Berpikir seperti Periset
Riset dan Metode Ilmiah Riset bisnis yang baik didasarkan pada penalaran yang logis. Penalaran yang logis yaitu
seperti halnya menemukan premis yang benar, menguji hubungan anrata fakta dan asumsi, membuat klaim berdasarkan bukti yang cukup. Dalam proses penalaran, induksi dan deduksi, observasi, dan pengujian hipotesis dapat digabungkan dengan cara yang sistematik. Metode ilmiah menuntun pendekatan kita terhadap pemecahan masalah. Prinsip dasar metode ilmiah adalah:
Observasi langsung atas fenomena
Variabel metode, dan prosedur yang didefinisikan dengan jelas
Hipotesis yang dapat diuji secara empiris
Kemampuan untuk mengesampingkan hipotesis tandingan
Pembenaran statistik ketimbang linguistik untuk kesimpulan
Proses koreksi diri Pengujian empiris atau empirisme dikatakan untuk menunjukkan observasi dan proporsi
berdasarkan pengalaman indera atau berasal dari pengalaman indera melalui metode logika induktif, termasuk
matematika
dan
statistik.
Periset
yang
mengunakan
pendekatan
ini
berusahamenggambarkan, menjelaskan, dan membuat prediksi dengan mengandalkan informasi yang diperoleh melalui observasi.
Penalaran Logis untuk Jawaban yang Berguna Argumen memungkinkan kita menjelaskan, menafsirkan, membela, menantang, dan mengeksplorasi makna. Dua jenis argumen yang sangat penting untuk periset adalah deduksi dan induksi.
Deduksi Deduksi adalah bentuk argumen yang dimaksudkan untuk mendapatkan kesimpulan,
kesimpulannya harus sejalan dengan alasa yang diberikan. Alasa-alasan tersebut menyiratkan adanya kesimpulan dan mewakili suatu bukti. Agar tepat, suatu deduksi harus benar dan absah:
Premis (alasan) yang diberikan untuk suatu kesimpulan harus sejalan dengan dunia nyata (benar)
Kesimpulan harus sejalan dengan premis (absah)
Deduksi dikatakan absah bila tidak mungkin bagi kesimpulan untuk salahapabila premisnya benar. Kesimpulan tidak dibenarkan secara logis bila satu atau lebih premisnya tidak benar atau bentuk argumennya tidak absah.
Induksi Dalam induksi Anda menarik kesimpulan dari satu atau lebih fakta atau potongan bukti
tertentu. Kesimpulannya menjelaskan fakta, dan faktanya mendukung kesimpulan. Sifat dari induksi adalah bahwa kesimpulannya hanyalah sebuah hipotesis.
Menggabungkan Induksi dan Deduksi Induksi dan deduksi digunakan bersama-sama dalam penalaranriset, proses ini digambarkan
sebagai pergerakan ganda pada pikiran reflektif. Induksi terjadi saat kita mengobservasi fakta dan
bertanya. “Mengapa begini?” dalam jawaban untuk pertanyaan ini kita mengajukan penjelasan tentatif (hipotesis). Hipotesis itu masuk akal apabila menjelaskan kejadian atau kondisi (fakta) yang mendorong timbulnya pertanyaan tersebut. Deduksi adalah proses yang kita gunakan untuk menguji apakah hipotesis tersebut mampu menjelaskan fakta tadi.
Bahasa Riset
Konsep Konsep adalah kumpulan makna atau karakteristik yang diterima secara umum dan berhubungan dengan kejadian, objek, kondisi, situasi, dan perilaku tertentu. Melakukan klasifikasi dan kategorisasi atas objek atau kejadian yang mempunyai karakteristik yang sama diluar batasan suatu obervasi mana pun akan menciptakan suatu konsep.
Sumber Konsep
Konsep-konsep yang biasa digunakan merupakan bagian terbesar dalam komunikasi bahkan dalam riset, tetapi kita sering mengalami kesulitan saat berurusan dengan konsep yang tidak lazim atau ide yang baru diajukan. Satu cara untuk menangani masalah ini adalah dengan meminjam dari bahasa lain (misalnya, gestalt ) atau meminjam dari bidang lain (misalnya, dari seni, impresionisme). Konsep gravitasi dipinjam dari fisika dan digunakan dalam pemasaran dalam upaya menjelaskan mengapa orang erbelanja di tempat tertentu. Terkadang kita perlu mengadopsi makna baru untuk kata-kata atau mengembangkan label baru untuk konsep.
Pentingnya Konsep bagi Riset
Kita mendesain hipotesis dengan menggunakan konsep. Kita merancang konsep pengukuran yang digunakan untuk menguji pernyataan hipotesis ini. Kita mengumpulkan data menggunakan konsep pengukuran ini. Suksesnya riset bergantung pada seberapa jelas konseptualisasi dan sebewrapa baik orang lain mengerti konsep yang kita gunakan.
Konstruk Konstruk adalah gambar atau ide abstrak yang diciptakan secara khusus untuk suatu riset tertentu dan/atau tujuan pengembangan teori. Kita membangun konstruk dengan mengkombinasiakn konsep-konsep yang lebih sedrhana dan lebih konkret, khususnya jika ide atau gambar yang kita ingin sampaikan tidak dapat diobservasi langsung.
Definisi Apabila kata-kata memiliki makna yang berbeda bagi pihak-pihak yang terlibat, dapat disimpulkan bahwa pihak-pihak tersebut tidak melakukan komunikasi dengan baik. Definisi adalah salah satu cara untuk mengurangi bahaya ini.
Definisi Operasional Definisi operasional adalah definisi yang dinyatakan dalam istilah-istilah dengan kriteria
spesifik untuk pengujian atau pengukuran. Istilah-istilah ini harus mengacu pada standar-stndar empiris (yaitu kita harus mengukur, menghitung, atau dengan satu dan lain cara mengumpulkan informasi melalui indera kita). Apapun objeknya, fisik atau abstrak, definisinya harus menyebutkan karakteristik dan bagaimana karakteristik tersebut akan diamati.
Variabel Istilah variabel digunakan sebagai pandanan atau konstruk atau sifat yang sedang dipelajari. Dlam konteks ini, variabel atau simbol dari suatu kejadian, tindakan, karakteristik, sifat khusus atau atribut yang dapat diukur dan dikategorikan. Untuk tujuan pemasukan dan analisis data, kita memberikan nilai nmerik pada suatu variabel berdasarkan sifat variabel yang bersangkutan.
Variabel Bebas dan Terikat Banyak buku teks menggunaka istilah variabel prediktor sebagai pandanan untuk variabel
bebas (VB). Variabel ini dimanipulasi oleh periset, dan manipulasi tersebut menyebabkan efek pada variabel terikat. Pada istilah variabel kriteria yang digunakan sebagai padanan untuk variabel terikat (VT). Variabel ini diukur, diprediksi, atau dipantau dan diharapkan dipengaruhi oleh manipulasi variabel bebas.
Variabel Moderat Variabel moderat (VM) adalah variabel bebas kedua yang dimasukkan karena diyakini
mempunyai konteribusi signifikan atau efek bersyarat pada hubungan awal antara VB dan VT. Misalnya pada kantor penjualan, hubungan sederhana anatara satu variabel dengan satu variabel lain perlu direvisi unutk memperhitungkan variabel lain, biasanya kita menggunakan tipe lain dari variabel penjelas yaitu variabel moderat.
Variabel Luar ( Extraneus Variable) Keberadaan variabel luar (VL) yang jumlahnya hampir tak terbatas mungkin mempengaruhi
suatu hubungan tertentu. Beberapa dapat diperlakukan sebagai variabel bebas atau moderat, tetapi sebagian besarharus diterima atau dikeluarkan dari studi bersangkutan. Kebanyakan dapat diabaikan dengan aman. Yang lain penting, namun dampaknya terjadi dengan cara yang begitu acak sehingga sedikit sekali pengaruhnya.
Variabel Intervensi ( Intervening Variable)
Variabel intervensi (VI) dapat dedefinisikan sebagai faktor yang secara teoritis mempengaruhi fenomena yang diamati, tetapi tidak dapat dilihat, diukur, atau dimanipulasi; efeknya harus disimpulkan dari efek bebas dan moderator pada fenomena yang diamati.
Proporsi dan Hipotesis Proporsi didefinisikan sebagai pernyataan tentang fenomena konsep yang dapat diamati dan dapat dinilai sebagai benar atau salah. Ketika suatu proporsi dirumuskan untuk pengujian empiris kita menyebutnya hipotesis. Hipotesis juga biasa digambarkan sebagai pernyataan di mana kita menetapkan variabel pada kasus. Kasus yang dimaksud yaitu sebagai entitas atau hal yang dibicarakan oleh hipotesis.
Hipoteis Deskriptif; adalah hipotesis yang menyatakan keberadaan, ukuran, bentuk, atau distribusi dari variabel. Periset sering menggunakan pertanyaan riset ketimbang hipotesis deskriptif.
Hipotesis Relasional. Hipotesis jenis ini adalah pernyataan yang menggambarkan hubungan antara dua variabel sehubungan dengan suatu kasus.
Peran Hipotesis. Dalam riset, sebuah hipotesis mempunyai beberapa fungsi penting:
Menuntun arah studi
Mengidentifikasi fakta yang relevan dan yang tidak
Menyarankan bentuk desain riset mana yang mungkin paling cocok
Memberikan kerangka untuk menyusun kesimpulan yang dihasilkan. Jika periset tidak mengekang dorongan untuk memasukkan elemen-elemen tambahan,
sebuah studi dapat terganggu oleh masalah-masalah sepele yang tidak menjawab pertanyaan dasar yang muncul dari dilema manajemen. Manfaat hipotesis adalah, jika ditangani secara serius, membatasi apa yang akan dipelajari dan apa yang tidak.
Teori Hipotesis memainkan peran yang penting dalam teori. Bagamana teori berbeda dengan hipotesis mungkin menyebabkan kebingungan. Perbedaan antara teori dan hipotesis adalah perbedaan kadar kompleksitas dan abstraksi. Orang yang tidak akrab dengan riset menggunakan istilah teori sebagai lawan dari fakta. Teori adalah seperangkat konsep, definisi dan proporsi yang saling terkait secara sistematis yang diajukan untuk menjelaskan dan memprediksi fenomena.
Model Istilah model digunakan dalam riset bisnis dan bidang lain dalam bisnis untuk menggambarkan fenomena melalui pemakaian analogi. Model didefinisikan sebagai representasi dari suatu sistem yang dibangun untuk mempelajari suatu dari aspek secara keseluruhan.