LAPORAN KASUS PSEUDOFAKIA OS KATARAK SENILIS IMATUR OD
Pembimbing : dr. Bennadi N, Sp. M Dissn !"e#: Karen A$ian FK UP% &'()&((&&*)
DEPARTEMEN MATA RUMA% SAKIT PUSAT AN+KAT AN+KATAN DARAT +ATOT SOEBROTO KEPANITERAAN KLINIK PERIODE )& APRIL )- MEI )&(
KATA PEN+ PEN+ANTAR ANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat berkat dan rahmat-Nya, penyusun akhirnya akhirnya dapat menyelesaikan menyelesaikan penyusunan laporan kasus dengan judul Pseudofakia OS atarak Senilis !matur O"# Tujuan dari penulisan laporan kasus ini adalah untuk memenuhi tugas dan syarat dalam menempuh kepaniteraan klinik di "epartemen Mata $umah Sakit Pusat %ngkatan "arat &atot Soebroto 'akarta# Penyusun Penyusun menyadari bah(a penyusunan penyusunan laporan kasus ini baik dari segi segi isi isi dan dan baha bahasa sany nyaa sanga sangatt jauh jauh dari dari sempu sempurn rna# a# Tanpa npa bant bantua uan n dan dan bimbingan dari pihak lain, sulit rasanya bagi penyusun untuk menyelesaikan laporan kasus ini, oleh karena itu penyusun penyusun menyampaikan menyampaikan u)apan terima kasih kepada dr# *ennadi N, Sp# M atas bimbingannya bimbingannya dalam menyelesaikan menyelesaikan laporan kasus ini# %khirnya %khirnya penyusun berharap laporan kasus ini dapat bermanfaat bermanfaat bagi semua pihak# Penyusun juga berharap mendapatkan kritik dan saran yang membangun untuk kesempurnaan penyusunan laporan kasus ini#
'akarta, + Mei +.
Penyusun
1
DAFTAR ISI
KATA KATA PEN+ANTAR..... PEN+ANTAR............................ .............................................. .............................................. ................................................( .........................( DAFTAR DAFTAR ISI.................................... ISI............................................................ ............................................... ...................................................................................BAB I PENDA%ULUAN..... PENDA%ULUAN............................ .............................................. .............................................. ......................................../ ................./ BAB II TIN0AUAN PUSTAKA.............................. PUSTAKA...................................................... .................................................... ............................ ).(.
De$inisi... De$inisi.......... .............. .............. ............... ............... .............. ............... ............... .............. ............... ............... .............. .............. ............... ............... ............. ......
).).
Indi1asi.. Indi1asi.......... ............... .............. ............... ............... .............. ............... ............... .............. .............. ............... ............... .............. ............... .................... ............
).-.
K!n2raind K!n2raindi1asi i1asi........ ............... .............. .............. ............... ............... .............. ............... ............... .............. ............... ............... ........................ .................
)./.
Persiapan. Persiapan........ .............. .............. ............... ............... .............. ............... ............... .............. ............... ............... .............. .............. ............... ...................3 ...........3
)..
4ara Pemeri1 Pemeri1saan. saan......... ............... .............. ............... ............... .............. ............... ............... .............. .............. ................................' .........................'
).3.
K!mp"i1as K!mp"i1asi...... i............. .............. ............... ............... .............. ............... ............... .............. ............... ............... .............. .............. .........................* ..................*
).'.
E1sper2is E1sper2ise...... e............. .............. ............... ............... .............. .............. ............... ............... .............. ............... ............... .............. ............... ..................(& ..........(&
).5.
+ambaran +ambaran N!rma"..... N!rma"............ ............... ............... .............. ............... ............... .............. .............. ............... .................................(& .........................(&
).*.
+ambaran +ambaran Pa2!"!gis Pa2!"!gis....... ............... ............... .............. .............. ............... ............... .............. ............... ............... .............. .....................() ..............()
BAB III KESIMPULAN........................ KESIMPULAN............................................... ............................................... .............................................(3 .....................(3 DAFTAR DAFTAR PUSTAKA................. PUSTAKA........................................ .............................................. .......................................... .................................. ............... ('
2
BAB I
PENDA%ULUAN
*ari *arium um Enem Enemaa atau atau Colo Colon n in Loop Loop at atau Lower GI Series Series merupakan pemeriksaan radiologi untuk menilai usus besar# Pemeriksaan barium enema dilaku dilakukan kan dengan dengan sinar sinar /, menggu menggunak nakan an suspen suspensi si barium barium sebaga sebagaii media media kontras untuk menilai besar, bentuk dan posisi serta lesi afek atau defek pada usus usus besar# besar# Pemerik Pemeriksaan saan barium barium enema enema dapat dapat dilaku dilakukan kan dengan dengan kontra kontrass tunggal 0barium1 atau kontras ganda 0barium dan udara1# Pada beberapa dekade silam, pemeriksaan radiologik kolon dengan kontras tunggal merupakan prosedur diagnostik yang dianggap )ukup memadai untuk mendete mendeteksi ksi kelain kelainanan-kel kelain ainan an pada pada saluran saluran )erna )erna terseb tersebut# ut# Perkem Perkemban bangan gan yang pesat dari diagnostik diagnostik endoskopi endoskopik k menyebabka menyebabkan n pemeriksaan pemeriksaan tersebut menjadi menjadi kurang kurang peka# *anyak gambaran radiografik radiografik yang dinyatakan dinyatakan normal normal ternyata menunjukkan kelainan pada endoskopi# 2al ini disebabkan endoskopi lebih mampu melihat mukosa dan segala perubahannya yang terin)i, dan ini merupa merupakan kan suatu suatu hal yang yang memang memang sulit sulit diperol diperoleh eh dari radiog radiografi rafik k kolon kolon dengan kontras tunggal, terlebih bila perubahan itu sangat minimal# "engan berjalannya berjalannya (aktu, (aktu, pemeriksaan pemeriksaan radiologi) kolon juga mengalami perkembangan pesat# $adiologik kontras ganda sebagaimana halnya pada lambung ternyata mampu menampilkan mukosa kolon se)ara rin)i#
3
BAB II
TIN0AUAN PUSTAKA
).(. ). (.
De$i De $ini nisi si
*ariu arium m Enem Enemaa atau atau Colo Colon n in Loop Loop at atau Lower GI Series Series merupakan pemeriksaan radiologi untuk menilai usus besar# Pemeriksaan barium enema menilai besar, bentuk dan posisi serta lesi afek atau defek pada usus besar# Pemeri Pemeriksaa ksaan n barium barium enema enema dapat dapat dilaku dilakukan kan dengan dengan kontra kontrass tungga tunggall atau kontr kontras as ganda# ganda# Pemerik Pemeriksaan saan kontras kontras tungga tunggall berarti berarti pemerik pemeriksaan saan hanya hanya menggunakan kontras barium# Pemeriksaan kontras ganda berarti pemeriksaan meng menggu guna naka kan n kont kontras ras bari barium um dan dan udar udara# a# Peme Pemerik riksa saan an kont kontras ras tung tungga gall memiliki keunggulan untuk menilai filling menilai filling defect atau filling atau filling affect namun namun jika pemeriksaan itu dapat mengambil gambaran lesi se)ara en pro profile file# Pemeri Pemeriksaa ksaan n kontra kontrass ganda ganda memilik memilikii keungg keunggula ulan n dalam dalam menilai menilai keadaa keadaan n mukos mukosaa dan dapat mengena mengenali li filling defect maup maupun un filling affect baik pada posisi en profile maupun profile maupun en face# face# ).). ). ).
Indi In di1a 1asi si -
-
).-.. ).-
Perubahan pada kebiasaan buang air besar Nyeri perut Massa intraabdomen Melena Obstruksi 0jika terdapat penyempitan, berikan hanya sedikit barium untuk menentukan batas atas penyempitan agar tidak terjadi impaksi barium1 olitis "i3ertikulum !ntususepsi Polip 4ol3ulus K!n2r K!n 2rain aindi1 di1asi asi
-
%lergi kontras 2amil Megakolon Toksik olitis pseudomembranosa
4
-
*iopsi re)tum dalam tiga hari terakhir 0sebaiknya ditunggu sampai tujuh
-
hari1 Perforasi 0ke)uali jika menggunakan kontras (ater solulable1 Obstruksi 0ke)uali jika menggunakan kontras (ater solulable1 Persiapan yang kurang baik
-
)./. ). /.
Pers Pe rsia iapa pan n
5sus besar harus dibersihkan agar semua bagiannya dapat diperlihatkan tanpa gangguan# 'ika terdapat sisa feses, maka sisa feses tersebut dapat menyerupai gambaran gambaran massa# Se)ara umum persiapan yang dilakukan dilakukan adalah pembatasan pembatasan diet dan laksatif# Puasa terhadap makanan dan minuman dilakukan selama 6 jam sebelum pemeriksaan# 7aksatif dapat diberikan ke)uali jika terdapat diare berat, perdarahan masif, tanda-tanda obstruksi, dan peradangan seperti appendisitis# Pasien diingatkan agar tidak merokok, tidak mengunyah permen karet dan tidak terlalu banyak bi)ara# %kti3itas tersebut dapat meningkatkan bayangan udara di usus sehingga mengganggu hasil pemeriksaan# Persiapan pemeriksaan *arium Enema adalah sebagai berikut8 .# "ua hari hari sebelum sebelum pemeriksaa pemeriksaan, n, pasien pasien makan makan hanya hanya bubur bubur ke)ap saja# # Satu Satu hari sebelum sebelum pemerik pemeriksaan saan,, pasien mulai mulai puasa puasa makan dan minum minum pada pukul +#++, ke)uali untuk minum laksatif 0jika tidak terdapat kontraindiksai1 9# Pasien Pasien minum minum bisa)odyl bisa)odyl 0dul)ol 0dul)ola:1 a:1 sebanya sebanyak k tablet tablet pada pukul pukul +#++, +#++, pukul .#++, pukul pukul #++ dan pukul pukul 9#++# ;# Pada Pada hari hari pemerik pemeriksaan saan,, pasien pasien kemudian kemudian diberika diberikan n bis)ody bis)odyll suppos supposito itoria ria per anus pada pukul +#++# +#++# # Pasien Pasien datang datang pukul pukul +<#9+ +<#9+ untuk pendaf pendaftar taran an dan pemeriksa pemeriksaan an *arium *arium Enema Pakaian Pakaian dan perhiasan berbahan metal harus ditanggalkan# ditanggalkan# Pasien diminta untuk untuk mengen mengenaka akan n gaun gaun dari dari rumah rumah sakit# sakit# Persiap Persiapkan kan lembar lembar inform informed ed )onsent dan berikan penjelasan kepada pasien mengenai prosedur yang akan dilakukan berserta komplikasi yang dapat terjadi# )... ).
4ara 4ar a Pe Pemer meri1s i1saan aan
a# Media o ontras ras Saat Saat ini ini suda sudah h ters tersed edia ia kont kontai aine nerr bari barium um enem enemaa sist sistem em tert tertut utup up mengga mengganti ntikan kan )ontai )ontainer ner lama dengan dengan sistem sistem terbuka terbuka sehing sehingga ga lebih lebih muda mudah h
digu diguna naka kan n
dan dan meng mengur uran angi gi risi risiko ko infe infeks ksi# i# ont ontai aine nerr
ini ini
mengandung bubuk barium yang tinggal di)ampur dengan air sebelum 5
pemeriksaan#
Terdapat Terdapat
dua
pendapat
mengenai
suhu
air
untuk
pen)ampuran barium# *eberapa ahli menyarankan penggunaan air dingin 0;-
kolon#
Penggunaan
air
pada
suh suhu
rua ruangan
0>-9. -9. O)1
direkomendasikan oleh kebanyakan ahli# %ir yang terlalu tinggi suhunya dapat dapat men)ed men)ederai erai lapisan lapisan mukosa mukosa kolon# kolon# Suspen Suspensi si barium barium ini harus harus di)ampur dengan baik sebelum digunakan# onsen onsentras trasii =at kontras kontras untuk untuk pemerik pemeriksaan saan dengan dengan kontras kontras tungga tunggall berkisar antara .-? (@3 0.- gram barium di)ampur dengan .++)) air atau perbandingan barium dengan air .8;-61# onsentrasi =at kontras untuk pemeriksaan dengan kontras ganda berkisar antara <->? 0<-> gram barium di)ampur dengan .++)) air1 Aat kontras (ater solulable solulable digunakan digunakan jika ada ke)urigaan perforasi# perforasi# jika akan dilakukan operasi atau prosedur endoskopik yang melibatkan saluran pen)ernaan dalam jangka (aktu dekat 0sebelum =at kontras barium diekskresikan dari saluran pen)ernaan1# *arium merupakan =at yang tidak dapat dikeluarkan dari tubuh melalui sirkulasi darah ke ginjal# *arium yang yang tidak tidak keluar keluar tersebu tersebutt dapat dapat menyeb menyebabk abkan an reaksi reaksi granul granulasi asi pada pada jaringan# b# Teknik Teknik Pemeriksaan Pasi Pasien en meng menggu guna naka kan n gaun gaun ruma rumah h saki sakitt yang ang memi memili liki ki buka bukaan an di punggung# 2al ini ditujukan agar gaun yang terkontaminasi mudah ditang ditanggal galkan kan## Sendal Sendal sekali sekali pakai pakai juga juga dianju dianjurka rkan n diberik diberikan an kepada kepada pasien# Pasien diminta berbaring di meja pemeriksaan pemeriksaan## Pasien berputar sehingga sisi kiri pasien berada di ba(ah# Pasien dikondisikan pada posisi Sims# Tungkai kiri pasien diluruskan, sementara tungkai kanan dalam keadaan fleksi di atas tungkai kiri# Posisi ini akan membuat otot abdomen dalam keadaan relaksasi sehingga mengurangi tekanan intraabdomen# Sebe Sebelu lum m inser insersi si ujung ujung katet kateter er,, aduk aduk kemb kembal alii kant kantun ung g bariu barium m agar agar ter)ampur ter)ampur merata# &aun pasien dibuka hanya pada daerah anus sehingga pasien merasa nyaman# *okong sebelah atas diangkat sehingga anus dapat terlihat# Pasien diminta mengambil nafas dalam beberapa kali sebelum insersi insersi## 5jung 5jung kateter kateter dimasuk dimasukkan kan se)ara se)ara lembut lembut## !nsersi !nsersi kateter kateter tidak tidak boleh dipaksakan karena dapat menyebabkan )edera# Oleh karena otot 6
abdomen berelaksasi saat ekspirasi, maka ujung kateter dimasukkan pada saat fase ekspirasi# analis anus dan re)tum memiliki dua kur3atura, oleh kare karena na itu itu ujun ujung g kate katete terr pada pada a(al a(alny nyaa dima dimasu suka kan n deng dengan an arah arah superoanterior dan mengarah ke umbili)us# ateter dimasukan pada arah ini sejauh ,-9,6)m# Setelah itu, kateter diarahkan ke superior mengikuti kur3atura re)tum# Panjang total ujung kateter yang dimasukkan ke anus adalah 6,<-.+)m# Biksasi kateter agar tidak terlepas saat pasien merubah posisi# *alon pada ujung kateter dikembungkan jika pasien tidak dapat mena menaha han n ujun ujung g kate kateter ter se)ar se)araa spon sponta tan# n# Peng Pengem embu bung ngan an balo balon n haru haruss dilakukan diba(ah panduan fluoroskopi karena risiko ruptur# ontainer barium diletakaan dil etakaan lebih l ebih tinggi dari meja pemeriksaan, namun tidak boleh melebihi C+ )m agar kontras tidak terlalu )epat memasuki kolon# Prosedur pemeriksaan *arium Enema adalahD .# Sebelu Sebelum m =at kontra kontrass dimasuk dimasukkan kan,, terlebih terlebih dahulu dahulu dibuat dibuat foto polos polos perut # ontras ontras dimas dimasukk ukkan an sampai sampai fleks fleksura ura lienal lienalis is 9# ont ontras ras dihe dihent ntik ikan an,, kemu kemudi dian an dimasu dimasukk kkan an udara udara 0seki 0sekitar tar .+ kali kali pompa1 sehingga barium terdorong ke ke sisi kanan ;# Pasien diminta diminta berputar berputar agar agar kontras kontras mengisi mengisi usus usus besar besar se)ara merata merata # ontras ontras udara udara diberik diberikana ana lagi lagi 0sekitar 0sekitar .+ kali pompa1 pompa1 sehingga sehingga usus usus besar mengalami distensi C# ontras ontras harus terlihat terlihat mengisi mengisi seluruh seluruh bagian bagian usus usus besar# besar# $efluks $efluks pada katup ileosekal dapat diperlihatkan <# "alam "alam keadaan keadaan kateter kateter tetap tetap terpasang terpasang,, diambil diambil beberapa beberapa foto dengan dengan meto metode de lapa lapang ngan an terb terbat atas as (spot-view) dan lapang lapangan an menyelu menyeluruh ruh (overall-view), yaituD (overall-view), yaituD a# $ekt $ektos osig igmo moid id 0$%O 0$%O,, P%, 7PO, 7PO, later lateral al kiri, kiri, P% aks aksial ial,, P% aksial1 b# Bleksura lienalis 07%O, $PO1 )# Blek Bleksu sura ra hep hepat ati)a i)a 0$% 0$%O, O, 7PO 7PO11 d# Boto keseluruhan keseluruhan abdomen abdomen 0%P 0%P, P%1 6# Sele Selesai sai peme pemeri riks ksaan aan kant kantun ung g bari barium um ditu dituru runk nkan an pada pada posis posisii yang yang lebih rendah dari meja pemeriksaan agar =at kontras keluar ke kantung ># empiskan empiskan balon jika sebelumnya sebelumnya balon dikembung dikembungkan kan .+# Setelah itu, pasien diba(a ke kamar mandi kemudian kemudian kateter dilepas ..# ..# Pasi Pasien en kemu kemudi dian an difo difoto to kemb kembali ali untu untuk k meni menilai lai kead keadaan aan pask paskaa e3akuasi# e3akuasi# Sebagian besar barium harus sudah tere3akuasi# tere3akuasi# 'ika masih banyak barium, maka beri pasien (aktu untuk menge3akuasi kembali sisa barium dan lakukan kembali foto#
7
.# Setelah Setelah selesai, selesai, pasien pasien diinst diinstruk ruksika sikan n agar agar banyak banyak minum air dan makan makanan berserat 0jika tidak terdapat terdapat kontraindi kontraindikasi1 kasi1 untuk menurunkan risiko konstipasi akibat barium )# 7ama 7ama Pem Pemer erik iksa saan an "ianjurkan lama pemeriksaan tidak lebih dari menit# Makin lama pemeriksaan berlangsung, kemungkinan terjadinya kerak-kerak barium di di sepanjang kolon semakin besar# d# %lat %lat-al -alat at yang yang "ipa "ipaka kaii ateter )ontainer barium enema dan pompa udara terpasang (attachable cufflator) ).3. ). 3.
K!mp" K! mp"i1 i1as asii
*ila dikerjakan dengan benar, maka pemeriksaan radiologik kontras ganda merupakan prosedur yang aman# Namun komplikasi yang mungkin terjadi yaituD - Perforasi 2al ini disebabkan karena pengisian larutan kontras se)ara mendadak dan dengan tekanan yang tinggi# 'uga dapat terjadi akibat pengembangan yang berlebihan# - $efleks 3agal Terjadi rjadiny nyaa kead keadaa aan n ini ini bias biasany anyaa diseb disebab abka kan n oeng oengem emba bang ngan an yang yang berlebihan# Pusing, pu)at, keringat dingin, pandangan gelap dan bradikardi merupakan pertanda terjadinya terj adinya refleks 3agal# Pemberian sulfas atropin dan oksigen dapat mengatasi keadaan tersebut# ).'. ). '.
E1sp E1 sper er2i 2ise se
*eberapa aspek yang dinilai antara lain - Pasase kontras - *esar, bentuk dan posisi kolon - Mukosa 0penilaian lebih optimal pada pemeriksaan kontras ganda1 - %danya luput isi 0 filling defect 1 atau bayangan tambahan 0 filling affect 1 ).5.. ).5
+amba +a mbaran ran N!r N!rma" ma"
5sus besar terdiri dari sekum, kolon, re)tum dan anus# olon harus dibedakan dari usus besar karena kolon merupakan bagian dari usus besar# olon terdiri dari empat bagian dan dua fleksura, yaitu8 .# olo olon n ase asen nden dens # Blek Bleksu sura ra hepa hepati tika ka 0kan 0kanan an11 9# olo olon n tra trans ns3e 3ers rsum um ;# Blek Bleksu sura ra lie lienal nalis is 0kir 0kiri1 i1 # olo olon n dese desend nden enss
8
C# olo olon n sigm sigmoi oid d
"iunduh dari www.crcftlauderdale.com
5sus besar dimulai dari sekum di abdomen kanan ba(ah yang memiliki katup ileosekal# atup ileosekal merupakan perbatasan antara usus ke)il dan usus besar# 5sus besar memiliki dinding yang terdiri dari tunika serosa 0paling luar1, lapisan muskularis, submukosa, dan mukosa 0paling dalam1# 7apisan musk muskul ulari ariss terdi terdiri ri dari dari serab serabut ut sirku sirkula laris ris 0seb 0sebela elah h dala dalam1 m1 dan dan serab serabut ut longitudinal 0sebelah luar1# Serabut longitudinal ini tersusun menjadi tiga pita di sebag sebagian ian besar besar usus usus besa besarr dan dan tersu tersusu sun n menj menjad adii dua dua pita pita di sebag sebagia ian n ke)ilnya# Pita ini disebut taenia )oli atau plika semisirkularis# Taenia )oli ini berukuran lebih pendek dibandingan dengan lapisan-lapisan lainnya sehingga dindin dinding g usus usus besar besar memben membentuk tuk kantun kantung-k g-kant antung ung yang yang disebu disebutt 2austra 2austrae# e# 2austrae terlihat mulai dari distal kolon asendens sampai sigmoid dengan gambara gambaran n yang yang semakin semakin berkur berkurang ang## "alam "alam keadaa keadaan n normal normal,, garis-g garis-gari ariss haustrae haruslah dapat diikuti dengan jelas dan berkesinambungan# aliber kolo kolon n beru beruba bah h se)ara se)ara perl perlah ahan an mulai mulai seku sekum m 06, 06,)m )m11 sampa sampaii sigmo sigmoid id 0,)m1# panjang kolon sangat ber3ariasi tiap indi3idu berkisar antara >.-. )m bahk bahkan an lebi lebih# h# Muko Mukosa sa kolo kolon n terli terliha hatt sebag sebagai ai garis garis-g -gari ariss tipi tipiss halu haluss melingkar teratur yang dinamakan linea innominata# 5sus ke)il berakhir di ileum terminal dan memasuki kolon di daerah yang disebut region ileosekal# Terkadang terlihat penonjolan muaranya ke dalam sekum yang sering diduga sebagai polip# Sekum terletak di ba(ah regio tersebut sepanjang C,)m dan lebar lebar 6, 6,)m# )m# Seku Sekum m norm normal al menu menunj njuk ukka kan n kont kontur ur yang yang rata rata dan dan li)in li)in## %pendiks merupakan saluran mirip umbai )a)aing dengan panjang antara ,9
,)m# adang-kadang terlihat penonjolan muaranya ke dalam lumen s ekum# olon asendens dimulai proksimal regio ileosekal sampai men)apai fleksura hepatika# olon trans3ersum merupakan bagian yang bebas bergerak melintasi abdome abdomen n dari dari fleksu fleksura ra hepatik hepatikaa hingga hingga fleksura fleksura lienali lienalis# s# olon olon desende desenden n dimulai dari fleksura lienalis kearah ba(ah sampai persambungannya dengan sigmoid sigmoid## *atas *atas yang yang tegas tegas antara antara kolon kolon desende desendens ns dengan dengan sigmoid sigmoid sukar sukar diten ditentu tuka kan, n, namu namun n kris krista ta iliak iliakaa mung mungki kin n dapa dapatt dian diangg ggap ap sebag sebagai ai bata batass peralihannya# Sigmoid merupakan bagian kolon yang panjang dan berkelokkelo kelok, k, berb berben entu tuk k
huru huruff
S# bent bentuk ukny nyaa
yang yang demi demiki kian an itu itu
seri sering ngka kali li
menyukarkan penilaian radiografik proyeksi antero-posterior# Proyeksi obliFue dan lateral lateral merupa merupakan kan )ara terbaik terbaik untuk untuk mengat mengatasin asinya# ya# $e)tum $e)tum dimulai dimulai setingg setinggii S9, lumenny lumennyaa berben berbentuk tuk fusifor fusiform, m, dan bagian bagian tengah tengahnya nya disebu disebutt sebagai ampula# "inding posteriornya mengikuti kelengkungan sa)rum#
&ambaran normal dari pemeriksaan barium enema dengan kontras ganda
10
"iunduh dari http8@@image#frompo#)om@>.)>>b http8@@image#frompo#)om@>.)>>b+aab<)))e9d +aab<)))e9d6Cfb>b6
b6
).*. ). *.
+amba +a mbara ran n Pa Pa2! 2!"! "!gi giss
a# olitis "engan "engan istilah istilah koliti kolitiss dimaksu dimaksudka dkan n penya penyakit kit-pe -penya nyakit kit inflam inflamasi asi pada pada kolon# *erbagai jenis penyakit inflamasi kolon menghasilkan perubahan beraneka ragam pada mukosa dan dindingnya# Tidak ada satupun tanda radi radiol olog ogik ik yang ang khas khas untu untuk k golo golong ngan an ini# ini# ete etera rang ngan an klin klinis is dan dan laboratorium sangat penting untuk menegakkan diagnosis berbagai bentuk perubahan pada kolon dari yang ringan sampai berat dapat disebutkan sebagai berikut8 .# Peru Peruba baha han n muk mukos osaa "apat "apat berupa berupa hilang hilangny nyaa struktu strukturr linea linea innomi innominat nata, a, granul granuler, er, atau atau timbulnya ulsera0halo-sign, ulsera0halo-sign, bulls-eye, target lesion1# lesion1# # Peru Peruba baha han n dind dindin ing g "apat berupa hilang@berkurangnya haustrae, kekakuan dan keran)uan dinding, lumen menyempit, dan pemendekkan pe mendekkan kolon# Yang terpenting adalah membedakan kolitis ulseratif dengan kolitis Grohn karena kedua penyakit ini dalam perjalanannya sangat berbeda baik dalam komplikasi ataupun prognosisnya# olitis ulseratif dimulai dari re)tum ke arah proksimal# Mukosanya memperlihatkan gambaran
granuler
dengan
bintik-bintik
halus
barium
diantar diantarany anya#p a#peru erubah bahan an mukosa mukosa ini bersifa bersifatt merata merata dan simetri simetris# s# olitis olitis Grohn Grohn terbany terbanyak ak di kolon kolon sisi kanan kanan dan ileum termina terminal# l# 5lkus 5lkus aptosa aptosa memper memperlih lihatk atkan an peruba perubahan han khas khas pada pada mukosa mukosanya nya disamping disamping keran)uan dinding dinding kolon# kolon# Perubahan Perubahan pada Grohn bersifat terb terbata atass dan dan asime asimetri tris# s# Stri Strikt ktur ura, a, disp displas lasia ia,, dan dan fecal impaction, impaction, merupa merupakan kan kompli komplikasi kasi terserin tersering g pada pada kolitis kolitis ulserat ulseratif, if, sedang sedangkan kan fistulasi, abses, dan massa tumor, pada kolitis Grohn#
11
*erikut adalah gambaran haustrae yang menghilang (lead pipe colon) pada colon) pada kolitis ulseratif
"iunduh dari http8@@radiopaedia#org@arti)les@ul)erati3e)olitis
b# arsinoma arsino arsinoma ma kolon kolon se)ara se)ara radiol radiologi ogik k memberi memberikan kan penamp penampila ilan n sebaga sebagaii berikutD
12
-
Penonjolan Penonjolan ke dalam lumen 0 protruded lesion1 lesion 1 bentuk klasik tipe ini adal adalah ah poli polip# p# Poli Polip p dapa dapatt bert bertan angk gkai ai 0 pedunculated 1 atau tak
bertangkai 0 sessile1# sessile1# "inding kolon seringkali masih baik# eran)uan uan dindin dinding g kolon kolon 0 coloni colonicc wall wall deform deformity ity11 dapat dapat bersifa bersifatt - eran) simetri simetriss 0napin napin ring ring 1 atau atau asime asimetri triss 0apple apple core core1# 7umen 7umen kolon kolon sempit dan ireguler# erapkali hal ini sukar dibedakan dengan kolitis Groh Grohn# n# eka ekaku kuan an dind dindin ing g kolo kolon n 0 rigidi rigidity ty coloni colonicc wall wall 1 bersi bersifat fat segmental, terkadang mukosa masih baik# 7umen kolon dapat@tidak menyempit# *entuk ini sukar dibedakan dengan kolitis ulseratif# Pada bentuk-bentuk tadi, dapat dimintakan pemeriksaan endos)opy untuk biopsi#
&ambaran Happle-core Happle-core signI signI pada pemeriksaan barium enema kontras ganda# "iunduh dari http8@@radiopaedia#org@)ases@apple-)ore-sign )# "i3ertikel "i3erti "i3ertikel kel merupa merupakan kan kantun kantung-k g-kant antung ung yang yang menonj menonjol ol pada pada dindin dinding g kolon, terdiri atas lapisan mukosa dan muskularis mukosa#
13
&ambaran di3ertikel pada pemeriksaan barium enema kontras ganda "iunduh dari http8@@radiopa http8@@radiopaedia#org@)ases@di3 edia#org@)ases@di3erti)ular-disease-. erti)ular-disease-.
d# Polip Pada radiograf yang terpenting adalah bah(a sessile polip harus terlihat adanya kubah 0dome 0 dome11 dan dasarnya 0base 0 base1# 1# Sedangkan pada pedun)ulated harus dapat terlihat kepala 0head 0head 1 dan tangkainya 0 stal 1# 1# Tergantung Tergantung arah ar ah sinar sinar dan dan objek objekny nyaa maka maka pena penamp mpila ilan n sessi sessile le poli polip p dapa dapatt ber3 ber3ari ariasi asi seb sebagai agai 0.1 0.1 ring ring shadow shadow 0 01 hat hat sign sign dan 09 091 figure of !# Pada ada pedun)ulated polyp dapat terlihat sebagai 0.1 target sign dan sign dan 01 off center targ target et sign sign# 2aru 2aruss di)e di)erma rmati ti peru peruba baha han-p n-peru eruba baha han n yang yang meng mengara arah h keganasan
seperti
0.1
nodularity"cauliflower ,
01
adanya
ulkus
ditengahnya, 091 indentasi basal dan 0;1 ukurannya 0J)m1# &amb &ambar aran an pada pada pedunculated polip pada pemeriksaan barium enema dengan kontras ganda "iunduh dari management#fmhs#au)kland#a)#n= management#fmhs#au)kland#a)#n=
14
BAB III
KESIMPULAN
*ari *arium um Enem Enemaa atau atau Colo atau Lower GI Series Colon n in Loop Loop at Series merupakan pemeriksaan radiologi untuk menilai usus besar# Pemeriksaan barium enema dilakukan dengan sinar / dan menggunakan suspensi barium sebagai media kontras untuk menilai besar, bentuk dan posisi serta lesi afek atau defek pada usus usus besar# besar# Pemerik Pemeriksaan saan barium barium enema enema dapat dapat dilaku dilakukan kan dengan dengan kontra kontrass tunggal 0barium1 atau kontras ganda 0barium dan udara1# Pada pemeriksaan barium enema, usus besar harus dibersihkan agar semua bagiannya dapat diperlihatkan tanpa gangguan# Se)ara umum persiapan yang dilakukan adalah pembatasan diet dan laksatif# Pemeriksaan barium enema dilaksanakan dengan indikasi# Perlu diperhatikan apakah ada kontraindikasi pada pasien untuk pelaksaan pemeriksaan barium enema# enema# Meskip Meskipun un pemerik pemeriksaan saan tergol tergolong ong aman, aman, namun namun perlu perlu di(asp di(aspada adaii kemungkinan komplikasi dalam pemeriksaan ini seperti perforasi atau refle: 3agal# Persiapan Persiapan pemeriksaan pemeriksaan yang baik akan menghasilkan menghasilkan hasil radiologi radiologi yang baik# Maka dari itu, persiapan pasien 0diet dan pemberian laksatif1# perlu diedukasikan dengan )ermat kepada pasien, begitu pula persiapan alat-alat dan teknik teknik pemerik pemeriksaan saan di tempat tempat pemerik pemeriksaan saan berlang berlangsun sung# g# Media Media kontras kontras dipersiapkan sesuai dengan konsentrasi yang dibutuhkan, tidak lupa dengan kateter kateter kontain kontainer er kontras kontras dan pompa pompa udara# udara# Pemerik Pemeriksaan saan barium barium enema enema hend hendak akny nyaa tida tidak k berl berlan angs gsun ung g lebi lebih h dari dari meni menitt untu untuk k meng menghi hind ndar arii terbentuknya kerak-kerak barium di sepanjang kolon# 2asil 2asil radio radiogr grafi afi dari dari pemeri pemeriks ksaa aan n bariu barium m enem enemaa dapa dapatt menu menunj njuk ukka kan n gambara gambaran n normal normal maupun maupun patolo patologis gis dari dari kolon kolon seperti seperti koliti kolitis, s, karsin karsinoma oma,, di3ertikel dan polip# %spekaspek penilaian dalam hasil radiografi dari barium enema adalahD pasase kontras, besar bentuk dan posisi usus besar, mukosa dan adanya luput isi atau bayangan tambahan#
15
DAFTAR PUSTAKA
.# $asa $asad, d,'# '# ++> ++>## #adiologi $iagnosti # 'akarta8 *alai Penerbit B5!# # Soet Soetik ikno no,, $#" $#"## +. +.;# ;# %rosedur %rosedur %emerisaan #adiologi #adiologi Gastrointestinal Gastrointestinal & 'rogenital # *andung8 $efika %ditama# 9# bdominal -ray* system and anatomy anatomy KonlineL# KonlineL# K"ikutip < Bebruari +.; "iunduh dari 5$7 8 http8@@radiologymaster)lass#)o#uk@tutorials@abdo@abdomen:ray@anatomysystembo(elgas#html
16