reconsiliasi PIT NAME TYPE NO DATA
AKTUAL
MODEL
TON
Ni
Fe
Si
CaO
MgO
Ba
TON
Ni
Fe
Si
CaO
MgO
Ba
7,000
1.96
14.66
42.81
0.35
17.22
0.41
7515
17675
0.95
24.74
36.21
0.22
8.10
0.26
0.00 OB/WS
LM LGSO
HG/MG TOTAL SP TOTAL ALL SP TOTAL MOVE
17,948
-
-
-
-
-
-
0.00
1155
1.23
29.98
32.91
0.14
2.51
0.11
3,591
1.61
15.19
44.74
0.55
14.64
0.34
2005
1.37
21.36
34.35
0.62
14.69
0.45
6,797
2.45
14.78
42.76
0.35
17.87
0.43
8124
2.31
14.69
39.76
0.71
19.57
0.51
10,388
2.16
14.92 43.44
0.42
16.75
0.40
11,284
2.03
17.44
38.10
0.63
16.95
0.46
17,388
2.08
14.82 43.19
0.39
16.94
0.40
11,284
2.03
17.44
38.10
0.63
16.95
0.46
35,336
36,474
DF LG (%)
100.00 100.00 100.00 100.00
DF LGSO (%)
-17.03 28.88 -30.23
DF SP (%) DF
-6.07
-0.59
-7.55
100.00
100.00
11.61
0.33
23.82
50.52
8.68
16.45
4
REKONSILIASI PTJP DENGAN AKTUAL PENAMBANGAN
Tonase & Grade Ni Model & Aktual 45,000
3
40,000 2.45 35,000
2.5
2.31 2.45
30,000
2.03 2.08
2.03
1.96
2
25,000 20,000
17,675 17,948
15,000 10,000
1.5
1.61 1.37
Ton Aktual 17,388
1.23
11,284 8,124
10,388
11,284
6,797
7,000 3,591
5,000
Ni Model 1
0.95 7,515
1,155
0.5
2,005
0
0
No Data Ob/Ws/Br
LM
LGSO
Ton Model
HG/MG
Total SP
Total All SP
Ni Aktual
4
REKONSILIASI PTJP DENGAN AKTUAL PENAMBANGAN
Dilution Factor 100.00
100
Ni 75
50
25
12 0
LM -25
-50
-75
-100
LGSO -17.03
SP -6.07
-6.17 LM,LGSO,SP
4
REKONSILIASI PTJP DENGAN AKTUAL PENAMBANGAN
Peta Penambangan
Lokasi tertambang