bdbdhjdBAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Latar Belakang Belakang
Sind Sindro rom m nefro nefroti tik k (SN) (SN) adala adalah h sekum sekumpul pulan an mani manife fest stas asii klin klinis is yang yang ditandai oleh proteinuria masif (lebih dari 3,5 g/1,73 m2 luas permukaan tubuh per hari), hipoalbuminemia (kurang dari 3 g/dl), edema, hiperlipidemia, lipiduria, hiperkoagulabilitas !erdasarkan etiologinya, SN dapat dibagi men"adi SN primer (idiopatik) (idiopatik) yang berhubungan berhubungan dengan kelainan primer primer glomerulus glomerulus dengan sebab tidak diketahui dan SN sekunder yang disebabkan oleh penyakit tertentu Saat ini gangguan imunitas yang diperantarai oleh sel # diduga men"adi penyebab SN $al ini didukung oleh bukti adanya peningkatan konsentrasi neopterin serum dan rasio neopterin/kreatinin urin serta peningkatan akti%asi sel # dalam darah perifer pasien SN yang men&erminkan kelainan imunitas yang diperantarai sel # # Sindroma Sindroma nefrotik nefrotik (SN) merupakan penyakit yang sering sering ditemukan ditemukan di 'ndon ndones esiia ngk ngkaa ke"a ke"adi dian an SN pada pada anak anak tidak idak dike diketa tahu huii pas pasti, ti, namu namun n diperk diperkira irakan kan pada anak berusi berusiaa dibaa dibaah h 1* tahun tahun berkis berkisar ar antara antara 2 sampai sampai 7 kasus kasus per tahun tahun pada setiap setiap 1++++ 1++++++ ++ anak anak Sindro Sindroma ma nefrot nefrotik ik tanpa tanpa disert disertai ai kelainankela kelainankelainan inan sistemik sistemik disebut disebut Sindrom Nefrotik -rimer, -rimer, ditemukan ditemukan pada .+ kasus Sindrom Nefrotik anak !erdasarkan kelainan histopatologis, SN pada anak yang paling banyak ditemukan adalah "enis kelainan minimal International minimal International Study Study Kidney Kidney Disease Disease in Children Children ( ISKDC ISKDC ) mela melapor porka kan n 7* SN pada pada anak anak adalah kelainan minimal pabila penyakit SN ini timbul sebagai bagian dari penyakit sistemik dan berhubungan dengan obat atau toksin maka disebut sindroma sindroma nefrotik sekunder sekunder 'nsiden 'nsiden sindroma sindroma nefrotik nefrotik primer primer ini 2 kasus per tahun tiap 1+++++ anak berumur kurang dari 1* tahun, dengan angka pre%alensi pre%alensi kumulatif 1* tiap 1+++++ anak kurang dari 10 tahun asio antara lakilaki dan
perempuan pada anak sekitar 21 aporan dari luar negeri menun"ukkan dua pertiga kasus anak dengan SN di"umpai pada umur kurang dari lima tahun 4ela 4elain inan an
hist histop opat atol olog ogii
mini minima mal, l,ne nefr frop opat atii
pada pada
memb membra rano nosa sa,,
SN
prim primer er
meli melipu puti ti
glom glomer erul ulo osk skle lero rosi siss
nefr nefrop opat atii
foka fokall
lesi lesi
segm segmen enta tal, l,
glomerulonefritis membranoproliferatif -enyebab SN sekunder sangat banyak, di antaranya antaranya penyakit penyakit infeksi, infeksi, keganasan, keganasan, obatobatan, obatobatan, penyakit multisist multisistem em dan "aringan ikat, reaksi alergi, penyakit metabolik, penyakit herediterfamilial, toksin, transplantasi gin"al, trombosis %ena renalis, stenosis arteri renalis, obesitas massif i klinik (756+) kasus SN merupakan SN primer (idiopatik)-ada anakanak ( 1* tahun) paling sering ditemukan nefropati lesi minimal (75 65) dengan umur ratarata 2,5 tahun, 6+ * tahun saat diagnosis dibuat dan lakil lakilaki aki dua kali kali lebih lebih banyak banyak daripada daripada anita anita -ada orang orang deasa deasa paling paling banyak nefropati membranosa (3+5 (3+5+) +),, umur umur ratar ratarata ata 3+5+ 3+5+ tahun tahun dan perbandingan lakilaki dan d an anita 21 4e"adian SN idiopatik 23 kasus/1+++++ anak/tahun sedangkan pada deasa 3/1++++++/tahun Sindrom nefrotik sekunder pada orang deasa terbanyak disebabkan oleh diabetes mellitus -ada -ada SN prim primer er ada pili pilihan han untu untuk k memb member erik ikan an tera terapi pi empi empiri riss atau atau melakukan biopsi gin"al untuk mengidentifikasi lesi penyebab sebelum memulai terapi terapi Selain Selain itu terdapa terdapatt perbedaa perbedaan n dalam dalam regime regimen n pengobat pengobatan an SN dengan dengan respon respon terapi terapi yang yang ber%ar ber%arias iasii dan sering sering ter"ad ter"adii kekambu kekambuhan han setela setelah h terapi terapi dihentikan !erikut akan dibahas patogenesis/patofisiologi dan penatalaksanaan SN -asien SN primer se&ara klinis dapat dibagi dalam tiga kelompok, yaitu 1 4onge ngenit nital 2 esp espon onsi siff ster steroi oid d 3 esi esist sten en ste stero roid id
!ent !entuk uk konge kongeni nita tall dite ditemu muka kan n se"a se"ak k lahi lahirr atau atau seger segeraa sesu sesuda dahny hnya a 8mum 8mumnya nya kasus kasusk kas asus us ini ini adal adalah ah SN tipe tipe 9inl 9inlan andi dia, a, suat suatu u penyak penyakit it yang yang diturunkan se&ara resesif autosom 4elompok responsif steroid sebagian besar terdiri terdiri atas anakanak anakanak dengan SN kelainan kelainan minimal minimal (SN4:) -ada penelitian penelitian di ;akart ;akartaa dianta diantara ra 3*0 pasien pasien SN yang dibiop dibiopsi si 00,2 00,2 menun" menun"ukka ukkan n kelain kelainan an minimal 4elompok tidak responsif steroid atau resisten steroid terdiri atas anak anak dengan dengan kelain kelainan an glomer glomerulus ulus lain lain Sindro Sindroma ma nefrot nefrotik ik dapat dapat timbul timbul dan bersifat sementara pada tiap penyakit glomerulus g lomerulus dengan keluarnya protein dalam da lam "umlah yang banyak dan &ukup lama Selain Selain itu "uga "uga Sindro Sindrom m nefroti nefrotik k terdir terdirii dari dari protei proteinur nuria ia masif, masif, hipo hipo albuminemia, albuminemia, edema anasarka, anasarka, dan hiperlipide hiperlipidemia mia Sindrom nefrotik infantil (SN') didefinisika didefinisikan n sebagai sindrom nefrotik nefrotik yang ter"adi setelah umur 3 bulan sampai 12 bulan sedangkan sindrom nefrotik yang ter"adi dalam 3 bulan pertama kehidupan kehidupan disebut sebagai sindrom nefrotik kongenital (SN4) yang didasari didasari kelain kelainan an genetik genetik -embedaa -embedaan n sindro sindrom m ini sebenar sebenarnya nya lebih lebih berman bermanfaa faatt untuk untuk kepentingan statistik 4e"adian SN' tidak diketahui dengan pasti tetapi diperkira kan lebih lebih rendah rendah daripada daripada ke"adi ke"adian an sindro sindrom m nefrot nefrotik ik pada ke"adi ke"adian an sindro sindrom m nefrotik nefrotik pada sekitar sekitar 12 per 1+++++ anak 8mumnya pada SN' tidak terdapat riayat riayat keluarga, keluarga, namun dalam satu keluarga keluarga dapat ditemukan sindrom nefrotik nefrotik kelainan minimal dan glomerulosklerosis fokal segmental SN' masih responsif terhadap steroid atau imunosupresan dan dapat ter"adi remisi spontan, sedangkan SN4 biasanya tidak responsif terhadap steroid dan imunosupresan dan remisi spontan sangat "arang atau bahkan hampir tidak pernah ter"adi SN' ini akan rentan rentan terhadap terhadap infeksi infeksi dan dapat menyebabkan malnutrisi, malnutrisi, hipo%olemia, hipo%olemia, dan tromboemboli tromboemboli 8mumnya prognosis prognosis SN' buruk, namun dengan terapi medis dan nutrisi yang optimal dapat di&apai hasil yang baik
1.2 Tujuan ujuan
8mum a :emenuhi :emenuhi penugasan penugasan sebagai sebagai persyaratan persyaratan dalam kegiatan kegiatan perkuliaha perkuliahan n anak b :engetahui gambaran umum tentang penyakit Sindrom Nefrotik pada anak & :eng :enget etah ahui ui ren& ren&an anaa asuh asuhan an kepe kepera raa ata tan n pada pada pasi pasien en deng dengan an peny penyak akit it Sindrom Nefrotik
4husus :engetahui se&ara lengkap tentang a efinisi b
-rogn -rognos osis is peny penyaki akitt Sindr Sindrom om Nefr Nefrot otik ik
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 De!n!"!
Sindrom Nefrotik adalah Status klinis yang ditandai dengan peningkatan permeabilitas membran glomerulus terhadap protein, yang mengakibatkan kehilangan protein urinaris yang massif ( Donna L. Wong , 2++0 55+) Sindrom Nefrotik merupakan kumpulan ge"ala yang disebabkan oleh in"uri glomerular yang ter"adi pada anak dengan karakteristik= proteinuria, hipoproteinuria, hipoalbuminemia, hiperlipidemia, dan edema (Suriadi dan Rita Yuliani, 2++1 217) Sindrom nefrotik (SN) merupakan sekumpulan ge"ala yang terdiri dari proteinuria massif (lebih dari 5+ mg/kg!!/20 "am), hipoalbuminemia (kurang dari 2,5 gram/1++ ml) yang disertai atau tidak disertai dengan edema dan hiperkolesterolemia ( Rauf , 2++2 21) Sindroma nefrotik adalah penyakit gin"al yang mengenai glomerulus (gin"al terdiri dari tubulus, glomerulus dll) dan ditandai proteinuria (keluarnya protein melalui air ken&ing) yang masif, hipoalbuminemia (kadar albumin di dalam darah turun), edema (bengkak) disertai hiperlipid emia (kadar lipid atau lemak dalam darah meningkat) dan hiperkolesterolemia (kadar kolesterol darah meningkat) "adi untuk memastikannya perlu pemeriksaan laboratorium Sindroma nefrotik biasanya menyerang anak lakilaki lebih sering dari pada anak perempuan dengan perbandigan 2 berbanding 1 dan paling banyak pada umur 2 sampai * tahun ( http//ik&&orid/printphp>id?130)
Sindroma Nefrotik adalah suatu sindroma (kumpulan ge"alage"ala) yang ter"adi akibat berbagai penyakit yang menyerang gin"al dan menyebabkan proteinuria (protein di dalam air kemih)
menurunnya kadar albumin dalam darah penimbunan garam dan air yang berlebihan meningkatnya kadar lemak dalam darah !erdasarkan pengertian diatas maka penulis dapat mengambil kesimpulan baha Sindrom Nefrotik pada anak merupakan kumpulan ge"ala yang ter"adi pada
anak
dengan
karakteristik
proteinuria
massif
hipoalbuminemia,
hiperlipidemia yang disertai atau tidak disertai edema dan hiperkolestrolemia Sindrom nefrotik adalah keadaan klinis yang ditandai dengan proteinuria masif, edema, hipoalbuminemia, dan hiperlipidemia
2.2 Et!#l#g!
Sebab yang pasti belum diketahui khirakhir ini dianggap sebagai suatu penyakit autoimun ;adi merupakan suatu reaksi antigenantibodi 8mumnya para ahli membagi etiologinya men"adi 1 Sindrom nefrotik baaan atau sindroma nefrotik primer yang .+ disebut Sindroma nefrorik 'diopatik, diduga ada hubungan dengan genetik, imunoligik dan alergi iturunkan sebagai resesif autosomal atau karena reaksi maternofetal esisten terhadap semua pengobatan @e"alanya adalah edema pada masa neonatus -rognosis buruk dan biasanya penderita meninggal dalam bulan bulan pertama kehidupannya 2 Sindrom nefrotik sekunder Sindroma nefrotik sekunder yang penyebabnya berasal dari ekstra renal (diluar gin"al) Sindrom "enis ini timbul sebagai akibat penyakit sistemik a -enyakit keturunan/metabolik
iabetes
miloidosis,
penyakit
sel
sabit,
nefritis
membranoproliferatif
hipokomplementemik
:iksedemia
b 'nfeksi
Airus hepatitis !
:alaria kuartana atau parasit lainnya
Skistosoma
epra
Sifilis
-as&a strepto&o&&us
& #oksin/lergi
ir raksa ($g)
Serangga
!isa ular
d -enyakit sistemik/immune mediated
upus eritematosus sistemik
-urpura $eno&hS&honlein
Sarkoidosis
e 4eganasan
#umor paru
-enyakit $odgkin
#umor saluran pen&ernaan
3 Sindrom nefrotik idiopatik (tidak diketahui penyebabnya) !erdasarkan
histopatologi
yang
tampak
pada
biopsi gin"al dengan
pemeriksaan mikroskop biasa dan mikroskop ele&tron, Churg dan kawan kawan membagi dalam 0 golongan, yaitu
a 4elainan minimal engan mikroskop biasa glomerulus tampak normal, sedangkan dengan mikroskop ele&tron tampak foot pro&essus sel epitel berpadu engan &ara imunofluoresensi ternyata tidak terdapat 'g@ atau immunoglobulin beta 'B pada dinding kapiler glomerulus @olongan ini lebih banyak terdapat pada anak daripada orang deasa -rognosis lebih baik dibandingkan dengan golongan lain b Nefropati membranosa Semua glomerulus menun"ukan penebalan dinding kapiler yang tersebar tanpa proliferasi sel #idak sering ditemukan pada anak -rognosis kurang baik & @lomerulonefritis proliferatif @lomerulonefritis proliferatif eksudatif difus #erdapat proliferasi sel mesangial dan infiltasi sel polimorfonukleus -embengkakkan sitoplasma endotel yang menyebabkan kapiler tersumbat 4elainan ini sering ditemukan pada nefritis yang timbul setelah infeksi dengan Strepto&o&&us yang ber"alan progresif dan pada sindrom nefrotikprognosis
"arang
baik,
tetapi
kadangkadang
terdapat
penyembuhan setelah pengobatan yang lama d @lomerulosklerosis fokal segmental -ada kelainan ini yang men&olok sklerosis glomerulus Sering ditandai dengan atrofi tubulus -rognosis buruk Sindroma nefrotik bisa ter"adi akibat berbagai glomerulopati atau penyakit menahun yang luas Se"umlah obatobatan yang merupakan ra&un bagi gin"al "uga bisa menyebabkan sindroma nefrotik, demikian "uga halnya dengan pemakaian heroin intra%ena
Sindroma nefrotik bisa berhubungan dengan kepekaan tertentu !eberapa "enis sindroma nefrotik sifatnya diturunkan Sindroma nefrotik yang berhubungan dengan infeksi !I" (human immunodefi#ien#y $irus, penyebab %IDS ) paling banyak ter"adi pada orang kulit hitam yang menderita infeksi ini Sindroma nefrotik berkembang men"adi gagal gin"al total dalam aktu 30 bulan
-enyebab sindroma nefrotik -enyakit miloidosis
Cbatobatan Cbat pereda
4anker
yang
iabetes
aspirin
nyeri
alergi @igitan serangga
menyerupai
a&un pohon i$y
@lomerulopati
Senyaa emas
'nfeksi $'A
$eroin intra%ena
eukemia
-enisilamin
a&un pohon ek Bahaya matahari
imfoma @amopati mono&lonal :ieloma multipel upus
eritematosus
sistemik 2.$ Pat#!"!#l#g!
-emahaman patogenesis dan patofisiologi sangat penting dan merupakan pedoman pengobatan rasional untuk sebagian besar pasien SN 1 -roteinuria
berbanding terbalik dengan ukuran atau berat molekulnya men&erminkan selekti%itas proteinuria 9aktorfaktor yang menentukan dera"at proteinuria a !esar dan bentuk molekul protein b 4onsentrasi plasma protein & Struktur dan faal integritas dinding kapiler glomerulus d
:uatan ion membrane basalis dan lapisan epitel
e
#ekanan dan aliran intra glomerulus
2 $ipoalbuminemi $ipoalbuminemi disebabkan oleh hilangnya albumin melalui urin dan peningkatan katabolisme albumin di gin"al Sintesis protein di hati biasanya meningkat (namun tidak memadai untuk mengganti kehilangan albumin dalam urin), tetapi mungkin normal atau menurun 3 $iperlipidemi 4olesterol serum, %ery lo density lipoprotein (A), lo density lipoprotein (), trigliserida meningkat sedangkan high density lipoprotein ($) dapat meningkat, normal atau menurun $al ini disebabkan peningkatan sintesis lipid di hepar dan penurunan katabolisme di perifer (penurunan pengeluaran lipoprotein, A, kilomikron dan intermediate density lipoprotein dari darah) -eningkatan sintesis lipoprotein lipid distimulasi oleh penurunan albumin serum dan penurunan tekanan onkotik 0 ipiduri emak bebas (o%al fat bodies) sering ditemukan pada sedimen urin Sumber lemak ini berasal dari filtrat lipoprotein melalui membrana basalis glomerulus yang permeabel 5
namun merupakan tanda yang paling %ariabel diantara gambaran terpenting sindrom nefrotik a -enurunan tekanan koloid osmotik plasma akibat penurunan konsentrasi albumin serum yang bertanggung"aab terhadap peergeseran &airan ekstraselular dari &ompartment intra%askuler ke dalam intertisial dengan timbulnya edema dan penurunan %olume intra%askuler b -enurunan nyata ekskresi natrium kemih akibat peningkatan reabsorbsi tubularmekanisme meningkatnya reabsorbsi natrium tidak dimengerti se&ara lengkap tetapi pada prinsipnya ter"adi akibat penurunan %olume intra%as&ular dan tekanan koloid osmoti& #erdapat peningkatan ekresi renin dan sekresi aldosteron & -enurunan tekanan koloid osmoti& plasma dan retensi seluruh natrium yang dikonsumsi sa"a tidaklah &ukup untuk berkembangnya edema pada sindrom nefotik, agar timbul edema harus ada retensi air #onisitas normal ini dipertahankan melalui sekresi hormon antidiuretik yang menyebabkan reabsorbsi air dalam tubuli distal dan duktus koligens serta pembentukan kemih hipertonik atau pekat $al ini mungkin merupakan pen"elasan mendasar retensi air pada sebagian besar nefrotik anak, seperti yang ditun"ukkan dari pengamatan pengurangan nyata masukan natrium ternyata tidak memerlukan pembatasan masukan air sebab kemampuan ekskresi air tidak biasanya mengalami gangguan yang berarti etensi garam dan air pada pasien nefrotik dapat dianggap sebagai suatu respons fisiologis terhadap penurunan tekanan onkotik plasma dan hipertonisitas, tidak dapat mengkoreksi penyusutan %olume intra%as&ular, sebab &airan yang diretensi akan keluar keruang * $iperkoagulabilitas
4eadaan ini disebabkan oleh hilangnya antitrombin (#) ''', protein S, B dan plasminogen a&ti%ating fa&tor dalam urin dan meningkatnya faktor A, A'', A''', E, trombosit, fibrinogen, peningkatan agregasi trombosit, perubahan fungsi sel endotel serta menurunnya faktor Fimogen (faktor 'E, E') 7 4erentanan terhadap infeksi -enurunan kadar imunoglobulin 'g @ dan 'g karena kehilangan leat gin"al, penurunan sintesis dan peningkatan katabolisme menyebabkan peningkatan
kerentanan
terhadap
infeksi
bakteri
berkapsul
seperti
Strepto&o&&us pneumonia, 4lebsiella, $aemophilus -ada SN "uga ter"adi gangguan imunitas yang diperantarai sel # Sering ter"adi bronkopneumoni dan peritonitis
Path%a&" Sindrom Nefrotik !aaan, Sindrom Nefrotik Sekunder, Sindrom Nefrotik 'diopatik
inding kapiler glomerulus kehilangan muatan negatif glikoprotein
-ermeabilitas glomerolus G
4enaikan filtrasi plasma protein
4enaikan reabsorbsi plasma protein
4atabolisme albumin
#ubuh ke kurangan protein
:alnutrisi
lbuminuria/proteinuria
!eban ker"a gin"al G
$ipoalbuminemia
4erusakan sel tubulus
H #ekanan onkotik plasma intra%askuler
4enaikan sintesis protein dalam sel hepar
@agal gin"al
#ransudasi Bairan melalui dinding pembuluh darah keruang interstitial G
$ipokolestrolemia
4ashiokor Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
Aolume intra%askuler H
4erusakan gin"al
ipiduria
Kelebihan volume Intersisial
-erfusi gin"al H Resiko kekurangan volume cairan
-engaktifan system renin angiotensialdosteron
-elepasan $
eabsorbsi dalam du&tus kolekti%us
eabsorbsi natrium ditubulus gin"al
-ermiabilitas
-inggang
-erut
&ites
Resiko infeksi
#ungkai baah
-aru
-eritonitis Nyeri akut Intolerasnsi aktivitas
Resiko tinggi kerusakan integritas kulit
Suplai C2 H
$ipoksia
2.' (an!e"ta"! Kl!n!"
@e"ala aalnya bisa berupa berkurangnya nafsu makan pembengkakan kelopak mata nyeri perut pengkisutan otot pembengkakan "aringan akibat penimbunan garam dan air air kemih berbusa -erut bisa membengkak karena ter"adi penimbunan &airan dan sesak nafas bisa timbul akibat adanya &airan di rongga sekitar paruparu (efusi pleura) @e"ala lainnya adalah pembengkakan lutut dan kantung Fakar (pada pria) -embengkakan yang ter"adi seringkali berpindahpindah= pada pagi hari &airan tertimbun di kelopak mata dan setalah ber"alan &airan akan tertimbun di pergelangan kaki -engkisutan otot bisa tertutupi oleh pemben gkakan -ada anakanak bisa ter"adi penurunan tekanan darah pada saat penderita berdiri dan tekanan darah yang rendah (yang bisa menyebabkan syok ) #ekanan darah pada penderita deasa bisa rendah, normal ataupun tinggi -roduksi air kemih bisa berkurang dan bisa ter"adi gagal gin&al karena rendahnya %olume darah dan berkurangnya aliran darah ke gin"al 4adang gagal gin"al disertai penurunan pembentukan air kemih ter"adi se&ara tibatiba 4ekurangan giFi bisa ter"adi akibat hilangnya FatFat giFi (misalnya glukosa) ke dalam air kemih -ertumbuhan anakanak bisa terhambat 4alsium akan diserap dari tulang ambut dan kuku men"adi rapuh dan bisa ter"adi kerontokan rambut -ada kuku "ari tangan akan terbentuk garis horisontal putih yang penyebabnya tidak diketahui
apisan perut bisa mengalami peradangan ( peritonitis) Sering ter"adi infeksi oportunistik (infeksi akibat bakteri yang dalam keadaan normal tidak berbahaya) #ingginya angka ke"adian infeksi diduga ter"adi akibat hilangnya antibodi ke dalam air kemih atau karena berkurangnya pembentukan antibodi #er"adi kelainan pembekuan darah, yang akan meningkatkan resiko terbentuknya bekuan di dalam pembuluh darah (trombosis), terutama di dalam $ena gin"al yang utama i lain fihak, darah bisa tidak membeku dan menyebabkan perdarahan hebat #ekanan darah tinggi disertai komplikasi pada "antung dan otak paling mungkin ter"adi pada penderita yang memiliki diabetes dan penyakit "aringan ikat !engkak di badan sebabnya bisa berma&amma&am, antara lain a penyakit "antung b penyakit li%er & penyakit gin"al d alergi e busung lapar 8ntuk memastikannya perlu ditelusuri a namnesa (? riayat penyakit) b -emeriksaan fisik diagnosti& & -emeriksaan penun"ang (laboratorium, rontgen, biospsi dll) ;adi perlu pemeriksaan yang teliti dan lengkap
2.) Pe*er!k"aan Penunjang
-emeriksaan penun"ang yang dapat dilakukan antara lain 1 8rinalisa, bila perlu biakan urin a -rotein urin kuantitatif (dapat berupa urin 20 "am) meningkat (I 5+6+ mg/hari)
b 8rinalisis &ast hialin dan granular, hematuria & ipsti&k urin positif untuk protein dan darah d !erat "enis urin meningkat &ak
(I 1,++21,+3+)
20 "am
(I 1,+151,+25)
2 -emeriksaan darah a $emoglobin dan hematokrit meningkat (hemokonsentrasi) arah lengkap 8mur
$asil pemeriksaan
13
$ari
(I 10,522,5 g/dl)
2
!ulan
(I .,+10,+ g/dl)
*12
#ahun
(I 11,515,5 g/dl)
1216 #ahun= -ria (I 131* g/dl), Danita (I 121* g/dl) $ematokrit 8mur
$asil pemeriksaan
I2
bulan
(I 2602 )
*12
tahun
(I 3505 )
1216 tahun= pria (I 370. ), perempuan (I 3*0* ) b a"u
$asil pemeriksaan
17
tahun
( *,17,. g/dl)
612
tahun
( *,06,1 g/dl)
131. tahun
( *,*6,2 g/dl)
d 4olesterol plasma meningkat 121. tahun (I 23+ mg/dl)
e 4adar ureum, kreatinin serta kliren kreatinin 4reatinin serum !ayi
(+,2+,0 mg/dl)
nakanak
(+,3+,7 mg/dl)
4liren kreatinin (0+*5 ml/menit/1,73 m2)
!ayi baru lahir f
4adar komplemen B3, bila di&urigai lupus eritematosus sistemik pemeriksaan ditambah dengan komplemen B0, N (anti nu&lear antibody)
3 8"i diagnosti& !iopsi gin"al merupakan u"i diagnostik yang tidak dilakukan se&ara rutin (Bet+, -e!l& L, 2//2 0 $$. 2.3 Penatalak"anaan (ed!"
1 'stirahat sampai edema tinggal sedikit 2 ietetik -emberian diit tinggi protein tidak diperlukan bahkan sekarang dianggap kontra
indikasi
karena
kana
menambah
beban
glomerulus
untuk
mengeluarkan sisa metabolisme protein (hiperfiltrasi) dan menyebabkan ter"adinya skerosis glomerulus ;adi &ukup diberikan diit protein normal sesuai
dengan
( Re#ommended
Dailiy
%llowan#es)
yaitu
23
gram/kg!!/hari iit rendah protein akan menyebabkan mallnutrisi energi protein (:<-) dan hambatan pertumbuhan anak iit rendah garam (12 gram/hari) hanya diperlukan selama anak menderita edema 3 iuretikum estriksi &airan diperlukan selama ada edema berat !iasanya diberikan loop diuretik seperti furosemid 12mg/kg!!/hari, bila diperlukan dikombinasikan dengan spironolakton (antagonis aldosteron, diuretik hamat kalium) 23
mg/kg!!/hari -ada pemakaian diuretik lebih lama dari 12 minggu perlu dilakukan pemantauan elektrolit darah (kalium dan natrium) !ila pemberian diuretik tidak berhasil mengurangi edema (edema refrakter), biasanya disebabkan oleh hipo%olemia atau hipoalbuminemia berat (kadar albumin J1gram/dl), dapat diberikan infus albumin 2+25 denagn dosis 1 gram/kg!! selama 0 "am untuk menarik &airan dari "aringan interstisial, dan diakhiri dengan pemberian furosemid intra%ena 12 mg/kg!! !ila pasien tidak mampu dari segi biaya, dapat diberikan plasma sebanyak 2+ ml/kg!!/hari
se&ara perlahanlahan
1+
tetes/menit
untuk
men&egah
ter"adinya komplikasi dekompensasi "antung !ila diperlukan albumin dan plasma dapat diberikan selang sehari untuk memberrikan kesempatan pergeseran dan men&egah o%erload &airan 0 ntibiotika profilaksis i beberapa negara, pasien SN dengan edema dan as&ites diberikan antibiotik profilaksis dengan peni&ilin oral 12525+ mg, 2 kali sehari, sampai edema berkurang i 'ndonesia tidak dian"urkan pemberian antibiotik profilaksis, tetapi perlu dipantau se&ara berkala, dan bila ditemukan tandatanda infeksi segera diberikan antibiotik 5 -engobatan dengan 4ortikosteroid a -engobatan inisial Sesuai dengan 'S4B ( International Study on Kidney Diseasein Children) pengobatan inisial SN dimulai dengan pemberian prednison dosis penuh (full dose) *+ mg/m2-!/hari atau 2mg/kg!!/hari (maksimal 6+mg/hari), dibagi 3 dosis, untuk menginduksi remisi osis prednison dihitung sesuai dengan berat badan ideal (berat badan terhadap tinggi badan) -rednison dosis penuh inisial diberikan selama 0 minggu Setelah pemberian steroid 2 minggu pertama, remisi telah ter"adi pada 6+ kasus,
dan remisi men&apai .0 setelah pengobatan steroid 0 minggu !ila ter"adi remisi pada 0 minggu pertama, maka pemberian steroid dilan"utkan dengan 0 minggu kedua dengan dosis 0+mg/m2-!/hari (2/3 dosis aal) se&ara alternating (selang sehari), 1 kali sehari setelah makan pagi !ila setelah 0 minggu pengobatan steroid dosis penuh, tidak ter"adi remisi, pasien dinyatakan sebagai resisten steroid b -engobatan relaps iberikan prednison dosis penuh sampai remisi (maksimal 0 minggu) dilan"utkan dengan prednison dosis alternating selama 0 minggu -ada SN yang mengalami proteinuria K 2L kembali tetapi tanpa edema, sebelum dimulai pemberian prednison, terlebih dahulu di&ari pemi&unya, biasanya infeksi saluran nafas atas !ila ada infeksi diberikan antibiotik 57 hari, dan bila setelah pemberian antibiotik kemudian proteinuria menghilang tidak perlu diberikan pengobatan relaps !ila se"ak aal ditemukan proteinuria K 2L disertai edema, maka didiagnosis sebagai relaps ;umlah ke"adian relaps dalam * bulan pertama pas&a pengobatan inisial, sangat penting, karena dapat meramalkan per"alanan penyakit selan"utnya !erdasarkan relaps yang ter"adi dalam * bulan pertama pas&a pengobatan steroid inisial, pasien dapat dibagi dalam beberapa golongan
#idak ada relaps sama sekali (3+)
ependen steroid
elaps sering "umlah relaps K 2 kali (0+5+)
elaps "arang "umlah relaps
& -engobatan SN relaps sering atau dependen steroid !ila pasien telah dinyatakan sebagai SN relaps sering atau dependen steroid, setelah men&apai remisi dengan prednison dosis penuh,
diteruskan dengan steroid alternating dengan dosis yang diturunkan perlahan / bertahap +,2 mg/kg!! sampai dosis terke&il yang tidak menimbulkan relaps yaitu antara +,1+,5 mg/kg!! alternating osis ini disebut dosis threshold dan dapat diterukan selama *12 bulan, kemudian di&oba dihentikan !ila ter"adi relaps pada dosis prednison rumat I+,5 mg/kg!! alternating, tetapi 1,+I2 !ila ditemukan keadaan dibaah ini
#er"adi relaps pada dosis rumat I 1 mg/kg!! dosis alternating atau
-ernah relaps dengan ge"ala berat, seperti hipo%olemia, trombosis, sepsis iberikan B- dengan dosis 23 mg/kg!!/hari, dosis tunggal, selama 612 minggu
d -engobatan SN resisten steroid -engobatan SN resisten steroid (SNS) sampai sekarang belum memuaskan Sebelum pengobatan dimulai, pada pasien SNS dilakukan biopsi gin"al untuk melihat gambaran patologi anatomi gin"al, karena gambaran
patologi
anatomi
tersebut
mempengaruhi
prognosis
-engobatan dengan B- memberikan hasil yang lebih baik bila hasil biopsi gin"al menun"ukkan SN4: daripada @S9S apat "uga diberikan Siklosporin (By), metil prednisolon puls, dan obat imunosupresif lain * ainlain fungsi asites, funsi hidrotoraks dilakukan bila ada indikasi %ital !ila ada gagal "antung diberikan digitalis
2.4 K#*5l!ka"!
da beberapa komplikasi pada penderita Sindrom Nefrotik, yaitu 1 4elainan 4oagulasi dan #endensi #rombosis !eberapa kelainan koagulasi dan sistem fibrinolitik banyak ditemukan pada pasien SN ngka ke"adian ter"adinya komplikasi tromboemboli pada anak tidak diketahui namun lebih "arang daripada orang deasa iduga angka ke"adian komplikasi ini sebesar 1,6 pada anak -ada orang deasa umunya kelainannya adalah glomerulopathi membranosa (@:) suatu kelainan yang sering menimbulkan trombosis Se&ara ringkas kelainan hemostasis SN dapat timbul dari dua mekanisme yang berbeda
a -eningkatan permeabilitas glomerulosa mengakibatkan
meningkatnya degradasi renal dan hilangnya protein didalam urin seperti anti thrombin ''', protein S bebas, plasminogen dan anti plasmin
$ipoalbunemia menimbulkan akti%asi trombosit leat tromboksan 2, meningkatnya sintesis protein prokoagulan karena hiporikia dan tertekannya fibrinolisis
b kti%asi sistem hemostatik didalam gin"al dirangsang oleh faktor "aringan monosit dan oleh paparan matrik subendotel pada kapiler glomerulus yang selan"utnya mengakibatkan pembentukan fibrin dan agregasi trombosit 2 4elainan $ormonal dan :ineral @angguan timbul karena terbuangnya hormonehormon yang terikat pada protein #hyroid binding globulin umumnya berkaitan dengan proteinuria $ipokalsemia bukan hanya disebabkan karena hipoalbuminemia sa"a, namun "uga
terdapat penurunan
kadar
ionisasi bebas,
yang
berarti ter"adi
hiperkalsiuria yang akan membaik bila proteinuria menghilang ;uga ter"adi
penurunan absorpsi kalsium dalam saluran &erna yang terlihat dengan adanya ekskresi kalsium dalam feses yang sama atau lebih besar dari intake danya hipokalsemia, hipokalsiuria dan penurunan absorpsi kalsium dalam saluran &erna diduga karena adanya kelainan metabolisme%itamin Namun demikian, karena ge"alage"ala klinik berupa gangguan tulang "arang di"umpai pada anak, maka pemberian %itamin rutin tidak dian"urkan 3
@anggguan -ertumbuhan dan Nutrisi Se"ak lama diketahui baha anakanak dengan sindrom nefrotik mengalami gangguan pertumbuhan @anguan pertumbuhan pada anak dengan sindrom nefrotik adalah disebabkan karena malnutrisi protein kalori, sebagai akibat nafsu makan yang berkurang, terbuangnya protein dalam urin, malabsorbsi akibat sembab mukosa saluran &erna serta terutama akibat terapi steroid #erapi steroid dosis tinggi dalam aktu lama menghambat maturasi tulang, terhentinya pertumbuhan tulang linear dan menghambat absorbsi kalsium dalam intestinum, terutama bila dosis lebih besar dari 5 mg/m/hari 4ortikosteroid mempunyai efek antagonis terhadap hormone pertumbuhan endogen dan eksogen dalam "aringan perifer melalui efek somatomedin Bara pen&egahan terbaik adalah dengan menghindari pemberian steroid dosis tinggi dalam aktu lama serta men&ukupi intake kalori dan protein serta tidak kalah pentingnya adalah "uga menghindari stress psikologik
0 'nfeksi 4erentanan
terhadap
infeksi
meningkat
karena
rendahnya
kadar
immunoglobulin, defisiensi protein, defek opsonisasi bakteri, hipofungsi limpa dan terapi imunosupresan 4adar 'g @ menurun ta"am sampai 16 normal 4adar 'g : meningkat yang diduga karena adanya defek pada kon%ersi yang diperantarai sel # pada sintesis 'g : men"adi 'g @ defek opsonisasi kuman disebabkan karena menurunnya faktor ! ( B3 proa&ti%ator)
yang merupakan bagian dari "alur komplemen alternatif yang penting dalam opsonisasi terhadap kuman berkapsul, seperti misalnya pneumo&o&&us dan
dan
aldosteron sehingga sekresi hormone
antidiuretik
meningkat ngiotensin '' meningkat akan menimbulkan rasa haus sehingga anak akan banyak minum meskipun dalam keadaan hipoosmolar dan adanya defek ekskresi air bebas @angguan pengasaman urine ditandai oleh ketidakmampuan manurunkan p$ urine setelah pemberian beban asam iduga defek distal ini disebabkan oleh menurunnya hantaran natrium ke arah asidifikasi distal 4eadaan tersebut dapat dikoreksi dengan pemberian furosemide yang meningkatkan hantaran ke tubulus distal dan menimbulkan lingkaran intraluminal yang negatif yang diperlukan agar sekresi ion hydrogen men"adi maksimal isfungsi tubulus proksimal ditandai dengan
adanya bikarbonaturia dan glukosuria isfungsi tubulus proksimal agak "arang ditemukan
7
@agal @in"al kut apat ter"adi pada sindrom nefrotik kelainan minimal atau glomerulosklerosis fokal segmental dengan ge"alage"ala oliguria yang resisten terhadap diuretik apat sembuh spontan atau dialysis -enyebabnya bukan karena hipo%olemia, iskemi renal ataupakibat perubahan membran basal glomerulus, tetapi adalah karena sembab interstitial renal sehingga ter"adi peningkatan tekanan tubulus proksimal yang mengakibatkan penurunan la"u filtrasi glomerulus danya gagal gin"al akut pada sindrom nefrotik harus di&ari penyebabnya pakah bukan karena nefritis interstitial karena diureti&, nefrotoksik bahan kontras radiologi, nefrotoksik antibiotik atau nefritis interstitial alergi karena antibiotik atau bahan lain
2.6 Pr#gn#"!"
-rognosisnya ber%ariasi, tergantung kepada penyebab, usia penderita dan "enis kerusakan gin"al yang bisa diketahui dari pemeriksaan mikroskopik pada biopsi @e"alanya akan hilang seluruhnya "ika penyebabnya adalah penyakit yang dapat diobati (misalnya infeksi atau kanker) atau obatobatan -rognosis biasanya baik "ika penyebabnya memberikan respon yang baik terhadap kortikosteroid nakanak yang lahir dengan sindroma ini "arang yang bertahan hidup sampai usia 1 tahun, beberapa diantaranya bisa bertahan setelah men"alani dialisa atau pen&angkokan gin"al -rognosis yang paling baik ditemukan pada sindroma nefrotik akibat glomerulonefritis yang ringan= .+ penderita anakanak dan deasa memberikan respon yang baik terhadap pengobatan ;arang yang berkembang men"adi gagal
gin"al, meskipun &enderung bersifat kambuhan #etapi setelah 1 tahun bebas ge"ala, "arang ter"adi kekambuhan Sindroma nefrotik familial dan glomerulonefritis membranoproliferatif memberikan respon yang buruk terhadap pengobatan dan prognosisnya tidak terlalu baik ebih dari separuh penderita sindroma nefrotik familial meninggal dalam aktu 1+ tahun -ada 2+ pendeita prognosisnya lebih buruk, yaitu ter"adi gagal gin"al yang berat dalam aktu 2 tahun -ada 5+ penderita, glomerulonefritis membranoproliferatif berkembang men"adi gagal gin"al dalam aktu 1+ tahun -ada kurang dari 5 penderita, penyakit ini menun"ukkan perbaikan Sindroma nefrotik akibat glomerulonefritis proliferatif mesangial sama sekali tidak memberikan respon terhadap kortikosteroid -engobatan pada sindroma nefrotik akibat lupus eritematosus sistemik , amiloidosis atau ken&ing manis, terutama ditu"ukan untuk mengurangi ge"alanya -engobatan terbaru untuk lupus bisa mengurangi ge"ala dan memperbaiki hasil pemeriksaan yang abnormal, tetapi pada sebagian besar penderita ter"adi gagal gin"al yang progresif -ada penderita ken&ing manis, penyakit gin"al yang berat biasanya akan timbul dalam aktu 35 tahun
BAB $ ASUHAN KEPE7A8ATAN
$.1 Pengkaj!an
Se&ara umum pengka"ian yang perlu dilakukan pada klien anak dengan sindrom nefrotik (onna Dong,2++ 55+) sebagai berikut a akukan pengka"ian fisik termasuk pengka"ian luasnya edema b apatkan riayat kesehatan dengan &ermat, terutama yang berhubungan dengan penambahan berat badan saat ini, disfungsi gin"al & Cbser%asi adanya manifestasi sindrom nefrotik 1)
-enambahan berat badan
2)
3)
Da"ah sembab a) 4hususnya di sekitar mata b) #imbul pada saat bangun pagi &) !erkurang di siang hari
0)
-embengkakan abdomen (asites)
5)
4esulitan pernafasan (efusi pleura)
*)
-embengkakan labial (s&rotal)
7)
.)
-eka rangsang
1+) :udah lelah 11) etargi 12) #ekanan darah normal atau sedikit menurun
13) 4erentanan terhadap infeksi 10) -erubahan urin a) -enurunan %olume b) @elap &) !erbau buah d !antu dengan prosedur diagnostik dan pengu"ian, misalnya analisa urine akan adanya protein, silinder dan sel darah merah= analisa darah untuk protein serum (total, perbandingan albumin/globulin, kolesterol), "umlah darah merah, natrium serum $.1.1
7!%a&at Ke"ehatan
a 4eluhan 8tama !erupa hal hal yang dirasakan oleh klien dan men"adi penyebab utama klien berinisiatif melakukan pemeriksaan, pengobatan hingga masuk umah sakit 4eluhan tersebut dapat berupa bengkaknya tubuh dan "uga nyeri b iayat 4esehatan Sekarang -ada neonates antara lain pemberian makan yang buruk, gagal tumbuh kembang, menangis saat berkemih, dehidrasi, ke"ang, dan demam -ada bayi antara lain semua yang terlihat pada neonates, ditambah dengan ruam popok yang menetap, urin berbau busuk, dan menge"an saat berkemih -ada anak anak yang lebih besar antara lain nafsu makan yang buruk, muntah rasa haus berlebihan urgensi, disuria, keletihan, demam, nyeri pinggang, abdomen, atau panggul & iayat 4esehatan dahulu iayat prenatal antara lain usia ibu yang masih muda, usia ibu yang terlalu tua, dan multiparitas iayat pas&anatal antara lain infeksi saluran urine afebril(tanpa demam) yang berulang, penggunaan kateter yang menetap toilet
training yang
belum
sempurna,
retensi
urine,
dibetes,
konstipasi,
imunokompresi, infeksi strepto#o##us berulang d iayat 4esehatan 4eluarga 9aktor resiko keluarga antara lain penyakit gin"al &ongenital atau didapat, hipertensi, dan masalahmasalah lain yang terkait dengan disfungsi gin"al $.1.2
Pe*er!k"aan 9!"!k
1 -emeriksaan $ead to toe a #andatanda %ital
:engukur tinggi dan berat badan tanda tanda retardasi pertumbuhan
:emantau suhu $ipertermia
:engukur tekanan darah penurunan tekanan darah ringan atau normal
:emantau frakuensi pernapasan anak mungkin terlihat pu&at dan mengalami gaat nafas
b 'nspeksi
:engamati tandatanda kongesti sirkulasi sianosis perifer, aktu pengisian kapiler meman"ang, pu&at, edema perifer, kulit mengkilat, dan %ena menon"ol
:engamati adanya distensi abdomen
:engamati adanya tandatanda aal enselopati uremik, men&akup letargi, konsentrasi yang buruk, bingung
:engamati adanya tandatanda anomali kongenital hipospodia, epispodia, abnormalitas telinga(telinga dan gin"al terbentuk pada saat yang bersamaan di dalam uterus), hidung seperti berparuh, dan dagu ke&il
& -alpasi
-alpasi gin"al untuk adanya nyeri tekan dan pembesaran
-alpasi kandung kemih untuk adanya distensi
-alpasi untuk mengetahui adanya nyeri pinggang, abdomen, atau panggul
2 8"i iasnogtik/-emeriksaan aboratorium
8rinalisis menun"ukkan proteinuria yang khas, kast hialin, sedikit sel darah merah, dan berat "enis urine tinggi
4adar serum protein yang menurun, terutama kadar albumin
4olestrol serum dapat men&apai 05+ 15++ mg/dl
$emoglobin dan hematokrit normal atau meningkat
$itung trombosit tinggi (5+++++1++++++)
4onsentrasi natrium serum rendah (13+135 m
!iopsi
gin"al
dapat dilakukan
untukmemberikan
informasi
status
glomerolus dan "enis sindrom nefrotik, demikian "uga respon terhadap pengobatan dan per"alanan penyakit $.1.$ D!agn#"a dan 7enana Ke5era%atan
a) 4elebihan %olume &airan berhubungan dengan kehilangan protein sekunder terhadap peningkatan permiabilitas glomerulus #u"uan %olume &airan tubuh akan seimbang dengan kriteria hasil penurunan edema, as&ites, kadar protein darah meningkat, output urine adekuat *++ 7++ ml/hari, tekanan darah dan nadi dalam batas normal 'nter%ensi 1 Batat intake dan output se&ara akurat
asional <%aluasi harian keberhasilan terapi dan dasar penentuan tindakan 'ekanan darah dan () urine dapat 2 4a"i dan &atat tekanan darah, men&adi indikator regimen terapi pembesaran abdomen, !; urine *stimasi penurunan edema tubuh 3 #imbang berat badan tiap hari dalam
+en#egah edema bertambah berat
skala yang sama 0 !erikan &airan se&ara hatihati dan diet rendah garam 5 iet protein 12 gr/kg !!/hari
,embatasan protein bertu&uan untuk meringankan beban ker&a hepar dan men#egah bertamabah rusaknya hemdinamik gin&al.
b) -erubahan nutrisi ruang dari kebutuhan berhubungan dengan malnutrisi sekunder terhadap kehilangan protein dan penurunan napsu makan #u"uan kebutuhan nutrisi akan terpenuhi dengan kriteria hasil napsu makan baik, tidak ter"adi hipoprtoeinemia, porsi makan yang dihidangkan dihabiskan, edema dan as&ites tidak ada 'nter%ensi asional 1 Batat intake dan output makanan se&ara :onitoring asupan nutrisi bagi tubuh akurat
@angguan nuirisi dapat ter"adi se&ara 2 4a"i adanya anoreksia, perlahan iare sebagai reaksi edema intestinal hipoproteinemia, diare +en#egah status nutrisi men&adi lebih buruk 3 -astikan anak mendapat makanan dengan diet yang &ukup
&) esiko tinggi infeksi berhubungan dengan imunitas tubuh yang menurun #u"uan tidak ter"adi infeksi dengan kriteria hasil tandatanda infeksi tidak ada, tanda %ital dalam batas normal, ada perubahan perilaku keluarga dalam melakukan peraatan
'nter%ensi asional 1 indungi anak dari orangorang yang :eminimalkan masuknya organisme terkena infeksi melalui pembatasan pengun"ung
:en&egah ter"adinya infeksi nosokomial 2 #empatkan anak di ruangan non infeksi :en&egah ter"adinya infeksi 3 Bu&i tangan sebelum dan sesudah nosokomial +embatasi masuknya bakteri ke tindakan dalam tubuh. Deteksi dini adanya 0 akukan tindakan in%asif se&ara infeksi dapat men#egah sepsis. aseptik
d) 4e&emasan anak berhubungan dengan lingkungan peraatan yang asing (dampak hospitalisasi) #u"uan ke&emasan anak menurun atau hilang dengan kriteria hasil kooperatif pada tindakan keperaatan, komunikatif pada peraat, se&ara %erbal mengatakan tidak takur 'nter%ensi 1 Aalidasi perasaan takut atau &emas
asional -erasaan adalah nyata dan membantu pasien untuk tebuka sehingga dapat menghadapinya :emantapkan hubungan, 2 -ertahankan kontak dengan klien meningkatan ekspresi perasaan Dukungan yang terus menerus 3 8payakan ada keluarga yang mengurangi ketakutan atau ke#emasan yang dihadapi. menunggu +eminimalkan dampak hospitalisasi terpisah dari anggota keluarga. 0 n"urkan membaakan keluarga
orang mainan
tua atau
untuk foto
BAB ' TINJAUAN KASUS
'.1 Pengkaj!an
-engka"ian diambil pada tanggal 1* pril 2+12 di uangan nak S8 r Soetomo Surabaya dengan diagnosa medik Nefroti& Syndrome nak masuk rumah sakit tanggal 1* pril 2+12 dengan nomor register 1+15355. 1 'dentitas Nama n ia Nama ayah #n akiyah (30 tahun) 8mur 5 -endidikan S:- tidak lulus ;enis kelamin perempuan -eker"aan petani gama 'slam Nama ibu Ny #umini (33 tahun) -endidikan S tidak lulus -eker"aan petani lamat esa 4arangpilang, 4e& :odo, amongan gama 'slam Suku ;aa 2 iayat 4esehatan a 4eluhan utama :engeluh muka dan badan bengkak, perut tambah besar, ken&ing "arang dan sedikit b iayat penyakit dahulu gustus 2++1, klien mengalami bengkak pada muka, kaki dan perut tambah besar Cleh keluarga diperiksakan ke dokter di amongan dan dapat pil hi"au 3 E O selama satu minggu Setelah bengkak turun, pasien tidak kontrol lagi & iayat penyakit sekarang #anggal 1* pril 2++2 pagi, pasien tidak mau makan karena sakit perut, tegang, muka tangan dan kaki mulai bengkak Sesak, klien dibaa ke dokter dan kemudian diru"uk ke S8 r Soetomo Surabaya
d iayat kehamilan dan persalinan ntenatal saat hamil ibu pernah sakit "antung/paruparu an minum obat dari dokter di rumah sakit, 4ontrol kehamilan di bidan satu bulan sekali se&ara teratur Natal klien lahir dibantu dukun (bidan tidak ada ) !erat 3 kg, usia kehamilan . bulan, lahir spontan, langsung menangis Neonatal arna kulit merah, pu&at, ke"ang d an lumpuh tidak ada, menangis kuat e 'munisasi !B@ 1 kali, -# 3 kali, polio 3 kali, &ak 1 kali dan ## satu kali f iayat tumbuh kembang !erat badan 1* kg, pan"ang badan 1+2 &m, perkembangan fisik dan mental meliputi dapat menghitung "ari 1 1+, menyebut arna merah, hi"au, kuning dan biru, menurut ibu klien kalau sehat anak bermain dengan teman seusianya g Status nutrisi Status gii 1*/16 E 1++ ? 66,. Se"ak sakit tahun 2++1, klien tidak makan ikan laut dan telur ari dokter dian"urkan "uga tidak makan asinan dan makanan sna&k yang mengandung banyak penyedap rasa #etapi anak tidak mau karena kesukaan seperti mie remes, &hiki dan sna&k lainnya 4lien akan mengamuk "ika tidak diberikan ua hari sebelum :S minum air putih bisa sampai 1 liter/hari, tidak mau minum susu dan makan, mual dan sakit perut
3 -engka"ian per sistem a Sistem pernapasan 0+ E/menit (takipnea), ronki positif dan heFeeng negatif, terpasang oksigen nasal 2 /menit
b Sistem kardio%askuler Nadi 106 P/menit, reguler, #ekanan darah .+/*+ mm$g, berbaring, tangan kanan, suara "antung S1S2 tunggal di midklafikula 5 sinestra & Sistem persarafan 4esadaran komposmentis, reel, gelisah, reaksi pupil baik d Sistem -erkemihan :enurut ibunya se"ak pagi klien "arang ken&ing alaupun minumnya tetap, kalau ken&ing klien ngompol, blass kosong e Sistem pen&ernaan bdomen tegang, kembung, bising usus normal suara lemah 4lien tidak mau makan karena sakit, nyeri abdomen, saat diraba dan diperkusi klien menangis dan men"erit Aena abdomen menon"ol, as&ites, !! positif, men&ret sedikit sedikit, berlendir, minum air putih L 3++ && f Sistem muskuloskeletal 4ekuatan otot 5 5 pada ekstremitas atas dan 3 3 ekstremitas baah g Sistem integumen
Sistem endokrin #idak ada riayat alergi
0 espon keluarga 4elaurga atau ibu &emas akan keadaan anaknya karena biaya sudah banyak yang dikeluarkan tetapi klien tidak sembuh #erlebih saat ini biaya menipis dan keluarga sudah mengurus ;-S 4eluarga berharap klien &epat sembuh agar &epat pulang 5 -emeriksaan penun"ang #anggal 1*02++2 aboratorium D!B 6,2 4/u = $b 13,1 g/dl = $&t 36 = albumin +,67 gr (3,*5 gr ), !8N 1* mg (51+ mg ) dan &reatinin serum +,51 mg (+,751,25 mg ), kalium 3,+ meM/, natrium 126 meM/, kalsium *,2. meM/, kolesterol 373 mg/dl 8rine lengkap p$ 5,+ = leukosit negatif = nitrogen negatif, protein 75 mg/dl (positif) = eritrosit 25/u (positif) adiologi foto thoraks &or besar dan bentuk normal, pulmo tidak tampak infiltrat, kedua sinus phreni&ol &ostalis ta"am, dengan kesimpulan tidak tampak tanda lung edema * -engobatan/therapi asiks 3 E 16 mg iit #4#- #ransfusi plasma 2++ &&, prelasiks 1 ampul
nalisa data ata Subyektif menurut ibu klien =pernah mengalami
sakit
yang
lbuminuria
sama bulan gustus 2++1 se"ak 1* pril 2++2 pagi muka, tangan dan kaki
$ipoalbuminemia
:asalah 4elebihan %olume &airan tubuh
mulai bengkak Cbyekif edema ekstremitas atas dan
baah,
muka
sembab,
#ekanan onkotik koloid plasma menurun
Aolume plasma meningkat etensi natrium renal meningkat
as&ites,%enaabdomen menon"ol, albumin +,67 g/dl,
protein
urine 75
mg/dl (positif) dan ron&ii pada paru kiri dan kanan Subyektif menurut ibu 2 haris S:S klien tidak mau makan,
mual
4elebihan %olume &airan
$ipoalbuminemia
-erubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
Sisntesa pritein hepar meningkat
dan
mengeluh perut sakit
$iperlipidemia
Cbyektif status giFi 66,. (giFi kurang), edema, as&ites,
:alnutrisi
albumin +,67 g/dl, klien hanya
mau
makan
satusendok makan Subyektif ibu mengatakan pernah
menderita
-enyakti autoimun klien sakit
esiko tinggi infeksi
4elainan glomerulus
yang sama pada bulan agustus 2++1
'munitas menurun
Cbyektif nadi 106 E/menit, suhu 3.2 +B, D!B 6,2 E 1+./,
'nfeksi meningkat
akral hangat, dilakukan %enflo,
status
giFi
kurang dan edema Subyektif ibu mengatakan bengkak
se"ak pagi Cbyektif kekuatan ekstremitas
$ipoalbuminemia
otot atas,
55 33
#ekanan, robekan, friksi, maserasi
esiko tinggi kerusakan integritas kulit
ekstremitas
baah dan 4erusakan integritas kulit
klien tirah baring Subyektif mengatakan bertambah
lbuminuria
Nyero (akut)
perut besar,
tidak
$ipoalbuminemia
mau makan karean perut sakit, tegang Cbyektif kembung,
kumulasi &airan dalam rongga abdomen tegang,
meteorismus, bising usus normal
as&ites
lemah,
as&ites,%%ena
abdomen
menon"ol, Syubyektif ibu mengatakan pasien reel,
tidak
mau
dibaringkan Cbyektif menangis
saat
$ospitalisasi
4e&emasan anak
#indakan in%asif -isah dengan orang tua
didekati
peraat, "ika dibaringkan
eel, berontak
klien berontak
'.2 D!agn#"a
1 4elebihan %olume &airan berhubungan dengan hipoalbuminemia 2 Nyeri (akut) berhubungan dengan akumulasi &airan dalam rongga abdomen 3-erubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubugan dengan malnutrisi sekunder dari katabolisme protein 0 esiko tinggi infeksi berhubungan dengan imunitas yang menurun 5 4e&emasan anak berhubungan dengan dampak hospitalisasi * esiko tinggi kerusakan integritas kulit berhubungan dengan edema
'.$ Perenanaan dan 7a"!#nal
1 4elebihan %olume &airan berhubungan dengan hipoalbuminemia #u"uan kelebihan %olume &airan dapat teratsi setelah 3 hari peraatan dengan kriteria edema, as&ites, ronki tidak ada, sembab hilang, peningkatan albumin dan tanda %ital dalam batas normal 'nter%ensi 1 #imbang berat badan
setiap
haridengan alat yang sama 2 Batat
pemasukan
dan
pengeluaran &arian 3 :onitor nadi dan tekanan darah 0 Cbser%asi
adanya
perubahan
tingkat
kesadaran,
edema
5 Cbser%asi
bunyi paru dan "antung
asional :engaasi status &airan yang baik -eningkatan berat badan lebih dari +,5 kg/hari diduga ada retensi &airan -erlu aktu menentukan fungsi gin"al 4ebutuhan penggantian &airan dan penurunan resiko kelebihan &airan 'akikardi dan hipertermi dapat ter&adi karena kegagalan gin&al untuk mengeluarkana urine. *dem dapat bertambah terutama pada åan yang tergantung. *dema periorbita menun&ukkan adanya perpindahan #airan. Dapat menun&ukkan adanya perpindahan #airan- akumulasi toksin- ketidak seimbangan elektrolit. +elebarkan lumen tubular- mengurangi hiperkalemia dan meningkatkan $olume urine adekuat.
* 4olaboratif diuretik
2 Nyeri (akut) berhubungan dengan akumulasi &airan dalam rongga abdomen #u"uan nyeri (akut) teratasi setelah 3 hari peraatan dengan kriteria se&ara %erbal dan non %erbal nyeri berkurang atau hilang, skala + 3, nadi dan tekanana darah dalam batas normal, as&ites menurun atau hilang 'nter%ensi asional 1 Cbser%asi lingkar abdomen setiap -enambahan lingkar abdomen dapaat memberikan gambaran penambahan hari akumulasi &airan -erubahan dalam intensitas tidak umum 2 Cbser%asi nyeri (perubahan/ tetapi dapat menun"ukkan adanya komplikasi penambahan), kualitas, lama -enurunan bising usus dapat memperberat 3 4a"i bising usus keluhan nyeri dan indikasi adanya ileus yeri yang hebat dapat meningkatkan nadi dan tensi 0 Cbser%asi nadi dan tensi +eningkatkan pengeluaran urine yang
adekuat. 5 4olaboratif diuretik 3 -erubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubugan dengan malnutrisi sekunder dari katabolisme protein Nutrisi terpenuhi sesuai kebutuhan klien setelah mendapat pe raatan 3 hari dengan kriteria edema berkurang atau hilang, albumin dalam batass normal, status giFi baik dna mual tidak ada, porsi makan dihabiskan 'nter%ensi asional 1 !erikan diet rendah garam dan :en&egah retensi natrium berlebihan dan rusaknya hepar dan hemodinamik gin"al batasi pemberiana protein 12 Sebagai reaksi adanya edema intstinal gr/kg !!/hari :onitoring asupan nutrisi bagi tubuh 2 4a"i adanya anoreksia, muntah,
+emantau fungi peristaltik usus.
diare 3 Batat intake dan output makanan se&ara adekuat 0 Cbser%asi lingkar perut, bising usus
0 esiko tinggi infeksi berhubungan dengan imunitas yang menurun #u"uan setelah mendapat peraatan selama 1 minggu tidak ter"adi infeksi dengan kriteria tidak ada tandatanda infeksi, tanda %ital dalam batas normal, tidak ter"adi phlebitis 'nter%ensi asional 1 Bu&i tangan sebelum dan sesudah :engurangi resiko ter"adi infeksi nosokomial peraatan 2 akukan tindakan in%asif dengan :engurangi resiko ter"adi infeksi nosokomial teknik aseptik 3 !atasi pengun"ung dan tempatkan :eminimalkan kemungkinan ter"adi infeksi antar pasien dan dari luar klien pada ruang non infeksi Nadi dan suhu yang meningkat indikator 0 Cbser%asi tanda %ital nadi dan adanya infeksi "enflon merupaka port de entri kuman suhu tidap 3 "am pathogen 5 Cbser%asi tempat pemasangan %enflon
5 4e&emasan anak berhubungan dengan dampak hospitalisasi #u"uan setelah mendapat peraatan 3 hari ke&emasan anak berkurang atau hilang dengan kriteria se&ara %erbal mengatakana tidak takur, tidak menangis saat didekati, kooperatif terhadap tindakan keperaatan dan mau dia"ak komunikasi
'nter%ensi asional 1 -erkenalkan diri kepada klen dan :embina hubungan saling per&aya dengan klien dan keluarga keluarga :en&iptakan hubungan ker"asama 2 ibatkan keluarga dalam :emberikan rasa nyaman kepada klien peraatan klien
gar anak kooperatif pada setiap tindakan 3 n"urkan agar orang terdekat keperaatan +erupakan pedoman dalam menentukan klien men"aganya perlu tidaknya perbaikan inter$ensi. 0 ;elaskan kepada anak setiap tindakan yang akan dilakukan 5 Cbser%asi
adanya
perubahan
perilaku pada respon hospitalisasi
* esiko tinggi kerusakan integritas kulit berhubungan dengan edema #u"uan setelah dilakukan peraatan selama 1 minggu kerusakan integritas kulit tidak ter"adi dengan kriteria edema berkurang atau hilang, kulit merah, tidak ter"adi le&et dan dekubitus 'nter%ensi asional 1 -ertahankan sprei dalam keadaan 4elembaban yang berlebihan menimbulkan rusaknya integritas kulit kering, bersih dan rapih eteksi dini adanya kerusakan integritas 2 Cbser%asi lokasi yang mengalami kulit penekanan dalam "angka aktu yang lama
8rine bersifat asama dapat mengiritasi kulit "ika kontak dalam "angka aktu yang 3 an"urkan kepada ibu untuk setiap lama kali ngompol kain pengalas Deteksi kemungkinan bertambah paarahnya integritas kulit. diganti 0 Cbser%asi edema '.' I*5le*enta"! dan E:alua"!
#anggal 17 pril 2++2 1 iagnosa keperaatan 1
;am +715
+73+ 61+
+63+ 1115 1105 10++
'mplementasi :engukur berat badan 1* kg :engobser%asi edem tungkai kanan dan kiri edema, as&ites dan edema pada kelopak mata -roduksi urine 20 "am 15+ &&, kuning pekat :emberikan in"eksi lasiks 16 mg/i% Ngompol 25 && #anda %ital N 1++E/mnt, # 11+/*+ mm$g, 3* E/mnt 'bu mengatakan kalau bengkaknya belum berkurang :inum 5+ && Ngompol 5+ && #anda %ital N 115 E/mnt, # 115/75 mm$g, 35 E/mnt :inum 25 && !unyi napas ronki :inum 5+ && !alans &airan L 25 &&
<%aluasi -ukuil 10++ S ibu mengatakan bengkak belum menurun C edema periorbital, tungkai kanan dan kiri serta as&ites, tanda %ital N 115 E/mnt, # 115/75 mm$g, 35 E/mnt, ada balans &airan, ronki pada kedua paru masalah belum teratasi - inter%ensi no 1 * masih diteruskan
2 iagnosa keperaatan 2 ;am 115+
'mplementasi :engobser%asi bising usus meningkat, as%ites, linkgarp erut 57 &m 4lien menangis terus kesakitan pada perut, - saatmakan, dipegang, Q nyeri sekali saat dipegang, seluruh daerah pereut, S skala 6., # terus menerus #anda %ital N 1++E/mnt, # 1++/*+ 131+ mm$g, 3* E/mnt 4olaboratif sementara puasa, pasang 133+ N@# untuk dekompresi, pasang lingkar abdomen 9oto thoraks kesimpulan ileus paralitik $asil lab kalium 3,7 (3,6 5,5)
<%aluasi -ukuil 10++ S ibu menanyakan mengapa perut bertambah sakit C bising usus 0+ P/mnt, distensi, meteorismus, %ena abdomen menon"ol, tanda %ital N 12+ E/mnt, # 11+/7+ mm$g, 0+ E/mnt, klien masih menangis terus masalah belum teratasi - inter%ensi no 1 0 masih diteruskan, mrmasang N@#, lingkar perut dan pasien dipuasakan
3 iagnosa keperaatan 3 ;am +63+
'mplementasi 4lien muntah, mengatakan tidak mau makan, perut terasa sakit, as&ites dan 11++ meteorismus $asil lab kalium 3,7 (3,65,5) = natirum 126 (13*100), kalsium *,** (6,11+,0) 121+ :emasang infus 5 O saline 115+ &&/20 131+ "am !! men&ret 3 kali, sedikitsedikit arnaa kehi"auan
<%aluasi -ukuil 10++ S ibu mengatakan sakit perut dan tidak mau makan C bising usus meningkat, puasa, infus 5 O S 115+ &&/20 "am, N@# ada keluar &airan hi"au ke&oklatan 25 && masalah belum teratasi - inter%ensi no 2 0 masih
4lien dipuasakan, pasang N@# keluar &airan arna hi"au ke&oklatan 25 &&, bising usus meningkat, lingkar perut 57 &m
diteruskan
0 iagnosa keperaatan 0 ;am +6++
'mplementasi :emperkenalkan diri kepada pasien ,emnanyakan kondisinya hari ini, klien masih menangis, ibu mengatakan semalam menangis terus, reel dan tidak +63+ mau tidur Saat disuntik klien berontak, mengatakan tidak mau, menanyakan kepada ibu siapa 12++ lagi yang terdekat dengan klien (menurut ibu budenya) :elibatkan ibu untuk memasang termometer pasien tenang :en"elaskan kepada ibu agar selalu ada yang menunggu klien agar ia tidak bertambah takut
<%aluasi -ukuil 10++ S pasein mengatakan tidak mau pada saat akandisuntik C sering menangis, reel dan berontak masalah ke&emasan anank belum teratasi - inter%ensi no 2, 0 dan 5 diteruskan
#anggal 16 pril 2++2 1 iagnosa keperaatan 1 ;am +625
1115 1105 133+
'mplementasi !4 20 "am 25+ && :emberikan in"eksi lasiks 16 mg/i% #anda %ital N 12+E/mnt, # 1++/*+ mm$g, 32 E/mnt :engobser%asi ronki pada kedua paru, oksigen nasal 2 /menit, edem palpebra, kedua tungkai, ada as&itees, bising usus 37 P/menit, meteorismus, lingkar perut 55 &m dan %ena abdomen menon"ol 9oto !C9 ulang :engukur tanda %ital N 11+ E/mnt, # 115/75 mm$g, 35 E/mnt ;umlah urine 1++ &&, input 25+ &&, balans kelebihan 15+ &&
<%aluasi -ukuil 10++ S C !! 15,5 kg, edema palpebra, tungkai kanan dan kiri serta as&ites, lingkar perut 55 &m, hasil !C9 kesimpulan meteorismus masalah kelebiahn %olume &airan belum teratasi - inter%ensi no 1 * masih diteruskan
2 iagnosa keperaatan 2 ;am +6++
'mplementasi 'bu mengatakan anak sudah tidak terlalu
<%aluasi -ukuil 10++
sakit pada pe perutnya, saat dipegang perutnya anak lebih tenang dari hari kemarin, skala 76 ingkar perut 55 &m, masih as&ites, meteorismus, bising usus 37 P/menit, &airan keluar dari N@# arna kehi"auan (25 &&/20 "am), flastus ada
S anak kadang masih mengeluh sakit "ika perut agak ditekan C skala 7 6, bising usus 37 P/mnt, meteorismus, tanda %ital N 11+ E/mnt, # 115/75 mm$g masalah belum teratasi - inter%ensi diteruskan,
3 iagnosa keperaatan 3 ;am 1+15
'mplementasi 'nfus 5 O saline 15++ &&/20 "am, di&oba minum sedikitsedikit, N@# ditutup, tidak mual :en"elaskan kepada ibu baha anak boleh di&oba minum sedikitsedikit, bila muntah dihentikan 123+ 'bu mengatakan tadi pagi klienmen&ret dua kali arna hi"au ke&oklatan, ada flastus :engobser%asi bising usus 37 P/menit, lingkar perut 55 &m
<%aluasi -ukuil 10++ S ibu mengatakan sudah memberi minum 5 sendok C bising usus dan flastus ada, men&ret dua kali, masih minum sedikit sedikit, infus 5 O S 15++ &&/20 "am, masalah nutrisi kurang belum teratasi - inter%ensi diteruskan
0 iagnosa keperaatan 0 ;am 'mplementasi +.05 nak reel, minta "alan"alan, men"elaskan kepada ibu agar anak digendong sebentar, mungkin anak reel karena bosan harus berbaring terus 11++ Saat didekati peraaat anak tidak lagi berontak 113+ 4eluarga berkun"ung, ada yang membaakan boneka anak mulai bermaian dengan bonekanya Saat akan dilakukan pengukuran suhu dan tekanan darah klien mengatakan tidak mau dan menangis
<%aluasi -ukuil 10++ S ibu mengatakan anak minta "alan "alan dan kalau tidak dituruti akan mengamuk C saat akan diperiksa anak menangis dan tidak mau, mulai bermain dengan bonekanya, saat didekati peraat anak tidak berontak masalah ke&emasan anak mulai teratasi sebagian - inter%ensi no 2, 0 dan 5 diteruskan #ingkatkan kun"ungan dan komunikasi pada klien
#anggal 1. pril 2++2 1 iagnosa keperaatan 1 ;am +63+
'mplementasi !4 20 "am 5++ && #anda %ital N 11+E/mnt, # 1++/*+ mm$g, 20 E/mnt :engobser%asi ronki tidak ada, edema pada palpebra, kedua tungkai, kedua lengan dan ada as&itees, lingkar perut 53 +.++ &m dan !! 15,5 kg 1+15 :emberikan in"eksi lasiP 16 mg/i% :elaksanakan ad%is dokter infus
<%aluasi -ukuil 10++ S ibu mengatakan anak mulai tampak membaik C edema palpebra, lengan dan as&ites, lingkar perut 53 &m, !! 15,5 kg, tidak ada ronki, tanda %ital N 1+5 P/mnt, # 1++/7+ mm$@, 25 E/menit
1215
133+
aminofusin 2++ &&/hari, 5 O saline 12++ &&/20"am :engukur tanda %ital N 1+5 E/mnt, # 11+/7+ mm$g, 25 E/mnt, ibu mengatakan anak mulai membaik dan ingn &epat pulang, men"elaskan kepada ibu baha peraatan klien dengan kasus seperti ini memerlukan kesabaran, sehingga peraatan dapat diberikan se&ara tuntas !alans &airan kelebihan 75 &&
masalah kelebihan %olume &airan teratasi sebagian - inter%ensi diteruskan
2 iagnosa keperaatan 2 ;am +.++
'mplementasi 'bu mengungkapkan keluhan sakit perut anaknya sudah berkurang :engobser%asi ingkar perut 53 &m, masih as&ites, bising usus 35 P/menit, meteorismus, saat dipalpasi anak tidak menun"ukan a"ah kesakitan, skala 1 3
<%aluasi -ukuil 10++ S ibu mengungkapkan keluhan sakit perut pada anaknya sudah berkurang C bising usus 35 P/mnt, meteorismus, dan masih as&ites masalah teratasi - inter%ensi dihentikan,
3 iagnosa keperaatan 3 ;am +605 +.1+
123+
'mplementasi 'ibu mengatakan pagi ini anak !! men&ret 1 kali dan tidak muntah, tidak mual :engobser%asi bising usus 35 P/menit, lingkar perut 53 &m, masih as&ites, infus aminofusin 2++ &&/hari dan 5 O saline 12++ &&/hari #idak ada muntah
<%aluasi -ukuil 10++ S ibu mengatakan pagi ini !! 1 P men&ret, itdak muntah C bising usus dan flastus ada, !! 15,5 kg, lingkar perut 53 &m, infus "alan lan&ar masalah nutrisi kurang belum teratasi - inter%ensi diteruskan
0 iagnosa keperaatan 0 ;am 'mplementasi +.++ nak tampak tenang, "iak ditanaya dapat mengatakan yan dan tidak, saat akan diberikan in"eksi dan dikatakan kalau suntikan leat slang, klien tidak mengatakan takut dan tidak berontak 4lien bermain dengan boneka
#anggal 2+ pril 2++2 (Sabtu)
<%aluasi -ukuil 10++ S C anak men"aab saat ditanaya, mulai kooperatif dengan tindakan keperaatan, tampak bermain dengan bonekanya masalah ke&emasan anak teratasi - inter%ensi dihentikan
Catatan dari status S tidak ada nyeri peut, muntah dan !! "uga tidak ada, !4 dan flastus positif C kompos mentis, edem periorbital kiri dan kanan, edem tungkai menurun, lengan, tidak ada ronki dan heFeeng, !! 1* kg, masih as&ites, bising usus postif dan normal, distensi menurun, masih meteorismus, tidak ada nyeri tekan #erapi infus 5 5+ &&/hari, BefotaPim 3 E 1 gram i%, lasiP 3 E 16 mg i%, diet #4#-@ 12++ && L 32 gram protein, diet sonde tiap 2 "am 2+ &&, susu tiap 1 "am 1+ && #anggal 21 pril 2++2 (:inggu) Catatan dari status S !! positif, tidak ada nyeri peut, muntah, tidak reel dan flastus positif C edem periorbital kiri dan kanan, edem tungkai menurun, lengan, tidak ada ronki dan heFeeng, !! 15 kg, masih as&ites, bising usus postif dan normal, N 1+. P/mnit, # 1+5/7+ mm$g, 27 E/menit, abdomen supel #erapi infus habis lepas, BefotaPim 3 E 1 gram i%, lasiP 3 E 1* mg i%, kalk 3 E 1 (po), prednison 322 (po), diet sonde 125+ kkal L 3+ gram protein tiap 2 "am 2+ &&, susu tiap 1 "am 2+ && #anggal 22 pril 2++2 1 iagnosa keperaatan 1 ;am +605
'mplementasi !4 20 "am 55+ &&, !! 15 kg :engobser%asi ronki tidak ada, edema pada palpebra, lingkar perut 5+ &m dan supel :en"elaskan kepada ibu minum per oral +.15 susu R E 2++ &&, air putih maksimal 1 /hari :emberikan in"eksi asiP 1* mg i% 115+ :engukur tanda %ital N 1++ E/mnt, # 115/7+ mm$g, 22 E/mnt 123+ :engukur tanda %ital N 11+ E/mnt, # 11+/75 mm$g, 22 E/mnt !ak 25+ BB !alans &airan Bm ? 25+ BB Bk ? 3++ && selisih 5+ &&
<%aluasi -ukuil 10++ S C edema periorbita, asi&ites menurun, supel, lingkar perut 5+ &m, balans &airan () 5+ &&, hasil lab urine gin"al mikroskopis albumin (?) 0, urin e profil protein 15+ mg/dl (LL), p$ 6,+ dan Sg 1,+1+ masalah kelebihan %olume &airan teratasi sebagian - inter%ensi 1 * diteruskan
2 iagnosa keperaatan 3 ;am +60+
123+
'mplementasi -erut supel, flastus positif, bising usus 27 P/menit, !! 1 kali agak lembek, 4lien makan bubur kasar/nasi lunak habis 1 porsi #erapi diet nasi lunak 13++ kkal, 32 gram protein, bubur kasar 3 P/hari, susu
<%aluasi -ukuil 10++ S ibu mengatakan kien tidak muntah, men&ret dan setiap kali makan selalu habis C bising usus 2+ P/mnt, flastus positif, as&ites menurun, perut
3 E 2++ && 4lien makan nasi, lauk dan sayur habis 1 porsi, ibu mengatakan se"ak ke&il tidak begitu suka dengan susu sehingga saat ini sulit minum susu 'bu "uga mengatakan klien makan sudah habis 1 porsi, tidak ada muntah dan men&eret
supel, hasil lab #otal protein 5,0 g (*,2+6) = albumin 3,2 gr (3,*5) dan globulin 2,2 gr (2,*3) masalah nutrisi teratasi sebagian - inter%ensi 1 0 diteruskan