Bab Viii Penyambungan Dan Penyaluran Tulangan

Mata Kuliah Beton Beton II

VIII-0

MODUL MINGGU KE IX BAB VIII. PENYAMBUNGAN DAN PENYALURAN TULANGAN

DAFTAR DAFTAR ISI

8.

PENDAHULUAN..................................

1 8.2

PANJANG PENYALURAN PENYALURAN TULANGAN VIII-3

8.3

TARIK ............................... PANJANG PENYALURAN PENYALURAN TULANGAN

VIII-6

8.4

TEKAN............................... PANJANG PENYALURAN PENYALURAN TULANGAN

VIII-6

8.5

GABUNGAN.................... PENGAIT ...................... ................................. ...................... ....................... .................. ......

VIII-

8.6

......................... PENYAMBUNGAN PENYAMBUNGAN TULANGAN

VIII-8

8.

TARIK....................................... CONTOH PEMBAHASAN KASUS

VIII-1!

8.8

I................................................. CONTOH PEMBAHASAN KASUS II................................................

VIII-11

VIII-1

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

Ir. Muhammad Aminullah MT. STRUKTUR BETON II

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.








VIII-1

BAB. VIII PAN"ANG PENYAMBUNGAN DAN PENYALURAN 8.1 PENDAHULUAN

Pada balok beton bertulang, lentur tekan akan ditahan oleh beton dan lentur tarik akan ditahan oleh tulangan, kondisi ini akan bekerja dengan baik apabila ada lekatan diantara lekatan diantara tulangan dan beton, apabila lekatan itu hilang, maka gaya tarik tulangan akan menurun drastis ke nol yang menyebabkan kegagalan balok.

Lekatan Lekatan tulangan tulangan pada beton beton dipengar dipengaruhi uhi oleh beberapa beberapa faktor faktor yaitu, yaitu, adhesi adhesi kimiaw kimiawii antar antara a tulan tulangan gan dan dan beton beton,, friksi friksi permu permukaa kaan n tulan tulangan gan dan dan beton beton,, kemudian karena efek poisson ration dimana diameter tulangan menurun akibat tarik.

Apabila tegangan lekatan dalam beton bertulang begitu besar , maka beton di sekeliling/sekitar sekeliling/sekitar tulangan akan retak dan berkembang sampai ke sisi atau dasar balok , apabila retak beton ini terjadi pada sepanjang tulangan, maka tulangan akan slip/tergelincir terhadap beton dan balok akan runtuh. Penyaluran beban lekatan seperti dijelaskan pada gambar 8.1

eku ekuat atan an beto beton n terh terhad adap ap peca pecah h dise disepa panj njan ang g tula tulang ngan an dipe dipeng ngar aruh uhii oleh oleh beberapa beberapa faktor faktor seperti seperti tebal tebal selimut selimut beton, beton, jarak jarak tulangan tulangan,, pelapis pelapis tulangan, tulangan, jenis agregat, pengaruh kekangan trans!ersal dari sengkang dan lain"lain. #ontoh keruntuhan lekatan yang terjadi untuk tebal selimut dan jarak antar tulang yang yang berbe berbeda da dapat dapat dijela dijelaska skan n pada pada gambar gambar 8.$, 8.$, ling lingkar karan an pada pada gamba gambar r menunjuk menunjukkan kan arah pola keretakan keretakan dimana jalur jalur keretakan keretakan akan terjadi terjadi pada ujung lingkaran yang menyentuh sisi beton dan lingkaran tulangan terdekat.








VIII-2

%ambar 8.1 Penyaluran gaya lekatan








VIII-3

%ambar 8.$, Pola keruntuhan retak 8.2 PAN"ANG PENYALURAN TULANGAN TARIK TARIK

P#$%#$& '($)#*+,#$ ##*# panjang minimum dari tulangan terbenam di beton sehingga tulangan dapat diberikan tegangan mencapai titik leleh.

Panjang penyaluran &ld' batang ulir dalam kondisi tarik dapat dihitung dengan persamaan dibawah ini,

l d d b

=

9 f y

αβλ

10 f c'

 c + K tr   d ÷  b 

(an tidak boleh kurang dari )** mm. (imana,

&8.1'








•

VIII-4

c + jarak terkecil diantara, " pusat tulangan ke permukaan beton terdekat dan, " setengah jarak pusat ke pusat tulangan.

•

tr + indek indeks s tulang tulangan an trans! trans!ers ersal al,, untuk untuk penye penyeder derhan hanaan aan,, tr boleh boleh diasumsikan + * , walaupun dipasang tulangan trans!ersal &-1.$"'.

-ilai tr adalah K tr

=

Atr f yt 100 sn

, dimana

Atr + Luas Luas penam penampan pang g total total dari dari semua semua tulang tulangan an trans trans!er !ersal sal yang yang

berada dalam rentang berspasi s dan yang memotong bidang belah. f yt + kuat leleh tulangan trans!ersal &sengkang'

s + spasi maksimum sumbu ke sumbu tulangan trans!ersal di sepanjang penyaluran &bidang belah'. n + jumlah batang atau kawat yang disalurkan di sepanjang bidang belah.

0aktor"faktor dalam persamaan diatas dapat dijelaskan sebagai berikut,

Lokasi Tulangan, Tulangan, tulangan horiontal yang berada pada jarak )** mm atau lebih diatas beton segar yang baru di cor, sebenarnya tidak melekat lebih baik diba diband ndin ing g tula tulang ngan an yang yang dipa dipasa sang ng mend mendek ekat atii dasa dasarr beto beton, n, hal hal ini ini dapa dapatt disebabk disebabkan an pada saat penuanga penuangan n cor baru, baru, dimana dimana selama selama penuanga penuangan n dan penggetaran beton, kelebihan air dan udara cenderung naik keatas beton dan sebagian sebagian terperang terperangkap kap dibawah dibawah tulangan tulangan yang berada berada diatas, diatas, ataupun ataupun bisa terjadi terjadi penuruna penurunan n beton yang dibawah dibawah tulangan tulangan diatas, diatas, hal ini menyebab menyebabkan kan tulangan tidak melekat pada beton dengan baik, sehingga panjang penyaluran dan penyambu penyambungan ngan perlu perlu ditambah. ditambah. 2ntuk 2ntuk memperhi memperhitung tungkan kan pengaruh pengaruh ini, ini, digunakan faktor lokasi tulangan yaitu

Pelapisan tulangan (coating), (coating),

(alpha). (alpha).

saat saat ini sering sering batang batang tulangan tulangan di cat cat epoksi

guna melindungi baja tulangan dari korosif. 3isal dek jembatan dan lantai parkir pada daerah dingin. Apabila digunakan pelapis tulangan &coating', maka lekatan antar baja tulangan dan beton akan berkurang, hal ini menyebabkan panjang penya penyalu luran ran dan dan penya penyambu mbunga ngan n akan akan bertam bertambah bah.. 2ntuk 2ntuk mempe memperhi rhitun tungka gkan n








VIII-5

Ukuran Ukuran tulangan tulangan,, panjang panjang penyalur penyaluran an dan penyambu penyambungan ngan yang diperluk diperlukan an untuk tulangan diameter kecil akan lebih kecil dibanding dengan tulangan dengan diameter lebih besar, faktor ini disebut faktor ukuran tulangan yaitu (gamma). (gamma).

Agregat ringan, ringan, penggunaan beton ringan &bisa terbuat dari campuran lempung, abu, dan lain"lai lain"lain' n' umumnya umumnya mempunya mempunyaii kekuatan kekuatan yang lebih lebih rendah. rendah. 4eton 4eton sepert sepertii ini, ini, mempun mempunya yaii daya daya tahan tahan terha terhadap dap belah belah lebih lebih renda rendah, h, sehing sehingga ga kebutuhan panjang penyaluran dan penyambungan untuk tipe beton seperti ini lebih panjang. 0aktor yang mempertimbangkan hal ini disebut f aktor f aktor agregat ringan yaitu (lambda). (lambda).

Panjang penyaluran &ld' batang ulir dan kawat ulir dalam kondisi tarik juga dapat dihitung dengan menyederhakan menyederhakan persamaan diatas dan diatas dan dirangkum pada tabel dibawah ini, &- 1.$"$'

(15 (15 atau atau lebi lebih h

($$ ($$ atau atau lebi lebih h

kecil kecil dan kawat kawat

besar

ulir pasi

bersih

disa disamb mbun ung/ g/di disa salu lurk rkan an

batang"batang tida tidak k

kura kurang ng dari dari

yang db, db,

l d d b

12 f y αβλ =

25

selimut beton bersih tidak kurang dari db, dan

f c'

l d d b

&8.$'

3 f y αβλ =

5

'

f c

&8.)'

sengkang sepanjang penyaluran ld tidak kurang dari persyaratan minimum. Atau pasi bersih batang yang disambung/disalurkan tidak kurang dari $db dan selimut bersih beton tidak kurang dari db asus lainnya

l d d b

18 f yαβλ =

25

f c'

l d d b

&8.'

9 f y αβλ =

10

&8.6'

-ilai dari faktor"faktor pada persamaan diatas dapat dijelaskan sebagai berikut F#/0, */# '($+*#$&#$ • 7ulangan horiontal yang ditempatkan sedemikian rupa sehingga mempunyai jarak lebih dari )** mm dari beton segar yang dicor

'

f c

1.)










•

VIII-!

4atan 4atang g atau atau kawat kawat tulang tulangan an berlap berlapis is epoks epoksii denga dengan n selimu selimutt

beton kurang dari ) db atau spasi bersih kurang dari  db • 4atang atau kawat tulangan berlapis epoksi lainnya • 7ulangan tanpa pelapis 9alaupun demikian, perkalian α dan β tidak boleh lebih dari 1.: F#/0, +/+,#$ 0+*#$&#$ • 4atang ("15 atau lebih kecil dan kawat ulir • 4atang ("$$ atau lebih besar F#/0, (0$ • Apabila digunakan digunakan beton agregat agregat ringan 9alaupun 9alaupun demikian, apabila fct diisyaratkan, maka λ boleh diambil

sebesar

•

f c' 1.8 f ct

1.6 1.$ 1.*

*.8 1.* 1.)

1.* tetapi tidak boleh kurang dari

Apabila digunakan digunakan beton berat berat normal

1.*

8.3 PAN"ANG PENYALURAN TULANGAN TEKAN

Panjang penyaluran tekan akan lebih kecil dibanding tulangan tarik, hal ini dapat disebabk disebabkan an oleh tidak tidak adanya adanya retak yang menyebab menyebabkan kan tulangan tulangan tergenli tergenlincir ncir,, penya penyalu luran ran beban beban pada pada beton beton juga juga dilak dilakuk ukan an oleh oleh daya daya dukun dukung g dari dari ujung ujung tulangan. Panjang penyaluran tulangan tekan harus diambil dari persamaan dibawah ini, l

d

=

db f y ' c

4 f

≥ 004 db f y

&8.'








VIII-"

8.4 PAN"ANG PENYALURAN TULANGAN GABUNGAN

Panja Panjang ng penyal penyalura uran n untuk untuk tulang tulangan an gabung gabungan an,, harus harus memenu memenuhi hi keten ketentua tuan n sebagai berikut, 

Panjang penyaluran untuk tulangan gabungan, baik itu tekan atau tarik, dengan menghitung panjang penyaluran masing"masing batang tulangan tersebut, kemudian dikalikan dengan 1.$ untuk bundel yang terdiri dari ) bata batang ng tula tulang ngan an dan dan 1.)) 1.)) untu untuk k bund bundel el yang yang terd terdir irii dari dari  bata batang ng tulangan.



2ntuk yang berhubungan dengan jarak selimut beton dan jarak bersih tulangan, maka, satu unit bundel tulangan harus dianggap satu batang tunggal, dengan diameter dihitung berdasarkan luas total tulangan satu bundel.

%ambar 8.) 7ulangan gabungan 8.5 PENGAIT

Pengait Pengait digunaka digunakan n apabila apabila tidak tidak cukup cukup ruang ruang untuk untuk mengangk mengangkur ur batang batang tarik tarik dengan memasang lurus sesuai dengan panjang penyaluran yang dibutuhkan. eperti dijelaskan pada gambar 8. untuk detail pengait 5* ° dan 18*°. Pengait 5*° dengan panjang penyaluran 1$ kali diameter tulangan &1$ db' pada ujung batas dan pengait 18* ° dengan panjang penyaluran  kali diameter tulangan tetapi tidak kurang dari * mm. Panja Panjang ng penya penyalur luran an ldh ldh batan batang g tarik tarik yang yang ujungn ujungnya ya kait kait adala adalah h panja panjang ng








VIII-8

%ambar 8. 7ulangan ait 5*° dan 18*°








VIII-9

dan untuk kait 5* dengan tebal selimut terhadap kait tidak kurang dari 6* mm 2ntuk batang batang (") atau lebih lebih kecil kecil kait !ertikal !ertikal  2ntuk atau horiont horiontal al yang yang diberi diberi sengkang sengkang sepanja sepanjang ng

*.8

 dh



dengan spasi tidak lebih dari ) db 4ila pengangkuran dan penyaluran untuk fy tidak seca secara ra khus khusus us dipe diperl rluk ukan an,,

As perlu / As

maka maka komp kompon onen ens s

terpasang

lentur yang dipasang tulangan lebih banyak dari analisis

Apabila digunakan kait standar dengan selimut beton samping, atas atau bawah kurang dari * mm pada ujung batang yang tidak menerus &seperti gambar, pengait harus terbungkus dalam sengkang yang berjarak tidak lebih dari ) db sepanjan sepanjang g penyalur penyaluran an ldh, ldh, maka faktor modifikas modifikasii *.8 pada pada butir diatas tidak tidak berlaku.

G#9#, 8.5 4alok 8.5 4alok tak menerus &kantile!er' &kantile!er'

8.6 PENYAMBUNGAN TULANGAN TARIK








VIII-10










VIII-11

7abel 1. ambungan tarik tumpang tindih

A sterpasan terpasang g

Persentase maksimum As yang disambung di dalam

A s perlu perlu

daerah panjang lewatan perlu 6*< elas A elas 4

≥ $ < $

1**< elas 4 elas 4

8. :ONTOH PEMBAHASAN KASUS I PANJANG PANJANG PENYALURAN PENYALURAN TULANGAN LURUS PADA PADA BALOK KANTILEVER

Diketahui suatu balok kantilever yang menyatu menyatu dengan dinding beton

l d h dinding








VIII-12

S#rt minimum s$si sen"!n" se$n%n" $en#lurn $en#lurn

d%

= +" +"## 3 !!-% )4/! mm

5

)*# mm

dari kondisi diatas$ maka dapat digunakan persamaan diba6ah ini$ untuk D ! lebih besar dari D  3 f yαβλ

l d

=

d b

5

'

f c

faktor3faktor persamaan diatas adalah posisi tulangan diatas$ akan lebih tinggi dari '## )/' mm dari beton segar pada saat pengecoran

=

α =

) tidak menggunakan pelindung epoksi

=

) beton normal

β λ l d d b

=

+'0"##0)/'0)0)-%+!0s7rt'#=

!1/81

= !1/81 !1/81 0 db !1/81 0 ! 

d

)""mm )/""m








VIII-13

Diketahui Beton f&c

=

'#

Mpa

=

'## kg%cm

fy

=

"##

Mpa

=

"$### kg%cm

Blo! b = h = p = Tulangan utama " D ! ! Ds = Kolom b = h = p = a = Tulangan utama "D! Ds =

'# cm "# cm !/! cm

= '## mm = "## mm selimut dari luar beton ke as sengkang

tulangan atas momen negatif kantilever )' mm tulangan sengkang

"# cm "# cm !/! cm ! cm

= "## mm = "## mm selimut dari luar beton ke as sengkang

)' mm

tulangan sengkang

selimut beton dari luar beton terdekat terdekat ke pusat tul sengkang p = !! mm Tulangan (engkang%transversal D = )# mm spasi = )*# mm +spasi pada pan,ang penyaluran-








VIII-14

= =

*!/"" *!/" *!/"" " 0 db *!/"" 0 ! )'1mm /)'1m



d

!ren $n%n" $en#lurn lurus lebih $n%n" 'ri $' 'imensi !olom m! 'i"un!n $en"it untu! sistem $en"n"!urn

 hb



hb

=

100d b f c'

= )##0! )##0! % s7rt+'#s7rt+'#"!1/""

;ek selimut beton 3 selimut beton samping

mm

!<)#.!/!<)#.#/!<)' )))/! mm 2

3 selimut terhadap kait$ anggap kait 8# se,a,ar tulangan kolom sehingga selimut beton adlh !/!<)#.#/!<)' = ,adi faktor pengali selimut beton adalah #/4

;ek ,arak sengkang sepan,ang penyaluran 3 dari data$ s = )!# mm 2 ' db = '0!= 4! mm

1 mm mm

1# mm

2

!# mm

Bab Viii Penyambungan Dan Penyaluran Tulangan

Recommend Documents