Tuga Tug as Ma M ata K ulia uli ah I lmu lmu B edah K husus Vete Veter i ner ner
TEKNIK OPERASI LUKSASI SCAPULOHUMERAL
KELAS: B Veronica Vricilla Yoseph
1409005020
Ni Kadek Muliani
1409005029
Dahlia Cristiani Sitanggang
1409005033
Ida Bagus Putu Semaraputra
1409005073
Martha Putri Manullang
1409005112
LABORATORIUM BEDAH VETERINER FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2017
i
RINGKASAN
Luksasi Scapulohumeral terjadi pada persendian di antara Os Scapula dan Os Humerus. Luksasi Scapulohumeral merupakan salah satu penyebab kepincangan pada hewan namun tidak sering terjadi. Ketidakstabilan medial sendi scapulohumeral diinduksi dengan merobek ligamentum glenohumeral medial, tendon subskapular, dan kapsul sendi medial. Adapun persiapan yang dilakukan dalam Operasi Luksasio Scapulo Humeral adalah pemeriksaan gejala klinis yang kemudian diperkuat hasil Radiografi, selanjutnya dilakukan persiapan bedah meliputi persiapan alat, bahan, obat, persiapan ruangan operasi, persiapan hewan kasus dan operator. Dalam kasus Luksasio Scapulohumeral dapat dilakukan Bicipetal Tendon Technique. Kata Kunci: Luksasi Scapulohumeral, Bicipetal Tendon Technique, Dislokasi Bahu,
Luksasi Medial Bahu.
SUMMARY
Scapulohumeral Luxation or Shoulder Dislocation occurs in the joints between Os Scapula S capula and Os Humerus. Hume rus. Scapulohumeral Luxation is one of the cause of animal lameness but is rare case. The T he medial instability of the scapulohumeral scapulohu meral joint is induced by tearing the medial glenohumeral ligament, the subscapular tendon, and the medial joint capsule. The preparations to operation include: clinical symptom examination which is then reinforced Radiography results, subsequent surgical preparation involves preparation of tools, materials, medicine, preparation of operating room, animal preparation and operators’ operators’s preparation. In the case of Medial Scapulohumeral Luxation can be done by Bicipetal Tendon Technique. Keywords: Scapulohumeral Luxation, Bicipetal Tendon Technique, Shoulder Joint Dislocation, Medial Shoulder Luxation.
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepadaTuhan Yang Maha Esa karena atas berkat rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas paper Ilmu Bedah Khusus Veteriner yang berjudul “Teknik Operasi Luksasi Scapulohumeral”. Segala kritik dan saran sangat penulis harapkan demi kebaikan dari tugas ini. Terimakasih kepada dosen pengampu yang memberikan materi pada saat perkuliahan dan praktikum, teman kelompok yang sudah banyak membantu dalam proses pengerjaan paper ini. Dan tak lupa penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis.
Denpasar, Desember 2017
Tim Penulis
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .............................................................................................
i
RINGKASAN .......................................................................................................
ii
KATA PENGANTAR ................................................... .......................................
iii
DAFTAR ISI ................................................ .........................................................
iv
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................
v
DAFTAR LAMPIRAN .................................................. .......................................
vi
BAB I PENDAHULUAN .............................................. .......................................
1
BAB II TUJUAN DAN MANFAAT PENULISAN .............................................
2
BAB III TINJAUAN PUSTAKA .........................................................................
3
3.1 Definisi Luksasio Scapulohumeral ................................................ ....
3
BAB IV PEMBAHASAN .............................................. .......................................
4
4.1 Persiapan Operasi Luksasio Scapulohumeral ....................................
4
4.2 Premedikasi Operasi Luksasio Scapulohumeral ................................
5
4.3 Teknik Operasi Luksasio Scapulohumeral ........................................
6
4.4 Perawatan Pasca Operasi Luksasio Scapulohumeral.........................
8
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ................................................ .....................
9
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................
10
LAMPIRAN
iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Persendian di bahu pada anjing .......................................................
3
Gambar 4.1 Hasil Rontgen menunjukkan adanya Luksasio Scapulo Humeral ..
7
Gambar 4.2 ................................................... .......................................................
7
Gambar 4.3 ................................................... .......................................................
8
Gambar 4.4 ................................................... .......................................................
8
Gambar 4.5 ................................................... .......................................................
9
Gambar 4.6 ................................................... .......................................................
10
v
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Temporary Transarticular Stabilitation with Locking Plate for Medial
Shoulder Luxation in a Dog. Lampiran 2. Surgical Stabilization of Traumatic Medial Luxation of Scapulohumeral
Join and Scapular Fracture in a Dog. Lampiran 3. A Technique for Internal Fixation of scapulahumeral Luxation Using
Scapulohumeral Tension Suture in Three Alpacas and One Miniature Steer
vi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Luksasi Scapulo Humeral merupakan penyebab kepincangan anjing namun tidak sering terjadi. Sendi di antara Os Scapula dan Os Humerus, Glenohumeral joint, adalah sendi diarthrodial yang terbatas pada fleksi dan ekstensi, akan tetapi memiliki pergerakan yang luas. Ketidakstabilan medial sendi scapulohumeral diinduksi dengan merobek ligamentum glenohumeral medial, tendon subskapular, dan kapsul sendi medial. Luksasi Scapulo Humeral jarang terjadi pada hewan besar maupun kecil, karena memiliki otot yang cukup besar untuk melindungi persendian di bahu. Akan tetapi jika terjadi, hal ini akan menyebabkan kepincangan terhadap hewan-hewan tersebut.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan luksasi scapulohumeral? 2. Bagaimana persiapan atau manajement operasi luksasi scapulohumeral? 3. Bagaimana pelaksanaan premedikasi operasi luksasi scapulohumeral? 4. Bagaimana teknik dan prosedur operasi fistula dan fistula rectovaginalis? 5. Bagaimana prosedur penangan pasca operasi luksasi scapulohumeral?
1
BAB II TUJUAN DAN MANFAAT TULISAN
2.1 Tujuan Tulisan
1. Untuk memahami apa yang dimaksud dengan luksasi scapulohumeral. 2. Untuk mengetahui persiapan atau manajement ope rasi luksasi scapulohumeral. 3. Untuk mengetahui pelaksanaan premedikasi operasi luksasi scapulohumeral 4. Untuk memahami teknik dan prosedur operasi dari enteropion dan ecteropion 5. Untuk mengetahui prosedur penangan pasca operasi luksasi scapulohumeral
2.2 Manfaat Tulisan
Penulis berharap melalui paper yang berjudul “Teknik Operasi Luksasi Scapulohumeral” dapat memberikan informasi dan pengetahuan kepada pembaca, sehingga pembaca dapat mengetahui definisi dan bagaimana teknik operasi Luksasi scapulohumeral yang baik dan benar
2
BAB III TINJAUAN PUSTAKA
3.1. Definisi Luksasi scapulohumeral
Sendi di antara Os Scapula dan Os Humerus adalah sendi diarthrodial yang terbatas pada fleksi dan ekstensi oleh kapsul sendi, ligamen glenohumeral dan supraspinatus, subskapularis, infraspinatus, dan otot teres minor dengan tendon ''cuff" di semua sisi. Luksasio sendi bahu jarang ditemukan pada spesies hewan besar dan biasanya terjadi akibat trauma dengan atau tanpa fraktur pada rongga glenoid dan / atau cedera jaringan lunak. Luksasi Scapulo Humeral merupakan penyebab kepincangan anjing namun tidak sering terjadi. Congenital luxations kadang-kadang diidentifikasi terjadi pada anjing trah kecil dengan displasia bahu dengan remodeling glenoid, sementara luksasi traumatis dapat terjadi pada semua tipe anjing. Ketidakstabilan medial sendi scapulohumeral diinduksi dengan merobek ligamentum glenohumeral medial, tendon subskapular, dan kapsul sendi medial.
Gambar 3.1. Persendian di bahu pada anjing
3
BAB IV PEMBAHASAN
4.1. Persiapan Operasi Luksasi Scapulohumeral
Sebelum melakukan tindakan operasi, terlebih dahulu dilakukan persiapan operasi. Adapun persiapan yang dilakukan dalam Operasi Luksasio Scapulo Humeral adalah pemeriksaan gejala klinis yang kemudian diperkuat hasil Radiografi, selanjutnya dilakukan persiapan bedah meliputi
persiapan alat, bahan, obat,
persiapan ruangan operasi, persiapan hewan kasus dan operator. a. Pre-operatif Radiograph Radiografi
preoperatif
(proyeksi
medial
ke
lateral
dan
proyeksi
ventrodorsal dengan ekstremitas yang diperpanjang secara kranial) mengkonfirmasi adanya luksasi scapulohumeral.
Gambar 4.1. Hasil Rontgen menunjukkan adanya Luksasio Scapulo Humeral
4
b.
Persiapan Alat, Bahan, dan Obat Sterilisasi alat dengan menggunakan autoclave selama 15 menit, kecuali gunting dan jarum disterilkan dengan dengan menggunakan alkohol 70%. Tujuan dilakukan sterilisasi alat adalah untuk menghindari kontaminasi dari alat pada luka operasi yang dapat menghambat kesembuhan terhadap luka yang di timbulkan saat operasi yang akan di lakukan.
c. Persiapan Ruang Operasi Ruang operasi dibersihkan menggunakan desinfektan. Sedangkan meja operasi didesinfeksi dengan menggunakan alkohol 70%. Penerangan ruang operasi sangat penting untuk menunjang operasi, oleh karena itu sebelum diadakanya operasi persiapan lampu operasi harus mendapatkan penerangan yang cukup agar daerah/situs operasi dapat terlihat jelas. d. Persiapan Hewan Pemeriksaan fisik awal wajib untuk dilakukan sebelum operasi dilakukan. Pemeriksaan
fisik. Sebelum
dilakukan
operasi,
hewan
dipuasakan
kemudian dianestesi. Selanjutnya lakukan pembersihan daerah operasi, rambut disekitar tempat pembedahan dicukur. Bagian yang dicukur dibersihkan dengan alkohol 70% dan desinfeksi dengan yodium tinctur 3% atau Betadine. Hewan diposisikan dalam posisi berbaring lateral dengan ekstremitas yang terkena.. e. Persiapan Operator dan Co-Operator
4.2. Premedikasi Luksasi Scapulohumeral
Anastesi
yang
digunakan
untuk
kedua
operasi
ini
adalah
dengan
menggunakan anastesi umum. Hewan diberikan procaine penicillin G (22.000 U / kg intramuskular), ceftiofur (2,2 mg / kg intravena [IV]) dan flunixin meglumine (1,1 mg / kg IV) sebelum induksi anestesi. Hewan diberi anestesi dgn isofluran atau sevofluran untuk operasi dan diposisikan dalam posisi berbaring lateral dengan ekstremitas yang terkena..
5
4.3. Teknik Operasi Luksasi Scapulohumeral BI CI PETAL TENDON TECHNI QUE
Bedah, sayatan kraniomedialnessumeral dibuat, mulai 4 cm di punggung ke bahu dan membentang sampai titik tengah di bawah poros humeruan [Gbr. 4.2 bagian A]. Kulit dan jaringan subkutan kemudian terlihat, dan batas medial otot brachiocephalicus dipisahkan dari otot pektoral superfisial selama irisan dan ditarik kembali secara lateral. Ini memperlihatkan otot pektoral dangkal dan dalam, otot supraspinatus, dan cabang komunikasi distal dari vena sefalika [Gambar. 4.2 bagian B]. Penyisipan otot pektoral superfisial dipindahkan ke batas cabang komunikasi distal dari vena sefalika dan dicabut secara medial untuk mengekspos otot pektoral dalam, yang diiris dengan cara yang sama sepanjang penyisipannya pada humerus [Gambar. 4.3]. Otot ini kemudian dicabut secara medial. Jaringan ikat antara supraspinatus dan otot-otot pori ditorehkan untuk memungkinkan paparan medial penuh sendi bahu.
Gambar 4.2
Gambar 4.3
Pada titik ini penyisipan otot subscapularis yang tendin, disilangkan oleh tendon otot coracobrachialis, terlihat, seperti aspek medial kapsul sendi [Gambar. 21-10].
6
Penyisipan subskapularis diangkat dan terlepas dari tuberkulum yang lebih rendah dan
tercermin
secara
medial.
Tendon
otot
coracobrachialis
terletak
pada
kraniomedially dan ditarik kembali dengan subscapularis. Jaringan di atas alur bicipital dan ligamentum intertuberkulosis ditransformasikan, dan aspek dorsal kapsul sendi yang mengelilingi tendon bicipital ditoreh untuk memungkinkan mobilisasi tendon bicipital dari alur intertuberkular [Gambar. 4.4]. Pada titik ini sendi bisa diperiksa.
Gambar 4.4. Osteotomi berbentuk bulan sabit dibuat pada tuberkulum yang lebih rendah, dengan bagian bawah sabit mengikuti lekukan kepala humeri. Flap tulang diangkat, bagian berengsel dari flap berada pada aspek anterodorsal dari tuberkulum yang lebih rendah. Sejumlah kecil tulang cancellous dikurangkan di bawah tulang flap, kemewahan berkurang, dan tendon bicipital diangkat dan dipasang ke alur ini di bawah tulang pada umbi yang lebih kecil. Flap tulang digantikan di atas tendon dan dipegang dengan dua kabel Kirschner 0,045 inci [Gbr.4.5] yang dibor melalui flap ke kepala humerus.
7
Aspek medial kapsul sendi terumbu dan ditutup dengan ukuran jepit gigi 00. Otot subscapularis diperketat dengan memajukan ujung bebasnya ke arah anterior tuberkulum humerus yang lebih besar. Hal ini dijahit dekat penyisipan otot pektoral dalam. Otot pektoral dalam kemudian ditutup pada tuberkulum yang lebih besar ke fasia pada permukaan lateral puncak dan sisipan deltoid dengan jahitan sela yang terganggu [Gbr. 4.6]. Otot pektoral superfisial ditutupi otot pektoral dalam dengan cara yang sama. Otot brachiocephalicus tertutup pada otot pektoral superfisial. Jaringan dan kulit subkutan ditutup secara rutin. Kaki ditempatkan pada fleksi dalam Velpeau yang dimodifikasi selama dua minggu.
Gambar 4.5
Gambar 4.6
4.4. Perawatan Pasca Operasi
Pemberian obat penambah penisilin dan ceftiofur dilanjutkan, dua kali sehari, selama 5 hari dan flunixin meglumine (0,5 mg / kg, IV) sekali sehari, selama 3 hari. Hewan dipelihara dengan perban stent selama 5 hari dan mengenakan penyangga tipe Velpeau selama 2-4 minggu. Untuk memfollow up lebih lanjut dapat dilakukan pemeriksaan radografi.
8
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
5.1.
Simpulan
Luksasi Scapulo Humeral terjadi pada persendian di antara Os Scapula dan Os Humerus. Luksasi Scapulo Humeral merupakan penyebab kepincangan anjing namun tidak sering terjadi. Ketidakstabilan medial sendi scapulohumeral diinduksi dengan merobek ligamentum glenohumeral medial, tendon subskapular, dan kapsul sendi medial. Adapun persiapan yang dilakukan dalam Operasi Luksasio Scapulo Humeral adalah pemeriksaan gejala klinis yang kemudian diperkuat hasil Radiografi, selanjutnya dilakukan persiapan bedah meliputi
persiapan alat, bahan, obat,
persiapan ruangan operasi, persiapan hewan kasus dan operator. Dalam kasus Luksasio Scapulohumeral dapat dilakukan Bicipetal Tendon Technique.
5.2.
Saran
Dalam penanganan kasus Luksasi Scapulohumeral sebaiknya dilakukan dengan hati-hati, dan jangan melewatkan pemeriksaan radiografi. Untuk penanganan post operasi juga hewan diperhatikan pergerakannya agar tidak terjadi pengulangan kasus selama masa perawatan.
9
DAFTAR PUSTAKA
Ashlee E. Watts, Dvm, Lisa A. Fortier, Dvm, Phd, Diplomate Acvs, Alan J. Nixon, Bvsc, Ms, Diplomate Acvs, And Norm G. Ducharme, Dvm, Diplomate Acvs (2008). A Technique For Internal Fixation Of Scapulohumeral Luxation Using Scapulohumeral Tension Sutures In Three Alpacas And One Miniature Steer. Veterinary Surgery 37:161 – 165, 2008 Ha-Young Jang, Bora Lee, May Hyosun Namkung, Hun-Young Yoon, Hyun-Jung Han,
Joon-Young
Kim
And
Soon-Wuk
Jeong
(2009). Surgical
Stabilization Of Traumatic Medial Luxation Of Scapulohumeral Joint And Scapular Fracture In A Dog. J Vet Clin 26(3) : 276-278 (2009). Newton And Nunamaker (1985). Textbook Of Small Animal Orthopedics. New York: Lippincott. Post, C; Guerrero, T; Voss, K; Montavon, P M (2008). Temporary Transarticular Stabilization With A Locking Plate For Medial Shoulder Luxation In A Dog . Veterinary And Comparative Orthopaedics And Traumatology (V.C.O.T), 21(2):166-170.
10