IX-1
BAB IX UTILITAS
Unit utilitas memegang peranan sangat penting dan harus ada dalam perancangan suatu pabrik. Utilitas merupakan salah satu bagian dari Unit Produksi yang menunjang kegiatan operasi pabrik, yang mempunyai tugas menyediakan kebutuhan-kebutuhan rutin yang diperlukan oleh kegiatan operasi seperti energi steam, listrik dan air. Tugas dan tanggung jawab bagian Utilitas adalah : a. Mengamankan dan menjaga kesinambungan proses produksi dengan memberikan sumber tenaga yang handal. b. Memberikan pelayanan pasokan steam, listrik, dan air untuk kebutuhan operasional pabrik, dan kebutuhan perumahan komplek, serta kebutuhan air pendingin. Pada perancangan pabrik Anilin ini penyediaan unit utilitas meliputi: 1.
Unit penyediaan steam (boiler)
2.
Unit penyediaan air
3.
Unit pembangkit listrik
4.
Unit bahan bakar
5.
Unit pengolahan limbah
9.1. Unit Penyediaan Steam (Boiler) 9.1.1. Kebutuhan Steam Pada perancangan ini steam yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan panas pada alat-alat penukar panas dan
reaktor. Steam yang dibutuhkan
dihasilkan oleh boiler dengan menggunakan boiler feed water sebagai umpannya. Kebutuhan steam pada pabrik Anilin dapat dilihat pada Tabel 9.1.
IX-2
Tabel 9.1 Kebutuhan Steam untuk Pemanas No Nama Alat
Kode Alat
Jumlah Steam (kg/jam)
1.
Heater-01
E-111
1846.0647
2.
Vaporizer
E-122
5588.8759
3.
Heater-02
E-124
1651.1806
4.
Heater-03
E-312
679.7555
5.
Reboiler
3-325
4548.8189
Total
14414.6956
Steam yang digunakan adalah saturated steam dengan temperatur 300°C dan tekanan 84,7 atm. Jumlah total steam yang dibutuhkan adalah 14414.6956 kg/jam. Tambahan untuk faktor keamanan dan kebocoran sebesar 10%, sehingga total steam yang dibutuhkan adalah 15856.1652 kg/jam.
9.1.2. Spesifikasi Peralatan Penyediaan Steam Nama Alat
= Ketel Uap (Boiler)
Kode
= Q-280
Fungsi
= Menghasilkan steam
Tipe
= Water tube boiler
Jumlah steam
= 14414.6956 kg/jam
Jumlah air umpan boiler = 15856.1652 kg/jam Bahan Bakar
= Diesel oil
Power boiler
= 1000 HP
Efisiensi pembakaran
= 85%
Jumlah bahan bakar
= 424.6075 liter/jam
Jumlah tube (Nt)
= 133 buah
Spesifikasi tube boiler Nominal Pipe size
= 24in
Luas Permukaan / P.tube = 6.283 ft2/ft Panjang tube
= 12 ft
IX-3
9.2.
Unit penyediaan Air
9.2.1. Kebutuhan Air Pabrik Kebutuhan air pada pabrik Anilin ini adalah untuk keperluan berikut: 9.2.1.1. Air Pendingin Air digunakan sebagai media pendingin untuk alat-alat perpindahan panas dalam hal ini kondensor dan cooler. Tabel 9.2. Kebutuhan Air Pendingin No Nama Alat
Kode Alat
Jumlah Air Pendingin (kg/jam)
1.
Reaktor
R-210
469.5695
2.
Kondensor Parsial
E-211
49587.2950
3.
Cooler-01
E-212
17869.2979
4.
Kondensor
E-321
262.3901
5.
Cooler-02
E-326
44635.5979
Total
112824.1504 Kebutuhan air pendingin pada keseluruhan pabrik adalah 112824.1504
kg/jam. Dengan mempertimbangkan faktor keamanan dan kebocoran, makan diinginkan jumlah air pendingin yang harus disediakan 10% lebih besar dibandingkan dengan kebutuhan normal. Sehingga jumlah air pendingin yang disediakan sebanyak : 90 Air yang disirkulasi
=
x
112824.1504
100 =
124106.5654
kg/jam
Sehingga, air yang harus ditambahkan (make up water) sebesar: = 124106.5654 – 99285.25234 = 24821.3131 kg/jam Pemilihan air sebagai media pendingin berdasarkan pertimbangan : -
Dapat diperoleh dalam jumlah yang berlimpah
-
Mudah dalam pengolahan dan pengaturannya
-
Kemampuan menyerap panas per satuan volume cukup tinggi.
-
Tidak mudah menyusut secara berarti dalam batasan dengan adanya temperatur pendinginan.
IX-4
Hal-hal yang perlu diperhatikan pada penggunaan air sebagai media pendingin antara lain : -
Kesadahan (hardness) yang dapat menyebabkan kerak.
-
Oksigen terlarut yang dapat menimbulkan korosi.
-
Minyak, penyebab terganggunya film corrosion inhibitor, menurunkan heat transfer coeffisien, dapat menjadi makanan mikroba sehingga menimbulkan endapan.
9.1.2.2. Air Umpan Boiler Boiler sebagai penghasil steam membutuhkan air dengan persyaratan tertentu sebagai umpannya. Persyaratan untuk Boiler Feed Water (BFW) adalah : -
Tidak menimbulkan kerak pada kondisi steam yang dikehendaki maupun pada tube heat exchanger, jika steam digunakan sebagai pemanas. Hal ini akan mengakibatkan turunnya efisiensi operasi, bahkan bisa mengakibatkan boiler tidak beroperasi sama sekali. Pembentukan kerak (scale reforming) disebabkan karena adanya kesadahan dan suhu tinggi, yang biasanya berupa garam-garam karbonat dan silikat.
-
Bebas dari gas-gas yang dapat menimbulkan korosi terutama gas O2, CO2, H2S.
-
Tidak menyebabkan foaming. Air yang diambil kembali dari proses pemanasan biasa menyebabkan foaming pada boiler karena adanya zat-zat organik dan anorganik dalam jumlah cukup besar. Efek pembusaan terjadi pada alkalitas tinggi.
Air yang dibutuhkan untuk umpan boiler adalah 15856.1652 kg/jam.
9.1.2.3. Air Sanitasi Menurut standar WHO, kebutuhan air sanitasi per orang adalah 120 L/jam. Kebutuhan air untuk sanitasi pada pabrik Anilin diperkirakan sebagai berikut: -
Air untuk karyawan Perkiraan kebutuhan air sanitasi pabrik dihitung berdasarkan jumlah karyawan pabrik yaitu sebanyak 158 orang.
IX-5
Total kebutuhan karyawan = 158 orang x 120 L/hari = 18960 L/hari = 2150 L/jam -
Air untuk laboratorium Air yang digunakan untuk keperluan laboratorium diperkirakan 125 kg/jam.
-
Air untuk poliklinik, kantin dan mushalla Air yang digunakan untuk keperluan poliklinik, kantin dan mushalla diperkirakan 520.83333 L/hari.
-
Air untuk hydrant fire Air yang digunakan untuk keperluan hydrant fire diperkirakan 62.5 L/hari.
-
Air untuk perumahan Kebutuhan air per orang sebanyak 120 L/hari. Diperkirakan perumahan sebanyak 2 mess dan 35 perumahan. Dengan jumlah penghuni 1 mess 20 orang dan 1 rumah dihuni 5 orang : Kebutuhan untuk perumahan
= 215 orang x 240 L/hari = 51600 L/hari
Maka, total air untuk sanitasi = 3648.3333 kg/jam Total kebutuhan air pabrik adalah : =
Air pendingin + Air umpan boiler + Air sanitasi
=
124106.5654 kg/jam + 15856.1652 kg/jam + 3648.3333 kg/jam
=
143611.0639 kg/jam
Air yang dipompakan dari sungai sebesar 143611.0639 kg/hari.
9.2.2. Pengolahan Air Tabel 9.2 Standar Kualitas Air Bersih. No Parameter
Satuan
Baku Mutu Badan Teknik Air Kelas I
Pengujian
Parameter Fisika 1
Temperatur
o
-
Temperatur
2
Zat padat terlarut
mg/L
1000
Gravimetri
3
Zat padat tersuspensi
mg/L
50
Gravimetri
C
IX-6
Parameter Kimia 4
pH
-
6–9
Pengukuran
menggunakan
pH
meter 5
COD
mg/L
10
Reflux kalium dikromat
6
DO
mg/L
6
Pengukuran
menggunakan
DO
meter 7
Total Fosfat
mg/L
0.2
Spektrofotometri
8
NO3-N
mg/L
10
Spektrofotometri (Brusin)
9
NH3-N
mg/L
0.5
Spektrometri (Nesler)
10
Arsen (As)
mg/L
0.05
-
11
Kobalt (Co)
mg/L
0.2
Spektrofotometri
menggnuakan
AAS 12
Barium (Ba)
mg/L
1
-
13
Boron (B)
mg/L
1
-
14
Selenium (Se)
mg/L
0.01
Spektrofotometri
menggnuakan
AAS 15
Kadmium (Cd)
mg/L
0.01
Spektrofotometri
menggnuakan
AAS 16
Khrom (VI)
mg/L
0.05
Spektrofotometri
menggnuakan
AAS 17
Tembaga (Cu)
mg/L
0.02
Spektrofotometri
menggnuakan
AAS 18
Besi (Fe)
mg/L
0.3
Spektrofotometri
menggnuakan
AAS 19
Timbal (Pb)
mg/L
0.03
Spektrofotometri
menggnuakan
AAS 20
Mangan (Mn)
mg/L
0.1
Spektrofotometri
menggnuakan
AAS 21
Air Raksa (Hg)
mg/L
0.001
Spektrofotometri AAS
menggnuakan
IX-7
22
Seng (Zn)
mg/L
0.05
Spektrofotometri
menggnuakan
AAS 23
Khlorida (Cl-)
mg/L
600
Titrimetri
24
Sianida (CN)
mg/L
0.02
Pemisahan dengan Destilasi
25
Flourida (F)
mg/L
0.5
Spektrofotometri
26
Nitrit (NO2)
mg/L
0.06
Spektrofotometri (NED)
27
Sulfat (SO4)
mg/L
400
Spektrofotometri
28
Khlorin Bebas mg/L
0.03
Titrimetri
mg/L
0.002
Spektrofotometri
dan mg/L
1000
Ekstraksi/gravimetri
mg/L
200
Spektrofotometri
mg/L
1
Titrimetri
(Cl2) 29
Belerang sebagai H2S KIMIA ORGANIK
30
Minyak Lemak
31
Detergen sebagai MBAS
32
Fenol
Parameter mikrobiologi 33
Fecal Coliform
per 100 ml 100
MPN
34
Total Coliform
per 100 ml 1000
MPN
Sumber: Departemen Kesehatan Republik Indonesia 2002. Penggunaan air sungai sebagai sumber air dengan pertimbangan sebagai berikut : a. Biaya lebih rendah dibanding biaya dari sumber air lainnya. b. Jumlah air sungai lebih banyak dibanding dari air sumur. c. Letak sungai berada tidak jauh dari lokasi pabrik. Air sungai yang akan digunakan sebelumnya harus melalui beberapa tahapan pengolahan yang meliputi :
IX-8
Pengolahan Eksternal, terdiri dari penyaringan (screening), pengendapan dengan bantuan koagulan, filtrasi dan klorinasi. Pengolahan internal, yaitu pengolahan lebih lanjut untuk menghilangkan zat pengotor berupa garam-garam mineral dari air. Untuk menjamin kelangsungan penyediaan air, maka di lokasi pengambilan air dibangun fasilitas penampungan air yang juga merupakan tempat pengolahan awal air sungai. Pengolahan ini meliputi penyaringan sampah dan kotoran yang terbawa bersama air. Selanjutnya air dipompakan ke lokasi pabrik untuk diolah dan digunakan sesuai dengan keperluannya. Pengolahan air dipabrik tediri dari beberapa tahap, yaitu: 1.
Screening
2.
Klarifikasi
3.
Filtrasi
4.
Demineralisasi
5.
Deaerasi
9.2.2.1. Screening Tahap screening merupakan tahap awal dari pengolahan air. Adapun tujuan screening adalah: -
Menjaga struktur alur dalam utilitas terhadap objek besar yang mungkin merusak fasilitas unit utilitas.
-
Memudahkan pemisahan dan menyingkirkan partikel-partikel padat yang besar yang terbawa dalam air sungai. Pada tahap ini, partikel yang besar akan tersaring tanpa bantuan bahan
kimia. Sedangkan partikel-partikel yang lebh kecil akan terikut bersama air menuju unit pengolahan selanjutnya.
9.2.2.2. Klarifikasi Klarifikasi merupakan proses penghilangan kekeruhan didalam air. Pada bak clarifier, akan terjadi proses koagulasi dan flokulasi. Tahap ini bertujuan menyingkirkan suspended solid (SS) dan koloid. Dalam hal ini, pH menjadi faktor
IX-9
yang penting dalam penyingkiran koloid. Kondisi pH yang optimum penting untuk terjadiya koagulasi dan terbentuknya flok-flok (Flokulasi). Koagulan yang biasa dipakai adalah alum Al2(SO4)3. Sedangkan soda ash (Na2CO3) ditambahka untuk mendapatkan pH air yang sesuai (penetralan pH). Selanjutnya flok-flok yang akan mengendap ke dasar clafirier karena gaya gravitasi, sedangkan air jernih akan keluar melimpah (Overflow) yag selanjutnya akan masuk ke penyaringan pasir (sand filter) untuk penyaringan. Reaksi koagulasi yang terjadi adalah (Culp et. al., 1978) :
Al2(SO4)3 . 14H2O + 6HCO3-
2Al(OH)3 + 3SO42-+ 6CO2 + 14H2O…..(9.1)
9.2.2.3. Filtrasi Filtrasi dalam pemurnian air merupakan operasi yang sangat umum dengan tujuan menyingkirkan Suspended Solid (SS), termasuk partikulat BOD dalam air (Metcalf & Eddy, 1991). Material yang digunakan dalam medium filtrasi dapat bermacam-macam: pasir, antrasit (crushed anthracite coal), karbon aktif granular (Granular Activated Carbon atau GAC), karbon aktif serbuk (Powdered Activated Carbon atau PAC) dan batu garnet. Penggunaan yang paling umum dipakai di Afrika dan Asia adalah pasir dan gravel sebagai bahan filter utama, sebab tipe lain cukup mahal (Kawamura, 1991). Unit filtrasi dalam pabrik pembuatan Etilen Diasetatmenggunakan media filtrasi granular (Granular Medium Filtration) sebagai berikut : 1. Lapisan atas terdiri dari pasir hijau (greend sand). Lapisan ini bertujuan memisahkan flok dan koagulan yang masih terikut bersama air. 2. Untuk menghasilkan penyaringan yang efektif, perlu digunakan medium berpori misalnya atrasit atau marmer. Untuk beberapa pengolahan dua tahap atau tiga tahap pada pengolahan effluent pabrik, perlu menggunakan bahan dengan luar permukaan pori yang besar dan daya adsorpsi yang lebih besar, seperti
Biolite,
pozzuolana
ataupun
Granular
Active
Carbon/GAC)
(Degremont, 1991). 3. Lapisan bawah menggunakan batu kerikil/gravel (Metcalf & Eddy, 1991).
IX-10
Bagian bawah alat penyaring dilengkapi dengan strainer sebagai penahan. Selama pemakaian, daya saring sand filter akan menurun. Untuk itu diperlukan regenerasi secara berkala dengan cara pencucian balik (back washing). Dari sand filter, air dipompakan ke bak penampung air bersih sebelum didistribusikan untuk berbagai kebutuhan. Untuk air proses, masih diperlukan pengolahan lebih lanjut, yaitu proses softener dan deaerasi. Untuk air domestik, laboratorium, kantin, dan tempat ibadah, poliklinik dan perumahan, dilakukan proses klorinasi, yaitu mereaksikan air dengan klor untuk membunuh kuman-kuman di dalam air. Klor yang digunakan biasanya berupa kaporit, Ca(ClO)2. Khusus untuk air minum, setelah dilakukan proses klorinasi diteruskan ke penyaring air (water treatment system) sehingga air yang keluar merupakan air sehat dan memenuhi syarat-syarat air minum. 9.2.2.4. Demineralisasi Air untuk proses dan air umpan boiler harus murni dan bebas dari garamgaram terlarut. Untuk itu perlu dilakukan proses demineralisasi. Untuk air proses dan air untuk umpan ketel (boiler) dibutuhkan air murni yang memenuhi persyaratan
bebas
dari
garam-garam
murni
yang
terlarut.
Proses
demineralisasidimaksudkan untuk menghilangkan ion-ion yang terkandung pada filtered water sehinggakonduktivitasnya dibawah 0,3 Ohm dan kandungan silica lebih kecil dari 0,02 ppm. Adapun tahap-tahap proses pengolahan air untuk umpan boiler adalah sebagai berikut : a. Penukar Kation (Kation Exchanger) Penukar kation berfungsi untuk mengikat logam-logam alkali dan mengurangi kesadahan air yang digunakan. Proses yang terjadi adalah pertukaran antara kation Ca, Mg, Mn dan Fe yang larut dalam air dengan kation hidrogen dari resin.Resin yang digunakan bertipe gel dengan merek IRR–122 (Lorch, 1981). Reaksi yang terjadi : 2H+R + Ca2+ → Ca2+R + 2H+
…..(9.2)
IX-11
2H+R + Mg2+ → Mg2+R + 2H+ +
2+
2+
+
2H R + Mn → Mn R + 2H
…..(9.3) …..(9.4)
Untuk regenerasi dipakai HCl dengan reaksi : Ca2+R + HCl → CaSO4 + H+R
…..(9.5)
Mg2+R + HCl → MgSO4 + H+R
…..(9.6)
Mn2+R + HCl → CaSO4 + H+R
…..(9.7)
b. Penukar Anion (Anion Exchanger) Penukar anion berfungsi untuk menukar anion yang terdapat dalam air dengan ion hidroksida dari resin. Resin ini merupakan acliryc based. Resin ini merupakan jenis duolit A-2.Reaksi yang terjadi : 2ROH + SO42- → R2SO4 + 2OH-
…..(9.8)
ROH + Cl-
…..(9.9)
→ RCl + OH-
Untuk regenerasi dipakai larutan NaOH dengan reaksi: R2SO4 + 2NaOH → Na2SO4 + 2ROH
…..(9.10)
RCl
…..(9.11)
+ NaOH → NaCl + ROH
9.2.2.5. Deaerator Deaerasi berfungsi untuk memanaskan air dan menghilangkan gas terlarut yang keluar dari alat penukar ion (ion exchanger) sebelum dikirim sebagai air umpan boiler. Air hasil demineralisasi dikumpulkan pada tangki air demin sebelum dipompa ke deaerator. Pada proses deaerasi ini, air dipanaskan hingga 90oC agar gas-gas yang terlarut dalam air, seperti O2 dan CO2 dapat dihilangkan, sebab gas-gas tersebut dapat menyebabkan kerak (scale) pada tube boiler. Selain itu deaerator juga berfungsi sebagai preheater, mencegah perbedaan suhu yang mencolok antara air make-up segar dengan suhu air dalam boiler. Pemanasan dilakukan dengan pemanas listrik. Pada deaerator juga diinjeksikan bahan kimia berupa Hidrazin (N2H4) yang berfungsi membantu mengikat oksigen yang terkandung dalam air sehingga lebih mudah dihilangkan. Hasil dari pengolahan ini air umpan boiler diasumsikan sudah memenuhi persyaratan yang mengacu pada standar yang ditetapkan yakni SNI 7268:2009 dengan judul SNI Syarat-syarat air pengisi ketel uap dan air ketel uap. Adapun
IX-12
parameter yang harus diperhatikan sesuai dengan standar tersebut dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 9.3.Syarat-Syarat Air Umpan Boiler
9.2.4. Kebutuhan Bahan Kimia untuk Pengolahan Air Kebutuhan bahan kimia pada utilitas pabrik Anilin adalah sebagai berikut: 1.
Tawas
= 4.3083 kg/jam
2.
Soda ash = 4.3083 kg/jam
3.
Kaporit
= 0.0102 kg/jam
4.
HCl
= 0.1881 L/minggu
5.
NaOH
= 33.85515 kg/minggu
6.
Hydrazin = 0.1133 kg/jam
9.2.4. Spesifikasi Peralatan Unit Penyediaan Air 9.2.4.1 Pompa Raw Water Nama Alat Kode Fungsi Tipe Bahan Konstruksi Jumlah Kapasitas
: : : : : : :
Pompa Raw Water L - 111 Mengalirkan air dari sungai ke baksedimentasi Centrifugal pump Cast Iron 1 buah 634.1295 gpm
IX-13
Ukuran Pipa
:
Power
:
2
NPS Sch. Number OD ID Flow Area HP
: : : : :
8 in 40 0.2190 0.2027 0.3474
m m ft2
9.2.4.2 Bak Sedimentasi Nama Alat Kode Fungsi Bahan Bentuk Volume Lebar Panjang Tinggi
: : : : : : : : :
Bak Sedimentasi F-110 Mengendapkan kotoran lumpur dan sampah Beton bertulang Bak rectangular 3 225.0494 m 6.6948 m 10.0422 m 3.3474 m
9.2.4.3 Pompa Clarifier Nama Alat Kode Fungsi Tipe Bahan Konstruksi Jumlah Kapasitas Ukuran Pipa
: : : : : : : :
Power
:
Pompa Bak Sedimentasi L - 112 Mengalirkan air dari bak sedimentasi ke clarifier Centrifugal pump Cast Iron 1 buah 634.1295 gpm - NPS : 8 in - Sch. Number : 40 - OD : 0.2191 m - ID : 0.2027 m - Flow Area : 0.3474 ft2 5 HP
9.2.4.4 Clarifier Nama Alat Kode Alat Fungsi
: : :
Tipe
:
Clarifier H-120 Sebagai tempat terjadinya proses koagulasi, flokulasi dan sedimentasi Tangki silinder tegak dengan bagian bawah berbentuk
IX-14
Kapasitas Dimensi
: : :
Power Motor pengaduk Bahan konstruksi Jumlah
: :: : :
kerucut (circular clarifier) 3 188.2822 m Tinggi silinder = 6.0735 ID = 6.0738 Silinder Tinggi Konis = 1.7533 7.5 Hp Carbon Steel SA 283 grade C 1 buah
m m m
9.2.4.5 Bak Penampung Air Clarifier Nama Alat Kode Bahan Konstruksi Fungsi Bentuk Volume Lebar Panjang Tinggi
: : : : :
Bak Pengendap Clarifier F-121 Beton bertulang Tempat untuk menampung air jernih yang keluar dari clarifier Bak rectangular m3 : 225.908 : 6.6955 m : 10.0433 m : 1.0204 m
9.2.4.6 Pompa Sand Filter Nama Alat Kode Fungsi
: : :
Tipe Bahan Konstruksi Jumlah Kapasitas Ukuran Pipa
: : : : :
Power
:
9.2.4.7 Sand Filter
Pompa Sand Filter L - 122 Mengalirkan air dari bak pengendap clarifier ke sand filter Centrifugal pump Cast Iron 1 buah 634.0446 gpm - NPS : 8 in - Sch. Number : 80 - OD : 0.2191 m - ID : 0.2027 m - Flow Area : 0.3474 ft2 2 HP
IX-15
Nama Alat Kode Fungsi
: : :
Tipe Bahan Konstruksi Kapasitas Panjang Lebar Tinggi Tinggi pasir
: : : : : : :
Sand Filter H-130 Menghilangkan kotoran-kotoran yang masih terkandung dalam air atau yang lolos dari clarifier. Tangki silinder tegak berisi tumpukan pasir dan kerikil Carbon Steel SA 283 grade C 4.7798 m³ 2.2873 m 2.2873 m 1.1638 m 0.9698 m
9.2.4.8. Bak Penampung Air Bersih Nama Alat Kode Tipe Fungsi
: : : :
Bentuk Volume Lebar Panjang Tinggi
: : : : :
Bak Penampung Air Bersih F-140 Bak penampung berbentuk prisma tegak segi empat vertikal Tempat untuk menampung air bersih yang keluar dari sand filter Bak rectangular 222.52 m3 6.6619 m 9.9928 m 1.0153 m
9.2.4.9. Pompa Hydrant Fire Nama Alat Kode Fungsi
: : :
Tipe Bahan Konstruksi Jumlah Kapasitas Ukuran Pipa
: : : : :
Pompa Hydrant Fire L - 141 Mengalirkan air dari bak penampungan air bersih ke hydrant fire Centrifugal pump Cast Iron 1 buah 0.275975217 gpm NPS : 0.25 in Sch. Number : 80 OD : 0.0137 m ID : 0.0077 m
IX-16
Power
Flow Area 0.5 HP
:
:
0.0005
ft2
9.2.4.10. Pompa Clorinator Nama Alat Kode Fungsi
: : :
Tipe Bahan Konstruksi Jumlah Kapasitas Ukuran Pipa
: : : : :
Power
:
Pompa Clorinator L-142 Mengalirkan air dari bak penampungan air bersih ke bak air sanitasi Centrifugal pump Cast Iron 1 buah 15.8336 gpm NPS : 1 in Sch. Number : 40 OD : 0.0333 m ID : 0.0266 m Flow Area : 0.006 ft2 0.5 HP
9.2.4.11. Clorinator Nama Alat Kode Tipe Fungsi
: : : :
Bentuk Volume Lebar Panjang Tinggi
: : : : :
Bak Clorinator F-210 Bak penampung berbentuk prisma tegak segi empat vertikal Tempat kontak antara air bersih dengan kaporit sebagai desinfektan untuk digunakan sebagai air sanitasi Bak rectangular 9.0264 m3 2.2890 m 3.4335 m 0.3488 m
9.2.4.12. Pompa Air Sanitasi Nama Alat Kode Fungsi
: : :
Tipe
:
Pompa Air Sanitasi L-211 Mengalirkan air dari bak air sanitasi ke laboratorium, poliklinik, perumahan karyawan dan lain-lain Centrifugal pump
IX-17
Bahan Konstruksi Jumlah Kapasitas Ukuran Pipa
: : : :
Power
Cast Iron 1 buah 15.8336 gpm NPS Sch. Number OD ID Flow Area 0.5 HP
:
: : : : :
1 in 40 0.0333 0.0266 0.006
m m ft2
9.2.4.13. Pompa Kation Exchanger Nama Alat Kode Fungsi
: : :
Tipe Bahan Konstruksi Jumlah Kapasitas Ukuran Pipa
: : : : :
Power
:
Pompa Kation Exchanger L-143 Mengalirkan air dari bak penampungan air bersih ke kation exchanger Centrifugal pump Cast Iron 1 buah 116.6025 gpm NPS : 4 in Sch. Number : 80 OD : 0.1143 m ID : 0.0972 m Flow Area : 0.0799 ft2 0.5 HP
9.2.4.14. Kation Exchanger Nama Alat Kode Fungsi
: : :
Tipe Bahan Konstruksi Jumlah Dimensi Tangki Diameter Tinggi dish Tinggi resin
: : : : : : :
Kation Exchanger KE-220 Mengikat ion - ion positif yang terkandung dalam air (mengurangi kesadahan dengan menambah HCl) Fixed Bed kation Exchanger Carbon Steel SA - 283 Grade C 1 buah 2.1452 0.3307 0.0420
ft m m
=
0.6539
m
IX-18
Tinggi shell Tinggi total Jenis Resin Regenerasi Kebutuhan HCl
: : : : :
0.0947 m 0.7561 m Strongly Acid Resin HCL 37% 0.1881 kg/jam
9.2.4.15. Pompa Anion Exchanger Nama Alat Kode Fungsi
: : :
Tipe Bahan Konstruksi Jumlah Kapasitas
: : : :
Ukuran Pipa
:
Power
Pompa Anion Exchanger L-221 Mengalirkan air dari kation exchanger ke anion exchanger Centrifugal pump Cast Iron 1 buah 116.6025 gpm 1
:
NPS Sch. Number OD ID Flow Area HP
: : : : :
4 in 80 0.1143 0.0972 0.0799
m m ft2
9.2.4.16. Anion Exchanger Nama Alat Kode Fungsi
: : :
Tipe Bahan Konstruksi Jumlah Dimensi Tangki Diameter Tinggi dish Tinggi resin Tinggi shell Tinggi total
: : : : : : : : :
Anion Exchanger AE-230 Mengikat ion - ion negatif yang terkandung dalam air (mengurangi kesadahan dengan menambah NaOH) Fixed Bed Anion Exchanger Carbon Steel SA - 283 Grade C 1 buah 1.6617 0.2701 0.1854 0.4445 0.9846
ft m m m m
=
0.5065
m
IX-19
Jenis Resin Regenerasi
: :
Strongly Base Resin NaOH
9.2.4.17. Pompa Softening water tank Nama Alat Kode Fungsi
: : :
Tipe Bahan Konstruksi Jumlah Kapasitas
: : : :
Ukuran Pipa
:
Power
:
Pompa Softening water tank L-231 Mengalirkan air dari anion exchanger ke softening water tank Centrifugal pump Cast Iron 1 buah 116.6025 gpm 2
NPS Sch. Number OD ID Flow Area HP
: : : : :
4 in 80 0.1143 0.0972 0.0799
m m ft2
9.2.4.18. Tangki Penyimpanan Softening water Nama Alat Kode Fungsi Tipe
: : : :
Tekanan Temperatur Bahan Konstruksi Jumlah Kapasitas Diameter Luar Tinggi Total
: : : : : : :
Softening water tank F-240 Tempat menampung softening water Tangki penampung silinder tegak, dengan tutup atas torispherical dished dan tutup bawah datar 1 atm o 30 C carbon steel 283 grade C 1 Buah 39.7263 m3 3.048 m 6.7248 m
9.2.4.19. Pompa Setelah Softening Water Nama Alat Kode
: :
Pompa Setelah Softening water L-241
IX-20
Fungsi
:
Tipe Bahan Konstruksi Jumlah Kapasitas
: : : :
Ukuran Pipa
:
Power
:
Mengalirkan air dari softening water tank ke air proses, colling water dan air umpan boiler Centrifugal pump Cast Iron 1 buah 116.6025 gpm 2
NPS Sch. Number OD ID Flow Area HP
: : : : :
4 in 80 0.1142 0.0971 0.07986
m m ft2
9.2.4.20. Bak Penampung Cooling Water Nama Alat Kode Tipe Fungsi Bentuk Volume Lebar Panjang Tinggi
: : : : : : : : :
Bak Penampung Cooling Water F-250 Bak penampung berbentuk prisma tegak segi empat vertikal Tempat menampung cooling water Bak rectangular 104.1347 m3 5.1722 m 7.7582 m 0.7882 m
9.2.4.21. Pompa Air Pendingin Nama Alat Kode Fungsi
: : :
Tipe Bahan Konstruksi Jumlah Kapasitas
: : : :
Ukuran Pipa
:
Pompa cooling water L-251 Mengalirkan air dari bak penampung cooling water ke peralatan pendingin. Centrifugal pump Cast Iron 3 buah 182.6685 gpm -
NPS Sch. Number
: :
5 in 40
IX-21
Power
3
:
OD ID Flow Area HP
: : :
0.1413 0.1222 0.1263
m m ft2
9.2.4.21. Cooling Tower Nama Alat Kode Suhu Air masuk Jenis Panjang Lebar Tinggi Kebutuhan Udara Power Blower
: : : : : : : : :
Cooling Tower P-260 45 oC cooling tower induced draft 2.8647 m 2.8647 m 3.7051 m 85017.9112 m3/jam 30 HP
9.2.4.22. Pompa Cooling Tower Nama Alat Kode Fungsi
: : :
Tipe Bahan Konstruksi Jumlah Kapasitas
: : : :
Ukuran Pipa
:
Power
:
Pompa cooling tower L-261 Mengalirkan air dari cooling tower ke bak penampungan cooling water Centrifugal pump Cast Iron 3 buah 146.1347 gpm 1
NPS Sch. Number OD ID Flow Area HP
: : : : :
5 in 40 0.1412 0.1222 0.1263
9.2.4.23. Deaerator Nama Alat Kode Fungsi
: : :
Deaerator D-270 Melepaskan gas-gas yang terlarut dalam air seperti O2 dan
m m ft2
IX-22
Tipe Bahan Isian Debit Aliran Diameter Panjang total
: : : :
CO2 yang dapat menyebabkan terjadinya korosi Silinder horizontal dengan bahan isian, elliptical dished head Rachig ring (0,25 in) 17.9767 m3/jam 1.5145 m
:
4.9456 m
9.2.4.24. Pompa air umpan boiler Nama Alat Kode
: :
Fungsi
:
Tipe Bahan Konstruksi Jumlah Kapasitas
: : : :
Ukuran Pipa
:
Power
:
Pompa air umpan boiler L-273 Mengalirkan air dari deaerator ke boiler Centrifugal pump Cast Iron 1 buah 79.1461 gpm -
NPS Sch. Number OD ID Flow Area HP
0.5
: : : :
3 in 40 0.0889 0.0737
m m
: 0.0459
ft2
9.2.4.24. Boiler Nama alat Kode Fungsi Tipe Bahan konstruksi Panjang tube Jumlah tube Jenis bahan bakar Jumlah bahan bakar Efisiensi Power boiler
: : : : : : : : : : :
Boiler Q-280 menghasilkan steam Water tube boiler Carbon steel 12 ft (3,66 m) 133 buah Diesel oil 33o API 424.6075 liter/jam 0.85 1000 HP (Standar NEMA)
IX-23
9.3. Unit Pembangkit Listrik Pada perancangan pabrik Anilin ini kebutuhan akan tenaga listrik dipenuhi dari pembangkit listrik PLN setempat dan generator. Generator yang digunakan adalah generator arus bolak-balik (AC) dengan pertimbangan : -
Tenaga listrik yang dihasilkan cukup besar.
-
Tegangan dapat dinaikkan atau diturunkan sesuai dengan kebutuhan dengan menggunakan transformator.
-
Perawatannya lebih mudah.
-
Mempunyai rendemen yang tinggi antara 96-98 %.
-
Dapat digunakan kawat yang kecil untuk menghantarkan transmisi.
-
Mempunyai daya kerja yang lebih besar.
-
Motor-motornya lebih umum dijumpai di pasaran. Generator AC yang digunakan jenis generator AC 3 phase yang
mempunyai keuntungan : -
Tegangan listrik stabil
-
Daya kerja lebih stabil
-
Kawat penghantar yang digunakan lebih sedikit
-
Motor 3 phase harganya relatif murah dan sederhana
9.3.1. Kebutuhan Listrik Pabrik Kebutuhan listrik pada pabrik Anilin ini untuk keperluan sebagai berikut: 9.3.1.1. Kebutuhan Listrik untuk Unit Proses Tabel 9.5. Kebutuhan Listrik Unit Proses No.
Nama Alat
1 2 3 4 Total
Pompa Nitrobenzen Pompa Produk Flash Tank Pompa Accumulator Pompa Produk MD
Kode alat L-121 L-311 L-323 L-324
Total kebutuhan listrik untuk unit proses adalah :
Jumlah Daya (HP) 1 1 1 1
1.5 1 0.5 1 4.0
IX-24
= 4.0 HP x 745 watt/HP = 2980 watt = 2.98 kWatt
9.3.1.2. Kebutuhan Listrik untuk Unit Utilitas Tabel 9.6. Kebutuhan Listrik Unit Utilitas No.
Nama Alat
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
Pompa Raw Water Pompa Bak Sedimentasi Clarifier Tangki Soda abu Pompa Soda Abu Tangki Alum Pompa Alum Pompa Sand Filter Pompa Hydrant Fire Pompa Bak Air Sanitasi Pompa Kation Exchanger Tangki kaporit Pompa Kaporit Pompa Air Sanitasi Pompa HCL Pompa Anion Exchanger Tangki NaOH Pompa NaOH Pompa Softening water tank Pompa Softening water Pompa cooling water Pompa Cooling Tower Blower Cooling Tower Pompa Hidrazin Pompa Air Umpan Boiler Boiler Pompa bahan bakar Blower udara
19 20 21 22 24 25 26 27 28 29
Kode alat L-111 L-112 H-120 F-121 L-122 F-124 L-125 L-131 L-141 L-142 L-143 F-211 L-212 L-213 L-222 L-223 F-231 L-232
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Daya (HP) 2 5 7.5 1.5 0.5 3 0.5 2 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 1 7 0.5
L-233
1
2
L-241 L-251 L-261 P-260 L-272 L-273 Q-280 -
1 3 3 1 1 1 1 1 1
2 9 3 1 0.5 0.5 1000 0.5 2
Jumlah
IX-25
Total
1054.50
Total kebutuhan listrik untuk unit utilitas adalah : = 1054.5 = 785602.5
HP x
745 Watt/HP
Watt =
785.6025
kW
9.3.1.3. Kebutuhan Listrik untuk Penerangan dan AC Tabel 9.7. Kebutuhan Listrik untuk Penerangan Luas No.
Lokasi
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22 Total
Pos keamanan* Taman dan Jalan* Tempat Parkir* Perpustakaan Ruang Kontrol Proses Ruang Pertemuan (Rapat) Area Perkantoran dan TU Toilet Mushala Poliklinik Kantin Tank Yard* PMK Daerah Utilitas Unit Pengolahan Limbah* Daerah Proses Area Perluasan Pabrik Bengkel dan Garasi Quality Control Pos Penimbangan Jetty* Mess dan Perumahan
Tingkat Pencahayaan (m²) (Lux) 120 200 800 100 800 60 100 200 400 250 400 350 1000 350 30 50 150 150 200 250 300 200 1500 300 200 200 2000 350 2000 350 5000 750 2500 100 800 300 1000 600 200 100 900 500 1500 50 21900 5760
Jumlah Cahaya Lumen 24000 80000 48000 20000 100000 140000 350000 1500 22500 50000 60000 450000 40000 700000 700000 3750000 250000 240000 600000 20000 450000 75000 8171000
IX-26
Area bangunan luar area bangunan Keterangan: *area di luar ruangan
6419000 1752000
Direncanakan untuk area di dalam ruangan menggunakan lampu Philips® QL Induction
(QL)
55
watt
dengan
lumen
sebesar
4000
(http://www.
eclipselightinginc.com/pages/posts/philipsC2AE-ql-induction-ql-lumens-output 33.php), sehingga : Jumlah lumen dalam area bangunan = 6419000 lumen Jumlah lampu area bangunan
= 1605 buah
Sehingga kebutuhan listrik untuk penerangan dalam ruangan dapat dihitung sebagai berikut: Daya = Jumlah lampu yang dibutuhkan x watt lampu = 1605 x 55
= 88275
watt
=
88.2750 kW
Untuk areal diluar ruangan, direncanakan menggunakan metal halide lamp 125 watt dengan lumen sebesar 11200, sehingga : Jumlah lumen di luar area bangunan = 1752000 lumen Jumlah lampu area bangunan = 257 buah Sehingga kebutuhan listrik untuk penerangan di luar ruangan dapat dihitung sebagai berikut: Daya = Jumlah lampu yang dibutuhkan x watt lampu = 275 x 125
= 32125
watt
=
32.125 kW
Total kebutuhan listrik untuk penerangan di pabrik Anilin adalah 235.4 kW. Kebutuhan listrik untuk AC, diasumsikan sebesar 40 kW Kebutuhan Listrik untuk Laboratorium dan instrumentasi diasumsikan sebesar 50 kW Kebutuhan Listrik untuk Peralatan Kanton, diasumsikan sebesar 25 kW Untuk perumahan dan mess, diasumsikan sebesar 35.9 kW Total kebutuhan listrik pabrik sebesar 1059.8825 kW Untuk faktor keamanan diambil sebesar 20%, sehingga total listrik yang dibutuhkan pabrik adalah sebesar 1271.8590 kW.
IX-27
9.3.2. Spesifikasi Peralatan Penyediaan Listrik Nama alat
= Generator
Kode alat
= P-281
Fungsi
= Untuk menyuplai kebutuhan listrik
Generator Type
= AC generator
Bahan bakar
= Diesel oil
Daya output generator
= 500 kW
Jumlah
= 1 buah
9.4.
Unit Penyedia Bahan Bakar Unit pengadaan bahan bakar bertujuan untuk memenuhi kebutuhan bahan
bakar pada, boiler dan generator. Pada perancangan ini digunakan bahan bakar jenis diesel oil untuk generator dan boiler. Bahan bakar ini dibeli dari PT. Pertamina.
9.4.1. Kebutuhan Bahan Bakar Perincian penggunaan bahan bakar tersebut adalah sebagai berikut : Bahan bakar boiler
: 424.6075 L/jam
Bahan bakar generator
: 49.9435 L/jam 474.5510 L/jam
Total kebutuhan diesel oil selama 30 hari adalah : Volume diesel oil
= 474.5510 L/jam x 360 jam (30 hari) = 210044,9865 L
9.4.2. Spesifikasi Alat Penyediaan Bahan Bakar Nama Fungsi Tipe
: : :
Bahan Konstruksi Kapasitas Jumlah Diameter tangki
: : : :
Tangki bahan bakar Menyimpan bahan bakar Tangki berbentuk slinder tegak, tutup atas berupa conical dan tutup bawah plate. Carbon Steel SA 283 type 316 grade C 341676.7364 L 1 buah 40 ft = 12.1920 m
IX-28
Tinggi total tangki
:
7.9302
m
9.5. Unit Pengolahan Limbah Limbah yang dihasilkan pabrik Anilin ini dapat diklasifikasikan menjadi: 1.
Bahan buangan cair.
2.
Bahan buangan gas. Pada penanganan limbah tersebut didasarkan pada jenis buangannya.
1. Pengolahan Bahan Buangan Cair Air buangan dari pabrik Anilin ini berupa : a.
Air yang mengandung bahan-bahan kimia
b.
Buangan Sanitasi
c.
Back Wash Filter air berminyak dari pompa
d.
Sisa Regenerasi Resin
e.
Blow Down Air Pendingin Air buangan sanitasi berasal dari toilet disekitar pabrik dan perkantoran.
Air tersebut dikumpulkan dan diolah dalam unit stabilisasi dengan lumpur aktif, aerasi dan injeksi chlorine. Chlorine ini berfungsi sebagai desinfektan untuk membunuh mikroorganisme yang dapat menimbulkan penyakit. Air berminyak yang berasal dari buangan pelumas pada pompa dipisahkan dengan cara perbedaan berat jenisnya. Minyak dibagian atas dialirkan kebagian penampungan terakhir kemudian dibuang. Air sisa regenerasi dari unit demineralisasi mengandung NaOH dan H2SO4 yang kemudian dinetralkan dalam kolam penetralan. Penetralan dilakukan dengan larutan H2SO4 bila pH air buangan tersebut lebih dari 7, sedangkan jika pH air kurang dari 7 penetralan dilakukan dengan NaOH 2. Pengolahan Bahan Buangan Gas Untuk menghindari pencemaran udara dari bahan-bahan buangan gas maka dilakukan penanganan bahan buangan tersebut dengan cara membuat stack /cerobong asap dengan ketinggian tertentu sebagai alat untuk pembuang asap.
9.5.1. Laboratorium
IX-29
9.5.1.1. Kegunaan Laboratorium Laboratorium merupakan bagian yang sangat penting dalam menunjang kelancaran proses produksi dan menjaga mutu produk agar sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan. Sedangkan peran lain adalah pengendalian pencemaran lingkungan yang ditimbulkan dari proses berupa penanganan limbah padat, cair, maupun gas. Labotatorium kimia merupakan sarana untuk mengadakan penelitian bahan baku, proses maupun produksi. Hal ini dilakukan untuk mengingatkan dan menjaga kualitas atau mutu produk. Analisa yang dilakukan dalam rangka pengendalian mutu meliputi analisa bahan baku, analisa proses, dan analisa kualitas produk. Tugas laboratorium antara lain : 1. Memeriksa bahan baku dan bahan penolong yang akan digunakan 2. Menganalisa dan meneliti produk yang dipasarkan. 3. Memeriksa kadar zat-zat yantg dapat menyebabkan pencemaran pada buangan pabrik agar sesuai dengan baku mutu yang telah ditetapkan.
9.5.1.2. Program Kerja Laboratorium
Analisa bahan baku dan produk Analisa pada bahan baku ethanol dan produk Anilin meliputi : kemurnian, kadar air, warna, densitas, viskositas, titik didih, spesifik gravity dan impuritas.
Analisa untuk keperluan utilitas Adapun analisa untuk utilitas, meliputi : a. Air proses penjernihan, yang dianalisa adalah kadar pH, silikat sebagai SiO2, Ca sebagai CaCO3, sulfur sebagai SO3, khlor sebagai Cl2, dan zat padat terlarut. b. Air minum yang dianaliasa meliputi pH, kadar khlor dan kekeruhan. c. Resin penukar ion, yang dianalisa adalah kesadahan CaCO3 dan silikat sebagai SiO2.
IX-30
d. Air bebas mineral, yang dianalisa meliputi pH, kesadahan, jumlah O2 terlarut dan kadar Fe. e. Air dalam boiler, yang dianalisa meliputi pH, zat padat terlarut, kadar Fe, kadar CaCO3, SO2, PO4 dan SiO3. f. BFW, yang dianalisa meliputi pH, kesadahan, jumlah O2 terlarut dan kadar Fe.
Analisa limbah Untuk mempermudah pelaksanaan program kerja laboratorium, maka laboratorium di pabrik ini dibagi menjadi tiga bagian : a.
Laboratorium pengamatan Tugas dari laboratorium ini adalah melakukan analisa secara fisika terhadap semua arus yang berasal dari proses produksi maupun tangki serta mengeluarkan “Certificate of Quality” untuk menjelaskan spesifikasi hasil pengamatan. Jadi pemeriksaan dan pengamatan dilakukan terhadap bahan baku dan produk akhir.
b.
Laboratorium analisa Tugas dari laboratorium ini adalah melakukan analisa terhadap sifat-sifat dan kandungan kimiawi bahan baku, produk akhir, analisa air dan bahan kimia yang digunakan seperti katalis dan lain-lain.
c.
Laboratorium penelitian dan pengembangan Tugas dari laboratorium Litbang (Research and Development / R & D) ini
adalah
melakukan
penelitian
dan
pengembangan
terhadap
permasalahan yang berhubungan dengan kinerja proses yang digunakan. Sifat dari laboratorium ini tidak rutin dan cenderung melakukan penelitian hal-hal yang baru untuk keperluan pengembangan. Termasuk didalamnya
adalah
kemungkinan
penggantian,
penambahan
pengurangan alat proses.
9.5.1.3. Alat-alat Utama Laboratorium Alat-alat utama yang digunakan di laboratorium antara lain : a.
Gas Chromatography
dan
IX-31
Alat ini digunakan untuk menganalisa kadar ethylene cyanohydrin dalam bahan baku dan Anilin dalam produk. b.
Water Content Tester Alat ini digunakan untuk menganalisa kadar air dalam produk.
c.
Viscosimeter Bath Alat ini digunakan untuk mengukur viskositas produk.
d.
Hydrometer Alat ini digunakan untuk mengukur spesifik gravity.
9.5.2. Spesifikasi Alat Pengelolaan Limbah 9.5.2.1 Bak Penampungan Limbah Fungsi
: Menampung air limbah dari kegiatan proses, laboratorium, dan pencucian alat. : Bak beton bertulang : 1 buah : 11.7083 m³ : 8.1849 m²
Tipe Jumlah Kapasitas Luas Dimensi Panjang : 2.8609 m Lebar : 2.8609 m Kedalaman : 1.4305 m 9.5.2.2. Bak Penampungan Limbah Fungsi Tipe Jumlah Kapasitas Luas Dimensi Panjang Lebar Kedalaman
: : : : :
Mengendapkan limbah Bak beton bertulang 1 buah 11.7083 m³ 8.1849 m²
: : :
2.8609 2.8609 1.4305
m m m
9.5.2.2. Bak Aerasi Fungsi
:
Penambahan O2 ke dalam air limbah, sehingga mengaktifkan mikroba yang dapat menguraikan
IX-32
Tipe Jumlah Kapasitas Luas Dimensi Panjang Lebar Kedalaman
: : : :
limbah itu sendiri. Bak beton bertulang 1 buah 11.7083 m³ 8.1849 m²
: : :
2.8609 m 2.8609 m 1.4305 m
IX-33
UNIT UTILITAS Soda abu, Alum
L-111 L-112
Steam condensate
F-110
L-122
H-120
Hydrazin
Unit Pemanas
F-121
27 26 25 24 23 22
Air Sungai H-130
Q-280
Waste HCl
NaOH D-270
L-271
L-143 F-140
P-281
Hydrant Fire
L-141
21 20 19 18 17 16 15 14 13 12 11 10 9 8
KE-220
Kaporit
F-240 L-142
7 6 5 4 3
AE-230
L-221
L-241
L-231
L-261 P-260
Air Sanitasi
L-211
F-210
Unit Pendingin
F-250
Gambar 9.1. Diagram Alir Unit Utilitas
L-251
2 1 NO
P-281 Q-280 L-271 D-270 L-261 P-260 L-251 F-250 L-241 F-240 L-231 AE-230 L-221 KE-220 L-211 F-210 L-143 L-142 L-141 F-140 H-130 L-122 F-121 H-120 L-112 L-111 F-110 KODE
GENERATOR BOILER POMPA AIR UMPAN BOILER DEAERATOR POMPA SIRKULASI COOLING TOWER COOLING TOWER POMPA COOLING TOWER BAK PENAMPUNG COOLING WATER POMPA BAK PENAMPUNG SOFTENING WATER TANK POMPA SOFTENING WATER TANGKI ANION EXCHANGER POMPA ANION EXCHANGER KATION EXCHANGER POMPA AIR SANITASI CLORINATOR POMPA KATION EXCHANGER POMPA CLORIN POMPA AIR HYDRANT BAK PENAMPUNG AIR BERSIH SAND FILTER POMPA SAND FILTER BAK PENGENDAPAN CLARIFIER CLARIFIER POMPA CLARIFIER POMPA RAW WATER BAK SEDIMENTASI NAMA ALAT
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 JUMLAH