BAB III PERENCANAAN SUMBER DAYA MANUFAKTUR ( MANUFACTURING MANUFACTURING RESOURCES PLANNING -MRP -MRP II)
A. Pengertian MRP II MRP II (Manufact merupa paka kan n sist sistem em Manufacturin uring g Resource Resourcess Planning Planning ) meru perencanaan dan pengendalian yang paling banyak diterapkan pada proses
job shop dan flow shop (make to order dan small batch flow process ). Juga diterapkan pada assemble to order dan make to stock . MRP II biasa juga dikenal dengan MRP & CRP, sebab manajemen material dan kapasitas merupakan inti dari MRP II. Sistem MRP II akan lebih cocok untuk merencanakan dan mengendalikan Job Shop Manufacturing dan memang telah terbukti lebih baik dibandingkan dibandingkan dengan dengan sistem sistem perencanaan perencanaan dan pengendalian yang lain. Konsep-konsep seperti push system and complex
scheduling dapat diterapkan dalam Job Shop Manufacturing . MRP MRP
II meru merupa paka kan n
suat suatu u
sist sistem em info inform rmas asii
teri terint nteg egra rasi si yang yang
meny menyed edia iaka kan n data data di anta antara ra berb berbag agai ai akti aktivi vita tass prod produk uksi si dan dan area area fung fungsi sion onal al lain lainny nyaa dari dari bisn bisnis is seca secara ra kese keselu luru ruha han. n. Sist Sistem em MRP MRP II merupa merupakan kan sistem sistem yang yang mengin menginteg tegras rasika ikan n market marketing ing,, finans finansial ial,, dan operasi. operasi. Ini merupakan merupakan semua aspek dari perusahaan perusahaan manufaktur, manufaktur, dari pada leve levell ekse ekseku kuti tiff samp sampai ai pere perenc ncan anaa aan n dan dan bussines planning pada pengendalian yang sangat detail pada level managerial seperti eksekusi lantai pabrik dan purchasing . Proses dimulai dengan agregasi demand dari semua sumber. Produksi dan market marketing ing bekerja bekerja menduk mendukung ung pengem pengemban bangan gan rencan rencanaa produk produksi si ( production ) dan dan memb membua uatt jadw jadwal al indu induk k prod produk uksi si ( Master production planning /MPS) yang yang akan akan memuas memuaskan kan semua semua demand demand dan production production schedule/MPS) telah
disesuaikan
dengan
kapasitas
yang
ada.
Tim
harus
III-2
memp emperti ertim mban bangkan gkan
duku dukung ngan an
mark market etin ing g
dan dan
fina finans nsia iall
sebai ebaik k
memper mempertim timban bangka gkan n aspek aspek manufa manufactu cturin ring g ketika ketika membua membuatt production dan MPS. MPS. Baga Bagan n akti aktivi vitas tas peren perencan canaan aan dapa dapatt dili diliha hatt pada pada planning dan gambar 3.1 berikut ini.
Gambar 3.1. Bagan aktivitas perencanaan (Fogarty, 1991)
III-3
B. Aktivitas Perencanaan dalam MRP II Modu Modul-m l-mod odul ul MRP MRP II yang yang berp berper eran an dala dalam m akti aktivi vita tass pere perenc ncan anaa aan n meliputi:
a. Busi Busine ness ss Fore Foreca cast stin ing g Business forecasting mengevaluasi faktor politis, ekonomi, demografi, teknologi dan kompetitif yang akan mempengaruhi permintaan produk perusahaan. Top manajemen merespon semua aktivitas ini.
b. Prod Produc uctt & Sal Sales es Pla Plann nnin ing g Product & sales planning mengacu pada keputusan yang berhubungan deng dengan an lini lini prod produk uk dan dan laya layana nan n pasa pasarr (mel (melip iput utii targ target et daer daerah ah demografi demografi dan geografi). geografi). Hal ini sulit dilakukan dilakukan pada jangka jangka pendek, pendek, karena karena keputu keputusan san market marketing ing sangat sangat mempen mempengar garuhi uhi pertum pertumbuh buhan an perusahaan.
c. Prod Produc ucti tion on Plan Planni ning ng Production Planning menggunakan hasil peramalan dan product & untuk membua membuatt rencan rencanaa produk produksi si agrega agregat. t. Dalam Dalam sales sales planning planning untuk rencana produksi agregat, output dalam satuan agregat yang mungkin sepert sepertii ton, ton, barel, barel, yard, yard, dollar, dollar, atau standa standard rd jam kerja. kerja. Misaln Misalnya ya produk mobil dengan mesin 6 silinder dan 4 silinder akan memerlukan mesin yang berbeda. Tetapi dalam rencana produksi agregat, maka keduanya keduanya harus harus diestimasi diestimasi kebutuhan mesinnya dalam satuan satuan yang sama. Rencana produksi agregat juga memutuskan tingkat pelayanan konsumen, target persediaan, tingkat produksi, ukuran kapasitas kerja, serta serta rencan rencanaa overtim overtimee dan sub kontr kontrak. ak. Rencan Rencanaa produk produksi si dibuat dibuat harus dengan mempertimbangkan keterbatasan kapasitas produksi. d. Renc Rencan anaa Kebu Kebutu tuha han n Sum Sumbe berr ( Resources Requirement Planning ) Rencana jangka panjang merupakan masalah yang kompleks. Jenis produk, penjualan, dan rencana produksi seharusnya berkaitan dengan rencana kebutuhan sumber. Keputusan yang berhubungan dengan jenis
III-4
produ produk k penjua penjualan lan dan tingka tingkatt output output seharu seharusny snyaa konsis konsisten ten dengan dengan kapasitas fasilitas, perlengkapan, dan tenaga kerjanya.
e. Fina Financ ncia iall Plan Planni ning ng Produk, penjualan, dan rencana produksi membutuhkan sumber lain berup berupaa keuang keuangan. an. Operas Operasii yang yang normal normal akan akan membut membutuhk uhkan an modal modal kerja sekaligus menghasilkan pendapatan dari penjualan. Kemampuan keua keuang ngan an peru perusa saha haan an haru haruss dipe diperh rhati atika kan n untu untuk k renc rencan anaa jang jangka ka panjang. f. Distribution Requirement Planning (DRP) DRP merupakan kebutuhan dari pihak warehousing . Kebutuhan ini muncul karena adanya perbedaan antara permintaan konsumen dengan tingka tingkatt persed persediaan iaan yang yang ada. ada. DRP dibuat dibuat dengan dengan harapa harapan n terdapa terdapatt keterka rkaitan
yang
baik
antara
pihak
warehousing
dengan
order. manufacturing dalam hal jumlah dan waktu pemenuhan order.
g. g. De Dema mand nd Mana Manage geme ment nt Fungsi Fungsi demand demand manajem manajemen en adalah adalah menent menentuka ukan n demand demand agrega agregat. t. Pene Penent ntua uan n ini ini meru merupa paka kan n refle refleks ksii dari dari hasi hasill pera peraml mlan an dan dan orde order r konsum konsumen en yang yang diteri diterima, ma, order order dari dari wareho warehouse use,, order order pabrik pabrik lain, lain, promo promosi si khusus khusus,, dan kebutu kebutuhan han safety safety stock. stock. Output Output dari dari demand demand mana manag gemen ementt
beru berup pa
jum jumlah lah
dem demand and
per per
peri period odee
yan yang
tela telah h
dikelompokkan dalam famili. h. Master Production Schedule (MPS) MPS MPS adala adalah h rencan rencanaa berb berbas asis is wakt waktu u beru berupa pa juml jumlah ah yang yang akan akan diproduksi per item, yang mempertimbangkan demand dan kapasitas yang dimiliki. Biasanya dalam periode 1 sampai 18 bulan atau lebih, dalam dalam jangka jangka pendek pendek dan atau meneng menengah. ah. Dalam Dalam jangka jangka pendek pendek,, output dari MPS ini diperlukan dalam menentukan kebutuhan material. i. Rough Cut Capacity Planning (RCCP) RCCP meliputi hal-hal berikut: 1) Men Menentu entuka kan n
kapa kapasi sita tass
memenuhi kebutuhan
kerja erja yan yang
dap dapat digu igunak nakan untu untuk k
III-5
2) Menge Mengeva valu luas asii renc rencan anaa prod produk uksi si agre agrega gatt deng dengan an kapa kapasi sita tass yang yang layak 3) Menentukan Menentukan vendor vendor utama utama yang memenuhi memenuhi kapasitas kapasitas Apabila Apabila kapasitas kapasitas tidak mencukupi mencukupi maka MPS harus harus direvisi sesuai sesuai dengan keterbatasan kapasitas. j.
Material Requirement Planning (MRP) (MRP) adalah adalah Suatu Suatu prosed prosedur ur Material Material Requirem Requirement ent Planning Planning (MRP) logis berupa aturan keputusan dan teknik transaksi berbasis komputer yang dirancang untuk menterjemahkan jadwal induk produksi menjadi “kebutuhan “kebutuhan bersih” bersih” untuk semua item (Baroto,200 (Baroto,2002). 2). Sistem MRP dikembangk dikembangkan an untuk untuk membantu membantu perusahaan perusahaan manufaktur manufaktur mengatasi mengatasi kebutuhan kebutuhan akan item-item item-item dependent secara lebih baik dan efisien. Disamp Disamping ing itu, itu, sistem sistem MRP diranc dirancang ang untuk untuk membua membuatt pesana pesanann pesanan produksi dan pembelian untuk mengatur aliran bahan baku dan persediaan dalam proses sehingga sesuai dengan jadwal produksi untuk produk akhir. Hal ini memungkinkan perusahaan memelihara tingkat minimum dari item-item yang kebutuhannya Dependent, tetapi tetap tetap dapat dapat menjam menjamin in terpen terpenuhi uhinya nya jadwal jadwal produk produksi si untuk untuk produk produk akhirnya. akhirnya. Sistem MRP juga dikenal dikenal sebagai perencanaan perencanaan kebutuhan kebutuhan berdasarkan tahapan waktu (Time-phase requirements planning). Time
phased MRP dimulai dengan mendaftar item pada MPS untuk: 1) Mene enentukan
jum jumlah semua
komponen
dan
material yang
dibutuhkan untuk produksi 2) Menentukan Menentukan waktu komponen komponen dan material material dibutuhka dibutuhkan n MRP MRP meru merupa paka kan n suat suatu u kons konsep ep dala dalam m sist sistem em prod produk uksi si untu untuk k menentukan cara yang tepat dalam perencanaan kebutuhan material dalam dalam proses proses produk produksi, si, sehing sehingga ga materi material al yang yang dibutu dibutuhka hkan n dapat dapat ters tersed edia ia
sesu sesuai ai
deng dengan an
yang yang
dija dijadw dwal alka kan. n.
Tuju Tujuan anny nyaa
untu untuk k
mengur mengurang angii kesala kesalahan han dalam dalam memper memperkir kiraka akan n kebutu kebutuhan han materia material, l, karena kebutuhan material didasarkan atas rencana jumlah produksi. MRP mulai digunakan secara meluas dalam sistem produksi seiring
III-6
dengan semakin berkembangnya pemakaian komputer dalam bidang apapun (sekitar awal tahun 1970 an).
III-7
Gambar 3.2. Hubungan MRP I, closed loop MRP dan MRP II Gambar 3.2 di atas mengilustrasikan hubungan MRP, closed loop MRP, MRP, dan MRP MRP II. II. Keti Ketig ga akro akron nim ini ini men menunju unjuk kkan kan taha tahap p perke perkemba mbanga ngan n MRP. MRP. Awal Awal perkem perkemban bangan gan MRP diguna digunakan kan untuk untuk menghi menghitun tung g jumlah jumlah kebutu kebutuhan han materi material, al, tangga tanggall dibutu dibutuhka hkan, n, dan jad jadwa wall
pelak pelaksa sana na
prod produk uksi si.. Cloo Cloose sed d
loop loop
MRP MRP
meru merupa paka kan n
pengemban pengembangan gan sistem sistem pengendali pengendalian an produksi produksi di mana di dalamnya dalamnya terdapat terdapat proses proses perencanaan perencanaan kebutuhan, kebutuhan, kapasitas kapasitas dan umpan balik informasi perkembangan produksi. Berikutnya, yaitu MRP II sering disebut Material Resource Planning atau Business Resource Planning merupa merupakan kan sistem sistem inform informasi asi yang yang mengin menginteg tegras rasika ikan n pemasa pemasaran ran,, finansial, dan operasi, sehingga penjualan dan rencana produksi bisa terkoordinasi secara konsisten MRP menggu menggunak nakan an sistem sistem dorong dorong ( push), artinya artinya bahan bahan baku, baku, kompon komponen, en, atau sub rakita rakitan n yang yang diperlu diperlukan kan didoro didorong ng dari dari proses proses sebelumnya ke proses berikutnya. Sistemnya terpusat dalam arti sistem ini ini menj menjab abar arkan kan MPS MPS atau atau JIP JIP pada pada kebu kebutu tuha han n baha bahan n baku baku atau atau komponen dari level ke level. Jika proses produksi lancar, maka tidak ada masalah. Jika salah satu WC ( Work Center ) break down, maka akan terjadi penumpukan di WC sebelumnya, sehingga perlu buffer (penyangga). MRP MRP dipe dipeng ngaru aruhi hi oleh oleh stru strukt ktur ur prod produk uk dan dan lead lead time time tiap komponen. Material (Sistem m MRP) MRP) Material Requirem Requirement ent Planning Planning Sistem Sistem (Siste dikemb embangkan
untuk
permi perminta ntaann annya ya
memili memiliki ki
mengelol lola
persediaan aan
barang
keterg ketergant antung ungan an (D (Depe epende ndent nt
yang
), Deman De mand d ),
maksudnya adanya hubungan antar suatu permintaan barang dengan barang lainnya yang kedudukannya lebih tinggi. Sistem MRP dimaksudkan untuk memberikan: a. Kebutuhan-kebutuhan persediaan berkurang. Dengan MRP dapat ditentukan berapa banyaknya komponen yang diperlukan dan waktu pemenuhan terhadap jadwal induknya.
III-8
b. b. Wa Wakt ktu u teng tengga gang ng (lead produk uksi si dan dan wakt waktu u teng tengga gang ng lead time time) prod penyerahan yang dikurangi pada para pelanggan. Adanya MRP dapat dapat diiden diidentifi tifikas kasika ikan n bahan bahan dan kompon komponen en yang yang diperl diperluka ukan n (jumla (jumlah h dan waktun waktunya) ya),, persed persediaa iaan n bahan bahan dan tindak tindakan an yang yang diperlukan untuk memenuhi batas waktu penyerahan. c. Komitmen penyerahan yang
realistis kepada pelanggan.
Dengan menggunakan MRP, bagian produksi dapat memberikan kepada bagian pemasaran informasi yang tepat waktu mengenai kemungkinan waktu penyerahan penyerahan kepada calon pelanggan. d. Efisiensi Efisiensi
operasi yang meningkat.
Pada MRP dapat terjadi terjadi pengkoord pengkoordinasi inasian an berbagai berbagai departemen departemen dan pusat-p pusat-pusa usatt kerja kerja ketika ketika pembua pembuatan tan produ produksi ksi berlan berlangsu gsung ng melalui departemen pusat kerja tersebut. Akibatnya produksi dapat berja berjalan lan dengan dengan person personil il lebih lebih sediki sedikitt tidak tidak langsu langsung ng sepert sepertii bahan dan terjadi terjadinya nya gangua ganguan n produk produksi si yang yang tidak tidak ekspeditor bahan direncanakan lebih kecil karena MRP mendorong dan mendukung
efisiensi produksi. Agar Agar MRP MRP dapa dapatt diop dioper eras asik ikan an seca secara ra akti aktif, f, maka maka haru haruss diperhatikan asumsi-asumsi sebagai berikut: a. Lea untuk seluru seluruh h item yang yang dike diketa tahu huii atau atau dapa dapatt Lead d time time untuk diperkirakan. b. Setiap persediaan selalu dalam kontrol. c. Semua komponen untuk suatu perakitan harus tersedia pada saat suatu suatu pesanan pesanan
untuk untuk perakita perakitan n terseb tersebut ut dilakukan dilakukan,, sehing sehingga ga
jumla jumlah h dan waktu waktu kebutu kebutuhan han kotor kotor dari dari suatu suatu peraki perakitan tan dapat dapat ditentukan. d. Pengadaan dan pemakaian terhadap persediaan bersifat diskrit. e. Pros Proses es pemb pembua uata tan n suat suatu u item dengan item yang yang lain lain bersif bersifat at
independen.
III-9
Input dan Output dari Sistem MRP (Baroto,2002): a. Input Sistem MRP: 1) Jadwal induk produksi. Jadwal Jadwal induk induk produk produksi si dibuat dibuat berdas berdasark arkan an permin permintaan taan (yang (yang dipero diperoleh leh dari dari daftar daftar pesana pesanan n atau atau perama peramalan lan)) terhad terhadap ap semua semua produk jadi yang dibuat. 2) Catatan keadaan persediaan. Catatan keadaan persediaan persediaan menggamba menggambarkan rkan status semua item yang ada dalam persediaan. 3) Struktur produk. Stru Strukt ktur ur prod produk uk beri berisi si info inform rmas asii
tent tentan ang g hubu hubung ngan an anta antara ra
komponen- komponen dalam suatu perakitan. b. Output Sistem MRP: Outp Output ut dari dari sist sistem em MRP MRP adala adalah h beru berupa pa rencan rencanaa peme pemesa sana nan n atau atau renc rencan anaa prod produk uksi si yang yang dibu dibuat at atas atas dasa dasar r lead lead time time.. Rencana pemesanan memiliki dua tujuan yaitu: 1) Menentukan kebutuhan bahan pada tingkat tingkat lebih awal. 2) Memproyeksikan kebutuhan kapasitas. Output Output dari dari sistem sistem MRP juga juga disebu disebutt sebaga sebagaii suatu suatu aksi aksi yang yang merupakan merupakan tindakan tindakan pengendali pengendalian an persediaan persediaan dan penjadwalan penjadwalan produksi.
Proses Perhitungan Manual untuk MRP. a. Netting. Merupakan Merupakan proses proses perhitunga perhitungan n kebutuhan kebutuhan bersih ( net requirement requirement ) yang yang besa besarn rnya ya meru merupa paka kan n seli selisi sih h anta antara ra kebu kebutu tuha han n koto kotorr ( gross dengan jadwal jadwal penerimaan penerimaan persedi persediaan aan ( schedule requirement ) dengan schedule order
receipt ) dan persediaan awal yang tersedia ( beginning inventory )
III-10
b. Lotting. Merupakan Suatu proses untuk menentukan besarnya jumlah pesanan optimal optimal untuk setiap item Secara individual individual didasarkan didasarkan pada hasil perhitungan kebutuhan bersih yang telah dilakukan dari proses netting. Alternatif Alternatif metode metode untuk menentukan menentukan ukuran ukuran Lot. Beberapa Beberapa teknik teknik diarah diarahkan kan untuk untuk meminim meminimalk alkan an total total ongkos ongkos set-up dan ongkos ongkos simpan. Teknik-teknik tersebut antara lain teknik lot for lot, economic
order quantity , fixed period requirement, Fixed order quantity dan lain-lain. c. Offsetting. Merupakan proses yang bertujuan menentukan saat yang tepat untuk melakukan pemesanan pemesanan dalam memenuhi kebutuhan kebutuhan bersih. Offsetting merupakan langkah terakhir penerapan Sistem MRP pada suatu item. d. Exploding/Eplotion.
Exploding merupakan proses perhitungan kebutuhan kotor untuk item pad padaa leve levell yang yang lebih lebih bawa bawah. h. Perh Perhit itun unga gan n ini ini dida didasa sark rkan an pada pada pemesanan item-item produk pada level yang lebih atas. k. Capacity Requirement Planning (CRP) CRP merupakan tahap penentuan kapasitas yang dibutuhkan sesuai hasil MRP. Kebutuhan kapasitas akan dibandingkan dengan kapasitas yang yang dapat dapat diguna digunakan kan.. Modifik Modifikasi asi dilaku dilakukan kan dengan dengan menamb menambah ah
overtime , merubah routing (urutan proses), dan sub kontrak. Ketika kapasitas yang dapat digunakan tidak dapat mencukupi, meski telah dila dilaku kuka kan n modi modifik fikas asi, i, maka maka perl perlu u dilak dilakuk ukan an peru peruba baha han n MPS. MPS. Masalahnya, revisi MPS akan merevisi MRP dan output kebutuhan kapasitas juga berubah. Perencanaan kebutuhan kapasitas (CRP) adalah Suatu perincian membanding membandingkan kan kapasitas kapasitas yang diperlukan oleh rencana rencana kebutuhan kebutuhan materia materiall (MRP) (MRP) oleh oleh pemesa pemesanan nan sekara sekarang ng dalam dalam proses proses verifi verifikas kasii yang yang mendas mendasari ari dalam dalam membua membuatt suatu suatu akhir akhir peneri penerimaa maan n terhad terhadap ap
III-11
pengendali jadwal produksi (MPS) (Fogarty dkk, 1991). Tujuan utama dari dari CRP CRP adal adalah ah menu menunj njuk ukka kan n perb perban andi ding ngan an anta antara ra beba beban n yang yang ditetapkan pada pusat-pusat kerja melalui pesanan kerja yang ada dan kapa kapasi sitas tas dari dari seti setiap ap pusa pusatt kerj kerjaa sela selama ma peri period odee wakt waktu u terte tertent ntu u (Garpezs, 1998). Input dan Output dari CRP (Garpezs, 1998): a. Input dari CRP: 1) Schedule of planned factory order releases : merupakan salah satu output dari MRP. CRP memiliki dua sumber utama dari load data , yaitu: yaitu: (1) Scheduled receipts yang yang berisi berisi data data order order due date, date,
order quantity, operations completed, operations remaining, dan (2) planned order releases yang berisi data planned order releases
date, planned order receipt date, planned order quantity. Sumbersumber lain seperti: product rework, quality recalls, engineering diterjemahkan an ke prototypes, prototypes, excess scrap, dan lain-lain, harus diterjemahk dalam satu dari dua jenis pesanan yang digunakan oleh CRP itu 2) Work order status : informasi status ini diberikan untuk semua open
orders yang ada dengan operasi yang masih harus diselesaikan, work center yang terlibat dan perkiraan waktu. 3) Routing data: memberikan memberikan jalur yang direncanakan direncanakan untuk factory factory melalui proses produksi dengan perkiraan waktu operasi. Setiap
part, assembly, dan produk yang dibuat memiliki suatu routing yang unik, unik, terdir terdirii dari dari satu satu atau lebih lebih operas operasi. i. Inform Informasi asi yang yang diperlu diperlukan kan untuk untuk CRP adalah adalah:: operati operations ons number, number, operatio operation, n,
planned planned work center, center, possibl possiblee alterna alternate te work center, center, standard standard setup time, standard run time per unit, tooling needed at each lain-lain. Routing memberikan memberikan petunjuk petunjuk pada work center, center, dan lain-lain. proses proses CRP sebagaimana sebagaimana layaknya layaknya BOM memberikan memberikan petunjuk pada proses MRP .
III-12
4)
Work center data: data ini berkaitan dengan setiap production termasuk k sumber sumber-su -sumbe mberr daya, daya, Standa Standar-st r-stand andar ar work work cente center r , termasu
utilisasi dan efisiensi , serta kapasitas. Elemen-elemem data pusat kerja kerja adalah adalah:: identi identifik fikasi asi dan deskri deskripsi psi,, banyak banyaknya nya mesin mesin atau atau stasiun kerja, banyaknya hari kerja per periode, banyaknya shifts yang dijadwal dijadwalkan kan per hari kerja, kerja, banyakny banyaknyaa jam kerja per shift , faktor utilisasi & efisiensi . b. Output dari CRP: 1) Laporan beban pusat kerja (Work center load report ), ), Laporan ini menunj menunjukk ukkan an hubungan hubungan antara antara
kapasi kapasitas tas dan beban. beban. Apabila Apabila
dalam laporan ini tampak ketidakseimbangan antara kapasitas dan beban, beban, proses proses CRP secara keseluruha keseluruhan n mungkin mungkin perlu diulang.
Work center load profile sering ditampilkan dalam bentuk grafik batang batang yang sangat bermanfaat bermanfaat untuk melihat melihat hubungan hubungan antara beban yang diproyeksikan dan kapasitas yang tersedia, sekaligus mengid mengident entifi ifikas kasii
apakah apakah terjadi terjadi kelebih kelebihan an atau kekuran kekurangan gan
kapasitas. CRP biasanya menghasilkan Workt center load profile untu untuk k seti setiap ap pusa pusatt kerja kerja yang yang diid diiden enti tifi fika kasi si dala dalam m pabr pabrik ik.. Perbandingan antara beban dan kapasitas dapat juga ditampilkan dalam format kolom. 2) Perbaikan Schedule of planned factory order releases . Perbaikan jadwa jadwall ini mengga menggamba mbarr bahwa bahwa output output dari dari MRP disesu disesuaik aikan an terhadap Specific release dates untuk factory orders berdasarkan perhitungan keterbatasan kapasitas. Perbaikan schedule of planned merupakan output tidak langsung ( indirect factory order releases merupakan
output ) dari proses CRP sebab mereka adalah hasil dari human judgements yang berdasarakan pada analisis dari output laporan beban pusat kerja (Work cente load reports ). Salah satu pilihan penye penyesua suaian ian yang yang mungki mungkin, n, di sampin samping g perub perubaha ahan n kapasi kapasitas tas,, adalah mengubah planned start dates yang dibuat melalui rencana
III-13
MRP. Hal ini mempunyai mempunyai pengaruh pengaruh terhadap pergeseran pergeseran beban di antara periode waktu untuk mencapai keseimbangan yang lebih baik. Metode Pengukuran Kapasitas. Pada dasarnya dasarnya terdapat terdapat tiga metode pengukuran kapasitas yaitu: a. Theoretical merupakan kan kapasi kapasitas tas Theoretical Capacity (Maximum Maximum Capacity Capacity) merupa maks maksim imum um
yang yang
mung mungki kin n
dari dari
sist sistem em
manu manufa fakt ktur urin ing g
yang yang
didasarkan pada asumsi mengenai adanya kondisi ideal seperti: tiga
shif per hari, tujuh hari per minggu, tidak ada downtime mesin dan lain-lain. Dengan demikian Theoretical Theoretical capacity diukur berdasarkan pada pada jam kerja kerja yang yang tersed tersedia ia untuk untuk melaku melakukan kan pekerj pekerjaan aan,, tanpa tanpa suatu kesempatan kesempatan untuk untuk berhenti berhenti atau istirahat, istirahat, downtime mesin, atau alasan lainnya. Metode Theoretical Capacity ini tidak pernah dapat dapat tercapai, tercapai, dan
karena karena itu tidak umum umum diperg diperguna unakan kan dalam dalam
penentuan kapasitas b. Demonstarted Demonstarted Capacity ( Actual Actual Capacity ) merupakan tingkat output yang yang dapa dapatt diha dihara rapk pkan an berd berdas asar arka kan n pada pada peng pengal alam aman an,, yang yang mengukur produksi secara aktual dari pusat kerja di waktu lalu, yang biasanya biasanya diukur diukur menggunaka menggunakan n angka angka rata-rata berdasarkan berdasarkan beban kerja normal. c. Rated Rated Capac Capacit ityy (Calculat Calculated ed
Capacity Capacity)
diuk diukur ur berd berdas asar arka kan n
penyesuaian kapasitas teoritis dengan faktor produktivitas yang telah diten ditentu tuka kan n
oleh oleh Demonsta Demonstarte rted d
.y Dih Dihitun itung g Capacit Capacity
mela melalu luii
penggadaan waktu kerja yang tersedia dengan faktor utilisasi dan efisiensi. Utilisasi adalah pecahan yang menggambarkan persentase yang ters tersed edia ia dala dalam m pusa pusatt kerj kerjaa yang yang seca secara ra aktu aktual al clock clock time yang digunakan digunakan untuk untuk produksi produksi berdasarkan berdasarkan pengalaman pengalaman lalu Utilisasi dapat dapat ditent ditentuka ukan n untuk untuk mesin mesin atau atau tenaga tenaga kerja kerja atau keduan keduanya, ya, tergantung pada mana yang lebih cocok untuk situasi dan kondisi aktual aktual
di peru perusah sahaan aan.. Angka Angka utilisasi tidak tidak dapat dapat melebi melebihi hi 1,0
III-14
(100%). Efisiensi adalah faktor yang mengukur performansi aktual dari dari pusat pusat kerja kerja relatif relatif terhada terhadap p standa standarr yang yang diteta ditetapka pkan. n. Faktor Faktor dapat lebih lebih besar besar dari dari 1,0. 1,0. Untuk Untuk menghi menghitun tung g kapasi kapasitas tas efisiensi dapat yang yang dibutu dibutuhka hkan n dari dari masing masing-mas -masing ing pusat pusat kerja kerja ( work center) center) dengan menggunakan Operation time per unit. (Fogarty dkk, 1991). l. Final Assembly Schedule (FAS) FAS merupa merupakan kan pernya pernyataan taan mengen mengenai ai end item item yang yang akan akan diraki dirakit. t. Pada lingkungan assemble to order (ATO), FAS dibuat sesuai dengan order konsumen. Pada MPS, item merupakan level terendah dalam BOM. m. Production Activity Control (PAC) PAC merupakan pengendalian input/output, urutan order, penjadwalan order, order, lapora laporan n perfor performan mansi, si, dan menent menentuk ukan an tindak tindakan an perbai perbaikan kan apabila terdapat gangguan.
C. Tahapan Tahapan Peren Perencana canaan an dalam dalam MRP II
Pada Pada dasa dasarn rnya ya sist sistem em MRP MRP II meru merupa paka kan n suat suatu u sist sistem em info inform rmas asii manufakturing formal dan eksplisit yang mengintegrasikan fungsi-fungsi utama utama dalam dalam indust industri ri manufa manufaktu ktur, r, seperti seperti keuang keuangan, an, pemasa pemasaran ran,, dan produksi. Sistem MRP II mencakup dan mengintegrasikan semua aspek bisnis dari perusahaan industri manufaktur, sejak perencanaan strategik bis bisni niss pada pada ting tingka katt mana manaje jeme men n punc puncak ak (top sampai ai top manage managemen ment t ) samp pere perenc ncan anaan aan dan dan peng pengen enda dali lian an terp terper erin inci ci pada pada ting tingka katt mana manaje jeme men n menengah menengah dan superviso supervisor, r, kemudian kemudian memberikan memberikan umpan balik kepada tingkat manajerialnya di atas.
III-15
Gambar 3.3. Tahapan Perencanaan dalam MRP II
Dari gambar 3.3 tampak bahwa sistem MRP II berawal dari perencanaan strate strategik gik bisnis bisnis yang yang terkait terkait dengan dengan perama peramalan lan permin permintaa taan n (demand
forecasting ), perencanaan keuangan dan pemasaran. Selanjutnya bagian pemasaran, keuangan, dan produksi, melalui suatu tim kerja sama ( team
work ) akan mengembangkan rencana produksi dan jadwal produksi induk (Master Production Schedule = MPS) yang memenuhi permintaan pasar dengan menggunakan semua sumber daya yang tersedia dalam perusahaan itu. Tim kerja sama ini harus mempertimbangkan sumber-sumber daya keua keuang ngan an,,
pema pemasa sara ran, n, dan dan manu manufa fakt ktur urin ing, g, keti ketika ka meng mengem emba bang ngka kan n
rencan rencanaa produk produksi si dan jadwal jadwal produ produksi ksi induk. induk. Beriku Berikutny tnyaa dilaku dilakukan kan peren perencan canaan aan kebutu kebutuhan han materi material al (Material Material Requirem Requirement ent Planning Planning = MRP). RP).
Kem Kemudia udian n
pere perenc ncan anaa aan n
kebu kebutu tuh han
kapas apasit itas as
(Capacity
III-16
Requirement Planning = CRP) dilakukan untuk membandingkan pesanan pesanan produksi yang direncanakan, untuk mengetahui apakah kapasitas yang tersedia itu menjadi kelebihan beban ( overloads ) atau kekurangan (underloads ). Jika rencana kapasitas ( capacity plan ) dapat diterima, output dari MRP akan menjadi basis bagi pesanan produksi ( production orders ) untuk diteruskan ke lantai produksi ( shop floor ) dan basis bagi pesanan pembe pembelia lian n (purchas untuk diteru diteruska skan n ke pemaso pemasok k ekster eksternal nal purchasee orders orders) untuk (outside Proses es ini ini akan akan berl berlan anju jutt teru teruss deng dengan an sela selalu lu outside supplier supplierss ). Pros memperbaharui jadwal produksi induk (MPS) berdasarkan sumber-sumber daya yang tersedia untuk mencapai sasaran strategik bisnis itu.
D. Rangk ngkuma uman
1. MRP II I I ( Manufact merupa paka kan n sist sistem em Manufacturin uring g Resource Resourcess Planning Planning ) meru perencanaan dan pengendalian yang paling banyak diterapkan pada proses job shop dan flow shop (make to order dan small batch flow
process ). 2. MRP MRP II meru merup pakan akan suatu atu sist sistem em info inform rmas asii teri terin nteg tegrasi rasi yang ang menyed menyediak iakan an data data di antara antara berbag berbagai ai aktivi aktivitas tas produk produksi si dan area fungsional lainnya dari bisnis secara keseluruhan. 3. Sistem Sistem MRP II merupaka merupakan n sistem yang yang menginte mengintegra grasik sikan an marketin marketing, g, finans finansial ial,, dan operas operasi. i. Ini merupa merupakan kan semua semua aspek aspek dari dari perusa perusahaa haan n manufaktur, manufaktur, dari bussines planning pada pada level level ekse ekseku kuti tiff samp sampai ai per peren enca cana naan an dan dan peng pengen enda dali lian an yang yang sang sangat at deta detail il pada pada leve levell managerial seperti eksekusi lantai pabrik dan purchasing . 4. Modu Modul-m l-mod odul ul MRP MRP II yang yang berp berper eran an dala dalam m akti aktivi vita tass peren perenca cana naan an meliputi: business forecasting, product & sales planning, production
plann planning ing,,
resou resource rcess requi requirem rement ent plann plannin ing, g, finan financi cial al planni planning, ng,
distr distribu ibuti tion on requi requirem remen entt planni planning, ng, demand demand manage managemen ment, t, maste master r pro produ duct ctio ion n
sche schedu dule le,,
roug rough h
cut cut
capa capaci city ty
plan planni ning ng,,
mate materi rial al
requirement planning, capacity requirement planning, final assembly schedule, dan production activity control .
III-17
E. Baha ahan Ac Acuan uan Perencanaan aan dan Pengenda Pengendalian lian Produksi Produksi, 1. Baro Baroto to,, Tegu eguh, 2002, 002, Perencan Ghalia Indonesia, jakarta. 2. Elsaye Elsayed, d, Elsaye Elsayed d A. dan Bouche Boucher, r, Thomas Thomas O. (1993) (1993).. Analysis and nd Control of Production Systems , 2 Eition., Prentice Hall. 3. Fogart Fogarty, y, Donald Donald W., Blacksto Blackstone ne Jr., John John H.;Hoffm H.;Hoffmann ann,, Thomas Thomas R. nd Production ion & Inventor Inventoryy Managem Management ent , 2 Edition., 1991, Product Edition., SouthSouthWestern Publishing Co. 4. Gasp Gasper ersz sz,, Vinc Vincen ent. t.,, 1998 1998,, Manajem Manajemen en Produks Produksii Total, Total, Strate Strategi gi Peningkatan Peningkatan Produktivitas Produktivitas Bisnis Global, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. 5. Smit Smith, h, Spen Spencer cer B., B., 199 1994, 4, Computer Based Production and Inventory Control , Prentice-Hall.