BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Latar Belakang Belakang
Pemban Pembanguna gunan n keseha kesehatan tan adalah adalah bagian bagian dari dari pembang pembanguna unan n nasion nasional al yang yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat setinggi – tingginya. Pemb Pemban angu gunan nan kese keseha hata tan n ters tersebu ebutt meru merupa paka kan n upaya upaya selu seluru ruh h pote potens nsii bangs bangsaa Indonesia, baik masyarakat, swasta maupun pemerintah. Keadaan gizi yang tidak seimbang dapat mempengaruhi status gizi dan pada akhirnya menimbulkan masalah gizi. Sampai saat ini ada 4 masalah gizi utama yang berkaitan dengan kesehatan masyarakat yaitu kurang energy protein (KEP), anemia gizi gizi besi, besi, kurang kurang vitami vitamin n A (KVA), (KVA), dan gangguan gangguan akibat akibat kekura kekurangan ngan yodium yodium (GAKY). Masalah gizi terbagi menjadi masalah gizi makro dan mikro. Masalah gizi makro
adal dalah
masalah
yang
utama amanya
disebabkan kan
kekura urangan gan
atau
ketidakseimbangan asupan energi dan protein. Manifestasi dari masalah gizi makro bila terjadi pada wanita usia subur dan ibu hamil yang Kurang Energi Kronis (KEK) adalah berat badan bayi baru lahir yang rendah (BBLR). Bila terjadi pada anak balita akan akan mengaki mengakibat batkan kan marasm marasmus, us, kwashi kwashiork orkor or atau atau marasm marasmicic-kwa kwashi shiork orkor or dan selanjutnya akan terjadi gangguan pertumbuhan pada anak usia sekolah.
1
2
Dalam hal ini seorang manajer program kesehatan masyarakat dituntut untuk memiliki keterampilan mengkaji dan merumuskan masalah kesehatan masyarakat dan masala masalah h progra program m yang yang berkai berkaitan tan dengan dengan kejadi kejadian an kekuran kekurangan gan gizi. gizi. Untuk Untuk menghad menghadapi api tuntun tuntunan an perkem perkemban bangan gan progra program m di era otonom otonomii daerah, daerah, petugas petugas kesehat kesehatan an yang yang bekerj bekerjaa di Dinas Dinas Kesehat Kesehatan an dan Propi Propinsi nsi harus harus mening meningkat katkan kan penge pengetah tahuan uan dan ketera keterampi mpilan lan manaje manajeria rialny lnyaa agar tugastugas-tug tugas as pokokny pokoknyaa dapat dapat dilaksanakan lebih efisien, lebih efektif, dan produktif. Upaya untuk mencegah semakin memburuknya keadaan gizi masyarakat di masa datang perlu dilakukan dengan segera dan direncanakan sesuai masalah daerah sejalan dengan kebijakan pemerintah dalam pelaksanaan desentralisasi. Keadaan ini diha dihara rapk pkan an dapat dapat sema semaki kin n memp memper erce cepat pat sasa sasara ran n nasi nasiona onall dan dan glob global al dala dalam m meneta menetapka pkan n progra program m yang yang siste sistemat matis is mulai mulai dari dari perenc perencanaa anaan, n, pelaks pelaksana anaan an dan pemantauan. Sehubungan dengan baru berdirinya Dinas Kesehatn Kota Tangerang Selatan, maka maka pada kegiata kegiatan n magang magang kali kali ini mahasi mahasiswa swa pemina peminatan tan gizi gizi progra program m studi studi kese keseha hata tan n masy masyar arak akat at faku fakult ltas as kedok kedokte tera ran n dan dan ilmu ilmu kese keseha hata tan n UIN UIN syar syarif if hidayatullah ingin melihat dan mengetahui gambaran evaluasi program perbaikan gizi yang ada di Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan. 1.2 Tujuan Kegiatan Kegiatan Magang Magang 1.2.1
Tujuan Um Umum
Diketahuiny Diketahuinyaa gambaran gambaran umum evaluasi program program perbaikan perbaikan gizi yang dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan tahun 2009. 1.2.2 .2.2
Tujuan uan Kh Khusus
3
1. Diketa Diketahui huinya nya gambaran gambaran umum Dinas Dinas Kesehat Kesehatan an Kota Kota Tanger Tangerang ang Selatan Selatan tahun 2009. 2. Diketahuiny Diketahuinyaa gambaran gambaran umum bagian bagian gizi gizi Dinas Dinas Kesehatan Kesehatan Kota Kota Tangerang Tangerang Selatan tahun 2009. 3. Dike Dikettahui ahuiny nyaa gamb gambar aran an umum umum prog progrram gizi gizi Dina Dinass Kese Keseha hattan Kot Kota Tangerang Selatan tahun 2009. 4. Diketa Diketahui huinya nya gambaran gambaran evaluasi evaluasi program program perbai perbaikan kan gizi Dinas Dinas Keseha Kesehatan tan Kota Tangerang Selatan tahun 2009.
1.3 Manfaat Manfaat Kegiatan Kegiatan Magang Magang 1.3. 1.3.1 1
Bagi Bagi Mahas ahasis iswa wa
1. Meng Menger erti ti dan dan mema memaham hamii masa masala lah h keseha kesehata tan n masy masyar arak akat at seca secara ra nyat nyataa di institusi kerja sebagai kesiapan mahasiswa dalam memasuki dunia kerja. 2. Mampu mengapli mengaplikasika kasikan n ilmu dan dan teori teori yang diperol diperoleh eh selama selama kuliah. kuliah. 3. Mena Menamb mbah ah wawa wawasa san n dan dan mamp mampu u meng mengem emba bangk ngkan an kompet kompeten ensi si diri diri sert sertaa adaptasi dalam dunia kerja. 4. Memper Memperole oleh h pengal pengalama aman n bekerja bekerja dalam dalam sebuah sebuah tim (team team work) work) untuk
memecahkan berbagai masalah kesehatan sesuai bidang institusi kerja tempat magang.
1.3.2
Bagi Program Program Stud Studii Kesehat Kesehatan an Masya Masyaraka rakatt UIN UIN Jakarta Jakarta
4
1. Terlaksanan Terlaksananya ya salah salah satu dari dari upaya untuk untuk megimplem megimplementasi entasikan kan Tri Dharma Dharma Pergur Perguruan uan Tinggi Tinggi yaitu: yaitu: akademi akademik, k, peneli peneliti tian, an, pengabd pengabdian ian masyar masyarakat akat dengan aplikasi nilai-nilai islam di tempat kerja. 2. Terbin Terbinany anyaa suatu suatu jaringan jaringan kerja kerja sama sama yang yang berkel berkelanj anjuta utan n dengan dengan institu institusi si magang magang dalam dalam upaya upaya mening meningkat katkan kan keterk keterkait aitan an dan kesepad kesepadana anan n antara antara subs substa tans nsii akade akademi mik k deng dengan an komp kompet eten ensi si sumb sumber er daya daya manus manusia ia yang yang kompetitif dan dibutuhkan dalam pembangunan kesehatan masyarakat. 3. Meningkatkan Meningkatkan kapasitas kapasitas dan kualitas kualitas pendidikan pendidikan dengan melibatkan melibatkan tenaga tenaga terampil dari lapangan dalam kegiatan magang. 1.3.3
Bagi Dinas Dinas Keseh Kesehatan atan Kota Kota Tange Tangerang rang Selatan Selatan
Memb Member erik ikan an masu masukan kan,, khusu khususn snya ya dala dalam m menc mencar arii solu solusi si masa masala lah h kesehatan masyarakat secara proporsional agar dapat memecahkan di Institusi magang.
5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Dinas Dinas Kesehatan Kesehatan 2.1.1. Pengertian
Dinas Kesehatan berperan dalam melaksanakan sebagian urusan pemerintahan daerah di bidang kesehatan berdasarkan azas ekonomi dan tugas pembantuan (Dinkes Kabupaten Cianjur, 2008). Fungsi Dinas Kesehatan diantaranya adalah : 1)
Peru Perumu musa san n kebij kebijak akan an tekn teknis is dina dinass di bidan bidang g peren perenca cana naan an,, pelak pelaksa sana naan an,,
pembinaan, pembinaan, evapor penyelenggara penyelenggara urusan pemerintah pemerintah daerah serta penyiapan penyiapan bahan perumusan kebijakan pemerintah daerah di bidang kesehatan. 2)
Peny Penyel elen engg ggar araa urus urusan an peme pemerrint intahan ahan dan dan pela pelay yanan anan umum umum di bida bidang ng
kesehatan. 3)
Pembin binaan dan pelaksanaan tugas dinas dala alam menye nyelengga ggarakan kan
sebagian urusan pemerintahan di bidang kesehatan. 4)
Pel Pelaks aksana ana tugas ugas lai lain yang ang dibe diberrikan ikan oleh oleh Bupa Bupatti (Dink Dinkes es Kabu Kabupa patten
Cianjur, 2008). 2.1.2. Upaya perbaikan gizi masyarakat
Upaya Upaya perbai perbaikan kan gizi gizi masyar masyarakat akat bertuj bertujuan uan untuk untuk mening meningkat katkan kan status status gizi gizi dala dalam m rang rangka ka menun menunja jang ng peni peningk ngkat atan an dera deraja jatt keseha kesehata tan n masy masyar araka akatt sala salah h satu satu kegiat kegiatanny annyaa adalah adalah melakuk melakukan an pemant pemantauan auan pertum pertumbuh buhan an balit balita, a, pelaya pelayanan nan gizi gizi di posyandu.
6
2.2Program Perbaikan Gizi
Program pada dasarnya merupakan kumpulan kegiatan yang dihimpun dalam satu kelompok yang sama secara sendiri-sendiri atau bersama-sama untuk mencapai tujuan dan sasaran. Program yang baik akan menuntun pada hasil-hasil yang diinginkan. Oleh karena itu, penetapan program dilakukan dengan melihat kebijakan yang telah ditetapkan, tujuan dan sasaran serta visi dan misi. Dalam Dalam mewuju mewujudka dkan n pembang pembangunan unan keseha kesehatan tan di era desent desentral ralisa isasi si kesehat kesehatan an yaitu yaitu dengan meningkatkan meningkatkan kualitas pelayanan pelayanan kesehatan kesehatan dan sumber sumber daya kesehatan/ tenaga tenaga kesehat kesehatan, an, maka maka diperl diperluka ukan n dukunga dukungan n dari dari berbag berbagai ai progra program m dianta diantaran ranya ya program perbaikan gizi masyarakat. Program perbaikan gizi dilaksanakan untuk meningkatkan status gizi masyarakat terutama ditujukan kepada kelompok rentan ibu hamil, ibu nifas dan menyusui serta balita. Empat program utama yang dilaksanakan yaitu : 1.
Program penanggulangan Kurang Energi Protein
(KEP) dan Kurang Energi Kronik (KEK) serta kegemukan. 2.
Program penanggulangan Kurang Vitamin A (KVA)
3.
Program Penanggulangan Anemia Gizi Besi (AGB)
dan kekurangan zat gizi mikro lain. 4.
Program Penanggulangan Gangguan Akibat Kurang
Yodium (GAKY). Tujuan Tujuan khusus khusus dari dari progra program m diatas diatas adalah adalah menuru menurunkan nkan preval prevalens ensii masala masalah h keku kekura rang ngan an
gizi gizi
deng dengan an
meni mening ngka katk tkan an
berdasarkan menu seimbang (Depkes RI, 1999)
peng pengan anek ekar arag agam aman an
kons konsum umsi si
pang pangan an
7
2.3 Standar Pelayanan Pelayanan Minimal Minimal
Berdasarkan Berdasarkan Standar Pelayanan Pelayanan Minimum Minimum yang ditetapkan ditetapkan oleh Departemen Departemen Kesehatan Republik Indonesia, ada beberapa program yang minimal dilaksanakan Dinas Kesehatan di tingkat Kabupaten/ Kota, yaitu: 2.3.1 .3.1
Pemberian Kapsu apsull Vit Vitamin amin A 2 Kali ali per Tahun kepada Balita
Balita yang dimaksud dalam program distribusi kapsul vitamin A adalah bayi yang berumur mulai umur 6-11 bulan dan anak umur 12-59 bulan yang mendapat kapsul vitamin A dosis tinggi. Kapsul vitamin A dosis tinggi terdiri dari kapsul vitamin A berwarna biru dengan dosis 100.000 S.I. yang diberikan kepada bayi umur 6-11 bulan dan kapsul vitamin A berwarna merah dengan dosis 200.000 S.I. yang diberikan kepada anak umur 12- 59 bulan. Untuk cakupan balita yang mendapat kapsul vitamin A adalah cakupan bayi 6-11 bulan mendapat kapsul vitamin A satu kali dan anak umur 12-59 bulan mendapat kapsul vitamin A dosis tinggi dua kali per tahun di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. Untuk rumus perhitungannya yaitu:
Sumber Data berasal dari FIII Gizi, LB3-SIMPUS, Kohort Balita dan Biro Pusat Statistik Kabupaten/Kota. Sedangkan rujukannya yaitu:
8
a)
Pedo Pedoma man n Aks Akseler eleras asii Caku Cakupa pan n Kap Kapsul sul Vit Vitami amin A, Depk Depkes es RI Tahu Tahun n
2000; b)
Pedo Pedoma man n Pem Pember beria ian n Kaps Kapsul ul Vita Vitami min n A, Depke Depkess RI RI Tah Tahun un 200 2000; 0;
c)
Bookl Booklet et Dete Deteks ksii Din Dinii Xer Xeroph ophta talm lmia ia,, Depk Depkes es RI Tahun Tahun 2002 2002;;
d)
Pedo Pedoma man n dan dan dete deteks ksii tatal tatalak aksa sana na kasus kasus xero xeroph phta talm lmi, i, Depke Depkess RI Tahu Tahun n
2002. Target dari program ini yang ditetapkan oleh Depkes yaitu 80% pada tahun 2005 dan 90% pada tahun 2010. Untuk mencapai target tersebut maka langkah-langkah yang dgunakan dalam kegiatan pemberian kapsul vitamin A kepada balita ini adalah 1) Pendataan Sasaran Balita (Baseline (Baseline data); 2) Perencanaan kebutuhan kapsul vitamin A; 3) Pengadaan dan pendistribusian pendistribusian kapsul vitamin vitamin A; 4) Sweeping pemberian kapsul vitamin vitamin A; 5) Penggandaan Buku Pedoman Pedoman dan Juknis; 6) Monitoring dan Evaluasi. Evaluasi. 2.3.2 2.3.2
Pemb Pember erian ian Tab Table lett Fe 90 90 bagi bagi Ibu Ibu Ham Hamil il
Ibu hamil hamil adalah adalah ibu yang yang mengand mengandung ung mulai mulai trimes trimester ter I s/d trismest trismester er III. III. Tablet Fe adalah tablet tambah darah untuk menanggulangi Anemia Gizi Besi yang diberikan kepada ibu hamil. Untuk cakupan Ibu Hamil Mendapat Tablet Fe adalah cakupan Ibu hamil yang mendapat 90 tablet Fe selama periode kehamilannya di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. Untuk rumus perhitungannya yaitu:
9
Sumber Data diperoleh dari Kohort LB3 Ibu, PWS-KIA, Perkiraan sasaran ibu bersalin di wilayah wilayah kerja yang sama dihitung dengan formula formula 1.05 x CBR wilayah wilayah kerja yang sama x jumlah penduduk di wilayah kerja yang sama. Sedangkan untuk rujukannya yaitu berasal dari 1) Pedoma Pedoman n Pemberia Pemberian n Tablet Tablet Besi-F Besi-Fola olatt dan Sirup Sirup Besi bagi Petugas Depkes RI Tahun 1999; 2) Booklet Booklet Anemi Anemiaa Gizi dan Tabl Tablet et Tambah Tambah Darah Darah Untuk Untuk WUS Tahun 2001. Target dari program ini yang ditetapkan oleh Depkes yaitu 70% pada tahun 2005 dan 90% pada tahun 2010. Untuk mencapai target tersebut maka langkah-langkah yang dgunakan dalam kegiatan pemberian tablet Fe bagi ibu hamil adalah 1) Pendataan Sasaran Ibu Hamil (Baseline data); 2) Perencanaan kebutuhan tablet Fe (zat besi); 3) Pengadaan dan pendistrubusian tablet Fe; 4) Penggandaan Buku Pedoman Pedoman dan Juknis; 5) Monitoring dan Evaluasi. Evaluasi. 2.3. 2.3.3 3
Pemb Pember eria ian n Maka akanan nan Penda endamp mpin ing g ASI ASI pada pada Bayi Bayi Bawah Garis Merah dari Keluarga Miskin.
10
Bayi Bawah Garis Merah (BGM) keluarga miskin adalah bayi usia 6-11 bulan yang berat badannya berada pada garis merah atau di bawah garis merah pada KMS. Keluar Keluarga ga Miskin Miskin (Gaki (Gakin) n) adalah adalah keluar keluarga ga yang yang dtetap dtetapkan kan oleh oleh Pemeri Pemerinta ntah h Daerah Daerah Kabupa Kabupaten ten/Ko /Kota ta melalu melaluii Tim Koordi Koordinas nasii Kabupat Kabupaten/ en/Kot Kotaa (TKK) (TKK) dengan dengan melibatkan Tim Desa dalam mengidentifikasi nama dan alamat Gakin secara tepat, sesuai dengan Gakin yang disepakati. MP-ASI dapat berbentuk bubur, nasi tim dan biscuit yang dapat dibuat dari campuran beras, dan atau beras merah, kacang-kacangan, sumber protein hewani/nabati, terigu, margarine, gula, susu, lesitin kedele, garam bikarbonat dan diperkaya dengan vitamin dan mineral. Untuk cakupan Pemberian Makanan Pendamping ASI pada bayi usia 6-11 bulan BGM dari keluarga miskin adalah pemberian MP-ASI dengan porsi 100 gram per hari selama 90 hari. Rumus penghitungannya yaitu:
Sumber data berasal dari Laporan Khusus MP-ASI, R1 Gizi, LB3-SIMPUS. Sedan Sedangk gkan an untu untuk k ruju rujuka kanny nnyaa yait yaitu u bera berasa sall dari dari Pedom Pedoman an penge pengelo lola laan an Maka Makanan nan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI) untuk bayi usia 6-11 bulan dan Spesifikasi MP-ASI tahun 2004.
11
Target dari program ini yang ditetapkan oleh Depkes yaitu 90% pada tahun 2005 dan 100% pada tahun 2010. Untuk mencapai target tersebut maka langkah-langkah yang dgunakan dalam kegiatan pemberian makanan pendamping ASI pada bayi garis merah dari keluarga miskin ini adalah 1) Pend Pendat ataan aan sasa sasara ran; n; 2) Penyus Penyusunan unan Spes Spesifi ifikas kasii dan Pedoma Pedoman n 3) Pengelolaan Pengelolaan MP-AS MP-ASII untuk untuk bayi bayi usia usia 6-11 bln bln dan anak usia usia 12-23 12-23 bln; bln; 4) Pelatihan Pelatihan tenaga pelaksanaan pelaksanaan progra program m MP-ASI MP-ASI;; 5) Sosial Sosialisa isasi si progr program am MP-A MP-ASI; SI; 6) Dist Distri ribu busi si MPMP-AS ASI; I; 7) Penc Pencat atat atan an/P /Pel elap apor oran an;; 8) Monit Monitori oring ng dan Evalua Evaluasi. si. 2.3.4 2.3.4
Balit Balita a Gizi Gizi Buru Buruk k Menda Mendapat pat Per Perawa awata tan n
Balita adalah anak usia di bawah lima tahun (0 tahun sampai dengan 4 tahun 11 bulan), yang ada di kabupaten/kota. Gizi buruk adalah status gizi menurut berat badan (BB) dan tinggi badan (TB) dengan Z-score < -3, dan atau dengan tanda-tanda klinis (marasmus, kwasiorkor, dan marasmus-kwasiorkor). Perawatan sesuai standar yaitu pelayanan yang diberikan mencakup : 1) Pemeri Pemeriksa ksaan an klinis klinis melipu meliputi ti kesada kesadaran ran,, dehidra dehidrasi, si, hipoglike hipoglikemi, mi, dan hipotermi; 2) Pengukuran Pengukuran antropo antropometri metri menggunakan menggunakan paramete parameterr BB dan TB;
12
3) Pemberian Pemberian larutan larutan elektrolit elektrolit dan multimi multimicronut cronutrient rient serta serta memberikan memberikan makanan dalam bentuk, jenis, dan jumlah yang sesuai kebutuhan, mengikuti fase Stabilisasi, Transisi, dan Rehab ilitasi; 4) Diberikan Diberikan pengobatan pengobatan sesuai sesuai penyakit penyakit penyerta; penyerta; 5) Ditimb Ditimbang ang setiap setiap minggu minggu untuk untuk memantau memantau peningka peningkatan tan BB sampai sampai mencapai Z-score -1; 6) Konsel Konseling ing gizi gizi kepada orang orang tua / pengasu pengasuh h tentang tentang cara memberi memberi makan anak. Balita gizi buruk mendapat perawatan adalah balita gizi buruk yang ditangani di sarana pelayanan kesehatan sesuai tatalaksana gizi buruk di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. Rumus penghitungannya yaitu:
Sumber Sumber data data yaitu yaitu berasa berasall dari dari R1/Giz R1/Gizi, i, LB3-SI LB3-SIMPU MPUS, S, SIRS, SIRS, W1 (lapor (laporan an Wabah KLB), Laporan KLB gizi buruk Puskesmas dan atau Rumah Sakit. Sedangkan rujukannya yaitu berasal dari:
13
1)
Pedoman
Tatalaksana
KEP
pada
Anak
di
Rumah
Sakit
Kabupaten/Kodya, 1998; 2)
Pedo Pedoma man n Tata Tatala laks ksan anaa KEP KEP pada pada Anak Anak di Pus Puske kesm smas as dan dan Rum Rumah ah Tan Tangga gga,,
1998; 3)
Buku Buku Baga Bagan n Tat Tatal alak aksa sana na Anak Anak Gizi Gizi Buru Buruk, k, 2003 2003;;
4)
Petu Petunj njuk uk Tek Tekni niss Tata Tatala laks ksan anaa Anak Anak Giz Gizii Buru Buruk, k, 200 2003; 3;
5)
Pand Panduan uan Pela Pelati tihan han Tata Tatala laks ksan anaa Anak Anak Gizi Gizi Buru Buruk, k, 2003; 2003;
6)
Pedo Pedoma man n pela pelaya yana nan n giz gizii ruma rumah h sak sakit it,, 200 2003. 3.
7)
Modu Modull Man Manaj ajem emen en Terp Terpad adu u Bal Balit itaa Sak Sakit it (MTB (MTBS) S)
Target dari program ini yang ditetapkan oleh Depkes yaitu 100% pada tahun 2005 dan 100% pada tahun 2010. Untuk mencapai target tersebut maka langkah-langkah yang dgunakan dalam kegiatan balita gizi buruk mendapat perawatan ini adalah 1) Perencanaan penyiapan sarana/prasarana; 2) Pelatihan tenaga kesehatan; 3) Pelayanan kasus; 4) Evaluasi. 2.3.5 2.3.5
Pemanta Pemantauan uan Balita Balita yang Naik Ber Berat at Badanny Badannya a
Balita yang naik berat badannya (N) adalah balita yang ditimbang 2 (dua) bulan berturut-turut naik berat badannya dan mengikuti garis pertumbuhan pada KMS. Balit Balitaa yang yang naik naik berat berat badannya badannya
(N) adalah adalah Balita Balita yang yang ditimb ditimbang ang (D) di
Posyandu maupun di luar Posyandu yang berat badannya naik di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. Sedangkan rumus perhitungannya adalah:
14
Sumber data yaitu berasal dari R1 Gizi, LB3-SIMPUS. Sedangkan rujukannya yait yaitu: u: Pedo Pedoma man n UPGK UPGK,, Pedo Pedoma man n peng pengis isia ian n KMS, KMS, dan dan Pedo Pedoma man n pema pemant ntau auan an pertumbuhan balita. Target dari program ini yang ditetapkan oleh Depkes yaitu 60% pada tahun 2005 dan 80% pada tahun 2010. Untuk mencapai target tersebut maka langkah-langkah yang dgunakan dalam kegiatan pemantauan balita yang naik berat badannya adalah 1) Pengada Pengadaan an dan pemeli pemelihar haraan aan sarana sarana terdir terdirii dari dari alat timbang, timbang, peng pengad adaan aan daft daftar ar tili tilik, k, form formul ulir ir ruju rujuka kan, n, R1 Gizi Gizi,, LB3LB3SIMPUS; 2) Perencanaan Perencanaan logistik, logistik, pelaksanaan pelaksanaan kegiatan kegiatan dan pengambilan pengambilan laporan 3) Pela Pelaks ksan anaan aan pemant pemantau auan an pert pertum umbu buhan han di posy posyan andu du dan dan di luar posyandu 4) Bimb Bimbin inga gan n tekn teknis is.. 2.3. 2.3.6 6
Bali Balita ta Baw Bawah ah Gar Garis is Mer Merah ah
Balita Bawah Garis Merah (BGM) adalah balita yang ditimbang berat badannya berada pada garis merah atau di bawah garis merah pada KMS. Balita Bawah Garis Merah (BGM) adalah balita BGM yang ditemukan disatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. Sedangkan rumus perhitungannya yaitu:
15
Sumber data yaitu berasal dari R1 Gizi, LB3-SIMPUS. Sedangkan rujuknnya yaitu Pedoman UPG, Pedoman pengisian KMS, dan Pedoman pemantauan pertumbuhan balita. Target dari program ini yang ditetapkan oleh Depkes yaitu 8% pada tahun 2005 dan 5% pada tahun 2010. Untuk mencapai target tersebut maka langkah-langkah yang digunakan dalam kegiatan balita bawah garis merah ini adalah 1)
Pengada Pengadaan an dan dan peme pemeli lihar haraan aan alat alat ukur ukur berat berat badan badan dan dan KMS, KMS, pengada pengadaan an
daftar tilik dan formulir rujukan 2)
Pere Perenc ncan anaa aan n pen penyi yiap apan an logi logist stik ik;;
3)
Pela Pelaca cakan kan BGM BGM melal melalui ui peman pemanta taua uan n pertu pertumb mbuh uhan an di posy posyan andu du dan dan di
luar posyandu; 4)
Bimb Bimbin inga gan n tek tekni niss (De (Depk pkes es RI, RI, 199 1999) 9)
2.4 Evaluasi Program Program
Evalua Evaluasi si merupa merupakan kan suatu suatu kegiat kegiatan an yang yang bertuj bertujuan uan untuk untuk menila menilaii hasil hasil dari dari (feed program yang dilaksanakan, karena dengan evaluasi akan diperoleh umpan balik feed back ) terhadap program atau pelaksanaan kegiatan. Tanpa adanya evaluasi sulit rasanya untuk mengetahui sejauh mana tujuan – tujuan yang direncanakan itu telah mencapai tujuan atau belum (Notoatmojo, 2003).
16
Evalua Evaluasi si Progra Program m gizi gizi dilaku dilakukan kan untuk untuk menila menilaii kemaju kemajuan an kegiata kegiatan n dan hasil hasil yang dicapai dalam upaya peningkatan gizi masyarakat yang dilakukan oleh masingmasing wilayah/ daerah (Depkes RI, 2008). Tujuan evaluasi secara umum untuk mengetahui dengan pasti apakah pencapaian hasil, kemajuan dan kendala yang dijumpai dalam pelaksanaan program/ kegiatan dapat dinilai dan dipelajari guna perbaikan pelaksanaan program/kegiatan di masa yang akan datang. Dalam Dalam buku panduan panduan pengel pengelola olaan an progra program m perbai perbaikan kan gizi gizi kabupat kabupaten/ en/ kota, kota, tujuan dari evaluasi yaitu: 1) Memperbaiki Memperbaiki rancangan rancangan kebijaka kebijakan, n, program program dan dan proyek. proyek. 2) Menentukan Menentukan suatu suatu bentuk kegiatan kegiatan yang yang tepat. tepat. 3) Memper Memperole oleh h masuka masukan n untuk untuk digunakan digunakan didalam didalam proses perenca perencanaa naan n yang yang akan akan datang. 4) Mengukur Mengukur keberhasi keberhasilan lan suatu suatu program program (Depkes (Depkes RI, 2000).
Evaluasi mempunyai beberapa fungsi antara lain: a) Memb Member erik ikan an info inform rmas asii yang yang vali valid d meng mengen enai ai prog progra ram m dan dan kegi kegiat atan an yait yaitu u seberapa jauh kebutuhan, nilai dan desempatan telah dicapai. Dengan evaluasi dapat diungkapkan mengenai pencapaian statu tujuan, sasaran dan target tertentu, b) b) Memb Member erii sumb sumban angan gan pada pada klar klarif ifik ikas asii dan dan krit kritik ik terh terhad adap ap nila nilaii-ni nila laii yang yang mendasari tujuan dan target,
17
c) Memb Member erii sumb sumban anga gan n pada pada apli aplika kasi si meto metode de anal analis isis is kebi kebija jaka kan n term termas asuk uk perumusan masalah yang direkomendasikan, d) Eval Evalua uasi si memi memili liki ki tuju tujuan an pokok pokok meli melihat hat seber seberap apaa besa besarr kesenj kesenjan angan gan antar antaraa pencapaian hasil kegiatan dan program dengan harapan atau renacana yang sudah ditetapkan. Evaluasi merupakan bagian integral dari proses manajemen. Dalam evaluasi itu sendiri ada siklusnya yang bisa dilihat berikut ini. Menentukan apa yang akan dievaluasi
Mengembangkan kerangka dan batasan
Merancang desain (metode)
Membuat kesimpulan dan pelaporan
Melakukan Pengamatan, Pengukuran dan analisis
Menyusun rencana dan instrumen
Bagan 2.1 Daur Evaluasi Dari gambar daur evaluasi diatas, tampak bahwa evaluasi secara umum meliputi langkah-langkah berikut ini: 1.
Menentukan
apa
yang
akan
dievaluasi. Ini karena apa saja bisa dievaluasi, apakah itu rencananya, sumber daya, pro prose sess pelak pelaksa sana naan, an, kelua keluara ran, n, efek efek atau atau bahk bahkan an damp dampak ak suat suatu u kegi kegiat atan an sert sertaa pengaruh terhadap lingkungan yang luas. 2.
Mengembangkan Mengembangkan kerangka dan
batas batasan. an. Di tahap tahap ini dilakuk dilakukan an asumsi asumsi-as -asums umsii mengena mengenaii hasil hasil evalua evaluasi si serta serta
18
pemba pembatas tasan an ruang ruang lingkup lingkup evaluas evaluasii serta serta batasa batasan n – batasa batasan n yang yang dipaka dipakaii agar agar objektif dan fokus. 3.
Mera Meranc ncag ag
desa desain in
(met (metod ode) e)..
Karena biasanya evaluasi terfokus pada satu atau beberapa aspek, maka dilakukan perancangan desain. 4.
Menyusun
instrumen
dan
rencana pelaksanaan. Selanjutnya ialah mengembangkan instrumen pengamatan atau pengukuran serta rencana analisis dan membuat rencana pelaksanaan evaluasi. 5.
Melakukan
pengamatan,
pengukuran, dan analisis. Selanjutnya adalah melakukan pengumpulan data hasil pengamatan, pengamatan, melakukan pengukuran pengukuran serta mengolah informasi informasi dan mengkajinya mengkajinya sesuai tujuan evaluasi. 6.
Memb embuat uat
kes kesimpula ulan
dan dan
pelaporan. Informasi yang dihasilkan dari proses evaluasi ini disajikan dalam bentuk laporan sesuai dengan kebutuhan atau permintaan. Keenam langkah evaluasi diatas dapat dipadatkan dua langkah terpenting yaitu mene meneta tapk pkan an apa apa (fok (fokus us)) yang yang akan akan diev dieval alua uasi si dan dan mera meranc ncan ang g meto metode de (car (cara) a) melaksanakannya. 1. Meneta Menetapka pkan n apa yang yang akan akan dieval dievaluas uasi. i. Langkah Langkah ini bisa bisa dilakuk dilakukan an dengan dengan
mengkaji secara sistem yaitu dengan menguraikan proses kegiatan menurut unsuroutcome, impact , fee feed d back back serta unsu unsurr sist sistem em yait yaitu: u: inpu input, t, pros proses es,, outpu output, t, outcome, environment . 2. Memilih Memilih atau atau merancang merancang desain desain evaluasi evaluasi (Notoatmoj (Notoatmojo, o, 2005). 2005).
19
Feurs Feurstei tein n (1990: (1990:h.2 h.2-4) -4) menyat menyataka akan n 10 alasan alasan mengapa mengapa suatu suatu evaluas evaluasii perlu perlu dilakukan: 1. Pencapai paian Guna melihat apa yang sudah dicapai. 2. Meng Menguk ukur ur kema kemaju juan an Melihat kemajuan dikaitkan dengan objektif program. 3. Meni Mening ngkat katka kan n pemant pemantau auan an Agar tercapai manajemen yang lebih baik. 4. Mengid Mengident entifi ifikas kasii kekuranga kekurangan n dan kelebih kelebihan an Agar dapat memperkuat program itu sendiri. 5. Melihat Melihat apakah apakah usaha sudah dilakukan dilakukan secara secara efektif efektif Guna melihat perbedaan apa yang telah terjadi setelah diterapkan suatu program. 6. Biay Biayaa dan dan manf manfaa aatt Melihat apakah biaya yang dikeluarkan cukup masuk akal (reasonable). 7. Mengu Mengump mpul ulkan kan info inform rmas asii Guna merencanakan dan mengelola kegiatan program secara lebih baik. 8. Berb Berbag agii peng pengal alam aman an Guna Guna melind melindungi ungi pihak pihak lain lain terjeb terjebak ak dalam dalam kesala kesalahan han yang yang sama, sama, atau atau untuk untuk mengajak seseorang untuk ikut melaksanakan metode yang serupa bila metode yang dijalankan telah berhasil dengan baik. 9. Meningkatkan keefektifan, agar dapat memberikan dampak yang lebih luas.
20
10. 10. Memu Memunki nkink nkan an terc tercip ipta tany nyaa pere perenca ncana naan an yang yang lebi lebih h baik baik,, Kare Karena na memb member erik ikan an kesempatan untuk mendapatkan masukan dari masyarakat, komunitas funsionl dan komunitas lokal. Meskip Meskipun un diatas diatas telah telah diungka diungkapkan pkan adanya adanya sepulu sepuluh h alasan alasan suatu suatu organi organisas sasii mela melaku kukan kan eval evaluas uasi, i, teta tetapi pi tida tidak k semu semuaa alas alasan an sela selalu lu munc muncul ul pada pada seti setiap ap kasu kasuss pengevaluasian. Akan tetapi, ke sepuluh alasan inilah yang paling sering muncul dan menjadi alasan kenapa suatu evaluasi dilakukan. Untuk Untuk mendap mendapatk atkan an evaluas evaluasii yang yang tepat, tepat, adekuat adekuat dan sesuai sesuai dengan dengan tujuan tujuan eval evalua uasi si,, dapat dapat digun digunak akan an bebe bebera rapa pa pende pendeka kata tan, n, sala salah h satu satuny nyaa adal adalah ah deng dengan an pendekatan pendekatan sistem. sistem. Pendekatan Pendekatan sistem dapat dilakukan untuk suatu program kesehatan dimana penilaian secara komprehensif dapat dilakukan dengan menilai input, proses, dan output. Menurut Donabedian (Khotimah, 2002) evaluasi dikelompokkan menjadi tiga kategori yaitu : 1) Evaluasi Evaluasi input adalah adalah evaluasi evaluasi yang yang dilakukan dilakukan pada atribut atribut atau atau ciri – ciri ciri tempat tempat pembe pemberi rian an pelaya pelayanan, nan, yang yang melipu meliputi: ti: sumber sumber daya daya manusi manusia, a, dana, dana, sarana sarana dan prasarana. Evaluasi input ini memfokuskan pada berbagai unsure yang masuk dalam suatu pelaksanaan suatu program 2) Evaluasi proses adalah evaluasi yang dilakukan terhadap berbagai kegiatan yang
dila dilaku kuka kan n untu untuk k menc mencap apai ai tuju tujuan an,, yang yang berk berkai aita tan n deng dengan an peny penyed edia iaan an dan dan penerimaan penerimaan pelayanan. pelayanan. Evaluasi Evaluasi proses proses ini menilai menilai pelaksanaan pelaksanaan kegiatan apakah telah telah mencapai mencapai target target yang ditetapkan, ditetapkan, mengidentif mengidentifikasi ikasi kendala dan masalah masalah yang dihadapi serta pemecahannya. Evaluasi ini memfokuskan diri pada aktivitas program
21
yang melibatkan interaksi langsung antara klien denga staf ‘terdepan’ (line (line staff ) yang merupakan pusat dari pencapaian tujuan (objektif) program 3) Evalua Evaluasi si output output adalah adalah evalua evaluasi si yang yang dilakuk dilakukan an terhada terhadap p hasil hasil pelaya pelayanan nan,,
berkaitan dengan hasil yang dicapai dalam pelaksanaan pelayanan tersebut. Evaluasi ini menilai pencapaian setiap kegiatan penanggulangan gizi. Dalam suatu perencanaan yang berorientasi pada program, criteria keberhasilan pada umumnya dikembangkan berdasarkan cakupan ataupun hasil dari suatu program, misa misaln lnya ya pers persent entas asii caku cakupa pan n progr program am terh terhada adap p popul populas asii sasa sasara ran. n. Akan Akan teta tetapi pi,, perencanaan ini tidak berkonsentrasi pada perubahan perilaku klien. Sebaliknya,evaluasi yang yang bero berori rient entas asii pada pada klie klien n akan akan mela melaku kuka kan n pengu pengukur kuran an atau ataupun pun peng pengkaj kajia ian n berda berdasar sarkan kan peruba perubahan han perila perilaku ku klien. klien. Misaln Misalnya ya saja, saja, pada pada kasus kasus penanga penanganan nan anak jal jalan anan an krit kriter eria ia dike dikemb mban angka gkan n
berd berdas asar arkan kan inde indeks ks perk perkem emba bang ngan an anak anak child (
development indeks) indeks) Dalam Dalam hubunga hubungan n dengan dengan kriter kriteria ia keberha keberhasil silan an yang yang digunak digunakan an untuk untuk suatu suatu proses proses evaluasi,f evaluasi,feurst eurstein ein (1990:h.25-27) (1990:h.25-27) mengajukan beberapa beberapa indikator indikator yang perlu untuk dipertimbangkan dipertimbangkan.. Indikator Indikator dibawah ini adalah sembilan sembilan indikator indikator yang paling paling sering digunakan untuk mengevaluasi suatu kegiatan:
1. Indikator keberhasilan (indicators of availability) availability )
Indikator ini melihat apakah unsur yang seharusnya ada dalam suatu proses itu benar-benar ada. misalnya, dalam suatu program pembangunan social yang menyatakan bahwa bahwa diperl diperluka ukan n satu satu tenaga tenaga kader kader local local yang yang terlat terlatih ih untuk untuk menanga menangani ni 10 rumah rumah tangga maka perlu dicek apakah tenaga kader yang terlatih tersebut benar-benar ada.
22
2. Indikator relevansi (indicator of relevance) relevance)
Indika Indikator tor ini menunj menunjuka ukan n sebera seberapa pa relevan relevan ataupun ataupun tepatn tepatnya ya sesuat sesuatu u yang yang teknologi teknologi atau layanan yang ditawarkan. ditawarkan. Misalnya, Misalnya, pada suatu suatu program program pemberdayaa pemberdayaan n perempuan pedesaan di mana diperkenalkan kompor teknologi terbaru, tetapi ternyata kompor tersebut mengunakan lebih banyak minyak tanah ataupun kayu dibandingkan dengan dengan kompor kompor yang yang biasa biasa mereka mereka gunakan gunakan.. Berdas Berdasark arkan an keadaan keadaan terseb tersebut ut maka maka teknologi yang lebih baru ini dapat dikatakan kurang relevan untuk diperkenalkan bila dibandingkan dengan kompor yang biasa mereka gunakan. 3. Indikator keterjangkauan (indicators (indicators of accessibility) accessibility)
Indika Indikator tor ini melihat melihat apakah apakah layanan layanan yang yang ditawar ditawarkan kan masih masih berada berada dalam dalam ‘jangkauan’ pihak-pihak yang membutuhkan. Misalnya saja, apakah puskesmas yang didir didirika ikan n untuk untuk melaya melayani ni suatu suatu masyar masyaraka akatt desa desa berada berada pada pada posisi posisi yang yang stateg stategis, is, dimana sebagian besar warga desa dapat dengan mundah dating ke puskesmas. Atau, apakah suatu posko becana alam berada dalam jangkauan dari korban bencana tersebut. 4. Indikator pemanfaatan (indicators utilisation) (indicators of utilisation)
Indikator ini melihat seberapa banyak suatu layanan yang sudah disediakan oleh pihak pemberi pemberi layanan, layanan, dipergunakan dipergunakan (dimanfaat (dimanfaatkan) kan) oleh kelompok kelompok sasaran.mi sasaran.misalny salnyaa saja, seberapa banyak PUS (pasangan usia subur) yang memanfaatkan layanan jasa puskesmas puskesmas dalam upaya meningkatkan meningkatkan KB mandiri. mandiri. Atau, brapa banyak anak jalanan jalanan yang belum bisa membaca dan menulis. coverage) 5. Indikator cakupan (indicators of coverage) Indikator ini mennjukkan proporsi orang-orang yang membutuhkan sesuatu dan menerima layanan tersebut. Misalnya saja, proporsi orang yang menerima bantuan dana
23
kemanusiaan kemanusiaan untuk mengatasi mengatasi masalah masalah kemiskinan kemiskinan dari sekian sekian banyak orang-orang orang-orang miskin di suatu desa. quality) 6. Indikator kualitas (indicators (indicators of quality) Indikator ini menunjukkan standar kualitas dari layanan yang disampaikan ke kelompok sasaran. Misalnya saja, apakah layanan yang diberikan oleh suatu Organisasi Pelayanan Masyarakat (human service organizations) sudah memenuhi syarat dalam hal keramahan, keresposifan dan sikap empati terhadap klien ataupun kualitas dari tangibles yang ada dalam proyek tersebut. 7. Indikator upaya (indicators (indicators of efforts) efforts )
Indikator ini menggambarkan berapa banyak upaya yang sudah ‘ditanamkan’ dalam rangka mencapai tujuan yang sudah ditetapkan. Misalnya, berapa banyak sumber daya daya manusi manusiaa dan sumber sumber daya daya materi material al yang yang dimanf dimanfaat aat guna guna membang membangun un sarana sarana transportasi antar desa. 8. Indikator efisiensi (indicator (indicator of effisiency) effisiency)
Indikator ini menunjukkan apakah sumber daya dan aktivitas yang dilaksanakan guna mencapai tujuan dimanfaatkan secara tepat guna (efisien), atau tidak memboroskan sumber daya yang ada dalam upaya mncapai tujuan. Misalnya saja, suatu layanan yang bisa dijalankan dengan baik dengan hanya memanfaatkan 4 tenaga lapangan, tidak perlu dipaksakan dipaksakan untuk mempekerjaka mempekerjakan n 10 tenaga lapangan lapangan dengan alsan untuk menghindari menghindari terjadiny terjadinyaa pengangguran. pengangguran. Bila hal ini yang dilakukan dilakukan maka yang akan terjadi terjadi adalah underemployment (pengangguran underemployment (pengangguran terselubung). 9. Indikator dampak (indicator (indicator of impact )
24
Indikator ini melihat apakah sesuatu yang kita lakukan benar-benar memberikan sutau perubahan di masyarakat. Misalnya, apakah setelah dikembangkan layanan untuk mengatasi kemiskinan selama tiga tahun di suatu desa, maka angka penduduk yang berada dibawah garis kemiskinan sudah menurun.
25
BAB III ALUR DAN JADWAL KEGIATAN 3.1 Alur Kegiatan Kegiatan Magang Magang
Alur kegiatan magang di Dinas Kesehatan Tangerang Selatan adalah sebagai berikut: Persiapan magang
Pengajuan surat magang Konfirmasi surat magang. Penyusunan proposal magang. Konsultasi dan revisi proposal magang. Sosialisasi dengan pihak Dinkes Tangsel
Pelaksanaan Magang
Konsultasi kegiatan magang Observasi lapangan Input data gizi Wawancara dengan bagian gizi Pengumpulan data Pengolahan dan analisa data Bimbingan dengan dosen pembimbing dan pembimbing lapangan
Evaluasi Kegiatan Magang
Pembuatan laporan magang Konsultasi dengan pembimbing Persiapan sidang magang Refisi laporan Bagan 3.1 Alur Kegiatan Magang
26
Langkah-langkah kegiatan magang yang dilakukan meliputi tiga langkah, yaitu: tahap tahap persia persiapan pan,, tahap tahap pelaks pelaksana anaan, an, dan tahap tahap evaluas evaluasii magang magang.. Beriku Berikutt ini akan akan dijelaskan masing-masing tahapan dalam kegiatan magang ini: I. Tahap Tahap pers persia iapa pan n magan magang, g, meli melipu puti ti:: 1. Pengajuan Pengajuan surat surat magang magang kepada pihak instit institusi usi yaitu yaitu Dinas Dinas Kesehata Kesehatan n Kota Tangerang Selatan 2. Konfirmasi Konfirmasi tentang tentang permohonan permohonan magang magang kepada kepada pihak insti institusi tusi tentang tentang diterima atau tidak diterima menjadi peserta magang di institusi tersebut. 3. Peny Penyus usuna unan n propos proposal al maga magang. ng. 4. Konsul Konsultas tasii dan revi revisi si propo proposal sal magan magang. g. 5. Sosialisa Sosialisasi si dengan dengan pihak pihak Dinas Dinas Kesehatan Kesehatan Kota Tangeran Tangerang g Selatan Selatan 6. Penentuan Penentuan pembimbing pembimbing lapangan lapangan oleh oleh pihak institusi institusi II. Tahap Tahap pelaksa pelaksanaan naan magang magang,, meliputi meliputi:: 1. Konsultasi Konsultasi kegiatan kegiatan magang magang dengan pembimbing pembimbing lapangan lapangan 2. Melaku Melakukan kan observ observasi asi lapanga lapangan n 3. Melakukan Melakukan input input data program program perbaik perbaikan an gizi gizi tahun tahun 2009 4. Analisis Analisis data data laporan laporan tahunan tahunan Dinas Dinas Kesehatan Kesehatan Kota Kota Tangerang Tangerang Selatan Selatan 5. Pengam Pengambil bilan an data-d data-data ata yang yang dipe diperlu rlukan. kan. 6. Pema Pemant ntau auan an pela pelaks ksan anaa aan n maga magang ng oleh oleh pemb pembim imbi bing ng lapa lapang ngan an dan dan pembimbing fakultas. 7. Bimbin Bimbingan gan dengan dengan dose dosen n pembi pembimbi mbing ng 8. Bimbin Bimbingan gan deng dengan an pembi pembimbi mbing ng lapan lapangan gan III. Tahap evaluasi evaluasi magang, meliputi: meliputi:
27
1. Konsultasi Konsultasi penyusunan penyusunan laporan laporan magang kepada dosen pembimbing pembimbing fakultas dan pembimbing lapangan 2. Penyusunan Penyusunan laporan laporan magang magang oleh oleh mahasisw mahasiswaa peserta peserta magang 3. Presen Presentas tasii hasi hasill lapor laporan an maga magang ng 4. Revis Revisii hasi hasill lap lapor oran an.. 3.2 Jadwal Kegiatan Kegiatan Magang Magang
Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan Magang di Dinas Kesehatan Tangerang Selatan Tahun 2010 Hari Senin
Tanggal 1 Februari
2010
Selasa
Kegiatan - Perkenalan dengan pihak Dinas Kesehatan
Tempat Dinas
Tangerang Selatan serta seksi gizi.
Kesehatan
- Pember Pemberian ian arahan arahan dari dari pembim pembimbin bing g
Kota
lapangan mengenai hal-hal yang akan
Tangerang
2 Fe Februar uari
dilakukan selama magang. - Melaku Melakukan kan input input data data perba perbaika ikan n gizi gizi dari dari
Selatan Dinas
2010
laporan LB3 masing-masing Puskesmas yang
Kesehatan
ada di wilayah kerja Dinas Kesehatan Kota
Kota
Tangerang Selatan tahun 2009.
Tangerang
-
Wawancara dan diskusi dengan staf gizi
Selatan
mengenai program gizi yang ada di Dinas
Hari Rabu
Kesehatan Tangerang Selatan. Tanggal Kegiatan 3 Februari - Melaku Melakukan kan input input data data perba perbaika ikan n gizi gizi dari dari
Tempat Dinas
2010
Kesehatan
laporan LB3 masing-masing Puskesmas yang
28
Kamis 4 Fe Februar uari 2010
ada di wilayah kerja Dinas Kesehatan
Kota
Tangerang Selatan.
Tangerang
-
Mela Melaku kukan kan obse observ rvas asii lap lapang angan an..
Selatan
-
Melakukan input data SKDN tahun 2009.
Dinas
-
Pengambilan data sekunder mengenai
Kesehatan
program perbaikan gizi yang ada di Dinas
Kota
Kesehatan Tangerang Selatan.
Tangerang Selatan
Jumat
5 Februari
-
Melakukan analisis program perbaikan gizi
2010
yang sudah dilaksanakan Dinas Kesehatan
Kesehatan
Tangerang Selatan tahun 2009.
Kota
-
Tangerang
Analis Analisis is lapora laporan n tahuna tahunan n Dinas Dinas Keseha Kesehatan tan
Tangerang Selatan. -
Hari Senin
Tanggal 8 Februari
2010
Dinas
Selatan
Melakukan observasi lapangan.
Kegiatan − Melakukan input data perbaikan gizi dari
Tempat Dinas
laporan LB3 bulan Januari masing-masing
Kesehatan
Puskesmas.
Kota
−
Rekapitulasi data evaluasi program gizi
Tangerang
29
bulan Januari.
− Selasa
Bimbingan dengan pembimbing lapangan. Melanjutkan rekapitulasi data evaluasi
9 Fe Februar uari
−
2010
program gizi bulan januari
−
10
−
Februari
dari laporan LB3 masing-masing Puskesmas.
2010
−
Melakukan input data gizi bulan Januari
Melanjutkan rekapitulasi data evaluasi
program gizi bulan Januari.
Kamis 11
− −
Dinas Kesehatan
Membantu melakukan input data LB3 lansia Kota
dan remaja.
Rabu
Selatan
Bimbingan dengan dosen pembimbing . Melanjutkan rekapitulasi data evaluasi
Februari
program gizi bulan Januari.
2010
−
Observasi lapangan.
Tangerang Selatan Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Dinas Kesehatan Kota Tangerang
Hari Jumat
Tanggal 12
Kegiatan - Melanjutkan evaluasi laporan tahunan
Selatan Tempat Dinas
Februari
program gizi tahun 2009 Dinas Kesehatan
Kesehatan
2010
Tangerang Selatan.
Kota Tangerang
Senin
15
−
Februari
tahun 2010.
Rekapitulasi data gizi buruk bulan januari
Selatan Dinas Kesehatan
30
2010
Selasa
Rabu
−
Mengamati proses evaluasi program
Kota
perbaikan gizi yang dilakukan Dinas Kesehatan
Tangerang
Tangerang Selatan.
Selatan
16
−
Februari
gizi mengenai pelaksanaan evaluasi program
Kesehatan
2010
perbaikan gizi Dinas Kesehatan Tangerang
Kota
Selatan.
Tangerang
Wawancara dan diskusi dengan kepala seksi
Dinas
17
−
Studi literature.
Selatan Dinas
Februari
−
Bimbingan magang dengan dosen
Kesehatan
2010
pembimbing.
Kota Tangerang
Hari Tanggal Kamis 18
Kegiatan − Rekapitulasi data LB3 gizi buruk.
Februari
−
2010
buruk.
Rekapitulasi data laporan bulanan gizi
Selatan Tempat Dinas Kesehatan Kota Tangerang
Jumat
Melakukan input data nama balita gizi
Selatan Dinas
19
-
Februari
buruk yang ada di wilayah Tangerang Selatan
Kesehatan
2010
-
Kota
Membant Membantu u rekap rekapitu itulas lasii data data LB3 Keseha Kesehatan tan
Ibu dan Anak (KIA).
Tangerang Selatan
31
Senin
22
−
Februari
Kesehatan Tangerang Selatan.
2010
−
Melakukan analisis program gizi Dinas
Observasi lapangan.
Dinas Kesehatan Kota Tangerang
Selasa
23
−
Februari
Kesehatan Tangerang Selatan.
2010
−
Melanjutkan analisis program gizi Dinas
Observasi lapangan.
Selatan Dinas Kesehatan Kota Tangerang
Hari Rabu
Tanggal 24
Kegiatan − Membantu melakukan evaluasi laporan
Februari
bulanan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA).
2010
−
Bimbingan magang dengan dosen
pembimbing.
Kamis 25
−
Melakukan analisis data tahunan program
Kesehatan Kota Tangerang Selatan Dinas
Februari
gizi tahun 2009 Dinas Kesehatan Tangerang
Kesehatan
2010
Selatan.
Kota
−
Bimbingan magang dengan pembimbing
lapangan
Senin
Selatan Tempat Dinas
1 Maret
-
Melakukan analisis data tahunan program
2010
gizi tahun 2009 Dinas Kesehatan Tangerang
Tangerang Selatan
Dinas Kesehatan
32
Selatan.
Kota
-
Tangerang
Pengam Pengambil bilan an data data lapo laporan ran tahuna tahunan n seks seksii
gizi. -
Selasa
Penyusunan laporan magang. Pengambilan data nama-nama Tenaga
2 Ma Maret
−
2010
Pelaksana Gizi (TPG).
−
Penyusunan laporan magang.
Selatan
Dinas Kesehatan Kota Tangerang
Hari Rabu
Tanggal 3 Maret
2010
Kegiatan − Penyusunan laporan magang.
−
Wawancara dengan staf gizi Dinas
Kesehatan Tangerang Selatan.
Selatan Tempat Dinas Kesehatan Kota Tangerang
Kamis 4 Maret 2010
−
Penyusunan laporan magang.
Selatan Dinas
−
Konsultasi mengenai laporan magang
Kesehatan
kepada pembimbing lapangan.
Kota Tangerang Selatan
Jumat
5 Maret
−
Penyusunan laporan magang.
Dinas
2010
−
Konsultasi mengenai laporan magang
Kesehatan
kepada pembimbing lapangan.
Kota Tangerang
33
Senin
8 Maret
−
Konsultasi mengenai laporan magang.
Selatan Dinas
2010
−
Rekapitulasi data desa Setu.
Kesehatan
−
Presentasi hasil magang kepada pihak yang
Kota
terkait masalah program gizi.
Tangerang Selatan
34
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Gambaran Umum Dinas Kesehatan Kesehatan Kota Tangerang Selatan Selatan
Dinas Dinas Kesehat Kesehatan an Kota Kota Tanger Tangerang ang Selata Selatan n merupa merupakan kan daerah daerah otonom otonom yang yang terbentuk pada akhir tahun 2008 berdasarkan Undang-undang Nomor 51 Tahun 2008, tent tentan ang g Pemb Pemben entu tuka kan n Kota Kota Tange Tangera rang ng Sela Selata tan n di Propi Propins nsii Bant Banten en tert tertan angga ggall 26 Nove Novemb mber er 2008. 2008. Pemb Pembent entuk ukan an daer daerah ah oton otonom om baru baru ters tersebu ebut, t, yang yang meru merupak pakan an pem pemek ekar aran an dari dari Kabu Kabupat paten en Tang Tanger eran ang, g, dila dilaku kuka kan n denga dengan n tuju tujuan an meni mening ngkat katka kan n pelayanan dalam bidang kesehatan. 4.1.1
Visi
Visi Dinas Kesehatan Kota Tangerang Tangerang Selatan Selatan berpedoman berpedoman pada visi kesehatan kesehatan nasi nasion onal al dan dan prov provin insi si.. Mela Melalu luii visi visi ini ini diha dihara rapk pkan an pada pada tahu tahun n 2009 2009 gamb gambar aran an masyarakat di Kota Tangerang Selatan dimasa depan ditandai dengan penduduknya yang hidup dalam lingkungan dan perilaku hidup sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata, serta memiliki derajat kesehatan yang setinggi-tingginya di seluruh wilayah Kota Tangerang Selatan, yang ang
tent tentun uny ya
dipe diperrlukan ukan duku dukung ngan an dan dan
ker kerjasam asamaa
oleh oleh sekt ektor lain ain
unt untuk
mewujudkannya. Untuk mewujudkan visi pembangunan kesehatan tersebut, Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan telah menetapkan visinya untuk tahun 2009 yaitu ”Rakyat Tangerang Selatan Mandiri Dalam Hidup Sehat”. Sehat”. 4.1.2
Misi
35
Dalam Upaya mencapai Visi Pembangunan Kesehatan di Kota Tangerang Selatan, ditetapkan tiga misi pembangunan kesehatan sebagai berikut : 1. Mening Meningkat katkan kan pemerata pemerataan an pelaya pelayanan nan kesehata kesehatan n yang yang bermut bermutu u dan terjangk terjangkau au oleh seluruh lapisan masyarakat. 2. Mendo Mendoro rong ng
kema kemandi ndiri rian an
masy masyar arak akat at
mela melalu luii
peni pening ngkat katan an
pemb pember erda daya yaan an
kesehatan individu, keluarga, masyarakat beserta lingkungannya. 3. Meningkatkan kemitraan dengan seluruh pelaku di bidang kesehatan.
36
4.1.3 Struktur Organisasi
Bagan 4.1 Struktur Organisasai Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan
37
4.1. 4.1.4 4
Sumb Su mber er Daya Daya Ke Kese seha hata tan n A. Ke Kete tena naga gaan an
Tenaga Tenaga medis/ medis/ Dokter Dokter merupa merupakan kan salah salah satu satu unsur unsur pelaks pelaksana ana pelaya pelayanan nan kese keseha hata tan n baik baik di Dina Dinass Kese Keseha hata tan n maup maupun un di Pusa Pusatt Kese Keseha hata tan n Masy Masyar arak akat at (Puskesmas). Selain Ketenagaan di Bidang Dokter terdapat Pula tenaga Kesehatan di bagian Gizi sebagai bagian dari unsur pelaksana pelayanan kesehatan. Bagian Bagian Keperaw Keperawata atan n dan Kebida Kebidanan nan merupa merupakan kan bagian bagian yang yang tak kalah kalah penting dalam pelayanan kesehatan. Peningkatan Kompentensi Perawat dan Bidan semakin di tingkatkan dalam upaya peningkatan akan kemampuan dalam pelayanan dan proses persalinan dan untuk menurunkan AKB dan AKI. Jumlah Jumlah Tenaga ini tiap tahun semakin meningkat seiring dengan bertambannya lembaga pemberi pelayanan kesehatan. Tabel berikut memperlihatkan jumlah tenaga kerja yang ada di wilayah Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan. Tabel 4.1 Jumlah Tenaga Kerja Dinas Kesehatan Tangerang Selatan Tahun 2009 Tenaga No
Puskesmas
r e m t k u o m D U
i g i G r e t k o D
n a d i B
t a w a r e P
Kesehatan
i z i G i l h A
i s i a l t h i A n a S
n a t i l a h h e A s e K
h a l m u J
1
Serpong
3
1
13
1
1
1
0
20
2
Pondok
2
3
10
7
1
1
0
24
3
Pamulang
3
4
9
6
1
1
0
24
4
Ciputat
2
3
4
4
1
0
0
14
5
Kampung
2
3
7
5
1
1
0
19
38
No
Puskesmas
r e m t k u o m D U
i g i G r e t k o D
n a d i B
t a w a r e P
i z i G i l h A
i s a t i n a S i l h A
n a t i l a h h e A s e K
h a l m u J
6
Jombang
2
2
8
5
1
0
0
18
7
Ciputat Timur
1
1
9
3
1
0
0
15
8
Pondok A Pondok Ar en
2
2
9
7
1
1
0
22
9
Jurang Mangu
2
2
6
2
0
1
0
13
Setu
3
2
12
5
0
0
1
23
22
23
87
45
8
6
1
192
10
Kota Tangerang Selatan
B. Dana
Dina Dinass Kese Keseha hata tan n Kota Kota Tang Tanger eran ang g Sela Selata tan n pada pada Tahu Tahun n Angg Anggara aran n 2009 2009 mendapatkan anggaran dari APBD. C. Sarana dan Prasarana Kesehatan
Tabel berikut ini menunjukkan jumlah sarana yang ada di wilayah Dinas Kesehatan Kota Tangerang selatan. Tabel 4.2 Jumlah Sarana Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2009 No
Kecamatan
1
Serpong
2 3
Utara Serpong Setu
No
Kecamatan
4 5 6
Pa P amulang Cipuat Ciputat
Puskesmas Non DPT DPT 1 0
1 0 1 0 Puskesmas Non DPT DPT 0 1 3 0 1 0
Jumlah
Pustu
1
2
1 1
5 2
Jumlah
Pustu
1 3 1
2 2 2
Pusling Roda 4 Roda 2 1 4
1 1
3 3
Pusling Roda 4 Roda 2 1 4 3 12 1 3
39
Timur Pondok
7
Aren Jumlah
2
0
2
1
2
5
9
1
10
16
10
34
Keterangan : 1.
Puskesmas Puskesmas Non : Puskesmas tanpa dengan tempat tidur perawatan
DTP 2. 3.
: Puskesmas dengan tempat tidur perawatan Puskesmas DTP
: Puskesmas Pembantu
Pustu Sedangkan untuk prasarananya bisa dilihat dari table berikut ini.
40
Tabel 4.3 Jumlah Prasarana Kesehatan Menurut Kecamatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2009 Kecamatan No
Serpong
Jenis Serpong
Kota Ciputat
Pondok
Pamu Pamula lang ng Cipu Ciputa tatt Utara
Tangerang Setu
Timur
Aren
Selatan
1
Rumah Sakit
3
2
1
2
3
3
-
14
2
Puskesmas
1
1
1
3
1
2
1
10 10
3
Puskesmas Pembantu
2
1
1
2
1
2
2
11 11
-
-
14
-
-
-
-
14
30
22
44
14
31
24
11
176
113
131
167
71
93
65
20
660
42
46
81
28
36
28
6
267
Tempat tidur Puskesmas 4
Perawatan 5
Balai Pengobatan Swasta
6
Praktek Dokter Umum
7
Praktek Dokter Gigi
No
Jenis
Kecamatan
41
Total Kota Serpong
Serpong
Pamulang
Ciputat
Utara 8
Praktek Dokter Spesialis
9
Ciputat
Pondok
Timur
Aren
Setu
Tangerang Selatan
6
26
31
11
30
8
-
112
Praktek Bidan Swasta
40
29
80
48
41
22
16
276
10
Laboratorium Klinik
1
3
7
7
5
6
1
30 30
11
Optik
2
-
9
5
15
9
2
42
12
Apotik
6
5
10
9
25
18
2
75
13
Tok o Ob at at Be Berijin
2
-
-
2
1
-
1
6
8
-
17
16
-
7
-
48
Industri Kecil Obat 14 Tradisional 15
Ruma Rumah h Bers Bersal alin in Swas Swasta ta
2
1
4
6
9
10
1
33
16
Peng Pengob obat atan an Trad Tradis isio iona nall
4
8
4
5
2
7
1
31 31
17
Pusk Puskeesmas smas Keli eliling ling
1
1
1
3
1
2
1
10 10
42
4.2 Gambaran Gambaran Seksi Gizi Dinas Kesehatan Kesehatan Kota Tengerang Selatan Selatan
Seksi perbaikan gizi masyarakat mempunyai tugas merencanakan, melaksanakan pembinaan dan koordinasi serta pengawasan dan pengendalian kegiatan peningkatan gizi masyarakat. Dalam tugasnya secara rinci dapat dijabarkan sebagai berikut: a) Perencanaan program perbaikan gizi dari d ari hasil analisis. b) Pelaks Pelaksana anaan an koordin koordinasi asi dengan instan instansi/ si/lem lembaga baga lainny lainnyaa terkai terkaitt
progra program m
perbaikan gizi. c) Pelaksanaan monitoring dan evaluasi serta pelaporan kegiatan. d) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan bidang tugasnya.
Selain Selain tugas tugas diatas diatas,, seksi seksi gizi gizi juga juga mempun mempunyai yai bebera beberapa pa fungsi fungsi dianta diantaran ranya ya yaitu: a.
Perencanaan program perbaikan gizi dari hasil analisis dan penyiapan
bahan untuk peningkatan status gizi masyarakat, peningkatan gizi masyarakat. b.
Pela Pelaks ksan anaan aan peng pengum umpu pula lan, n,
pengo pengola lahan han,,
peng pengans ansal alis isis isan an
data data
dan dan
penyiapan bahan untuk meningkatkan status gizi masyarakat, peningkatan gizi masyarakat. c.
Pel Pelaks aksanaa anaan n
kegi kegiat atan an
kebu kebuttuhan uhan
dan dan
peny penyiiapan apan
baha bahan n
unt untuk
meningkatkan status gizi masyarakat, peningkatan gizi masyarakat. d.
Pela Pelaks ksan anaan aan
koor koordi dinas nasii
deng dengan an
inst instan ansi si/l /lem emba baga ga
lain lainny nyaa
terk terkai aitt
kebutuh kebutuhan an dan penyia penyiapan pan bahan bahan untuk untuk peningka peningkatka tkan n status status gizi gizi masyar masyaraka akat, t, peningkatan gizi masyarakat. e.
Pelaksanaan monitoring dan evaluasi serta pelaporan kegiatan.
43
f.
Pelaks Pelaksanas anasan an tugas tugas lain lain yang yang diberi diberikan kan atasan atasan sesuai sesuai dengan dengan bidang bidang
tugasnya. 4.2. 4.2.1 1
Sumb Su mber er Daya Daya Manu Manusi sia a
Sumber daya manusia (SDM) yang ada di bagian gizi terdiri dari Kepala Seksi Gizi dan Staf Gizi, dengan rincian sebagai berikut: 1. Kepa Kepala la Seks Seksii Gizi Gizi:: Ida Ida
Budi Kurniasih SKM. Tugas Tugas dari dari kepala kepala seksi seksi gizi gizi melipu meliputi ti pengump pengumpula ulan n data, data, pengol pengolaha ahan n data, data, penyiapan bahan penyusunan petunjuk teknis dan pelaksanaan operasional pembinaan pengat pengatura uran n gizi gizi masyar masyarakat akat.. Adapun Adapun rincia rincian n dari dari tugas tugas kepala kepala seksi seksi adalah adalah sebaga sebagaii berikut: a) Menyus Menyusun un prog program ram kerja kerja seks seksii gizi gizi b) Membagi Membagi tugas dan dan memberi memberi petunjuk petunjuk pelaksanaan pelaksanaan tugas tugas kepada staf staf gizi c) Monitoring Monitoring dan mengeval mengevaluasi uasi hasil kerja staf gizi d) Menyus Menyusun un kebija kebijaksa ksanaan naan pedoman pedoman dan petunjuk petunjuk teknis teknis pembinaa pembinaan n pengat pengatura uran n gizi masyarakat. e) Mempel Mempelaja ajari ri data data sebaga sebagaii bahan bahan pelaks pelaksanaa anaan n kegiat kegiatan an pembin pembinaan aan pengatura pengaturan n gizi masyarakat. f) Meng Mengon onse sep p dan dan mem memaraf araf nask naskah ah dina dinass sesu sesuai ai deng dengan an bida bidang ng tugas ugas dan dan kewenangannya. g) Menyim Menyimpan pan arsi arsip p seksi seksi gizi. gizi. h) Melaporkan Melaporkan hasil hasil pelaksanaan pelaksanaan tugas kepada atasan. atasan. i) Melaksanakan Melaksanakan tugas kedinasan kedinasan lain lain sesuai sesuai dengan dengan bidang bidang tugasnya. tugasnya.
44
2.
Staf Gizi terdiri dar dari:
1) Agung Agung Sur Surak akus usum umah ah,, SKM SKM 2) Santy Santy Marina Marina Simat Simatupan upang, g, AMG AMG Tugas Tugas dari dari staf staf gizi gizi melipu meliputi ti melaks melaksanak anakan an progra program m gizi gizi serta serta pemant pemantaua auan n kegiat kegiatan an di Puskes Puskesmas mas serta serta meneri menerima ma lapora laporan n dari dari Puskes Puskesmas mas.. Adapun Adapun tugas tugas dari dari masing-masing staf gizi meliputi: a) Melaks Melaksanak anakan an progra program m kerja kerja seksi seksi gizi gizi b) Memeriksa Memeriksa dan dan mengevalua mengevaluasi si hasil hasil kerja kerja Puskesm Puskesmas. as. c) Mengoreksi Mengoreksi bahan/ bahan/ data data dari laporan laporan tenaga tenaga pelaksana pelaksana gizi gizi Puskesma Puskesmas. s. d) Mempel Mempelaja ajari ri data data sebaga sebagaii bahan bahan pelaks pelaksanaa anaan n kegiat kegiatan an pembin pembinaan aan pengat pengatura uran n gizi masyarakat e) Mengawa Mengawasi si pendistri pendistribus busian ian dalam pemberian pemberian makana makanan n tambaha tambahan, n, Vitami Vitamin n A, dan, tablet Fe dan alat-alat program perbaikan gizi. f) Melapor Melaporkan kan hasil hasil pelak pelaksan sanaan aan tugas tugas kepada kepada atas atasan an g) Melaksanakan Melaksanakan tugas tugas kedinasa kedinasan n lain lain sesuai sesuai bidang bidang tugasnya tugasnya.. Dalam Dalam menjal menjalank ankan an progra program m gizi gizi di wilaya wilayah h Dinas Dinas Keseha Kesehatan tan Tanger Tangerang ang Selatan, kepala Seksi Gizi dan Staf Gizi dibantu oleh Tenaga Pelaksana Gizi. Tenaga Pelaksana Gizi tersebar di sepuluh wilayah kerja Puskesmas dengan latar belakang pendidikan gizi dan bidan. Dari sepuluh Tenaga Pelaksana Gizi tersebut, tidak semuanya berla berlatar tar belakan belakang g gizi. gizi. Sehing Sehingga ga ini salah salah satu satu kendala kendala dan permas permasala alahan han dalam dalam pelaksanaan program gizi.
45
Selain TPG, ada 54 bidan desa dan para kader posyandu yang ikut serta dalam kegiatan kegiatan program program perbaikan perbaikan gizi. Para kader ini merupakan ujung tombak keberhasilan keberhasilan suatu program. Karena kader disini sebagai penggerak dari masyarakat untuk ikut serta dalam kegiatan Posyandu. 4.2. 4.2.2 2
Sara Sarana na dan dan Pras Prasar aran ana a
Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, sarana dan prasarana merupakan hal yanh penting dan menunjang proses berjalannya suatu program. Meskipun Meskipun Dinas Kesehatan Kesehatan Kota Tangerang Tangerang Selatan ini baru satu tahun berdiri, berdiri, tetapi sarana dan prasarana yang ada sudah memadai yang terdiri dari dua laptop, dan satu printer. Sehingga dalam pelaksanaan program tidak menjadi hambatan. Pada tahun 2009, Puskesmas yang ada di wilayah kerja Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan ini ada sepuluh Puskesmas. Kesepuluh Puskesmas tersebut adalah Puskesmas Serpong, Pondok Aren, Ciputat Timur, Ciputat, Jurang mangu, Jombang, Pondok Jagung, Kampung Sawah, Pamulang dan Setu.
4.3 Gambaran Gambaran Umum Program Gizi Dinas Kesehatan Kota Tangerang Tangerang Selatan
Dalam menjalankan program perbaikan gizi, Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selata Selatan n mengac mengacu u pada empat empat masala masalah h gizi gizi utama utama yang yang berkai berkaitan tan dengan dengan keseha kesehatan tan masyarakat yaitu kurang energi protein (KEP), anemia gizi besi, kurang vitamin A (KVA), dan gangguan akibat kekurangan yodium (GAKY). Akan tetapi untuk gangguan akib akibat at kekur kekuran angan gan yodi yodium um ini, ini, Dina Dinass Kese Keseha hata tan n Kota Kota Tange Tangera rang ng Sela Selata tan n belum belum dilaksanakan. Rencana untuk program GAKY ini akan dijalankan pada tahun 2010.
46
Adapun program perbaikan gizi yang dijalankan oleh Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan ada empat yaitu: 4.3.1 .3.1
Program Pe Pemant antaua auan Pe Pertumbu umbuh han Balit lita
Progra Program m pemant pemantauan auan pertum pertumbuh buhan an balita balita ini dilaku dilakukan kan di Posya Posyandu ndu berupa berupa penimbangan berat badan, pengukuran tinggi badan, dan pencatatan hasil dari berat badan dan tinggi badan dalam Kartu Menuju Sehat (KMS). Kegiatan posyandu ini dilakukan setiap bulan bagi balita yang ada di wilayah Kota Tangerang Selatan sesuai dengan dengan wilaya wilayah h kerja kerja Puske Puskesma smas. s. Adapun Adapun kegiata kegiatan-ke n-kegia giatan tan yang yang dilakuk dilakukan an dalam dalam program pemantauan pertumbuhan balita ini adalah. Dalam program pemantauan pertumbuhan balita, metode yang digunakan adalah antrop antropome ometri tri.. Penim Penimbang bangan an berat berat badan badan merupa merupakan kan kegiata kegiatan n rutin rutin Posyan Posyandu du yang yang bertujuan bertujuan untuk memantau memantau pertumbuhan pertumbuhan balita yang dilakukan dilakukan setiap setiap bulannya bulannya oleh kader Posyandu yang merupakan tenaga sukarela dan telah mendapatkan latihan oleh instansi kesehatan. Di dalam melakukan penimbangan berat badan balita perlu suatu keterampilan tersendiri oleh petugas, agar dapat melakukan penimbangan secara benar. Adap Adapun un
kegi kegiat atan an-ke -kegi giat atan an
yang yang dija dijala lank nkan an
dala dalam m
prog progra ram m
pema pemant ntaua auan n
pertumbuhan balita ada empat yaitu: a. Anali nalisi siss SK SKDN DN
Analisis data SKDN diperoleh dari hasil kegiatan Posyandu setiap bulan. SKDN terd terdir irii dari dari S adala adalah h (Sem (Semua ua bali balita ta yang yang ada ada di Posy Posyan andu du wila wilaya yah h kerja kerja Dinas Dinas Kesehatan), K adalah (jumlah balita yang terdaftar di Posyandu dan memiliki KMS), D adalah (jumlah balita yang datang dan ditimbang di Posyandu), dan N adalah (anak balit balitaa yang yang ditimb ditimbang ang dan berat berat badanny badannyaa naik naik sesuai sesuai dengan dengan garis garis pertum pertumbuh buhan) an)..
47
Adapun indikator yang digunakan, yaitu : D/S (Partisipasi Masyarakat dalam program), K/S (Cakupan Program), N/S (Efektifitas Program), dan N /D (Keberhasilan Program). b.
Pencatatan Balita BGM (Bawah Garis Merah)
Kegiata Kegiatan n penimba penimbanga ngan n balit balitaa yang yang dilaku dilakukan kan setiap setiap bulan bulan kemudi kemudian an dicata dicatatt dalam KMS. Dari KMS itu bisa diketahui balita BGM. Jumlah balita BGM akan dicatat pada masing-mas masing-masing ing posyandu. posyandu. Masing-mas Masing-masing ing Posyandu Posyandu itu akan melaporkan melaporkan jumlah jumlah balit balitaa BGM kepada kepada Puskes Puskesmas mas sehing sehingga ga diketa diketahui hui jumlah jumlah balit balitaa BGM di tingka tingkatt Puskesmas. Dari masing-masing Puskesmas akan melaporkan ke Dinas Kesehatan. c. Pema Pemanta ntauan uan Status Status Gizi Gizi (PS (PSG) G)
Kegiata Kegiatan n pemant pemantauan auan status status gizi gizi balita balita ini dilakuk dilakukan an pada pada bulan bulan Agustu Agustus. s. Kegi Kegiat atan an ini ini dila dilaku kuka kan n oleh oleh Tena Tenaga ga Pela Pelaks ksan anaa Gizi Gizi (TPG (TPG)) dari dari masi masing ng-m -mas asin ing g Puskes Puskesmas mas.. Tidak Tidak semua semua balit balitaa diukur diukur dan ditimb ditimbang. ang. Hanya Hanya balit balitaa yang yang menjad menjadii sampel saja yang dilakukan pengukuran dan penimbangannya. Indikator yang digunakan dalam kegiatan ini adalah BB/U, BB/TB dan TB/U. d. Bulan Bulan Penimba Penimbangan ngan Balita Balita (BPB) (BPB)
Kegiatan Bulan Penimbangan Balita ini dilakukan dua kali dalam setahun yaitu pada bulan Februari dan Agustus. Pengukuran dan penimbangan dilakukan oleh para kader posyandu. Sasaran dalam kegiatan ini adalah semua balita yang ada di wilayah Kota Tangerang Selatan.
4.3.2 4.3.2
Perba Perbaika ikan n Giz Gizii pad pada a Ibu Ibu Hami Hamill
48
Program perbaikan gizi pada ibu hamil ini ditujukan supaya kebutuhan gizi bagi ibu hamil hamil tercuk tercukupi upi.. Sehing Sehingga ga resiko resiko terjad terjadiny inyaa anemia anemia dan KEK (Kuran (Kurang g Energi Energi Kronik) bisa diatasi. Salah satu program yang dijalankan oleh Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan adalah pemberian tablet Fe bagi ibu hamil dan pemberian makanan tambahan bagi ibu hamil yang mengalami KEK. Adapun kegiatan-kegiatan yang dijalankan dalam program perbaikan gizi pada ibu hamil ada dua kegiatan yaitu: a. Pember Pemberian ian Tablet Tablet Fe bagi bagi Ibu Hamil Hamil
Sasaran dalam kegiatan ini adalah semua ibu hamil yang ada di wilayah Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan. Tablet Fe yang diberikan yaitu Fe 1 dan Fe 3. Pelaksanaan dari kegiatan ini yaitu setiap bulan melalui puskesmas yang ada di wilayah kerjanya. b.
Pemberian Makanan Tambahan bagi Ibu Hamil yang KEK
Sasaran dari kegiatan ini yaitu ibu hamil yang mengalami KEK yang ada di wilayah Tangerang Selatan. Kegiatan ini diawali dengan pencatatan ibu hamil yang KEK, KEK, setela setelah h diketa diketahui hui ibu hamil hamil yang yang KEK, KEK, maka maka dilakuk dilakukan an pember pemberian ian makanan makanan tamb tambah ahan an dari dari ibu ibu hamil hamil yang yang KEK KEK ters terseb ebut ut.. Untu Untuk k menge mengeta tahui hui ibu ibu hami hamill yang yang mengalami KEK, dilakukan pengukuran LILA (Lingkar Lengan Atas). Penc Pencat atat atan an dari dari ibu ibu hamil hamil yang yang KEK KEK ini ini dila dilaku kukan kan seti setiap ap bulan bulan mela melalu luii Puskesmas yang ada di wilayah kerjanya.
4.3.3 Penanggulangan Kekurangan Vitamin A
49
Untuk menanggulangi menanggulangi masalah masalah kekurangan kekurangan vitamin A, kegiatan kegiatan yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan adalah: a. Pember Pemberian ian Kaps Kapsul ul Vitami Vitamin n A pada Balita Balita
Sasaran dalam pemberian kapsul vitamin A pada balita ini adalah balita usia 6-11 bulan dan balita usia 12-59 bulan. Adapun kapsul vitamin A yang diberikan yaitu warna biru diberikan pada balita usia 6-11 bulan. Sedangkan warna merah diberikan pada balita usia 12-59 bulan. Pendistribusian vitamin A pada balita dilakukan dalam dua periode yaitu bulan Februari dan Agustus. b. Pember Pemberian ian Kapsul Kapsul Vitam Vitamin in A pada pada Ibu Ibu Nifas Nifas
Sasarannya yaitu semua ibu nifas yang ada di Wilayah Tangerang Selatan Kapsul vitamin A yang diberikan kepada ibu nifas adalah kapsul dengan warna merah. Adapun pendistribusian vitamin A pada ibu nifas ini dilakukan setiap bulan melalui puskesmas yang ada di wilayah kerjanya.
4.3. 4.3.4 4
Pena Penang nggu gula lang ngan an Giz Gizii Buruk Buruk
Program penanggulangan gizi buruk ini bertujuan untuk menangani masalah gizi bur buruk uk dari dari awal awal dit ditemuk emukan an kasu kasus. s. Adap Adapun un kegi kegiat atan an yang ang
dila dilaku kuka kan n
menanggulangi masalah gizi buruk yang ada di wilayah Tangerang Selatan adalah:
a. Perawat Perawatan an terha terhadap dap Balita Balita Gizi Gizi Buruk Buruk
dal dalam
50
Balita yang terdeteksi terkena gizi buruk, langsung dilakukan perawatan baik di puske puskesma smass maupun maupun rumah rumah sakit sakit terdeka terdekat. t. Perawat Perawatan an ini bisa bisa berupa berupa pengoba pengobatan tan konsultasi gizi dan pemberian makanan tambahan. b. Pemb Pember eria ian n MPMP-AS ASII
Selain dilakukan perawatan terhadap balita gizi buruk, pemberian MP-ASI juga dijalankan oleh Dinas Kesehatan. Hal ini dilakukan untuk memulihkan keadaan balita gizi buruk tersebut. Selain pemberian MP-ASI bagi balita gizi buruk, MP-ASI juga diberikan kepada semua balita Gakin (Keluarga Miskin) yang ada di wilayah Tangerang Selatan.
4.4 Gambaran Gambaran Evaluasi Program Gizi Dinas Kesehatan Kesehatan Kota Tangerang Selatan
Evaluasi dalam suatu program kegiatan sangat diperlukan guna mengukur tingkat keberhasilan dari program yang sudah dilakukan, karena dengan evaluasi akan diperoleh feed back ) terhadap program atau pelaksanaan kegiatan tersebut. Tanpa umpan balik ( feed adanya adanya evaluas evaluasii sulit sulit rasany rasanyaa untuk untuk menget mengetahui ahui sejauh sejauh mana mana tujuan tujuan – tujuan tujuan yang yang direncanakan itu telah mencapai tujuan atau belum. Selain Selain evaluas evaluasi, i, Dinas Dinas Kesehat Kesehatan an Kota Kota Tangera Tangerang ng Selata Selatan n juga juga melakuk melakukan an monitoring terhadap sepuluh Puskesmas yang ada di Wilayah kerjanya. Ada beberapa alasan dilakukannya suatu evaluasi program gizi di Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan, diantaranya yaitu: 1) Melihat apakah program perbaikan gizi yang dilaksanakan itu sudah mencapai
target yang telah ditetapkan oleh Dinas Kesehatan.
51
2) Mengid Mengident entif ifika ikasi si kekura kekuranga ngan n dan kelebi kelebihan han dari dari masing masing-ma -masin sing g progra program m
perbaikan gizi yang dijalankan 3) Merenc Merencana anakan kan dan mengel mengelola ola kegiat kegiatan an progra program m perbai perbaikan kan gizi gizi dengan dengan lebih lebih
baik. 4) Agar dapat memberikan dampak yang lebih luas. Yaitu mengatasi permasalahan
gizi yang ada di wilayah Tangerang Selatan. Proses evaluasi ini ditujukan untuk menilai input, proses, output dan outcome dari dari suatu suatu progra program m gizi gizi yang yang dilaks dilaksana anakan kan oleh oleh seksi seksi gizi gizi Dinas Dinas Kesehat Kesehatan an Kota Kota Tangerang Selatan. Seksi Gizi Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan menggunakan pendekatan sistem dalam melaksanakan evaluasi program gizi. Dalam pedekatan sistem ini, seksi gizi Dinas Kesehatan Kota Tangerang Tangerang Selatan menilai input, proses, dan output. output. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada alur pendekatan sistem berikut ini.
INPUT
Data
PROSES
SDM
Pengumpulan data.
Dana
Analisis data
Metode
Interpretasi (Laporan Tahunan)
Waktu Sarana dan prasaran
OUTPUT
Cakupan dari masing-masing program perbaikan gizi
52
Bagan 4.2 Alur Pendekatan System dalam Evaluasi Program Perbaikan Gizi 4.4.1
Input
Evaluasi input ini lebih memfokuskan pada berbagai unsur yang masuk dalam pelaksanaan pelaksanaan suatu suatu program. Unsur-unsur Unsur-unsur yang yang perlu diperhatika diperhatikan n dalam melakukan evaluasi input program perbaikan gizi yang sudah dijalankan oleh seksi gizi Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan, yaitu: 4.4.1. 4.4.1.1 1 Data Data
Data Data meru merupa pakan kan hal yang yang penti penting ng dala dalam m eval evaluas uasii suat suatu u progr program am.. Seca Secara ra keseluruhan data yang ada di Dinas Kesehatan ini diperoleh dari laporan LB3 (lampiran 2) masi masingng-ma masi sing ng Pusk Puskes esma mass yang yang ada ada di wila wilaya yah h kerja kerja Dina Dinass Kese Keseha hata tan n Kota Kota Tangerang Selatan, karena laporan LB3 sudah mencakup laporan dari semua program dan kegiatan yang ada di puskesmas dan posyandu. Sehingga data cukup dari format LB3 dari Puskesmas. Puskesmas. Data R1 gizi tidak dilaporkan dilaporkan ketingkat Dinas Dinas Kesehatan Kesehatan karena data ini ada di tingkat posyandu. Data F3 gizi juga tidak dilaporkan ke Dinas Kesehatan karena format F3 merupakan data rekapan di tingkat puskesmas. Sedangkan laporan W1 (laporan wabah KLB 24 jam) tidak dilaporkan, karena yang dilaporkan adalah laporan
53
W2 (laporan KLB satu minggu). Laporan W1 ada di tingkat puskesmas. Dari laporan W1 itu akan di rekap untuk dilaporkan ke Dinas Kesehatan dalam bentuk laporan W2. Data laporan LB3 itu mencakup semua program yang ada di Dinas Kesehatan Kota Tangerang Tangerang Selatan. Selatan. Selain laporan LB3, data juga diperoleh diperoleh dari laporan laporan kegiatan PSG dan BPB, laporan W2 dan laporan balita gizi buruk tiap bulannya. Lapora Laporan n LB3 dari dari masing masing-ma -masin sing g puskes puskesmas mas ini akan dilapo dilaporka rkan n ke Dinas Dinas Kesehatan melalui bagian perencanaan. Sehingga seksi gizi memperoleh data mengenai program perbaikan gizi dari bagian perencanaan. Sedangkan laporan W2 mengenai kasus gizi buruk ini diperoleh dari bagian surv survei eila lans ns.. Dan Dan lapo lapora ran n meng mengena enaii bali balita ta gizi gizi buruk buruk tiap tiap bula bulann nnya ya lang langsu sung ng dari dari puskesmas ke bagian gizi Dinas Kesehatan. 4.4.1.2 Sumber Daya Manusia
Salah satu faktor keberhasilan suatu program adalah tersedianya sumber daya manusia yang cukup, baik dari segi kuantitas maupun kualitasnya. Evaluasi program perbaikan gizi ini dilakukan oleh seksi gizi bekerjasama dengan bagian perencanaan. Tenaga yang ada di seksi gizi sebanyak tiga orang yang terdiri dari kepala seksi gizi dan dua staff gizi. Dimana staff gizi akan melakukan analisis dari data gizi yang diperoleh dari bagian perencanaan. Kepala seksi gizi akan mengoreksi evaluasi program perbaikan gizi. 4.4.1. 4.4.1.3 3 Dana Dana
Dana merupakan komponen yang penting dalam pelaksanaan suatu program. Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan mendapatkan dana dari Anggaran Pendapatan
54
dan Belanja Daerah (APBD) untuk semua pelaksanaan program perbaikan gizi. Mereka tidak mendapatkan dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). 4.4.1.4 4.4.1.4 Metode Metode
Metode Metode yang yang digunak digunakan an dalam dalam melakuk melakukan an evalua evaluasi si dari dari data data LB3, LB3, lapora laporan n kegiatan PSG dan BPB, laporan W2 dan laporan balita gizi buruk tiap bulannya yaitu meng menggu guna naka kan n
pera perang ngka katt
komp komput uter er..
Dima Dimana na
dala dalam m
mela melaku kuka kan n
anal analis isis is
data data
menggunakan program Microsoft exel , sedangkan untuk laporannya yaitu menggunakan program Microsoft word . 4.4.1.5 4.4.1.5 Waktu Waktu
Dala Dalam m mela melakuk kukan an eval evaluas uasii prog progra ram m perbai perbaika kan n gizi gizi,, ada ada dua tahap tahap yang yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Tangerang Selatan seksi gizi yaitu evaluasi bulanan dan evaluasi tahunan. Evaluasi bulanan ini dilakukan setiap bulan oleh seksi gizi. Sehingga jika ada masalah dan kendala dalam pelaksanaan program perbaikan gizi bisa langsung diiden diidentif tifika ikasi si dan dipeca dipecahkan hkan.. Sedangk Sedangkan an evaluas evaluasii tahuna tahunan n dibuat dibuat sebagai sebagai lapora laporan n tahunan dan perencanaan program perbaikan gizi tahun selanjutnya. selanjutnya. 4.4.1.6 Sarana dan Prasarana Prasarana
Sarana Sarana dan prasar prasarana ana yang yang diguna digunakan kan dalam dalam pelaks pelaksanaa anaan n evaluas evaluasii progra program m perbaikan gizi ini meliputi laptop, printer dan alat-alat tulis yang lainnya.
4.4.2
Proses
Evaluasi proses ini lebih memfokuskan pada aktivitas suatu program. Adapun hal-ha hal-hall yang yang perlu perlu diperh diperhati atikan kan dalam dalam melaku melakukan kan evalua evaluasi si proses proses ini yaitu yaitu proses proses berjalannya program, kendala dan permasalahan serta pemecahan dari permasalahan
55
tersebut. Tabel ini menunjukkan perbandingan antara standar dan keadaan yang ada di lapangan dari evaluasi proses tersebut. Tabel 4.4 Perbandingan Evaluasi Proses antara Standar dan Keadaan di Lapangan Dinas Kesehatan Tangerang Selatan Tahun 2009 Standar
Keadaan di Lapangan
Dala Dalam m eval evalua uasi si pros proses es dili diliha hatt apak apakah ah Pela Pelaks ksan anaa aan n pel pelak aksa sana naan an
kegi kegiat atan an
tela telah h
dari dari
masi masing ng-m -mas asin ing g
menc mencap apai ai kegiatan sudah mencapai target yang
target target yang ditetapkan, ditetapkan, mengidenti mengidentifikasi fikasi telah ditetapkan, ditetapkan, dari evaluasi proses kendala dan masalah yang dihadapi.
ini ada 6 kendala kendala dan permas permasala alahan han yang dihadapi oleh Dinas Kesehatan.
Pada tahap evaluasi proses ini pelaksanaan dari masing-masing kegiatan sudah mencap mencapai ai target target yang yang telah telah diteta ditetapka pkan n oleh oleh Dinas Dinas Keseha Kesehatan tan.. Dalam Dalam pelaks pelaksana anaan an program perbaikan gizi di wilayah Kota Tangerang Selatan, ada beberapa kendala dan permasalahan yang dihadapi oleh seksi gizi. Adanya kendala dan permasalahan ini mung mungki kin n bisa bisa menj menjad adii sala salah h satu satu hamb hambat atan an dari dari kebe keberh rhas asil ilan an suat suatu u prog progra ram. m. Berdasarkan Berdasarkan hasil wawancara wawancara dan observasi, observasi, beberapa kendala dan permasalahan permasalahan yang dihadapi oleh seksi gizi adalah: 1. Kurangnya validitas data dan data riil yang sukar didapat. Hal ini disebabkan
karena kesalahan dalam pengisian data baik di LB3, laporan W2, maupun laporan bali balita ta gizi gizi buruk buruk tiap tiap bulanny bulannyaa dan kurang kurangnya nya pemaha pemahaman man mengena mengenaii defini definisi si operas operasion ional al dari dari masing masing-ma -masin sing g progra program. m. Salah Salah satu satu akibat akibatnya nya yaitu yaitu adanya adanya
56
ketimp ketimpanga angan n antara antara lapora laporan n LB3 dan W2. Sehing Sehingga ga bisa bisa jadi jadi wilaya wilayah h terseb tersebut ut sebenarnya mempunyai permasalahan gizi tetapi karena datanya kurang valid, maka permasalahan gizi yang ada tidak kelihatan. 2. Kete Keterrlam lambata batan n
pel pelapor aporan an
data data
dar dari
pusk puskes esm mas
ke
Dina Dinass
Kese Keseha hata tan. n.
Keterl Keterlamb ambata atan n ini diseba disebabkan bkan karena karena keterl keterlamb ambata atan n pelapo pelaporan ran dari dari Posyan Posyandu, du, sehingga dari tingkat Puskesmas terlambat juga pelaporan datanya. Akibat yang bisa ditimbulk ditimbulkan an dari keterlambatan keterlambatan data yang masuk yaitu laporan laporan ke Dinas Kesehatan Kesehatan Propinsi, Bappeda, dan Wali Kota jadi terlambat, proses evaluasi terhambat dan penyusunan program selanjutnya jadi terlambat. Akibatnya timbullah permasalahan gizi. Salah satu contohnya yaitu keterlambatan dalam pelaporan balita yang gizi buruk, dampaknya yaitu bisa terjadi kematian pada balita tersebut. 3. Adanya data yang tidak lengkap dari laporan bulanan (LB3) Puskesmas. Hal ini
mungki mungkin n karena karena kesala kesalahan han penulis penulisan, an, kesala kesalahan han data data dari dari tingka tingkatt Posyan Posyandu du dan pemahaman yang kurang mengenai cara pengisian laporan bulanan (LB3). Sehingga proses proses pelaksanaan pelaksanaan evaluasi, evaluasi, pelaporan pelaporan ke Dinas Kesehatan Propinsi terhambat. terhambat. Selain Selain itu proses proses penyus penyusunan unan progra program m dari dari hasil hasil evalua evaluasi si juga juga terham terhambat bat.. Maka Maka timbullah permasalahan gizi. 4.4.2.1 Alur Pelaporan Pelaporan dan Pendistribusi Pendistribusian an
Bagian gizi di Dinas Kesehatan Berikut ini bagan alur pelaporan program perbaikan Seksi Gizi Perencanaan Tangerang selatan. Dinkes
TPG
Koordinator Kader
Bidan Desa
Kader Posyandu
57
Bagan 4.3 Alur Pelaporan Program Perbaikan gizi Dinas Kesehatan Tangerang Selatan Tahun 2009 Semua Semua progra program m gizi gizi yang yang ada di Dinas Dinas Kesehat Kesehatan an Kota Kota Tanger Tangerang ang Selata Selatan, n, pelak pelaksan sanaan aanya ya dipeng dipengaru aruhi hi oleh oleh aktivi aktivitas tas dari dari Posyan Posyandu du yang yang ada di wlayah wlayah kerja kerja Puskesmas. Aktivitas posyandu masih tergantung kepada keberadaan bidan desa dan kader posyandu. Kader yang ada di Posyandu akan melaporkan hasil kegiatannya ke bidan desa. Selain adanya bidan desa, koordinator kader posyandu juga mengawasi pelaksanaan dan pelaporan dari kegiatan yang ada. Laporan dari kader posyandu itu akan di laporkan ke Puskesmas setempat melalui Tenaga Pelaksana Gizi oleh bidan desa yang bekerjasama dengan koordinator kader posyandu. Tenaga Pelaksana Gizi akan melakukan rekapitulasi data untuk bisa dilaporkan ke Dinas Kesehatan Kota Tangerang Sela Selata tan n
mela melalu luii
bagi bagian an
pere perenc ncaa aan. n.
Dari Dari
bagi bagian an
pere perenc ncan anaa aan, n,
lapo lapora ran n
akan akan
didistribusikan ke masing-masing bagian yang ada di Dinkes sesuai dengan program yang dijalankan. Seksi gizi memperoleh data dari bagian perencanaan yang nantinya akan dilakukan evaluasi. Dari alur tersebut, Dinas Kesehatan Kota Tangerang selatan dibagian seksi gizi meneri menerima ma lapora laporan n dari dari Puskes Puskesmas mas melalu melaluii bagian bagian perenca perencanaa naan. n. Lapora Laporan n rutin rutin yang yang
58
masuk ke seksi gizi berupa laporan bulanan (LB3), laporan W2 dan laporan balita gizi bur buruk uk.. Sela Selain in lapo lapora ran n ruti rutin, n, ada ada juga juga lapo lapora ran n khus khusus us bagi bagi prog progra ram m gizi gizi yang yang pelaksanaannya tidak setiap bulan. Laporan khusus ini seperti laporan kegiatan Bulan Penim Penimbang bangan an Balit Balita, a, Pemant Pemantaua auan n Statu Statuss Gizi Gizi dan lapora laporan n progra program m pendis pendistr tribu ibusia sian n vitamin A bagi balita usia 6-11 bulan dan balita usia 12-59 bulan. Laporan Bulan Penimbangan Balita dan pendistribusian vitamin A dilakukan pada bulan Februari dan Agustus. Sedangkan laporan Pemantauan Status Gizi dilakukan setiap bulan Agustus. Dari laporan-laporan yang ada, dilakukan evaluasi program gizi. Dimana tujuan dilakukanya evaluasi adalah untuk megetahui keberhasilan dari program gizi tersebut dan dijadikan standar dalam penyusunan program gizi selanjutnya. Selain alur pelaporan, alur pelaksanaan kegiatan dari semua program perbaikan gizi bisa dilihat pada bagan berikut ini.
Seksi Gizi
TPG
Koordinator Kader
Bidan Desa
Kader Posyandu
Sasaran
59
Bagan 4.4 Alur Pelaksanaan Program Perbaikan gizi Dinas Kesehatan Tangerang Selatan Tahun 2009 Dala Dalam m pela pelaks ksana anaan an progr program am perb perbai aikan kan gizi gizi,, Dina Dinass Keseha Kesehata tan n Seks Seksii Gizi Gizi menet menetap apkan kan progr program am-p -pro rogr gram am yang yang akan akan dila dilaks ksan anaan aan.. Dari Dari Seks Seksii gizi gizi ini ini akan akan disosi disosiali alisas sasika ikan n ke Puskes Puskesmas mas melalu melaluii Tenaga Tenaga Pelaks Pelaksana ana Gizi Gizi (TPG) (TPG) yang yang ada di masing masing-ma -masin sing g Puskes Puskesmas mas.. Dari Dari tingka tingkatt Puskes Puskesmas mas,, progra program m perbai perbaikan kan gizi gizi akan disalurkan ke Posyandu-posyandu yang ada di wilayah kerja Puskesmas. TPG, bidan desa dan para kader menjalankan program perbaikan gizi tersebut. Kader Posyandu inilah sebagai penggerak masyarakat.
4.4.2.2 Proses Evaluasi Evaluasi Program Perbaikan Perbaikan Gizi Dinas Kesehatan Tangerang Selatan
Dalam melakukan melakukan evaluasi evaluasi program program perbaikan perbaikan gizi yang dijalankan dijalankan oleh Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan, adapun alurnya bisa dilihat pada bagan berikut ini: Pengumpulan Data
Laporan LB3 Laporan W2 Laporan balita gizi buruk tiap bulannya
Analisis Data
Interpretasi (Laporan Tahunan)
60
Bagan 4.5 Alur Proses Evaluasi Program Perbaikan Gizi Dari Dari alur alur diatas diatas,, dapat dapat dijela dijelaska skan n langkah langkah-la -langk ngkah ah proses proses evaluas evaluasii progra program m perbaikan gizi yang dilakukan oleh seksi gizi yaitu: a)
Melakukan pengumpulan data dari hasil pencatatan sepuluh Puskesmas
yang ada di wilayah kerjanya. Data yang diperoleh mencakup semua program perba perbaika ikan n gizi gizi yang yang sudah sudah dijala dijalankan nkan oleh oleh Dinas Dinas Kesehat Kesehatan an Kota Kota Tanger Tangerang ang Selatan. Data ini berasal dari LB3 program perbaikan gizi dari bagian perencanaan, lapor laporan an langs langsung ung ke bagia bagian n gizi gizi dari dari pusk puskes esma mass dan dan lapor laporan an W2 dibag dibagia ian n surveilans. b)
Dilakukan Dilakukan analisis dari data yang ada sesuai sesuai dengan tujuan dari evaluasi
tersebut. Proses analisis data ini menggunakan computer perangkat komputer. c)
Dari hasil analisis analisis tersebut, dilakukan interpretasi interpretasi dalam bentuk laporan laporan
tahunan dan kesimpulan. d)
Dar Dari hasil anali alisis evaluasi tersebut but, dap dapat dik diketahu ahui wilayah di Kota
Tang Tanger eran ang g Sela Selata tan n yang yang memp mempuny unyai ai perm permas asal alaha ahan n gizi gizi.. Sehi Sehingg nggaa seba sebaga gaii pertimbangan dalam menjalankan program perbaikan gizi tahun berikutnya. e)
Dina Dinass Kese Keseha hata tan n Kot Kotaa Tan Tange gera rang ng Sela Selata tan n aka akan n mel melap apor orka kan n has hasil il eval evalua uasi si
tersebut kepada Bapeda, Wali Kota dan Dinas Kesehatan Propinsi. 4.4.3
Output
61
Evalua Evaluasi si output output diketa diketahui hui dari dari lapora laporan n tahuna tahunan n Dinas Dinas Keseha Kesehatan tan Tanger Tangerang ang Selata Selatan. n. Lapora Laporan n tahuna tahunan n ini berasa berasall dari dari rekapi rekapitul tulasi asi dan analisi analisiss dari dari pencapa pencapaian ian cakupan program yang sudah dilaksanakan. Laporan tahunan ini akan dilaporkan ke Dinas Kesehata Kesehatan n Provinsi, Provinsi, Bapeda dan Wali kota. Laporan Laporan tahunan mencakup semua semua program dan kegiatan yang ada di Dinas Kesehatan Tangerang Selatan. Pencapaian cakupan dari masing-masing program tersebut dibandingkan dengan targ target et dari dari Stan Standa darr Pela Pelaya yana nan n Mini Minima mall (SPM (SPM), ), hasi hasill penc pencapa apaia ian n prog progra ram m tahun tahun sebelumnya, sebelumnya, dan hasil survey seperti Riskesdas 2007, susenas susenas dan sebagainya. sebagainya. Namun dikarenakan Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan ini masih baru, maka pencapaian cakupan cakupan tidak tidak diband dibanding ingkan kan dengan dengan hasil hasil pencapa pencapaian ian progra program m tahun tahun sebelu sebelumny mnya. a. Berikut ini tabel perbandingan antara standar dari evaluasi output dengan keadaan yang ada di lapangan. Tabel 4.5 Perbandingan Evaluasi Output antara Standard dan Keadaan di Lapangan Dinas Kesehatan Tangerang Selatan Tahun 2009 Standar
Keadaan di Lapangan
Evaluasi output menilai pencapaian setiap Dari Dari semua semua progra program m perbai perbaikan kan gizi gizi kegi kegiat atan an
perb perbai aika kan n
gizi gizi..
Targ Target et dari dari penc pencap apai aian anny nyaa suda sudah h diat diatas as targ target et..
masing-masing kegiatan mengacu kepada Kecuali Kecuali kegiatan kegiatan PSG, dimana jumlah jumlah SPM, SPM, hasi hasill penc pencap apai aian an prog progra ram m tahu tahun n balita yang mengalami gizi buruk, gizi sebe sebelu lumn mnya ya,, dan dan hasil hasil surv survey ey seper seperti ti kurang, kurang, status status gizi gizi kurus kurus sekali sekali,, dan Riskesdas 2007, susenas dan sebagainya
status gizi kurus melebihi angka yang
62
ditetapkan oleh WHO.
Adapun hasil pencapaian cakupan dari masing-masing program adalah sebagai berikut: 4.4.3.1 Program Pemantauan Pemantauan Pertumbuhan Pertumbuhan Balita Balita
Pecapaian cakupan dari masing-masing kegiatan dalam program pemantauan pertumbuhan balita adalah sebagai berikut: a. Anali nalisi siss SK SKDN DN
Cakupan dari kegiatan SKDN Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan tahun 2009 2009 adala adalah h
rata rata-r -rat ataa ting tingka katt pert pertis isip ipas asii masy masyar arak akat at (D/S (D/S)) terh terhada adap p kegia kegiata tan n
penimbangan di Posyandu adalah sebesar 74,10%, cakupan program (K/S) mencapai 93,10%, efektifitas program (N/S) sebesar 53,60%, dan keberhasilan program (N/D) sebesar 72,33%. Cakupan program SKDN Dinas Kesehatan Kota Tangerang Tangerang Selatan Selatan tahun 2009 sudah mecapai target yang ditetapkan ditetapkan yaitu yaitu target target tingkat tingkat pertisipas pertisipasii masyarakat masyarakat (D/S) terhadap kegiatan penimbangan di Posyandu adalah sebesar 72%, cakupan program (K/S) mencapai 80%, efektifitas program (N/S) sebesar 40%, dan keberhasilan program (N/D) sebesar 70%. b. Pencata Pencatatan tan Balit Balita a BGM (Bawah (Bawah Garis Garis Merah Merah))
Cakupan pencapaian kegiatan pencatatan balita BGM Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan tahun 2009 adalah sebesar 1,10%.
63
Target yang ditetapkan Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan adalah sebesar 15%. Bila dibandingkan dengan target tersebut, nilai balita BGM di Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan masih di bawah target. c. Pema Pemant ntaua auan n Stat Status us Giz Gizii (PSG (PSG))
Dari Dari kegiata kegiatan n Pemnta Pemntauan uan Status Status Gizi Gizi pada balita balita di wilaya wilayah h Kota Kota Tangera Tangerag g Selatan tahun 2009, output yang diperoleh dengan indikator BB/U yaitu prevalensi balita yang mengalami gizi buruk sebesar 1%, gizi kurang 9, 43%, gizi baik sebesar 85,74% dan gizi lebih sebesar 3,83%. Sedangkan untuk indikator TB/U yaitu prevalensi balita yag mengalami pendek sebesar 14,06%, dan balita yang normal sebesar 85,94%. Selain indikator BB/U dan TB/U, indikator yang digunakan yaitu BB/TB. Dimana prevalensi balita yang kurus sekali adalah sebesar 0,85%, kurus sebesar 4,67%, normal 88,41% dan gemuk 6,07%. d. Bulan Bulan Penimba Penimbangan ngan Balita Balita (BPB) (BPB)
Outp Output ut dari dari kegi kegiat atan an Bula Bulan n Peni Penimb mban angan gan Bali Balita ta Dina Dinass Kese Keseha hata tan n Kota Kota Tangerang Selatan ini adalah diketahuinya prevalensi balita yang mengalami gizi buruk sebesar 0,51%, balita gizi kurang sebesar 5,76%, balita gizi baik 91,60% dan balita yang mengalami gizi lebih sebesar 2,2% 4.4.3.2 Perbaikan Perbaikan Gizi pada pada Ibu Hamil Hamil
Pencapaian cakupan dari masing-masing kegiatan pada program perbaikan gizi pada ibu hamil adalah sebagai berikut: a. Pemberi Pemberian an Tabl Tablet et Fe Fe bagi bagi Ibu Ibu H Hami amill
64
Cakupan Cakupan kegiata kegiatan n pember pemberian ian tablet tablet Fe1 bagi bagi Ibu Hamil Hamil Di wilaya wilayah h Dinas Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan sebesar 97,72%. Sedangkan untuk tablet Fe3 sebesar 95,47%. Target Target yang yang diteta ditetapka pkan n seksi seksi gizi gizi Dinas Dinas Kesehat Kesehatan an Kota Kota Tanger Tangerang ang Selata Selatan n untuk pencapaian cakupan pemberian tablet Fe1 sebesar 90% dan Fe3 sebesar 80%. Sehingga persentase cakupannya sudah mencapai target telah ditentukan. b. Pemberi Pemberian an Makanan Makanan Tamb Tambaha ahan n bagi Ibu Hami Hamill yang KEK KEK
Cakupan Cakupan pencapa pencapaian ian kegiata kegiatan n pember pemberian ian makanan makanan tambah tambahan an pada ibu hamil hamil yang KEK di wilayah Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan adalah 100%. Jadi semua ibu hamil yang megalami KEK sudah memperoleh makanan tambahan.
4.4.3.3 Penanggulangan Penanggulangan Kekuragan Kekuragan Vitamin Vitamin A
Dalam program penanggulangan kekurangan vitamin A, pencapaian dari masingmasing kegiatannya adalah: a. Pember Pemberian ian Kapsu Kapsull Vitamin Vitamin A pada pada Balit Balita a
Cakupan pencapaian kegiatan distribusi vitamin A di wilayah Dinas Kesehatan Kota Kota Tanger Tangerang ang Selata Selatan n pada pada balit balitaa usia usia adalah adalah sebesa sebesarr 6-11 6-11 bulan bulan adalah adalah sebesa sebesar r 98,33% 98,33%.. Sedangk Sedangkan an pada balit balitaa usia usia 12-59 12-59 bulan, bulan, cakupan cakupan pencapa pencapaian iannya nya sebesa sebesar r 95,68%. Target yang ditetapkan oleh Dinas Kesehatan untuk pendistribusian Vitamin A berdasarkan SPM adalah sebesar 90%. Sehingga program distribusi vitamin A ini sudah mencapai target semua. b. Pember Pemberian ian Kapsu Kapsull Vitamin Vitamin A pada Ibu Ibu Nifas Nifas
65
Cakup Cakupan an penc pencapa apaia ian n kegia kegiata tan n pendi pendist stri ribus busia ian n vita vitami min n A pada pada ibu ibu nifa nifas, s, cakupannya sebesar 90,73%. Target yang ditetapkan oleh Dinas Kesehatan untuk pendistribusian Vitamin A berdasarkan SPM adalah sebesar 90%. Sehingga program distribusi vitamin A ini sudah mencapai target semua. 4.4.3.4 Penanggulangan Penanggulangan Gizi Buruk Buruk
Dalam program penanggulangan kekurangan vitamin A, pencapaian dari masingmasing kegiatannya adalah:
a. Perawat Perawatan an terha terhadap dap Balita Balita Gizi Gizi Buruk Buruk
Cakupan kegiatan balita gizi buruk yang mendapatkan perawatan di wilayah Dinas Dinas Kese Keseha hata tan n Kota Kota Tange Tangera rang ng Sela Selata tan n adal adalah ah 100%. 100%. Jadi Jadi semu semuaa balit balitaa yang yang mengalami gizi buruk sudah langsung ditangani dan dilakukan perawatan rawat inap dan rawat jalan baik di Puskesmas maupun di rumah sakit setempat. Perawatan yang ada berupa konseling, pengobatan dan konsultasi gizi. Cakupan Cakupan kegiata kegiatan n balit balitaa gizi gizi buruk buruk yang yang mendap mendapatka atkan n perawat perawatan an di Dinas Dinas Kesehatan Kesehatan Kota Tangerang Tangerang Selatan Selatan tahun 2009 ini sudah mencapai mencapai target. target. Target yang ditetapkan ditetapkan Dinas Kesehatan Kota Tangerang Tangerang Selata Selata berdasarkan berdasarkan Standar Pelayanan Pelayanan Minimal (SPM) adalah sebesar 100%. b. Pemb Pember eria ian n MPMP-AS ASII
Cakupan pencapaian kegiatan balita BGM Gakin yang memperoleh MP ASI Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan tahun 2009 adalah sebesar 100%. Hal ini
66
berarti bahwa semua balita BGM Gakin yang ada di wilayah Kota Tangerang selatan semuanya sudah memperoleh makanan pendamping ASI. Target yang ditetapkan oleh Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan untuk kegiatan ini adalah sebesar 100%. Sehingga cakupan program ini sudah mencapai target.
4.3.4 Indikator dalam Evaluasi
Dalam suatu perencanaan yang berorientasi pada program, kriteria keberhasilan pad padaa umum umumny nyaa dike dikemb mban angk gkan an berd berdas asar arka kan n caku cakupa pan n atau ataupu pun n hasi hasill dari dari suat suatu u pro progr gram am.M .Men enur urut ut feur feurst stei ein n dala dalam m hubun hubunga gan n denga dengan n krit kriter eria ia kebe keberh rhas asil ilan an yang yang digunakan untuk suatu proses evaluasi, ada 9 indikator yang perlu dipertimbangkan. Namun di Dinas kesehatan Kota Tangerang Selatan, hanya 4 indikator yang dijadikan kriteria keberhasilannya yaitu : availability) 1. Indikator keberhasilan (indicators (indicators of availability) Dalam menilai keberhasilan suatu program, indikator keberhasilan ini melihat apakah unsur yang seharusnya ada dalam suatu proses itu benar-benar ada. Unsur yang ada dalam program perbaikan gizi Dinas Kesehata Tagerang Selatan ini meliputi data, SDM, dana, metode, waktu, sarana sarana dan prasarana. Dimana dalam pelaksanaannya pelaksanaannya dana menjadi salah satu kendala berjalannya suatu program. 2. Indikator keterjangkauan (indicators (indicators of accessibility) accessibility)
Indika Indikator tor ini melihat melihat apakah apakah layanan layanan yang yang ditawar ditawarkan kan masih masih berada berada dalam dalam ‘jangk ‘jangkauan auan’’ pihakpihak-pih pihak ak yang yang membut membutuhk uhkan. an. Indika Indikator tor ini bisa bisa diliha dilihatt dari dari bentuk bentuk layanan bagi keluarga miskin berupa pemberian MP-ASI pencapaiannya sudah 100%. 3. Indikator pemanfaatan (indicators of utilisation) utilisation )
67
Indikator ini melihat seberapa banyak suatu layanan yang sudah disediakan oleh pihak pemberi layanan, dipergunakan (dimanfaatkan) oleh kelompok sasaran. Indikator ini bisa dilihat dari output yaitu pencapaian suatu program. Dimana semua program yang ada di Dinas Kesehatan Kesehatan Kota Tangerang Selatan sudah mencapai target. Sehingga bisa dikatakan semua kelompok sasaran sudah memanfaatkan program yang ada di Dinas Kesehatan.
4. Indikator cakupan (indicators (indicators of coverage) coverage)
Indikator ini mennjukkan proporsi orang-orang yang membutuhkan sesuatu dan menerima layanan tersebut. Indikator ini dilihat dari pencapaian cakupan dar masingmasing program. Dimana dalam pencapaiannya semua program di Dinas Kesehatan sudah mencapai target.
68
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 KES KESIMP IMPULA ULAN N
a) Dinas Dinas Kesehata Kesehatan n Kota Kota Tanger Tangerang ang selatan selatan merupakan merupakan Dinas Kesehat Kesehatan an yang baru berdiri tahun 2009. Dimana ada sepuluh Puskesmas yang ada di wilayah kerja Dinas Kesehatan Tangerang Selatan. Semua program dan kegiatan yang ada di Dinas Kesehatan Tangerang Selatan, dijalankan oleh oleh sepulu sepuluh h Puskes Puskesmas mas terseb tersebut ut yaitu yaitu puskes puskesmas mas Serpon Serpong, g, Pondok Pondok Jagung, Jagung, Pondok Pondok Aren, Aren, Pamula Pamulang, ng, Jombang Jombang,, Ciputa Ciputat, t, Ciputa Ciputatt Timur, Timur, Jurang Mangu, Kampung Sawah dan Setu. b) Seksi gizi Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan merupakan bagian
dari kesehatan keluarga. Dimana dalam kesehatan keluarga itu terdiri dari seksi gizi, KIA, dan lansia_remaja. Staf yang ada di seksi gizi terdiri dari kepala seksi gizi dan dua orang staf gizi. c) Ada empat program gizi yang dijalankan oleh Dinkes Kota Tangerang
Sela Selata tan n seks seksii gizi gizi pada pada tahu tahun n 2009 2009,, yait yaitu: u: prog progra ram m pema pemant ntau auan an pertum pertumbuha buhan n balit balita, a, perbai perbaikan kan gizi gizi pada pada ibu hamil hamil,, penangg penanggula ulanga ngan n kekurangan vitamin A, dan penanggulangan gizi buruk. d) Evaluasi yang dilakukan oleh Dinkes Kota Tangerang Selatan Seksi Gizi
adalah dengan pegumpulan data dari hasil pencatatan sepuluh Puskesmas yang ada di wilayah kerjanya. Setelah itu dilakukan analisis dari data ters terseb ebut ut dan dan diin diinte terp rpre reta tasi sikan kan.. Sela Selain in itu itu Dinas Dinas Kese Keseha hata tan n Kota Kota
69
Tangerang Selatan melakukan monitoring terhadap Puskesmas yang ada di wilayah kerjanya. Proses evaluasi yang dilakukan melalui pendekatan system yaitu menilai input, proses dan output. 1. Input Input,, terd terdir irii dari dari:: i.
Data Data yang yang menca mencakup kup Lap Lapor oran an LB3, LB3, lapo lapora ran n W2 dan dan lapor laporan an bali balita ta gizi gizi buruk tiap bulannya.
ii.
Sumber Sumber daya daya manusi manusiaa yang yang ada ada terdi terdiri ri dari dari tiga tiga orang orang diba dibagia gian n seksi seksi gizi gizi
iii.
Dan Dana be berasal da dari AP APBD.
iv.
Metode Metode yang yang diguna digunakan kan yaitu yaitu denga dengan n mengg mengguna unakan kan perangk perangkat at komput komputer er
v. vi. vi.
Wakt Wa ktu u pela pelaks ksan anaa aanny nnyaa yai yaitu tu bula bulana nan n dan dan tahun tahunan an.. Sara Sarana na dan pras prasar aran anaa yang digun digunak akan an dalam dalam mela melakuk kukan an evalu evaluas asii yaitu yaitu laptop, printer dan alat-alat tulis yang lainnya.
2. Pros Proses es,, meli melipu puti ti:: i.
Pengum Pengumpul pulan an data data dari dari sepul sepuluh uh Pusk Puskesm esmas as yang yang ada ada di wilaya wilayah h kerjan kerjanya, ya,
ii. ii.
Anal Analis isis is dat dataa denga dengan n meng menggu gunak nakan an per peran angka gkatt komp komput uter er
iii. iii.
Interp Interpret retasi asi data data dan dan dibuat dibuat dalam dalam bentuk bentuk lapora laporan n tahun tahunan. an. 3. Output Output,, melipu meliputi ti cakupan cakupan dari dari masing masing-ma -masin sing g progra program m perbai perbaikan kan gizi dalam dalam bentuk bentuk lapora laporan n tahuna tahunan. n. Dimana Dimana pencapa pencapaian ian dari dari masing masing-ma -masin sing g
program sudah mencapai target.
5.2 SARA SARAN N
70
1) Diadakan Diadakan pelatihan pelatihan mengenai cara pengisian pengisian formulir LB3, W2 dan laporan laporan
balita yang gizi buruk tiap bulannya bagi tenaga pelaksana gizi yang ada di Puskesmas. 2) Diada Diadaka kan n pert pertem emua uan n berk berkal alaa untu untuk k pemaha pemahama man n dan dan peny penyam amaa aan n pers perseps epsii mengenai program yang akan dijalankan. 3) Adanya reward bagi reward bagi puskesmas yang tepat waktu dalam melaporkan datanya
dan adanya punishment adanya punishment bagi bagi puskesmas yang telat pelaporan datanya. 4) Kroscek Kroscek dari data data yang masuk, masuk, baik laporan laporan LB3, LB3, W2 dan laporan laporan balita balita gizi buruk tiap bulannya. 5) Setelah dilakukan evaluasi, diharapkan ada feed back dari program yang ada. ada feed back dari
Sehingga pelaksanaan program selanjutnya bisa lebih b aik. 6) Dila Dilaku kuka kan n eval evalua uasi si kegi kegiat atan an dari dari masi masing ng-m -mas asin ing g prog progra ram m yang yang ada. ada. Sehingga bisa langsung dilakukan pemecahan dan solusi dari permasalahan dan hambatan yang ada dalam program tersebut.
71
DAFTAR PUSTAKA
Depkes, RI. Rencana Pembangunan Kesehatan Menuju Indnesia Sehat 2010. 2010. Jakarta: Depkes RI. 1999. Depkes, RI. Buku Panduan Pengelolaan Program Perbaikan Gizi Kabupaten/ Kota. Jakarta: Depkes RI. 2000. Pedoman an Pemant Pemantaua auan n Wilaya Wilayah h Setemp Setempat at – Gizi Gizi (PWS-GI (PWS-GIZI) ZI).. Jakart Depkes, RI. Pedom Jakarta: a: Depkes RI. 2008. Depkes, RI. Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Minimal (SPM). Jakarta: Depkes RI. 2008. Dinkes, Dinkes, Tangsel. Tangsel. Profi Profill Kesehat Kesehatan an Kota Kota Tangera Tangerang ng Selata Selatan n Tahun Tahun 2009. 2009.Tangerang Tangerang Selatan: Dinkes Tangsel. 2009. Kesehatan. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran Muninjaya, A. A. Gde. Manajemen Kesehatan. EGC. 2004. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan, Kesehatan, Jakarta: Penerbit Rineka Notoatmodjo, Soekidjo. Soekidjo. Pendidikan Cipta. 2003. Notoatmodj Notoatmodjo, o, Soekidjo. Soekidjo. Promos Promosii Kesehat Kesehatan, an, Teori Teori dan Aplika Aplikasi. si. Jakart Jakarta: a: PT Asdi Asdi Mahasatya. 2005. Rukmint Rukminto, o, Isband Isbandi. i. Pember Pemberday dayaan, aan, Pengem Pengembang bangan, an, Masyara Masyarakat kat dan Interve Intervensi nsi Komunitas. Depok: Penerbit FEUI. 2003 WHO. Manajemen Pelayanan Kesehatan Primer. Jakarta: EGC