BAHAN AJAR SISTEM REM
BAB I PENDAHULUAN A. Deskripsi Judul Modul Unit kompetensi ini bertujuan untuk mempersiapkan siswa menjadi pelaksana pemeliharaan/servis sistem rem dan komponen-komponennya dimana unit kompetensi ini merupakan dasar pengetahuan dan ketrampilan dalam melakukan
rutinitas
pemeliharaan/servis
sistem
rem
dan
komponen-
komponen dengan kondisi pembelajaran sebagai berikut : •
Memberikan
dasar-dasar
pengetahuan
dan
keterampilan
tentang
pekerjaan pemeliharaan/servis sistem rem dan komponen-komponennya •
Sasarannya adalah segala macam pekerjaan yang menggunakan proses pemeliharaan/servis sistem rem dan komponen-komponennya yang ada di industri maupun dibengkel-bengkel kerja meliputi : -
Menyiapkan peralatan
-
Mengeset peralatan
-
Mengoperasikan paralatan dan menyiapkan alat-alat bantu
-
Melakukan perakitan dan pemasangan sistem rem dan komponenkomponennya
-
Penekanan pembelajaran dari unit ini adalah hal-hal paraktik tentang melakukan
perakitan dan pemasangan sistem rem dan
komponen-komponennya •
sesuai dengan spesifikasi pabrik .
•
Pelatihan dapat dilaksanakan dibengkel pelatihan atau di industri yang relevan dengan persyaratan
•
Tersedia bengkel kerja dengan kelengkapan peralatan yang cukup memadai.
•
Tersedia sumber-sumber belajar dan media pembelajaran
•
Kondisi keselamatan dan kesehatan kerja yang selalu diperhatikan.
•
Penggunaan alat-alat yang sesuai dengan fungsi dan kegunaannya.
SMK BINA TARUNA JALANCAGAK – SUBANG
1
BAHAN AJAR SISTEM REM
•
Bekerja berdasarkan prosedur operasi standar.
•
Lingkungan kerja yang sehat dan aman dengan sirkulasi tata udara yang memadai
B. Prasarat Kemampuan awal yang harus miliki oleh siswa yang akan mempelajari modul ini adalah telah menguasai dan lulus pada pembelajaran : 1. OTO. KR 01-016.03 Mengikuti prosedur kesehatan dan keselamatan kerja. 2. OTO. KR 01-017.03
Penggunaan dan pemeliharaan peralatan dan
perlengkapan tempat kerja. 3. OTO.KR 01-010.03 Penggunaan dan pemeliharaan alat ukur. 4. OTO.KR 04-01.03
Pemasangan dan perakitan sistem rem dan komponen-
komponennya.
C. Petunjuk Penggunaan Modul 1. Tahapan belajar Pada bagian ini, siswa akan
menemukan
instruksi yang akan
membimbing dalam pencapaian pengetahuan ,
keterampilan untuk
mencapai kompetensi. Bagian ini sangat penting bagi siswa. Setiap siswa harus melengkapi setiap
Tahap
Belajar
(sesuai
urutan)
sehingga
akan
mencapai
kompetensi. Ingat: tanggung jawab untuk proses belajar ada pada diri dan usaha
dalam penyelesaian tahapan belajar akan dihargai melalui
kemampuan siswa untuk mencapai kompetensi. Aspek kritis yang diidentifikasi dalam Tahapan Belajar merupakan bagian penting yang harus difokuskan pada proses belajar. 2.
Cek kemampuan Pada bagian ini, tahapan belajar diperluas agar dapat mengidentifikasi tahapan/langkah nyata yang diperlukan untuk menampilkan tugas mulai dari awal sampai selesai. Tahapan ini disusun dalam urutan unjuk kerja.
SMK BINA TARUNA JALANCAGAK – SUBANG
2
BAHAN AJAR SISTEM REM
Sebelum dinilai siswa menggunakan bagian ini sebagai pemeriksaan sendiri untuk memastikan bahwa siswa dapat menampilkan secara berurutan seluruh tahapan yang membangun tahapan belajar. 3.
Aspek penting – keselamatan/tingkah laku Pada bagian ini, aspek penting mengenai keselamatan, pemeliharaan dan tingkah laku diidentifikasi dan dibuat daptarnya. Setiap siswa akan menggunakan daftar ini untuk mengecek apakah dapat mencapai standar unjuk kerja yang sangat baik pada pekerjaan. Agar dapat mencapai level ini, siswa perlu bertanggung jawab untuk melakukan pembelajaran yang efisien dan efektif dan seseorang yang memiliki sikap yang benar dalam bekerja. Guru/pembimbing juga akan menggunakan daftar cek ini untuk menilai sikap setiap siswa, berdasarkan tingkah laku dan demonstrasi hal-hal yang telah diidentifikasi pada daftar cek, akan mengamati tingkah laku
atau
dalam beberapa kasus mungkin akan mendiskusikan aspek kritis tertentu dengan. Hal ini merupakan bagian yang penting dari keseluruhan penilaian. 4. Bagaimana Siswa Akan Dinilai Dalam sistem berdasarkan Kompetensi, Penilai akan mengumpulkan bukti dan membuat pertimbangan mengenai pengetahuan, pemahaman dan unjuk kerja tugas-tugas dan sikap siswa terhadap pekerjaan. Siswa akan dinilai untuk menentukan apakah
telah mencapai kompetensi sesuai
dengan standar yang dijelaskan dalam Kriteria Unjuk kerja. Pada
Pelatihan
Berdasarkan
Kompetensi,
pendekatan
yang
banyak
digunakan untuk penilaian adalah ‘Penilaian Acuan Patokan/CriterionReferenced Assessment’. Pendekatan ini mengukur unjuk kerja terhadap sejumlah standar. Standar yang digunakan dijelaskan dalam Kriteria Unjuk Kerja. Penilaian dapat dilaksanakan dengan tujuan sebagai bantuan dan dukungan belajar, tipe penilaian ini adalah formatif dan merupakan proses yang sedang berjalan.
SMK BINA TARUNA JALANCAGAK – SUBANG
3
BAHAN AJAR SISTEM REM
Penilaian dapat juga dilaksanakan untuk menentukan apakah siswa telah mencapai hasil program belajar (contohnya pencapaian kompetensi dalam Unit) – tipe penilaian ini adalah Kognitif, Psikomotor, dan Atitude Skill adalah merupakan penilaian akhir. Penilaian mungkin dilaksanakan di industri (di tempat kerja) atau di lembaga pelatihan (di luar tempat kerja). Kapanpun memungkinkan, sebaiknya
penilaian
dilaksanakan
di
tempat
kerja
sehingga
guru/pembimbing dapat mengamati siswa melakukan kegiatan normal di tempat kerja.
5. Tipe penilaian a. Tes tertulis Tes tertulis akan menilai pengetahuan siswa dan pemahaman konsep dan prinsip yang merupakan dasar unjuk-kerja tugas-tugas siswa. Tes tertulis biasanya berupa seri Pertanyaan Pilihan Ganda atau beberapa bentuk tes tertulis objektif lainnya, yaitu tes dimana setiap pertanyaan memiliki satu jawaban benar. b. Tes unjuk kerja Tes Unjuk kerja akan menilai kompetensi siswa dalam menampilkan tugas-tugas elemen terhadap standar yang dijekaskan dalam Kriteria Unjuk kerja. maka, setiap siswa akan menerapkan pengetahuan dan pemahaman terhadap unjuk kerja tugas-tugas. Guru/pembimbing biasanya menggunakan daftar cek analisis elemen sebagai pedoman untuk menentukan kompetensi siswa dan akan memberikan umpan balik mengenai unjuk kerja dan jika perlu, merencanakan pelatihan lanjutan jika
belum mencapai kompetensi
pada usaha/kesempatan pertama. 6.
Strategi belajar yang disarankan Belajar dalam sistem berdasarkan kompetensi berbeda dengan yang ‘diajarkan’ di kelas oleh guru. Pada sistem ini, siswa akan bertanggung jawab terhadap kegiatan belajar sendiri. Artinya bahwa setiap siswa perlu
SMK BINA TARUNA JALANCAGAK – SUBANG
4
BAHAN AJAR SISTEM REM
merencanakan belajar sendiri dengan guru/pembimbing dan kemudian melaksanakannya dengan sungguh-sungguh sesuai dengan rencana yang telah dibuat. Proses yang disarankan untuk belajar: •
Baca bahan/materi yang telah diidentifikasi dalam setiap tahap belajar dengan tujuan mendapatkan tinjauan umum mengenai isi proses belajar yang telah direncanakan.
•
Buat catatan terhadap apa yang telah dibaca.
•
Pikirkanlah bagaimana pengetahuan baru yang diperoleh berhubungan dengan pengetahuan dan pengalaman yang telah dimiliki.
•
Rencanakan aplikasi praktik pengetahuan dan keterampilan.
•
Coba kerjakan seluruh pertanyaan dan tugas praktik yang terdapat pada tahap belajar.
•
Merevisi dan meninjau materi belajar agar dapat
menggabungkan
pengetahuan yang telah dimiliki. •
Mengamati
keterampilan
guru/pembimbing,
praktik
yang
didemonstrasikan
oleh
orang yang telah berpengalaman lainnya atau
rekan sesama siswa yang telah memiliki kemampuan yang lengkap tentang kompetensi yang sedang dipelajari. •
Ajukan pertanyaan kepada guru/pembimbing
tentang konsep sulit
yang ditemukan. •
Menerapkan praktik kerja yang aman
•
Mengamati indikator kemajuan personal melalui kegiatan praktik
•
Mempraktikkan keterampilan baru yang telah diperoleh.
•
Melaksanakan tugas penilaian untuk penyelesaian belajar.
Jika ada sesuatu yang tidak dimengerti pada pedoman Belajar, tanyakan pada
guru/pembimbing
untuk
membantu
kelancaran
pelaksanaan
pembelajaran yang dilakukan.
SMK BINA TARUNA JALANCAGAK – SUBANG
5
BAHAN AJAR SISTEM REM
Pusatkan pada pencapaian pengetahuan dan keterampilan baru. 7. Metode penyampaian Terdapat tiga prinsip metode penyampaian yang dapat digunakan dan hal tersebut dijelaskan di bawah ini. Dalam beberapa kasus, kombinasi metode mungkin sesuai. Pedoman Belajar ini telah didesain sebagai sumber belajar utama dalam ketiga situasi. a) Belajar bebas Belajar bebas membolehkan siswa untuk belajar secara individu, sesuai dengan kecepatan belajarnya masing-masing. Meskipun proses belajar dilaksanakan secara bebas, setiap siswa disarankan untuk menemui guru/pembimbing setiap saat untuk mengkonfirmasikan kemajuan dan mengatasi kesulitan belajar. b) Belajar berkelompok Belajar berkelompok memungkinkan siswa untuk datang bersama secara teratur dan berpartisipasi dalam belajar berkelompok.
Walaupun proses
belajar memiliki prinsip sesuai dengan kecepatan belajar masing-masing, belajar
berkelompok
memberikan
interaksi
antara
peserta,
guru/pembimbing dan pakar/ahli dari tempat kerja. c) Belajar terstruktur Belajar terstruktur meliputi
pertemuan kelas secara formal yang
dilaksanakan oleh guru/pembimbing atau ahli lainnya.
Pada kegiatan
belajar terstruktur umumnya mencakup topik-topik tertentu. 8. Hal yang dapat membantu anda dalam pencapaian unit
standar
kompetensi ini Siswa akan dipertemukan oleh Hal-hal
yang dapat membantu dalam
proses belajar termasuk Guru/Pembimbing dan teman belajar. a. Guru/Pembimbing Guru/Pembimbing adalah orang yang telah berpengalaman dalam kompetensi tertentu.
Peran guru/pembimbing dalam pembelajaran
adalah :
SMK BINA TARUNA JALANCAGAK – SUBANG
6
BAHAN AJAR SISTEM REM
•
Membantu siswa untuk merencanakan proses kegiatan belajar.
•
Membimbing siswa melalui tugas-tugas pelatihan yang ijelaskan dalam tahap kegiatan belajar.
•
Membantu siswa dalam memahami konsep dan praktik baru dan menjawab pertanyaan mengenai proses belajar setiap siswa.
•
Membantu pesrta diklat untuk menentukan dan mengakses sumber tambahan lain yang perlukan untuk kegiatan belajar.
•
Mengorganisasikan kegiatan belajar kelompok jika diperlukan .
•
Merencanakan seorang ahli/pendamping guru dari tempat kerja untuk membantu jika diperlukan.
•
Merencanakan proses penilaian dan menyiapkan perangkatnya.
•
Melaksanakan Penilaian terhadap penguasaan kompetensi setiap siswa.
•
Menjelaskan tentang sikap, pengetahuan dan keterampilan dari satu kompetensi yang perlu untuk diperbaiki dan merundingkan rencana kegiatan belajar siswa selanjutnya.
•
Mencatat pencapaian kemajuan belajar siswa.
b. Teman belajar/sesama siswa Teman belajar/sesama siswa juga merupakan sumber dukungan dan bantuan juga dapat mendiskusikan proses belajar dengan mereka. Pendekatan ini dapat menjadi suatu yang berharga dalam membangun kerjasama dalam lingkungan kelas belajar
dan dapat meningkatkan
pengalaman belajar siswa. D. Tujuan Akhir Tujuan akhir dari kegiatan belajar pada modul ini adalah : 1.
Memberikan dasar-dasar pengetahuan dan keterampilan tentang melakukan pemeliharaan/servis sistem rem dan komponen-komponennya
2.
Sasarannya adalah segala macam pekerjaan yang berhubungan dengan melakukan pemeliharaan/servis
sistem rem dan komponen-
komponennya, yang terdiri dari : a.
Menyiapkan peralatan yang akan digunakan.
SMK BINA TARUNA JALANCAGAK – SUBANG
7
BAHAN AJAR SISTEM REM
b.
Menyiapkan kendaran.
c.
Menentukan peralatan tambahan yang akan digunakan.
d.
Melakukan pemeliharaan/servis
sistem sistem rem dan
komponen-komponennya. e.
Penekanan pembelajaran adalah pada hal-hal praktik tentang melakukan kegiatan pemeliharaan/servis
sistem sistem rem
dan komponen-komponennya sesuai buku manual kendaraan. 3.
Pelatihan dilakukan di bengkel pelatihan atau industri yang relevan dengan persyaratan.
4.
Tersedia bengkel kerja dengan kelengkapan peralatan yang cukup memadai.
5.
Tersedia sumber-sumber belajar dan media pembelajaran.
6.
Kondisi
keselamatan
dan
kesehatan
kerja
sesuai
dengan
yang
selalu
diperhatikan. 7.
Penggunaan
alat-alat
yang
fungsi
dan
kegunaannya. 8.
Bekerja berdasarkan prosedur operasi standar.
9.
Lingkungan kerja yang sehat dan aman dengan sirkulasi tata udara yang memadai.
SMK BINA TARUNA JALANCAGAK – SUBANG
8
BAHAN AJAR SISTEM REM
E.
Kompetensi
SILABUS NAMA SEKOLAH MATA PELAJARAN KELAS/SEMESTER STANDAR KOMPETENSI KODE KOMPETENSI ALOKASI WAKTU
: SMK BINATARUNA JALANCAGAK SUBANG : Kompetensi kejuruan TEKNIK KENDARAAN RINGAN : : Pemeliharaan/sevis sistem rem dan komponen-komponennya : OTO.KR-04-002 .1 : 24 x 45 menit
SMK BINATARUNA JALANCAGAK SUBANG
9
BAHAN AJAR SISTEM REM
KOMPETENS I DASAR
INDIKATOR
1. Memelihara/ servis sistem rem dan komponenkomponenn ya
Pemeliharaan/ser vis sistem rem dan komponenkomponennya dilaksanakan tanpa menyebabkan kerusakan terhadap komponen/ sistem lainnya. Informasi yang benar di-akses dari spesifikasi pabrik dan dipahami.
SMK BINATARUNA JALANCAGAK SUBANG
MATERI PEMBELAJARA N Jenis dan tujuan pemeliharaan. Teknik pemeliharaan berbagai jenis rem.
KEGIATAN PEMBELAJARAN Memahami berbagai jenis dan tujuan pemeliharaan sistem rem melalui penggalian infomasi pada buku manual. Memahami prosedur pemeliharaan rem tromol melalui penggalian informasi buku manual
PENILAIA N
Test tetulis
Observasi
10
ALOKASI WAKTU T M 6
PS
PI
6(12 6(18) )
SUMBER BELAJAR 1. Modul servis sistem rem 2. Buku manual 3. Unit kendaraa n Special tools
BAHAN AJAR SISTEM REM
KOMPETENS I DASAR
INDIKATOR
Sistem rem dan komponen-nya dipelihara/servis dilaksa-nakan dengan menggunakan metode, perlengkapan dan material yang ditetapkan berdasarkan spesifikasi pabrik. Data yang tepat dilengkapi sesuai hasil pemeliharaan/ servis. Seluruh kegiatan perakit-an dan pemasangan dilaksanakan berdasarkan SOP (Standard Operation Procedures), undangundang K 3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja), peraturan perundangundangan dan prosedur/ kebijakan perusahaan.
SMK BINATARUNA JALANCAGAK SUBANG
MATERI PEMBELAJARA N . Pemeliharaan/ servis sistem rem dan komponennya sesuai SOP, K 3, peraturan dan prosedur/ kebijakan perusahaan
KEGIATAN PEMBELAJARAN
PENILAIA N
Memahami prosedur pemeliharaan remcakram melalui penggalian informasi buku manual Memeriksa komponenkomponen sistem rem tromol dan rem cakram melalui kegiatan perawatan harian dan berkala.. rem (bleeding). Menguji kerja sistem rem hasil pemeliharaan.
11
ALOKASI WAKTU T M
PS
PI
SUMBER BELAJAR
BAHAN AJAR SISTEM REM
A. CEK KEMAMPUAN Sebelum mempelajari modul OTO.KR-04-001.03, isilah dengan cek list (√) kemampuan yang telah dimiliki siswa dengan sikap jujur dan dapat dipertanggung jawabkan :
Sub Kompetensi 1. pemeliharaan/servis
Pernyataan
Jawaban Ya Tidak
Saya mampu memeliharaan/menservis
sistem dan komponen-
sistem rem dan komponen-komponenya
komponennya.
sesuai dengan SOP
kerjakan Soal Tes Formatif 1.
Apabila siswa menjawab Tidak, pelajari modul ini!
SMK BINATARUNA JALANCAGAK SUBANG
Bila jawaban ‘Ya’,
12
BAHAN AJAR SISTEM REM
BAB II PEMBELAJARAN A. Rencana Belajar Siswa Suatu kegiatan pendidikan dan latihan (Diklat) menjadi jelas dan terlihat titik bidiknya hingga dapat membuahkan hasil kompetensi dan sub kompetensi yang baik bagi para peserta Diklat, maka peserta Diklat terlebih dahulu harus menentukan sasaran dengan menjabarkan sebuah rencana kegiatan belajar. Untuk itu isilah format berikut ini sesuai maksud dari masing-masing kolom pada table dibawah ini. lakukanlah konsultasi secara kontinu kepada guru/pembimbing.
Standar Kompetensi : Pemeliharaan/servis sistem rem dan komponen-komponennya Kode Modul
: OTO.KR 04 – 002 .03 Tempa
Jenis Kegiatan
Tangga
Wakt
t
l
u
Belaja r
Alasan Perubaha n
Paraf guru
1. Prinsip pemeliharaan
/servis dan konstruksi komponen-komponen sistem rem . 2. Prosedur
pemeliharaan/servis sistem rem dan komponen-komponennya. 3. Praktik
pemeliharaan/servis sistem rem dan komponen-komponennya. Peserta Diklat harus selalu mengkonsultasikan setiap pengisian uraian pada Guru/pembimbing tentang “ Jenis Kegiatan, Tanggal, Waktu, Tempat
SMK BINA TARUNA JALANCAGAK SUBANG
12
BAHAN AJAR SISTEM REM
B.KEGIATAN PEMBELAJARAN. 1. Kegiatan Pembelajaran 1 : Prinsip pemeliharaan/servis , Konstruksi dan cara kerja sistem rem dan komponen-komponennya. a.
Tujuan pembelajaran 1 Setelah menyelesaikan kegiatan belajar 1, diharapkan siswa dapat : 1) Menjelaskan pengertian, tujuan dan jadual pemekiharaan/servis kendaraan. 2) Menjelaskan
macam-macam konstruksi dan cara kerja sistem rem
dan komponen-komponennya
b.
Uraian materi. 1) Prinsip – prinsip pemeliharaan/servis kendaraan.
SMK BINA TARUNA JALANCAGAK SUBANG
13
BAHAN AJAR SISTEM REM
Gambar 1 . Mekanik sedang menjelaskan tujuan pemeliharaan/servis kendaraan.
a)
Pengertian pemeliharaan/servis. Pemeliharaan/servis kendaraan adalah suatu tindakan pemeriksaan, penyetelan, perbaikan dan penggantian unit komponen atau komponen kendaraan, yang dilakukan secara prosedural dan berkala sesuai dengan jadual yang telah ditentukan oleh industri yang telah disesuaikan dengan batas kemmampuan dari komponen kendaraan tersebut.
b) Tujuan pemeliharaan/servis kendaraan. Apa yang dimaksud dengan keuntungan itu, menurut Kamus
“Ensiklopedia
Macquarie”,
keuntungan
dapat
diartikan sebagai berikut: 1)
Tindakan kebaikan.
2)
Sesuatu yang baik untuk seseorang atau benda.
3)
Untuk melakukan sesuatu yang baik, atau pelayanan.
4)
Untuk mendapatkan keuntungan; membuat peningkatan.
Untuk tujuan servis kendaraan, keuntungan dapat berarti : No.1 : sesuatu yang baik untuk seseorang atau benda. No.2 : untuk melakukan sesuatu yang baik atau pelayanan No.3 : untuk mendapatkan keuntungan; membuat peningkatan
SMK BINA TARUNA JALANCAGAK SUBANG
14
BAHAN AJAR SISTEM REM
Hal tersebut diatas dapat dirangkum menjadi : “Peningkatan atau hasil yang diperoleh bagi seseorang atau sesuatu benda”. Atas dasar uraian di atas, maka tujuan melakukan pemeliharaan/servis
kendaraan
keuntungan baik bagi
adalah
untuk
pengguna kendaraan
mendapat
ataupun bagi
kendaraan itu sendiri . Adapun tujuan pemeliharaan/servis kendaraan adalah sebagai berikut : • Kendaraan
dapat
meningkatkan
bekerja
keandalan
lebih dan
efisien,
mengurangi
yang
berarti
kemungkinan
keterlambatan ke tempat kerja atau pertemuan. Selain itu juga menghemat bahan bakar yang berarti penghematan uang. • Kendaraan dapat bekerja di segala kondisi cuaca, sehingga mengurangi timbulnya keresahan pengemudi. • Kendaraan akan lebih aman untuk dikendarai karena petugas servis akan menunjukkan perbaikan yang diperlukan bagi keamanan sehingga memperkecil kemungkinan kecelakaan. • Perbaikan preventif dapat dilaksanakan sebelum komponen menjadi rusak berat yang nantinya akan menimbulkan biaya perbaikan yang tinggi. Alasan-alasan tersebut di atas dapat pergunakan dalam memberi saran kepada pelanggan agar mereka melaksanakan perawatan berkala pada kendaraan mereka. Komponen mesin akan aus atau menurun kemampuan kerjanya pada jangka waktu tertentu. Mekanik yang berpengalaman akan dapat menurunkan biaya yang harus dikeluarkan pelanggan dalam jangka waktu pemakaian kendaraan.
c)
Jadual pemeliharaan/servis kendaraan
SMK BINA TARUNA JALANCAGAK SUBANG
15
BAHAN AJAR SISTEM REM
Jadual servis kendaraan dapat ditemukan dalam buku catatan
servis
yang
diberikan
pabrik
pembuat
kendaraan.
“Panduan Peraturan” pada kendaraan baru biasanya diservis setelah jarak 10.000 km atau 6 bulan sekali.(menurut angka resmi buku manual). Sedangkan pada kendaraan lama dengan mesin sudah terpakai seharusnya oli diganti lebih teratur (sekitar 5.000 km atau 3 bulan sekali). Karena pada mesin tersebut oli akan lebih mudah tercemar dari hasil pembakaran melalui ring piston. Pada kendaraan yang hanya digunakan untuk jarak dekat (lebih banyak diparkir), seharusnya oli lebih sering diganti, karena oli akan lebih mudah tercemar oleh bensin, kelembapan dan bahan lain. Hal ini disebabkan temperatur kerja mesin tidak tercapai. Mesin diesel dan mesin turbo biasanya memerlukan servis oli dan filter lebih sering daripada mesin normal (tanpa turbo). Tetapi akan lebih baik jika servis berkala dilakukan sekitar tiap 10.000 km atau 6 bulan sekali (mana yang lebih dulu). Kendaraan yang sudah lama digunakan, mempunyai servis berkala tiap 5.000 km atau 3 bulan (mana yang lebih dulu). Catatan : Jadual berkala tesebut di atas hanya saran saja. Ikuti buku manual untuk mendapatkan kepastian. Jadual Servis yang Disarankan Jadual servis berikut ini digunakan untuk kendaraan bermesin di depan, dengan penggerak roda depan atau belakang dan hanya digunakan sebagai panduan saja. Batasan jadual waktu dan jarak hanya perkiraan dan tidak diterapkan pada semua jenis kendaraan. Gunakan jarak terpendek atau informasi jadual yang ada untuk menentukan kapan komponen mobil harus
SMK BINA TARUNA JALANCAGAK SUBANG
16
BAHAN AJAR SISTEM REM
diservis. Jika ragu, apakah kendaraan perlu diservis atau tidak, maka sebaiknya lakukanlah servis.
Harian/ PEKERJAAN
10.000 km
X 1000 KM 10
20
30
40
50
60
MESIN 1. Periksa oli mesin setiap 1000 km. Jika kurnag, tambahkan sesuai
dengan ketentuan. 2. Ganti oli mesin dan filter oli setiap 10.000 km/6 bulan. Catatan : Pada kendaraan yang dilengkapi dengan turbo atau digunakan pada medan yang berat dan berdebu, disarankan lebih sering untuk mengganti oli mesin dan filter oli. 3. Jika bisa dilakukan, periksa intake dan exhaust manifold setiap 10.000 km/6 bulan. 4. Periksa kerapatan intake dan exhaust manifold setiap10.000 km/6 bulan. 5. Periksa intake dan exhaust manifold dari kebocoran, dan servis setiap 10.000 km/6 bulan.
SMK BINA TARUNA JALANCAGAK SUBANG
17
BAHAN AJAR SISTEM REM
6. Jika bisa dilakukan, periksa pulley crankshaft timing belt setiap 40.000
km/ 2 tahun. 7. Periksa kerapatan atau kerenggangan bearing setiap 20.000
km/satu tahun dan kencangkan atau
ganti bila perlu.
SISTEM BAHAN PENDINGINAN BAKAR 1.
Periksa dan jumlah bersihkan air pendingin filter dalam setiap udara reservoir 10.000tank km. jika radiator pada setiap hari atau 1.000 km dan daerah
yang tambah berdebu bila perlu. filter udara lebih Periksa hose radiator, pemanas sering dan tutup radiator setiap 20.000 dibersihkan. 2. km/satu Ganti tahun filter udara dan perbaiki setiap 40.000 atau 2.
ganti km atau bilalebih perlu. awal jika 3. Periksa kekencangan dan menemukan kerusakan dalam kondisi sabuk kipas atau pompa servis berkala. air setiap 10.000 km/6 bulan, bila perlu. 3. ganti Bersihkan atau ganti saringan 4. Kuras dan bersihkan sistem bahan bakar, sedapat mungkin pendingin setiap 20.000 km atau setiap 40.000 km atau lebih awal satu tahun. Tambahkan pencegah jika digunakan pada daerah yang karat. Jika berada pada iklim berdebu. dingin, tambahkan campuran anti
beku.
SMK BINA TARUNA JALANCAGAK SUBANG
18
BAHAN AJAR SISTEM REM
4.
Pada karburator, periksa kerja choke valve dan perbaiki seperlunya setiap 10.000 km/6
5.
bulan. Pada karburator, periksa dan sesuaikan spuyer dan setel campuran setiap 10.000 km atau
6.
6 bulan. Pada model EFI, periksa cara kerja katup penimbang udara
atau alat pengontrol spuyer
setiap 20.000 km/satu tahun. 7. Pada model EFI, periksa kabel penghubung EFI dan vacum hose dari kerusakan atau korosi setiap 8.
20.000 km/satu tahun. Pada model EFI, periksa sistem pemasukan udara dari kebocoran setiap 10.000 km atau
9.
6 bulan. Periksa dan sesuaikan kabel gas setiap 10.000 km atau 6
bulan. 10. Periksa tangki, slang dan saluran bshsn bsksr dari kerusakan dan kebocoran setiap
20.000 km/satu tahun.
SMK BINA TARUNA JALANCAGAK SUBANG
19
BAHAN AJAR SISTEM REM
KOPLING & TRANSMISI MANUAL 1.
Periksa dan tambahkan
minyak dalam master scylinder kopling setiap 10.000 km/6 bulan 2. Periksa dan setel gerak bebas kopling setiap10.000 km/6 bulan 3.
Periksa dan setel kekencangan
kabel kopling. 4. Periksa transmisi dari kebocoran setiap10.000 km/6 bulan. Perbaiki kebocoran dan jika berkurang tambahkan oli secukupnya. 5.
Periksa jumlah oli transmisi setiap 20.000 km/satu tahun dan
jika perlu tambahkan. 6. Ganti oli transmisi setiap
40.000km/dua tahun TRANSMISI OTOMATIS 1.
Periksa jumlah oli transmisi
2.
setiap 10.000 km/6 bulan Servis transmisi setiap 40.000
km/dua tahun.Pada penggunaan medan yang berat, servis
transmisi setiap 20.000 km/satu 3.
tahun. Pada model penggerak roda depan, jika pelumas as roda berbeda, ganti oli setiap 40.000
km/dua tahun.
SMK BINA TARUNA JALANCAGAK SUBANG
20
BAHAN AJAR SISTEM REM
DRIVE SHAFT 1.
Periksa karet penutup drive shaft dari kerusakan setiap 10.000 km/6 bulan
REAR AXLE 1.
Periksa rear axle dari kebocoran oli setiap 10.000 km/6 bulan. Perbaiki kebocoran dan tambahkan oli jika diperlukan.
2.
Periksa jumlah oli rear axle roda belakang setiap 20.000 km/satu tahun. Tambahkan oli jika perlu
3.
Ganti oli rear axle roda belakang setiap 40.000 km/dua tahun.
SMK BINA TARUNA JALANCAGAK SUBANG
21
BAHAN AJAR SISTEM REM
SISTEM KEMUDI 1.
Periksa gear box steering dan sambungannya dari kerusakan
dan keausan setiap 10.000 km/6 2.
bulan. Periksa oli pada gear box steering setiap 20.000 km/satu
tahun dan tambah jika perlu. 3. Periksa oli pada reservoir power steering setiap 10.000 4.
km/6 bulan dan tambah jika perlu. Periksa gerak bebas dan kondisi sabuk power steering
5.
setiap 10.000 km/6 bulan. Berilah grease pada semua komponen power steering dengan grease khusus (ATF) setiap 10.000 km/6 bulan
SUSPENSI 1.
Demi keamanan periksa komponen suspensi depan dan
belakang dari kerusakan dan keausan setiap 10.000 km/6 2.
bulan Periksa hub bearing depan dan belakang setiap 40.000 km/dua
3.
tahun. Berilah grease pada semua komponen suspensi dengan grease khusus setiap 10.000 km/6
bulan
SMK BINA TARUNA JALANCAGAK SUBANG
22
BAHAN AJAR SISTEM REM
REM 1.
Periksa minyak rem pada master cylinder tank setiap
10.000 km/6 bulan 2.
Periksa pedal rem depan dan belakang dari keausan dan kotoran setiap 10.000 km/6 bulan
3.
Periksa saluran hidrolik rem
dari kerusakan atau keausan terutama pada fleksibel hose rem
setiap 10.000 km/6 bulan 4.
Periksa kanvas rem depan dan
belakang dari keausan dan kotoran setiap 20.000 km/satu
tahun. 5.
Setel rem depan dan belakang dan kabel rem tangan setiap 10.000 km/6 bulan
6.
Ganti minyak rem setiap 40.000 km/dua tahun
SMK BINA TARUNA JALANCAGAK SUBANG
23
BAHAN AJAR SISTEM REM
SISTEM 1.
KELISTRIKAN
Periksa dan tambahkan air accu dengan air suling seperlunya
atau paling tidak semingggu sekali. Jangan sampai air accu berada di bawah tanda low. 2. Lepas kabel accu dan bersihkan terminal setiap 20.000 3.
km/6 bulan bersihkan kerak di dalam dan diluar tutup distributor setiap
5.
km/satu tahun Periksa fungsi lampu, klakson, wiper dan washer setiap 10.000
4.
10.000 km/6 bulan Periksa dan setel kembali celah platina dan waktu pengapian setiap 10.000 km/6 bulan. Olesi seperlunya dengan grease khusus pada camshaft distributor dan tambahkan sedikit
6.
oli mesin agar cepat meresap. Periksa busi dan setel gapnya
tiap 10.000 km/6 bulan. 7. Ganti busi dan platina setiap 20.000 km/satu tahun
SMK BINA TARUNA JALANCAGAK SUBANG
24
BAHAN AJAR SISTEM REM
KONTROL EMISI 1.
Periksa kerja sistem kontrol emisi setiap 20.000 km/satu tahun
2.
Periksa kondisi vacuum hose setiap 20.000 km/satu tahun
BODI 1.
Periksa dan berikan pelumas pada komponen berikut dengan pelumas kering setiap 10.000 km/6 bulan : kunci kap mesin,
kunci pintu, dan plat pengait, kunci bagasi dan pengaitnya.
2.
Periksa dan lumasi komponen berikut dengan beberapa tetes oli setiap 10.000 km/6 bulan : engsel kap mesin, engsel pintu, dan engsel bagasi.
3.
Periksa dan lumasi komponen berikut dengan oli yang sesuai setiap 10.000 km/6 bulan : kopling, transmisi, dan saluran rem tangan.
SMK BINA TARUNA JALANCAGAK SUBANG
25
BAHAN AJAR SISTEM REM
2) Konstruksi rem
komponen-komponen
sistem
Sistem rem yang dipergunakan pada kendaraan bermotor dapat digolongkan
menjadi
beberapa
tipe
tergantung
pada
penggunaannya diantaranya :
a) Rem kaki (foot brake) digunakan untuk mengontrol kecepatan dan menghentikan kendaraan. b)
Rem parkir (parking brake) digunakan terutama untuk memarkirkan kendaraan.
c)
Rem tambahan (auxiliary brake) digunakan pada kombinasi rem biasa (kaki) yang digunakan pada truk diesel dan kendaraan berat.
Rem Hidraulis Rem Pneumati k
Rem Rod a
Center SISTEM REM
Parkir
Rem
Brake
Mekanik
Rem Roda Belakang Rem Tambahan
Exhaust Brake
Selanjutnya “engines brake” adakalanya digunakan untuk menurunkan
SMK BINA TARUNA JALANCAGAK SUBANG
kecepatan
kendaraan.
braking
effect
(reaksi
26
BAHAN AJAR SISTEM REM
pengereman) ditimbulkan oleh tahanan putaran dari mesin itu sendiri, tidak ada peralatan khusus yang diperlukan. untuk itu “engine braking” tidak diterangkan pada training manual ini.
a) Konstruksi dan cara kerja sistem Rem Kaki Rem kaki (foot brake) dikelompokkan menjadi dua tipe, yaitu rem Hidraulis (hydraulic brake) dan rem pneumatik (pneumatic brake).
(1)
Konstruksi dan cara kerja Sistem Rem kaki jenis Hydrolik.
Disck brake Ke lampu kontol Dual Master celynder
Pegas pengembali
Dash boot Push rod Disc plate Swich rem
Flexible pipe
Backing
plate Wheel celiynder
Proportioning valve Brake Shoe Disck brake
Self-adjusting drum brake (cable type)
Gambar 2 Sistem Rem kaki jenis Hydrolik
SMK BINA TARUNA JALANCAGAK SUBANG
27
BAHAN AJAR SISTEM REM
Sistem Rem kaki jenis hidraulis lebih respond dan lebih cepat dibanding dengan tipe lainnya, dan juga konstruksinya lebih sederhana. rem hidraulis juga mempunyai konstruksi yang khusus dan handal (superior design flexibility). dengan adanya
keuntungan
tersebut,
rem
hidraulis
banyak
digunakan pada kendaran penumpang dan truk ringan.
(a)
Konstruksi dan cara kerja pesawat Rem jenis hydrolik. Pesawat rem yang dipergunakan pada pesawat rem jenis hydrolik terbagi menjadi dua jenis, yaitu pesawat rem jenis tromol ( Drum Brake ) dan pesawat rem jenis piringan ( Disk Brake )
(a)
pesawat rem jenis tromol ( Drum Brake )
Gambar 3 Pesawat rem jenis tromol
Pada tipe rem tromol, kekuatan tenaga pengereman diperoleh dari sepatu rem yang diam menekan permukaan tromol bagian dalam yang berputar bersama-sama dengan roda. karena selfenergizing
action
ditimbulkan
oleh
tenaga putar
tromol dan tenaga mengembangnya sepatu, kekuatan
SMK BINA TARUNA JALANCAGAK SUBANG
28
BAHAN AJAR SISTEM REM
tenaga pengereman yang besar diakibatkan oleh usaha pedal yang relatif kecil.
•
Komponen Rem Tromol
Gbr.4 Penampang tromol rem
Gbr.5
Komponen rem tromol.
Backing Plate Backing plate dibuat dari baja press yang dibuat pada axle housing atau axle carrier bagian belakang. karena sepatu rem
terkait
pada
backing
plate,
maka
aksi
daya
pengereman tertumpu pada backing plate.
Gambar 6 Backing plate
SMK BINA TARUNA JALANCAGAK SUBANG
29
BAHAN AJAR SISTEM REM
Silinder roda
Gambar 7 Type Silinder Roda
Silinder
roda
(wheel
cylinder)
terdiri
dari
beberapa
komponen seperti terlihat pada gambar di sebelah kanan. setiap roda menggunakan satu atau dua buah silinder roda. Ada sistem yang yang menggunakan dua piston untuk menggerakan kedua sepatu rem, yaitu satu piston untuk setiap sisi silinder roda, sedangkan sistem yang lainnya hanya menggunakan satu piston untuk menggerakan hanya satu sepatu rem. Bila timbul tekanan hidrolik pada master silinder maka akan menggerakan piston cup, piston akan menekan kearah sepatu rem, kemudian bersama-sama menekan tromol rem. Apabila rem tidak bekerja, maka piston akan kembali ke posisi semula dengan adanya kekuatan pegas pembalik sepatu rem, dan pegas kompresi yang mengkerut. bleeder
SMK BINA TARUNA JALANCAGAK SUBANG
30
BAHAN AJAR SISTEM REM
plug
disediakan
pada
silinder
roda
gunanya
untuk
membuang udara dari minyak rem.
Sepatu rem dan kampas rem
Gambar 8 Sepatu rem dan kanvas rem
Sepatu rem (brake shoe), seperti juga tromol (drum) memiliki bentuk setengah lingkaran. biasanya sepatu rem dibuat daripelat baja. kanvas rem dipasang dengan jalan dikeling
(pada
kendaraan
besar)
atau
dilem
(pada
kendaraan kecil) pada permukaan yang bergesekan dengan tromol. Kanvas ini harus dapat menahan panas dan aus dan harus mempunyai koefisien gesek yang tinggi. koefisien tersebut sedapat mungkin tidak mudah dipengaruhi oleh keadaan turun naiknya temperatur dan kelembaban yang silih
berganti.
Umumnya
kanvas
(lining)
terbuat
dari
campuran fiber metalic dengan brass, lead, plastik, dan sebagainya dan diproses denga ketinggian panas tertentu.
SMK BINA TARUNA JALANCAGAK SUBANG
31
BAHAN AJAR SISTEM REM
Tromol Rem
Gambar 9 Tromol Rem
Tromol rem (brake dram) umumnya terbuat dari besi tuang (gray cast iron) dan gambar penampangnya seperti terlihat pada gambar di bawah. tromol rem ini letaknya sangat dekat denga sepatu rem tanpa berputar bersama roda. Ketika kanvas menekan permukaan bagian dalam tromol bila rem bekerja, maka gesekan panas tersebut dapat mencapai suhu setinggi 200º C sampai 300ºC.
Tipe rem tromol Rem tromol digunakan pada berbagai kombinasi daru leading dan trailing shoes.
SMK BINA TARUNA JALANCAGAK SUBANG
32
BAHAN AJAR SISTEM REM
•
Tipe Leading dan Tipe Trailing
Gambar 10 Pesawat rem tromol jenis Leading and trailing
Seperti terlihat pada gambar, bagian ujung atas masingmasing sepatu rem ditekan membuka oleh silinder roda (wheel cylinder), sedangkan bagian ujung bawah berputar atau mengembang. tipe ini hanya terdapat pada silinder roda tunggal (single wheel cylinder). Bila tromol berputar kearah depan, seperti arah panah, dan pedal rem di- injak, maka bagian ujung atas sepatu ditekan
SMK BINA TARUNA JALANCAGAK SUBANG
33
BAHAN AJAR SISTEM REM
membuka ke sekeliling ujung bawah oleh silinder roda dan berlaku daya pengereman terhadap tromol. sepatu bagian kiri disebut leading shoe, dan sepatu yang kanan disebut trailing shoe. Bila tromol berputar pada arah berlawanan (arah mundur), maka leading shoe menjadi trailing shoe dan trailing shoe menjadi leading shoe. Tetapi kedua-duanya tetap menekan denga gaya pengereman yang sama pada saat putaran arah maju. leading shoe lebih cepat aus dibandingkan dengan trailing shoe, bila rem sering digunakan dalam putaran gerak maju. Tipe ini digunakan pada rem belakang kendaraan penumpang dan kendaraan kecil jenis komersil. • Tipe Two–Leading
Gambar 11
Tipe Two-Leading
Tipe two-leading shoe dibagi menjadi dua : single action dan double action. Tipe single action two-leading shoe mempunyai
dua
silinder
roda
yang
masing-masing
mempunyai satu piston pada tiap sisinya (lihat gambar). Bila
SMK BINA TARUNA JALANCAGAK SUBANG
34
BAHAN AJAR SISTEM REM
rem bekerja, kendaraan dalam kondisi gerak maju, maka kedua
sepatu
rem
akan
berfungsi
sebagai
leading
shoe.Apabila tromol berputar pada arah panah (gerak maju), maka tipe ini mempunyai tekanan pengereman yang tinggi. Tetapi, ada satu kerugian pada tipe ini, bila rem berputar pada arah yang berlawanan (arah mundur), maka kedua sepatu akan bekerja sebagai trailing shoe dan menghasilkan tenaga pengereman yang kecil. Tipe ini digunakan pada rem depan kendaraan penumpang dan niaga. Tipe double-action two leading shoe mempunyai dua silinder roda, dan pada tiap sisinya terdapat dua piston. Bila tipe single action bekerja sebagai self-energizing force dalam satu arah saja, maka tipe double action ini bekerja efisiensi dalam dua arah, maju dan arah mundur. Tipe ini banyak digunakan pada rem belakang kendaraan niaga.
Gambar 12 Tipe Single –Action Two-Leading dan Tipe Double-Action Two-Leading
• Tipe Uni-Servo
SMK BINA TARUNA JALANCAGAK SUBANG
35
BAHAN AJAR SISTEM REM
Tipe uni-servo mempunyai silinder roda tunggal dengan satu piston saja, dan penyetelannya berhubungan dengan kedua sepatunya. Bila torak di dalam wheel cylinder mendorong bagian atas kiri hingga menyentuh tromol, maka fungsi sepatu-sepatu sebagai leading shoe, dan bekerja dengan daya pengereman yang tinggi. Juga terdapat kelemahan pada tipe ini, dimana bila tromol berputar pada arah yang berlawanan, maka kedua sepatu berfungsi sebagai trailing shoe dan hanya mampu menghasilkan daya pengereman yang kecil.
• Tipe Duo-Servo
Tipe duo-servo ini merupakan versi penyempurnaan uniservo yang mem punyai dua pistin pada setiap silinder rodanya. selama silinder roda menekan kedua sepatu rem saat
rem
bekerja,
maka
tipe
ini
mempunyai
gaya
pengereman yang tinggi terhadap tromol tanpa terpengaruh oleh arah gerak putaran roda. Tipe ini digunakan pada rem belakang kendaraan niaga.
Gambar 2.9 Tipe Uni-Servo dan Tipe Duo- Servo
SMK BINA TARUNA JALANCAGAK SUBANG
36
BAHAN AJAR SISTEM REM
Gambar 13 Rem tromol type Duo sevo
Celah Sepatu Rem
Celah antara tromol dan kanvas yang besar akan menyebabkan kelambatan pada pengereman. Bila celah antara tromol
dan
kanvas
terlalu
kecil,
rem
akan
terseretdan
menyebabkan keausan pada tromol dan kanvas. begitu juga, apabila celah sepatu rem pada keempat rodanya tidak sama pada semua roda-rodanya, maka kendaraan akan tertarik kesalah satu arah atau roda belakang kendaraan akan seperti ekor ikan (yang mengibas ke kanan dan ke kiri). Untuk mencegah kejadian ini, penting sekali untuk menyetel secara tepat celah antara tromol dan kanvas sesuai sfpesifikasi yang dianjurkan dan melakukan perawatan setiap saat. Pada beberapa tipe rem, penyetelannya bekerja secara otomatis. Sedangkan
untuk
tipe
lainnya
celahnya
harus
dilakukan
penyetelan secara berkala. • Penyetelan Otomatis Celah Sepatu Rem Penyetelan celah sepatu rem secara otomatis (Automatic Brake Shoe Clearance adjustement) mengacu pada penyetelan otomatis
celah
antara
tromol
dan
kanvas
dan
termasuk
penyetelan tipe sebagai berikut: Penyetelan terjadi pada saat pengereman selama kendaraan mundur.
SMK BINA TARUNA JALANCAGAK SUBANG
37
BAHAN AJAR SISTEM REM
penyetelan terjadi pada saat pengereman selama kendaraan maju. penyetelan dilakukan dengan rem parkir.
Konstruksi dan Cara Kerja
Penyetelan terjadi pada saat pengereman selama kendaraan mundur. Metode penyetelan ini digunakan pada rem tipe duoservo yang menggunakan kabel penyetel (adjusting cable), tuas penyetel (adjusting lever), sekrup penyetel sepatu (shoe adjusting screw) dan komponen lainnya. Kabel penyetel (adjusting cable) dipasng pada ujung anchor pin, sedangkan ujung lainnya dikaitkan pada tuas penyetelan (adjusting lever) melalui sebuah pegas. Tuas penyetel (adjusting lever) dipasng pada bagian bawah sepatu No.2 dan dihubungkan dengan skrup penyetelan sepatu. sekrup penyetelan sepatu terdiri dari sebuah baut dan mur seperti pada gambar.
Gambar 14 Penyetelan pada saat mundur
SMK BINA TARUNA JALANCAGAK SUBANG
38
BAHAN AJAR SISTEM REM
Adapun cara kerja pada saat penyetelan rem selama kendaraan mundur adalah sebagai berikut: Bila pedal rem ditekan sambil kendaraan bergerak mundur, maka sepatui rem mengembang dan menyentuh tromol. Sepatu-sepatu menekan tromol yang mulai berputar, hingga ujung atas sepatu N0.1 menyentuh anchor pin. Sejak shoe No.2 bergerak dari anchor pin pada waktu yang bersamaan, maka menarik kabel penyetelan. Ini menyebabkan tuas penyetelan memutar sekrup penyetelan dan menyetel celah. Sekrup penyetelan sepatu terdiri dari sebuah baut dan mur seperti pada gambar.
Gambar 2.11 Sekrup Penyetelan
Gambar 15 Komponen penyetel celah kamvas rem
Sejak tiap ujung sekrup bersinggungan dengan sepatu rem, maka celah sepatu rem bertambah dan berkurang sesuai dengan putaran sekrup.
SMK BINA TARUNA JALANCAGAK SUBANG
39
BAHAN AJAR SISTEM REM
Gambar 16 Cara Kerja Penyetelan Sepatu Rem
Penyetelan Terjadi Pada Saat Pengereman Selama
Kendaraan Maju Ujung lirik pada silinder roda dihubungkan dengan piston wheel
cylinder
dan
bergerak
sebagai
satu
kesatuan,
sedangkan ujung lirik lainnya dihubungkan dengan tuas penyetel otomatis melalui sebuah pegas dan meneruskan gerakan piston kepada tuas penyetel otomatis. Tuas penyetel otomatis dipasang pada rumah wheel cylinder dengan sebuah pen. Salah satu ujungnya dihubungkan dengan sebuah pegas, sedangkan ujung lainnya dikaitkan dengan gigi roda penyetel (adjusting wheel). Penyetelan tuas pivot disekitar pin sesuai dengan gerakan link dan memutar adjusting wheel. Penyetelan ini menyetel celah sepatu rem.
Gambar 17 Mekanisme Penyetelan Otomatis (Untuk Roda Depan)
Adapun cara kerja penyetelan pada saat pengereman selama kendaraan maju adalah sebagai berikut: Bila pedal
SMK BINA TARUNA JALANCAGAK SUBANG
40
BAHAN AJAR SISTEM REM
rem diinjak, maka piston link yang merupakan satu unit bergerak ke atas. Hal ini akan menyebabkan tuas penyetel otomatis
bergerak
mengelilingi
pin
pada
arah
putaran
kebalikan. Celah standar sepatu rem
Bila gerakan piston kecil maka tuas penyetel otomatis bergeraknya juga kecil. Gerakan tuas penyetel hanya majumundur diantara dua gigi pada penyetel roda (adjusting wheel), jadi adjusting wheel tidak berputar. Celah lebih besar dari standar
Bila pedal rem ditekan gerakan piston lebih besar dibanding celah standar sepatu. oleh karena itu putaran tuas penyetel juga besar, menyebabkan roda penyetel berputar sedikit. Bila pedal rem dilepas maka piston, link dan tuas penyetel berputar kembali ke posisi semula, tetapi sejak adjusting wheel
berputat
dari
posisi
awalnya,
tuas
penyetel
menghubungkan gigi berikutnya dari adjusting wheel. Bila pedal rem ditekan untuk kedua kalinya maka adjustingwheel berputar, baut penyetel bergerak pada saat sepatu
rem
mengembang,
dan
celah
sepatu
sekaligus
tersetel.
•
Penyetelan dilakukan dengan rem parkir
SMK BINA TARUNA JALANCAGAK SUBANG
41
BAHAN AJAR SISTEM REM
Tuas penyetel (adjusting lever) dipasang bersama tuas rem parkir (parking brake lever) pada sepatu. Salah satu ujung tuas penyetel dihubungkan dengan sepatu rem melalui sebuah pegas dan ujung lainnya dihubungkan dengan sekrup penyetel yang bersatu dengan strut rem parkir (parking brake shoe strut). Adapun cara kerja penyetelan dilakukan dengan rem parkir adalah sebagai berikut: Bila rem parking bekerja, maka tuas akan tertarik kekiri. Pada saat yang bersamaan, tuas penyetel berputar searah jarum jam mengelilingi pin dimana sepatu itu terkait, memutarkan mur penyetel.
Gambar 18 Cara Kerja Penyetelan Dengan Rem Parkir
Celah sepatu rem lebih besar dari standar.
SMK BINA TARUNA JALANCAGAK SUBANG
42
BAHAN AJAR SISTEM REM
Bila tuas rem parkir ditarik, maka tuas penyetel akan bergerak jauh melebihi jarak dari gigi berikut pada mur penyetel. Bila tuas rem parkir dibebaskan, maka tuas penyetel juga turun. Dan ini akan menyebabkan mur penyetel berputar dan penyetel celah sepatu. Celah sepatu rem normal.
Bila tuas rem parkir ditarik, maka tuas penyetel hanya akan bergerak sedikit dan tuas penyetel tidak dapat bergerak pada gigi berikutnya celah sepatu tetap tidak berubah.
Pesawat Rem jeniss Cakram/Rem piringan ( Disk Brake )
Gambar 19 pesawat rem jenis cakram
Rem cakram (disc brake) pada dasarnya terdiri dari cakram yang terbuat dari besi tuang (disc rotor) yang berputar dengan bahan gesek (dalam hal ini disc pad) yang mendorong dan menjepit cakram. daya pengereman dihasilkan oleh adanya gesekan antara disc pad dan cakram (disc).
Karakteristik dari cakram hanya mempunyai sedikit aksi energi sendiri (self- energizing action), daya pengereman itu sedikit
dipengaruhi
SMK BINA TARUNA JALANCAGAK SUBANG
oleh
fluktuasi
koefisien
gesek
yang
43
BAHAN AJAR SISTEM REM
menghasilkan ke stabilan tinggi. selain itu, karena permukaan bidang gesek selalu terkena udara, radiasi panasnya terjamin baik, ini dapat mrngurangi dan menjamin dari terkena air. Rem cakram mempunyai batasan pembuatan pada bentuk dan ukurannya. Ukuran disc pad agak terbatas, dan ini berkaitan dengan aksi self-energizing limited. sehingga perlu tambahan tekana hidrolik yang lebih besar untuk mendapatkan daya pengereman yang efisien. Juga, pad akan lebih cepat aus dari pada sepatu rem pada tromol rem. Tetapi konstruksi yang sederhana, mudah pada perawatannya serta penggantian pad.
•
Komponen Pesawat rem jenis cakram/piringan ( Disk
Brake )
SMK BINA TARUNA JALANCAGAK SUBANG
44
BAHAN AJAR SISTEM REM
Piringan
Gambar 20 macam-macam piringan rem
Umumnya cakram atau piringan (disc rotor) dibuat dari besi tuang dalam bentuk biasa (solid) atau berlubanglubang untuk ventilasi. Tipe cakram lubang terdiri dari pasangan piringa yang berlubang untuk menjamin pendinginan yang baik,keduaduanya untuk mencegah fading dan menjamin umur pad lebih panjang atau tahan lama.
SMK BINA TARUNA JALANCAGAK SUBANG
45
BAHAN AJAR SISTEM REM
Pad Rem
Gambar 21 pad rem
Pad (disc pad) biasa dibuat dari campuran metalic fiber dan sedikit serbuk besi. Tipe ini disebut “semi metalic disc pad”. Pada pad diberi garis celah untuk menunjukan tebal pad
(batas
yang
diizinkan).dengan
demikian
dapat
mempermudah pengecekan keausan pad. Pada beberapa pad, penggunaan metalic plate (disebut dengan anti- squel shim) dipasangkan
pada sisi
piston
dari
pad
untuk
mencegah bunyi saat berlaku pengereman . •
Caliper Caliper
juga
disebut
dengan
Cylinder
body,
memegang piston-piston dan dilengkapi dengan saluran dumana minyak rem disalurkan ke silinder. Jenis-Jenis caliper
dikelompokan
sebagai
berikut
menurut
jenis
pemasangannya:
Tipe Fixed Caliper (Double Piston)
Tipe Floating Caliper (Single Piston)
SMK BINA TARUNA JALANCAGAK SUBANG
46
BAHAN AJAR SISTEM REM
Tipe Fixed Caliper (Double Piston)
Gambar 22 Tipe Fixed Caliper (Double Piston)
Caliper dipasangkan tepat pada axle atau strut. seperti digambarkan dibawah, pemasangan caliper dilengkapi dengan sepasang piston. daya pengereman didapat bila pad ditekan piston secara hidrolik pada kedua ujung piringan atau cakram. Fixed caliper adalah design yang sangat baik dan dijamin dapat bekerja lebih akurat. Namun demikian radiasi panasnya terbatas karena silinder rem berada antara
cakram
tercapainya penambahan
dan
velg,
menyebabkan
pendinginan.
Untuk
komponen
yang
ini
sulit
membutuhkan
banyak.
Untuk
mengatasai hal tersebut, jenis caliper fixed ini, sudah jarang digunakan.
SMK BINA TARUNA JALANCAGAK SUBANG
47
BAHAN AJAR SISTEM REM
Tipe Floating Caliper (Single Piston)
Gambar 23 Tipe Floating Caliper (single Piston)
Seperti
terlihat
pada
gambar,
piston
hanya
ditempatkan pada satu sisi caliper saja. tekanan hidrolik dari
master
silinder
mendorong
piston
(A)
dan
selanjutnya menekan disc rotor (cakram). Pada saat yang sama tekanan hidrolik menekan sisi pad (reaksi B). Ini menyebabkan caliper bergerak ke kanan dan menjepit
cakram
dan
terjadilah
usaha
tenaga
pengereman. Caliper tipe floating dapat digolongkan sebagai berikut:
Tipe semi floating (Tipe PS)
SMK BINA TARUNA JALANCAGAK SUBANG
48
BAHAN AJAR SISTEM REM
Caliper dipasang dengan bantuan dua buah pen pada torque plate. Apabila rem bekerja maka bodi bergerak masuk dengan adanya gerakan piston. Tekanan pengereman yang berlaku pada pad bagian luar diterima oleh caliper dan meneruskan momen ke pin pada arah putaran kekuatan reaksi pad bagian dalam diterima langsung oleh plate. Mekanisme tipe ini sangat sederhana. Tipe caliper ini cenderung tidak berfungsi sangat kecil, dan memenuhi syarat mudah perawatan dan memiliki kemampuan pengereman. Tipe ini sering digunakan pada rem cakram yang rem parkirnya terpasang didalamnya.
Gambar 24 Tipe PS
Caliper tipe full floating Tipe F Seperti diperlihatkan pada gambar dibawah, tipe F mempunyai caliper yang ditunjang oleh torque plate sedemikian rupa sehingga memungkinkan dapat meluncur. Arm akan maju dari caliper untuk memindahkan gerakan piston untuk menekan pad bagian luar. Tipe ini membutuhkan tempat yang sedikit tetapi cenderung lebih banyak terseret dari tipe lainya karena permukaan luncur caliper
SMK BINA TARUNA JALANCAGAK SUBANG
49
BAHAN AJAR SISTEM REM
torque plate tersembunyi. Tipe ini digunakan pada disc brake bagian belakang untuk beberapa model kendaraan.
Gambar 25 Tipe F
Tipe FS Calipert tipe ini dipasang dengan menggunakan dua pin (main pin dan sub pin) pada torque plate yang dibautkan pada caliper itu sendiri, seperti pada gambar. Caliper dan dua pin digerakan sebagai satu unit oleh piston. Reaksi tenaga (reaction porce) dari inner dan outer pad diterima oleh torque plate dan dengan demikian momen (torque) tidak diteruskan pin. Selanjutnya bagian yang meluncur pada caliper disembunyikan seluruhnya. Hal ini merupakan desain yang dapat menambah keandalan pada bagian ini. Tipe FS agak kurang terseret dibandingkan pada rem-rem depan kendaraan luxury (mewah).
SMK BINA TARUNA JALANCAGAK SUBANG
50
BAHAN AJAR SISTEM REM
Gambar 26 Tipe FS
Tipe AD Seperti pada gambar dibawah, main pin pada tipe AD adalah press fitted pada torque plate bersamaan dengan sub pin yang dibautkan. Stainless steep plate (anti squel shim) dipasang pada pad dan bagian torque plate yang bersentuhan untuk mencegah suara yang kurang enak dan keausan pad. Tipe ini digunakan pada rem depan kendaraan penumpang ukuran menengah.
Gambar 27 Tipe AD
Tipe PD Tipe PD pada dasarnya sama dengan tipe AD kecuali pada main dan sub pin saja dibautkan pada torque plate. Tipe PD ini digunakan pada rem depan kendraan penumpang yang kecil.
SMK BINA TARUNA JALANCAGAK SUBANG
51
BAHAN AJAR SISTEM REM
Gambar 28 Tipe PD
Penyetelan otomatis celah rotor dengan pad Bila pad aus, maka celah antara rotor dan pad bertambah dan memerlukan langkah pedal yang lebih besar. Selanjutnya, rem cakram selalu nenerlukan suatu mekanisme penyetelan secara otomatis dengan mekanisme penyetelan tipe piston seal. Cara kerja Penyetelan celah otomatis termasuk piston seal (rubber) yang disatukan dengan silinder. Ini mempunyai dua fungsi, menutup piston untuk mencegah kebocoran minyak rem dari silinder, dan bila rem dioperasikan dan piston bergerak dengan adanya tekanan hidraulis, maka piston seal membentuk elastis seperti dalam gambar. Bila pedal rem dibebaskan dan tekanan hidraulis menjadi berkurang, piston seal kembalui pada bentuknya semula, dan menarik piston kembali. Hasilnya, bentuk celah asli disc rotor dengan pad telah diatur. Celah terlalu besar (pad aus) Bila pad menjadi tipis karena aus, maka celah bertambah, dengan demikian piston bergerak dengan cara yang lebih jauh bila rem dioperasikan. Hal ini menyebabkan piston mulai meluncur dalam
SMK BINA TARUNA JALANCAGAK SUBANG
52
BAHAN AJAR SISTEM REM
hubungannya dengan piston seal dan seal telah mencapai batas deformasinya. Peluncuran ini akan berhenti bila pad menyentuh rotor, dan piston berhenti bergerak. Bila pedal dibebaskan, maka piston kembali dengan jarak yang sama
sebesar
deformasi
piston
seal,
dan
celah
normal
telah
diperbaiki. Saat piston ditekan
Gambar 29 tekanan piston
Saat tekanan dibebaskan
SMK BINA TARUNA JALANCAGAK SUBANG
53
BAHAN AJAR SISTEM REM
Gambar30 Saat Tekanan Dibebaskan
(b) Mekanisme pesawat rem type hydrolik. Mekanisme pesawat rem jenis hydrolik adalah suatu sistem kerja yang berfungsi untuk merubah gerak mekanik dari pedal rem menjadi tekanan hydrolik yang akan menekan pisto-piston pada selinder roda sehingga sepatu rem atau pad rem bergerak dan menekan tromol rem atau piringan rem. Adapun komponen dari mekanisme pesawat rem jenis hydrolik adalah sebagai belikut:
Master silinder Master silinder (master cylinder) mengubah gerak pedal rem ke dalam tekanan hidraulis.master silinder terdiri dari reservoir tank, yang berisi minyak rem, demikian juga piston dan silinder, yang membangkitkan tekanan hidraulis. Terdapat dua tipe silinder yaitu master selinder tipe tunggal dan master selinder tipe ganda (tandem). Master silinder tipe ganda (tandem type master cylinder) banyak digunakan dibandingkan dengan tipe tunggal (single
SMK BINA TARUNA JALANCAGAK SUBANG
54
BAHAN AJAR SISTEM REM
type) . Dibawah ini adalah macam-macam type dari master selinsder.
• Master selinder type tunggal
Master selinder type Tunggal jenis plunger
Reservoir tank Fluid passage Return spring
Plunger Push rod
Gambar 31 master selinder type tunggal jenis plunger
SMK BINA TARUNA JALANCAGAK SUBANG
55
BAHAN AJAR SISTEM REM
Master
selinder
type
Tunggal
jenis
konvensional
Reservoir tank Return spring
Piston
Outlet valve
Bodi
Ke silinder roda Piston cup Gambar 32 Master selinder type Tunggal jenis konvensional
Master selinder type Tunggal jenis Portless
Reservoir tank To wheel cylinder Push rod Spring Inlet valve
SMK BINA TARUNA JALANCAGAK SUBANG
Connecting rod
56
BAHAN AJAR SISTEM REM
Gambar 33 Master selinder type Tunggal jenis Portless
•
Master selinder ganda ( Tandem )
Pada master silinder tandem, sistem hidraulisnya dipisahkan menjadi dua, masing-masing untuk roda-roda depan dan belakang. dengan demikian bila salah satu sistem tidak bekerja, maka sistem lainnya akan tetap bekerja dengan baik. Pada kendaraan penggerak roda belakang ( FR ), salah satu sistem rem hidraulis pada roda depan dan sistem yang satunya terletak pada roda belakang.
Gaya pengere man Pecah
Pipa konvensional Gaya penge reman Gbr.34 Kendaraan penggerak roda belakang
pada kendaraan penggerak roda-roda depan
(FF), terdapat
beban tambahan pada roda depan. untuk mengatasi hal tersebut maka digunakan sistem hidraulis split silang (diagonal split hydraulic
SMK BINA TARUNA JALANCAGAK SUBANG
57
BAHAN AJAR SISTEM REM
system) yang terdiri dari satu set saluran rem untuk roda kanan depan dan kiri belakang, dan satu set saluran rem untuk roda kiri depan dan kanan belakang, dengan demikian efisiensi pengereman tetap
sama
pada
kedua
sisi
(tetapi
dengan
setengah
daya
penekanan normal) walaupun salah satu dari kedua sistem tersebut terjadi kerusakan.
Gaya pengere man Pipa diagonal
Pecah
Gaya penereman Gbr. 35 Kendaraan penggerak roda depan
Master
selinder
ganda
(
Tandem
)
type
konvensional )
Reservoir tank Tanki cadangan
Return spring no 2
SMK BINA TARUNA JALANCAGAK SUBANG
Piston no 2 Piston no 1
Return spring no 1
58
BAHAN AJAR SISTEM REM
Gbr. 36 Master silinder tandem / tipe ganda konvensional
Master
selinder
ganda
(
Tandem
)
type
Konvensating Port
Reservoir diaphragm Secondari reservoir Inlet port
Primari compensating port
Primary reservoir
Secondari Compensating
Inlet port
port
Return spring Primary seal cup
Primary cup
Primary piston Return spring Piston stop screw turn
Secondari piston
Primary seal cup Secondary Seal cup
SMK BINA TARUNA JALANCAGAK SUBANG
59
BAHAN AJAR SISTEM REM
Gbr37 Belahan Tandem Compensating Port Master Cylinder
(c)
Booster rem (brake booster)
Gambar 38 Booster rem
Tenaga penekanan pada pedal rem dari seorang pengemudi tidak cukup kuat untuk segera dapat menghentikan kendaraan. boster rem
(brake booster) melipat gandakan daya penekanan
pedal, sehingga daya pengereman yang besar dapat diperoleh. Booster rem dapat dipasang menjadi satu dengan master cyllinder (tipe integral) atau dapat juga dipasangkan secara terpisah dari master cyllinder itu sendiri. tipe integral ini banyak digunakan pada kendaraan penumpang dan truk kecil. Booster rem mempunyai diaphragm (membrane) yang bekerja dengan adanya perbedaan tekanan antara tekanan atmosfir dan ke-
SMK BINA TARUNA JALANCAGAK SUBANG
60
BAHAN AJAR SISTEM REM
vakuman yang dihasilkan dari dalam intake manifold mesin. master cyllinder dihubungkan dengan pedal rem dan membran untuk memperoleh daya pengereman yang besar dari langkah pedal yang minimum. Bila booster rem tidak dapat berfungsi dikarenakan satu dan lain hal, booster dirancang sedemikian rupa sehingga hanya tenaga booster-nya
saja
yang
hilang
dengan
sendirinya
rem
akan
memerlukan gaya penekanan pedal yang lebih besar, tetapi kendaraan dapat di rem dengan normal tanpa bantuan booster. Untuk kendaraan yang digerakan oleh mesin diesel booster remnya diganti dengan pompa vakum karena ke-vakuman yang terjadi pada intake manifold pada mesin diesel tidak cukup kuat. booster rem terdiri dari rumah booster (booster body), piston booster,
membran
(diaphragm),
reaction
mechanism
dan
mekanisme katup pengontrolan (control valve mechanism). Booster body dibagi menjadi bagian depan (ruang tekan tetap) dan bagian belakang (ruang tekan variasi), dan masing-masing ruang dibatasi dengan membran dan piston booster. Mekanisme katup pengontrol (control valve mechanism) mengatur tekanan didalam ruang tekan variasi (variable pressure chamber). termasuk katup udara, katup vakum, katup pengontrol, dan sebagainya yang berhubungan dengan pedal rem melalui batang penggerak katup (valve operating rod).
(d)
Katup Pengimbang (P. valve)
SMK BINA TARUNA JALANCAGAK SUBANG
61
BAHAN AJAR SISTEM REM
Kendaraan dihentikan dengan adanya gesekan antara ban dan jalan.
Gesekan
ini
akan
bertambah
sesuai
dengan
adanya
pembagian beban pada ban. Biasanya kendaraan yang mesinnya terletak di depan, bagian depannya lebih berat dibandingkan dengan bagian belakangnya. Bila kendaraan direm, maka titik pusat grafitasi akan pindah ke depan (bergerak maju) disebabkan adanya gaya inertia, dan karena adanya beban yang besar menyatu pada bagian depan. Bila daya cengkram pengeremnya berlaku sama terhadap keempat rodanya, maka roda belakang akan terkunci (menyebabkan slip antara ban dan permukaan jalan) ini disebabkan oleh daqya penereman terlalu besar. dengan terkuncinya rod belakang gesekan akan menurun, dan rod belakang seperti “Ekor ikan” (bergerak ke kanan dan ke kiri dan sukar terkonyrol). dan ini sangat berbahaya. dengan alasan tersebut, diperlukan alat pembagi tenaga sehingga dapat diberikan pengereman yang lebih besar untuk depan dari pada roda belakang. Alat tersebut disebut “katup pengimbang” (proportioting valve) atau biasa di singkat katup P. Alat ini bekerja secara otomatis menurunkan tekanan hidrolik pada silinder roda belakang, dengan demikian daya pengereman (daya cengkram) pada roda belakang akan berkurang. disamping katup P. efek yang sama juga dapat diperoleh dari load sensing and proportioning valve (LSPV) yang mengubah tekanan awal split point dari roda-roda belakang sesuai dengan beban, proportioning and by pass valve (P & BV) yang meneruskan tekanan master silinder langsung ke silinder roda tanpa
SMK BINA TARUNA JALANCAGAK SUBANG
62
BAHAN AJAR SISTEM REM
melalui katup p. bila sistem rem depan tidak berfungsi, katup deceleration-sensing
and
proportiotioning
valve
(DSPV)
yang
membedakan tekanan awal split point sesuai dengan deselerasi selama pengereman, dan perlengkapan lainnya.
(e)
Sistem
Rem
Anti
Lock
(Anti-Lock
Brake
System) Rem anti-lock ini diciptakan tidak hanya untuk mencegah terkuncinya roda-roda belakang selama pengereman secara tibatiba, tetapi juga untuk mengontrol roda-eoda depan agar kendaraan tidak berputar (slip) serta menjaga pengendalian kemudi dengan baik.
b) Fungsi dan konstruksi Sistem Rem Parkir Rem parkir (parking brake) terutama di gunakan untuk parkr kendaraan. Mobil penumpang dan kendaraan niaga yang kecil mempunyai rem parkir tipe roda belakang (rem kaki), atau rem parkir eksklusif yang dihubungkan dengan roda-roda belakang. Kendaraan niaga yang besar menggunakan rem parkir tipe center brake yang dipasang antara propeller shaft dan transmisi. Sistem rem parkir terdiri dari tuas rem, sick atau pedal, kabel atau tipe makanisme batang (rod) dan trombol rem dan sepatu yang memabangkitkan daya pengereman.
SMK BINA TARUNA JALANCAGAK SUBANG
63
BAHAN AJAR SISTEM REM
Adapun cara kerja rem parkir adalah sebagai berikut, mekanisme keraja ( Operating mekanism) pada rem parkit pada dasarnya sama untuk tipe rem parkir belakang dan tipe center brake. Tuas rem di tempatkan berdekatan dengan tempat duduk pengemudi. Dengan menarik tuas rem parkir, maka rem bekerja melalui kabel yang dihubungkan dengan tuas. Ada beberapa tipe tuas rem parkir seperti di perlihatkan di bawah ini, yang di gunakan bergantung pada design tempat duduk pengemudi dan sistem kerja yang di kehendaki.
Gambar 39 Handle Rem tangan type tuas
Gambar 40 Handle Rem tangan
type Stick
SMK BINA TARUNA JALANCAGAK SUBANG
64
BAHAN AJAR SISTEM REM
Gambar41 Handle Rem tangan type Pedal
Tuas rem parkir dilengkapi dengan ratchet untuk mengatur tuas pada suatu posisi pengetesan. Pada beberapa tuas rem parkir mur penyetelannya dekat dengan tuas rem, dengan demikian penyetelan jarak tuas dapat dengan mudah disetel.
Gambar 42 Handle rem tangan dengan rachet dan mur penyetel
Kabel rem parkir memindahkan gerakan tuas ke tromol rem subassembly. pada rem parkir roda belakang, dibagian tengah kabel diberi equalizer untuk menyamakan daya kerjanya tuas pada kedua roda-roda. Tuas intermediate (intermediate lever ) di pasang untuk menambah daya pengoperasian.
Parking brake cable Intermedite lever Pull rod Equalizer Adjusting nut
SMK BINA TARUNA JALANCAGAK SUBANG
65
BAHAN AJAR SISTEM REM
Gambar 43 komponen mekanisme rem parkir.
(1)
Bodi Rem Parkir Rem parkir dikelompokan menjadi dua tipe structural bergantung pada andilnya tromol rem atau piringan rem (rem kaki) atau komponen yang terpisah.
(a)
pelayanan rem tipe sharing (rem kaki) Tipe rem parkir ini digabungkan dengan rem kaki. hubungannya
dilakukan
secara
mekanikdihubungkan
pada
sepatu rem pada kendaraan yang mempunyai tromol rem atau pada piston pada mobil yang menggunakan disc brake. •
Kendaraan dengan tromol rem Pada tipe rem parkir ini, sepatu rem akan mengembang oleh tuas sepatu rem shoe strut (lihat gambar). kaber rem parkir di pasang pada tuas sepatu rem, dan daya kerja dari tuas rem parkir dipindahkan melalui kabel rem parkir ke tuas sepatu rem.
SMK BINA TARUNA JALANCAGAK SUBANG
66
BAHAN AJAR SISTEM REM
Gambar 44 kabel rem parkir
•
Kendaran dengan rem piringan Dalam tipe rem parkir ini, mekanisme rem parkir disatukan dalam kalifer rem piringan. seperti pada gambar, gerakan tuas menyebabkan poros tuas (lever shaft) berputar menykebabkan spindle menggerakan piston. hasilnya, pad terdorong menekan rotor piringan (disc rotor). Pad menjadi aus dan langkah rem parkir akan bertambah. dengan alasan ini , maka dilengakapi mekanisme penyetelan otomatis pada mekanisme rem parkir untuk menjaga langkah spindle agar tetap konstan setiap waktu. Caliper Piston
Spindle Lever shaft
Lever
Automatic adjusting mechanism Gambar 45 Automatic caliver and disc rotor.
(b)
Tipe rem parkir devoted
SMK BINA TARUNA JALANCAGAK SUBANG
67
BAHAN AJAR SISTEM REM
Pada tipe rem parkir ini, tromol rem parkir terpisah dari rem piringan belakang, seperti pada gambar .cara kerjanya sama dengan tipe rem parkir seperti pada tromol rem.
Gambar 46 Model Devoted
(c) Tipe center brake Tipe center brake ini banyak digunakan pada kendaraan komersil. Tipe ini salah satu dari tipe rem tromol tetapi dipasang antara bagian belakang transmisi dan bagian depan propeller shaft. Pada rem parkir tipe center brake ini daya pengeremannya terjadi pada saat sepatu rem yang diam ditekan dari bagian dalam terhadap tromol yang berputar bersama out put shaft transmisi dan propeller saft.
SMK BINA TARUNA JALANCAGAK SUBANG
68
BAHAN AJAR SISTEM REM
Tipe rem ini bekerjanya sama dengan rem parkir tipe sharing pada kendaraan yang menggunakan rem tromol.
Gambar47 Rem Parkir Center Brake
c. Rangkuman Pembelajaran 1 1)
Konstruksi dan cara kerja sistem rem dan komponen-komponennya. Sistem rem yang dipergunakan pada kendaraan bermotor dapat digolongkan menjadi beberapa tipe tergantung pada penggunaannya diantaranya :
SMK BINA TARUNA JALANCAGAK SUBANG
69
BAHAN AJAR SISTEM REM
a
Rem kaki (foot brake) digunakan untuk mengontrol kecepatan dan menghentikan kendaraan.
b
Rem
parkir
(parking
brake)
digunakan
terutama
untuk
memarkirkan kendaraan. c
Rem tambahan (auxiliary brake) digunakan pada kombinasi rem biasa (kaki) yang digunakan pada truk diesel dan kendaraan berat.
a)
Konstruksi dan cara kerja sistem Rem Kaki Rem kaki (foot brake) dikelompokkan menjadi dua tipe, yaitu rem Hidraulis (hydraulic brake) dan rem pneumatik (pneumatic brake).
(2)
Konstruksi dan cara kerja Sistem Rem kaki jenis Hydrolik
Sistem Rem kaki jenis hidraulis lebih respond dan lebih cepat dibanding dengan tipe lainnya, dan juga konstruksinya lebih sederhana. rem hidraulis juga mempunyai konstruksi yang khusus dan handal (superior design flexibility). dengan adanya keuntungan tersebut, rem hidraulis banyak digunakan pada kendaran penumpang dan truk ringan.
(b)
Konstruksi
dan
cara
kerja
pesawat
Rem
jenis
hydrolik.
SMK BINA TARUNA JALANCAGAK SUBANG
70
BAHAN AJAR SISTEM REM
Pesawat rem yang dipergunakan pada pesawat rem jenis hydrolik terbagi menjadi dua jenis, yaitu pesawat rem jenis tromol ( Drum Brake ) dan pesawat rem jenis piringan ( Disk Brake ) pesawat rem jenis tromol ( Drum Brake ) Komponen Rem Tromol Backing Plate Backing plate dibuat dari baja press yang dibuat pada axle housing atau axle carrier bagian belakang. karena sepatu rem
terkait
pada
backing
plate,
maka
aksi
daya
pengereman tertumpu pada backing plate. Silinder roda Silinder roda (wheel cylinder) terdiri dari beberapa komponen seperti terlihat pada gambar di sebelah kanan. setiap roda menggunakan satu atau dua buah silinder roda. Ada sistem yang yang menggunakan dua piston untuk menggerakan kedua sepatu rem, yaitu satu piston untuk setiap sisi silinder roda Sepatu rem dan kampas rem Sepatu rem (brake shoe), seperti juga tromol (drum) memiliki bentuk setengah lingkaran. biasanya sepatu rem dibuat daripelat baja. kanvas rem dipasang dengan jalan dikeling
(pada
kendaraan
besar)
atau
dilem
(pada
kendaraan kecil) pada permukaan yang bergesekan dengan tromol.
SMK BINA TARUNA JALANCAGAK SUBANG
71
BAHAN AJAR SISTEM REM
Tromol Rem Tromol rem (brake dram) umumnya terbuat dari besi tuang (gray cast iron) . Tromol rem ini letaknya sangat dekat denga sepatu rem tanpa berputar bersama roda. Ketika kanvas menekan permukaan bagian dalam tromol bila rem bekerja, maka gesaekan panas tersebut dapat mencapai suhu setinggi 200º C sampai 300ºC Tipe rem tromol Rem tromol digunakan pada berbagai kombinasi daru leading dan trailing shoes.
• Tipe Two–Leading • Tipe two-leading shoe dibagi menjadi dua : single action dan double
action.
mempunyai
dua
Tipe
single
silinder
action
roda
two-leading
yang
shoe
masing-masing
mempunyai satu piston pada tiap sisinya Tipe Uni-Servo Tipe uni-servo mempunyai silinder roda tunggal dengan satu piston saja, dan penyetelannya berhubungan dengan kedua sepatunya. Bila torak di dalam wheel cylinder mendorong
SMK BINA TARUNA JALANCAGAK SUBANG
72
BAHAN AJAR SISTEM REM
bagian atas kiri hingga menyentuh tromol, maka fungsi sepatu-sepatu sebagai leading shoe, dan bekerja dengan daya pengereman yang tinggi. • Tipe Duo-Servo Tipe duo-servo ini merupakan versi penyempurnaan uni-servo yang mem punyai dua pistin pada setiap silinder rodanya. selama silinder roda menekan kedua sepatu rem saat
rem
bekerja,
maka
tipe
ini
mempunyai
gaya
pengereman yang tinggi terhadap tromol tanpa terpengaruh oleh arah gerak putaran roda. Celah Sepatu Rem Celah antara tromol dan kanvas yang besar akan menyebabkan kelambatan pada pengereman. Bila celah antara tromol dan kanvas terlalu kecil, rem akan terseretdan menyebabkan keausan pada tromol dan kanvas. Untuk mencegah kejadian ini, penting sekali untuk menyetel secara tepat celah antara tromol dan kanvas
sesuai
sfpesifikasi
yang
dianjurkan
dan
melakukan
perawatan setiap saat.
• Penyetelan Otomatis Celah Sepatu Rem Penyetelan celah sepatu rem secara otomatis (Automatic Brake Shoe
Clearance
otomatis
celah
adjustement) antara
tromol
mengacu dan
pada
kanvas
dan
penyetelan termasuk
penyetelan tipe sebagai berikut: Penyetelan terjadi pada saat pengereman selama kendaraan mundur.
SMK BINA TARUNA JALANCAGAK SUBANG
73
BAHAN AJAR SISTEM REM
penyetelan terjadi pada saat pengereman selama kendaraan maju. penyetelan dilakukan dengan rem parkir.
Pesawat Rem jeniss Cakram/Rem piringan ( Disk Brake ) Rem cakram (disc brake) pada dasarnya terdiri dari cakram yang terbuat dari besi tuang (disc rotor) yang berputar dengan bahan gesek (dalam hal ini disc pad) yang mendorong dan menjepit cakram. daya pengereman dihasilkan oleh adanya gesekan antara disc pad dan cakram (disc).
•
Komponen Pesawat rem jenis cakram/piringan ( Disk Brake )
Piringan Umumnya cakram atau piringan (disc rotor) dibuat dari besi tuang dalam bentuk biasa (solid) atau berlubang-lubang untuk ventilasi.
SMK BINA TARUNA JALANCAGAK SUBANG
74
BAHAN AJAR SISTEM REM
Tipe
cakram
lubang
terdiri
dari
pasangan
piringan
yang
berlubang untuk menjamin pendinginan yang baik,kedua-duanya untuk mencegah fading dan menjamin umur pad lebih panjang atau tahan lama.
Pad Rem
Pad (disc pad) biasa dibuat dari campuran metalic fiber dan sedikit serbuk besi. Tipe ini disebut “semi metalic disc pad”. pada pad diberi garis celah untuk menunjukan tebal pad (batas yang diizinkan). Caliper Caliper juga disebut dengan Cylinder body, memegang pistonpiston dan dilengkapi dengan saluran dumana minyak rem disalurkan ke silinder. Jenis-Jenis caliper dikelompokan sebagai berikut menurut jenis pemasangannya: Tipe Fixed Caliper (Double Piston) Tipe Floating Caliper (Single Piston) Caliper tipe floating dapat digolongkan sebagai berikut:
(3)
Mekanisme pesawat rem type hydrolik. Mekanisme pesawat rem jenis hydrolik adalah suatu sistem kerja yang berfungsi untuk merubah gerak mekanik dari pedal rem menjadi
SMK BINA TARUNA JALANCAGAK SUBANG
75
BAHAN AJAR SISTEM REM
tekanan hydrolik yang akan menekan pisto-piston pada selinder roda sehingga sepatu rem atau pad rem bergerak dan menekan tromol rem atau piringan rem.
Master silinder Master silinder (master cylinder) mengubah gerak pedal rem ke dalam tekanan hidraulis.master silinder terdiri dari reservoir tank, yang berisi minyak rem, demikian juga piston dan silinder, yang membangkitkan tekanan hidraulis. Terdapat dua tipe silinder yaitu master selinder tipe tunggal dan master selinder tipe ganda (tandem).
(f)
Booster Rem (brake booster)
SMK BINA TARUNA JALANCAGAK SUBANG
76
BAHAN AJAR SISTEM REM
Tenaga penekanan pada pedal rem dari seorang pengemudi tidak cukup kuat untuk segera dapat menghentikan kendaraan. boster rem (brake booster) melipat gandakan daya penekanan pedal, sehingga daya pengereman yang besar dapat diperoleh. Booster rem dapat dipasang menjadi satu dengan master cyllinder (tipe integral) atau dapat juga dipasangkan secara terpisah dari master cyllinder itu sendiri. tipe integral ini banyak digunakan pada kendaraan penumpang dan truk kecil.
(g)
Katup Pengimbang (P. valve) Kendaraan dihentikan dengan adanya gesekan antara ban dan jalan.
Gesekan
ini
akan
bertambah
sesuai
dengan
adanya
pembagian beban pada ban. Biasanya kendaraan yang mesinnya terletak di depan, bagian depannya lebih berat dibandingkan dengan bagian belakangnya. Bila kendaraan direm, maka titik pusat grafitasi akan pindah ke depan (bergerak maju) disebabkan adanya gaya inertia, dan karena adanya beban yang besar menyatu pada bagian depan.
(h)
Sistem
Rem
Anti
Lock
(Anti-Lock
Brake
System) Rem anti-lock ini diciptakan tidak hanya untuk mencegah terkuncinya roda-roda belakang selama pengereman secara tibatiba, tetapi juga untuk mengontrol roda-roda depan agar kendaraan tidak berputar (slip) serta menjaga pengendalian kemudi dengan baik.
c) Fungsi dan konstruksi Sistem Rem Parkir
SMK BINA TARUNA JALANCAGAK SUBANG
77
BAHAN AJAR SISTEM REM
Rem parkir (parking brake) terutama
di
gunakan
untuk parkr
kendaraan. Mobil penumpang dan kendaraan niaga yang kecil mempunyai rem parkir tipe roda belakang (rem kaki), atau rem parkir eksklusif yang dihubungkan dengan roda-roda belakang. Kendaraan niaga yang besar menggunakan rem parkir tipe center brake yang dipasang antara propeller shaft dan transmisi. Sistem rem parkir terdiri dari tuas rem, sick atau pedal, kabel atau tipe makanisme batang (rod) dan trombol rem dan sepatu yang memabangkitkan daya pengereman.
Kabel rem parkir memindahkan gerakan tuas ke tromol rem subassembly. pada rem parkir roda belakang, dibagian tengah kabel diberi equalizer untuk menyamakan daya kerjanya tuas pada kedua roda-roda. Tuas intermediate (intermediate lever ) di pasang untuk menambah daya pengoperasian. 2. Bodi Rem Parkir Rem parkir dikelompokan menjadi dua tipe structural bergantung pada andilnya tromol rem atau piringan rem (rem kaki) atau komponen yang terpisah.
SMK BINA TARUNA JALANCAGAK SUBANG
78
BAHAN AJAR SISTEM REM
pelayanan rem tipe sharing (rem kaki) tipe rem parkir ini digabungkan dengan rem kaki. hubungannya dilakukan
secara
mekanikdihubungkan
pada
sepatu
rem
pada
kendaraan yang mempunyai tromol rem atau pada piston pada mobil yang menggunakan disc brake. a. Kendaraan dengan tromol rem Pada tipe rem parkir ini, sepatu rem akan mengembang oleh tuas sepatu rem shoe strut (lihat gambar). kaber rem parkir di pasang pada tuas sepatu rem, dan daya kerja dari tuas rem parkir dipindahkan melalui kabel rem parkir ke tuas sepatu rem. b. Kendaran dengan rem piringan Dalam tipe rem parkir ini, mekanisme rem parkir disatukan dalam califer rem piringan. seperti pada gambar, gerakan tuas menyebabkan poros tuas
(lever shaft) berputar menykebabkan
spindle menggerakan piston. hasilnya, pad terdorong menekan rotor piringan (disc rotor).
Tipe rem parkir devoted . pada tipe rem parkir ini, tromol rem parkir terpisah dari rem piringan belakang, seperti pada gambar .cara kerjanya sama dengan tipe rem parkir seperti pada tromol rem.
SMK BINA TARUNA JALANCAGAK SUBANG
79
BAHAN AJAR SISTEM REM
d. Test Formatif 1
1. Sebutkan jenis-jenis sistem rem. 2. Sebutkan beberapa type pesawat rem jenis tromol 3. Sebutkan type pesawat rem jenir cakram 4. Sebutkan macam-macam mekanisme pesawat rem. 5. Sebutkan komponen mekanisme pesawat rem jenis hydrolik 6. Sebutkan fungsi master selinder. 7. Sebutkan macam-macam konnstruksi master selinder. 8. Sebutkan macam-macam mekanisme /tuas rem parkir.
e. Kunci jawaban 1.
Jenis-jenis sistem rem adalah : a
Rem kaki (foot brake) digunakan untuk mengontrol kecepatan dan menghentikan kendaraan.
b
Rem parkir (parking brake) digunakan terutama untuk memarkirkan kendaraan.
SMK BINA TARUNA JALANCAGAK SUBANG
80
BAHAN AJAR SISTEM REM
c
Rem tambahan (auxiliary brake) digunakan pada kombinasi rem biasa (kaki) yangdigunakan pada truk diesel dan kendaraan berat
4
Type-type pesawat rem jenis tromol adalah: a.
Leading and trailing
b.
Two leading single action
c.
Two leading double action
d.
Uni servo
e.
Dua servo.
5. Type pesawat rem jenis cakram adalah a.
Single action / single piston
b.
Double action/double piston
6.
Macam-macam mekanisme pesawat rem. a.
Mekanisme pesawat rem jenis mekanik
b.
Mkanisme pesawat rem jenis hydrolik
c.
Mekanisme pesawat rem jenis pheniumatik
d.
Mekanisme pesawat rem jenis kombinasi hydrolik dan pheniumatik
7
Komponen mekanisme pesawat rem jenis hydrolik a.
Pedal rem
b.
Master selinder
c.
Wheel selinder ,sepatu rem dan kelengkapannya serta tromol tem
d.
Caliver, pads, dan piston
e.
Katup Distributor
f.
Pipa dan selang rem
g.
Minyak rem.
8. Fungsi master selinder adalah untuk merubah geral mekanik pedal rem menjadi tekanan hydrolik pada minyak rem. 9. Macam-macam konstruksi master selinder adalah: a.
Jenis tunggal yang terdiri dari : 1)
Tipe plunger
SMK BINA TARUNA JALANCAGAK SUBANG
81
BAHAN AJAR SISTEM REM
2)
Type portless
3)
Type convensating port
b
Jenis ganda ( Tandem ) terdiri dari 1)
Type konvensional
2)
Type Convensating port.
10 Macam-macam tuas rem tangan a
Tuas
b
Stick
c
Pedal kaki
d
Tuas raccet dan mur penyetel.
f. Lembar Penilaian TIDAK NO
ASPEK YANG DINILAI
LULUS
KET. LULUS
1
Sikap Tes Formatif 1 (Soal no 1
2 -10) NILAI AKHIR Keterangan : Tidak
=
0 (nol)
(tidak lulus)
Ya
=
7 s.d. 9
(lulus)
Kategori kelulusan : 7
:
Mengisi dengan benar minimal 80 %
8
:
Mengisi dengan benar minimal 90 %
9
:
Mengisi dengan benar
SMK BINA TARUNA JALANCAGAK SUBANG
100 %
82
2. Kegiatan Pembelajaran 2 Prosedur dan langkah kerja Pemeliharaan/servis sistem Rem dan Komponen-Komponennya. Keterangan: Prosedur dan langkah kerja pada kegiatan belajar 2 adalah sistem rem dengan pesawat rem
jenis
cakram
untuk
roda
depan
dan
pesawat rem jenis tromol untuk roda belakang dengan
mekanisme
kombinasi
hydrolik
pesawar dan
rem
jenis
pheniumatik
( Booster ).
a. Tujuan pembelajaran 2 Setelah menyelesaikan kegiatan belajar 2, diharapkan siswa dapat : 1)
Menyebutkan Standard Operational Prosedur ( SOP ) Pemeliharaan/servis pesawat rem bagian roda depan jenis cakram dan pesawat rem bagian roda belakang jenis tromol.
2)
Menyebutkan Standard Operational Prosedur ( SOP ) Pemeliharaan/servis komponen-komponen mekanisme pesawat rem jenis hydrolik dan pheniumatik.
3)
Menyebutkan Standard Operational Prosedur ( SOP ) mengeluarkan udara palsu.
4)
Menyebutkan Standard Operational Prosedur ( SOP ) penyetelan celah sepatu rem dan penyetelan pedal rem.
b. Uraian materi 1)
Prosedur dan langkah Pemeliharaan/servis pesawat rem.
Pemeliharaan/servis
sistem
ren
dan
kerja
komponen-komponennya,
perupakan suatu perawatan rutin yang harus dilakukan pada jarak tempuh kendaraan tertentu, yaitu setelah kendaran menepuh setiap jarak
10.000 Km, atau dengan kata lain pemeliharaan sistem rem
dilakukan pada servis 10.000 km, 20.000 km dan seterusnya. Prosedur dan langkah kerja pemeliharaan/servis sistem rem dan komponen-komponennya
harus
disesyaikan
dengan
kosntruksi
komponen-komponen sistem rem sesuai dengan perkembangan teknologi kendaran bermotor roda empat. Adapun prosedur dan langkah kerja pemeliharaan/servis sistem rem dan komponen-komponennya adalah seperti diuraikan di bawah ini.
Prosedur dan langkah kerja b)
Langkah persiapan. (1) Menyiiapkan kendaraan pada tempat yang aman atau di atas Lift Master/Car lift.
Gambar 48 possisi kendaraan pada tembat yang aman atau pada car lift
(2) Penyiapkan peralatan tangan atau peralatan khusus ( Sepecial Servise tool ) rak alat. (3) Menutup kedua sparkboard dengan penutup. (4) Memposisikan kendaraan dalam keadaan siap disangga oleh jack stand atau lift master. (5) Melepas kabel baterai positif dari terminal baterai (6) Mengoperasikan rem tangan atau mengganjal salah satu roda depan dan roda belakang (7) Mengendurkan mur pengikat roda depan dan roda belakang. (8) Menyangga kendaraan dengan jack stand atau pada lift master/car lift
Gambar49 possisi kendaraan disangga di atas jack stand/car lift
c)
Memelihara/servis pesawat rem jenis cakram
( Roda depan).
Gambar50 rem cakram
Melepasan/membomgkaran komponen. (1)
Melepas mur pengikat rodadan melepas roda.
(2)
Melepas selang rem dari caliver dan menyumbatnya dengan baik agar minyak rem tidak bocor.
(3)
Melepas caliver dari hub roda, dengan langkah kerja sebagai berikut: (a) Melepas pen utama dan pen kedua dari dudukan caliver, dan melepas caliver. (b) Melepas kelengkapan pad rem. (c) Melepas dudukan caliver dari hub roda. (d) Melepas piringan rem ( Disc brake ) dari hub roda
Membersihkan dan memeriksa komponen. (4)
Membersihkan seluruh komponen rem cakram dengan bensin dan dilap bersih.
(5)
Memeriksa kebocoran seal piston pada caliver, dan bila terdapat kebocoran, reperkit caliver ( Seal piston ) harus diganti.
(6)
Memeriksa ketebalan kamvas rem dengan mistar baja. Ketebalan minimum: 5,0 mm Ketebalan maksimum: 10,0 mm
(7)
Memeriksa ketebalan piringan rem ( Disc brake ) menggunakan mistar sorong. Limit ketebalan piringan
19
mm.
(8)
Memeriksa keolengan piringan rem ( Disc brake ) menggunakan DTI dengan langkah kerja sebagai berikut : a) Memasang piringan rem ( Disc brake ) pada hub roda depan dan mengeraskannya dengan baud roda. b) Memasang DTI pada posisi yang baik dan kokoh. c) Menyentuhkan batang indikator pada piringan sampai jarum indikator bergerak. d) Memposisikan skala nol tepat pada jarum indikator dengan cara memutarkan rumah skala indikator. e) Memutarkan piringan rem ( Disc brake ) secara perlahan-laham sambil membaca penunjukan terbesar dari jarum indikator yang merupakan nilai keolengan piringan rem Limit keolengan
= 0,15
( disc brake ) mm.
Merakit/memasang komponen (1)
Merakit komponen-komponen caliver dengan langkah kerja sebagai berikut: (a) Mengoleskan
gemuk
pada
bagian-bagian
komponen caliper. (b) Memasang
perapat
piston
(Piston
seal)
dan
dan
ring
masukan kedalam caliper. (c) Memasang
karet
pelindung
kaliper
pengikat pada caliper. (d) Memasang karet pelindung pen utama. (e) Memasang karet pelindung dan bushing peluncur. Catatan :
Prosedur dan langkah kerja merakit reperkit caliver bila
terdapat
kebocoran
pada
seal
piston
dan
reperkmit caliver harus diganti
(2)
Memasang caliver dan pad rem beserta kelengkapan lainnya
dengan langkah kerja
sebagai berikut: (a)
Memasang kaliper pada pen utama.
(b)
Memasang baut pengikat kaliper.
(c)
Memasang caliper pada piringan.
(d)
Memasang Plat penahan pad.
(e)
Memasang Dua plat penahan pad.
(f)
Memasang Dua pegas peredam getaran.
(g)
Memasang Dua pad rem.
(h)
Memasang Shim anti cicit.
(i)
Memasang pen ke dua
(j)
Memasang selang pada caliper.
(k)
Memasang selang dan pipa.
(l)
Memasang roda dan bautnya.
(3)
Melakukan prosedur dan langkah kerja seperti di atas untuk memeriksa dan memasang komponen-komponen
pesawat
rem
cakram
yang
satunya lagi.
d)
Memelihara/servis pesawat rem jenis tromol
( Roda belakang).
Melepas komponen (1) Melepas mur pengikat rodadan melepas roda. (2) Melepas tromol rem.
Gambar 51 tromol rem
(3) Melepas pegas pengembali sepatu rem dengan tang pegas.
Gambar 52 Melepas kelengkapan sepatu rem
(4) Melepas pengunci sepatu rem dari backing plate dengan tang kombinasi. (5) Melepas batang penyetel rem , kabel baja rem parkir dan penyetel otomatis dari sepatu rem.
Gambar 53 Kabel rem parkir.
(6) Melepas komponen-komponen selinder roda.
Membersihkan dan memeriksa komponen. (1) Membersihkan komponen- komponen pesawat rem tromol. (2) Memeriksa backing plate dari kemungkinan rusak.
Gambar 54 Backing plate
(3) Memeriksa lubang silinder roda, piston, seal piston dan pegas dari kemungkinan cacat atau rusak dan apabila pada salah satu komponen silinder roda telah rusak atau aus, maka sebaiknya diganti.
Gambar 55 Kelengkapan selinder roda
(4) Memeriksa kelonggaran dan perubahan lilitan pegas rem dengan menggunakan mistar baja.
(5) Memeriksa keausan dan ketebalan sepatu rem dengan langkah kerja sebagai berikut : (a) Menempatkan bilah ukur dengan ketebalan yang tipis
kedalam lubang paku keling.
(b) Setel bilah ukur sampai bersinggungan dengan sepatu
rem.
(c) Baca kedalaman yang ditunjukan dan bila sepatu rem sudah aus dan harus diganti, maka gantilah seluruh sepatu rem untuk menjamin keselamatan. Ketebalan minimum: 1,0 mm Ketebalan maksimum: 5,0 mm
(6) Memeriksa diameter tromol rem dengan menggunakan mistar sorong, dan bila tromol rem telah tergores dan aus,
tromol
rem
dapat
dibubut
sampai
batas
maksimum. Diameter maksimum: 230,6 mm Diameter standar: 228,6 mm
Gambar 56 Pengukuran Tromol dan Sepatu Rem
(7) Memeriksa
dan
dengan tromol berikut:
meratakan
persinggungan
sepatu
rem dengan langkah kerja sebagai
(a) Menempatkan sebilah sepatu rem ke dalam tromol dan menggesekannya antara permukaan kanvas rem dengan permukaan bagian dalam tromol rem. (b) Menggosok
permukaan
kanvas
rem
dengan
ampelas untuk meratakan persinggungan antara permukaan kanvas rem dengan permukaan bagian dalam tromol rem. (8) Memeriksa dan melumasi ulir dan ke dua ujung batang penyetel sepatu rem dengan gemuk.
Gambar 57 penyetel sepatu rem
Merakit dan memasang komponen (1)
Merakit komponen-komponen selinder roda (Wheel selinder).dengan langkah kerja sebagai berikut:
Gambar 58 Kelengkapan selinder roda
(a)
Melumasi bagian dalam selinder roda
(b)
Merakit piston,seal piston dan pegas piston kedalam selinder roda.
(c)
Memasang ke dua tutup debu.
Catatan : Langkah kerja diatan dilakukan bila hasil pemeriksaan terdapat kebocoran pada seal selinder roda dan seal roda harus diganti.
(2)
Memasang tuas penggerak rem parkir pada salah satu sepatu rem dan memasangkannya pada kabel baja rem parkir .
Gambar 59 Kelengkapan rem parkir
(3) Memasang sepatu rem, pen & pegas penahan, tuas penggerak, batang penyetel dan pedas-pegas pengembali.
Gambar60 Kelengkapan sepatu rem.
(7) Memasang tromol rem dan roda. (8) Melakukan prosedur dan langkah kerja merakit dan memasang komponen-komponen pesawat rem tromol untuk bagian roda lainnya dengan prosedur dan langkah kerja seperti di atas. (9) Menyetel celah antara sepatu rem dengan tromol rem dengan langkah kerja sebagai berikut: (a)
Memposisi tuas transmisi pada posisi netral.
(b)
Melepaskan
pelindung
debu
dari
backing
plate. (c)
Mensisipkan tuas penggerak / penyetel pada celah sampai menyinggung gigi penyetel.
(d)
Menggerakan tuas penyetel yang dipasang dengan tangan keatas untuk menggerakan sepatu rem agar mengembang sampai roda tidak bisa berputar.
(e)
Menggerakan tuas penyetel yang dipasang dengan tangan ke arah sebaliknya
4 – 6
ungkitan untuk menggerakan agar
sepatu
rem menciut sampai roda bisa berputar tetapi terasa
/
terdapat
gesekan
persinggungan
atara sepatu rem dengan tromol rem. (f)
Melakukan penyetelan celah sepatu rem untuk roda lainnya.
Memelihara/servis komponen-komponen
2)
mekanisme pesawat rem. a)
Membersihkan dan memeriksa komponen (1)
Membersihkan dan memeriksa dan komponen-komponen pedal rem. (a) Memeriksa keausan antara bos pedal rem dengan poros dudukannya. (b) Memeriksa pegas pengembali pedal rem. (c) Memeriksa Switch rem.
(2)
Memeriksa kerja Booster rem dengan langkah kerja sebagai berikut:
Gambar 61 booster rem
(a)
Memnghidupkan engine.
(b)
Memeriksa kebocoran tekanan dengan memeriksa pada saringan debu. Catatan : Bila terdapat hisapan pada saringan debu dan suara engine tidak stabil maka terdapat kebocoran pada katup bosster dan ganti reperkit booster rem, dan bila terdapat hisapan dan engine hidup stabil berarti tidak terdapat kebocoran pada katup booster rem.
1. Memeriksa kerja booster rem dengan cara menginjak pedal rem. Catatan : Bila penekanan ringan dan push rod master selinder bergerak berarti booster rem bekerja dengan baik, dan bila penekanan berat berartibooster rem tidak bekerja
(3)
Memeriksa kebocoran minyak rem dari master selinder dengan cara melepas dari booster rem dan memasang kembali bila telah diperiksa. Catatan: Bila terdapat kebocoran, ganti reperkit master selinder atau ganti unit master selinder.
(4)
Membersihkan dan memeriksa kelengkapan rem parkir.
b) Mengeluarkan udara palsu pada instalasi sistem rem. Setelah selesai merakit dan memasang seluruh komponen sistem rem, maka pekerjaan selanjutnya adalah mengeluarkan udara yang terdapat di dalam instalasi sistem rem yang disebut udara palsu, Untuk itu pembuangan udara palsu tersebut perlu dan harus dilakukan. Adapun prosedur dan langkah kerja pembuangan udara di dalam instalasi sistem rem adalah sebagai berikut:
Gambar 62 Pembuangan Udara
Prosedur dan langkah kerja membuangan udara didalam instalasi sistem rem.
Prosedur kerja. (1)
Volume minyak rem pada reservoir master selinder harus selalu beada pada garis maksimum .
(2)
Jangan melepaskan tekanan kaki terhadap pedal rem ketika baud bleeder pada caliver atau selinder roda sedang dikendorkan.
(3)
Tekanan atau injakan kaki terhadap pedal rem harus kuat ketika akan membuang udara palsu.
(4)
Pengeluaran udara palsu sebaiknya dimulai dari roda depan agar proses pengeluaran udara palsu lebih efektif.
(5)
Pembuangan udara palsu harus dilakukan sampai tidak ada gelembung udara pada minyak rem yang dikeluarkan pada baud bleeder.
Langkah kerja (1)
Menyiapkan peralatan dan perlengkapan yang dibutuhkan
(2)
Mengisi tangki cadangan ( Reservoir )
master selinder
dengan minyak rem sampai batas garis maksimum. Catatan :
Vulume minyak rem pada tanki cadangan master
selinder
harus
setelah
pembuangan
selinder
roda.
Dan
selalu
udara
diperiksa
dari
menmbahkan
setiap kembali
minyak rem sampai batas garis maksimum.
(3)
Menghidupkan engine sampai samapi putaran Idle engine ( Putaran tanpa beban ) stabil.
(4)
Menekan pedal rem dengan kaki beberapa kali secara perlahan-lahan.
(5)
Menekan pedal rem dengan kuat dan mengendorkan nevel pembuangan udara ( Baud bleeder ) sampai minyak rem keluar dan mengencangkannya kembali.
Catatan :
Jangan melepas tekanan pedal rem selama baud bleeder belum dikencangkan.
(6)
Mengulangi langkah kerja tersebut
beberapa kali sampai
tidak ada gelembung udara didalam minyak rem. (7)
Melakukan prosedur dan langkah kerja seperti di atas untuk setiap roda.
(8)
c)
Mematikan engine.
Menyetel tinggi dan gerak bebas ( Free play ) pedal rem.
Gambar 63 Tinggi dan gerak bebas ( Free play ) pedal rem
Tinggi pedal rem adalah jarak antara ujung pedal rem dengan lantal. Sedangkan gerak bebas ( Free play ) pedal rem adalah jarak antara ujung pedal rem ketika tidak ditekan dengan ujung pedal rem ketika ditekan sampai terasa adanya hambatan yang merupakan tanda katup-katup pada booster akan mulai bekerja, yaitu membuka dan menutup seperti diperlihatkan pada gambat di atas.
(1) Memeriksaan dan menyetel tinggi pedal rem. Langkah kerja. (a)
Mengendorkan switch lampu rem secukupnya
(b)
Menyetel
tinggi
pedal
dengan
cara
memutar
batang pendorong ( Push rod ) booster rem (c)
Mengembalikan posisi switch lampu rem sampai body switch menyinggung pembatas pedal rem
Tinggi pedal dari lantai 154,7-164,7 mm
(2) Memeriksa dan menyetel gerak bebas ( Free Play ) pedal rem
Langkah kerja (a)
Menekan
pedal
rem
beberapa
kali,
untuk
menghilang kevakuman pada booster rem. (b)
Memasang mistar baja untuk memeriksa dan mengukur kembali tinggi pedal rem.
(c)
Menekan
pedal
rem
sampai
terasa
adanya
hambatan. (d)
Mengkur jarak antara tinggi pedal rem dengan jarak ketika terasa adanya hambatan tersebut, yang merupakan jarak gerak bebas pedal rem seperti pada gambardi atas.
(e)
Menyetel gerak bebas ( Free play ) pedal rem sesuai dengan spesifikasi dengan cara mengatur panjang batang pendorong ( Push rod ) Booster rem Spesifikasi gerak bebas pedal rem :
(f)
3-6 mm
Menghidupkan engine dan memastikan adanya gerakan bebas pedal rem.
(g)
Menyetel kembali gerakan bebas pedal rem bila belum sesuai dengan spesifikasi.
(h)
Memeriksa dan menyetel kembali tinggi pedal rem untuk menyesuaikan dengan gerak bebas pedal rem.
(i)
Memeriksa jarak cadangan pedal rem , yaitu jarak antara ujung pedal rem ketika dengan
lantai.adapun
caranya
ditekan penuh adalah
sebagai
berikut: •
Membebaskan rem parkir sambil menghidupkan engine.
•
Menekan
pedal
rem
dan
mengukur
jarak
cadangan pedal dengan mistar baja. (j)
Menyetel rem parkir dengan cara menyetel adjusting nut dan baud penyetel pada tuas ( Handle ) rem parkir
3) Menguji kinerja sistem rem.
a) Prosedur dan langkah kerja (1)
Memeriksa/mengoperasikan rem tangan.
(2)
Melepas penyangga kendaraan baik Jack stand ataupun penyangga Hydrolic Lift master / Hydrolic Car lift.
(3)
Menghidupkan engine kendaraan.
(4)
Menjalankan kendaraan untuk mencari jalan yang aman bagi pengujian kendaraan.
(5)
Menjalankan kendaraan dengan kecepatan 40 km/jam.
(6)
Mengerem kendaraan sambil melepaskan pegangan kuat terhadap roda kemudi sampai kendaraan berhenti.
(7)
Memeriksa
dan
menyetel
kembali
komponen-
komponen sistem rem sesuai dengan gejala-gejala ketika menguji kinerja sistem rem seperti daftar di bawah ini.
b) Analisa gangguan kinerja sistem rem
N
Gejala gangguan yang timbul
Penyebab
o
pada kendaraan
komponen sistem rem. Pesawat rem depan bagian kanan
Kendaraan belok ke kiri ketika
pengeremannya kurang baik atau
direm.
pesawat rem depan bagian kiri
1
gangguan
pada
macet. Pesawat rem depan bagian kiri 2
Kendaraan belok ke kanan ketika
pengeremannya kurang baik atau
direm
pesawat
rem
depan
bagian
kanan macet. Pesawat rem belakang bagian kiri 3
Kendaran
bagian
bergerak ke kiri.
belakang
pengeremannya kurang baik atau pesawat belakang bagian kanan macet.
Pesawat rem belakang bagian 4
Kendaran
bagian
belakang
bergerak ke kanan.
kanan baik
pengeremannya atau
pesawat
bagian kiri macet. Kedua pesawat belakang 5
rem
kurang belakang bagian
pengeremamnya
Body kendaraan bagian belakang
kurang
baik,
mengangkat sedikit ketika direm
persinggungan
dan
periksa
antara
kanvas
rem dengan tromor rem atau setel kembali celah sepatu rem. Pesawat rem bagian depan 6
Kendaraan masih melaju ketika pengeremannya kurang baik atau pedal rem diinjak.
masih terdapat udara palsu pada instalasi sistem rem.
c.
Rangkuman kegiatan pembelajar 2 1)
Prosedur dan langkah pemeliharaan/servis pesawat rem.
kerja
Prosedur dan langkah kerja a)
Langkah persiapan. (1) Menyiiapkan kendaraan pada tempat yang aman atau di atas Lift Master/Car lift. (2) Memposisikan kendaraan dalam keadaan disangga di atas jack stand atau lift master. (3) Penyiapkan peralatan tangan atau peralatan khusus ( Sepecial Servise tool ) pada rak alat.
(4) Mengendorkan mur pengikat roda untuk roda bagian depan dab roda bagian belakang. (5) Menyanggga kendaraan oleh jack stad atau penyangga car lift master
b)
Memelihara/servis pesawat rem jenis cakram
( Roda depan).
Melepasan/membomgkaran komponen. (1)
Melepas mur pengikat rodadan melepas roda.
(2)
Melepas selang rem dari caliver dan menyumbatnya dengan baik agar minyak rem tidak bocor.
(3)
Melepas caliver dari hub roda, dengan langkah kerja sebagai berikut: (a)
Melepas pen utama dan pen kedua dari dudukan caliver, dan melepas caliver.
(b)
Melepas kelengkapan pad rem.
(c)
Melepas dudukan caliver dari hub roda.
(d)
Melepas piringan rem ( Disc brake ) dari hub roda
(4)
Membersihkan seluruh komponen rem cakram dengan lap bersih.
(5)
Memeriksa celah antara piston dengan rumahnya dengan feeler gauge. Limit celah
(6)
0,20 mm
Memeriksa ketebalan kamvas rem dengan mistar baja. Ketebalan minimum: 5,0 mm
Ketebalan maksimum: 10,0 mm
(7)
Memeriksa ketebalan piringan rem ( Disc brake ) menggunakan mistar sorong. Limit ketebalan piringan
(8)
19
mm
Memeriksa keolengan piringan rem ( Disc brake ) menggunakan DTI dengan langkah kerja sebagai berikut : (a) Memasang piringan rem ( Disc brake ) pada hub roda depan dan mengeraskannya dengan baud roda. (b) Memasang DTI pada posisi yang baik dan kokoh. (c) Menyentuhkan batang indikator pada piringan sam,pai jarum indikator bergerak. (d) Memposisikan skala nol tepat pada jarum indikator dengan cara memutarkan rumah skala indikator. (e) Memutarkan piringan rem ( Disc brake ) secara perlahan-laham sambil membaca penunjukan terbesar dari jarum indikator yang merupakan nilai
(9)
keolengan piringan rem
( disc brake )
Limit keolengan
mm
= 0,15
Merakit komponen-komponen caliver dengan langkah kerja sebagai berikut: (a) Mengoleskan
gemuk
pada
bagian-bagian
komponen caliper. (b) Memasang
perapat
piston
(Piston
seal)
dan
dan
ring
masukan kedalam caliper. (c) Memasang
karet
pelindung
pengikat pada caliper.
caliper
(d) Memasang karet pelindung pen utama. (e) Memasang karet pelindung dan bushing peluncur. (10) Memasang caliver dan pad rem beserta kelengkapan lainnya dengan langkah kerja sebagai berikut: (a) Memasang caliper pada pen utama. (b) Memasang baut pengikat caliper. (c) Memasang kaliper pada piringan. (d) Memasang Plat penahan pad. (e) Memasang Dua plat penahan pad. (f) Memasang Dua pegas peredam getaran. (g) Memasang Dua pad rem. (h) Memasang Shim anti cicit. (i) Memasang pen ke dua (j) Memasang selang pada caliper. (k) Memasang selang dan pipa. (l) Memasang roda dan bautnya.
(11) Melakukan prosedur dan langkah kerja seperti di atas untuk
komponen-komponen
pesawat
rem
cakram
yang satunya lagi.
c)
Memelihara/servis pesawat rem jenis tromol
( Roda belakang).
Melepasan/membomgkaran komponen. (1) Melepas mur pengikat roda dan melepas roda. (2) Melepas tromol rem.
(3) Melepas pegas pengembali sepatu rem dengan tang pegas. (4) Melepas pengunci sepatu rem dari backing plate dengan tang kombinasi. (5) Melepas batang penyetel rem , kabel baja rem parkir dan penyetel otomatis dari sepatu rem. (6) Melepas komponen-komponen selinder roda.
Membersihkan dan memeriksa komponen. (1) Membersihkan komponen- komponen pesawat rem tromol, (2) Memeriksa backing plate dari kemungkinan rusak. (3) Memeriksa lubang silinder roda, piston, seal piston dan pegas dari kemungkinan cacat atau rusak dan apabila pada salah satu komponen silinder roda telah rusak atau aus, maka sebaiknya diganti. (4) Memeriksa kelonggaran dan perubahan lilitan pegas rem dengan menggunakan mistar baja. (5) Memeriksa keausan dan ketebalan sepatu rem dengan langkah kerja sebagai berikut : (a) Menempatkan bilah ukur dengan ketebalan yang tipis
kedalam lubang paku keling.
(b) Setel bilah ukur sampai bersinggungan dengan sepatu
rem.
(c) Baca kedalaman yang ditunjukan dan bila sepatu rem sudah aus dan harus diganti, maka gantilah seluruh sepatu rem untuk menjamin keselamatan. Ketebalan minimum: 1,0 mm. Ketebalan maksimum: 5,0 mm.
(6) Memeriksa diameter tromol rem dengan menggunakan mistar sorong, dan bila tromol rem telah tergores dan aus, tromol rem dapat dibubut sampai batas maksimum. Diameter maksimum: 230,6 mm. Diameter standar: 228,6 mm.
(7) Memeriksa
dan
dengan tromol
meratakan rem dengan
persinggungan
sepatu
langkah kerja sebagai
berikut: (a) Menempatkan sebilah sepatu rem ke dalam tromol dan menggesekannya antara permukaan kanvas rem dengan permukaan bagian dalam tromol rem. (b) Menggosok permukaan kanvas rem dengan ampelas untuk meratakan persinggungan antara permukaan kanvas rem dengan permukaan bagian dalam tromol rem. (8) Memeriksa dan melumasi ulir dan ke dua ujung batang penyetel sepatu rem dengan gemuk.
Merakit dan memasang komponen
(1)
Merakit komponen-komponen selinder roda dengan langkah kerja sebagai berikut: (a) Melumasi bagian dalam selinder roda. (b) Merakit piston,seal piston dan pegas piston kedalam selinder roda. (c) Memasang ke dua tutup debu.
(2) Memasang tuas penggerak rem parkir pada salah satu sepatu rem dan memasangkannya pada kabel baja rem parkir.
(3) Memasang sepatu rem, pen & pegas penahan, tuas penggerak, batang penyetel dan pedas-pegas pengembali. (4) Memasang tromol rem dan roda. (5) Melakukan prosedur dan langkah kerja merakit dan memasang komponen-komponen pesawat rem tromol untuk bagian roda lainnya dengan prosedur dan langkah kerja seperti di atas. (6) Menyetel celah antara sepatu rem dengan tromol rem dengan langkah kerja sebagai berikut: (a)
Memposisi tuas transmisi pada posisi netral.
(b)
Melepaskan
pelindung debu
dari
backing
plate. (c)
Mensisipkan tuas penggerak / penyetel pada celah sampai menyinggung gigi penyetel.
(d)
Menggerakan tuas penyetel yang dipasang dengan tangan keatas untuk menggerakan sepatu rem agar mengembang sampai roda tidak bisa berputar.
(e)
Menggerakan tuas penyetel yang dipasang dengan tangan ke arah sebaliknya 4 – 6 ungkitan untuk menggerakan agar
sepatu rem menciut
sampai roda bisa berputar tetapi terasa / terdapat gesekan persinggungan atara sepatu rem dengan tromol rem. (f)
Melakukan
penyetelan
untuk roda lainnya.
celah
sepatu
rem
2) Memelihara /servis komponen-komponen mekanisme pesawat rem. Membersihkan dan memeriksa komponen a)
Membersihkan dan memeriksa komponenkomponen pedal rem sebagai berikut: (1) Memeriksa keausan antara bos pedal rem dengan poros dudukannya. (2) Memeriksa pegas pengembali pedal rem. (3) Memeriksa Switch rem.
b)
Membersihkan dan memeriksa kerja Booster rem dengan langkah kerja sebagai berikut:
(1) Memnghidupkan engine. (2) Memeriksa kebocoran tekanan dengan memeriksa pada saringan debu. Catatan : Bila terdapat hisapan pada saringan debu dan suara engine tidak stabil maka terdapat kebocoran pada katup bosster dan ganti reperkit booster rem, dan bila terdapat hisapan dan engine hidup stabil berarti tidak terdapat kebocoran pada katup booster rem.
(3) Memeriksa kerja booster rem dengan cara menginjak pedal rem. Catatan :
Bila penekanan ringan dan push rod master selinder bergerak berarti booster rem bekerja dengan baik, dan bila penekanan berat berartibooster rem tidak bekerja
(3)
Memeriksa kebocoran minyak rem dari master selinder dengan melepasnya dari booster rem, dan memasangnya kembali bila telah diperiksa. Catatan : Bila terdapat kebocoran minyak rem, maka ganti reperkit master selinder atau ganti unit master selinder dengan yang baru.
(4)
Membersihkan dan memeriksa pipa dan selang rem.
(5)
Membersihkan dan memeriksa kelengkapan rem parkir.
Mengeluarkan udara palsu pada instalasi
3)
sistem rem. Setelah selesai merakit dan memasang seluruh komponen sistem rem, maka pekerjaan selanjutnya adalah mengeluarkan udara yang terdapat di dalam instalasi sistem rem yang disebut udara palsu, Untuk itu pembuangan udara palsu tersebut perlu dan harus
dilakukan.
Adapun
psosedur
dan
langkah
kerja
pembuangan udara di dalam instalasi sistem rem adalah sebagai berikut:
Prosedur
dan
langkah
kerja
didalam instalasi sistem rem.
membuangan
udara
Prosedur kerja. a)
Volume minyak rem pada reservoir master selinder harus selalu beada pada garis maksimum .
b)
Jangan melepaskan tekanan kaki terhadap pedal rem ketika baud bleeder pada caliver atau selinder roda sedang dikendorkan.
c)
Tekanan atau injakan kaki terhadap pedal rem harus kuat ketika akan membuang udara palsu.
d)
Pengeluaran udara palsu sebaiknya dimulai dari roda depan agar proses pengeluaran udara palsu lebih efektif.
e)
Pembuangan udara palsu harus dilakukan sampai tidak ada gelembung udara pada minyak rem yang dikeluarkan pada baud bleeder.
Langkah kerja a)
Menyiapkan
peralatan
dan
perlengkapan
yang
dibutuhkan b)
Mengisi tangki cadangan ( Reservoir ) master selinder dengan minyak rem sampai batas garis maksimum. Catatan : Vulume minyak rem pada tanki cadangan master selinder harus selalu diperiksa setelah pembuangan udara dari setiap selinder roda. Dan menmbahkan kembali minyak rem sampai batas garis maksimum.
c)
Menghidupkan engine sampai
putaran Idle engine
( Putaran tanpa beban ) stabil. d)
Menekan pedal rem dengan kaki beberapa kali secara perlahan-lahan.
e)
Menekan pedal rem dengan kuat dan mengendorkan nevel pembuangan udara ( Baud bleeder ) sampai minyak rem keluar dan mengencangkannya kembali. Catatan : Jangan melepas tekanan pedal rem selama baud bleeder belum dikencangkan.
f)
Mengulangi langkah kerja tersebut
beberapa kali
sampai tidak ada gelembung udara didalam minyak rem. g)
Melakukan prosedur dan langkah kerja seperti di atas untuk setiap roda.
h)
4)
Mematikan engine.
Menyetel tinggi dan gerak bebas ( Free play ) pedal rem. Tinggi pedal rem adalah jarak antara ujung pedal rem dengan lantal. Sedangkan gerak bebas ( Free play ) pedal rem adalah jarak antara ujung pedal rem ketika tidak ditekan dengan ujung pedal rem ketika ditekan sampai terasa adanya hambatan yang merupakan tanda katup-katup pada booster akan mulai bekerja, yaitu membuka dan menutup. a)Memeriksaan dan menyetel tinggi pedal rem. Langkah kerja. (1)
Mengendorkan switch lampu rem secukupnya
(2)
Menyetel tinggi pedal dengan cara memutar batang pendorong ( Push rod ) booster rem
(3)
Mengembalikan
posisi
switch
lampu
rem
sampai body switch menyinggung pembatas pedal rem Tinggi pedal dari lantai 154,7-164,7 mm
(b)
Memeriksa dan menyetel gerak bebas ( Free Play ) pedal rem
Langkah kerja (1) Menekan pedal rem beberapa kali, untuk menghilangkan kevakuman pada booster rem. (2) Memasang mistar baja untuk memeriksa dan mengukur kembali tinggi pedal rem. (3) Menekan pedal rem sampai terasa adanya hambatan. (4) Mengkur jarak antara tinggi pedal rem dengan jarak ketika terasa adanya hambatan tersebut, yang merupakan jarak gerak bebas pedal rem. (5) Menyetel gerak bebas ( Free play ) pedal rem sesuai dengan spesifikasi dengan cara mengatur panjang batang pendorong ( Push rod ) Booster rem Spesifikasi gerak bebas pedal rem :
3-6 mm
(6) Menghidupkan engine dan memastikan adanya gerakan bebas pedal rem. (7) Menyetel kembali gerakan bebas pedal rem bila belum sesuai dengan spesifikasi. (8) Memeriksa dan menyetel kembali tinggi pedal rem untuk menyesuaikan dengan gerak bebas pedal rem. (9) Memeriksa jarak cadangan pedal rem , yaitu jarak antara ujung
pedal
rem
ketika
ditekan
penuh
dengan
lantai.Adapun caranya adalah sebagai berikut: •
Membebaskan rem parkir sambil menghidupkan engine.
•
Menekan pedal rem dan mengukur jarak cadangan pedal dengan mistar baja.
(10)
Menyetel rem parkir dengan cara menyetel adjusting nut dan baud penyetel pada tual ( handle ) rem parkir.
Menguji kinerja sistem rem.
5)
Prosedur dan langkah kerja a) Memeriksa/mengoperasikan rem tangan. b) Melepas penyangga kendaraan baik Jack stand ataupun penyangga Hydrolic Lift master / Hydrolic Car lift. c) Menghidupkan engine kendaraan. d) Menjalankan kendaraan untuk mencari jalan yang aman bagi pengujian kendaraan. e) Menjalankan kendaraan dengan kecepatan 40 km/jam. f)
Mengerem kendaraan sambil melepaskan pegangan kuat terhadap roda kemudi sampai kendaraan berhenti.
g) Memeriksa dan menyetel kembali komponen-komponen sistem rem sesuai dengan gejala-gejala ketika menguji kinerja sistem rem seperti daftar di bawah ini.
N
Gejala gangguan yang timbul
Penyebab
o
pada kendaraan
komponen sistem rem. Pesawat rem depan bagian kanan
Kendaraan belok ke kiri ketika
pengeremannya kurang baik atau
direm.
pesawat rem depan bagian kiri
1
gangguan
pada
macet. Pesawat rem depan bagian kiri 2
Kendaraan belok ke kanan ketika
pengeremannya kurang baik atau
direm
pesawat
rem
depan
bagian
kanan macet. Pesawat rem belakang bagian kiri 3
4
Kendaran
bagian
belakang
pengeremannya kurang baik atau
bergerak ke kiri.
pesawat belakang bagian kanan
Kendaran
macet. Pesawat rem belakang bagian
bagian
bergerak ke kanan.
belakang
kanan
pengeremannya
kurang
baik
atau
pesawat
bagian kiri macet. Kedua pesawat belakang 5
belakang
rem
bagian
pengeremamnya
Body kendaraan bagian belakang
kurang
baik,
mengangkat sedikit ketika direm
persinggungan
dan
periksa
antara
kanvas
rem dengan tromor rem atau setel kembali celah sepatu rem. Pesawat rem bagian depan 6
Kendaraan masih melaju ketika pengeremannya kurang baik atau pedal rem diinjak.
masih terdapat udara palsu pada instalasi sistem rem.
d.
Test formatif 2
1.
Sebutkan langkah kerja menyetel celah sepatu rem pada pesawat rem jenis tromol.
2.
Sebutkan langkah kerja mengeluarkan udara palsu
3.
Sebutkan memeriksa dan menyetel tinggi pedal rem
4.
Sebutkan langkah kerja menyetel gerak bebas pedal rem.
5.
Sebutkan spesifikasi tinggi dan gerak bebas pedal rem.
e.
Kunci jawaban. 1. Langkah kerja menyetel celah sepatu rem
a
Memposisi tuas transmisi pada posisi netral.
b
Melepaskan pelindung debu dari backing plate.
c
Mensisipkan tuas penggerak / penyetel pada celah sampai menyinggung gigi penyetel.
d
Menggerakan tuas penyetel yang dipasang dengan tangan
keatas
untuk
menggerakan
sepatu
rem
agar
mengembang sampai roda tidak bisa berputar. e
Menggerakan tuas penyetel yang dipasang dengan tangan
ke
arah
menggerakan agar
sebaliknya
4
–
6
ungkitan
untuk
sepatu rem menciut sampai roda bisa
berputar tetapi terasa / terdapat gesekan persinggungan atara sepatu rem dengan tromol rem. f
Melakukan penyetelan celah sepatu rem untuk roda lainnya.
2. Langkah kerja mengeluarkan udara palsu a.
Menyiapkan
peralatan
dan
perlengkapan
yang
dibutuhkan b.
Mengisi tangki cadangan ( Reservoir )
master
selinder dengan minyak rem sampai batas garis maksimum. c.
Menghidupkan engine sampai samapi putaran Idle engine ( Putaran tanpa beban ) stabil.
d.
Menekan pedal rem dengan kaki beberapa kali secara perlahan-lahan.
e.
Menekan
pedal
rem
dengan
kuat
dan
mengendorkan nevel pembuangan udara ( Baud bleeder ) sampai minyak rem keluar dan mengencangkannya kembali. f.
Mengulangi langkah kerja tersebut
beberapa kali
sampai tidak ada gelembung udara didalam minyak rem. g.
Melakukan prosedur dan langkah kerja seperti di atas untuk setiap roda.
h.
Mematikan engine.
3. Langkah kerja menyetel tinggi pedal rem
a
Mengendorkan switch lampu rem secukupnya
b
Menyetel
tinggi
pedal
dengan
cara
memutar
batang
pendorong (Push rod ) booster rem c
Mengembalikan posisi switch lampu rem sampai body switch menyinggung pembatas pedal rem
4. Langkah kerja gerak bebas pedal rem a
Menekan pedal rem beberapa kali, untuk menghilang kevakuman pada booster rem.
b
Memasang
mistar
baja
untuk
memeriksa
dan
mengukur kembali tinggi pedal rem. c
Menekan pedal rem sampai terasa adanya hambatan.
d
Mengkur jarak antara tinggi pedal rem dengan jarak ketika terasa adanya hambatan tersebut, yang merupakan jarak gerak bebas pedal rem seperti pada gambardi atas.
e
Menyetel gerak bebas ( Free play ) pedal rem sesuai dengan spesifikasi dengan cara mengatur panjang batang pendorong ( Push rod ) Booster rem
f
Menghidupkan
engine
dan
memastikan
adanya
gerakan bebas pedal rem. g
Menyetel kembali gerakan bebas pedal rem bila belum sesuai dengan spesifikasi.
h
Memeriksa dan menyetel kembali tinggi pedal rem untuk menyesuaikan dengan gerak bebas pedal rem.
i
Memeriksa jarak cadangan pedal rem , yaitu jarak antara ujung pedal rem ketika
ditekan penuh dengan
lantai.adapun caranya adalah sebagai berikut: •
Membebaskan rem parkir sambil menghidupkan engine.
•
Menekan pedal rem dan mengukur jarak cadangan pedal dengan mistar baja.
5. Spesifikasi tinggi dan gerak bebas pedal rem •
Tinggi pedal dari lantai 154,7-164,7 mm
•
Gerak bebas pedal rem : 3-6 mm
f. Lembaran penilaian TIDAK NO
ASPEK YANG DINILAI
LULUS
KET. LULUS
1
Sikap Tes Formatif 2 (Soal no 1
2 -5) NILAI AKHIR Keterangan : Tidak
=
0 (nol)
(tidak lulus)
Ya
=
7 s.d. 9
(lulus)
Kategori kelulusan : 7
:
Mengisi dengan benar minimal 80 %
8
:
Mengisi dengan benar minimal 90 %
9
:
Mengisi dengan benar
100 %
3. KEGIATAN BELAJAR
3
Pemeliharaan/servis sistem Rem dan
Komponen-
Komponennya.
Lembaran Pekerjaan Lembaran pekerjaan ini merupakan panduan dan pengarah bagi anda sebagai peserta pelatihan untuk melakukan kegiatankegiatan dalam praktik Perakitan dan pemasangan system rem dan komponen-komponennya, dimana Indikator yang termaktub pada bab I modul ini dapat dicapai dengan efektif dan efisien. a.
Tujuan Pembelajaran.
Setelah
selesai
pemeliharaan/servis
melakukan
sistem
rem
pembelajaran
dan
praktik
komponen-komponennya,
diharapkan siswa dapat : 1) Memelihara/menservis pesawat rem jenis Cakram sesuai dengan prosedur operasi standar. 2) Memelihara/menservis pesawat rem jenis tromol sesuai dengan prosedur operasi standar. 3) Merakit, memasang dan menyetel mekanisme pesawat rem jenis kombinasi hydrolik dan pheniumatik sesuai dengan prosedur operasi standar. 4) Merakit, memasang dan menyetel mekanisme rem parkir sesuai dengan prosedur operasi standar. 5) Membuang udara palsu dan memeriksa serta menyetel tinggi dan gerak bebas pedal rem.
b. Petunjuk pelaksanaan. 1) Lakukan intruksi dan arahan dalam lembaran pekerjaan
ini
sesuai dengan urutannya. 2) Perhatikan
kaidah-kaidah
keselamatan
kerja
pada
waktu
melaksanakan berbagai kompetensi dasar 3) Kerjakan secara individu atau kelompok secara mandiri dan minta bimbingan dari pelatih bila terdapat kesulitan. 4) Gunakan buku informasi dan buku petunjuk lainnya sebagai pedoman
dalam
melaksanakan
pelatihan.
c
Keselamatan Kerja
tugas-tugas
operasional
1) Peserta harus mematuhi undang-undang tentang Kesehatan dan Keselamatan Kerja
yang dilakukan oleh pemerintah dan di
tempat kerja. 2) Dalam melakukan setiap kegiatan harus sesuai dengan prosedur kerja dan langkah kerja. 3) Dalam setiap kegiatan praktek harus memepertimbangkan azas keselamatan kerja. 4) Pada
waktu
menggunakan
memperhatikan
prosedur
alat
ukur
elektronik
penggunaannya
harus
sebagaimana
termaktub pada buku informasi. d. Persiapan Peralatan 1) Kendaraan TOYOTA KIJANG tipe 4-K, 5 K atau 7 K 2) Macam–macam peralatan tangan sesuai dengan kebutuhan Memelihara/menservis sistem rem dan komponen-komponennya,
seperti: a)
Kunci pas
b)
Kunci ring
c)
Kunci sok
d)
Tang kombinasi
e)
Tang long nose
f)
Obeng biasa dan obeng bintang
g)
Tang pegas.
h)
Tuas ungkit penyetel rem.
3) Macam-macam alat ukur sesuai dengan kebutuhan peralatan perakitan
dan
pemasangan
komponennya. a) Mistar baja b) Micro meter luar c) Mistar sorong
system
rem
dan
komponen-
e
Praktik Perawatan/servis sistem Rem dan Komponen-Komponennya. Persiapan.
1)
a)
Siapkan kendaraan pada tempat yang aman atau di atas Lift Master/Car lift.
Gambar 64 Kendaran di atas Car lift
b)
Siapkan peralatan tangan atau peralatan khusus ( Sepecial Servise tool ) pada rak alat.
c)
Tutup kedua sparkboard dengan penutup.
d)
Posisikan kendaraan dalam keadaan siap disangga oleh jack stand atau lift master.
e)
Lepas kabel baterai positif dari terminal baterai
f)
Operasikan rem tangan atau ganjal salah satu roda depan dan roda belakang
g)
Kendurkan mur pengikat roda depan dan roda belakang.
h)
Sangga kendaraan dengan jack stand atau pada lift master/car lift
Gambar 65 Kendaran disangga di atas Car lift
2)
Memelihara/servis pesawat rem jenis cakram ( Roda depan )
Gambar 66 rem cakram
Melepasan/membongkar komponen. a)
Lepas mur pengikat roda dan lepas roda.
b)
Lepas selang rem dari caliver dan menyumbatnya dengan baik agar minyak rem tidak bocor.
c)
Lepas caliver dari hub roda, dengan langkah kerja sebagai berikut: (1)
Lepas pen utama dan pen kedua dari dudukan caliver, dan melepas caliver.
(2)
Lepas kelengkapan pad rem.
(3)
Lepas dudukan caliver dari hub roda.
(4)
Lepas piringan rem ( Disc brake ) dari hub roda
Membersihkan dan memeriksa komponen. a)
Membersihkan seluruh komponen rem cakram dengan bensin dan dilap bersih.
b)
Memeriksa kebocoran seal piston pada caliver, dan bila terdapat kebocoran, reperkit caliver ( Seal piston ) harus diganti. Hasil pemeriksaan
:
………………………………………………………………………. …………………………………………………………………………………………… …………… c)
Memeriksa ketebalan kanvas rem dengan mistar baja.
Gambar 67 memeriksa ketebalan kanvas rem
Ketebalan minimum: 5,0 mm Ketebalan maksimum: 10,0 mm
Hasil pemeriksaan
:
………………………………………………………………………. …………………………………………………………………………………………… ……………
d)
Memeriksa ketebalan piringan rem ( Disc brake ) menggunakan mistar sorong.
Gambar 68 memeriksa ketebalan piringan rem.
Limit ketebalan piringan
Hasil pemeriksaan
19
mm.
:
………………………………………………………………………. …………………………………………………………………………………………… …………… e)
Memeriksa keolengan piringan rem ( Disc brake ) menggunakan DTI dengan langkah kerja sebagai berikut :
Gambar 69 memeriksa keolengan piringan rem
(1)
Memasang piringan rem ( Disc brake ) pada hub roda depan dan mengeraskannya dengan baud roda.
(2)
Memasang DTI pada posisi yang baik dan kokoh.
(3)
Menyentuhkan batang indikator pada piringan sampai jarum indikator bergerak.
(4)
Memposisikan skala nol tepat pada jarum indikator dengan cara memutarkan rumah skala indikator.
(5)
Memutarkan piringan rem ( Disc brake ) secara perlahanlaham sambil membaca penunjukan terbesar dari jarum indikator yang merupakan nilai keolengan piringan rem
( disc
brake ) Limit keolengan
Hasil pemeriksaan
= 0,15
mm.
:
………………………………………………………………………. …………………………………………………………………………………………… …………… Merakit dan memasang komponen. Langkah kerja a)
Rakit komponen-komponen caliver dengan langkah kerja sebagai berikut: (1)
Oleskan gemuk pada bagian-bagian komponen kaliper.
(2)
Pasang perapat piston (Piston seal) dan masukan kedalam kaliper.
(3)
Pasang karet pelindung kaliper dan ring pengikat pada kaliper.
(4)
Pasang karet pelindung pen utama.
(5)
Pasang karet pelindung dan bushing peluncur. Catatan : Prosedur dan langkah kerja merakit reperkit caliver bila terdapat kebocoran pada seal piston dan reperkmit caliver harus diganti.
b)
Pasang piringan rem ( disc brake) pada hub roda.
c)
Pasang caliver dan pad rem beserta kelengkapan lainnya dengan langkah kerja sebagai berikut: (1)
Pasang kaliper pada pen utama.
(2)
Pasang baut pengikat kaliper.
(3)
Pasang kaliper pada piringan.
(4)
Pasang Plat penahan pad.
(5)
Pasang Dua plat penahan pad.
(6)
Pasang Dua pegas peredam getaran.
(7)
Pasang Dua pad rem.
(8)
Pasang Shim anti cicit.
(9)
Pasang pen ke dua
(10) Pasang selang pada kaliper. (11) Pasang selang dan pipa. (12) Pasang roda dan bautnya. Hasil
perakitan
dan
pemasangan
:
………………………………………………………. ………………………………………………………………………………………… ………………. d) Lakukan prosedur dan langkah kerja seperti di atas untuk komponenkomponen pesawat rem cakram yang satunya lagi. 3)
Memelihara/servis pesawat rem jenis tromol ( Roda belakang). Melepas komponen a)
Melepas mur pengikat rodadan melepas roda.
b)
Melepas tromol rem.
Gambar 70 tromol rem
c)
Melepas pegas pengembali sepatu rem dengan tang pegas.
Gambar 71 melepas kelengapan sepatu rem
d)
Melepas pengunci sepatu rem dari backing plate dengan tang kombinasi.
e)
Melepas batang penyetel rem , kabel baja rem parkir dan penyetel otomatis dari sepatu rem.
Gambar 72.Melepas kelengkapan rem parkir
f)
Melepas komponen selinder roda .
Membersihkan dan memeriksa komponen a)
Bersihkan komponen- komponen pesawat rem tromol,
b)
Periksa backing plate dari kemungkinan rusak
c)
Memeriksa lubang silinder roda, piston, seal piston dan pegas dari kemungkinan cacat atau rusak dan apabila pada salah satu komponen silinder roda telah rusak atau aus, maka sebaiknya diganti.
d)
Periksa kelonggaran dan perubahan lilitan pegas rem dengan menggunakan mistar baja.
e)
Periksa keausan dan ketebalan sepatu rem.
Gambar 73 memeriksa diameter tromol dan ketebalan kanvas rem
langkah kerja (1) Tempatkan bilah ukur dengan ketebalan yang tipis
kedalam
lubang paku keling. (2) Setel bilah ukur sampai bersinggungan dengan sepatu
rem.
(3) Baca kedalaman yang ditunjukan dan bila sepatu rem sudah aus dan harus diganti, maka gantilah seluruh sepatu rem untuk menjamin keselamatan. Ketebalan minimum: 1,0 mm Ketebalan maksimum: 5,0 mm
Hasil pemeriksaan : ………………………………………………………………… ……………………………………………………………………… …………………………..
f)
Periksa diameter tromol rem dengan menggunakan mistar sorong, dan bila tromol rem telah tergores dan aus, tromol rem dapat dibubut sampai batas maksimum. Diameter maksimum: 230,6 mm Diameter standar: 228,6 mm
Hasil pemeriksaan : ………………………………………………………………… …………………………………………………………………… …………………………….. g)
Periksa dan ratakan persinggungan sepatu dengan tromol
rem dengan langkah kerja sebagai berikut:
(1) Tempatkan sebilah sepatu rem ke
dalam tromol dan
menggesekannya antara permukaan kanvas rem dengan permukaan bagian dalam tromol rem. (2) Gosok permukaan kanvas rem dengan ampelas untuk meratakan persinggungan antara permukaan kanvas rem dengan permukaan bagian dalam tromol rem. Hasil pemeriksaan : ………………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………….. h) Periksa dan lumasi ulir dan ke dua ujung batang penyetel sepatu rem dengan gemuk.
Gambar 74 batang penyetel sepatu rem
Hasil pemeriksaan
:
…………………………………………………………………......
………………………………………………………………………………………… ………………
Merakit dan memasang komponen
a)
Rakit komponen-komponen selinder roda dengan langkah kerja sebagai berikut:
Gambar 75 kelengkapan selinder roda
langkah kerja (1)
Lumasi bagian dalam selinder roda
(2)
Rakit piston,seal piston dan pegas piston kedalam selinder roda.
(3) d)
Pasang ke dua tutup debu. Pasang tuas penggerak rem parkir pada salah satu
sepatu rem dan pasang kannya pada kabel baja rem parkir
Gambar 76 Kelengkapan rem parkir
e)
Pasang sepatu rem, pen & pegas penahan, tuas penggerak, batang penyetel dan pedas-pegas pengembali.
Gambar 77 memasang kelengkapan sepatu rem dengan tang pegas
f)
Pasang tromol rem dan roda.
Gambar 78 tromoil rem
g)
Lakukan prosedur dan langkah kerja merakit dan memasang komponen-komponen pesawat rem tromol untuk bagian roda lainnya dengan prosedur dan langkah kerja seperti di atas.
h)
Setel celah antara sepatu rem dengan tromol rem dengan langkah kerja sebagai berikut:
(1)
Posisi tuas transmisi pada posisi netral.
(2)
Lepaskan pelindung debu dari backing plate.
(3)
Sisipkan tuas penggerak / penyetel pada celah sampai menyinggung gigi penyetel.
(4)
Gerakan tuas penyetel yang dipasang dengan tangan
keatas
untuk
menggerakan
sepatu
rem
agar
mengembang sampai roda tidak bisa berputar. (5)
Gerakan tuas penyetel yang dipasang dengan tangan ke arah sebaliknya 4 – 6 ungkitan untuk menggerakan agar
sepatu rem menciut sampai roda bisa berputar tetapi
terasa / terdapat gesekan persinggungan atara sepatu rem dengan tromol rem. (6)
Pasang kembali tutup debu pada backing plate.
(7)
Lakukan penyetelan celah sepatu rem untuk roda lainnya.
Hasil
Penyetelan
selah
rem
………………………………………………………………….. ………………………………………………………………………………………… ……………….
4)
Memelihara/servis komponen-komponen mekanisme pesawat rem. Membersihkan dan memeriksa komponen a)
Bersihkan dan Periksa komponen-komponen pedal rem. (1)
Periksa keausan antara bos pedal rem dengan poros dudukannya.
(2)
Periksa pegas pengembali pedal rem.
(3)
Periksa Switch rem. Hasil pemeriksaan
:
Keausan bos pedal rem
: ...........................................
Kondisi pegas pengembali pedal rem :............................................. Kondisi switch rem
b)
: ............................................
Periksa kerja Booster rem dengan langkah kerja sebagai berikut:
Gambar 79 Booster rem
(1)
Periksa kebocoran dan bekerjanya booster rem dengan langkah kerja sebagai berikut: (a)
Hidupkan engine.
(b)
Periksa kebocoran tekanan pada saringan debu. Catatan : Bila terdapat hisapan pada saringan debu dan suara engine tidak stabil maka terdapat kebocoran pada katup bosster dan ganti reperkit booster rem, dan bila terdapat hisapan dan engine hidup stabil berarti tidak terdapat kebocoran pada katup booster rem.
Hasil pemeriksaan : …………………………………………………………………. ………………………………………………………………………………… …………………
(d)
Periksa kerja booster rem dengan cara menginjak pedal rem. Catatan : Bila penekanan ringan dan push rod master selinder bergerak berarti booster rem bekerja dengan baik, dan bila penekanan berat berartibooster rem tidak bekerja
Hasil pemeriksaan
:
…………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………… c)
Periksa kebocoran minyak rem pada master selinder dengan cara melepasnya dari booster rem dan memasang kembaki bila telah diperiksa. Catatan : Bila terdapat kebocoran ganti reperkit mater selinder atau ganti unit master selinder demi keamanan.
(4)
Periksa pipa dan selang rem dari kebocoran. Hasil pemeriksaan
:
…………………………………………………………… (5)
Periksa kelengkapan rem parkir. Hasil pemeriksaan
:
……………………………………………………………
5)
Mengeluarkan udara palsu pada instalasi sistem rem.
Gambar 80
Kelengkapan untuk mengeluarkan udara palsu
Prosedur kerja. a)
Volume
minyak
rem
pada
reservoir
master
selinder harus selalu beada pada garis maksimum . b)
Jangan melepaskan tekanan kaki terhadap pedal rem ketika baud bleeder pada caliver atau selinder roda sedang dikendorkan.
c)
Tekanan atau injakan kaki terhadap pedal rem harus kuat ketika akan membuang udara palsu.
d)
Pengeluaran udara palsu sebaiknya dimulai dari roda depan agar proses pengeluaran udara palsu lebih efektif.
e)
Pembuangan udara palsu harus dilakukan sampai tidak ada gelembung udara pada minyak rem yang dikeluarkan pada baud bleeder.
Langkah kerja a) Siapkan peralatan dan perlengkapan yang dibutuhkan b) Isilah tangki cadangan ( Reservoir ) master selinder dengan minyak rem sampai batas garis maksimum. Catatan :
Vulume minyak rem pada tanki cadangan master
selinder harus selalu diperiksa setelah pembuangan udara dari setiap selinder roda. Dan menmbahkan kembali minyak rem sampai batas garis maksimum.
c) Hidupkan engine samapi putaran Idle engine ( Putaran tanpa beban ) stabil. d) Injak-injak pedal rem dengan kaki beberapa kali secara perlahanlahan. e) Tekan pedal rem oleh injakan kaki dengan kuat dan kendorkan nevel pembuangan udara ( Baud bleeder ) sampai minyak rem keluar dan kencangkan kembali. Catatan :
Jangan melepas tekanan pedal rem selama baud
bleeder belum dikencangkan.
f) Ulangi langkah kerja tersebut
beberapa kali sampai tidak ada
gelembung udara didalam minyak rem. g) Lakukan prosedur dan langkah kerja seperti di atas untuk setiap roda. h) Matikan engine.
Hasil Pekerjaan membuang udara palsu : ..................................................... ................................................................................................................. ... ................................................................................................................. ...
6)
Menyetel tinggi dan gerak bebas ( Free play ) pedal rem.
Gambar 81 tinggi dan gerak bebas pedal rem
a)
Memeriksaan
dan
menyetel
tinggi pedal rem. Langkah kerja. (1)
Kendorkan switch lampu rem secukupnya
(2)
Setel
tinggi
pedal dengan cara memutar batang pendorong ( Push rod ) booster rem (3)
kembalikan posisi switch lampu rem sampai body switch menyinggung pembatas pedal rem Tinggi pedal dari lantai 154,7-164,7 mm
Hasil pemeriksaan : …………………………………………………………………. ……………………………………………………………………… ……………………………
Hasil penyetelan : …………………………………………………………………. …………………………………………………………………………… ……………………… b)
Memeriksa dan menyetel gerak bebas ( Free Play ) pedal rem
Langkah kerja (1) Tekan pedal rem beberapa kali, untuk menghilang kevakuman pada booster rem. (2) Pasang mistar baja untuk memeriksa dan mengukur kembali tinggi pedal rem. (3) Tekan pedal rem sampai terasa adanya hambatan. (4) Ukur jarak antara tinggi pedal rem dengan jarak ketika terasa adanya hambatan tersebut, yang merupakan jarak gerak bebas pedal rem seperti pada gambardi atas. (5) Setel gerak bebas ( Free play ) pedal rem sesuai dengan spesifikasi dengan cara mengatur panjang batang pendorong ( Push rod ) Booster rem Spesifikasi gerak bebas pedal rem :
3-6 mm
(6) Hidupkan engine dan pastikan adanya gerakan bebas pedal rem. (7) Setel kembali gerakan bebas pedal rem bila belum sesuai dengan spesifikasi. (8) Periksa dan setel kembali tinggi pedal rem untuk menyesuaikan dengan gerak bebas pedal rem. (9) Periksa jarak cadangan pedal rem , yaitu jarak antara ujung pedal rem ketika ditekan penuh dengan lantai.adapun caranya adalah sebagai berikut:
(a) Bebaskan rem parkir sambil menghidupkan engine. (b) Tekan pedal rem dan ukur jarak cadangan pedal dengan mistar baja. Hasil penyetelan : Tinggi pedal rem
=............. mm
Gerak bebas pedal rem
=............. mm
Tinggi jarak cadangan pedal rem =............. mm (10)
Menyetel rem parkir dengan cara menyetel adjusting nut dan baud penyetel pada tual ( handle ) rem parkir Hasil penyetelan : ............................................................................ ...................................................................................................... ...
Menguji kinerja sistem rem.
7)
Prosedur dan langkah kerja a)
Periksa/operasikan rem tangan.
b)
Lepas
penyangga
kendaraan
baik
Jack
stand
ataupun
penyangga Hydrolic Lift master / Hydrolic Car lift. c)
Hidupkan engine kendaraan.
d)
Jalankan kendaraan untuk mencari jalan yang aman bagi pengujian kendaraan.
e)
Jalankan kendaraan dengan kecepatan 40 km/jam.
f)
Injak pedal rem sambil melepaskan pegangan kuat terhadap roda kemudi sampai kendaraan berhenti.
g)
Periksa dan setel kembali komponen-komponen sistem rem sesuai dengan gejala-gejala yang timbul.
Hasil Pengujian kinerja sistem rem : ...................................................... ………………………………………………………………………………………… ……………….. ………………………………………………………………………………………… ………………..
f. LEMBAR PENILAIAN N O 1
Persiapan
2
Keselamatan kerja
3
Memelihara/servis
ASPEK YANG DINILAI
LULUS
pesawat
TIDAK LULUS
rem
Cakram untuk roda depan. 4
Memelihara/servis
pesawat
rem
tromol untuk roda belakang. 5
Memelihara/servis
mekanisme
pesawat rem. 6 Membuang 7
udara
palsu
dalam
instalasi sistem rem. Memeriksa dan menyetel tinggi dan
8
gerak bebas pedal rem. Menguji kinerja sistem rem.
Nilai Akhir Keterangan : Tidak
=
0 (nol)
(tidak lulus)
KET
Ya
=
7 s.d. 9
(lulus)
Kategori kelulusan : 7
:
memenuhi kriteria minimal dengan bimbingan
8
:
memenuhi kriteria minimal tanpa bimbingan
9
:
di atas minimal tanpa bimbingan
BAB
III
EVAL UASI A. TEST PENGETAHUAN 1
Sebutkan fungi sistem rem pada kendaraan.
2
Jelaskan prinsip kerja sistem rem.
3
Sebutkan jenis-jenis sistem rem.
4
Sebutkan beberapa type pesawat rem jenis tromol
5
Sebutkan type pesawat rem jenir cakram
6
Sebutkan macam-macam mekanisme pesawat rem.
7
Sebutkan komponen mekanisme pesawat rem jenis hydrolik
8
Sebutkan fungsi master selinder.
9
Sebutkan macam-macam konnstruksi master selinder.
10
Sebutkan macam-macam mekanisme /tuas rem parkir.
11
Sebutkan langkah kerja menyetel celah sepatu rem pada pesawat rem jenis tromol.
12
Sebutkan langkah kerja mengeluarkan udara palsu
13
Sebutkan memeriksa dan menyetel tinggi pedal rem
14
Sebutkan langkah kerja menyetel gerak bebas pedal rem.
15
Sebutkan spesifikasi tinggi dan gerak bebas pedal rem.
B.
KUNCI JAWABAN 1
Fungsi sistem rem pada kendaraan adalah untuk memperlambat dan untuk memberhentikan laju kendaraan.
2
Prinsip kerja sistem rem adalah mengubah energi kinetik kembali menjadi energi panas untuk menghentikan kendaraan.
3
Jenis-jenis sistem rem adalah : •
Rem kaki (foot brake) digunakan untuk mengontrol kecepatan dan menghentikan kendaraan.
•
Rem parkir (parking brake) digunakan terutama untuk memarkirkan kendaraan.
•
Rem
tambahan
(auxiliary
brake)
digunakan
pada
kombinasi rem biasa (kaki) yang digunakan pada truk diesel dan kendaraan berat 4
Type-type pesawat rem jenis tromol adalah: •
Leading and trailing
•
Two leading single action
•
Two leading double action
•
Uni servo
•
Dua servo.
5. Type pesawat rem jenis cakram adalah •
Single action / single piston
•
Double action/double p[iston
6
Macam-macam mekanisme pesawat rem. •
Mekanisme pesawat rem jenis mekanik
•
Mkanisme pesawat rem jenis hydrolik
•
Mekanisme pesawat rem jenis pheniumatik
•
Mekanisme pesawat rem jenis kombinasi hydrolik dan pheniumatik
7
Komponen mekanisme pesawat rem jenis hydrolik •
Pedal rem
•
Master selinder
•
Wheel selinder ,sepatu rem dan kelengkapannya serta tromol tem
•
Caliver, pads, dan piston
•
Katup Distributor
•
Pipa dan selang rem
•
Minyak rem.
8. Fungsi master selinder adalah untuk merubah gerak mekanik pedal rem menjadi tekanan hydrolik pada minyak rem. 9. Macam-macam konstruksi master selinder adalah: •
Jenis tunggal yang terdiri dari : Tipe plunger Type portless Type convensating port
•
Jenis ganda ( Tandem ) terdiri dari Type konvensional Type Convensating port.
10 Macam-macam tuas rem tangan Tuas Stick Pedal kaki
Tuas rachet dan mur penyetel 11
Langkah kerja menyetel celah sepatu rem a
Memposisi tuas transmisi pada posisi netral.
b
Melepaskan pelindung debu dari backing plate.
c
Mensisipkan tuas penggerak / penyetel pada celah sampai menyinggung gigi penyetel.
d
Menggerakan
tuas
penyetel
yang
dipasang
dengan
tangan keatas untuk menggerakan sepatu rem agar mengembang sampai roda tidak bisa berputar. e
Menggerakan
tuas
penyetel
yang
dipasang
dengan
tangan ke arah sebaliknya 4 – 6 ungkitan untuk menggerakan agar sepatu rem menciut sampai roda bisa berputar tetapi terasa / terdapat gesekan persinggungan atara sepatu rem dengan tromol rem. f
Melakukan penyetelan celah sepatu rem untuk roda lainnya.
12 Langkah kerja mengeluarkan udara palsu a
Menyiapkan peralatan dan perlengkapan yang dibutuhkan
b
Mengisi tangki cadangan
( Reservoir )
master selinder dengan minyak rem sampai batas garis maksimum. c
Menghidupkan
engine
sampai
samapi
putaran Idle engine ( Putaran tanpa beban ) stabil. d
Menekan pedal rem dengan kaki beberapa kali secara perlahan-lahan.
e
Menekan
pedal
rem
dengan
kuat
dan
mengendorkan nevel pembuangan udara ( Baud bleeder ) sampai minyak rem keluar dan mengencangkannya kembali. f
Mengulangi
langkah
kerja
tersebut
beberapa kali sampai tidak ada gelembung udara didalam minyak rem. g
Melakukan
prosedur dan
langkah
kerja
seperti di atas untuk setiap roda. h 13
Mematikan engine. Langkah kerja menyetel tinggi pedal rem
a
Mengendorkan switch lampu rem secukupnya
b
Menyetel tinggi pedal dengan cara memutar batang pendorong (Push rod ) booster rem
c
Mengembalikan posisi switch lampu rem sampai body switch menyinggung pembatas pedal rem
14
Langkah kerja gerak bebas pedal rem a
Menekan
pedal
rem
beberapa
kali,
untuk
menghilang
kevakuman pada booster rem. b
Memasang mistar baja untuk memeriksa dan mengukur kembali tinggi pedal rem.
c
Menekan pedal rem sampai terasa adanya hambatan.
d
Mengkur jarak antara tinggi pedal rem dengan jarak ketika terasa adanya hambatan tersebut, yang merupakan jarak gerak bebas pedal rem seperti pada gambardi atas.
e
Menyetel gerak bebas ( Free play ) pedal rem sesuai dengan spesifikasi dengan cara mengatur panjang batang pendorong ( Push rod ) Booster rem
f
Menghidupkan engine dan memastikan adanya gerakan bebas pedal rem.
g
Menyetel kembali gerakan bebas pedal rem bila belum sesuai dengan spesifikasi.
h
Memeriksa dan menyetel kembali tinggi pedal rem untuk menyesuaikan dengan gerak bebas pedal rem.
i
Memeriksa jarak cadangan pedal rem , yaitu jarak antara ujung pedal rem ketika
ditekan penuh dengan lantai.adapun
caranya adalah sebagai berikut: j
Membebaskan rem parkir sambil menghidupkan engine.
k
Menekan pedal rem dan mengukur jarak cadangan pedal dengan mistar baja.
15
Spesifikasi tinggi dan gerak bebas pedal rem •
Tinggi pedal dari lantai 154,7-164,7 mm
•
Gerak bebas pedal rem : 3-6 mm
C.
LEMBAR PENILAIAN EVALUASI Luls No
Tidak
Aspek yang dinilai Lulus
1 2
Sikap Tes pengetahuan Nilai Akhir Keterangan : Tidak
=
0 (nol)
(tidak lulus)
Ket.
Ya
=
7 s.d. 9
(lulus)
Kategori kelulusan : 7
:
Mengisi dengan benar minimal 80 %
8
:
Mengisi dengan benar minimal 90 %
9
:
Mengisi dengan benar minimal 100 %
D. KRITERIA KELULUSAN Aspek
7
NILAI 8
9
Tidak Lulus
Sikap Tes pembelajaran 1 Tes pembelajaran 2 Nilai keterampilan Tes Evaluasi Nilai Akhir Kriteria Kelulusan : 7
:
memenuhi kriteria minimal dengan bimbingan
8
:
memenuhi kriteria minimal tanpa bimbingan
9
:
di atas minimal tanpa bimbingan
BAB IV PENUTUP Standar Kompetensi
Pemeliharan/servis system rem dan komponen-
komponennya harus dikuasai dengan baik sebelum mempelajari standar kompetensi Perbaikan system rem dan komponen-komponennya. Setelah siswa merasa menguasai kompetensi dasar yang ada, siswa dapat memohon uji kompetensi. Uji kompetensi dilakukan secara teroritis dan praktik. Uji teoritis dengan cara siswa menjawab pertanyaan yang pada soal evaluasi, sedangkan uji praktik dengan mendemontrasikan kompetensi
yang dimiliki pada guru/instruktur. Guru/instruktur akan menilai berdasarkan lembar observasi yang ada, dari sini kompetensi siswa dapat diketahui. Bagi siswa yang telah mencapai syarat kelulusan minimal dapat melanjutkan ke modul berikutnya, namun bila syarat minimal kelulusan belum tercapai maka harus mengulang modul ini, atau bagian yang tidak lulus dan karena tidak diperkenankan mengambil modul berikutnya.
REFERENSI o
PT TOYOTA-ASTRA MOTOR, 1995, New Step 1, Jakarta.
o
PT
TOYOTA-ASTRA
MOTOR
TRAINING CENTRE, 1995,
NASIONAL
SERVICE
DEVISION
Buku Praktek Untuk STM Otomotif,
Jakarta. o
Modul Bahan Pelatihan Nasional Otomotif Perbaikan Kendaraan Ringan, 2000.
o
PT TOYOTA-ASTRA MOTOR, 1995, Jakarta.
Modul Tune Up Otimotif,