BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Atonia Atonia Uteri Uteri merupa merupakan kan penyeba penyebab b terbany terbanyak ak perdar perdaraha ahan n post post partum dini (50%). Dan merupakan alasan paling sering untuk melakukan histerektomi peripartum. Kontraksi uterus merupakan mekanisme utama untuk untuk mengo mengontr ntrol ol perdar perdaraha ahan n setelah setelah melahi melahirka rkan. n. Atoni Atoniaa uteri uteri terjad terjadii karena kegagalan mekanisme ini. Perdarahan post partum seara !isiologis dikontrol oleh kontraksi serabut serabut"ser "serabu abutt miomet miometrium rium yang yang mengeli mengelilin lingi gi pembul pembuluh uh darah darah yang yang mem!askularisasi daerah implantasi plasenta. Atonia uteri terjadi apabila serabut"serabu serabut"serabutt miometrium miometrium tersebut tersebut tidak berkontraksi berkontraksi.. #atasan atonia uteri adalah uterus yang tidak berkontraksi setelah janin dan plasenta lahir.
1.2
Tujuan Tujuan Umum
$ahasisa dapat mengetahui tentang konsep atonia uteri.
Tujuan Tu juan Khusus
&. $ahasis $ahasisa a dapat dapat memaham memahamii konsep konsep Aton Atonia ia Uteri. Uteri. '. $aha $ahasis sisa a dapa dapatt melak melakuk ukan an Asuha suhan n Kepe Kepera raa atan tan kepa kepada da pasie pasien n Atonia uteri.
1
BAB II TINJAUAN TEOI
2.1 De!"n"s" De!"n"s" At#n"a At#n"a Uter" Uter"
Atonia uteri (relaksasi otot uterus) adalah uteri tidak berkontraksi dalam &5 detik setelah dilakukan pemijatan !undus uteri (plasenta telah lahir). (Depkes akarta '00') Atonia uteri terjadi jika uterus tidak berkontraksi dalam &5detik setelah dilakukan rangsangan taktil (pemijatan) !undus uteri. Perdarahan postpartum dengan penyebab uteri tidak terlalu banyak dijumpai karena penerimaan gerakan keluarga berenana makin meningkat ( $anuaba * AP+). Atonia Uteri adalah suatu kondisi dimana miometrium tidak dapat berkontraksi dan bila ini terjadi maka darah yang keluar dari bekas tempat melekatnya plasenta menjadi tidak terkendali. Atonia Uteri adalah keadaan lemahnya tonus,kontraksi rahim yang menyebabkan uterus tidak mampu menutup perdarahan terbuka dari tempat implantasi plasenta setelah bayi dan plasenta lahir. (Apri- '00) #erd #erdasa asark rkan an data data di atas atas dapa dapatt kami kami simpu simpulk lkan an bah bahaa Atonia Uteri adalah suatu keadaan dimana miometrium tidak berkontraksi dala dalam m kuru kurun n aktu aktu &5 menit enit sete setela lah h kela kelahi hira ran n plas plasen enta ta hing ingga menyeba menyebabka bkan n perdar perdarahan ahan terus terus meneru meneruss karena karena uterus uterus tidak tidak mampu mampu menutup perdarahan terbuka dari tempat implantasi plasenta.
2.2 Anat#m" Anat#m" $"s"#l# $"s"#l#g" g" a. Uterus
$erupakan jaringan otot yang kuat- berdinding tebal- muskular pipih- ekung dan tampak seperti bola lampu , buah peer terbalik yang terletak di pel/is minor di antara kandung kemih dan retum. Uterus
2
normal memiliki bentuk simetris- nyeri bila ditekan- liin dan teraba padat. Uterus terdiri dari tiga bagian yaitu !undus uteri yaitu bagian orpus uteri yang terletak di atas kedua pangkal tuba !allopi- orpus uteri merupakan bagian utama yang mengelilingi ka/um uteri dan berbentuk
segitiga-
dan
se/iks
uteri
yang
berbentuk
silinder. Dinding belakang- dinding depan dan bagian atas tertutup peritoneum sedangkan bagian baahnya berhubungan dengan kandung kemih. Untuk mempertahankan posisinya uterus disangga beberapa ligamentum- jaringan ikat dan peritoneum. Ukuran uterus tergantung dari usia anita- pada anak"anak ukuran uterus sekitar '"1 m- nullipara 2"3 m- dan multipara 3" m. Dinding uterus terdiri dari tiga lapisan yaitu peritoneum- miometrium , lapisan otot- dan endometrium.
b. Peritoneum $eliputi dinding rahim bagian luar- menutupi bagian luar uterusmerupakan penebalan yang diisi jaringan ikat dan
pembuluh darah
lim!e dan urat sara!- meliputi tuba dan menapai dinding abdomen
&. 4apisan otot a) 4apisan luar seperti Kap6melengkung dari !undus uteri menuju ligamentum b) 4apisan dalam berasal dari osteum tuba uteri sampai osteum uteri internum ) 4apisan tengah terletak di antara kedua lapisan tersebut membentuk lapisan tebal anyaman serabut otot rahim. 4apisan tengah ditembus oleh pembuluh darah arteri dan /ena. 4engkungan serabut otot ini membentuk angka dan sehingga saat terjadi kontraksi pembuluh darah terjepit rapat dengan demikian perdarahan dapat terhenti.
3
'. 7emakin ke arah ser/iks otot rahim makin berkurang dan jaringan ikatnya bertambah. #agian rahim yang terletak antara osteum uteri internum anatomikum yang merupakan batas dan ka/um uteri dan kanalis ser/ikalis dengan osteum uteri histologikum (dimana terjadi perubahan selaput lendir ka/um uteri menjadi selaput lendir ser/iks) disebut istmus. 8stmus uteri ini akan menjadi segmen baah rahim dan meregang saat persalinan. 1. Kedudukan uterus dalam tulang panggul ditentukan oleh tonus otot rahim sendiri- tonus ligamentum yang menyangga- tonus otot"otot dasar panggul- ligamentum yang menyangga uterus adalah ligamentum latum- ligamentum rotundum (teres uteri) ligamentum in!indibulo pel/ikum (suspensorium o/arii) ligamentum kardinale mahenrod- ligamentum saro uterinum dan ligamentum uterinum. . 4igamentum latum $erupakan lipatan peritoneum kanan dan kiri uterus meluas sampai ke dinding panggul- ruang antara kedua lipatan berisi jaringan ikat longgar dan mengandung pembuluh darah lim!e dan ureter- ligamentum latum seolah"olah tergantung pada tuba !allopi- terdiri dari otot polos dan jaringan ikat- !ungsi ligamentum latum yakni untuk menahan uterus dalam posisi ante!leksi d. 4igamentum in!undibulo pel/ikum 9erbentang dari in!undibulum dan o/arium menuju dinding panggulmenggantung uterus ke dinding panggul- antara tuba !allopi dan o/arium terdapat ligamentum o/arii proprium
e. 4igamentum kardinale mahenrod Dari ser/iks setinggi osteum uteri
internum menuju panggul-
menghalangi pergerakan uterus ke kanan dan ke kiri- tempat masuknya pembuluh darah menuju uterus !. 4igamentum saro uterinum $erupakan penebalan dari ligamentum kardinale mahenrod menuju os sarum g. 4igamentum /esika uterinum
4
Dari uterus menuju ke kandung kemih- merupakan jaringan ikat yang agak longgar sehingga dapat mengikuti perkembangan uterus saa t hamil dan persalinan h. Pembuluh darah uterus Arteri uterina asenden yang menuju orpus uteri sepanjang dinding lateral dan memberikan abangnya menuju uterus dan di dasar endometrium membentuk arteri spinalis uteri. Pada bagian atas ada arteri o/arika untuk memberikan darah pada tuba !allopi dan o/arium i.
melalui ramus tubarius dan ramus o/arika. 7usunan sara! uterus Kontraksi otot rahim bersi!at otonom dan dikendalikan oleh sara! simpatis dan parasimpatis melalui ganglion ser/ikalis !ronkenhouser yang terletak pada pertemuan ligamentum sakro uterinum.
2.% Et"#l#g"
:/erdistensi uterus-baik absolut maupuun relati!- merupakan !aktor resiko mayor terjadinya atonia uteri. :/erdistensi uterus dapat disebabkan oleh
kehamilan
ganda-
janin
makrosomia-
polihidramnion
atau
abnormalitas janin (misal hidrose!alus berat)- kelainan struktur uterus atau kegagalan untuk melahirkan plasenta atau distensi akibat akumulasi darah di uterus baik sebelum maupun plasenta lahir. 4emahnya kontraksi moimetrium merupakan akibat dari kelelahan karena persalinan lama atau persalinan dengan tenaga besar- terutama biila mendapatkan stimmulasi. ;al ini dapat pula terjadi sebagai akibat dari iinhibisi kontraksi yang disebabkan oleh obat"obatan- seperti agen anestesi terhalogenisasinitrat- obat"obat
antiin!lamasi nonsteroid- magnesium sul!at- beta
simpatomimetik dan ni!edipin. Penyebab lain yaitu plasenta letak rendah- toksin bakteri (korioamnionitis-
endomiometritis-
septikemia)-
hipoksia
akibat
hipoper!usi atau uterus ou/elaire pada abruptio plasenta dan hipotermia akibat resusitasi masi!.
5
Data terbaru menyebutkan baha grandemultiparitas bukan merupakan !aktor resiko independen untuk terjadinya
perdarahan
postpartum.(#uku Ajar :bstetri- '0&0).
'. 1. =. 5. 2. >. 3. .
solusio plasenta- uterus bikornis- bekas operasi. g.
2.& Pat#!"s"#l#g"
Perdarahan obstetri sering disebabkan oleh kegagalan uterus untuk berkontraksi seara memadai setelah kelahiran. Pada banyak kasus perdarahan postpartum dapat diperkirakan jauh sebelum kelahiran. ?ontoh"ontoh ketika trauma dapat menyebabkan perdarahan postpartum anatara lain kelahiran janin besar- pelahiran dengan !orseps tengah- rotasi !orseps- setiap manipulasi intrauterus- dan mungkin persalinan per/aginam setelah seksio sesarea (@#A?) atau insisi uterus lainnya. Atonia uteri yang menyebabkan perdarahan dapat diperkirakan apabila digunakan at"at anestetik berhalogen dalam konsentrasi tinggi yang menyebabkan relaksasi uterus (Bilstrap dkk- &3>).
6
Uterus yang mengalami o/erdistensi besar kemungkinan besar mengalami hipotonia setelah persalinan. Dengan demikian- anita dengan janin besar- janin multipel- atau hidramnion rentan terhadap perdarahan akibat atonia uteri. Kehilangan darah pada persalinan kembar- sebagai ontoh- rata"rata hampir &000 ml dan mungkin jauh lebih banyak (prithard- &25). Canita yang persalinannya ditandai dengan his yang terlalu kuat atau tidak e!ekti! juga dengan kemuungkinan mengalami perdarahan berlebihan akibat atonia uteri setelah melahirkan. Demikian juga- persalinan yang dipiu atau dipau dengan oksitosin lebih rentan mengalami atonia uteri dan perdarahan postpartum. Canita dengan paritas tinggi mungkin berisiko besar mengalami atonia uteri. atau lebih. $ereka melaporkan baha insiden perdarahan postpartum sebesar '-> persen pada para anita ini meningkat empat kali lipat dibandingkan dengan populasi obstetri umum. #abinski dkk. (&) melaporkan insiden perdarahan postpartum sebesar 0-1 persen pada anita dengan paritas rendah- tetapi &- persen pada mereka dengan para = atau lebih. isiko lain adalah anita yang bersangkutan perbah mengalami perdarahan postpartum. Akhirnya- kesalahan penatalaksanaan persalinan kala tiga berupa upaya untuk memperepat pelahiran plasenta selain dari pada mengeluarkannya seara manual. Pemijatan dan penekanan seara terus menerus terhadap uterus yang sudah berkontraksi dapat mengganggu mekanisme !isiologis pelepasan plasenta sehingga pemisahan plasenta tidak sempurna dan pengeluaran darah meningkat.
2.' (an"!estas" Kl"n"s 1. Uterus tidak berkontraksi dan lembek. 2. Perdarahan segera setelah anak lahir (post partum primer) 1. Perdarahan Per/aginam Perdarahan yang terjadi pada kasus atonia uteri sangat banyak dan
darah tidak merembes. Eang sering terjadi adalah darah keluar disertai
7
gumpalan- hal ini terjadi karena trombokplastin sudah tidak mampu lagi sebagai anti pembeku darah. =. Konsistensi ahim 4unak Bejala ini merupakan gejala terpenting atau khas atonia dan yang membedakan dengan penyebab perdarahan yang lain 5.
2.) Pemer"ksaan Penunjang &. Bolongan darah menentukan h- A#: dan perookan silang '. umlah darah lengkap $enunjukkan penurunan ;b,;t dan peningkatan jumlah sel darah
putih (7DP) (;b saat tidak hamil&'"&2gr,dl- saat hamil &0"&=gr,dl. ;t saat tidak hamil1>%"=>%- saat hamil1'%"='%. 9otal 7DP saat tidak hamil =.500"&0.000,mm1. saat hamil 5.000"&5.000) 1. Kultur uterus dan /agina $engesampingkan in!eksi pasa partum =. Urinalisis $emastikan kerusakan kandung kemih 5. Pro!il koagulasi Peningkatan degradasi- kadar produk !ibrin,produk split !ibrin (
Penatalaksanaan &. Kenali dan tegakan diagnosis kerja atonia uteri. '. $asase uterus- berikan oksitosin dan ergometrin intra/ena- bila ada perbaikan dan perdarahan berhenti- oksitosin dilanjutkan perin!us.
8
1. #ila tidak ada perbaikan dilakukan kompresi bimanual- dan kemudian dipasang tampon utero/aginal padat. Kalau ara ini berhasildipertahankan selama '= jam. =. Kompresi bimanual eksternal- menekan uterus melalui dinding abdomen dengan jalan saling mendekatkan kedua belah telapak tangan yang melingkupi uterus. Pantau aliran darah yang keluar. #ila perdarahan berkurang- kompresi diteruskan- pertahankan hingga uterus dapat kembali berkontraksi. #ila belum berhasil dilakukan kompresi bimanual internal. 5. Kompresi bimanual internal- uterus ditekan diantara telapak tangan pada dinding abdomen dan tinju tangan dalam /agina untuk menjepit pembuluh darah didalam miometrium (sebagai pengganti mekanisme kontraksi). Perhatikan perdarahan yang terjadi. Pertahankan kondisi ini bla perdarahan berkurang atau berhenti- tunggu hingga uterus berkontraksi kembali. Apabia perdarahan tetap terjadi- oba kompresi aorta abdominalis. 2. Kompresi aorta abdominalis- raba arteri !emoralis dengan ujung jari tangan kiri- pertahankan posisi tersebut- genggam tangan kanan kemuadian tekankan pada daerah umbilikus- tegak lurus dengan sumbu badan- hingga menapai kolumna /ertebralis. Penekanan yang tepat akan menghentikan atau sangat mengurangi denyut arteri !emoralis. 4ihat hasil kompresi dengan memperhatikan perdarahan yang terjadi. >. Dalam keadaan uterus tidak respon terhadap oksitosin,ergometrin- bisa dioba prostaglandin <'a ('50 mg) seara intramuskular atau langsung pada miometrium (transabdominal). #ila perlu pemberiannya dapat diulang dalam 5 menit dan tiap ' atau 1 jam sesudahnya. 3. 4aparotomi dilakukan bila uterus tapi lembek dan perdarahan yang terjadi tetapG'00 ml,jam. 9ujuan laparotomi adalah meligasi arteri uterina atau hipogastrik (khusus untuk penderita yang belum punya anak atau muda sekali). . #ila tidak berhasil- histerektomi adalah langkah terakhir.
9
BAB III A+UHAN KEPEA,ATAN
%.1 Pengkaj"an
Pengkajian merupakan langkah aal dari proses keperaatan. Pengkajian
yang
benar
dan
terarah
akan
mempermudah
dalam
merenanakan tindakan dan e/aluasi dari tidakan yang dilakasanakan. Pengkajian dilakukan seara sistematis- berisikan in!ormasi subjekti! dan objekti! dari klien yang diperoleh dari aanara dan pemeriksaan !isik. Pengkajian terhadap klien post meliputi a. Anamnesa &. 8dentitas klien Data diri klien meliputi nama- umur- pekerjaan- pendidikanalamat- medial reord
dan lain H lain.
'. iayat kesehatan a) iayat kesehatan dahulu iayat penyakit jantung- hipertensi- penyakit ginjal kronikhemo!ilia- riayat pre eklampsia- trauma jalan lahir- kegagalan kompresi pembuluh darah- tempat implantasi plasenta- retensi sisa plasenta. b) iayat kesehatan sekarang
10
Keluhan yang dirasakan saat ini yaitu kehilangan darah dalam jumlah banyak (G500ml)- +adi lemah- puat- lokea berarna merah- haus- pusing- gelisah- letih- tekanan darah rendahekstremitas dingin- dan mual. ) iayat kesehatan keluarga Adanya riayat keluarga yang pernah atau sedang menderita hipertensi- penyakit jantung- dan pre eklampsia- penyakit keturunan hemopilia dan penyakit menular.
1. iayat obstetrik a) iayat menstruasi meliputi $enarhe- lamanya siklus banyaknya- baunya - keluhan aktu haid- ;P;9 b) iayat perkainan meliputi Usia kain- kain yang keberapa- Usia mulai hamil ) iayat hamil- persalinan dan ni!as yang lalu &) iayat hamil meliputi Caktu hamil muda- hamil tuaapakah ada abortus- retensi plasenta. ') iayat persalinan meliputi 9ua
kehamilan-
ara
persalinan- penolong- tempat bersalin- apakah ada kesulitan dalam persalinan anak lahir atau mati- berat badan anak aktu lahir- panjang aktu lahir. 1) iayat ni!as meliputi Keadaan lohea- apakah ada pendarahan- A78 ukup atau tidak dan kondisi ibu saat ni!astinggi !undus uteri dan kontraksi d) iayat Kehamilan sekarang &) ;amil muda- keluhan selama hamil muda ') ;amil tua- keluhan selama hamil tua- peningkatan berat badan- tinggi badan- suhu- nadi- perna!asan- peningkatan tekanan darah- keadaan gii akibat mual- keluhan lain =. iayat antenatal are meliputi Dimana tempat pelayanan beberapa kali- peraatan serta pengobatannya yang didapat Pola akti!itas sehari"hari. a) $akan dan minum- meliputi komposisi makanan- !rekuensi baik sebelum diraat maupun selama diraat. Adapun makan
11
dan minum pada masa ni!as harus bermutu dan bergii- ukup kalori- makanan yang mengandung protein- banyak airansayur"sayuran dan buah H buahan. b) Iliminasi- meliputi pola dan
de!ekasi-
jumlah
arna-
konsistensi. Adanya perubahan pola miksi dan de!eksi. #A# harus ada 1"= hari post partum sedangkan miksi hendaklah seepatnya dilakukan sendiri (ustam $ukthar- &5 ) ) 8stirahat atau tidur meliputi gangguan pola tidur karena perubahan peran dan melaporkan kelelahan yang berlebihan. d) Personal hygiene meliputi Pola atau !rekuensi mandimenggosok gigi- keramas- baik sebelum dan selama diraat serta peraatan mengganti balutan atau duk. b. Pemeriksaan
bising usus ()- D (") re!lek patella ,
. Pemeriksaan
12
1. =. 5. 2.
;idung Bigi dan mulut 4eher #uah dada , payudara a) Peningkatan pigmentasi areola putting susu b) #ertambahnya ukuran dan noduler
>. antung dan paru a) @olume darah meningkat b) Peningkatan !rekuensi nadi ) Penurunan resistensi pembuluh darah sistemik dan pembulu d) e) !) g)
darah pulmonal. 9erjadi hiper/entilasi selama kehamilan. Peningkatan /olume tidal- penurunan resistensi jalan na!as. Dia!ragma meninggi. Perubahan pernapasan abdomen menjadi pernapasan dada
3. Abdomen a) $enentukan letak janin b) $enentukan tinggi !undus uteri
. @agina a) Peningkatan /askularisasi yang menimbulkan arna kebiruan ( tanda ?handik) b) ;ipertropi epithelium &0. 7ystem musuloskeletal a) Persendian tulang pinggul yang mengendur b) Baya berjalan yang anggung ) 9erjadi pemisahan otot retum abdominalis dinamakan dengan diastasis retal d. Pemeriksaan Khusus :bser/asi setiap 3 jam untuk mendeteksi adanya tanda"tanda komplikasi dengan menge/aluasi sistem dalam tubuh. Pengkajian ini meliputi &. +yeri,ketidaknyamanan+yeri plasenta
tekan
uterus
(!ragmen"!ragmen tertahan)
Ketidaknyamanan /agina,pel/is- sakit punggung (hematoma). '. 7istem /askuler
13
a) Perdarahan di obser/asi tiap ' jam selama 3 jam &- kemudian tiap 3 jam berikutnya b) 9ensi diaasi tiap 3 jam ) Apakah ada tanda"tanda trombosis- kaki sakit- bengkak dan merah d) ;aemorroid diobser/asi tiap
3 jam terhadap besar
dan
kekenyalan e) iayat anemia kronis- konjungti/a anemis,sub anemis- de!ek koagulasi kongenital- idiopatik trombositopeni purpura.
1. 7istem eproduksi a) Uterus diobser/asi tiap 10 menit selama empat hari post partumkemudian tiap 3 jam selama 1 hari meliputi tinggi !undus uteri dan posisinya serta konsistensinya b) 4ohea diobser/asi setiap 3 jam selama 1 hari terhadap arna banyak dan bau ) Perineum diobser/asi tiap 3 jam untuk melihat tanda"tanda in!eksi- luka jahitan dan apakah ada jahitannya yang lepas d) @ul/a dilihat apakah ada edema atau tidak e) Payudara dilihat kondisi areola- konsistensi dan kolostrum !) 9inggi !undus atau badan terus gagal kembali pada ukuran dan !ungsi sebelum kehamilan (sub in/olusi) =. 9raktus urinarius Diobser/asi tiap ' jam selama ' hari pertama. $eliputi miksi lanar atau tidak- spontan dan lain"lain 5. 9raktur gastro intestinal :bser/asi terhadap na!su makan dan obstipasi 2. 8ntegritas Igo $ungkin emas- ketakutan dan khaatir %.2 D"agn#sa Ke-eraatan
&. Perubahan per!usi jaringan berhubungan dengan hipo/olemia '. Anietas berhubungan dengan anaman perubahan pada status kesehatan atau kematian. 1. +yeri berhubungan dengan trauma atau distensi jaringan. =. esiko tinggi terjadi 8n!eksi berhubungan dengan trauma jaringan.
14
%.%
+o
&
en/ana Ke-eraatan
Diagnosa Keperaatan
9ujuan
8nter/ensi
Perubahan
9ujuan
per!usi
jaringan
jaringan
adekuat
berhubungan
Kreteria hasil " status nutrisi- tinggi dan
sebelumnya dari kesehatan yang
dengan
kesadaran normal
buruk
hipo/alemia
99@ stabil
per!usi a. kembali
asional
Perhatikan
sebelum
dan
kehilangan
;b,;t
a. +ilai bandingan membantu
sesudah
menentukan beratnya kehilangan
darah.
Kaji darah.
berat badan.
7tatus
yang
meningkatkan
ada
luasnya
edera dari kekurangan oksigen.
Denyut nadi peri!er b. Pantau tanda /ital atat b. 4uasnya keterlibatan hipo!isis kuat
derajat dan durasi episode
dapat
dihubungkan
dengan
Kulit hangat- turgor hipo/olemik.
derajat dan durasi hipotensi.
F & dtik- ?9 F '
Peningkatan
detik
pernapasan dapat menunjukan
!rekuensi
upaya untuk mengatasi asidosis metabolik. .
Perhatikan
kesadaran
dan
tingkat
. Perubahan sensorium adalah
adanya
indikator
dini
sianosis-
tanda
perubahan prilaku.
dari
hipoksia-
lanjut
dan
mungkin tidak tampak sampai kadar P:' turun dibaah 50 mm;g. d. Kaji arna dasar kuku-
d.
mukosa mulut- gusi dan
/asokontriksi dan pirau organ
15
Pada
kompensasi
lidah-
perhatikan
suhu
kulit.
/ital- sirkulasii pada pembuluh darah peri!er diperlukan yang mengakibatkan
sianosis
dan
suhu kulit dingin. e.
#eri
terapi
oksigen e. $emaksimalkan ketersediaan
sesuai kebutuhan.
oksigen untuk transpor sirkulasi kejaringan.
!.
'
Pasang
jalan
napas !.
pemberian
penghisap sesuai indikasi
oksigen.
a.
a. $embantu dalam menentukan
Anietas
9ujuan
berhubungan
Ansietas berkurang psikologis serta persepsi
dengan
atau hilang.
klien
anaman
Kriteria ;asil
hemoragi pasa partum.
perubahan
"Klien tenang dan Klari!ikasi
pada
menerima keadaan.
status
$emudahkan
I/aluasi
respon
terhadap
renana
peraatan.
Persepsi
kejadian klien tentang kejadian mungkin menyimpang-
memperberat
kesalahan anietasnya.
koinsep.
kesehatan atau
b.
I/aluasi
kematian
!isiologis pada hemoragik tanda pasa
respon b. $eskipun perubahan pada
partum
tahikardi-
misalnya
/ital
respon
mungkin
!isiologis-
tahipnea- diperberat
atau
karena
ini
dapat
dikomplikasi
gelisah atau iritabilitas.
oleh !aktor"!aktor psikologis.
.
.
7ampaikan
tenang-
empati
sikap dan
mendukung.
Dapat
membantu
mempertahankan emosional
klien kontrol
dalam
berespon
terhadap
perubahan
status
!isiologis.
$embantu
dalam
menurunkan tranmisi ansietas antar pribadi. d.
#antu
klien
dalam
d. Pengungkapan memberikan
mengidenti!ikasi perasaan kesempatan untuk memperjelas anietas-
berikan in!ormasi-
16
memperbaiki
kesempatan untuk
pada
klien
mengungkapkan
perasaan.
kesalahan
konsep-
meningkatkan
dan
perspekti!-
memudahkan proses pemeahan masalah.
1.
+yeri
9ujuan
berhubungan
+yeri
dengan trauma
dan hilang.
atau
a. 9entukan karakteristik- a. $embantu dalam diagnosa berkurang
nyeri. Kaji klien terhadap
distensi Kriteria ;asil
jaringan.
tipe- lokasi- dan durasi banding dan pemilihan metode
nyeri
perineal
tindakan.
Ketidaknyamanan
yang berkenaan
dengan
hematoma-
" 7kala nyeri 0 (0"
menetap- perasaan penuh karena tekanan dari hemaoragik
&0)
pada
"Klien
kontraksi
tersembunyi
ke/agina
atau
tampak uterus atau nyeri tekan jaringan perineal. +yeri tekan
tenang. "Klien
/agina-
abdomen.
abdominal
tidak
mungkin
sebagai
akibat dari atonia uterus atau
meringis.
tertahannya
bagian"bagian
plaenta. +yeri berat- baik pada uterus
dan
abdomen-
dapat
terjadi dengan in/ersio uterus. b.
Kaji
kemungkinan b.
7ituasi
penyebab psikologis dari
menetuskan
ketidaknyamanan
ansietas-
darurat rasa
yang
dapat
takut
dan
memperberat
persepsi ketidaknyamanan.
.
#erikan
kenyamanan pemberian
tindakan seperti
kompres
es
.
Kompres
meminimalkan menurunkan
dingan edema-
dan
hematoma
serta
pada perineum atau lampu
sensasi
pemanas
meningkatkan /asodilatasi yang
pada
penyembungan episiotomi.
memudahkan hematoma.
17
nyeri-
panas
resorbsi
d.
#erikan
narkotik-
=.
esiko
tinggi
9ujuan
terjadi 8n!eksi menurunkan,memi
analgesik-
atau
d.
$enurunkan
sedati/a anietas-
sesuai indikasi
relaksasi.
a.
a.
Demonstrasikan
menui tangan yang tepat
berhubungan
nimalkan
resiko dan teknik peraatan diri.
dengan trauma
in!eksi
jaringan.
Kriteria hasil " tepat untuk menangani dan
nyeri
dan
meningkatkan
$enegah
kontaminasi
silang , penyebaran organinisme in!eksious.
9injau ulang ara yang
99@ stabil
membuang material yang
7DP normal
terkontaminasi
9idak
ada
tanda pembalut-
tanda
in!eksi
misalnya
tissue-
dan
spt balutan.
(panas- kemerahan- b. Perhatikan perubahan b. Peningkatan suhu dari &00-= bengkak penurunan
nyeri- pada
tanda
/ital
atau
!ungsi- jumlah 7DP.
L< (13L?) pada dua hari beturut" turut (tidak menghitung '= jam
pus dan bau)
pertama
pasa
partum)-
atau
leukositosis
tahikardiadengan
perpindahan
kekiri
menandakan in!eksi. .
Perhatikan
malaise-
gejala
. Bejala"gejala ini menandakan
mengigil- keterlibatan
anoreksia-
nyeri
tekan
uterus atau nyeri pel/is.
sistemik-
kemungkinan
menimbulkan
bakterimia- shok- dan kematian bila tidak teratasi.
d.
7elidiki
sumber d. Diagnosa
banding
adalah
potensial lain dari in!eksi- penting untuk pengobatan yang seperti
pernapasan e!ekti!.
(perubahan
18
pada
bunyi
napas-
batuk
produkti!-
sputum purulent)- mastitis (bengkak- eritema- nyeri)atau in!eksi saluran kemih (urine keruh- bau busukdorongan-
!rekuensi-
nyeri). e. Kaji keadaan ;b atau
e.
Anemia
;t. #erikan suplemen at
in!eksi-
besi sesuai indikasi.
pemulihan dan merusak sistem imun.
1.= I/aluasi &. 9idak terjadi perdarahan '. asa nyeri yang dirasakan klien dapat teratasi 1. 9idak terjadi shok hipo/olemik dan tidak ada ansietas
19
sering
menyertai
memperlambat
BAB I0 PENUTUP
%.' Kes"m-ulan
Atonia uteri merupakan penyebab terbanyak perdarahan pospartum dini (50%). Atonia Uteri disebut juga sebagai suatu kondisi dimana miometrium tidak dapat berkontraksi dan bila ini terjadi maka darah yang keluar dari bekas tempat melekatnya plasenta menjadi tidak terkendali. (April-'00>). Perdarahan Post Partum adalah perdarahan lebih dari 500"200 dalam '= jam setelah anak dan plasenta lahir. Pada kasus perdarahan terutama perdarahan post partum- Atonia Uteri menjadi penyebab lebih dari 0% perdarahan pasa persalinan yang terjadi dalam '= jam setelah kelahiran bayi.
%.) +aran &. 8nstitusi Penyelenggara Kesehatan 9enaga kesehatan dapat menangani seara optimal salah satu penyebab
kematian ibu yakni karena atonia uteri dengan ara memberikan pelatihan kepada tenaga kesehatan- memperkaya intelektual dengan pengetahuan (tren * issue) yang baru hingga terbentuk tenaga kesehatan yang terampil- update dan pro!essional. '. 8nstitusi Pendidikan 8nstitusi dapat membekali peserta didik dengan pengetahuan yang matang mengenai patologis proses kelahiran dalam meniptakan alon tenaga kesehatan yang pro!essional dan berkualitas.
20
21