BAB I
PENDAHULUAN
HPV (Human Papiloma Virus) adalah jenis virus yang cukup lazim. Jenis yang berbeda dapat menyebabkan kutil atau pertumbuhan sel yang tidak normal (displasia) dalam atau di sekitar leher rahim atau dubur yang dapat menyebabkan kanker leher rahim atau dubur. Kutil-kutil ini pada umumnya tumbuh di permukaan kulit yang lembab dan di daerah sekitar alat ala t kelamin sehingga disebut kutil kulit dan kutil kelamin. Infeksi HPV pada alat kelamin dapat disebarkan melalui hubungan seks, sedangkan penularan kutil kulit pada tangan atau kaki dapat terjadi tanpa hubungan seks (penularannya dapat melalui sentuhan atau penggunaan barang secara bersama). Untuk mencegah penyebarannya dapat dilakukan dilakukan tes Pap untuk mendeteksi pertumbuhan tidak normal dari sel pada leher rahim sejak awal atau pun dengan melakukan sekret vagina. Tes ini dapat memeriksa dubur laki-laki dan perempuan. Walaupun tes Pap tampaknya merupakan cara terbaik untuk menemukan kanker leher rahim secara dini, pemeriksaan fisik dengan hati-hati mungkin merupakan cara terbaik untuk menemukan kanker dubur. Sedangkan untuk mencegah penularannya, sebaiknya menjaga kebersihan diri dan jangan melakukan seks dengan lebih dari satu orang. Tanda infeksi HPV (kutil atau displisia) sebaiknya diobati sesegera mungkin setelah dideteksi sebelum masalah manjadi lebih besar dan mungkin kambuh setelah diobati. Prevalensi tahunan infeksi HPV diperkirakan 1% dalam populasi di Amerika Serikat yang memiliki aktivitas seksual dan insidennya meningkat di seluruh Eropa. Di Amerika Serikat, ditemukan lebih dari 500.000 kasus baru kutil anogenital setiap tahun, dan insiden genital wart semakin bertambah setiap tahun. Jumlah kasus baru genital wart bertambah dari 117,8/100.000 populasi pada tahun 1998 menjadi 205,0/100.000 populasi pada tahun 2001. Salah satu laporan pada tahun 2003 menunjukkan bahwa kurang lebih 1,4 juta orang di Amerika Serikat memiliki genital warts. Angka tertinggi genital wart ditemukan pada individu
1
berusia 20 sampai 29 tahun. Sekitar 10% orang dewasa memiliki anogenital wart pada satu waktu dalam hidupnya. hidupnya. Di Inggris, antara tahun 1996 sampai 2005, diagnosis genital wart bertambah kurang lebih sebanyak 25%. Pada tahun 2005 di klinik medis genitourinary, terdapat 40.000 laki-laki dan 32.000 perempuan yang baru terdiagnosis memiliki genital warts. Angka tertinggi terkonsentrasi pada laki-laki berusia 20 sampai 24 tahun [750/100.000 populasi], dan pada perempuan berusia 16 sampai 19 tahun [700/100.000 populasi] [Gambar 1]. Pada tahun 2007, 50% kasus genital warts ditemukan pada generasi muda berusia 16 sampai 24 tahun. Di Spanyol, insiden tahunan genital warts secara keseluruhan diperkirakan mencapai 160,4/100.000 populasi. Secara keseluruhan, prevalensinya adalah 182,1/100.000 populasi, sama dengan 56,446 kasus setiap tahunnya dalam populasi berusia 14 sampai 64 tahun. Di Perancis, insiden keseluruhannya diperkirakan berjumlah 228,9/100.000 populasi pada perempuan berusia 15 sampai 65 tahun, ini berarti ahli ginekologis menangani 47,755 kasus setiap tahunnya. Di Taiwan, insiden genital wart secara keseluruhan tidak diketahui. Data dari National Health Insurance Research Database menunjukkan me nunjukkan bahwa jumlah pasien dari semua kelompok usia yang datang ke bagian urologi dan obstretri/ginekologi dengan diagnosis genital warts adalah 13.287 orang pada tahun 2002 dan 14.261 orang pada tahun 2003. Diperkirakan bahwa insiden genital wart di Taiwan pada tahun 2002 adalah 57,8/100.000 populasi dan pada tahun 2003 berjumlah 62.0/100.000 populasi. Kurang lebih 70% penderitanya adalah perempuan, dengan usia rata-rata 33 tahun [kisaran, 1 sampai 94 tahun]. Lebih dari 65% pasien berusia 20 sampai 39 tahun antara tahun 2002 sampai 2003. Semua data insiden dari setiap negara cenderung mengabaikan insiden genital wart yang sebenarnya, karena penyakit ini jarang dilaporkan.
1.1 Tujuan Penulisan 1.1.1 Tujuan Umum
Adapun tujuan umum antara lain :
2
1. Untuk menyelesaikan tugas makalah dari mata kuliah Penyakit Menular Seksual (PMS). 2. Untuk dijadikan sebagai bahan pembelajaran bagi kita semua tentang HPV (Human Papilloma Virus). 1.1.2 Tujuan Khusus
Adapun tujuan khususnya antara lain : 1.
Untuk mengetahui Pengertian Human Papillomavirus (HPV)
2.
Untuk mengetahui Penyebab Penyakit HPV
3.
Untuk mengetahui Gejala Penyakit HPV
4.
Untuk mengetahui Diagnosis Penyakit HPV
5.
Untuk mengetahui Infeksi Penyakit HPV
6.
Untuk mengetahui Penularan Penyakit HPV
7.
Untuk mengetahui Penyebaran Penyakit HPV
8.
Untuk mengetahui Pencegahan Infeksi HPV
9.
Untuk mengetahui Pengobatan Infeksi HPV
10. Untuk mengetahui Vaksinasi Mencegah Infeksi HPV 11. Untuk mengetahui Penyakit Yang Ditimbulkan HPV
1.2 Manfaat Penulisan
Adapun manfaaat dari penulisan ini antara lain : 1.
Dapat mengetahui Pengertian Human Papillomavirus (HPV)
2.
Dapat mengetahui Penyebab Penyakit HPV
3.
Dapat mengetahui Gejala Penyakit HPV
4.
Dapat mengetahui Diagnosis Penyakit HPV
5.
Dapat mengetahui Infeksi Penyakit HPV
6.
Dapat mengetahui Penularan Penyakit HPV
7.
Dapat mengetahui Penyebaran Penyakit HPV
8.
Dapat mengetahui Pencegahan Infeksi HPV
9.
Dapat mengetahui Pengobatan Infeksi HPV
10. Dapat mengetahui Vaksinasi Mencegah Infeksi HPV 11. Dapat mengetahui Penyakit Yang Ditimbulkan HPV
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Human Papillomavirus (HPV)
HPV adalah jenis virus yang cukup lazim. Jenis yang berbeda dapat menyebabkan kutil atau pertumbuhan sel yang tidak normal (displasia) dalam atau di sekitar leher rahim atau dubur yang dapat menyebabkan kanker leher rahim atau dubur (Benchimol S dan Minden MD, 1998). Kutil-kutil ini pada umumnya tumbuh di permukaan kulit yang lembab dan di daerah sekitar alat kelamin sehingga disebut kutil kulit dan kutil kelamin. Infeksi HPV
pada
alat
kelamin
dapat
disebarkan
melalui
hubungan
seks,
sedangkan penularan kutil kulit pada tangan atau kaki dapat terjadi tanpa hubungan seks (penularannya dapat melalui sentuhan atau penggunaan barang secara bersama) (Benchimol S dan Minden MD, 1998). HPV merupakan virus DNA dengan klasifikasi: Familia
: Papovaviridae
Genus
: Papillomavirus
Spesies
: Human Papillomavirus
4
Human papillomavirus (HPV) adalah kelompok lebih dari 100 jenis virus. Beberapa jenis menyebabkan kutil di telapak kaki dan tangan. Sekitar 40 jenis HPV dapat menginfeksi daerah genital: vulva, vagina, leher rahim, rektum, anus, penis, atau skrotum. Infeksi HPV sangat umum. Sekitar 50% pria dan 75% wanita pernah terinfeksi HPV di beberapa titik dalam kehidupan mereka. Namun, kebanyakan orang yang terinfeksi HPV tidak menyadarinya karena sebagian besar infeksi HPV tidak memberikan gejala apa pun. Beberapa HPV berisiko rendah, hanya menyebabkan kutil kelamin (sering disebut
“jengger
ayam”).
Beberapa
jenis
HPV
berisiko
tinggi,
dapat
menyebabkan perubahan sel yang berpotensi menjadi kanker serviks, kanker genital, kanker tenggorokan, dll.
2.2 Penyebab Penyakit HPV
Penyebab Kutil Kelamin adalah virus yang biasa disebut Human Papiloma Virus atau disingkat menjadi HPV. Virus ini menghinfeksi lapisan permukaan kulit sehingga kutil bisa berada pada kulit. Ada lebih dari 100 jenis virus HPV, tetapi hanya beberapa yang dapat menyebabkan kutil kelamin. Setiap orang pasti sudah biasa mendengar penyakit kutil. Kutil umumnya berupa benjolan kecil yang kerap tumbuh pada kulit akibat kurangnya menjaga kebersihan tubuh. Ada yang tumbuh di tangan, kaki, muka bahkan di alat kelamin. Kutil yang tumbuh pada alat kelamin disebut dengan kutil kelamin (condilloma/genital warts). Penyakit kutil kelamin termasuk penyakit kelamin menular seksual yang dapat dialami baik oleh pria maupun wanita, bisa diobati dengan obat kutil. Tidak seperti kanker yang tumbuh secara ganas. Penyakit kutil kelamin tumbuh tapi jinak, bisa dicegah dengan obat kutil kelamin. Jika penyakit kelamin dibiarkan maka akan tumbuh seperti bonkol yang besar sekali, dapat tumbuh seperti kembang kol dan tidak menyebar. Karena kemiripan bentuknya, kutil kelamin pun sering disebut dengan jengger ayam. Meskipun kutil kelamin hanya tumbuh di alat kelamin tetapi lebih mengganggu dibandingkan kutil di bagian tubuh lainnya. Jika tidak diobati kutil kelamin menimbulkan beban psikologis bagi penderitanya. Seperti kutil yang terjadi pada bagian tubuh manapun, Penyebab Kutil Kelamin adalah virus -HPV-
5
yang menginfeksi lapisan permukaan kulit. Ada lebih dari 100 jenis virus HPV, tetapi hanya beberapa yang dapat menyebabkan kutil kelamin. Virus tersebut dapat menyebar dengan cepat melalui kontak seksual dengan mereka yang terinfeksi. Dua dari tiga orang yang melakukan hubungan seksual dengan mereka yang memiliki kutil kelamin juga terkena penyakit ini. Biasanya dalam tiga bulan setelah melakukan kontak, tetapi terkadang sampai beberapa tahun. Orang yang paling rentan terinfeksi virus HPV antara lain: • Melakukan hubungan seksual tanpa pengaman dengan banyak pasangan. • Memiliki penyakit kelamin lain. • Memiliki pasangan seksual yang terinfeksi baik anda ketahui maupun tidak. • Aktif secara seksual pada usia muda. Ada lebih dari 100 jenis Human Papilloma Virus (HPV), dimana sebagian besarnya relatif tidak berbahaya. Dari 120 tipe HPV yang telah diketahui hingga saat ini, ada sekitar 30-40 tipe HPV yang menyerang area kelamin termasuk kulit penis, mulut vagina dan anus. kadang-kadang, infeksi HPV tidak dihapus dan dapat menyebabkan:
Kutil kelamin (genital warts)
Kutil di tenggorokan (kondisi yang disebut papilomatosis pernapasan berulang).
Kanker serviks dan kanker lainnya yang kurang umum tapi serius, termasuk kanker vulva, vagina, penis, anus, dan orofaring (belakang tenggorokan, pangkal lidah dan amandel). Jenis-jenis HPV yang dapat menyebabkan kutil kelamin tidak sama dengan
jenis yang dapat menyebabkan kanker. Tidak ada cara untuk mengetahui orang yang mendapatkan HPV akan terus mengembangkan kanker atau masalah kesehatan lainnya. Tidak diketahui dengan pasti masa inkubasi HPV dari sejak terinfeksi hinggga terjadi kelainan kulit atau kutil, tapi diduga berkisar antara beberapa bulan hingga beberapa tahun kemudian. Dari sejak terinfeksi hingga menjadi keganaasan diduga memerlukan waktu hingga 10 tahun l ebih.
2.3 Gejala Penyakit HPV
6
HPV bukan jenis virus baru namun, banyak orang tidak menyadarinya karena virus ini jika menjangkiti manusia tidak manimbulkan gejala dan tidak menyebabkan masalah kesehatan yang serius sampai infeksi virusnya menjadi parah. Setiap saat HPV dapat menginfeksi tanpa menunjukkan gejala. HPV tidak seperti virus lainnya yang menunjukkan gejala fisik menurun apabila terjangkit virus ini tetapi seseorang baik pria maupun wanita dapat terkena HPV bertahuntahun sebelum ia menyadarinya. Tanda-tanda terserang HPV sering hanya ditunjukkan oleh tumbuhnya kutil. Kutil yang tumbuh mungkin berwarna merah muda, putih, abu-abu ataupun coklat. Awalnya hanya berupa bintil-bintil kecil yang kemudian bersatu membentuk kutil yang lebih besar. Semakin lama kutil dapat menjadi semakin besar. Pertumbuhan kutil akan semakin besar dan banyak jika tumbuh di kulit lembab akibat kebersihan kulit kurang dijaga. Kutil-kutil ini dapat menyebabkan rasa sakit dan gatal sehingga membuat tidak nyaman dan sering kali baru disadari keberadaannya saat jumlahnya sudah bertambah banyak dan besar. Kutil dapat bertumbuh dengan cepat segera setelah terinfeksi atau pun beberapa bulan bahkan beberapa tahun setelah terinfeksi HPV, dan bahkan tidak pernah tumbuh sampai dinyatakan kita terinfeksi HPV (atau sampai kita menyadari bahwa kita terinfeksi HPV). Oleh karenanya, untuk menjaga segala sesuatu yang tidak diinginkan maka dianjurkan untuk rutin melakukan Pap smear/ tes Pap minimal setahun sekali bagi wanita di atas usia 21 tahun. Umumnya dokter dapat menentukan apakah kita mempunyai kutil kelamin dengan melihatnya. Kadang kala alat yang disebut anoskop dipakai untuk memeriksa daerah dubur. Jika perlu, contoh kutil dipotong dan diperiksa diperiksa dengan mikroskop (biopsi). HPV yang menyebabkan kutil kelamin tidak sama dengan virus yang menyebabkan kanker. Tetapi jika kita mempunyai kutil, maka kita mungkin terinfeksi jenis HPV lain yang dapat menyebabkan kanker. Gejala fisik yang terlihat pada wanita :
Kutil pada organ kelamin, dubur/anus atau pada permukaan vagina
Pendarahan yang tidak normal
Vagina menjadi gatal, panas atau sakit
7
Gejala fisik yang terlihat pada pria :
Kutil pada penis, anus atau skrotum
Kutil pada uretra (mungkin terjadi penurunan jumlah urin)
2.4 Diagnosis Penyakit HPV
Infeksi HPV pada wanita biasanya diketahui dari hasil tes Pap smear. Pap smear adalah tes yang sangat penting untuk menemukan sel-sel abnormal pada leher rahim yang disebabkan oleh HPV. Tes HPV untuk perempuan telah tersedia, tetapi hanya digunakan dalam situasi tertentu. Dokter dapat merekomendasikan tes HPV sebagai tindak lanjut Pap smear yang menemukan sel abnormal atau ketika hasil Pap smear tidak jelas. Tes HPV tidak direkomendasikan untuk semua wanita karena HPV adalah infeksi yang sangat umum dan biasanya hilang tanpa menyebabkan masalah kesehatan. Untuk wanita usia 30 tahun ke atas, tes HPV dapat dilakukan bersamaan dengan Pap smear. Jika kedua tes hasilnya normal, seorang wanita memiliki risiko yang sangat rendah terkena kanker serviks. Dia tidak akan membutuhkanPap smear dan tes HPV lagi selama tiga tahun. Ini mungkin adalah pilihan yang lebih menarik daripada mengambil Pap smear setiap tahun. Saat ini tidak ada tes HPV untuk pria. Namun, hal itu memang tidak perlu karena infeksi HPV pada pria hampir selalu hilang sendiri tanpa menyebabkan masalah.
2.5 Infeksi Penyakit HPV
Infeksi HPV dapat terjadi saat hubungan seksual pertama, biasanya pada masa awal remaja dan dewasa. Prevalensi tertinggi (sekitar 20%) ditemukan pada wanita usia kurang dari 25 tahun. Pada wanita usia 25-55 tahun dan masih aktif berhubungan seksual berisiko terkena kanker serviks sekitar 5-10 persen. Meski fakta
memperlihatkan,
terjadi
pengurangan
risiko
infeksi
HPV
seiring
pertambahan usia, namun sebaliknya risiko infeksi menetap/persisten malah meningkat. Hal ini diduga karena seiring pertambahan usia terjadi perubahan anatomi (retraksi) dan histologi (metaplasia). Selama serviks matang melebihi masa reproduktif seorang wanita, maka cervical ectropion digantikan melalui suatu
8
proses squamous metaplasia, untuk membagi secara bertingkat epitel skuamosa. Epitel skuamosa bertingkat ini diperkirakan lebih protektif pada banyak orang melawan penyakit yang ditularkan melalui hubungan seksual. Selain itu, hasil imunitas dari paparan infeksi sebelumnya, juga diduga sebagai biang dibalik penurunan insiden tersebut. Berdasarkan tempat terjadinya infeksi dan bentuk kelainan atau perubahan yang ditimbulkan, maka infeksi HPV bisa dibagi dalam 4 kelompok besar :
Infeksi kulit : lokasi ditelapak tangan atau telapak kaki, berbentuk kutil, bersifat jinak
Infeksi jaringan epithel: kelainan kulit berbentuk rata, mungkin bersifat ganas
Kutil area ano-genital: infeksi jaringan epithel dan selaput lendir area anogenital, berbentuk kutil yang khas seperti kembang kol (condylomata acuminata), bersifat jinak
Kutil area ano-genital: infeksi jaringan epithel dan selaput lendir area anogenital, kelainan berbentuk rata, bersifat ganas Infeksi HPV dapat mengakibatkan kanker serviks karena : Apoptosis
(dari bahasa Yunani apo = "dari" dan ptosis = "jatuh") adalah mekanisme biologi yang merupakan salah satu jenis kematian sel terprogram. Apoptosis digunakan oleh organisme multisel untuk membuang sel yang sudah tidak diperlukan oleh tubuh. Apoptosis berbeda dengan nekrosis. Apoptosis pada umumnya berlangsung seumur hidup dan bersifat menguntungkan bagi tubuh, sedangkan nekrosis adalah kematian sel yang disebabkan oleh kerusakan sel secara akut. Contoh nyata dari keuntungan apoptosis adalah pemisahan jari pada embrio. Apoptosis yang dialami oleh sel-sel yang terletak di antara jari menyebabkan masing-masing jari menjadi terpisah satu sama lain. Apoptosis dapat terjadi misalnya ketika sel mengalami kerusakan yang sudah tidak dapat diperbaiki lagi. Keputusan untuk melakukan apoptosis berasal dari sel itu sendiri, dari jaringan yang mengelilinginya, atau dari sel yang berasal dari sistem imun. Bila sel kehilangan kemampuan untuk melakukan apoptosis (misalnya karena mutasi), atau bila inisiatif untuk melakukan apoptosis dihambat (oleh virus), sel yang rusak dapat terus membelah tanpa terbatas, yang akhirnya menjadi kanker. Sebagai contoh, salah satu hal yang dilakukan oleh virus papilloma manusia (HPV) saat
9
melakukan pembajakan sistem genetik sel adalah menggunakan gen E6 yang mendegradasi protein p53. Padahal protein p53 berperan sangat penting pada mekanisme apoptosis. Oleh karena itu HPV dapat menyebabkan kanker serviks.
2.6 Penularan Penyakit HPV
HPV tidak hanya tertular melalui pertukaran cairan tubuh (terutama melalui hubungan seks, pertukaran jarum suntik untuk digunakan bersama,dll) tetapi juga lewat penggunaan barang secara bersama (handuk, sprei, dll), sentuhan (apabila ada kutil di badan), melalui ciuman (bila HPV sudah menyebabkan gangguan pada mulut), serta kurangnya kesadaran untuk menjaga kebersihan tubuh (terutama daerah sekitar organ kelamin). HPV ditularkan melalui kontak kelamin, paling sering saat berhubungan seks vaginal, anal atau oral. HPV dapat ditularkan bahkan ketika pasangan yang terinfeksi tidak memiliki tanda-tanda atau gejala. Pada kasus yang jarang, seorang ibu hamil yang memiliki HPV genital dapat menularkan virus itu kepada bayinya saat melahirkan. Anak ini kemudian mungkin mengembangkan papilomatosis berulang (Kutil di tenggorokan) onset anak-anak (JORRP). Oleh karenanya bukan tidak mungkin seseorang terinfeksi HPV jauh sebelum ia melakukan hubungan seks pertamakalinya. Namun pada umumnya penularan HPV terjadi melalui kontak seksual (umur 15 hingga 49 tahun), tetapi tidak seorang dokter pun dapat memperkirakan kapan infeksi itu terjadi. Kebanyakan infeksi HPV juga dapat mengalami remisi setelah beberapa tahun. Beberapa di antaranya bahkan akan menetap dengan atau tanpa menyebabkan abnormalitas pada sel. Untuk menemukan HPV, dokter mencari displasia atau kutil kelamin. Oleh karenanya jika tampak adanya kutil maka segeralah memeriksakan diri sehingga dokter dapat memeriksanya sedangkan perubahan pada leher rahim dapat diperiksa atau diketahui dengan melakukan tes Pap. Walaupun Pap smear dapat menyembuhkan kanker rahim, tidak berarti bahwa seseorang dapat terbebas begitu saja. Orang yang pernah terinfeksi HPV harus rutin melakukan Pap smear karena virus ini dapat sewaktu-waktu kembali tanpa disadari.
10
2.7 Penyebaran Penyakit HPV
Penyebaran HPV dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti : letak geografis, genetik, status sosial ekonomi rendah, nutrisi, sistem imun alami, banyak pasangan seks, usia, dan rokok (nikotin). Tipe yang paling umum dijumpai justru yang paling berbahaya, yakni 16 dan 18. Tipe 16 biasa ditemukan di wilayah seperti Eropa, Amerika Serikat, dan wilayah lainnya. Sementara tipe 18 lebih banyak ditemukan di Asia.
2.8 Pencegahan Infeksi HPV
Tidak ada cara yang mudah untuk mengetahui apakah seseorang terinfeksi HPV. Orang yang tidak menunjukkan tanda atau gejala infeksi HPV pun tetap dapat menularkan infeksinya (sebagai karier). Langkah-langkah pencegahan :
Jangan merokok
Jangan berganti-ganti pasangan seks, satu lebih baik
Lakukan tes pap minimal setahun sekali
Vaksin HPV, yang dapat melindungi wanita terhadap dua jenis HPV penyebab 70 persen dari semua kasus kanker serviks.
Berhenti melakukan hubungan seks.
Jika Anda memilih untuk melakukan hubungan seks, gunakan kondom. Kondom dapat mengurangi risiko HPV, meskipun tidak seefektif pencegahan terhadap infeksi lain seperti klamidia dan HIV. Namun demikian, kondom tidak dapat mencegah penularan HPV secara
keseluruhan karena virus ini dapat menular melalui hubungan langsung dengan daerah kulit yang terinfeksi yang tidak diliputi oleh kondom. Laki-laki dan perempuan yang aktif secara seksual mungkin sebaiknya melakukan tes Pap secara berkala pada Vagina dan/ atau dubur untuk mencari sel yang abnormal atau tanda awal kutil. Hasil positif dapat ditindaklanjuti untuk mengetahui apakah pengobatan dibutuhkan.
2.9 Pengobatan Infeksi HPV
11
Sebagian besar infeksi HPV akan sembuh dengan sendirinya dalam 1-2 tahun karena adanya sistem kekebalan tubuh alami. Namun demikian infeksi menetap yang disebabkan oleh tipe-tipe HPV resiko tinggi seperti tipe 16 atau 18 akan mengarah pada kanker serviks. Kanker serviks mulai berkembang ketika sel-sel abnormal pada dinding serviks mulai memperbanyak diri tanpa terkontrol dan membentuk sebuah benjolan yang disebut tumor. Obat untuk menghilangkan kutil biasanya dipakai langsung ke bagian kutil dan biasanya memerlukan pemakaian yang teratur sebelum berhasil. Contoh termasuk :
Asam salisilat. Perawatan yang mengandung asam salisilat bekerja dengan menghapus lapisan kutil sedikit demi sedikit. Jangan menggunakan produk ini untuk kutil kelamin, karena mereka akan menyebabkan iritasi parah.
Imiquimod (Aldara, Zyclara). Krim yang dapat meningkatkan kemampuan sistem kekebalan tubuh untuk melawan HPV.
Podofilox (Condylox) Krim podofiloks bekerja dengan menghancurkan jaringan kutil kelamin.
Asam Triklorasetik. Obat kimia yang membakar habis kutil kelamin. Sampai saat ini, belum ada pengobatan langsung untuk infeksi HPV. Sistem
kekebalan tubuh dapat “memberantas” infeksi HPV, namun orang tersebut dapat kembali tertular lagi. Bagi beberapa wanita dengan infeksi HPV pada leher rahim menjadi resisten terhadap obat-obat di atas oleh karenanya pengobatannya (pengambilan displasia dan kutil) dapat dilakukan dengan cara berikut:
Membakarnya dengan jarum listrik (kauterusasi listrik) atau laser
Membekukannya dengan Nitrogen cair (cryotherapy)
Memotongnya secara bedah
Mengobatinya dengan zat kimia (Operasi Laser) Pengobatan lain yang kurang lazim untuk kutil adalah obat 5-FU (5-
fluorourasil) dan interferon alfa. 5-FU berbentuk krim. Suatu obat baru, yaitu imikuimod, disetujui di AS untuk mengobati kutil kelamin. Sidofoyir yang aslinya dikembangkan untuk mengobati virus Sitomegalia (CMV) mungkin juga dapat membantu memerangi HPV. Infeksi HPV dapat bertahan lama terutama pada orang HIV-positif. Oleh karena displasia dan kutil dapat kambuh maka, penyakit
12
sebaiknya diobati sesegera mungkin mengurangi kemungkinan penyebaran atau kambuh. Pengobatan pada kanker mulut rahim ada tiga, yaitu operasi, penyinaran (radiasi), dan kemoterapi. Masing-masing terapi dilakukan dokter menurut stadium kanker yang dialami pasien dan dengan pertimbangan kaidah dan risiko bagi pasien. Stadium O atau disebut juga lesi prakanker sangat mudah diobati dengan tindakan lokal. Selanjutnya stadium 1, dibagi A dan B, pilihan pengobatan dengan operasi. Stadium 2A masih dioperasi, tetapi stadium 2B tidak lagi dioperasi, melainkan sebaiknya radiasi dibantu kemoterapi. Stadium 3 dan 4 adalah stadium lanjut, dibagi juga A dan B, biasanya radiasi dibantu kemoterapi.
Penyembuhan infeksi HPV
Sebanyak 20 % kutil akan hilang/sembuh dengan sendirinya tanpa pengobatan. Pengobatan dapat memindah/mengangkat kutil atau sel abnormal tetapi tidak melindungi/ menyembuhkan dari virus yang telah ada dalam tubuh kita. Obat seperti Podophyllin, Asam tricloroasetat atau krim Aldara hanya dapat menyembuhkan kutil yang terdapat di permukaan kulit saja. Penggunaan obatobatan ini sebanyak satu atau dua kali seminggu dapat membantu menghilangkan 60% kutil yang ada.
2.10 Vaksinasi Mencegah Infeksi HPV
Seperti yang telah dibahas diatas, bahwa setiap kali dengan mulainya kehidupan seksual yang aktif, maka sudah terjadi kemungkinan terinfeksi virus HPV, maka usia yang paling ideal untuk memberikan vaksinasi dan imunisasi terhadap virus HPV ini adalah pada saat seorang anak remaja yang belum memulai hubungan seksual. Berdasarkan fakta ini, maka US CDC (Center For Disease Conttrol and Prevention) dan US ACIP (Advisory Committee on Immunization Practices) menganjuran pemberian vaksin HPV ini pada saat remaja berusia 11 - 12 tahun, meskipun vaksinasi ini juga sudah bisa dimulai pada saat baru berusia 9 tahun. Lalu bagaimana untuk wanita yang berusia dewasa atau yang telah memulai kehidupan seksualnya ?
13
Vaksin HPV ini tetap akan berguna bagi golongan wanita (juga pria) yang telah dewasa dan telah berhubungan seksual, alasannya pertama, bahwa seringkali infeksi HPV ini telah berhasil diatasi oleh sistim imunologi tubuh kita, sehingga tidak lagi ada virus HPV yang tetap bercokol dalam tubuh kita, alasan kedua, meskipun bagi segolongan kecil yang kurang beruntung, dimana virus HPV tetap bertahan dalam jaringa tubuhnya, dengan pemberian vaksin HPV, maka orang tersebut akan di-lindungi
dari terinfeksi
virus HPV berikutnya, atau
menghindarkan dia dari infeksi virus HPV dari jenis serotype yang lain kedalam tubuhnya. Pada awalnya vaksin HPV hanya di-indikasikan untuk gadis remaja dan wanita saja, namun dari data epidemiologi tentang kutil genital, kanker serviks, kanker anus, kanker penis dan kanker mulut dan tengggorokan baik pada wanita juga pria, maka baru baru ini, vaksin HPV juga sangat dianjurkan oleh US CDC dan US ACIP untuk diberikan kepada anak dan remaja pria mulai dari usia 11 - 12 tahun. Vaksin HPV juga direkomendasikan untuk wanita sejak 26 tahun dan pria berusia 21 tahun, dimana vaksinasi HPV mereka tidak lengkap 3 dosis atau mereka belum pernah diberikan vaksin HPV ini.
Vaksin HPV Yang Beredar dan Perbedaannya :
Nama Vaksin
Pembuat Vaksin
Antigen Virus Untuk Vaksin (Virus Like Particle)
Gardasil
Cervarix
Merck
GlaxoSmithKline
HPV 6 – 20 mg HPV 11 – 20 mg
HPV 16 – 20 mg HPV 18 – 20 mg
14
HPV 16 – 20 mg HPV 18 – 20 mg
Ketera ngan
90% kutil anogenital disebab kan oleh HPV6 dan HPV11
70% kanker serviks oleh HPV16 dan HPV18 Zat Adjuvant
Dibuat dari
Jadwal Imunisasi/Vak sinasi
Aluminium
ASO4
Sel ragi Sel hewan serangga Saccharomyces cervevi Spodoptera frugipe siae r da Sf9 , Trichopusia ni Hi 5
0, 2 , 6 bulan
0, 1, 6 bulan
Jenis Vaksin HPV Yang Tersedia
Cervarix adalah jenis vaksin bivalent (HPV2) yang dimatikan, yang
memproteksi kita dari infeksi virus HPV serotype 16 dan 18. Kegunaannya untuk mencegah kanker serviks dan kanker jenis non serviks lain.
Gardasil adalah jenis vaksin quadrivalent (HPV4) yang dimatikan, yang
memproteksi kita dari infeksi virus HPV serotype 16 dan 18, juga terhadap serotype 6 dan 11 yang menyebabkan kutil diarea ano-genital. (lihat tabel diatas). Kegunaannya untuk mencegah kanker serviks dan kanker jenis non serviks lain.Juga untuk mencegah kutil daerah ano-genital.
Jadwal Imunisasi dan Dosis Vaksin HPV
Menurut anjuran US ACIP vaksinasi HPV diberikan pada remaja wanita dan pria sejak usia 11 - 12 tahun, dengan jadwal 3 dosis , untuk remaja wanita bisa mempergunakan vaksin HPV2 (Cervarix) atau juga vaksin jenis HPV4 (Gardasil). Untuk remaja pria hanya diberikan jenis vaksin HPV4 (Gardasil) saja.
Vaksinasi HPV juga sudah bisa dimulai semenjak remaja wanita dan pria telah berusia 9 tahun.
15
Vaksinasi HPV juga direkomendasikan untuk wanita sejak usia 26 tahun dan lelaki sejak usia 21 tahun, yang belum melengkapi vaksinasi HPV atau baru akan mulai vaksinasi dengan 3 dosis lengkap.
Vaksinasi juga dianjurkan bagi pria sejak usia 22 hingga 26 tahun, yang : • Homo seksual (sex with men) • Yang
menderita
keadaan
kelainan
sistim
imunologi
tubuh
(immunocompromised) termasuk penderita penyakit HIV, atau karena penyakit ataupun karena pengobatan steroid Jadwal Imunisasi Vaksin HPV yaitu : • Kedua jenis vaksin HPV ini terdiri 3 dosis lengkap, dengan interval waktu pemberian dosis ke2 diberikan dengan selang waktu 1 - 2 bulan setelah pemberian dosis ke1, dan dosis ke3 diberikan dengan selang waktu atau jedah 6 bulan setelah pemberian dosis ke1. • Jadwal untuk jenis vaksin HPV4 (Gardasil) adalah 0, 2 dan 6 bulan (lihat tabel diatas) • Jadwal untuk jenis vaksin HPV2 (Cervarix) adalah 0, 1 dan 6 bulan (lihat tabel diatas) Seringkali karena sesuatu hal
atau kondisi tertentu, sehingga kita ingin
mempercepat pemberian vaksinasi HPV ini, untuk tujuan tersebut, juga telah disepakati jadwal pemberian vaksinasi HPV dengan waktu interval antara dosis yang dipersingkat, seperti dibawah ini : Untuk jadwall pemberian yang dipercepat (immunization schedule with minimum interval) : • Selang waktu minimal antara dosis ke1 dan pemberian dosis ke2 adalah 4 minggu. Sedangkan waktu interval minimal antara dosis ke2 dan dosis ke3 adalah 12 minggu. • Atau minimal interval antara dosis ke1 dan dosis ke3 adalah 24 minggu. Satu hal yang ditekakan adalah, untuk remaja puteri dan wanita, sedapatnya mempergunakan jenis vaksin HPV dengan nama dagang yang sama waktu melengkapi
program
memungkinkan,
vaksinasinya.
misalnya
jenis
Dalam
vaksin
situasi
tersebut
tertentu tidak
yang
tidak
tersedia,
baru
mempergunakan vaksin HPV yang tersedia untuk melengkapi jadwal dan program
16
vaksinasi HPV ini pada remaja puteri dan wanita Namun hal ini tidak perlu sampai harus mengulang seluruh jadwal program vaksinasi HPV tersebut.
2.11 Penyakit Yang Ditimbulkan HPV
Berbagai jenis HPV menyebabkan kutil umum pada tangan atau kaki. HPV juga dapat mengakibatkan masalah pada mulut atau pada lidah dan bibir. Beberapa jenis HPV dapat menyebabkan kutil kelamin pada penis, vagina dan dubur. Jenis HPV lain dapat menyebabkan pertumbuhan sel yang tidak normal yang disebut displasia. Displasia dapat berkembang menjadi kanker dubur pada laki-laki dan perempuan, dan kanker leher rahim (cervical cancer), atau kanker penis. Displasia di sekitar dubur disebut neoplasia intraepitelial anal (anal intraepithelial neoplasia/AIN). Epitel adalah lapisan sel yang meliputi organ atau menutupi permukaan tubuh yang terbuka. Neoplasia berarti perkembangan baru sel yang tidak normal. AIN adalah perkembangan sel baru yang tidak normal pada lapisan dubur. Displasia pada daerah leher rahim disebut neoplasia intraepitelial serviks (cervical intraepithelial neoplasia/CIN) (Bocchini, J.A., et al., 2007). Kondiloma genital dapat ditularkan melalui sentuhan dan hubungan seksual. Penyakit ini dapat menyerang siapa saja, namun ada sebagian orang yang berisiko untuk terjangkit penyakit ini antara lain: orang yang sering kontak dengan air/bekerja di tempat basah (seperti tukang ikan, tukang daging, pemotong hewan), orang yang hiperhidrosis/ telapak tangan atau kakinya selalu basah, anakanak. Penyakit ini menular baik dengan kontak langsung maupun tidak langsung seperti pemakaian handuk dan baju yang bersamaan. Pada orang-orang yang berisiko terjangkit penyakit ini dapat terjadi kekambuhan karena virus ini mudah hidup dan berkembang pada kulit yang sering terkena trauma dan selalu basah. Pada orang yang imunnocompromise atau daya tahan tubuh kurang baik atau buruk virus ini dapat berkembang cepat pada seluruh badan atau bekembang menjadi keganasan kulit seperi kanker skuamosa(Bocchini, J.A., et al., 2007). Peristiwa kanker serviks diawali dari normal serviks yang terinfeksi HPV dan menyebabkan timbulnya displasia sehingga menimbulkan kanker. Kanker Serviks cenderung muncul pada wanita usia 35-55 tahun (pada saat usia produktif).
17
Namun dapat pula muncul pada perempuan berusia lebih muda. Penyebab dari kanker ini adalah Human Papillomavirus yaitu sejenis virus yang menyerang manusia dan berpotensi menyebabkan terjadinya komplikasi dan kemandulan. Serviks normal bentuknya lurus, sedangkan serviks yang terinfeksi bentuknya membesar, keluar karena berkutil. Inilah yang menyebabkan rasa sakit pada penderita kanker serviks saat melakukan hubungan seks. Beberapa faktor yang dapat mempermudah terinveksi virus HPV yaitu menikah atau memulai aktivitas seksual pada usia muda (kurang dari 18 tahun), berganti-ganti pasangan seks (pasangan wanita tersebut maupun pasangan suaminya), wanita melahirkan banyak anak (sering melahirkan), sering menderita infeksi di daerah rahim, dan wanita perokok yang mempunyai resiko 2 kali lebih besar terkena kanker serviks dibandingkan dengan wanita yang tidak merokok. Perlu diingat bahwa setiap perempuan beresiko untuk terinfeksi HPV walaupun setia pada satu pasangan. Pasangan yang terinfeksi akan menjadi sumber infeksi HPV bagi wanita lainnya. Ternyata walaupun kanker leher rahim adalah penyakit perempuan tetapi lelaki memiliki peran penting di dalam penyebarannya. Lelaki yang pernah menikah dengan perempuan penderita kanker leher rahim otomatis bisa menularkan penyakit tersebut kepada perempuan lain melalui hubungan seksual. Komplikasi yang mungkin terjadi adalah lesi (kutil) dapat membesar dan tumbuh bersama. Tetapi resiko terbesar dari HPV adalah kanker leher rahim atau bahkan kematian. Kanker leher rahim dapat dideteksi dengan menggunakan tes Pap sehingga pertumbuhan sel yang abnormal pada leher rahim tersebut terdeteksi lebih awal dan dapat dilakukan konisasi (mengambil bagian sel yang berubah) sebelum ia berkembang menjadi kanker (Andrijono, 2007).
18
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
HPV adalah jenis virus yang cukup lazim. Jenis yang berbeda dapat menyebabkan kutil atau pertumbuhan sel yang tidak normal (displasia) dalam atau di sekitar leher rahim atau dubur yang dapat menyebabkan kanker leher rahim atau dubur. Penyebab Kutil Kelamin adalah virus yang biasa disebut Human Papiloma Virus atau disingkat menjadi HPV, cara penularan HPV tidak hanya tertular melalui pertukaran cairan tubuh (terutama melalui hubungan seks, pertukaran jarum suntik untuk digunakan bersama,dll), salah satu pencegahan infeksi HPV adalah dengan Vaksin HPV, yang dapat melindungi wanita terhadap dua jenis HPV penyebab 70 persen dari semua kasus kanker serviks.
3.2 Saran
Berdasarkan
hasil
kesimpulan
di
atas,
penulis
menyarankan
agar
dilaksanakannya penelitian lebih lanjut mengenai vaksinasi HPV dengan harga yang terjangkau dengan harapan agar semua kalangan masyarakat dapat mendapatkan pelayanan yang ekonomis dan dapat mengurangi jumlah kasus penyakit yang disebabkan oleh HPV.
19
DAFTAR PUSTAKA
http://www.kti-kebidanan.blogspot.com/2011/05/human-papilloma-virus-hpv penyakit-seks.html http://penyakithpv.blogspot.com/2013/11/mari-ajak-masyarakat-mengenalhpv.html http://dhinierha.blogspot.com/2009/12/human-papillomavirus-genital-wartsdan.html http://penyakithpv.blogspot.com/2012/10/penyebab-penyakit-hpv.html http://health.detik.com/readpenyakit/295/infeksi-human-papilloma-virus--hpv?mode_op=pengobatan
20