Tugas Struktur Perkembangan Tumbuhan 2 Dosen : Dr. Heroike D. Rompas, M.Sc
Bagan MTBM
kimia,atrakinon,saponinFull description
bagan tortikolisDeskripsi lengkap
kimia,atrakinon,saponinDeskripsi lengkap
denpasar
WARNA KATEGORI DAN PENGARUH PSIKOLOGISNYAFull description
Full description
Warna KomplementerFull description
Deskripsi lengkap
Teori WarnaFull description
Pengertian tentang warna, penjelasan warna berdasarkan sejarah, ruang publik, usia, dll dan penerapannya dalam interior.Deskripsi lengkap
persepsi
Deskripsi lengkap
Full description
Full description
Modul Pratikum Warna - Laboratorium Lingkungan
Full description
No Seri:
/Poster/2015
Cara pengamatan menggunakan BWD Bagan warna daun (BWD) kini dapat digunakan untuk mengetahui kebutuhan N pada tanaman jagung.
Daun bagian bawah berwarna kuning pada ujung daun dan melebar menuju tulang daun, membentuk huruf V.
Amati daun yang telah terbuka sempurna sempurna (daun ke 3 dari atas). Pilih 20 tanaman secara acak. Letakkan bagian ujung daun (1/3 dari ujung daun) di atas BWD, lalu bandingkan warna daun tersebut dengan skala warna pada BWD. Catat nilai nilai skala dari setiap daun yang di amati dan lakukan cara yang sama pada pada 20 helai daun yang dipilih. Jika warna daun berada di antara dua skala warna di BWD, misal antara 2 dan 3, gunakan nilai 2,5. Pada saat mengukur daun dengan BWD, petugas tidak boleh menghadap sinar matahari, karena dapat mempengaruhi mempengaruhi nilai pengukuran. pengukuran. Kemudian rata-ratakan nilai skaladari 20 daun yang diamati. Nilai rata-rata tersebut digunakan untuk menentukan tambahan takaran pupuk N (urea). Takaran pupuk untuk jagung jagung hibrida berbeda dengan jagung komposit (bersari bebas).
Takaran pupuk urea yang perlu ditambahkan ditambahkan pada umur 4050 hari setelah tanam, adalah sebagai berikut :
< 4,0
150
4,0 - 4,5
100
60
Waktu pemberian pupuk urea: 1. Awal tanam (sekitar 7 hari setelah tanam/HST), tanam/HST), tanaman diberi pupuk urea 100 kg per hektar bersamaan dengan pemberian pupuk P dan K sesuai takaran rekomendasi setempat. 2. Pada umur 28 - 30 hari dipupuk urea sebanyak 175 kg per hektar. 3. Umur 40 - 50 hari setelah tanam (HST) amati warna daun menggunakan BWD. Tambahkan pupuk urea jika tampak daun mengalami kekurangan N dari hasil pengamatan menggunakan BWD tersebut. Bagaimana cara pengamatan dan takaran yang diberikan, ikuti penjelasan berikut ini.
20
> 4,5
25
0
Gunakan benih berkualitas (daya kecambah > 95%) Benih diberi perlakuan seed treatment dengan dengan metalaksil (2 g/1 kg benih) Jarak tanam 75 cm x 20 cm (1 (1 tanaman/lubang) Pupuk kandang diberikan sebagai penutup benih saat tanam 1,5 ton per hektar (1 genggam/lubang) genggam/lubang)
Waktu aplikasi pupuk disesuaikan dengan dengan fase pertumbuhan tanaman, yaitu:
NPKS Urea
SP36 KCl
300
-
50
200
75
-
75
-
Takaran berdasarkan Bagan Warna Daun (BWD) -
-
keterangan : HST = hari setelah tanam; *) Setara dengan: 100 kg urea + 125 kg SP36 + 75 kg KCl
Badan Pelaksana Penyuluhan dan Ketahanan Pangan/BP2KP Kabupaten Pasaman Timur Oleh Rudi Krisdianto