3.1
Beban Angin
Beban angin adalah beban yang diakibatkan oleh angin, termasuk dengan memperhitungkan bentuk erodinamika bangunan dan peninjauan pengaruh angin topan, puyuh dan tornado, bila diperlukan. Berikut adalah langkah- langkah dalam menentukan beban angin sesuai dengan SNI 1727-2013 : 1. Diasumsikan bangunan adalah gedung. Kategori risiko untuk gedung adalah III (tabel 1.5-1 SNI 1727-2013) 2. Ditentukan kecepatan angin dasar (V ( V ) = 58 m/s, karena bangunan dibangun 1 mil dari garis pantai tinggi rata-rata. 3. Menentukan parameter meban angin. a. Faktor arah angin K angin K d d Digunakan faktor arah angin, Kd = 0,85 (tabel 26.6-1 SNI 1727-2013) b. Kategori Eksposur Digunakan kategori eksposur C karena tinggi atap rata- rat a lebih dari 9,1 meter. c. Faktor topografi ( K zt ) Digunakan faktor topografi, Kzt = 1,0 d. Faktor efek tiupan angin (G ( G) Faktor efek tiupan angin untuk suatu bangunan gedung dan struktur lain yang kaku boleh diambil sebesar 0,85 e. Klasifikasi Ketertutupan Diasumsikan bagunan adalah bangunan tertutup. f. Koefisien tekanan internal (GC (GC pi) sesuai dengan tabel 26.11-1 SNI 1727-2013 Digunakan GC pi +0,18 untuk tekanan yang menuju permukaan internal dan – 0,18 untuk tekanan yang menjauhi permukaan internal 4. Menentukan koefisien eksposur tekanan velositas ( K z ) atau ( K K h) sesuai tabel 27.3-1 SNI 1727-2013 Tinggi atap rata- rata = 5,6 meter Bangunan 4 lantai dengan tinggi = 12,3 meter Jadi tinggi di atas level tanah, z tanah, z = = 17,9 meter
= 2,01( z⁄zg )2/α = 2,01(17,9⁄274,32)2⁄9,5 = 1,13 z dan a telah ditentukan berdasarkan tabel 26.9-1 SNI 1727-2013 5. Menentukan tekanan velositas q atau qh q = 0,613 ∙ k z ∙ k zt ∙ k d ∙V 2 = 0,613 ∙ 1,13 ∙ 1,0 ∙ 0,85 ∙582 = 1980,7 N/m 2 6. Menentukan koefisien tekanan eksternal (C p) atau (C N ) Untuk nilai GC p dicari dengan rumus sebagai berikut : a = 0,4 × tinggi atap rata-rata = 0,4 × 17,9 = 7,16 meter P 1 = Panjang Bangunan – 2a = 28,8 – 2(7,16) = 14,48 meter L1 = Sisi Miring Atap – a = 9,76 – 7,16 = 2,6 meter Luas angin efektif = P 1 × L1 = 14,48 × 2,6 = 37,64 m 2 Dari luas angin efektif, digunakan GC p = 0,8 (angin tekan) – 0,8 (angin hisap) 7. Mencari tekanan angin ( p) a. Untuk angin tekan p = q × GC p – q (GC pi) = 1980,7 × 0,8 – 1980,7 ∙ (0,18) = 1228,024 N/m 2 b. Untuk angin hisap p = q × GC p – q (GC pi) = 1980,7 × ( – 0,8) – 1980,7 ∙ ( – 0,18) = – 1228,024
Dari semua perhitungan tersebut telah didapat tekanan angin tekan dan tekanan angin hisap sebesar 112,36 kg/m 2 dan – 112,36 kg/m 2.