BAB I PENDAHULUAN
Peme Pemeri rint ntaha ahan n Republ Republik ik Indo Indones nesia ia khusu khususny snyaa Peme Pemeri rint ntah ah Aceh dalam dalam mewujudkan pembangunan nasional dan kesejahteraan masyarakat terus berupaya meni meningk ngkat atkan kan sara sarana na dan pras prasar arana ana yang yang dibut dibutuh uhkan kan masy masyar araka akat. t. Sarana Sarana dan dan prasarana tersebut antara lain, pembangunan berbagai bangunan gedung, jalan, bendungan, jembatan dan lapangan terbang serta masih banyak lagi jenis sarana dan prasarana yang telah atau sedang dan akan terus diupayakan pembangunannya. pembangunan nya. 1.1
Latar Be Belakang Pr Proyek
Sesuai dengan tujuan bangsa Indonesia Indonesia yaitu dengan mewujudkan mewujudkan masyarakat yang yang adil adil dan dan makm makmur ur,, maka maka peme pemeri rinta ntah h beru berupay payaa dengan dengan meng mengada adakan kan dan dan meningkatkan pembangunan di segala bidang, salah satunya dalam pekerjaan umum. Salah satu tantangan dalam mencapai tujuan tersebut adalah kurangnya sumber daya manusi manusiaa dalam dalam menggal menggalii dan memanfa memanfaatka atkan n berbaga berbagaii sumber sumber daya daya alam alam yang yang terkandung di dalam bumi Indonesia. Untuk mencapai peningkatan pembangunan dalam bidang pekerjaan umum maka perlu terlebih dahulu untuk memprioritaskan pembangunan yang dapat menunjang peningkatan mutu dunia pekerjaan umum di Indones Indonesia. ia. Salah Salah satu satu wujud wujud nyata nyata dalam dalam peningka peningkatan tan pekerja pekerjaan an umum umum adalah adalah dengan melakukan pembangunan edung !antor "inas Pekerjaan Umum !abupaten Pidie #aya. 1.2
Gambaran Umum Proyek
Proyek Pembangunan edung !antor "inas Pekerjaan Umum !abupaten Pidie #aya #aya merupak merupakan an proyek proyek yang yang ditende ditenderka rkan. n. Pihak Pihak perenca perencana na proyek proyek adalah adalah P$. P$. Pesona "esign, sedangkan pihak pelaksana adalah P$. ebrina %ajar Sejati serta pihak pengawas adalah &'. &'. (anggroe Aceh &onsultant. edung ini memiliki luas bangunan )*+ m , terdiri dari - tiga/ lantai. Proyek ini direncanakan dalam jangka waktu pelaksanaan pekerjaannya direncanakan dalam waktu 0 dua puluh enam/ bulan kalender, tehitung sejak tanggal Surat Perintah 1ulai !erja SP1!/ yaitu
*
tanggal 2 3ktober 4*4 sampai dengan 5 "esember 4*. Adapun dana yang digunak digunakan an berasa berasall dari dari Anggar Anggaran an Pendapat Pendapatan an belanj belanjaa kabupat kabupaten en AP6!/ AP6!/,, yaitu yaitu sebesar Rp. 7.077.*+7.444,8 sembilan milyar enam ratus sembilan puluh sembilan juta seratus empat puluh sembilan ribu rupiah/ untuk biaya kon struksi. 9okasi Proyek edung !antor "inas Pekerjaan Umum !abupaten Pidie #aya ini berada di !ota meredu tepatnya dijalan 6anda Aaceh : 1edan desa cot trieng, dengan batasan:batasan sebagai berikut ; *. Sebelah Sebelah $im $imur ur berbat berbatasan asan denga dengan n sawah. sawah. . Sebelah 6arat berbatasan berbatasan dengan dengan gedung 6upati Pidie #aya. -. Sebelah Utara berbatasan berbatasan dengan dengan gedung "PRA Pidie #aya. +. Sebelah Selatan Selatan berbatasa berbatasan n dengan dengan jalan jalan layang layang Pidie Pidie #aya. #aya. 1.3
Tujuan Proyek
$ujuan $ujuan pembangunan proyek ini sebagai salah satu sarana yang penting penting bagi para karyawan dinas pekerjaan umum di Pidie #aya supaya dapat bekerja dengan baik. 1.
Tujuan !e !erja Pr Praktek
!erj !erjaa prak prakte tek k meru merupa pakan kan mata mata kuli kuliah ah yang yang harus harus dise disele lesa saik ikan an untuk untuk meme memenuh nuhii persy persyar arat atan an memp memper erol oleh eh gela gelarr Ahli hli 1ady 1adyaa pada pada %akul %akulta tass $eknik knik Uni
!e#u#ukan Penul
%$6erdasarkan 6erdasarkan surat pengantar dari "irektur "irektur Program "iploma8III "iploma8III Uni
.**=*.-*=4="$ =4** tanggal ** %ebruari 4** yang ditujukan kepada Pimpinan P$. ebrina %ajar Sejati, serta surat balasan dari P$. ebrina %ajar Sejati (omor 42=%S=II=4** yang ditujukan kepada kepa da "irektur Program "iploma8III Uni
-
BAB II &'GANI(A(I P'&)E!
Untuk pelaksanaan suatu pembangunan proyek diperlukan suatu organisasi proyek yang terkoordinasi secara sistematis. 3rganisasi proyek p royek ini dibutuhkan untuk memper memperlanc lancar ar pelaksa pelaksanaan naan,, sehing sehingga ga akan dipero diperoleh leh hasil hasil yang yang sesuai sesuai dengan dengan rencana yang telah ditetapkan. Agar tercapainya sasaran pelaksanaan sebagaimana yang yang diha dihara rapk pkan an,, maka maka seti setiap ap unsu unsurr yang yang terl terlib ibat at dida didala lamn mny ya haru haruss dapa dapatt berinteraksi dengan baik dan saling menunjang antara satu dengan yang lainnya sesuai dengan wewenang dan fungsinya masing8masing.
2. 1
(truktur &rgan$%a%$
Untuk menjamin pelaksanaan proyek agar sesuai dengan segala ketentuan yang yang diteta ditetapkan pkan dan tepat tepat pada waktuny waktunya, a, maka maka dibent dibentukl uklah ah susunan susunan organi organisas sasii pelaksanaan pekerjaan. 1enurut Soeharto 44 ; --)/, Adapun unsur8unsur organisasi yang terlibat langsung dalam proyek ini adalah; *.
Pemilik Proyek (bouwheer/owner);
.
!onsultan Perencana (consultant/designer);
-.
!onsultan Pe Pengawas (direksi/supervisor);
+.
Pelaksana Proyek (contractor). Seluru Seluruh h unsur unsur organi organisas sasii tersebu tersebutt memili memiliki ki fungsi fungsi dan tanggun tanggung g jawab jawab
masing8masing yang berbeda8beda, tetapi dalam pelaksanaannya saling terkait satu sama lainnya, sehingga di dalam pelaksanaan pekerjaan diharapkan terbina hubungan yang baik antar unsur8unsur tersebut sehinga memperoleh hasil yang sebaik8baiknya.
2.1. 2.1.1 1
Pem$ Pem$l$ l$k k Pro Proyek yek * bouwheer/owner + bouwheer/owner +
Soeharto 44* ; -2/, Pemilik proyek bouwheer/owner bouwheer/owner / adalah pihak yang memiliki gagasan untuk membangun, baik secara perorangan indi
+
Pemilik Proyek Pembangunan edung !antor "inas Pekerjaan Umum !abupaten Pidie #aya, melalui "inas Pendidikan Aceh $ahun Anggaran 4*4 dengan tugas dan wewenang pengolahan proyek diatur dalam suatu surat keputusan bersama. "alam menjalankan kewajibannya tersebut, pemimpin proyek mempunyai tugas dan kewajiban antara lain sebagai berikut; *.
membentuk panitia lelang yang bertugas membantu pemimpin proyek dalam pelaksanaan pelelangan, misalnya menentukan konsultan perencana, konsultan pengawas dan pelaksana proyek@
.
menunjuk konsultan perencana untuk merencanakan gedung yang akan dibangun@
-.
mengadakan ikatan perjanjian atas nama pemilik proyek dengan konsultan perencana, konsultan pengawas dan pelaksana disertai penandatanganan naskah serah terima@
+.
bertanggung jawab dari segi administrasi, keuangan dan pelaksanaan fisik proyek yang dipimpinnya sesuai dengan petunjuk operasional@
5.
memutuskan pemenang tender yang diusulkan oleh panitia lelang berdasarkan surat keputusan dari pejabat atau instansi yang berwenang sesuai dengan ketentuan@
0.
menyetujui dan menetapkan pembayaran termin sesuai dengan pekerjaan yang telah dilaksanakan@ dan
).
bertanggung jawab atas selesainya proyek tepat pada waktunya, sesuai dengan ketentuan dan perjanjian yang telah ditetapkan dalam Rencana !erja dan Syarat8syarat R!S/.
2.1.2
!on%ultan ,eren-ana *consultant/designer +
Soeharto 44* ; -7/, !onsultan perencana consultant/designer / adalah suatu badan atau perorangan yang ditugaskan oleh pemilik proyek untuk melaksanakan pekerjaan perencana atau perancangan design/ dan memberi saran8saran yang perlu dalam perencanaan=pelaksanaan proyek. "alam pekerjaannya pelaksana akan menyalurkan keinginan pemilik proyek dengan memperhatikan segi kegunaan, keindahan dan konstruksi bangunan. Sebelum melakukan kegiatan perencanaan secara menyeluruh, konsultan perencana diberikan pengarahan oleh pemilik proyek
5
mengenai kriteria bangunan yang akan dibuat. Perencanaan proyek Pembangunan edung !antor "inas Pekerjaan Umum !abupaten Pidie #aya ini dipercayakan kepada P$. Pesona "esign dan &'. (anggro Aceh &onsultan. $ugas dan tanggung jawab dari konsultan perencana adalah; *.
membuat uraian8uraian tentang maksud dan tujuan dari perencanaan@
.
mengumpulkan data8data lapangan dari hasil penyelidikan dan sur
-.
merencanakan arsitektur bangunan@
+.
membuat draf perencanaan, membuat gambar perencanaan, gambar rencana dan gambar detail konstruksi dari gedung yang direncanakan@
5.
menghitung konstruksi agar diperoleh suatu konstruksi yang aman dan ekonomis@
0.
membuat syarat8syarat pelaksanaan kerja R!S/, perhitungan
).
mempersiapkan seluruh dokumen tender yang berisikan syarat8syarat khusus bestek dan gambar bestek/, petunjuk pelelangan, daftar alat dan bahan serta perkiraan waktu pelaksanaan proyek@
2.
memberikan penjelasan tentang gambar konstruksi pada waktu memberikan penjelasan pekerjaan aanwijing/@
7.
menyediakan dokumen proyek dan menyerahkan kepada pemimpin proyek yang nantinya akan dijadikan dokumen tender.
2.1.3
!on%ultan ,engaa% *direksi/supervisor +
Bullfram 44 ; +4/, !onsultan pengawas adalah perorangan atau badan hukum yang ditunjuk dan diberi kuasa penuh oleh pemilik proyek untuk mengawasi dan mengontrol pelaksanaan pekerjaan di lapangan agar tidak terjadi penyimpangan dari rencana yang telah disepakati dan agar tercapai hasil kerja sesuai dengan persyaratan yang ada atau berdasarkan petunjuk8petunjuk dalam aanwijing. Adanya pengawasan dari direksi diharapkan pelaksanaan pekerjaan dapat berjalan dengan lancar dan memperoleh hasil sesuai dengan perencanaan yang diharapkan. !onsultan pengawas pada proyek Pembangunan edung !antor "inas Pekerjaan Umum
0
!abupaten Pidie #aya adalah &'. (anggro Aceh &onsultan. $ugas dan tanggung jawab pengawas dalam pelaksanaan proyek adalah sebagai berikut ; *.
mengawasi jalannya pelaksanaan proyek, baik dari segi kualitas maupun kuantitas dari setiap pekerjaan@
.
mengawasi pemakaian bahan bangunan agar mutunya sesuai dengan bestek@
-.
mengawasi dan meneliti perubahan8perubahan serta penyesuaian8penyesuaian yang telah terjadi selama pelaksanaan pekerjaan dan telah mendapat persetujuan dari pemimpin proyek@
+.
membuat buku laporan harian, mingguan dan bulanan terhadap kemajuan pekerjaan dan mengatur pembayaran bertahap kepada kontraktor untuk kemudian diteruskan kepada pemimpin proyek@
5.
bertanggung jawab terhadap waktu pelaksanaan proyek@
0.
menge
).
mengawasi ketepatan waktu pelaksanaan proyek sesuai dengan jadwal waktu pelaksanaan time schedule/.
2.1.
Pelak%ana ,royek (contractor)
Soeharto 44* ; +*/, Pelaksana kontraktor/ adalah perorangan atau badan hukum yang dipercayakan untuk melaksanakan pembangunan suatu proyek dan memiliki usaha yang bergerak di bidang jasa konstruksi sesuai dengan keahlian dan kemampuannya serta mempunyai tenaga ahli teknik dan sarana peralatan yang cukup. Pelaksana juga disebut sebagai rekanan yang bertugas melaksanakan pekerjaan sesuai dengan surat petunjuk dan surat perintah kerja gunning / dari pemimpin proyek. Pelaksana proyek edung !antor "inas Pekerjaan Umum !abupaten Pidie #aya adalah P$. ebrina %ajar Sejati. $ugas dan tanggung jawab pelaksana adalah sebagai berikut; *.
mempersiapkan sarana penunjang untuk kelancaran kerja@
.
menyediakan dan mempersiapkan bahan8bahan yang akan digunakan pada proyek sesuai dengan persyaratan yang tercantum di dalam bestek@
-.
menyediakan
tenaga kerja yang berpengalaman dan peralatan yang
)
diperlukan pada saat pelaksanaan@ +.
melaksanakan seluruh pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya sesuai dengan gambar bestek dan memenuhi peraturan yang tercantum dalam Rencana !erja dan Syarat8syarat R!S/@
5.
laporan tingkat kemajuan pekerjaan dan persiapan pengambilan termin@
0.
menyelesaikan dan menyerahkan pekerjaan tepat pada waktunya seperti yang telah ditetapkan dalam kontrak@
).
bertanggung jawab terhadap fisik bangunan, sampai bangunan resmi dengan kekuatan yang direncanakan@
2.
mengadakan pemeliharaan selama proyek tersebut masih dalam tanggung jawab pelaksana.
2. 2
Hubungan !erja antar Un%ur &rgan$%a%$ Proyek
"alam pelaksanaan sebuah proyek, hubungan kerja antara unsur dari organisasi yang terlibat dapat dikelompokkan menjadi dua jenis, yaitu; *.
>ubungan kerja masing8masing pihak secara teknis@ dan
.
>ubungan kerja masing8masing pihak secara hukum.
2.2.1
Hubungan kerja %e-ara tekn
%$>ubungan kerja secara teknis merupakan hubungan tanggung jawab antara berbagai pihak yang terlibat dalam pelaksanaan suatu proyek. >ubungan kerja antara pemilik proyek, perencana, pengawas dan pelaksana adalah hubungan segitiga. "alam hal ini semua masalah teknis perencanaan diserahkan oleh pemimpin proyek kepada perencana. 6erdasarkan penunjukan pengawas oleh pemimpin proyek, maka seluruh teknis pengawasan diserahkan kepada pengawas. #ika ada masalah teknis yang perlu dibicarakan, maka menurut peraturan umum pemilik proyek tidak dapat berhubungan langsung dengan pelaksana tetapi harus melalui pengawas. "alam pelaksanaan di lapangan, pengawas berkuasa penuh untuk menegur pelaksana jika pekerjaan yang dilaksanakannya bertentangan atau menyimpang dari bestek yang ada, baik secara lisan maupun tulisan sesuai dengan wewenangnya. Apabila teguran8 teguran
tersebut tidak
diindahkan oleh pelaksana, maka pengawas dapat
menghentikan seluruh pekerjaan yang sedang dilaksanakan, baik untuk sementara
2
waktu maupun seterusnya. 6erbeda halnya dengan perencana, ia tidak dapat menegur atau memerintah pelaksana secara langsung di lapangan tanpa melalui pengawas. >al ini disebabkan karena diantara perencana dan pelaksana=kontraktor tidak ada hubungan kerja, sebaliknya antara perencana dan pengawas terdapat hubungan garis konsultasi. Untuk lebih jelasnya hubungan kerja antar unsur8unsur organisasi tersebut dapat dilihat pada ambar .*.
Pimpinan Proyek
Perencana
Pengawas
!eterangan ; Pelaksana
C aris perintah C aris konsultasi
ambar .* Struktur hubungan kerja secara teknis Sumber ; Soeharto, *777
2.2.2
Hubungan kerja %e-ara /ukum
!edudukan masing8masing pihak secara hukum adalah sama dan terikat dalam kontrak. 3leh karena itu seluruh pihak harus menjalankan tugas dan fungsinya sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati bersama. 9ebih jelasnya dapat dilihat pada ambar ...
7
Pemilik Proyek Owner /
Pengawas Direksi/ !eterangan;
Perencana Konsultan/
Pelaksana Kontraktor / 1embayar jasa kepada konsultan perencana, pengawas, kontraktor 1emberi jasa kepada pemilik proyek owner/
!ontrak 1engawasi R!S Realisasi R!S ambar . Sumber ;
2. 3
Skema >ubungan !erja Secara >ukum Dr
Pro%e% Pelelangan
Pelelangan adalah suatu sistem penawaran yang memberikan kesempatan kepada rekanan yang diundang untuk mengajukan penawaran biaya pekerjaan yang ditawarkan. 1elalui persaingan yang sehat, maka diperoleh rekanan yang benar8 benar mampu serta memenuhi syarat administratif, teknis dan keuangan finansial/ untuk melaksanakan proyek tersebut. Penentuan pelaksanaan proyek pada dasarnya dilakukan dengan cara ; *. Pelelangan umum yaitu, pelelangan yang dilakukan secara terbuka dengan pengumuman secara luas melalui media massa atau papan pengumuman resmi untuk penerangan umum, sehingga masyarakat luas dunia usaha yang berminat
*4
dapat mengikutinya. . Pelelangan terbatas yaitu, pelelangan untuk pekerjaan tertentu yang dilakukan di antara pemborong=rekanan yang dipilih dari pemborong=rekanan yang tercatat dalam "aftar Rekanan 1ampu "R1/ sesuai dengan bidang usaha ruang lingkupnya atau klasifikasi kemampuannya. -. Penunjukan langsung yaitu, pelaksanaan pekerjaan bangunan maupun pengadaan barang=jasa tanpa melalui pelelangan umum atau pelelangan terbatas, yang dilakukan dengan membandingkan sekurang8kurangnya tiga penawar yang tercantum dalam "aftar Rekanan 1ampu "R1/ dan melakukan negosiasi penawaran secara teknis dan administrasif serta perhitungan harga yang dapat dipertanggungjawabkan. "alam pelaksanaan suatu pelelangan, panitia lelang mempunyai tugas dan kewajiban sebagai berikut ; a. menetapkan syarat8syarat pelelangan@ b. mengadakan pengumuman pelelangan@ c. memberikan penjelasan tentang syarat8syarat kerja serta berita acara@ d. menetapkan tata cara penilaian pelelangan@ e. mengadakan penilaian dan penetapan calon pemenang@ f. membuat laporan dan pertanggungjawaban kepada proyek. Setelah pemasukan dan pembukaan surat penawaran dilakukan, diadakan nilai penawaran. $ujuan penilaian ini adalah untuk mendapatkan penawaran yang paling menguntungkan, dalam arti ; *. Penawaran secara teknis dan administrasi dapat dipertanggungjawabkan . Perhitungan harga yang ditawarkan dapat dipertanggungjawabkan@ dan -. Penawaran tersebut adalah yang terendah di antara penawaran8penawaran yang memenuhi syarat sebagaimana disebut pada butir */ dan /. 6erdasarkan hasil pelelangan umum proyek pembangunan edung !antor "inas Pekerjaan Umum !abupaten Pidie #aya maka ditetapkan pemenangnya kepada P$.ebrina %ajar Sejati. "engan harga penawara Rp 7.077.*+7.444,8sembilan milyar enam ratus sembilan puluh sembilan juta seratus empat puluh sembilan ribu
**
rupiah/ 2.
Tenaga !erja
$enaga kerja pada proyek ini merupakan tenaga kerja luar yang berasal dari luar aceh. "alam pelaksanaan pekerjaan mereka dikepalai oleh seorang kepala tukang. Untuk menjamin kelancaran dalam melaksanakan pekerjaan, kontraktor juga menyediakan tempat pemondokan bagi pekerjanya yang berada dalam lokasi tersebut. "alam menjalankan kewajiban atas pekerjaannya, mereka diklasifikasikan menurut keahlian masing8masing. Upah kerja dibayar kontraktor kepada kepala tukang berdasarkan prestasi kerja dan kepala tukang membayar upah harian kepada para pekerja menurut kemampuan dan keahlian yang dimilikinya. #am kerja pada proyek ini untuk setiap harinya ditentukan, yaitu; 8
pagi mulai pukul 42.-4 BI6 sampai dengan pukul *.44 BI6@
8
sore mulai pukul *+.44 BI6 sampai dengan pukul *2.44 BI6.
2."
0a#al Pelak%anaan Proyek (Time Schedule)
#adwal pelaksanaan proyek yaitu jadwal waktu yang ditentukan bagi pelaksana untuk menyelesaikan proyek. Apabila proyek yang dikerjakan lebih lama dari time schedule yang direncanakan, yaitu + empat/ bulan maka kontraktor diwajibkan membayar denda keterlambatan.
*
BAB III 'UANG LING!UP PE!E'0AAN
Pada pelaksanaan suatu proyek, pelaksanaan perlu menentukan dan mengatur langkah8langkah kerja setiap jenis pekerjaan dari awal hingga selesainya pekerjaan tersebut. Pelaksana juga perlu mengetahui
Pekerjaan Per%$a,an
Pekerjaan persiapan meliputi kegiatan sebelum melaksanakan pekerjaan konstruksi. !ontraktor diharuskan melaksanakannya guna mendukung kelancaran
*-
pekerjaan sehingga pada saat pekerjaan berlangsung tidak terjadi hambatan yang menggangu proyek. Pekerjaan persiapan ini meliputi pembersihan lapangan, pengukuran dan pemasangan bowplank, pembuatan direksi keet, gudang=pondok kerja, penyedian air bersih, penerangan dan fasilitas penunjang lainnya.
3.1.1
Pember%$/an la,angan
Sebelum lapangan kerja digunakan, terlebih dahulu lokasi pekerjaan dibersihkan lebih dahulu sebelum dilaksanakan pekerjaan konstruksi sesuai dengan petunjuk direksi=pengawas. !egiatan yang dilakukan adalah membersihkan lokasi dari kotoran, bahan8bahan bekas, pohon8pohon, semak belukar, dan akar8akar kayu.hasil bongkaran tersebut dibuang ke luar lokasi pekerjaan. >al ini bertujuan untuk manghindari kesukaran pada saat pelaksanaan pekerjaan nantinya.
3.1.2
Pengukuran #an ,ema%angan bo,lank
Pada saat pengukuran, sekaligus dipasang bowplank bangunan, dibuat sedemikian rupa sehingga tidak mengganggu galian tanah. Pemasangan bowplank harus siku dan lurus, dimana tiang8tiang bowplank berdiri tegak dan kuat. Patok bowplank harus dari kayu ukuran 5=) cm yang diruncingkan dan papan8papan bowplank harus dari papan dengan ukuran cm diserut bagian atasnya kemudian dipakukan dengan kuat pada tiang=patok.
3.1.3
Pembuatan #$rek%$ keet
6angunan direksi keet adalah sebagai kantor tempat berlangsungnya semua kegiatan proyek, baik kegiatan administrasi maupun teknis. Ruangan ini berukuran * m , , dindingnya terbuat dari triplek, berlantai semen dan beratap seng 6#9S 4.4. Ruangan ini diberikan fasilitas yang cukup dengan pencahayaan yang baik. Untuk menunjang kegiatan harian ruangan ini dilengkapi dengan peralatan untuk kepentingan direksi, seperti satu unit computer, meja kerja, kursi, papan tulis, dan lain8lain.
*+
3.1.
Gu#ang,on#ok kerja #an a%$l$ta% ,enunjang
udang ini bertujuan untuk menyimpan bahan bangunan seperti semen dan bahan8bahan lain yang perlu mendapat perlindungan dari pengaruh cuaca. udang dibangun dengan ukuran +E+ m , , berdinding papan dan beratap seng. $enaga kerja disediakan barak untuk menginap sehingga tidak mengganggu fasilitas direksi keet. Petugas keamanan juga dipersiapkan untuk menjaga keselamatan proyek selama + jam penuh sehari. udang tersebut harus dibongkar setelah pekerjaan selesai dilaksanakan.
3.1."
Penye#$aan a$r ber%$/
Untuk kepentingan pelaksanaan pekerjaan selama proyek berlangsung maka harus disediakan air bersih guna keperluan air kerja, air minum untuk pekerja dan air kamar mandi. Air yang dimaksud adalah air bersih, baik yang berasal dari PA1 atau sumber air , serta pemasangan pipa distribusi air tersebut bagi keperluan pelaksanaan pekerjaan dan untuk keperluan direksi keet, kamar mandi=B& atau tempat8tempat lain yang dianggap perlu.
3.2 Pekerjaan Tana/ #an Urugan
Pekerjaan tanah ini meliputi pekerjaan galian tanah, serta pekerjaan urugan dan pemadatan. Penyediaan tenaga kerja, bahan, alat8alat dan pengangkutan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan semua pekerjaan tanah harus sesuai seperti tertera pada gambar rencana dan spesifikasi. 3.2.1
Gal$an tana/
Pekerjaan galian tanah dilakukan pada tempat8tempat tertentu untuk pemasangan pondasi dan keperluan lain sesuai gambar rencana. 9apisan tanah humus yang ada pada lokasi bangunan dibuang minimal 4 cm sehingga mencapai lapisan tanah yang baik. alian tanah di mana pondasi akan dipasang atau keperluan lain dilakukan menurut gambar rencana ukuran dalam, panjang dan lebarnya/. !emiringan galian untuk pondasi menerus, bila tidak disebut dalam gambar atau petunjuk direksi maka dapat diambil * horiontal/ ;
*5
bangunan sedemikian rupa sehingga tidak mengganggu jalannya pekerjaan dan kedudukan bouwplank. Apabila penggalian tanah pondasi selesai dilaksanakan maka dilaporkan kepada direksi konsultan untuk mendapat persetujuan. Seluruh galian tanah dijaga agar tidak digenangi air yang timbul dari hujan, parit serta mata air dan lain8lainnya.
3.2.2
Pekerjaan urugan #an ,ema#atan
Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan8bahan, peralatan dan alat8alat bantu yang dibutuhkan demi terlaksananya pekerjaan ini dengan baik. Pekerjaan
urugan
dan
pemadatan
ini
meliputi
seluruh
detail
yang
dibutuhkan=ditunjukkan dalam gambar atau sesuai dengan petunjuk konsultan. Semua bagian=daerah urugan dan timbunan harus diatur berlapis. $iap lapisan harus dipadatkan sebelum lapisan berikutnya diurug. "aerah urugan harus dipadatkan dengan alat pemadat=compactor yang disetujui oleh konsultan.
3.3 Pekerjaan Pon#a%$
Pekerjaan pondasi dilakukan setelah pekerjaan galian dan timbunan tanah selesai dilaksanakan. Pada proyek ini pondasi yang digunakan yaitu pondasi batu sumuran, dan pondasi plat tapak beton bertulang. 3. Pekerjaan Beton Bertulang
Pekerjaan beton bertulang terdiri dari lingkup pekerjaan syarat bahan8bahan untuk beton, cetakan bekisting/, pelaksanaan pekerjaan pengecoran, perawatan beton dan pembongkaran cetakan. 6eton bertulang dipakai pada bagian8bagian konstruksi yang menahan dan memikul beban, seperti pondasi tapak beton, balok sloof, kolom, balok lantai, plat lantai, ring balok. 3..1
L$ngku, ,ekerjaan
Pekerjaan beton bertulang ini dilakukan pada bagian8bagian konstruksi yang menahan dan memikul beban. Pasangan beton bertulang dengan adukan * pc ; pr ; - kr, digunakan pada bagian pondasi dan lantai kerja.
*0
3..2
(yarat%yarat ba/an untuk beton
6ahan8bahan yang dipergunakan pada pekerjaan beton bertulang, yaitu semen, kerikil, pasir, air, besi, dan kawat ikat.
a. (emen
Semen yang digunakan adalah Semen Portland type I produksi oleh P$. Semen Andalas Indonesia. Pengangkutan semen harus terlindung dari hujan dan semen yang sampai ditempat pekerjaan harus dalam kantong yang utuh=tidak koyak. Semen harus disimpan dalam ruangan yang terlindung dari cuaca dan tidak menyinggung dinding beton dan lantai. $empat penyimpanan semen harus terhindar dari tempat yang lembab agar semen tidak cepat mengeras. $empat penyimpanan semen harus ditinggikan -4 cm dari lantai dan tumpukan paling tinggi sekitar meter, semen yang telah menggumpal = membatu atau mengeras tidak diperkenankan lagi untuk dipakai sebagai bahan campuran.
b. Pa%$r
Pasir yang digunakan terdiri dari butiran yang keras, tajam, bersih serta bebas dari bahan8bahan organis, lumpur, tanah lempung dan sebagainya. Pasir tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 5F dan sejenisnya serta memenuhi komposisi butir serta kekerasan.
-. !er$k$l
!erikil atau batu pecah yang digunakan bermutu baik, bersih, tidak mengandung kotoran dan bahan8bahan organik, bergradasi rapat, serta kekerasannya sesuai dengan syarat, Penyimpanan kerikil ini pun jangan sampai terkontaminasi dengan tanah atau bahan8bahan organik lainnya, karena dapat mengurangi mutu beton. Agregat yang digunakan yaitu agregat dengan diameter maksimum 5 mm.
*)
#. A$r
Air yang digunakan untuk campuran beton harus air tawar yang bersih dan tidak mengandung minyak, asam alkali dan bahan8bahan organis atau bahan8bahan lain yang dapat menurunkan mutu pekerjaan. "alam hal ini sebaiknya dipakai air bersih yang dapat diminum.
e. Be%$
6esi merupakan salah satu unsur terpenting dalam proses pembuatan beton bertulang. 6esi yang digunakan harus bersih dari kotoran8kotoran, karat, minyak, cat, dan lain8lain. 1embengkokkan dan meluruskan tulangan harus dalam keadaan dingin, dan tulangan yang telah dibengkokkan berulang kali tidak dapat dipergunakan lagi. 6ahan yang didatangkan ke lokasi pekerjaan harus merupakan barang baru dan disimpan ditempat penyimpanan yang terlindung. Apabila produk besi baja yang beredar dipasaran tidak menyiapkan ukuran diameter tulangan yang direncakan lebih besar atau lebih kecil, maka harus dihitung dalam pekerjaan tambah kurang dengan angka toleransi keamanan struktur *FG diameter normal H *F.
.
!aat Ikat
!awat ikat harus dibuat dari baja lunak diameter * mm. !awat ikatan yang digunakan harus bermutu baik dan tidak bersepuh seng.
-.+.-
4etakan *bekisting +
6ahan yang digunakan untuk cetakan = bekisting terbuat dari papan kayu, untuk kayu penompang. "efleksi maksimum dari bekisting antara tumpuan harus dibatasi sampai *=+44 bentang antar tumpuan. 6ilamana menggunakan konstruksi bekisting dari kayu, maka untuk kolom dan pekerjaan beton lainnya harus dipakai papan dengan ketebalan minimum ,5 cm. >al8hal yang harus diperhatikan dalam pembuatan bekisting atau cetakan beton adalah ; 1.
&etakan harus dibuat dengan kuat dan kokoh@
*2
Setiap selesai pemasangan bekisting, harus diteliti
2.
ulang, baik kekuatannya maupun bentuknya@ &etakan dibuat dari bahan yang baik, sehingga mudah
3.
pada saat dilepaskan dari beton tanpa menyebabkan kerusakan pada beton@ Sambungan papan8papan cetakan diusahakan rapat
.
agar tidak bocor kedap air/ pada saat pengecoran.
3..
Pelak%anaan ,ekerjaan ,enge-oran
Sebelum memulai pekerjaan pengecoran, kontaktor harus menyiapkan suatu schedule pengecoran kepada konsultan pengawas. Semua bekisting, besi tulangan dan hal lainnya yang akan ditutup dengan beton harus sudah diperiksa dan disetujui sebelum beton dapat dicorkan. 6eton yang telah mengeras, kotoran8kotoran, dan bahan lain yang merugikan harus dibuang dari dalam bekisting dan tabung pencampur beton. 6eton harus diangkut dari tempat pencampuran beton ketempat pengecoran secara kontinyu dan secepat mungkin. 6eton tidak boleh dijatuhkan secara bebas dari ketinggian lebih besar dari *,54 m. Setelah pengecoran beton harus dipadatkan dengan menggunakan thriller. Pengetukan atau penggetaran bekisting tidak boleh dipakai untuk menebarkan adukan beton.
3.."
Peraatan beton
Untuk mencegah agar tidak kehilangan kelembaban, paling sedikit 2 hari beton harus dibasahi terus menerus, atau dengan menutupinya dengan karung8karung basah atau penyiraman dengan air.
3..5
Pembongkaran -etakan
Pembongkaran cetakan dapat dilakukan pada umur beton minimal minggu, hal ini dilakukan bila dalam menentukan saat pembongkaran cetakan tidak dibuat benda uji. Pembongkaran cetakan pada bagian tengah balok pada umur beton 2 hari, plat lantai 4 hari, dinding beton hari, kolom beton + hari dan bekisting tepi balok hari.
*7
3."
Pekerjaan D$n#$ng #an Ple%teran
6atu bata yang digunakan harus berkualitas baik dengan ukuran 5 E *4 E 4 cm. Untuk bata tidak mudah pecah=patah, mempunyai ukuran seragam dan tidak cacat. Plasteran dibuat dari campuran semen, pasir, dan air. #enis plesteran yang digunakan adalah; a.
Plesteran dengan perbandingan campuran * pc ; ps dan air, digunakan pada seluruh dinding yang menggunakan campuran spesi I pc ; ps@
b.
Plesteran dengan perbandingan campuran l pc ; - ps dan air secukupnya, digunakan pada kolom dan seluruh beton bertulang lainnyaa@
c.
Plesteran dengan perbandingan campuran * pc ; + ps dan air, digunakan pada seluruh dinding yang menggunakan campuran spesi * pc ; + ps. Seluruh permukaan dinding dan beton yang akan diplester harus bersih dan
tidak mengandung minyak. Sebelum diplester dinding dibasahi dengan air hingga jenuh. !etebalan plesteran *8*,5 cm dan plesteran harus rata. setelah plester mengering harus dilakukan perawatan dengan cara penyiraman air, supaya tidak terjadi retak8retak.
3.5
Pekerjaan Ata,
Pekerjaan atap terdiri dari pemasangan rangka kuda8kuda termaksud gording digunakn baja ringan kuda8kuda type A dengan ukuran *44 E +5 mm, tebal 4.04 mm, 4.)4 mm, 4.24 mm, panjang sesuai dengan pesanan. 6ahan yang digunakan sebagai penutup adalah atap 3nduline dngan ketebalan - mm yang berkualitas baik dan anti karat. Pemasangan atap 3nduline dikerjakan sambungan onduline, dan sambungan atap diperkenankan hannya satu kali setiap lembar atap onduline, dipasang dengan paku 3nduline. Pemasangan harus rapi dan memenuhi syarat8syarat untuk penyambungan atap, apabila terjadi kebocoran setelah pemasangan maka bahagian yang bocor harus dbongkar dan diperbaiki kembali.
4
3.6
Pekerjaan Lanta$
Untuk
seluruh
lantai bagian dalam
ruangan
kecuali
kamar
mandi
menggunakan keramik ukuran +4E+4 cm, -4E-4 cm dengan spesi * pc ; - ps, dan ketebalan 5 cm. Untuk lantai kamar mandi=B& menggunakan keramik ukuran 4E5 cm, campuran spesi * pc ; - ps dengan ketebalan - cm. 6ahan keramik sebelum dipasang harus direndam dalam air bersih tidak mengandung alkali/ sampai jenuh. 6idang permukaan lantai harus benar8benar rata, tidak bergelombang. Pada ruangan toilet, harus miring kearah pembuangan minimal F. !eramik yang terpasang harus dibersihkan dari segala macam noda dan terhindar dari sentuhan benda lain selama -E+ jam dan dilindungi dari kemungkinan cacat akibat pekerjaan lain.
3.7
Pekerjaan !u%en P$ntu #an 0en#ela
!usen pintu dan jendela digunakan kayu kelas I. 1utu kayu yang digunakan harus baik, harus kering udara, dihindari dari mata kayu dan sambungan harus rapat. 6ahan8bahan untuk pekerjaan ini harus disimpan di bawah atap dengan
*
3.8
Pekerjaan Plaon#
Pekerjaan plafond memakai plafond plywood dengan ketebalan 0 mm. 6ahan8bahan untuk pekerjaan ini harus disimpan di bawah atap dengan
3.19
Pekerjaan Penge-atan
Pekerjaan pengecatan mengunakan cat yang berbeda8beda tergantung dengan jenis pengecatannya. Untuk dinding bagian luar dan dalam digunakan cat bermerk
Pekerjaan instalasi listrik meliputi pemasangan seluruh jaringan instalasi di dalam bangunan seperti pengadaan titik api, stop kontak, lampu baret, lampu reflektor, lampu downlight, saklar ganda, saklar tunggal, boks sekering dan lain8lain di seluruh ruangan menurut gambar rencana. Pekerjaan instalasi listrik ini harus dilaksanakan oleh kontraktor listrik yang telah mempunyai surat pengakuan dari P9( distribusi serta surat iin kerja dari P9( setempat. Setelah pekerjaan selesai, pelaksana akan menyerahkan gambar instalasi yang telah dire
telah dipasang sebelum disahkan harus terlebih dahulu ditest kemampuan sesuai dengan ketentuan8ketentuan atau batas ukur dan cara kerja yang dipersyaratkan. Pengetesan harus disaksikan dan mendapat persetujuan pengawas. Sumber daya listrik seluruhnya berasal dari P9(.
3.12
Pekerjaan Pengun-$ #an Penggantung
Pekerjaan ini meliputi pengadaan dan pemasangan semua alat penggantung dan pengunci untuk pintu8pintu dan jendela. Peralatannya mencakup ; *.
Dngsel8engsel harus dari kuningan merk %I$, SIS ukuran + E - atau setara.
.
!unci pintu dipasang sekualitas merk 1ontana, SDS dua/ slaag dua kali putar/ atau yang setara.
-.
Setiap daun pintu dipasang kunci tanam dua/ slaag merk 1ontana, SDS yang berkualitas baik.
+.
>ak angin untuk jendela harus merupakan hak angin yang baik, yang ada dipasaran@
5.
rendel jendela yang dipakai harus dari kualitas baik yang ada dipasaran. Pemasangan harus dilaksanakan sedemikian rupa sehinggaa terhindar dari cacat atau kerusakan, baik terhadap kunci dan alat penggantung itu sendiri, maupun pintu, kusen, jendela dan lain8lain. Semua alat perlengkapan harus memakai material yang baik serta warna yang serasi dengan warna kosen dan daun pintu=jendela.
3.13
Pekerjaan (an$ta%$
Pekerjaan sanitasi ini meliputi pemasangan instalasi air bersih, instalasi air kotor, saluran air kotor, dan pengadaan bahan8bahan dan pelengkap yang instalasi air hujan, saluran pembuangan, pengadaan bahan8bahan dan perlengkapan yang dibutuhkan untuk keperluan kamar mandi=B&. Pemasangan dilakukan oleh pihak instalasi dengan persetujuan pihak direksi.
-
3.1
Pekerjaan l$t
9ift yang dipasang 1erk 3$IS atau setara dengan merk 3tis dengan spesifikasi "uty *444 kg, dengan speed *m=s.
3.1"
Pekerjaan La$nLa$n
Pekerjaan lain8lain berguna untuk mendapatkan hasil pekerjaan yang lebih baik serta untuk kesempurnaan pekerjaan tersebut. Pekerjaan ini meliputi pembersihan, penyelesaian dan perapian pekerjaan yang disesuaikan dengan gambar rencana. Sebelum hasil pekerjaan diserahkan sepenuhnya kepada pemiliknya, pelaksana kontraktor/ wajib membersihkan semua sisa bahan bangunan dan merapikan segala kekurangan yang ada sehingga dapat diserah terimakan sebagai mana mestinya.
+
BAB I: !EGIATAN P'&)E! )ANG DII!UTI
"alam pelaksanaan kerja praktek selama lbih kurang * satu/ bulan pada proyek Pembangunan edung !ontor "inas Pekerjaan Umum !abupaten Pidie #aya. Penulis mengamati beberapa kegiatan yang diikuti yaitu; 1. Pekerjaan !olom lanta$ I 2. Pekerjaan Balok lanta$ II; #an 3. Pekerjaan Plat lanta$ II
6ahan8bahan utama dan peralatan yang digunakan pada proyek Pembangunan edung !ontor "inas Pekerjaan Umum !abupaten Pidie #aya ini antara lain ;
1. Ba/anba/an Utama
Adapun bahan8bahan utama yang digunakan pada sebagian item pekerjaan yang disebutkan adalah sebagai berikut ;
a. (emen
Semen yang digunakan adalah Portland &ement P&/ tipe I yang diproduksi oleh P$. Semen Andalas Indonesia SAI/. Semen didatangkan melalui penyalur resmi dari 6anda Aceh. Pengadaan semen sampai ke lokasi pekerjaan dilakukan dengan menggunakan alat angkut truck, pembangunan gedung ini pun tidak diperbolehkan menggunakan bermacam8 macam merk semen dalam satu konstruksi, semen diletakan dalam gudang yang terlindungi dari cuaca, agar tidak menyinggung dinding atau lantai, diberi alas setinggi -4 cm dari permukaan tanah, sehingga terhindar dari pengaruh kelembaban. Penempatan semen dapat dilihat pada 9ampiran A..* halaman +4. Pengamatan penulis semen yang digunakan dalam keadaan kantong tidak rusak, butirannya halus, kering dan tidak berbongkah.
5
b.
!ayu
!ayu didatangkan dari pabrik pengolahan kayu yang ada di Pidie #aya dengan menggunakan truk. "i lokasi pekerjaan, kayu ditempatkan di atas permukaan tanah dan dalam keadaan terbuka. Penempatan material kayu dapat dilihat pada 9ampiran A.. halaman +4.
-.
Be%$
6aja tulangan ulir 6#$" +4, baja tulangan ulir yang digunakan pada proyek ini berdiameter *4 mm, * mm, *0 mm, *2 mm, dan mm, dengan mutu +44 1Pa dan melalui pemeriksaan atau pengujian laboratorium. 6esi merupakan salah satu unsur terpenting dalam proses pembuatan beton bertulang. 6esi didatangkan melalui distributor bahan bangunan, pengadaan besi sampai ke lokasi pekerjaan dilakukan dengan menggunakan truck. "i lokasi pekerjaan, besi diletakkan di alam terbuka. Penempatan besi dapat dilihat pada 9ampiran A..- halaman +*.
#.
!er$k$l #an Pa%$r
!erikil dan pasir didatangkan dari mereudu, Pidie #aya. Pengadaan kerikil dan pasir ke lokasi pekerjaan dilakukan dengan menggunakan alat angkut dump truck. "i lokasi pekerjaan kerikil dan pasir tersebut diletakkan langsung di atas permukaan tanah di lapangan terbuka. Penempatan kerikil dan pasir dapat dilihat pada 9ampiran A..+. halaman +*.
e.
A$r
Air yang di digunakan untuk campuran mortar dan keperluan lainnya adalah air yang dipesan khusus dari P"A1 dan juga diambil langsung di lokasi proyek yang merupakan air dari hasil pengeboran pondasi tiang bor. Secara teknis, air dilokasi proyek memenuhi syarat, yaitu tawar, tidak berbau, jernih dan tidak mengandung minyak serta bahan8bahan organik lainnya yang dapat merusak ikatan beton.
0
2.
Peralatan
Peralatan adalah alat bantu yang digunakan dalam pekerjaan fisik bangunan agar pekerjaan dapat dilakukan dengan mudah. "alam pelaksanaan pekerjaan digunakan peralatan manual dan juga peralatan dengan tenaga mesin. Peralatan yang digunakan dalam proyek ini antara lain;
a. Pemotong tulangan (bar cutter)
Bar cutter adalah alat khusus yang digunakan untuk memotong tulangan baja agar sesuai dengan panjang yang dibutuhkan. Pada proyek ini pemotongan besi tulangan dengan menggunakan mesin, selain lebih cepat mesin ini juga baik untuk pemotongan besi tulangan yang berdiameter besar maupun untuk tulangan yang berdiameter kecil, pada proyek ini mesin pemotong besi yang digunakan berkapasitas - mm. 6ar cutter dapat dilihat pada 9ampiran A..5, halaman +.
b. Pembengkok tulangan (bar bender)
Bar bender adalah alat untuk membentuk baja tulangan sesuai dengan bentuk yang dibutuhkan. Pada proyek ini digunakan pembengkok secara manual. Pembengkokan manual ini terbuat dari sebuah besi berdiameter *4 mm yang ditancapkan pada bentangan kayu yang berukuran *4=*5 cm dan dibuat sedemikian rupa, sehingga bisa digunakan untuk membengkokan besi sesuai keinginan. Selain itu, pembengkok manual lainnya terbuat dari besi tulangan berdiameter -4 mm dan memiliki panjang 54 cm. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada 9ampiran A..0 halaman +.
-. Pen-am,ur beton (concrete mixer)
Concrete mier adalah alat yang digunakan untuk mengaduk campuran beton. Alat ini memiliki kapasitas yang berbeda8beda sesuai dengan ukurannya. Untuk lebih jelasnya dapat di lihat pada 9ampiran A..) halaman +-. .
)
#. Pema#at beton (concrete vibrator )
Concrete vibrator digunakan untuk memadatkan adukan beton segar pada saat dimasukkan ke dalam bekisting . "engan alat ini, seluruh bagian yang sulit dijangkau seperti antara tulangan, dapat terisi beton dengan baik dan rapat, sehingga tidak terdapat rongga yang dapat menyebabkan beton keropos. Concrete vibrator tidak boleh dibiarkan terlalu lama pada satu tempat dalam beton karena hal ini dapat menyebabkan segregasi yaitu terlepasnya ikatan antar material pembentuk beton. Concrete vibrator harus sering diangkat dan dipindahkan dari satu tempat ke tempat lainnya supaya diperoleh kepadatan yang sama diseluruh bagian beton. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada 9ampiran A..2. halaman +-.
3.
Alatalat bantu la$n
Peralatan lain yang digunakan pada proyek ini diantaranya adalah ; a.
peralatan penerangan, digunakan ketika jam malam.
b.
peralatan pertukangan, diantaranya ; cangkul, sekop, sendok semen, meteran,
c.
.1
gergaji, ember, palu, paku, kereta sorong dan lain8lain. genset dan pompa air.
Pekerjaan !olom Lanta$ I
Pekerjaan kolom lantai ini terdiri dari - tiga/ bagian yaitu pekerjaan kolom lantai * satu/ kolom lantai dua/ dan kolom lantai - tiga/. Pekerjaan kolom lantai * satu/ dilaksanakan setelah pekerjaan pondasi dan pekerjaan balok sloof selesai, sedangkan pekerjaan kolom lantai dua/ merupakan lanjutan dari kolom lantai satu yang dilakukan setelah pengecoran balok dan plat lantai dua, dan pekerjaan kolom lantai - tiga/ merupakan lanjutan dari lantai dua yang dilakukan setelah pengecoran balok dan plat lantai tiga. Pekerjaan kolom lantai dua meliputi; *. Pekerjaan Pembesian . Pekerjaan pemasangan bekisting@ -.
Pekerjaan pengecoran@
+.
Pekerjaan Perawatan@ dan
2
5.
Pekerjaan pembukaan bekisting. Pekerjaan kolom lantai I dikerjakan setelah semua pekerjaan sudah selesai dikerjakan. !olom lantai I yang di kerjakan ada - tiga/ tipe, yaitu;
*,
!* ukuran 54= 54 cm
. ! ukuran -4= -5 cm -. !- ukuran 24= 54 cm
.1.1
Pekerjaan ,embe%$an
Pekerjaan pembesian dan pembengkokan tulangan kolom dilakukan di lokasi proyek. 6esi terlebih dahulu dipotong sesuai dengan ukuran yang telah ditentukan, kemudian dirangkai oleh para pekerja dengan peralatan pemotong besi (bar cutter)! dan pembengkokan besi menggunakan alat pembengkok besi (bar bender) serta menggunakan kawat ikat yang terbuat dari baja lunak diameter minimum * mm. $ulangan yang digunakan untuk kolom lantai I adalah besi ulir " *5 mm, dan sengkang " 2 mm. Untuk mengikat pertemuan tulangan pokok dengan begel digunakan kawat ikat * mm. $ulangan dan sengkang yang telah dibentuk ini dibawa ke lokasi pekerjaan untuk dipasang dan dirangkaikan diatas lantai kerja yang telah disediakan. Pekerjaan pembesian kolom dapat dilihat pada 9ampiran A..7 halaman ++.
.1.2 Pema%angan -etakan (bekisting)
&etakan (bekisting) dibuat sesuai dengan bentuk dan ukuran kolom yang direncanakan. Adapun bahan yang digunakan untuk pembuatan bekisting kolom ini adalah tripleks yang mempunyai ukuran * mm yang diperkuat dengan plat kayu berukuran 0=* cm dan kayu penyangga 0=* cm. #arak antara kayu penyangga sejarak 54 cm kemudian bekisting tersebut diolesi dengan solar yang bertujuan untuk menghindari melekatnya beton pada saat bekisting dibuka. Pembuatan
papan
cetakan
ini
dilakukan
di
pondok
kerja
dengan
menggunakan peralatan tukang. &etakan yang telah selesai dibawa ke lokasi pekerjaan dan dipasang sesuai dengan posisi tulangan yang telah terpasang. Untuk membuat kedudukan bekisting kolom
7
pengukuran dengan mnggunakan alat bantu theodolit. Setiap pekerjaan pemasangan mal yang telah diselesaikan diperiksa dan disetujui oleh pengawas lapangan. Alat yang digunakan untuk membuat bekisting adalah linggis, martil, dan gergaji untuk memotong papan. ambar pemasangan bekisting kolom lantai I satu/ dapat dilihat 9ampiran A..*4, halaman ++.
.1.3
Penge-oran
Setelah pekerjaan pembesian dan pemasangan bekisting selesai dilakukan dan telah disetujui oleh pengawas maka pekerjaan selanjutnya adalah pengecoran. Pengadukan campuran beton ini dilakukan dengan menggunakan read" mi. 1utu beton yang di rencanakan adalah !26", dengan perbandingan campuran 1 P- < 2 P% < 3 !r.
Setelah dilakukan pengadukan, mortar dituangkan ke dalam gerobak sorong . !emudian gerobak sorong tersebut disorong ketempat kolom yang akan dicor dan disediakan bak didekat kolom yang akan di cor sebagai tempat mortar dituangkan. #ortar yang telah dituangkan ke dalam bak dan dimasukkan lagi ke dalam bucket agar mudah diangkat secara manual. Selama pengecoran, dilakukan pemadatan dengan menggunakan alat pemadat
(vibrator) sehingga adukan mortal mengisi
penuh ruangan yang ada. >al ini dilakukan untuk menghindari adanya ruang pori pada proses pengerasan beton yang dapat menyebabkan beton tidak padat. $enaga kerja yang di butuhkan untuk pengecoran !olom 9antai I sebanyak *5 lima belas/ orang. Pengecoran !olom 9antai di kerjakan dalam waktu dua/ hari. Untuk pengecoran !olom 9antai I dapat dilihat pada 9ampiran A..**, halaman +5.
.1.
Peraatan beton
.Pekerjaan perawatan beton dilakukan setelah beton mengeras, yaitu kira8kira umur beton mencapai + jam * hari/ setelah pengecoran berlangsung. Perawatan beton dilakukan dengan cara menyiram air ke permukaan kilit beton. >al ini dilakukan untuk mencegah keretakan pada beton. Selain dengan menyiran air, cara lain memberi kelembapan pada beton adalah dengan goni basah agar tidak terjadi
-4
kontak langsung dengan sinar matahari dan air hujan yang dapat merusak permukaan beton. Pekerjaan perawatan beton ini dilakukan sedikitnya selama minggu.
+.*.5
Pembukaan -etakan (bekisting)
Pembukaan bekisting pada kolom dilakukan setelah + hari setelah pengecoran. >asil pengecoran dapat dilihat pada 9ampiran A..*, halaman +5.
.2
Pekerjaan Balok Lanta$ II
Pekerjaan balok lantai dikerjakan setelah pekerjaan kolom lantai I telah dikerjakan semuanya. 6alok lantai yang di kerjakan ada - tiga/ tipe, yaitu; •
6* ukuran -4=04 cm
•
6 ukuran 5=+4 cm
6- ukuran 4=-4 cm
$ahapan8tahapan untuk pekerjaan balok lantai II adalah sebagai berikut ; *.
Pekerjaan pemasangan bekisting@
.
Pekerjaan pembesian@ dan
-.
.2.1
Pekerjaan pengecoran@
Pekerjaan ,ema%angan -etakan (bekisting)
&etakan dibuat sesuai dengan bentuk dan dimensi balok untuk menghasilkan struktur akhir yang memenuhi bentuk, garis dan dimensi komponen struktur seperti yang disyaratkan pada gambar rencana dan spesifikasi teknis. &etakan pada balok diperkuat dengan penyanggah
Penulis, proyek ini
menggunakan cetakan dari bahan multipleks dengan ketebalan * mm. Pemasangan cetakan diusahakan cukup rapat untuk mencegah kebocoran mortar dan diperkaku dengan
kayu
0=*
dan
diikat
dengan
baut8baut
yang
berfungsi
untuk
mempertahankan posisi dan bentuknya. Pemasangan cetakan bekisting/ dilakukan
-*
oleh *4 orang pekerja, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada 9ampiran gambar A..*-, halaman +0.
.2.2
Pekerjaan ,embe%$an
Setelah seluruh bagian dari mal selesai dikerjakan, pekerjaan pembesian dimulai. Pemotongan dan pembengkokan tulangan dilakukan di lapangan terbuka. Pembesian dilakukan sesuai dengan gambar rencana. Pemotongan tulangan dilakukan dengan menggunakan bar cutter , sedangkan pembengkokan dilakukan dengan bar bender . •
6* ukuran -4=04 cm digunakan tulangan atas 7"*0 dan bawah 5"*0
•
6 ukuran 5=++ cm digunakan tulangan atas 5"*0 dan bawah 7"*0
•
6- ukuran 4=-4 cm digunakan tulangan atas 5"*0 dan bawah -"*0
Untuk sengkang digunakan besi "*4 mm. $ulangan dan sengkang dirangkaikan atau diikat dengan menggunakan kawat yang * mm. Setelah tulangan dan sengkang selesai dirangkaikan, kemudian dimasukkan kedalam mal balok yang telah dipasang. Penempatan pembesian dapat dilihat pada 9ampiran A..*+. halaman +0.
.2.3
Pekerjaan ,enge-oran
Setelah pekerjaan pembesian dan cetakan selesai selanjutnya dilakukan pekerjaan pengecoran pada balok yang dilakukan bersamaan dengan pelat lantai basement . 1utu beton yang digunakan untuk pengecoran balok adalah !8)5 Pengadukan campuran dilakukan dengan menggunakan read" mi, pada saat pengecoran digunakan alat bantu seperti pipa tremie sehingga saat pengecoran dapat dilakukan sedekat mungkin dan tinggi jatuh beton segar ini dapat dipenuhi. 6eton yang baru dicor kemudian dipadatkan dengan alat pemadat
-
pengecoran yang akan dilakukan. 1inimal harus dipersiapkan satu
.3
Pekerjaan Plat Lanta$ II
$ahapan8tahapan untuk pekerjaan plat lantai II adalah sebagai berikut ; *. Pekerjaan pemasangan perancah dan bekisting@ . Pekerjaan pembesian@ dan -. Pekerjaan pengecoran@
.3.1
Pema%angan -etakan (bekisting)
6ahan cetakan=acuan yang dipergunakan dapat berbentuk beton, baja, pasangan bata yang diplester, kayu atau material lain yang dapat dipertanggung jawabkan kualitasnya. Penggunaan acuan terbuat dari multipleks dengan tebal multipleks * mm. 6alok kayu melintang yang digunakan kayu ukuran 0=* cm, balok melintang dibuat dengan benar agar tidak terjadi perubahan bentuk=ukuran dari elemen beton yang dibuat. 6alok melintang dibuat buah doble/ tiap arah yang ditopang oleh penyanggah dari baja stempel sekur/. Selanjutnya dibuat balok anak memanjang menggunakan kayu ukuran 5=) cm dan dipasang dengan jarak 54 cm antar balok kayu. Acuan dipasang dengan cukup rapat untuk mencegah kebocoran mortar dan diperhatikan pada penyambungan antara acuan balok dan pelat lantai sehingga acuan dapat menghasilkan bagian konstruksi yang kerataan=kelurusan, ele
.3.2. Pekerjaan ,embe%$an
--
Pembesian pelat lantai dasar menggunakan tulangan ulir "* dengan jarak antara tulangan *44 mm untuk tebal pelat lantai * cm, setelah pekerjaan pemasangan cetakan selesai, maka tulangan pada pelat lantai dapat dilakukan. Perletakan beton tahu digunakan untuk mempertahankan jarak yang tepat pada tulangan atau sebagai selimut beton, kemudian awal mula penganyaman akan dilakukan pengukuran jarak sumbu ke sumbu tulangan dan dilakukan penandaan. Selanjutnya dapat dibuat tulangan dengan lapis pertama bagian bawah dengan jarak sesuai dengan gambar rencana. Untuk pembesian lapisan kedua bagian atas digunakan ganjalan=penumpu yang dipasang pada lapis teratas dari jaring bawah, kemudian dihubungkan dengan batang atas jaring bagian atas/ kemudian diperkuat dengan ikatan silang. Pekerjaan pembesian pelat lantai dilakukan oleh ) orang pekerja dalam satu balok lantai, untuk lebih jelasnya dapat di lihat pada 9ampiran A..*0, halaman +).
.3.3
Pekerjaan ,enge-oran
Pengecoran plat lantai dilakukan bersamaan dengan pengecoran balok lantai, setelah penulangan selesai dikerjakan. Pengecoran dilakukan dengan menggunakan ready miE. 1utu beton yang di rencanakan adalah !26", dengan perbandingan campuran 1 P- < 2 P% < 3 !r. Pada saat pengecoran digunakan alat bantu seperti pipa tremie sehingga saat pengecoran dapat dilakukan sedekat mungkin dan tinggi jatuh beton segar ini dapat dipenuhi. 6eton yang baru dicor kemudian dipadatkan dengan alat pemadat
-+
BAB : !E(I=PULAN DAN (A'AN
".1
!e%$m,ulan
Setelah mengikuti !erja Praktek selama * satu/ bulan pada Proyek Pembangunan edung !ontor "inas Pekerjaan Umum !abupaten Pidie #aya, Penulis telah banyak memperoleh tambahan pengalaman dan pengetahuan lapangan secara langsung. >al ini dapat menjadi bahan perbandingan bagi Penulis, antara pengetahuan yang didapat di lapangan dengan teori yang diperoleh dari bahan kuliah maupun dari literatur8literatur. 6erdasarkan analisis serta hasil pengamatan di lapangan selama mengikuti !erja Praktek, Penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut. *. "i lokasi pekerjaan, semen diletakan di luar bangunan tetapi masih di tutup dan diberi alas dengan ketinggian *4 cm. >al ini tidak sesuai dengan ketentuan P6I8 *7)* pasal -.7 ayat * dan , halaman -*, dimana semen ditempatkan pada tempat penyimpanan gudang/ dijaga agar tidak lembab, tidak rusak atau tercampur dengan bahan lain. . Penempatan material seperti pasir, kerikil=batu pecah dan kayu di lapangan diletakan di atas tanah dan lapangan terbuka tanpa diberi alas di bawahnya. >al ini belum sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan P6I8*7)* pasal -.7 halaman -* dinyatakan untuk penempatan material dapat digunakan bak8bak=alas yang berlantai sehingga material tersebut tidak bercampur secara langsung dengan tanah. -. Pengecoran kolom, balok dan pelat lantai dilakukan melalui bagian atas bekisting melalui pipa tremie sehingga tinggi jatuh beton segar dapat dilakukan sedekat mungkin. >al ini sesuai dengan S(I 4- :2+):44 pasal ).*4 ayat * halaman -* dimana beton saat dicor sedekat mungkin pada posisi akhirnya untuk menghindari terjadinya segregasi dan dilakukan dengan kecepatan sedemikian
-5
hingga beton selama pengecoran tersebut tetap dalam keadaan plastis dan dengan mudah dapat mengisi ruang diantara tulangan. +. Perawatan kolom, balok dan pelat lantai dilakukan selama + hari, hal ini tidak sesuai dengan ketentuan P6I *7)* pasal 0.0 ayat * halaman 52 yang menyatakan bahwa untuk mencegah pengeringan bidang permukaan beton, maka perawatan semacam ini dilakukan sedikitnya minggu. 1enurut S(I 4-82+)844 pasal ).** ayat * halaman - dinyatakan bahwa beton harus dirawat pada suhu 544 & atau di atas *44 & dan dalam kondisi lembab untuk sekurang8kurangnya selama ) hari setelah pengecoran. 5. Pembukaan bekisting kolom dilakukan + hari, untuk balok dan pelat lantai dilakukan selama + hari dan penopang baru dilakukan pembongkaran pada umur beton *+ hari. >al ini belum sesuai dengan ketentuan P6I *7)* pasal 0.0 ayat * halaman 52 yang menyatakan bahwa untuk mencegah pengeringan bidang permukaan beton, maka perawatan semacam ini dilakukan sedikitnya minggu. ".2
(aran
Secara keseluruhan pekerjaan di lapangan sudah baik, namun terdapat beberapa kekurangan, dalam hal penulis ingin memberikan beberapa saran ; *.
6esi tulangan sebaiknya ditempatkan di dalam gudang dan diberi alas, sehingga besi tersebut tidak berkarat yang dapat mengurangi mutu beton bertulangan.
.
Pelaksanaan diharapkan lebih diperhatikan penempatan material terutama pasir dan kerikil yang dapat mengakibatkan bercampurnya dengan tanah yang dapat mengurangi mutu beton. 1aterial sebaiknya ditempatkan dalam bak8bak bahan yang berlantai sesuai dengan peraturan P6I8*7)*.
-.
Pembukaan bekisting kolom seharusnya dilakukan setelah - hari dari hari pengeccoran yang dilakukan perawatan beton agar tidak terjadi keretakan .
+.
Pengawasan diharapkan agar lebih ketat dan teliti dalam mengawasi segala pekerjaan yang dilakukan di lapangan, misalnya pekerjaan pembesian dan pengecoran, agar pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan syarat8syarat yang telah ditetapkan baik menurut literatur maupun menurut R!S.