PENGENALAN STRUKTUR JEMBATAN BAJA
BAB
1
SUB POKOK BAHASAN : 1.1. 1.1. 1.2. 1.2.
Jeni Jeniss-je jein inss Jem Jembat batan Bagi Bagian an-b -bag agia ian n Stru Strukt ktur ur Jemb Jembat atan an
1. Tujuan ujuan Pembe Pembelaj lajaran aran Umum Umum : Mamapu mengenal Jenis-jenis Jenis-jenis jembatan jembatan Baja dan mengidenti mengidentifikasi fikasi bagian-bagi bagian-bagian an struktur dari masing-masing Jenis Jembatan baja
2. Tujuan ujuan Pembel Pembelaja ajaran ran Kusu Kususs : a. Menjelaskan jenis-jenis struktur jembatan baja
b. Menjelaskan Bentuk-bentuk Struktur dari masing-masing jembatn Baja c. Mengindentifikasi Bagian-bagian Struktur Jembatan Baja d. Mengidentifikasi perbedaan Bagian Struktur atas dan Bawah ILUSTRASI
1.1. Jenis-jenis Jembatan Struktur Baja Jembatan Juruan Teknik Si!il BANDUNG
1 "#elj#n#
POLITEKNIK NEGERI
1.1. Jenis-jenis Jembatan
Jembatan merupakan suatu bangunan yang dipergunakan untuk melintasi lalulintas lalulintas dari rintangan rintangan yang berupa berupa ; sungai sungai ataupun saluran air, air, lembah,jurang lembah,jurang danau dan jalan raya ataupun jalan KA, harus direncanakan dengan menggunakan jenis struktur dan bahan knstruksi yang tepat sehingga dicapai ptimalisasi perencanaan sesuai dengan fungsinya! Jeni Jeniss jemb jembat atan an berm bermac acam am-m -mac acam am dili diliha hatt dari dari bent bentuk uk dan dan fung fungsi si pemakaiannya, namun secara garis besar jenis jembatan dapat dibedakan atas "
1.1.1. Klasi$ikasi Jembatan menurut material jembatan% Klasifikasi jembatan menurut material yang digunakan dibedakan atas bahan yang dmina dminan n diper dipergun gunaka akan, n, terutam terutamaa bahan bahan sebagai sebagai struktu strukturr utama utama Bangua Banguan n Atas Atas #$elagar %nduk&, yaitu " a& Jemb Jembat atan an Ka'u Ka'u : Jenis jembat jembatan an ini bangunan bangunan atasnya atasnya terbuat terbuat dari bahan balk kayu sebagai sebagai gelagar gelagar jembatan jembatan dan papan sebagai struktur struktur lantai kendaraan! kendaraan! Bahan kayu yang dgunakan diambil dari kayu jenis kelas awet #A& dan kelas kelas kekuatan #%& yang biasanya dari jenis kayu Jati, J ati, kayu Bengkirai, kayu 'lin, dan kayu-kay jenis lain yang tahan terhadap air dan cuaca! Bentuk struktur dari jembatan kayu biasanya berupa ; Jembatan (angka Batang Kayu Kayu dan dan Jembatan Jembatan )elagar )elagar biasa yang basanya digunakan digunakan pada jembatan jembatan bentang pendek!Alat sambung yang digunakan untuk sambungan antara elemen jembatan digunakan Baut Biasa dengan pelat simpul dari pelat baja !
(ampak ptngan melintang bentang
)ambar. 1.1.a. *Jembatan *Jembat an )elagar Ka'u & Struktur Baja Jembatan Juruan Teknik Si!il BANDUNG
2 "#elj#n#
POLITEKNIK NEGERI
b&. Jembatan Pasangan Batu Jembatan jenis ini seluruh struktur baik struktur bawah # Sub structrure& structrure& dan struktur atas #Super #Super structure& structure& dibuat dari pasangan batu kali atau bata merah yang yang meru merupa paka kan n jeni jeniss jemb jembat atan an deng dengan an struk struktu turr sisti sistim m grafi grafita tasi si
yang yang
kekuat kekuatann annya ya mengan mengandal dalkan kan dari dari berat berat struktu strukturr! Bentuk Bentuk dari dari jembat jembatan an ini sebaia sebaian n besar besar berben berbentuk tuk struktu strukturr lengku lengkung ng dibagi dibagian an bentan bentang g yang yang harus harus menahan beban utama seperti pada gambar berikut
)ambar. )ambar. 1.1.b. *Jembatan Pasangan Batu& &&&BBBBatu&
+&. Jembatan Baja Jembatan Jembatan dengan dengan material material baja merupakan jembatan yang banyak banyak digunakan digunakan disamp disamping ing jembat jembatan an dengan dengan matrial matrial betn! betn! Jembat Jembatan an jenis jenis ini bermac bermacamammaca macam m tipe tipe dan dan bent bentuk ukny nya, a, Sepe Sepert rtii Jemba Jembata tan n $elag $elagar ar Bias Biasa, a, Jemba Jembata tan n $elag $elagar ar B), B), Jemb Jembat atan an $ela $elaga garr *lat *lat $ird $irder er,, Jemba Jembata tan n +ang +angka ka Bata Batang ng,, Jembatan Jembatan $antung yang sangat sangat tergantung tergantung dari bentang jembatan, jembatan, yang aka dijelaskan pada pasal berikut!
,&. Jembatan Bet#n Jemb Jembata atan n deng dengan an mate materia riall bet betn n bany banyak ak digu diguna naka kan n dan dan perk perkem emba bang ngan an teknlgi jembatan betn sangat pesat baik teknlgi strukturnya maupun cara pelaksanaannya!Jembatan dengan material betn sering dilaksanakan dengan cara cr ditempat ditempat atau dengan dengan betn pracetak! pracetak! (ipe jembatan betn ini antara lain " Jembatan Mnlit, jembatan *rategang, Jembatan Kmpsit, yang akan dijelaskan pada pasal berikut!
Struktur Baja Jembatan Juruan Teknik Si!il BANDUNG
3 "#elj#n#
POLITEKNIK NEGERI
1.1.2.
Klasi$ikasi Jembatan menurut kegunaan :
a&. Jembatan Jalan (a'a : Jembatan yang digunakan untuk menghubungkan jalan raya yang melintasi rintangan seperti sungai, jalan lain dan sebagainya, untuk dilewati lalu-lintas kendaraan darat!
)ambar. 1.1.+. *Jembatan Jalan (a'a&
b&. Jembatan Kereta A!i : Jembatan yang digunakan untuk menghubungkan jalan +el yang melintasi rintangan seperti sungai, jalan lain dan sebagainya, untuk dilewati
Kereta
Apai!!
)ambar.1.1., *Jembatan Kerata A!i&
+&. Jembatan Pen'ebrangan Orang *JPO& : Jembatan yang digunakan untuk penyebrangan rang
pelajan kaki yang
melintasi rintangan jalan #seperti jalan raya, jalan KA dsb&!
Struktur Baja Jembatan Juruan Teknik Si!il BANDUNG
4 "#elj#n#
POLITEKNIK NEGERI
)ambar. 1.1.e. *Jembatan Pen'ebrangan Orang &
,&. Jembatan ain-lain : Jembatan yang digunakan untuk menghubungkan Saluran Air, *ipa gas, *ipa minyak, Kabel Aliran istrik dan sebagainya yang melintasi rintangan! .an biasanya jembata ini didekatkan dengan jembatan lintasan lalu-lintas agar mudah merawatan dan inspeksi dari sarana yang dilintaskan
1.1..
Klasi$ikasi Jembatan menurut bentuk Struktur :
.idasarkan pada bentuk atau tipe stuktur jembatan, jembatan dibedakan dari bentuk struktur $elagar induknya yaitu $elagar yang menpang seluruh elemen struktur jembatan dan mentransfer seluruh beban struktur yang langsung berhubungan dengan bangunan bawah! Adapun bentuk struktur jembatan terdiri atas " a&. Jembatan Bal#k )elagar biasa Jembatan ini digunakan pada jembatan dengan bentang pendek sampai sedang dan beban hidup yang lewat relati/e kecil #seperti, Jembatan *enyebrangan rang dan sebagainya&! $elagar %nduk jembatan ini merupakan struktur balk biasa yang menumpu pada kedua Abutment dengan susunan struktur ; $elagar %nduk-*elat antai Kendaraan, dengan dilengkapi (iang Sandaran #nn struktur&, seperti pada jembatan gelagar biasa dengan material kayu!atau baja seperti pada gambar berikut "
Struktur Baja Jembatan Juruan Teknik Si!il BANDUNG
5 "#elj#n#
POLITEKNIK NEGERI
)ambar. 1.1.$ *Jembatan Bal#k Biasa&
b&. Jembatan Bal#k Pelat )ir,er. Jenis jembatan ini sering digunakan pada jembatan jalan KA dengan bentang sedang! Struktur $elagar %nduk jembatan merupakan Balk prfil buatan dari pelat baja dengan tebal tertentu disusun sedemikian rupa sehinggga merupakan Balk yang prfsinal dan efektif untuk menehan beban yang bekerja!yang menpang gelagar meintang dan memanjang yang dengan bentuk struktur seperti gambar berikut!
)ambar. 1.1.g. *Jembatan )elagar Pelat )ir,er&
+&. Jembatan Bal#k "#n#lit Bet#n Bertulang Merupakan Jembatan Betn bertulang yang antara $elagar %nduk dan *elat lantai Kendaraan dicr bersamaan dan menyatu sebagai Balk 0T0 Seluruh struktur yang terdiri dari Balk dan pelat lantai, yang juga sering diantara balk dipasang balk diafragma menpang diatas Abutment , seperti gambar berikut
Struktur Baja Jembatan Juruan Teknik Si!il BANDUNG
6 "#elj#n#
POLITEKNIK NEGERI
)ambar. 1.1.. *Jembatan Bal#k Bet#n "#n#lit&&
,&. Jembatan )elagar K#m!#sit Jembatan ini $elagar %nduknya merupakan paduan dari dua jenis material yaitu Balk prfil baja dengan pelat lantai betn bertulang yang dihubungkan dengan penghubung gesar #Shear cnnectr&, Jenis iembatan ini sering digunakan ada jembatan dengan bentang relatif panjang, yang efektif adalah dari bentang 12 meter sampai dengan 34 meter dan biasanya digunakan pada struktur dengan balk diatas dua bentang #simple Beam&! Bentuk dan susunan dari Jembatan kmpsit seperti gambar berikut
)ambar 1.1.i. *Jembatan K#m!#sit Baja-Bet#n& Struktur Baja Jembatan Juruan Teknik Si!il BANDUNG
7 "#elj#n#
POLITEKNIK NEGERI
e&. Jembatan (angka Batang struktur jembatan baja rangka batang mempunyai tipe rangka yang banyak jenisnya! Struktur jembatan rangka batang dengan material prfil-prfil baja digunakan pada jembatan dengan bentang yang relatif panjang! Susunan dari struktur jembatan rangka batang ini terdiri dari ; Struktur rangka batang dipasang di bagian kiri-kanan yang merupakan $elagar %nduk, yang menpang $elagar Melintang dan gelagar memanjang yang bekerja menahan beban kerja dari lantai kendaraan, seperti pada gambar berikut
)ambar. 1.1.j. *Jembatan )elagar (angka Batang&
$&. Jembatan )antung Jembatan $antung merupakan struktur jembatan yang terdiri dari struktur *enpang yang berupa (iang #pilar atau Menara&, struktur Jembatan berupa $elagar %nduk dan gelagar melintang, antai Kendaraan, *enjangkar Kabel dan Kabel *enggantung yang membentang sepanjang bentang sejajar dengan arah memanjang
jembatan, dimana
kabel
sebagai struktur
utama yang
menstranfer seluruh beban ke bagian bawah jembatan yang berupa Abutmen, penjangkar kabel dan tiang *enpang ! Seluruh kabel diikat dan ditpangkan pada *enjangkar kabel dan tiang penpang utama, kabel sebagai penpang seluruh bangunan atas, seperti pada gambar berikut "
Struktur Baja Jembatan Juruan Teknik Si!il BANDUNG
8 "#elj#n#
POLITEKNIK NEGERI
)ambar. 1.1.k. *Jembatan )antung &
g&. Jembatan Bal#k Bet#n Prategang *Pre Strees& $elagar %nduk dari jembatan ini merupakan balk betn bertulang yang diberi pra tegangan dari kabel yang dipasang sedemikian rupa sehingga seluruh beban hidup jembatan dapat di lawan dengan prategangan yang didapat dari penarikan kabel dalam tendn yang diletakkan di dalam tubuh balk rsebut! 5mbatan ini sering digunakan pada jembatan dengan bentang yang relatif panjang, seperti yang terlihat pada gambar Jembatan ayang Mn rell
Struktur Baja Jembatan Juruan Teknik Si!il BANDUNG
9 "#elj#n#
POLITEKNIK NEGERI
)ambar. 1.1.l *Jemabatan Prategang&
&. Jembatan Ti!e ain Jembatan tipe dengan jenis struktur yang lain seperti Jembatan *elengkung tiga sendi Jembatan Kmbinasi dari Struktur yang ada, merupakan jembatan dengan struktur utama adalah merupakan
jenis struktutr seperti yang
dijelaskan pada pasal-pasal diatas!
1.1./.
Klasi$ikasi
Jembatan
menurut
kelas
muatan
Bina
"arga : .idasarkan pada prsentase muatan hidup yang dapat melewati jembatan dibandingkan dengan kendaraan standar, yaitu terdiri atas "
Jembatan Kelas Stan,ar *A0& " Merupakan jembatan kelas standar dengan perencanaan 144 6 muatan 7(0 dan 144 6 muatan 7.0! .alam hal ini lebar jembatan adalah #1,44 8 9,44 8 1,44& meter
Jembatan Kelas Sub Stan,ar *B0& " Merupakan jembatan kelas standar dengan perencanaan 94 6 muatan 7(0 dan 94 6 muatan 7.0! .alam hal ini lebar jembatan adalah # 4,24 8 :,44 8 4,24 & meter
Jembatan Kelas # Stan,ar *30& " Merupakan jembatan kelas standar dengan perencanaan 24 6 muatan 7(0 dan 24 6 muatan 7.0! .alam hal ini lebar jembatan adalah #4,24 8 3,24 8 4,24& meter
Struktur Baja Jembatan Juruan Teknik Si!il BANDUNG
10 "#elj#n#
POLITEKNIK NEGERI
1.2. Bagian-Bagian Struktur Jembatan "
Struktur jembatan terbagi atas Knstruksi Bangunan atas #Superstructure& dan Knstruksi Bangunan Bawah #Substructure&, yang terdiri atas bagian-bagian struktur sebagai berikut
1.2.1. Struktur Bangunan Atas *Su!erstru+ture& : Merupakan struktur yang langsung menerima semua beban termasuk Beban hidup lalu-lintas dan berat sendiri struktur, bentuk struktur bangunan atas ini menggambarkan tipe atau jenis strukutur jembatan! Bangunan atas terdiri dari bagian bagian " a. Pelat antai Ken,araan Merupakan bagian knstruksi jembatan yang langsung menerima beban lalu-lintas yang berjalan di atasnya, yang di dalam perencanaan diperhitungkan terhadap beban hidupmuatan 7(0 dari tekanan gandar rda kendaraan dan berat knstruksi yang dipikulnya #termasuk berat sendiri lantai&! antai kendaraan biasanya digunakan Balk papan kayu atau yang sering digunakan adalah lantai betn bertulang! antai kendaraan diletakkan
langsung di atas $elagar %nduk atau
$elagar memanjang pada jembatan +angka Batang b. Tr#t#ar Merupakan bagian layanan jembatan yang digunakan untuk sarana pejalan kaki, yang berada dibagian pinggir kiri-kanan lantai kendaraan! Ketinggian permukaan
Struktur Baja Jembatan Juruan Teknik Si!il BANDUNG
11 "#elj#n#
POLITEKNIK NEGERI
lantai (rtir dibuat lebih tinggi dari pada ketinggian permukaan lapisan aus lantai kendaraan +. Tiang San,aran : (iang sandaran yang dilengkapi dengan pipa sandaran merupakan bagian struktur jembatan
yang
dipasang
dibagian
tepi
luar
lantai
(rtar
sepanjang
bentangjembatan berfungsi sebagai pengaman untuk pejalan kaki yang lewat diatas trtar, juga merupakan knstruksi pelindung bila terjadi kecelakaan lalulintas! *elat antai Kendaraan antai (rtir *ipa Sandaran
(iang Sandaran #Jarak as ke as < = m&
)ambar. 1.2.a. K#nstruksi Tr#t#ar ,an Tiang San,aran
,. )elagar "emanjang *Bal#k lantai& Merupakan bagian knstruksi jembatan yang berfungsi memikul lantai kendaraan yang kemudian meneruskan beban-beban tersebut kebagian knstruksi di bawahnya! e. )elagar "elintang Adalah bagian knstruksi yang berada di bawah gelagar memanjang untuk memikul memikul gelagar memanjang yang kan diteruskan ke gelagar induk! $elagar ini akan menahan mmen lentur dan mmen punteir bila terjadi gayagaya arah melintang jembatan seperti angina dan gempa $.
)elagar n,uk Merupakan bagian utama knstruksi bangunan atas, yang berfungsi meneruskan seluruh beban yang diterima bangunan atas dan diteruskan ke bangunan bawah!
Struktur Baja Jembatan Juruan Teknik Si!il BANDUNG
12 "#elj#n#
POLITEKNIK NEGERI
$elagar induk biasanya biasanya berupa +angka batang atau balk $irder dan Balk Kmpsit g. Tum!uan Jembatan Sebagai bagian struktur yang diletakkan diatas Abutmen dan *ilar sebagai landasan $elagar %nduk menumpu di bagian struktur bawah! Bahan yang sering digunakan Sebagai (umpaun ini adalah Basi >r #Berupa +ll dan 5ngsel&, dan empengan Super +ubber 5lasitic yang dilapisi pelat baja! . 4rainase .rainase pada Jembatan berfungsi untuk mengalirkan air yang ada di lantai kendaraan ke saluran pembuang sehingga tidak menggenangi lantai kendaraan jembatan, yang sangat mengganggu jalannya lalu-lintas yang melewatinya! etak dan susunan dari drainase ini ditunjukkan pada gambar berikut "
antai (rtir antai Kendar aan
)ambar. 1.2.b. 4rainase antai Ken,araan
Secara keseluruhan susunan dari struktur bangunan atas dari knstruksi jembatan diicnthkan Jembatan +angka Batang seperti berikut
Struktur Baja Jembatan Juruan Teknik Si!il BANDUNG
13 "#elj#n#
POLITEKNIK NEGERI
Gelagar Induk (Rangka) Tiang Sandaran Trotoar Lantai Kendaraan Gelagar Memanjang Gelagar Melintang
)ambar .2.1.+.
*Bagian5bagian Struktur
Bangunan
Atas ,ari jembatan rangka
batang&
)ambar. 2.1.,. *Bangunan Atas Jembatan (angka Batang&
1.2.2. Struktur Bangunan Baa Merupakan struktur yang berhubungan langsung dengan tanah pendukung atau pndasi jembatan, yang berfungsi meneruskan beban dari seluruh bangunan atas lewat tumpuan jembatan yang diteruskan ke tanah pendukung pndasi! Bangunan bawah ini terdis atas " a. Abutment Bagian yang memikul kedua pangkal jembatan yang terletak di ujung bentang jembatan #di tepi-tepi lebar lintasan& yang berfungsi untuk neneruskan seluruh
Struktur Baja Jembatan Juruan Teknik Si!il BANDUNG
14 "#elj#n#
POLITEKNIK NEGERI
beban bangunan atas ke pndasitanah pendukung, bagian ini dibangun dari bahan betn bertulang atau pasangan batu kali yang dilengkapi dengan sayap Abutment!
)ambar. 2.1.e. *Abutment&
b. Pilar Merupakan bagian lain dari bangunan bawah yang terletak di bentang jembatan diantara pangkal jembatan, berfungsi seperti Abutment yang membagi beban dan memperpendek bentang jembatan! Biasanya dibangun dari Betn bertulang atau tiang panjang #betn atau *ipa baja& dan di atasnya terdapat kepala pilar!
)ambar. 2.1.$ *Pilar Jembatan (angka Batang&
+. P#n,asi *ndasi berfungsi menyalurkan dan meratakan beban dari abutment ke tanah pendukung! *enggunaan jenis pndasi tergantung dari kndisi tanah pendukung
Struktur Baja Jembatan Juruan Teknik Si!il BANDUNG
15 "#elj#n#
POLITEKNIK NEGERI
)ambar. 2.1. . Struktur Ban unan Baa
*Pilar ,an P#n,asi Jembatan&
Struktur Baja Jembatan Juruan Teknik Si!il BANDUNG
16 "#elj#n#
POLITEKNIK NEGERI
1.. (angkuman A. Jenis Jembatan ,iklasi$ikasikan menurut : 1. "aterial 'ang ,igunakan : a Jembatan Kayu b Jembatan *asangan BatuBata c Jembatan Betn d Jembatan Baja e Jembatan Kmpsit Baja dan Betn 2. Kegunaan alu-lintas 'ang ,ileatkan : a Jembatan Kereta Api b Jembatan alu-lintas Jalan +aya c Jembatan *enyeberangan rang #J*& d Jembatan *elintasan %nstalasi #*ipa, Saluran Air, Kabel dll& . Bentuk Struktur " a . Jembatan ,engan Bal#k Biasa
Struktur Baja Jembatan Juruan Teknik Si!il BANDUNG
17 "#elj#n#
POLITEKNIK NEGERI
(erdiri dari " $elagar %nduk #Balk Kayu, betn , Baja & *elat antai Kendaraan #*elat Betn, *apan &
(iang Sandaran #?n Struktur&
b. Jembatan Bet#n "#n#lit
Bagian $elagar %nduk dari Balk betn bertulang menyatu dengan *elat lantai kendaraan dan (iang sandaran!
+ . Jembatan K#m!#sit
Struktur Baja Jembatan Juruan Teknik Si!il BANDUNG
18 "#elj#n#
POLITEKNIK NEGERI
$elagar %nduk dari *rfil Baja dengan diberi *enghubung $eser #shear cnnectr& *elat lantai dicr diatasnya, sehingg kekuatan Balk dapat dihitung sebagai Balk 0(0 kmpsit baja Betn
,. Jembatan Prategang Pelat antai Ken,araan
$elagar %nduk Balk Betn
Kabel *rategang
Setengah Bentang
(erdiri dari " $elagar %nduk Balk Betn Bertulang dengan Kabel *rategang Kabel *rategang #Kabel %nti dan (endn& Blk *engunci Kabel #5nd Blck& *elat antai Kendaraan #biasanya pracetak &
e . Jembatan Bal#k Pelat )ir,er *Jalan Kerata A!i& Bal#k Pr#$il )ir,er *Bisa berbentuk BO6 antai Ken,araan *Jalan KA& )elagar "elintang
Struktur Baja Jembatan Juruan Teknik Si!il BANDUNG
19 "#elj#n#
POLITEKNIK NEGERI
*ada Jembatan Jalan +aya ! Balk $irder bisa berupa B) $irder #>nth di Jembatan ayang (mang Jakarta&
$ . Jemabatan (anga Batang
$elagar %nduk merupakan struktur rangka batang @ang menahan semua beban kerja melalui $elgar Melintang #>rss $irder& dan memanjang !
g. Jembatan )antung *ilar 'tama Kabel 'tama (ali *enggantung Struktur Atas Jembatan
Struktur Baja Jembatan Juruan Teknik Si!il BANDUNG
20 "#elj#n#
POLITEKNIK NEGERI
*enjangkar Kabel
/. Kelas "uatan
Jembatan Kelas Stan,ar *A0& " Merupakan jembatan kelas standar dengan perencanaan 144 6 muatan 7(0 dan 144 6 muatan 7.0! .alam hal ini lebar jembatan adalah #1,44 8 9,44 8 1,44& meter
Jembatan Kelas Sub Stan,ar *B0& " Merupakan jembatan kelas standar dengan perencanaan 94 6 muatan 7(0 dan 94 6 muatan 7.0! .alam hal ini lebar jembatan adalah # 4,24 8 :,44 8 4,24 & meter
Jembatan Kelas # Stan,ar *30& " Merupakan jembatan kelas standar dengan perencanaan 24 6 muatan 7(0 dan 24 6 muatan 7.0! .alam hal ini lebar jembatan adalah #4,24 8 3,24 8 4,24& meter
B. Bagian Struktur Jembatan Ter,iri ,ari 1. Struktur Jembatan ,ibagi menja,i ,ua *2& bagian : a
Struktur Bagian Atas #Super Structure&
b
Struktur Bagian Bawah #Sub Structure&
2. Struktur Bagian Atas ter,iri : a
*elat antai Kendaraan
b
antai (rtir
c
(iang Sandaran
d
$elagar Memanjang
e
$elagar Melintang
f
$elagar %nduk
g
(umpuan Jembatan
h
.rainase
. Struktur Bagian Baa ter,iri ,ari : a
Abutment
Struktur Baja Jembatan Juruan Teknik Si!il BANDUNG
21 "#elj#n#
POLITEKNIK NEGERI
b
*ilar Jembatan
c
*ndari
1./. 7"BA( SOA 1./.1. Pre Test Pertan'aan : 1!
Apa yang saudara ketehaui tentang jembatan
=!
$ambarkan Bentuk Jembatan Baja yang pernah saudara lihat
3!
Sebutkan beberapa bentuk jembatan baja yang saudara ketahui
!
Sebutkan Bagian struktur Jembatan
Jaaban : 1! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! =! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! 3! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! ! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
1./.2. atian S#al (Bentuk Tanya jawab langsung saat perkula!an"
1./.. P#st Test 1! Ada berapa klasifikasikan Jembatan yang anda ketahui =! Apa maksud dari Klasifikasi Jembatan menurut Kelas muatan Jelaskan ada berapa Kelas matan
Struktur Baja Jembatan Juruan Teknik Si!il BANDUNG
22 "#elj#n#
POLITEKNIK NEGERI
3! .itinjau dari bentuk struktur jembatan, ada berapa bentuk struktur ! Jelaskan fungsi masing-masing bagian struktur jembatan 2! Ada berapa jenis struktur jembatan baja yang saudara ketahui :! $ambarkan sket dari struktur jembatan +angka Batang, jelaskan elemenelemen strukturnya 9! Ada berapa bagian struktur Jembatan C! Sebutkan Bagian-bagian yang termasuk Struktur Atas jembatan D! Sebutkan Bagian-bagian yang termasuk Struktur Bawah jembatan 14! $ambarkan Susunan elemen struktur dengan benar dari Struktur Atas jembatan 11! Apa Eungsi dari .rainase yang ada di bagian Struktur Atas Jembatan 1=! Apa fungsi dari Abutment Jembatan
Struktur Baja Jembatan Juruan Teknik Si!il BANDUNG
23 "#elj#n#
POLITEKNIK NEGERI
PEMBEBANAN PADA JEMBATAN BAB
2
SUB POKOK BAHASAN *UNT& : 2.1.Jenis 8 Si$at Pembebanan 2.2.Beban (en+ana 2..A!likasi Pembebanan Pa,a Jembatan (angka Batang
. Tujuan Pembelajaran Umum : Mampu mengaplikasikan jenis-jenis pembeban pada perhitungan beban rencana dalam perencanaan Jembatan +angka Batang
/. Tujuan Pemeblajara Kusus : e. Menjelaskan Jenis dan Sifat-sifat *embebanan *ada Jembatan
f. Menjelaskan teri dan *ersyaratan pembebanan pada perencanaan jembatan g. Menjelaskan Kn/igurasi pembebanan pada masing-masing elemen struktur jembatan
h. Menghitung Besarnya Beban rencana pada masing-masing elemen struktur jembatan akibat beban kerja
ILUSTRASI
Struktur Baja Jembatan Juruan Teknik Si!il BANDUNG
24 "#elj#n#
POLITEKNIK NEGERI
2.1. Jenis dan Sifat Pembebanan
2.1.1. Pen,auluan Analisis
pembebanan
dalam
perencanaan
struktur
jembatan,
guna
mendapatkan besarnya beban bekerja yang ptimum dalam perencanaan seluruh penampang elemen struktur jembatan, seluruh ketentuan dan besaran pembebanan harus
disesuaikan
dengan *eraturan *embebanan Jembatan
S?%! (!4= =442!
*eraturan ini membahas masalah beban dan aksi-aksi lainnya yang akan digunakan dalam perencanaan pembebanan jembatan jalan raya yang termasuk juga pelajan kaki! .engan jenis-jenis aksi-aksi sebagai berikut "
Struktur Baja Jembatan Juruan Teknik Si!il BANDUNG
25 "#elj#n#
POLITEKNIK NEGERI
.imana seluruh aksi Faksi pembebanan yang digunakan untuk menghitung aksi rencana, harus dikalikan dengan EAK(+ B5BA? seperti yang sudah ditetapkan dalam S?%, dikarenakan " -
Adanya perbedaan yang tidak diinginkan
-
Ketidak tepatan dalam memperkirakan pengaruh pembebanan
-
Adanya perbedaan ketepatan dimensi yang dicapai dalam pelaksanaan .alam analisis pembebanan aksi-aksi beban perpindahan dan pengaruh lain
dikelmpkkan dalam " a Beban Mati b Beban Gidup c Beban Angin d Beban $empa e Beban ainnya!
2.1.2. Beban "ati Merupakan Aksi dan beban (etap dari berat sendiri semua bagian struktur dihitung sebesar masa dikalikan dengan percepatan grafitasi #g& sebesar g < D,C mdt =! Besar masa dan kerapatan isi ditabelkan dalam (abel!=1!a!
Beban mati jembatan
terdiri dari berat masing-masing bagian struktur dan elemen-elemen nn struktur yang harus dikalikan dengan nilai Eaktr beban yang ditetapkan dalam (abel!=1!a! sebagai berikut "
TAB7. 2.1.a Besar 9akt#r Beban "ati
Berat sendiri dari tiap bagian struktur adalah berat dari elemen struktur tersebut dan elemen-elemen struktur yang dipikulnya! Berikut adalah berat isi dan Kerapatan masa untuk berat sendiri "
Struktur Baja Jembatan Juruan Teknik Si!il BANDUNG
26 "#elj#n#
POLITEKNIK NEGERI
TAB7. 2.1.b Besar Berat si ,an Kera!atan masa Beban "ati
Beban mat ambahan
Jangka aktu
9akt#r Beban K ' MA
(etap
K S MA Keadaan 'mum 1,4 Keadaan Khusus 1,4
Biasa
(erkurangi
=,4 1,
4,94 4,C4
TAB7. 2.1.+ Besar 9akt#r Beban "ati Tambaan
2.1.. Beban alu-lintas
Struktur Baja Jembatan Juruan Teknik Si!il BANDUNG
27 "#elj#n#
POLITEKNIK NEGERI
Beban lalu lintas untuk perencanaan jembatan terdiri atas beban lajur H.H dan beban truk H(H! Beban lajur H.H bekerja pada seluruh lebar jalur kendaraan dan menimbulkan pengaruh pada jembatan yang ekui/alen dengan suatu iring-iringan kendaraan yang sebenarnya! Jumlah ttal beban lajur H.H yang bekerja tergantung pada
lebar jalur
kendaraan itu sendiri! Beban truk H(H adalah satu kendaraan berat dengan 3 as yang ditempatkan pada beberapa psisi dalam lajur lalu lintas rencana! (iap as terdiri dari dua bidang kntak pembebanan yang dimaksud sebagai simulasi pengaruh rda kendaraan berat! Ganya satu truk H(H diterapkan per lajur lalu lintas rencana! Secara umum, beban H.H akan menjadi beban penentu dalam perhitungan jembatan yang mempunyai bentang sedang sampai panjang, sedangkan beban H(H digunakan untuk bentang pendek dan lantai kendaraan! ebar ajur lalu lintas +encana harus mempunyai lebar =,92 m! Jumlah maksimum lajur lalu lintas yang digunakan untuk berbagai lebar jembatan bisa dilihat dalam (abel! =!1!d! ajur lalu lintas rencana harus disusun sejajar dengan sumbu memanjang jembatan!
(abel! =!1!d! J'MAG AJ'+ A'%?(AS +5?>A?A
a! Beban jalur ;4< terdiri dari beban jalur Terbagi merata *B(T& Uniformly Distributed Load #'.& yang digabungkan dengan beban jalur Struktur Baja Jembatan Juruan Teknik Si!il BANDUNG
28 "#elj#n#
POLITEKNIK NEGERI
)aris *B)T& Knife-edge Load #K5& dengan
psisi pembebanan
melintang dengan bentang jembatan seperti pada gambar berikut
Beban$aris
#K5& k?m Beban merata #'.& kpa
)ambar. 2.1.a *Susunan Beban ;4<&
Besar Beban Jalur Merata #B+(& dengan intensitas I kpa yang besarnya ditentukan dari bentang elemen Jembatan yang ditinjau, yaitu "
34 m I < C,4 kpa
34m
I < C,4 #4,2 8 12& kpa
Sedangkan besar beban jalur $aris #K5& dengan intensitas * K?m adalah sebesar * < ,4 K?m Besarnya beban merata jalue '. untuk berbagai bentang dapat ditetapkan dari $rafik beban '. sebagai berikut "
14 ) m / N k ( L D U r a s e B
C
:
=
14
=4
34
4
24
:4
94
C4
D4
144
Bentang bagian struktur yang ditinjau #m&
)ambar. 2.2.b )ra$ik Besar U4 ,engan Bentang Struktur
Struktur Baja Jembatan Juruan Teknik Si!il BANDUNG
29 "#elj#n#
POLITEKNIK NEGERI
b! Beban Tekana (#,a Truk ;T< adalah suatu beban suatu kendaraan berat dengan 3 as rda yang ditempatkan pada beberapa psisi dalam jalur lalu lintas rencana seperti gambar berikut "
Beban satu truk harus ditempatkan dalam tiap lajur lalu-lintas rencana untuk panjang penuh dari jembatan! Beban 0(0 harus ditempatkan di tengah lajur lalulintas dan ditempatkan dimana saja diantara Kerb. Jumlah maksimum lajur lalulintas rencan diberikan pada tabel berikut " Jenis Jembatan
ebar Jalan Ken,araan Jembatan *m&
Jumla ajur alulintas (en+ana
,4 F 2,4
1
2,2 F C,=2
=
11,=2 F 12,4 14,4 F 1=,D 11,=2 F 12,4 12,1 F 1C,92
3 2
1C,C F ==,2
:
ajur (unggal .ua
Arah,
tanpa
median Jalan
Kendaraan
Majemuk
(B#$% & #') & Pan*uan Peren+anaan Teknk ,e-batan !al ./"
TAB7. 2.1., Jumla ajur maksimum !a,a ebar antai Ken,raan
+. )a'a (em *engaruh +em dan percepatan lalulintas harus dipertimbangkan sebagai gaya memanjang! $aya ini tidak tergantung pada gaya jembatan tetapi tergantung dari panjang struktur yang tertahan seperti yang diberikan pada (abel berikut " Panjang Struktur *m&
)a'a (em *KN&
Struktur Baja Jembatan Juruan Teknik Si!il BANDUNG
30 "#elj#n#
POLITEKNIK NEGERI
=24 C4 =,= F 24 C4 1C4 1C4 244 >atatan "$aya +em kendaraan '!!S adalah =,4 kali $aya +em Kendaraan S!S TAB7. 2.1.e Besar )a'a Pengaru (em Tera,a! Panjang Struktur
2.1./. Beban Angin $aya angin yang diperhitungkan pada struktur jembatan adalah tekanan angin dari arah tegak lurus bentang jembatan yang bekerja pada bidang kendaraan sepanjang bentang jembatan dan bidang struktur atas yang tergantung pada " a! uas ekui/alen diambil sebagai luas pada bidang pengaruh dari pada jembatan dalam ele/asi pryeksi tegak lurus! 'ntuk jembatan rangka batang diambil 346 dari luas yang dibatasi unsur rangka terluar! b! (ekanan angin rencana #kpa& diberikan dalam (abel berikut " Perban,ingan ebar0Tinggi Bangunan Atas Pa,at
Jenis
Besar Tekanan Angin *k!a&
Kea,aan
ebi ,ari = Batas Km ,ari !antai S!!S 1,13 4,9D bd 1,4 '!!S 1,C2 1,3: S!!S 1,: - 1,3=!bd 1,41 F 4,=3!bd 1,4 bd = '!!S =,3C F 4,23!bd 1,92 F 4,3D!bd S!!S 4,CC F 4,43C!bd 4,:1 F 4,4=!bd =,4 bd : '!!S 1,3 F 4,4:! bd 1!,42 F 4,! bd S!!S 4,:C 4,9 bd : '!!S 1,1 4,C1 S!!S 4,:2 4,2 Bangunan Atas +angka #Seluruh bd& '!!S 1,4: 4,9C b < ebar bangunan atas antar permukaan luar dinding pengaman d < (inggi bangunan atas #(ermasuk dinding pengaman& = Km ,ari Pantai
TAB7. 2.1.$ Besar Tekanan )a'a Angin Pa,a Struktur Jembatan
2.1.=. Beban )em!a *engaruh gempa pada struktur sedehana masih dapat disumulasi leh suatu beban statik eki/alen! 'ntuk struktur jembatan besar dengan tingkat kerumitan yang
Struktur Baja Jembatan Juruan Teknik Si!il BANDUNG
31 "#elj#n#
POLITEKNIK NEGERI
tinggi, penentuan besar beban pengaruh gempa harus dilakukan dengan analisa yang lengkap seperti yang ditetapkan dalam Standar *erencanaan Ketahanan $empa, S?% 43-19=2, dengan $rafik +espns Spektra $empa #Sebagai cnth diambil $rafik +espns Spektra untuk wilayah %L& seperti pada gambar =!1!b berikut "
$ambar ! =!1!b! $rafik +espns Spektra ilayah $empa
Selanjutnya analisis pembebanan dari seluruh aksi pembebanan yang bekerja pada jembatan dapat mengikuti bagan alir pembebanan pada jembatan seperti berikut "
Struktur Baja Jembatan Juruan Teknik Si!il BANDUNG
32 "#elj#n#
POLITEKNIK NEGERI
Gambar 1 Bagan alir untuk perencanaan beban jembatan
Struktur Baja Jembatan Juruan Teknik Si!il BANDUNG
33 "#elj#n#
POLITEKNIK NEGERI
2.1.>. (angkuman 1! Jenis Beban yang diperhitungkan pada jembatan adalah " c! Beban Mati d! Beban eban Gidu Gidup p e! Beban Angin f!
Beban $empa
g! Beba Beban n ain ain-l -lai ain n
=! Beban Mati adalah Beban tetap yang dihitung dari seluruh berat elemen struktur dan nn struktur struktur yang ditahan ditahan leh bagian struktur struktur jembatan jembatan yang ditinjau! ditinjau! Sebagai cnth adalah Beban mati pada $elagar memanjang sebagai berikut "
b
b
Berat Aspal
< 4,42 ) b ) ?aspal
< NNNk?m
Berat genangan Air
<
< NNNk?m
Berat *elat lantai
< d ) b ) ?aspal
< NNNk?m
Berat Balk prfil
<
< NN!! k?m
4,24 ) b ) ?Air
? prfil
(tal Beban mati
*? . &
<
k?
3! Beban Beban Gidup Gidup adalah adalah beba beban n berger bergerak ak yang yang diperh diperhitu itungk ngkan an besar besar beban beban dari dari pengaruh lalu-lintas yang melewati jembatan, termasuk pejalan kaki yang melintas jembatan tersebut! ! Beban Beban alu-l alu-lint intas as (erbagi erbagi atas atas " a! Beban Beban 0(0 adalah adalah besarnya besarnya tekana tekanan n gandar gandar mbil mbil yang yang bekerja bekerja langsung langsung diatas pelat lantai kendaraan! b! Beban 0.0 adalah beban jalur lalu-lintas , yang dikerjakan pada elemen struk struktu turr
pend penduk ukun ung g
#$el #$elag agar ar
indu induk, k,ge gela laga garr
meli melint ntan ang g
dan dan
Struktur Baja Jembatan Juruan Teknik Si!il BANDUNG
gelag gelagar ar 34
"#elj#n#
POLITEKNIK NEGERI
memanjang! memanjang! Baban
yang diperhitung diperhitungkan kan terdiri terdiri dari dari Beban Beban Jalur Merata
#'.& dan Beban Jalur $aris #K5& yang bekerja bersamaan dengan arah sejajar bentang jembatan 2! Beba Beban n Angi Angin n adal adalah ah beba beban n yang yang dipe diperh rhit itun ungk gkan an pada pada $ela $elaga garr %ndu %nduk, k, merupakan merupakan tekanan dari tiupan angin yang bekerja bekerja tegaklurus tegaklurus bidang struktur dan bidang lalu-lintas sepanjang bentang jembatan! :! Beban Beban ain-lai ain-lain n terdiri terdiri Beban +em, beban beban Salju, Salju, beban beban pengaruh pengaruh suhu suhu udara dll yang dianggap mempengaruhi struktur, yang diatur dalam BMS buku =!
2.1.>. 2.1.>. Kun+i Kun+i Tes Tes 9#rmat 9#rmati$ i$
Struktur Baja Jembatan Juruan Teknik Si!il BANDUNG
35 "#elj#n#
POLITEKNIK NEGERI
1! Jela Jelask skan an Jeni Jeniss beba beban n yang yang haru haruss dipe diperh rhit itun ungk gkan an terh terhad adap ap pere perenc ncan anaa aan n jembatan =! Apa yang yang termasu termasuk k beban beban tetap tetap dari dari pembebanan pembebanan jembatan jembatan 3! Ada Ada berapa berapa macam macam beban beban hidu hidup p lalu-li lalu-linta ntass ! *ada beban beban jalur jalur lalu-lintas lalu-lintas ada ada yang disebu disebutt Beban 0.0, jelaskan jelaskan macamny macamnyaa dan dimana beban itu bekerja pada struktur jembatan 2! Bagaimana Bagaimana arah arah beban beban angin angin bekerja bekerja pada pada struktur struktur jembata jembatan! n!
2.2. Beban Rencana
Struktur Baja Jembatan Juruan Teknik Si!il BANDUNG
36 "#elj#n#
POLITEKNIK NEGERI
Beban rencana dihitung berdasarkan kndisi dan susunan elemen struktur jembatan yang direncanakan dengan memperhatikan jarak-jarak dan lebar pias atau bagian struktur yang menerima beban, baik beban mati, baban hidup lalu-lintas, beban angin dan dll yang ada! Sehingga dalam menentukan beban rencana tidak terjadi /er lad atau sebaliknya !
2.2.1. Beban "ati Beban mati yang diperhitungkan dalam perencanaan jembatan adalah merupakan beban dengan jangka waktu tetap dari semua berat bagian-bagian struktur jambatan dan elemen nn struktur yang membebani masing-masing bagian struktur yang dihitung! Berat masing-masing bagian struktur dan elemen nn struktur dihitung sebesar berat per satuan /lume bagian struktur dan elemen nn struktur yang ditetapkan dalam S?% (-4= =442 dikalikan dengan besar /lume yang membebaninya, semua beban mati harus dikalikan dengan factr beban #+i& masing-masing seperti yang terdapat dalam ketetapan S?% (-4=-=442 Sebagai cnth Seperti Besar beban mati yang dipikul leh $elagar memanjang dihitung dengan cara sebagai berikut "
Sebagai cnth di perlihatkan perhiungan beban mati pada $elagar Memanjang dari jembatan rangka batang
b Struktur Baja Jembatan Juruan Teknik Si!il BANDUNG
37 "#elj#n#
POLITEKNIK NEGERI
)ambar. 2.2.a Beban mati !a,a )elagar memanjang
b
Berat Aspal
< 4,42 ) b ) ?aspal
< NNNk?m
Berat genangan Air
<
< NNNk?m
Berat *elat lantai
< d ) b ) ?aspal
< NNNk?m
Berat Balk prfil
<
< NN!! k?m
4,24 ) b ) ?Air
? prfil
(tal Beban mati
*? . &
<
k?m
2.2.2. Beban alu-lintas Beban lalu-lintas yang terdiri dari Muatan Jalur 7.0 dan Muatan tekan rda (ruk 7(0 dikerjakan di seluruh lebar jalur yang ada pada lebar jembatan, dimana lebar jembatan dan lebar jalur serta bentang dari bagian struktur jembatan akan menentukan besarnya beban lalu-lintas tersebut! Secara umum beban 7.0 akan menentukan dalam perencanaan bila bentang jembatan merupakan bentang sedang sampai bentang panjang, sedangkan Beban 7(0 diperhitung untuk jembatan dengan bentang
pendek dan perencanaan lantai
kendaraan! Beban lajur 7.0 terdiri dari beban merata #'.& uniformly distributed Load yang digabung dengan beban garis #K5& Knife Edge Looad ! .imana beban merata jalur #'.& mempunyai intensitas I < kpa, dengan besar I yang tergantung dari bentang bagian struktur yang dibebani seperti berikut " ) m / N k ( L D U r a s e B
'ntuk
34 m
'ntuk 34 m
I < C,4 kpa I < C,C O 4,2 8 12P kpa
.engan besar Beban $aris *K5 < k?m Besarnya beban merata jalue '. untuk berbagai bentang dapat ditetapkan dari $rafik beban '. sebagai berikut " 14
C
Struktur Baja Jembatan Juruan Teknik Si!il BANDUNG
38 "#elj#n#
)ambar. 2.2.b )ra$ik Besar U4 ,engan Bentang Struktur
POLITEKNIK NEGERI
:
=
14
=4
34
4
24
:4
94
C4
D4
144
Bentang bagian struktur yang ditinjau #m&
Besar Eaktr beban alu-lintas ditetapkan dalam table sebagai berikut " Jangka aktu (ransient
Eaktr Beban K K U TD 1,4 =,4 $ TD
TAB7. 2.2.a. Besar 9akt#r Beban
2.2.. ajur alu-lintas (en+ana ajur lalu-lintas rencana harus mempunyai lebar =,92 m, jumlah maksimum lajur lalu-lintas yang digunakan untuk berbagai lebar jembatan ditabel dalam (abel %%= BMS sebagai berikut " (ipe Jembatan
ebar ajur Kendaraan #m&
Jumlah ajur rencana
#1& Satu arah .ua arah tanpa median
#=& ,44 - 2,44 2,24 - C,=2 12,44 C,=2 - 11,=2 11,34 12,44 12,14 - 1C,92 1C,C4 - ==,24
#3& 1 3 3 2 :
Banyak arah
TAB7.2.2.b. Jumla ,an ebar ajur Ken,araan Catatan : !" Untu# $embatan tipe lain% $umla& la$ur lalu-lintas &arus ditentu#an ole& instansi yang ber'enang. (" Lebar $alur #endaraan adala& $ara# minimum
antara troroar atau
rintangan untu# satu ara& atau $ara# antara trotoar)rintangan)median dengan median untu# banya# ara& *" Lebar minimum yang sama untu# dua ara& la$ur #endaraan dala& +%,,m lebar $embatan antara %,,m sampai +%,,m &arus di&indar#an ole& #arena Struktur Baja Jembatan Juruan Teknik Si!il BANDUNG
39 "#elj#n#
POLITEKNIK NEGERI
&al
ini
a#an memberi#an #esan
#epada pengemudi
seola&-ola&
memung#in#an untu# menyiap
2.2./. Pen'ebaran Beban ;4< Pa,a Ara "elintang Beban 7.0 harus disusun pada arah melintang bentang yang ditinjau sedemikian rupa sehingga menimbulkan mmen maksimum pada gelagar yang ditinjau! *enyusunan kmpnen muatan '. dan K5 harus sa ma! Bila lebar jalur kendaraan kurang atau sama dengan 2,2 m maka muatan 7.0 harus ditempatkan pada seluruh jalur dengan intensitas 1446! .an apabila lebar jalur kendaraan lebih besar dari 2,2 m maka muatan 7.0 harus ditempatkan pada seluruh lebar jalur tersebut dengan pembagian intensitas 1446 pada lebar 2,2m dan sisanya lebar di kanan kirinya dengan intensitas sebesar 246, dengan psisi penyebarana seperti gambar berikut " *enyebaran muatan pada lebar jalur 2,2m
2,2m 1@@
)ambar. 2.2.+ Pen'ebaran Beban Hi,u! !a,a jalur =%=%m
*enyebaran muatan pada lebar jalur 2,2m b
2,2m 1@@
=@
=@
)ambar. 2.2.+ Pen'ebaran Beban Hi,u! !a,a jalur C =%=%m
2.2.=. Beban Angin Beban angin diperhitungkan adanya tekanan tiupan angin dari arah tegak lurus bentang jembatan yang bekerja tegak lurus pada bidang alu-lintas dan bidang struktur jembatan sepanjang bentang jembatan! Akibat dari beban angin, bagian struktur jembatan akan menerima susunan beban sebagai berikut
Struktur Baja Jembatan Juruan Teknik Si!il BANDUNG
"#elj#n#
< Beban angin pada bid kendaraan seluas #=mQ& + < Beban angin pada bid 40 $elagar +angka seluas POLITEKNIK NEGERI 346 Bid +angka $ < Beban angin pada bid kendaraan seluas #hRQ&
=m
+ RhR
$ )ambar. 2.2., *Susunan Beban Angin&
2.2.>. Beban ain-lain : @ang termasuk beban lain-lain serti beban akibat $empa, Salju , Beban kejut dan sebagainya yang ditetapkan dalam BMS Buku !=
2.2.D. K#mbinasi Pembebanan Kmbinasi pembebanan adalah penjumlahan dari besarnya beban mati,beban hidup,beban angin dan beban lain-lain yang diambil pada kndisi yang paling besar yang menyebabkan struktur mengalami beban maksimum! Kmbinasi pembeban ini ditetapkan dalam S?% buku!= , dengan susunan kmbinasi pembebanan sebagai berikut " K#mbinasi Pembebanan Ter$akt#r : K#mbinasi
:
1%/ 4 K#mbinasi : 1%24 E 1%> E @%=a K#mbinasi : 1%24 E 1%>a E 1%@ K#mbinasi F : 1%24 E 1% E @%=a K#mbinasi F : 1%24 E 1%@7 E 1%@ K#mbinasi F : @%G4 5 *1% atau 1%@7&
.imana " .
< Akibat beban mati
< Akibat beban hidup
<
Akibat beben Angin 5
< Akibat beban $empa
Struktur Baja Jembatan Juruan Teknik Si!il BANDUNG
41 "#elj#n#
POLITEKNIK NEGERI
a
< Akibat beban ain-lain
2.2.. (angkuman 1! Beban Mati merupakan beban tetap trmasuk berat sendiri strukutr yang dihitung dari seluruh berat kmpnen struktur dan nn struktur yang membebani struktur yang ditinjau
Struktur Baja Jembatan Juruan Teknik Si!il BANDUNG
42 "#elj#n#
POLITEKNIK NEGERI
=! Beban Gidup adalah Beban lalu-lintas yang lewat di atas jembatan yang terdiri dari Muatan Jalur 7.0 dan Muatan tekan rda (ruk 7(0 dikerjakan di seluruh lebar jalur yang ada pada lebar jembatan, dimana lebar jembatan dan lebar jalur serta bentang dari bagian struktur jembatan akan menentukan besarnya beban lalu-lintas tersebut!
3! Muatan Jalur 0.0 pada rencana pembebanan di jembatan ada dua macam beban yaitu " a! Beban Jalur merata #'.& b! Beban Jalur $aris #K5& .engan masing-masing besar dan psisi pembebanan seperti ditetapkan dalam Buku!= BMS!
! Beban Angin adalah beban tiupan angin yang bekerja tegak lurus pada bidang alulintas dan bidang struktur jembatan sepanjang bentang jembatan! Akibat dari beban angin, bagian struktur jembatan akan menerima susunan beban sebagai berikut
=m
+ RhR
$
< Beban angin pada bid kendaraan seluas #=mQ& + < Beban angin pada bid $elagar +angka seluas 346 Bid +angka $ < Beban angin pada bid kendaraan seluas #hRQ&
2! Kmbinasi pembebanan adalah besarnya jumlah beban dari mecam-macam beban yang dikalikan dengan faktr beban masing-masing macam beban yang diperhitungkan sebagai
beban ttal rencana! .engan ketetapan kmbinasi
*embebbanan sebagai beikur "
K#mbinasi Pembebanan Ter$akt#r : K#mbinasi
:
1%/ 4 K#mbinasi : 1%24 E 1%> E @%=a K#mbinasi : 1%24 E 1%>a E 1%@ Struktur Baja Jembatan Juruan Teknik Si!il BANDUNG
43 "#elj#n#
POLITEKNIK NEGERI
K#mbinasi F : 1%24 E 1% E @%=a K#mbinasi F : 1%24 E 1%@7 E 1%@ K#mbinasi F : @%G4 5 *1% atau 1%@7&
PERENCANAAN ELEMEN PENAMPANG STRUKTUR JEMBATAN BAJA
BAB
SUB POKOK BAHASAN : .1. Te#ri 4asar Peren+an
3
Struktur Baja Jembatan Juruan Teknik Si!il BANDUNG
44 "#elj#n#
POLITEKNIK NEGERI
.2. Peren+anaan 4imensi Penam!ang Tera,a! beban Aksial .. Peren+anaan 4imensi Penam!ang Bal#k entur ./. A!likasi Pa,a Peren+anaan Jembatan (angka Batang =. Tujuan Pembelajaran Umum : Mampu mengaplikasikan teri perencanaan baja pada perencanaan elemen struktur jembatan baja
>. Tujuan Pemeblajara Kusus : i. Menjelaskan Jenis dan Sifat-sifat *embebanan *ada Jembatan
j. Menjelaskan teri dan *ersyaratan pembebanan pada perencanaan jembatan k. Menjelaskan Kn/igurasi pembebanan pada masing-masing elemen struktur jembatan
l. Menghitung Besarnya Beban rencana pada masing-masing elemen struktur jembatan akibat beban kerja
ILUSTRASI
. 1. T7O( 4ASA( P7(7N3ANAAN
.1.1. 4etail Peren+anaan
Struktur Baja Jembatan Juruan Teknik Si!il BANDUNG
45 "#elj#n#
POLITEKNIK NEGERI
Struktur baja jembatan yang telah direncanakan, harus memiliki data perencanaan yang jelas pada gambar kerja yang mencakup " a! ?mr rujukan dan tanggal standar perencanaan yang digunakan yang masih berlaku b! Beban-beban ?minal yang ditetapkan c! *rteksi karat, jika diperlukan d! (araf ketahanan kebakaran, jika diperlukan e! Mutu Baja yang digunakan! Sedangkan $ambar Kerja atau spesifikasi atau kedua-duanya untuk kmpnen struktur atau struktur baja secara keseluruhan, harus mencantumkan hal-hal sebagai berikut " a! 'kuran dan peruntukan tiap-tiap kmpnen struktur b! 'kuran dan kategri Baut dan *engelasan yang digunakan pada sambungan F sambungan c! 'kuran-ukuran kmpnen sambungan d! kasi dan detail titik kumpul, serta sambungan dan sambungan lewatan yang direncanakan e! .aftar setiap kendala pada saat pelaksanaan yang diasumsikan dalam perencanaan f!
awanan lendut untuk setiap kmpnen struktur
g! Ketentua-ketentua lainnya yang berlaku
.1.2. Si$at Baja Sebagai "aterial Struktur Baja sebagai material struktural yang digiling panas, dapat dibedakan atas Baja karbn, baja paduan rendah berkekuatan tinggi dan baja paduan! Syarat-syarat umum untuk baja ini diberikan dalam AS(M #American Sciety fr (esting and Materials& .engan ketentuan semua marial baja yang digunakan sebagai baja struktur harus sudah melalui uji material dengan bukti lapran uji material baja di pabrik yang disahkan leh lembaga yang berwenang ! Adapun baja yang tidak teridentifikasi bleh digunakan selama memenuhi ketentuan berikut ini " 1&! Bebas dari cacat permukaan
Struktur Baja Jembatan Juruan Teknik Si!il BANDUNG
46 "#elj#n#
POLITEKNIK NEGERI
=&! Sifat fisik material dan kemudaannya untuk dilas tidak mengurangi kekuatan dan kemampuan laak struktur! 3&! Bila dites sesuai ketentuan yang berlaku, (egangan leleh #fy& untuk perencanaan tidak bleh diambil lebih dari 194 Mpa, sedangkan untuk (egangan *utus #fu& tidak bleh diambil lebih dari 344 Mpa! seperti berikut "
a. Si$at "ekanis Baja : Sifat mekanis yang harus dimiliki baja sebagai material struktur harus dapat ditunjukan dari hasil uji tarik yang dilakukan dari beberapa batang dengan mutu baja yang berbeda, menghasilkan grafik hubungan antara regangan dan tegangan yang menunjukan besar tegangan leleh dan tegangan putus yang jelas dari masingmasing mutu baja seperti seperti gambar berikut "
) f ( f n
g a n a g e T r a s e B
Baja Mutu A Baja Mutu B Baja Mutu C
E Besar Regangan ( )
)A"BA( . .1.a *)ra$ik Hubungan Tegangan (egangan Baja&
Gasil dari besar tegangan leleh dan tegangan putus dari uji tarik pada sertiap mutu baja, merupakan besar satuan tegangan yang digunakan sebagai dasar perhitungan kekuatan elemen struktur baja! b. "em!un'ai si$at 7lastisite, :
Struktur Baja Jembatan Juruan Teknik Si!il BANDUNG
47 "#elj#n#
POLITEKNIK NEGERI
%alah apabila dalam keadaan 5lastis sempurna batang baja menahan beban tertentu, dan apabila beban ditiadakan batang baja mempunyai kesanguppan kembali seperti semula tanpa menderita perubahan yang mengalami merugikan! +. "em!un'ai si$at keken'alan %alah kesanggupan untuk menerima perubahan bentuk pembebanan tertentu dan masih dapat kembali pada bentuk semula tanpa menderita kerugian! ,. "em!un'ai si$at kemungkinan ,a!at ,item!a : Apabila baja melalui prses penempaan dalam keadaan merah padam #menjadi lembek dan plastis& bentuknya dapat diubah dengan tidak mempengaruhi sifat mekanisnya! e. "em!un'ai si$at kemungkinan ,a!at ,ilas Batang baja harus dapat disambung satu sama lain melalui prses pengelasan dengan hasil sambungan yang kekuatannya dengan batang yang disambung $. "em!un'ai si$at kekerasan tertentu %alah sanggup mengadakan perlawanan terhadap masuknya benda lain ke dalam batang dengan batas cacat tertentu g. Tegangan ele ,an Tegangan Putus : Besar tegangan eleh # $' & dan tegangan putus # $u & yang digunakan pada perencanaan struktur baja, tidak bleh melebihi dari angka yang ditetapkan dalam tabel berikut "
Jenis Baja
Tegangan Putus minimal $u *"!a&
Tegangan ele minimal $' *"!a&
Peregangan minimal *&
Bj 3
34
=14
==
Bj 39
394
=4
=4
Bj 1
14
=24
1C
Bj 24
244
=D4
1:
Bj 22
224
14
13
TAB7 .1.a *Jenis Baja ,an Besar Tegangan ele - Putus &
. Si$at-Si$at "ekanisme ainn'a Struktur Baja Jembatan Juruan Teknik Si!il BANDUNG
48 "#elj#n#
POLITEKNIK NEGERI
Sifat mekanisme lain dari baja struktural yang ditetapkan sebagai dasara perencanaan adalah sebagai berikut " Mdulus 5lastisitas " 5 < =44!444 Mpa Mdulus $eser
" $ < C4!444 Mpa
Mdulus *issn
" <
4,3
Kefisien pemuaian " < 1=!14-: >4
.1.. "aterial Alat Sambung Struktur baja terdiri dari bagian-bagain struktur dan elemen elemen batang yang dihubungkan satu bagian dengan bagian lain memerlukan alat sambung yang kekuatannya sama dengan batang yang disambung dan mampu mentransfer beban dari bagian satu ke bagian yang lain! Alat sambung yang digunakan pada struktur baja adalah " 1. Baut Biasa %mur ,an ring ; .ibuat dari baja karbn rendah yang diidentifikasi sebagai AS(M A!349 dan merupakan jenis baut yang paling murah, namun dengan menggunakan baut ini belum tentu menghasilkan sambungan yang paling murah karena banyaknya jumlah baut yang harus dibutuhkan! *emakaian baut ini digunakan pada sambungan yang bersifat sendi dan sering digunakan pada struktur rangka batang dan struktur semi permanen terutama pada struktur ringan ! Baut Biasa atau sering disebut Baut Gitam yang digunakan berdiamater antar inci sampai inci
harus memenuhi ketentuan yang berlaku dan dibedakan pada
Baut Gitam mutu A dan mutu B, dengan bentuk Baut seperti gambar berikut "
)A"BA(. .1.b% *Bentuk Baut Biasa&
2. Baut mutu tinggi *Hig strengt b#lts&; .ibuat dari baja karbn sedang yang dicelup dan dipanasi kembali pada suhu paling rendah C44 4E! @ang didentifikasi AS(M sebagai Baut mutu tinggi (ipe A!3=2 dengan kekuatan leleh sekitar 22C Mpa sampai :3 Mpa dan A!D4 dengan kekuatan leleh sekitar 9D3 Mpa sampai Struktur Baja Jembatan Juruan Teknik Si!il BANDUNG
49 "#elj#n#
POLITEKNIK NEGERI
CD: Mpa dengan diameter baut inci sampai 1T inci, sedangkan ukuran yang umum untuk perencanaan struktur jembatan adalah 9C inci dan 1 inci! .engan bentuk Baut Mutu (ingggi Seperti pda gambar berikut " *j' E
du
A!D4 G
.
*anjang Baut
G
G
)ambar. .1.+. Baut "utu Tinggi
Baut Mutu (inggi digunakan pada sambungan kaku dan mampu menahan slip pada bidang sambung, digunakan pada struktur +angka prtal, baut mutu tinggi yang digunakan harus memenuhi ketentuan yang berlaku baik perencaan maupun pelaksanaannya yang akan dibahas pada bab berikutnya, baik bentuk dan kekuatan baut! . as% 7lektr#,a ,an Baan Pengisi I @ang digunakan adalah las yang dihasilkan dari panas busur listrik yang meleburkan bahan pengisi yaitu berupa 5lektrda dan bahan dasar yang akan disambung sehingga menyatu sampai dingin kembali menjadi sambungan yang kekuatannya sama dengan bahan dasar yang disambung! 5lektrda yang digunakan spesifikasinya disesuaikan dengan bahan dasar yang akan disambung, dan ada beberapa jenis prses pengelasan yang sering digunakan dalam pengelasan baja struktur, akan dijelaska lebih detail pada bab berikutnya! /. Pengubung )eser ,an Ankur digunakan sebagai penghubung batang baja dengan material lain seperti Shear cnnectr pada balk kmpsit dan lainlain,bahan yang digunakan sebagai penghubung geser dan ankur harus memenuhi ketentuan yang berlaku! .an jenis sambungan ini tidak dibahas dalam buku ajar ini
.1./. Jenis Pr#$il ang 4igunakan Struktur jembatan baja terdiri dari bagian-bagian struktur yang tersusun dari elemen-elemen batang yang berbentuk
gelagar atau balk, batang tekan, batang
tarik!'ntuk keperluan batang elemen struktur jembatan baja tersebut digunakan batang baja berbentuk prfil yang dijual dipasaran atau dipesan khusus yang disesuaikan
Struktur Baja Jembatan Juruan Teknik Si!il BANDUNG
50 "#elj#n#
POLITEKNIK NEGERI
dengan kebutuhan kekuatan terhadap beban kerja dan stabilitas batang! Bentuk dan jenis prfil yang digunakan seperti " a. Untuk bal#k lentur ,iguanakan .9 Bentuk dan spesifikasi dari penampang prfil ini ditunjukkan seperti berikut " b
w
G
.imensi prfil dalam tabel prfil ditunjukan dengan Kde " %!E! #G!b! t w!& Misal " .9. /@@.2@@.1G.G 'ntuk Besaran %), %y dsb dapat dilihat dalam tabel *rfil baja
t )ambar .1.,. Penam!ang Pr#$il
Jenis prfil %! E yang lain berfariasi pada tebal sayap #t& lebar sayap #b& serta tebal dari badan prfil #w&! Sehingga prfil % dibagi menjadi %!E, %!SE, %!ME b. Untuk batang ,engan !r#$il gan,a !a,a rangka batang ,igunakan Pr#$il 3anal Bentuk dan spesifikasi dari penampang prfil ini ditunjukkan seperti berikut " b
w
G
t
.imensi prfil dalam tabel prfil ditunjukan dengan Kde " O ! ?*! G Misal " . NP. /@ #untuk nilai b,w dan t& tidak ditunjukkan 'ntuk Besaran %), %y dsb dapat dilihat dalam tabel *rfil baja
)ambar .1.e. Penam!ang Pr#$il 3anal
*rfil ini merupakan prfi standar dengan spesifkasi yang standar antara tinggi,lebar sayap,tebal sayap dan tebal badan! +. Untuk batang ,engan !r#$il gan,a mau!un tunggal !a,a rangka batang ,igunakan Pr#$il siku sama kaki atau ti,ak sama kaki Bentuk dan spesifikasi dari penampang prfil ini ditunjukkan seperti berikut " )ambar .1.$. Penam!ang Pr#$il Siku sama sisi 8 Ti,ak sama sisi
.imensi prfil dalam tabel prfil ditunjukan dengan Kde " ! b!b!t dan ! b ! bR! t Misal " ! 144!144!14 dan ! 144!4! 1= Struktur Baja Jembatan Juruan Teknik Si!il BANDUNG
51 "#elj#n#
POLITEKNIK NEGERI
.1.=. Te#ri 4asar Peren+anaan (94 : *enggunaan baja sebagai bahan sturktur diatur dalam peraturan perencanaan struktur baja! (ujuan daripada peraturan tersebut
ialah agar didapatkan suatu
bangunan yang memenuhi criteria yang ditetapkan! 'ntuk mendapatkan suatau bangunan yang memenuhi criteria yang ditetapkan, maka serang perencana harus mengetahui sifat-sifat bahan, mengetahui
metde analisis baik analisa kekuatan
bahan maupun analisa strukturnya akibat beban kerja ! .ari analisis sifat tegangan dan regangan pada suatu kmpnen struktur baja yang diberikan pembebanan, maka apabila tegangan yang terjadi mencapai tegangan lelh maka akan terjadi perpanjangan yang besar, meskipun perpanjangan ini belum menimbulkan putusnya kmpnen struktur, tetapi dalam praktek perpanjangan ini akan mempengaruhi bagian-bagian knstruksi yang lainnya! leh karena itu perlu dijaga agar tegangan yang terjadi tidak melebihi tegangan leleh, maka dalam perencanaan dengan knsep keamanan diambil batasan besar tegangan ijin yang diambil sebesar tegangan leleh dibagi dengan angka keamanan #f a < Ey SE& *enggunaan angka keamanan ini adalah a,an'a keti,ak !astian ,ari !a,a !engambilan besaran baik beban yang bekerja, sifat beban yang tidak seragam, ketidak tepatan dalam pelaksanaan maupun perilaku dari penggunan bangunan, yang semuanya merupakan /ariable acak yang tidak menentu! Sejak dikembangkannya teri prbabilitas, penggunaannya dalam bidang struktur semakin luas, salah satunya adalah keandalan struktur! .imana k egagalan Struktur bukan suatu peristiwa
yang dapat dihindari, melainkan hanya
diperkecil kemungkinan terjadinya! .engan menggunakan teri *rbabilitas dinyatakan bahwa" 0Kekuatan $truktur *an tngkat rsk1nya *nyatakan *engan ke-ungknan runtu!2
Kemungkinan runtuh dihitung dengan integrasi fungsi-fungsi distribusi besaran yang terlibat Seperti angka reduksi kekuatan dan angka factr pembebanan! lehb karena itu penggunaan angak keamanan tunggal seperti yang dijelaskan di atas kurang tepat dan diharapkan adanya penggunaan nilai factr pembebanan yang berbeda untuk setiap jenis pembebanan serta angka reduksi kekuatan yang tidak sama untuk setiap bagian elemen struktur!
Struktur Baja Jembatan Juruan Teknik Si!il BANDUNG
52 "#elj#n#
POLITEKNIK NEGERI
Maka Secara umum semua perencanaan yang didasarkan pada teri +E. #ad +esistance Eactr .esign&! Struktur dinyatakan kuat bila dipenuhi persyaratan " ; Beban kerja ter$akt#r 'ang bekerja arus lebi ke+il ,ari !a,a N#minal tere,uksi<
Kekuatan
aitu : L
*Ni.(i& M Nu
Nn. !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! #3!1!1&
Nu adalah Jumlah Beban (erEaktr diambil dari nilai yang disyaratkan dalam Buku S?% bagian = Dengan Kombinasi embeban yang Ma#simum". Adapun Besar nilia Eactr reduksi kekuatan # & diambil nilai yang ada dalam (abel 9!1!b Buku S?% bagian 3! seperti berikut " Situasi +encana
Artikel ?
Unsur ang "emikul entur *endukung lateral penuh Segmen tanpa pendukung lateral penuh Badan dalam geser Badan dalam tumpuan *engaku
Eaktr +eduksi Kekuatan # & 4,D4 4,D4 4,D4 4,D4 4,D4
Unsur ang Tekanan Aksial
4,D4 4,D4
Unsur ang Tarik Aksial
4,D4
Unsur ang memikul aksi K#mbinasi Kapasitas ptngan Kapasitas unsur Pengubung )eser
4,D4 1,4 4,D4
Kapasitas ptngan Kapasitas unsur
K#m!#nen ubungan selain ,ari baut%las%!en atau !engubung geser Hubungan Baut Baut dalam geser Baut .alam tarik Baut yang memikul kmb (arik-geser *elat lapis dalam tumpuan Kelmpk baut
4,94
4,94 49,4 49,4 4,94 4,94
Sambungan ,engan Baut Pratekan Hubungan Pen *en dalam geser *en dalam tumpuan *en dalam lenturan *elat lapis dalam tumpuan
4,94 49,4 49,4 4,C4
Struktur Baja Jembatan Juruan Teknik Si!il BANDUNG
53 "#elj#n#
POLITEKNIK NEGERI
4,D4 4,C4 4,C4 4,C4
Hubungan as as tumpul penetrasi penuh as sudut dan las tumpul *enetrasi sebagian as tumpul atau pengisi sela Kelmpk las TAB7. .1.b *4a$tar besaran 9akt#r (e,uksi Kekuatan
.1.>. (angkuman 1! Si$at Baja Sebagai "aterial Struktur dapat dibedakan atas Baja karbn, baja paduan rendah berkekuatan tinggi dan baja paduan! Syarat umum yang diberikan dalam AS(M #American Sciety fr (esting and Materials& seperti " a! Si$at mekanis ; harus dapat ditunjukan dari hasil uji tarik dari beberapa mutu baja yang berbeda, menghasilkan besar tegangan leleh dan tegangan putus b! "em!un'ai si$at 7lastisite, ; dalam keadaan 5lastis sempurna batang baja menahan
beban
tertentu,
apabila
beban
ditiadakan
baja
mempunyai
kesanguppan kembali seperti semula tanpa perubahan yang mengalami merugikan! c! "em!un'ai si$at keken'alan ; kesanggupan untuk menerima perubahan bentuk pembebanan tertentu dan masih dapat kembali pada bentuk semula tanpa menderita kerugian! d! "em!un'ai si$at kemungkinan ,a!at ,item!a " dalam keadaan merah padam #menjadi lembek dan plastis& bentuknya dapat diubah dengan tidak mempengaruhi sifat mekanisnya e!
"em!un'ai si$at kemungkinan ,a!at ,ilas Batang baja harus dapat disambung satu sama lain melalui prses pengelasan dengan hasil sambungan yang kekuatannya dengan batang yang disambung
f!
"em!un'ai si$at kekerasan tertentu ; %alah sanggup mengadakan perlawanan terhadap masuknya benda lain ke dalam batang dengan batas cacat tertentu
=! Alat sambung 'ang ,igunakan ,alam strutur baja a,ala : a!
Baut Gitam atau Baut Biasa ; untuk struktur ringan dsn sementara, sifat sambungan tidak kaku!
b! Baut Mutu (inggi ; untuk struktur permanen dengan beban relatif besar, sifat sambungan kaku Struktur Baja Jembatan Juruan Teknik Si!il BANDUNG
54 "#elj#n#
POLITEKNIK NEGERI
c, as istrik dengan bahan isian 5lektrda ; digunakan las dengan panas busur listrik yang meleburkan bahan pengisi berupa 5lektrda dan bahan dasar yang akan disambung kekuatannya sama dengan bahan dasar yang disambung! 5lektrda yang digunakan spesifikasinya disesuaikan dengan bahan dasar yang akan disambung,
. Jenis Pr#$il ang 4igunakan 'ntuk keperluan batang elemen struktur jembatan baja tersebut digunakan batang baja berbentuk prfil yang dijual dipasaran atau dipesan khusus yang disesuaikan dengan kebutuhan kekuatan terhadap beban kerja dan stabilitas batang! Bentuk dan jenis prfil yang digunakan seperti " a. Untuk bal#k lentur ,iguanakan .9 Bentuk dan spesifikasi dari penampang prfil ini ditunjukkan seperti berikut " b
w
.imensi prfil dalam tabel prfil ditunjukan dengan Kde " %!E! #G!b! t w!& Misal " .9. /@@.2@@.1G.G 'ntuk Besaran %), %y dsb dapat dilihat dalam tabel *rfil baja
G
t
Jenis prfil %! E yang lain berfariasi pada tebal sayap #t&
lebar sayap #b& serta tebal dari badan prfil #w&! Sehingga prfil % dibagi menjadi %!E, %!SE, %!ME
b. Untuk batang ,engan !r#$il gan,a !a,a rangka batang ,igunakan Pr#$il 3anal Bentuk dan spesifikasi dari penampang prfil ini ditunjukkan seperti berikut " b
w
G
.imensi prfil dalam tabel prfil ditunjukan dengan Kde " O ! ?*! G Misal " . NP. /@ #untuk nilai b,w dan t& tidak ditunjukkan 'ntuk Besaran %), %y dsb dapat dilihat dalam tabel *rfil baja
t
Struktur Baja Jembatan Juruan Teknik Si!il BANDUNG
55 "#elj#n#
POLITEKNIK NEGERI
*rfil ini merupakan prfi standar dengan spesifkasi yang standar antara tinggi,lebar sayap,tebal sayap dan tebal badan! +. Untuk batang ,engan !r#$il gan,a mau!un tunggal !a,a rangka batang ,igunakan Pr#$il siku sama kaki atau ti,ak sama kaki Bentuk dan spesifikasi dari penampang prfil ini ditunjukkan seperti berikut "
.imensi prfil dalam tabel prfil ditunjukan dengan Kde " b ! b!b!t dan ! b ! bR! t Misal " ! 144!144!14 dan ! 144!4! 1=
t
b t
/. Te#ri 4asar Peren+anaan 4engan "et#,a (94 Secara umum semua perencanaan yang didasarkan pada teri +E. # ad +esistance Eactr .esign&! Struktur dinyatakan kuat bila dipenuhi persyaratan " ; Beban kerja ter$akt#r 'ang bekerja arus lebi ke+il ,engan Kekuatan N#minal tere,uksi<
aitu :
L
*Ni.(i& M Nu
Nn. ?ilai Eaktr
Beban #+i& diambil dari nilai yang disyaratkan dalam Buku S?% bagian = Dengan Kombinasi embeban yang Ma#simum". Besar nilia Eactr reduksi kekuatan # &
Struktur Baja Jembatan Juruan Teknik Si!il BANDUNG
56 "#elj#n#
POLITEKNIK NEGERI
.2. P7(7N3ANAAN P7NA"PAN) BATAN) T7(HA4AP B7BAN AKSA .2.1. Peren+anaan Batang Tarik *enggunaan baja struktur yang paling efisien adalah sebagai batang tarik, yaitu kmpnen struktur yang memikulmentransfer gaya tarik antara dua titik pada struktur! Seluruh kekuatan batang dapat dimbilisasikan secara ptimal hingga mencapai keruntuhan! Suatu elemen direncanakan hanya memikul gaya tarik apabila kekakuan lenturnya dapat diabaikan seperti pada kabel atau rd! Kemungkinan lain adalah elemen dengan kndisi sambungan dan pembebanan yang menimbulkan hanya gaya aksial pada elemen seperti pada elemen rangka batang!
.2.1.1. Kuat (en+ana Batang Tarik Kmpnen struktur yang memikul gaya aksial tarik terfaktr, / u, harus memenuhi" Nu
. Nn !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!#1!3!=!1&
Kuat tarik rencana, ./ n ditentukan leh dua kndisi batas yang mungkin dialami batang tarik, yaitu dengan mengambil harga terkecil di antara"
a! Kndisi eleh sepanjang batang" . Nn M @%G Ag .$' NNNNNN!!NNN!!!!!!#=!3!=!1& b! Kndisi Eraktur pada daerah sambungan" . Nn M @%D= Ae .$ u
NNNN!!NNNN!!!#3!3!=!1&
dimana" Struktur Baja Jembatan Juruan Teknik Si!il BANDUNG
57 "#elj#n#
POLITEKNIK NEGERI
A g < luas penampang ktr Ae < luas efektif penampang #lihat penjelasan berikutnya& f 0 < tegangan leleh yang digunakan dalam desain f u < kekuatan #batas& tarik yang digunakan dalam desain Angka kefesien reduksi sebesar 4,92 untuk kndisi batas fraktur diambil lebih kecil daripada untuk kndisi leleh, mengingat kndisi fraktur lebih getasberbahaya dan harus lebih dihindari! *enggunaan luas A g pada kndisi batas leleh dapat digunakan mengingat kelelehan plat pada daerah berlubang akan diikuti leh redistribusi tegangan di sekitarnya selama bahan masih cukup daktail #mampu berfefrmasi plastis cukup besar& sampai fraktur terjadi! Kndisi pasca leleh hanya diijinkan terjadi pada daerah kecilpendek di sekitar sambungan, karena kelelehan pada seluruh batang akan menimbulkan perpindahan relatif antara kedua ujung batang secara berlebihan dan elemen tidak mampu lagi berfungsi!
.2.1.2. Penam!ang 7$ekti$ A e *ada daerah sambungan terjadi perlemahan elemen tarik akibat"
S&ear lag sehingga luas efektif harus direduksi dengan kefesien '
*engurangan luas penampang karena pelubangan sehingga yang dipakai pada
daerah ini adalah luas bersih An K1e3esen Re*uks Pena-pang akbat $!ear Lag4
5lemen batang selain plat datar yang disambung akan mengalami tegangan tarik yang tidak merata pada daerah sambungan! Gal ini disebabkan adanya perubahan letak titik tangkap gaya * pada batang tarik" .i tengah bentang
" pada berat penampang
.i daerah sambungan " pada sisi luar penampang berbaut yang bersentuhan dengan elemen plat yang disambung )
*
*
Struktur Baja Jembatan Juruan Teknik Si!il BANDUNG
58 "#elj#n#
POLITEKNIK NEGERI
)ambar. .2.a. *4aera sambungan ,engan baut&
*ada gambar di atas, bagian plat siku /ertical memikul sebagian besar beban transfer dari baut! Setelah melewati daerah transisi, pada jarak tertentu dari lkasi lubang baut, barulah seluruh luas penampang dapat dianggap memikul tegangan tarik secara merata! Keadaan ini sering disebut Ushear-lagR! leh karena itu daerah penampang siku /ertikal mungkin dapat mencapai fraktur walaupun beban tarik * belum mencapai harga A g .f y! 'ntuk mengantisipasi hal ini, maka dalam analisis kndisi batas fraktur diagunakan luas enampang efektif, Ae" Ae 5 A'U NNNNNNNN!!N!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!#!3!=!1&
dimana" '
"
kefesien reduksi
<
1
0V L
4,D !!N!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
#2!3!=!1&
Garga U dibatasi sebesar 4,D; namun dapat diambil lebih besar dari nilai ini apabila dapat dibuktikan dengan kriteria yang dapat diterima! 01 " eksentrisitas sambungan L " panjang sambungan dalam arah gaya, yaitu jarak terjauh antara dua baut pada sambungan! A " harga luas penampang yang ditentukan menurut kndisi elemen tarik yang disambung, sebagai berikut"
Luas Pena-bang Bers! A n4
a& Apabila gaya tarik disalurkan hanya leh baut" A < An < luas penampang bersih terkecil antara ptngan 1 - 3 dan ptngan 1-=3
s
)ambar. .2.b. *uas Penam!ang
bersi&
Struktur Baja Jembatan Juruan Teknik Si!il BANDUNG
59 "#elj#n#
POLITEKNIK NEGERI
1 u *
=
* u
3
*tngan 1-3
" An 2 A g 3 n d t " An Ag n d t
*tngan 1-=-3
S = L A u
dimana " A g < luas penampang ktr t
< tebal penampang
d < diameter lubang Wdiameter lubang standar < diameter baut 8 = ) #1,: mm&X n < banyaknya lubang dalam garis ptngan s < jarak antara sumbu lubang pada sejajar sumbu kmpnen u <
jarak antara sumbu lubang pada arah tegak lurus
sumbu
kmpnen struktur .alam suatu ptngan jumlah luas lubang tidak bleh melebihi 126 luas penampang utuh! b& Apabila gaya tarik disalurkan hanya leh las memanjang ke elemen bukan plat, atau leh kmbinasi las memanjang dan melintang" 1
*
*
1
!otongan "#"
)ambar. .2.+. *Sambungan as !a,a Pr#$il Siku&
c& $aya tarik disalurkan hanya leh las melintang" A < luas penampang yang disambung las ' < 1, bila seluruh ujung penampang di las
Struktur Baja Jembatan Juruan Teknik Si!il BANDUNG
60 "#elj#n#
POLITEKNIK NEGERI
)ambar. .2.,. *Sambungan as Pa,a Ujung Batang&
d& $aya tarik disalurkan ke elemen plat leh las memanjang sepanjang kedua sisi bagian ujung elemen " A 2 A plat l =w
" ' <1,4
=w l 1,2w
" ' < 4,C9
1,2w l 1w
" ' < 4,92
.imana" w " lebar plat #jarak antar garis las& l " panjang las memanjang selain uraian tersebut di atas, ketentuan di bawah ini dapat digunakan" 1& *enampang #, M, S pada A%S> manual& dengan bh =3 atau penampang ( yang diptng dari penampang % ini dan 2& Sambungan pada plat sayap dengan n baut 3 per baris #arah gaya&, ' < 4,D4 & Seperti butir a!, tetai untuk bh =3, termasuk penampang tersusun" ' < 4,C2 /& Semua penampang dengan banyak baut < = per-baris #arah gaya&" ' < 4,92
*enentuan 01 dan 4 untuk beberapa kasus penampang dan sambungan
ditunjukkan pada gambar-gambar berikut ini" )ambar..2.e.
*Susunan Sambungan Baut !a,a Batang Tarik ang "em!engarui arga Q&
0
T 0
l
"enentukan nilai 6 *an ,i sambungan RigRag !a,a Pr#$il Siku Struktur Baja Jembatan Juruan Teknik Si!il BANDUNG
61 "#elj#n#
POLITEKNIK NEGERI
0 0
0
Sambungan pada Elens
Sambungan pada badan
"enentukan nilai 6 *an ,i sambungan !a,a Pr#$il .9
0 0
"enentukan nilai 6 *an ,i sambungan !a,a Pr#$il .NP
3.2.1.3. Kelangsingan Batang Tarik Batasan
kelangsingan
yang
dianjurkan
dalam
peraturan
ditentukan
berdasarkan pengalaman, engineering $udgment dan kndisi-kndisi praktis untuk" a! Menghindari kesulitan &andling dan meminimalkan kerusakan dalam fabrikasi, transprtasi dan tahap knstruksi b! Menghindari kendr # sag yang berlebih& akibat berat sendiri batang c! Menghindari getaran! Batasan kelangsingan, l, ditentukan sebagai berikut"
l =4
, untuk kmpnen utama
l 344
, untuk kmpnen sekunder
dimana " l
< %
< panjang batang tarik
i
<
%m in A
NNNNNNNNNNNNNNNNNN!!!!!#:!3!=!1&
'ntuk batang bulat, diamter dibatasi sebesar 1d 244
Struktur Baja Jembatan Juruan Teknik Si!il BANDUNG
62 "#elj#n#
POLITEKNIK NEGERI
3.2.1.4. Keruntuhan Geser Blok Selain diperiksa terhadap kegagalan pada suatu penampang #akibat leleh maupun fraktur&, kmpnen tarik harus diperiksa terhadap kemungkinan kegagalan akibat terbeknya suatu blk pelat baja pada daerah sambungan! Kegagalan ini dikenal dengan blk shear reptureR! Aturan yang berhubungan dengan perencanaan geser blk diatur secara e)plicit pada A%S> spedificatin, sedangkan pada (ata >ara *erencanaan Struktur Baja hal ini tidak diatur dengan asumsi mde jeruntuhan ini tidak akan terjadi apabila penyusunan baut telah memenuhi prasyarat jarak-jarak minimum! S1
S=
s ( s
)ambar. .2.$. *Bi,ang )eser Bl#k sejajar ga'a&
*ada gambar di atas, kegagalan dapat terjadi akibat rbeknya daerah yang diarsir! Mde kegagalan ditahan leh penampang pada batas daerah yang diarsir dengan kmbinasi tegangan tarik pada penampang /ertikal dan tegangan geser pada penampang hriYntal! Keruntuhan terjadi apabila kedua permukaan #/ertikal dan hriYntal& telah mencapai kndisi batas! (erdapat dua tipe kndisi keruntuhan blk geser, yaitu "
1. Pelelean geser 5 9raktur tarik Bila " f u Ant 5 ,%+f u Ans
t / n < t # f u Ant 6 ,%+f y A gs "!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!#9!3!=!1&
Struktur Baja Jembatan Juruan Teknik Si!il BANDUNG
63 "#elj#n#
POLITEKNIK NEGERI
)ambar..2.g *Bi,ang )eser Bl#k ,i ujung batang&
2. 9raktur geser 5 Pelelean tarik Bila " f u Ant 7 ,%+f u Ans
t / n < t # f y A gt 6 ,%+f u Ans " !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!#C!3!=!1&
)ambar. .2.. *Bi,ang )eser Bl#k ,ite!i batang &
dimana
; Ags < uas brut yang mengalami pelelehan geser Agt < uas brut yang mengalami pelelehan (arik Ans < uas bersih yang mengalami fraktur geser Ant < uas bersih yang mengalami fraktur tarik
Sebagai cnth, berdasarkan gambar di atas, bermacam-macam besaran dapat dihitung sebagai berikut " Agt
< s!t 8s!t < =s!t
Ant
< #s!t Fd=!t& 8 #s!t Fd=!t& < s!t F d!t
Bidang geser
"
Ags
< #S18s=& 8 #S18S=&!t < = #S18S=&!t
Ans
< #S18S=-11=&!t 8#S18S=-11=d&!t
Selain itu, perlu pula diperiksa kuat blk plat ujung terhadap geser pada baut! t
T n M
* /7%'3 u "Ans!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!#D!3!=!1&
t
Struktur Baja Jembatan Juruan Teknik Si!il BANDUNG
64 "#elj#n#
POLITEKNIK NEGERI
3.2.1.5. Penampang Tersususn Secara umum, penggunaan prfil structural tunggal pada batang tarik lebih eknmis dibandingkan dengan prfil tersusun! *enggunaan prfil tersusun mungkin diperlukan bila " a! Kapasitas tarik dari batang tunggal tidak mencukupi b! +asi kelangsingan #rasi dari panjang tanpa tpangan dengan radius girasi minimum r& tidak memberikan rigditas yang cukup! c! 5fek lentur yang dikmbinasikan dengan perilaku tegangan membutuhkan kekauan lateral yang lebih besar! d! Masalah estetika! Batang tarik yang terdiri dari penampang tersusun harus direncanakan bekerja secara efektif, yaitu semua penampang memikul gaya yang terdistribusi secara merata! Kmpnen struktur tarik yang terdiri dari prfil-prfil tersusun, dapat dibentuk melalui batang-batang yang saling membelakangi, baik dengan perantaraan plat buhul atau dengan cara bersinggungan langsung, atau dapat pula berupa kmpnen struktur yang tersusun dari dua buah prfil yang dihubungkan dengan terali atau plat kpel! a.
Kmpnen struktur tarik tersusun dari dua buah prfil saling membelakangi (erdapat beberapa ketentuan yang harus dipenuhi untuk penampang tersusun jenis ini! 1. Batang tarik dengan prfil-prfil yang terpisah leh plat pengisi *rfil-prfil tersebut harus dihubungkan dengan salah satu cara berikut"
.isambung dengan las atau baut pada jarak inter/al tertentu sehingga kelangsingannya untuk setiap kmpnen tidak melebihi =4!
.isambung dengan sistem sambungan yang direncanakan sedemikian sehingga kmpnen struktur tersebut terbagi atas paling sedikit tiga benteng sama panjang! Sistem sambungan harus direncanakan dengan menganggap bahwa pada sepanjang kmpnen struktur terdapat gaya lintang sebesar 4,4= kali gaya aksial yang bekerja pada kmpnen
2. Kmpnen struktur tarik dengan prfil yang bersinggungan langsung dan saling membelakangi!
Struktur Baja Jembatan Juruan Teknik Si!il BANDUNG
65 "#elj#n#
POLITEKNIK NEGERI
*rfil-prfil harus disambung pada jarak tertentu sehingga kmpnen struktur tersebut terbagi atas paling sedikit tiga bentang sama panjang! Sistem sambungan harus direncanakan dengan menganggap bahwa pada sepanjang kmpnen struktur terdapat gaya lintang sebesar 4,4= kali gaya aksial yang bekerja pada kmpnen struktur! b. Kmpnen struktur tarik dengan penghubung Kmpnen struktur tarik yang tersusun dari dua buah prfil yang dihubungkan dengan terali atau plat kpel harus memenuhi" +.
Kelangsingan
kmpnen,
dengan
memperhitungkan
jarak antar
elemen
penghubung tidak lebih dari =4 untuk kmpnen struktur utama, dan tidak lebih dari 344 untuk kmpnen struktur sekunder! ,. (ebal elemen penghubung tidak kurang dari 4,4= dikalikan dengan jarak antara garis sambungan pelat penghubung dengan kmpnen utama! e.
*anjang pelat kpel tidak kurang dari 4,:9 dikalikan dengan jarak antara garis sambungan pelat kpel dengan kmpnen utama!
$.
*elat kpel yang disambung dengan baut harus menggunakan paling sedikit dua buah baut yang diletakkan memanjang searah sumbu kmpnen struktur tarik!
3.2.1.6. Batang dengan Samungan Pen Batang tarik dengan ujungnya berupa pen seperti terlihat pada gambar, banyak dijumpai pada jembatan yang dibangun pada masa lalu! Kekuatan batang tarik akan ditentukan leh efektifitas ujung pen dalam mentransfer gaya tarik pada batang! 'ntuk itu, ujung batang harus direncanakan terhindar dari kegagalan yang berupa" 1. Eraktur akibat pelat bagian ujung kurang panjang! 2. Eraktur akibat penampang bersih yang kurang besar! . (ekuk lateral pelat bagian ujung akibat terlalu langsing! Aaa
Abb b
An
*
Ac Acc
)ambar. .2.i *Sambungan Pen&
Struktur Baja Jembatan Juruan Teknik Si!il BANDUNG
66 "#elj#n#
POLITEKNIK NEGERI
'ntuk menghindari kegagalan-kegagalan tersebut maka sambungan pen pada kmpnen struktur tarik harus memenuhi persyaratan berikut ini" g.
(ebal kmpnen struktur tanpa pengaku yang mempunyai lubang sambungan pendel harus lebih besar atau sama dengan 4,=2 dikalikan jarak antara tepi lubang pen ke tepi kmpnen struktur yang diukur dalam arah tegak lurus terhadap sumbu aksis kmpnen struktur! Batasan ini tidak berlaku untuk tebal lapisanlapisan yang menyusun kmpnen struktur tarik yang digunakan dengan menggunakan baut! t ! 4,=2 b NNNNNNNN!!!!!!!!!!!!!!!!!!#14!3!=!1&
.
uas irisan pada bagian ujung kmpnen struktur tarik di luar lubang pen, sejajar atau di dalam sudut 2 4 dari sumbu aksis kmpnen struktur tarik, harus lebih besar atau sama dengan luas bersih yang diperlukan leh kmpnen struktur tarik! Abb 5 An NNNNNNNN!!!!!!!!!!!!!!N!!#11!3!=!1&
i.
Jumlah luas sebuah lubang pen, pada ptngan tegak lurus sumbu aksis batang tarik, harus lebih besar atau sama dengan 1,33 dikalikan dengan luas bersih yang diperlukan leh kmpnen struktur tarik! Aaa 6 Acc 5 !%** A n NNNNNNN!!!!#1=!3!=!1&
j.
*lat pendidikan yang direncanakan untuk memperbesar luas bersih kmpnen struktur atau untuk menaikkan daya dukung pen harus disusun sehingga tidak menimbulkan eksentrisitas dan harus direncanakan mampu menyalurkan gaya dari pen ke kmpnen struktur tarik
Struktur Baja Jembatan Juruan Teknik Si!il BANDUNG
67 "#elj#n#
POLITEKNIK NEGERI
3.2.1.!. "#$%&'()T *ES(+, K$-P$, B(T(,G T()+K (KS+(#
"ulai
Analisa Struktur *embeban Gitung $aya (arik akibat masing-masing beban yg bekerja " ?. ; ? ; ?+ ; ?+ ; ? ; ?5 Gitung $aya tarik 'ltimate 7?u 7 dari kmbinasi yang paling menentukann
.ari panjang kmpnen
.ata Mutu Baja " fy, fu
.ata sambungan Baut atau as
Gitung 7imin0 yang dibutuhkan imin
< l=4 , unt kmpnen utama
imin
< l344 , unt kmpnen sekunder
Gitung A5 min yang dibutuhkan dari kndisi batas leleh
Gitung Ae min yang dibutuhkan dari kndisi batas leleh
.ata tipe prfil .an ukuran *enampang
Ambil prfil yang memiliki Ag Agmin i
=
imin
1
Struktur Baja Jembatan Juruan Teknik Si!il BANDUNG
68 "#elj#n#
POLITEKNIK NEGERI
1
.ata Sambungan " Baut " knfigurasi Z diameter baut as " *anjang las
Gitung Ae dari *rfil yang dipilh
Ae Aemin
tidak
=
@a *emeriksaan Kekmpakan *rfil 7llr0
*emeriksaan daerah sambungan 7Blak $eser 'jung0 " 7!?n0 < min W!?ngs murni ; !?ngs tarik X
*erbesar jarak antara baut dalam arah gaya *ertebal pelat simpul
7!?n0blk ujung 7!?n0penampang terpilih
Selesai Struktur Baja Jembatan Juruan Teknik Si!il BANDUNG
69 "#elj#n#
POLITEKNIK NEGERI
.2.1.
(angkuman
1! *enggunaan baja struktur yang paling efisien adalah sebagai batang tarik, yaitu kmpnen struktur yang memikulmentransfer gaya tarik antara dua titik pada struktur! Seluruh kekuatan batang dapat dimbilisasikan secara ptimal hingga mencapai keruntuhan!
=! Kmpnen struktur yang memikul gaya aksial tarik terfaktr, / u, harus memenuhi syarat "
Nu
. Nn
3! Kuat tarik rencana, ./ n ditentukan leh dua kndisi batas yang mungkin dialami batang tarik, yaitu dengan mengambil harga terkecil di antara" a! Kndisi eleh sepanjang batang" . Nn M @%G Ag .$' b! Kndisi Eraktur pada daerah sambungan" . Nn M @%D= Ae .$ u ! .iperhitungkanya penampang 5fektif A e, karena pada daerah sambungan terjadi perlemahan elemen tarik akibat akibat dari "
S&ear lag sehingga luas efektif harus direduksi dengan kefesien '
*engurangan luas penampang karena pelubangan sehingga yang dipakai pada daerah ini adalah luas bersih An
Maka besar luas penampang efektif ditentukan Ae 5 A'U
2! Selain diperiksa terhadap kegagalan pada suatu penampang #akibat leleh maupun fraktur&, kmpnen tarik harus diperiksa terhadap kemungkinan kegagalan akibat terbeknya suatu blk pelat baja pada daerah sambungan! Kegagalan ini dikenal dengan blk shear reptureR Struktur Baja Jembatan Juruan Teknik Si!il BANDUNG
70 "#elj#n#
POLITEKNIK NEGERI
:! (erdapat dua tipe kndisi keruntuhan blk geser, yaitu " a. Pelelean geser 5 9raktur tarik Bila " f u Ant 5 ,%+f u Ans
t / n < t # f u Ant 6 ,%+f y A gs "!
b. 9raktur geser 5 Pelelean tarik Bila " f u Ant 7 ,%+f u Ans
t / n < t # f y A gt 6 ,%+f u Ans "
9.
Selain itu, perlu pula diperiksa kuat blk geser plat ujung batang terhadap geser pada baut! .engan syarat yang harus dipenuhi adalah " t
T n M
* /7%'3 u "Ans
t
C! Batasan kelangsingan untuk batang tarik dianjurkan dalam peraturan berdasarkan pengalaman, engineering $udgment dan kndisi-kndisi praktis seperti "
Menghindari kesulitan &andling dan meminimalkan kerusakan dalam fabrikasi, transprtasi dan tahap knstruksi
Menghindari kendr # sag yang berlebih& akibat berat sendiri batang
Menghindari getaran!
Batasan kelangsingan, l, ditentukan sebagai berikut"
l =4
, untuk kmpnen utama
l 344
, untuk kmpnen sekunder
D!
*enggunaan prfil structural tunggal pada batang tarik lebih eknmis dibandingkan dengan prfil tersusun! *enggunaan prfil tersusun mungkin diperlukan bila "
Kapasitas tarik dari batang tunggal tidak mencukupi
+asi kelangsingan #rasi dari panjang tanpa tpangan dengan radius girasi minimum r& tidak memberikan rigditas yang cukup!
5fek lentur yang dikmbinasikan dengan perilaku tegangan membutuhkan kekauan lateral yang lebih besar!
Struktur Baja Jembatan Juruan Teknik Si!il BANDUNG
71 "#elj#n#
POLITEKNIK NEGERI
Masalah estetika!
14! *enggunaan *rfil tersusun pada batang tarik harus menggunakan penghubung antara elemen penampang yang berupa terali atau pelat kpel dengan persyaratan yang ditentukan
.2.1.G. Kun+i Tes 9#rmati$ 1. Kuat Tarik (en+ana Sebuah batang tarik berupa pelat #=)124 cm disambungkan ke pelat berukuran #=)34& cm dengan las memanjang sepanjang =4 cm pada kedua sisinya, seperti terlihat pada gambar!
Mutu baja Ey < =44 kgcm =, f u < 444 kgcm =! Gitung Berapa besar beban rencana, ? u, yang dapat dipikul batang tarik
Jawab
"
Karena kedua plat yang disambung terbuat dari bahan yang sama, maka beban rencana akan ditentukan leh kuat tarik plat yang lebih kecil luas penampangnya, yaitu plat =)12! Kriteria disain ; Nu
Nn
Kekuatan pelat, ?n ditentukan dari kndisi batas leleh dan fraktur " a. Kndisi eleh sepanjang batang" ?u < ! ?n < 4,D Ag !f y 4,D ! #= )12& ! =44
<
>/% t#n
b. Kndisi Eraktur pada daerah sambungan" ! ?n < 4,92 Ae !f u
Struktur Baja Jembatan Juruan Teknik Si!il BANDUNG
72 "#elj#n#
POLITEKNIK NEGERI
4imana : Ae M Ag . U karena Ae
lw < =412 < 1,33
< 4,92 ! #= )12&
Jadi ' < 4,92
< ==,2 cm =
Maka " ! ?n < 4,92 Ae !f u 4,92 ! #= )12&! 4,92 ! 444
<
>D%= t#n
.ari hasil kedua nila kuat rencana #?u& yang menentukan adalah nilai #?u& yang terkeci, yaitu pada kndisi pelat leleh
Nu >/. t#n
2. 4esain Penam!ang $aya yang harus dipikul batang tarik sepanjang 14 meter, adalah " Beban mati " * d < 24 tn dan beban hidup " * 1 < 4 tn! +encanakan penampang batang tarik yang terbuat dari penampang % !E mutu E y < =44 kgcm, f u< 444kgcm= dengan kmbinasi beban 1! * d dan #1!= * d 8 1!: *1&!
Jawab " Beban rencana terfaktr, ?u" ?u1
<1! *d
<1!#24 tn&
< 94 tn
?u=
<1!= *d 81!: *1< 1!= #24 tn& 8 1!: #4 tn& < 1= tn
?u= menentukan! < 1= tn
Menhitung Ag minimum "
1! Kndisi leleh " ?u < ! ?n < 4,D Ag !f y 1=!44 < 4,D ! A g! =44 A g min
1=444 4,D ! =44
29,1 Cm =
=! Kndisi Eraktur " ?u < ! ?n < 4,92 Ae !f u < 4,92 ! #An !' &! f u 'ntuk batang %! E yang disambung pada kedua sayapnya seperti pada gambar di bawah ini "
Struktur Baja Jembatan Juruan Teknik Si!il BANDUNG
73 "#elj#n#
POLITEKNIK NEGERI
'<4!D untuk bh =3
1=!44 < 4,92 ! A n! 4,D ! 444 An min
1=444
4,92! 4,D ! 444
2,D3 Cm =
Berdasarkan Ag 29!1 cm=, diambil %E-=44 dengan t f < 1= mm ubang baut ; d<=,2 cm Jumlah luas lubang baut pada satu irisan tegak lurus penampang < #=!2& #1!=& < 1= cm = Maka dari kndisi fraktur diperleh " Ag min < An min 8 jumlah luas lubang baut < 2!D3 8 1= cm = < 29!D3 cm= .ari kedua kndisi batas di atas, diambil harga terbesar " Ag min < 29!D3 cm = Menghitung % F min untuk syarat kelangsingan " i min < =4
< 1444=4 cm
< !19 cm i y
Ambil " %E =44!=44!C!1= >ek
" bh < 1 =3 A <
:3!23 cm=
iy < 2!4= cm
K 29!D3cm = !19
k K #sedikit lebih brs&
Struktur Baja Jembatan Juruan Teknik Si!il BANDUNG
74 "#elj#n#
POLITEKNIK NEGERI
3.2.2. Perencanaan Batang Tekan *enggunaan baja struktur yang paling perlu perhatian adalah sebagai batang tekan, yaitu kmpnen struktur yang memikulmentransfer gaya tekan antara dua titik pada struktur! Seluruh kekuatan batang dapat dimbilisasikan secara ptimal hingga mencapai kekuatan tertentu sebelum mencapai keruntuhan! Suatu elemen direncanakan hanya memikul gaya tekan apabila kekakuan tekuknya dapat dipertanggungjawabkan pada berbagai kndisi tekuk! @ang secara umum disyaratkan / u
!/ n !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!#1!3!=!=&
Selanjutnya Kekuatan tekan kmpnen struktur yang memikul gaya tekan ditentukan leh " A. Baan : a. (egangan leleh b. (egangan sisa +. Mdulus elastis B. )e#metri : a. *enampang b. *anjang kmpnen +. Kndisi ujung dan penpang Selain itu Kndisi batas kmpnen struktur yang memikul gaya tekan ditentukan leh "
(ercapainya batas kekuatan
(ercapainya batas kestabilan .imana batas kestabilan kmpnen struktur yang memikul gaya tekan
harus ditinjau pada kndisi tekuk batas kestabilan yang perlu diperhitungkan pada " (ekuk lcal elemen plat (ekuk lentur Struktur Baja Jembatan Juruan Teknik Si!il BANDUNG
75 "#elj#n#
POLITEKNIK NEGERI
(ekuk trsi atau kmbinasi lentur dan trsi
.2.2.1. 9akt#r Panjang Tekuk Kmpnen struktur dengan gaya aksial murni umumnya merupakan kmpnen pada struktur segitiga #rangka batang& atau merupakan kmpnen struktur dengan kedua ujung sendi! 'ntuk kasus-kasus ini, faktr panjang tekuk ditentukan tidak kurang ditentukan dari panjang teritisnya dari as-ke-as sambungan dengan kmpnen struktur lainnya! Lk 5 K + ' l 8 l !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!#1!3!=!=&
Sendi
Sendi
k
k
Sendi
Kc 1
Jepit
k
Jepit
Bebas
k
Jepit
Kc !"#
Jepit
Kc !"$
Kc 2
.2.2.2. Batas Kelangsingan Batas kelangsingan batang kmpnen struktur tekan dibatasi pada angka kelangsingan yang ditetapkan menurut teri perencanaan yang digunakan seperti berikut " a! 'ntuk batang-batang yang direncanakan terhadap beban tekan, angka perbandingan kelangsingan dibatasi "
L# r min
=44
!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!#=!3!=!=& b! A%S> #B9& menyatakan " 7Klr preferably shuld nt e)ceed =440
.2.2.. Kemungkinan Terja,in'a Tekuk Beberapa kemungkinan terjadinya tekuk akibat gaya aksial tekan yang menyebabkan batang tidak setabil lagi adalah " Struktur Baja Jembatan Juruan Teknik Si!il BANDUNG
76 "#elj#n#
POLITEKNIK NEGERI
(. Tekuk #okal (ekuk lkal terjadi apabila pada kmpnen struktur akibat gaya tekan terjadi "
(ekuk lkal apabila tegangan pada elemen-elemen penampang mencapai tegangan kritis plat!
(egangan kritis plat tergantung
dari perbandingan tebal
dengan lebar,
perbandingan panjang dan tebal, kndisi tumpuan dan sifat material!
*erencanaan dapat disederhanakan dengan memilih perbandingan tebal dan lebar elemen penampang yang menjamin tekuk lcal tidak akan terjadi sebelum tekuk lentur! Gal ini diatur dalam peraturan dengan membatasi kelangsingan elemen penampang kmpnen struktur tekan! l b ; t l r
!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!#3!3!=!=&
Besarnya lr ditentukan dalam Buku !9 BMS sebagai berikut " l r
=24
f y !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!#!3!=!=&
B.. Tekuk #entur Kemungkinan-kemungkinan kndisi batas pada (ekuk lentur yang diperhitungkan pada kmpnen struktur akibat gaya adalah " a! (ercapainya batas kekuatan " Kmpnen struktur mencapai tegangan leleh tanpa masalah kestabilan Berdasarkan kekuatan penampang b! Kmpnen struktur mengalami tekuk lentur inelastic "
Gasil test distandarisasi dengan persamaan interplasi
.ipengaruhi leh tegangan sisa dan ketidak sempurnaan awal
c! Kmpnen struktur mengalami tekuk lentur elastis "
Berdasarkan persamaan kestabilan persamaan kestabilan 5uler
.ipengaruhi leh ketidak sempurnaan awal
3. Tekuk entur 5 T#rsi (ekuk lentur-(rsi terjadi " 1! *ada umumnya kekuatan kmpnen struktur dengan beban aksial tekan murni ditentukan leh tekuk lentur! 5fisiensi sedikit berkurang apabila tekuk lcal terjadi sebelum tekuk lentur! Struktur Baja Jembatan Juruan Teknik Si!il BANDUNG
77 "#elj#n#
POLITEKNIK NEGERI
2. Beberapa jenis penampang berdinding tipis seperti ,(,[ dan > yang umumnya mempunyai kekuatan trsi kecil, mungkin mengalami tekuk trsi atau kmbinasi tekuk lentur F trsi . 'ntuk kepraktisan perencanaan, peraturan tidak menyatakan perlu memeriksa kndisi tekuk trsilentur F trsi apabila tekuk lcal tidak terjadi kecuali untuk penampang -ganda atau ( /. 'ntuk kmpnen struktur dengan penampang -ganda atau ( harus dibandingkan kemungkinan terjadinya tekuk lentur pada kedua sumbu utama dengan tekuk trsilentur F trsi
.2.2./. Penam!ang "ajemuk Kmpnen struktur yang penampang batangnya terdiri dari beberapa elemen penampang yang dihubungkan pada tempat-tempat tertentu dengan pelat kpel, seperti pada gambar 3!=!j , kekuatannya nminalnya harus dihitung terhadap sumbu bahan dan sumbu bebas bahan, dengan ketentuan sebagai berikut " a. Kelangsingan arah sumbu bahan l 0
b. Kelangsingan arah sumbu bebas bahan +. Kelangsingan idel l iy l y=
m =
#L 0 i 0
NN!!!!!!!!!NNNNN!!!!!N#2!3!=!=&
l y
# ! L#y i y
!!!!NNNNN!!!!!N#:!3!=!=&
l l = !NNNNNNN!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!N#9!3!=!=&
,. 5lemen batang harus lebih stabil dari batang majemuk l iy l l
1,=
l iy l l
1,=
l l 24 NNNNNNNNN#C!3!=!=&
)ambar. .2.j 3#nt# Susunan Penam!ang Batang Tekan Pa,a (angka batang
Struktur Baja Jembatan Juruan Teknik Si!il BANDUNG
78 "#elj#n#
POLITEKNIK NEGERI
l
*elat Kpel
λ1
l
l iy1 a
# 1
l
! 1
"
)ambar. .2.k. Susunan Batang ,engan !enam!ang "ajemuk
*elat Kpel sebagai penghubung elemen penampang, harus kuat dan stabil! Agar *elat kpel stabil, harus memenuhi syarat sebagai berikut " 4 p
h
14
4 y1
a l Dimana " 4 p =!
!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!#D!3!=!=&
1 !t !& 3 1=
t *elat-pelat kpel harus dihitung dengan menganggap bahwa pada seluruh panjang kmpnen struktur tersusun itu bekerja gaya lintang sebesar" Du 2 4,4= /u #:!-C& NNNNNNNNNNNNNNNNNN#D!3!=!=!a& dengan /u, adalah kuat tekan perlu kmpnen struktur tersusun akibat beban bebanterfaktr! Anggapan di atas tidak bleh dipakai apabila kmpnen
Struktur Baja Jembatan Juruan Teknik Si!il BANDUNG
79 "#elj#n#
POLITEKNIK NEGERI
struktur yang ditinjau dibebani leh gaya-gaya tegak lurus sumbu kmpnen struktur atau dibebani leh mmen! Jadi tidak berlaku untuk kmpnen struktur tersusun yang bebannya bukan hanya tekan sentris saja! .alam hal ini kmpnen struktur tersebut harus direncanakan terhadap gaya lintang yang terbesar di antara yang dihitung dengan persamaan #D!3!=!=!a& di atas dan gaya lintang yang sebenarnya terjadi! Beberapa bentuk penampang
prfil tersusun, dengan berbagai
harga #m& yang bias diambil seperti pada gambar berikut "
)ambar .2.l. Sumbu 'ang mem#t#ng semua elemen k#m!#nen struktur Struktur Baja Jembatan Juruan Teknik Si!il BANDUNG
80 "#elj#n#
POLITEKNIK NEGERI
Selanjutn'a !a,a k#m!#nen struktur tersusun !rismatis ,engan elemen 'ang ,iubungkan #le unsur ,iag#nal se!erti !a,a gambar L.2.m *a%b%+%,%e& ,i baa ini ,an memikul ga'a sentries
)ambar. .2.m k#m!#nen struktur tersusun !rismatis ,engan elemen 'ang ,iubungkan #le unsur ,iag#nal
'ntuk menghitung kelangsingan kmpnen tersusun yang dihubungkan leh unsur diagnal seperti pada $ambar :a, :b, :c, dan :d, berlaku persamaan #2!3!=!=&, #:!3!=!=&, dan #9!3!=!=& dengan rumus " l l i
A! L3d 8A L a3 d 1
NNNNNNNNNNNNNNNNNNN#D!3!=!=!b&
.an untuk gambar 3!=!l!e
NNNNNNNNNNNNNN!!!#D!3!=!=!c& dengan pengertian" 9l 2 kelangsingan kmpnen tersusun yang dihubungkan leh unsur diagnal A 2 luas penampang kmpnen struktur tersusun, dinyatakan dalam milimeter per segi, #mm=&; Ad 2 luas penampang unsur diagnal, dinyatakan dalam milimeter per segi, #mm=&; Ld 2 panjang unsur diagnal, dinyatakan dalam milimeter, #mm&; Struktur Baja Jembatan Juruan Teknik Si!il BANDUNG
81 "#elj#n#
POLITEKNIK NEGERI
Ll 2 panjang kmpnen struktur pada kedua ujungnya yang dibatasi leh unsur penghubung, dinyatakan dalam milimeter, #mm&; a 2 jarak antara dua pusat titik berat elemen kmpnen struktur, dinyatakan dalam milimeter, #mm&; 8 2 knstanta yang tercantum pada masing-masing gambar #$ambar :&!
Selanjutnya besar angka kelangsingan untuk prfil tersusun yang jarak Antara prfil sama sengan tebal pelat simpulnya, dapat diambil besar jari-jari girasi sebagai berikut " a! Kmpnen struktur tersusun yang terdiri dari dua baja siku seperti pada $ambar Ca dan Cb, hanya perlu dihitung terhadap tekuk pada arah sumbu bahan 0- 0; b! Jika kmpnen struktur terdiri dari dua baja siku tidak sama kaki seperti pada $ambar Cb maka dapat dipakai persamaan pendekatan sebagai berikut"
r6 5 @%D./!
NNNN!!NNNNNNNNNNNN!!!#D!3!=!=!d&
dengan i4 adalah jari-jari girasi penampang kmpnen struktur tersusun terhadap sumbu 4-4! +umus yang lebih teliti senantiasa dapat dipergunakan!
)ambar. .2. n K#m!#nen struktur tersusun 'ang jarak antaran'a sama ,engan tebal !elat k#!el c! Kmpnen struktur tersusun yang terdiri dari dua buah prfil baja seperti pada $ambar Cc dan Cd, perlu dihitung terhadap tekuk pada arah8 sumbu bebas bahan dan arah sumbu bahan; d! 'ntuk kmpnen struktur tersusun menurut $ambar Cc dan Cd, maka \ iy dapat diambil sama dengan \ y;
Struktur Baja Jembatan Juruan Teknik Si!il BANDUNG
82 "#elj#n#
POLITEKNIK NEGERI
e! Selanj Selanjutn utnya, ya, perhit perhitung ungan an kekuat kekuatan an dapat dapat dilaku dilakukan kan sesuai sesuai dengan dengan persam persamaan aan #1!3!=!=& dengan memperhatikan syarat-syarat panjang tekuk!
.2.2.=. Analisa Kekuatan Batang Tekan Kekuatan Batang tekan yang mengalami tekuk telah dilakukan penelitiannya leh 5uler yang telah kita kenal dengan besarnya gaya tekuk elastis 5uler # N+r&! +r&! Besar N+r diambil +r diambil dari besarnya gaya mulai terjadinya tekuk elastis pada batang tekan yang kedua ujungnya dipegang leh sendi, ditetapkan sebesar " / cr
= ! E ! 4
L=
!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!
#14!3!=!1& dimana dimana untuk untuk batang batang sendi-sen sendi-sendi di k < , Maka Maka dengan dengan menggant menggantii Bilang Bilangan an dengan k, +umus (ekuk 5lastis 5uler berlaku untuk semua kndisi batang sebagai berikut "
/ cr
=
! E ! 4
L#
=
!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!#1 !!!!!!!!!!!!!#11!3!=!1& 1!3!=!1& / cr
Besar Besar (egan eganga gan n Krit Kritis is (ekuk ekuk 5ule 5ulerr " f cr
A g
= ! E ! 4 =
L# ! A g
f y Bi Bila imin
4 A g
maka "
f cr
/ cr A g
=
! E ! imin
f y
=
f y .engan f cr
=
L# !
f y
=
! E ! i min
L#
=
=
1
< Eaktr (ekuk
!
Maka Maka dengan dengan luas penampan penampang g batang batang Ag dan mutu Baja Baja fy yang sama! sama! Besar
f y
tergantung dari besarnya nilai
=
! E ! imin =
L#
=
@ang disebut dengan nilai *arameter
!
Kelangsingan Batang !
f y @aitu l c
=
! E ! imin =
L# !
=
<
l c
1 L#
f y
imin
E
NNNNNNN!!!!!!N!#1=!3!=!=&
Struktur Baja Jembatan Juruan Teknik Si!il BANDUNG
83 "#elj#n#
POLITEKNIK NEGERI
Selanjutny Selanjutnyaa pada teri kekuatan kekuatan batang tekan dengan (eri (eri +E. disyaratkan disyaratkan!! Batang tekan yang mengalami tekuk dikatakan kuat bila "
/ u
!/ n NNNNNNNN!!!!!!!NNNNNN!NNNNN!!!!#13!3!=!=&
4,C2
.engan Besarnya ?n ditetapkan / n
A g f er A g
f y
NNNNNN!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!NNNNN!#13!3!=!=&
.engan ketenetuan " l c
untuk
4,=2
l c
1 L#
f y
imin
E
N!!!!!!N!!!!!!!!!!!!!!!N!#1!3!=!=&
1
*ada Kndisi ini Kekuatan Batang (ekan pada Kekuatan *lastis
untuk " 4,=2 l c 1,=
1,3 NNNNNNNNNNNNNNN!!!!!!!!!!N! 1,: 4,:9 ! l c
#12!3!=!=& *ada Kndisi ini, Kekuatan Batang (ekan mencapai pada Kekuatan %nelastis
untuk lc 1,=
< 1,=2lc= NNNNNNNNNNNN!!!!!!N!!!!#1:!3!=!=&
*ada Kndisi ini, Kekuatan Batang (ekan mencapai pada Kekuatan 5lastis
Struktur Baja Jembatan Juruan Teknik Si!il BANDUNG
84 "#elj#n#
POLITEKNIK NEGERI
.2.2.>. 9O3HA(T 47SAN KO"PON7N T7KAN
"ulai
Analisa Struktur
*embeban Gitung $aya (ekan akibat masing-masing beban yg bekerja bekerja " ?. ; ? ; ?+ ; ; ?+ ; ; ? ; ?5 Gitun itun $a a (ek (ekan an 'lt 'ltim imat atee 7? 7 dari dari kmb kmbin inas asii an alin alin
Hitung ;Nn< 'ang ,ibutukan
/u
<
Hitung
i) min
<
%y min
<
;imin; 'ang ,ibutukan ,ari L #0 # #L & #
=44 L#y =44
=44 ##L& y =44
Ambil *rfil yang memiliki "
.ata tipe prfil .an ukuran prfil
i) i) min iy i) min
Ambil prfil yang memiliki Ag Agmin i
imin
Gitung nilai perbandingan lebartebal eb Z flens dari prfil
7l0
Gitung ?iali Maksimum 7l
< l r 0 0
1
=
Struktur Baja Jembatan Juruan Teknik Si!il
"#elj#n#
POLITEKNIK NEGERI NEGERI BANDUNG BANDUNG
1
*emeriksaan Kekmpakan penampang *rfil 7llr0
tidak
@a
Gitung Kapasitas penampang terhadap kndisi tekuk lentur "
/u0
Ag ! f cr0
/u0y
fy 0
Ag ! f cry
! Ag
fy
! Ag
y
Hitung Ka!asitas tekan !enam!ang tera,a! k#n,isi tekuk lentur-t#rsi :
/ ult
Ag ! f clt " f f cr8 1 Ag ! cry = ! : !
A f cry ! f cr8 ! :
f f cry
cr8
Hitung Ka!asitas Tekan Penam!ang
?n < min W ?n) ?ny ?nlt X
=
7!?n0 (erpilih 7!?n0@ang diperlukan akibat beban ker a
Selesai
.2.2.D. (angkuman :
>
Struktur Baja Jembatan Juruan Teknik Si!il
"#elj#n#
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
1! Suatu elemen direncanakan hanya memikul gaya tekan apabila kekakuan tekuknya dapat dipertanggungjawabkan pada berbagai kndisi tekuk!
=! Kekuatan tekan kmpnen struktur yang memikul gaya tekan ditentukan leh " a. Baan : (egangan leleh , (egangan sisa, Mdulus elastis b. )e#metri :
*enampang
*anjang kmpnen
Kndisi ujung dan penpang
Selain itu Kndisi batas kmpnen struktur yang memikul gaya tekan ditentukan leh
(ercapainya batas kekuatan
(ercapainya batas kestabilan
3! Eaktr panjang tekuk ditentukan tidak kurang dari panjang teritisnya dari as-ke-as sambungan dengan kmpnen struktur lainnya! .engan panjang tekuk < Lk 5 K + ' l 8 l !
! Batas kelangsingan batang kmpnen struktur tekan dibatasi pada angka kelangsingan yang ditetapkan menurut teri perencanaan yang digunakan seperti berikut " L # r min
=44
2! Kemungkinan (erjadinya (ekuk akibat gaya aksial tekan yang menyebabkan batang tidak setabil lagi adalah "
(. Tekuk Lokal terjadi apabila pada komponen struktur akibat gaya tekan terjadi :
Apabila tegangan pada elemen-elemen penampang mencapai tegangan kritis
plat!
(egangan kritis plat tergantung dari perbandingan tebal dengan lebar, perbandingan panjang dan tebal, kndisi tumpuan dan sifat material!
*erencanaan dapat disederhanakan dengan memilih perbandingan tebal dan lebar elemen penampang yang menjamin tekuk lcal tidak akan terjadi sebelum D
Struktur Baja Jembatan Juruan Teknik Si!il
"#elj#n#
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
tekuk lentur! Gal ini diatur dalam peraturan dengan membatasi kelangsingan elemen penampang kmpnen struktur tekan l b ; t l r Besarnya lr ditentukan dalam Buku !9 BMS sebagai berikut " l r
=24
f y
B. Tekuk #entur (ekuk lentur yang diperhitungkan pada kmpnen struktur akibat gaya dengan / u
syarat "
!/ n
4,C2
.imana " / n A g f er A g
f y
a! (ercapainya batas kekuatan Kmpnen struktur mencapai tegangan leleh tanpa masalah kestabilan Berdasarkan kekuatan penampang bila " l c
4, =2
l c
1 L#
f y
imin
E
1
b! Kmpnen struktur mengalami tekuk lentur inelastic bila " 4,=2
l c
1,=
1, 3 1,: 4,:9 ! l c
c! Kmpnen struktur mengalami tekuk lentur elastis bila "
lc 1,=
< 1,=2lc=
.2.2.. Kun+i Tes 9#rmati$ 1! (entukan gaya aksial terpaktr #?u < !?n& dari batang tekan prfil %!E!24!344 dibawah ini #mutu baja fy < =24 M*a&
Struktur Baja Jembatan Juruan Teknik Si!il
yang dibebani secara aksial pada gambar
"#elj#n#
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
!m
Nu
JAAB " *rfil yang digunakan %E 24!344!14!12 dengan besaran penampang sebagai berikut " A
< 132 cm=
i)
< 1C,: cm
iy
< 9,4 cm
a& Menentukan rasi kelangsingan 'ntuk kndisi yang ujung-ujungnya jepit dan sendi" k < 4,C *anjang tekuk " k < k!l < #4,C& # m& < 3,= m L# i 0
L # i y
3=4
1C,C
3=4 9,4A
19,=
A2, A2
.ari rasi kelangsingan didapat tekuk terjadi pada arah sumbu y-y #
L #
"
L#
i y
i 0
b& Menentukan lc
lc
1
!
L#
f y
i y
E
1
! #2,2&
=24 =44444
4,211
c& Menentukan daya dukung nminal tekan >ek apakah perbandingan lebar terhadap tebal flens penampang #kelangsingan pelat& lebih kecil dari lr ll
l f
b
=t
lr <
=DD = 012
=24 f y
D,D9 =24 =24
12,C1
G
Struktur Baja Jembatan Juruan Teknik Si!il
"#elj#n#
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
lf lr NNNN
k #Jadi tidak terjadi tekuk lcal&
+umus ?n < Ag, fcr < Ag fy dapat digunakan #a& 4,=2
1,= maka #a& < 1,3 1,: F 4,:9 N! < 1,139
.aya dukung nminal " ?n < Ag f y #a& < #13244=24 ) 14-3& 1,139 < =D:C,3 k? d& Menentukan gaya aksial terfaktr " ?u! ?u n ?n NNN < faktr reduksi kekuatan 4,C2 ?u #4,C2& #=D:C!3& ?u < =2=3!4 k?
=! Berapa besar gaya tekan ultimate yang dimiliki penampang berikut ini, panjang bentang =, m *rfil ! :4!4!9
Besaran penampang Ag < :22 mm=
i) < 1C,9 mm
%) < =34444 mm =
iy < 11,1 mm
%y < C4944 mm =
e < 14,2 mm
i c < =4,4 mm i#
< C,2 mm
a& >ek tekuk lkal
G@
Struktur Baja Jembatan Juruan Teknik Si!il
"#elj#n#
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
b& 5stimasi jarak kpel minimum c& >ek kestabilan elemen-elemen batang d& >ba : daerah " < e& Kelangsingan arah sumbu bahan f& >ek" elemen-elemen batang harus lebih stabil dari barang majemuk g& Kelangsingan arah sumbu bebas bahan h& Kelangsingan ideal i& >ek" elemen-elemen batang harus lebih stabil dari batang majemuk j& Kestabilan batang majemuk k& *engecekan tekuk lentur-trsi
Kndisi batas yang menentukan adalah tekuk lentur trsi dan gaya tekan ultimate yang bisa dipikul leh batang ini adalah CD,C k?!
3! Batang kenal tersusun seperti pada gambar direncakan memikul gaya tekan =,24 k? cek apakah batang tersebut mampu memikul gaya tersebut fy < =4 Mpa dan panjang bentang 3 m!
4 44
32
=4
32
Besaran penampang Ag < :=4 mm=
i) < 12 mm
%) < 11444 mm =
iy < 14, mm
%y < :9444 mm =
e < 13,3 mm
a& >ek tekuk ttal
G1
Struktur Baja Jembatan Juruan Teknik Si!il
"#elj#n#
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
b& 5stimasi jarak kpel minimum c& >ba ambil 3 daerah d& >ek kestabilan batang e& >ba ambil daerah : sehingga" f& Kelangsingan arah sumbu bahan # $ sumbu )-)&" g& >ek kestabilan batang h& Kelangsingan arah sumbu bebas bahan # $ sumbu y-y&" i& >ek kestabilan batang j& *erhitungan dimensi pelat kpel Syarat kekakuan pelat kpel Ambil t < 9 mm #sama dengan tebal flens& maka didapatkan h < 39,9 mm maka ambil h < 4 mm >ek kekuatan pelat kpel"
3.3. Bal%k &entur 'urni
Balk adalah elemen struktur yang menahan beban trans/ersal, pada umumnya yang disebut balk selalu dalam psisi hriYntal, pada struktur jembatan yang termasuk balk lentur adalah ; $elagar %nduk dari Jembatan Balk $irder, $elagar
G2
Struktur Baja Jembatan Juruan Teknik Si!il
"#elj#n#
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
memanjang dan $elagar Melintang dari Jembatan +angka batang, Balk .iafragma yang merupakan elemen pengaku!
..1. Pr#$il Bal#k *rfil %!E terbukti sebagai prfil yang paling eknmis dan prfil ini telah menggantikan penggunaan prfil kanal dan %!?*! *rfil kanal kadang-kadang digunakan sebagai balak kecil untuk beban ringan seperti grding, atau lkasi yang memerlukan lebar flens kecil! *rfil kanal mempunyai kemampuan menahan gaya lateral yang kecil sehingga perlu diperkaku misalnya dengan trekstang seperti pada $rding! *rfil %!E mempunyai lebih banyak material yang terknsentrasi pada flens dibandingkan dengan prfil Kanal sehingga mempunyai mmen inersia dan tahanan mmen untuk berat yang sama! *rfil
%!E relatif lebih lebar dan mempunyai
kekakuan lateral yang cukup tinggi!
6
6
*enampang %!E lebih simetris! .engan nilai %y yang lebih besar disbanding %y *rfil >hanal ! Sehingga lebih kaku untuk menahan (ekuk lateral yang biasa terjadi pada balk
*enampang O! ?* tidak simetris pada sumbu @ ! .engan nilai %y yang lebih kecil dibanding %y *rfil %!E % Sehingga lebih lemah untuk menahan (ekuk lateral yang biasa terjadi pada balk
..2. (umus entur "urni Sebagai pendahuluan pembahasan kita tinjau tegangan lentur pada balk persegi $ambar 3!3!a! Asumsikan bahwa flens tekan balk dikenang secara menerus terhadap tekuk lateral! (ekuk lateral dibahas secara khusus dalam Bab lain! Jika suatu balk mendapat mmen lentur, tegangan pada setiap titik dapat dihitung dari rumus "
f b
M !;c 4
!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!#1!3!3&
G
Struktur Baja Jembatan Juruan Teknik Si!il
"#elj#n#
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
*erlu diingat bahwa rumus ini hanya dapat digunakan jika tegangan yang terjadi pada balk masih dibawah batas elastis! +umus ini didasarkan pada asumsi ""
tegangan sebanding dengan regangan
*enampang tetap datar sebelum dan sesudah terjadi lentur,
.an lain-lain!
?ilan
4 yc
adalah knstanta yang disebut mdulus 5lastisitas penampang #S&!
+umus lentur dapat ditulis sebagai berikut "
f b
M S
NNNNNNNNN!N!!#=!3!3&
*ada awalnya, jika mmen diberikan pada balk tegangan akan berubah secara linier dari sumbu netral ke serat ekstrim! Kndisi ini diperlihatkan dalam $ambar 3!3!a #b&, jika mmen meningkat, tegangan akan terus bertambah secara linier hingga tegangan leleh tercapai pada serat terluar, seperti yang diberikan dalam $ambar 3!3!a #c& Mmen leleh dari suatu penampang didefinisikan sebagai mmen yang akan menghasilkan tegangan leleh pada serat terluar penampang! fb
#a&
Ey
Ey
Ey
fb
Ey
Ey
Ey
#b&
#c&
#d&
#e&
Ey
Ey
! #f&
4istribusi Tegangan Sesuai Taa!an Pembentukan Sen,i Plastis )ambar ...a
Jika mmen pada suatu balk baja daktil ditingkatkan sehingga melebihi mmen leleh pada serat terluar maka tegangan pada serta tersebut akan tetap yaitu sebesar tegangaan lelehnya dan mmen tahanan tambahan akan diberikan leh serat yang dekat dengan sumbu netral! *rses yang diperlihatkan dalam $ambar 3!3!a #d& dan #e&, akhirnya seluruh penampang mencapai tegangan leleh seperti pada $ambar 3!3!a #f&! *erhatikan bahwa perubahan regangan dari sumbu netral ke serat terjauh tetap linier untuk seluruh kasus di atas! Jika distribusi tegangan telah mencapai tahap ini maka akan terbentuk satu sendi plastis karena tidak ada lagi mmen yang dpat ditahan
G/
Struktur Baja Jembatan Juruan Teknik Si!il
"#elj#n#
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
pada penampang tersebut! Jika ditambahkan mmen luar pada penampang tersebut maka balk akan bertasi dengan sedikit penambahan tegangan! Mmen plastis adalah mmen yang menghasilkan plastisitas penuh pada penampang balk dan membentuk sendi plastis! *erbandingan antara mmen plastis Mp terhadap mmen leleh My disebut faktr bentuk shape factr&! ?ilai faktr bentuk untuk penampang persegi adalah 1,24 dan untuk prfil ,S,M berkisar antara 1,14 dan 1,=4!
... K#n,isi Bal#k !a,a 4esain 7lastis Sebelumnya hampir semua perencanaan balk baja didasarkan pada teri elastis! Beban maksimum yang dapat dipikul leh suatu struktur mencapai tegangan tegangan lelehnya! 5lemen direncanakan sedemikian rupa sehingga tegangan lentur akibat beban layan #ser/is& tidak melampaui tegangan leleh dibagi dengan faktr keamanan #misalnya 1, atau =,4&! *erencanaan yang dilakukan pada masa lalu dengan metda ini telah menunjukkan hasil yang baik! (etapi juga disadari bahwa elemen daktil tidak akan runtuh sebelum kelelehan yang cukup besar terjadi meskipun tegangan leleh yang pertama telah terjadi pada struktur! Artinya elemen tersebut mempunyai rentang #margin& keamanan yang cukup besar untuk terjadi keruntuhan dibandingkan dengan terri *lastis! (egangan lentur yang terjadi masih belum ptimum bekerja pada seluruh penampang balk, seperti terlihat pada diagram tegangan $ambar!3!3!a bagian #b& dan #c&, disitu terliahat tegangan leleh terjadi hanya pada bagian sisi luar penampang, sedangkan bagian sisi dalam, bahkan pada daerah titik netral penampang, tegangan masih nl!
../. "#,ulus Penam!ang 7lastis 8 Plastis Mmen leleh My sama dengan tegangan leleh dikalikan dengan mdulus elastis! Mdulus elastis sama dengan
4 c
atau
b!d = :
untuk penampang persegi! Maka mmen
G=
Struktur Baja Jembatan Juruan Teknik Si!il
"#elj#n#
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
leleh
b!d =
< y !
M y
:
!
!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
#3!3!3& Gasil yang sama dapat diperleh dengan meninjau mmen kpel penampang yang diperlihatkan dalam $ambar !3!3!b
b
fy > d
=3!d ( fy
)ambar. ..b Penam!ang Persegi ,engan "#men K#!el ,alam K#n,isi 7lastis
!
b
fy > d
T !d ( fy
Penam!ang Persegi ,engan "#men K#!el ,alam K#n,ii Platis )ambar. ..+
Mmen tahanan sama dengan ( atau > dikalikan dengan lengan mmen, yaitu " My < = !
= 3
d
1 1 = " 1 " b ! d ! fy ! d !b ! d = ! fy N(erlihat bahwa dengan 3 ! = = ! :
cara ini didapat nilai mdulus penampang elastis yang sama untuk penampang persegi, S0
yaitu
1 ! b !d = :
NNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNN!#!3!3& Mmen tahanan pada plastis penuh dapat ditentukan dengan cara yang sama! Gasil yang didapat disebut mmen plastis, Mp! ?ilai ini juga mmen nminal penampang Menghitung! Mmen plastis atau nminal ini sama dengan ( atau > dikalikan dengan lengan mmen! 'ntuk penampang persegi dalam $ambar 3!3!c! nilai tersebut adalah "
G>
Struktur Baja Jembatan Juruan Teknik Si!il
"#elj#n#
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Mp < Mn < = !
1 =
d
1 1 " 1 " b ! d ! fy ! d ! b ! d = ! fy !! = ! = !
Mmen platis sama dengan tegangan leleh dikalikan dengan mdulus plastisnya! 'ntuk penampang persegi, mdulus penampang plastis [) sama dengan >0
1 ! b !d = !
NNNNNNNNNNNN!!NNNNNNNNNNN
#2!3!3& Eaktr bentuknya Mp My, adalah Ey![ Ey!S atau [ S adalah 1 : 1
=
b!d
1,24 !
NNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNN
=
b!d
#:!3!3& Gal ini menunjukkan bahwa mdulus plastis sama dengan statis mmen dari luas penampang tertarik dan tertekan terhadap sumbu netral! Kecuali
jika penampang
simetris, sumbu netral untuk kndisi plastis tidak akan berada pada lkasi yang sama dengan sumbu netral kndisi elastis! (egangan tekan dalam harus sama dengan tegangan tekan akibat beban luar! Karena diasumsikan bahwa semua serat mempunai tegangan yang sama pada kndisi plastis yaitu sebesar Ey, maka luas daerah diatas dan dibawah sendi plastis harus sama! Gal ini tidak berlaku untuk penampang tidak simetris pada kndisi elastis!
..=. Peren+anaan Bal#k Akibat "#men entur Jika beban gra/itasi bekerja pada balk tumpuan sederhana dengan bentang yang cukup panjang, balk tersebut akan melentur kebawah dengan bagian atas tertekan dan berperilaku seperti batang tekan! Sebagaimana umumnya balk mempunyai dimensi tinggi yang lebih besar dibandingkan lebarnya, sehingga mmen inersia bagian yang tertekan terhadap sumbu /ertical #sumbu y& akan lebih kecil dibandingkan mmen inersia terhadap sumbu ), maka apabila pada balk
tidak
diberikan skngan lateral terhadap sumbu y, balk akan mengalami tekuk lateral akibat beban yang lebih kecil seperti pada gambar!3!3!d berikut
GD
Struktur Baja Jembatan Juruan Teknik Si!il
"#elj#n#
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
6
)ambar...,. Bal#k Akibat "#men entur
*ada bab ini kekuatan balk ditinjau pada tekuk lateral dengan berbagai kndisi skng lateral yaitu pada Jarak skng lateral *endek, Jarak skng lateral Sedang dan Jarak skng lateral *anjang, dengan kndisi penampang elemen bagian tertekan bersifat Kmpak ! .alam $ambar 3!3!e diperlihatkan kur/a yang menghubungkan besar mmen tekuk atau mmen tahanan nminal balk terhadap panjang jarak skngan lateral!
)ambar...e *)ra$ik ubungan antara Jarak s#k#ng ,engan besar "#men N#mnal &
"!
"'
"+r
[na %
[na %%
[na %%%
. b !
! b r
b C r .
Jarak skngan lateral pada flens tekan, b
.ari $ambar 3!3!e! Mmen ?minal sebagai Eungsi dari *anjang (anpa Skngan pada Elens (ekan terlihat bahwa balk mempunyai tiga daerah tekuk tergantung pada kndisi skngan lateral yang diberikan! Jika pada balk diberikan
G
Struktur Baja Jembatan Juruan Teknik Si!il
"#elj#n#
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
skngan lateral menerus atau pada jarak yang pendek, maka balk akan menekuk secara plastis dan termasuk dalam tekuk [na 1! .engan bertambahnya jarak skngan lateral, balk akan runtuh secara inelastic pada mmen yang lebih kecil dan termasuk dalam tekuk [na =, demikian seterusnya bila jarak skng lateral ditambah terus, balk kan runtuh secara elastis dan termasuk dalam tekuk [na 3! Besar batasan jarak skng lateral ! dan r ditentukan dengan rumus "
a! 'ntuk *rfil %! E dan chanal " -!
-r
r'
7
1%D>.r'
$ '
6 1 $ 1
1
NNNNNNNNNNNNNNNNNNNN!!#9!3!3& 1 6
2
. $ 2 NNNNNNNNNNNNN#C!3!3& -
Diman a " f f y f r L
1 S r y
S = @! ?
E !@! ? ! A
4 y A
=
=
4 ' 4 y
adala& $ari $ari girasi ter&adap sumbu lema&
4 ' adala& #ons tan ta puntir leng#ung ? adala& #ons tan ta puntir torsi
b! 'ntuk *rfil Ktak *ejal atau berngga " -p 4,31! 5 ! r y -r
J!A Mp
NNNNNNNN!!!!!!!!!#D!3!3&
J!A = ! 5 ! r y Mr
Jika pada flens tekan dikekang penuh sepanjang bentang secara lateral , pada balk tidak akan terjadi tekuk ateral melainkan terjadi (ekuk kal yang dipengaruhi leh kndisi sifat penampang elemen tertekan serti pada ilustrasi gambar!3!3!f! di bawah !
GG
Struktur Baja Jembatan Juruan Teknik Si!il
"#elj#n#
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
6
- KM*AK - (%.AK KM*AK - A?$S%?$
)ambar...$. Tekuk #kal Akibat "#men entur
.imana batasan pada kndisi sifat penampang ini ditetapkan sebagai berikut " # l
*enampang dikatakan Kmpak Bila
b t
l p & NNNNNN!!!!!#14!3!3&
# l p l
*enampang dikatakan (idak Kmpak Bila
b t
l r & !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
#11!3!3&
#l
*enampang dikatakan angsing Bila
b t
l r &!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!#1=!3!3&
.imana " ?ilai l p <
194
dan fy
lr <
394 fy fr
!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!#13!3!3&
f y dan f r dalam satuan Mpa
.alam $ambar 3!3!f diperlihatkan kur/a yang menghubungkan besar mmen nminal tekuk kal atau mmen tahanan nminal balk
terhadap sifat kndisi
penampang elemen flens tertekan "!
"'
1@@
Struktur Baja Jembatan Juruan Teknik Si!il
"#elj#n#
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
"+r
Kmpak
(idak Kmpak angsing
l b l p
l p l b lr
l lr !
)ambar ..g )ra$ik "#men N#minal sebagai 9ungsi ,ari Si$at k#n,isi !enam!ang 9lens Tekan
Selanjutnya secara umum dalam perencanaan dimensi penampang balk, kekuatan balk terhadap mmen lentur ditinjau pada tekuk lateral dengan berbagai asumsi sebagai berikut " 1! Balk diasumsikan mempunyai skngan lateral menerus pada flens tekan, dengan kndisi penampang flens tertekan ditinjau terhadap kemungkinan Kmpak , (idak Kmpak dan angsing =! Balk dengan skngan lateral pada inter/al yang pendek dengan persyaratan yang ditentukan 3! Balk dengan panjang skng lateral pada inter/al sedang dengan persyaratan yang ditentukan ! Balk dengan skngan lateral pada inter/al yang panjang! dengan persyaratan yang ditentukan *embahasan rinci dari besarnya mmen nminal terhadap jenis tekuk pada balk akibat beban lentur tersebut diberikan uraian seperti di bawah ini " ..=.1. "#men N#minal Penam!ang Bal#k Tera,a! Tekuk #kal Jika pada balk diberi skng lateral penuh sepanjang bentang, maka besarnya mmen nminal tahanan tergantung dari kndisi kelangsingan elemen penampang tertekan, yang ditentukan dari besarnya nilai berpandingan antara tebal dengan lebar pelat flens tertekan yaitu " 1&! *enampang pada kndisi k#m!ak maka besar mmen nminal penampang balk tersebut dapat diambil
"n M "P M 9' . NN!!!!!NNNNNNNNN!#13!3!3&
=&! *enampang pada kndisi ti,ak k#m!ak , maka besar mmen nminal penampang balk tersebut diambil " Mn
M p M p M r
\ \ p
\ r \ p !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!#1!3!3&
1@1
Struktur Baja Jembatan Juruan Teknik Si!il
"#elj#n#
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
3&! *enampang pada kndisi angsing, maka besar mmen nminal penampang balk tersebut diambil " =
" \ M M r !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!#12!3!3& n r \ !
..=.2. "#men N#minal Bal#k Tera,a! Tekuk ateral A. "#men N#minal !a,a Bal#k ,engan Jarak s#k#ng Pen,ek *#na 1&. Jika jarak skngan lateral b dari flens tekan dari suatu penampang kmpak %, >, atau balk hybrid tidak lebih dari ! yang ditetapkan maka besar Mmen ?minal kekuatan lentur balk terhadap sumbu kuat dapat diambil sebesar Mmen *lastis yang ditentukan dari " "n M "P M 9' . "u M
. "n ,engan
M @%G
'ntuk penampang dengan faktr bentuk yang tinggi, Spsifikasi +E. membatasi besar M p hingga 1,2 M y dan tidak berlaku untuk penampang hybrid dengan tegangan leleh pada web lebih kecil dari tegangan leleh pada flens! Kelelehan web untuk penampnag hybrid tidak menghasilkan defrmasi inelastic yang cukup signifikan! 'ntuk penampang hybrid, mmen lelehnya sama dengan My < Ey ! S)! Apabila kndisi sifat penampang tidak kmpak, maka besar mmen nminanya diambil sama dengan besarnya mmen nminal pada balk terhadap tekuk kal! ?amun hampir semua *rfil yang diprses giling panas mempunyai sifat penampang Kmpak
B. "#men N#minal !a,a Bal#k ,engan Jarak s#k#ng Se,ang *#na 2&. Jika skngan lateral flens tekan suatu balk diberikan pada jarak tertentu sehingga balk dapat melentur hingga tercapai regangan leleh pada beberapa tapi tidak seluruh bagian tekan sebelum terjadi tekuk lateral, yang terjadi adalah tekuk inelastic! .engan kata lain, skngan yang ada tidak cukup bagi balk untuk mencapai distribusi regangan plastis penuh sebelum terjadi tekuk! Adanya tegangan residual menyebabkan leleh dimulai pada penampang yang mendapat tegangan sama dengan Ey F Er dimana Ey adalah tegangan leleh web dan Er
1@2
Struktur Baja Jembatan Juruan Teknik Si!il
"#elj#n#
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
adalah tegangan tekan residual yang diasumsikan sama dengan 14 ksi untuk prfil hasil rl #cetakan& dan 1:,2ksi untuk prfil hasil pengelasan! .alam rumus menentukan besarnya Mmen tahanan %nelastis yang akan diberikan untuk tekuk inelastic dan tekuk elastis, akan dimasukkan nilai kefisien mmen >b! @ang besarnya dipengaruhi leh kndisi tumpuan dan beban pada elemen! Sebagai ilustrasi diperlihatkan mmen dalam balk tanpa skngan pada $ambar!3!3!h menghasilkan kndisi flens tekan yang lebih buruk dibandingkan dengan mmen dalam balk tanpa skngan pada $ambar!3!3!i! Salah satu alasannya adalah flens atas dari balk #a& menerima tekan pada seluruh panjangnya, sedangkan balk #b& flens yang tertekan hanya sebagian saja!
)ambar .. Bal#k Satu Kelengkungan
)ambar ..i Bal#k 4ua
Kelengkungan
Sehingga untuk balk tumpuan sederhana pada #a&, >b diambil sama dengan 1,4 sedangkan untuk balk #b& diambil lebih besar 1,4! *ersamaan kapasitas mmen untuk [na = dan 3 dikembangkan untuk balk tanpa skngan lateral dengan kelengkungan tunggal dimana >b < 1,4! Seringkali balk tidak melentur dengan satu kelengkungan sehingga balk dapat memikul mmen lebih tinggi! Gal ini telah diperlihatkan dalam $ambar!3!2!9!b! 'ntuk mengatasi masalah ini, spesifikasi +E. memberikan kefesien mmen >b lebih besar! Jika perencana selalu menggunakan >b < 1,4 maka yang bersangkutan kehilangan kesempatan untuk melakukan penghematan! Secara umum besarnya >b dihitung dengan rumus "
C b
1=,2! M ma)
=,2 ! M ma) 3 ! M A ! M B NNNNNNNNNN!#1:!3!3&
3! M C
1@
Struktur Baja Jembatan Juruan Teknik Si!il
=,3
"#elj#n#
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Mma) adalah mmen terbesar dalam segmen tanpa skngan suatu balk, sedangkan MA, MB dan M> masing-masing adalah mmen pada jarak ,1=, dan ] segmen tanpa skng balk tersebut!seperti dijelaskan pada gambar!3!3! berikut )ambar. ..j Pen'ebaran m#men !a,a elemen bal#k tan!a s#k#ng sam!ing
$ma#
$ %
$B $&
Besarnya Mmen ?minal Balk pada (ekuk ateral %nelastis ini ditetapkan dengan rumus "
Mn
> Mp b
Mp Mr
- r - - r - p
!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!#19!3!3& 3.
"#men N#minal !a,a Bal#k
,engan Jarak s#k#ng Panjang *#na &. Jika suatu balk tidak diberikan skngan lateral secara menerus, maka balk tersebut dapat menekuk secara lateral terhadap sumbu lemah diantara dua skngan lateral yang tersedia tanpa mengalami perubahan bentuk penampang dengan tetap akan terjadi balk melentur terhadap sumbu kuat! Mula-mula balk akan melentur terhadap sumbu kuat hingga tercapai sampai mmen kritis Mcr ! *ada saat tersebut balk akan menekuk secara lateral terhadap sumbu lemah, flens tarik akan cenderung membuat balk tetap lurus, akibatnya tekuk pada balk merupakan kmbinasi dari lentur lateral dan trsi dari penampang balk! Kndisi ini diilustrasikan dalam $ambar 3!3!f! Menurut Spesifikasi +E., jika jarak skngan lateral flens tekan balk lebih besar dari r penampang akan menekuk secara elastis sebelum tegangan leleh tercapai pada satu titik penampang! Mmen kritis atau mmen lentur-trsi M cr dalam suatu balk akan terdiri dari tahanan trsi dan tahanan war/ing dari penampang! Spesifikasi 1@/
Struktur Baja Jembatan Juruan Teknik Si!il
"#elj#n#
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
+E. memberikan persamaan untuk menentukan mmen tekuk lentur F trsi, M cr ! +umus tersebut adalah " " ^ ! 5 5 ! % y !$ ! J ! b
^ M cr > b b
= % y !% w
NNNNNNNNNNN!
#1C!3!3& Atau dapat ditentukan dengan bentuk rumus lain " " +r
3 .S . 6 . b 1 - 0 r' b
2
1
6 2 .6 1 2 NNNNNNNNNNN#1D!3!3& 2*- 0 r' & 2 b
.imana " $
< Mdulus geser elastis baja
5
< Mdullus 5lastis
J
< Knstanta puntir trsi
%w
< Knatanta puntir lengkung
<
C4!444 Mpa < =44!444 Mpa #mm& #mm &
..=.. Kekuatan eb ,an 9lens Bal#k Akibat )eser ,an Beban Ter!usat Akibat beban lentur pada balk akan terjadi gaya geser karena tertariknya serat dibagian bawah dan memendek di bgian atas, *ada umumnya gaya geser bukan hal yang menimbulkan masalah dalam balk prfil, karena bagian badan prfil mIampu menahan gaya geser yang cukup besar! ?amun ada bebrapa kndisi yang menyebabkan gaya geser cukup penting antara lain " . Beban terpusat berada ditempatkan didekat tumpuan, maka gaya geser akan meningkat tanpa peningkatan mmen lentur /. *ada pertemuan dua elemen yang kaku dimana pelat badan terletak pada bidang yang sama =. *ada bagian pelat badan diptng atau diberi takikan >. Struktur balk dengan bentang yang relati/e pendek D. Jika pelat badan prfil terlalu tipis! +umus yang sudah banyak dikenal untuk menghitung tegangan geser pada balk tanpa menerima gaya luar trsi adalah "
1@=
Struktur Baja Jembatan Juruan Teknik Si!il
"#elj#n#
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
L !_ f / b ! % NNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNN!N
#=4!3!3& .imana " L
< $aya geser luar pada penampang yang ditinjau
_
< Statis mmen penampang dibawah atau di atas serat yang ditinjau
%
< Mmen %nersia seluruh penampang
B
< (ebal serat penampang yang ditinjau
.ari $rafik tegangan geser seperti pada gambar 3!3!j di bawah ini
)ambar ..k )ra$ik tegangan geser
Besar kekuatan geser nminal f ( dari penampang prfil adalah tergantung dari besar perbandingan tebal dan tinggi pelat badan apakah geser yang terjadi pada kndisi plastis, %nelastic atau 5lastis sebagai berikut " 1. *elat Badan meleleh plastis jika "
Besar
Kuat geser ?minal
& t '
adalah
1,14
# n ! E f y
NNNNN!!#=1!3!3&
" Ln 4,: ! f y ! A w NNNNNN
#==!3!3&
2. *elat Badan (ertekuk %nelastis jika " 1,14
# n ! E f y
" & # ! E 1,39 n NNNNNNNNNNNNNN#=3!3!3& f y ! t '
Besar Kuat geser ?minal adalah "
Ln
4,:!f y ! A w 1,14
k n ! 5 1 NNNNNNNNN!!N!!#=!3!3& f y h ; t w
3! *elat Badan (ertekuk 5lastis jika "
& t '
1,39
f y
NNNN!#=2!3!3&
1@>
Struktur Baja Jembatan Juruan Teknik Si!il
# n ! E
"#elj#n#
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Besar Kuat geser ?minal adalah " Ln
4,D ! A
! k ! 5 n = h;t w w
NNNNNNNNNNNNNNNNNNN!
#=:!3!3& .imana " # n
2
2
% a ?ara# antara dua penga# u erti#al pada 'eb
a ; & =
Balk dikatakan aman terhadap $aya $eser bila dipenuhi syarat "
Fu
. Fn NNNNNN!!!!NNNNNNNNN#=9!3!3&
Akibat beban terpusat baik pada daerah tumpuan maupun pada daerah perletakan balk anak, harus dikntrl terjadinya kerusakan lcal pada pelat badan, yang harus dipenuhi syarat " ( u
. ( n NNNNNNNNNNN!!NNNNNNNNNN#=C!3!3&
Besar ( n dihitung dengan ketentuan " 1! .i daerah (umpuan " (n M *=.k E N& $ ' . tNNNN!NNN!!!!NNNNNNNNN#=D!3!3& 2. .i daerah *erletakan Balk anak " (n M *2%=.k E N& $ ' . t NNNN!NNN!!!!NNNNNNNN#34!3!3& Besar ( u dihitung dengan ketentuan " ( u M
*( (i&
.imana " K < (ebal *elat sayap 8 jari= peralihan ? < ebar perletakan +i < Eaktr beban +
< Beban Kerja
Seperti dijelaskan pada gambar 3!3!k berikut "
' '25*k
R k k
R '
'5*k 1@D
Struktur Baja Jembatan Juruan Teknik Si!il
"#elj#n#
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
)ambar. ...l Pen'ebaran Beban titik ,i Bagian Ba,an Pr#$il
..>.(angkuma 1. Pa,a P7(7N3ANAAN BAOK "O"7N 7NTU( Perilaku Penam!ang Bal#k akibat entur% 'ang biasan'a !r#$il bal#k memiliki arga m#men nesia lebi besar ,iban,ing m#men nersia ' !a,a sumbu lema '-'. "aka terja,i kemungkinan : Jika ti,ak ,iberikan s#k#ngan lateral tera,a! sumbu ' maka bal#k akan mengalami tekuk lateral * Lateral Bu+klng &. Bila ateral Bu+kling berlanjut atau ,engan s#k#ng sam!ing !enu% bal#k mengalami !erubaan bentuk *Penam!ang K#m!ak 0 Ti,ak K#m!ak&
2. "aka ,alam !eren+anaan Penam!ang bal#k ,ibe,akan : a. Bal#k ,iasumsikan mem!un'ai s#k#ngan lateral menerus !a,a $lens tekan ....*@ M b& b. Bal#k ,engan s#k#ng lateral !a,a interal !en,ek .......................* b ! & +. Bal#k ,engan s#k#ngan lateral !a,a interal se,ang .............. *!b r& ,. Bal#k ,engan s#k#ngan lateral !a,a interal !anjang *b C r&
1@
Struktur Baja Jembatan Juruan Teknik Si!il
"#elj#n#
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
S+,%'J-T'"% ,./%T S++$% B+R.-T
K%ndisi ini akan mempen garu)i besar m%men n%minal *'n+
a..Bal%k diasumsikan mempun,ai s%k%ngan lateral menerus pada flens tekan *! &b+ b. Bal%k dengan s%k%ng lateral pada inter(al pendek * &b -&p + c. Bal%k dengan s%k%ngan lateral pada inter(al sedang *&p-&b - &r+ d. Bal%k dengan s%k%ngan lateral pada inter(al panjang *&b &r+
3! Besar "#men N#minal *"n& sebagai 9ungsi ,ari K#n,isi Penam!ang !a,a Bal#k S#k#ng Penu : Penam!ang Bal#k ,ikatakan K#m!ak Bila ,i!enui
!
Besar "n M "! M 1%12.S.$' Penam!ang Bal#k ,ikatakan Ti,ak K#m!ak Bila
r
C
C
!
" l l p ` l r l p Mp !
Cb' Mp # Mp Mr & (
Besar "n M
Penam!ang Bal#k ,ikatakan angsing Bila Besar "n M "r *
r
0
C
r
&2
4imana "r M S *$' 5 $r& % $r M tegangan resi,u
! Besar ?ilai
%
!
%
r
ditetapkan sebagai berikut "
1@G
Struktur Baja Jembatan Juruan Teknik Si!il
"#elj#n#
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
=. Sekema *enentuan Besar Mmen ?minal Mn *ada Balk dengan panjang Skng ateral pada %nter/al tertentu "
11@
Struktur Baja Jembatan Juruan Teknik Si!il
"#elj#n#
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
>. Besar "#men N#minal N#minal *"n& *"n& sebagai sebagai 9ungsi 9ungsi ,ari Panjang Panjang S#k#ng S#k#ng atera aterall !a,a 9lens Tekan Tan!a S#k#ngan : entur Plastis *#na. 1& *@ M b !& !&
NNNNNN!! *"n M "!&
entur nelastis *#na. 2&*! b b r&, r&,
!!! NNNN !*"n M "in&
*,gn mem!eratikan bebera!a 3akt1r &
entur 7lastis *#na &*b C r&, r&,
NNNNNNN!!!! !*"n M "+r&
#n' D. Bal#k entur ,ikatakan aman tera,a! beban kerja Bila.. #n'
#u'
Besar "#men n#minal *"n& ,itentukan : a. "#men Plastis Plastis *#na *#na & & Jika b p, "#men n#minaln'a "n M "! "! M $'. M $'.1%12S Bal#k 'ang ,iitung ,engan rumus-rumus ,i atas arus ber!enam!ang k#m!ak *s'arat !enam!ang k#m!ak Besarn'a nilai-nilai : !% r% $ r 3b% 61% ,an 62 serta
!
r
!
r
&
,iteta!kan
,alam Buku SN-T@-2@@=
111
Struktur Baja Jembatan Juruan Teknik Si!il
"#elj#n#
POLITEKNIK NEGERI NEGERI BANDUNG BANDUNG
b. "#men "#men nela nelasti stiss *#n *#na a & & : Jika Jika r r b C !% "#men n#minaln'a "n "!% ,an itung sbb : Untuk b M r % "n M "r M S * $'-$r& untuk Pr#$il .9 $r M 1@ ksi Untuk r C b C !%
" Lb Lp !
"n M Cb' Mp # Mp Mr &( Lr Lp Mp Bal#k 'ang ,iitung ,engan rumus-rumus ,i atas arus ber!enam!ang k#m!ak *s'arat !enam!ang k#m!ak r% $ r 3b% 61% ,an 62 serta
!
r
!
r
& Besarn'a nilai-nilai : !%
,iteta!kan ,alam Buku SN-T-@SN-T-@- 2@@=
+. "#men 7lastis 7lastis *#na *#na & & : Jika b C r r *Akan terja,i tekuk sam!ing sam!ing 'ang berlanjut sebelum tegangan lele terja,i&.
C b !S 0 ! 1! =
"n M
Lb r y
1
01!0=
=
Lb = r y
Bal#k 'ang ,iitung ,engan rumus-rumus ,i atas arus ber!enam!ang k#m!ak *s'arat !enam!ang k#m!ak r% $ r 3b% 61% ,an 62 serta
!
r
!
r
& Besarn'a nilai-nilai : !%
,iteta!kan ,alam Buku SN-T-@SN-T-@- 2@@=
Bla pena-pang t*ak k1-pak7!arga k1-pak7!arga #n yang *a-bl *a-bl a*ala! !arga #n terke+l *ar K1n*s Pena-pang bal1k *an jarak s1k1ng sa-png'
112
Struktur Baja Jembatan Juruan Teknik Si!il
"#elj#n#
POLITEKNIK NEGERI NEGERI BANDUNG BANDUNG
11
Struktur Baja Jembatan Juruan Teknik Si!il
"#elj#n#
POLITEKNIK NEGERI NEGERI BANDUNG BANDUNG
C!
..D. Kun+i Tes 9#rmati$ 1! .iketahui Balk statis tak tentu menerima mmen lentur seperti pada gambar I < 2 tnm
=14444 ?m
114444 ?m
11/
Struktur Baja Jembatan Juruan Teknik Si!il
"#elj#n#
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
*enyelesaian "
" 3 ! A
1
MA < =14444 114444 1:C924 33924 /m
MB <
A
1 =
=14444 114444 ==2444 :2444 /m
" 1 ! A
3
M> < =14444 114444 1:C924 1:=24 /m A
Mu< =14!444 ?m
ANGGAP PENA#PANG KO#PAK DGN KONDI$I PLA$TI$ 4
Mu Mn Mn ) 1,1=QS)Qf y
<4,D 1,1= kefesien penampang plastik untuk prfil E f y < =92 Mpa ) =924 kgcm = #salah satu mutu baja yang ada di pasaran =14!444 < 4,D ! 1,1= ! S) ! =92
S 0
=14444 4,D Q 1,1= Q =92
929, 29: Cm=
) 92C cm3 #satuan yang dipakai dalam tabel&
4ari Tabel !r#$il baja baja ,i,a!Iat E 44 Q =44 S) < 11D4 cm3 Sy < 19 cm 3 A < C,1 cm =
b < =44 mm
%) < =3944 cm
tr < 13 mm
%y < 194 cm
h < 44 mm
r ) < 1:,C cm
tw < C mm
r y < ,2 cm
r < 1: mm
11=
Struktur Baja Jembatan Juruan Teknik Si!il
"#elj#n#
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Pemeriksaan ka!asitas !enam!ang : =44
l f
l '
l p
194
l p
1:C4
9,:D
= Q 13
A44 = Q 13 = Q 1: C
A=,9
14,=2 #pelat sayap&
=92
141,31 #pelat badan&
=92
Penam!ang !a,a k#n,isi k#m!ak: 4igunakan (umus : " n M
Mn < M p
"!
< 4,DQ1,1=Q11D4Q=924
< 3=DC:C4 kg cm < 334444 ?m =14444 ?m K
Pemeriksaan !engaru !anjang bentang "isalkan ti,ak a,a !en'#k#ng0 literal ,iantara tum!uan% ja,i b M >@@ +m Maka didapat " L p
1,9:r y
Lr
01
0 =
" S A 0 ! @?
01 r y f L
S 0
E f y
1,9: Q ,2
=44444 =92
=12,2cm :44cm
1 1 0 = # f L & = E@?A =
J )
1 &t f 3 3
4 '
4 y # = A
=
4 ' 4 y
=bt '3
1 A4!13 3 3
=!=4!4! g 3 3:!1=cm A
$ < C4444 Mpa ) C4444 kgcm = 5 < =44444 Mpa ) =444444 kgcm =
11>
Struktur Baja Jembatan Juruan Teknik Si!il
"#elj#n#
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
f y ) f y F4,3f y < 4,9Q=92
f < f y 01
E@? A =
S 0
11D4
< 1D=2 M*a
=444444 Q C44444 Q 3:,1= Q CA,1 =
1341A=,9 #g ; cm =
=
= 11D4 A4 = " S 0 4 ' = A A Q 0 = A C44444 Q 3:,1= A ! @? 4 y
Lr
1341A=,9 Q A,2 1 1 =,9 Q 14 : #1D=2& = 1D=2
:39 ,Ccm
Ja,i ! b r Bal#k !a,a K#n,isi Tekuk nelastis *#na.2& maka ,igunakan !ersamaan :
"n
3 b
- - "! "! "r r r !
(entukan c b dengan persamaan " C b
1=,2 Q =14444 =,2 Q =14444 3 Q #33924& A Q :2444 3#1:=24&
C b
1=,2 Q =14444 C,=9 =,3 319244
> b < =,3 Mr < 11D4 Q 1D=2 < ==D4924 kg cm
< ==D492 ?m
.idapat " M n
:39,C :44 =,3==D492 #3::2=4 ==D492& < 221:D ?m Mp :39,C =12,2
Jadi Mn < 3::2=4 ?m S'arat Bal#k aman : " u "!
21@@@@ Nm
@%GV>>=2@ Nm
2G Nm
*OK&
Periksa K#n,isi !elat ba,an :,3: E & t '
f y
A44 C
:,3:
24
=44444 =92
191
atau lebih teliti =,9 #lihat lw
11D
Struktur Baja Jembatan Juruan Teknik Si!il
"#elj#n#
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
& '
:,3: E
tidak perlu pengaku
f y
!eriksaan geser Lu < =4,2 tm < =42 k? k n < 2 #asumsi tidak ada pengaku /ertikal& 1,14 & t'
# n E f y
1,1
1,1
2 Q =44444 =92
::,33
# n E f y
jadi menggunakan persamaan; Ln < 4,: Q =924 Q 4 Q 4,C
< 2=C44 kg
Lu < =4,2 tm =4244 4,D Q 2=C44 kg
#K&
Pemeriksaan b#le ,engan memt#,a ,estruksi atau interaksi >ek *ersamaan %nteraksi Mn Mn
4,:=2
=1444 4,D Q 3::2=
u n
1,392
4,:=2
=4244 4,D Q =C44
4,D4:= 1,392
>ek dengan metda distribusi Mf < Af df fy < =4 Q 1,3 #4-1,3&Q=924 < =9:9424 kg cm
< =9:942 ?m
Mu Mf =14444 4,D Q =9:942 =D43,2 ?m
#K&
11
Struktur Baja Jembatan Juruan Teknik Si!il
"#elj#n#
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
..=.=.
atian S#al +encanakan dimensi balk bila balk diletakkan pada tumpuan sendi dan rl #Balk sederhana& dengan beban merata termasuk berat sendiri #I < ,92 tnm& dan beban hidup berjalan I < =,= tnm * < C tn! Bentang Balk < 9 m ! Baja yang digunakan mutu BJ!39
3./. 0plikasi Perencanaan imensi Penampang elemen Struktur Jembatan Rangka Batang Bidang ./.1. Peren+anaan 4imensi Batang (angka
11G
Struktur Baja Jembatan Juruan Teknik Si!il
"#elj#n#
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
12@
Struktur Baja Jembatan Juruan Teknik Si!il
"#elj#n#
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
./.2. Peren+anaan )elagar "elintang
121
Struktur Baja Jembatan Juruan Teknik Si!il
"#elj#n#
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
122
Struktur Baja Jembatan Juruan Teknik Si!il
"#elj#n#
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
12
Struktur Baja Jembatan Juruan Teknik Si!il
"#elj#n#
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
./. Peren+anaan )elagar "emanjang
12/
Struktur Baja Jembatan Juruan Teknik Si!il
"#elj#n#
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
12=
Struktur Baja Jembatan Juruan Teknik Si!il
"#elj#n#
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
12>
Struktur Baja Jembatan Juruan Teknik Si!il
"#elj#n#
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
PERENCANAAN STRUKTUR SAMBUNGAN BAB
4
SUB POKOK BAHASAN *UNT& : /.1. /.2. /.. /./. /.=.
Sambungan 4engan Baut Peren+anaan Kebutuan Baut Sambungan 4engan as Peren+anaan Kebutuan as A!likasi Peritungan Sambungan !a,a Jembatan (angka
D. Tujuan Pembelajaran Umum : Mampu mengaplikasikan teri perencanaan baja pada perencanaan elemen struktur jembatan baja
. Tujuan Pemeblajara Kusus : Menjelaskan Jenis dan Sifat-sifat *embebanan *ada Jembatan m.
n. Menjelaskan teri dan *ersyaratan pembebanan pada perencanaan jembatan o. Menjelaskan Kn/igurasi pembebanan pada masing-masing elemen struktur jembatan
p. Menghitung Besarnya Beban rencana pada masing-masing elemen struktur jembatan akibat beban kerja
ILUSTRASI
12D
Struktur Baja Jembatan Juruan Teknik Si!il
"#elj#n#
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
/.1. Struktur Sambungan 4engan Baut Keandalan struktur baja yang telah direncanakan dimensi elemen stnya,dmenjamin
bekerja
dengan
mekanisme
yang
direncanakan
dengan
baiktergantung dar keandalan struktur sambungannya! Berdasarkan perilaku struktur yang direncanakan, sambungan pada struktur baja dibedakan menjadi " 1! Sambungan Kaku adalah sambungan yang memilki kekakuan yang cukup untuk mempertahankan sudut-sudut anara elemen yang disambung terhadap beban kerja! =! Sambungan Semi Kaku adalah sambungan yang tidak memilki kekakuan cukup untuk mempertahankan sudut-sudut anara elemen yang disambung terhadap beban kerja! (etapi memilki kapasitas yang cukup untuk memberikan kekangan yang dapat diukur terhadap besarnya perubahan sudut-sudut antara elemen struktur! 3! Sambungan Se,erana adalah sambungan yang tidak memilki kekakuan untuk mempertahankan perubahan sudut-sudut elemen struktur! Sambungan yang demikian ini tidak bisa menerima mmen! *ada dasarnya suatu struktur sambungan terdiri dari " a! K#m!#nen struktur 'ang ,isambung, berupa Balk, klm, ataupun Batang (ekan dan Batang (arik b! Alat Pen'ambung dapat berupa *engencang #fastener&, Baut Biasa #rdinary Blts&, Baut Mutu (inggi #high streength blts&, sambungan dengan las #wled& serta yang sudah jarang digunakan *aku keling #ri/et& c! 7lemen Pen'ambung berupa pelat buhul atau pelatprfil penyambung Struktur Jembatan baja adalah merupakan gabungan dari batang-batang tersendiri yang disambungkan satu dengan yang lain sehingga membentuk struktur yang sesuai dengan yang diinginkan, seperti sruktur Jembatan +angka Batang seperti pada gambar berikut
)ambar. /.1.a (angkaian Struktur Jembatan (angka Batang
12
Struktur Baja Jembatan Juruan Teknik Si!il
"#elj#n#
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
.alam struktur jembatan baja, untuk menyambung satu bagian knstruksi dengan bagian knstruksi yang lain, diperlukan knstruksi sambungan dan alat sambung yang sesuai dengan strukturnya dan dapat menerima beban yang bekerja serta mentransfer beban tersebut dari bagian knstruksi yang lain #misal sambungan antara Batang +angka dan $elagar melintang pada Jembatan +angka batang atau sambungan pada titik simpul batang rnagka!&
)ambar. /.1.b Susunan Sambungan antara Pa,a Jembatan (angka Batang
/.1.1. Jenis Alat Sambung Baut .alam knstruksi Bangunan Baja #Jembatan baja, Bangunan $edung dll&, alat sambung baut yang sering digunakan tergantung kebutuhan dari struktur bangunan tersebut, apakah struktur bersifat permanen atau semi permanen dan sifat dari sambungan! Apakah sambungan bersifat sendi atau kaku #+igid&! Ada dua jenis Baut yang sering digunakan antara lain " a ! Baut Biasa Baut Gitam b! Baut Mutu (inggi A. Baut Hitam 0 Baut Biasa : Adalah baut yang dibuat dari baja karbn rendah yang memenuhi standar AS(M A-349, digunakan pada sambungan dengan struktur ringan atau sambungan yang tidak kaku #rigid&! Seperti +angka Kuda-kuda, sambungan $rding dsb! (erdapat dua jenis Baut Biasa yaitu "
12G
Struktur Baja Jembatan Juruan Teknik Si!il
"#elj#n#
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Baut ,engan Ulir Penu " Seluruh panjang batang Baut diulir penuh, sehingga dibagian bidang geser penampang baut harus diperhitungkan pada penampang dengan diameter dalam ulir diameter Kren *,u& !
Baut ,engan Ulir sebagian " Bagian yang diulir hanya sebagian #bagian bidang geser utuh tidak diperhitungkan pada penampang dengan diameter luar ulir diameter nminal *,n&.
du
dn
)ambar. /.1.+. Baut Hitam Ulir Sebagian
du
)ambar. /.1.,. Baut Hitam Ulir Penu
*ada kepala baut biasanya ditulis kde mutu baut, yang menunjukkan besar tegangan leleh minimum baut seperti !: atau ,C, yang artinya " = Kde ,: < Baut .engan (egangan leleh < ,:!144 =!44 Kf ; cm
Kde ,C < Baut .engan (egangan leleh < !C!144 3!=44 Kg ; cm = 'kuran Baut hitam yang sering dipergunakan dalam struktur baja dapat diambil seperti dalam (abel berikut 4iameter N#minal *,n& n+ "m !3C !1= !2C !3 !9C 1 1,2
D,2= 1=,94 12,C9 1D,42 ==,== =2,4 3C,14
Tinggi
4iameter
KO47
"ur *mm& D 13 1: 1D == =2 3C
nti *,u& mm 9,D D,DD 1=,D= 12,C4 1C,:1 =1,3 3=,:C
M14 M1= M1: M=4 M== M =2 M3C
TAB7./.1.a. BAUT HTA" *4iambil ,ari Tabel Pr#$il Baja&
1@
Struktur Baja Jembatan Juruan Teknik Si!il
"#elj#n#
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
B. Baut "utu Tinggi *Hig Strengt B#lt& : Baut mutu tinggi biasanya digunakan pada sambungan yang rigid #kaku&, dengan kekuatan tarik yang sangat tinggi, baut mutu tinggi, dapat menahan geseran pada bidang sambungan, yang dalam penggunaannya baut mutu tinggi disertai dengan sebuah +ing! Baut mutu tinggi yang sering digunakan adalh Baut mutu tinggi dengan kde A 3=2 dan A D4 yang dituliskan pada kepala baut seperti pada $mabar berikut " *j' E
du
A!D4
.
*anjang Baut
G
G
G
)ambar. /.1.,. Baut "utu Tinggi
Berikut adalah .aftar Kekuatan (arik Baut Mutu (inggi A 3=2 dan A D4 dengan beberapa diameter nminal " .iameter ?minal #.& %nch !1= !2C !3 !9C 1 !DC !2 !11C !3=
Mm 1=,9 1: 1D == =2, =D 3= 32 3C
.imensi Baut A3=2 Z AD4 Kepala Baut E G *j' !9C !21: 1 191: =2: !2 !2 123= !11C =31: 32: !3= 13: 3D: !9 =D1: !111: = = =23= = 321: =93= = !11: 121: !D
Mur 1 191: !2 =31: !13C =D1: = = !11C
G !9C 3D: 9: 22: :3: 1 19: 1 193= 1 113= 1 123=
Kekuatan (arik #K?& A3=2 AD4 #K?& #K?& 23 :9 C2 149 1=2 12: 193 =1C ==9 =C2 =D 32: 31: 2 39C 23C 2C :2C
TAB7. /.1.b. Besar Ukuran ,an Kekuatan Tarik Baut "utu Tinggi
/.1.2. Tata etak Baut (ata letak baut adalah menyusun psisi jumlah baut yang harus dipasang agar didapatkan sambungan yang memenuhi syarat yaitu "
cukup kuat!
cukup rapat dan
11
Struktur Baja Jembatan Juruan Teknik Si!il
"#elj#n#
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
cukup tempat!
*enempatan susunan baut memperhatikan arah gaya yang ditahan leh kelmpk baut tersebut, terutama pada susunan baut yang dibuat silang seperti pada gambar berikut, luas bidang efektif pada batang yang disembung dihitung sepanjang garis kritis #garis selang-seling&
$ambar! !1!e! Susunan etak Baut Silang
/.1.2.1. Jumla Baut : Agar mendapatkan kekuatan baut yang ptimium dengan asumsi beban ang diterima masing-masing baut sama besarnya! Maka disyaratkan, kecuali untuk unsur ikatan ringan dan sandaran, jumlah baut sejajar dengan arah garis kerja beban harus mempunyai jumlah minimum dua baut! .an maksimum lima Baut, dengan susunan sebagai berikut "
)ambar. /.1.e etak Jumla minimum Baut sejajar ara ga'a
12
Struktur Baja Jembatan Juruan Teknik Si!il
"#elj#n#
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
/.1.2.2. Ukuran Baut .iamater Baut untuk unsur yang memikul beban tidak bleh kurang dari diameter nminal 1: mm! .iameter baut tidak bleh lebih dari = kali ketebalan bagian tertipis dalam hubungan! *ersyaratan ini tidak bertaku untuk pelat pengisi! .iameter baut datam prfil siku yang memikul beban tidak bleh lebih dari seperempat lebar kaki prfil dimana baut ditempatkan! /.1.2.. Jarak Antara Baut Jarak maksimum antara baut tepi dengan ujung pelat yang disambung harus sebesar 1= dikali tebal pelat lapis luar tertipis dalam sambungan atau 1,2 kali diameter baut, tetapi tidak bleh melebihi 124 mm! Jarak maksimum antara as baut tidak bleh lebih dari 9 kali diameter baut atau 12 kali tebal pelat tertipis yang disambung ! Jarak minimum antara as baut tidak bleh kurang dari 3 kali diameter baut atau 1= kali tebal pelat tertipis yang disambung!
'
S
'
' < Jarak Baut ke tepi *elat yang disambung S < Jarak antara Asa baut
/.1.2./% ubang-lubang .iameter nminal lubang yang selesai harus = mm lebih besar dari diameter nminal baut untuk baut dengan diameter tidak melebihi = mm! dan tidak lebih dari 3 mm lebih besar untuk baut dengan diameter lebih besar! ubang yang kebesaran dapat digunakan dalam tiap atau semua pelat lapis dari hubungan tumpuan atau gesek dengan syarat bahwa dipasang pelat cincin ketas diatas
1
Struktur Baja Jembatan Juruan Teknik Si!il
"#elj#n#
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
lubang kebesaran yaitu dibawah kepala baut dan mur! .iameter lubang kebesaran tidak bleh melebihi nilai terbesar dari! 1!=2 d f atau df 8 C mm ubang sela pendek dapat digunakan dalam tiap atau semua pelat lapis dari hubungan tumpuan atau gesek, dengan syarat bahwa di pasang pelat cincin keras diatas lubang sela yaitu dibawah kepala baut dan mur! ubang sela pendek tidak bleh lebih paniang dari nilai terbesar" 1!33 df atau df 8 14 mm ubang sela panjang hanya dapat digunakan dalam pelat lapis bergantian dalam hubungan tumpuan atau gesek dengan syarat bahwa digunakan pelat cincin dengan tebal minimum C mm untuk menutup seluruh lubang sela panjang dibawah kepala baut dan murnya! ubang sela paniang tidak bleh lebih paniang dari =!2 d f !
Gubungan yang memikul gaya geser dapat mempunyai lubang kebesaranm, sela pendek atau sela panjang dengan pembatasan berikut" i! sambungan gesek -tidak dibatasi ii! sambungan tumpuan - lubang seta hanya bleh digunakan bila hubungan tidak dibebani eksentris dan bila baut dapat menumpu merata, dan bila seta adalah tegak lurus pada arah beban!
/.1.. Kuat N#minal Baut *( n& Kuat ?minal Baut adalah besarnya daya dukung satu baut pada sambngan tersebut yang tergantung dari .iameter dan mutu Baut, tebal pelat dan mutu pelat yang disambung serta tipe sambungan terhadap gaya geser yang bekerja! Sehingga Kekuatan ?minal Baut harus ditinjau terhadap tiga kemungkinan kerusakan sebagai berikut " a! *ada Baut *utus, Kekuatan Sambungan dihitung terhadap kekuatan $eser *enampang Baut!# *ada kekuatan ini sambungan dibagi dua tipe geser, yaitu ; $eser (ungal dengan luas penampang bidang geser < Satu luas penampang baut dan $eser $anda dengan luas bidang geser #m& kali luas penampang baut! b! *ada *elat rusak, Kekuatan Baut dihitung terhadap kekuatan (umpu #.esak& bagian tertipis dari *elat yang disambung
1/
Struktur Baja Jembatan Juruan Teknik Si!il
"#elj#n#
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
c! *ada *elat *utus, sudah diperhitungkan pada perencanaan dimensi batang, sehingga pada kekuatan sambungan tidak perlu ditinjau! $ambar berikut menunjukan beberapa kemungkinan kerusakan yang terjadi pada daerah sambungan yang harus diperhatikan
)ambar. /.1.$. Kemungkinan Kerusakan Sambungan
Sambungan Baut dinyatakan aman bila terpenuhi syarat " Besar Beban terfaktr (u harus lebih kecil dari Besar Kekuatan ?minal Baut (n tereduksi, yang dinyatakan dengan +umus " R u R n.φ !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!#1!!1&
Besar Kekuatan ?minal dihitung dengan ketentuan " uas baut Gitam diberikan dalam tabel sebagai berikut ?minal .iameter f Blt .iameter ?minal Baut df #1&
Blt Areas
Luas Baut
mm=
A> #=&
At #=&
A #=&
M1:
1
129
=41
M=4
==2
=2
31
M=
3=
323
2=
M34
21D
2:1
94:
M3:
92D
C19
141:
TAB7. /..1.+ uas Bi,ang Penam!ang Baut
1=
Struktur Baja Jembatan Juruan Teknik Si!il
"#elj#n#
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
>atatan
" #1& ?tasi 7M0 berarti baut metrik #=& A> < luas inti baut, yang diulir At < luas untuk menghitung kekuatan tarik A < luas bagian pls nminal yang tidak diulir
A. Kekuatan )eser N#minal Baut Kekuatan geser nminal, +nf , dari baut harus dihitung sebagai berikut"
( n$ M @.>2 $ u$ k r *nn A# E n A#& !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!#=!!1!& ?minal .iameter f Blt Diamter /ominal Baut mm Minimum Blt (ensin =ari#an Minimum Baut #$ u$ &K?m=
M1:
M=4
M=
M34
M3:
D2
12
=14
332
D4
Tabel ./.1.,. Tarikan Baut "inimum
dengan" f uf <
kekuatan tarik minimum baut #lihat (abel !1!d&
k r <
'ntuk semua hubungan lain, k r < 1!4! kecuali seperti yang diberikan dalam #(abel 19!=4 BMS Buku!9&
nn <
jumlah bidang geser melalui bagian baut yang berulir
Ac <
luas diameter lebin kecil pada baut #lihat (abel! !1!c&
n) <
jumlah bidang geser melalui bagian baut yang tidak berulir
A <
luas batang pls nminal pada baut #lihat (abel !1!c&
B. Kekuatan Tarik N#minal Baut Kekuatan tarik nminal baut, (nt, harus dibitung sebagai berikut"
( nt M At $ u$ NNNNNNNNNNNNNN!!!!!!!N!#3!!1!&
3. Kekuatan Tum!uan N#minal Pelat a!is Kekuatan tumpuan nminal pelat tertipis, + nb, harus dihitung sebagai berikut"
( nb M .2 ,$ t! $ u! NNNNNNNNNNNNN!#!!1& 1>
Struktur Baja Jembatan Juruan Teknik Si!il
"#elj#n#
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
dengan syarat bahwa, untuk pelat tertipis yang memikul kmpnen gaya yang bekerja menuju suatu ujung, kekuatan tumpuan nminal dari nilai terkecil dari yang diberikan leh +umus berikut"
( nbQ M ae t! $ u! NNNNNNNNNNNNN!#2!!1& dengan" df < diameter baut t p
<
tebal pelat lapis
f up < ae
kekuatan tarik pelat lapis
< jarak minimum dari ujung lubang baut terdekat ke uiung pelat tertipis, dalam arah kerja gaya, ditambah setengah diameter baut!
4. Kekuatan )eser N#minal Baut ,alam Hubungan )esek Kekuatan ini hanya didapat dari sambungan yang menggunakan Baut Mutu (inggi yang dilaksanakan pengencangannya dengan menggunakan kunci (rsi! Kekuatan geser nminal baut dalam hubungan gesek, + af , harus dihitung sebagai berikut"
( a$ M W nei Nti K NNN!!!NNNNNN!!!!!!NN!#:!!1& dengan"
<
faktr geincir gesek ditentukan dalam ayat 9!1=!1!9!=! Buku !9
BMS nei < Jumlah permukaan antara efektip ?ti <
tarikan baut minimum pada pemasangan diberikan dalam (abel!!1!b
k h < faktr untuk berbagai jenis baut, seperti spesifikasi dalam pasal 9!1=!:!2; Buku!9 BMS < 1!4
untuk lubang standar;
< 4!C2
untuk lubang sela pendek dan kebesaran;
< 4!94
untuk lubang sela panjang!
1D
Struktur Baja Jembatan Juruan Teknik Si!il
"#elj#n#
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
/.1./. (angkuman : 1! sambungan pada struktur baja dibedakan menjadi " a. Sambungan Kaku adalah sambungan yang memilki kekakuan yang cukup untuk mempertahankan sudut-sudut anara elemen yang disambung terhadap beban kerja! b. Sambungan Semi Kaku adalah sambungan yang tidak memilki kekakuan cukup untuk mempertahankan sudut-sudut anara elemen yang disambung terhadap beban kerja! (etapi memilki kapasitas yang cukup untuk memberikan kekangan yang dapat diukur terhadap besarnya perubahan sudut-sudut antara elemen struktur! +. Sambungan Se,erana adalah sambungan yang tidak memilki kekakuan untuk mempertahankan perubahan sudut-sudut elemen struktur! Sambungan yang demikian ini tidak bisa menerima mmen!
=! *ada dasarnya suatu struktur sambungan terdiri dari " a. K#m!#nen struktur 'ang ,isambung, berupa Balk, klm, ataupun Batang (ekan dan Batang (arik b. Alat Pen'ambung dapat berupa *engencang #fastener&, Baut Biasa #rdinary Blts&, Baut Mutu (inggi #high streength blts&, sambungan dengan las #wled& serta yang sudah jarang digunakan *aku keling #ri/et& +. 7lemen Pen'ambung berupa pelat buhul atau pelatprfil penyambung
3! Ada dua jenis Baut yang sering digunakan antara lain " a!Baut Biasa Baut Gitam b!Baut Mutu (inggi
! Sambungan harus memenuhi syarat yaitu "
cukup kuat!
cukup rapat dan
cukup tempat!
1
Struktur Baja Jembatan Juruan Teknik Si!il
"#elj#n#
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
2! *enempatan susunan baut memperhatikan arah gaya yang ditahan leh kelmpk baut tersebut!
:! jumlah
baut sejajar dengan arah garis kerja beban harus mempunyai jumlah
minimum dua baut! .an maksimum lima Baut, dengan susunan sebagai berikut "
9! Jarak maksimum antara baut tepi dengan ujung pelat yang disambung harus sebesar 1= dikali tebal pelat lapis luar tertipis dalam sambungan atau 1,2 kali diameter baut, tetapi tidak bleh melebihi 124 mm! Jarak maksimum antara as baut tidak bleh lebih dari 9 kali diameter baut atau 12 kali tebal pelat tertipis yang disambung ! Jarak minimum antara as baut tidak bleh kurang dari 3 kali diameter baut atau 1= kali
tebal pelat tertipis yang disambung!
'
S
' ' < Jarak Baut ke tepi *elat yang disambung S < Jarak antara Asa baut
1G
Struktur Baja Jembatan Juruan Teknik Si!il
"#elj#n#
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
9! Kekuatan ?minal Baut hars ditinjau terhadap tiga kemungkinan kerusakan sebagai berikut a! *ada Baut *utus, Kekuatan Sambungan dihitung terhadap kekuatan $eser *enampang Baut!# *ada kekuatan ini sambungan dibagi dua tipe geser, yaitu ; $eser (ungal dengan luas penampang bidang geser < Satu luas penampang baut dan $eser $anda dengan luas bidang geser #m& kali luas penampang baut! b! *ada *elat rusak, Kekuatan Baut dihitung terhadap kekuatan (umpu #.esak& bagian tertipis dari *elat yang disambung c! *ada *elat *utus, sudah diperhitungkan pada perencanaan dimensi batang, sehingga pada kekuatan sambungan tidak perlu ditinjau!
C! Sambungan Baut dinyatakan aman bila terpenuhi syarat " Besar Beban terfaktr (u harus lebih kecil dari Besar Kekuatan ?minal Baut (n tereduksi, yang dinyatakan dengan +umus " R u R n.φ
D! Kekuatan ?minal Baut dihitung arga terke/cil dari " A. Kekuatan )eser N#minal Baut Kekuatan geser nminal, +n f , dari baut harus dihitung sebagai berikut"
( n$ M @.>2 $ u$ k r *nn A# E n A#&
B. Kekuatan Tarik N#minal Baut Kekuatan tarik nminal baut, (nt, harus dibitung sebagai berikut"
( nt M At $ u$
3. Kekuatan Tum!uan N#minal Pelat a!is Kekuatan tumpuan nminal pelat tertipis, + nb, harus dihitung sebagai berikut"
( nb M .2 ,$ t! $ u! 1/@
Struktur Baja Jembatan Juruan Teknik Si!il
"#elj#n#
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
dengan syarat bahwa, untuk pelat tertipis yang memikul kmpnen gaya yang bekerja menuju suatu ujung, kekuatan tumpuan nminal dari nilai terkecil dari yang diberikan leh +umus berikut"
( nbQ M ae t! $ u! 4. Kekuatan )eser N#minal Baut ,alam Hubungan )esek Kekuatan ini hanya didapat dari sambungan yang menggunakan Baut Mutu (inggi yang dilaksanakan pengencangannya dengan menggunakan kunci (rsi! Kekuatan geser nminal baut dalam hubungan gesek, + af , harus dihitung sebagai berikut"
( a$ M W nei Nti K
1/1
Struktur Baja Jembatan Juruan Teknik Si!il
"#elj#n#
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
!1!2! Kunci (es Ermatif Er matif 1! .itinjau .itinjau dari dari *erilakuk *erilakuk Struktur Struktur ada ada berapa berapa jenis jenis sambungan sambungan ! =! *ada prinsipnya prinsipnya Struktur Struktur sambungan sambungan terdiri terdiri dari dari 3! Bagaim Bagaimana ana syarat syarat sambun sambungan gan yang yang baik baik ! Ada berapa berapa jenis jenis Baut yang diguna digunakan kan pada pada sambungan sambungan struktur struktur baja 2! $ambarkan $ambarkan bentuk bentuk dari Baut Biasa Biasa dan Baut Baut Mutu (inggi (inggi,, Jelaskan bedany bedanyaa :! Ada berap berapaa jenis jenis mutu mutu Baut Baut Mutu Mutu (ing (inggi gi 9! Ada berapa berapa macam macam besar besar kekuatan kekuatan nminal nminal baut baut yang yang ditetapk ditetapkan an C! Apa yang yang dima dimaksu ksud d kekuat kekuatan an ?min ?minal al Baut Baut D! Bagaimana Bagaimana syarat syarat Sambun Sambungan gan Baut Baut dinyata dinyatakan kan kuat kuat dan aman 14! $ambarkan susunan sambungan Baut yang memenuhi syarat (entukan (entukan jarak jarak antara Baut
1/2
Struktur Baja Jembatan Juruan Teknik Si!il
"#elj#n#
POLITEKNIK NEGERI NEGERI BANDUNG BANDUNG
/.2. Analisa Kebutuan Baut Pa,a Sambungan
Sepeti yang dijelaskan pada ad&!!=!#'nit!14&, bahwa alat sambungan yang digunakan pada struktur baja terdapat dua jenis Baut, yaitu ; Baut Biasa dan Baut Mutu (inggi! (inggi! .imana pada kedua baut tersebut telah ditetapkan besar tegangan dan kekuatan nmina nminall baut! baut! Berdasa Berdasarka rkan n ketent ketentuan uan tersebu tersebut, t, maka maka analisa analisa kebutu kebutuhan han baut baut dan kekuat kekuatan an sambung sambungan an dapat dapat diteta ditetapka pkan n tergan tergantun tung g sifat sifat pembeb pembebana anan n yang yang bekerja bekerja terhadap penampang kelmpk baut pada sambungan!
/.2.1. Si$at Pembebanan Tera,a! Penam!ang Baut Analisa kebutuhan baut pada sambungan adalah, menentukan merencanakan jumlah kebutuhan baut serta susunannya untuk dapat menahan beban kerja pada sambungan tersebut! .itinjau .itinjau dari leta!k $aris kerja gaya terhadap titik berat susunan susunan alat sambung, sambung, analisa kebutuhan alat sambung dibedakan menjadi A. Sambungan Sambungan Baut Baut ang ang "enaan "enaan Beban Sentris Sentris Sambungan Baut dimana garis kerja beban bekerja melalui titik berat susunan baut, sehingga susunan baut dapat diperhitungkan adanya beban yang diterima secara merata pada setiap baut!
)ambar. )ambar. /.2.a. Sambungan Baut 4engan Beban Sentris
B. Sambungan Baut ang "enaan Beban 7ksentris Sambun Sambungan gan Baut Baut dimana dimana garis garis kerja kerja beban beban tidak tidak melalu melaluii titik titik berat berat susuna susunan n baut, baut, sehingga susunan baut harus diperhitungkan adanya beban sekunder berupa Mmen sebesar #M < * ) e& ihat $ambar! Beberapa sambungan dalam knstruksi Jembatan Baja yang termasuk jenis sambungan
1/
Struktur Baja Jembatan Juruan Teknik Si!il
"#elj#n#
POLITEKNIK NEGERI NEGERI BANDUNG BANDUNG
5ksentris ini adalah
)ambar. )ambar. /.2.a. Sambungan Baut 4engan Beban 7ksentris 7ksentris
/.2.2. Analisa Analisa Kebutuan Baut ,an Kekuatan Sambungan : .alam Analisa kebutuhan baut dan kekuatan sambungan adalah menentukan jumlah baut yang diperlukan dan menyusunan letak baut pada sambungan agar 1//
Struktur Baja Jembatan Juruan Teknik Si!il
"#elj#n#
POLITEKNIK NEGERI NEGERI BANDUNG BANDUNG
didapatkan jumlah baut yang efisien dan susunan letak baut yang efektif berdasarkan besar dan sifat beben yang bekerja
/.2.2.1. Sambungan Baut ang "enaan Beban Sentris *ada sambungan ini merupakan analisa kekuatan sambungan yang peling sederhana, dengan sifat beban yang sentris pada sambungan ini, jumlah kebutuhan baut yang diperlukan dapat dihitung langsung dengan sumsi seluruh jumlah baut yang ada menerima beban yang bekerja sama rata, dengan rumus "
n
Nu ( n X.
!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!#1!!=!&
.imana " ?u < Beban kerja terfaktr +n < Kekuatan ?minal Minimal Baut
*
< Eaktr +eduksi kekuatan
n
< Jumlah Baut yang .ibutuhkan
Bila terdapat jumlah baut lebih dari lima, maka baut harus dipasang lebih dari satu baris arah garis kerja beban yang bekerja
/.2.2.2. Sambungan Baut ang 'ena)an Beban ksentris Bila garis kerja gaya yang bekerja tidak melalui titik berat penampang kelmpk alat sambung, atau bekerja beban mmen! *ada jenis sambungan ini dibedakan menjadi dua type sambungan sebagai yaitu " 1&! Sambungan 5ksentris Menahan $eser dan entur *ada Alat sambung #Baut& mengalami tegangan tarik lentur dengan titik putar didaerah bagian pelat yang disambung yang mengalami desakan dan $eser akibat lngsrnya sambungan! =&! Sambungan 5ksentris Menahan $eser murni *ada Alat sambung #Baut& mengalami tegangan $eser akibat lngsr dan berputarnya sambungan dengan titik putar di titik pusat penampang susunan Baut!
A. Sambungan 4engan Beban 7ksentris ang menaan )eser entur 1/=
Struktur Baja Jembatan Juruan Teknik Si!il
"#elj#n#
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
)ambar. /.2.b Sambungan 7ksentris "enaan )eser ,an entur
Jenis sambungan ini sering disebut dengan sambungan knsl, * bekerja sejauh #e& dari bidang pisang sambungan, sehingga pada susunan penampang Baut timbul beban Mu < *! e! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!#=!!=&
Akibat beban kerja * dan mmen M! *enampang Baut tergeser dan bekerja gaya tarik (! Besar tegangan geser dan $aya (arik ( dihitung sebagai berikut "
Akibat )a'a P *4itinjau Kekuatan )eser& Seluruh, penampang Baut yang ada terjadi tegangan geser sebesar "
fu
.u
!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!#3!!=&
n! A Baut
fu =egangan geser ter$adi .u Besar beban terfa#tor
?umla& baut A Baut Luas penampang Baut n
1/>
Struktur Baja Jembatan Juruan Teknik Si!il
"#elj#n#
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Besar tegangan tersebut dia atas adalah besar tegangan yang terjadi di setiap satu baut! (egangan ijin $eser baut adalah " fd fd
4,2! r ! f ub !m NNNNNNNN!N!#!!=&
=egangan i$in geser Baut
r
=egangan ultimate Baut m ?umla&bidang geser baut
f ub
Akibat Beban " *4itinjau Kekuatan Tarik& *ada penampang baut terjadi mmen lentur dengan titik netral yang terletak sejauh #a& dari ujung pelat tertekan, sehingga terjadi diagram tegangan sebagai berikut #pada kndisi 5lastis atau pada kndisi *lastis& , *ada baut menerima tegangan tarik #(i& sebesar " a. Pa,a K#n,isi 7lastis *ada baut menerima tegangan tarik tidak merata, yang paling kritis adalah baut yang paling atas Besar jarak #a& diasumsikan #missal 4 a letak baut yang paling bawah < y&
(3
@3 @1 a
y=
@
.engan melakukan statis mmen terhadap serat atas , diperleh " a = !b = a
=
1
a yi !=! ! ! d b= i 1
%
0 # a y1& # a y =& # a y 3& - !=! !d = / , b !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! b . +
#2!!=&
1/D
Struktur Baja Jembatan Juruan Teknik Si!il
"#elj#n#
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Bila " a y Wmaka asumsi letak garis netral #a& K5X, bila a y maka asumsi letak #a& dipindah ke antara baut paling bawah dengan baut diatasnya! .emikian seterusnya sampai didapat letak #a& yang benar! Setelah didapat psisi #a& yang benar , maka " Menghitung besar gaya tarik (3 "
= 3
Mu!; 3
! Ab !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
4b
#:!!=& 3
4b
a !b 3
ni! Ab! yi= NNNNNNNNNNNNNNNNNN!! i=
#9!!=& Kuat %jin (arik satu baut dihitung " n 4,2! f ub !4,92!
1
!d b
=
Sambungan dikatakan kuat aman terhadap beban kerja bila dipenuhi syarat " 3u9
3*9
*an
T :
Rn
Apabila terjadi kndisi sebaliknya, bila cukup tempat susunan baut diperbesar jarak antara baut! Atau diameter baut diperbesar! b. Pa,a K#n,isi Plastis *ada kndisi ini
kekuatan baut dihitung sampai pada kekuatan batas yaitu
seluruh bauat yang ada menerima tegangan tarik yang sama rata ditetapkan sebesar +n sepeeti pada gambar diagram tegangan tarik di bawah! Seperti pada kndisi elastis, untuk menentukan besar jarak #a& yang sebenarnya diasumsikan # missal 4 a letak baut yang paling bawah < y&
+n @3 @1 @
a
1/
Struktur Baja Jembatan Juruan Teknik Si!il
y=
"#elj#n#
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
b
$aya nminal tarik Baut dihitung " n ni ! f t ! 4,92 ! Ab
!
.engan melakukan statis mmen terhadap serat atas , diperleh " fy ! a ! b ni ! ft ! 4,92 !
a
1 ! ! d b= ! ni
ni! ft !4,92!1 ; ! !d b= !ni fy ! b
NNNNNNNNNNNNNNNNN#9!!=&
Bila " a y Wmaka asumsi letak garis netral #a& K5X, bila a y maka asumsi letak #a& dipindah ke antara baut paling bawah dengan baut diatasnya! .emikian seterusnya sampai didapat letak #a& yang benar! Setelah didapat psisi #a& yang benar , maka "
Menghitung besarnya Mmen nminal sambungan # Mn& " Mn
a r ! ft ! 4,92 ! Ab ! y1 y = y 3 fy ! a ! b " y = !
NNNNNNN#C!!=& Sambungan dikatakan kuat aman terhadap beban kerja bila dipenuhi syarat " 3u9
3*9
*an
#u
#n
Seperti pada perhitungan dengan kndisi 5lastis! Apabila terjadi kndisi sebaliknya, bila cukup tempat susunan baut diperbesar jarak antara baut! Atau diameter baut diperbesar!
1/G
Struktur Baja Jembatan Juruan Teknik Si!il
"#elj#n#
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
B. Sambungan 7ksentris ang "enaan )eser murni
)ambar. /.2.+ Sambungan 7ksentris 'ang menaan )eser "urni
Jenis sambungan ini sering disebut dengan sambungan knsl, * bekerja sejauh #e& dari titik berat susunan baut #(itik [&, sehingga pada penampang Baut timbul beban M < *! e yang bekerja sejajar dengan bidang pisang sambungan! Akibat beban kerja * dan mmen M! *enampang Baut tergeser lngsr ke bawah dan berputar dengan titik putar #titik netral & di titik [ ! Maka pada seluruh baut terjadi gaya geser, dengan titik baut yang paling kritis adalah baut yang paling jauh dari titik netral [ , yaitu bekerja $aya geser sebesar #seperti gambar di atas&! Besar K ( dihitung sebagai berikut" Y Akibat )a'a P: Akibat beban * sambungan akan lngsr ke bawah,s eluruh baut menerima gaya geser merata sebesar
Kp
#1 ; = . & n
!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!#D!!=&
1=@
Struktur Baja Jembatan Juruan Teknik Si!il
"#elj#n#
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Y. Akibat Beban ": Akibat beban M yang bekerja di titik [! maka pada titik-titik penampang baut terjadi kaya kpel #Ki&, seperti pada cnth gambar di atas, dapat diuraikan sebagai berikut" M < K 1 ! r 1 8 K = ! r = 8 K 3 ! r 3 8 K ! r 8 N 8 K n ! r n .imana besar r 1, r =, r 3, r adalah sama Maka" K"
K
K$
Kn
r "
r
r $
r n
.idapat " K 1 < r 1 #K nr n&, K = < r = #K nr n&, K 3 < r 3 #K nr n&, K < r #K nr n& N dst! Jadi "
a M < #K nr n& #r 1= 8 r == 8 r 3= 8 r =& < #K nr n& r i= %<1
Maka "
K n
M !r n
$adi " K n
n
r i
=
M !r n =
=
#r 1 r =
M !r n
=
r : &
=
r 1
NNNNNNN!!!!
i 1
#14!!=&
Bila :
&" %" ,
r i <
didapat
r1= < 1= 8 @1=
Selanjutnya K n dapat diuraikan menjadi K n) dan K ny
K i
M' %i
!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!#11!!=&
( & i %i )
.an
K i%
M' & i
( & i %i )
!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!##1=!!=&
untuk mempermudah perhitungan mencari K i dan K iy dapat dilakukan dengan menggunakan tabel sebagai berikut"
1=1
Struktur Baja Jembatan Juruan Teknik Si!il
"#elj#n#
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
(abel perhitungan $aya yang bekerja pada Baut akibat Beban Mmen Z * ?! Baut
i
@i
$aya yang bekerja pada baut Akibat Beban Mmen i= @ i= K )
K y
Akibat * K p
1 = 3 n Jumlah .engan demikian maka besarnya $aya yang bekerja #K +& pada Baut paling kritis #Baut ?! & adalah merupakan +esultant dari gaya-gaya K , K @ dan K p, dapat dihitung sebesar "
KR
K * & K * % K
!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!#13!!=&
Sambungan ,in'atakan kuat menerima beban kerja bila K ( ( n Besar + n dihitung < Kutan geser nminal baut terkecil dari pasal!!1
1=2
Struktur Baja Jembatan Juruan Teknik Si!il
"#elj#n#
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
/.2.. (angkuman 1! Secara garis besar terdapat dua jenis sifat pembebanan yang bekerja pada sambungan baut yaitu " A. Sambungan Baut ang "enaan Beban Sentris Sambungan Baut dimana garis kerja beban bekerja melalui titik berat susunan baut, sehingga susunan baut dapat diperhitungkan adanya beban yang diterima secara merata pada setiap baut!
jumlah kebutuhan baut yang diperlukan dapat dihitung langsung dengan sumsi seluruh jumlah baut yang ada menerima beban yang bekerja sama rata, dengan rumus "
n
Nu ( n X.
Bila terdapat jumlah baut lebih dari lima, maka baut harus dipasang lebih dari satu baris arah garis kerja beban yang bekerja
B. Sambungan Baut ang "enaan Beban 7ksentris Sambungan Baut dimana garis kerja beban tidak melalui titik berat susunan baut, sehingga susunan baut harus diperhitungkan adanya beban sekunder berupa Mmen sebesar #M < * ) e& ihat $ambar!
1=
Struktur Baja Jembatan Juruan Teknik Si!il
"#elj#n#
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Beberapa sambungan dalam knstruksi Jembatan Baja yang termasuk jenis sambungan 5ksentris ini adalah
=! Ada dua Jenis sambungan yang Menahan Beban eksentris, yaitu " a! Sambungan 5ksentris yang menahan $esesr Murni ; Seluruh Baut menerima $aya geser Murni! $aya yang bekerja #K + & pada Baut paling kritis #Baut ?! & adalah merupakan +esultant dari gaya-gaya K , K @ dan K p, dapat dihitung sebesar " KR
K * & K * % K
1=/
Struktur Baja Jembatan Juruan Teknik Si!il
"#elj#n#
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Sambungan ,in'atakan kuat menerima beban kerja bila K ( ( n
b! Sambungan 5ksentris yang menahan beban $eser entur ; Baut menahan $aya (arik lentur dan $aya $eser yang bersamaan ! *ada Sambungan jenis ini kekuatan sambungan dapat dihitung dengan dua kndisi, yaitu ; *ada Kndisi 5AS(%S,
Sambungan dikatakan kuat aman terhadap beban kerja bila dipenuhi syarat " 3u9
3*9
*an
T :
Rn
*ada Kndisi *AS(%S,
Menghitung besarnya Mmen nminal sambungan # Mn& " Mn
a r ! ft ! 4,92 ! Ab ! y1 y = y 3 fy ! a ! b " y = !
Sambungan dikatakan kuat aman terhadap beban kerja bila dipenuhi syarat " 3u9
3*9
*an
#u
#n
1==
Struktur Baja Jembatan Juruan Teknik Si!il
"#elj#n#
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
/.2./. Kun+i Tes 9#rmati$ 1! Apa yang dimaksud dengan analisa kebutuhan Baut pada struktur sambungan Baut =! Ada berapa sifat *embebanan yang bekerja pada struktur sambungan baut 3! Apa yang dimaksud Sambungan Baut Menahan Beban Sentris $ambarkan yang jelas ! (uliskan +umus untuk menentukan jumlah Baut yang diperlukan pada struktur sambungan Baut yang menahan Beban sentris 2! Ada berapa Macam Sambungan Baut @ang menahan Beban 5ksentris Sebutkan *erbedaannya :! $ambarkan Struktur sambungan Baut yang Akibat beban eksentris menahan $eser Murni 9! (ulis +umus Besar beban yang bekerja pada baut C! $ambarkan Struktur sambungan Baut yang Akibat beban eksentris menahan $eser entur D! (ulis +umus Besar beban yang bekerja pada baut 14! *erhitungan Sambungan 5ksentris
1=>
Struktur Baja Jembatan Juruan Teknik Si!il
"#elj#n#
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
1=D
Struktur Baja Jembatan Juruan Teknik Si!il
"#elj#n#
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
/.. Struktur Sambungan 4engan as /.3.1. Pr%ses Pengelasan Sambungan las yang dilakukan adalah pengelasan dengan las panas busur listrik dengan bahan tambahan las berupa 5lectrda, Arus listrik didapat dari alat $eneratr Khusus yang mempunyai daya amper dan /ltage yang bisa diatur disesuaikan dengan batang yang disambung dan jenis elektrda yang digunakan! as sebagai alat sambung yang digunakan pada struktur baja Sipil baik gedung maupun jembatan, terdapat dua prses pengelasan yang sering digunakan yaitu " a! *rses pengelasan SMA #Shielded Metal Arc elding& as lgam terlindung merupakan prses pengelasan yang paling sederhana dan paling muah, yang sering digunakan pada pengelasan di lapangan, yaitu penyambungan bagian bagian struktur menjadi struktur! @ang sering disebut *rses pengelasan Elektr1*a T1ngkat #anual7 *rses pengelasan ini juga sering digunakan pada
pengelasan pabrikasi di wrkshp! b! *rses pengelasan SA #Submegged Arc elding& as gam terbenam, yang sering digunakan pada pengelasan pabrikasi di krshp, yaitu pengelasan bagian-bagian struktur yang akan dirangkai di lapangan! Selanjutnya masih banyak jenis prses pengelasan yang ada, yang jarang dan hampir tidak pernah digunakan pada pengelasan Baja struktur sipil! .iantaranya " c! *rses pengelasan $MA #$as Metal Arc elding&, d! *rses pengelasan berinti Eluks E>A #Elu) >red Arc elding& e! *rses pengelasan 5S #5lectr Slag elding&
)enerat#
r 5lektrda Arus *sitif
*anas Busur istrik
Bahan .asar Struktur Baja JembatanArus ?eatif Juruan Teknik Si!il
1= "#elj#n#
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
)ambar. /..a Sketsa Pr#ses Pengelasan istrik
/..2. Jenis as ,an Ketebalan (en+ana (erdapat empat Jenis pengelasan yang dilakukan sebagai alat sambung as pada struktur baja yaitu " /..2.1.as Tum!ul *)r##e el,& : as tumpul biasanya dilakukan pada sambungan sebidang untuk penyambungan ujung-ujung pelat datar dengan ketebalan yang sama atau hampir sama! (erdapat dua macam las tumpul yaitu "
as (umpul *enetrasi *enuh ; dimana pada sambungan terdapat penyatuan antara las dan bahan yang disambung sepanjang kedalaman penuh sambungan
as (umpul *enetrasi Sebagian ; dimana kedalaman penetrasi lebih kecil daripada kedalaman penuh sambungan!
Sam bungan .atar sama tebal
Sambungan .atar tkd sama tebal
)ambar. /..b Penggunaan as Tum!ul !a,a Sambungan 4atar
'kuran as adalah jarak antara permukaan luar las terhadap kedalaman penetrasi yang terkecil! Ketebalan +encana as (umpul #tt& adalah tebal penampang retak las yang diperhitungkan untuk perhitungan kekuatan nminal las! ditetapkan sebagai berkut " 'ntuk as (umpul *enetrasi penuh, tebal rencana las adalah kuran las yang ada! 'ntuk as (umpul *enetrasi sebagian adalah " Bila Sudut antara bagian yang disambung :44 "
as satu sisi tt < #d - 3& mm
as dua sisi tt < #d3 8 d F :& mm 1=G
Struktur Baja Jembatan Juruan Teknik Si!il
"#elj#n#
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Bila Sudut antara bagian yang disambung :44 "
as satu sisi tt < d mm
as dua sisi tt < #d3 8 d& mm
.imana ; d , d3, d adalah kedalaman yang dipersiapkan untuk as! Seperti yang ditabelkan pada Buku 9 BMS, yang tergantung dari bentuk pengelsannya yaitu " (ebal efektif dari as (umpul *enetrasi Sebagian (ype f %ncmplete *enetratin Butt eld ?enis Las =umpul enetrasi Sebagian Single L
tunggal
.uble L
ganda
Angle f *reparatin 1 Sudut ersiapan 1
.esign (hrat (hickness #mm& =ebal Le&er encana mm"
1 :4 1 :4 1 :4 1 :4
d F 3 mm d d3 8 d F : mm d3 8 d
(abel! !3!a (ebal as (umpul *enetrasi sebagian >atatan " #1& d < kedalaman persiapan #d3 dan d adalah untuk tiap sisi las&
1 < sudut persiapan #=&
'ntuk las tumpul penetrasi sebagian yang dibuat dengan cara pengelasan tmatik dengan melalui pengujian makr dari hasil las, peningkatan tebal rencana sampai kedalaman persiapan dapat diijinkan!
uas 7$ekti! uas efektip las tumpul adalah perkalian panjang efektip dengan tebal retak rencana!
/..2.2. as Su,ut *9illet el,& : as sudut merupakan jenis las yang sering digunakan dibanding jenis las yang lain, merupakan las yang paling eknmis! as sudut digunakan pada sambungan lewatan, sambungan siku, sambungan ujung dan sisi batang, sambungan kpel dan sambungan knsl! Ada tiga tipe las sudut, yaitu ; as Sudut Knkaf, as Sudut Kn/eks dan las Sudut .atar
tw
tw
1>@
Struktur Baja Jembatan Juruan Teknik Si!il
tw
"#elj#n#
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
as Sudut K/eks
as Sudut Knkaf
as Sudut .atar
)ambar. /.. + Tiga Ti!e as Su,ut
Ketebalan +encana as sudut #t w& adalah tebal penampang retak las yaitu daerah bagian las yang memungkinkan terjadinya kerusakan akibat beban kerja untuk perhitungan dalam menentukan kekuatan nminal las sudut! ditetapkan pada buku 9 BMS dalam #(abel 9!=& sebagai berkut " 'kuran minimum las sudut, selain dari las sudut yang digunakan untuk memperkuat las tumpul, harus sesuai (abel 9!= kecuali bahwa ukuran las tidak bleh melebihi tebal bagian lebih tipis dalam sambungan
(hickness f (hickest *art =ebal bagian paling =ebal t mm
Minimum SiYe f a Eillet weld U#uran Minimum Las Sudut tw mm
t9 t 14 t 12 t =4 t =4 t :4 t :4
3 2 : C 14 1=
9 14 12 =4 4 :4
(abel! !3!b 'kuran Minimum as Sudut
/..2.. as Baji ,an as Pasak Kedua tipe las ini jarang digunakan di struktur baja jembatan! Kecuali unt sambungan sementara! #Selanjutnya syarat dan peraturan *engelasan serta batasan ukuran las dan besar tegangan ijin las diberlakukan seperti pada Buku S?%-(-43-=442 #pada bab tentang sambungan las&!
/... Kekuatan N#minal as
1>1
Struktur Baja Jembatan Juruan Teknik Si!il
"#elj#n#
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Berdasarkan (eri perencanaan dengan metda +E., tegangan ijin las # f uw& diambil berdasarkan jenis prses pengelasan serta 5lectrda yang digunakan #Jenis 5lektrda adalah 5!1, 5!C, 4, 24, dimana nila 4 dan seterusnya menunjukan besarnya # f uw& pada alas yang dihasilkan dalam satuan Mpa, seperti yang ditetapkan dalam #(abel!9!=2& Buku S?%-(-43-=442 berikut "
Manual Metal Arc 5lectrda Ele#troda Aliran Metal Biasa
Submerged Arc Aliran =erendam Elu) >red Arc Aliran 4nti
?minal (ensile Strenght f eld Metal Ke#uatan =ari# /ominal Metal Las #f uw& M*a
51
4
14
5C
24
C4
(abel! !3!b Kekuatan (arik ?minal Metal as f uw
(abel 9!=: faktr +eduksi untuk Gubungan ebih yang .ilas K r ength f eld an$ang Las w& m k r
w 1!9 1!44
1!9 w C!4 1!14 F 4!4: w
w C!4 4!:=
Kekuatan las dinyatakan dalam kekuatan las tiap satuan panjang as yang kekuatannya tergantung dari tebal las, mutu bahan yang dilas dan mutu bahan isian #5lektrda& yang digunakan! .engan Besarnya Kekuatan ?minal dihitung sebagai berikut " A. Kekuatan N#minal as Tum!ul Bila Sambungan as dibebani dengan $aya (arik atau (ekan aksial terhadap luas efektif bidang as " (n
M
. $ '. *tt&
*ada Bahan yang disambung !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!#1!!3!&
.an (n
M
. f uw. *tt&
*ada Bahan las!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!#=!!3!&
Bila Sambungan as dibebani dengan $aya $eser terhadap luas efektif bidang as " (n
M
. *@%>$ '&. *tt&
*ada Bahan yang disambung !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!#3!!3!&
.an (n
M
. *@%>! f uw& *tt&
*ada Bahan las!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!#!!3!& 1>2
Struktur Baja Jembatan Juruan Teknik Si!il
"#elj#n#
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
.imana "
< Eaktr reduksi keuatan < 4,92 - 4,D #lihat BMS buku bagian !9&
f uw
< (egangan ijin las < 4,: ! Eu atau 4,92 ! Eu
tt
< (ebal las efektif #mm&
B. Kekuatan N#minal as Su,ut Bila Sambungan as dibebani dengan $aya terfaktr terhadap luas efektif bidang as " (n
M
. *@%>.$ '.& *tt&
*ada Bahan yang disambung !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!#2!!3!&
.an (n
M
. *@%> !f uw& *t&
*ada Bahan las!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!#:!!3!&
.imana "
< Eaktr reduksi keuatan < 4,92 - 4,D #lihat BMS buku bagian !9&
f uw
< (egangan ijin las < 4,: ! Eu atau 4,92 ! Eu
tw
< (ebal las efektif #mm&
(e bal efkt as
*anjang as
)ambar. /..,. Sambungan ,engan as Su,ut
1>
Struktur Baja Jembatan Juruan Teknik Si!il
"#elj#n#
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
/../. (angkuman 1! Sambungan las yang dilakukan adalah pengelasan dengan las panas busur listrik dengan bahan tambahan las berupa 5lectrda, Arus listrik didapat dari alat $eneratr Khusus yang mempunyai daya amper dan /ltage yang bisa diatur disesuaikan dengan batang yang disambung dan jenis elektrda yang digunakan! =! terdapat dua prses pengelasan yang sering digunakan yaitu " a! *rses pengelasan SMA #Shielded Metal Arc elding& as lgam terlindung merupakan prses pengelasan yang paling sederhana dan paling muah, yang sering digunakan pada pengelasan di lapangan, yaitu penyambungan bagian bagian struktur menjadi struktur! @ang sering disebut *rses pengelasan Elektr1*a T1ngkat #anual7 *rses pengelasan ini juga sering digunakan pada
pengelasan pabrikasi di wrkshp! b! *rses pengelasan SA #Submegged Arc elding& as gam terbenam, yang sering digunakan pada pengelasan pabrikasi di krshp, yaitu pengelasan bagian-bagian struktur yang akan dirangkai di lapangan! 3! (erdapat empat Jenis as yang digunakan " a! as (umpul " as (umpul *enetrasi enuh as (umpul *enetrasi Sebagian b! as Sudut c! as *asak d! as Baji ! 'ntuk as (umpul *enetrasi penuh, tebal rencana las adalah kuran las yang ada!
2! 'ntuk as (umpul *enetrasi sebagian adalah " Bila Sudut antara bagian yang disambung :44 " /./.
as satu sisi tt < #d - 3& mm
/.=.
as dua sisi tt < #d3 8 d F :& mm
Bila Sudut antara bagian yang disambung :4 4 "
as satu sisi tt < d mm
as dua sisi tt < #d3 8 d& mm 1>/
Struktur Baja Jembatan Juruan Teknik Si!il
"#elj#n#
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
:! uas efektip las tumpul adalah perkalian panjang efektip dengan tebal retak rencana!
9! Ada tiga tipe las sudut, yaitu ; as Sudut Knkaf, as Sudut Kn/eks dan las Sudut .atar
tw
tw
as Sudut K/eks
tw
as Sudut Knkaf
as Sudut .atar
C! 'kuran minimum las sudut, selain dari las sudut yang digunakan untuk memperkuat las tumpul, harus sesuai (abel 9!= Buku!9 BMS, kecuali bahwa ukuran las tidak bleh melebihi tebal bagian lebih tipis dalam sambungan
(hickness f (hickest *art =ebal bagian paling =ebal t mm
Minimum SiYe f a Eillet weld U#uran Minimum Las Sudut tw mm
t9
3 2 : C 14 1=
9 t 14 14 t 12 12 t =4 =4 t =4 4 t :4 :4 t :4
14! Kekuatan las dinyatakan dalam kekuatan las tiap satuan
panjang as yang
kekuatannya tergantung dari tebal las, mutu bahan yang dilas dan mutu bahan isian #5lektrda& yang digunakan! .engan Besarnya Kekuatan ?minal dihitung sebagai berikut " A. Kekuatan N#minal as Tum!ul Bila Sambungan as dibebani dengan $aya (arik atau (ekan aksial terhadap luas efektif bidang as " (n
M
. $ '. *tt&
*ada Bahan yang disambung 1>=
Struktur Baja Jembatan Juruan Teknik Si!il
"#elj#n#
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
(n
M
. f uw. *tt&
*ada Bahan las
Bila Sambungan as dibebani dengan $aya $eser terhadap luas efektif bidang (n
M
. *@%>$ '&. *tt&
(n
M
. *@%>! f uw& *tt&
*ada Bahan yang disambung *ada Bahan las
B. Kekuatan N#minal as Su,ut Bila Sambungan as dibebani dengan $aya terfaktr terhadap luas efektif bidang as " (n
M
. *@%>.$ '.& *t&
M
. *@%> !f uw& *t&
*ada Bahan yang disambung
.an (n
*ada Bahan las
1>>
Struktur Baja Jembatan Juruan Teknik Si!il
"#elj#n#
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
/..=. Kun+i Tes 9#rmati$ 1! Ada berapa jenis *rses pengelasan as istrik =! Ada berapa macam Kampuh as listrik yang digunakan pada struktur Baja 3! Sebutkan dua tipe as (umpul, Jelaskan perbedaannya ! Apa *erbedaan dari as (umpul dengan as Sudut 2! Sebutkan tiga tipe as Sudut #$ambarkan perbedaannya & :! Apa yang dimaksud uas 5fektif *enampang as 9! Apa yang dinyatakan dengan Kekuatan ?minal as C! Ada berapa peninjauan besar Kekuatan ?minal as D! (ulis rumus Kekuatan ?minal as (umpul 14! (ulis rumus Besar Besar Kekuatan ?minal as Sudut!
1>D
Struktur Baja Jembatan Juruan Teknik Si!il
"#elj#n#
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
/./. Analisa Kebutuan as Pa,a Sambungan Sepeti yang dijelaskan pada ad&!!3!#'nit!1=&, bahwa alat sambungan las yang digunakan pada struktur baja terdapat dua (ipe as, yaitu ; as (umpul dan as Sudut ! .imana pada kedua (ipe as
tersebut telah ditetapkan besar tegangan dan kekuatan
nminal Masing-masing as! Berdasarkan ketentuan tersebut, maka analisa kebutuhan as dan
kekuatan sambungan as dapat ditetapkan tergantung (ipe as yang
digunakan dan sifat pembebanan yang bekerja terhadap penampang kelmpk as pada sambungan!
/./.1. Si$at Pembebanan Tera,a! Penam!ang as Analisa kebutuhan as pada sambungan adalah, menentukan merencanakan *anjang
kebutuhan as serta susunannya untuk dapat menahan beban kerja pada
sambungan tersebut! .isini ketebalan as sudah ditetapkan berdasarkan ketebalan pelat yang disambung! .itinjau dari letak $aris kerja gaya terhadap *enampang as dan titik berat kelmpk penampang retak las , analisa kebutuhan alat sambung dibedakan menjadi
A. Sambungan as ang "enaan Beban Sentris Sambungan as dimana garis kerja beban bekerja melalui titik berat susunan *enampang retak las, sehingga uas *enampang retak as
dapat diperhitungkan
adanya beban yang diterima secara merata pada setiap *enampang as
*anjang as
)ambar. /..a. Sambungan as 4engan Beban Sentris
1>
Struktur Baja Jembatan Juruan Teknik Si!il
"#elj#n#
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
*ada sambungan ini analisa kebutuhan las adalah menghitung panjang las yang diperlukan dengan syarat kekuatan sambun
B. Sambungan Baut ang "enaan Beban 7ksentris Seperti pada Sambungan Baut yang menahan beban eksentris adalah bila garis kerja beban tidak melalui titik berat susunan penampang retak as, sehingga susunan penampang retak as harus diperhitungkan adanya beban sekunder berupa Mmen sebesar #M < * ) e& ihat $ambar!
/./.2. Analisa Kebutuan as ,an Kekuatan Sambungan :
)ambar. /..b. Bebera!a sambungan ,alam k#nstruksi Jembatan Baja 'ang termasuk jenis sambungan 7ksentris
1>G
Struktur Baja Jembatan Juruan Teknik Si!il
"#elj#n#
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
.alam Analisa kebutuhan as dan kekuatan sambungan adalah menentukan *anjang as efektif yang diperlukan dan menyusunan etak *enampang +etak as pada sambungan agar didapatkan panjang as yang efisien dan susunan letak baut yang efektif berdasarkan besar dan sifat beben yang bekerja
/./.2.1. Sambungan as ang "enaan Beban Sentris *ada sambungan ini merupakan analisa kekuatan sambungan yang peling sederhana, dengan sifat beban yang sentris pada sambungan ini, *anjang as yang diperlukan dapat dihitung langsung dengan asumsi seluruh penampang letak las yang ada menerima beban yang bekerja sama rata, dengan rumus "
- las
Nu (n .
!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!#1!!!&
.imana " ?u < Beban kerja terfaktr
Rn+ < Kekuatan ?minal Minimal Baut
*
< Eaktr +eduksi kekuatan
las < *anjang as yang .ibutuhkan
*anjang as yang didapat harus memenuhi ketentuan dan peraturan yang ditetapkan dalam Buku! S?% (-43-=442
/./.2.2. Sambungan Baut ang 'ena)an Beban ksentris Bila garis kerja gaya yang bekerja tidak melalui titik berat penampang kelmpk alat sambung, atau bekerja beban mmen! *ada jenis sambungan ini dibedakan menjadi dua type sambungan sebagai yaitu " 1&! Sambungan 5ksentris Menahan $eser dan entur *ada Alat sambung #as& mengalami tegangan tarik lentur dengan titik putar didaerah bagian pelat yang disambung yang mengalami desakan dan $eser akibat lngsrnya sambungan!
1D@
Struktur Baja Jembatan Juruan Teknik Si!il
"#elj#n#
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
=&! Sambungan 5ksentris Menahan $eser murni *ada Alat sambung #as& mengalami tegangan $eser akibat lngsr dan berputarnya sambungan dengan titik putar di titik pusat penampang susunan as!
A. Sambungan as ang "enaan )eser entur Jenis sambungan ini ditinjau dari arah beban terhadap bidang pisah sambungan dimana mmen Bekerja (egak urus Bidang *isah
Titik !utar sambungan
*ada sambungan di atas, akibat beban * kerja sejauh #e& dari bidang pisah sambungan, penampang as akan lngsr dan berputar dengan titik netral #titik putar sambungan& di titik las paling bawah! Maka pada penampang as yang paling kritis #titik 2&, terjadi tegangan "
- Akibat "#men A#ibat be#er$a momen M 2 e 0 "% pada penampang Las a#an tertari# berputar" dengan titi# netral dianggap" ter$adi pada Las yang paling ba'a&% se&ingga ter$adi tegangan tari# pada las yang paling atas sebesar:
f'
M 0 40las
!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!#=!!&
1D1
Struktur Baja Jembatan Juruan Teknik Si!il
"#elj#n#
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
.i mana" %)las < =#11= ! h3 ! a&
- Akibat beban P *enampang as lngsr ke bawah, sehingga tedadi tegangan geser sebesar"
4
!
-la !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!#3!!&
Kedua tegangan tersebut bekerja bersamaan pada *enampang las, maka as dikatakan kuat menahan beban bila dipenuhi syarat " Akibat Beban Mmen "
f'
M 0 &
=1 ; 1= ! & 3 ! t '
fu'
NNNNNNNNNNN#!!&
.idapat harga h Akibat Beban Knsl * " 4
. = t ' !& NNNNNNNNNNNNNNNNNNN!!#2!!&
.idapat harga
h
.ari harga h yang di dapat di atas, diambil harga h yang paling besar kemudian dikntrl kekuatannya!
B. Sambungan as ang "enaan )eser "urni 1&! *ada Kndisi 5lastis!
* 1D2
Struktur Baja Jembatan Juruan Teknik Si!il
"#elj#n#
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
*
y h1
te h=
)
Y `
Kekuatan las *ada sambungan las ini, dicari tegangan yang paling kritis # 4& akibat beban * yang bekerja sejauh #& dari titik berat penampang pengelasan yaitu berada pada tititk las yang paling jauh dari (itik berat penampang pengelasan # &! Besar tegangan kritis #4& dihitung denagn tahapan perhitungan sebagai berikut " b. Menetukan etak titik berat penampang pengelasan " R
A .P A
i
% R ,iukur ,ari te!ilas yangtegak NNNNNNNN!#:!!&
+. Menentukan besar mmen %nersia penampang pengelasan "
i
A
i
.'i
2
!
'
'
i
A
i
. i
2
NNNN!#9!!&
'
,. Menantukan besar tegangan kritis pada as " - Akibat beban langsung P "
Z!
P
A
NNNNNNNNNN!!#C!!&
- Akibat Mmen < *! ZP
". '
Z'
!
". P !
NNNNNNNNNNN!#D!!&
e. Besar tegangan Kritis as " Z
Z Z Z NNNNNNNNNNNNNNNNN!!#14!!& 2
P
2
!
'
Sambungan as dikatakan aman terhadap beban bila dipenuhi syarat "
1D
Struktur Baja Jembatan Juruan Teknik Si!il
"#elj#n#
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
. $ !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!#11!!&
/./.. (angkuman
1D/
Struktur Baja Jembatan Juruan Teknik Si!il
"#elj#n#
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
1! Analisa kebutuhan as pada sambungan adalah, menentukan merencanakan *anjang kebutuhan as serta susunannya untuk dapat menahan beban kerja pada sambungan tersebut =! .itinjau dari letak $aris kerja gaya terhadap *enampang as dan titik berat kelmpk penampang retak las , analisa kebutuhan alat sambung dibedakan menjadi A. Sambungan as ang "enaan Beban Sentris Sambungan as dimana garis kerja beban bekerja melalui titik berat susunan *enampang
retak
las, sehingga
uas *enampang
retak
as
dapat
diperhitungkan adanya beban yang diterima secara merata pada setiap *enampang as
*anjang as
*ada sambungan ini analisa kebutuhan las adalah menghitung panjang las yang diperlukan dengan syarat kekuatan sambun
B. Sambungan as ang "enaan Beban 7ksentris Seperti pada Sambungan ast yang menahan beban eksentris adalah bila garis kerja beban tidak melalui titik berat susunan penampang retak as, sehingga susunan penampang retak as harus diperhitungkan adanya beban sekunder berupa Mmen sebesar #M < * ) e& ihat $ambar!
1D=
Struktur Baja Jembatan Juruan Teknik Si!il
"#elj#n#
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
)ambar. /..b. Bebera!a sambungan ,alam k#nstruksi Jembatan Baja 'ang termasuk jenis sambungan 7ksentris
$' *ada sambungan as @ang menahan Beban Sentris merupakan analisa kekuatan sambungan yang peling
sederhana, dengan sifat beban yang sentris pada
sambungan ini, *anjang as yang diperlukan dapat dihitung langsung dengan asumsi seluruh penampang letak las yang ada menerima beban yang bekerja sama rata, dengan rumus "
- las
Nu (n .
1D>
Struktur Baja Jembatan Juruan Teknik Si!il
"#elj#n#
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
*' Sambungan as @ang Menahan Beban 5ksentris Bila garis kerja gaya yang bekerja tidak melalui titik berat penampang kelmpk alat sambung, atau bekerja beban mmen! *ada jenis sambungan ini dibedakan menjadi dua type sambungan sebagai yaitu " A. Sambungan as ang "enaan )eser entur Jenis sambungan ini ditinjau dari arah beban terhadap bidang pisah sambungan dimana mmen Bekerja (egak urus Bidang *isah
- Akibat "#men A#ibat be#er$a momen M 2 e 0 "% pada penampang Las a#an tertari# berputar" dengan titi# netral dianggap" ter$adi pada Las yang paling ba'a&% se&ingga ter$adi tegangan tari# pada las yang paling atas sebesar: f'
M 0 & 40las
- Akibat beban P *enampang as lngsr ke bawah, sehingga tedadi tegangan geser sebesar"
4
!
-la
1DD
Struktur Baja Jembatan Juruan Teknik Si!il
"#elj#n#
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
as dikatakan kuat menahan beban bila dipenuhi syarat " Akibat Beban Mmen "
f'
M 0 &
=1 ; 1= ! & 3 ! t '
fu'
.idapat harga h
Akibat Beban Knsl * " 4
.
.idapat harga
= t ' !&
h
.ari harga h yang di dapat di atas, diambil harga h yang paling besar kemudian dikntrl kekuatannya! B. Sambungan as ang "enaan )eser "urni *ada sambungan ini panjang as dan susunan letak *engelasan direncakan terlebih dahulu, baru dari *enampang susunan as yang direncanakan dihitung besar $aya $eser lngsr
yang terjadi akibat beban kerja dihitung dengan
kndisi 5AS(%S sebagai berikut " * *
y h1
te h=
Y
)
` a! Menetukan etak titik berat penampang pengelasan " R
A .P A
i
% R ,iukur ,ari te!ilas yangtegak
Menentukan besar mmen %nersia penampang pengelasan "
1D
Struktur Baja Jembatan Juruan Teknik Si!il
"#elj#n#
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Ix
Ixi Awi .yi
2
Iy Iyi Awi .xi
2
% Ip Ix Iy
Menantukan besar tegangan kritis pada as " Z!
- Akibat beban langsung P "
P
A
Akibat Mmen < *! ZP
". '
Z'
!
". P !
Besar tegangan Kritis as " Z
Z Z Z 2
P
!
2
'
Sambungan as dikatakan aman terhadap beban bila dipenuhi syarat "
. $
/././. Kun+i Tes 9#rmalitas 1! >ba hitung kebutuhan as sudut pada sambungan yang menahan beban sentris pada $ambar berikut " *anjang as
*u < =44 K?
=! >ba Kntrl kekuatan as sudut pada sambungan yang menahan beban eksentris pada $ambar berikut "
34 >M 1DG
Struktur Baja Jembatan Juruan Teknik Si!il
"#elj#n#
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
*
*u < 144K?
y h1
te h=
)
Y
/.$. 0plikasi Perencanaan Sambungan /.=.1. Analisa Kebutuan Baut !a,a Batang (angka *Beban Sentris&
1@
Struktur Baja Jembatan Juruan Teknik Si!il
"#elj#n#
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
/.=.2. Analisa Kebutuan Baut Pa,a Sambungan )elagar "emanjang *Beban 7ksentris&
11
Struktur Baja Jembatan Juruan Teknik Si!il
"#elj#n#
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
12
Struktur Baja Jembatan Juruan Teknik Si!il
"#elj#n#
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
/.=.. Analisa Kebutuan Baut Pa,a Sambungan )elagar "elintang *Beban Sentris&
Sambungan $esesr entur 1
Struktur Baja Jembatan Juruan Teknik Si!il
"#elj#n#
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
1/
Struktur Baja Jembatan Juruan Teknik Si!il
"#elj#n#
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Sambungan )eser "urni
1=
Struktur Baja Jembatan Juruan Teknik Si!il
"#elj#n#
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
/.4. 0plikasi Perencanaan Jembatan Rangka Batang
P#liteknik Negeri Ban,ung Pr#gram 4i!l#ma K#nstruksi Si!il T/G(S SE-ESTE) +0
ST(UKTU( J7"BATAN (AN)KA BAJA ?AMA MAGAS%SA
" NNNNNNNNNNNNN
?%M
" NNNNNNNNNNNNN!
K5AS
" NNNNNNNNNNNNN!
($ *5?'$ASA?
"
(! (angan .sen
A. 4ATA P7(7N3ANAAN : a! (ype +angka b! Bentang Jembatan #& c! ebar Jembatan #B& d! e! f! g! h!
(ebal *elat antai Kendaraan Kelas Muatan Mutu Baja Sambungan Fsambungan ain-lain
" #a&, # b&, #c&, #d& " 4,44m! 2,44m ! 24,44m ! 22,44m ! :4,44m " Menyesuaikan dengan kelas muatan ! #lebar jembatan termasuk lebar (rtir& " ==,44 >m " A% , B%% , >%%% " BJ39 , BJ!1 , BJ!24 " .engan Baut Mutu (inggi Z as sudut " (entukan sendiri
B. B7NTUK (AN)KA :
a
b
+
,
3. 4"NTA : a! *erhitungan *erencanaan .imensi Batang rangka Z $elagar Balk b! *erhitungan Sambungan-sambungan c! $ambar +encana Z $ambar Kerja d! $ambar .etail-.etail Sambungan e! $unakan (eri pembebanan Z Syarat *erencanaan dari buku S?% Bina Marga P7TUNJUK P7N77SAAN TU)AS P7(7N3ANA J7"BATAN (AN)KA : 1>
Struktur Baja Jembatan Juruan Teknik Si!il
"#elj#n#
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG