Modul Menerapkan Prinsip Profesional Bekerja …………………………………………………………. 67
BAB I
PENDAHULUAN
A. Deskripsi Modul
Modul menerapkan prinsip Profesional bekerja merupakan salah satu kompetensi yang harus dikuasai dan sebagai bagian dari rangkaian pembelajaran dari kompetensi-kompetensi lainnya. Modul ini merupakan modul yang termasuk dalam kategori dasar kompetensi Kejuruan. Dalam pendidikan dan pelatihan Menerapkan Prinsip Profesonal Bekerja akan menuntun siswa menjadi karyawan atau pengusaha yang mempunyai rasa tanggung jawab industry terhadap lingkungan sekitar dan tidak merugikan masyarakat serta mampu bekerja secara professional, mampu menerapkan pedoman, prosedur dan aturan kerja yang berlaku, dapat mengelola informasi yang diperoleh untuk melaksanakan sebuah pekerjaan, mampu menyelesaikan pekerjaan dengan mempertimbangkan keterbatasan waktu dan sumber daya serta mampu mengelola kompetensi personal.
B. Prasyarat Mempelajari Modul
Menerapkan Prinsip-Prinsip Profesional Bekerja merupakan kompetensi yang diajarkan pada siswa sekolah kejuruan dan merupakan kelompok mata diklat Dasar Kejuruan. Untuk mempelajari kompetensi ini tidak perlu ada kompetensi lain yang harus dikuasai terlebih dahulu karena kompetensi ini bersifat mandiri.
C. Petunjuk Penggunaan Modul
Sebelum mempelajari modul ini perhatikan dan ikutilah petunjuk – petunjuk serta cara – cara mempelajarinya, baik oleh siswa maupun oleh guru atau fasilitator agar pembelajaran dapat berjalan sesuai prosedur yang ada pada petunjuk penggunaan modul ini.
1. Penjelasan bagi Siswa
Pelajari secara berurutan dari kegiatan belajar 1, 2, 3, 4 dan kegiatan belajar 5
Persiapkan alat tulis dan bahan praktek yang diperlukan sesuai sub kompetensi yang dipelajari
Kerjakan tes formatifnya
Cocokan hasil jawaban dengan kunci jawaban (jangan melihat kunci jawaban sebelum selesai mengerjakan tes formatif) karena tujuan tes formatif ini untuk menguji sejauh mana tingkat penguasaan Anda atas kompetensi tersebut.
Apabila telah kompeten dengan memperoleh nilai minimal 7,50 lanjutkan ke kegiatan belajar berikutnya. Apabila belum memenuhi standar minimal 7,50 (tujuh koma lima puluh) maka harus mengulangi kegiatan belajar yang masih belum berhasil sampai memperoleh standar minimal yang ditentukan.
Setelah selesai mempelajari sub kompetensi 5 dan dinyatakan lulus dari semua sub kompetensi maka kerjakan evaluasinya. Tes evaluasi adalah tes untuk menguji kemampuan penguasaan siswa secara keseluruhan atas kompetensi Menerapkan Prinsip Profesional Bekerja
Hasil jawaban evaluasi dicocokan dengan kunci jawaban evaluasi
Apabila ada hal yang kurang dimengerti tanyakan ke fasilitator atau guru.
2. Peran Fasilitator
Membantu siswa dalam merencanakan proses pembelajaran
Membimbing siswa melalui tugas-tugas pelatihan yang dijelaskan dalam tahapan belajar
Membantu siswa memahami konsep-konsep dan praktek baru dan menjawab pertanyaan siswa mengenai proses pembelajaran.
Membantu siswa untuk menentukan dan mengakses sumber tambahan lain yang diperlukan untuk belajar
Mengorganisasikan kegiatan belajar kelompok jika diperlukan
Merencanakan seorang ahli/pendamping guru dari tempat kerja untuk membantu jika diperlukan.
Merencanakan proses penilaian dan menyiapkan perangkatnya
Melaksanakan penilaian
Menjelaskan kepada siswa tentang sikap, pengetahuan dan ketrampilan dari suatu kompetensi yang perlu untuk dibenahi dan merundingkan rencana pembelajaran selanjutnya.
Mencatat pencapaian kemajuan siswa
Mengadakan remedial bagi siswa yang belum kompeten.
D. Tujuan Akhir
Tujuan akhir dari mempelajari modul ini adalah pencapaian kompetensi siswa dalam Membuka Usaha Eceran/Ritel sehinggga peserta didik mampu bersaing di dunia industri.
1. Kinerja yang Diharapkan
Kinerja yang diharapkan setelah mempelajari kompetensi ini adalah terbentuk kompetensi siswa dari segi pengetahuan, sikap dan ketrampilan dalam Menerapkan Prinsip-Prinsip Profesional Bekerja
Kreteria Keberhasilan
Kreteria keberhasilan dalam penguasaan kompetensi ini diukur dari segi kuantitas dan kualitas. Dari segi kuantitas yaitu memperoleh nilai kompetensi siswa melalui angka yang diperolehnya, dan dari segi kualitas yaitu terbentuknya kompetensi siswa dari segi pengetahuan, sikap dan ketrampilan.
Variabel dan Kreteria Keberhasilan
Siswa dinyatakan kompeten bila telah memperoleh batas minimal nilai 7,50 (tujuh koma nol-nol). Bila belum mencapai batas minimal tersebut siswa harus mengulang kembali. Kreteria dan variabel keberhasilan adalah sebagai berikut :
9, 00 – 10,00 = A : Kompetensi Istimewa
8, 00 – 8, 99 = B : Kompetensi Amat Baik
7, 50 – 7, 99 = C : Kompetensi Baik
- 6, 99 = D : Belum kompeten
E. Cek Kemampuan
Untuk mengukur kemampuan awal terhadap penguasaan kompetensi, maka jawablah pertanyaan berikut semampunya.
Sebutkan arti pekerja professional dan berikan contohnya !
Sebutkan cirri-ciri pekerja professional !
Jelaskan keuntungan mempunyai penjual professional bagi perusahaan !
Sebutkan fungsi dari kode etik profesi !
Sebutkan beberapa permasalahan yang dapat dijadikan dasar mengapa pengemasan informasi itu penting !
Sebutka tips agar bisa bekerja sesuai dengan skala prioritas !
Berilah contoh kegiatan-kegiatan dalam rangka pengembangan professional kerja terhadap tenaga kerja dan pegawai !
Sebutkan beberapa kompetensi teknis yang harus dikuasai pekerja !
Sebutkan beberapa cara agar bisa lebih efisien mengatur waktu dan lebih produktif !
Apakah yang disebut dengan kompetensi ?
BAB II
PEMBELAJARAN
Rencana Belajar Siswa
Standar Kompetensi : Menerapkan Prinsip-Prinsip Profesional Bekerja
Sub Kompetensi :
Mengidentifikasi luas sector dan tanggung jawab industry
Mengidentifikasi dan Menerapkan pedoman, prosedur dan Aturan
Mengelola Informasi
Merencanakan Penyelesaian Pekerjaan dengan mempertimbangkan keterbatasan waktu dan sumber daya
Merancang dan Mengelola Kompetensi Personal
No
Jenis Kegiatan
Tanggal
Waktu
Tempat Belajar
Alasan Perubahan
Tanda Tangan Guru
Mengetahui, Peserta Diklat
Fasilitator
(...........................) (..............................)
B. Kegiatan Belajar
Berikut ini akan dipelajari lima kegiatan belajar, mencakup Kegiatan Belajar 1, Kegiatan Belajar 2, Kegiatan Belajar 3, Kegiatan Belajar 4 dan Kegiatan Belajar 5.
Kegiatan Belajar 1Mengidentifikasi Luas Sektor Dan Tanggung Jawab Industri
Kegiatan Belajar 1
Mengidentifikasi Luas Sektor Dan Tanggung Jawab Industri
Tujuan Pembelajaran :
Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta didik mampu :
Mendefinisikan pengertian professional dalam dunia profesi
Menjelaskan pengertian lembaga profesi dan perannya dalam dunia pemasaran barang dan jasa
Menjelaskan profesi tenaga pemasaran
Pengertian Profesional Dalam Dunia Profesi
Pengertian Profesionalisme
Istilah profesionalisme berasal dari kata profesi atau profesional yang berarti bidang pekerjaan yang dilandasi keahlian tertentu. Dalam Kamus Kata-Kata Serapan Asing Dalam Bahasa Indonesia, karangan J.S. Badudu (2003), definisi profesionalisme adalah mutu, kualitas, dan tindak tanduk yang merupakan ciri suatu profesi atau ciri orang yang profesional. Sementara kata profesional sendiri berarti (1) bersifat profesi (2) memiliki keahlian dan keterampilan karena pendidikan dan latihan, (3) beroleh bayaran karena keahliannya itu.
Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa profesionalisme memiliki dua kriteria pokok, yaitu keahlian dan pendapatan (bayaran). Kedua hal itu merupakan satu kesatuan yang saling berhubungan. Artinya seseorang dapat dikatakan memiliki profesionalisme manakala memiliki dua hal pokok tersebut, yaitu keahlian (kompetensi) yang layak sesuai bidang tugasnya dan pendapatan yang layak sesuai kebutuhan hidupnya. Contoh guru, dosen, dokter, bidan, polisi dan tentara.
Tenaga profesional di era global sekarang banyak yang diperlukan. Perusahaan maupun instansi-instansi pemerintah memerlukan tenaga ahli agar mampu menghasilkan produk-produk yang berkualitas. Setiap perusahaan bisnis harus berpikir secara fundamental untuk mengembangkan profesionalisme kerja para pegawainya.
Pengertian professional juga bisa dimaknai sebagai berikut :
Profesional menunjukan pelaku, sekaligus sifat, atribut atau kualitas bagi penyandang gelar ini, definisi paling mudah dari "professional" adalah 'bukan amatir".
Profesional adalah kerja. Seorang professional bekerja untuk mendapatkan imbalan
Profesional berarti mempertahankan kualitas profesionalitas dari " gangguan-gangguan" emosional.
Inti dari semuanya, professional adalah melakukan yang terbaik dari setiap yang kita kerjakan.
Prinsip-prinsip perilaku profesionalisme :
a. Tanggung jawab
Dalam melaksanakan tanggung jawabnya sebagai professional hendaklah melaksanakan pertimbangan professional dan moral seluruh keluarga.
b. Kepentingan publik
Harus menerima kewajiban untuk bertindak dalam melayani kepentingan publik, menghormati kepercayaan public
c. Integritas
Untuk mempertahankan dan memperluas publik maka harus melaksanakan seluruh tanggung jawab professional.
d. Obyektifitas dan Independent
Seseorang professional harus mampu mempertahankan obyektifitas dan bebas dari konflik.
e. Kecermatan dan keseksamaan
Anggota harus mengamati standar teknis dan standar etnik profesi.
f. Lingkup dan sifat produk jasa
Seseorang professional dalam praktik publik harus mengamati prinsip perilaku professional dalam menentukan lingkup dan sikap produk dan jasa yang diberikan.
Pengertian Profesi
Profesi dapat diartikan bidang pekerjaan yang didasari oleh keahlian dan tanggung jawab yang tinggi. Keahlian yaitu kemampuan untuk melaksanakan pekerjaan tersebut karena yang bersangkutan telah memahami benar mengenai teknis pelaksanaan pekerjaan tersebut.
Ciri utama profesi antara lain :
Sebuah profesi mensyaratkan pelatihan ekstensif sebelum memasuki sebuah profesi
Pelatihan tersebut meliputi komponen intelektual yang siginifikan
Tenaga yang terlatih mampu memberikan jasa yang penting kepada masyarakat
Adanya proses lisensi atau sertifikat
Adanya organisasi
Otonomi dalam pekerjaanya
Pengertian Tanggung Jawab
Tanggung jawab yaitu bahwa pelaksanaan pekerjaan tersebut terhindar dari kesalahan-kesalahan sehingga hasilnya memuaskan. Bertolak dari pengertian tersebut, maka tenaga professional adalah pekerja/pegawai yang telah memiliki keahlian dalam melaksanakan pekerjaan tertentu. Bekerja secara professional adalah bekerja yang didasarkan pada keahlian, bukan bekerja yang didasarkan kepada perintah saja. Untuk menjadi pekerja professional diperlukan belajar dengan tekun melalui learning by doing, keuletan dan kesabaran.
Dalam diri pekerja yang professional terdapat cirri-ciri sebagai berikut :
Selalu mengejar kesempurnaan kerja
Memiliki kesungguhan dan ketelitian kerja
Tekun, ulet dan gigih untuk membuat sesuatu yang lebih baik
Integritasnya tinggi dalam menegakan kebenaran dan berkaitan dengan pekerjaannya
Pemikiran dan tindakan selalu selaras dan konsisten
Mencintai profesi yang ditekuni
Dalam kenyataannya manusia sebagai mahluk Tuhan memiliki watak masing-masing yang berdampak dalam profesionalisme kerja.
Tiga watak pekerja professional tersebut adalah sebagai berikut :
Kerja seorang professional itu beritikad untuk merealisasikan kebajikan demi tegaknya kehormatan profesi yang digeluti, dan oleh karenanya tidak terlalu mementingkan atau mengharapkan imbalan upah materiil
Kerja seorang professional harus dilandasi oleh kemahiran teknis yang berkualitas tinggi yang dicapai melalui proses pendidikan dan/atau pelatihan yang panjang, eksklusif dan berat
Kerja seorang professional diukur dengan kualitas teknis dan kualitas moral harus menundukan diri pada mekanisme control kode etik yang dikembangkan dan disepakati bersama di dalam sebuah organisasi profesi.
Pelanggaran kode etik profesi bias dalam berbagai bentuk, meskipun dalam praktek yang umum mencakup 2 kasus yaitu :
Pelanggaran terhadap perbuatan yang tidak mencerminkan respek terhadap nilai-nilai yang seharusnya di junjung tinggi oleh profesi itu.
Pelanggaran terhadap perbuatan pelayanan jasa profesi yang kurang mencerminkan kualitas keahlian yang sulit atau kurang dapat di pertanggung jawabkan menurut standar maupun kreteria professional.
Profesi Penjual Dalam Pemasaran
Sepintas banyak orang yang berpendapat bahwa pemasaran mempunyai pengertian yang sama dengan penjualan namun yang sebenarnya kedua hal tersebut sangat berbeda. Menurut Willem J. Stanton dan Petter Rix dalam bukunya yang berjudul Marketing Aprectical Approach mengatakan pemasaran merupakan suatu interaksi yang bertujuan membangun hubungan melalui pertukaran yang dimulai sebelum terjadi pertukaran dalam hal ini mulai dari perencanaan, perkenalan melalui promosi, produksi barang atau jasa, pertukaran melaui penentuan harga dan distribusi produk dari produsen /distributor kepada konsumen dan kegiatan setelah produk tersebut terjual atau pelayanan pasa jual meliputi penyediaan garansi, suku cadang dan tenaga teknik serta inovasi produk sebagai upaya memberikan kepuasan bagi pelanggan.
Sedangkan penjualan merupakan kegiatan bagian dari pemasaran yang berfokus pada peningkatan volume penjualan dengan cara meyakinkan konsumen sehingga termotivasi membeli suatu produk, dengan demikian dalam kegiatan penjualan diperlukan kemampuan/pengetahuan menjual suatu produk hingga jumlah penjualan meningkat tanpa memperhitungkan apakah produk tersebut sesuai dengan keinginan dan kebutuhan pelanggan sehingga dapat memberikan kepuasan bagi konsumen.
Membentuk Tenaga Penjual
Penjual atau tenaga penjual merupakan barisan terdepan yang berhadapan langsung (tatap muka) dengan pelanggan, memberikan segala informasi yang dimiliki oleh suatu produk untuk meyakinkan konsumen sehingga memperhatikan , tertarik, timbul keinginan dan membuat keputusan untuk membeli.
Agar tujuan penjualan dapat tercapai maka seorang penjual karakteristiknya sebaiknya dapat disesuaikan dengan karakter produk tersebut, yang dimulai dari :
Menentukan susunan tenaga penjual
Penentuan susunan tenaga penjual diawali dengan mengidentifikasi aktifitas bisnis dalam berbagai kelompok. Aktifitas ini bertujuan memberikan arah darimana pekerjaan dimulai dan dimana kegiatan berakhir. Dengan mengetahui berbagai aktifitas usaha perlu dibuat uraian kerja pada setiap kelompok kerja atau bagian sehingga siapapun yang akan melakukan pekerjaan tersebut tidak menimbulkan masalah yang berarti serta dapat terlaksana sebaik mungkin. Demikian juga halnya mengenai hubungan kerja dalam suatu kelompok, antar kelompok termasuk dalam menyampaikan laporan atau menerima teguran maupun tugas dari pimpinan yang lebih tinngi. Menciptakan budaya kerja yang sistematis dan teratur memudahkan setiap individu atau organisasi yang mempunyai kepentingan pada suatu usaha, kemudahan-kemudahan tersebut dapat mendorong pekerja dan konsumen merasa nyaman.
Menentukan Persyaratan Tenaga Penjual
Hal yang terpenting adalah menentukan-menentukan persyaratan pekerja baik dari segi pendidikan, fisik, maupun tingkat keahlian tertentu termasuk pengalaman kerja dibidang yang diinginkan. Seleksi tenaga kerja dilakukan sesuai dengan persyaratan yang telah ditentukan dan bagi mereka yang ditetapkan memenuhi persyaratan dan diterima perlu sekali dilakukan orientasi lingkungan dan kondisi pekerjaan yang akan dilakukan setiap jam kerja, tidak hanya itu saja untuk mendapatkan kinerja yang optimal perlu diberikan latihan, setelah latihan barulah dilakukan penempatan pada tempat yang sesuai dengan prinsip the righ man in the righ place.
Meningkatkan Kemampuan Penjual
Menjual merupakan masalah perorangan yang sifatnya kreatif. pekerjaan menjual merupakan keahlian yang tidak mungkin terganti dengan mesin. Memang kita mengenal ada mesin Yang bisa menjual secara otomatis (vending machine) namun pelayanan mesin itu terbatas pada barang-barang tertentu saja. Sangat beruntung sebuah perusahaan yang mempunyai seorang yang sangat ahli dan profesional.
Seorang penjual profesional memiliki gambaran sebagai berikut :
He posses satisfactory amount of basic ability to sel l (memiliki kemampuan menjual yang memuaskan)
He consciously chose the selling field and is proud of it (bangga memiliki pekerjaan menjual ini)
He is loyal to high ethical standard (memiliki standar etika yang tinggi)
He skilled in this work (terampil dalam pekerjaannya)
He is knowledge is trough (memiliki pengetahuan)
Tenaga penjual adalah mereka yang secara langsung dan tidak langsung terlibat melakukan aktivitas perusahaan mulai dari top manajer sampai tingkat yang paling bawah sekalipun memiliki tingkat yang paling bawah sekalipun memiliki tingkat kemampuan yang komferhensif untuk melakukan tugas masing-masing dalam memberikan pelayanan terhadap pelanggan pada saat transaksi maupun sesudah transaksi diharapkan dapat memberikan kepuasan dan rasa senang kepada pengunjung.
Adapun yang dimaksud konferhensip adalah meliputi kemampuan mengendalikan pelayanan, pemeliharaan lingkungan dan mempromosikan perusahaan sebagai bagian peningkatan pelayanan, di kemas menjadi kepribadian para penjual yang selalu dikembangkan dalam rangka mengutamakan kebutuhan dan kepuasan pelanggan. Penjual yang dapat memberikan kepuasan kepada pelanggan akan mendukung kelangsungan hidup suatu perusahaan. Hal ini disebabkan dengan pelanggan yang puas maka ia akan menjadi pelanggan yang loyal bahkan akan mejadi media promosi perusahaan kita tanpa kita mengeluarkan biaya sedikitpun.
Selain itu hal yang penting lainnya agar pelanggan puas adalah kemampuan penjual dalam mengenali suatu produk yang dijualnya (Produk Knowledge). Hampir tidak bias dibayangkan mala petaka apa yang akan menimpa suatu perusahaan jika personilnya (penjual) tidak dapat memberikan informasi produk yang dibutuhkan pelanggan, mungkin mereka akan berkata mengapa orang yang tidak paham mengenai suatu produk ditempatkan pada bagian yang mereka tidak pahami secara benar. Oleh karena itu kualitas profesionalisme yang dimiliki suatu pelaku bisnis atau penjual terhadap produk merupakan harapan yang diidam-idamkan pelanggan sehingga mereka mau membelajakan uangnya dalam rangka memenuhi kepuasan yang diinginkan, misalnya seorang penjual di toko kaset hendaknya memiliki pengetahuan dan pengalaman dibidang music dan alat audio dengan demikian semua kesulitan atau pertanyaan pelanggan tentang music dapat terjawab dengan baik sesuai prosedur perusahaan yang benar, kondisi ini dapat mempengaruhi pengambilan keputusan untuk membeli produk, pelanggan tidak ragu-ragu membelanjakan uangnya untuk membeli produk audio, alat video, VCD, kaset audio dll.
Kemampuan professional pada bidang tertentu dapat dimiliki seseorang melalui pendidikan, latihan dan pengalaman. Pengembangan kepribadian penjual senantiasa dikembangkan setiap saat termasuk mengerjakan atau melakukan hal kecil yang sederhana bahkan mungkin tidak tercantum dalam uraian kerja secara detail umpama memberikan pertolongan bagi pelanggan yang mencari produk yang tidak tersedia ditempat, melakukan pengamatan terhadap kondisi tempat bekerja selalu bersih dan tertata rapi serta persediaan produk tidak kosong, khusus produk yang laku banyak jumlah pembeliannya dibatasi sehingga kapanpun pelanggan dating mereka percaya produk yang dicari selalu tersedia perilaku ini akan memberi dampak bahwa produk lain juaga akan terjual.
Menerapkan Etika dan Perilaku Penjual
Semua gerakan penjual akan mendapatkan kesan bagi setiap konsumen dan akan memahaminya sesuai dengan norma dan kebiasaan yang berlaku dilingkungan masing-masing. Oleh karena itu seorang penjual harus dapat menunujukan etika dan perilaku yang menarik serta mudah menyesuaikan diri dengan kultur konsumen.
Dalam setiap menghadapi pelanggan seorang penjual perlu memahami etika dan perilaku penjual yang meliputi :
Attitude Dalam Pelayanan
Penampilan serasi akan menambah kepercayaan diri dalam berhadapan dengan orang lain sekaligus merupakan gambaran sikap, jika seseorang dapat memperlakukan dirinya dengan baik tentu ia akan dapat memberikan pelayanan kepada siapaun dengan baik/menyenangkan.
Penampilan serasi bermakna dapat menyesuaikan pakaian, aksesoris dan kosmetik yang digunakan dengan karakter pekerjaannya. Misalnya seorang pramuniaga kosmetik dan pramuniaga sembako dengan jelas perbedaan dari cara berpakaian dan tata rias wajah, hal ini disebabkan penampilan harus sesuai dengan pekerjaan. Penampilan serasi secara umum meliputi :
Penampilan Serasi
Menggunakan kosmetik terutama warna perlu disesuaikan dengan pakaian yang dikaitkan dengan pekerjaan, begitu juga dalam menggunakan aksesoris atau perhiasan bentuk, model dan ukurannya perlu diperhatikan secara seksama supaya menarik tetapi aman(mengutamakan keselamatan) dalam melakukan pekerjaan.
Keserasian berbusana selalu bertitik tolak dari pekerjaan yang dilakukan baik mode, warna, ukuran sedangkan hal lain yang tidak kalah pentingnya adalah :
Usia
Waktu (Pagi, siang, sore atau malam hari)
Warna kulit
Berpikir Positif
Pada saat berhadapan dengan pe;anggan pekerja harus menunjukan ketrampilan berkomunikasi, memberikan informasi yang dibutuhkan konsumen tentunya berkaitan dengan produk, untuk menambah kesan baik, perhatian dan simpati pada saat berbicara pada saat berbicara pekerja diharapkan memperhatikan :
Jarak yang idial, tidak terlalu dekat
Volume dan nada suara yang enak dan sopan
Mengatur kecepatan berbicara agar resiver memahami pesan yang disampaikan
Memilih kata yang sopan dan mudah dipahami
Melakukan kontak mata secara sopan dan bersahabat
Mengucapkan kata secara jelas.
Ada juga hal-hal yang harus dihindari pada saat melakukan pembicaraan :
Tidak membiarakan agama, rasial dan pribadi
Jangan mendominasi pembicaraan sebaiknya yang dominan adalah pelanggan
Cari alasan lain jika hendak mengundurkan diri
Attention Penjual
Pada hakekatnya manusia ingin diperhatikan dalam arti perhatian yang wajar, perhatian dapat dilakukan dengan memberikan sapaan atau melihat sambil tersenyum ramah sebagai ucapan selamat dating sebagai pertanda pengunjung telah mendapat izin sehinggga mereka akan merasa nyaman dan dapat mencari apa saja yang diinginkan secara wajar.
Attention/perhatian dapat dilakukan dengan menggunakan LO antara lain :
Listening (Mendengar)
Melalui pendengaran berarti merekam semua data yang disampaikan melalui suara, kemudian diolah dan digunakan sebagai dasar pelayanan. Seandainya terjadi gangguan pesan yang diterima kurang dipahami, lebih baik ditanyakan kembali, untuk memastikan bahwa tidak terjadi kesalahan komunikasi.
Observing (Mengamati)
Tindakan mengamati pelanggan bertujuan mengumpulkan data memastikan apakah seorang memerlukan bantuan atau sebaliknya. Dari hasil pengamatan penjual dapat memberikan pelayanan sesuai dengan kondisi pengunjung secara sopan dan selalu memperlihat sikap menghormati sekalipun kepada pengunjung yang dicurigai berbuat sesuatu yang dapat merugikan perusahaan.
Action Penjual
Banyak hal yang bisa dilakukan oleh seorang provider dalam memberikan pelayanan terhadap pengunjung mulai dari memelihara tempat kerja selalu dalam keadaan bersih dan rapi, setiap petugas diharapkan mampu memberikan masukan kepada pelanggan secara jujur dengan menggunakan pengetahuan produk (Product Knowledge).
Pelanggan membutuhkan pelayanan atas kebutuhan mereka dan penjual menyediakan kebutuhan pelanggan untuk mendapatkan keuntungan(laba). Dibeberapa Negara yang telah maju, pernah diadakan penelitian terhadap para pelanggan mengapa mereka pindah berbelanja ke toko lain, 60% dari responden menjawab karena PELAYANAN antara lain :
Sikap acuh tak acuh dari penjual terhadap pelanggan
Penjual bertindak kurang bijaksana
Penjual terlalu memaksa pelanggan untuk membeli
Penjual kurang pengetahuan tentang barang yang dijualnya
Penjual memberikan penjelasan yang tidak tepat tentang pemakaian barang
Penjual kurang menarik.
Persaingan bebas yang terjadi hamprr di semua bentuk usaha, maka setipa penjual atau pengusaha melaukan action (tindakan) yang terbaik untuk memberikan kepuasan pelanggan melalui siklus yang meliputi :
Memberikan perhatian terhadap semua pelanggan
Mengamati atau bertanya dengan cara yang ramah atas produk yang dibutuhkan
Menjawab pertanyaan secara jujur tanpa ragu-ragu dari beberapa produk yang ditawarkan ada yang rekomendasi dalam arti lebih baik dan mungkin lebih bergengsi dengan memperhatikan tipe pembeli yang dihadapi.
Tepat waktu jika sedang sibuk dapat minta izin akan melayaninya setelah menyelesaikan satu pekerjaan, sajikan dan peragakanlah produk yang diinginkan.
Langkah-langkah saat kita menjual antara lain :
Sapa , misal selamat pagi
Buka, missal apabila pengunjung ragu katakana langsung kalau produk banyak peminatnya
Demo, misal memperagakan cara kerja, cara menggunakan produk
Tutup, memastikan produk jadi dibeli atau tidak
Tambah, menawarkan produk lain sebagai pelengkap atau paduan yang disebut juga product complement
Mengenal Pelanggan
Ada beberapa jenis tipe pelanggan antara lain :
Pelanggan Rasional yaitu tipe pelanggan yang tidak ceroboh ia membeli produk yang dibutuhkan, skala prioritas, asas manfaat dengan pertimbangan kemampuan dan daya beli tidak berpatok pada merk, model atau warna.
Pelanggan emosional yaitu pelanggan yang kurang dapat menyesuaikan diri dengan berbagai kondisi, pelanggan emosional biasanya menjadi konsumen yang fanatic.
Pelanggan Bermasalah, antara lain pelanggan pemarah, pelanggan tidak sabar, pelanggan pengancam, pelanggan pemali, pelanggan cerewet.
C. Mengidentifikasi sector danTanggung jawab industri
1. Pengertian Perusahaan Industri
Perusahaan Industri merupakan perusahaan yang mengolah bahan baku (raw material) menjadi barang jadi (Finished Goods). Misalnya, Kapas diolah perusahaan industry menjadi pakaian. Barang jadi tersebut kemudian dijual setelah sebelumnya disimpan sementara di gudang penyimpanan. Kegiatan mengolah bahan baku menjadi barang jadi disebut proses produksi.
Berikut beberapa factor yang menentukan bidang usaha perusahaan industry.
a. Tanah
b. Bahan Baku
c. Transportasi
d. Pemasaran
e. Tenaga Kerja
f. Tenaga penggerak
2. Jenis-jenis Usaha dalam Bidang Ekonomi
a. Agraris
Usaha dibidang Agraris menggunakan lahan tanah sebagai factor produksi utama. Misalnya pertanian, perkebunan dan peternakan.
b. Industri
Usaha dibidang industry merupakan jenis usaha yang mengolah bahan mentah menjadi bahan jadi, bahan mentah menjadi bahan setengah jadi, dan bahan setengah jadi menjadi bahan jadi.
c. Perdagangan
Usaha dalam bidang perdagangan adalah jenis usaha menjual barang-barang produksi kepada pihak lain tanpa mengolah bahan tersebut. Misalnya pedagang beras, bahan bangunan dan makanan.
d. Jasa
Usaha bidang jasa adalah jenis usaha yang tidak menghasilkan benda melainkan memberikan pelayanan kepada pihak lain sesuai kebutuhan. Misalnya guru, dokter, dan paramedic.
3. Pengelolaan Usaha
a. Usaha yang dikelola sendiri/perorangan
Kelebihan dari usaha yang dikelola sendiri adalah :
1) Pemilik bebas mengatur usahanya
2) Semua keuntungan dapat dinikmati sendiri
3) Rahasia perusahaan terjamin
Sedangkan kekurangannya sebagai berikut :
1) Modal terbatas
2) Tenaga terbatas
3) Kesinambungan usaha kurang terjamin
4) Resiko ditanggung sendiri
b. Usaha dikelola kelompok
1) Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
BUMN digolongkan menjadi 3 jenis yaitu :
a) Perusahaan Jawatan (Perjan)
Perusahaan yang bertujuan memberikan pelayanan pada masyarakat dan bukan semata-mata mencari keuntungan.
b) Perusahaan Umum (Perum)
Perusahaan yang bertujuan memberikan pelayanan pada masyarakat dan mencari keuntungan.
c) Perusahaan Perseroan (Persero)
Perusahaan yang modalnya terdiri atas sahan-saham yang sebagian sahamnya dimiliki Negara dan sebagian lagi swasta.
2) Badan Usaha Milik Swasta (BUMS)
Firma (Perusahaan Persekutuan)
Firma adalah badan usaha yang dimiliki oleh paling sedikit dua orang dan resiko ditanggung bersama.
Persekutuan Komanditer (CV)
CV adalah badanusaha yang modalnya dimiliki oleh beberapa orang. Dalam CV terdapat dua macam keanggotaan yaitu anggota aktif dan pasif. Anggota aktif bertanggung jawab penuh terhadap jalannya perusahaan. Anggota pasif hanya sebatas pemilik modal.
Perseroan Terbatas (PT)
PT adalah badan usaha yang modalnya dihimpun dari beberapa orang melalui penjualan saham. Saham adalah surat tanda bukti keikutsertaan menjadi pemilik perusahaan.
Koperasi
Koperasi adalah badan usaha bersama yang memiliki organisasi berdasarkan atas asas kekeluargaan yang bertujuan mensejahterakan anggotanya.
Rangkuman
Pengertian Profesionalisme menurut Kamus Kata-Kata Serapan Asing Dalam Bahasa Indonesia, karangan J.S. Badudu (2003) adalah mutu, kualitas, dan tindak tanduk yang merupakan ciri suatu profesi atau ciri orang yang profesional.
Prinsip-prinsip perilaku profesionalisme antara lain a) Tanggung jawab, b) Kepentingan publik c). Integritas, d) Obyektifitas dan Independent, e) Kecermatan dan keseksamaan f) Lingkup dan sifat produk jasa
Profesi dapat diartikan bidang pekerjaan yang didasari oleh keahlian dan tanggung jawab yang tinggi. Keahlian yaitu kemampuan untuk melaksanakan pekerjaan tersebut karena yang bersangkutan telah memahami benar mengenai teknis pelaksanaan pekerjaan tersebut. Contoh guru, dosen, dokter, bidan, polisi dan tentara dll.
Ciri utama profesi antara lain :
Sebuah profesi mensyaratkan pelatihan ekstensif sebelum memasuki sebuah profesi
Pelatihan tersebut meliputi komponen intelektual yang siginifikan
Tenaga yang terlatih mampu memberikan jasa yang penting kepada masyarakat
Adanya proses lisensi atau sertifikat
Adanya organisasi
Otonomi dalam pekerjaanya
Seorang penjual profesional memiliki gambaran/ cirri - ciri sebagai berikut : a) He posses satisfactory amount of basic ability to sel l (memiliki kemampuan menjual yang memuaskan), He consciously chose the selling field and is proud of it (bangga memiliki pekerjaan menjual ini), He is loyal to high ethical standard (memiliki standar etika yang tinggi), He skilled in this work (terampil dalam pekerjaannya), He is knowledge is trough (memiliki pengetahuan).
Langkah-langkah saat kita menjual antara lain : a) Sapa , misal selamat pagi, b) Buka, missal apabila pengunjung ragu katakana langsung kalau produk banyak peminatnya, c) Demo, misal memperagakan cara kerja, cara menggunakan produk, d) Tutup, memastikan produk jadi dibeli atau tidak, e) Tambah, menawarkan produk lain sebagai pelengkap atau paduan yang disebut juga product complement
Ada beberapa jenis tipe pelanggan antara lain :
Pelanggan Rasional yaitu tipe pelanggan yang tidak ceroboh ia membeli produk yang dibutuhkan, skala prioritas, asas manfaat dengan pertimbangan kemampuan dan daya beli tidak berpatok pada merk, model atau warna.
Pelanggan emosional yaitu pelanggan yang kurang dapat menyesuaikan diri dengan berbagai kondisi, pelanggan emosional biasanya menjadi konsumen yang fanatic.
Pelanggan Bermasalah, antara lain pelanggan pemarah, pelanggan tidak sabar, pelanggan pengancam, pelanggan pemali, pelanggan cerewet.
Kegiatan mengolah bahan baku menjadi barang jadi disebut proses produksi. Jenis-jenis usaha dalam bidang ekonomi antara lain : 1) Bidang Agraris yaitu Usaha dibidang Agraris menggunakan lahan tanah sebagai factor produksi utama. Misalnya pertanian, perkebunan dan peternakan. 2) Bidang Industri yaitu Usaha dibidang industry merupakan jenis usaha yang mengolah bahan mentah menjadi bahan jadi, bahan mentah menjadi bahan setengah jadi, dan bahan setengah jadi menjadi bahan jadi. 3) Bidang Perdagangan yaitu Usaha dalam bidang perdagangan adalah jenis usaha menjual barang-barang produksi kepada pihak lain tanpa mengolah bahan tersebut. Misalnya pedagang beras, bahan bangunan dan makanan, 4). Bidang Jasa yaitu Usaha bidang jasa adalah jenis usaha yang tidak menghasilkan benda melainkan memberikan pelayanan kepada pihak
Tugas
Amatilah lingkungan sekitar rumah anda yang masih dalam satu kelompok Rukun Tetangga kemudian tulislah jenis pekerjaan apa saja yang ada di masyarakat sekitar tempat tinggalmu
Kelompokan jenis – jenis pekerjaan yang tergolong sebuah profesi
Amatilah ciri-ciri profesi yang melekat pada masing-masing pekerjaan
Buatlah laporan hasil pengamatan sesuai format yang telah disediakan
Laporan Hasil Pengamatan
Nama : …………………………………………………………………….
Alamat Pengamatan : …………………………………………………………………….
Jenis-jenis pekerjaan
…………………………………….
…………………………………….
…………………………………….
…………………………………….
Dst
Kelompok pekerjaan yang tergolong profesi
No
Jenis Pekerjaan
Ciri-Ciri
Keterangan
……………………….
……………………….
………………………
……………………….
……………………….
……………………….
……………………….
………………………
……………………….
……………………….
……………………….
……………………….
………………………
……………………….
……………………….
Dst…
Tes Formatif
Pilihan Ganda
1.
Bidang pekerjaan yang dilandasi keahlian tertentu disebut …
A.
Staff Ahli
B.
Profesi
C.
Ahli
D.
Talent
E.
Mata Pencaharian
2.
Berikut ini yang bukan merupakan prinsip-prinsip perilaku profesionalisme adalah …
A.
Tanggung jawab
B.
Kesabaran
C.
Integritas
D.
Obyektivitas dan independent
E.
Kepentingan publik
3.
APLI adalah organisasi yang menaungi para penjual langsung Indonesia. Hal ini memberikan bukti nyata bahwa tenaga penjual merupakan sebuah profesi karena mempunyai cirri utama profesi. Berdasarkan deskripsi diatas cirri yang tepat adalah …
A.
Mensyaratkan pelatihan ekstensif sebelum memasuki profesi
B.
Adanya proses lisensi atau sertifikasi
C.
Adanya organisasi
D.
Otonomi dalam pekerjaan
E.
Pelatihan tersebut meliputi komponen intelektual yang siginifikan
4.
Ciri-ciri seorang pekerja yang professional adalah seperti yang tersebut dibawah ini, kecuali …
A.
Tekun, ulet dan gigih untuk membuat yang lebih baik
B.
Pemikiran dan tindakan selalu selaras dan konsisten
C.
Mencintai profesi yang ditekuni
D.
Menyelesaikan pekerjaan dengan cepat tanpa mempertimbangkan kualitas hasil
E.
Memiliki kesungguhan dan ketelitian kerja
5.
Salah satu watak pekerja yang professional adalah …
A.
Kerja seorang professional beritikad untuk menyelesaikan target
B.
Kerja seorang professional mementingkan imbalan
C.
Kerja seorang professional tidak diukur dengan kualitas teknis dan kualitas moral
D.
Kerja seorang professional dilandasai oleh kemampuan yang biasa
E.
Kerja seorang professional beritikad untuk merealisasikan kebajikan demi tegaknya kehormatan profesi yang di geluti
6.
Berikut ini yang bukan merupakan gambaran seorang penjual yang professional adalah …
A.
Memiliki kemampuan menjual yang memuaskan
B.
Bangga memiliki pekerjaan menjual
C.
Memiliki standar etika yang tinggi
D.
Memiliki pengetahuan
E.
Selalu menghitung prestasi yang telah diraih
7.
Seorang penjual yang professional harus mampu menjelaskan produk yang dijualnya dengan benar kepada konsumen oleh karena itu mereka harus memahami …
A.
Harga produk
B.
Jumlah stock di gudang
C.
Produsen produk
D.
Suplier produk
E.
Pengetahuan produk
8.
Dalam menghadapi pelanggan seorang penjual perlu memahami etika dan perilaku penjual misalnya attitude/sikap dalam pelayanan yang berhubungan dengan keserasian penampilan yang meliputi …
A.
Busana, aksesoris dan tata rias
B.
Busana dengan mobil yang dikenakan
C.
Busana dengan kantor
D.
Busana dengan warna laptope
E.
Warna sepatu
9.
Memastikan produk jadi dibeli atau tidak merupakan langkah menjual yang berupa …
A.
Sapa
B.
Buka
C.
Demo
D.
Tutup
E.
Tambah
10.
Pelanggan yang membeli produk karena kebutuhan, asas manfaat dengan pertimbangan daya beli adalah tipe pelanggan …
A.
Emosional
B.
Rasional
C.
Pemalu
D.
Bermasalah
E.
Cerewet
Essay
1. Jelaskan pengertian profesionalisme !
2. Berilah 6 contoh profesi !
3. Sebutkan kelebihan dan kekurangan usaha yang dikelola sendiri !
4. Jelaskan langkah-langkah saat menjual !
5. Jelaskan 4 macam badan usaha milik swasta !
Lembar Kerja 1
Tugas
Buatlah kelompok yang terdiri dari 6 siswa. Observasilah perusahaan Ritel yang dekat dengan rumah anda kemudian amatilah pelayanan yang diberikan masing-masing perusahaan Ritel. Masing-masing kelompok mengamati pelayanan perusahaan Ritel yang berbeda-beda. Lakukan analisis pelayanan yang diberikan masing-masing perusahaan Ritel apakah karyawan yang bertugas saat itu sudah mencerminkan seorang pekerja yang professional agar bisa memuaskan pelanggan ?
Alat dan bahan
a. Identitas diri dan surat pengantar dari sekolah
b. daftar kuesioner
c. alat tulis menulis
d. Kuesioner/ Angket penelitian
Langkah kerja
Membawa surat pengantar dari sekolah
Lakukan pengamatan terhadap pelayanan yang diberikan karyawan
Berikan tanda cek list (v) dari hasil pengamatan
Semua siswa harus melakukan pengamatan dengan objek pengamatan dalam melayani konsumen berbeda-beda kemudian mendiskusikan semua objek yang diamati agar dapat dipahami oleh semua anggota kelompok
Diakhiri dengan pembuatan laporan hasil pengamatan tiap kelompok dan diskusikan di kelas
Angket Hasil Pengamatan
Pelayanan Terhadap Konsumen
Nama Perusahaan Ritel : ……………………………
Alamat : ……………………………
Kelompok : ……………………………
Ketua : ……………………………
Anggota : …………………………… ………………………………
…………………………… ………………………………
…………………………… ………………………………
No
Pertanyaan
Jawaban
Keterangan
Ya
Tidak
1.
Untuk menyambut calon pelanggan yang datang apakah perusahaan menerapkan "salam" ?
Bagaimana bentuk salamnya ?
……………………………………………………
……………………………………………………
2.
Ketika ada calon pelanggan yang datang dan terlihat bingung apakah perusahaan menerapkan langkah "buka" ?
Tulisan bentuk pernyataannya !
……………………………………………………
……………………………………………………
3.
Calon pelanggan yang sudah mulai tertarik dengan sebuah produk apakah ada inisiatif dari karyawan untuk menerapkan langkah "demo" agar calon pelanggan lebih yakin ?
Apa yang di demokan ? …………………………
……………………………………………………
……………………………………………………
4.
Apabila calon pelanggan sudah memutuskan pilihannya apakah perusahaan menerapkan langkah "tutup" untuk meyakinkan kedua belah pihak akan pilihannya ?
Bagaimana bentuk pernyataan penutupnya ?
…………………………………………………..
……………………………………………………
5.
Setelah calon pelanggan memutuskan pilihannya apakah perusahaan menerapkan langkah "tambah" untuk meningkatkan volume penjualan (omset penjualan) ?
Bagaimana bentuk pernyataannya ?
……………………………………………………
……………………………………………………
Kesimpulan :
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
Petunjuk
Cocokanlah hasil jawaban Anda dengan kunci jawaban tes formatif 1. Hitunglah hasil jawaban Anda yang benar dan pergunakanlah rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda tentang sub Kompetensi "Menerapkan Prinsip Profesional Bekerja"
Tingkat ketercapaian = Jumlah jawaban benar Jumlah soal X 100%
Tingkat ketercapaian = Jumlah jawaban benar
Jumlah soal
X 100%
Kreteria Ketercapaian :
9, 00 – 10,00 = A : Kompetensi Istimewa
8, 00 – 8, 99 = B : Kompetensi Amat Baik
7, 50 – 7, 99 = C : Kompetensi Baik
- 6, 99 = D : Belum kompeten
Jika tingkat ketercapaian mencapai minimal 75% maka berhak mengikuti kompetensi selanjutnya " Mengidetifikasi dan Menerapkan Pedoman, Prosedur dan Aturan ", tetapi bila ketercapaian masih dibawah minimal maka harus mengulang kembali subkompetensi "Mengidentifikasi Luas Sektor dan Tanggungjawab Industri".
Kegiatan Belajar 2Mengidentifikasi Dan Menerapkan Pedoman, Prosedur Dan Aturan
Kegiatan Belajar 2
Mengidentifikasi Dan Menerapkan Pedoman, Prosedur Dan Aturan
Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta didik mampu :
Menguraikan kode Etik profesi penjual
Menerapkan kode etik APLI dalam dunia usaha
Kode Etik Profesi
Pengertian Kode Etik Profesi
Kode yaitu tanda-tanda atau symbol-simbol yang berupa kata-kata, tulisan atau benda yang disepakati untuk maksud-maksud tertentu, misalnya untuk menjamin suatu berita, keputusan atau kesepakatan suatu organisasi.
Kode etik yaitu norma atau azaz yang diterima oleh suatu kelompok tertentu sebagai landasan tingkah laku sehari-hari di masyarakat maupun tempat kerja. Apa yang baik, dan apa yang tidak benar dan tidak baik bagi professional.
Kode etik adalah system norma, nilai dan aturan professional tertulis yang secara tegas menyatakan apa yang benar
Kode etik profesi menurut UU No. 8 tentang Pokok-Pokok Kepegawean adalah pedoman sikap, tingkah laku dan perbuatan dalam melaksanakan tugas dan dalam kehidupan sehari-hari. Kode etik profesi bisa menjadi penyeimbang segi-segi negative dari suatu profesi, sehingga kode etik ibarat kompas yang menunjukan arah moral bagi suatu profesi sekaligus juga menjamin mutu moral profesi itu dimata masyarakat.
Kode etik bisa dilihat sebagai produk dari etika terapan, sebab dihasilkan berkat penerapan pemikiran etis atas suatu wilayah tertentu yaitu profesi. Tetapi setelah kode etik ada, pemikiran etis tidak berhenti. Kode etik tidak menggantikan pemikiran etis tapi sebaliknya selalu di damping refleksi etis. Kode etik tidak akan efektif kalau di drop begitu saja dari atas yaitu instansi pemerintah atau instansi-instansi lain, karena tidak akan dijiwai oleh ita-cita dan nilai-nilai yang hidup dalam kalangan profesi itu sendiri.
Dengan membuat kode etik, profesi sendiri akan menetapkan hitam di atas putih niatnya untuk mewujudkan nilai-nilai moral yang dianggapnya hakiki. Hal ini tidak akan pernah bisa dipaksakan dari luar. Hanya kode etik yang berisikan nilai-nilai dan cita-ita yang diterima oleh profesi itu sendiri yang bisa mendarah daging dengannya dan menjadi tumpuan harapan untuk dilaksanakan dengan tekun dan konsekuen. Syarat lainnya agar kode etik bisa berhasil adalah pelaksanaanya diawasi terus menerus. Pada umumnya kode etik akan mengandung sanksi-sanksi yang dikenakan pada pelanggar kode etik.
Fungsi Kode Etik
Kode etik profesi memberikan pedoman bagi setiap anggota profesi tentang prinsip-prinsip profesionalisme yang digariskan. Maksudnya bahwa dengan kode etik profesi, pelaksana profesi mampu mengetahui suatu hal yang boleh dia lakukan dan yang tidak boleh dilakukan.
Kode etik profesi merupakan sarana control social bagi masyarakat atas profesi yang bersangkutan, maksudnya bahwa etika profesi dapat memberikan suatu pengetahuan kepada masyarakat agar juga dapat memahami arti pentingnya suatu profesi sehingga memungkinkan pengontrolan terhadap para pelaksana di lapangan kerja (kalangan social).
Kode etik profesi mencegah campur tangan pihak luar di organisasi profesi tentang hubungan dalam keanggotaan profesi. Maksudnya para pelaksana profesi pada suatu instansi atau perusahaan yang lain tidak boleh mencampuri pelaksanaan profesi di lain instansi atau perusahaan.
Sifat Kode Etik Profesi
Sifat dan orientasi kode etik hendaknya mengacu pada hal-hal berikut :
Singkat
Sederhana
Jelas dan konsisten
Masuk akal
Dapat diterima
Praktis dan dapat dilaksanakan
Komprehensif dan lengkap
Positif dalam formulasinya
Sedangkan orientasi dilaksanakan dan diterapkan Kode Etik hendaknya ditujukan kepada pihak-pihak sebagai berikut :
Rekan
Profesi
Badan
Nasabah/pemakai
Negara
Masyarakat
Kode Etik Asosiasi Penjual Langsung Indonesia (APLI)
Kode Etik ini berisi pedoman yang mengatur hubungan antara :
Perusahaan anggota Asosiasi Penjualan Langsung Indonesia (APLI) dan para Penjual Langsung atau calon Penjual Langsung.
Perusahaan Anggota APLI dan para Penjual Langsung serta para Konsumen
Perusahaan-perusahaan Anggota, karena mereka berkompetisi di pasar bebas.
Individu-individu yang mengajukan keluhan, Administrator Kode Etik APLI dan perusahaan-perusahaan Anggota APLI.
1. Hal-hal umum:
1.1. Ruang Lingkup
Kode Etik ini berisi bagian-bagian yang berjudul Pengaturan untuk Perlindungan Konsumen; Pengaturan antara Perusahaan dan Penjual Langsung; dan Antar Ketiga bagian ini membahas berbagai interaksi seputar penjualan langsung dirancang untuk membantu terciptanya kepuasan dan perlindungan Konsumen, mempromosikan persaingan dalam rangka system dunia usaha bebas dan meningkatkan citra publik tentang penjualan langsung.
1.2 Daftar Istilah
Untuk keperluan Kode Etik, istilah-istilah yang digunakan memiliki arti sebagai berikut :
Administrator Kode Etik yaitu Orang atau badan independen yang ditunjuk oleh APLI untuk memantau kepatuhan suatu Perusahaan terhadap Kode Etik dan untuk menyelesaikan keluhan terhadap pelanggaran Kode Etik ini.
Perusahaan yaitu Suatu badan usaha yang (i) menggunakan system distribusi Penjualan Langsung untuk memasarkan Produk-produknya, dan (ii) merupakan anggota APLI.
Konsumen yaitu Seseorang yang membeli atau menkonsumsi produk-produknya dari seorang Penjual Langsung atau suatu Perusahaan.
Penjual Langsung yaitu Seseorang atau suatu badan yang berhak untuk membeli dan/atau menjual Produk-produk perusahaan dan yang berhak untuk merekrut Penjual Langsung lainnya. Penjual Langsung pada umumnya memasarkan secara langsung produk-produk konsumsi kepada Konsumen di luar lokasi eceran tetap dan permanen, dan biasanya melalui penjelasan atau demonstrasi produk dan jasa. Seorang Penjual Langsung bisa merupakan sebuah agen komersial independen, kontraktor independen, dealer atau distributor independen, pekerja bayaran atau pekerja bebas atau pelaku penjualan serupa lainnya dari suatu Perusahaan Penjualan Langsung.
Formulir Pemesanan yaitu Dokumen yang tercetak atau tertulis yang menegaskan rincian pesanan seorang Konsumen dan disertai bukti penjualan (kwitansi) untuk Konsumen. Untuk pembelian melalui internet, formulir yang berisi semua syarat penawaran dan pembelian disediakan dalam format yang dapat dicetak atau dapat diunduh.
Produk yaitu Barang-barang dan jasa-jasa baik yang berwujud maupun tidak.
Perekrutan yaitu Suatu kegiatan yang dilakukan dengan tujuan untuk membantu seseorang menjadi Penjual Langsung.
1.3 Perusahaan
Perusahaan berjanji untuk mengadopsi atau mentaati Kode Etik ini sebagai persyaratan keanggotaan dan perpanjangan keanggotaan APLI. Perusahaan-perusahaan juga berjanji untuk mempublikasikan Kode Etik ini berikut ketentuan-ketentuan umumya yang berlaku untuk Konsumen dan Penjual Langsung, serta informasi mengenai dimana Konsumen dan Penjualan Langsung dapat memperoleh salinan Kode Etik ini.
1.4 Penjualan Langsung
Para Penjual Langsung tidak terikat secara langsung oleh Kode Etik ini, tetapi sebagai salah satu persyaratan keanggotaan dalam system distribusi Perusahaan, mereka diwajibkan untuk mentaati aturan-aturan perilaku yang memenuhi standar Kode Etik ini.
1.5 Pengaturan Diri Sendiri
Kode Etik ini bukan undang-undang tetapi kewajiban-kewajibannya mengharuskan suatu tingkat perilaku etis dari perusahaan dan Penjual Langsung yang sesuai atau melampaui tuntutan hukum yang berlaku. Ketidak patuhan terhadap Kode Etik tidak menimbulkan tanggung jawab atau tanggung jawab hukum secara perdata. Dengan berakhirnya keanggotaan dalam APLI, suatu Perusahaan tidak lagi terikat oleh Kode Etik ini. Akan tetapi ketentuan-ketentuan Kode Etik ini tetap berlaku untuk kegiatan-kegiatan atau transaksi-transaksi yang terjadi selama Perusahaan tersebut masih menjadi anggota APLI.
1.6 Peraturan Setempat
Perusahaan atau Penjualan Langsung harus mematuhi semua syarat-syarat hukum di Negara tempat mereka menjalankan bisnis. Oleh karena itu, Kode Etik ini tidak menyatakan kembali semua kewajiban hukum; kepatuhan Perusahaan dan Penjual Langsung terhadap hukum yang berkaitan dengan Penjualan Langsung merupakan syarat diterimanya atau berlanjutnya keanggotaan dalam APLI.
1.7 Pengaruh Ekstrateritorial
Semua Asosiasi Penjualan Langsung berjanji untuk mewajibkan setiap anggotanya mematuhi WFDSA World Codes of Conduct for Direct Selling (Kode Etik Penjualan Langsung World Federation of Direct Selling Association) sebagai persyaratan keanggotaan dan perpanjangan keanggotaan mereka dalam Asosiasi untuk kegiatan-kegiatan penjualan langsung di luar negara asal, kecuali kegiatan-kegiatan tersebut berada di bawah yurisdiksi Kode Etik Penjualan Langsung di Negara lain tempat anggota tersebut berada.
2. Pengaturan Untuk Perlindungan Konsumen
2.1 Praktek-praktek Terlarang
Penjual Langsung dilarang menggunakan praktek-praktek penjualan yang bersifat menyesatkan, menipu atau tidak jujur.
2.2 Identifikasi
Sejak awal presentasi penjualan, Penjual Langsung tanpa diminta wajib dengan jujur dan jelas memperkenalkan diri mereka; identitas Perusahaan mereka; Produk mereka; dan tujuan pertemuan/berkumpulnya mereka kepada para calon Konsumen
Penjelasan dan Peragaan
Penjual Langsung harus memberikan kepada Konsumen penjelasan dan peragaan produk secara akurat dan lengkap terkait, terutama sehubungan dengan harga, kondisi barang dan jika ada, syarat-syarat kredit; syarat pembayaran; masa tenang, termasuk kebijakan pengembalian, syarat-syarat jaminan; layanan purna jual; dan tanggal pengiriman/pengantaran. Penjual Langsung harus memberikan jawaban yang akurat dan mudah dipahami atas semua pertanyaan Konsumen. Dalam hal klaim yang dilakukan sehubungan dengan kemanjuran, Penjual Langsung hanya membuat klaim produk sebagaimana yang tertulis atau yang secara verbal sudah disahkan oleh Perusahaan.
Formulir Pemesanan
Formulir Pemesanan tertulis harus diberikan atau disediakan untuk Konsumen pada saat dilakukannya penjualan. Bila penjualan dilakukan melalui pos, telepon, internet atau cara lainnya yang serupa tanpa tatap muka, salinan formulir pemesanan harus disediakan dalam format yang dapat dicetak atau diunduh melalui internet. Formulir Pemesanan harus mencantumkan nama Perusahaan dan Penjual Langsung berikut nama lengkap, alamat tetap, dan nomor telepon Perusahaan atau Penjual Langsung, dan seluruh ketentuan penjualan. Ketentuan-ketentuan garansi atau jaminan; rincian dan batas-batas layanan purna jual; nama dan alamat pemberi garansi; jangka waktu garansi; dan tindakan perbaikan yang disediakan bagi Konsumen harus ditetapkan secara jelas dalam Formulir Pemesanan atau literature pendamping lainnya yang menyertai produk. Semua ketentuan dan persyaratan harus jelas terbaca.
Literatur
Literatur promosi, iklan dan surat penawaran via pos tidak boleh memuat keterangan, pernyataan, foto atau ilustrasi Produk yang bersifat mengecoh, menipu dan menyesatkan. Literatur Promosi harus berisikan nama dan alamat atau nomor telepon Perusahaan dan dapat juga mencakup nomor telepon Penjual langsung.
Kesaksian
Perusahaan dan Penjual Langsung tidak boleh menggunakan kesaksian atau dukungan dalam bentuk apapun yang dinyatakan tidak benar, atau yang tidak dapat diterapkan lagi, yang tidak berkaitan dengan penawaran atau yang dipergunakan dengan cara yang dapat menyesatkan Konsumen.
Perbandingan dan Pencemaran
Perusahaan atau Penjual Langsung tidak diperbolehkan menggunakan perbandingan yang menyesatkan. Poin-poin perbandingan harus didasarkan pada fakta-fakta yang dapat dibenarkan. Perusahaan atau Penjual Langsung tidak boleh secara tidak jujur mencemarkan suatu nama dagang Perusahaan, bisnis atau Produk, baik secara langsung maupun secara implisit. Perusahaan atau Penjual Langsung tidak diperbolehkan memanfaatkan secara tidak etis nama dagang, simbol Perusahaan bisnis atau Produk lain
Masa tenang dan Pengembalian Barang
Baik diwajibkan secara hukum maupun tidak, Perusahaan dan Penjual Langsung harus menawarkan suatu masa tenang yang memungkinkan pelanggan membatalkan pesanannya dalam jangka waktu tertentu yang telah ditetapkan dan masuk akal. Masa tenang harus dinyatakan dengan jelas. Perusahaan dan Penjual Langsung yang menawarkan hak untuk pengembalian, baik dengan persyaratan atau tidak, harus melakukannya secara tertulis.
Penghormatan pada Hak Pribadi
Penjual Langsung harus melakukan kontak pribadi atau via telepon dengan Konsumen hanya dengan cara dan waktu yang pantas untuk menghindari hal yang mengganggu. Seorang Penjual Langsung harus menghentikan suatu demonstrasi atau presentasi penjualan segera, bila diminta oleh Konsumen. Penjual Langsung dan Perusahaan harus mengambil langkah yang tepat untuk memastikan perlindungan terhadap semua informasi pribadi yang diberikan oleh Konsumen, calon potensial Konsumen, atau seorang Penjual Langsung.
Kewajaran/Keadilan
Penjual Langsung harus menghormati kurangnya pengalamanan Konsumen, Penjual Langsung tidak diperbolehkan menyalah gunakan kepercayaan Konsumen atau mengeksploitasi usia, penyakit, serta kurangnya pemahaman atau pengetahuan bahasa pada Konsumen.
Penjualan Referal
Perusahaan dan Penjual Langsung tidak boleh membujuk seseorang untuk membeli barang atau jasa berdasarkan penjelasan untuk mendapat pengurangan atau pengembalian harga penjualan bila dapat mereferensikan calon pelanggan untuk pembelian barang atau jasa yang sama, apabila pengurangan pengembalian tersebut belum tentu terjadi dimasa yang akan datang.
Pengiriman Barang
Perusahaan dan Penjual Langsung harus memenuhi pesanan Konsumen pada waktu yang tepat.
3. Pengaturan Terhadap Penjual Langsung
Kepatuhan Penjual Langsung
Perusahaan harus mewajibkan para Penjual Langsung mereka, sebagai satu syarat keanggotaan dalam system distribusi Perusahaan, untuk mematuhi standar-standar Kode Etik ini.
Perekrutan
Perusahaan tidak boleh menggunakan praktek-praktek perekrutan yang bersifat menyesatkan, menipu dan tidak jujur.
Informasi Bisnis
Informasi yang disediakan oleh Perusahaan bagi Penjual Langsung mengenai peluang dan hak-hak serta kewajiban terkait harus akurat dan lengkap. Perusahaan tidak boleh memberikan informasi dalam bentuk apapun yang tidak dapat diverifikasi, atau memberi janji yang tidak dapat dipenuhi kepada calon Penjual Langsung. Perusahaan-perusahaan tidak boleh menyampaikan keuntungan-keuntungan peluang penjualan kepada seorang calon rekrutan cara palsu atau mengecoh.
Remunerasi dan pelaporan
Perusahaan harus memberikan kepada para Penjual Langsung laporan periodik, sebagaimana yang berlaku untuk setiap penjualan, pembelian, rincian pendapatan, komisi, bonus, diskon, pengiriman barang, pembatalan dan data lain yang relevan kepada Penjual Langsung sesuai dengan perjanjian yang disepakati Perusahaan dengan Penjual Langsung. Semua uang terhutang harus dibayarkan dan setiap pemotongan sejumlah uang harus dilakukan dengan cara yang tepat secara komersial
Pernyataan Penghasilan
Perusahaan dan Penjual Langsung tidak boleh membuat laporan atau pernyataan yang tidak benar tentang jumlah penjualan, potensi penjualan atau penghasilan dari Penjual Langsung. Setiap pernyataan pendapatan dan penjualan yang dibuat harus berdasarkan pada fakta-fakta yang didukung oleh dokumen.
Hubungan
Perusahaan harus mempersiapkan perjanjian tertulis, yang harus ditanda tangani oleh perusahaan maupun Penjualan Langsung yang berisikan semua rincian mendasar dari hubungan antara Penjual Langsung dan Perusahaan. Perusahaan harus menginformasikan kepada Penjual Langsung mengenai kewajiban hukum termasuk ijin yang berlaku, registrasi dan pajak.
Iuran
Perusahaan dan Penjual Langsung tidak boleh mewajibkan Penjual Langsung atau calon Penjual Langsung untuk membayar iuran keanggotaan yang tinggi, biaya pelatihan, iuran waralaba, iuran untuk biaya bahan promosi atau iuran lainnya yang hanya berkaitan dengan hak untuk ikut serta dalam bisnis penjualan langsung. Biaya yang dikenakan untuk menjadi Penjual Langsung harus berhubungan secara langsung dengan nilai bahan, produk, atau layanan yang diterima sebagai gantinya.
Pemutusan Hubungan
Pada saat hubungan seorang Penjual Langsung dengan Perusahaan diputuskan, perusahaan harus membeli kembali produk yang tidak terjual dan masih dapat dijual kembali, termasuk bahan-bahan promosi, alat bantu dan alat-alat penjualan yang dibeli dalam kurun waktu 12 bulan terakhir dikurangi biaya penanganan hingga 10 % dari harga pembelian bersih. Perusahaan juga dapat melakukan pemotongan untuk biaya setiap manfaat yang telah diterima oleh Penjual Langsung berdasarkan pembelian barang-barang yang dikembalikan.
Persediaan Produk
Perusahaan tidak boleh mewajibkan atau mendorong Penjual Langsung untuk membeli stok Produk dalam jumlah yang besarnya tidak masuk akal. Perusahaan harus mengambil langkah yang semestinya untuk memastikan bahwa Penjual Langsung yang menerima kompensasi untuk volume penjualan downline mengkonsumsi atau menjual kembali produk-produk yang mereka beli agar dapat memenuhi syarat untuk menerima kompensasi.
Materi-materi lain
Perusahaan harus melarang Penjual Langsung memasarkan atau mewajibkan orang lain melakukan pembelian materi-materi yang tidak sesuai dengan kebijakan dan prosedur Perusahaan. Penjual Langsung yang menjual literarur promosi atau literatur pelatihan yang telah disetujui oleh perusahaan, baik dalam bentuk cetak maupun dalam bentuk elektronik, diwajibkan: (1) menggunakan hanya materi-materi yang memenuhi standar-standar yang ditetapkan perusahaan, (2) menghindari pemberlakukan pembelian alat bantu penjualan sebagai persyaratan menjadi downline Penjual, (3) menyediakan alat bantu penjualan dengan harga yang pantas, setara dengan bahan-bahan serupa yang tersedia secara umum dipasaran, dan (4) menawarkan kebijakan pengembalian tertulis yang sama dengan kebijakan pengembalian pada Perusahaan yang diwakili oleh Penjual Langsung tersebut. Perusahaan harus mengambil langkah yang pantas dan konsisten untuk memastikan bahwa alat bantu penjualan yang diproduksi oleh Penjual Langsung mematuhi ketentuan-ketentuan Kode Etik ini dan tidak bersifat menyesatkan atau menipu.
Pelatihan bagi Penjual Langsung
Perusahaan harus menyediakan pelatihan yang memadai guna mengasah kemampuan Penjual Langsung untuk bekerja secara etis.
4. Perilaku Antar Perusahaan
4.1 Interaksi
Perusahaan-perusahaan anggota APLI harus melakukan kegiatan-kegiatan mereka dalam semangat persaingan yang sehat.
Pembujukan
Perusahaan dan Penjual Langsung tidak boleh secara sistematis membujuk atau mengajak Penjual Langsung yang berasal dari Perusahaan lain.
Pencemaran Nama Baik
Perusahaan tidak diperbolehkan mencemarkan atau mengizinkan Penjual Langsung mereka mencemarkan nama baik Produk, rencana pemasaran dan penjualan atau bentuk-bentuk lainnya dari Perusahaan lain
5. Penegakan Kode Etik
5.1 Tanggung Jawab Perusahaan
Tanggung jawab utama pelaksanaan Kode Etik berada pada masing-masing perusahaan. Bila terjadi pelanggaran terhadap Kode Etik, Perusahaan harus melakukan segala upaya untuk memuaskan pihak yang mengajukan keluhan.
5.2 Administrator Kode Etik
APLI harus menunjuk seseorang atau suatu badan independen sebagai Administrator Kode Etik. Administrator Kode Etik harus memantau ditaatinya Kode Etik dengan tindakan tindakan yang tepat dan bertanggung jawab terhadap penanganan keluhan dan seperangkat aturan yang menjabarkan proses penyelesaian keluhan. Administrator Kode Etik harus menyelesaikan keluhan konsumen yang belum terselesaikan atas dasar pelanggaran terhadap Kode Etik
5.3 Perbaikan
Administrator Kode Etik dapat mewajibkan pembatalan pemesanan, pengembalian Produk yang telah dibeli, pengembalian uang pembayaran atau tindakan-tindakan yang tepat lainnya, termasuk peringatan kepada Penjual Langsung atau Perusahaan, pembatalan atau penghentian kontrak Penjual Langsung atau hubungan-hubungan lainnya dengan Perusahaan, dan peringatan kepada Perusahaan.
5.4 Penanganan Pengaduan
APLI dan Administrator Kode Etik harus membuat, mempublikasikan dan menerapkan prosedur penanganan keluhan untuk memastikan penyelesaian yang tepat atas semua keluhan. Perusahaan juga harus membuat, mempublikasikan dan menerapkan prosedur penanganan keluhan pelanggan berdasarkan proses-proses penanganan keluhan pelanggan mereka masing-masing untuk memastikan penyelesaian yang tepat atas semua keluhan.
5.5 Publikasi
Semua Perusahaan diminta untuk mempublikasikan Kode Etik APLI kepada Para Penjual Langsung dan konsumen mereka.
Rangkuman
Kode etik yaitu norma atau azaz yang diterima oleh suatu kelompok tertentu sebagai landasan tingkah laku sehari-hari di masyarakat maupun tempat kerja. Apa yang baik, dan apa yang tidak benar dan tidak baik bagi professional.
Kode etik profesi menurut UU No. 8 tentang Pokok-Pokok Kepegawean adalah pedoman sikap, tingkah laku dan perbuatan dalam melaksanakan tugas dan dalam kehidupan sehari-hari. Kode etik profesi bisa menjadi penyeimbang segi-segi negative dari suatu profesi, sehingga kode etik ibarat kompas yang menunjukan arah moral bagi suatu profesi sekaligus juga menjamin mutu moral profesi itu dimata masyarakat.
Kode Etik APLI ini berisi pedoman yang mengatur hubungan antara :
Perusahaan anggota Asosiasi Penjualan Langsung Indonesia (APLI) dan para Penjual Langsung atau calon Penjual Langsung.
Perusahaan Anggota APLI dan para Penjual Langsung serta para Konsumen
Perusahaan-perusahaan Anggota, karena mereka berkompetisi di pasar bebas.
Individu-individu yang mengajukan keluhan, Administrator Kode Etik APLI dan perusahaan-perusahaan Anggota APLI.
Kode etik APLI terdiri dari beberapa bagian antara lain 1) Hal-hal Umum, 2) Penagaturan untuk perlindungan konsumen, 3) Pengaturan terhadap penjualan langsung, 4) Perilaku antar perusahaan, 4) Penegakan kode etik
Tugas
Kelas dibagi menjadi 4 kelompok kecil
Masing-masing kelompok mendapat tugas yang berbeda-beda
1 kelompok mendapat peran sebagai penjual , 1 kelompok mendapat peran sebagai pembeli, 1 kelompok mengamati perilaku kelompok yang memerankan penjual dan 1 kelompok mengamati perilaku kelompok yang memerankan pembeli.
1 kelompok yang mendapat peran sebagai penjual membuat scenario penjualan panci serba guna merk Maxim bagaimana cara memasarkan produk kepada konsumen agar sesuai dengan kode etik APLI tentang pengaturan untuk perlindungan konsumen
1 kelompok yang memerankan sebagai pembeli merespon scenario dari penjual agar proses demonstrasi berhasil
1 Kelompok yang bertugas sebagai pengamat penjual, mengamati selama proses demonstrasi kemudian menganalisis apakah penjual yang memasarkan produk maxim itu telah menerapkan kode etik APLI tentang perlindungan konsumen dengan berdiskusi.
1 kelompok yang bertugas sebagai pengamat pembeli, menagamati selama proses demonstrasi kemudian menganalisis apakah pembeli dirugikan karena penyimpangan dari kode etik APLI
2 Kelompok yang bertugas sebagai pengamat menpresentasikan hasil tugasnya di depan kelas
Tes Formatif 2
Jelaskan pengertian kode etik menurut UU No 8 tentang pokok – pokok Kepegawean!
Sebutkan fungsi kode etik !
Kode etik APLI mengatur hubungan antara siapa saja ?
Jelaskan maksud penjual langsung berdasarkan Kode etik APLI !
Siapakah yang harus menyelesaikan keluhan konsumen yang belum terselesaikan atas dasar pelanggaran terhadap kode etik ?
Lembar Kerja
Studi Kasus
Ibu widi seorang ibu rumah tangga dengan 2 orang anak yang masih balita. Pada suatu hari sekitar jam 14. 00 ketika ia sedang menidurkan anak-anaknya datang serombongan penjual peralatan dapur yang akan mendemonstrasikan barang dagangannya. Ibu Widi diminta untuk memanggilkan tetangga sekitarnya agar menyaksikan demo yang dilakukan penjual ibu sehingga ia meninggalkan anak-anaknya yang masih balita sehingga mereka rewel dan menangis tak berhenti-henti sampai sore. Analisislah kasus yang terjadi pada ibu Widi apakah ia telah dirugikan oleh perilaku penjual langsung ? kode etik APLI bagian mana telah dilanggar oleh penjual tersebut ?
Alat dan bahan yang diperlukan adalah alat tulis kantor dan bahan bacaan yang berupa Kode etik APLI.
Langkah kerja :
Cermati kasus yang terjadi pada ibu Widi
Pahami kode etik APLI yang mengatur tentang Pengaturan untuk perlindungan konsumen
Analisislah apakah ibu Widi telah dirugikan atas perilaku penjual karena pelanggaran kode etik APLI !
Petunjuk
Cocokanlah hasil jawaban Anda dengan kunci jawaban tes formatif 2. Hitunglah hasil jawaban Anda yang benar dan pergunakanlah rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda tentang sub Kompetensi "Mengidentifikasi dan Menerapkan Pedoman, Prosedur dan Aturan"
Tingkat ketercapaian = Jumlah jawaban benar Jumlah soal X 100%
Tingkat ketercapaian = Jumlah jawaban benar
Jumlah soal
X 100%
Kreteria Ketercapaian :
9, 00 – 10,00 = A : Kompetensi Istimewa
8, 00 – 8, 99 = B : Kompetensi Amat Baik
7, 50 – 7, 99 = C : Kompetensi Baik
- 6, 99 = D : Belum kompeten
Jika tingkat ketercapaian mencapai minimal 75% maka berhak mengikuti kompetensi selanjutnya " Mengelola Informasi ", tetapi bila ketercapaian masih dibawah minimal maka harus mengulang kembali subkompetensi "Mengidentifikasi dan Menerapkan Pedoman, Prosedur dan Aturan".
Kegiatan Belajar 3Mengelola Informasi
Kegiatan Belajar 3
Mengelola Informasi
Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta diklat mampu :
Mengelompokan data dan informasi untuk kepentingan profesionalisme bekerja
Memecahkan masalah dan pengambilan keputusan dengan dukungan informasi
Menganalisis informasi untuk kepentingan internal dan eksternal
Memanajemen informasi dan database formal
Menyajikan informasi untuk kepentingan pemakai informasi
Informasi Dan Manajemen Informasi
Pengertian Data dan Informasi
Data adalah gambaran atau fakta yang secara relatif belum berarti bagi penerimanya. Data cenderung berupa informasi yang masih mentah, belum diolah dan belum bisa memberikan manfaat yang lebih bagi pemakainya.
Contoh data antara lain : data penjualan, data pembelian, data penduduk,data pelanggan dan lain – lain.
Data dapat dikelompokan berdasarkan jenis , sifat, dan waktunya.
Berdasarkan jenisnya, data terdiri dari :
Data primer, yaitu data utama atau data pokok yang dibutuhkan, contoh: data pembelian , data penjualan, data keuangan
Data sekunder, yaitu data pendukung atau data pelengkap untuk suatu kebutuhan, contoh: data pelanggan, data pemasok/suplier
Berdasarkan sifatnya , data terdiri dari :
Data sementara, yaitu data yang sifat pemakaiannya hanya sementara, contoh data peserta Ujian, data peserta pemilu.
Data permanen, yaitu data tetap yang dibutuhkan untuk waktu yang lama, contoh: data guru, data karyawan perusahaan.
Berdasarkan waktunya, data terdiri dari:
Data historis, yaitu data-data lama di masa yang lalu, contoh:data penjualan dan data pembelian tahun yang lalu.
Data terkini, yaitu data yang dihasilkan pada saat sekarang, contoh: data penjualan dan data pembelian tahun 2012.
Selain data ada istilah lain yaitu dokumen, keduanya hampir sama bentuknya. Dokumen lebih berupa kumpulan data yang sudah terpilah-pilah menurut kelompok data. Dokumen lebih bersifat formal, sedangkan data bisa disajikan menurut kepentingan pemakainya. Dokumen juga lebih tertata dan tersusun secara kronologis sesuai urutan waktu dan pembuatannya. Contoh dokumen adalah arsip surat masuk dan surat keluar, agenda rapat pimpinan, surat keputusan, dan sebagainya.
Informasi adalah data yang telah diproses atau data yang telah memiliki arti. Informasi lebih memiliki nilai jual dibandingkan dengan data.Informasi merupakan salah satu sumber dasar yang ada bagi para manajer dan memiliki nilai. Informasi mempunyai nilai karena informasi akan memberikan sumber yang nyata dan akan lebih berperan bila suatu perusahaan kemudian bertambah besar.
Kebutuhan informasi didasarkan pada kegiatan bisnis yang semakin kompleks, contoh: Pada perusahaan rokok SAMPOERNA yang memiliki 700 pabrik dan tersebar di seluruh wilayah Indonesia tidak dapat mengamati unsur fisik (penjual, karyawan, pelanggan, dsb) secara langsung. Manajer akan menggunakan tampilan laporan sebagai informasi untuk mengetahui keberadaan perusahaan dan pabrik. Dengan demikian informasi merupakan sumber yang paling penting bagi seorang manajer.
Sistem Informasi
Informasi membantu operasi harian dan pengambilan keputusan. Informasi yang dibutuhkan oleh perusahaan dihasilkan oleh sistem informasi.
Sistem Informasi adalah kerangka yang terdiri dari berbagai sumber daya yang terkoordinasi yang mengumpulkan, mengolah, mengendalikan, dan mengelola data melalui tahapan yang berurutan guna menghasilkan informasi yang disampaikan melalui jaringan komunikasi kepada berbagai pemakai untuk berbagai keperluan.
Karakteristik dari sebuah sistem informasi adalah:
Melaksanakan tugas yang diperlukan
Berpegang pada prosedur yang relatif standar
Menangani data yang rinci
Menyediakan informasi pemecahan masalah
Sistem informasi menjalankan 5 tugas atau fungsi utama, yaitu:pengumpulan data, pengolahan data, manajemen data, pengendalian dan pengamanan data, dan pengadaan informasi. Setiap tugas terdiri dari satu langkah atau lebih. Berikut adalah gambaran siklus sistem informasi.
SISTEM INFORMASIPengumpulan DataPengolahan DataManajemen DataPenyimpanan Pemutakhiran Penarikan kembali dataPengendalian dan pengamanan dataPengadaan informasi
SISTEM INFORMASI
Pengumpulan Data
Pengolahan Data
Manajemen Data
Penyimpanan
Pemutakhiran
Penarikan kembali data
Pengendalian dan pengamanan data
Pengadaan informasi
Pemecahan Masalah Dan Pengambilan Keputusan Dengan Dukungan Informasi
Sistem Pendukung Keputusan (Decision Support System/DSS)
Keputusan merupakan rangkaian tindakan yang perlu diikuti dalam memcahkan masalah untuk menghindari atau mengurangi dampak negative atau untuk memanfaatkan kesempatan.
Fase pembuatan keputusan menurut Herbert A Simon adalah :
Intelegensi yaitu mencari kondisi dalam lingkungan yang memerlukan pemecahan. Data mentah diperoleh, diolah dan diuji untuk dijadikan petunjuk yang dapat mengidentifikasi persoalan
Desain yaitu menemukan, mengembangkan dan menganalisis berbagai alternative tindakan yang mungkin.
Pemilihan yaitu menentukan cara tindakan tertentu dari beberapa cara yang sudah ada pilihan kemudian ditentukan dan dilaksanakan peninjauan kembali.
Perilaku Informasi di Tempat Kerja
Katriina Bystrom dan kawan kawan mengusulkan sebuah teori tentang pencarian informasi di tempat kerja yang diberi nama teori Information Activities in Work Task (IAWT) atau kalau diterjemahkan dalam bahasa Indonesia Kegiatan Informasi dalam Tugas Kerja.
Sebagaimana namanya, teori ini ingin menjelaskan fenomena di tempat kerja, khususnya ketika para pegawai mencari dan menggunakan informasi untuk keperluan menyelesaikan tugas (task). Fokus teori ini adalah upaya mengaitkan antara keragaman jenis tugas, kebutuhan informasi dan upaya penemuan –kembali (Information Retrieval).
Dalam teori IAWT, sebuah task atau tugas bukanlah hanya merupakan sesuatu yang eksternal (sesuatu yang diluar kendali seorang pekerja), dan juga bukan melulu internal (sesuatu yang ada dalam pikiran seorang pekerja), melainkan juga sebuah "konstruksi social" dalam konteks kegiatan yang sesungguhnya (real life). Dengan kata lain, sebuah tugas di tempat kerja merupakan sesuatu yang disadari dan di maknai (perceived) dalam kaitannya dengan keadaan atau situasi tempat kerja.
Selanjutnya teori IAWT mengaitkan antara jenis informasi yang di cari dan ragam sumber informasi yang digunakna dalam bekerja. Disini informasi dianggap sebagai sebuah "perangkat yang abstrak (tidak nyata)" untuk membantu seseorang menyelesaikan tugasnya. Selain itu, terjadi pula pergeseran focus dari "menyelesaikan masalah" (problem solving)" ke "menyelesaikan tugas" (task solving)", sehingga sebuah "informasi tentang tugas" (task information" selalu merujuk ke sebuah tugas tertentu yang jelas batas-batasnya. Informasi tentang tugas biasanya mengandung fakta (apa yang terjadi, siapa saja yang terlibat, kapan, dimana) selain juga mengandung keterangan tentang domain sebuah tugas, baik yang bersifat factual maupun yang bersifat interpretasi.
Bystrom dan kawan-kawan lebih jauh mengaitkan jenis informasi, sumber informasi dan tugas. Perhatian pertama diberikan pada kondisi tugas itu seberapa rumitkah tugas itu bagi seseorang yang disebut dengan task complexity. Kemudian tingkat kerumitan ini dikaitkan dengan berbagai kemungkinan yaitu :
Jika seseorang tidak memerlukan informasi sewaktu bekerja, maka sebuah tugas dimaknai secara pasif berdasarkan dokumentasi yang ada. Tugas ini biasanya tugas rutin
Sumber-sumber informasi tentang pekerjaan seringkali adalah orang-orang yang terlibat dalam sebuah tugas, selain dokumen-dokumen di kantor.
Sebuah aktivitas (event) maupun sebuah kunjungan kerja juga dapat menjadi sumber informasi
Informasi tentang domain kerja biasanya diperoleh dari literature, dari pertemuan dengan pakar dan dari pertemuan rapat.
Pakar dan pertemuan atau rapat seringkali merupakan sumber informasi yang paling sering digunakan untuk menyelesaikan tugas.
Ketika untuk sebuah tugas tertentu seseorang merasa memerlukan banyak jenis informasi, maka terjadi 3 kemungkinan yaitu :
Ia menggunakan banyak sumber, tetapi mengurangi variasi jenis informasi
Ia akan lebih banyak menggunakan rekan kerja sebagai sumber
Ia akan lebih sering mencari dokumen eksternal
Sementara itu kalau seseorang berpendapat bahwa tugas yang harus dikerjakannya semakin kompleks alias rumit, maka terjadi 3 kemungkinan yaitu :
Ia akan cenderung ingin menggunakan jenis informasi yang beragam
Ia akan semakin ragu menetapkan apa sebenarnya yang ia inginkan
Para pakar dikantor akan menjadi pihak yang semakin dihandalkan.
Manajemen Informasi Dan Database Informasi
Manajemen informasi sebagai sumber mempunyai pola yang sama, dimana tugas manajer pada manajemen informasi adalah sebagai berikut :
Bertanggung jawab untuk mengumpulkan data mentah dan meproses menjadi informasi yang dapat digunakan
Menentukan oramg-orang dalam perusahaan supaya dapat menerima informasi dengan bentuk yang tepat, pada saat yang tepat pula sehingga informasi dapat digunkan untuk mendukung proses manajemen
Membuang informasi yang kuno, tidak lengkap dan slah serta mengganti dengan informasi yang dapat digunakan
Kebutuhan akan menejemen informasi disebabkan oleh :
Meningkatnya kompleksitas tugas menejemen, hal ini disebabkan oleh :
Pengaruh ekonomi internasional
Perkembangan teknologi dunia yang semakin pesat
Semakin sempitnya kerangka waktu bagi para menejer untuk mengambil keputusan.
Keinginan untuk menggunaka peralatan pemecahan masalah yang lebih baik.
Menejer memiliki fungsi ganda dalam sebuah perusahaan. Menejer harus memperhatikan segenap sumber daya, baik sumber daya keuangan maupun non keuangan. Ada lima bentuk sumber yang dikelola seorang menejer dalam sebuah perusahaan yaitu :
Manusia
Material
Mesin termasuk fasilitas dan energy
Keuangan
Informasi termasuk data
Peranan Manajerial menurut Mintzberg adalah :
Peran antar pribadi (Interpersonal Roles)
Pemimpin (leader) yang mampu menyediakan motivasi, berpenampilan tinggi (Figure head), melaksanakan tugas seremonial, mampu berhubungan dengan orang lain (Laison), menjalin hubungan dengan orang yang berada di luar unit.
Peran Informasional(Informational roles), pemonitor (monitor), Mencari informasi dan mengamati aktivitas yang ada. Menyampaikan informasi (Disseminator), juru bicara (Spokesperson), peran pengambil keputusan (Decision maker roles), Wiraswasta (Enterpreneur), mebuat perbaikan, manangani gangguan (Disturbance Handler) dengan bereaksi terhadap kejadian yang tidak di duga, Pembagi sumber (Resource Allocator), Tawar menawar(Negotiator).
Dalam lingkup menejemen keseluruhan di perusahaan, system pengelolaan akan bertumpu pada Sistem Informasi Manajemen yaitu suatu system berbasis computer yang menyediakan informasi bagi beberapa pemakai dengan kebutuhan serupa. Informasi akan memberikan gambaran mengenai perusahaan sebagai suatu system besar yang terjadi pada waktu lampau, sekarang dan yang akan datang. Informasi tersebut disediakan dalam bentuk laporan periodic, laporan khusus dan output berupa simulasi matematik. Out put informasi selanjutnya akan digunakan oleh menejer dan non menejer untuk membuat keputusan dalam pemecahan masalah.
Penyajian Informasi Untuk Kepentingan Pemakai Informasi
Pengertian pengemasan informasi adalah sebuah proses untuk mengolah kembali informasi yang ada sehingga mampu mampu ditampilkan ke dalam kemasan yang lebih baik dan siap pakai bagi pengguna dan pencari informasi. Permasalahan yang dapat dijadikan dasar mengapa pengemasan informasi ini penting adalah:
Banjir informasi,
Banyaknya informasi yang ada dari berbagai sumber informasi baik tercetak maupun digital membuat kebingungan bagi pengguna informasi.
Kebutuhan pemakai informasi
Seiring dengan perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan yang cepat maka kebutuhan akan informasi yang cepat, tepat, dan mudahjuga semakin meningkat.
Orientasi ekonomis
Informasi yang tak terbendung dan terus bertambah akan berakibat perpustakaan menjadi gudang informasi yang apabila tidak ditangani dengan baik akan berakibat pengeluaran biaya yang tidak sedikit.
Kemasan informasi harus dapat memberikan nilai lebih bagi informasi itu sendiri, informasi dikatakan mempunyai nilai apabila diukur dari:
Mampu menurunkan biaya penelitian , pengembangan, dan pelaksanaan
Menghemat waktu, sehingga implementasi dan inovasi bisa lebih cepat
Membuat kebijakan lebih efektif
Mendukung ke arah pencapaian tujuan/sasaran strategi pemasaran
Mengatasi ketidak tahuan
Memuaskan manajemen dan pelanggan
Sistem Informasi Penjualan
Pengertian Sistem Informasi Penjualan
Perusahaan menggunakan berbagai jenis informasiyang berbeda antara satu bagian dengan bagian lain, namun pada tingkat tertentu terdapat kesamaaan jenis informasi yang dibutuhkan. Hal tersebut memunculkan suatu sistem informasi yang digunakan oleh perusahaan dalam penjualan produk.
Sistem informasi penjualan terdiri dari unsur-unsur berikut:
Sistem, adalah suatu kumpulan elemen dimana antara elemen-elemen tersebut memiliki hubungan dan ditujukan ke arah pencapaian bersama.
Informasi, adalah hasil dari pengolahan data yang terorganisasi menjadi bentuk yang lebih berguna bagi pihak yang menerimanya serta menggambarkan suatu kejadian yang nyata dan dapat digunakan ssebagai alat bantu dalam pengambuilan keputusan.
Penjualan, adalah suatu proses kegiatan penyerahan barang atau jasa yang telah disepakati oleh kedua belah pihak yang terkait dalam kegiatan tersebut.
Maka, sistem informasi penjualan dapat diartikan sebagai kesatuan pengolahan data penjualan yang terintegrasi dan saling melengkapi. Sistem informasi menghasilkan output, baik dalam bentuk gambar, suara, maupun tulisan. Output tersebut menjadi salah satu alat bantu untuk mendukung pengambilan keputusan mengenai penjualan, seperti memperkenalkan suatu produk, baik barang atau jasa.
Penerapan Sistem Informasi dan Teknologi Penjualan
Penerapan sistem informasi dan teknologi penjualan dapat dilakukan dengan sistem penjualan langsung dan sistem penjualan tidak langsung.
Penjualan Langsung
Merupakan cara penjualan dimana penjualan di mana penjual berhadapan atau bertemu muka langsung dengan calon pembeli atau langganannya. Pembeli dapat mengemukakan keinginannya, bahakan sering terjadi tawar-menawar untuk mencapai kesesuaian. Penjual merupakan penghubung dan wakil perusahaan dalam menghadapi pembeli.Penjualan langsung dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu penjualan melalui toko dan penjualan di luar toko, seperti pedagang kaki lima ataupun pedagang keliling.
Penjualan Tidak Langsung
Penjualan tidak langsung adalah cara penjualan yang memanfaatkan teknologi yang canggih, penjual dan pembeli dapat bertransaksi dengan mudah dan cepat tanpa harus berhadapan langsung. Segala informasi tentang produk dapat diperoleh melalui telepon (telemarketing), mesin penjual otomatis dan internet.
Penjualan melalui internet dikenal dengan istilah toko online, e-commerce, web store. Atupun virtual store. Toko online adalah tempat terjadinya aktivitas perdagangan atau jual beli barang atau jasa yang terhubung ke dalam suatu jaringan internet.
Rangkuman
Data adalah gambaran atau fakta yang secara relatif belum berarti bagi penerimanya. Contoh data antara lain : data penjualan, data pembelian, data penduduk,data pelanggan dan lain – lain.
Data dapat dikelompokan berdasarkan jenis , sifat, dan waktunya.
Berdasarkan jenisnya, data terdiri dari : a) Data primer, yaitu data utama atau data pokok yang dibutuhkan, contoh: data pembelian , data penjualan, data keuangan. b) Data sekunder, yaitu data pendukung atau data pelengkap untuk suatu kebutuhan, contoh: data pelanggan, data pemasok/suplier
Berdasarkan sifatnya , data terdiri dari : a) Data sementara, yaitu data yang sifat pemakaiannya hanya sementara, contoh data peserta Ujian, data peserta pemilu. b) Data permanen, yaitu data tetap yang dibutuhkan untuk waktu yang lama, contoh: data guru, data karyawan perusahaan.
Berdasarkan waktunya, data terdiri dari: a) Data historis, yaitu data-data lama di masa yang lalu, contoh:data penjualan dan data pembelian tahun yang lalu. b) Data terkini, yaitu data yang dihasilkan pada saat sekarang, contoh: data penjualan dan data pembelian tahun 2012.
Sistem Informasi adalah kerangka yang terdiri dari berbagai sumber daya yang terkoordinasi yang mengumpulkan, mengolah, mengendalikan, dan mengelola data melalui tahapan yang berurutan guna menghasilkan informasi yang disampaikan melalui jaringan komunikasi kepada berbagai pemakai untuk berbagai keperluan.
Sistem informasi menjalankan 5 tugas atau fungsi utama, yaitu: pengumpulan data, pengolahan data, manajemen data, pengendalian dan pengamanan data, dan pengadaan informasi. Setiap tugas terdiri dari satu langkah atau lebih
Manajemen informasi sebagai sumber mempunyai pola yang sama, dimana tugas manajer pada manajemen informasi adalah sebagai berikut :
Bertanggung jawab untuk mengumpulkan data mentah dan meproses menjadi informasi yang dapat digunakan
Menentukan oramg-orang dalam perusahaan supaya dapat menerima informasi dengan bentuk yang tepat, pada saat yang tepat pula sehingga informasi dapat digunkan untuk mendukung proses manajemen
Membuang informasi yang kuno, tidak lengkap dan slah serta mengganti dengan informasi yang dapat digunakan
Sistem informasi penjualan dapat diartikan sebagai kesatuan pengolahan data penjualan yang terintegrasi dan saling melengkapi. Sistem informasi menghasilkan output, baik dalam bentuk gambar, suara, maupun tulisan.
Tugas
Lengkapilah table pengelompokan data berikut ini, kemudian berilah contohnya :
No
Pengelompokan data
Klasifikasi
Pengertian
Contoh
1.
Berdasarkan Jenisnya
…………
………………………………....
…………………………………
……………
……………
………….
…………………………………
…………………………………
…………….
…………….
2.
Berdasarkan Sifatnya
…………
………………………………….
………………………………….
……………
……………
…………
…………………………………
…………………………………
……………
……………
3.
Berdasarkan Waktunya
…………
…………………………………
………………………………….
…………….
…………….
…………
………………………………….
………………………………….
…………….
…………….
Lengkapilah diagram gambar siklus system informasi berikut ini !
Tes Formatif 3
1.Pilihan Ganda
1.
Definisi dari data adalah …
A.
Gambaran atau fakta yang secara relatif belum berarti bagi penerimanya
B.
Gambaran atau fakta yang secara relative sudah berarti bagi penerimanya
C.
Gambaran berupa informasi yang sudah jadi
D.
Informasi yang sudah dapat memberikan manfaat lebih bagi pemakainya
E.
Informasi yang sudah selesai diolah
2.
Berdasarkan sifatnya pengelompokan data terdiri dari …
A.
Data primer dan data sekunder
B.
Data historis dan data terkini
C.
Data sementara dan data permanen
D.
Data pokok dan data pelengkap
E.
Data masa lalu dan data masa sekarang
3.
Yang termasuk dalam contoh data sekunder yaitu …
A.
Data laporan keuangan pokok
B.
Data rincian tentang pelanggan dan pemasok
C.
Data tentang peserta ujian
D.
Data karyawan perusahaan
E.
Data rekap penjualan tahun yang lalu
4.
Dibawah ini yang bukan pengertian dari dokumen adalah …
A.
Dokumen lebih berupa kumpulan data yang sudah terpilah-pilah menurut kelompok data
B.
Dokumen lebih bersifat formal
C.
Dokumen lebih tertata dan tersusun secara kronologis sesuai urutan waktu
D.
Dokumen bisa disajikan menurut kepentingan pemakainya
E.
Dokumen lebih tertata dan tersusun secara kronologis sesuai urutan pembuatannya
5.
Pernyataan dibawah ini yang benar yaitu …
A.
Informasi adalah data yang belum diproses
B.
Informasi adalah data yang belum memiliki arti
C.
Informasi lebih memiliki nilai jual dibandingkan dengan data
D.
Data lebih memiliki nilai jual dibandingkan dengan informasi
E.
Data adalah informasi yang sudah diproses
6.
Sistem informasi menjalankan lima tugas atau fungsi utama, yaitu …
A.
Pengumpulan data, pengolahan data, penyimpanan data, pengendalian dan pengamanan data dan pengadaan informasi
B.
Pengumpulan data, pengolahan data, menejemen data, pengendalian dan pengamanan data dan pengadaan informasi
C.
Pengumpulan data, pengolahan data, pemutakhiran data, pengendalian dan pengamanan data dan pengadaan informasi
D.
Pengumpulan data, pengolahan data, penarikan kembali data, pengendalian dan pengamanan data dan pengadaan informasi
E.
Pengumpulan data, pengolahan data, penyimpanan data, menejemen data dan pengadaan informasi
7.
Sumber daya yang dikelola oleh seorang menejer dalam sebuah perusahaan yaitu …
A.
Manusia dan keuangan
B.
Manusia, mesin dan material
C.
Manusia, keuangan dan informasi
D.
Manusia, mesin, material dan keuangan
E.
Manusia, mesin, material, keuangan dan informasi
8.
Beberapa permasalahan yang dapat dijadikan dasar mengapa pengemasan informasi ini penting yaitu …
A.
Banjir informasi, kebutuhan pemakai informasi dan orientasi ekonomis
B.
Banjir informasi, kebutuhan pemakai informasi, dan orientasi social
C.
Kering informasi, kebutuhan pemakai informasi dan orientasi ekonomis
D.
Kering informasi, kebutuhan pemakai informasi dan orientasi social
E.
Banjir informasi dan orientasi sosial
9.
Terjadinya aktivitas perdagangan atau jual beli barang atau jasa yang terhubung ke dalam suatu jaringan internet disebut …
A.
E-mail
B.
Twitter
C.
Toko Online
D.
Vending Machine
E.
Facebook
10.
Berikut ini yang bukan termasuk karakteristik sebuah system informasi adalah …
A.
Melaksanakan tugas yang diperlukan
B.
Berpegang pada prosedur yang relative standar
C.
Menangani data secara rinci
D.
Menyediakan informasi pemecahan data
E.
Menyimpan permintaan pelanggan
II. Essay
Jelaskan sebab-sebab mengapa menejer butuh sisten menejemen informasi ?
Jelaskan pengelompokan data berdasarkan sifatnya !
Jelaskan Peranan menejer dalam peran antar pribadi (Interpersonal Roles) seorang menejer menurut Mintzberg !
Jelaskan tugas manajer pada manajemen informasi !
Apakah yang dimaksud dengan vending machine ?
Lembar Kerja 3
Observasi Perusahaan Ritel
Teknologi dewasa ini berkembang sangat cepat. Hampir di semua aspek kehidupan sekarang sudah menggunakan teknologi karena teknologi membuat kerja kita menjadi lebih efektif dan efisien. Teknologi dalam penjualan juga sudah berkembang pesat bahkan sudah merambah ke daerah pedesaan perusahaan ritel sudah menggunakan teknologi dalam penjualan. Analisislah perkembangan teknologi penjualan yang sudah diterapkan dalam lingkungan sekitar kita.
Alat dan bahan yang diperlukan adalah alat tulis kantor dan bahan bacaan yang tentang system informasi dan teknologi penjualan, internet, kemasan produk
Langkah kerja :
Observasi perusahaan ritel yang ada terjadi di lingkungan sekitar anda
Cermati semua teknologi yang digunakan dalam transaksi
Pahami tentang sistem informasi dan teknologi penjualan
Analisislah teknologi apa saja yang digunakan pada proses transaksi penjualan, alat apa saja yang merupakan teknologi dalam penjualan, system apa yang digunakan untuk mempermudah transaksi penjualan
.
Petunjuk
Cocokanlah hasil jawaban Anda dengan kunci jawaban tes formatif 3. Hitunglah hasil jawaban Anda yang benar dan pergunakanlah rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda tentang sub Kompetensi "Mengelola Informasi"
Tingkat ketercapaian = Jumlah jawaban benar Jumlah soal X 100%
Tingkat ketercapaian = Jumlah jawaban benar
Jumlah soal
X 100%
Kreteria Ketercapaian :
9, 00 – 10,00 = A : Kompetensi Istimewa
8, 00 – 8, 99 = B : Kompetensi Amat Baik
7, 50 – 7, 99 = C : Kompetensi Baik
- 6, 99 = D : Belum kompeten
Jika tingkat ketercapaian mencapai minimal 75% maka berhak mengikuti kompetensi selanjutnya " Merencanakan Penyelesaian Pekerjaan Dengan Mempertimbangkan Keterbatasan Waktu dan Sumber Daya", tetapi bila ketercapaian masih dibawah minimal maka harus mengulang kembali subkompetensi "Mengelola Informasi".
Kegiatan Belajar 4Merenanakan Penyelesaian Pekerjaan Dengan MepertimbangkanKeterbatasan Waktu dan Sumber Daya
Kegiatan Belajar 4
Merenanakan Penyelesaian Pekerjaan Dengan Mepertimbangkan
Keterbatasan Waktu dan Sumber Daya
Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta diklat mampu :
Menjelaskan tujuan perencanaan pekerjaan
Menjelaskan elemen atau unsur perencanaan
Merencanakan penggunaan sumber daya yang dimiliki untuk mencapai tujuan
Menerapkan keahlian memanajemen waktu (time management skills) untuk bekerja secara efisien
Pemberian Tugas Kerja (Job Description)
Ketika sedang menghadapi pekerjaan yang menumpuk, seringkali seorang karyawan mengeluh tentang tambah banyaknya tugas dan perintah atasan karena adanya ketidak sesuaian dengan job description-nya atau diantara satu unit kerja dan unit lainnya saling menuding bahwa beban pekerjaan yang satu lebih berat dibandingkan yang lainnya.
Dengan adanya job description apa yang diinginkan perusahaan dan bagaimana membuat agar tugas yang harus dikerjakan dapat diketahui dengan jelas. Job description adalah uraian singkat tentang tugas , kondisi pekerjaan, serta tuntutan yang diperlukan ketika menjabat suatu posisi. Biasanya isi spesifikasi Job description berisi tuntutan pendidikan, pengetahuan, keterampilan dan lamanya pengalaman kerja.
Manfaat job description bagi karyawan adalah :
Untuk mengetahui tugas utama dan tugas tambahan yang perlu dilakukan karyawan.
Karyawan memperoleh gambaran nyata tentang output kerjanya sendiri atau melihat prestasi yang dicapai melalui evaluasi kinerja tahunan yang dilakukan perusahaan.
Bagi karyawan yang baru menjabat suatu posisi , akan mengetahui dan memahami alur koordinasi dan struktur pembagian wewenang, alat kerja yang digunakan dan lokasi kerjanya.
Cara ideal untuk menentukan job description yang lengkap dan sesuai dengan kondisi kenyataan diperlukan hal-hal berikut ini :
Proses analisa jabatan
Mengundang konsultan eksternal jika diperlukan
Melakukan intervieuw ke semua karyawan untuk mengetahui beban kerja yang aktual.
Perluasan tugas meliputi pemberian porsi tugas yang lebih besar secara mendatar, misalnya seorang operator mesin yang semula menangani satu aktifitas proses kemudian memperoleh tugas tambahan menanggani mesin untuk aktifitas proses selanjutnya. Penambahan tugas dan tanggung jawab lebih tinggi tidak lain sebagai pengayaan tugas yang menuntut pengetahuan atau ketrampilan tambahan dari tenaga kerja yang bersangkutan, misalnya seorang tenaga penjualan diberi tugas tambahan menangani perencanaan persediaan barang. Sedangkan perputaran tugas anatar pekerja secara periodik untuk menghindari kejenuhan. Perputaran tugas akan memperbanyak pengalaman dan memberikan peluang seseorang pekerja menggantikan pekerja lain yang malas.
Pembagian Tugas Kerja Individu Dan Kelompok
Bekerja atau belajar bersama adalah suatu proses kelompok yang didukung oleh anggota kelompok, dimana ada ketergantungan satu dengan yang lain untuk mencapai sustu tujuan yang telah disepakati.
Bekerja/belajar bersama dalam sebuah kelompok memiliki tujuan :
Membangun dan memberikan pendapat untuk suatu tujuan yang sehat
Menambah pengertian tentang suatu masalah
Menanggapi, dan bekerja untuk mengerti pertanyaan-pertanyaan yang lain, wawasan dan penyelesaian
Bertanggung jawab terhadap orang lain, dan mereka bertanggung jawab pada anda
Tergantung satu dengan yang lain
Untuk membentuk kelompok bekerja sebaiknya dilakukan dengan cara sebagai berikut:
Kegiatan kelompok dimulai dengan latihan
Dalam suatu kelompok sebaiknya terdiri dari tiga sampai lima orang
Keragaman tingkat kemahiran, latar belakang, dan pengalaman
Kesepatan setiap anggota kelompok untuk mencapai tujuan dapat ditentukan dan dimengerti oleh kelompok
Membagi prinsip-prinsip tanggung jawab ditentukan dan disetujui oleh setiap anggota kelompok, antara lain meliputi:
Adanya kesepakatan persiapan dan tepat waktu untuk pertemuan
Ada diskusi dalam menghadapi persoalan
Bertanggung jawab dalam pembagian tugas dan melaksanakan tepat waktu
Perencanaan Kerja Berdasarkan Skala Prioritas
Bekerja secara profesional tidak cukup didefinisikan hanya dengan bersikap baik ketika bekerja namun lebih daripada itu. Bekerja profesional juga bisa diartikan kemampuan mengatur waktu sedemikian rupa hingga semua pekerjaan terselesaikan dengan baik dan tepat waktu atau efektif. Kiat-kiat bekerja profesional sesuai skala prioritas adalah:
Make list to do
Buatlah daftar seluruh pekerjaan.
Menentukan skala prioritas
Susunlah sub pekerjaan dari yang paling penting sampai tidak penting tetapi harus diselesaikan atau susunlah berdasarkan mendesak sampai yang tidak mendesak untuk diselesaikan.
Jadwalkan setiap sub pekerjaan ke dalam agenda anda
Lakukan dengan disiplin agenda kerja anda
Be 100% fokus
Fokuslah pada pekerjaan yang sedang anda lakukan saat itu.
Work hardly? Take a rest for a minute
Istirahatlah kurang lebih 10-15 menit jika anda dihadapkan pada pekerjaan yang membutuhkan waktu yang panjang (3-8 jam nonstop).
Make reward and punishment system
Buatlah sistem penghargaan dan hukuman bagi anda agar lebih semangat dalam bekerja
Penyesuaian Teknologi Dalam Pelaksanaan Tugas Kerja Organisasi
Otomatisasi kantor membantu fasilitas komunikasi formal dan informal antar karyawan didalam dan diluar organisasi serta untuk melayani manajer profesional sebagai pemakai.
Tujuan utama penggunaan otomatisasi kantor adalah:
Menaikkan produktifitas tugas administrasi
Meningkatkan penggunaan surat menyurat keluar
Meningkatkan penggunaan surat menyurat masuk
Media dalam pemecahan masalah
Penggunaan komunikasi informasi menjadi lebih baik
Rangkuman
Job description adalah uraian singkat tentang tugas , kondisi pekerjaan, serta tuntutan yang diperlukan ketika menjabat suatu posisi. Biasanya isi spesifikasi Job description berisi tuntutan pendidikan, pengetahuan, keterampilan dan lamanya pengalaman kerja
Manfaat job description bagi karyawan adalah : a) Untuk mengetahui tugas utama dan tugas tambahan yang perlu dilakukan karyawan, b) Karyawan memperoleh gambaran nyata tentang output kerjanya sendiri atau melihat prestasi yang dicapai melalui evaluasi kinerja tahunan yang dilakukan perusahaan, c) Bagi karyawan yang baru menjabat suatu posisi , akan mengetahui dan memahami alur koordinasi dan struktur pembagian wewenang, alt kerja yang digunakan dan lokasi kerjanya
Bekerja/belajar bersama dalam sebuah kelompok memiliki tujuan : a) Membangun dan memberikan pendapat untuk suatu tujuan yang sehat, b) Menambah pengertian tentang suatu masalah, c) Menanggapi, dan bekerja untuk mengerti pertanyaan-pertanyaan yang lain, wawasan dan penyelesaian, d) Bertanggung jawab terhadap orang lain, dan mereka bertanggung jawab pada anda, e) Tergantung satu dengan yang lain
Bekerja profesional juga bisa diartikan kemampuan mengatur waktu sedemikian rupa hingga semua pekerjaan terselesaikan dengan baik dan tepat waktu atau efektif. Kiat-kiat bekerja profesional sesuai skala prioritas adalah: 1) Make list to do, 2) Menentukan skala prioritas, 3) Jadwalkan setiap sub pekerjaan ke dalam agenda anda, 4) Lakukan dengan disiplin agenda kerja anda, 5) Be 100% fokus, 6) Work hardly? Take a rest for a minute, 7) Make reward and punishment system
Tujuan utama penggunaan otomatisasi kantor adalah: 1) Menaikkan produktifitas tugas administrasi, 2) Meningkatkan penggunaan surat menyurat keluar, 3) Meningkatkan penggunaan surat menyurat masuk, 4) Media dalam pemecahan masalah, 5) Penggunaan komunikasi informasi menjadi lebih baik
Tugas
Buatlah kelompok yang terdiri dari 6 orang/siswa
Tunjuklah salah satu siswa sebagai ketua kelompok
Lakukan pengamatan di perusahaan Ritel atau Business Center yang ada di sekolahmu
Apabila diperlukan mintalah surat keterangan observasi dari sekolah
Lakukan pengamatan pada struktur organisasi di kantor perusahaan Ritel atau struktur organisasi di Business Center di sekolahmu
Gambarlah struktur organisasi perusahaan tersebut
Tulislah Job Description masing-masing bagian pada struktur organisasi tersebut
Buatlah laporan hasil observasi kelompok kamu sesuai format yang telah disediakan
LAPORAN HASIL OBSERVASI
Nama Perusahaan : …………………………… Alamat : ……………….
Ketua Kelompok : …………………………… Tanggal : ……………….
Anggota : …………………………… ……………………………….
…………………………… ……………………………….
……………………………
Gambar Struktur Organisasi
Job Description masing-masing bagian
……………………………………
Job Description : ………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………..
……………………………………
Job Description : ………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………….
……………………………………………………………………….
dst
Tes Formatif 4
I. Pilihan Ganda
1.
Secara Teoritis definisi Job description adalah …
A.
Uraian singkat tentang tugas
B.
Uraian singkat tentang kondisi pekerjaan
C.
Uraian singkat tentang tuntutan yang diperlukan ketika menjabat suatu posisi
D.
Uraian singkat tentang tugas dan kondisi pekerjaan
E.
Uraian singkat tentang tugas, kondisi pekerjaan serta tuntutan yang diperlukan ketika menjabat suatu posisi
2.
Berikut ini yang bukan merupakan manfaat job description bagi karyawan antara lain …
A.
Untuk mengetahui tugas utama dan tugas tambahan yang perlu dilakukan
B.
Karyawan memperoleh gambaran nyata tentang output kerjanya sendiri
C.
Karyawan bisa melihat prestasi yang dicapainya
D.
Akan membuat alur koordinasi dan struktur pembagian wewenang berjalan lancar
E.
Karyawan memperoleh gambaran nyata tentang input kerjanya sendiri atau melihat prestasi yang dicapai
3.
Bekerja dan belajar bersama dalam sebuah kelompok memiliki tujuan antara lain …
A.
Membangun dan memberikan pendapat untuk suatu tujuan yang tidak sehat
B.
Mempersulit pengertian tentang suatu masalah
C.
Tergantung dengan dirinya sendiri
D.
Mengacuhkan terhadap yang lain
E.
Menanggapi, dan bekerja untuk mengerti pertanyaan-pertanyaan yang lain
4.
Hal-hal dibawah ini termasuk kiat-kiat bekerja secara professional sesuai skala prioritas yaitu …
A.
Membuat daftar seluruh pekerjaan, menentukan skala prioritas dan menjadwalkan setiap sub pekerjaan ke dalam agenda
B.
Membuat daftar seluruh pekerjaan, melakukan dengan sesuka hati agenda kerja dan be 100% focus
C.
Melakukan dengan sesuka hati agenda kerja, be 100% focus, make reward and punishment system
D.
Membuat daftar seluruh pekerjaan, menjadwalkan setiap sub pekerjaan ke dalam agenda dan menjalankan agenda kerja sesuka hati
E.
Membuat daftar seluruh pekerjaan, menentukan skala prioritas dan melakukan dengan sesuka hati agenda kerja
5.
Salah satu tujuan utama menggunakan otomatisasi kantor adalah …
A.
Agar karyawan betah dan nyaman bekerja
B.
Agar pembeli betah dan puas dengan pelayanan
C.
Menaikkan produktifitas tugas administrasi
D.
Kantor menjadi tampak mewah dan lengkap
E.
Kantor menjadi modern
II. Essay
Sebutkan tujuan bekerja dalam sebuah kelompok /team Work !
Sebutkan hal – hal yang diperlukan dan merupakan cara ideal untuk menentukan job description yang lengkap dan sesuai dengan kondisi !
Jelaskan cara untuk membentuk kelompok bekerja !
Sebutkan tujuan otomatisasi kantor !
Apakah yang dimaksud Make reward and punishment system dalam kiat agar menjadi pekerja yang professional ?
Lembar Kerja 4
Studi Kasus
Tefia diterima kerja di Perusahaan Distribusi Minuman Bersoda sebagai tenaga adminintrasi. Pada awal bekerja ia tidak mendapatkan briefing atau training dari pimpinan ia diserahi tugas sebagai tenaga administrasi terkadang juga ia mengecek barang yang akan dikirim, mencari orderan bahkan mengirimkan barang pesanan pelanggan apabila jumlah pesanan yang banyak. Hampir setiap hari ia diserahi tugas serabutan dan tidak ada habisnya bahkan untuk istirahatpun terkadang harus tergesa-gesa karena tugas yang begitu banyak. Berdasarkan uraian diatas analisislah apakah pimpinan perusahaan sudah melaksanakan job description dengan baik?
Alat dan bahan yang diperlukan antara lain buku, alat tulis materi tentang Pemberian Tugas Kerja
Langkah Kerja
Baca dan Pahami materi tentang Pemberian tugas kerja
Apakah maksud dari pemberian tugas kerja ?
Analisislah apakah pimpinan perusahaan telah melakukan pemberian tugas kerja dengan baik ?
Petunjuk
Cocokanlah hasil jawaban Anda dengan kunci jawaban tes formatif 4. Hitunglah hasil jawaban Anda yang benar dan pergunakanlah rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda tentang sub Kompetensi "Merencanakan Penyelesaian Pekerjaan Dengan Mempertimbangkan Keterbatasan Waktu dan Sumber Daya"
Tingkat ketercapaian = Jumlah jawaban benar Jumlah soal X 100%
Tingkat ketercapaian = Jumlah jawaban benar
Jumlah soal
X 100%
Kreteria Ketercapaian :
9, 00 – 10,00 = A : Kompetensi Istimewa
8, 00 – 8, 99 = B : Kompetensi Amat Baik
7, 50 – 7, 99 = C : Kompetensi Baik
- 6, 99 = D : Belum kompeten
Jika tingkat ketercapaian mencapai minimal 75% maka berhak mengikuti kompetensi selanjutnya " Merancang dan Mengelola Kompetensi Personal", tetapi bila ketercapaian masih dibawah minimal maka harus mengulang kembali subkompetensi "Merencanakan Penyelesaian Pekerjaan Dengan Mempertimbangkan Keterbatasan Waktu dan Sumber Daya".
Kegiatan Belajar 5Merancang dan Mengelola Kompetensi Personal
Kegiatan Belajar 5
Merancang dan Mengelola Kompetensi Personal
Tujuan Pembelajaran :
Setelah mempelajari Bab ini siswa dapat :
Macam-macam pengembangan professional diri atau individu yang banyak dibutuhkan perusahaan
Menyebutkan kegiatan-kegiatan dalam rangka pengembangan professional kerja
Menyebutkan macam-macam kebutuhan kompetensi
Mendeskripsikan pengembangan profesionalisme yang dapat diselesaikan dalam jangka waktu terntentu.
Pengembangan Profesional Kerja
Pengembangan profesionalisme kerja memerlukan proses pendidikan, pelatihan dan pembelajaran terhadap para pegawai. Pelatihan berdasar kategori pegawai berupa program orientasi pegawai baru, pelatihan umum secara ekstensif, pelatihan job speifi, praktik standar secara bertahap, pelatihan peralatan dan prosedur operasi.
Menjadi tenaga professional yang dicari-cari perusahaan tentu menjadi hal yang membantu mempermudah perjalanan karir seseorang professional. Berikut ini adalah tips professional menurut opini yang dikutip dari Majalah SWA 28 Mei 2009, bahwa pengembangan professional diri atau individu ke depan yang banyak dibutuhkan oleh perusahaan anatara lain :
Kemampuan kepemimpinan yang baik (great leadership)
Personal branding yang baik (great personal branding)
Rekam jejak dan kinerja yang baik dan bernilai lebih (great performance record)
Terus menerus belajar dan mengembangkan kompetensi (learning new things)
Mampu menarik pelajaran dari kegiatan keseharian (learning from daily life)
Selalu belajar dari orang-orang sukses (learning from others)
Selalu up-to-date dengan kondisi bisnis yang ditekuni (up –to-date)
Selalu menjadi yang terbaik, lakukan yang terbaik (always do the best)
Kegiatan-kegiatan dalam rangka pengembangan profesionalisme kerja adalah sebagai berikut :
Menyelenggarakan kegiatan penataran dan pelatihan terhadap para pekerja yang dilaksanakan secara bertahap dan berkesinambungan
Memberikan kesempatan kepada pekerja untuk melanjutkan pendidikannya ke tingkat yang lebih tinggi
Mengirim atau menyekolahkan para pekerja pilihan keluar negeri
Menyelenggarakan kegiatan seminar, loka karya atau worshop yang berkaitan dengan peningkatan kualitas tenaga kerja
Menyediakan fasilitas dan bantuan dana terhadap para pekerja yang berprestasi untuk meningkatkan keahliannya.
Pengembangan profesionalisme tidak hanya tanggung jawab instansi atau perusahaan melainkan juga tanggung jawab pekerja sendiri. Cara yang bisa dilakukan pekerja dalam mengembangkan profesionalisme kerja adalah sebagai berikut :
Proaktif dalam mengikuti pendidikan, penataran, dan pelatihan yang diselenggarakan oleh instansi atau perusahaan tempat bekerja
Memiliki kesadaran untuk berupaya meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan melalui belajar sendiri
Berupaya memanfaatkan media pembelajaran, seperti buku, suarat kabar, majalah, radio, televise dan internet untuk meningkatkan keahlian atau ketrampilan
Aktif dan kreatif berdiskusi dengan teman sekerja dalam rangka meningkatkan keahlian dan ketrampilan kerja
Proaktif dalam kegiatan di masyarakat yang berhubungan dengan pengembangan profesionalisme kerjanya.
Kebutuhan Kompetensi
Ada beberapa pengertian dari kompetensi antara lain :
Kompetensi adalah kemampuan yang harus dicapai oleh seseorang yang bisa diperoleh baik melalui jalur pendidikan formal maupun pendidikan non formal.
Kompetensi juga dapat diartikan kemampuan yang bisa membuat individu secara efektif dapat menjalankan fungsi, tugas dan pekerjaannya dengan mencapai objektif (target) individu itu sendiri maupun target organisasi (perusahaan).
Kompetensi adalah kombinasi antara ketrampilan (skill), attribute personal (attitude) dan pengetahuan (knowledge) yang tercermin dalam perilaku kerja (job behavior) yang dapat diamati, diukur dan dievaluasi.
Berdasarkan beberapa pengertian kompetensi diatas dapat disimpulkan bahwa kompetensi adalah kemampuan yang dimiliki seseorang baik ketrampilan (skill), attribute personal (attitude) dan pengetahuan (knowledge) yang bisa diperoleh melalui jalur pendidikan formal maupun non formal yang tercermin dalam perilaku kerja dalam menjalankan fungsi, tugas dan pekerjaannya agar mencapai target individu maupun target organisasi (perusahaan).
Kompeten berarti kemampuan atau keahlian seseorang yang telah dinyatakan memenuhi kualitas standar yang ditetapkan oleh pihak eksternal dengan model pengujian tertentu.
Kompetensi adalah suatu komponen yang paling utama dalam diri karyawan karena tanpa adanya kompetensi maka suatu pekerjaan tidak akan dikerjakan dengan baik. Oleh karena itu perusahaan berusaha untuk meningkatkan kompetensi yang dimiliki karyawannya melalui training-training. Dalam hal ini peran dari Human Resources Development (HRD), yakni melakukan identifikasi terhadap kompetensi-kompetensi yang menjadi kebutuhan perusahaan serta update terhadap perkembangan baru. Tugas-tugas penting HRD tersebut dikelompokan menjadi bagian-bagian :
Assess Needs yaitu HRD bertugas mengidentifikasi kebutuhan kompetensi yang dibutuhkan perusahaan
Keep Update yaitu HRD harus terus update perkembangan yang terjadi di dunia luar terutama yang terkait dengan industry dimana bisnis bergerak.
Close The Gap yaitu HRD bertugas untuk menutup gap yang terjadi dalam kompetensi ini antara yang dibutuhkan dengan actual.
Kompetensi dan Kinerja artinya kompetensi harus ada dalam diri individu dan organisasi untuk mencapai kinerja yang diharapkan.
Ada 2 jenis kelompok kompetensi yaitu 1) Soft Competency misalnya leadership, interpersonal relation dll. 2) Hard Competency misalnya electrical engineering, financial analysis dll.
Secara umum kompetensi terbagi menjadi dua kelompok dasar yaitu ;
Kompetensi teknis
Dalam kompetensi teknis seorang individu harus mampu melaksanakan dan melaksanakan atau mengelola serta mengintegrasikan tiga hal penting yaitu:
Peralatan/perlengkapan operasi
Proses kerja
Pengetahuan tentang proses dan peralatan
Melaksanakan dan atau MengelolaTool/Equipment OperationTask / Job ProcessScience of Process / ToolsAktivitas Pekerjaan
Melaksanakan dan atau Mengelola
Tool/Equipment Operation
Task / Job Process
Science of Process / Tools
Aktivitas Pekerjaan
Kompetensi Perilaku, dikelompokan menjadi 3 kelompok besar yaitu :
Kemampuan berpikir : logika, analisa, sintesa
Kemampuan sikap kerja: orientasi hasil, produktivitas, kemampuan meningkatkan diri
Kemampuan social pribadi : menyesuaikan diri, toleransi, komunikasi, bekerja kelompok/team, kepemimpinan.
KARYAWANDIRINYALINGKUNGAN SOSIALSURVIVAL DAN PENGEMBANGANKONTRIBUSIORGANISASIATASANREKAN KERJABAWAHANINTERNALEKSTERNALADAPTABILITYTOLERANCE FOR STRESSLOGIC, ANALYSIS&SINTHESISPROBLEM SOLVING
KARYAWAN
DIRINYA
LINGKUNGAN SOSIAL
SURVIVAL DAN PENGEMBANGAN
KONTRIBUSI
ORGANISASI
ATASAN
REKAN KERJA
BAWAHAN
INTERNAL
EKSTERNAL
ADAPTABILITY
TOLERANCE FOR STRESS
LOGIC, ANALYSIS&SINTHESIS
PROBLEM SOLVING
Alokasi Waktu Pengembangan Kemampuan Profesional
Cara mengatur waktu agar lebih efisien dan produktif antara lain :
Sediakan waktu untuk diri sendiri
Yaitu luangkan waktu walaupun Cuma 1 jam sehari untuk berkonsentrasi dan memfokuskan diri pada pekerjaan.
Kenali Mood anda
Yaitu Waktu dimana kita mampu berkonsentrasi dengan maksimal gunakan waktu itu untuk melakukan pekerjaan yang penting-penting.
Hindari obrolan yang tidak ada juntrungnya
Pasang mesin penjawab
Buat jadwal rapat
Rangkuman
Pengembangan profesionalisme kerja memerlukan proses pendidikan, pelatihan dan pembelajaran terhadap para pegawai. Pelatihan berdasar kategori pegawai berupa program orientasi pegawai baru, pelatihan umum secara ekstensif, pelatihan job speifi, praktik standar secara bertahap, pelatihan peralatan dan prosedur operasi.
Kegiatan-kegiatan dalam rangka pengembangan profesionalisme kerja adalah sebagai berikut : 1) Menyelenggarakan kegiatan penataran dan pelatihan terhadap para pekerja yang dilaksanakan secara bertahap dan berkesinambungan, 2) Memberikan kesempatan kepada pekerja untuk melanjutkan pendidikannya ke tingkat yang lebih tinggi, 3)Mengirim atau menyekolahkan para pekerja pilihan keluar negeri, 4) Menyelenggarakan kegiatan seminar, loka karya atau worshop yang berkaitan dengan peningkatan kualitas tenaga kerja, 5) Menyediakan fasilitas dan bantuan dana terhadap para pekerja yang berprestasi untuk meningkatkan keahliannya.
Cara yang bisa dilakukan pekerja dalam mengembangkan profesionalisme kerja adalah sebagai berikut : 1) Proaktif dalam mengikuti pendidikan, penataran, dan pelatihan yang diselenggarakan oleh instansi atau perusahaan tempat bekerja, 2) Memiliki kesadaran untuk berupaya meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan melalui belajar sendiri, 3) Berupaya memanfaatkan media pembelajaran, seperti buku, suarat kabar, majalah, radio, televise dan internet untuk meningkatkan keahlian atau ketrampilan, 4) Aktif dan kreatif berdiskusi dengan teman sekerja dalam rangka meningkatkan keahlian dan ketrampilan kerja, 5) Proaktif dalam kegiatan di masyarakat yang berhubungan dengan pengembangan profesionalisme kerjanya.
kompetensi adalah kemampuan yang dimiliki seseorang baik ketrampilan (skill), attribute personal (attitude) dan pengetahuan (knowledge) yang bisa diperoleh melalui jalur pendidikan formal maupun non formal yang tercermin dalam perilaku kerja dalam menjalankan fungsi, tugas dan pekerjaannya agar mencapai target individu maupun target organisasi (perusahaan).
Secara umum kompetensi terbagi menjadi dua kelompok dasar yaitu ; 1) Kompetensi teknis yaitu: Peralatan/perlengkapan operasi, Proses kerja, Pengetahuan tentang proses dan peralatan 2) Kompetensi Perilaku, dikelompokan menjadi 3 kelompok besar yaitu : , 1) Kemampuan berpikir : logika, analisa, sintesa, 2) Kemampuan sikap kerja: orientasi hasil, produktivitas, kemampuan meningkatkan diri, 3) Kemampuan social pribadi : menyesuaikan diri, toleransi, komunikasi, bekerja kelompok/team, kepemimpinan.
Cara mengatur waktu agar lebih efisien dan produktif antara lain : 1) Sediakan waktu untuk diri sendiri, 2) Kenali Mood anda, 3) Hindari obrolan yang tidak ada juntrungnya, 4) Pasang mesin penjawab, 5) Buat jadwal rapat
Tugas
Siswa dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil yang berjumlah 5 orang kemudian salah satu anggota ditunjuk sebagai ketua.
Diskusikan dengan kelompok anda apakah seseorang yang mempunyai kompetensi (pengetahuan) pasti akan melakukan perilaku kerja (job behavior) secara professional ?
Gambarkan bagan kompetensi teknis dan kompetensi Behaviour/Perilaku sesuai format
Buatlah laporan hasil diskusi kelompokmu kemudian presentasikan di depan kelas
LAPORAN HASIL DISKUSI
Ketua Kelompok : …………………………… Tanggal : ……………….
Anggota : …………………………… ……………………………….
…………………………… ……………………………….
……………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………...
…………………………………………………………………………………………………
Bagan Kompetensi Tekhnis
Kompetensi Behavior
Tes Formatif 5
Pilihan Ganda
1.
Dalam pengembangan profesionalisme kerja, pelatih dituntut untuk mengembangkan seluruh fungsi lembaga khususnya dalam hal berikut ini, kecuali …
A.
Menganalisa kebutuhan dan penetapan program pelatihan
B.
Mengembangkan kemampuan diri sendiri
C.
Mengembangkan tekhnik dan metode pelatihan
D.
Mengembangkan sarana dan prasarana
E.
Mengembangkan kemampuan pengelola, pengajar dan peserta latihan
2.
Yang bukan merupakan kegiatan dalam rangka pengembangan profesionalisme kerja yaitu …
A.
Menyelenggarakan kegiatan penataran dan pelatihan terhadap para pekerja yang dilaksanakan sesaat
B.
Memberikan kesempatan pekerja untuk melanjutkan pendidikannya ke tingkat yang lebih tinggi
C.
Mengirim atau menyekolahkan para pekerja pilihan keluar negeri
D.
Menyelengarakan kegiatan seminar, loka karya atau workshop yang berkaitan dengan peningkatan kualitas tenaga kerja
E.
Menyediakan fasilitas dan bantuan dana terhadap para pekerja yang berprestasi untuk meningkatkan keahliannya
3.
Cara yang dapat dilakukan dalam pengembangan profesionalisme kerja antara lain yaitu …
A.
Pasif dalam mengikuti pendidikan, penataran dan pelatihan yang diselenggarakan oleh instansi atau perusahaan tempat bekerja
B.
Memiliki kesadaran untuk berupaya meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan melalui belajar sendiri
C.
Membiarkan media pembelajaran seperti buku, surat kabar, majalah dll
D.
Pasif dalam berdiskusi dengan teman sekerja dalam rangka meningkatkan keahlian danketrampilan kerja
E.
Pasif dalam mengikuti kegiatan-kegiatan di masyarakat yang berhubungan dengan profesionalisme kerjanya
4.
Salah satu kemampuan sikap kerja dalam kompetensi perilaku yaitu …
A.
Kemampuan menyesuaikan diri/adaptasi
B.
Kemampuan toleransi
C.
Kemampuan logis
D.
Kemampuan mengidentifikasi masalah
E.
Kemampuan kepemimpinnan
5.
Yang bukan merupakan cara agar kita bisa lebih efisien dan produktif dalam menggunakan jam kerja adalah …
A.
Sediakan waktu untuk teman
B.
Kenali Mood anda
C.
Hindari obrolan yang tidak ada juntrungnya
D.
Pasang mesin penjawab
E.
Buat jadwal rapat
II. Essay
Sebutkan dan jelaskan kegiatan-kegiatan dalam rangka menunjang pengembangan profesionalisme pekerjaan !
Bagaimana sikap dan perilaku yang dapat menunjang profesionalisme kerja?jelaskan!
Apa yang disebut dengan kompetensi?Jelaskan dan berikan contohnya!
Apa yang disebut dengan kompeten?
Kompetensi perilaku memiliki beberapa jenis kemampuan dasar. Sebutkan dan jelaskan!
Lembar Kerja
Studi Kasus
Setiap hari kita bekerja, kita selalu memulai hari dengan berbagai harapan akan menyelesaikan semua pekerjaan kita agar terselesaikan hari ini misalnya membuka email, mengkonfirmasi pesanan pelanggan, menelepon klien untuk memastikan waktu bernegosiasi, rapat dengan bagian penjualan. Namun seringkali terjadi apa yang telah di rencanakan dari pagi tidak terlaksana semua karena kita sibuk mengobrol dengan teman, browsing yang tak mendapatkan hasil bahkan chatting dengan teman sehingga lupa waktu. Hal ini menyebabkan pekerjaan yang telah kita rencanakan gagal dan bahkan mungkin kita akan kehilangan pelanggan karena pelanggan merasa diabaikan dengan menunda-nunda waktu negosiasi sehingga memilih perusahaan lain yang bisa menyelesaikan dalam waktu yang cepat. Agar kita bisa meminimalisir kerugian yang bisa menimpa perusahaan kita dan tetap dipercaya pelanggan kita harus bisa menjaga waktu kita agar bisa lebih produktif dalam melayani pelanggan.
Alat dan Bahan yang digunakan adalah alat tulis, buku dan materi tentang Alokasi waktu dalam pengembangan profesionalisme
Baca dan pahami materi tentang alokasi waktu pengembangan profesionalisme
Analisislah apa yang harus kita lakukan agar kita bisa memanfaatkan waktu sebaik-baiknya sehingga tidak merugikan perusahaan berdasarkan contoh diatas.
Petunjuk
Cocokanlah hasil jawaban Anda dengan kunci jawaban tes formatif 5. Hitunglah hasil jawaban Anda yang benar dan pergunakanlah rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda tentang sub Kompetensi "Merancang dan Mengelola Kompetensi Personal"
Tingkat ketercapaian = Jumlah jawaban benar Jumlah soal X 100%
Tingkat ketercapaian = Jumlah jawaban benar
Jumlah soal
X 100%
Kreteria Ketercapaian :
9, 00 – 10,00 = A : Kompetensi Istimewa
8, 00 – 8, 99 = B : Kompetensi Amat Baik
7, 50 – 7, 99 = C : Kompetensi Baik
- 6, 99 = D : Belum kompeten
Jika tingkat ketercapaian mencapai minimal 75% maka siswa dinyatakan tuntas telah menyelesaikan Standar Kompetensi "Menerapkan Prinsip Profesional Bekerja".
Pilihan Ganda
Berilah tanda silang (X) pada jawaban A, B, C, D atau E pada jawaban yang kamu anggap paling benar !
1.
Mutu, kualitas, dan tindak tanduk yang merupakan cirri suatu profesi disebut dengan …
A.
Profesi
B.
Profesionalisme
C.
Tim Ahli
D.
Profesor
E.
Konsultan
2.
Berikut ini yang bukan merupakan contoh profesi adalah …
A.
Dosen
B.
Guru
C.
Dokter
D.
Bidan
E.
Pengemis
3.
Dibawah ini adalah beberapa makna dari kata professional, kecuali …
A.
Bukan amatir
B.
Kerja
C.
Mempertahan kualitas dari gangguan emosional
D.
Melakukan yang terbaik dari setiap yang kita kerjakan
E.
Bekerja kalau diminta atasan
4.
Firdaus bekerja di PT. Unilever sebagai salesman, ia mampu menjual produk melebihi target yang telah ditentukan dan ia selalu berusaha untuk dapat menaikan targetnya. Berdasarkan ilustrasi tersebut dalam diri Firdaus terdapat ciri-ciri pekerja professional yang berupa …
A.
Pemikiran dan tindakan selalu selaras dan konsisten
B.
Memiliki kesungguhan dan ketelitian kerja
C.
Tekun, ulet, dan gigih untuk membuat sesuatu lebih baik
D.
Mencintai profesi yang ditekuni
E.
Integritas tinggi dalam menegakan kebenaran dan berkaitan dengan pekerjaan
5.
Kegiatan bagian dari pemasaran yang berfokus pada peningkatan volume penjualan tanpa memperhitungkan kepuasan konsumen adalah …
A.
Penjualan
B.
Pemasaran
C.
Promosi
D.
Bazar
E.
Pemasaran on line
6.
Gambaran dari seorang penjual yang professional adalah seperti yang tersebut di bawah ini, kecuali …
A.
He posses satisfactory amount of basic ability to sell
B.
He consciously chose the selling field and is proud of it
C.
He is loyal to high ethical standar
D.
He skilled in this work
E.
He is man
7.
Berikut ini yang termasuk etika dan perilaku penjual yang berupa attention dalam pelayanan adalah …
A.
Penampilan serasi
B.
Tidak membicarakan agama, ras dan pribadiBerpikir positif
C.
Mengucapkan kata secara jelas
D.
Volume nada dan suara yang enak dan sopan
E.
Mendengarkan permintaan/keluhan pelanggan
8.
Rina melihat ada seorang ibu yang ragu untuk membeli baju yang ia tawarkan, kemudian ia berusaha untuk meyakinkan kepada pembeli kalau produk tersebut cocok dengan postur tubuh ibu tersebut sehingga ia yakin dan membeli baju yang ditawarkan. Berdasarkan ilustrasi diatas Rina seorang penjual yang telah menerapkan langkah menjual yang berupa …
A.
Sapa
B.
Buka
C.
Demo
D.
Tutup
E.
Tambah
9.
Pelanggan yang fanatic terhadap suatu merk produk termasuk kedalam pelanggan tipe …
A.
Pemalu
B.
Rasional
C.
Bermasalah
D.
Emosional
E.
Cerewet
10.
Berikut ini yang termasuk usaha di bidang agraris adalah …
A.
Perikanan
B.
Dokter
C.
Perusahaan Roti
D.
Pedagang beras
E.
Pertanian
11.
Bidang usaha yang mengolah bahan mentah menjadi bahan jadi ataun setengah jadi atau sebaliknya disebut …
A.
Jasa
B.
Perdagangan
C.
Industri
D.
Agraris
E.
Kelautan
12.
Pemilik bebas mengatur usahanya, keuntungan dapat dinikmati sendiri dan rahasia perusahaan terjamin adalah cirri-ciri dari …
A.
Firma (Fa)
B.
CV
C.
Perseroan Terbatas
D.
Koperasi
E.
Perusahaan perseorangan
13.
Badan Usaha Milik Negara yang bertujuan memberikan pelayanan pada masyarakat dan mencari keuntungan adalah …
A.
Perusahaan Jawatan (Perjan)
B.
Perusahaan Umum (Perum)
C.
Perusahaan Perseroan
D.
Perusahaan Persekutuan
E.
Persekutuan Komanditer
14.
Perusahaan yang modalnya dimiliki beberapa orang dan terdapat anggota aktif dan anggota pasif adalah …
A.
Firma
B.
Koperasi
C.
Persekutuan Komanditer (CV)
D.
Perseroan Terbatas
E.
Koperasi
15.
Perusahaan yang tidak menghasilkan benda melainkan memberikan pelayanan kepada pihak lain sesuai kebutuhan disebut …
A.
Agraris
B.
Industri
C.
Perdagangan
D.
Jasa
E.
Koperasi
16.
Pedoman sikap, tingkah laku dan perbuatan dalam melaksanakan tugas dan dalam kehidupan sehari hari adalah …
A.
Undang – Undang
B.
Undang – Undang Dasar
C.
Peraturan Pemerintah
D.
Instruksi Presiden
E.
Kode etik
17.
Memberikan pedoman bagi setiap anggota profesi tentang prinsip-prinsip profesionalisme yang digariskan adalah …
A.
Pengertian kode etik
B.
Tujuan Kode etik
C.
Fungsi kode etik
D.
Ciri-ciri Kode etik
E.
Sanksi pelanggaran kode etik
18.
Kode etik APLI tidak mengatur hubungan antara …
A.
Perusahaan anggota APLI dan para Penjual Langsung atau calon Penjual Langsung
B.
Perusahaan dengan Pemegang saham
C.
Perusahaan anggota APLI dan para Penjual Langsung serta Konsumen
D.
Perusahaan-perusahaan anggota karena mereka berkompetisi di pasar bebas
E.
Individu-individu yang mengajukan keluhan, Aministrator kode etik APLI dan perusahaan-perusahaan Anggota APLI
19.
Orang atau badan independent yang di tunjuk APLI untuk memantau kepatuhan perusahaan terhadap Kode Etik dan untuk menyelesaikan keluhan terhadap pelanggaran Kode Etik adalah …
A.
Perusahaan
B.
Penjual Langsung
C.
Administrator Kode Etik
D.
Konsumen
E.
YLKI
20.
Organisasi Penjual Langsung Sedunia adalah …
A.
WFDSA
B.
AIDA
C.
APLI
D.
WHO
E.
ILO
21.
Informasi yang masih mentah, belum diolah dan belum bisa memberikan manfaat yang lebih bagi pemakainya disebut …
A.
Pesan
B.
Informasi
C.
Data
D.
Berkas
E.
File
22.
Data penjualan, pembelian dan data keuangan adalah contoh data …
A.
Data primer
B.
Data sekunder
C.
Data Permanen
D.
Data sementara
E.
Data Asli
23.
Data penjualan tahun 2009 sampai dengan tahun 2012 termasuk kedalam contoh data …
A.
Data asli
B.
Data sementara
C.
Data Terkini
D.
Data permanen
E.
Data historis
24.
Yang hukan merupakan karakteristik dari system informasi adalah …
A.
Selalu singkat
B.
Melaksanakan tugas yang diperlukan
C.
Berpegang pada prosedur yang relative standar
D.
Menangani data yang rinci
E.
Menyediakan informasi pemecahan masalah
25.
Bentuk sumber yang dikelola seorang menejer dalam sebuah perusahaan adalah seperti dibawah ini, kecuali …
A.
Material
B.
Manusia
C.
Mesin
D.
Keuangan
E.
Kode etik
26.
Peran menejerial menurut Mintzberg yang berupa pengambil keputusan disebut juga …
A.
Disseminator
B.
Spokesperson
C.
Enterpreneur
D.
Disturbance Handler
E.
Decision Maker Roles
27.
Mesin penjual secara otomatis yang dapat melayani penjualan secara tunai disebut …
A.
E-Mail
B.
Twitter
C.
Facebook
D.
Toko Online
E.
Vending Machine
28.
Keluhan pekerja akibat beban kerja yang terlalu berat dibandingkan dengan yang lain tidak akan terjadi apabila pimpinan perusahaan sudah membuat …
A.
Pelimpahan tugas
B.
Pelimpahan wewenang
C.
Pembagian ruang
D.
Job description
E.
Make list to do
29.
Agar bisa menentukan Job Description yang lengkap dan sesuai kondisi kenyataan diperlukan hal-hal …
A.
Uraian yang panjang dan lebar
B.
Tugas disesuaikan dengan jarak rumah
C.
Proses analisa jabatan
D.
Karyawan senior beban kerjanya lebih sedikit
E.
Karyawan senior harus dijadikan pejabat
30.
Agar bisa menentukan Job Description yang lengkap dan sesuai kondisi kenyataan diperlukan hal-hal …
A.
Uraian yang panjang dan lebar
B.
Tugas disesuaikan dengan jarak rumah
C.
Proses analisa jabatan
D.
Karyawan senior beban kerjanya lebih sedikit
E.
Karyawan senior harus dijadikan pejabat
31.
Perputaran tugas secara periodic antara lain bertujuan untuk …
A.
Menghindari kejenuhan
B.
Memaksa karyawan untuk bekerja
C.
Menghindari korupsi
D.
Menghindari kerugian peusahaan
E.
Menambah karyawan di kantor
32.
Dengan pemakaian computer di kantor mempermudah dan mempercepat dalam pembuatan surat keluar. Tujuan penggunaan computer dalam otomatisasi kantor tersebut adalah …
A.
Media dalam pemecahan masalah
B.
Penggunaan komunikasi informasi menjadi lebih baik
C.
Meningkatnya penggunaan surat masuk
D.
Menaikan produktivitas tugas administrasi
E.
Membuat nyama karyawan kantor
33.
Yunia mendapat bea siswa untuk melanjutkan S2 di negeri sakura dari perusahaan tempat ia bekerja karena ia termasuk dalam karyawan berprestasi. Kegiatan yang dilaksanakan perusahaan tempat Yunia bekerja berusaha untuk mengembangkan profesionalisme karyawanannya melalui …
A.
Menyelenggarakan kegiatan penataran
B.
Memberikan kesempatan kepada pekerja untuk melanjutkan pendidikan
C.
Mengirim atau menyekolahkan pekerja pilihan keluar negeri
D.
Menyelenggarakan kegiatan seminar atau loka karya
E.
Menyediakan fasilitas dan bantuan dana terhadap para pekerja berprestasi untuk meningkatkan keahliannya
34.
Irwan selalu mencari informasi dan membaca buku tentang tekhnik-tekhnik menjual yang jitu hal ini merupakan salah satu cara pekerja mengembangkan profesionalisme kerja yang berupa …
A.
Proaktif dalam mengikuti pendidikan dan pelatihan serta penataran
B.
Memiliki kesadaran untuk belajar sendiri
C.
Berupaya memanfaatkan media pembelajaran untuk meningkatkan profesionalisme
D.
Aktif dan kreatif berdiskusi
E.
Proaktif dalam kegiatan masyarakat
35.
Kemampuan atau keahlian seseorang yang telah dinyatakan memenuhi kualitas standar yang ditetapkan oleh pihak eksternal dengan model pengujian tertentu adalah …
A.
Profesional
B.
Kompetensi
C.
Kompeten
D.
Profesi
E.
Profesor
36.
HRD yang bertugas mengidentifikasi kebutuhan kompetensi yang dibutuhkan perusahaan adalah tugas penting HRD yang termasuk dalam kelompok bagian …
A.
Keep Update
B.
Close the gap
C.
Soft Competency
D.
Assess Needs
E.
Hard Competency
37.
Berikut yang bukan merupakan kompetensi teknis adalah …
A.
Mampu menggunakan peralatan
B.
Mampu melaksanakan proses kerja
C.
Mampu menggunakan perlengkapan operasi
D.
Memiliki pengetahuan tentang proses dan peralatan
E.
Mmapu berpikir dengan logika
38.
Contoh kemampuan social pribadi seorang pekerja adalah …
A.
Logika
B.
Analisa
C.
Produktivitas
D.
Sintesa
E.
Komunikasi
39.
Agar rapat dengan calon investor baru tidak terlewatkan dan kita dipercaya oleh investor tersebut kita harus berupaya untuk menepati janji rapat salah satu cara yang bisa ditempuh adalah …
A.
Sediakan waktu untuk diri sendiri
B.
Buat jadwal rapat
C.
Kenali Mood anda
D.
Hindari obrolan yang tidak berguna
E.
Pasang mesin penjawab
40.
Electrical engineering termasuk kedalam kelompok …
A.
Soft Competency
B.
Hard Competency
C.
Profesional Competency
D.
Basic Competency
E.
Kompetensi Unggulan
Essay !
Jelaskan prinsip-prinsip perilaku profesionalisme !
Sebutkan cirri-ciri utama profesi !
Sebutkan cirri-ciri watak pekerja yang professional !
Jelaskan hal-hal yang harus diperhatikan saat kita berkomunikasi dengan pelanggan !
Jelaskan 3 jenis penggolongan BUMN !
Sebutkan sifat dan orientasi kode etik !
Kode Etik APLI berisi pedoman yang mengatur hubungan siapa saja ?
Apakah yang dimaksud praktek-praktek terlarang dalam kode etik APLI untuk perlindungan konsumen?
Sebutkan pihak-pihak yang menjadi orientasi dilaksanakan dan diterapkannya kode etik!
Sebutkan bagian-bagian dalam kode etik APLI !
Jelaskan pembagian data berdasarkan waktunya !
Sebutkan karakteristik dari system informasi !
Gambarkan siklus system informasi !
Sebutkan 5 sumber daya yang dikelola seorang menejer !
Sebutka apa saja yang menjadi ukuran sehingga informasi menjadi mempunyai nilai lebih bagi informasi itu sendiri !
Sebutkan manfaat Job Description bagi karyawan !
Sebutkan hal-hal yang dapat digunakan agar menentukan cara ideal dalam menentukan job description agar sesuai kenyataan !
Sebutkan pengelompokan tugas HRD dalam mengidentifikasi kebutuhan kompetensi !
Gambarkan bagan kompetensi teknis yang harus dimiliki pekerja !
Sebutkan cara mengatur waktu agar lebih efisien dan produktif dalam melakukan kerja !
KUNCI JAWABAN
Tes Formatif 1
Pilihan Ganda
1.
B
6.
E
2.
B
7.
E
3.
C
8.
A
4.
D
9.
D
5
E
10.
B
Essay
Profesionalisme adalah mutu, kualitas, dan tindak tanduk yang merupakan ciri suatu profesi atau ciri orang yang professional
6 contoh profesi antara lain dokter, guru, bidan, tentara, penjual, Akuntan, Perawat
Kelebihan dari usaha yang dikelola sendiri adalah :
1) Pemilik bebas mengatur usahanya
2) Semua keuntungan dapat dinikmati sendiri
3) Rahasia perusahaan terjamin
Sedangkan kekurangannya sebagai berikut :
1) Modal terbatas
2) Tenaga terbatas
3) Kesinambungan usaha kurang terjamin
4) Resiko ditanggung sendiri
Langkah-langkah saat kita menjual :
Langkah-langkah saat kita menjual antara lain :
Sapa , misal selamat pagi
Buka, missal apabila pengunjung ragu katakana langsung kalau produk banyak peminatnya
Demo, misal memperagakan cara kerja, cara menggunakan produk
Tutup, memastikan produk jadi dibeli atau tidak
Tambah, menawarkan produk lain sebagai pelengkap atau paduan yang disebut juga product complement
4 Macam Badan Usaha Milik Swasta yaitu :
Firma (Perusahaan Persekutuan)
Firma adalah badan usaha yang dimiliki oleh paling sedikit dua orang dan resiko ditanggung bersama.
Persekutuan Komanditer (CV)
CV adalah badanusaha yang modalnya dimiliki oleh beberapa orang. Dalam CV terdapat dua macam keanggotaan yaitu anggota aktif dan pasif. Anggota aktif bertanggung jawab penuh terhadap jalannya perusahaan. Anggota pasif hanya sebatas pemilik modal.
Perseroan Terbatas (PT)
PT adalah badan usaha yang modalnya dihimpun dari beberapa orang melalui penjualan saham. Saham adalah surat tanda bukti keikutsertaan menjadi pemilik perusahaan.
Koperasi
Koperasi adalah badan usaha bersama yang memiliki organisasi berdasarkan atas asas kekeluargaan yang bertujuan mensejahterakan anggotanya.
Tes Formatif 2
Kode etik profesi menurut UU No. 8 tentang Pokok-Pokok Kepegawean adalah pedoman sikap, tingkah laku dan perbuatan dalam melaksanakan tugas dan dalam kehidupan sehari-hari.
Fungsi Kode Etik
Kode etik profesi memberikan pedoman bagi setiap anggota profesi tentang prinsip-prinsip profesionalisme yang digariskan. Maksudnya bahwa dengan kode etik profesi, pelaksana profesi mampu mengetahui suatu hal yang boleh dia lakukan dan yang tidak boleh dilakukan.
Kode etik profesi merupakan sarana control social bagi masyarakat atas profesi yang bersangkutan, maksudnya bahwa etika profesi dapat memberikan suatu pengetahuan kepada masyarakat agar juga dapat memahami arti pentingnya suatu profesi sehingga memungkinkan pengontrolan terhadap para pelaksana di lapangan kerja (kalangan social).
Kode etik profesi mencegah campur tangan pihak luar di organisasi profesi tentang hubungan dalam keanggotaan profesi. Maksudnya para pelaksana profesi pada suatu instansi atau perusahaan yang lain tidak boleh mencampuri pelaksanaan profesi di lain instansi atau perusahaan.
Kode Etik APLI ini berisi pedoman yang mengatur hubungan antara :
Perusahaan anggota Asosiasi Penjualan Langsung Indonesia (APLI) dan para Penjual Langsung atau calon Penjual Langsung.
Perusahaan Anggota APLI dan para Penjual Langsung serta para Konsumen
Perusahaan-perusahaan Anggota, karena mereka berkompetisi di pasar bebas.
Individu-individu yang mengajukan keluhan, Administrator Kode Etik APLI dan perusahaan-perusahaan Anggota APLI.
Penjual Langsung yaitu Seseorang atau suatu badan yang berhak untuk membeli dan/atau menjual Produk-produk perusahaan dan yang berhak untuk merekrut Penjual Langsung lainnya
APLI dan Administrator Kode Etik
Tes Formatif 3
Pilihan Ganda
1.
A
6.
B
2.
C
7.
E
3.
B
8.
A
4.
A
9.
C
5
C
10.
E
Essay
Kebutuhan akan menejemen informasi disebabkan oleh :
Meningkatnya kompleksitas tugas menejemen, hal ini disebabkan oleh :
Pengaruh ekonomi internasional
Perkembangan teknologi dunia yang semakin pesat
Semakin sempitnya kerangka waktu bagi para menejer untuk mengambil keputusan.
Keinginan untuk menggunaka peralatan pemecahan masalah yang lebih baik
Data Berdasarkan sifatnya terdiri dari :
Data sementara, yaitu data yang sifat pemakaiannya hanya sementara, contoh data peserta Ujian, data peserta pemilu.
Data permanen, yaitu data tetap yang dibutuhkan untuk waktu yang lama, contoh: data guru, data karyawan perusahaan.
Peran antar pribadi (Interpersonal Roles)
Pemimpin (leader) yang mampu menyediakan motivasi, berpenampilan tinggi (Figure head), melaksanakan tugas seremonial, mampu berhubungan dengan orang lain (Laison), menjalin hubungan dengan orang yang berada di luar unit.
Tugas manajer pada manajemen informasi adalah sebagai berikut :
Bertanggung jawab untuk mengumpulkan data mentah dan meproses menjadi informasi yang dapat digunakan
Menentukan oramg-orang dalam perusahaan supaya dapat menerima informasi dengan bentuk yang tepat, pada saat yang tepat pula sehingga informasi dapat digunkan untuk mendukung proses manajemen
Membuang informasi yang kuno, tidak lengkap dan slah serta mengganti dengan informasi yang dapat digunakan
Vending Machine adalah mesin penjual secara otomatis
Tes Formatif 4
Pilihan Ganda
1.
C
2.
D
3.
E
4.
A
5
C
Essay
Bekerja/belajar bersama dalam sebuah kelompok kerja (team work) memiliki tujuan :
Membangun dan memberikan pendapat untuk suatu tujuan yang sehat
Menambah pengertian tentang suatu masalah
Menanggapi, dan bekerja untuk mengerti pertanyaan-pertanyaan yang lain, wawasan dan penyelesaian
Bertanggung jawab terhadap orang lain, dan mereka bertanggung jawab pada anda
Tergantung satu dengan yang lain
Cara ideal untuk menentukan job description yang lengkap dan sesuai dengan kondisi kenyataan diperlukan hal-hal berikut ini :
Proses analisa jabatan
Mengundang konsultan eksternal jika diperlukan
Melakukan intervieuw ke semua karyawan untuk mengetahui beban kerja yang aktual.
Cara membentuk kelompok kerja antara lain :
Kegiatan kelompok dimulai dengan latihan
Dalam suatu kelompok sebaiknya terdiri dari tiga sampai lima orang
Keragaman tingkat kemahiran, latar belakang, dan pengalaman
Kesepatan setiap anggota kelompok untuk mencapai tujuan dapat ditentukan dan dimengerti oleh kelompok
Membagi prinsip-prinsip tanggung jawab ditentukan dan disetujui oleh setiap anggota kelompok, antara lain meliputi:
Adanya kesepakatan persiapan dan tepat waktu untuk pertemuan
Ada diskusi dalam menghadapi persoalan
Bertanggung jawab dalam pembagian tugas dan melaksanakan tepat waktu
Tujuan utama penggunaan otomatisasi kantor adalah:
Menaikkan produktifitas tugas administrasi
Meningkatkan penggunaan surat menyurat keluar
Meningkatkan penggunaan surat menyurat masuk
Media dalam pemecahan masalah
Penggunaan komunikasi informasi menjadi lebih baik
Make reward and punishment system yaitu buatlah sistem penghargaan dan hukuman bagi anda agar lebih semangat dalam bekerja
Tes Formatif 5
Pilihan Ganda
1.
B
2.
A
3.
B
4.
B
5
A
Essay
Kegiatan-kegiatan dalam rangka pengembangan profesionalisme kerja adalah sebagai berikut :
Menyelenggarakan kegiatan penataran dan pelatihan terhadap para pekerja yang dilaksanakan secara bertahap dan berkesinambungan
Memberikan kesempatan kepada pekerja untuk melanjutkan pendidikannya ke tingkat yang lebih tinggi
Mengirim atau menyekolahkan para pekerja pilihan keluar negeri
Menyelenggarakan kegiatan seminar, loka karya atau worshop yang berkaitan dengan peningkatan kualitas tenaga kerja
Menyediakan fasilitas dan bantuan dana terhadap para pekerja yang berprestasi untuk meningkatkan keahliannya.
Cara yang bisa dilakukan pekerja dalam mengembangkan sikap profesionalisme kerja adalah sebagai berikut :
Proaktif dalam mengikuti pendidikan, penataran, dan pelatihan yang diselenggarakan oleh instansi atau perusahaan tempat bekerja
Memiliki kesadaran untuk berupaya meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan melalui belajar sendiri
Berupaya memanfaatkan media pembelajaran, seperti buku, suarat kabar, majalah, radio, televise dan internet untuk meningkatkan keahlian atau ketrampilan
Aktif dan kreatif berdiskusi dengan teman sekerja dalam rangka meningkatkan keahlian dan ketrampilan kerja
Proaktif dalam kegiatan di masyarakat yang berhubungan dengan pengembangan profesionalisme kerjanya.
Kompetensi adalah kemampuan yang dimiliki seseorang baik ketrampilan (skill), attribute personal (attitude) dan pengetahuan (knowledge) yang bisa diperoleh melalui jalur pendidikan formal maupun non formal yang tercermin dalam perilaku kerja dalam menjalankan fungsi, tugas dan pekerjaannya agar mencapai target individu maupun target organisasi (perusahaan). Ct. Guru harus berijazah S1
Kompeten berarti kemampuan atau keahlian seseorang yang telah dinyatakan memenuhi kualitas standar yang ditetapkan oleh pihak eksternal dengan model pengujian tertentu.
Kompetensi Perilaku, dikelompokan menjadi 3 kelompok besar yaitu :
Kemampuan berpikir : logika, analisa, sintesa
Kemampuan sikap kerja: orientasi hasil, produktivitas, kemampuan meningkatkan diri
Kemampuan social pribadi : menyesuaikan diri, toleransi, komunikasi, bekerja kelompok/team, kepemimpinan.
Evaluasi
Pilihan Ganda
1.
B
11.
C
21.
C
31.
A
2.
E
12.
E
22.
A
32.
D
3.
E
13.
B
23.
E
33.
C
4.
C
14.
C
24.
A
34.
C
5
A
15.
D
25.
E
35.
C
6.
E
16.
E
26.
E
36.
D
7.
E
17.
C
27.
E
37.
E
8.
B
18.
B
28.
D
38.
E
9.
D
19.
C
29.
C
39.
B
10.
E
20.
A
30.
C
40.
B
Essay
Prinsip-prinsip perilaku profesionalismen :
Tanggung jawab
Dalam melaksanakan tanggung jawabnya sebagai professional hendaklah melaksanakan pertimbangan professional dan moral seluruh keluarga.
Kepentingan publik
Harus menerima kewajiban untuk bertindak dalam melayani kepentingan publik, menghormati kepercayaan public
Integritas
Untuk mempertahankan dan memperluas publik maka harus melaksanakan seluruh tanggung jawab professional.
Obyektifitas dan Independent
Seseorang professional harus mampu mempertahankan obyektifitas dan bebas dari konflik.
Kecermatan dan keseksamaan
Anggota harus mengamati standar teknis dan standar etnik profesi.
Lingkup dan sifat produk jasa
Seseorang professional dalam praktik publik harus mengamati prinsip perilaku professional dalam menentukan lingkup dan sikap produk dan jasa yang diberikan.
Ciri utama profesi antara lain :
Sebuah profesi mensyaratkan pelatihan ekstensif sebelum memasuki sebuah profesi
Pelatihan tersebut meliputi komponen intelektual yang siginifikan
Tenaga yang terlatih mampu memberikan jasa yang penting kepada masyarakat
Adanya proses lisensi atau sertifikat
Adanya organisasi
Otonomi dalam pekerjaanya
Tiga watak pekerja professional tersebut adalah sebagai berikut :
Kerja seorang professional itu beritikad untuk merealisasikan kebajikan demi tegaknya kehormatan profesi yang digeluti, dan oleh karenanya tidak terlalu mementingkan atau mengharapkan imbalan upah materiil
Kerja seorang professional harus dilandasi oleh kemahiran teknis yang berkualitas tinggi yang dicapai melalui proses pendidikan dan/atau pelatihan yang panjang, eksklusif dan berat
Kerja seorang professional diukur dengan kualitas teknis dan kualitas moral harus menundukan diri pada mekanisme control kode etik yang dikembangkan dan disepakati bersama di dalam sebuah organisasi profesi.
Hal-hal yang harus diperhatikan saat kita berkomunikasi dengan pelanggan :
Jarak yang idial, tidak terlalu dekat
Volume dan nada suara yang enak dan sopan
Mengatur kecepatan berbicara agar resiver memahami pesan yang disampaikan
Memilih kata yang sopan dan mudah dipahami
Melakukan kontak mata secara sopan dan bersahabat
Mengucapkan kata secara jelas.
Ada juga hal-hal yang harus dihindari pada saat melakukan pembicaraan :
Tidak membiarakan agama, rasial dan pribadi
Jangan mendominasi pembicaraan sebaiknya yang dominan adalah pelanggan
Cari alasan lain jika hendak mengundurkan diri
3 Jenis penggolongan BUMN :
a) Perusahaan Jawatan (Perjan)
Perusahaan yang bertujuan memberikan pelayanan pada masyarakat dan bukan semata-mata mencari keuntungan.
b) Perusahaan Umum (Perum)
Perusahaan yang bertujuan memberikan pelayanan pada masyarakat dan mencari keuntungan.
c) Perusahaan Perseroan (Persero)
Perusahaan yang modalnya terdiri atas sahan-saham yang sebagian sahamnya dimiliki Negara dan sebagian lagi swasta.
Sifat dan orientasi kode etik hendaknya mengacu pada hal-hal berikut :
Singkat
Sederhana
Jelas dan konsisten
Masuk akal
Dapat diterima
Praktis dan dapat dilaksanakan
Komprehensif dan lengkap
Positif dalam formulasinya
Kode Etik ini berisi pedoman yang mengatur hubungan antara :
Perusahaan anggota Asosiasi Penjualan Langsung Indonesia (APLI) dan para Penjual Langsung atau calon Penjual Langsung.
Perusahaan Anggota APLI dan para Penjual Langsung serta para Konsumen
Perusahaan-perusahaan Anggota, karena mereka berkompetisi di pasar bebas.
Individu-individu yang mengajukan keluhan, Administrator Kode Etik APLI dan perusahaan-perusahaan Anggota APLI.
Praktek terlarang dalam kode etik APLI adalah Penjual Langsung dilarang menggunakan praktek-praktek penjualan yang bersifat menyesatkan, menipu atau tidak jujur.
Pihak-pihak yang menjadi orientasi penerapan kode etik yaitu :
Rekan
Profesi
Badan
Nasabah/pemakai
Negara
Masyarakat
Kode etik APLI terdiri dari beberapa bagian antara lain 1) Hal-hal Umum, 2) Penagaturan untuk perlindungan konsumen, 3) Pengaturan terhadap penjualan langsung, 4) Perilaku antar perusahaan, 4) Penegakan kode etik
Berdasarkan waktunya, data terdiri dari:
Data historis, yaitu data-data lama di masa yang lalu, contoh:data penjualan dan data pembelian tahun yang lalu.
Data terkini, yaitu data yang dihasilkan pada saat sekarang, contoh: data penjualan dan data pembelian tahun 2012.
Karakteristik dari sebuah sistem informasi adalah:
Melaksanakan tugas yang diperlukan
Berpegang pada prosedur yang relatif standar
Menangani data yang rinci
SISTEM INFORMASIPengumpulan DataPengolahan DataManajemen DataPenyimpanan Pemutakhiran Penarikan kembali dataPengendalian dan pengamanan dataPengadaan informasiMenyediakan informasi pemecahan masalah
SISTEM INFORMASI
Pengumpulan Data
Pengolahan Data
Manajemen Data
Penyimpanan
Pemutakhiran
Penarikan kembali data
Pengendalian dan pengamanan data
Pengadaan informasi
Ada lima bentuk sumber yang dikelola seorang menejer dalam sebuah perusahaan yaitu :
Manusia
Material
Mesin termasuk fasilitas dan energy
Keuangan
Informasi termasuk data
Kemasan informasi harus dapat memberikan nilai lebih bagi informasi itu sendiri, informasi dikatakan mempunyai nilai apabila diukur dari:
Mampu menurunkan biaya penelitian , pengembangan, dan pelaksanaan
Menghemat waktu, sehingga implementasi dan inovasi bisa lebih cepat
Membuat kebijakan lebih efektif
Mendukung ke arah pencapaian tujuan/sasaran strategi pemasaran
Mengatasi ketidak tahuan
Memuaskan manajemen dan pelanggan
Manfaat job description bagi karyawan adalah :
Untuk mengetahui tugas utama dan tugas tambahan yang perlu dilakukan karyawan.
Karyawan memperoleh gambaran nyata tentang output kerjanya sendiri atau melihat prestasi yang dicapai melalui evaluasi kinerja tahunan yang dilakukan perusahaan.
Bagi karyawan yang baru menjabat suatu posisi , akan mengetahui dan memahami alur koordinasi dan struktur pembagian wewenang, alat kerja yang digunakan dan lokasi kerjanya.
Cara ideal untuk menentukan job description yang lengkap dan sesuai dengan kondisi kenyataan diperlukan hal-hal berikut ini :
Proses analisa jabatan
Mengundang konsultan eksternal jika diperlukan
Melakukan intervieuw ke semua karyawan untuk mengetahui beban kerja yang aktual.
Tugas-tugas penting HRD tersebut dikelompokan menjadi bagian-bagian :
Assess Needs yaitu HRD bertugas mengidentifikasi kebutuhan kompetensi yang dibutuhkan perusahaan
Keep Update yaitu HRD harus terus update perkembangan yang terjadi di dunia luar terutama yang terkait dengan industry dimana bisnis bergerak.
Close The Gap yaitu HRD bertugas untuk menutup gap yang terjadi dalam kompetensi ini antara yang dibutuhkan dengan actual.
Kompetensi dan Kinerja artinya kompetensi harus ada dalam diri individu dan organisasi untuk mencapai kinerja yang diharapkan.
Melaksanakan dan atau MengelolaTool/Equipment OperationTask / Job ProcessScience of Process / ToolsAktivitas Pekerjaan
Melaksanakan dan atau Mengelola
Tool/Equipment Operation
Task / Job Process
Science of Process / Tools
Aktivitas Pekerjaan
Cara mengatur waktu agar lebih efisien dan produktif antara lain : 1) Sediakan waktu untuk diri sendiri, 2) Kenali Mood anda, 3) Hindari obrolan yang tidak ada juntrungnya, 4) Pasang mesin penjawab, 5) Buat jadwal rapat
BAB III
PENUTUP
Peserta Diklat dikatakan kompeten bila telah melaksanakan tugas-tugas dan Mengerjakan Tes Formatif dan Evaluasi dengam memperoleh batas minimal ketercapaian 75%. Bila belum mencapai kompeten, Siswa harus mengulang kembali Kompetensi " Menerapkan Prinsip Profesional Bekerja" . Bagi siswa yang telah mencapai batas minimal ketercapaian 75% berhak mengikuti Uji Kompetensi dari penguji intern atau ekstern .
Daftar Pustaka
Asmaulhusna2602.blogspot.com. Modul Melakukan Prinsip Profesional Bekerja.
Bystrom, K.(2002). "Information and information soures in task of varying complexity" dalam Journal of the American Society for Information Science and Technology, Vol.53, Hal 581 – 591.
Sohidin, SE, M.Si, 2010, "Modul Menerapkan Prinsip Praktek Profesional Dalam Bekerja". Surakarta : LPA Mitra Bijak Surakarta