BAHAN AJAR BIOLOGI Struktur Sel Pada Jaringan Tumbuhan Dengan Fungsi Organ Pada Tumbuhan
Oleh Firma Yanti 1301501 Pendidikan Bilogi “B”
Jurusan Biologi Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Padang 2016
Jaringan merupakan sekelompok sel yang mempunyai struktur dan fungsi yangsama. Ilmu yang mempelajari tentang jaringan disebut dengan histologi. Pada awal perkembengan tumbuhan, semua sel melakukan pembelahan diri. Namun dengan adanya pertumbuhan dan perkembangan lebih lanjut, pembelahan sel menjadi terbatas di bagian khusus dari tumbuhan. Jaringan ini tetap bersifat meristematis dan selalu membelah diri disebut dengan jaringan meristem. Jaringan dewasa atau jaringan permanen jaringan yang tidak mengalami diferensiasi, jaringan ini hanya mempertahankan ciri s truktural dan fisiologisnya. Jaringan dewasa penyusun organ tumbuhan tingkat tinggi antara lain sebagai berikut: 1. Jaringa pelindung (epidermis) 2. Jaringan dasar (parenkim) 3. Jaringan penguat (penyokong) 4. Jaringan pengankut 5. Jaringan sekretori
A. Jaringan Meristem
Jaringan meristem adalah jaringan yang sel-selnya tetap bersifat embrional, artinya mampu terus menerus membelah diri tak terbatas.terdiri dari sekelompok sel yang tetap dalam fase pembelahan. Sel-sel meristem mempunyai sifat-sifat sebagai berikut: 1. Terdiri dari sel-sel yang bersifat embrionik. 2. Sel-selnya mungkin berbentuk bulat, lonjong, atau poligonal dengan dinding sel yang tipis. 3. Biasanya tidak ditemukan adanya ruang antar sel diantara sel -sel meristem.
4. Masing-masing sel mengandung banyak sitoplasma dan mengandung satu atau lebih inti sel. Meristem dikelompokan bedasarkan letaknya dan sel asalnya. Berdasarkan letaknya dalam tubuh tumbuhan, jaringa meristem dibedakan menjadi : 1. Meristem apikal : yang terdapat pada pucuk sumbu batang dan akar pokok serta cabangnya. 2. Meristem interkalar : terdapat di antara jaringan dewasa, seperti jaringan pada pangkal ruas rumput-rumputan. 3. Meristem lateral : terletak sejajar dengan permukaan organ tempat ditemukannya,contohnyaa kambium dan kambium gabus (felogen). ditemukannya,contohny
Gambar 1: posisi meristem pada batang tumbuhan yang memperlihatkan jaringan meristem berdasarkan letak pada tubuh tumbuhan
Berdasarkan asal selnya, jaringan meristem dibedakan menjadi : 1. Meristem primer : apabila sel-selnya berkembang langsung dari sel-sel embrionik (meristem apikal)
2. Meristem sekunder : apabila sel-selnya berkembang dari jaringan dewasa yang sudah mengalami deferensiasi. Contohnya kambium dan kambium gabus (felogen) B. Jaringan Dewasa
Sifat-sifat jaringan dewasa adalah sebagai berikut.
Tidak mempunyai aktivitas untuk memperbanyak diri.
Mempunyai ukuran yang relativ besar dibanding sel-sel meristem.
Mempunyai vakuola yang besar sehingga sitoplasma sedikit dan merupakan selaput yang menempel pada dinding sel.
Selnya telah mengalami penebalan dinding sesuai dengan fungsinya.
Diantara sel-selnya dijumpai ruang antar sel.
Menurut asal meristem, jaringan dewasa dibedakan menjadi 1) jaringan primer, apabila jaringan tersebut sel-selnya berasal dari meristem primer, dan 2) jaringan sekunder, apabila jaringan tersebut sel-selnya berasal dari meristem sekunder. C. Jaringan pelindung (Epidermis)
Jaringan epidermis adalah lapisan sel yang berada paling luar, pada permukaan organ-organ tumbuhan primer seperti akar, batang, daun, bunga, buah, dan biji.Jaringan ini berfungsi melindungi bagian dalam tumbuhan dari segala pengaruh luar yang akan merugikan pertumbuhannya sehingga jarin gan epidermis sering disebut dengan jaringan pelindung. Jaringan epidermis memiliki ciri-ciri yaitu terdiri atas satu lapis sel, tidak berklorofil, susunan sel rapat, tidak ada ruang antar sel, dan dinding sel sangat tipis
D. Jaringan Dasar (Parenkim)
Jaringan parenkim disebut juga jaringan dasar karena dijumpai hampir di setiap bagian tumbuhan. Contohnya pada batang dan akar parenkim dijumpai diantara epidermis dan pembuluh angkut sebagai korteks. Parenkim dapat pula dijumpai sebagai empulur batang. Pada
daun,
parenkim
merupakan
mesofil
daun,
yang
kadang
berdeferensiasi menjadi jaringan tiang dan jaringan bunga karang,parenkim dijumpai sebagai parenkim penyimpan cadangan makanan pada buah dan biji. Parenkim tergolong jaringan sederhana. Sel parenkim hidup, berdiameterkira-kira sama sehingga sel berbentuk membulat pada penampang melintangnya, berdinding tipis, mempunyai protoplas, protoplas, berkemamouan membelah. E. Jaringan Penguat
Merupakan jaringan yang berfungsi untuk menujang agar tumbuhan dapat berdiri dengan kokoh dan kuat. Jaringan penyokong/penunjang penyokong/penunjang dibedakan menjadi : 1. Kolenkim : adalah jaringan jari ngan penunjang Pada tumbuhan muda dan belum berkayu yang dinding sel di bagian sudut-sudutnya mengalami penebalan dan tersusun atas sel-sel yang hidup. Penebalan dinding sel-sel kolenkim tidak merata pada seluruh permukaan dinding dalam sel, melainkan menebal pada sudut-sudut sel. Kolenkima biasanya terdapat di daerah permukaan batang, di bawah epidermis batang atau kosta, tangkai daun, tangkai bunga. Kolenkima dapat berupa lingkaran yang utuh atau berkelompok terputus-putus.
Gambar 2: jaringan kolenkim pada tumbuhan. 2. Sklerenkim Merupakan jaringan penguat yang terdapat pada organ tumbuhan yang telah dewasa. Sel-sel sklerenkim memiliki dinding sel yang tebal, berlignin (memiliki zat kayu), dan protoplasmanya mati atau tidak aktif setelah dewasa. Ada 2 bentuk: - sklereida (sel batu) : pada tempurung kelapa dan tempurung kenari - serabut sklerenkim (serat/ fiber) : pada serat rami. F. Jaringan Pengangkut
Jaringan pengangkut merupakan jaringan yang berguna untuk transportasi hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tumbuhan serta mengangkut air dan garam mineral dari akar ke daun. Jaringan pengangkut pada tubuh tumbuhan terdiri atas xilem dan floem.Struktur dari jaringan pengangkut (xilem dan floem) pada tumbuhan yaitu sebagai berikut: 1. Xylem (pembuluh kayu) Sel penyusunnya berupa trakeid, trakea dan parenki;m xylem. Terdapat pada bagian kayu. Sel-selnya mati dan berlapiskan zat lignin. Trakeid berciri sekat
antar selnya berpori, dan trakea apabila sekatnya tidak jelas. Fungsinya mengangkut air dan unsur hara dari akar ke daun. 2. Floem (pembuluh tapis) Terdiri dari sel hidup, berdinding selulosa dan dindingnya melintang. Terdapat pada bagian kulit kayu. Pada samping phloem terdapat te rdapat sel s el pengiring (companion cell). Floem berfungsi untuk mengangkut hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tubuh tumbuhan. tumbuhan.