KAJIAN PENGEMBANGAN BISNIS PERLUASAN PASAR PRODUK SUSU PASTEURISASI PADA PT CIRAWA SUMBER BAROKAH PANGALENGAN,BANDUNG PANGALENGAN,BANDU NG SELATAN JAWA J AWA BARAT
SABRINA SALSABILA FIRDAUSY
PROGRAM KEAHLIAN MANAJEMEN AGRIBISNIS PROGRAM DIPLOMA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014
PERNYATAAN MENGENAI LAPORAN TUGAS AKHIR DAN SUMBER INFORMASI Dengan ini saya menyatakan laporan tugas akhir Kajian Pengembangan Bisnis Perluasan Pasar Produk Susu Pasteurisasi pada PT Cirawa Sumber Barokah adalah karya saya dengan arahan dosen pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan per guruan tinggi manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir laporan ini.
Bogor, Juni 2014
Sabrina Salsabila Firdausy NIM J3J211191
RINGKASAN
SABRINA SALSABILA FIRDAUSY. Kajian Pengembangan Perluasan Pasar Produk Susu Pateurisasi pada PT Cirawa Sumber Barokah Pangalengan Bandung Selatan Jawa Barat. Dibimbing oleh VERALIANTA Br SEBAYANG.
Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini bertujuan untuk menganalisis kelayakan pengembangan bisnis dari Perluasan Pasar Produk Susu Pasteurisasi pada PT Cirawa Sumber Barokah, Pangalengan Bandung Selatan, Jawa Barat serta menggambarkan potensi perusahaan yaitu PT Cirawa Sumber Barokah atas hasil analisis faktor internal dan faktor eksternal yang terdapat dilingkungan perusahaan. Kegiatan Praktik Kerja Lapanagan di PT Cirawa Sumber Barokah ini berlokasi di Kampung Babakan Mulya RT 1 RW 13 Desa Margamulya Kecamatan Pangalengan, Bandung Selatan, Jawa Barat. Pelaksanaan PKL ini dilakukan selama 12 minggu yang dimulai pada tanggal 7 Februari hingga tanggal 14 Mei 2014. Ketersediaan waktu tersebut digunakan untuk kegiatan pengamatan, pencarian data, pembelajaran pada aspek-aspek yang berkaitan dengan agribisnis peternakan khususnya pada peternakan sapi perah serta memperoleh data yang berkaitan dengan kajian kaji an pengembangan bisnis yang diambil Susu sapi merupakan bahan pangan yang kaya akan kandungan berbagai zat gizi yang dibutuhkan tubuh. Para ahli gizi menyarankan untuk meminum susu setiap hari untuk menjaga stamina tubuh. Salah satu cara untuk mendapatkan manfaat susu tersebut, salah satunya mengkonsumsi olahan susu seperti susu pasteurisasi. Keberadaan susu pasteurisasi cukup populer di masyarakat. Proses pasteurisasi merupakan proses pemanasan susu pada suhu dan waktu tertentu dengan tujuan membunuh mikroba patogen yang membahayakan kesehatan manusia, dan hanya menyebabkan sedikit perubahan pada komposisi, flavor , dan nilai gizi susu. Metode yang digunakan dalam Kajian pengembangan bisnis ini adalah metode analisis kualitatif serta metode kuantitatif dengan menggunakan analisis anggaran parsial yang bertujuan untuk mengetahui apakah bisnis yang akan dilakukan akan lebih menguntungkan daripada sebelumnya bagi perusahaan. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka tujuan yang ingin dicapai dari Kajian Pengembangan Bisnis ini adalah : (1) merumuskan ide perluasan pasar pasar pada produk susu pasteurisasi (2) menganalisis kelayakan usaha perluasan pasar produk susu pasteurisasi sebagai salah satu alternatif strategi pengembangan bisnis pada PT Cirawa Sumber Barokah baik secara finansial dan nonfinansial. PT Cirawa Sumber Barokah merupakan perusahaan yang bergerak dibidang budidaya sapi perah dan melakukan pengolahan produk susu sapi. Pengkajian ide pengembangan bisnis perluasan pasar susu pasteurisasi ini mencakup beberpa aspek seperti aspek pasar dan pemasaran, aspek teknis dan teknologi, aspek organisasi dan manajemen serta aspek finansial. PT Cirawa Sumber Barokah ini bermula dari Doktorandus Haji Sudar Wirataatmadja, seorang karyawan BUMN yang pada tahun 2005 berinisiatif untuk mendirikan usaha sendiri. PT Cirawa Sumber Barokah adalah perusahaan keluarga. PT Cirawa Sumber Barokah bergerak di bidang usaha peternakan, pertanian, dan jasa travel. Adapun kegiatan usaha peternakan memiliki nama D4 Dairy Farm yang bergerak di bidang peternakan sapi perah dan pengolahan
produk olahan susu berupa susu pasteurisasi dan yoghurt. PT Cirawa Sumber Barokah ini pada awal berdirinya membuat kandang berkapasitas 56 ekor, ekor, jumlah sapi perah yang dimiliki adalah sebanyak 15 ekor yang mulai memproduksi susu pada tahun 2009. Usaha ini dikelola secara konvensional oleh orang lokal yang dipercaya dengan sistem bagi hasil dengan warga di lingkungan sekitar peternakan. Beliau mengembangkan usahanya hingga jumlah investasi sapi menjadi 50 ekor sapi laktasi dan memiliki 35 orang pekerja. Hingga pada tahun 2012 perusahaan diserahkan kepada anak beliau, bapak Doddy Riswandi hingga saat ini. Karena minimnya pengetahuan tentang sapi perah, bapak Doddy merekrut seorang konsultan sehingga ia melakukan restruktur dan reorganisasi dan memulai untuk melakukan pengolahan susu dengan nama label Ciyo. Kajian pengembangan bisnis perluasan pasar produk susu pasteurisasi berdasarkan adanya permintaan susu pasteurisasi tawar yang hanya dilakukan kegiatan penjualan pada hari minggu di Gardu Induk Cikalong, sehingga perusahaan perlu melakukan penjualan secara terus menerus tidak hanya dilakukan pada hari minggu. Salah satu upaya yang dapat dilakukan sebagai langkah untuk melakukan penjualan secara terus menerus adalah dengan melakukan perluasan pasar dengan melakukan penjualan ke minimarket Alfamart di daerah Cimaung dan di daerah Jagabaya. Perluasan pasar ini dilakukan dengan mempertimbangkan banyak hal diantaranya memperbaiki kemasan yang sudah ada dengan kemasan baru sesuai dengan target pasar yang dituju, mengurangi jumlah pembeli pada produk susu murni yang nilai keuntungannya lebih sedikit dibandingkan dengan penjualan produk susu pasteurisasi. Masing-masing Alfamart yang menjadi pelanggan pada pengembangan bisnis ini membutuhkan pasokan 100 sampai 200 liter susu pasteurisasi. Minimarket Alfamart dipilih sebagai sasaran pemasaran produk susu pasteurisasi karena melihat adanya potensi penjualan susu pasteurisasi pada masyarakat disekitar wilayah Pangalengan (Cimaung dan Jagabaya) yang dijual di minimarket tersebut saat ini menjual susu pasteurisasi yang dirasa cukup mahal. Produk yang akan dipasarkan pada rencana pemengembangan bisnis ini berukuran 1 liter per kemasan. Berdasarkan hasil analisis aspek finansial diperoleh perkiran penerimaan (TR) sebesar Rp172 000 000, analisis total biaya (TC) sebesar Rp65 347 000, keuntungan (π) sebesar Rp106 653 000, R/C Ratio sebesar Rp2.63, B/C Ratio sebesar 3, Harga Poko Produksi (HPP) sebesar Rp3 799, BEP kemasan sebesar 6 389 kemasan, serta BEP rupiah sebesar Rp63 894 285.
KAJIAN PENGEMBANGAN BISNIS PERLUASAN PASAR PRODUK SUSU PASTEURISASI PADA PT CIRAWA SUMBER BAROKAH PANGALENGAN BANDUNG SELATAN JAWA-BARAT
SABRINA SALSABILA FIRDAUSY
Laporan Tugas Akhir Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya pada Program Diploma Keahlian Manajemen Agribisnis
PROGRAM KEAHLIAN MANAJEMEN AGRIBISNIS PROGRAM DIPLOMA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014
Judul Tugas Akhir : Kajian Pengembangan Bisnis Perluasan Pasar Produk Susu Pasteurisasi pada PT Cirawa Sumber Barokah Nama : Sabrina Salsabila Firdausy NIM : J3J211191
Disetujui oleh,
Veralianta Sebayang, SP, MSi Pembimbing
Diketahui oleh,
Dr Ir Bagus P Purwanto, Magr Direktur
Tanggal lulus :
Ir Sutara Hendrakusumaatmaja, MSc Koordinator Program Keahlian
PRAKATA Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyusun dan menyelesaikan Kajian Pengembangan Bisnis yang berjudul “ Perluasan Pasar Produk Susu Pasteurisasipada PT. Cirawa Sumber Barokah ” sebagai salah satu syarat kelulusan pada Program Keahlian Manajemen Agribisnis Program Diploma Institut Pertanian Bogor. Kajian Pengembangan Bisnis ini merupakan hasil proses belajar selama kegiatan Praktek Kerja Lapang (PKL) dalam waktu 3 bulan terhitung sejak tanggal 17 Februari 2014 sampai 14 Mei 2014 yang dilaksanakan di PT Cirawa Sumber Barokah Kecamatan Pangalengan, Bandung Selatan. Penyusunan kajian ini merupakan proses pembelajaran untuk memahami potensi serta permasalahan yang terdapat di perusahaan. Didalam penyusunan kajian ini, penulis akan menganalisis kelayakan bisnis didalam rencana pengembangan dalam perluasan pasar produk susu pasteurisasi di wilayah Banjaran dan Soreang. Terima kasih penulis ucapkan kepada orang tua yang selalu memberikan doa, dukungan moril dan materil, serta kasih sayang yang tiada hentinya, Ibu Veralianta Br Sebayang, SP, Msi, selaku dosen pembimbing, Bapak Doddy Riswandi selaku pemimpin perusahaan PT Cirawa Sumber Barokah yang telah mengijinkan penulis melakukan kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL), dan Bapak Sandi Maulana sebagai pembimbing lapang, staf, karyawan atas bantuan yang diberikan selama pelaksanaan kegiatan Praktik Kerja Lapang, keluarga karyawan dan masyarakat sekitar perusahaan yang telah membantu dan memberikan rasa kekeluargaan selama kegiatan PKL tersebut berlangsung, serta teman-teman sejawat yang telah memberikan dukungan dan semangat sehingga penulisan laporan ini dapat terselesaikan dengan tepat waktu. Demikian laporan Tugas Akhir ini disusun dengan baik. Penulis menyadari bahwa penyusunan laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari semua pihak. Akhir kata penulis berharap semoga kajian pengembangan bisnis ini dapat digunakan sebagaimana mestinya dan bermanfaat bagi banyak pihak. Atas perhatiannya penulis ucapkan terima kasih.
Bogor, Juni 2014 Sabrina Salsabila Firdausy
DAFTAR ISI DAFTAR TABEL
VIII
DAFTAR GAMBAR
IX
DAFTAR LAMPIRAN
IX
1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG 1.2 TUJUAN 1.2.1 Merumuskan Ide Pengembangan Bisnis 1.2.2 Mengkaji Kelayakan Pengembangan Unit Bisnis 2 METODE KAJIAN 2.1 R UANG UANG LINGKUP 2.2 LOKASI DAN WAKTU 2.3 DATA DAN SUMBER DATA 2.4 PENGUMPULAN DATA 2.5 METODA A NALISIS 2.5.1 Aspek Pasar dan Pemasaran 2.5.2 Aspek Teknis dan Teknologi 2.5.3 Aspek Organisasi dan Manajemen 2.5.4 Aspek Finansial 3 KERAGAAN PERUSAHAAN 3.1 SEJARAH DAN PERKEMBANGAN PERUSAHAAN 3.2 ASPEK ORGANISASI DAN MANAJEMEN PERUSAHAAN 3.3 ASPEK SUMBERDAYA PERUSAHAAN 3.4.1 Karyawan 3.4.2 Pemilikan Peralatan 3.4 U NIT BISNIS 3.4.1 Pengadaan Bahan Baku/Input dan peralatan 3.4.2 Teknis dan Teknologi Produksi 3.4.3 Pemasaran (4P) 4 KAJIAN PENGEMBANGAN BISNIS UMUSAN IDE PENGEMBANGAN BISNIS 4.1 R UMUSAN 4.2 DESKRIPSI U NIT BISNIS 4.2.1 Deskripsi Produk 4.2.2 Deskripsi Proses Produksi 4.2.3 Deskripsi Pelanggan 4.2.4 Deskripsi Pemasaran ENCANA PENGEMBANGAN BISNIS 4.3 R ENCANA 4.3.1 Perencanaan Pasar dan Pemasaran 4.3.2 Perencanaan Teknis dan Teknologi 4.3.3 Perencanaan Organisasi dan Manajemen 4.3.4 Perencanaan Aspek Sosial
1 1 3 3 4 4 4 4 5 5 5 6 7 8 8 10 10 12 14 14 17 18 19 26 26 30 30 32 32 34 36 36 37 37 40 43 44
4.3.5 Penanganan Limbah 45 4.3.6 Perencanaan Finansial 45 ERROR ! BOOKMARK NOT DEFINED. 4.4 ARUS BIAYA 4.5 TAHAPAN PENGEMBANGAN BISNIS 54 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 5.2
58
K ESIMPULAN ESIMPULAN SARAN
58 59
DAFTAR PUSTAKA
60
LAMPIRAN
61
DAFTAR TABEL Produksi susu di Indonesia tahun 2009-2012 1 Data permintaan dan penawaran susu pasteurisasi pada PT Cirawa Sumber Barokah periode Januari-April 2014 3 Pembagian tugas di PT Cirawa Sumber Barokah tahun 2014 13 Jadwal kegiatan karyawan pada PT Cirawa Sumber Barokah tahun 2014 2014 15 Sumberdaya yang dimiliki PT Cirawa Sumber Barokah tahun 2014 17 Peralatan kandang PT Cirawa Sumber Barokah tahun 2014 21 Peralatan pemerahan PT Cirawa Sumber Barokah tahun 2014 22 Perlengkapan kebersihan kandang PT CSB tahun 2014 22 Peralatan kantor pemasaran PT Cirawa Sumber Barokah tahun 2014 23 Perlengkapan produksi pakan PT Cirawa Sumber Barokah tahun 2014 23 Perlengkapan pemeliharaan dan perawatan sapi PT Cirawa Sumber Barokah tahun 2014 24 Perlengkapan produksi olahan PT Cirawa Sumber Barokah tahun 2014 25 Kandungan susu PT Cirawa Sumber Barokah bulan Maret 2014 27 Biaya investasi sebelum pengembangan 46 Perkiraan investasi setelah pengembangan 47 Biaya penyusutan sebelum pengembangan 47 Perkiraan biaya penyusutan setelah pengembangan 48 Biaya tetap sebelum pengembangan 49 Perkiraan biaya tetap setelah pengembangan 49 Biaya variabel sebelum pengembangan 50 Perkiraan biaya variabel setelah pengembangan 50 Laporan laba rugi setelah pengembangan bisnis di PT Cirawa Sumber Barokah 52 Aktivitas tahapan pengembangan bisnis perluasan pasar PT CSB 55
DAFTAR GAMBAR Unit bisnis PT Cirawa Sumber Barokah tahun 2014 10 Struktur organisasi PT Cirawa Sumber Barokah tahun 2014 12 Pemasaran produk susu dan olahannya PT Cirawa Sumber Barokah tahun 2014 29 Rumusan ide pengembangan bisnis 31 Proses pembuatan susu pasteurisasi 35 Saluran pemasaran susu pasteurisasi PT CSB 36 Alat pasteurisasi PT Cirawa Sumber Barokah tahun 2014 42 Struktur organisasi penanggung jawab perencanaan perluasan pasar produk susu pasteurisasi 43 Logo ramah lingkungan pada setiap plastik kemasan susu pasteurisasi. 45 Waktu yang dibutuhkan dalam penyelesaian tahapan pengembangan bisnis 56
DAFTAR LAMPIRAN Contoh MOU 62 Layout ruang produksi susu pasteurisasi 65 Logo kemasan susu pasteurisasi 66 Kegiatan produksi sebelum pengembangan bisnis 66 Tanda daftar perusahaan Perseroan Terbatas (PT) 67 Matriks SWOT PT Cirawa Sumber Barokah 68 Pola produksi susu pasteurisasi ke minimarket Alfamart 70 Analisis parsial sesudah dan sebelum pengembangan di PT Cirawa Sumber Barokah 71
1
1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia merupakan negara agraris yang memiliki potensi sumberdaya alam yang besar sehingga berpotensi dalam pengembangan subsektor pertanian, peternakan, dan perikanan. Peternakan merupakan salah satu usaha yang potensial di Indonesia. Peternakan sapi perah merupakan salah satu subsektor peternakan yang berpeluang besar untuk pengembangan usaha. Kondisi geografis, ketinggian dan suhu, kelembaban dan ekologi dibeberapa wilayah di Indonesia memiliki karakteristik yang sesuai untuk dijadikan lokasi pengembangan usaha persusuan. Lokasi peternakan sapi perah dapat dibudidayakan di dataran rendah (100 sampai 500 meter di atas permukaan laut) dan di dataran tinggi (lebih dari 500 meter di atas permukaan laut). Namun peternakan sapi perah akan lebih baik apabila berada di dataran tinggi dengan suhu udara yang rendah atau rata-rata suhu dibawah 30 derajat celcius. Daerah Pangalengan Kabupaten Bandung merupakan salah satu lokasi yang cocok untuk perkembangan sapi perah. Daerah Pangalengan Kabupaten Bandung dikelilingi gunung merupakan salah satu wilayah dataran tinggi di Jawa Barat dengan ketinggian antara 1 000 sampai 1 420 meter di atas permukaan laut. Suhu udara antara 12 sampai 28 derajat celcius dan kelembaban udara antara 60 sampai 70 persen. Pengembangan usaha sapi perah di Indonesia masih memiliki peluang dan potensi usaha yang masih terbuka lebar. Produksi susu dalam negeri masih belum dapat memenuhi permintaan akan konsumsi susu. Untuk saat ini saja, produksi susu dalam negeri hanya dapat mencukupi 30 persen dari jumlah kebutuhan susu nasional. Sehingga dapat diketahui sekitar 70 persen kekurangan susu akan ditutup dengan adanya kegiatan impor susu. Sapi perah merupakan hewan yang menghasilkan output produksi berupa susu. Produksi susu dalam negeri masih belum dapat memenuhi permintaan akan konsumsi susu. Pemenuhan susu s usu dalam negeri hanya dapat mencukupi 24 persen dari jumlah kebutuhan susu nasional dan sisanya sebesar 76 persen di impor dari luar negeri (Departemen Pertanian, 2012). Hasil produksi susu di Indonesia dapat dilihat pada tabel 1 di bawah ini.
Tabel 1 Produksi susu di Indonesia tahun 2009-2012 Tahun 2009 2010 2011 2012 Sumber: Badan Pusat Statistik Republik Indonesia, 2012
Produksi susu (000 Ltr) 19 210.49 16 240.95 36 460.64 38 421.82
2 Dalam tabel 1 menunjukkan produksi susu dalam negeri terjadi penurunan sebesar 18.28 persen pada tahun 2010 dan terjadi peningkatan yang signifikan sebesar 55.46 persen pada tahun 2011, sedangkan pada tahun 2012 terjadi peningkatan produksi sebesar 5.10 persen dari tahun sebelumnya. Di wilayah Bandung khususnya daerah Pangalengan kegiatan pengembangan usaha persusuan masih sangat minim. Selain itu adanya lembaga pemerintah seperti Koperasi Peternakan Bandung Selatan (KPBS) yang bisa dinilai sebagai pelaku pasar monopoli persusuan juga tidak memenuhi permintaan akan susu. Namun permasalahan dalam usaha peternakan sapi perah yaitu harga jual susu yang rendah dan tingkat konsumsi susu di Indonesia yang masih rendah. Masyarakat di Indonesia masih beranggapan susu merupakan produk pelengkap, belum menjadi sebagai kebutuhan utama sehari-hari. Susu sapi merupakan bahan pangan yang kaya akan kandungan berbagai zat gizi yang dibutuhkan tubuh. Selain itu susu sapi memiliki banyak khasiat bagi tubuh. Para ahli gizi menyarankan untuk meminum susu setiap hari untuk menjaga stamina tubuh (Mubardjo 2006). Selain susu murni, susu sapi dapat dijadikan bahan untuk membuat berbagai macam olahan makanan dan minuman. Pengolahan susu sapi dibedakan menjadi dua proses, yaitu fermentasi dan nonfermentasi. Proses pengolahan dengan proses fermentasi merupakan pengolahan yang menggunakan bantuan mikroba atau makhluk-makhluk kecil. Dalam pembuatan pengolahan susu sapi dengan proses fermentasi menggunakan mikroba yang berbeda pada setiap produk olahannya. Produk olahan susu sapi yang dihasilkan melalui proses fermentasi adalah yoghurt , kefir, keju cheddar , keju mozarella, mozarella, dan keju ricotta. ricotta. Sedangkan pada proses pengolahan dengan proses nonfermentasi tidak menggunakan bantuan mikroba, namun dalam proses pengolahan nonfermentasi dibutuhkan bahan tambahan dalam pencampuran adonan untuk membuat makanan ataupun minuman, atau dengan melakukan proses pemanasan. Produk olahan susu sapi yang dilakukan dengan proses nonfermentasi adalah susu pasteurisasi, permen susu, kerupuk susu, dodol, mentega, susu bubuk, krim susu, es krim, tahu susu, dan lainnnya. Susu pasteurisasi merupakan salah satu cara untuk mengolah susu murni dengan metode dan langkah-langkah yang mudah, serta menjadi sebuah tren baru masyarakat untuk lebih praktis menikmati susu sapi. Produk susu pasteurisasi ini masih memiliki potensi penjualan yang sangat besar melihat melimpahnya jumlah produksi dari bahan baku utamanya yaitu susu sapi murni yang dihasilkan namun tidak sebanding dengan jumlah permintaan dari pelanggan PT Cirawa Sumber Barokah. Susu pasteurisasi adalah suatu produk olahan susu dengan pemanasan. Keberadaan susu pasteurisasi cukup populer di masyarakat. Proses pasteurisasi merupakan proses pemanasan susu pada suhu dan waktu tertentu dengan tujuan membunuh mikroba patogen yang membahayakan kesehatan manusia, dan hanya menyebabkan sedikit perubahan pada komposisi, flavor , dan nilai gizi susu. Oleh sebab itu, proses ini sering diikuti dengan teknik lain misalnya pendinginan dan pemberian gula. Masa simpan susu atau batas kadaluarsa susu pasteurisasi adalah sekitar 6 sampai 7 hari, dikarenakan susu pasteurisasi mengandung gula pasir sebagai pemanis sekaligus bahan bahan pengawet. Tabel 2 menunjukkan bahwa adanya selisih penawaran produk susu pasteurisasi dari PT Cirawa Sumber Barokah pada bulan Januari sampai April
3 2014, dengan rata-rata selisih penawaran sebanyak 320 liter, maka dari itulah muncul peluang untuk melakukan perluasan pasar karena banyaknya produk susu pasteurisasi yang tidak terjual karena permintaan pelanggan yang fluktuatif. Upaya perluasan pasar ini akan dilakukan dengan cara memasok susu pasteurisasi ke minimarket Alfamart di daerah Cimaung dan di daerah Jagabaya. Dengan mengubah kemasan produk dan memberi label produk. Masing-masing Alfamart dipilih sebagai sasaran pemasaran produk susu pasteurisasi karena melihat adanya potensi penjualan susu siap minum pada minimarket tersebut.
Tabel 2 Data permintaan dan penawaran susu pasteurisasi pada PT Cir awa Sumber Barokah periode Januari-April 2014 Bulan
Penawaran
Permintaan
Selisih
Jumlah (liter) Januari
280
272
8
Februari
300
296
4
Maret
340
348
-8
April
360
380
-20
Jumlah rata-rata per bulan
320
324
-4
Sumber: PT CSB, 2014 (diolah)
Dari tabel diatas menunjukkan bahwa adanya selisih penawaran produk susu pasteurisasi dari PT Cirawa Sumber Barokah pada bulan Januari sampai April 2014, dengan rata-rata selisih penawaran sebanyak 323 liter.
1.2 Tujuan
Penulisan laporan Kajian Pengembangan Bisnis Perluasan Pasar Produk Susu Pasteurisasi pada PT Cirawa Sumber Barokah Kecamatan Pangalengan Bandung Selatan ini bertujuan untuk : 1. Melakukan perumusan ide pengembangan bisnis pada PT Cirawa Sumber Barokah 2. Menganalisis kelayakan usaha dari ide pengembangan bisnis pada PT Cirawa Sumber Barokah baik secara finansial dan non finansial.
1.2.1 Merumuskan Merumuskan Ide Ide Pengembangan Pengembangan Bisnis
Perumusan ide pengembangan unit bisnis diperoleh dari matriks SWOT yang mengkombinasikan kekuatan dan kelemahan perusahaan serta peluang dan ancaman dari luar perusahaan yang telah dilakukan sebelumnya. Matriks SWOT tersebut menghasilkan alternatif-alternatif strategi yang dapat digunakan oleh perusahaan. Ide pengembangan bisnis ini bertujuan untuk membantu perusahaan
4 dalam mencari solusi pada permasalahan yang terjadi di perusahaan sehingga usaha pada permasalahan yang terjadi di perusahaan sehingga usaha pemasaran susu pasteurisasi akan tetap berjalan dan berkelanjutan. 1.2.2 Mengkaji Kelayakan Pengembangan Unit Bisnis
Berdasarkan perumusan ide pengembangan bisnis, maka tindakan selanjutnya yang dapat dilakukan dalam kajian pengembangan bisnis Perluasan Pasar Produk Susu Pasteurisasipada PT Cirawa Sumber Barokah akan mengkaji hal-hal sebagai berikut. 1. Mengkaji kelayakan kegiatan pemasaran dalam rencana Perluasan Pasar Produk Susu Pateurisasi pada PT Cirawa Sumber Barokah baik secara teknis, manajemen, maupun pemasaran dengan metode terbaru. 2. Mengkaji tingkat kelayakan dalam rencana Perluasan Pasar Produk Susu Pasteurisasi secara finansial.
2 METODE KAJIAN
2.1 Ruang Lingkup
Kajian Pengembangan Bisnis (KPB) ini membahas lebih lanjut mengenai Perluasan Pasar Produk Susu Pasteurisasi pada PT Cirawa Sumber Barokah dengan melihat adanya peluang untuk melakukan perluasan pasar karena banyaknya produk susu pasteurisasi yang tidak terjual akibat permintan dari pelanggan yang fluktuatif. Upaya perluasan pasar ini akan ak an dilakukan dengan cara memasok susu pasteurisasi kemasan ke minimarket Alfamart di daerah Cimaung dan di daerah Jagabaya. Dengan adanya Perluasan Pasar Produk Susu Pasteurisasi diharapkan dapat menambah pendapatan di perusahaan dan meningkatkan permintaan konsumen terhadap susu pasteurisasi itu sendiri, serta kegiatan ini dapat menjadikan perusahaan akan lebih dikenal oleh masyarakat khususnya di wilayah Bandung Selatan. Pembahasan mengenai rencana pengembangan bisnis mencakup deskripsi produk, deskripsi pemasok, deskripsi produksi, deskripsi pelanggan, dan deskripsi pemasaran.
2.2 Lokasi dan Waktu
Kajian Pengembangan Bisnis ini disusun berdasarkan hasil kegiatan Praktik Kerja Lapangan di PT Cirawa Sumber Barokah yang berlokasi di Kampung Babakan Mulya RT 1 RW 13 Desa Margamulya Kecamatan Pangalengan, Bandung Selatan, Jawa Barat. Pelaksanaan PKL ini dilakukan selama 12 minggu dimulai tanggal 17 Februari hingga tanggal 14 Mei 2014. Ketersediaan waktu
5 tersebut pada pelaksanaan kegiatan Praktik Kerja Lapangan digunakan untuk kegiatan pengamatan, pencarian data, dan pembelajaran pada aspek-aspek yang berkaitan dengan agribisnis bidang peternakan sapi perah serta memperoleh data yang berkaitan dengan kajian pengembangan bisnis yang diambil.
2.3 Data dan Sumber Data
Pada Kajian Pengembangan Bisnis ini, metode pengumpulan data untuk menyusun laporan ini berasal dari dua sumber yaitu data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh berdasarkan dari hasil pengamatan langsung di lokasi tempat PKL untuk mendapatkan data-data mulai dari pemasukan dan pengeluaran bahan baku untuk persiapan pembuatan susu pasteurisasi mulai dari awal sampai akhir, proses produksi, hingga pemasaran. Selain itu, data primer juga didapat dari hasil wawancara, diskusi dengan pemimpin perusahaan, pembimbing lapangan, manajer kandang, karyawan, rekan-rekan di kandang selama PKL berlangsung yang berada di PT Cirawa Sumber Barokah. Data sekunder diperoleh berdasarkan pencarian data dari literatur-literatur terkait seperti buku mengenai susu dan pengolahan susu sapi,buku mengenai pemasaran usaha ternak sapi perah, dan buku mengenai manajemen agribisnis persusuan, laporan kajian, skripsi, dan sumber data lain yang diperoleh dari hasil penelusuran internet.
2.4 Pengumpulan Data
Pengumpulan data yang dilakukan dalam Kajian Pengembangan Bisnis adalah metode kualitatif dan kuantitatif. Metode kualitatif yang digunakan merupakan hasil wawancara maupun pengamatan langsung yang dianalisis secara deskriptif sesuai dengan landasan teori yang terkait dan ditunjang dengan data kuantitatif yang disajikan dalam bentuk tabel maupun gambar. Metode yang digunakan dalam analisis kelayakan bisnis.
2.5 Metode Analisis
Metode analisis merupakan metode yang digunakan untuk mengetahui tingkat kelayakan suatu usaha dan prospek usaha tersebut di masa yang akan datang dengan menggunakan data yang sudah diperoleh. Metode yang digunakan dalam penulisan Kajian Pengembangan Bisnis ini adalah metode kualitatif dan kuantitatif. Pengolahan data secara kualitatif dengan menggunakan metode penguraian deskritif mengenai beberapa aspek yaitu aspek pasar dan pemasaran, aspek teknis dan teknologi, serta aspek organisasi dan manajemen. Sedangkan data kuantitatif yang diperoleh digunakan untuk mengetahui kelayakan finansial dari Perluasan Pasar Produk Susu Pasteurisasi pada PT Cirawa Sumber
6 Barokah yang mengkaji kelayakan perluasan pasar untuk produk susu pasteurisasi dengan menggunakan analisis anggaran parsial. 2.5.1
Aspek Pasar dan Pemasaran
Pengertian pasar secara sederhana bisa diartikan ebagai tempat bertemunya penjual dan pembeli untuk melakukan transaksi. Pengertian ini mengandung arti art i pasar memiliki tempat atau lokasi tertentu sehingga memungkinkan pembeli dan penjual bertemu untuk melakukan transaksi jual beli produk baik berupa barang maupun jasa. Maka dapat disimpulkan bahwa pasar merupakan kumpulan orangorang yang mempunyai keinginan untuk puas, uang untuk belanja, dan kemauan untuk membelanjakannya. Terdapat tiga faktor utama yang menunjang terjadinya pasar, yaitu orang dengan segala keinginannya, daya belinya, serta tingkah laku dalam pembeliannya. Aspek pasar dan pemasaran merupakan bagian penting dalam suatu bisnis, didalamnya terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu kedudukan produk, perkembangan permintaan produk, produk, serta kemungkinan adanya persaingan. Susu pasteurisasi termasuk dalam kategori hasil output dari peternakan sapi perah yang bergizi, memiliki kandungan komponen aktifnya dapat memberikan manfaat bagi kesehatan, sehingga ketersediannya di pasar akan sangat dibutuhkan oleh masyarakat terutama bagi anak-anak yang berada dalam masa pertumbuhan. Dalam aspek pasar dan pemasaran dapat diketahui potensi pasar, target penjualan, dan strategi peasaran yang akan digunakan. Pada dasarnya pemasaran (marketing (marketing ) adalah suatu strategi yang dilakukan perusahaan untuk memperkenalkan, mengingatkan, dan membujuk masyarakatagar mau membeli barang dan jasanya. Menurut pendapat Kotler (2002) pemasaran (marketing (marketing ) adalah suatu proses sosial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, serta bebas mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain. Deskripsi perencanaan aspek pasar dan pemasaran akan menguraikan tentang perencanaan penjualan dan strategi pemasaran yang akan dilakukan oleh perusahaan seiring dengan permintaan akan kebutuhan produk susu pasteurisasi. Perencanaan tersebut t ersebut meliputi m eliputi strategi s trategi segmentasi s egmentasi pasar ( segmentation), segmentation), penetapan target pasar (targetting (targetting ), ), penempatan posisi produk ( positioning positioning ), ), dan strategi bauran pemasaran (marketing ( marketing mix). mix). Segmentation. Segmentasi pasar memiliki arti membagi pasar menjadi beberapa kelompok pembeli yang berbeda yang mungkin memerlukan produk atau marketing mix yang mix yang berbeda pula. Segmentasi pasar perlu dilakukan mengingat di dalam suatu pasar terdapat banyak pembeli yang berbeda keinginan dan kebutuhannya. Oleh karena setiap perbedaan memiliki potensi untuk menjadi pasar tersendiri.
adalah suatu tindakan memilih satu Targeting. Penetapan target atau targetting adalah atau lebih segmen pasar yang akan dituju untuk suatu produk. Menurut (Kotler 2002), bauran pemasaran ( Marketing Mix) Mix) adalah seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan secara terus menerus untuk mencapai tujuan pemasarannya di pasar sasaran dan memiliki empat variabel atau kegiatan yang
7 merupakan inti dari sistem pemasaran perusahaan yang terdiri dari produk, harga, promosi, dan distribusi. Positioning. Penetapan pasar atau posistioning merupakan proses memilih dan mengevaluasi segmen pasar yang akan dimasuki. Setelah memilih segmen pasar, perusahaan harus menentukan konsumen yang telah menjadi pasar sasaran (Kotler 2002). Penetapan pasar merupakan salah satu bagian terpenting dalam mejalankan usaha. Setelah perusahaan menentukan pasar sasaran yang akan dituju, sehingga memudahkan penetapan tujuan oleh perusahaan. Menurut Kotler (2002), bauran pemasaran (marketing ( marketing mix) mix) adalah seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk mencapai atau menghasilkan respon yang diinginkan pasar sasaran. Alat bauran pemasaran dikelompokkan menjadi empat kelompok yaitu produk ( product ( product ), ), harga ( price), price), tempat ( place), place), dan promosi ( promotion). promotion). Berikut ini adalah penjelasan tentang deskripsi bauran pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan : 1. Produk (product ) Produk artinya kombinasi barang dan jasa yang ditawarkan oleh perusahaan kepada pasar sasaran. produk merupakan suatu sifat yang kompleks baik dapat diraba maupun tidak dapat diraba, termasuk kemasan, warna, harga, prestice perusahaan dan pengecer pelayanan perusahaan dan pengecer, yang diterima diter ima oleh pembeli untuk dilakukan keinginan keinginan atau kebutuhannya. 2. Harga (price ) Harga adalah sejumlah uang yang harus dibayar oleh pelanggan untuk memperoleh produk yang dibutuhkannya. 3. Distribusi (place ) Distribusi meliputi aktivitas perusahaan agar produk mudah didapatkan konsumen sasarannya. 4. Promosi (promotion ) Promosi artinya aktivitas mengkomunikasikan keunggulan produk serta membujuk pelanggan sasaran untuk membelinya. 2.5.2
Aspek Teknis dan Teknologi
Sebelum memulai suatu usaha perusahaan terlebih dahulu harus memahami dan merencanakan dnegan baik mengenai aspek teknis dan teknologi yang berhubungan dengan usaha yang akan dijalankan (Kotler 2002). Aspek teknis dan teknologi adalah suatu aspek yang berkenan dengan proses pembangunan bisnis secara teknis dan pengoperasiannya setelah bisnis tersebut selesai dibangun. Berdasarkan analisis ini dapat diketahui rancangan awal penaksiran biaya investasi termasuk biaya eksploitasinya (Nurmalina dkk 2010). Aspek teknis dan teknologi ini menjelaskan mengenai segi pembangunan proyek dan implementasi rutin bisnis secara teknis dapat dilaksanakan, begitu pula dengan aspek teknologi yang akan dipakai. Salah satu teknologi yang sering dipakai oleh perusahaan dalam memasarkan produknya seperti, media cetak dan elektronik yaitu brosur, pamflet, telepon, dan lain sebagainya. sehingga mempermudah perusahaan dalam mempromosikan produk dan memasarkan produknya lebih luas lagi.
8 2.5.3
Aspek Organisasi dan Manajemen Manajemen
Organisasi adalah suatu kumpulan individu-individu yang mempunyai tujuan, sasaran dan target yang harus dicapai. Agar tercapai tujuan, sasaran dan target secara efektif dan efisien aka diperlukan suatu fungsi manajemen. Menurut ahli manajemen Indonesia dua konsepsi utama untuk mengukur prestasi kerja ( performance) performance) manajemen adalah efisiensi dan efektifitas. Efisiensi adalah kemampuan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan dengan benar. Dalam aspek ini bertujuan untuk mengetahui apakah pembangunan implementasi bisnis dapat direncanakan, dilaksanakan serta dikendalikan sehingga rencana bisnis dapat dinyatakan layak atau tidak layak (Mursid 2010). Dalam studi kelayakan bisnis yang perlu dianalisis adalah bagaimana fungsi-fungsi manajemen seperti perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan diterapkan secara benar. Karena apabila salah satu fungsi tidak berjalan dengan baik, maka jangan diharapkan tujuan perusahaan dapat tercapai. Masing-masing fungsi ini harus dilaksanakan secara berkesinambungan, karena hubungan antara satu fungsi dan fungsi lainnya sangat berkaitan (Nurmalasari 2012). 2.5.4
Aspek Finansial
Aspek finansial bertujuan untuk mengetahui perkiraan pendanaan dan aliran kas proyek bisnis, sehingga dapat diketahui layak atau tidaknya rencana bisnis yang telah direncanakan. Alat analisa usaha dapat dihitung dengan menggunakan konsep proyeksi total biaya. Biaya adalah nilai korbanan yang dikeluarkan dalam proses produksi. Biaya terdiri dari biaya investasi dan biaya operasional. Biaya Investasi adalah biaya yang dikeluarkan saat awal mula pembentukan usaha dan memiliki umur teknis lebih dari 1 tahun. Sedangkan biaya operasional terdiri dari biaya tetap dan biaya variabel. Biaya tetap merupakan biaya yang tidak dipengaruhi oleh jumlah produksi sedangkan biaya variabel adalah biaya yang dipengaruhi oleh jumlah produksi (Kasmir & Jakfar 2003). Metode analisis pada aspek finansial dalam Kajian Pengembangan Bisnis ini menggunakan analisis R/C Ratio dan Ratio dan analisis anggaran parsial. Analisis Anggaran Parsial Analisis anggaran parsial merupakan analisis finansial yang paling sederhana dalam evaluasi kelayakan suatu teknologi usahatani. Tujuan melakukan analisis anggaran parsial yaitu untuk mengevaluasi akibat-akibat yang disebabkan oleh perubahan dalam metode produksi atau organisasi usahatani khususnya dalam perencanaan ini adalah usaha tani susu (dairy ( dairy farming ). ). Anggaran parsial mempertimbangkan 4 komponen, yaitu tambahan pengeluaran, penerimaan yang hilang, pengeluaran yang dihemat, dan penerimaan tambahan. Anggaran keuntungan parsial digunakan untuk melihat perbandingan keuntungan dari bisnis yang belum dan telah dijalankan. Selain itu, perencanaan finansial ini menggunakan metode analisis total penerimaan (Total Revenue), total biaya operasional (Total Cost), keuntungan yang dihasilkan ( , B/C Ratio, dan titik impas (BEP). Langkah-langkah dalam pembuatan analisis anggaran parsial adalah sebagai berikut:
9 1. Menjelaskan perubahan dalam organisasi usahatani atau metode produksi secara hati-hati dan secara tepat. 2. Mendaftar dan menghitung keuntungan dan kerugian yang diakibatkan oleh perubahan tersebut yang terjadi. Kerugian dapat digolongkan menjadi 2 kelompok, yang pertama adalah pengeluaran atau biaya tambahan yang terjadi karena adanya suatu perubahan. Kedua adalah pendapatan kotor ataupun penghasilan yang hilang dan tidak akan diterima lagi sebagai akibat terjadinya perubahan. Keuntungan juga digolongkan menjadi 2 kelompok, yang pertama adalah tiap biaya atau pengeluaran yang dihemat sebagai akibat adanya perubahan. Kedua adalah tambahan pendapatan kotor atau penghasilan yang akan diterima akibat adanya perubahan tersebut. Analisis R/C Ratio R/C Ratio Analisis R/C Ratio Ratio merupakan analisis kelayakan untuk mengukur biaya dari suatu produksi. R/C Ratio Ratio biasa digunakan dalam analisis kelayakan usahatani yaitu perbandingan antara total pendapatan dengan total biaya yang dikeluarkan. R/C Ratio R/C Ratio dapat dapat dihitung dengan menggunakan rumus:
R/C
Kriteria: R/C Ratio R/C Ratio > > 1, usahatani layak l ayak dikembangkan R/C Ratio R/C Ratio < < 1, usahatani tidak layak dikembangkan R/C Ratio R/C Ratio = = 1, usahatani impas
Total Penerimaan (TR) = P.Q Keterangan: TR = Total penerimaan atau manfaat (Rp) Q = Output (Kg) P = Harga output (Rp)
TC = TFC + TVC Keterangan: TC = Biaya total (Rp) TFC = Biaya tetap (Rp) TVC = Biaya variabel (Rp) Analisis B/C Ratio B/C Ratio Analisis B/C Ratio Ratio yaitu perbandingan antara tambahan output dan tambahan biaya (input). Angka patokan B/C Ratio Ratio digunakan apabila ingin membandingkan dua metode. B/C Ratio Ratio dapat dihitung dengan menggunakan rumus:
B/C Ratio B/C Ratio
Keterangan: TR 1 = Pendapatan cabang usahatani I TR 2 = Pendapatan cabang usahatani II TC 1 = Biaya untuk cabang usahatani I TC 2 = Biaya untuk cabang usahatani II Kriteria: B/C Ratio B/C Ratio > > 0, usahatani menguntungkan
10 B/C Ratio B/C Ratio < < 0, usahatani tidak menguntungkan B/C Ratio B/C Ratio = = 0, usahatani impas Break Even Point (BEP) Break even point atau atau titik impas merupakan perhitungan dimana TR=TC. Tujuan dilakukan perhitungan titik impas adalah untuk mengetahui jumlah minimum produk dan penerimaan terendah dari suatu produk yang ditetapkan agar kegiatan usaha tidak rugi dan juga tidak mendapatkan keuntungan dari bisnis yang dijalankan.
3 KERAGAAN PERUSAHAAN
3.1 Sejarah dan Perkembangan Perkembangan Perusahaan
PT Cirawa Sumber Barokah ini bermula dari Doktorandus Haji Sudar Wirataatmadja, seorang karyawan Badan Usaha Milik Mili k Negara (BUMN) yang pada tahun 2005 berinisiatif untuk mendirikan usaha sendiri. PT Cirawa Sumber Barokah adalah perusahaan keluarga dengan nama pemegang saham adalah Doddy Riswandi, Dania Kartika Ningrum, Hajjah Ina Sukmawati, Doktorandus Haji Sudar Wirataatmadja, dan Doni Romdoni. PT Cirawa Sumber Barokah bergerak di bidang usaha peternakan, pertanian, dan j asa travel. Adapun D4 Dairy Farm sebagai bagian dari PT Cirawa Sumber Barokah bergerak di bidang peternakan sapi perah dan pengolahan produk olahan susu berupa susu pasteurisasi dan yoghurt . Gambar 1 berikut menunjukkan unit bisnis dari PT Cirawa Sumber Barokah.
PT Cirawa Sumber Barokah
Agribisnis
Kebu Kebun/ n/ A ro
Travel
Cimilk Cimilk Outlet Outlet D4 Dairy Farm
Gambar 1 Unit bisnis PT Cirawa Sumber Barokah tahun 2014
11
Ide awal untuk mendirikan peternakan sapi perah adalah sebagai cadangan pensiun Bapak Haji Sudar. Pada awal pendirian usaha peternakan sapi perah pada tahun 2008 2008 setelah membuat membuat kandang berkapasitas 56 ekor, ekor, jumlah sapi perah perah yang dimiliki adalah sebanyak 15 ekor yang mulai memproduksi susu pada tahun 2009. Usaha ini dikelola secara konvensional oleh orang lokal yang dipercaya dengan sistem bagi hasil dengan warga di lingkungan sekitar peternakan. Beliau mengembangkan usahanya hingga jumlah investasi sapi menjadi 50 ekor sapi laktasi dan memiliki 35 orang pekerja. Oleh karena minimnya ilmu terkait peternakan sapi perah, dengan dasar bahwa usaha ini berada di wilayah kerja Koperasi Peternakan Bandung Selatan (KPBS) Pangalengan, pemimpin usaha mengambil jalan praktis dengan cara menjual seluruh susu hasil pemerahan ke KPBS. Saat itu rata-rata sapi laktasi PT. CSB menghasilkan 4.5 liter per hari dengan kualitas susu standar. Namun, harga yang ditawarkan KPBS Pangalengan terlalu rendah sedangkan biaya pemelliharaan jauh lebih tinggi dan kualitas susu terjaga sehingga pada tahun 2011 kerjasama dengan KPBS Pangalengan dipertimbangkan kembali. Setelah usaha ini berjalan hingga tahun 2012, ternyata masa kerja Bapak Haji Sudar diperpanjang sehingga manajemen usaha ini pun diserahkan kepada putranya, Doddy Riswandi, untuk dikelola sampai saat ini. Sebagai pemimpin baru D4 Dairy Farm PT CSB, Bapak Doddy yang merupakan pegawai swasta memutuskan untuk keluar dari pekerjaannya dan fokus menangani farm menangani farm dengan dengan menggunakan bantuan konsultan, Drh. Dedi sejak bulan Mei 2012. Tahun 2012 bisa dikatakan sebagai tahun restruktur dan reorganisasi dari usaha peternakan sapi perah D4 Dairy Dair y Farm – Farm – PT PT CSB. Replanning CSB. Replanning dilakukan dilakukan dan perubahan-perubahan mulai diimplementasikan, seperti seleksi terhadap populasi sapi perah dengan mengafkir 20 ekor sapi, melakukan manajemen manaje men farm yang terintegrasi, merumahkan pekerja dengan pertimbangan efisiensi dan peningkatan performa farm, farm, dan memproduksi produk olahan susu berupa susu pasteurisasi dan yoghurt dengan merek Ciyo. Melalui bantuan konsultan pula, mindset bapak bapak Doddy selaku pemilik usaha mulai berubah, dari hanya melakukan produksi susu melalui peternakan sapi perah untuk kemudian dijual hasil mentahnya ke koperasi menjadi melakukan bisnis pengolahan produk untuk menambah nilai produknya dan menjual produk tersebut di outlet sendiri. Perubahan-perubahan tersebut memberikan dampak berupa berupa penurunan populasi sapi laktasi menjadi 14 ekor dengan rata-rata susu yang dihasilkan per ekor 12-13 liter per hari. Populasi sapi memang menjadi sedikit, namun lebih produktif. Outlet yang dimiliki sekarang berada di 2 tempat di wilayah Bandung. Sejak awal kepemimpinan bapak Doddy, D4 Dairy Farm – PT CSB memiliki visi untuk menjadi perusahaan yang berkontribusi dalam pemenuhan gizi masyarakt Indonesia terutama masyarakat menengah ke bawah. Untuk mencapai tujuan itu, PT CSB selalu mengutamakan kualitas susu murni yang terbaiklah yang dihasilkan di PT Cirawa Sumber Barokah.
12 3.2 Aspek Organisasi dan Manajemen Manajemen Perusahaan
Struktur organisasi merupakan rangkaian hubungan antara bagian dan posisi di dalam perusahaan yang menjelaskan hierarki dan susunan kewenangan serta tanggung jawab pada tiap-tiap posisi. Bentuk organisasi dari PT Cirawa Sumber Barokah adalah perusahaan perseroan terbatas. Direktur utama adalah bapak Doddy Riswandi. Total jumlah pegawai tetap yang bekerja di peternakan sebanyak 5 orang, terdiri dari seorang kepala pemasaran, seorang kepala bagian kandang dan 2 orang pegawai kandang (tetap), serta seorang kepala bagian pengolahan. Bagian pengolahan ini dibantu oleh dua orang pegawai tidak tetap (borongan). PT Cirawa Sumber Barokah memiliki pegawai outlet Cimilk dengan jumlah 1 orang pegawai di setiap outletnya. Manajemen outlet terpisah dari manajemen D4 Dairy Farm. Pemasaran produk diawasi sendiri oleh bapak Doddy dengan dibantu kepala bagian pemasaran, bapak Sandy. Bentuk organisasi di D4 Dairy Farm – PT Cirawa Sumber Barokah adalah organisasi garis, bentuk yang paling sederhana dari struktur organisasi dengan ciri jumlah karyawan yang relatif sedikit, organisasi yang relatif kecil, pegawai yang saling mengenal secara akrab, dan spesialisasi kerja yang masih relatif rendah. Struktur organisasi usaha peternakan PT Cirawa Sumber Barokah dapat dilihat pada Gambar 2. Konsultan
Direktur Utama
Mantri Keswan
Kabag Pemasaran
Kabag. Kandang
Pegawai Pemerahan
Keterangan:
Pegawai Kebersihan Kandang
Kabag. Pengolahan
Pegawai
Pegawai
Garis Komando Garis Koordinasi
Gambar 2 Struktur organisasi PT Cirawa Sumber Barokah tahun 2014
Gambar 2 memperlihatkan struktur organisasi usaha peternakan sapi perah PT CSB tahun 2014. Struktur organisasi yang dimaksud memiliki beberapa posisi yang ditempati oleh satu orang. Posisi teratas dipegang oleh direktur utama yang memberi perintah langsung kepada kepala bagian pemasaran. Perintah tersebut kemudian disampaikan kembali kepada kepala bagian kandang dan kepala bagian
13 pengolahan. Direktur utama dalam menjalankan aktivitas bisnis melakukan koordinasi dengan konsultan swasta yang disewanya. Adapun kepala bagian pemasaran juga berkoordinasi dengan mantri kesehatan hewan di wilayah Pangalengan melalui persetujuan direktur utama. Walaupun memiliki pegawai dengan jumlah yang relatif sedikit, masing-masing pegawai memiliki tugas dan tanggung jawab yang dijelaskan pada Tabel 3. Struktur organisasi pada PT Cirawa Sumber Barokah dibuat secara sederhana sehingga mempermudah para karyawannya untuk mengetahui dan memahami jabatan yang dipegangnya, karena pada umumnya pengetahuan akan tugas dan tanggung jawab masih rendah.
Tabel 3 Pembagian tugas di PT Cirawa Sumber Barokah Barokah tahun 2014 Jabatan
Direktur Utama Riswandi Riswandi Doddy
Kepala Bagian Pemasaran Sandi Maulana
Kepala Bagian Kandang Roni KepalaBagian Pengolahan Ayun Pegawai Pemerahan Asep Pegawai Multifungsional Erlan
Sumber: PT CSB (diolah), 2014
Melakukan pengolahan produk susu berupa susu pasteurisasi dan yoghurt dan yoghurt
Membantu setiap kegiatan di peternakan
Mantri Kesehatan Hewan Iman
Menyediakan, mengolah, dan memberikan pakan untuk sapi yang ada Melakukan pembersihan sapi sebelum diperah
Melakukan pemerahan dan pencatatan produksi susu harian per ekor sapi Bertanggung jawab untuk terjadinya mastitis
Konsultan Dedi F. Kurniawan
Tugas dan Wewenang Penentu kebijakan yang diterapkan dalam peternakan Memberi persetujuan atas halhal yang membutuhkan dana dari kas perusahaan Bertanggungjawab atas kelangsungan peternakan dan kesejahteraan pegawai Bertanggungjawab melakukan pengiriman produk ke konsumen Bertanggungjawab atas perubahan kualitas maupun kuantitas produksi (budidaya dan pengolahan) Menjelaskan dan mengarahkan proses pengolahan ke kabag. pengolahan Melakukan pendataan peternakaan Memastikan ketersediaan pakan untuk semua sapi yang ada
Mengevaluasi kegiatan farm Memastikan bahwa farm menguntungkan dan memiliki ternak yang bagus Memberikan saran terkait aktivitas peternakan berupa manajemen pakan, bisnis, dan pelatihan tenaga kerja Recording kesehatan hewan Melakukan pemeriksaan ternak Melakukan inseminasi buatan
14 Tabel 3 menjelaskan pembagian tugas pada masing-masing jabatan di PT Cirawa Sumber Barokah. Pada kondisi sebenarnya di dalam PT Cirawa Sumber Barokah, direktur utama sebagai pemimpin usaha tidak berada di lokasi peternakan setiap hari. Kepala bagian pemasaran lebih bertindak sebagai tangan kanan dari pemimpin usaha dalam menyampaikan kebijakan pemimpin kepada pegawai lainnya. lainn ya. Akan tetapi, pemimpin usaha selalu melakukan kunjungan rutin untuk mengawasi dan mengontrol aktivitas usaha bahkan seringkali terlibat langsung dalam kegiatan peternakan. PT Cirawa Sumber Barokah tidak melakukan open recruitment untuk memenuhi tenaga kerjanya. Mayoritas yang membutuhkan pekerjaan datang ke farm dan meminta izin kepala bagian pemasaran yang kemudian menyampaikannya kepada k epada direktur utama. Saat ini PT CSB tidak menerima tenaga kerja lagi dengan alasan kebutuhan tenaga kerja yang sudah cukup. Adapun bentuk komunikasi yang dilakukan di dalam farm adalah komunikasi informal. Petunjuk kerja dan peraturan disampaikan kepada pegawai secara perlahan dan bertahap. Hal ini dilakukan karena mayoritas pegawai di usaha peternakan sapi perah PT CSB merupakan warga di desa sekitar yang memiliki tingkat pendidikan rendah.
3.3 Aspek Sumberdaya Perusahaan
Sumberdaya didefinisikan sebagai alat untuk mencapai tujuan atau kemampuan memperoleh keuntungan dari kesempatan-kesempatan yang ada. Dengan kata lain, sumberdaya manusia merupakan suatu bagian yang berhubungan dengan fungsi dan operasional perusahaan. Aspek sumberdaya perusahaan PT Cirawa Sumber Barokah terdiri dari sarana dan sumberdaya yang meliputi karyawan, pemilikan peralatan dan aspek permodalan. Aspek sumberdaya saling berkeaitan satu sama lain, sehingga akan memaksimalkan keuntungan perusahaan. 3.3.1
Karyawan
Ketersediaan karyawan merupakan salah satu aspek yang dapat menunjang keberhasilan dari suatu usaha bisnis. Hal tersebut dikarenakan adanya karyawan dapat memperlancar proses produksi bisnis PT CSB dari subsistem hulu hingga hilir. Karyawan juga selalu disebut sebagai human capital , yang artinya karyawan adalah modal terpenting untuk menghasilkan nilai tambah perusahaan. Sebagai modal terpenting, fungsi dan peran karyawan selalu bertujuan untuk memaksimalkan produktivitas dan efisiensi perusahaan melalui cara kerja mereka yang efektif. Sebab, bila karyawan tidak produktif dan tidak efisien, maka fungsi karyawan mungkin tidak lagi menjadi modal terpenting, terpenti ng, melainkan menjadi beban bagi perusahaan. PT Cirawa Sumber Barokah saat ini memiliki 7 orang karyawan tetap, satu orang konsultan dan satu orang mantri kesehatan hewan. Tujuh orang karyawan terdiri dari satu orang kepala bagian pemasaran, satu orang kepala bagian kandang,satu orang pegawai pemerahan, satu orang pegawai kebersihan kandang, satu orang kepala bagian pengolahan, dan dua orang pegawai pengolahan produk.
15 Untuk ketujuh orang karyawan tersebut merupakan masyarakat sekitar yang berada di sekitar PT CSB. Sedangkan untuk mantri kesehatan hewan merupakan ahli kesehatan hewan yang berada di daerah Pangalengan dan konsultan merupakan seorang konsultan dalam dunia bisnis dan juga berprofesi sebagai dokter hewan di daerah Malang. Pendidikan karyawan yang dimiliki PT CSB adalah maksimal pendidikan yaitu SMA atau SMK atau sederajat. PT CSB tidak melakukan open recruitment untuk perekrutan karyawan secara, melainkan karyawan yang datang ke PT CSB untuk mencari lowongan kerja. Pembayaran gaji untuk lima orang karyawan meliputi satu orang kepala bagian pemasaran, satu orang kepala bagian kandang,satu orang pegawai pemerahan, satu orang pegawai kebersihan kandang, satu orang kepala bagian pengolahan yaitu setiap satu bulan sekali dengan jumlah gaji disesuaikan dengan pekerjaan dan jabatan. Sedangkan untuk dua orang pegawai pengolahan produk pembayaran upah dilakukan setiap dua minggu sekali dengan jumlah upah sesuai dengan banyaknya produk olahan yang dihasilkan. Jam kerja operasional untuk kelima pegawai dimulai dari pukul 05.00 sampai 17.00 WIB yang dilakukan setiap hari, dan memiliki hari libur sebanyak dua hari untuk setiap bulannya. Untuk dua orang pegawai pengolahan produk jam kerja operasional dilakukan setiap seminggu sekali dengan sistem kerja borongan. Jam kerja operasional mantri kesehatan hewan setiap hari senin dan kamis. Namun apabila terjadi penyakit yang tidak dapat dap at ditangani sendiri s endiri oleh karyawan, kar yawan, mantra kesehatan hewan tersebut dipanggil untuk menanganinya. Sedangkan untuk konsultan PT CSB jam operasional setiap ti ga bulan sekali untuk membantu melakukan penilaian dan solusi terhadap semua kegiatan bisnis yang dilakukan PT CSB. Berikut adalah jadwal kegiatan karyawan PT Cirawa Sumber Barokah yang ditunjukkan pada Tabel 4.
Tabel 4 Jadwal kegiatan karyawan pada pada PT Cirawa Sumber Barokah tahun 2014 2014 Waktu 05.00 – 05.00 – 05.30 05.30 05.30 – 05.30 – 07.00 07.00
07.00 – 07.00 – 09.00 09.00 09.00 – 09.00 – 09.30 09.30 09.30 – 09.30 – 12.30 12.30 12.30 – 12.30 – 13.00 13.00 13.00 – 13.00 – 14.00 14.00 14.00 – 14.00 – 14.30 14.30 14.30 – 14.30 – 16.00 16.00 16.00 – 16.00 – 17.00 17.00 17.00
Kegiatan Pembersihan kandang, persiapan pemerahan Waktu pemerahan Pemberian pakan konsentrat dan pakan hijauan, pembersihan dan membereskan peralatan pemerahan Istirahat Chopper rumput/ Membuat pakan/ Mempersiapkan pemerahan sore Pemberian hijauan dan konsentrat untuk sapi laktasi Istirahat Pembersihan kandang, persiapan pemerahan Waktu pemerahan Pemberian pakan konsentrat dan pakan hijauan, pembersihan dan membereskan peralatan pemerahan Pulang
Sumber : PT CSB (diolah), 2014
16 Tabel 4 menunjukkan jadwal kegiatan karyawan tetap pada PT Cirawa Sumber Barokah yang dimulai pada pukul lima pagi hingga lima sore. Jadwal tersebut terkadang tidak sesuai dikarenakan apabila karyawan datang lebih awal maka kegiatan akan selesai lebih cepat, begitu pula sebaliknya. Kendala yang biasa ditemui dilapangan adalah adala h ketidak hadiran salah sala h satu karyawan yang dapat menghambat jalannya seluruh kegiatan, sehingga terkadang kegiatan tersebut menjadi lebih lamban dan tidak berjalan secara maksimal. Terdapat beberapa tingkatan jabatan didalam struktur karyawan PT Cirawa Sumber Barokah, perbedaan dari tingkat jabatan ini yaitu : 1. Direktur merupakan tingkat manajemen tertinggi (top ( top management ) a. Fungsi : Membuat perencanaan jangka panjang untuk keberlangsungan perusahaan, pengambilan keputusan, penentu atau pengambil kebijakan perusahaan serta membuat perencanaan strategi yang perlu dilakukan didalam perusahaan. b. Wewenang : Memberi instruksi kepada bawahan agar dapat melaksanakan perintah dengan baik. Mempimpin, mengawasi kegiatan bisnis perusahaan di setiap bagian divisi, mengambil keputusan dengan tepat, memberhentikn ataupun menurunkan jabatan karyawan, serta mengangkat karyawan. c. Tanggung jawab : Melakukan pengembangan usaha , mengembangkan hubungan kerjasama, melakukan evaluasi kinerja perusahaan, meningkatkan produktifitas dan efisiensi biaya, serta memilih alternatif kegiatan usaha agar perusahaan tetap berjalan. 2. Kepala bagian yang terdapat di PT Cirawa Sumber Barokah merupakan tingkat manajemen menengah (middle ( middle management ) a. Fungsi : Sebagai bagian yang mengawasi dan membuat rekapitulasi data dari setiap laporan hasil total produksi susu, pengiriman serta pengeluaran barang, persediaan pakan hijauan dan konsentrat, menjalin hubungan kepada pelanggan, dan membuat keputusan jangka pendek. b. Wewenang : Mengambil keputusan internal pada setiap karyawan dibidang masing-masing, menegur atau memberi peringatan pada setiap karyawan, memberikan motivasi pada setiap karyawan, serta memberikan instruksi yang jelas kepada setiap karyawan. c. Tanggung jawab : meningkatkan produktivitas, memotivasi, mengawasi kegiatan lapangan saat jam operasional berlangsung, menjaga ketersediaan bahan pakan hijauan. 3. Karyawan tetap dan tidak tetap a. Fungsi : Melakukan kegiatan teknis dan operasional di lapangan. b. Wewenang : Melaporkan apabila terdapat kerusakan produk ketika melakukan kegiatan produksi. c. Tanggung jawab : Bekerja sesuai dengan tugas dan perintah yang telah diinstruksikan atasan.
17 Pengadaan lowongan kerja karyawan di PT Cirawa Sumber Barokah dilakukan berdasarkan kekosongan posisi jabatan. Perekrutan karyawan dilakukan oleh direktur secara langsung dengan persyaratan dan kualifikasi yang telah ditentukan perusahaan. Untuk perekrutan karyawan pada bagian kering kandang dan pemerahan dipilih langsung oleh direktur namun tidak dengan persetujuan tenaga medis. Direktur akan memilih berdasarkan dari kemauan dan keseriusan bekerja.
3.4.1
Pemilikan Peralatan
Sumberdaya perusahaan dikelompokkan menjadi tiga jenis, yaitu sumberdaya nyata (tangible (tangible resources), resources), sumberdaya tidak nyata (intangible (in tangible resources), resources), dan sumberdaya manusia (human (human resources), resources), dan sumberdaya informasi. Sebagai usaha peternakan sapi perah dan pengolahan hasil produksi, sumberdaya yang dimiliki terdiri dari sumberdaya keuangan, sumberdaya fisik, sumberdaya alam, dan sumberdaya manusia. Sumberdaya fisik merupakan segala sarana dan prasaran yang dimiliki oleh perusahaan dalam menjalankan seluruh kegiatan mulai dari pengadaan input sampai dengan kegiatan pemasarannya. Peralatan dan perlengkapan merupakan salah satu sumberdaya fisik yang dimiliki oleh PT Cirawa Sumber Barokah. Perlengkapan dan peralatan digunakan sebagai penunjang dilakukannya bisnis agar dapat berjalan sesuai dengan rencana serta menghasilkan produk yang terbaik. Sumberdaya fisik yang dimiliki oleh PT Cirawa Sumber Barokah dapat dilihat pada Tabel 5.
Tabel 5 Sumberdaya yang dimiliki PT Cirawa Sumber Sumber Barokah tahun 2014 Sumberdaya Perusahaan Lahan Kandang Sapi: a. Laktasi b. Kering bunting c. Dara bunting > 6 bulan d. Betina buting e. Pedet sapih f. Pedet susu g. Jantan muda Pompa air Milk parlor Milk can: can: a. 15 liter b. 20 liter c. 40 liter Mobil pick Mobil pick up Sekop Serokan karet Serokan besi Stavol
Jumlah 3 unit 14 ekor 4 ekor 5 ekor 3 ekor 1 ekor 1 ekor 2 ekor 2 ekor 2 unit 1 unit 8 unit 2 unit 3 unit 1 unit 3 unit 3 unit 1 unit 1 unit
18 Tabel 5 (Lanjutan) Sumberdaya Perusahaan
Jumlah
Sepatu boot Selang air Gerobak pakan Kereta dorong Ember plastik Ember stainless stainless steel Toren air: a. 500 liter b. 1000 liter Kabel gulung Sikat Sapu lidi Dot pedet Lampu baca Kantor: Layar komputer Personal Computer (PC) Kamera CCTV Printer Speaker Sumber : PT CSB (diolah), 2014
2 pasang 2 unit 1 unit 2 unit 6 unit 1 unit 1 unit 1 unit 1 1 2 1 1 2 8 1 1
Sumberdaya keuangan yang digunakan sebagai modal oleh PT Cirawa Sumber Barokah adalah modal sendiri yang berasal dari penanaman saham dari masing-masing anggota keluarga dikarenakan perusahaan ini merupakan perusahaan keluarga. Pendapatan yang diperoleh perusahaan berasal dari penjualan susu murni, susu su su pasteurisasi pasteurisasi,, yoghurt, penjualan pedet, dan penjualan sapi afkir. Penjualan pedet jantan maupun betina dijual ke penggemukan hewan melalui bandar hewan yang dikumpulkan oleh pemilik perusahaan. Untuk selanjutnya terjadi proses pelelangan harga antar bandar hewan, ketika telah menemukan penawaran harga tertinggi pemilik akan siap melepas pedet. Sedangkan untuk penjualan sapi afkir akan dijual kepada rumah potong hewan. Dalam penentuan harga jual akan disesuaikan dengan kondisi fisik, kesehatan sapi, dan kesepakatan dengan pihak pembeli. Pengaturan keuangan dilakukan dalam bentuk penataan keuangan, pengaturan arus kas keluar masuk dana perusahaan, dan penggunaan modal jangka panjang serta jangka pendek. Pengaturan-pengaturan dan perhitungan tersebut dilakukan langsung oleh pemimpin perusahaan.
3.4 Unit Bisnis
Unit bisnis yang dijalankan oleh PT Cirawa Sumber Barokah terdbagia atas unit travel dan unit agribisnis. Pada unit travel seluruh kegiatan bisnisnya berada didaerah Bandung Utara, sedangkan unit bisnis agribisnis kegiatan bisnisnya terletak di wilayah wila yah Bandung Selatan yang terbagi lagi menjadi ti ga jenis
19 usaha, yaitu kebun (agro), outlet penjualan produk susu, dan D4 Dairy Farm yakni kegiatan pembudidayaan sapi perah. Deskrpsi kegiatan unit bisnis budidaya sayuran organik meliputi kegiatan pengadaan bahan baku atau input peralatan, teknis dan teknologi produksi hingga pemasaran. 3.4.1
Pengadaan Bahan Baku/Input dan peralatan
Pengadaan bahan baku dan peralatan memiliki peranan penting dalam pemenuhan kebutuhan logistik perusahaan terutama dalam proses budidaya. Kebutuhan bahan baku yang diperlukan oleh perusahaan diperoleh dari dalam maupun luar Kota Bandung. 1. Sapi perah Jenis sapi perah yang dibudidayakan PT CSB yaitu jenis Fries Holland atau atau yang lebih dikenal dengan sebutan sapi FH. Jenis sapi ini dipilih karena memiliki keunggulan dibandingkan jenis sapi perah lain, antara lain toleransi terhadap lingkungan tropis, mempunyai sifat yang jinak sehingga mudah untuk dikuasai, dan mempunyai produksi susu yang tinggi. Pada awal berdirinya perusahaan, sapi perah dibeli di daerah sekitar peternakan, namun saat ini sapi perah yang dibudidayakan berasal dari Malang, Jawa Timur. Dalam kegiatan usaha peternakan sapi perah, sapi perah yang dipelihara harus memiliki kualitas yang baik. Kualitas sapi perah yang baik dapat dilihat dari keturunan jenis sapi dengan tingkat produktivitas susu yang tinggi, selain itu dapat dilihat dari tampilan ciri-ciri fisik sapi yang baik yaitu tubuh sehat dan bukan sebagai pembawa penyakit menular bagi sapi perah lainnnya, dada lebar serta tulang rusuk yang panjang dan luas, memiliki ambing yang besar, memanjang ke arah perut dan melebar sampai diantara paha, kondisi ambing lunak, elastis dan diantara keempat kuartir terdapat jeda yang cukup lebar, setelah diperah ambing akan terlimpat dan kempis sedangkan pada saat sebelum diperah ambing akan mengembang dan besar, kaki kuat, tidak pincang dan jarak antara paha lebar, produksi susu tinggi. Sapi perah yang berkualitas dapat melahirkan setiap tahunnya sehingga akan menghasilkan susu yang rutin setiap tahunnya. 2. Pakan Pakan ternak sapi perah dapat dikategorikan menjadi dua jenis, yaitu pakan hijauan dan pakan konsentrat. a. Pakan hijauan Pakan hijauan merupakan pakan yang memiliki kandungan serat yang tinggi dan rendah energi. Serat dibutuhkan sapi perah untuk fungsi rumen yang normal, kontrol konsumsi pakan, stimulasi ruminasi, dan pencernaan. Sumber pakan hijauan dibagi menjadi tiga, yaitu rumput-rumputan, daun-daunan, dan limbah pertanian. Rumput-rumputan terdiri atas rumput liar atau rumput unggul yang secara sengaja ditanam, contohnya ilalang, rumput gajah, dan rumput teki. Jenis daun-daunan terdiri dari daun-daunan segar seperti daun pisang, daun nangka, daun sengon, dan daun waru, dan jenis daun kacang-kacangan seperti daun turi, daun lamtoro, dan daun gamal. Sedangkan jenis limbah pertanian terdiri dari jerami padi, jerami jagung dan ketela, dan jenis kacang-kacangan seperti jerami kedelai, jerami kacang hijau, dan jerami kacang tanah.
20 Pakan hijauan yang diberikan ternak yaitu pakan silase, akan tetapi bahan baku utama dalam pembuatan pakan silase ini tidak t idak selalu tersedia terutama pada musim hujan. Kondisi seperti ini membuat PT CSB harus mengambil langkah untuk menyediakan pakan hijauan alternatifyaitu jagung dalam keadaan segar, rumput gajah, rumput lapang, dan daun ubi. Pakan konsentrat merupakan campuran dari beberapa macam bahan yang dibutuhkan sebagai sumber energi maupun sumber protein bagi ternak. PT CSB membuat formulasi untuk pakan konsentrat yaitu pakan L1 dan L2. Pakan L1 diberikan untuk sapi yang sedang dalam masa produksi puncak dengan DIM ( Days Days in Milk ) Average Average 100 atau produksi susu diatas 12 liter dan sapi transisi, sedangkan pakan L2 diberikan untuk sapi yang mengalami masa produksi atau DIM ( Days in Milk ) Average di Average di atas 100 hingga masa kering atau produksi susu kurang dari 10 liter dan pedet. Campuran dalam pembuatan pakan konsentrat yang dilakukan PT CSB adalah pollard atau pellet, bungkil kedelai, tepung ikan, mineral dan onggok. 3. Obat-obatan Obat-obatan merupakan penunjang kesehatan ternak dalam pemeliharaan sapi perah. Obat-obatan dan vitamin berfungsi berfungsi untuk tindakan tindakan preventif dan korektif. Tindakan preventif untuk mencegah sapi pasca melahirkan dan pedet baru lahir terserang penyakit. Sedangkan tindakan korektif untuk pengobatan sapi yang terserang penyakit. 4. Sarana dan prasarana a. Kandang Di dalam pemeliharaan sapi perah dibutuhkan kandang yang sesuai untuk setiap jenis sapi perah yang dibedakan berdasarkan umur atau siklus sapi perah.PT CSB mempunyai tiga kandang yang meliputi pedet baru lahir, pedet lepas susu, sapi remaja, sapi dara siap bunting dan sapi dara bunting, sapi laktasi, sapi kering, sapi transasisi, dan sapi sakit. Setiap kandang memiliki ukuran yang berbeda-beda sesuai dengan peruntukkannya. b. Gudang pakan Gudang pakan merupakan sarana penunjang untuk memproduksi pakan konsentrat dan pakan hijauan di PT CSB. Gudang pakan yang dimiliki PT CSB sebanyak 3 unit. 1 unit digunakan untuk membuat pakan konsentrat dan silase, menyimpan persediaan pakan konsentrat dan silase, dan menyimpan persediaan bahan baku silase. Sedangkan dua unit gudang pakan berukuran lebih kecil karena hanya digunakan untuk menyimpan persediaan pakan silase dan rumput. Gudang pakan ini terletak disebelah kandang untuk mempermudah dalam pengambilan pakan silase. Dinding gudang pakan terbuat dari tembok dengan atap berbahan asbes. c. Kantor Kantor merupakan salah satu sarana penunjang dalam usaha peternakan. Kantor digunakan untuk mengamati seluruh area peternakan dari rekaman cctv. cctv. Kantor juga digunakan untuk mengatur pencatatan kegiatan peternakan dan menyimpan dokumen-dokumen perusahaan. Selain itu juga digunakan untuk menyimpan persedian obat-obatan dan vitamin bagi ternak.
21 5. Perlengkapan Perlengkapan dan peralatan a. Perlengkapan kandang Perlengkapan kandang yang harus dimiliki peternakan sapi perah adalah tempat pakan dan minum. Tempat pakan yang digunakanpada kandang satu dan dua PT CSB adalah model memanjang di sepanjang kandang dengan lebar 70 centimeter dan kedalaman 50 centimeter. Pada kandang sapi transisi dan kandang sapi sakit di kandang ketiga, tempat pakan menggunakan drum. Sedangkan pada kandang sapi dara, sapi pejantan, sapi kering dan sapi remaja menggunakan tempat pakan yang sama dengan kandang satu dan dua. Tempat minum yang digunakan pada kandang PT CSB adalah berbentuk bulat berdiameter 20 centimeter yang terbuat dari besi. Tempat minum tersebut otomatis apabila besi bagian tengah ditekan akan mengeluarkan air untuk minum ternak. Pada kandang satu setiap satu buah tempat minum digunakan untuk 4 sampai 5 ekor sapi, kandang dua untuk 3 sampai 4 ekor sapi, sedangkan untuk kandang tiga digunakan untuk 2 ekor sapi. Untuk pedet baru lahir selama tiga hari diberi susu dengan menggunakan dot pedet, setelah itu diberi susu dengan menggunakan ember hingga berusia pedet lepas susu. Berikut peralatan kandang yang digunakan PT CSB yang dijelaskan pada Tabel 6.
Tabel 6 Peralatan kandang PT Cirawa Sumber Barokah tahun 2014 No 1 2 3 4 5 6
Nama Alat Tempat pakan memanjang Tempat minum otomatis Drum Ember Dot pedet Lampu
Jumlah 3 unit 16 unit 12 buah 2 buah 1 buah 6 buah
Sumber : PT CSB (diolah), 2014
Dari tabel diatas dapat diketahui peralatan yang terdapat di kandang di PT Cirawa Sumber Barokah. Pada tiga kandang terdapat tempat makan memanjang yang berjumlah 3 unit, tempat minum otomatis berjumlah 16 unit, drum berjumlah 12 buah, ember berjumlah 2 buah, dot pedet berjumlah 1 buah, dan lampu yang berjumlah 6 buah. b. Perlengkapan pemerahan Perlengkapan pemerahan digunakan untuk menunjang proses pemerahan pada sapi laktasi. Kegiatan pemerahan yang dilakukan oleh PT CSB telah menggunakan teknologi moderen yaitu dengan menggunakan bantuan mesin pemerah (milk parlor ). ). Adanya Adanya teknologi ini tentu saja akan berguna untuk mengefisiensikan waktu dan tenaga. Berikut peralatan pemerahan yang digunakan PT CSB.
22 Tabel 7 Peralatan pemerahan PT Cirawa Sumber Sumber Barokah tahun 2014 No 1
2
3 4 5 6 7 8
Nama Alat Mesin pemerah ( Milk Milk parlor )
Jumlah 1 buah
Milk can: can: a. 10 liter b. 15 liter c. 40 liter
2 buah 6 buah 3 buah
Ember stainless stainless steel Kabel gulung Botol iodine Stravol Literan ukuran 5 liter Ember
1 buah 1 buah 1 buah 1 unit 1 buah 3 buah
Sumber : PT CSB (diolah), 2014
Pada Tabel 7 menunjukkan jenis peralatan pemerahan yang terdapat di PT Cirawa Sumber Barokah. Terdapat mesin pemerah ( Milk ( Milk Parlor ) yang berjumlah 1 buah, milk can can dengan kapasitas 10 liter berjumlah 2 buah, milk can berkapasitas 15 liter sebanyak 6 buah, milk can berkapasitas can berkapasitas 40 liter sebanyak 3 buah, ember stainless steel sebanyak 1 buah, kabel gulung berjumlah 1 buah, botol iodine berjumlah 1 buah, stravol berjumlah 1 unit, liter ukuran 5 liter sebanyak 1 buah serta ember sebanyak 1 buah. c. Perlengkapan kebersihan Perlengkapan kebersihan digunakan untuk membersihkan area kandang dan membersihkan peralatan pemerahan. Untuk peralatan pemerahan dibersihkan dengan menggunakan air hangat. Berikut peralatan kebersihan yang digunakan PT CSB.
Tabel 8 Perlengkapan kebersihan kandang kandang PT CSB tahun 2014 No
1
2 3 4 5 6 7 8 9
Nama Alat
Toren air: a. 500 liter b. 1000 liter Pompa air Selang air Sapu lidi Sekop Serokan karet Serokan besi Sikat Ember
Jumlah
1 unit 1 unit 2 unit 2 unit 2 buah 2 buah 3 buah 3 buah 4 buah
Sumber : PT CSB (diolah), 2014
Pada tabel diatas menunjukkan daftar perlengkapan kebersihan kandang, diantaranya toren air dengan kapasitas 500 liter sebanyak 1 unit, toren air dengan
23 kapasitas 1000 liter dengan jumlah 1 unit, pompa air sebanyak 2 unit, selang air sebanyak 2 unit, sapu lidi berjumlah 2 buah, sekop berjumlah 2 buah, serokah karet berjumlah 3 buah, serokah besi berjumlah 1 buah, sikat berjumlah 3 buah, dan ember berjumlah 4 buah. d. Perlengkapan kantor Perlengkapan kantor digunakan untuk menunjang aktivitas kantor demi kelancaran usaha peternakan sapi perah. Berikut peralatan kantor yang digunakan PT CSB.
Tabel 9 Peralatan kantor pemasaran PT Cirawa Cirawa Sumber Barokah tahun 2014 No 1
2 3 4 5 6 7 8 9
Nama Alat Layar komputer Personal Computer Computer (PC) Kamera CCTV Printer Speaker Sofa dan Meja Whiteboard Kalkulator Meja dan kursi kantor ATK (Alat Tulis Kantor)
Jumlah 1 unit 1 unit 8 unit 1 unit 1 unit 1 unit 2 buah 1 buah 1 unit 1 unit
Sumber : PT CSB (diolah), 2014
Pada tabel diatas dapat diketahui peralatan kantor yang terdapat di PT Cirawa Sumber Barokah diantaranya seperangkat komputer, kamera cctv berjumlah 8 unit, printer berjumlah 1 unit, speaker berjumlah 1 unit, sofa dan meja berjumlah 1 unit, whiteboard berjumlah 1 buah, kalkulator berjumlah 1 buah, meja dan kursi kantor berjumlah 1 unit, serta alat tulis kantor berjumlah 1 unit. e. Perlengkapan produksi feed produksi feed processing PT CSB membuat pakan silase dan pakan konsentrat ( complete feed ) sendiri sehingga memerlukan perlengkapan untuk memproduksi pakan. Berikut perlengkapan untuk memproduksi memproduksi pakan yang dimiliki dimiliki PT CSB.
Tabel 10 Perlengkapan produksi pakan PT Cirawa Sumber Sumber Barokah tahun 2014 No 1 2 3 4 5
Nama Alat Timbangan Timbangan duduk Pembuat kompos Pencampur pakan Chopper Garpu
Jumlah 1 unit 1 unit 1 unit 1 unit 2 unit
24
Tabel 10 (Lanjutan) No 6 7
Nama Alat
Golok Arit
8 9 10 11 12
Gerobak trolley Gerobak kayu Trolley Plastik besar ukuran 50kg Karung
Jumlah 1 unit 3 unit
1 unit 1 unit 1 unit -
Sumber : PT CSB (diolah), 2014
Pada tabel diatas dapat diketahui perlengkapan produksi feed processing yang yang terdapat di PT Cirawa Sumber Barokah diantaranya timbangan duduk berjumlah 1 unit, mesin pembuatan kompos berjumlah 1 unit, mesin pencampur pakan berjumlah 1 unit, mesin chopper berjumlah 1 unit, garpu berjumlah 2 unit, golok berjumlah 1 unit, arit berjumlah 3 unit, gerobak trolley berjumlah 1 unit, gerobak kayu berjumlah 1 unit, trolley berjumlah trolley berjumlah 1 unit, plastik besar dengan ukuran 50 kilogram, kilogram, serta karung. f.
Perlengkapan pemeliharaan dan perawatan sapi Perlengkapan pemeliharaan dan perawatan sapi salah satu peralatan yang sangat dibutuhkan dalam usaha peternakan sapi perah. Peralatan seperti straw seperti straw dan dan sarung tangan digunakan untuk sekali pakai sedangkan untuk peralatan lainnya digunakan untuk setiap kali untuk pemeliharaan dan perawatan sapi. Berikut peralatan pemeliharaan dan perawatan sapi yang dimiliki PT CSB.
Tabel 11 Perlengkapan pemeliharaan dan perawatan sapi PT Cirawa Sumber Barokah tahun 2014 No 1 2 3 4 5 6
Nama Alat Straw container Straw Sarung tangan Kawat seling Eartag Jarum suntik
Jumlah 1 unit 20 buah 1 box 1 unit 1 unit 1 buah
Sumber : PT CSB (diolah), 2014
Pada tabel diatas dapat diketahui perlengkapan pemeliharaan dan perawatan sapi di PT Cirawa Sumber Barokah diantaranya straw container berjumlah 1 unit, straw berjumlah 20 20 buah, sarung tangan berjumlah 1 box, box, kawat seling berjumlah 1 unit, eartag berjumlah berjumlah 1 unit, seerta jarum suntik berjumlah 1 buah.
25
g. Perlengkapan produksi olahan Peralatan produksi olahan sangat dibutuhkan untuk menunjang dalam memproduksi produk olahan dari susu yang dilakukan oleh PT CSB. Berikut peralatan produksi olahan yang dimiliki dimiliki PT CSB.
Tabel 12 Perlengkapan produksi olahan olahan PT Cirawa Sumber Sumber Barokah tahun 2014 No 1 2 3
Panci panjang Panci sedang Literan: Setengah liter Satu liter Dua liter Tiga liter Lima liter 4 Sendok sayur: Besar Sedang Kecil 5 Kompor 6 Tabung gas 12 kg 7 Freezer 8 Show case 9 Mixer 10 Cup Sealer 11 Mesin expired date 12 Plastic Sealer 13 Toren 14 Baskom plastik: Besar Kecil 15 Saringan plastik 16 Corong Sumber : PT CSB (diolah), 2014
Nama Alat
Jumlah 2 buah 2 buah
2 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 2 unit 2 buah 1 unit 1 unit 1 unit 1 unit 1 unit I unit 1 unit 1 unit 2 unit 3 unit 2 unit
Pada Tabel 12 dapat diketahui perlengkapan produksi olahan di PT CSB diantaranya panci panjang berjumlah 2 buah, panci sedang berjumlah 2 buah, literan dengan kapasitas setengah liter 2 buah, satu liter sebanyak 1 buah, dua liter sebanyak 1 buah, tiga liter sebanyak 1 buah, lima liter sebanyak 1 buah, sendok sayur ukuran besar berjumlah 1 buah, sedang 1 buah, kecil 1 buah, kompor berjumlah 2 unit, tabung gas 12 kilogram berjumlah 2 buah, freezer berjumlah berjumlah 1 unit, show unit, show case berjumlah case berjumlah 1 unit, mixer berjumlah berjumlah 1 unit, cup sealer berjumlah berjumlah 1 unit, mesin expired date berjumlah date berjumlah 1 unit, toren berjumlah 1 unit, baskom plastik ukuran besar berjumlah 1 unit, baskom ukuran kecil berjumlah 2 unit, saringan plastik berjumlah 3 unit, serta corong berjumlah 2 unit. unit. 6. Teknologi Teknologi merupakan salah satu yang dapat menentukan kualitas dan kuantitas dari produk yang dihasilkan. Teknologi yang digunakan PT CSB untuk proses pembuatan pakan adalah menggunakan chopper . PT CSB dalam melakukan perkawinan sapi menggunakan sistem Inseminasi Buatan (IB). Straw
26 yang digunakan berasal dari Badan Inseminasi Buatan (BIB) Lembang. Straw yang dipakai yaitu jenis Fries jenis Fries Holland (FH), (FH), Simental , dan Limousin dan Limousin.. Harga setiap straw sebesar Rp8000 kecuali untuk straw Simentali seharga Rp15 000. 7. Modal Modal merupakan hal yang paling penting sebelum memulai suatu usaha. Tersedianya modal yang memadai akan mendukung perusahaan untuk melakukan peningkatan kualitas produk, volume produksi, serta pengembangan usaha. Modal awal dalam menjalankan bisnis peternakan sapi sa pi perah PT Cirawa Sumber Barokah berasal dari para pemegang saham perusahaan ini. PT CSB merupakan bisnis keluarga sehingga para pemegang saham adalah keluarga dari pemimpin perusahaan. Modal awal yang digunakan untuk mendirikan perusahaan ini adalah adala h sebesar Rp1 milyar.
3.4.2
Teknis dan Teknologi Produksi
Aspek teknis dan teknologi produksi merupakan suatu aspek yang berkenaan dengan proses pembangunan bisnis secara teknis dan pengoperasiannya. Seiring dengan berkembangnya zaman, teknologi semakin dibutuhkan untuk membantu manusia dalam mengerjakan tugasnya. Terutama pada teknologi yang digunakan pada peternakan sapi perah. Saat ini banyak penemuan-penemuan teknologi baru yang dapat menunjang pengembangan usaha bisnis suatu perusahaan dibidang peternakan sapi perah. Teknologi yang sudah ada pada perusahaan peternakan sapi perah adalah mesin pemerah yang memiliki manfaat untuk mempercepat dan mengoptimalkan kegiatan pemerahan. Sehingga dapat meminimalisir terjadinya penyakit radang ambing atau yang biasa kita kenal dengan istilah mastitis. mastitis. Selain itu adanya cooling box yang box yang berfungsi untuk tetap menjaga produk hasil olahan susu yang berupa susu pasteurisasi maupun yoghurt untuk tetap dalam keadaan dingin hingga sampai ke tangan pelanggan, milk can untuk menjaga kesterilan susu dari lingkungan sekitar, pencapur konsentrat untuk mencampur bahan pakan dalam pembuatan konsentrat, dan mesin chopper untuk memotong pakan hijauan agar memudahkan dalam proses makan pada sapi. 3.4.3
Pemasaran (4P)
Aspek pemasaran merupakan faktor strategis atau kunci dari keberhasilan suatu proyek. Keberhasilan perusahaan dalam keuangan, operasi, dan bidang bidang usaha lainnya tidak akan terwujud jika permintaan terhadap produk atau jasa yang dibuat kurang memadai. Philip Kotler (2001) mendifinisikan pemasaran sebagai suatu proses sosial yang dengan proses tersebut individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertemukan produk dan jasa yang bernilai dengan pihak lain. Manajemen pemasaran dibagi menjadi empat kebijakan pemasaran atau biasa disebut sebagai bauran pemasaran (4P) yang terdiri dari produk ( product product ), ), harga ( price), price), distribusi ( place), place), dan promosi ( promotion). promotion).
27
1.
Produk Produk utama dari PT Cirawa Sumber Barokah berupa susu segar, susu pasteurisasi, dan yoghurt. Susu merupakan bahan pangan hewani berupa cairan putih yang dihasilkan oleh hewan ternak mamalia yang diperoleh dengan cara pemerahan. Susu yang baik adalah susu yang mengandung spora microba pathogen, pathogen, bersih yakni tidak mengandung debu atau kotoran lainnya dan memiliki cita rasa yang baik. Selain menjual produk olahan susu, PT Cirawa Sumber Barokah juga menjual pedet jantan dan pedet betina, serta sapi afkir. Susu yang dihasilkan perusahaan ini pada tahun 2013 sedang mengalami fluktuatif produksi. Keadaan ini dikarenakan ketersediaan bahan baku pakan hijaun yang tidak kontinu serta jumlah populasi sapi laktasi yang menurun akibat adanya rekonstruksi manajemen. Susu sapi yang dihasilkan pada bulan Februari 2014 mencapai 7 914 liter dan pada bulan Februari 2014 jumlah produksi susu sapi yang dihasilkan mencapai 4 478 liter. Tabel 13 menunjukkan hasil uji kandungan susu menurut SNI dengan kandungan susu sapi yang dihasilkan di PT Cirawa Sumber Barokah.
Tabel 13 Kandungan susu PT Cirawa Sumber Barokah bulan Maret 2014 Kandungan Fat SNF (Solid Non Fat ) Density
Satuan Persen Persen
PT CSB 5.85 8.00
Persen
26.5 0 2.93 0.00 -
Protein Persen Added Water Persen Freez. Point Persen Sumber: PT CSB, 2014 (diolah)
SNI 3.00 8.00
1.03 2.70 0.00 -0.52 s.d. 0.56
Selain menjual produk berupa susu murni, susu pasteurisasi, pasteurisasi, dan yoghurt , perusahaan juga menjual sapi pedet baik jantan maupun betina serta sapi afkir. Pedet yang dijual biasanya dikarenakan saat masa pemeliharaan ia mengalami kondisi yang tidak sehat seperti diare. Perusahaan akan mengobati pedet hingga sembuh, setelah sembuh pedet akan siap untuk dijual. Selain pedet, sapi yang dihasilkan PT Cirawa Sumber Barokah berupa sapi afkir. Sapi afkir merupakan sapi yang tidak produktif karena faktor usia maupun dikarenakan terserang penyakit lainnya yang tidak dapat disembuhkan. Sapi afkir dijual ke rumah pemotongan hewan yang yang berada di Pangalengan, Bandung Bandung Jawa Barat. 2.
Harga Harga merupakan sejumlah nilai yang harus dibayar oleh konsumen untuk membeli, memiliki, menggunakan, menikmati barang atau jasa yang ditawarkan.
1
Berat jenis minimum pada suhu 27.5 derajat celcius
28 Penetapan harga merupakan hal yang sangat penting untuk diperhatikan, karena harga merupakan salah satu faktor yang menunjang keberhasilan suatu usaha. Harga yang sesuai dapat membuat produk yang dipasarkan akan laku dipasaran, sehingga kemungkinan akan terbentuk permintaan kembali akan produk ter sebut. Harga jual yoghurt segar sebesar Rp15 000 per liter, susu murni Rp4 500 per liter, susu pasteurisasi Rp7 000 per liter, susu cup Rp2 000 per cup namun khusus susu murni yang disetorkan kepada pihak KPBS memiliki harga jual Rp4 100 per liter. Sedangkan untuk harga pedet dan sapi afkir disesuaikan dengan berat badan, kondisi fisik, f isik, serta biaya pemeliharaan. Umumnya yang terjadi di PT CSB harga jual pedet berkisar Rp3 000 000 hingga Rp4 500 000 sedangkan untuk sapi afkir dengan kondisi sehat akan dijual dengan harga kurang lebih Rp10 000 000. 3.
Distribusi Distribusi merupakan cara perusahaan dalam menyalurkan produk yang dihasilkan hingga dapat sampai kepada konsumen akhir. Kegiatan distribusi juga diartikan sebagai cara dalam menentukan metode dan jalur yang akan dipakai sebagai cara untuk menyampaikan produk ke pasar. Strategi distribusi sangat penting bagi perusahaan agar mampu melayani konsumen dengan tepat waktu dan tepat sasaran. Keterlambatan dalam penyaluran distribusi produk akan mengakibatkan kerugian bagi perusahaan, karena produk susu memiliki sifat bulky bulky atau mudah rusak dan juga kepercayaan pelanggan terhadap pelayanan perusahaan akan berkurang. Hingga saat ini PT Cirawa Sumber Barokah melakukan kegiatan pendistribusian produknya produknya ke berbagai mitra dan masyarakat secara umum. Susu sapi yang dihasilkan akan ditampung ke dalam milk can agar can agar terhindar dari suhu lingkungan dan bakteri tidak baik. Untuk selanjutnya akan dijual secara langsung atau dapat dipanaskan dengan menggunakan kompor gas untuk diolah menjadi susu pasteurisasi pasteurisasi maupun susu cup berbagai rasa serta diolah menjadi yoghurt. Pendistribusian masing-masing produk dilakukan dengan menggunakan alat transportasi berupa mobil pick up up perusahaan. Untuk produk susu murni yang dibawa langsung dengan menggunakan milk can can akan diamankan posisinya dengan menggunakan tali tambang, untuk produk susu pasteurisasi dan pasteurisasi dan yoghurt satu liter akan dikemas dengan menggunakan plastik dengan berat bersih satu liter dan karet gelang sebagai pembungkus plastik, untuk susu cup dikemas dengan menggunakan cup dan dibungkus dengan penutup cup dengan menggunakan alat berupa cup sealer , untuk produk yoghurt botol akan dikemas dengan menggunakan botol plastik kemasan 200 liter dan akan diberikan label merek Ciyo dari PT CSB. Seluruh produk tersebut akan didistribusikan kepada pelanggan dan konsumen dengan menggunakan cooling box yang box yang berguna untuk menjaga suhu dingin pada produk agar tetap segar hingga sampai ke tangan konsumen. Sistem pemasaran produk susu dan olahannya pada perusahaan ini dapat dilihat pada Gambar 3.
PT Cirawa Sumber Barokah
Gardu Induk Cikalong
PLTA
Purwakarta
Yoghurt Van Java
Outlet dan Agen Resmi
Soreang
Pia Kawitan
29
KPBS
Mitra
Cimahi
Pamoyanan
Pak Agus
Gambar 3 Pemasaran produk susu dan olahannya PT Cirawa Sumber Barokah tahun 2014 Gambar 3 menunjukkan pemasaran produk susu dan olahan PT Cirawa Sumber Barokah yang dimulai dari peternakan PT CSB sendiri kemudian masingmasing lokasi pemasaran memiliki target penjualan dengan jenis produk yang berbeda-beda. Pada lokasi Gardu Induk PLTA Cikalong PT CSB memasarkan produk berupa susu murni ukuran 1 liter dan setengah liter, susu pasteurisasi dalam bentuk cup dengan 3 varian rasa (coklat, strawberry, dan vanila), yoghurt drink, dan es stick yoghurt. Untuk lokasi penjualan outlet dan agen resmi PT CSB hanya mengirimkan berupa susu murni dengan ukuran 5 liter dan yoghurt plan saja, untuk selanjutnya pada masing-masing outlet dan agen resmi lah yang akan mengolah produk-produk tersebut sebelum sampai ke tangan konsumen akhir. Pengiriman pada outlet dan agen resmi seperti pada outlet Purwakarta, Soreang, Cimahi, dan Cihapit dilakukan hanya sesuai dengan ketersediaan dan pemesanan saja. Lokasi selanjutnya yaitu KPBS. Pemasaran yang dilakukan PT CSB pada Koperasi Peternakan Bandung Selatan (KPBS) hanya memasarkan produk berupa susu murni yang dikirim dengan menggunakan milkcan. milkcan. Kegiatan pemasaran yang terakhir dilakukan pada mitra. Umumnya mitra pada kegiatan pemasaran PT CSB bergerak dibidang kuliner yang menggunakan produk susu dan olahan susu dari PT CSB untuk kemudian diolah kembali, misalnya menjadi produk pia pada Pia Kawitan dan Pamoyanan serta produk yoghurt pada Yoghurt Van Java dan Pak Agus. 4.
Promosi Kegiatan promosi yang telah dilakukan oleh perusahaan dengan cara penjualan secara langsung yakni dengan mendatangi pelanggan yang kebanyakan akan diolah dan dipasarkan kembali dan konsumen secara luas yang dilakukan setiap harinya di outlet-outlet PT CSB dan pada hari minggu di Gardu Induk PLTA Cikalong. Selain itu perusahaan juga telah melakukan kegiatan promosi berupa canvasing dengan dengan membuat spanduk, dan melalui website indonetwork .
30
4 KAJIAN PENGEMBANGAN BISNIS
4.1 Rumusan Ide Pengembangan Bisnis
PT Cirawa Sumber Barokah merupakan sebuah perusahaan yang mampu melakukan kegiatan bisnis mulai dari subsistem hulu (off ( off farm-up stream), stream), subsistem budidaya (on (on farm) farm) hingga subsistem hilir (off (off farm-down stream). stream). Pada subsistem hilir PT CSB telah bergerak dibidang produk olahan susu ( Dairy ( Dairy Product ) , diantaranya susu murni, susu pasteurisasi yoghurt drink , dan es stik yoghurt. Pemasaran pada produk-produk olahan tersebut masih cukup terbatas. Pengembangan bisnis ini didasarkan dari unit bisnis pengolahan susu yang memiliki kontribusi cukup besar dalam penerimaan perusahaan, untuk itu PT CSB perlu melakukan upaya perluasan pasar pada produk olahan susu yang mudah diterima masyarakat, sehingga adanya peluang untuk menjual susu pasteurisasi secara luas. Adanya peluang tersebut menggambarkan bahwa permintaan susu pasteurisasi di pasar meningkat. Peningkatan tersebut memacu perusahaan untuk dapat memperluas pasar, salah satu jenis produk olahan yang berasal dari susu sapi adalah susu pasteurisasi yang nantinya akan dilakukan perluasan pasar. Pasar yang akan ditargetkan adalah minimarket Alfamart. Untuk dapat memenuhi kebutuhan pasar yang meningkat tersebut, perusahaan didukung oleh faktor internal yaitu kekuatan. Berdasarkan kekuatan yang dimiliki oleh perusahaan berupa kemampuan menjaga ketersediaan bahan baku yang berkualitas setiap harinya dapat memberikan akses dalam mempermudah proses pemasaran. Sementara itu adanya ancaman dari pihak luar berupa semakin banyaknya produk susu kemasan yang dijual bebas, serta adanya produk substitusi seperti susu kambing dan susu kedelai. Dengan melakukan diversifikasi pengolahan susu murni menjadi susu pasteurisasi, serta melakukan pemasaran secara aktif yang salah satunya dengan memperluas pasar diharapkan dapat meningkatkan minat konsumen dalam mengkonsumsi susu dan menyukai produk olahan susu yang mudah didapatkan. Upaya perluasan pasar ini akan dilakukan dengan cara memasok susu pasteurisasi ke minimarket Alfamart di daerah Cimaung dan di daerah Jagabaya dengan mengubah kemasan produk dan memberi label produk. Masing-masing Alfamart yang menjadi pelanggan pada pengembangan bisnis ini membutuhkan pasokan 120 liter per lima hari untuk jenis susu kemasan siap minum. Minimarket Alfamart dipilih sebagai sasaran pemasaran produk susu pasteurisasi karena memiliki jumlah pembeli dan pelanggan yang sangat loyal karena masyarakat beranggapan seluruh produk yang dipasarkan pada minimarket Alfamart merupakan barang-barang yang berkualitas. Adapun rumusan ide dari pengembangan bisnis ini dapat dilihat pada Gambar 4.
31
PT Cirawa Sumber Barokah
1.
2. 3. 4.
Kekuatan Memiliki kualitas susu yang baik karena menerapkan menerapkan teknik peternakan modern Dairy Pro Memiliki modal sendiri yang cukup besar Mampu mengemas produk dengan baik Memiliki outlet sendiri sebagai tempat memasarkan produk
Ancaman 1. Banyaknya produk susu kemasan yang dijual bebas dan lebih lebih diminati 2. Adanya produk substitusi seperti susu kambing dan susu kedelai
Alternatif Strategi : Melakukan pemasaran secara aktif dengan memperluas pasar produk susu pasteurisasi (S-T) (S-T)
Analisis Non Finansial : 1. Perencanaan Pasar dan Pemasaran 2. Perencanaan Teknis dan Teknologi 3. Perencanaan Organisasi dan Manajemen 4. Perencanaan Aspek Sosial 5. Perencanaan Penanganan Limbah
Analisis kelayakan usaha
Tidak layak untuk dilaksanakan
Evaluasi
Aspek Finansial : 1. Perencanaan Finansial
Layak untuk dilaksanakan
Implementasi
Gambar 4 Rumusan ide pengembangan bisnis
32 4.2 Deskripsi Unit Bisnis
Unit bisnis pada Kajian Pengembangan Bisnis ini adalah perluasan pasar pada produk susu pasteurisasi. Perluasan pasar terhadap produk susu pasteurisasi merupakan sebuah keputusan yang tepat untuk dijalankan oleh PT Cirawa Sumber Barokah, hal ini didasarkan pada beberapa aspek permasalahan dan peluang yang dihadapi oleh perusahaan, diantaranya belum maksimalnya melakukan kegiatan pemasaran terhadap susu pasteurisasi yang mampu meningkatkan keuntungan bagi perusahaan daripada hanya menjual berupa susu murni. Selain itu peningkatan kesadaran masyarakat terhadap pemenuhan gizi, banyaknya produk turunan susu yang disukai masyarakat, dan yang menjadi nilai tambah lain dalam mendirikan serta mengembangkan unit bisnis ini adalah adanya kemampuan perusahaan dalam menjaga kualitas susu sehingga mampu bersaing dengan produk-produk susu kemasan yang beredar di masyarakat. Pengembangan bisnis yang dilakukan merupakan sebuah pengembangan bisnis dengan perencanaan perluasan pasar dengan mengubah kemasan dan label produk, dan pendistribusiannya ke minimarket Alfamart dengan menggunakan mobil bak terbuka dan ditempatkan pada cooling box box yang seluruhnya telah dimiliki oleh perusahaan. Deskripsi kegiatan unit bisnis ini meliputi deskripsi produk, deskripsi proses produksi produksi deskripsi pelanggan, dan deskripsi pemasaran.
4.2.1
Deskripsi Produk
Susu merupakan minuman bergizi tinggi yang dihasilkan ternak perah menyusui, seperti sapi perah. Susu memiliki sifat mudah rusak dan tidak tahan lama kecuali telah mengalami perlakuan khusus. Susu segar yang dibiarkan dikandang selama beberapa waktu, maka lemak susu akan menggumpal dipermukaan berupa krim susu, kemudian bakteri perusak susu yang bertebaran di udara kandang yang berasal dari sapi akan masuk kedalam susu dan berkembang biak dengan cepat. Susu juga dapat terkontaminasi oleh mikroorganisme penyebab penyakit menular pada manusia seperti tuberculosis, difteri, difteri, dan tifus. tifus. Oleh karena itu, susu harus ditangani secara baik dan memenuhi syarat-syart kualitas dari pemerintah (SNI). Dalam melindungi konsumen susu, pemerintah dalm hal ini Dinas Peternakan, selalu mengadakan pengawasan peredaran susu, serta kesehatan sapi perah dan ternak perah (Firdaus 2009). Budaya mengkonsumsi susu terutama susu murni, sampai saat ini masih relatif rendah. Secara umum banyak orang yang tidak suka meminum susu murni, karen aromanya amis atau kurang menyenangkan, akan tetapi ada juga yang berpendapat bahwa susu dapat menyebabkan kegemukan. Output yang dihasilkan dari usaha sapi perah ini adalah susu. Murni. Susu murni yang dihasilkan harus segera ditangani secara benar dan cepat. Hal ini disebabkan sifat susu yang mudah rusak ( perishable) perishable) dan mudah menjadi media perkembangan mikroorganisme merugikan. Penanganan susu yang telah dilakukan oleh PT CSB setelah kegiatan pemerahan dengan mesin perah (milk ( milk parlor ) adalah mengumpulkan susu kedalam milk can. can. Terdapat dua penanganan yang sering digunakan untuk mempertahankan daya keawetan susu, yaitu pertama
33 dengan metode pendinginan. Kedua dengan metode pemanasan. Cara pendinginan bertujuan untuk menghambat pertumbuhan dan perkembangan mikroba, temperatur yang digunakan umumnya sebesar 2 sampai 4 derajat celcius. Sedangkan cara pemanasan dilakukan dengan pasteurisasi. Kedua cara ini bertujuan sama, yaitu untuk membunuh membunuh bakteri patogen semaksimal mungkin. Susu pasteurisasi adalah suatu produk olahan susu dengan pemanasan. Keberadaan susu pasteurisasi cukup populer di masyarakat. Proses pasteurisasi merupakan proses pemanasan susu pada suhu dan waktu tertentu dengan tujuan membunuh mikroba patogen yang membahayakan kesehatan manusia, dan hanya menyebabkan sedikit perubahan pada komposisi, flavor , dan nilai gizi susu. Oleh sebab itu, proses ini sering diikuti dengan teknik lain misalnya pendinginan dan pemberian gula. Masa simpan s impan susu atau batas kadaluarsa susu pasteurisasi adalah sekitar 6 sampai 7 hari, dikarenakan susu pasteurisasi mengandung gula pasir sebagai pemanis sekaligus bahan bahan pengawet. Produk susu pasteurisasi yang dihasilkan oleh PT Cirawa Sumber Barokah adalah susu pasteurisasi tawar karena berdasarkan hasil penjualan yang telah dilakukan setiap hari Minggu di Gardu Induk Cikalong, penjualan susu pasteurisasi tawar lebih dipilih oleh masyarakat daripada susu pasteurisasi rasa-rasa pada kapasitas 1 liter untuk satu kemasan. Pengemasan susu pasteurisasi dilakukan dengan menggunakan plastik anti panas dengan ukuran 1 liter. Akan tetapi perbedaan kemasan produk PT CSB ditonjolkan dengan produk-produk susu pasteurisasi dari perusahaan lain. Susu pasteurisasi yang diproduksi oleh PT CSB akan tetap membawa merek pada produk- produk produk susu dan olahan sebelumnya yaitu “CIMILK” dengan plastik bergambar logo produk PT CSB serta semboyan perusahaan. Label juga akan dilengkapi dengan informasi mengenai kandungan gizi yang terdapat didalam produk susu tersebut serta izin dari Badan Pangan Obat dan Makanan Ma kanan serta ser ta label kehalalan sebagai jaminan dari mutu produk yang dihasilkan. Melalui kemasan ini, diharapkan produk perusahaan akan memiliki identitas diri yang dapat membedakan dengan produk pesaing, sehingga konsumen dapat mengenali produk Cimilk. Setelah dilakukan proses pengemasan, tahap selanjutnya adalah melakukan pemeriksaan secara manual yang bertujuan untuk mengetahui apakah ada kemasan susu yang bocor atau tidak rapat. Susu yang telah dikemas dengan baik kemudian akan disimpan dalam lemari pendingin atau freezer atau freezer yang bersuhu 4 derajat celcius. Tujuan pasteurisasi yaitu : a. Untuk membunuh bakteri patogen, yaitu bakteri yang berbahaya karena dapat menimbulkan penyakit pada manusia. b. Dapat menghilangkan aroma amis yang khas pada susu murni c. Memperpanjang daya simpan susu sebagai bahan baku utama d. Mempermudah kegiatan pemasaran Bahan baku utama yang dijadikan produk olahan susu pasteurisasi adalah susu murni yang berasal dari peternakan PT CSB yaitu D4 Dairy Farm. Bahan baku tambahan adalah bahan baku yang digunakan untuk melengkapi bahan baku utama dalam proses produksi. Setiap harinya PT CSB memproduksi susu pasteurisasi dengan menggunakan susu murni sebanyak 130 liter dengan asumsi penyusutan setelah kegiatan pasteurisasi sebesar 2 sampai 5 persen. Proses pengolahan susu pasteurisasi dilakukan tujuh hari hari dalam seminggu. Bahan baku penunjang adalah bahan yang dapat memberikan nilai tambah produk. Bahan penunjang yang akan digunakan dalam proses produksi susu
34 pasteurisasi adalah kemasan. Kemasan yang akan digunakan pada produk susu pasteurisasi ini adalah plastik anti panas dengan ukuran 1 liter. Fungsi kemasan selain sebagai wadah terhadap produk susu pasteurisasi itu sendiri, juga berfungsi untuk memberikan citra tersendiri bagi perusahaan dimata para konsumennya.
4.2.2
Deskripsi Proses Produksi
Proses produksi adalah kegiatan memproses atau mengelola suatu sumberdaya menjadi produk ataupun jasa yang memiliki nilai tambah. Susu sapi murni dapat diolah menjadi berbagai produk seperti susu pasteurisasi, yoghurt, dodol susu, kerupuk susu, keju dan lain sebagainya. Pasteurisasi adalah pemanasan susu pada suhu didih susu dengan tidak mengubah rasa, konsistensi, dan kandungan nutrisi susu. Tujuan dari pengolahan susu murni yaitu untuk memperoleh nilai tambah sehingga mampu memberikan keuntungan yang lebih bagi perusahaan. Selain itu pengolahan susu juga dapat bermanfaat untuk memperpanjang umur ekonomis, menimbulkan cita rasa yang lebih baik terhadap produk, dan meningkatkan meningkatkan minat konsumen terhadap susu. Pembuatan susu pasteurisasi tidak harus menggunakan peralatan mahal, canggih, dan berteknologi tinggi. Peralatan yang digunakan dalam pengolahan susu pasteurisasi dapat dengan menggunakan peralatan sederhana yang biasa kita temui, yang perlu diperhatikan adalah peralatan tersebut haruslah berbahan stainless steel . Berikut adalah bahan, alat dan proses dalam pengolahan susu pasteurisasi mulai dari awal hingga akhir. Bahan-bahan yang dibutuhkan untuk membuat 8 kemasan susu pasteurisasi dengan kemasan berukuran 1 liter yaitu : 1. Susu murni sebanyak 7 liter 2. Air mineral sebanyak 1 liter Alat-alat yang dibutuhkan : 1. Gelas literan dengan ukuran 1 liter 2. Pengaduk 3. Penyaring lemak susu 4. Baskom besar 5. Toples ukuran sedang 6. Panci stainless Panci stainless steel panjang panjang 7. Plastik kemasan ukuran 1 liter 8. Mesin pengepres 9. Mesin expired date
35 Berikut alur proses pembuatan susu pasteurisasiyang dapat dilihat pada Gambar 5. Susu Murni 0
Suhu 63-66 C
Pemanasan Pendinginan selama 5 menit
Suhu mencapai 10 0C
Penyaringan lemak susu Susu Pasteurisasi Pendinginan
Susu Pasteurisasi Tawar Pengemasan
Susu Pasteurisasi Rasa Pencampuran Essence
Penyimpanan Pengadukan Pengemasan Penyimpanan
Gambar 5 Proses pembuatan susu pasteurisasi Gambar diatas menunjukkan alur pembuatan susu pasteurisasi yang dilakukan di PT Cirawa Sumber Barokah. Tahapan pertama yang dilalui adalah melakukan kegiatan pemasan susu murni yang telah dituangkan dari milk can kedalam panci. Kegiatan pemanasan ini dilakukan dengan cara memasak susu dengan suhu 63 sampai 66 derajat celcius. Setelah susu dianggap telah matang (dilihat apakah telah timbul lemak susu) matikan api lalu diamkan susu diatas pemasa selama 5 menit hingga susu bersuhu 10 derajat celcius, c elcius, kemudian lakukan penyaringan pada lemak susu. Susu pasteurisasi yang telah disaring letakkan pada ember besar untuk dilakukan kegiatan pendinginan, simpan pada ruang lembab dan aliri dengan air mengalir. Setelah susu benar-benar dingin, lakukan kegiatan pengemasan apabila susu yang diminta susu pasteurisasi tawar, akan tetapi pada susu pasteurisasi rasa siapkan larutan gula yang telah dilarutkan dengan air dan dimasak mendidih dengan perbandingan gula dan air 1 berbanding 1. Artinya 1 kilogram gula akan dimasak dengan 1 liter air. Setelah larutan gula dicampur, berikan essence essence sesuai permintaan hingga berubah warna, lakukan pengemasan. Setelah kedua jenis susu pasteurisasi tersebut dikemas, simpanlah kedalam
36 freezer sehingga sehingga susu tetap terjaga kesegarannya hingga dilakukan kegiatan penjualan dan pendistribusian.
4.2.3
Deskripsi Pelanggan
Pelanggan merupakan bagian terpenting yang harus diperhatikan dan dijaga oleh PT Cirawa Sumber Barokah demi kelangsungan kegiatan pemasaran produk perusahaan. Pelanggan adalah konsumen tetap yang setia membeli produk dari perusahaan secara kontinu, sehingga perusahaan harus berupaya dan berusaha untuk memenuhi apa yang diinginkan oleh pelanggan agar pelanggan dapat tetap menjalani kerjasama dengan perusahaan dalam jangka panjang, untuk itu kepuasan pelanggan perlu dipertahankan. Faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan pelanggan antara lain mutu produk yang dihasilkan, pelayanan, serta kualitas dan kuantitas yang merupakan acuan bagi konsumen. Sasaran pelanggan dari usaha perluasan pasar produk susu pasteurisasi ini adalah dua minimarket Alfamart yang terdapat di daerah Cimaung dan Jagabaya, Bandung Selatan. Minimarket tersebut dapat dijadikan sebuah peluang untuk memasarkan produ susu pasteurisasi yang dihasilkan PT CSB, karena masyarakat sekitar yang menjadi konsumen kedua Alfamart tersebut menjadi pelanggan PT CSB ketika dilakukan kegiatan penjualan secara langsung yang dilakukan hanya setiap hari Minggu di Gardu Induk Cikalong. Pelanggan-pelanggan pada penjualan tersebut menginginkan ketersediaan pejualan susu pasteurisasi setiap hari, untuk itu minimarket Alfamidi sebagai jaringan toko swalayan yang memiliki banyak cabang di Indonesia akan menjadi sebuah lokasi pasar baru untuk memenuhi permintaan tersebut. Pada pengembangan bisnis ini kemasan yang dipilih adalah 1 liter, hal ini dikarenakan kemasan yang paling banyak diminati konsumen adalah 1 liter pada pilihan susu pasteurisasi tawar.
4.2.4
Deskripsi Pemasaran
Pemasaran merupakan tahap akhir sebagai upaya untuk menghubungkan antara perusahaan dengan pelanggannya. Pada tahap ini merupakan tahap penentu dari kelangungan suatu perusahaan yang mengindikasikan bahwa hasil kegiatan produksinya apakah dapat tersalurkan secara baik atau tidak. Hal inilah yang menyebabkan peruhaan perlu mengambil keputusan-keputusan yang tepat untuk menetapkan strategi pemasaran yang tepat dan sesuai. Saluran pemasaran dari produk susu pasteurisasi PT CSB dapat dilihat pada Gambar Gambar 6. PT Cirawa Sumber Barokah
Minimarket Minimarket Alfamidi
Gambar 6 Saluran pemasaran susu pasteurisasi PT CSB
37 Dari gambar saluran pemasaran diatas maka dapat diketahui bahwa PT Cirawa Sumber Barokah akan melakukan upaya perluasan pasar untuk produk susu pasteurisasinya, baik susu pasteurisasi tawar maupun susu pasteurisasi rasa coklat. Kegiatan ini dilakukan karena permintaan dari pelanggan yang tidak tetap sehingga beberapa produk susu pasteurisasi yang tidak terjual. Upaya perluasan pasar ini dilakukan dengan cara memasarkan produk susu pasteurisasi ke dua minimarket Alfamart di daerah Cimaung dan Jagabaya, Bandung Selatan.
2.3 Rencana Pengembangan Bisnis
Rencana pengembangan bisnis dalam Kajian Pengembangan Bisnis (KPB) perluasan wilayah pemasaran produk susu pasteurisasi ini akan dikelompokkan dalam pasar dan pemasaran, perencanaan teknis dan teknologi, perencanaan organisasi dan manajemen, perencanaan aspek sosial, rencanaan penanganan limbah dan perencanaan finansial.
4.3.1
Perencanaan Pasar dan Pemasaran
Dalam melakukan sebuah usaha, tahapan pertama yang harus dilakukan yaitu mengidentifikasi pasar dan pemasaran yang yang akan dituju. Perencanaan pasar dan pemasaran sangat penting dilakukan untuk mengembangkan unit usaha, yang bertujuan untuk mengetahui pasar-pasar potensial mana yang dapat dituju oleh suatu usaha yang mampu menyerap produknya dan seberapa besar peluang produk tersebut dapat diterima oleh pasar dan strategi apa yang harus dilakukan. Suatu bisnis dapat dikatakan berhasil apabila memiliki pemasaran yang luas, oleh karena itu diperlukan perencanaan pasar dan pemasaran yang tepat yang terdiri dari strategi pemasaran dan bauran pemasaran. A.
Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran yang akan dilakukan oleh PT Cirawa Sumber Barokah meliputi segmentasi pasar ( segmentation), segmentation), penetapan pasar (targeting (targeting ), ), serta menentukan posisi produk ( positioning ). ). Strategi yang dilakukan harus disesuaikan dengan kegiatan bisnis yang dilakukan oleh perusahaan. Berikut adalah deskripsi strategi pemasaran yang dilakukan PT CSB : 1)
Segmentasi Pasar (Segmentation (Segmentation)) Segmentasi pasar adalah kegiatan pengelompokan konsumen berdasarkan kebutuhan, karakteristik atau perilaku yang berbeda. Tujuannya yaitu untuk menemukan bauran pemasaran yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan pasar individu dalam segmentasi pasar yang dipilih. Segmentasi pasar dapat dibedakan berdasarkan variabel geografis dan variabel demografis. Segmentasi pasar yang dilakukan berdasarkan variabel geografis adalah dengan memasarkan produk susu pasteurisasi di wilayah Cimaung dan Jagabaya.
38 Segmentasi variabel demografis didasarkan pada jenis kelamin, usia, jumlah anggota keluarga, pendapatan, agama, pendidikan serta pekerjaan. Pendekatan variabel demografis yang digunakan adalah variabel jumlah anggota keluarga serta pendapatan. Target pasar baru didalam perencanaan perluasan pasar produk susu pasteurisasi adalah pelaku rumah tangga, sehingga pada variabel demografis akan tepat menggunakan variabel jumlah anggota keluarga serta pendapatan. Jumlah anggota keluarga didalam satu rumah tangga umumnya berjumlah 4 orang yang terdiri dari ayah, ibu, dan 2 orang anak. Sehingga kebutuhan dalam mengkonsumsi susu pasteurisasi akan didasarkn pada jumlah anggota keluarga mereka. Semakin banayak anggota keluarga, semakin banyak pula kebutuhan susu yang dikonsumsi dalam 1 rumah tangga. Selain jumlah anggota keluarga, pendekatan variabel demografis lainnya adalah variabel pendapatan. Susu pasteurisasi merupakan suatu s uatu produk yang memiliki nilai tambah bagi perusahaan p erusahaan yang memproduksinya, sehingga harga jualnyapun tidak sama dengan sus u murni. Oleh karena itu konsumen susu pasteurisasi juga didasarkan pada tingkat pendapatan mereka, karena harga beli untuk 1 liter susu pasteurisasi tidak cukup terjangkau bagi masyarakat yang memiliki pendapatan rendah. 2)
Penetapan Pasar (Targeting (Targeting ) Penetapan pasar merupakan proses memilih dan mengevaluasi segmentasi pasar yang akan dimasuki. Perusahaan melihat potensi-potensi pasar dari target pasar yang ditetapkan. Terdapat satu target pasar utama PT CSB adalah dua minimarket Alfamart. Hal ini dikarenakan masih terbukanya peluang untuk menjadi supplier produk susu kemasan ke minimarket Alfamart. Wilayah pendistribusian yang akan dipilih yaitu Alfamart di daerah Cimaung dan Jagabaya. 3)
Penetapan Posisi Produk ( Positioning ) Positioning adalah suatu tindakan atau langkah-langkah dari produsen untuk mendesain citra perusahaan dan penawaran nilai dimana konsumen didalam suatu segmen tertentu mengerti dan menghargai apa yang dilakukan suatu segmen tertentu, mengerti dan menghargai apa yang dilakukan suatu perusahaan, dibandingkan dengan pesaingnya (Kotler 1993). Setiap segmen pasar yang dimasuki perusahaan perlu dikembangkan suatu strategi penetapan posisi produk. Penempatan ini bertujuan untuk memperkenalkan produk kita kepada masyarakat luas sehingga mampu memberikan citra, persepsi, dan tanggapan yang positif dimasyarakat. Posisi produk “CIMILK” yang diinginkan dibenak konsumen adalah susu sapi murni dengan kualitas yang terbaik, memiliki gizi yang lengkap, lezat, dan menjadi sehat bagi yang mengkonsumsinya. Sehingga susu yang ditawarkan merupakan susu pasteurisasi yang sehat dan terjamin mutu dan kualitasnya dengan kemasan yang menarik, dan harga yang cukup terjangkau. Penempatan produk yang ditanamkan dalam benak konsumen dari kata terbaik mendeskripsikan bahwa bahan baku susu yang digunakan dalam pembuat susu pasteurisasi ini berasal dari susu yang dihasilkan oleh sapi yang sehat dengan kuantitas dan kualitas pakan ternak yang terkontrol dari peternakan sendiri dan telah melalui uji kandungan susu yang dilakukan oleh pihak Koperasi Peternakan Bandung Selatan (KPBS) dan pihak PT Nutrifood Jakarta. Kata bergizi
39 mendeskripsikan dari kandungan gizi yang terdapat setiap tetes susu pasteurisasi PT CSB ini memiliki nilai standar gizi susu sesuai dengan standar gizi susu yang telah ditetapkan oleh pemerintah dalam Standar Nasional Indonesia yang terdiri dari protein, kalsium, lemak, dan berbagai vitamin. Kemudian kata lezat mendeskripsikan produk susu pasteurisasi PT CSB memiliki cita rasa yang lezat dengan menghilangkan bau amis yang sering dirasakan ketika mengkonsumsi susu, selain itu kelezatan dari susu pasteurisasi yang diproduksi PT CSB berasal dari essence coklat essence coklat yang berkualiatas dan tidak mengandung pewarna buatan non makanan yang membahayakan bagi kesehatan. Terakhir adalah kata menjadi sehat bagi yang mengkonsumsi mendeskripsikan bahwa susu pasteurisasi ini berasal dari bahan baku susu murni yang berkualitas tinggi, tidak menggunakan bahan pengawet, serta memalui tahapan proses pembuatan yang terjaga kebersihannya dan kemurnian alami susu sapi sehingga baik bagi kesehatan tubuh. B.
Bauran Pemasaran
Bauran pemasaran yang ditetapkan dalam kegiatan perluasan wilayah pemasaran produk susu pasteurisasi “Cimilk” meliputi produk ( product product ), ), harga ( price), price), tempat ( place), place), dan promosi ( promotion). promotion). 1)
Produk ( Product ) Produk didefinisikan segala sesuatu yang ditawarkan ke pasar untuk diperhatikan, dimiliki, digunakan, atau dikonsumsi sehingga memuaskan keinginan dan kebutuhan. Termasuk juga kualitas, bentuk, desain, ragam, merek dan kemasan. Susu pasteurisasi yang diproduksi oleh perusahaan PT Cirawa Sumber Barokah dalam kegiatan perluasan pasar adalah susu pasteurisasi tawar. Pemilihan penjualan produk susu pasteurisasi rasaberdasarkan banyaknya jumlah permintaan susu pasteurisasi tawar oleh masyarakat di wilayah Cimaung dan Jagabaya, serta rasa dari susu pasteurisasi tawar yang diproduksi PT CSB memiliki beberpa keunggulan diantaranya rasa yang enak dan gurih, serta bau susu yang segar atau tidak amis seperti susu sapi pasteurisasi pada umumnya. Susu pasteurisasi ini akan dikemas dengan plastik anti panas dengan ukuran 1 liter yang akan dipasarkan ke target pasar pelaku rumah tangga yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan setiap rumah tangga berdasarkan jumlah anggota keluarganya. Kemasan yang digunakan dalam pendistribusian susu pasteurisasi yaitu dengan menggunakan plastik anti panas yang didesain menarik dan telah diberi merek “Cimilk”, informasi rasa yang dipilih, kandungan gizi yang terkandun g dalam 1 kemasan, perizinan dari Badan Badan Pangan Obat dan Makanan (BPOM), serta label halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI). Kepraktisan pelanggan dalam mengkonsumsi produk harus diperhatikan. Oleh karena itu didalam kemasan produk susu pasteurisasi PT CSB akan disuguhkan area untuk merobek kemasan sehingga memudahkan konsumen untuk menikmati produk secara langsung. Keunggulan dari susu pasteurisasi “Cimilk” adalah kapasitas ( volume) volume) susu yang ditawarkan lebih banyak dan lebih ekonomis daripada susu kemasan para pesaing.
40 2)
Harga ( Price) Price) Harga adalah satu-satunya unsur pemasaran yang menghasilkan pendapatan bagi pemasar. Harga dapat diartikan sebagai sejumlah uang yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari barang beserta pelayanannya (Kotler 2002). Harga yang ditawarkan untuk produk susu pasteurisasi didalam kegiatan perluasan pasar ini sebesar Rp10 000 dengan berdasarkan hasil perhitungan hpp setelah perluasan pemasaran sebesar Rp 7000 per kemasan untuk susu pasteurisasi tawar ukuran 1 liter. Penetapan harga dilakukan berdasarkan sistem penetapan harga biaya plus, biaya yang dikeluarkan untuk proses produksi serta biaya bahan bakar yang dikeluarkan ketika pengiriman pesanan. Harga jual tersebut juga sudah termasuk keuntungan yang diharapkan setelah biaya produksi dan biaya pengiriman. 3)
Tempat ( Place) Place) Salah satu upaya yang akan dilakukan yaitu dengan memperpendek rantai pemasaran produk. Hal ini dikarenakan selain s elain karena sifat susu yang mudah rusak ( perishable), perishable), juga perusahaan mengharapkan konsumen lebih mengenal PT Cirawa Sumber Barokah sebagai produsen yang setia melayani hingga ke tangan konsumen akhir, sehingga konsumen tidak ragu terhadap produk-produk turunan yang nantinya akan dikembangkan oleh perusahaan suatu saat nanti. Perusahaan akan mendistribusikan susu pasteurisasi ke minimarket Alfamart scera langsung tanpa perantara. Produk dari farm yang telah dikemas akan langsung dipasarkan ke minimarket Alfamart di wilayah Cimaung dan Jagabaya, Bandung Selatan. Pendistribusian ini akan dilakukan setiap lima hari sekali pada pukul 11.00 WIB dan pukul 19.00 WIB dengan menggunakan mobil bak terbuka yang diletakkan cooling box yang telah dimiliki oleh perusahaan. 4)
Promosi ( Promotion) Promotion) Promosi merupakan kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk mengkomunikasikan keunggulan produknya, sehingga akan mendapat perhatian dari konsumen terhadap produk yang dihasilkan. Promosi juga bertujuan untuk membujuk, menginformasikan, dan menarik konsumen agar membeli atau mengkonsumsi produk yang akan dijual. Salah satu promosi yang akan dilakukan oleh perusahaan adalah dengan cara menyebarkan brosur-brosur kepada masyarakat target pasar. Kegiatan promosi yang dilakukan juga akan menginformasikan keberadaan produk susu pasteurisasi Cimilk yang sekarang mudah didapatkan yaitu di minimarket Alfamart daerah Cimaung dan Jagabaya. Sistem penjualan produk ke Alfamart telah melalui kontrak kerjasama sehingga jumlah penjualan akan ditetapkan sesuai dengan kesepakatan, oleh karena itulah perusahaan akan memberikan ruang kepada Alfamart untuk melakukan kegiatan promosi tersendiri bagi para konsumennya.
4.3.2
Perencanaan Perencanaan Teknis dan Teknologi
Di dalam perencanaan suatu bisnis aspek ini menjadi sangat penting untuk mempertimbangkan dengan baik dan benar karena pada aspek ini semua hal yang berhubungan dengan pengembangan dari proyek yang direncanakan, mulai dari
41 jenis teknologi yang akan digunakan, proses produksi yang akan dilakukan, kapasitas dan jumlah produksi, peralatan dan fasilitas produksi, serta sarana penunjang proses produksi hingga tata letak lokasi tempat kegiatan produksi dilaksanakan. A. Ketersediaan Ketersediaan Bahan Baku
1) Bahan Baku Utama Bahan baku utama yang digunakan dalam pembuatan susu pasteurisasi adalah susu sapi murni yang bersih dan higienis. Susu ini dihasilkan dari sapi perah jenis Fresian Holstein atau Fries Holland yang biasa disebut FH milik perusahaan. Sapi ini termasuk sapi unggul, karena mampu menghasilkan susu perahan sebanyak 4 500 sampai 5 500 liter dalam 1 masa laktasi (20 liter per hari). PT Cirawa Sumber Barokah saat ini menghasilkan susu murni rata-rata setiap harinya sebanyak 180 liter, akan tetapi belum dikurangi dengan kebutuhan pesanan pelanggan pada produk susu murni saja. Susu adalah bahan makanan yang bergizi tinggi karena mengandung zat-zat makanan yang lengkap dan seimbang seperti protein, lemak, karbohidrat, mineral, dan vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh manusia. 2) Bahan Baku Penunjang Bahan baku penunjang dalam kegiatan produksi susu pasteurisasi adalah plastik kemasan yang berfungsi untuk melindungi produk agar tidak terkontaminasi dengan bakteri merugikan dan kotoran lain sebelum dikonsumsi. Kemasan yang digunakan berupa kemasan anti panas dengan ukuran 1 liter yang telah dilengkapi dengan label “Cimilk” serta logo produk yaitu bergambar sapi perah. Pada label juga akan dilengkapi dengan informasi mengenai kandungan gizi yang terdapat didalam satu kemasan susu pasteurisasi tersebut, serta izin dari Badan Pangan Obat dan Makanan, Departemen Kesehatan, serta legalitas kehalalan dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang bertujuan sebagai jaminan keunggulan dan mutu produk yang dihasilkan. Harga untuk pembuatan sertifikasi izin dari Badan Pangan Obat dan Makanan sebesar Rp1 500 000 dengan umur sertifikat selama 2 tahun dan harus terus diperbaharui, sedangkan harga untuk pembuatan sertifikasi izin kehalalan dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) sebesar Rp5 000 000 dengan umur sertifikat selama 5 tahun. Kegiatan sertifikasi baik dari BPOM maupun MUI bertujan untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap produk yang dihasilkan oleh perusahaan, sehingga citra produk akan menjadi baik dimata masyarakat. 3) Standard Operating Procedure (SOP). SOP adalah suatu panduanyang menjelaskan secara terperinci bagaimana suatu proses harus dilakukan. Dalam usaha pengembangan bisnis ini SOP yang dibuat berdasarkan acuan atau tata cara melakukan kerjasama dengan pihak Alfamart. Langkah pertama, PT Cirawa Sumber Barokah harus membawa contoh produk yang akan dijual di Alfamart kepada bagian marketing yang berada
42 di kator pusat, selanjutnya akan dilakukan peninjauan perusahaan, lalu akan dilakukan beberapa perjanjian seperti kesepakatan harga, jumlah pengiriman, sistem si stem pengiriman produk, serta sert a periode pembayaran. Sistem pengiriman produk yang digunakan pada rencana pengembangan bisnis ini adalah dengan cara mengirimkan produk secara langsung ke minimarket Alfamart yang dituju, sehingga pengirimannya tidak melalui gudang sentral. Sistem pengiriman produk dilakukan dua kali per lima hari sekali, yaitu pada pukul 11.00 WIB dan pukul 19.00 WIB, dengan jumlah pengiriman 120 liter susu pasteurisasi untuk setiap Alfamart. Periode pembayaran dilakukan dalam jangka waktu 3 minggu. 4) Memorandum Of Understanding (MOU). MOU atau nota kesepahaman adalah sebuah dokumen legal yang menjelaskan persetujuan antara dua belah pihak. MOU yang dibuat oleh PT Cirawa Sumber Barokah dengan pihak Alfamart dapat dilihat pada Lampiran 1. B. Penggunaan Teknologi
Proses pengolahan susu pasteurisasi yang dilakukan PT Cirawa Sumber Barokah yaitu menggunakan teknologi sederhana yang mudah dioperasikan oleh banyak orang dan tidak menggunakan mesin pasteurisasi canggih seperti yang terlihat pada Gambar 7.
Gambar 7 Alat pasteurisasi PT Cirawa Sumber Barokah tahun 2014 Pada Gambar 7 terlihat mesin pasteurisasi sederhana yang digunakan oleh PT Cirawa Sumber Barokah dalam kegiatan pembuatan susu pasteurisasi dan dapat dioperasikan oleh siapa saja tanpa pelatihan khusus. Proses pembuatan susu pasteurisasi selain melihat dari kegiatan pemasaran juga akan memperhatikan pada kegiatan pengemasan. Kegiatan pengemasan yang dilakukan pada produk susu pasteurisasi akan menggunakan plastik anti panas yang kemudian akan direkatkan dengan mesin pengepres. Selanjutnya, susu pasteurisasi dimasukkan kedalam lemari pendingin, sedangkan untuk pendistribusian ke minimarket Alfamart dengan menggunakan mobil bak terbuka yang diletakkan cooling box yang telah dimiliki oleh perusahaan.
43 C.
Perencanaan Perencanaan Tata Letak (Layout)
Tata letak adalah penempatan fasilitas-fasilitas yang dipakai didalam pabrik, serta letak mesin-mesin, letak alat-alat produksi, lajur pengangkutan barang dan seterusnya. Tata letak pengolahan susu pasteurisasi berada dekat dengan lokasi pemerahan sehingga memudahkan dan mempercepat kegiatan pengolahan. Perencanaan tata letak dalam proses produksi sangat penting untuk menunjang kegiatan produksi agar berjalan dengan baik, begitu pula didalam penempatan peralatan dan perlengkapan produksi harus disesuaikan dengan alur kegiatan produksi sehingga mempermudah pekerja dalam melakukan kegiatan produksi. Berikut adalah gambar layout proses pengolahan susu pasteurisasi pada Lampiran 2.
4.3.3
Perencanaan Perencanaan Organisasi dan Manajemen
Pengolahan produk susu pasteurisasi dapat berjalan dengan baik perlu melakukan perencanaan pada organisasi dan manajemennya.struktur organisasi yang dibutuhkan dalam perencanaan bisnis ini tidak mengubah struktur organisasi sebelumnya, namun dalam perencanaan pengembangan bisnis ini membutuhkan tambahan karyawan pada bagian administrasi dan pemasaran yang memiliki kualifikasi pengetahuan pada teknologi media pemasaran yang berjumlah satu orang karyawan saja. Berikut ini merupakan rencana struktur organisasi penanggung jawab perencanaan perluasan pasar pada produk susu pasteurisasi yang terdapat pada Gambar 8. Direktur Utama PT Cirawa Sumber Barokah
Bagian Produksi
Bagian Administrasi dan Pemasaran
Bagian Pengiriman atau kurir
Gambar 8 Struktur organisasi penanggung jawab perencanaan perluasan pasar produk susu pasteurisasi Pada Gambar 8 dapat diketahui bentuk struktur organisasi pada perencanaan perluasan wilayah pemasaran pada produk susu pasteurisasi yang terdiri dari direktur utama PT Cirawa Sumber Barokah yaitu bapak Doddy Riswandi. Selain sebagai pemimpin, beliau juga akan dibebankan tanggung jawab atas pencatatan keuangan pada pengolahan produk susu pasteurisasi ini. Pada bagian produksi, perencanaan perluasan pasar produk susu pasteurisasi ini akan tetap dipimpin oleh bagian produksi sebelumnya akan tetapi perlu ditambahkan satu orang karyawan tambahan untuk membantu kepala bagian produksi akibat adanya pengembangan bisnis, sehingga kegiatan produksipun menjadi bertambah pula. Pada bagian administrasi dan pemasaran perumahan akan merekrut karyawan baru yang akan
44 memimpin seluruh kegiatan pemasaran didalam rencana perluasan pasar pada produk susu pasteurisasi yang memiliki keahlian dalam memperbaiki informasi pada media-media promosi yang diterapkan perusahaan serta menerima dan melakukan pencatatan pesanan untuk disampaikan kepada bagian pengiriman atau kurir. Sumberdaya yang dibutuhkan seperti pada bagian administrasi dan pemasaran, pemimpin akn memilih karyawan dengan kualifikasi diantaranya mampu mengoperasikan teknologi komputer secara baik, kreatif dan inovatif, mampu menguasai perkembangan media sosial yang terbaru, memiliki latar belakang pendidikan perguruan tinggi sehingga diharapkan memiliki wawasan yang cukup luas, sabar dan ulet dalam menjalankan seluruh kegiatan administrasi dan pemasaran pada perencanaan bisnis ini.
4.3.4
Perencanaan Perencanaan Aspek Sosial
Aspek sosial merupakan aspek dimana terdapat tujuan lain yang bersifat sosial diluar tujuan utama perusahaan untuk mencari laba. Perusahaan PT Cirawa Sumber Barokah hidup bersama-sama dengan komponen-komponen lain didalam tatanan kehidupan yang pluralistik dan komplek sehingga perusahaan perlu memperhatikan kondisi sekitar terhadap dampak sosial dari proses produksi susu pasteurisasi, diantaranya dapat membuka lapangan pekerjaan baru, dengan kata lain tingkat pengangguran dapat berkurang, khususnya untuk masyarakat sekitar lingkungan perusahaan yaitu Desa Margamulya Kampung Babakan Tirtasari, Pangalengan Kabupaten Bandung Selatan. Pendirian pengolahan susu pasteurisasi dengan melakukan perluasan pasar diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat terkait dalam kegiatan usaha tersebut, baik kesejahteraan karyawan maupun kesejahteraan perusahaan. Kriteria dalam kegiatan perekrutan tenaga kerja didasarkan pada keadaan posisi yang kosong, sedangkan untuk bagian kering kandang dan pemerahan PT CSB melakukan perekrutan secara langsung yang dilakukan sendiri oleh pemimpin perusahaan dengan mempertimbangkan tingkat pendidikan, keahlian dan ketrampilan. Sebagian besar warga di Desa Margamulya Kampung Babakan Tirtasari Kabupaten Bandung Selatan masih memiliki tingkat pendidikan yang rendah. Namun masyarakat tersebut memiliki ketrampilan yang masih dapat dilatih sehingga memungkinkan untuk dapat direkrut menjadi tenaga kerja perusahaan. Perluasan pasar pada produk susu pasteurisasi diharapkan mampu berkontribusi dalam pemenuhan gizi masyarakat Bandung khususnya. Pencapaian visi perusahaan itu sendiri. Kegiatan sosial yang akan diberikan perusahaan terhadap masyarakat sekitar misalnya memberikan pelatihan secara gratis cara mengolah susu sapi menjadi beberapa produk olahan, seperti yoghurt dan susu pasteurisasi. Perusahaan juga akan ikut membantu pembangunan fasilitas umum di wilayah sekitar perusahaan dengan memberikan dana bantuan atau sedekah sebesar Rp50 000 per bulan.
45 4.3.5
Penanganan Limbah
Perencanaan penanganan limbah dalam suatu kegiatan usaha dimaksudkan agar lingkungan tempat usaha yang menjalankan proses produksi tidak tercemar oleh limbah yang berasal dari sisa produksi yang dijalankan. Pada umumnya sebagian besar orang mengatakan bahwa limbah adalah sampah yang sama sekali tidak berguna dan harus dibuang. Limbah bukanlah suatu hal yang harus dibuang tanpa guna, karena dengan pengolahan dan pemanfaatan secara baik terhadap limbah, akan menjadi barang yang lebih berguna dari sebelumnya. Kegunaan perencanaan terhadap penanganan limbah dalam proses produksi pembuatan susu pasteurisasi ini masih dapat dikatakan sederhana, mengingat limbah yang dihasilkan yaitu limbah plastik kemasan yang gagal dan tidak sesuai dengan standar perusahaan akan tetapi PT CSB akan menggunakan plastik kemasan yang ramah lingkungan dengan memberikan eco friendly friendly pada setiap plastik kemasannya.
Gambar 9 Logo ramah lingkungan lingkungan pada setiap plastik kemasan kemasan susu pasteurisasi .
4.3.6
Perencanaan Perencanaan Finansial
Perencanaan finansial dalam pengembangan bisnis ini menggnakan metode analisis anggaran parsial. Perencanaan parsial digunakan untuk melihat perbandingan keuntungan dari bisnis yang belum dan telah dijalankan. dijal ankan. Selain itu, perencanaan finansial ini menggunakan metode analisis total penerimaan (Total Revenue), total biaya operasional (Total Cost), keuntngan yang dihasilkan (π), R/C Ratio, B/C Ratio, dan titik impas (BEP). Adapun asumsi yang digunakan yaitu : 1 Analisis usaha dibuat per tahun 2 Menggunakan bangunan produksi dengan ukuran 5 meter x 10 meter . 3 Modal yang digunakan adalah modal sendiri yang berasal dari pemilik perusahaan karena dirasa masih mampu untuk menggunakan modal pribadi dan pemilik belum menginginkan peminjaman modal dari lembaga keuangan lain. 4 Bunga deposito pada bank BRI sebesar 7 persen pertahun
46 5 6
7
8
Jumlah produksi dalam sehari sebesar 150 sampai 180 liter sehingga dapat dijadikan susu pasteurisasi sebanyak 120 liter. Jadwal pengiriman susu pasteurisasi ke dua minimarket Alfamart setiap 5 hari sekali dengan jumlah permintaan masing-masing Alfamart sebanyak 120 liter. Kemasan yang digunakan adalah kemasan plastik anti panas yang dilengkapi dengan label halal, BPOM, jumlah berat bersih, logo produk, nilai kandungan gizi serta tanggal kadaluarsa, dengan biaya yang dikeluarkan sebesar Rp1 500 per kemasan. Harga jual yang ditetapkan oleh PT Cirawa Sumber Barokah untuk minimarket Alfamart sbesar Rp10 000 per kemasan dengan ukuran 1 liter. A. Perkiraan Biaya Investasi
Biaya investasi merupakan modal yang dikeluarkan untuk membeli barang investasi. Pada umumnya biaya investasi dikeluarkan sebelum usaha dijalankan. Biaya investasi yang dikeluarkan oleh perusahaan sebelum pengembangan adalah biaya mobil bak terbuka, bangunan, perizinan BPOM, perizinan MUI, freezer MUI, freezer besar, besar, cooling box, box, laptop, handphone, handphone, mesin expired date, date, terpal, dan tali tambang. Untuk rincian biaya investasi yang dikeluarkan perusahaan sebelum pengembangan dapat dilihat pada Tabel 14.
Tabel 14 Biaya investasi sebelum pengembangan
1 1 1 1
Harga/Satuan (RP) 55 000 000 2 000 000 1 500 000 5 000 000
Jumlah Harga (Rp) 55 000 000 2 000 000 1 500 000 5 000 000
Unit Unit Unit Unit Buah
1 4 1 1 1
5 600 000 700 000 4 000 000 1 500 000 750 000
5 600 000 700 000 4 000 000 1 500 000 750 000
Buah Meter
3 2
50 000 25 000
50 000 25 000 78 050 000
No
Jenis Investasi Investasi
1 2 3 4
Mobil bak terbuka Bangunan Perizinan BPOM Perizinan MUI
Unit Unit Paket Paket
Freezer besar Cooling box Laptop Handphone Mesin expired date 10 Terpal 11 Tali tambang Total Biaya Investasi
5 6 7 8 9
Satuan
Jumlah
Dari Tabel 14 menunjukkan total biaya investasi sebelum pengembangan yang dikeluarkan untuk masing-masing peralatan sebesar Rp 78 050 000. Biaya investasi yang dikeluarkan perusahaan setelah pengembangan adalah biaya mobil bak terbuka, bangunan, perizinan BPOM, perizinan MUI, freezer besar, cooling box, box, laptop, handphone, handphone, mesin pengepres, mesin expired date, date, terpal, dan tali tambang. Untuk rincian biaya investasi setelah pengembangan dapat dilihat pada Tabel 15.
47 Tabel 15 15 Perkiraan investasi setelah pengembangan pengembangan
1 1 1 1
Harga/Satuan (RP) 55 000 000 2 000 000 1 500 000 5 000 000
Jumlah Harga (Rp) 55 000 000 2 000 000 1 500 000 5 000 000
Unit Unit Unit Unit Buah
1 4 1 1 1
5 600 000 700 000 4 000 000 1 500 000 750 000
5 600 000 700 000 4 000 000 1 500 000 750 000
Buah Buah Buah Meter
1 3 2
3 000 000 50 000 25 000
3 000 000 50 000 25 000 81 050 000
No
Jenis Investasi Investasi
1 2 3 4
Mobil bak terbuka Bangunan Perizinan BPOM Perizinan MUI
Unit Unit Paket Paket
Freezer besar Cooling box Laptop Handphone Handphone Mesin expired date 10 Mesin pengepres 11 Terpal 12 Tali tambang Total Biaya Investasi
5 6 7 8 9
Satuan
Jumlah
Dari Tabel 15 menunjukkan bahwa total biaya investasi setelah pengembangan yang dikeluarkan untuk masing-masing peralatan sebesar Rp 81 050 000. Dengan melihat hasil kedua tabel diatas (Tabel 14 dan Tabel 15) biaya investasi yang ditambah adalah mesin pengepres dengan biaya sebesar Rp3 000 000. Barang investasi memiliki umur ekonomis, sehingga memiliki nilai penyusutan karena digunakan dalam kegiatan produksi. Penyusutan dari investasi yang ada, dihitung dalam periode 1 tahun. Adapun rincian biaya penyusutan yang dibebankan dapat dilihat pada Tabel 16.
Tabel 16 Biaya penyusutan sebelum pengembangan No
Jenis Investasi Investasi
Jumlah Harga (Rp)
1 2 3 4
Mobil bak terbuka Bangunan Perizinan BPOM Perizinan MUI
55 000 000 2 000 000 1 500 000 5 000 000
Umur Teknis (Tahun) 10 10 2 5
5 6 7 8 9
Freezer besar Cooling box Laptop Handphone Mesin expired date Terpal Tali tambang
5 600 000 700 000 4 000 000 1 500 000 750 000
5 5 4 4 5
1 120 000 140 000 1 000 000 375 000 150 000
896 000 112 000 750 000 281 250 120 000
50 000 25 000 TOTAL
2 2
25 000 12 500
12 500 6 250 8 483 000
10 11
Nili Sisa
Penyusutan
5 500 000 200 000 750 000 1 000 000
4 950 000 180 000 375 000 800 000
48 Dari Tabel 16 menunjukkan bahwa total biaya penyusutan sebelum pengembangan yang dikeluarkan sebesar Rp8 483 000. Untuk perincian biaya penyustan setelah pengembangan dapat dilihat pada Tabel Tabel 17.
Tabel 17 Perkiraan biaya penyusutan setelah pengembangan
No
Jenis Investasi Investasi
Jumlah Harga (Rp)
1 2 3 4
Mobil bak terbuka Bangunan Perizinan BPOM Perizinan MUI
55 000 000 2 000 000 1 500 000 5 000 000
Umur Teknis (Tahun) 10 10 2 5
5 6 7 8 9
Freezer besar Cooling box Laptop Handphone Mesin expired date Mesin Pengepres Terpal Tali tambang
5 600 000 700 000 4 000 000 1 500 000 750 000
5 5 4 4 5
1 120 000 140 000 1 000 000 375 000 150 000
896 000 112 000 750 000 281 250 120 000
3 000 000 50 000 25 000 TOTAL
5 2 2
600 000 25 000 12 500
480 000 12 500 6 250 8 963 000
10 11 12
Nili Sisa
Penyusutan
5 500 000 200 000 750 000 1 000 000
4 950 000 180 000 375 000 800 000
Dari Tabel 17 menunjukkan bahwa total biaya penyusutan setelah pengembangan yang dikeluarkan sebesar Rp8 963 000. Dengan melihat hasil kedua tabel diatas (Tabel 16 dan Tabel 17) biaya penyusutan yang ditambah adalah mesin pengepres dengan biaya sebesar Rp480 000. B. Perkiraan Biaya Operasional Biaya operasional merupakan biaya yang dikeluarkan pada saat kegiatan dilaksanakan. Besar kecilnya biaya operasional ini tergantung pada skala usaha yang dilakukan perusahaan. Biaya operasional terdiri dari biaya tetap dan biaya variabel.
1.
Biaya Tetap
Biaya tetap merupakan biaya yang tidak berubah dan tidak tergantung pada besar kecilnya volume produksi. Rincian perkiraan biaya tetap yang dikeluarkan perusahaan dapat dilihat pada Tabel 18.
49 Tabel 18 Biaya tetap sebelum pengembangan Komponen
Satuan
Jumlah
Harga/Unit
Listrik dan Air Kwh&kibik 1 Gaji tenaga produksi orang 2 Internet unit 1 Pajak mobil unit 1 Pulsa hp unit 1 Sumbangan sukarela buah 1 Penyusutan Total biaya tetap dalam satu tahun
Jumlah Biaya per tahun (Rp)
400.000
960.000
600.000 100.000 400.000 100.000
2.880.000 1.000.000 960.000 1.000.000
20.000
240.000 8.483.000 15.523.000
Dari Tabel 18 menunjukkan bahwa total biaya bia ya tetap sebelum pengembangan yang dikeluarkan sebesar Rp15 523 000. Untuk perincian biaya tetap setelah pengembangan dapat dilihat pada Tabel Tabel 19.
Tabel 19 Perkiraan biaya tetap setelah pengembangan
Komponen
Satuan
Jumlah
Listrik dan Air Kwh&kibik 1 Gaji tenaga produksi orang 2 Gaji administrasi orang 1 dan pemasaran Internet unit 1 Pajak mobil unit 1 Pulsa hp unit 1 Sumbangan sukarela buah 1 Penyusutan Total biaya tetap dalam satu tahun
Harga/Unit
Jumlah Biaya per tahun (Rp)
400.000
960.000
600.000
2.880.000
600.000
6.000.000
100.000 400.000 100.000
1.000.000 960.000 1.000.000
50.000
600.000 8.963.000 22.363.000
Dari Tabel 19 menunjukkan bahwa total biaya tetap setelah pengembangan yang dikeluarkan sebesar Rp22 363 000. Engan melihat hasil kedua tabel diatas (Tabel 18 dan Tabel 19) jenis biaya tetap yang ditambah setelah adanya pengembangan adalah biaya sumbangan sukarela, biaya gaji administrasi dan pemasaran serta biaya penyusutan.
50 2.
Biaya Variabel Biaya variabel merupakan biaya yang besar kecilnya dipengaruhi oleh kapasitas produksi. Adapun rincian perkiraan biaya variabel yang dikeluarkan perusahaan dapat dilihat pada Tabel 17.
Tabel 20 Biaya variabel sebelum pengembangan
Komponen
Gas Susu murni Plastik kemasan&karet Bensin
Harga/Uni t (Rp)
Jumlah Biaya per produks i (Rp)
Jumlah biaya tahun ke 1 (Rp)
Satuan
Jumlah/Produks i
kg
2
90.000
180.000
12.600.000
liter
50
2.500
125.000
9.000.000
Buah
50
750
37.500
2.700.000
6.500
32.500
2.340.000
liter 5 TOTAL BIAYA VARIABEL
26.640.000
Dari Tabel 20 menunjukkan tota biaya variabel sebelum pengembangan yang dikeluarkan sebesar Rp26 640 000. Untuk perincian biaya variabel setelah pengembangan dapat dilihat pada Tabel Tabel 21.
Tabel 21 Perkiraan biaya variabel setelah pengembangan
Komponen
Gas Susu murni Plastik kemasan Bensin
Harga/Un it (Rp)
Jumlah Biaya per produks i (Rp)
Jumlah biaya tahun ke 1 (Rp)
Satuan
Jumlah/Produksi
kg
2
90.000
180.000
16.200.000
liter
80
2.500
200.000
14.400.000
Buah
80
1.500
120.000
8.640.000
6.500
52.000
3.744.000
liter 8 TOTAL BIAYA VARIABEL
42.984.000
Dari Tabel 21 menunjukkan bahwa total biaya variabel setelah pengembangan yang dikeluarkan sebesar Rp42 984 000. Dengan melihat hasil dari kedua tabel diatas (Tabel 20 dan Tabel 21) jenis biaya variabel yang ditambah setelah adanya pengembangan adalah kemasan.
C. Analisis Parsial Hasil perhitungan analisis parsial sesudah dan sebelum pengembangan di PT Cirawa Sumber Barokah terdapat pada Lampiran 8.
51 D. Perkiraan Penerimaan (TR) Penerimaan dalam rencana pengembangan usaha ini adalah hasil penjualan susu pasteurisasi ke minimarket Alfamart. Susu pasteurisasi dijual dengan kemasan 1 liter, total susu pasteurisasi yang dijual adalah sebanyak 240 kemasan, dengan kapasitas kapasitas masing-masing minimarket sebesar 120 kemasan kemasan per lima hari, sehingga dalam satu tahun PT CSB dapat menjual sebanyak 17 200 kemasan . Susu pasteurisasi ini akan dijual dengan harga sebesar Rp10 000 per kemasan. Adapun rincian penerimaan penjualan susu pasteurisasi ke minimarket Alfamart adalah sebagai berikut :
= Rp10 000 x 17 200 kemasan = Rp 172 000 000 E. Analisis Total Biaya (TC) Hasil total biaya (TC) diperoleh dari penjumlahan antara total biaya tetap dengan total biaya variabel. Dalam rencana pengembangan perluasan pasar ini, total biaya tetap yang dikeluarkan perusahaan sebesar Rp22 363 000 dan total biaya variabel sebesar Rp42 984 000. Adapun rincian total biaya setelah pengembangan adalah sebagai berikut : TC = TFC + TVC TVC = Rp22 363 000 + Rp42 984 000 = Rp65 347 000 F. Analisis Keuntungan (π ( π) Analisis keuntungan adalah analisis yang menghitung pendapatan bersih yang diperoleh perusahaan dari pengurangan antara penerimaan penjualan dengan biaya yang ditanggungkan (Tabel 23). Adapun rincian total keuntungan yang diperoleh perusahaan setelah dilakukan pengembangan perluasan pasar ke minimarket Alfamart adalah sebagai berikut : Π
= TR – TC TC = Rp172 000 000 – Rp Rp 65 347 000 = Rp106 653 000
52 Tabel 22 Laporan laba rugi rugi setelah pengembangan bisnis di PT Cirawa Sumber Sumber Barokah Uraian
Total Biaya
Penerimaan Penjualan susu pasteurisasi ke Alfamart
Rp
172.000.000
Rp
172.000.000
Rp Rp Rp Rp
16.200.000 14.400.000 8.640.000 3.744.000
Rp
42.984.000
Rp Rp
960.000 2.880.000
Internet Pajak mobil Pulsa hp Sumbangan sukarela Penyusutan
Rp Rp Rp Rp Rp Rp
6.000.000 1.000.000 960.000 1.000.000 600.000 8.963.000
Total Biaya Tetap Total Biaya Operasional Margin Kontribusi
Rp Rp Rp
22.363.000 65.347.000 129.016.000
Rp Rp
106.653.000 43.000.000
Rp
63.653.000
Total Penerimaan Biaya Variabel Gas Susu murni Plastik kemasan Bensin Total Biaya Variabel Biaya Tetap Listrik dan Air Gaji tenaga produksi
Gaji administrasi dan pemasaran
Laba Bersih Sebelum Pajak (EBIT) Pajak (25%) Laba Bersih Sesudah Pajak (EAT)
G. Analisis Return Analisis Return and Cost Ratio (R/C Ratio (R/C Ratio) Analisis R/C ratio adalah analisa yang membandingkan antara penerimaan penjualan dengan total biaya yang ditanggung perusahaan. Adapun perhitungan analisis R/C ratio dalam rencana perluasan pasar susu pasteurisasi ke minimarket Alfamart adalah sebagai berikut :
53 R/C Ratio = =
= Rp 2.63 Artinya setiap perusahaan mengelurkan biaya sebesar Rp1, maka perusahaan akan mendapatkan penerimaan sebesar Rp2.63 sehingga dapat disimpulkan bahwa usaha tersebut menguntungkan karena R/C Ratio lebih besar dari 1. H.
Metode Analisis B/C Ratio Analisis B/C ratio adalah analisis yang mencari besarnya manfaat. Kriteria yang dipakai adalah suatu usahatani dikatakan memberikan manfaat apabila B/C lebih besar daripada (>) 1. B/C Ratio =
=
=3 Dalam perhitungan diatas, apabila B/C ratio lebih besar daripada 1, maka bisnis tersebut layak dan menguntungkan untuk dijalankan serta memberikan manfaat bagi perusahaan. I.
Analisis Harga Pokok Produksi (HPP) Analisis HPP adalah analisis untuk menghitung harga produksi yang harus diperoleh dari membandingkan antara keseluruhan biaya (TC) dengan jumlah produksi produk. Analisis HPP digunakan untuk melihat titik impas harga jual dari suatu produk. Adapun perhitungan analisis HPP rencana perluasan pasar susu pasteurisasi pada PT CSB adalah sebagai berikut : HPP =
=
= Rp3 799 Artinya perusahaan memiliki harga pokok produksi dari produk dengan melakukan perluasan pasar sebesar Rp3 799. PT Cirawa Sumber Barokah akan memperoleh keuntungan apabila menetapkan harga jual diatas Rp3 799.
54
J. Analisis Break Analisis Break Event Point (BEP) (BEP) Analisis break event point adalah analisis yang menghitung sampai sejauh mana nilai produksi atau volume produksi perusahaan mencapai titik impas. Analisis BEP yang digunakan yaitu analisis BEP unit dan BEP harga. Perhitungan BEP unit dan BEP harga pada rencana perluasan pasar susu pasteurisasi ke minimarket Alfamart adalah sebagai berikut : BEP (kemasan) =
=
= 6 389 kemasan Artinya perusahaan akan mencapai titik impas (tidak untung atau tidak rugi) pada saat menjual produk sebanyak 6 389 kemasan. Apabila perusahaan ingin mendapatkan keuntungan, maka perusahaan harus menjual produk lebih dari 6 389 kemasan. BEP (rupiah) =
=
= Rp63 894 285 Artinya perusahaan akan mencapai titik impas (tidak untung atau tidak rugi) pada saat mendapatkan penerimaan sebesar Rp63 894 285. Apabila perusahaan ingin memperoleh keuntungan, maka perusahaan harus menjual produk yang lebih banyak sehingga keuntungan keuntungan lebih dari Rp63 894 285. 285. 4.4 Tahapan Pengembangan Bisnis
Tahapan pengembangan bisnis merupakan suatu rangkaian kegiatan yang dilakukan selama bisnis tersebut dijalankan slah satunya melakukan perencanaan pada kapasitas produksi. Perencanaan kapasitas produksi disesuaikan dengan daya serap pasar, ketersediaan bahan baku, kemampuan sumberdaya manusia, serta kemampuan peralatan produksi. Penyesuaian terhadap empat faktor tersebut harus bisa diperhitungkan, dianalisis dan diputuskan dengan baik sehingga tujuan dari pengembangan bisnis juga dapat tercapai dengan baik. Berdasarkan kemampuan
55 kapasitas ketersediaan bahan baku, kemampuan sumberdaya manusia, dan kemampuan peralatan produksi yang dimiliki oleh PT Cirawa Sumber Barokah akan direncanakan mampu menghasilkan susu pasteurisasi untuk pesanan kepada dua minimarket Alfamart per lima hari sekali sebanyak 240 kemasan dengan ukuran 1 liter. Adapun tahapan dalam pengembangan bisnis ini meliputi identifikasi pasar dan konsumen, perencanaan investasi dan pendanaan, perencanaan produksi, pengadaan input, perekrutan tenaga kerja, persiapan lahan dan rumah penyimpanan, proses produksi, penjualan, dan evaluasi. Pada kenyataannya ken yataannya tidak ti dak selalu waktu penyelesaian dari suatu aktivitas dapat diperkirakan secara pasti dengan kata lain waktu penyelesaian aktivitas mengandung unsur ketidakpastian (Sitepu dan Veralianta 2013). Pengalokasian waktu untuk tahapan pengembangan bisnis ini menggunakan metode Critical Path Method (CPM) yang bertujuan untuk melakukan kegiatan analisis penjadwalan dan pengontrolan didalam kegiatan bisnis yang akan dijalankan. Adapun komponen aktivitas dalam tahapan pengembanagan bisnis perluasan pasar produk susu pasteurisasi PT Cirawa Sumber Barokah dapat dilihat pada Tabel 14.
Tabel 23 Aktivitas tahapan pengembangan bisnis perluasan pasar PT CSB
Aktivitas
A B C D E F G H I
Deskripsi Aktivitas
Identifikasi Pasar dan Pemasaran Perencanaan Investasi dan Pendanaan Perencanaan Produksi Pengadaan Input Perekrutan Tenaga Kerja Persiapan Kerjasama Proses Produksi Pelaksanaan Penjualan Evaluasi dan pengendalian Total Waktu Project Waktu Project
Aktivitas yang Mendahului
Waktu (hari)
44
A, B C C C,D E,F G H
30 44 14 14 60 1 1 30 238
Dari Tabel 14 dapat dibuat alur tahapan pengembangan bisnis dalam bentuk precedence graph. Adapun Gambar precedence graph dalam tahapan pengembangan bisnis untuk melihat waktu yang dibutuhkan dalam menyelesaikan tahapan pengembangan bisnis perluasan pasar produk susu pasteurisasi PT CSB dapat dilihat pada Gambar 9.
56
D 14
A 44
0
44
0
44
C 44
44
88
44
88
30
0
30
14
44
88
102
60
14 B
102
F
E
START
88
88
102
148
162
102
162
102
162
G 1
162
163
162
163
H 1
163
164
163
164
Gambar 10 Waktu yang dibutuhkan dalam penyelesaian tahapan pengembangan bisnis Keterangan : Jalur kritis (jalur yang tidak boleh dilewatkan) Berdasarkan list aktivitas waktu yang digunakan untuk tahapan pengembangan bisnis ialah selama 238 hari namun setelah s etelah menggunakan metode CPM ini, dilihat dari Gambar 9 kegiatan tahapan pengembangan bisnis ini bisa selesai selama 194 hari artinya terdapat penghematan waktu selama 44 hari. Hal tersebut dikarenakan ada kegiatan yang bisa dilakukan bersama-sama. 1. Identifikasi Pasar dan Konsumen Merupakan hal penting dalam mengawali kegiatan pengembangan bisnis. Sebelum melakukan pengembangan bisnis ini, perusahaan hendaknya melakukan analisis terhadap pasar potensial yang akan dimasuki oleh perusahaan. Dengan demikian akan diketahui keberadaan pasar potensial yang dituju. Pencarian pasar potensial tersebut untuk mengetahui besarnya permintaan terhadap produk yang diproduksi dari observasi dan data yang kongkrit menyatakan bahwa perusahaan belum dapat memenuhi permintaan pasar disebabkan karena produksi yang kurang optimal. Pada tahap ini merupakan tahap mengidentifikasi berbagai permasalahan yang terjadi pada setiap tahapan ta hapan pada kegiatan proses produksi susu pasteurisasi serta mengidentifikasi solusi dari setiap permasalahan tersebut. Identifikasi yang dilakukan pada kegiatan ini adalah dengan melakukan pengamatan terhadap harga dan jumlah kebutuhan susu kemasan dari Alfamart serta memilih target pasar yang akan dituju.
2.
Perencanaan Investasi dan Pendanaan Perencanaan investasi dan pendanaan ini untuk mengetahui biaya-biaya yang diperlukan dalam usaha pengembangan bisnis perluasan pasar produk susu pasteurisasi, sehingga diperlukan dana yang dapat menunjang usaha pengembangan bisnis ini. Kebutuhan Kebutuhan dana tersebut berasal dari modal sendiri.
I 30
164
194
164
194
FINISH
57 3.
Perencanaan Produksi Perencanaan proses produksi meliputi teknis dan teknologi produksi yang akan digunakan meliputi pendirian rumah penyimpanan dalam kegiatan pengembangan bisnis, perencanaan kualitas dengan memperbaiki kemasan yang ada saat ini, penentuan kapasitas produksi, penentuan peralatan dan teknologi, letak dan layout , perencanaan persediaan bahan baku dan rencana operasional dalam hal jumlah produksi demi memenuhi jumlah permintaan pada pengembangan bisnis. 4. Pengadaan Input Kebutuhan bahan baku sangat penting karena bahan baku merupakan penunjang keberhasilan dalam kegiatan produksi susu pasteurisasi. Perusahaan harus memperoleh supplier bahan baku pendukung dan bahan baku penunjang secara kontinuitas sehingga proses produksi berjalan dengan baik dna sesuai harapak konsumen dan perusahaan. 5. Perekrutan Tenaga Kerja Perekrutan tenaga kerja dilakukan langsung oleh pemimpin perusahaan, bapak Doddy Riswandi. Kebutuhan jumlah tenaga kerja disesuaikan dengan keadaan jabatan yang kosong. Dalam pengembangan bisnis ini hanya meme rlukan tenaga kerja baru sebanyak 2 orang meliputi 1 orang laki-laki pada jabatan tenaga kerja produksi dan 1 orang perempuan pada jabatan administrasi dan pemasaran. Perekrutan tenaga kerja pada bagian produksi tidak akan melihat dari latar belakang pendidikan, melainkan ketekunan, kejujuran, kedisiplinan, mampu berpenampilan sopan dan baik. Sedangkan pada jabatan administrasi dan pemasaran pemimpin perlu melihat latar belakang pendidikan yang ditempuh. Minimal pendidikan yang dimiliki adalah D3 (Diploma 3) dan memiliki kemampuan dalam berkomunikasi, media sosial, perkembangan teknologi, disiplin, dan mampu berpenampilan baik dan sopan. 6. Persiapan Kerjasama Dipersiapkan kebutuhan kerjasama karena dalam rencana pengembangan bisnis ini PT CSB melakukan kerjasama dengan minimarket Alfamart. Minimarket tersebut telah memiliki banyak cabang di Indonesia sehingga apabila ingin melakukan kerjasama sebagai pemasok barang-barang didalamnya harus melalui tahapan yang cukup panjang sehingga membutuhkan waktu yang tidak sedikit. Langkah awal yang dilakukan adalah dengan melakukan diskusi bentuk kerjasama yang akan dilakukan antara kedua belah pihak dengan cara pihak perusahaan mendatangi manajer pemasaran di kantor pusat PT Sumber Alfari Trijaya. Langkah selanjutnya adalah kedua belah pihak akan menandatangani kontrak bentuk kerjasama, untuk selanjutnya tim pemasaran akan meninjau langsung ketempat produksi produk perusahaan, ketika kedua belah pihak telah saling menyetujui, perusahaan akan diminta untuk memasokkan barang dagangnya kepada pihak Alfamart yang akan dituju, dalam hal ini PT CSB tidak akan memasok produk susu pasteurisasinya ke gudang utama, melainkan akan langsung mendistribusikan langsung ke minimarket Alfamart yang berada di daerah Cimaung dan di daerah Jagabaya. 7. Proses Produksi Proses produksi yang dilakukan meliputi kegiatan pemasanasan atau pasteurisasi pada susu s usu murni setelah dilakukan pemerahan, pendinginan sehingga susu tidak akan basi ketika dilakukan pengemasan, kegiatan pengemasan secara
58 langsung setelah susu didinginkan pada susu pasteurisasi tawar, serta kegiatan pencampuran essence pada susu rasa. Kegiatan ini harus dilakukan dengan baik dan telaten, agar susu yang dihasilkan sesuai dengan standar perusahaan dan pengemasan yang baik akan berdampak pada keberhasilan kegiatan bisnis yang mampu memenuhi kriteria produk miniarket Alfamart. 8. Penjualan Penjualan merupakan tahapan terakhir dalam usaha ini. Melalui kegiatan penjualan ini, perusahaan akan memperoleh penerimaan berupa uang yang kemudian akan disimpan sebagai kas dan diputar kembali untuk kegiatan produksi dan pengolahan susu. Besarnya penjualan ini dapat mengukur perkembangan usaha yang akan dilakukan. 9. Evaluasi dan Pengendalian Tahapan kegiatan ini adalah melakukan penilaian dan pengendalian terhadap kinerja perusahaan. Kegiatan ini bertujuan untuk melihat kekurangan dan kelemahan yang terjadi dalam kinerja perusahaan per periode yang telah ditentukan perusahaan, kemudian akan diambil langkah solusi sehingga dapat memperbaiki kekurangan dan dilakukan pengembangn ulang. Hal tersebut bertujuan untuk meminimalisir kesalahan di masa yang akan datang. datang.
5 SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
PT Cirawa Sumber Barokah merupakan salah satu perusahaan agribisnis yangbergerak di bidang peternakan khususnya di budidaya dan pengolahan sapi perah. Produk yang diusahakaan dalam kegiatan pengolahan susu sapi perah ada 5 jenis produk. Produk unggulannya ialah susu pasteurisasi dan yoghurt botol. Permintaan susu pasteurisasi dan yoghurt botol setiap tahun akan mengalami peningkatan yang cukup besar, namun perusahaan belum mampu memenuhi permintaan tersebut. Ketidakmampuan perusahaan dalam memenuhi permintaan pasar akibat jumlah produksi susu sapi murni sebagai bahan baku utama yang tidak menentu. Ketidak konsistensian akan kebutuhan bahan baku utama sebagai bahan pembuatan produk susu pasteurisasi yang akan menjadi pokok bahasan pada ide pengembangan bisnis ini dikarenakan keadaan kebutuhan pakan sapi perah, baik dari pakan konsentrat maupun pakan hijauan yang tidak menentu persediannya. Selain itu, penjualan akan produk susu murni dirasa jauh lebih banyak dilakukan daripada penjualan terhadap pengolahan menjadi produk susu pasteurisasi maupun yoghurt yang memiliki harga jual lebih tinggi. Oleh sebab itu pengembangan bisnis yang direncanakan adalah melakukan perluasan pasar produk susu pasteurisasi di daerah Cimaung dan Jagabaya karena melihat besarnya penawaran pada susu pasteurisasi dengan melakukan perluasan pasar yakni menjual produk kepada pasar moderen minimarket Alfamart.
59 Dari hasil analisis pengembangan bisnis perluasan pasar produk susu pasteurisasi ini menunjukkan bahwa berdasarkan aspek non finansial layak untuk dijalankan, dan berdasarkan aspek finansial pun menunjukkan layak dilihat dari hasil analisis parsial yang digunakan terlihat bahwa melakukan perluasan pasar ke minimarket Alfamart di daerah Cimaung dan di daerah Jagabaya memebrikan keuntungan tambahan sebesar Rp48 016 000, analisis BEP (unit) 6 389 kemasan, BEP (rupiah) (rupiah) sebesar Rp63 894 285, 285, R/C Ratio sebesar Rp2.63, B/C Ratio sebesar 3, sehingga PT Cirawa Sumber Barokah akan melakukan perluasan pasar produk susu pasteurisasi ke minimarket Alfamart didaerah Cimaung dan di daerah Jagabay.
5.2 Saran
Setelah dilakukan analisis dari beberapa aspek dalam ide pengembangan bisnis perbandingan melakukan perluasan pasar ke minimarket Alfamart ini, ada baiknya baiknya PT CSB melakukan penjualan seluruhnya ke minimarket tesebut dan tidak melakukan penjualan di Pasar Minggu Gardu Induk Cikalong. Penjualan ke minimarket Alfamart bertujuan untuk meningkatkan pendapatan perusahaan sehingga perusahaan mampu bersaing dengan produk-produk susu yang mayoritas kepemilikannya berasal dari bangsa asing, sehingga memunculkan kecintaan masyarakat terhadap produk-produk dalam negeri. Jika perusahaan menjalankan usaha pengembangan dengan melakukan penjualan sepenuhnya ke minimarket Alfamart (tidak hanya minimarket Alfamart di daerah Cimaung dan di daerah Jagabaya) maka sebaiknya : 1. Perusahaan lebih mengoptimalkan hasil produksi susu yang berkualitas dan hasil yang tetap, melakukan pengawasan dan pengendalian mulai dari kegiatan budidaya sapi perah sendiri, pakan ternak, kebersihan kegiatan mulai dari hulu hingga hilir. 2. Perusahaan harus meningkatkan mutu sumber daya manusia yang ada, melakukan kegiatan mutu dan standar operasional perusahaan yang terorganisir dengan baik, menjaga kulaitas dan kuantitas produk sehingga kepercayaan masyarakat terhadap perusahaan akan terjaga.
60
DAFTAR PUSTAKA
[BRI] Bank Rakyat Indonesia. Bunga Deposito: Suku Bunga Deposito BRI Rupiah. 2014. [Internet]. [diunduh 2014 Jun 10]. Tersedia pada: www.bri.co.id/id/simpanan/deposito/data/depositor upiah. upiah. Firdaus, Muhammad. 2009. Manajemen 2009. Manajemen Agribisnis. Agribisnis. Jakarta: Bumi Aksara. [IPB] Institut Pertanian Bogor. 2013. Panduan Praktik Kerja Lapangan (PKL) Program Diploma Institut Pertanian Bogor Tahun Akademik 2012/2013. 2012/2013. Bogor (ID): Program Diploma Institut Pertanian Bogor. Kasmir, Jakfar. 2003. Studi Kelayakan Bisnis. Bisnis . Bogor: Prenada Media. Kotler Philip. 1993. Manajemen 1993. Manajemen Pemasaran Jilid Satu. Satu . Jaka Wasana, penerjemah; Chrisanti Hasibuan S, Hutauruk, Editor, Jakarta(ID): Penerbit Erlangga. Terjemahan dari Martketing dari Martketing Management , Ed ke-6. Kotler Philip.2002.Manajemen Pemasaran edisi Milenium Jilid Dua.Teguh Hendra,dkk,penerjemah;Anggawijaya Agus,dkk, Editor, Jakarta (ID):PT Ikrar Mandiri Abadi.Terjemahan dari Marketing Management Marketing Management , Ed ke-10. Mubardjo RS. 2006. Manajemen Agribisnis Persusuan. Persusuan. Jakarta (ID): PT Duta Karya Swasta. Mursid Muhammad.2010. Manajemen Muhammad.2010. Manajemen Pemasaran.Jakarta Pemasaran.Jakarta (ID): PT Bumi Aksara. Nurmalasari I. 2012. Kajian Kaj ian Pengembangan Bisnis: Bisni s: Pengolahan Susu Pasteurisasi pada Dhia Farm, Kabupaten Sukabumi - Jawa Barat [Tugas Akhir]. Bogor (ID): Program Diploma Institut Pertanian Bogor. Nurmalina R, Tintin S, Arif K. 2010. Studi Kelayakan Bisnis. Bisnis. Bogor (ID): Departemen Agribisnis Fakultas Ekonomi dan Manajemen. Institut Pertanian Bogor. Razie Fakhrur. 2012. Contoh Skripsi Agribisnsi Pertanian. [Internet]. [diunduh 2014 April 19]. Tersedia pada: http://www.skripsi-2013.blogspot.co http://www.skripsi-2013.blogspot.com. m. Sitepu Rasidin Karo-Karo, Sebayang Veralianta Br. 2013. Kapita 2013. Kapita Selekta Metode Kuantitatif . Yogyakarta (ID): Mumpuni Rekacipta.
61
LAMPIRAN
62
Lampiran 1 Contoh MOU M emorandum morandum Of Unders Understand tandin in g (M OU)
Pada hari ini, Senin tanggal t anggal 16 Juni 2014 telah menandatangani dokumen MOU antara : Nama
: Doddy Riswandi
Status
: Direktur Utama
Instansi
: PT Cirawa Sumber Barokah
Alamat
:Kampung Babakan Mulya RT 01 RW 13 Desa Margamulya Kecamatan Pangalengan, Bandung Selatan , Jawa Barat
No Telp
: 0821 301 355 52
BERTINDAK SEBAGAI PRODUSEN DAN SELANJUTNYA AKAN DISEBUT PIHAK PERTAMA
Nama
: Pihak Alfamart
Status
: Marketing
Instansi
: PT Sumber Alfaria Trijaya
No Telp
: (021) 5575 5966 5966
BERTINDAK SEBAGAI KONSUMEN DAN SELANJUTNYA AKAN DISEBUT PIHAK KEDUA
Kedua pihak telah saling pengertian dan sepakat dalam hal : 3.
4.
Pihak kedua melakukan pemesanan kepada pihak pertama produk susu pasteurisasi sebanyak 240 kemasan per lima hari, masing-masing 120 kemasan untuk Alfamart Cimaung dan Alfamart Jagabaya. Atas kesepakatan pihak pertama dan pihak kedua, produk susu pasteurisasi dikemas dengan berat setiap kemasan 1 liter menggunakan plastik kemasan organik anti panas dan diberi label sesuai standar perusahaan pihak kedua.
63 5.
Produk dikirim kepada pihak kedua per lima hari pada pukul 11.00 dan pukul 17.00 WIB. WIB. 6. Kedua belah pihak teah sepakat dengan harga Rp10 000, dan seluruh biaya pengiriman dibebankan kepada pihak pihak pertama.
Pasal 1 Landasan MOU
1.
MOU ini dibuat berdasarkan pada keimanan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena dibuat berdasarkan rasa saling percaya dan rasa tanggung jawab. 2. Kedua pihak telah memahami dan menyadari bahwa kerjasama ini adalah saling menguntungkan. Pasal 2 Kewajiban dan Hak Pihak Pertama
1. 2.
Kewajiban pihak pertama adalah menyediakan produk susu pasteurisasi dengan jumlah yang sesuai dengan berat dan kemasan diatas. Hak pihak pertama adalah mendapatkan pembayaran yang sesuai dengan jumlah yang telah disepakati. Pasal 3 Kewajiban dan Hak Pihak Kedua
1.
Kewajiban pihak kedua adalah memberikan dan melunasi pembayaran sesuai dengan jumlah yang telah disepakati. 2. Hak pihak kedua adalah mendapatkan produk susu pasteurisasi dengan jumlah yang sesuai dengan berat dan kemasan kemasan diatas. Pasal 4 Kompensasi dan Sistem Pembayaran
1. 2.
Jatuh tempo pembayaran adalah 3 minggu. Pengaruh biaya pengiriman termasuk pemakaian jasa pengirian adalah sepenuhnya dari pihak pertama. Pasal 5 Perselisihan
1.
Apabila terjadi perselisihan diantara kedua pihak, maka akan diselsaikan secara musyawarah. 2. Apabila masih belum dapat diselesaikan, maka masing-masing pihak dapat mengajukan orang wakil dari seorang ahli yang disetujui oleh kedua pihak untuk menyeesaikan perselisihan tersebut. 3. Segala proses penyelesaian harus dilandasi atas sikap semangat bersaudara, semangat solusi, dan semangat sukses bersama.
64
Pasal 6 Lain-lain
1.
2.
Apabila ada hal-hal yang belum ditentukan diatas, maka akan diatur dan ditetapkan dengan musyawarah antara pihak pertama dan pihak kedua yang telah menandatangani MOU ini. Perjanjian ini dinyatakan sah apabila terdapat tanda tangan dari pihak pertama dan pihak kedua.
Jakarta, Juni 2014 Pihak Pertama,
Pihak Kedua,
Doddy Riswandi
Pihak Alfamart
65 Lampiran 2 Layout ruang produksi produksi susu pasteurisasi
10 m
5m Keterangan : A = Mesin pemanasan susu pasteurisasi B = Kamar susu C = Area pengemasan D = Freezer = Freezer besar besar E = Showcase F = Tempat pencucian peralatan
66 Lampiran 3 Logo kemasan susu pasteurisasi
Lampiran 4 Kegiatan produksi sebelum pengembangan bisnis
Ke iata iatan n en emas emasaan
Ke iata iatan n emer emerah ahan an
Ke iatan emasaran ke Gardu Induk Induk
Susu asteurisasi asteurisasi
67
Lampiran 5 Tanda daftar perusahaan Perseroan Terbatas (PT)
68 Lampiran 6 Matriks SWOT PT Cirawa Sumber Barokah Peluang (Opportunity)
1. 2.
Ekster
Interna
Kekuatan (Strength)
1. 2. 3. 4. 5.
Menggunakan modal sendiri Adanya keinginan untuk maju pada setiap pegawai Pegawai memiliki sikap kerja keras pada tanggung jawabnya dan mudah diatur Memiliki konsultan perusahaan dan farm Memiliki pelanggan tetap
Kebutuhan susu di Indonesia belum terpenuhi Pendapatan perkapita di Kabupaten Bandung yang meningkat 3. Ketersediaan tenaga kerja 4. Daya beli masyarakat Kabupaten Bandung yang meningkat 5. Meningkatnya penerapan pola hidup sehat 6. Banyaknya produk olahan susu sapi yang memiliki nilai tambah bagi perusahaan 7. Perubahan gaya hidup masyarakat yang modern dan ingin serba praktis 8. Kenaikan harga tarif bea dan cukai masuk susu impor 9. Kemajuan di bidang teknologi dan ilmu pengetahuan 10. Pemanfaatan limbah kotoran sapi sebagai pupuk kompos dan bekas cacing (kascing) 11. Memiliki lebih dari satu pemasok untuk input pakan konsentrat dan pakan hijauan Strategi S-O 1. Pengembangan usaha dengan membuat produk olahan susu baru (S1,3,6,7,8 – O O2,3,4,6,9) 2. Meningkatkan produksi susu murni (S 1,5,6,8,10,11 – O1,2,4,5,6)
Ancaman (Threat)
1. 2. 3. 4. 5. 6.
Harga pakan konsentrat dan hijauan yang terus meningkat Tingkat inflasi harga yang tidak menentu Banyaknya produk susu kemasan yang dijual bebas dan lebih diminati Harga peralatan mesin produksi modern yang mahal Limbah kotoran sapi yang mengganggu lingkungan sekitar perusahaan Adanya produk substitusi seperti susu kambing dan susu kedelai
Strategi S-T
1. 2.
Melakukan pemasaran secara aktif (S 1,6,10 – T T3,6) Evaluasi bentuk kemasan agar menarik lebih banyak konsumen (S1,4,5,8,10 – T T3,6)
69 6.
Telah memiliki outlet sendiri sendiri sebagai tempat memasarkan produk 7. Mampu menjaga kebersihan selama proses produksi 8. Mampu menjaga kualitas produk susu 9. Pengawasan dan penanganan kesehatan hewan dilakukan dengan baik oleh tenaga ahli 10. Mampu mengemas produk dengan baik 11. Menggunakan mesin pemerahan modern sehingga mempercepat kegiatan produksi Kelemahan (Weakness) 1. 2.
3. 4. 5.
6. 7. 8.
Tenaga kerja yang terbatas Tidak memiliki kualifikasi job kualifikasi job description dan job dan job specification didalam specification didalam melaksanakan tugas dan kewajibannya Struktur organisasi belum jelas Manajemen pakan yang masih kurang baik Belum memanfaatkan berbagai media informasi dan telekomonikasi sebagai sarana pemasaran Belum adanya penanganan limbah secara maksimal Ketersediaan pakan hijauan yang berubahubah Hasil produksi susu yang fluktuatif
Strategi W-O
1. Merekrut tenaga kerja ahli di bagian pemasaran (W1,5 – O O3)
Strategi W-T
1.
Mendirikan unit bisnis pengolahan limbah peternakan (W5,6 – T T5) 2. Efisiensi biaya operasional (S 1,4,7,8 – T T1,2,4)
69 6.
Telah memiliki outlet sendiri sendiri sebagai tempat memasarkan produk 7. Mampu menjaga kebersihan selama proses produksi 8. Mampu menjaga kualitas produk susu 9. Pengawasan dan penanganan kesehatan hewan dilakukan dengan baik oleh tenaga ahli 10. Mampu mengemas produk dengan baik 11. Menggunakan mesin pemerahan modern sehingga mempercepat kegiatan produksi Kelemahan (Weakness) 1. 2.
3. 4. 5.
6. 7. 8.
Strategi W-O
Tenaga kerja yang terbatas Tidak memiliki kualifikasi job kualifikasi job description dan job dan job specification didalam specification didalam melaksanakan tugas dan kewajibannya Struktur organisasi belum jelas Manajemen pakan yang masih kurang baik Belum memanfaatkan berbagai media informasi dan telekomonikasi sebagai sarana pemasaran Belum adanya penanganan limbah secara maksimal Ketersediaan pakan hijauan yang berubahubah Hasil produksi susu yang fluktuatif
1. Merekrut tenaga kerja ahli di bagian pemasaran (W1,5 – O O3)
Strategi W-T
1.
Mendirikan unit bisnis pengolahan limbah peternakan (W5,6 – T T5) 2. Efisiensi biaya operasional (S 1,4,7,8 – T T1,2,4)
70 Lampiran 7 Pola produksi susu pasteurisasi ke minimarket Alfamart Alfamart Kegiatan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
JUN 10 11 11 12 12 13 13 14 14 15 15 16 16 17 17 18 18 19 19 20 20 21 21 22 22 23 23 24 24 25 25 26 26 27 27 28 28 29 29 30 30
1
2
3
4
5
6
7
8
9
JUL 10 11 11 12 12 13 13 14 14 15 15 16 16 17 17 18 18 19 19 20 20 21 21 22 22 23 23 24 24 25 25 26 26 27 27 28 28 29 29 30 30
1
2
3
4
5
6
7
8
9
AGST 10 11 11 12 12 13 13 14 14 15 15 16 16 17 17 18 18 19 19 20 20 21 21 22 22 23 23 24 24 25 25 26 26 27 27 28 28 29 29 30 30
1
2
3
4
5
6
7
8
9
SEP 10 11 11 12 12 13 13 14 14 15 15 16 16 17 17 18 18 19 19 20 20 21 21 22 22 23 23 24 24 25 25 26 26 27 27 28 28 29 29 30 30
1
2
3
4
5
6
7
8
9
OKT 10 11 11 12 12 13 13 14 14 15 15 16 16 17 17 18 18 19 19 20 20 21 21 22 22 23 23 24 24 25 25 26 26 27 27 28 28 29 29 30 30
1
2
3
4
5
6
7
8
9
NOV 10 11 11 12 12 13 13 14 14 15 15 16 16 17 17 18 18 19 19 20 20 21 21 22 22 23 23 24 24 25 25 26 26 27 27 28 28 29 29 30 30
1
2
3
4
5
6
7
8
9
DES 10 11 11 12 12 13 13 14 14 15 15 16 16 17 17 18 18 19 19 20 20 21 21 22 22 23 23 24 24 25 25 26 26 27 27 28 28 29 29 30 30
1
2
3
4
5
6
7
8
9
JAN 10 11 11 12 12 13 13 14 14 15 15 16 16 17 17 18 18 19 19 20 20 21 21 22 22 23 23 24 24 25 25 26 26 27 27 28 28 29 29 30 30
Pengumpulan Susu Proses Produksi Penjualan Kegiatan
Pengumpulan Susu Proses Produksi Penjualan Kegiatan
Pengumpulan Susu Proses Produksi Penjualan Kegiatan
Pengumpulan Susu Proses Produksi Penjualan Kegiatan
Pengumpulan Susu Proses Produksi Penjualan Kegiatan
Pengumpulan Susu Proses Produksi Penjualan Kegiatan
Pengumpulan Susu Proses Produksi Penjualan Kegiatan
Pengumpulan Susu Proses Produksi Penjualan
70 Lampiran 7 Pola produksi susu pasteurisasi ke minimarket Alfamart Alfamart Kegiatan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
JUN 10 11 11 12 12 13 13 14 14 15 15 16 16 17 17 18 18 19 19 20 20 21 21 22 22 23 23 24 24 25 25 26 26 27 27 28 28 29 29 30 30
1
2
3
4
5
6
7
8
9
JUL 10 11 11 12 12 13 13 14 14 15 15 16 16 17 17 18 18 19 19 20 20 21 21 22 22 23 23 24 24 25 25 26 26 27 27 28 28 29 29 30 30
1
2
3
4
5
6
7
8
9
AGST 10 11 11 12 12 13 13 14 14 15 15 16 16 17 17 18 18 19 19 20 20 21 21 22 22 23 23 24 24 25 25 26 26 27 27 28 28 29 29 30 30
1
2
3
4
5
6
7
8
9
SEP 10 11 11 12 12 13 13 14 14 15 15 16 16 17 17 18 18 19 19 20 20 21 21 22 22 23 23 24 24 25 25 26 26 27 27 28 28 29 29 30 30
1
2
3
4
5
6
7
8
9
OKT 10 11 11 12 12 13 13 14 14 15 15 16 16 17 17 18 18 19 19 20 20 21 21 22 22 23 23 24 24 25 25 26 26 27 27 28 28 29 29 30 30
1
2
3
4
5
6
7
8
9
NOV 10 11 11 12 12 13 13 14 14 15 15 16 16 17 17 18 18 19 19 20 20 21 21 22 22 23 23 24 24 25 25 26 26 27 27 28 28 29 29 30 30
1
2
3
4
5
6
7
8
9
DES 10 11 11 12 12 13 13 14 14 15 15 16 16 17 17 18 18 19 19 20 20 21 21 22 22 23 23 24 24 25 25 26 26 27 27 28 28 29 29 30 30
1
2
3
4
5
6
7
8
9
JAN 10 11 11 12 12 13 13 14 14 15 15 16 16 17 17 18 18 19 19 20 20 21 21 22 22 23 23 24 24 25 25 26 26 27 27 28 28 29 29 30 30
Pengumpulan Susu Proses Produksi Penjualan Kegiatan
Pengumpulan Susu Proses Produksi Penjualan Kegiatan
Pengumpulan Susu Proses Produksi Penjualan Kegiatan
Pengumpulan Susu Proses Produksi Penjualan Kegiatan
Pengumpulan Susu Proses Produksi Penjualan Kegiatan
Pengumpulan Susu Proses Produksi Penjualan Kegiatan
Pengumpulan Susu Proses Produksi Penjualan Kegiatan
Pengumpulan Susu Proses Produksi Penjualan
71 Lampiran 8 Analisis parsial sesudah dan sebelum pengembangan pengembangan di PT Cirawa Sumber Barokah Barokah KERUGIAN (Setelah Perluasan) 1. Biaya Tambahan A. Biaya Tetap Rp 2.880.000 Gaji tenaga produksi Gaji administrasi dan pemasaran Rp 6.000.000 Rp 1.000.000 Internet Pulsa hp Rp 1.000.000 Listrik dan Air 960.000 Pajak mobil 960.000 Sumbangan sukarela Rp 600.000 Penyusutan 8.963.000 Total Biaya Tetap Rp 22.363.000 B. Biaya Variabel Rp 16.200.000 Gas Susu murni Rp 14.400.000 Plastik kemasan Rp 8.640.000 Bensin Rp 3.744.000 Total Biaya Variabel Rp 42.984.000 Total Biaya Rp 65.347.000
Total Biaya Tetap B. Biaya Variabel Gas Susu murni Plastik kemasan&karet Bensin Total Biaya Variabel Total Biaya
2. Penerimaan yang Hilang Penjualan Susu Pasteurisasi ke Pasar Minggu
2. Penerimaan Tambahan Penjualan Susu Pasteurisasi ke Alfamart
Rp
100.800.000
3. Total Kerugian Rp 166.147.000 Keuntungan tambahan= Total keuntungan - Total Kerugian Keuntungan tambahan= Rp214 163 000 - Rp166 147 000 Keuntungan tambahan = Rp48 016 000
KEUNTUNGAN (Sebelum Perluasan) 1. Biaya yang Dihemat A.Biaya Tetap Gaji tenaga produksi Rp 2.880.000 Internet Internet Rp 1.000.000 Listrik dan Air Rp 960.000 Pajak mobil Rp 960.000 Pulsa hp Rp 1.000.000 Sumbangan sukarela Rp 240.000 Penyusutan Rp 8.483.000
3.Total Keuntungan
Rp
15.523.000
Rp Rp Rp Rp Rp Rp
12.600.000 9.000.000 2.700.000 2.340.000 26.640.000 42.163.000
Rp 172.000.000 Rp Rp 214.163.000
71 Lampiran 8 Analisis parsial sesudah dan sebelum pengembangan pengembangan di PT Cirawa Sumber Barokah Barokah KERUGIAN (Setelah Perluasan) 1. Biaya Tambahan A. Biaya Tetap Rp 2.880.000 Gaji tenaga produksi Gaji administrasi dan pemasaran Rp 6.000.000 Rp 1.000.000 Internet Pulsa hp Rp 1.000.000 Listrik dan Air 960.000 Pajak mobil 960.000 Sumbangan sukarela Rp 600.000 Penyusutan 8.963.000 Total Biaya Tetap Rp 22.363.000 B. Biaya Variabel Rp 16.200.000 Gas Susu murni Rp 14.400.000 Plastik kemasan Rp 8.640.000 Bensin Rp 3.744.000 Total Biaya Variabel Rp 42.984.000 Total Biaya Rp 65.347.000
Total Biaya Tetap B. Biaya Variabel Gas Susu murni Plastik kemasan&karet Bensin Total Biaya Variabel Total Biaya
2. Penerimaan yang Hilang Penjualan Susu Pasteurisasi ke Pasar Minggu
2. Penerimaan Tambahan Penjualan Susu Pasteurisasi ke Alfamart
Rp
100.800.000
3. Total Kerugian Rp 166.147.000 Keuntungan tambahan= Total keuntungan - Total Kerugian Keuntungan tambahan= Rp214 163 000 - Rp166 147 000 Keuntungan tambahan = Rp48 016 000
72
KEUNTUNGAN (Sebelum Perluasan) 1. Biaya yang Dihemat A.Biaya Tetap Gaji tenaga produksi Rp 2.880.000 Internet Internet Rp 1.000.000 Listrik dan Air Rp 960.000 Pajak mobil Rp 960.000 Pulsa hp Rp 1.000.000 Sumbangan sukarela Rp 240.000 Penyusutan Rp 8.483.000
3.Total Keuntungan
Rp
15.523.000
Rp Rp Rp Rp Rp Rp
12.600.000 9.000.000 2.700.000 2.340.000 26.640.000 42.163.000
Rp 172.000.000 Rp Rp 214.163.000
72
73
RIWAYAT HIDUP
SABRINA SALSABILA FIRDAUSY dilahirkan pada tanggal 08 Juli 1993 sebagai anak kedua dari tiga bersaudara dari pasangan Bapak Muhammad Muthorief dan Ibu Widarningsih. Penulis mengikuti pendidikan sekolah dasar di SD Muhammadiyah GKB Gresik dan diselesaikan pada tahun 2005. Penulis melanjutkan pendidikan Menengah Pertama (SMP) di SMP Negeri 3 Gresik dan diselesaikan pada tahun 2008. Kemudian penulis melanjutkan pendidikan Menengah Atas (SMA) diselesaikan pada tahun 2011 di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 3 Malang. Penulis kemudian diterima di Program Diploma Institut Pertanian Bogor dengan Program Keahlian Manajemen Agribisnis pada tahun 2011 melalui jalur reguler. Selain kegiatan perkuliahan, penulis juga aktif melakukan berbagai kegiatan bisnis secara langsung dan aktif dalam penyelenggaraanacara seputar entrepreneurship yang dilakukan oleh banyak pihak seperti Merry Riana Foundation dan Young Entrepreneur Academy (YEA).Selama perkuliahan, penulis pernah mengikuti kegiatan organisasi yaitu Mipro AKMAPESA selama satu periode kepengurusan tahun 2013-2014.
73
RIWAYAT HIDUP
SABRINA SALSABILA FIRDAUSY dilahirkan pada tanggal 08 Juli 1993 sebagai anak kedua dari tiga bersaudara dari pasangan Bapak Muhammad Muthorief dan Ibu Widarningsih. Penulis mengikuti pendidikan sekolah dasar di SD Muhammadiyah GKB Gresik dan diselesaikan pada tahun 2005. Penulis melanjutkan pendidikan Menengah Pertama (SMP) di SMP Negeri 3 Gresik dan diselesaikan pada tahun 2008. Kemudian penulis melanjutkan pendidikan Menengah Atas (SMA) diselesaikan pada tahun 2011 di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 3 Malang. Penulis kemudian diterima di Program Diploma Institut Pertanian Bogor dengan Program Keahlian Manajemen Agribisnis pada tahun 2011 melalui jalur reguler. Selain kegiatan perkuliahan, penulis juga aktif melakukan berbagai kegiatan bisnis secara langsung dan aktif dalam penyelenggaraanacara seputar entrepreneurship yang dilakukan oleh banyak pihak seperti Merry Riana Foundation dan Young Entrepreneur Academy (YEA).Selama perkuliahan, penulis pernah mengikuti kegiatan organisasi yaitu Mipro AKMAPESA selama satu periode kepengurusan tahun 2013-2014.